Upload
lytu
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Oleh
RAY RAHADIAN RAYENDRATAMA
H24080041
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
RINGKASAN
RAY RAHADIAN R. H24080041. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses
Keputusan Pembelian Handphone BlackBerry (Studi kasus Mahasiswa S1 Institut
Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan ABDUL BASITH
Semakin cepatnya pertumbuhan arus globalisasi menjadikan
telekomunikasi sebagai media penghubung yang sangat penting. BlackBerry
merupakan salah satu alat komunikasi berupa produk handphone yang banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kemunculan pesaing-pesaing pada industri
handphone membuat market share BlackBerry terus mengalami penurunan. Para
pesaingnya terus berusaha merebut pangsa pasar BlackBerry dengan keunggulan-
keunggulan yang mereka tawarkan. Untuk dapat meningkatkan kembali pangsa
pasarnya BlackBerry harus meningkatkan kualitas dan memiliki pengetahuan
terkait perilaku konsumennya.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen
handphone BlackBerry, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian
handphone BlackBerry, (3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry, (4) Menganalisis
sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki handphone BlackBerry.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik quota
sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Alat analisis yang digunakan
adalah Analisis Deskriptif, Analisis Faktor dan Model Analisis Multiatribut
Fishbein. Pengolahan data dibantu dengan dengan Microsoft Excel 2007 dan
Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen BlackBerry
adalah perempuan (71%) dengan usia 21 tahun (44%). Mayoritas konsumen
memperoleh sumber dana dari orang tua (92%), berasal dari daerah Jawa Barat
(45%) dengan pendapatan rata-rata per bulan Rp 500.001- Rp 1.000.000 (54%).
Adapun proses pengambilan keputusan pembelian konsumen handphone
BlackBerry melalui lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian.
Berdasarkan analisis faktor didapatkan hasil bahwa terbentuk tiga faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian handphone
BlackBerry. Ketiga faktor tersebut adalah pengaruh lingkungan dan gaya hidup,
perbedaan individu, dan proses pembelajaran. Faktor yang paling utama dalam
mempengaruhi pembelian BlackBerry adalah faktor pengaruh lingkungan dan
gaya hidup dengan nilai eigenvalue yang terbesar dari semua faktor yang ada
yaitu 3,552, sedangkan faktor perbedaan individu sebesar 1,454 dan faktor proses
pembelajaran konsumen sebesar 1,180.
Berdasarkan analisis multiatribut fishbein, atribut yang dipentingkan
konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry adalah mutu, fitur dan
manfaat produk sedangkan atribut yang dipercaya konsumen adalah manfaat,
kepopuleran dan fitur produk. Berdasarkan hasil, skor fishbein yang diperoleh
sebesar 135,35 dapat dikatakan bahwa produk handphone BlackBerry termasuk
dalam kategori cukup baik.
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES
KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
RAY RAHADIAN RAYENDRATAMA
H24080041
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ii
Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian handphone BlackBerry (Studi Kasus
Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Nama : Ray Rahadian Rayendratama
NIM : H24080041
Menyetujui:
Dosen Pembimbing,
(Dr. Ir. Abdul Basith, MS)
NIP 195709091985031006
Mengetahui:
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc)
NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus:
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Juli 1991 sebagai putra
terakhir dari empat bersaudara putra dari pasangan Arifin Kusno M. dan
Sriegandhini. Peneliti menempuh pendidikan formal pada Sekolah Dasar
Negeri Mekarsari 2 tahun 1996 dan lulus pada tahun 2002. Penulis kemudian
melanjutkan lagi ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 7
Depok lulus pada tahun 2005 dan menamatkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas Negeri 64 Jakarta pada tahun 2008.
Pada tahun 2008, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui
jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor), diterima di
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada masa
perkuliahan, aktif dalam berbagai kegiatan olahraga di Departemen
Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Penulis pernah
menghantarkan Fakultas Ekonomi dan Manajemen meraih medali perunggu
atletik putra dan medali emas futsal dalam kejuaraan Olimpiade Mahasiswa
IPB serta penulis juga berhasil menghantarkan Manajemen 45 meraih medali
perunggu atletik putra pada tahun 2009, medali emas atletik putra pada tahun
2010 dan medali perak atletik putra pada tahun 2011 pada Sportakuler FEM.
Penulis juga bergabung dalam Himpunan Profesi Centre of Management
(COM@) tahun 2009-2011.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Perilaku Konsumen
Dalam Proses Keputusan Pembelian Handphone BlackBerry” sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini membahas mengenai proses keputusan pembelian
konsumen yang melalui lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian. Pelaku bisnis harus memahami perilaku konsumen sehingga
produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan memenuhi kepuasan
konsumen dalam menghadapi persaingan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan maupun keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya penelitian berikutnya sebagai penyempurna skripsi ini. Penulis juga
memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Bogor, Juni 2012
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari banyaknya pihak yang membantu dalam penyusunan
skripsi ini, baik secara moril maupun materiil dan secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Kedua orang tua, Arifin Kusno M dan Sriegandhini atas kasih sayang,
dukungan serta do’a yang tiada henti bagi penulis, serta kakak-kakak, Ismi
Sekartiningtyas, Tri Widiyantoro, Dhinar Mahayupertiwi dan Adhyatma
Satyagraha Baskara, yang selalu membantu, menasehati, memberi dukungan
moril dan materiil serta doa untuk adiknya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Abdul Basith, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi,
inspirasi dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM
IPB.
4. Prof. Dr. Ir. WH Limbong, MS dan Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. selaku dosen
penguji sidang yang telah memberikan masukan yang berharga dalam
penulisan skripsi ini.
5. Seluruh staff Tata Usaha Departemen Manajemen, FEM IPB yang telah
membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi yang harus
diselesaikan penulis.
6. Linda Dwi Roswitasari dan keluarga yang selalu menemani, membantu,
menasihati dan memberi dukungan, semangat serta doa.
7. Teman-teman TPB (Rida Akzar, M. Ardiansyah, Frizky Dwinada, Risyayana
Ersya, Regita Van Empel).
8. Teman–teman satu bimbingan Mitha Sabrina, Nurul Hidayati, Sindi Rahayu,
Mahendra Purnama dan Adi Permana yang selalu menemani dalam suka dan
duka selama proses pengerjaan skripsi, terimakasih atas kerjasamanya.
vi
9. Teman satu kontrakan: Yulius Randi R, Theorema Henry, Sandi Prawira Y,
Pantun Valentino, David Kristian terimakasih atas hiburan dan semangatnya
selama ini.
10. Teman-teman Manajemen 45 serta FEM atas segala dukungan dan semangat
untuk penulis, terima kasih atas semua kenangan indah yang tak terlupakan
selama tiga tahun kebersamaan.
11. Seluruh responden yang sudah membantu penulis untuk mendapatkan data
primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Terakhir pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dan mendukung selama perkuliahan dan penyusunan
skripsi. Semoga segala kebaikan dan keiklasan semua pihak yang telah membantu
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6
2.1. Smartphone ........................................................................................... 6
2.2. Konsumen ............................................................................................. 6
2.3. Perilaku Konsumen............................................................................... 7
2.4. Proses Keputusan Pembelian ................................................................ 8
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen ................................... 10
2.6. Konsep Produk ..................................................................................... 14
2.6.1 Definisi Produk .......................................................................... 14
2.6.2 Klasifikasi Produk ...................................................................... 14
2.6.3 Atribut Produk ............................................................................ 16
2.7. Uji Validitas ......................................................................................... 17
2.8. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 17
2.9. Analisis Deskriptif ............................................................................... 18
2.10. Analisis Faktor ..................................................................................... 19
2.11. Analisis Multiatribut Fishbein ............................................................. 19
2.12. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 20
III. METODE PENELITIAN.......................................................................... 22
3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 22
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 24
3.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 24
3.4. Jumlah Sampel dan Metode Pengambilan Sampel .............................. 24
3.5. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 27
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 27
viii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 28
4.1. Gambaran Umum Produk BlackBerry ................................................. 28
4.1.1 Sejarah BlackBerry ..................................................................... 28
4.1.2 Perkembangan BlackBerry di Indonesia ..................................... 31
4.2. Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ............................. 32
4.2.1 Uji Validitas Kuesioner ............................................................... 32
4.2.2 Uji Reliabilitas Kuesioner ........................................................... 32
4.3. Karakteristik Responden ...................................................................... 33
4.3.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 33
4.3.2 Usia ............................................................................................. 33
4.3.3 Sumber Dana ............................................................................... 34
4.3.4 Asal Daerah ................................................................................. 34
4.3.5 Pendapatan .................................................................................. 35
4.4. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................... 35
4.4.1 Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 36
4.4.2 Pencarian Informasi .................................................................... 38
4.4.3 Evaluasi Alternatif ...................................................................... 41
4.4.4 Proses Pembelian ........................................................................ 43
4.4.5 Pasca Pembelian .......................................................................... 45
4.5. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian handphone BlackBerry ....................................................... 48
4.6. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut handphone
BlackBerry ........................................................................................... 53
4.6.1 Analisis Tingkat Kepentingan (ei) ............................................... 53
4.6.2 Analisis Tingkat Kepercayaan (bi) .............................................. 54
4.6.3 Analisis Sikap Konsumen ........................................................... 56
4.9. Implikasi Manajerial ............................................................................ 57
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 59
1. Kesimpulan ....................................................................................................... 59
2. Saran ........................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
LAMPIRAN .......................................................................................................... 62
ix
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Data penjualan smartphone di dunia ............................................................... 3
2. Penjualan smartphone di dunia berdasarkan sistem operasinya ..................... 3
3. Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor ............................................ 25
4. Sampel mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor.............................................. 26
5. Tahap-tahap proses keputusan untuk membeli handphone BlackBery. ......... 47
6. Ringkasan nilai MSA ...................................................................................... 50
7. Nilai communalities ........................................................................................ 50
8. Pembagian variabel ke dalam faktor-faktor .................................................... 52
9. Peringkat tingkat kepentingan (ei) atribut konsumen handphone BlackBerry 54
10. Peringkat skor kepercayaan (bi) atribut konsumen handphone BlackBerry ... 55
11. Hasil analisis sikap multriatribut Fishbein terhadap konsumen ..................... 56
x
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian ................................ 8
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ................................. 11
3. Bagan aliran kerangka pemikiran ....................... .......................................... 23
4. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin....................................... 33
5. Karakteristik konsumen berdasarkan usia...................................................... 34
6. Karakteristik konsumen berdasarkan sumber dana ........................................ 34
7. Karakteristik konsumen berdasarkan asal daerah .......................................... 35
8. Karakteristik konsumen berdasarkan pendapatan .......................................... 35
9. Motivasi utama konsumen membeli handphone Blackberry ......................... 36
10. Manfaat yang dicari konsumen dari handphone Blackberry ......................... 37
11. Perasaan apabila tidak menggunakan handphone Blackberry ....................... 37
12. Sumber Informasi tentang handphone Blackberry ........................................ 38
13. Media yang mempengaruhi dalam proses pembelian .................................... 39
14. Fokus perhatian saat mendapatkan informasi Blackberry ............................. 40
15. Pengaruh promosi terhadap pembelian .......................................................... 40
16. Pertimbangan awal memutuskan membeli Blackberry .................................. 41
17. Penggunaan handphone lain selain BlackBerry............................................. 42
18. Alasan menggunakan merek lain ................................................................... 42
19. Tempat pembelian handphone Blackberry .................................................... 43
20. Pertimbangan memilih tempat tersebut ......................................................... 44
21. Cara memutuskan pembelian ......................................................................... 45
22. Waktu yang disediakan dalam pembelian Blackberry .................................. 45
23. Sikap mahasiswa pasca pembelian ................................................................ 46
24. Tindakan jika BlackBerry tidak tersedia ........................................................ 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ..................................................................................... 63
2. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan ................................. 69
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas evaluasi kepercayaan ............................... 70
4. Hasil uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor ............................................ 71
5. Analisis faktor ............................................................................................... 72
6. Anti images matrices ..................................................................................... 73
7. Communalities .............................................................................................. 74
8. Total variance explained ............................................................................... 75
9. Component matrix (a) ................................................................................... 76
10. Rotated component matrix (a) ....................................................................... 77
11. Component transformation matrix ................................................................ 78
12. Component plot in rotated space ................................................................. 79
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat
keberadaan telekomunikasi sebagai media penghubung menjadi sangat
penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya arus
globalisasi maka menuntut semakin cepatnya proses pertukaran informasi
yang terjadi antar wilayah dan negara, selain itu telekomunikasi juga
berfungsi sebagai penghubung yang dapat membuat jarak yang jauh menjadi
dekat, dan dapat membuat orang semakin mudah untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
Salah satu alat komunikasi yang terus berkembang dengan pesat adalah
handphone. Handphone (telepon genggam) banyak digunakan oleh
masyarakat karena praktis dan mudah dibawa kemana saja. Awalnya
handphone hanya digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat,
seiring dengan perkembangan pola pikir manusia muncul ide bahwa
handphone tidak hanya digunakan untuk telepon dan mengirim pesan saja,
tetapi juga dapat digunakan untuk mengirim email dan menjelajah internet.
Para perusahaan pembuat handphone pun saling bersaing untuk dapat
menciptakan karya baru. Persaingan yang semakin ketat di pasar handphone
inilah yang menimbulkan fenomena pertumbuhan alat komunikasi yang lebih
canggih yaitu munculnya smartphone. Smartphone adalah ponsel yang
menawarkan kemampuan canggih kombinasi antara PDA dan mobile phone..
Saat ini smartphone sudah menjadi kebutuhan pribadi bagi orang-
orang yang menggunakannya seiring dengan semakin turunnya harga
smatphone. Smartphone bukan lagi merupakan barang mewah yang sulit
untuk diperoleh, hampir di semua tempat baik itu di mall, kantor, sekolah,
kampus dan angkutan umum banyak orang yang menggunakan smartphone.
Salah satu produk smartphone yang diminati masyarakat adalah BlackBerry.
Keberhasilan BlackBerry di Indonesia diklaim karena fitur rumpi atau gosip
yang mereka miliki yaitu BBM. Kebanyakan orang Indonesia sangat
menyukai BBM ini karena layanannya yang murah sehingga pengguna
2
smartphone di Indonesia tidak butuh high end smartphone seperti iPhone
yang harganya cukup tinggi.
Salah satu pasar yang cukup potensial bagi produsen BlackBerry
adalah mahasiswa, hal ini karena mahasiswa masih suka berganti-ganti tipe
handphone sehingga masih sering melakukan keputusan pembelian. Selain
itu mahasiswa ingin selalu mengikuti perkembangan jaman agar tidak
ketinggalan tren. Mahasiswa juga membutuhkan smartphone yang dapat
menunjang berbagai kegiatan perkuliahan seperti untuk mencari literatur
tugas perkuliahan, menerima dan membuka email dan pengisian kartu
rencana studi. Oleh karena itulah mahasiswa merupakan pasar yang potensial
bagi industri ini. Para vendor handphone BlackBerry harus memperhatikan
dan memenuhi keinginan konsumen mahasiswa agar mereka tidak berpaling
ke merek yang lain.
Meskipun penjualan smartphone terus mengalami peningkatan namun
BlackBerry masih kalah bersaing dengan merek lain seperti Nokia, LG dan
Samsung yang sudah lebih dulu memasuki pasar dan mendapat respon yang
baik dari masyarakat. Sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh international
Data Corporation (IDC) mengatakan bahwa smartphone akan terus
mengalami peningkatan tiap tahunnya, tetapi RIM harus siap bersaing dengan
pesaing terberatnya seperti Apple dan Samsung yang terus berinovasi
mengeluarkan fitur-fitur baru yang lebih canggih untuk menarik perhatian
masyarakat. Data penjualan smartphone di dunia dapat dilihat dalam Tabel 1.
Berdasarkan data penjualan terbaru pada Tabel 1 posisi RIM yaitu
produk handphone BlackBerry pada kuartal II tahun 2011 mengalami
penurunan market share sebesar 0,2% walaupun dari sisi pengiriman unit
produknya (dalam jutaan unit) mengalami peningkatan yaitu dari 11,6 pada
kuartal II tahun 2010 menjadi 12,6 pada kuartal II tahun 2011.
Permasalahannya adalah kenaikan pengiriman unit produk seharusnya diikuti
dengan kenaikan market share nya.
3
Tabel 1. Data Penjualan Smartphone di Dunia September 2011 (dalam
ribuan unit)
Vendor Kuartal II (2010) Kuartal II (2011)
Jumlah
(1000)
Market
Share (%)
Jumlah
(1000)
Market
Share (%)
Nokia 111,473.7 30.3 97,869.3 22.8
Samsung 65,328.2 17.8 69,827.6 16.3
LG Elektronics 29,366.7 8.0 24,420.8 5.7
Apple 8,743.0 2.4 19,628.8 4.6
ZTE 6,730.6 1.8 13,070.2 3.0
Research In
Motion
11,628.8 3.2 12,652.3 3.0
HTC 5,908.8 1.6 11,016.1 2.6
Motorola 9,109.4 2.5 10,221.4 2.4
Huawei 5,276.4 1.4 9,026.1 2.1
Sony Ericsson 11,008.5 3.0 7,266.5 1.7
Others 103,412.6 28.1 153,662.1 35.8
Total 367,986.7 100.0 428,661.2 100.0
Sumber: Gartner, 2011.
Tabel 2. Penjualan Smartphone di Dunia Berdasarkan Sistem Operasinya
(dalam ribuan unit)
Company 2009 2010
Jumlah
(1000)
Market
Share (%)
Jumlah
(1000)
Market Share
(%)
Symbian 80,878.3 46.9 111,576.7 37.6
Android 6,798.4 3.9 67,224.5 22,7
Research In
Motion
34,346.6 19.9 47,451.6 16.0
iOS 24,889.7 14.4 46,598.3 15.7
Microsoft 15,031.0 8.7 12,378.2 4.2
Other Oss 10,432.1 6.1 11,417.4 3.8
Total 172,376.1 100.0 296,646.6 100.0
Sumber: Gartner, 2011.
Penurunan market share BlackBerry disebabkan karena munculnya
pesaing-pesaing yang menawarkan fitur-fitur terbaru yang lebih canggih
dengan harga yang relatif murah. Sebut saja android, smartphone keluaran
Google ini bersifat open source dan gratis. Hal inilah yang membuat
smartphone android dijual lebih murah dibanding pesaingnya meskipun fitur
4
yang ditawarkan android lebih baik. Data hasil riset Gartner mengenai
penjualan smartphone di dunia berdasarkan sistem operasinya dapat dilihat
dalam Tabel 2.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa market share android
melonjak tinggi dari 3,9% pada tahun 2009 menjadi 22,7% pada tahun 2010
atau naik sebesar 888,8% yang menjadikan android sebagai smartphone
paling diminati masyarakat mengalahkan kompetitor-kompetitor mereka.
Selain kemunculan pesaing-pesaing yang semakin ketat, kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan teknologi juga mengakibatkan masyarakat
lebih cerdas dalam memilih smartphone, mereka akan memilih smartphone
yang praktis dan dapat menunjang seluruh kegiatannya.
1.2. Perumusan Masalah
Penurunan market share BlackBerry di dunia membuat Research in
Motion (RIM) memfokuskan penjualannya di Asia Tenggara, salah satunya
Indonesia. RIM menyadari bahwa mereka tidak bisa berkompetisi lebih lama
lagi di pasar yang sudah mature seperti Amerika Serikat dan Inggris. Pasar
dengan tingkat pengetahuan teknologi yang sangat tinggi tersebut memang
memerlukan handset yang lebih up to date dibandingkan BlackBerry.
Hingga saat ini, Asia Tenggara merupakan salah satu pasar terkuat
bagi RIM di seluruh dunia karena teknologinya cocok dengan handset yang
dihasilkan BlackBerry. Indonesia dipandang sebagai pasar yang penting bagi
BlackBerry karena jumlah penduduknya yang banyak dan sebagian besar dari
penduduk tersebut baru akan berpindah dari feature phone ke smartphone.
Kondisi persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan
pembuat handphone membuat perusahaan-perusahaan pembuat handphone
berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan mempertahankan
konsumennya. Produsen harus mengetahui apa yang konsumen inginkan
untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam rangka mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik konsumen handphone BlackBerry?
5
2. Bagaimana proses keputusan pembelian handphone BlackBerry?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry?
4. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki handphone
BlackBerry?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen handphone BlackBerry.
2. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian handphone BlackBerry.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry.
4. Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut yang dimiliki handphone
BlackBerry.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi dealer penjualan, sebagai bahan masukan informasi. Melalui
penelitian ini akan memberikan masukan khususnya untuk rencana
pemasaran agar dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
2. Akademis, sebagai tambahan informasi dan wawasan dalam bidadng
manajemen pemasaran dan sebagai bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka
penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa S1 IPB yang telah memiliki
atau sedang menggunakan handphone BlackBerry. Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah untuk melihat perilaku mahasiswa
dalam proses keputusan pembelian handphone BlackBerry.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Smartphone
Alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar (smartphone)
menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan
telepon pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel (surat elektronik)
dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat
menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad,
kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti
lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik,
penjelajah internet atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel
perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry.
Beberapa orang mengartikan Smartphone sebagai ponsel sederhana
dengan berbagai fitur canggih didalamnya seperti kemampuan mengirim
email, menjelajah internet, eksternal USB keyboard, download dan install
aplikasi dengan waktu singkat atau dapat dikatakan bahwa smartphone
merupakan komputer dalam ukuran kecil.
2.2. Konsumen
Sumarwan (2003) membagi konsumen ke dalam dua jenis, yaitu
konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli
barang dan jasa untuk digunakan sendiri dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian
digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir
atau konsumen akhir. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya.
Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa
lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Dalam penelitian
ini objek penelitian merupakan konsumen individu, sebab konsumen
membeli produk untuk digunakan sendiri.
Sedangkan menurut Undang-Undang RI No 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen definisi dari konsumen adalah setiap orang yang
7
memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan. Setiap konsumen dari suatu bisnis
merupakan titik sentral perhatian pemasaran yang sangat perlu mendapat
perhatian dan diharapkan akan menjadi konsumen yang menguntungkan bagi
perusahaan.
2.3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan mengevaluasi (Sumarwan, 2003). Menurut Setiadi (2008)
perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
The American Marketing Association (Setiadi, 2008) mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai berikut:
Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan
kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan
kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (American Marketing
Association).
Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu : (1)
Perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi
antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar; serta (3) hal
tersebut melibatkan pertukaran.
1. Perilaku konsumen dikatakan dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena perilaku seseorang
konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah
dan bergerak sepanjang waktu. Sifat yang dinamis tersebut
menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat
menantang.
8
2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran,
perasaan dan tindakan manusia serta lingkungan. Perusahaan akan
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila
perusahaan dapat memahami bagaimana interaksi tersebut
mempengaruhi konsumen.
3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Perilaku konsumen melibatkan pertukan antar manusia. Dengan
kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan
menerima sesuatu sebagai gantinya.
2.4. Proses Keputusan Pembelian
Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap
dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian orang
lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan risiko yang dirasakan dapat
mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat kepuasan pasca
pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.
Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; pelanggan yang tidak
puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan
kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada temen-temen mereka
(Setiadi, 2008).
Menurut Kotler (2007), terdapat 5 tahap proses keputusan pembelian
konsumen yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian, dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian (Kotler,
2007)
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
setelah
pembelian
9
1. Pengenalan kebutuhan.
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan. Pembeli
mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya
perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu
masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara yang
diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Pada tahap ini pemasar
harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa dan
permasalahan apa saja yang muncul dan bagaimana cara pemasar
menuntun konsumen untuk membeli produk tertentu.
2. Pencarian informasi.
Setelah kebutuhan dikenali, konsumen yang tergerak mungkin
mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Pada satu
tahapan tertentu, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian.
Pada tahap ini orang akan lebih menerima informasi. Ia akan
memperhatikan iklan, produk yang digunakan temannya dan percakapan
mengenai produk yang diinginkan. Atau mungkin mengerjakan
pengumpulan informasi secara aktif dimana ia mencari informasi tertulis,
menelepon teman dan mengumpulkan informasi dengan berbagai cara lain.
Menurut Kotler (2007), pencarian informasi yang dilakukan
seseorang tergantung pada kekuatan untuk mendapatkan informasi, jumlah
informasi yang telah didapatkan, kemudahan untuk memperoleh informasi
tambahan, serta nilai yang diberikan oleh informasi tambahan.
Inti yang terpenting dari pemasar adalah sumber informasi utama
yang digunakan oleh konsumen dan tiap pengaruh terhadap keputusan
pembelian. Pemasar harus dengan cermat mengidentifikasikan sumber
informasi konsumen. Menurut Kotler (2007), sumber informasi konsumen
terbagi dalam empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi : Keluarga, teman, tetangga
b. Sumber komersial : Iklan, penjual, pengecer, situs web
c. Sumber publik : Media massa, organisasi pemberi peringkat
d. Sumber pengalaman : Memegang, meneliti, menggunakan produk
10
Semakin banyaknya informasi yang didapat oleh konsumen,
kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang adanya merek dan fitur
akan meningkat.
3. Pengevaluasian alternatif.
Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang alternatif merek
yang ada, konsumen menggunakan informasi yang ada untuk
mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan dan
menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan.
4. Keputusan pembelian.
Menurut Setiadi (2008) terdapat dua faktor yang mempengaruhi
tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap
orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif
pilihan seseorang. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh keadaan tidak
terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-
faktor seperti: pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen
ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul
dan mengubah tujuan membeli.
5. Perilaku setelah pembelian.
Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada pengkonsumsian,
melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah
pada respon puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli puas atau
tidak puas terhadap pembeliannya adalah hubungan antara harapan
konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh dibawah
harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi
harapannya, konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka
konsumen akan sangat senang.
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Banyak faktor yang mempengaruhi Proses pengambilan keputusan
konsumen, bisa dari dalam diri konsumen maupun dari luar. Kotler (2007)
mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
11
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler,
2007)
Sedangkan menurut Engel et al. (1994) ada tiga faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk, yaitu:
1. Pengaruh Lingkungan; konsumen hidup di dalam lingkungan yang
kompleks. Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh:
a. Budaya, seperti digunakan di dalam studi perilaku konsumen
mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan symbol-simbol lain
yang bermakna yang membantu individu dalam berkomunikasi,
melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
Dalam perspektif yang berbeda semua bentuk pemasaran
merupakan saluran tempat makna budaya ditransfer ke barang
konsumen.
b. Kelas Sosial, mengacu pada pembagian di dalam masyarakat
yang terdiri dari individu-individu yang berbagai nilai, minat dan
perilaku yang sama. Masyarakat dibedakan oleh perbedaan status
sosioekonomi yang berjajar dari rendah ke tinggi. Status sosial
ini kerap menciptakan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang
berbeda.
Budaya
Sub-budaya
Kelas sosial
Kelompok
acuan
Keluarga
Peran & status
Umur dan
tahap dalam
siklus hidup
Pekerjaan
situasi
ekonomi
Gaya hidup
Kepribadian&
konsep diri
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepercayaan
& sikap
Pembeli
Kebudayaan
Sosial
Pribadi
Psikologi
12
c. Pengaruh Pribadi, sebagai konsumen perilaku kita kerap
dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita.
Kita mungkin merespons terhadap tekanan yang dirasakan untuk
menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan
oleh orang lain.
d. Keluarga, adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang dihubungkan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan
yang tinggal bersama. Keluarga adalah pengaruh utama pada
sikap perilaku individu.
e. Situasi, perilaku individu dapat berubah ketika situasi berubah.
Situasi konsumen dapat dipisahkan ke dalam tiga jenis utama
yaitu, situasi komunikasi (latar dimana konsumen dihadapkan
kepada komunikasi pribadi atau non-pribadi), situasi pembelian
(latar dimana konsumen memperoleh barang dan jasa) serta
situasi pemakaian (latar dimana konsumsi terjadi).
2. Perbedaan Individu: mengacu pada faktor internal yang
menggerakkan dan mempengaruhi perilaku. Perilaku konsumen
yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dibagi menjadi lima cara
penting, yaitu:
a. Sumber Daya Konsumen, setiap orang membawa tiga
sumberdaya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan,
antara lain: waktu, uang dan perhatian (penerimaan informasi dan
kemampuan pengolahan). Umumnya terdapat keterbatasan yang
jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan
semacam alokasi yang cermat.
b. Motivasi dan Keterlibatan, keterlibatan adalah faktor yang
penting di dalam mengerti motivasi. Keterlibatan mengacu pada
tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan
konsumsi.
c. Pengetahuan, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan
konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti
13
ketersediaan dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan
untuk membeli, bagaimana menggunakan produk.
d. Sikap, mengacu pada pembentukan suat sikap terhadap alternatif-
alternatif yang dipertimbangkan setelah konsumen
menyelesaikan pencarian akan informasi dan evaluasi yang luas
terhadap berbagai kemungkinan. Engel, et al. (1994)
mendefinisikan sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang
memungkinkan arang merespons dengan cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan
objek atau alternatif yang diberikan.
e. Kepribadian, Gaya hidup dan Demografi. Ketiga variable ini
berguna dalam mendefinisikan berbagai karakter objektif dan
subjektif dari konsumen di dalam pangsa pasar target.
Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten
terhadap stimulus lingkungan. Keputusan pembelian seorang
konsumen bervariasi antar individu karena karakteristik yang
dimiliki oleh masing-masing konsumen. Gaya hidup adalah pola
dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.
Demografi adalah pendeskripsian pangsa konsumen dalam istilah
seperti usia, pekerjaan dan pendapatan. Usia orang yang akan
membeli barang atau jasa berbeda sepanjang waktu. Pekerjaan
seseorang akan mempengaruhi pola konsumsinya. Pendapatan
akan mempengaruhi pilihan produk seseorang.
3. Proses Psikologi
a. Pemrosesan Informasi: mengacu pada proses yang dengannya
suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan
dan belakangan diambil kembali. Pengolahan informasi
menyampaikan cara-cara dimana informasi ditransformasikan,
dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali dan digunakan.
b. Pembelajaran: mengacu pada proses dimana pengalaman
menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, atau
perilaku. Kebanyakan perilaku konsumen adalah hasil dari proses
14
pembelajaran. Oleh karena itu, proses belajar harus dimengerti
bila pemasaran diharapkan untuk membujuk.
c. Perubahan Sikap dan Perilaku: sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional dan kecenderungan tindakan atas beberapa objek dan
tindakan. Perubahan dalam sikap dan perilaku adalah sasaran
pemasaran yang lazim.
2.6. Konsep Produk
2.6.1 Definisi Produk
Produk menurut Kotler dan Amstrong (2007) adalah semua
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan pemakainya.
Menurut Kotler (2007) ada tiga tingkatan produk, yaitu core
product, actual product, augmented product. Penjelasan tentang
ketiga tingkatan produk adalah :
a. Core product (produk inti) yaitu manfaat inti yang akan diberikan
produk tersebut kepada konsumen. Produk inti terdiri dari berbagai
manfaat pemecahan masalah yang konsumen cari ketika membeli
produk tertentu.
b. Actual product (produk aktual) yaitu bentuk dasar dari suatu
produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk aktual
tersebut minimal harus mempunyai lima sifat: tingkatan kualitas,
fitur, desain, merek dan kemasan sehingga mampu memberikan
manfaat intinya.
c. Augmented product (produk tambahan) yaitu layanan dan manfaat
tambahan yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Produk
tambahan tersebut seperti: petunjuk cara penggunaan, garansi suku
cadang, pelayanan perbaikan dan nomer telepon bebas pulsa jika
konsumen tersebut mempunyai masalah atau pertanyaan.
2.6.2 Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli
pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler.
15
Menurut Kotler (2007) produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok, yaitu:
1) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok utama, yaitu :
a) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga
bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b) Jasa
Jasa merupakan berbagai kegiatan atau manfaat yang dapat
ditawarkan olehsatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
tidak berwujud, dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan.
2) Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a) Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi
pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun,
pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
b) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang
biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih).
Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
3) Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa
konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a) Produk konsumen (consumer product)
Produk konsumen adalah semua produk yang dibeli oleh
konsumen akhir untuk dikonsumsi scara pribadi. Produk
16
konsumen meliputi produk sehari-hari, produk belanja, produk
khusus dan produk yang tidak dicari.
1. Produk sehari-hari (convenience product) adalah produk dan
jasa yang dibeli konsumen secara teratur, cepat, dan dengan
perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha
untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal.
2. Produk belanja (shopping product) adalah barang konsumen
yang mana konsumen dalam proses pemilihan dan pembelian,
biasanya melakukan pembandingan dengan produk lain
berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya.
3. Produk khusus (specialty product) adalah produk konsumen
yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik
sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia
melakukan usaha pembelian yang khusus.
4. Produk yang tidak dicari (unsought product) adalah produk
konsumen yang konsumen tidak mengetahui ataupun
mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli
produk tersebut.
b) Produk industri (industrial product)
Produk industri merupakan produk yang dibeli dengan
tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk
menjalankan bisnis.
2.6.3 Atribut Produk
Menurut Kotler (2007) pengembangan produk dan jasa
memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan.
Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan
disampaikan melalui atribut-atribut seperti:
1. Kualitas produk, adalah kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi-fungsinya; kemampuan itu meliputi daya tahan,
kehandalan, ketelitian, kemudahan diperbaiki dan atribut lain yang
berharga pada produk secara keseluruhan.
17
2. Fitur produk, adalah alat persaingan untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi
pesaingnya.
3. Gaya dan desain produk, gaya semata-mata menjelaskan
penampilan produk tertentu, sedangkan desain bukan sekedar
tampilan tetapi masuk ke dalam jantung produk.
2.7. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur telah
menjalankan fungsi ukurnya (Wijaya, 2009). Suatu kuesioner dikatakan sah
jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel untuk degree of freedom (df)
= n-k, dalam hal ini adalah jumlah sampel dan k.adalah jumlah konstruk.
Jika r-hitung > r-tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Dimana:
rxy
√ √ .............................................................. (1)
rxy = Korelasi antara X dan Y
X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total semua pertanyaan dari setiap responden
n = Jumlah responden
2.8. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya
kepercayaan terhadap instrument (Wijaya, 2009). Suatu instrument dapat
memiliki tingkat kepercayaan tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian
instrument tersebut menunjukan hasil yang tetap. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60.
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur
seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang
konsisten. Uji reliabilitas alat untuk penelitian kali ini menggunakan teknik
18
Spearman-Brown dan metode Cronbach. Rumus dari Spearmen-Brown,
yaitu:
…………………………………………...……...…….. (2)
Tetapi terlebih dahulu dihitung korelasi antara belahan ganjil-genap
dengan rumus:
√⌊ ⌋[ ] ……..……………………………..(3)
Metode Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang
skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-
100 atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus ini dapat ditulis sebagai
berikut:
(
)(
) ………………………………...……….. (4)
Keterangan:
r11= Reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
= varian total
= jumlah varian butir
Jumlah varian butir dicari dulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir
kemudian jumlahkan, (Umar, 2003) seperti yang dipaparkan berikut ini :
................................................................................. (5)
Keterangan:
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
2.9. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
konsumen dan mengetahui keputusan pembelian handphone BlackBerry.
Dilakukan secara deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban
19
responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut :
................................................................................ (6)
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi = Total Jawaban
2.10. Analisis Faktor
Analisis faktor menganalisis interaksi antar variabel, semua valiabel
berstatus sama. Analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi
struktur hubungan antar variabel maupun antar responden (Simamora,
2005). Dalam penelitian ini data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry akan dianalisis dengan
metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA). Untuk keperluan
perhitungan dipergunakan bantuan Software Excell dan SPSS for windows
17,0.
2.11. Model Analisis Fishbein
Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep
perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku
konsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Salah satu model
sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap
Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap
obyek tertentu. Model tersebut menggambarkan bahwa sikap konsumen
terhadap suatu produk atau merek produk ditentukan oleh dua hal, yaitu
kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk atau merek (komponen
bi), dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut (komponen ei)
(Sumarwan, 2011). Model ini digambarkan oleh formula berikut.
………………………………………………….…….(7)
Ao = Sikap terhadap suatu objek
bi = Kekuatan kepercayaan bahwa ojek tersebut memiliki atribut i
20
ei = Evaluasi terhadap atribut i
N = Jumlah atribut yang dimiliki objek
Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen
terhadap suatu objek ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut
yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini biasanya digunakan untuk
mengukur sikap konsumen terhadap berbagai merek dari suatu produk.
Model Fisbein mengemukakan tiga konsep utama yaitu sebagai berikut:
1. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari objek sikap (Ao). Salient belief
adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut,
sering disebut sebagai attribute-object beliefs.
2. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk
memiliki atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan
terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang
dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh bi yang mengukur
kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-
masing merek.
3. Evaluasi Atribut
Evaluasi atribut menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi
konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau
karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Komponen
ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh
objek tersebut. Konsumen belum memperhatikan merek dari suatu
produk ketika mengevaluasi tingkat kepentingan tersebut.
2.12. Penelitian Terdahulu
Novriadi (2004), meneliti mengenai Analisis Perilaku Konsumen
dalam Proses Keputusan Pembelian Telepon Selular. Penelitian ini
dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis faktor dengan memberikan
gambaran terhadap proses pengambilan keputusan konsumen terhadap
pembelian telepon selular. Berdasarkan hasil analisis, seluruh konsumen
21
telepon selular melakukan lima tahapan proses pengambilan keputusan
pembelian dan sebagian besar konsumen memutuskan membeli telepon
selular dikarenakan adanya kebutuhan alat komunikasi mobile. Faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian
telepon selular terdiri dari 10 variabel dimana hubungan antara variable
tersebut membentuk 5 faktor.
Amaliah (2010) melakukan penelitian mengenai Analisis Perilaku
Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop. Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis proses keputusan yang
dilakukan mahasiswa dan analisis diskriminan untuk melihat variable-
variabel yang mendorong pembelian laptop. Berdasarkan hasil analisis
seluruh konsumen laptop melakukan lima tahapan proses pengambilan
keputusan pembelian. Sebagian besar mahasiswa membeli laptop untuk
mempermudah dokumentasi data, sumber dan media informasi yang paling
berpengaruh adalah teman dengan pertimbangan utama adalah harga.
Alasan memilih laptop karena merek yang terkenal dan membeli pada
dealer penjualan laptop agar lebih terjamin. Sikap loyalitas konsumen
tinggi ketika merek laptop favorit yang diinginkan tidak ada namun
loyalitas mahasiswa rendah ketika laptop favorit mengalami kenaikan
harga.
22
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya teknologi berdampak pada peningkatan penggunaan alat
komunikasi. Masyarakat cenderung memilih hal-hal yang praktis dan tidak
menyulitkan. Hal ini juga terjadi pada perkembangan alat komunikasi.
Smartphone merupakan contoh alat komunikasi yang berkembang dengan
pesat. Salah satu merek smartphone yang menguasai pangsa pasar handphone
di Indonesia adalah BlackBerry.
Research In Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry menyadari
akan perkembangan pasar smartphone yang semakin ketat sehingga muncul
persaingan antar vendor smartphone. Persaingan yang sengit mengakibatkan
menurunnya pangsa pasar BlackBerry. Dalam rangka meningkatkan kembali
pangsa pasarnya maka manajemen BlackBerry harus mengetahui secara
mendalam perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya, termasuk
didalamnya karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan
konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen serta sikap konsumen BlackBerry.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, analisis faktor (crosstab) dan analisis Fishbein. Analisis deskriptif
digunakan untuk mengkaji karakteristik konsumen BlackBerry yang meliputi,
jenis kelamin, usia, pendapatan, asal daerah dan lain-lain. Analisis faktor
digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan pembelian.
Analisis Fishbein digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana
konsumen merangkai kepercayaan terhadap atribut suatu produk sehingga
membentuk sikap tentang berbagai objek. Hasil dari ketiga analisis ini akan
menghasilkan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Pembelian handphone BlackBerry. Bagan aliran kerangka
pemikiran secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.
23
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
Persaingan yang
semakin ketat pada
industri smartphone
Studi perilaku konsumen
BlackBerry
Karakteristik
Konsumen dan
Proses Keputusan
Pembelian
Analisis Deskriptif
Sikap Konsumen
Terhadap Atribut
Model
multiatribut
Fishbein
Analisis Perilaku Konsumen
dalam Proses Keputusan
Pembelian handphone
BlackBerry
Rekomendasi Bagi Perusahaan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
keputusan pembelian
Analisis Faktor
Penurunan market share
BlackBerry
Kinerja atribut-
atribut produk
UJi Validitas dan
Reliabilitas
24
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor, Darmaga.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), hal ini
dikarenakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu lokasi
konsumen yang potensial dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang
memakai BlackBerry. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada
bulan Maret 2012 sampai Mei 2012.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari konsumen
BlackBerry sebagai sumber data menggunakan kelengkapan kuesioner
penelitian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (lampiran 2).
Responden diambil secara acak namun proporsional menurut fakultas. Data
sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet dan literatur-literatur
yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait serta bahan pustaka yang
diambil dari hasil penelitian sebelumnya. Pengumpulan data sekunder ini
bertujuan untuk lebih memahami permasalahan yang teliti lebih mendalam.
3.4. Jumlah Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Adapun jumlah sampel yang digunakan dengan merujuk kepada rumus
Slovin yang digunakan untuk menentukan ukuran minimal sampel yang
dibutuhkan dari suatu populasi sehingga mendapatkan sampel yang dapat
menggambarkan serta mewakili data populasi, adapun rumusnya sebagai
berikut:
………………………………………………………………. (8)
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan yang digunakan 5 persen
Data jumlah populasi ketika penelitian dilakukan dapat dilihat pada
Tabel 3. Terlihat bahwa jumlah mahasiswa IPB adalah 9.627 orang, dengan
menggunakan rumus Slovin didapat jumlah responden sebanyak 100
responden. Responden yang diambil berdasarkan proporsional sampling,
25
yaitu dari fakultas Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan, Peternakan,
Kehutanan, Teknologi Pertanian, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Ekonomi dan Manajemen dan Ekologi Manusia.
Tabel 3. Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
Fakultas Laki- laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(orang)
Pertanian 449 716 1165
Kedokteran Hewan 218 295 513
Perikanan dan Ilmu kelautan 437 546 983
Peternakan 236 386 622
Kehutanan 465 583 1048
Teknologi Pertanian 608 580 1188
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
771 1092 1863
Ekonomi dan Manajemen 411 972 1383
Ekologi Manusia 195 667 862
Jumlah 3790 5837 9627
Sumber: Direktorat AJMP-IPB 30 September 2011
Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik proporsional
sampling. Proporsional sampling merupakan teknik pengambilan sampel
dimana peneliti menetapkan proporsi atau jumlah tertentu untuk sampel yang
memiliki karakteristik yang diinginkan dimana kategorinya ditentukan sendiri
oleh peneliti. Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah responden dari setiap
fakultas yang ada agar respondennya terwakili.
FAPERTA :
FKH :
26
FPIK :
FAPET :
FAHUTAN :
FATETA :
FMIPA :
FEM :
FEMA :
Berdasarkan perhitungan didapat jumlah mahasiswa yang akan
dijadikan responden untuk tiap fakultas. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sampel mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
Fakultas Jumlah Responden
(orang)
Pertanian 12
Kedokteran Hewan 5
Perikanan dan Ilmu kelautan 10
Peternakan 7
Kehutanan 11
Teknologi Pertanian 12
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 19
Ekonomi dan Manajemen 15
Ekologi Manusia 9
Jumlah 100
27
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara dan teknik angket (kuesioner). Teknik angket merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan
cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya. Kuesioner dalam penelitian ini merupakan
kuesioner tertutup. Kuesioner ini telah melalui tahap uji validitas dan
reliabilitas terlebih dahulu. Teknik wawancara dilakukan dengan
mewawancarai langsung sebagian besar konsumen yang mengisi kuesioner.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat
bagian. Bagian pertama berkaitan dengan karakteristik responden. Bagian
kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai lima proses pengambilan
keputusan konsumen, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, proses pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Bagian
ketiga berkaitan dengan pengukuran sikap konsumen. Bagian yang terakhir,
yaitu bagian keempat terdapat pertanyaan mengenai faktor- faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel
2007 dan SPSS versi 17. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan
reliabilitas terlebih dahulu. Kemudian analisis data yang diperoleh
dengan metode analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis multiatribut
Fishbein.
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Produk BlackBerry
Perkembangan teknologi kini semakin dinamis sehingga penggunaan
telepon pintar (smartphone) semakin popular dan terlihat perkembangan yang
cukup signifikan. Salah satu smartphone yang berkembang dengan pesat
adalah BlackBerry. BlackBerry merupakan perangkat genggam nirkabel yang
memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili
internet, menjelajah internet dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya.
Perbedaan antara BlackBerry dengan handphone lainnya terletak pada sistem
operasinya. BlackBerry menggunakan Operating system (OS) berbasis java
buatan RIM (vendor BlackBerry).
4.1.1 Sejarah BlackBerry
Seorang bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke
Kanada pada tahun 1967. Pada usianya yang ke 23 Lazardis mendapat
kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas Waterloo,
dimana dia mendalami teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman
modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut,
Lazardis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo,Ontario
Kanada th 1984. Kontrak kerja pertama RIM datang dari General
Motor Kanada untuk mengerjakan otomasi industri dan berahan
dalam beberapa tahun pertama dengan berpindah dari kontrak ke
kontrak. RIM berhasil mendapatkan penghasilan $1 juta dan memiliki
sekitar 12 orang karyawan. RIM mulai tertarik pada perangkat digital
nirkabel ketika menerima kontrak dari Roger Cantel Mobile
Comminications, operator pager dan telepon seluler tahun 1987.
Dalam kontraknya, RIM bertugas mencari tau potensi dari sistem
jaringan digital nirkabel baru yang dikenalkan Ericsson. Selanjutnya
berhasil membuat modem radio nirkabel berukuran mini. 1990,
modem buatan ini banyak di pakai oleh perusahaan OEM untuk
berbagai produk dari komputer sampai mesin penjual otomatis. 1991
RIM mengembangkan software untuk mendukung sistim e-mail
29
nirkabel. Dalam mengembangkan ini, RIM bekerja sama dengan dua
perusahaan besar seperti Ericsson, dan Anterior Technologi. Ericsson
berhasil mengenalkan modem radio portabel tahun 1992, Anterior
Technologi bertugas menyediakan gateway untuk sistem e-mail
sementara RIM akan meyediakan aplikasi pemograman. Kerjasama
tiga pihak ini berhasil menciptakan sistim e-mail nirkabel dengan
konektivitas tak terputus. Karena dirinya sangat mahir mengurusi riset
dan teknologi dari pada keuangan, Lazardi mempekerjakan James
Balsillie pada tahun 1992 untuk mengurus keuangan perusahaan dan
pengembangan bisnis. Basile akhirnya menjadi salah satu direktur
RIM, setara dengan Lazardis. Karena kemampuan dan
kredibilitasnya, RIM di percaya untuk bekerja sama dengan banyak
perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Bell South Wirless Data
dan banyak lagi.
BlackBerry bukan hanya berupa perangkat smartphone, dalam
perkembangannya RIM juga mengeluarkan software bernama
BlackBerry Connect yang dapat menghadirkan layanan BlackBerry ke
dalam perangkat smartphone yang lain. Dengan perangkat yang
mendukung, kita dapat menikmati akses layanan seperti di handphone
BlackBerry, hanya saja dibatasi untuk fitur e-mail saja.
Dalam perkembangannya tercatat ada lima kali evolusi yang
terjadi di perangkat BlackBerry. Semua itu di lakukan untuk
mengikuti teknologi dan tren pasar yang terus berkembang. Seiring
perkembangan teknologi di perangkat BlackBerry, ketenarannya juga
semakin melambung tinggi. 1997-2001, Ini adalah periode awal
kemunculan perangkat BlackBerry yang masih berupa pager dua arah
(two way pager). Meski berbentuk pager, perangkat BlackBerry ini
sudah tampil beda dengan pager kebanyakan. Selain fiturnya,
kehadiran keyboard QWERTYnya menjadi ciri khas dipasar pada saat
itu. Layanan yang disediakan bagi pelanggan hanya dua, yaitu e-mail
dan WAP. Untuk menyediakan layanan itu RIM menggandeng dua
penyedia layanan internet nirkabel, mereka adalah Data TAC dan
30
Mobitex. Dua produk menggunakan layanan Data TAC dan tiga
produk menggunakan akses Mobitex. Seri 850 adalah perangkat yang
menandai lahirnya BlackBerry di dunia. perangakat ini memililki fitur
yang sederhana, layarnya masih menggunakan teknologi monochrome
dengan ukuran kecil. Namun seri ini adalah awal dari semuanya,
Tahun 2005 perangkat ini mendapat pengakuan dari PC Magazine
sebagai 14th greatest gadget of the past 50 years.
Pada selang tahun 2001-2003, perangkat BlackBerry mulai
diberi fasilitas telepon seluler menggunakan teknologi GSM (2G),
begitu juga dengan akses datanya. Selain teknologi, desain
BlackBerry pun telah terwujud layaknya handphone pintar, lengkap
dengan keyboard QWERTY. Makanya RIM mulai mengenalkan
BlackBerry sebagai perangkat handphone pintar bukan lagi pager dua
arah. Sejarah lain yang tercipta di tahun ini adalah mulai di
tanamkannya BlackBerry OS. Memiliki user interface dengan
susunan menu khas BlackBerry yang sampai sekarang masih jadi
patokan. Seri “Quark” merupakan jajaran handphone BlackBerry
yang sangat populer pada masa itu. Produk dalam seri “Quark” seperti
6230 telah dilengkapi dengan teknologi java sebagai pendukung
platform web browsernya. Selain itu di periode ini pula RIM
mengeluarkan untuk pertama kalinya handphone BlackBerry
berteknologi CDMA (6750) dengan menggandeng Verizon sebagai
operatornya. Namun layarnya masih berteknologi monochrome.
Pada periode 2003-2004, salah satu produk yang legendaris
dari periode ini adalah 7270. Di lengkapi dengan teknologi WiFi dan
menawarkan akses data melalui jaringan WLAN terbatas yang bisa
digunakan untuk menjalankan fitur VoIP. RIM mencoba menawarkan
pilihan kepada konsumen dengan menggandeng penyedia layanan
seluler. Di Amerika, mereka menggandeng iDen untuk menghadirkan
fasilitas sensasional di handphone BlackBerry yaitu 7510 dan 7520
seperti GPS, komunikasi dua arah (walki talki) dan Bluetooth.
31
Periode selanjutnya adalah antara tahun 2004-2006, yang
terbaru lagi adalah SureType yang mereka kenalkan ke pasar. Adalah
dengan konsep satu tombol memuat dua huruf dan di dukung dengan
fitur text predictive input seperti teknologi T9 yang sekarang kita
kenal. Alasan penerapan SureType ini adalah memberikan
kemudahan bagi pengguna yang kurang suka dengan keyboard
QWERTY konvensional. Karena penerapan keyboard ini pula
handphone BlackBerry seperti 7100v dan 7130e memiliki desain
yang ramping.
Periode terakhir adalah dari tahun 2006 sampai sekarang. Fitur-
fitur baru terus ditanamkan pada perangkat BlackBerry, seperti layar
warna yang lebih baik, kamera, slot kartu memori dan aplikasi
chatting. Pada periode ini juga mengenalkan TrackBall sebagai
pengganti TrackWheel. TrackBall berbentuk bola yang di letakan di
bawah layar. Konsep TrackBall di puji banyak kalangan karena
aksesnya yang lebih nyaman dan cepat. Seri 8100 merupakan produk
pertama yang menerapkan tombol navigasi TrackBall. RIM
mengklasifikasikan produknya ke dalam seri tertentu untuk
memudahkan pengguna membedakan keunggulan masing–masing.
Nama seri yang di gunakan cukup menarik seperti Electron (8700),
pearl (8120), Gamma Ray (8820), Curve (8310) dan yang terakhir
baru muncul adalah Bold (9000).
4.1.2 Perkembangan BlackBerry di Indonesia
BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada
pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan
Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM
yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian
diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni
Excelcom dan Telkomsel. BlackBerry adalah jenis smartphone yang
berkembang di Indonesia. Harga dari sebuah BlackBerry semakin lama
semakin menurun disebabkan karena adanya persaingan dengan
smartphone lain yang menawarkan fitur yang lebih lengkap dengan
32
harga yang murah. Smartphone kini telah mengalami pergeseran bagi
lingkup pemasarannya. Smartphone bukan lagi menjadi sebuah barang
eksklusif, tetapi telah menjadi trend atau lifestyle bagi kalangan
tertentu.
4.2. Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
4.2.1 Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen
alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya (Wijaya, 2009). Suatu
skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya
diukur dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson
Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angka tabel
korelasi nilai r. Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan
sebanyak 30 kuesioner kepada responden. Setelah dilakukan uji
validitas, didapatkan 28 pertanyaan sahih. Artinya seluruh pertanyaan
tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r
tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n = 30 pada α = 5%). Hasil
perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2, 3 dan 4.
4.2.2 Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas adalah suatu uji untuk mengukur kepercayaan
terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian
instrumen tersebut menunjukan hasil yang tetap (Wijaya, 2009).
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
rumus Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai α > 0,60. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai
0,708 untuk variabel kekuatan kepentingan, nilai 0,613 untuk evaluasi
kepercayaan dan 0,787 untuk faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian.
33
4.3. Karakteristik Konsumen
Pertanyaan untuk karakteristik konsumen meliputi nama, no. telepon,
jenis kelamin, usia, departemen/angkatan, sumber dana, daerah asal dan
pendapatan responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa S1 IPB dari semester 3 hingga semester 8 yang pernah
menggunakan handphone BlackBerry
4.3.1 Jenis Kelamin
Karakteristik konsumen handphone BlackBerry berdasarkan
jenis kelamin adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak
71% dan selebihnya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29%.
Karakteristik konsumen handphone BlackBerry berdasarkan jenis
kelamin ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin
4.3.2 Usia
Karakteristik konsumen handphone Blackberry berdasarkan
usia kepada 100 mahasiswa adalah 44% berusia 21 tahun, 43%
mahasiswa berusia 22 tahun, 8% mahasiswa berusia 20 tahun, 4%
mahasiswa berusia 19 tahun dan 1% mahasiswa berusia 23 tahun. Usia
yang paling banyak adalah 44% mahasiswa berusia 21 tahun, hal ini
dikarenakan wawancara dengan menggunakan alat kuesioner
dilakukan terhadap mahasiswa dengan usia yang berkisar antara 19-22
tahun, seperti dimuat pada Gambar 6 .
71%
29%
Perempuan
Laki-laki
34
Gambar 6. Karakteristik konsumen berdasarkan usia
4.3.3 Sumber Dana
Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone
BlackBerry berdasarkan sumber dananya, mayoritas mahasiswa, yaitu
sebesar 92% masih dibiayai oleh orang tua, dilihat dari status
konsumen yang masih mahasiswa, maka pada umumnya biaya hidup
mereka masih ditanggung oleh orang tua. Selain itu, yang dibiayai dari
hasil pendapatan sendiri/bekerja sebanyak 5% sedangkan sebanyak 3%
konsumen menyatakan bahwa mereka memperoleh dana dari beasiswa.
Karakteristik konsumen berdasarkan sumber dana ditunjukkan pada
Gambar 7.
Gambar 7. Karakteristik konsumen berdasarkan sumber dana
4.3.4 Asal Daerah
Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone
BlackBerry berdasarkan asal daerah adalah mayoritas berasal dari
Jawa Barat sebesar 45%, sumatera 21%, Jakarta sebesar 19%, Banten
sebesar 5%, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 1% dan
minoritas berasal dari Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara, dan Irian jaya
sebesar 0% atau tidak ada sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa
4% 8%
44%
43%
1%
19
20
21
22
23
92%
5% 3%
Orang tua
Pendapatan sendiri
Beasiswa
35
konsumen dari daerah Jawa Barat lebih banyak menggunakan
handphone BlackBerry dibandingkan daerah lain. Karakteristik
konsumen yang didapatkan berdasarkan asal daerah ditunjukkan pada
Gambar 8.
Gambar 8. Karakteristik konsumen berdasarkan asal daerah
4.3.5 Pendapatan
Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone
BlackBerry berdasarkan pendapatan rata-rata per bulan adalah
mayoritas memiliki pendapatan sebesar Rp 500.0001–Rp 1.000.000
sebesar 54% dan minoritas memiliki pendapatan sebesar > Rp
2.000.001 sebesar 3%. Karakteristik konsumen yang didapatkan
berdasarkan pendapatan ditunjukkan Gambar 9.
Gambar 9. Karakteristik mahasiswa berdasarkan pendapatan
4.4. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen membeli handphone BlackBerry melibatkan
proses keputusan pembelian. Proses keputusan pembelian terjadi karena
adanya beberapa tahapan yang dialami konsumen diantaranya: pengenalan
19% 7%
45%
1%
21%
1% 1%
5%
Jakarta
Jawa Tengah
Jawa Barat
Jawa Timur
Sumatera
Kalimantan
Nusa Tenggara
Banten
9%
54%
24%
10% 3% < Rp 500.000
Rp500.0001– Rp 1.000.000
Rp 1.000.001- Rp1.500.000
Rp 1.500.001- RP2.000.000
36
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
pasca pembelian. Berdasarkan hasil penelitian proses keputusan pembelian
handphone BlackBerry dapat dilihat pada tahapan-tahapan tersebut.
4.4.1 Pengenalan Kebutuhan
Tahapan pertama proses keputusan pembelian dimulai dengan
pengenalan kebutuhan akan produk tersebut. Kebutuhan dikenali
ketika adanya ketidaksesuaian antara keadaan aktual dan keadaan yang
diinginkan oleh konsumen dan untuk itu konsumen akan berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut dengan mencari produk yang dapat
mengatasi masalah yang mereka rasakan. Faktor-faktor seperti
motivasi dan manfaat akan mempengaruhi tindakan untuk memenuhi
kebutuhan. Motivasi utama konsumen dalam pembelian handphone
BlackBerry dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Motivasi utama konsumen membeli BlackBerry
Berdasarkan hasil penelitian, motivasi utama konsumen dalam
membeli handphone BlackBerry adalah untuk mempermudah
komunikasi, terutama melalui fitur BBM sebesar 68%. Untuk motivasi
kedua terbanyak adalah pengaruh teman sebesar 16%. Sedangkan
motivasi paling sedikit adalah perwujudan gaya hidup sebesar 3% dan
harga yang terjangkau sebesar 0%. Hasil tersebut menunjukan bahwa
motivasi konsumen dalam menggunakan handphone BlackBerry
adalah untuk mempermudah komunikasi dengan banyak teman melalui
fitur BBM.
68%
3%
16%
5% 1% 7% Mempermudah komunikasi
Perwujudan gaya hidup
Pengaruh teman
Pengaruh keluarga
Pengaruh iklan/promosi
Lainnya
37
Gambar 11. Manfaat yang dicari konsumen dari BlackBerry
Hasil penelitian mengenai manfaat yang dicari dalam
menggunakan handphone BlackBerry ditunjukkan pada Gambar 11.
Sebanyak 78% konsumen berpendapat bahwa dengan memiliki
handphone BlackBerry mereka akan dapat dengan mudah
berkomunikasi baik dengan keluarga maupun teman. Manfaat lainnya
adalah menjadi gaya hidup sebesar 16% dan menunjukkan status sosial
sebesar 1%. Dapat dikatakan handphone BlackBerry digunakan untuk
mempermudah komunikasi.
Gambar 12. Perasaan apabila tidak menggunakan BlackBerry
Pada Gambar 12 terlihat bahwa sebanyak 53% konsumen
menyatakan bahwa mereka merasa biasa saja apabila tidak
menggunakan handphone BlackBerry sedangkan sisanya sebanyak
47% menyatakan bahwa mereka merasa ada yang kurang apabila tidak
menggunakan handphone BlackBerry.
1%
78%
16% 5%
Sebagai simbol kelas sosialAnda
Mempermudah komunikasi
Sebagai bagian dari gayahidup
Lainnya
47%
53%
Merasa ada yang kurang
Biasa saja
38
4.4.2 Pencarian Informasi
Langkah selanjutnya setelah mengenali kebutuhan adalah
pencarian informasi. Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya
akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Informasi yang
dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhannya. Pencarian
informasi ini diharapkan akan memberi pengetahuan tentang produk
secara lengkap sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat
pula. Tahap pencarian pada pembelian handphone BlackBerry dapat
diidentifikasi dengan melihat pengalaman melihat promosi, sumber
informasi mengenai produk, fokus perhatian pada informasi dan
pengaruh promosi produk terhadap pembelian.
Gambar 13. Sumber informasi konsumen terhadap BlackBerry
Dari hasil penelitian yang ditunjukkan Gambar 13, sebanyak
43% konsumen memperoleh informasi tentang handphone
BlackBerry melalui teman/sahabat mereka. Pengaruh teman cukup
signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian handphone
BlackBerry pada mahasiswa hal ini dapat dimengerti karena status
konsumen sebagai mahasiswa yang sebagian besar menghabiskan
waktu di kampus bersama rekan dan teman-temannya, sehingga
teman menjadi sumber informasi yang paling dominan. Kedua adalah
melalui internet sebesar 22%, pencarian informasi mengenai internet
dilakukan sebagai usaha untuk semakin meningkatkan dan
memperbaiki taraf hidupnya seiring perkembangan peradaban yang
19%
43%
22%
7% 1% 5% 2% 1%
Keluarga
Teman
Internet
Televisi
Brosur
Majalah/Koran
Agen/Sales Penjualan
Lainnya
39
semakin maju. Oleh karena itulah konsumen khususnya mahasiswa
menggunakan internet sebagai salah satu sumber dalam keputusan
pembelian handphone BlackBerry. Selanjutnya adalah melalui
keluarga 19% dan sebagian kecil dari brosur 1%, iklan melalui brosur
memang jarang ditemukan sehingga mahasiswa hanya sedikit saja
menggunakan brosur sebagai sumber informasi.
Gambar 14. Media yang mempengaruhi dalam proses pembelian
Mayoritas media yang paling mempengaruhi konsumen dalam
membeli handphone BlackBerry tidak berubah seperti halnya sumber
informasi yang digunakan mahasiswa dalam keputusan pembelian
BlackBerry. Untuk teman (46%) dan internet (24%). Melalui teman
konsumen dapat memperoleh informasi dan masukan yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam melakukan pembelian handphone
BlackBerry. Internet digunakan untuk mendapatkan informasi yang
lebih banyak dan lebih kaya sebelum melakukan keputusan
pembelian. Urutan selanjutnya adalah keluarga (19%) dan brosur
(1%) adalah media yang paling kecil pengaruhnya dalam pembelian
handphone BlackBerry. Dapat dikatakan teman merupakan media
yang paling efektif dalam pencarian informasi mengenai handphone
BlackBerry. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 14.
19%
46%
24%
3% 1% 3%
2% 2%
Keluarga
Teman
Internet
Televisi
Brosur
Majalah/Koran
Agen/Sales Penjualan
Lainnya
40
Gambar 15. Fokus perhatian saat mendapatkan informasi BlackBerry
Bila dilihat dari Gambar 15, dapat dilihat bahwa fokus utama
konsumen dalam promosi yang dilakukan oleh BlackBerry adalah
fitur/spesifikasi (56%). Semakin lengkap fitur yang ditawarkan maka
mahasiswa akan semakin tertarik untuk membeli. Sebanyak 25%
konsumen mengaku bahwa yang menjadi fokus perhatian pada saat
menerima informasi mengenai handphone BlackBerry adalah harga.
Hal tersebut sangat lumrah karena yang menjadi objek penelitian
adalah mahasiswa. Urutan selanjutnya adalah tipe BlackBerry (12%)
dan bentuk BlackBerry (7%) adalah hal yang tidak terlalu dipikirkan
oleh konsumen.
Gambar 16. Pengaruh promosi terhadap pembelian
Selanjutnya mengenai pengaruh promosi terhadap keputusan
pembelian handphone BlackBerry akan ditunjukkan pada Gambar 16.
Sebanyak 60% konsumen mengaku bahwa promosi yang dilakukan
tidak berpengaruh kepada keputusan pembelian, sedangkan 40%
menyatakan promosi yang dilakukan membuat konsumen tertarik
25%
7%
12%
56%
Harga
Bentuk/UkuranBlackberry
Type Blackberry
Fitur/Spesifikasi yangDisediakan
40%
60%
Membuat AndaMembeli
Tidak Berpengaruh
41
untuk membeli. Hal ini berarti bahwa iklan yang ditampilkan oleh
produk BlackBerry tidak efektif dalam menginformasikan produknya.
4.4.3 Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif terdiri dari dua tahap, yaitu menetapkan
tujuan dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif
pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Evaluasi alternatif
dilakukan oleh konsumen jika mereka telah memiliki informasi yang
cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan produk yang akan
dibelinya. Gambar 17 akan menunjukkan hal yang menjadi
pertimbangan dalam membeli handphone BlackBerry.
Gambar 17. Pertimbangan awal konsumen
Terlihat pada Gambar 17 bahwa fitur merupakan hal utama
yang dipertimbangkan oleh mahasiswa, hal ini ditunjukkan dengan
persentase terbesar yaitu sebanyak 41%. Handphone yang
menyediakan banyak fitur akan menunjukkan keunggulan yang lebih
baik untuk produk handphone itu sendiri. Fokus kedua yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan handphone BlackBerry adalah harga
yang memiliki persentase sebesar 32%. Hal tersebut dapat dimengerti
mengingat konsumen masih berstatuskan sebagai mahasiswa yang
biaya hidupnya masih ditanggung oleh orang tua. Urutan ketiga adalah
tipe (17%) kemudian diikuti oleh konsumen lain yang
mempertimbangkan bentuk (6%) dan warna (2%).
32%
41%
6%
2%
17% 2% Harga
Fitur (Spesifikasi)
Bentuk/UkuranBlackberry
Warna Blackberry
Type Blackberry
Lainnya
42
Gambar 18. Penggunaan handphone selain BlackBerry
Terlihat pada Gambar 18 sebanyak 78% konsumen
menggunakan handphone lain selain BlackBerry. Sisanya hanya 22%
yang tidak menggunakan handphone selain BlackBerry. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen tidak loyal terhadap handphone
BlackBerry.
Gambar 19. Alasan penggunaan handphone selain BlackBerry
Konsumen yang menggunakan handphone selain BlackBerry
menjawab bahwa alasan mereka adalah karena kualitas sebanyak
25%. Umumnya konsumen mengutamakan kualitas dalam mencari
suatu produk, dengan kualitas yang baik maka produk tersebut tidak
akan cepat rusak. Urutan kedua adalah mempunyai dua kartu/sim card
sebesar 21% dan selanjutnya fitur dengan 20%, fitur menjadi alasan
bagi mahasiswa untuk menggunakan handohone lain selain
78%
22%
Ya Tidak
9%
20%
25%
14%
21%
11%
Harga
Fitur (Spesifikasi)
Kualitas
Rekomendasi
Mempunyai 2 Kartu
Lainnya
43
BlackBerry karena dengan adanya berbagai macam fitur yang
ditawarkan kepada konsumen maka konsumen akan lebih tertarik
kepada handphone tersebut. Alasan paling sedikit yaitu harga sebesar
9%. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 19.
4.4.4 Proses Pembelian
Tahap berikutnya dalam proses keputusan pembelian adalah
proses pembelian. Setelah konsumen memiliki berbagai alternatif
mengenai produk yang dibutuhkan maka keputusan pembelian dapat
dilakukan. Pada proses pengambilan keputusan, konsumen mengambil
keputusan mengenai siapa yang paling mempengaruhi dalam
pembelian, bagaimana cara memutuskan pembelian dan dimana
melakukan pembelian.
Gambar 20. Tempat pembelian BlackBerry
Sebagian besar mahasiswa yaitu sebesar 46% melakukan
pembelian di dealer resmi perusahaan BlackBerry. Umumnya
perusahaan-perusahaan besar membuka dealer penjualan resmi untuk
menjual produk-produk mereka yang disertakan juga dengan
perangkat pendukung lainnya. Membeli pada dealer resmi dianggap
lebih terpercaya dan terjamin kualitasnya karena bergaransi lebih
lama daripada dealer penjualan BlackBerry. Untuk menghindari
kondisi barang yang rusak jauh lebih aman untuk membeli pada
dealer resmi.
Mahasiswa yang membeli pada dealer BlackBerry juga tidak
sedikit. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 45%.
Mahasiswa banyak yang memilih membeli pada dealer BlackBerry
46%
45%
9%
Dealer resmi dariperusahaan Blackberrytersebut
Dealer penjualanhandphone Blackberry
Lainnya
44
karena pada dealer tersebut harga produk yang dijual umumnya
kompetitif, sehingga akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa
untuk dapat memilih produk sesuai dengan dana yang mereka miliki.
Sisanya sebanyak 9% memilih lainnya, dengan alasan pemberian atau
membeli pada teman. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 21. Pertimbangan memilih tempat pembelian
Pertimbangan mahasiswa dalam memilih tempat pembelian
handphone BlackBerry dengan persentase terbesar adalah pada
tempat yang kualitasnya terjamin sebesar 50%. Umumnya konsumen
mengutamakan kualitas karena produk akan bertahan lebih lama,
sedangkan 21% memilih dekat dengan tempat tinggal, hal ini karena
jarak tempat yang dekat akan menghemat biaya transportasi,
selanjutnya mahasiswa mempertimbangkan tempat yang memberikan
pelayanan yang memuaskan dengan persentase 15%. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 21.
Berdasarkan Gambar 22 sebanyak 73% menyatakan bahwa
memutuskan pembelian dengan terencana, artinya sebelum pergi
membeli konsumen sudah menentukan untuk membeli BlackBerry
tipe tertentu, dengan spesifikasi, serta atribut lain pada BlackBerry.
Sedangkan sebanyak 18% memutuskan melakukan pembelian
tergantung situasi. Hal ini dilakukan ketika merasa membutuhkan
produk tersebut, misalnya produk yang lama telah rusak, hilang, atau
karena pengaruh lainnya. Sisanya sebanyak 9% memutuskan
pembelian secara mendadak, yaitu niat membeli baru muncul pada
saat mahasiswa telah berada di dealer penjualan.
21%
14%
50%
15% Dekat dengan tempattinggal
Harga murah
Kualitas terjamin
Pelayanan memuaskan
45
Gambar 22. Cara memutuskan pembelian BlackBerry
Dilihat dari Gambar 23 mayoritas konsumen sebanyak 96%
konsumen menyatakan menyediakan waktu khusus hanya untuk
membeli Blackberry. Jika dihubungkan dengan Gambar 22 awalnya
mahasiswa memutuskan membeli Blackberry secara terencana maka
wajar jika sebagian besar mahasiswa pada akhirnya menyediakan
waktu khusus untuk pembelian Blackberry. Sisanya sebanyak 32%
menjawab bahwa mereka melakukan pembelian Blackberry
bersamaan dengan belanja kebutuhan lain.
Gambar 23. Waktu yang disediakan dalam pembelian BlackBerry
4.4.5 Pasca Pembelian
Evaluasi alternatif tidak hanya terjadi sebelum pembelian,
tetapi juga akan tetap berlaku setelah terjadi proses pembelian.
Pemakaian produk memberikan informasi baru mengenai produk yang
akan dibandingkan dengan kepercayaan dan sikap yang ada.
Konsumen akan mengevaluasi hasil yang diperoleh apakah sesuai atau
tidak dengan harapan mereka. Kepuasan atau ketidakpuasan adalah
73%
18%
9%
Terencana (sudahdirencanakan sejak darirumah)
Tergantung situasi
Mendadak (niat membeli barudirasakan ketika berada ditoko)
68%
32% Menyediakan waktu khusushanya untuk membelihandphone Blackberry
Bersamaan dengan belanjakebutuhan lain
46
hasil dari tahap pasca pembelian ini. Gambar 24 menunjukkan tingkat
kepuasan konsumen handphone BlackBerry.
Gambar 24. Sikap mahasiswa pasca pembelian Blackberry
Pada Gambar 24 sebanyak 20% menyatakan sikap tidak puas
terhadap Blackberry yang dibelinya. Hal ini menunjukkan bahwa
harapan mahasiswa tidak terpenuhi atau kinerja produk lebih rendah
dari harapan. Secara keseluruhan sebanyak 80% konsumen
menyatakan puas pasca pembelian Blackberry. Kepuasan konsumen
dapat menimbulkan loyalitas terhadap produk. Hal ini dapat dilihat
pada sikap konsumen ketika Blackberry tidak tersedia (Gambar 25).
Gambar 25. Tindakan jika Blackberry tidak tersedia
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 25
mayoritas konsumen (85%) menyatakan akan mencari handphone
Blackberry ke tempat penjualan yang lain. Loyalitas adalah bukti
konsumen yang selalu menjadi pelanggan. Loyalitas memiliki sikap
positif atas perusahaan yang membuat suatu produk, dalam hal ini
adalah Blackberry.
80%
20%
Puas Tidak Puas
85%
4% 11%
Akan mencari ke tempatpenjualan yang lain
Akan membeli merek lain
Tidak jadi membeli
47
Sikap loyalitas konsumen ketika merek handphone Blackberry
yang diinginkan tidak tersedia terlihat dari persentase sebesar 85%,
konsumen yang tidak jadi melakukan pembelian jika merek
handphone yang diinginkan tidak tersedia sebanyak 11% dan 4%
yang menyatakan akan membeli merek lain, karena jika mencari
merek yang diinginkan akan memakan biaya tambahan. Hal ini
menunjukkan loyalitas mahasiswa yang tinggi terhadap merek
Blackberry.
Tabel 5.Ringkasan tahap-tahap proses keputusan untuk membeli
handphone Blackberry
Tahap-Tahap Proses Keputusan Untuk Membeli
handphone Blackberry Keterangan
Pengenalan Kebutuhan
1. Apa motivasi/alasan utama Anda membeli dan
menggunakan handphone Blackberry?
Mempermudah
komunikasi
2. Apa manfaat utama yang Anda harapkan dari
pembelian handphone Blackberry?
Mempermudah
komunikasi
3. Apa yang Anda rasakan jika tidak menggunakan
handphone Blackberry?
Biasa saja
Pencarian Informasi
4. Darimana Anda mengetahui tentang produk
Blackberry yang Anda beli?
Teman
5. Media apa yang paling mempengaruhi Anda
dalam membeli Blackberry? Teman
6. Jika Anda melihat/mendengarkan iklan produk
Blackberry, maka yang menjadi fokus perhatian
Anda adalah?
Fitur/spesifikasi
yang disediakan
7. Bagaimana iklan mempengaruhi Anda dalam
membeli handphone Blackberry?
Tidak
berpengaruh
Evaluasi Alternatif
8. Hal apa yang menjadi pertimbangan utama
Anda dalam memilih handphone Blackberry? Fitur (spesifikasi)
9. Apakah Anda menggunakan handphone merek
lain, selain Blackberry?
Ya
10. Jika “Ya” mengapa?
Mempunyai 2
nomer
48
Lanjutan Tabel 5.
Proses Pembelian
11. Dimana Anda membeli handphone
Blackberry tersebut?
Dealer resmi dari
perusahaan
Blackberry
tersebut
12. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam
memilih tempat pembelian tersebut? Kualitas terjamin
13. Bagaimana cara Anda memutuskan membeli
handphone Blackberry?
Terencana (sudah
direncanakan
sejak dari rumah)
14. Bagaimana situasi Anda ketika membeli
handphone Blackberry?
Menyediakan
waktu khusus
hanya untuk
membeli
handphone
Blackberry
15. Apakah Anda merasa puas terhadap
handphone Blackberry yang Anda beli? Ya
16. Jika handphone Blackberry yang Anda
inginkan tidak tersedia, apa yang akan Anda
lakukan?
Akan mencari ke
tempat penjualan
yang lain
Sumber : Data olahan (2012)
4.5. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian handphone
Blackberry
Analisis faktor merupakan salah satu bentuk analisis multivariat yang
dapat menganalisis tentang saling ketergantungan dari beberapa variabel
secara simultan. Tujuan dari analisis faktor adalah menyederhanakan dari
bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi faktor-
faktor yang lebih kecil tetapi tetap mencerminkan variabel awalnya. Analisis
faktor tergolong metode interdependence dimana semua variabel berstatus
sama.
Pada penelitian ini jumlah variabel yang akan dianalisis sebanyak 10
atribut. Variabel yang akan dianalisis antara lain status sebagai mahasiswa,
pengaruh dari teman, pengaruh keluarga, pengaruh penjual, penghasilan
orang tua, kemudahan mendapatkan produk, pengetahui mengenai atribut
49
produk, gaya hidup, pengaruh iklan, pengalaman menggunakan handphone
lain.
Analisis faktor layak untuk dilakukan atau tidak dapat diketahui
dengan menggunakan uji statistik Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of
adequancy dan Bartlett’s Test of Spericity. Apabila indeks KMO tinggi
(berkisar antara 0,5 sampai 1,0) analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya,
jika nilai KMO di bawah 0,5 analisis faktor tidak layak dilakukan
(Simamora, 2005). Hasil dari uji KMO-MSA yang didapatkan dalam
penelitian ini adalah sebesar 0,764 dan Bartlett’s Test dengan angka chi-
squared sebesar 265,760 dengan signifikansi 0,000 (Lampiran 5).
Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
analisis faktor layak dilakukan dan antarvariabel terdapat korelasi.
Tabel 6 menunjukkan ringkasan nilai MSA yang dimiliki setiap
variabel yang diteliti. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai
MSA yang dimiliki oleh masing-masing variabel dalam penelitian ini lebih
besar dari 0,5 sehingga semua variabel dapat digunakan dalam analisis
faktor. Jika variabel memiliki nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel
yang memiliki nilai paling kecil harus dikeluarkan terlebih dahulu kemudian
dilakukan pengolahan ulang tanpa memasukkan variabel tersebut hingga
tidak terdapat variabel dengan nilai MSA kurang dari 0,5. Hasil perhitungan
MSA ditunjukan pada Tabel anti-image matrices (Lampiran 6) pada output
anti-image correlation.
Langkah selanjutnya dalam analisis faktor adalah melakukan ekstraksi
terhadap variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor
yang lebih sedikit dari variabel yang ada. Metode yang digunakan dalam
proses ekstraksi adalah principal component analysis (PCA) dimana dalam
proses ini akan menghasilkan nilai communalities. Angka-angka dalam
matriks PCA menyatakan korelasi parsial antarvariabel, yaitu korelasi yang
tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Pada Tabel communalities (Lampiran
7), nilai extraction yang terbentuk menunjukan besarnya persentase varian
suatu variabel yang dapat dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat
menunjukkan seberapa pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan
50
pembelian konsumen. Variabel pengaruh keluarga misalnya, nilai extraction
yang terbentuk adalah 0,759 artinya 75,9% varian dari variabel tersebut
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk dan merupakan variabel yang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel yang memiliki
nilai communalities terbesar kedua adalah gaya hidup, 72,2 % varian dari
variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tabel 7 menunjukan
nilai communalities setiap variabel yang telah diurutkan dari nilai yang
terbesar hingga nilai terkecil.
Tabel 6. Ringkasan nilai MSA
No Variabel Nilai MSA
1 Status sebagai mahasiswa 0.797
2 Pengaruh keluarga 0.574
3 Pengaruh/saran teman 0.798
4 Pengaruh penjual/wiraniaga 0.817
5 Penghasilan orang tua 0.733
6 Kemudahan mendapatkan produk 0.880
7 Pengetahuan mengenai atribut produk 0.666
8 Gaya hidup 0.711
9 Pengaruh iklan/promosi 0.871
10 Pengalaman menggunakan handphone lain 0.749
Sumber: Data olahan (2012)
Tabel 7. Nilai communalities
No Variabel Communalities
1 Pengaruh keluarga 0.759
2 Gaya hidup 0.722
3 Pengetahuan mengenai atribut produk 0.721
4 Penghasilan orang tua 0.717
5 Status sebagai mahasiswa 0.608
6 Pengaruh penjual/wiraniaga 0.608
7 Pengaruh/saran teman 0.541
8 Kemudahan mendapatkan produk 0.510
9 Pengalaman menggunakan handphone lain 0.504
10 Pengaruh iklan/promosi 0.496
Sumber: Data olahan (2012)
Tabel Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui berapa
banyak faktor yang terbentuk (Lampiran 8). Faktor yang terbentuk harus
memiliki nilai eigenvalues ≥ 1. Nilai eigenvalues menunjukan kepentingan
51
relatif masing-masing faktor dalam menghitung ragam seluruh peubah yang
di analisis. Berdasarkan output total variance dapat diketahui bahwa jumlah
faktor yang terbentuk ada tiga faktor, yaitu faktor pertama yang mempunyai
eigenvalue = 3,552, faktor kedua dengan nilai eigenvalue = 1,454 dan faktor
ketiga dengan nilai eigenvalue = 1,180. Faktor-faktor yang terbentuk ini
memiliki nilai total percentage of variance sebesar 61,852% yang berarti
61,852% dari seluruh variabel dapat dijelaskan oleh tiga faktor yang
terbentuk.
Tabel Component Matrix digunakan untuk mendistribusikan peubah-
peubah yang telah diekstrak ke dalam factor loading (Lampiran 9). Tabel
Rotated Component Matrix yang menunjukan distribusi 10 variabel yang
memiliki factor loaded ≥ 0,4 telah diekstrak ke dalam faktor yang telah
terbentuk (Lampiran 10). Peubah yang memiliki factor loaded ≤ 0,4
dianggap memiliki kontribusi lemah terhadap faktor yang terbentuk,
sehingga harus direduksi dari faktor yang dibentuknya. Tabel Rotated
Component Matrix dengan 3 faktor, terlihat bahwa nilai factor loading
terbesar setiap variabel sudah mencapai ≥ 0,4 dan dikatakan memiliki
korelasi yang cukup kuat dengan faktor yang membentuknya. menunjukkan
bahwa peubah yang telah secara tepat ditunjukkan oleh faktor terbentuk
(Lampiran 11). Component Plot in Rotated Space menampilkan gambar
letak keseluruhan 10 variabel pada faktor terbentuk (Lampiran 12).
Penamaan terhadap faktor-faktor yang terbentuk dalam analisis faktor
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu nama faktor yang mewakili nama-
nama variabel yang membentuk faktor tersebut dan nama faktor berdasarkan
variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Pada penelitian ini,
pemberian nama faktor-faktor yang terbentuk akan menggunakan
pendekatan berdasarkan variabel-variabel yang memiliki nilai factor loading
tertinggi. Tabel 8 menunjukkan nama-nama faktor yang terbentuk, nilai
eigenvalue, persentase varian, variabel penciri, dan nilai factor loading
masing-masing variabel.
52
Tabel 8. Pembagian variabel-variabel ke dalam faktor-faktor
Faktor Eigenvalue Varian (%)
Variabel
Factor
Loading
Pengaruh
Lingkungan dan
gaya hidup
3.552 35.519
Gaya Hidup
Status
Pengaruh
Teman
Pengaruh Penjual
Iklan
0.778
0.765
0.720
0.658
0.545
Perbedaan Individu 1.454 14.515
Keluarga
Penghasilan
Kemudahan
memperoleh
produk
0.868
0.797
0.487
Proses
Pembelajaran
konsumen
1.180 11.798
Pengetahuan
terhadap atribut
Pengalaman
menggunakan
handphone lain
0.843
0.613
Sumber: Data olahan (2012)
Faktor pertama yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh
lingkungan dan gaya hidup dimana variabel penciri yang memiliki factor
loading tertinggi adalah gaya hidup. Variabel lainnya yang memiliki nilai
factor loading cukup tinggi adalah status dan yang selanjutnya adalah
pengaruh teman. Tuntutan gaya hidup memberi pengaruh yang kuat
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian handphone Blackberry
karena saat ini smartphone telah mengalami pergeseran bagi lingkup
pemasarannya. Smartphone bukan lagi menjadi sebuah barang eksklusif,
tetapi telah menjadi trend atau lifestyle bagi kalangan tertentu. Dapat
dikatakan gaya hidup secara tidak langsung memberikan dorongan kepada
seseorang untuk menggunakan handphone Blackberry.
Faktor kedua yang terbentuk terdiri dari variabel penciri seperti
pengaruh keluarga, penghasilan orang tua, dan kemudahan memperoleh
produk. Pengaruh keluarga memiliki factor loading tertinggi mempengaruhi
individu untuk melakukan pembelian karena pada umumnya seseorang akan
meminta pendapat dari keluarga untuk memutuskan membeli suatu produk.
Faktor ini dinamakan faktor perbedaan individu.
53
Faktor ketiga dinamakan sebagai faktor pembelajaran konsumen.
Faktor ini terdiri dari variabel penciri pengetahuan mengenai atribut produk,
dan pengalaman menggunakan produk handphone lain. Konsumen akan
mencari tambahan informasi mengenai produk yang akan dibeli melalui
media seperti internet, majalah dan saran dari teman maupun dari keluarga
mengenai atribut produk. Pengetahuan mengenai atribut produk tersebut
nantinya akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan pembelian handphone Blackberry.
4.6. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut handphone Blackberry
4.6.1 Analisis Tingkat Kepentingan (ei)
Dalam mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang
mempengaruhi pembelian handphone Blackberry, digunakan model
analisis Fishbein. Model ini mengemukakan bahwa sikap terhadap
objek tertentu didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas
mengenai atribut objek yang bersangkutan. Dalam hal ini atribut-
atribut yang melekat pada handphone Blackberry. Berdasarkan data
primer yang didapatkan dari kuesioner kepada 100 responden dapat
diketahui penilaian konsumen terhadap atribut dalam bentuk skor
evaluasi kepentingan (ei) dan skor kepercayaan (bi), sehingga pada
akhirnya akan diketahui sikap konsumen (Ao) terhadap atribut
handphone Blackberry.
Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 9
atribut yaitu harga produk, manfaat produk, mutu produk, kepopuleran
produk, kemudahan memperoleh produk, fitur produk, warna produk,
tipe produk dan bentuk produk. Evaluasi tingkat kepentingan diukur
dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 = sangat tidak
penting, 2 = penting, 3 = netral, 4 = penting dan 5 = sangat penting.
Hasil evaluasi tingkat kepentingan akan menunjukan atribut-
atribut mana saja yang dinilai penting oleh konsumen dalam pembelian
handphone Blackberry. Semakin tinggi skor evaluasi suatu atribut
maka semakin penting juga atribut tersebut dimata konsumen. Tabel 9
menunjukan hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei) terhadap atribut-
54
atribut handphone Blackberry. Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa
atribut mutu produk memiliki skor e1 tertinggi (4,54), hal ini
menunjukkan bahwa mutu produk merupakan atribut yang paling
penting dan diinginkan oleh konsumen. Atribut penting lainnya adalah
fitur/spesifikasi produk (4,45) dan manfaat produk (4,65), sedangkan
perolehan skor terkecil oleh atribut warna produk (3,31). Dapat
dikatakan dalam proses pembelian handphone Blackberry, konsumen
lebih mementingkan mutu produk dibandingkan dengan warna produk
Blackberry.
Tabel 9. Peringkat tingkat kepentingan (ei) atribut konsumen
handphone Blackberry
*[(1x1+3x2+16x3+48x4+32x5)/100], dan seterusnya dengan cara yang
sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya.
Sumber: Data olahan (2012)
4.6.2 Analisis Tingkat Kepercayaan (bi)
Dalam penelitian ini, diketahui pula skor rataan kepercayaan (bi)
terhadap atribut-atribut handphone Blackberry dengan melakukan
analisis tingkat kepercayaan. Hasil yang didapatkan pada skor
kepercayaan akan menunjukkan seberapa besar konsumen mempercayai
bahwa suatu atribut melekat pada produk/objek tertentu. Skor tingkat
kepercayaan setiap atribut didapatkan dari rataan perkalian antara
frekuensi dan skala Likert. Pada Tabel 10 menunjukkan perolehan skor
No Atribut
Frekuensi pada setiap
nilai skala Skor
evaluasi
(ei) 1 2 3 4 5
1 Harga produk 1 3 16 48 32 4.07*
2 Manfaat produk 0 0 6 45 49 4.43
3 Mutu produk 0 0 3 40 57 4.54
4 Kepopuleran produk 2 6 39 38 15 3.58
5 Kemudahan memperoleh
produk 0 1 33 52 14 3.79
6 Fitur/spesifikasi produk 0 1 9 34 56 4.45
7 Warna produk 3 15 40 32 10 3.31
8 Tipe produk 1 2 30 50 17 3.8
9 Bentuk/ukuran produk 2 7 31 46 14 3.63
55
hasil tingkat kepercayaan konsumen terhadap atribut- atribut yang
melekat pada produk handphone Blackberry.
Tabel 10. Peringkat skor kepercayaan (bi) atribut konsumen
handphone Blackberry
*
[(0x1+8x2+32x3+49x4+11x5)/100], dan seterusnya dengan cara yang
sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya.
Sumber: Data olahan (2012)
Pada Tabel 10 dapat kita ketahui bahwa atribut yang paling
dipercaya konsumen melekat pada produk handphone Blackberry
adalah atribut manfaat produk dengan nilai 4,1. Pada hasil evaluasi
tingkat kepentingan (ei) yang telah dijelaskan sebelumnya, atribut
manfaat produk menempati urutan ketiga dengan skor 4,43. Dapat
dilihat bahwa pada kenyataannya konsumen menganggap bahwa
manfaat produk handphone Blackberry lebih baik jika dibandingkan
dari yang diharapkan konsumen. Atribut kepopuleran produk
menempati urutan kedua pada tingkat kepercayaan (bi) dengan skor
sebesar 3,93 berbeda dengan hasil yang diperoleh pada hasil evaluasi
tingkat kepentingan (ei) dimana atribut kepopuleran produk menempati
urutan kedelapan (3,58). Atribut fitur produk menempati urutan ketiga
dengan skor 3,91. Sedangkan perolehan nilai terkecil (3,55) diperoleh
atribut warna produk yang menunjukan kepercayaan yang rendah.
No Atribut
Frekuensi pada setiap
nilai skala Skor
evaluasi
(ei) 1 2 3 4 5
1 Harga produk 0 8 32 49 11 3.63*
2 Manfaat produk 0 1 15 57 27 4.1
3 Mutu produk 2 7 25 50 16 3.71
4 Kepopuleran produk 1 3 24 46 26 3.93
5 Kemudahan memperoleh
produk 0 2 28 53 17 3.85
6 Fitur/spesifikasi produk 0 5 18 58 19 3.91
7 Warna produk 1 9 32 50 8 3.55
8 Tipe produk 1 2 26 58 13 3.8
9 Bentuk/ukuran produk 1 5 31 52 11 3.67
56
4.6.3 Analisis Sikap Konsumen
Analisis sikap konsumen terhadap handphone Blackberry
didapatkan setelah skor kepercayaan (bi) dikalikan dengan skor
evaluasi kepentingan (ei) yang sesuai menurut masing-masing atribut.
Nilai sikap secara keseluruhan akan didapatkan dengan menjumlahkan
nilai sikap pada masing-masing atribut. Tabel 11 memperlihatkan hasil
secara lengkap analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap
handphone Blackberry yang diurutkan dari yang terbesar.
Tabel 11. Hasil analisis sikap multriatribut Fishbein terhadap
konsumen handphone Blackberry
No Atribut
Skor
Evaluasi
Kepentingan
(ei)
Skor Sikap Ao
bi Ao
(eixbi)
1 Manfaat produk 4.43 4.1 18.16
2 Fitur/spesifikasi produk 4.45 3.91 17.40
3 Mutu produk 4.54 3.71 16.84
4 Harga produk 4.07 3.63 14.77
5 Kemudahan memperoleh
produk 3.79 3.85 14.59
6 Tipe produk 3.8 3.8 14.44
7 Kepopuleran produk 3.58 3.93 14.07
8 Bentuk produk 3.63 3.67 13.32
9 Warna produk 3.31 3.55 11.75
∑ei x bi 135.35
Sumber: Data olahan (2012)
Sikap konsumen (Ao) secara keseluruhan adalah 135,35. Nilai
keseluruhan sikap yang didapatkan akan digunakan untuk mengetahui
skala penilaian sikap konsumen terhadap atribut-atribut Blackberry.
Kategori sikap konsumen terhadap atribut-atribut handphone
Blackberry dapat diketahui dengan menetapkan skala interval terlebih
dahulu. Langkah pertama perhitungan skala interval adalah menghitung
skor maksimum dan minimum sikap. Skor maksimum diperoleh dari
(skor kepentingan x skor kepercayan x jumlah atribut), maka skor
maksimumnya adalah 225 (5 x 5 x 9). Sedangkan skor minimum
diperoleh dari jumlah atribut, yaitu 9. Dengan menetapkan skala
57
interval maka akan dapat diketahui kategori sikap konsumen handphone
Blackberry berikut:
Skala Interval =
= 43,2
9 - 52,2 : Sangat tidak baik
52,3 - 95,5 : Tidak baik
95,6 - 138,8 : Cukup baik
138,9 - 182,1 : Baik
182,2 - 225,4 : Sangat baik
Berdasarkan kategori sikap konsumen tersebut dapat diketahui
bahwa sikap konsumen terhadap handphone Blackberry memiliki nilai
135,35 berada di interval 95,6–138,8. Hal ini menunjukan bahwa
produk handphone Blackberry dinilai cukup baik oleh konsumennya,
diantaranya manfaat produk, fitur produk, dan mutu produk handphone
Blackberry.
4.7. Implikasi Manajerial
Strategi pemasaran utama paling tidak terdiri dari tiga langkah utama
yaitu: segmentasi, targeting dan posisioning pasar (STP). Strategi tersebut
dapat ditentukan apabila perusahaan mengetahui karakteristik konsumennya.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik mahasiswa
yang menggunakan handphone Blackberry didominasi oleh wanita, usia 21
dan 22 tahun, dengan besar pendapatan Rp 500.001-Rp 1.000.000.
Segmentasi handphone Blackberry sebaiknya berdasarkan demografi profesi
dan usia yaitu mahasiswa berusia 21 dan 22 tahun. Adapun targeting
handphone Blackberry adalah mahasiswa yang aktif dalam berkomunikasi
melalui handphone dan posisioning produk sebagai alat untuk mempermudah
komunikasi karena adanya fitur BlackBerry Messenger dapat menunjang
kegemaran masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi.
Setelah dilakukan penelitian, hasil yang diperoleh dapat dikaitkan
dengan bauran pemasaran yaitu: produk, harga, tempat, dan promosi. Apabila
dilihat dari sisi produk, konsumen menyatakan bahwa mereka telah puas
dengan produk handphone Blackberry. Dari hasil analisis multiatribut
58
Fishbein dapat diketahui bahwa atribut manfaat produk, fitur produk, dan
mutu produk telah mendapatkan nilai yang baik dimata konsumen. Atribut-
atribut tersebut sebaiknya tetap dijaga agar tetap dinilai baik oleh konsumen.
Selain itu manajer perlu menciptakan inovasi-inovasi baru seperti handphone
dual card yaitu dalam satu handphone dapat mengaktifkan dua buah sim card
hal ini sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, karena mayoritas
konsumen yang juga menggunakan handphone merek lain menyatakan
bahwa mereka memiliki sim card aktif lebih dari satu sehingga mereka
menggunakan dua buah handphone.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas konsumen berjenis
kelamin perempuan. RIM sebagai produsen BlackBerry sebaiknya
menciptakan produk BlackBerry dengan berbagai pilihan warna agar
konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh
BlackBerry. Berdasarkan hasil penelitian dapat juga dilihat bahwa yang
menjadi fokus perhatian konsumen adalah fitur produk. Konsumen lebih
mementingkan fitur produk dibandingkan dengan harga produk. Sebaiknya
RIM menambahkan fitur-fitur baru yang lebih menarik karena semakin
lengkap fitur yang ditawarkan maka mahasiswa akan semakin tertarik untuk
membeli. Fitur-fitur baru yang bisa ditambahkan ke dalam handphone
BlackBerry salah satunya adalah instagram yang merupakan suatu aplikasi
untuk berbagi foto dengan orang lain.
Dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa ketersediaan produk sangat
penting bagi konsumen, apabila handphone Blackberry tidak tersedia maka
konsumen akan mencari ke tempat penjualan lain. Kemudahan dalam
memperoleh produk BlackBerry memungkinkan konsumen untuk membeli
pada dealer penjualan BlackBerry yang tidak resmi apabila BlackBerry yang
diinginkan tidak tersedia pada dealer resmi BlackBerry. Oleh karena itu
pihak Blackberry sebaiknya menyediakan berbagai tipe Blackberry pada
dealer resmi hal ini untuk mencegah konsumen membeli produk pada dealer
penjualan Blackberry yang tidak terjamin kualitasnya.
59
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Karakteristik konsumen handphone Blackberry dalam penelitian ini
sebagian besar konsumen berjenis kelamin perempuan (71%) dan berusia
21 tahun (44%), dengan mayoritas konsumen berasal dari daerah Jawa
Barat (45%), sumber dana berasal dari orang tua (92%) dan sebagian besar
memiliki pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp 500.001–Rp 1.000.000
(54%).
b. Proses pengambilan keputusan pembelian produk
1) Pada tahap pengenalan kebutuhan diketahui bahwa alasan/motivasi
dalam membeli Blackberry adalah untuk mempermudah komunikasi
(68%). Manfaat yang dicari konsumen adalah untuk mempermudah
komunikasi (78%). Merasa biasa saja jika tidak menggunakan
Blackberry (53%).
2) Pada proses pencarian informasi diketahui bahwa konsumen
mengetahui tentang produk Blackberry dari teman (43%), yang paling
mempengaruhi konsumen dalam membeli Blackberry adalah teman
(46%), fokus perhatian jika melihat iklan Blackberry adalah fitur
(56%). Iklan televisi dianggap kurang efektif karena tidak
mempengaruhi konsumen dalam membeli handphone Blackberry.
3) Pada proses evaluasi alternatif yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli dan menggunakan handphone Blackberry adalah fitur
(56%). Namun mayoritas dari konsumen juga menggunakan produk
lain karena faktor kepemilikan dua sim card (21%).
4) Pada proses pembelian sebagian besar konsumen membeli pada dealer
resmi Blackberry (46%), dengan pertimbangan memilih tempat
tersebut karena kualitasnya terjamin (50%). Konsumen mengaku
merencanakan pembelian sejak dari rumah (73%) dan menyediakan
waktu khusus hanya untuk membeli handphone Blackberry (68%).
c. Keputusan pembelian handphone Blackberry dipengaruhi oleh tiga
faktor utama. Faktor pertama adalah faktor pengaruh lingkungan dan
60
gaya hidup (3,552). Faktor kedua adalah faktor perbedaan individu
(1,454) dan faktor terakhir adalah faktor proses pembelajaran konsumen
(1,180).
d. Pada analisis sikap konsumen, atribut mutu produk, fitur produk dan
manfaat produk menjadi pertimbangan yang paling penting dalam proses
keputusan pembelian handphone Blackberry, sedangkan atribut yang
paling tidak dipentingkan adalah warna produk.
2. Saran
a) Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa yang menjadi fokus
perhatian konsumen adalah fitur produk. Sebaiknya RIM menambahkan
fitur-fitur baru yang lebih menarik karena semakin lengkap fitur yang
ditawarkan maka mahasiswa akan semakin tertarik untuk membeli. Selain
menambahkan fitur baru RIM juga harus mempertahankan fitur yang
sudah ada seperti fitur BBM yang hanya terdapat pada handphone
BlackBerry. Hal ini karena sebagian besar konsumen menggunakan
handphone BlackBerry dengan alasan adanya fitur BBM yang digunakan
untuk mempermudah dan memperlancar komunikasi.
b) Sebagian besar konsumen membeli pada dealer resmi perusahaan
BlackBerry dan selalu merencanakan pembelian sejak dari rumah. Oleh
karena itu sebaiknya manajer BlackBerry menambah dealer resminya dan
menyediakan berbagai tipe produk pada dealer resmi tersebut agar
konsumen tidak membeli pada dealer penjualan yang tidak resmi jika
BlackBerry yang diinginkan tidak tersedia.
c) Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai dampak
yang ditimbulkan dari penggunaan handphone BlackBerry pada
mahasiswa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, R. 2010. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Laptop (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian
Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, IPB. Bogor.
Engel, J.F, R.D. Blackwell, dan P.W. Miniard. 1994. Consumer Behaviour 6th
jilid
1 (Terjemahan). Binarupa Aksara, Jakarta.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas Jilid 2 (Terjemahan).
Indeks, Jakarta.
Kotler,P dan G. Amstrong. 2007. Dasar–Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, jilid
1. Indeks, Jakarta
Novriadi, R. 2004. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Telepon Selular. Skripsi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Bogor.
Setiadi, N.J. 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Kencana, Jakarta.
Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran (Edisi kedua). PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran (Edisi kedua). Andi, Yogyakarta.
Umar, H. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Wijaya, T. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
62
LAMPIRAN
63
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
No Kuesioner:
KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PERILAKU
KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
HANDPHONE BLACKBERRY
(Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor)
Screening
Apakah Anda sedang menggunakan handphone BlackBerry?
a. Ya (Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya)
b. Tidak (Stop, abaikan semua pertanyaan selanjutnya)
I. Latar Belakang Responden
Identitas Responden
Nama :
No HP :
Jenis Kelamin : L/P (coret yang tidak perlu)
Fakultas/Departemen/Angkatan :
Usia :
Sumber dana : a. Orang tua c. Beasiswa
b. Pendapatan sendiri/bekerja d. Lainnya, sebutkan…
Asal :
a. Jakarta f. Sumatera k.Irian Jaya
b. Jawa Tengah g. Kalimantan l. Banten
c. Jawa Barat h. Bali
d. Jawa Timur i. Nusa Tenggara
e. Yogyakarta j. Sulawesi
Dengan Hormat,
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam
Saya, Ray Rahadian Rayendratama/H24080041. Pada saat ini saya adalah
mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor yang sedang melakukan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY”
(Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor).
Penelitian ini adalah bagian dari proses pembuatan karya akhir studi atau skripsi yang
saya tempuh sekarang. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk tujuan akademis dan setiap
jawaban yang Saudara/I berikan akan dijamin kerahasiaannya.
Saya mohon kesediaan Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap-
lengkapnya dan sejujur-jujurnya berdasarkan pengamatan dan pengalamannya selama ini. Atas
perhatian dan bantuannya untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih banyak.
64
Lanjutan Lampiran1.
Pendapatan per bulan : a. < Rp 500.000
(Pilih yang sesuai) b. Rp500.0001– Rp 1.000.000
c. Rp 1.000.001- Rp 1.500.000
d. Rp 1.500.001- RP 2.000.000
e. > Rp 2.000.001
II. Proses Keputusan Pembelian
A. Pengenalan Kebutuhan
1. Apa motivasi/alasan utama Anda membeli dan menggunakan handphone
Blackberry?
a. Mempermudah komunikasi
b. Harga terjangkau
c. Perwujudan gaya hidup
d. Pengaruh teman
e. Pengaruh keluarga
f. Pengaruh iklan/promosi
g. Lainnya, sebutkan…..
2. Apa manfaat utama yang Anda harapkan dari pembelian handphone Blackberry?
a. Sebagai simbol kelas sosial Anda
b. Mempermudah komunikasi
c. Sebagai bagian dari gaya hidup
d. Lainnya, sebutkan…..
3. Apa yang Anda rasakan jika tidak menggunakan handphone Blackberry?
a. Merasa ada yang kurang b. Biasa saja
B. Pencarian Informasi
4. Darimana Anda mengetahui tentang produk Blackberry yang Anda beli?
a. Keluarga d. Televisi g. Majalah/koran
b. Teman e. Radio h. Agen/sales penjualan
c. Internet f. Brosur i. Lainnya, sebutkan…..
5. Media apa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Blackberry?
a. Keluarga d. Televisi g. Majalah/koran
b. Teman e. Radio h. Agen/sales penjualan
c. Internet f. Brosur i. Lainnya, sebutkan…..
6. Jika Anda melihat/mendengarkan iklan produk Blackberry, maka yang menjadi
fokus perhatian Anda adalah?
a. Harga d. Fitur/spesifikasi yang disediakan
b. Bentuk/ukuran Blackberry e. Lainnya, sebutkan…..
c. Type Blackberry
7. Bagaimana iklan televisi mempengaruhi Anda dalam membeli handphone Blackberry?
a. Membuat Anda membeli b. Tidak berpengaruh
C. Evaluasi Alternatif
8. Hal apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih handphone
Blackberry?
a. Harga e. Warna Blackberry
b. Fitur (spesifikasi) f. Type Blackberry
c. Bentuk/ukuran Blackberry g. Lainnya, sebutkan…..
65
Lanjutan Lampiran1. 9. Apakah Anda menggunakan handphone merek lain, selain Blackberry?
a. Ya b. Tidak
10. Jika “Ya” mengapa?
a. Harga
b. Fitur (spesifikasi)
c. Kualitas
d. Rekomendasi
e. Lainnya, sebutkan…..
D. Proses Pembelian
11. Dimana Anda membeli handphone Blackberry tersebut?
a. Dealer resmi dari perusahaan Blackberry tersebut
b. Dealer penjualan handphone Blackberry
c. Lainnya, sebutkan….
12. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut?
a. Dekat dengan tempat tinggal d. Pelayanan yang memuaskan
b. Harga Murah e. Lainnya, sebutkan….
c. Kualitas terjamin
13. Bagaimana cara Anda memutuskan membeli handphone Blackberry?
a. Terencana (sudah direncanakan sejak dari rumah)
b. Tergantung situasi
c. Mendadak (niat membeli baru dirasakan ketika berada di toko)
14. Bagaimana situasi Anda ketika membeli handphone Blackberry?
a. Menyediakan waktu khusus hanya untuk membeli handphone Blackberry
b. Bersamaan dengan belanja kebutuhan lain
E. Pasca Pembelian
15. Apakah Anda merasa puas terhadap handphone Blackberry yang Anda beli?
a. Puas b. Tidak Puas
16. Jika handphone Blackberry yang Anda inginkan tidak tersedia, apa yang akan
Anda lakukan?
a. Akan mencari ke tempat penjualan yang lain
b. Akan membeli merek lain
c. Tidak jadi membeli
III. Pengukuran Sikap
a. Kekuatan Kepentingan Seberapa penting pengaruh variabel-variabel dibawah ini Anda pertimbangkan
dalam proses keputusan pembelian handphone.
Petunjuk pengisian: Mohon isi pernyataan berikut dengan tanda (√) sesuai dengan
jawaban Anda.
1 2 3 4 5
Sangat
Tidak
Penting
Tidak
Penting
Netral Penting Sangat
Penting
66
Lanjutan Lampiran1.
No Atribut
Tingkat Kepentingan
(1)
STP
(2)
TP
(3)
N
(4)
P
(5)
SP
1 Harga produk
2 Manfaat produk
3 Mutu produk
4 Kepopuleran produk
5 Kemudahan memperoleh produk
6 Fitur/spesifikasi produk
7 Warna produk
8 Type produk
9 Bentuk/ukuran Produk
b. Evaluasi Kepercayaan Dibawah ini merupakan atribut-atribut yang terdapat pada handphone
Blackberry. Seberapa baikah variabel-variabel dibawah ini ada dalam produk
handphone Blackberry?
Petunjuk pengisian: Mohon isi pernyataan berikut dengan tanda (√) sesuai dengan
jawaban Anda.
1 2 3 4 5
No Atribut
Tingkat Kepentingan
(1)
STB
(2)
TB
(3)
N
(4)
B
(5)
SB
1 Harga produk
2 Manfaat produk
3 Mutu produk
4 Kepopuleran produk
5 Kemudahan memperoleh produk
6 Fitur/spesifikasi produk
7 Warna produk
8 Type produk
9 Bentuk/ukuran Produk
Sangat
Tidak Baik
Tidak Baik Netral Baik Sangat Baik
67
Lanjutan Lampiran1.
IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
handphone Blackberry. Menurut pendapat anda sejauh mana faktor-faktor di bawah
ini mempengaruhi Anda dalam pembelian handphone Blackberry.
Petunjuk: Isilah/berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan
Anda berdasarkan keterangan pilihan berikut :
1 2 3 4 5
No Faktor-faktor yang mempengaruhi
Alternatif Jawaban
(1)
STS
(2)
TS
(3)
N
(4)
S
(5)
SS
1
Status Anda sebagai mahasiswa
mempengaruhi Anda dalam pembelian
handphone Blackberry
2
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah pengaruh keluarga
Anda?
3
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah pengaruh/saran dari
teman?
4
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah pengaruh dari
penjual/wiraniaga?
5
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah dikarenakan
penghasilan orang tua?
6
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah kemudahan dalam
mendapatkan handphone Blackberry?
7
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah pengetahuan mengenai
atribut handphone Blackberry?
Sangat Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Netral Setuju Sangat
Setuju
68
No Faktor-faktor yang mempengaruhi
Alternatif Jawaban
(1)
STS
(2)
TS
(3)
N
(4)
S
(5)
SS
8
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah tuntutan gaya hidup
masa kini?
9
Apakah yang mendasari Anda dalam
proses keputusan pembelian handphone
Blackberry adalah pengaruh iklan/promosi
yang diberikan?
10
Apakah pengalaman menggunakan
handphone merek lain mempengaruhi
Anda dalam pembelian handphone
Blackberry?
TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA
69
Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan
a. Uji Validitas
No Atribut r-hitung r-tabel Validitas
1 Harga produk 0.401 0.361 Valid
2 Manfaat produk
0.530 0.361 Valid
3 Mutu produk
0.549 0.361 Valid
4 Kepopuleran produk 0.635 0.361 Valid
5 Kemudahan
memperoleh produk
0.518 0.361 Valid
6 Fitur/spesifikasi
produk
0.423 0.361 Valid
7 Warna produk
0.621 0.361 Valid
8
Tipe produk
0.740 0.361 Valid
9 Bentuk/ukuran
produk
0.523 0.361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 9
70
Lampiran 3. Hasil uji validitas dan reabilitas evaluasi kepercayaan
a. Uji Validitas
No Atribut r-hitung r-tabel Validitas
1 Harga produk 0.372 0.361 Valid
2 Manfaat produk
0.497 0.361 Valid
3 Mutu produk
0.461 0.361 Valid
4 Kepopuleran produk 0.464 0.361 Valid
5 Kemudahan
memperoleh produk
0.395 0.361 Valid
6 Fitur/spesifikasi
produk
0.522 0.361 Valid
7 Warna produk
0.596 0.361 Valid
8
Tipe produk
0.626 0.361 Valid
9 Bentuk/ukuran
produk
0.566 0.361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.613 9
71
Lampiran 4. Hasil uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor
a. Uji Validitas
No Atribut r-hitung r-tabel Validitas
1 Status sebagai
mahasiswa
0.724 0.361 Valid
2 Pengaruh keluarga 0.579 0.361 Valid
3 Saran teman 0.557 0.361 Valid
4 Pengaruh penjual 0.473 0.361 Valid
5 Penghasilan orang tua 0.763 0.361 Valid
6 Kemudahan
mendapatkan produk
0.665 0.361 Valid
7 Pengetahuan
mengenai atribut
produk
0.496 0.361 Valid
8 Tuntutan gaya hidup 0.600 0.361 Valid
9 Iklan 0.501 0.361 Valid
10 Pengalaman
menggunakan merek
lain
0.507 0.361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.787 10
72
Lampiran 5. Hasil analisis faktor
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .764
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 265.760
df 45
Sig. .000
73
Lampiran 6. Anti-image matrices
Anti-image Matrices
Status Keluarga Teman Penjual Penghasilan Mudah Pengetahuan GayaHidup Iklan Pengalaman
Anti-image Covariance
Status .580 -.079 -.048 -.114 .011 -.016 .092 -.216 -.059 -.039
Keluarga -.079 .613 .097 -.060 -.294 -.037 -.046 .129 -.066 .000
Teman -.048 .097 .627 -.161 -.034 -.048 .058 -.137 -.004 -.165
Penjual -.114 -.060 -.161 .711 -.032 -.121 .084 -.006 -.050 .076
Penghasilan .011 -.294 -.034 -.032 .545 -.123 .035 -.072 -.003 -.109
Mudah -.016 -.037 -.048 -.121 -.123 .658 -.096 -.030 -.043 -.114
Pengetahuan .092 -.046 .058 .084 .035 -.096 .767 -.151 -.099 -.173
GayaHidup -.216 .129 -.137 -.006 -.072 -.030 -.151 .459 -.162 .079
Iklan -.059 -.066 -.004 -.050 -.003 -.043 -.099 -.162 .654 -.060
Pengalaman -.039 .000 -.165 .076 -.109 -.114 -.173 .079 -.060 .719
Anti-image Correlation Status .797a -.133 -.080 -.177 .020 -.026 .139 -.418 -.095 -.060
Keluarga -.133 .574a .156 -.091 -.509 -.059 -.067 .243 -.105 -.001
Teman -.080 .156 .798a -.242 -.059 -.075 .083 -.255 -.006 -.245
Penjual -.177 -.091 -.242 .817a -.051 -.177 .113 -.011 -.073 .106
Penghasilan .020 -.509 -.059 -.051 .733a -.206 .054 -.143 -.006 -.174
Mudah -.026 -.059 -.075 -.177 -.206 .880a -.136 -.054 -.066 -.166
Pengetahuan .139 -.067 .083 .113 .054 -.136 .666a -.254 -.139 -.233
GayaHidup -.418 .243 -.255 -.011 -.143 -.054 -.254 .711a -.296 .138
Iklan -.095 -.105 -.006 -.073 -.006 -.066 -.139 -.296 .871a -.087
Pengalaman -.060 -.001 -.245 .106 -.174 -.166 -.233 .138 -.087 .749a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
73
74
Lampiran 7. Communalities
Communalities
Initial Extraction
Status 1.000 .608
Keluarga 1.000 .759
Teman 1.000 .541
Penjual 1.000 .608
Penghasilan 1.000 .717
Mudah 1.000 .510
Pengetahuan 1.000 .721
GayaHidup 1.000 .722
Iklan 1.000 .496
Pengalaman 1.000 .504
Extraction Method: Principal Component Analysis.
75
Lampiran 8. Total variance explained
Total Variance Explained
Com
pone
nt
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 3.552 35.519 35.519 3.552 35.519 35.519 2.663 26.635 26.635
2 1.454 14.535 50.055 1.454 14.535 50.055 1.902 19.020 45.655
3 1.180 11.798 61.852 1.180 11.798 61.852 1.620 16.198 61.852
4 .858 8.579 70.432
5 .662 6.618 77.050
6 .558 5.583 82.633
7 .542 5.424 88.056
8 .514 5.139 93.196
9 .395 3.953 97.148
10 .285 2.852 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
76
Lampiran 9. Component matrix
Component Matrixa
Component
1 2 3
Status .671 -.310 -.247
Keluarga .381 .745 -.242
Teman .629 -.369 -.094
Penjual .567 -.124 -.521
Penghasilan .628 .543 -.168
Mudah .679 .218 .041
Pengetahuan .402 .075 .745
GayaHidup .702 -.469 .095
Iklan .668 -.144 .170
Pengalaman .532 .251 .397
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 3 components extracted.
77
Lampiran 10. Rotated component matrix
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
Status .765 .151 .031
Keluarga -.062 .868 .032
Teman .720 .032 .143
Penjual .658 .344 -.238
Penghasilan .221 .797 .181
Mudah .384 .487 .353
Pengetahuan .046 .005 .848
GayaHidup .778 -.078 .332
Iklan .545 .145 .422
Pengalaman .148 .326 .613
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 5 iterations.
78
Lampiran 11. Component transformation matrix
Component Transformation Matrix
Componen
t 1 2 3
1 .767 .478 .429
2 -.571 .813 .115
3 -.294 -.333 .896
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
79
Lampiran 12. Component plot in rotated space