Upload
vohanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PROGRAM INDAHNYA ISLAM DI TRANS 7
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
HENI YUNITA NIM. 106051001824
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 H/ 2010 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat
atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 Juni 2010
Heni Yunita
ANALISIS PROGRAM INDAHNYA ISLAM DI TRANS 7
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
HENI YUNITA NIM. 106051001824
Pembimbing:
Drs. H. Adi Badjuri, MM
NIP.10540828 198003 1 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010 M
ABSTRAK
Heni Yunita Analisis Program Acara “Indahnya Islam” di Trans 7 Pada zaman modern seperti saat ini program siaran keagamaan melalui media televisi dan radio dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta dapat menembus ruang dan waktu tanpa batas, ini perlu dikemas dengan baik bagaimana suatu siaran keagamaan atau dakwah menjadi panutan dan diterima masyarakat secara lugas dan menyenangkan, memiliki daya tarik dan berhasil guna bagi audiens. Trans 7 menampilkan program Talk show yang bernuansa religi. Acara ini ditayangkan setiap hari minggu pada pukul 08.30 sampai 09.30. Indahnya Islam merupakan program religi satu-satunya yang ada di stasiun televisi Trans 7, hal ini yang menjadi alasan di pilihnya program tersebut.
Pembahasan ini mencoba menelaah suatu proses produksi yang baik serta bagaimana menyusun format suatu acara agar dapat menghadirkan suatu tontonan yang menarik untuk khalayak. Dimana ketika akan memproduksikan suatu program acara ada 4 tahap yang harus dilakukan yaitu pra produksi, produksi, pasca produksi, dan evaluasi yang mana setiap tahapan memiliki keterkaitan yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya hingga acara tersebut disiapkan.
Proses produksi Indahnya Islam tidak jauh berbeda dari program-program lainnya, mulai dari pra produksi yang melakukan rapat sebelum memulai produksi, membuat naskah, dan membuat rundown, diluar itu melakukan penyetingan panggung, penyesuaian lighting dan kamera. Pelaksanaan produksi semua alat aktif mulai dari kamera, lighting, dan juga TV Plasma. Pasca produksi, melakukan pemindahan hasil shooting,pengeditan, dan pemberian efek-efek semenarik mungkin.
Metode yang digunakan adalah analisis program kualitatif. Analisis kualitatif artinya peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara, documentasi sebagai teknik pengumpulan data. Setelah data diperoleh maka selanjutnya dianalisis secara cermat dengan menggunakan teori yang ada.
Penelitian ini menggunakan subjek program Indahnya Islam di Trans 7, karena program Indahnya Islam merupakan program satu-satunya berisikan tentang dakwah pada stasiun televisi tersebut, program ini termasuk program talk show keagamaan yang menarik karena isinya yang menjelaskan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh khalayak masyarakat. Yang menjadi objek dalam program Indahnya Islam yaitu tahapan-tahapan proses produksinya.
Jadi, kesimpulannya tahapan-tahapan produksi yang dilakukan pada program acara Indahnya Islam tidak jauh berbeda dengan program-program talk show lainnya, yang membedakan adalah penggunaan dari kamera, TV Plasma, tidak ada script atau naskah, dan tidak adanya interaksi melalui telfon pada saat proses shooting berlangsung.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah dari lisan
manusia yang taat kepada-Nya, yang masih memberikan kesempatan kepada
penulis untuk beribadah kepada-Nya dan untuk bersholawat kepada kekasihnya,
serta dengan izinnya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Sholawat serta salam senantiasa terucap kepada manusia yang agung, yang
bagus ucapannya, yang luhur budi pekertinya, yang tidak pernah lelah untuk
mengajak umatnya kepada jalan yang benar serta yang akan menyelamatkan
umatnya di dunia dan di akhirat beliau adalah Sayyiudina Muhammad bin
Abdillah.
Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Walaupun cukup banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi,
baik itu berupa sifat malas, lalai dan sombong yang masih melekat kuat di dalam
diri penulis. Sungguh sesuatu yang sangat anugerah terindah yang diberikan Allah
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua ini
terwujud yang telah mendukung serta memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis persembahkan segalanya kepada semua keluarga besar di
Palembang maupun di Jakarta yang telah mendoakan dan membantu penulis
dalam segala hal terutama dorongan semangat. Selanjutnya penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi, rasa terima kasih penulis
ucapkan kepada:
ii
1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, kepada bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Pudek
I, bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pudek II dan bapak Drs.
Study Rizal LK, M.A selaku Pudek III.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi bapak Drs. Jumroni. M.Si dan kepada bapak
Drs.H.Adi Badjuri,MM sebagai pembimbing skripsi yang selalu setia dan
sabar membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan dedikasinya sebagai pengajar yang memberikan berbagai
pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada peneliti selama dalam
masa perkuliahan.
4. Bapak/ibu pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang
telah membantu peneliti dengan penyediaan bahan-bahan dalam
mengerjakan skripsi ini.
5. Trans 7 khususnya semua tim program Indahnya Islam yang telah
memberikan kemudahan bagi peneliti dalam melakukan penelitian,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Keluarga Besar KPI angkatan 2006, khususnya KPI B angkatan 2006 yang
sudah memberi keceriaan dengan indahnya persahabatan yang telah kalian
berikan, yang telah menjadi keluarga serta inspirasi bagi penulis.
7. Semua teman-temanku alumni SDN Peninggilan 1, SLTA Pd.Aren 1 dan
juga SMK PGRI 11 terimakasih atas doa dan kalian.
iii
8. Keluarga Besar KKN Desa Purwabakti, Cianten 2009. Atas doa dan kasih
sayangnya yang besar untuk penulis dan yang sangat penulis sayangi.
9. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah
yang akan membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta.
Amin ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 17 Juni 2010
Heni Yunita
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7
D. Metodologi Penelitian ........................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Program Televisi
1. Pengertian Televisi.......................................................... 14
2. Sejarah dan Perkembangannya ....................................... 19
3. Pengertian Program......................................................... 21
4. Strategi Penyusunan Siaran............................................. 27
5. Format Program Sederhana............................................. 31
B. Tahapan Produksi Program Televisi
1. Pra Produksi .................................................................... 32
2. Pelaksanaan Produksi...................................................... 35
3. Pasca Produksi ................................................................ 39
v
4. Evaluasi Produksi............................................................ 41
BAB III PROFIL STASIUN TELEVISI TRANS 7
A. Sejarah dan Perkembangan Trans 7 ...................................... 44
B. Visi, Misi, dan Tujuan Trans 7.............................................. 45
C. Program-Program Trans 7..................................................... 45
D. Organisasi Trans 7................................................................. 47
Deskripsi Program Acara Indahnya Islam di Trans7 .................. 48
1. Latar Belakang ditayangkannya acara Indahnya Islam …48
2. Profil Narasumber ……………………………………… 49
3. Tujuan Program Acara Indahnya Islam………………… 50
4. Target Audience/Pemirsa……………………………….. 55
BAB IV ANALISIS PROGRAM ACARA INDAHNYA ISLAM DI
TRANS 7
A. Analisis Pra Produksi Program Acara Indahnya Islam ........ 57
B. Analisis Pelaksanaan Produksi Program Acara Indahnya
Islam ..................................................................................... 68
C. Analisis Pasca Produksi Program Acara Indahnya Islam .... 71
D. Analisis Evaluasi Program Acara Indahnya Islam................ 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 74
B. Saran...................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Struktur Organisasi Program Acara Indahnya Islam Trans 7 .............. 47
Tabel 2: Format Program Acara Indahnya Islam di Trans 7 ............................. 48
Tabel 3: Judul-Judul Program Acara Indahnya Islam........................................ 51
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi ini, teknologi semakin maju, dakwah tidak
hanya dilakukan secara konvensional yakni face to face yaitu lewat tatap muka
atau di atas mimbar saja dan dakwah bil qalam melalui tulisan. Selain itu juga
menjadi suatu tantangan dan peluang dalam berdakwah, dikatakan sebagai
tantangan bahwa semakin beragamnya media massa membuat para pelaku
dakwah memiliki tantangan bagaimana dakwahnya tersebut dapat diterima
oleh masyarakat banyak. Namun dikatakan peluang berarti dengan semakin
beragamnya media komunikasi semakin praktis dan efisiennya seorang
komunikator berhubungan dengan komunikan, maka jika komunikasi massa
tersebut digunakan sebagai sarana dakwah akan mempercepat proses
penyampaian pesan dakwah.1
Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, segala sesuatu
yang berhubungan dengan orang banyak menjadi mudah dilakukan. Televisi
mengantarkan berjuta-juta informasi yang akan diterima oleh berjuta-juta
manusia bahkan tak terhingga. Melalui media televisi inilah, proses
komunikasi keagamaan juga mulai berkembang. Kini dakwah tidak hanya
dapat dilakukan dengan cara berkhotbah atau berceramah secara langsung di
setiap pengajian-pengajian. Kini dengan terciptanya media komunikasi
1
1 Aep Kusnawan et all, Komunikasi dan Penyiaran Islam (Bandung:
Benang Merah Press, 2004), cet.ke-1.h.10
2
modern, dakwah dapat dilakukan melalui radio, televisi, handphone, maupun
internet. Dengan hadirnya televisi sebagai media dakwah, maka diharapkan
mampu memberikan manfaat bagi perkembangan dakwah Islam dan media
tersebut dapat dimanfaatkan kearah yang positif. Program keagamaan yang
hadir dan dikemas dalam televisi, mampu menjadi penyaring bagi setiap
tindakan manusia untuk berbuat sesuai dengan moral dan norma-norma yang
berlaku.
Perkembangan media informasi, khususnya televisi juga membuat
dunia semakin hari semakin dekat meskipun arus informasi yang mengalir
tersebut akan mempunyai dampak baik positif maupun negatif. Televisi
sebagai salah satu bentuk media massa elektronik, keberadaannya sangat
diperhitungkan dan mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia sekarang ini karena bentuk audio visualnya. Media televisi
menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas dan
kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama
di depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk
berbincang dengan keluarga, teman maupun pasangannya.
Dakwah atau mengajak orang menuju kebaikan dapat dilakukan
melalui cara modern dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada seperti
sekarang ini, seperti berdakwah dengan media massa baik itu dengan media
cetak (surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya) dan ada juga media
elektronik (televisi, radio, internet, handphone, dan sebagainya). Komunikasi
massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa mempunyai fungsi
3
menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi.2. Dari
beberapa media elektronik disini televisi tidak hanya dapat dinikmati secara
audio tetapi juga secara visual sehingga dapat dinikmati oleh khalayak
masyarakat, dengan acara-acara televisi yang bersifat hiburan.
Kegiatan dakwah akan dapat berjalan dengan secara efektif dan efisien
bila menggunakan cara-cara yang strategis dan tepat dalam menyampaikan
ajaran Allah SWT. Salah satu aspek yang biasa ditinjau adalah media televisi
sebagai sarana kegiatan dakwah yang dapat menjangkau semua lapisan
masyarakat.
Tidak bisa dibantah televisi mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan dengan media massa lainnya. Pertama pesan televisi disajikan
secara audio dan visual, berbeda dengan radio yang hanya audio (melalui
pendengaran) dan surat kabar yang bersifat visual saja (melalui penglihatan).
Televisi unggul dalam membangun daya tarik, persepsi, perhatian dan
imajinasi dalam mengkonstruksi realitas. Kedua dilihat dari sisi aktualitas
peristiwa, televisi bisa lebih cepat memberi informasi kepada pemirsa dari
pada surat kabar, radio, dan majalah. Ketiga dari segi khalayak televisi
menjangkau ratusan ribu pemirsa. Keempat efek kultural televisi lebih besar
daripada efek yang dihasilkan jenis-jenis media lainnya.3 Keberadaan televisi
sebagai entitas yang mengakar dari masyarakatnya, sekaligus pula tidak bisa
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Rosdakarya,
2006), cet. ke-20.h.31 3 Asep S. Muhtadi & Sri Handajani, Dakwah Kontemporer : Pola Alternatif Dakwah
melalui Televisi (Bandung: Pusada Press, 2003).h.87
4
terlepas dari system politik yang melingkupinya.4 Dakwah melalui televisi
dapat dilakukan dalam bentuk ceramah, sandiwara, sinetron, dan lain
sebagainya tanpa disadari seorang penonton dapat mengikuti kegiatan dakwah.
Menayangkan program keagamaan agar dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat itu tidaklah mudah. Inilah bagian terpenting dalam menyusun
program keagamaan yang akan disiarkan untuk pemirsa, bagaimana agar
program tersebut tidak monoton sehingga penonton tidak cepat bosan, maka
dibutuhkan perencanaan yang matang agar program menjadi menarik, tampil
beda, serta sangat ditunggu-tunggu oleh penontonnya.
Salah satu bentuk tayangan yang ditampilkan stasiun televisi adalah
talk show. Talk show merupakan sebuah acara yang menampilkan pembicara,
biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suat thema atau topik tertentu.
Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang moderator.
Agar program talk show dapat menarik perhatian audience maka pembicara
yang terlibat dalam acara harus memiliki latar belakang yang berlainan, pro
dan kontra, terhadap topik yang dibahas.
Adanya kesadaran dari masyarakat akan kehadiran televisi sebagai
media masyarakat post modern ternyata televisi tampil dalam wajah yang
beragam, terutama tentang program-program siarannya. Di satu sisi televisi
memang menampilkan tayangan yang bernuansa tidak mendidik tetapi di sisi
lain televisi juga menampilkan tayangan yang mendidik dan bernuansa
agamis.
4 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi,Teori dan Praktik (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006).h.39
5
Dalam menyusun strategi pada suatu program acara keagamaan
diperlukan konsep yang baik untuk melaksanakan dakwah secara professional.
Selain itu persiapan dan perencanaan yang matang sangat diperlukan, karena
dakwah merupakan suatu upaya merekonstruksi masyarakat menuju
masyarakat yang insani dan beragama. Melalui kegiatan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.5
Trans 7 merupakan salah satu televisi swasta selalu berusaha
memberikan program terbaik untuk pemirsanya. Trans 7 hadir dengan
program yang dikemas sangat menarik dengan strategis yang cukup baik.
Indahnya Islam adalah program acara rohani Islam dalam bentuk talk show di
pagi hari yang akan membahas sisi-sisi agama dalam keseharian manusia,
hubungan antar manusia, dan hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Acara
ini dikemas secara jenaka, ringan, dengan menunjukkan fakta-fakta yang
terjadi di masyarakat dan relevansinya dengan zaman saat ini. Hadirnya Bunda
Musdah Mulia seorang yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu keagamaan
dan ilmu pengetahuan yang berperan sebagai narasumber, dalam acara ini
bunda tidak hanya sendiri namun didampingi oleh Tukul Arwana sebagai host
atau pembawa acara. Acara Indahnya Islam ditayangkan setiap hari Minggu
pagi pukul 08.30 WIB.
Dengan latar belakang inilah dan atas dasar pemikiran di atas
penelitian mengenai program yang membuat peneliti tertarik untuk
mengambil penelitian mengenai program talk show yang disiarkan melalui
5 M.Solly Lubis, Umat Islam Dalam Globalisasi, (Jakarta:Gema Insani Press),
cet.ke-1, h.45
6
televisi terkait dengan eksistensinya hingga kini. Selain itu program yang akan
diteliti merupakan satu-satunya program talk show yang berunsurkan dakwah
yang didalamnya terdapat sedikit gambaran mengenai kehidupan manusia
sehari-hari dengan drama singkat. Oleh sebab itu penelitian ini berjudul
“Analisis Program Acara Indahnya Islam di Trans 7”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas maka penulisan ini
dibatasi dan hanya pada Analisis Program Acara Indahnya Islam di
Trans 7 hanya 4 episode (Bolehkah Istri Bekerja?, Suap dan Korupsi,
Manajemen Amarah dan Kejujuran). Keempat judul ini sangat menarik
untuk diteliti karena menjadi kebiasaan yang tidak lepas dalam kehidupan
manusia pada umumnya. Pembatasan ini dilakukan guna menghindari
perluasan pembahasan yang tidak penting selain itu agar penelitian ini
menjadi terarah dan agar berhubungan antara masalah yang diteliti dengan
pembahasannya.
2. Perumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi
ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai sebagai berikut:
1) Bagaimana Pra Produksi program Indahnya Islam?
2) Bagaimana Pelaksanaan Produksi program Indahnya Islam?
7
3) Bagaimana Pasca Produksi program Indahnya Islam?
4) Bagaimana Evaluasi produksi program Indahnya Islam?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari pokok pembahasan di atas,maka tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui Pra Produksi program acara Indahnya Islam
b. Untuk mengetahui Pelaksanaan Produksi program acara Indahnya
Islam
c. Untuk mengetahui Pasca Produksi program acara Indahnya Islam
d. Untuk mengetahui Evaluasi produksi program acara Indahnya Islam
2) Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Akademis
Format siaran keagamaan di televisi selama ini dirasa kurang
menarik, kemudian dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai format acara keagamaan yang dikemas
secara baik dan juga kegunaan referensi dibidang media televisi khususnya
pada produksi dan program serta sebagai perbandingan bagi studi
selanjutnya mengenai format acara keagamaan di televisi.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk menambah
wawasan berbagai kalangan seperti teoritis, praktis, dan aktivis penyiaran
8
televisi dan pada umumnya bagi para pengelola stasiun televisi dijadikan
sebagai sarana alternative untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-
nilai agama secara efektif dan efisien, serta disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan masyarakat (penonton), agar tercipta program keagamaan
yang lebih menarik, diminati dan diterima oleh masyarakat umum.
D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan maksud dan
tujuan untuk memberikan gambaran secara umum dan mendetail dari hasil
yang diperoleh, setelah melakukan pengamatan langsung di lapangan
kemudian dianalisa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan
dianggap akurat serta menuangkannya ke dalam konteks penulisan skripsi
dengan cara menjabarkan, menerangkan, memberikan gambaran, dan
mendeskripsikan serta menginteprestasikan data yang terkumpul secara
apa adanya terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan atas
permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut.
2. Subjek dan Objek
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
Program Acara Indahnya Islam di Trans 7 sedangkan yang menjadi objek
penelitian adalah Analisis Program Acara Indahnya Islam di Trans 7.
9
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika
fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik yang di gunakan dalam
observasi, sifatnya secara langsung dengan melihat dan mengikuti proses
pra produksi, pelaksanaan produksi, dan pasca produksi.
b. Wawancara
Melakukan wawancara secara face to face. Pedoman wawancara
yang digunakan adalah bentuk wawancara terstruktur, dalam hal ini
interviewer sebelum melakukan wawancara telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Wawancara dilakukan
langsung dengan pihak yang bersangkutan seperti Mardhotillah (Produser),
dan Ditta Anissa (Tim Kreatif ) yang terlibat dalam proses produksi acara
Indahnya Islam.
c. Dokumentasi
Setelah melakukan wawancara langsung dengan penggung jawab
televisi dan narasumber yang berangkutan, peneliti langsung
mengumpulkan data-data atau dokumen-dokumen yang diperlukan. Baik
dari buku-buku maupun dari sumber-sumber yang bersangkutan. Dan
dalam penelitian ini penulis menggunakan Pedoman Akademik Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
10
d. Analisis Data
Data yang diperoleh secara dengan cara menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dan dianggap akurat serta menuangkannya ke dalam
kontek penulisan karya ilmiah atau skripsi dengan cara menjabarkan,
menerangkan, memberikan gambaran serta klasifikasi dan
menginterpretasikan data-data yang terkumpul secara apa adanya terlebih
dahulu kemudian menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan
dengan hal tersebut.
Peneliti memperoleh data dengan cara obeservasi, wawancara, dan
dokumentasi maka data-data yang diperoleh pada penelitian akan
dianalisis berdasarkan tahapan-tahapan produksi sehingga perumusan
masalah yang diteliti dapat terjawab dan mengklasifikasikan data yang
diperlukan dan tidak di perlukan, peneliti hanya mengambil data-data yang
sesuai dengan penelitian ini.
- Kerangka Analisis Program
ANALISIS PROGRAM
PROGRAM INDAHNYA ISLAM
Pelaksanaan
Produksi
Pra Produksi Evaluasi Pasca
Produksi
11
4. Lokasi dan Waktu
Penulisan ini dilaksanakan pada salah satu stasiun televisi swasta
Trans 7 yang beralamat di Jalan Kapten . P. Kavling 12-14 A Jakarta
12790, Indonesia.Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada
tanggal 19 April sampai dengan 19 Mei 2010.
5. Teknik Penulisan Data
Isi penelitian ini ditulis berdasarkan prnulisan skripsi yang
mengacu pada pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku
di UIN Jakarta.6
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian
menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah maka langkah awal yang perlu
dilakukan adalah menelaah terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi yang
sudah ada, yang mempunyai judul atau objek dan subjek penelitian yang
sama ataupun hampir sama dengan penulis teliti. Maksud tinjauan
kepustakaan ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti
sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.
Setelah penulis teliti baik itu di Perpustakaan Umum dan
Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, ternyata ada
beberapa judul skripsi yang membahas Analisis Deskripsi Program. Beberapa
judul skripsi diantaranya adalah:
6 Hamid Nasuki, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: CEQDA,
2007), cet.ke-34
12
1. “Analisis Program Berita Bandar Jakarta di Jak-TV” karya Ahmad
Syarqowi ,Fakultas Dakwah dan Komunikasi tahun 2009, skripsi
tersebut membahas tentang: Bagaimana permasalahan (desain program,
pelaksanaan dan evaluasi berita Bandar Jakarta di Jak TV
2. “Analisis Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta” karya Nurul
Mardiyah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, tahun 2008, skripsi
tersebut membahas tentang: Permasalahan format, proses produksi,
ditinjau dari pra, produksi, dan pasca produksi program teletilawah di
TVRI.
3. “Analisis Program Kajian Silaturahmi di Trans 7“ karya Fitri
Nurjanah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, tahun 2007, skripsi
tersebut membahas tentang: pra, pelaksanaan, pasca produksi, dan
evaluasi Kajian Silaturahmi di Trans 7.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan sistematika yang digunakan yakni terdiri dari lima
bab mengikuti pokok masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika
penilisannya sebagai berikut :
Bab Satu: Pendahuluan yang didalamnya terkandung latar belakang
masalah,Batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.
Bab Dua: Tinjauan teoritis yang didalamnya terkandung tinjauan
pustaka Program Televisi yang terdiri dari Pengertian Program dan Pengertian
13
Televisi selain itu ada tahapan produksi program televisi yang terdiri dari Pra
produksi, Pelaksanaan produksi, dan Pasca produksi.
Bab Tiga: Profil dari stasiun Televisi Trans 7 Sejarah dan
Perkembangan Trans 7, Visi dan Misi Trans 7, Letak Geografis Trans 7,
Struktur Organisasi Tran 7, Deskripsi Program Indahnya Islam di Trans 7
terdiri dari Latar Belakang ditayangkannya program Indahnya Islam, Tujuan
Program Indahnya Islam dan Target Audience/Pemirsa Indahnya Islam
Bab Empat: Analisis Program Acara Indahnya Islam di Trans 7 yang
terdiri dari: Analisis Pra Produksi Program Acara Indahnya Islam, Analisis
Pelaksanaan Produksi Program Acara Indahnya Islam, Analisis Pasca
Produksi Program Acara Indahnya Islam, Evaluasi Program Acara Indahnya
Islam dan Analisis Kelebihan dan Kekurangan Program Acara Indahnya Islam.
Bab Lima: Penutup yang mengandung kesimpulan dan saran
BAB III
PROFIL STASIUN TELEVISI TRANS 7
A. Sejarah dan Perkembangan Trans 7
1. Sejarah Trans 7
Stasiun televisi Trans 7 semula bernama TV 7 yang berdiri dengan
izin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan
Nomor 807/ BH.09.05/III/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV 7
telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual
Nusantara Tivi 7. Dengan kerja sama strategis antara Para Group dan KKG,
TV 7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai Trans 7 dan
menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya Trans 7. Dibawah
naungan PT Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para
Group, Trans 7, diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan
program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif,
dan inovatif.
2. Logo Trans 7
Logo Trans 7 memebentuk empat sisi persegi panjang yang
merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian yang
bersahaja yang akrab dan mudah berdaptasi. Birunya yang hangat tetapi
bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh
waktu, serta menempatkannya posisi terhormat di antara batu-batu berlian
44
45
lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan
membawa Trans 7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
B. Visi dan Misi Trans 7
1. Visi
Visi dari Trans 7 yaitu menyajikan tayangan yang mengutamakan
kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian
bangsa yang membumi.
2. Misi
Trans 7 memiliki beberapa misi diantaranya:
a) Berorientasi kepada kepuasan pemirsa melalui penyajian program
acara yang berkualitas baik dibidang hiburan, berita atau informasi
maupun program-program lainnya.
b) Membangun dan mengembangkan kekuatan melalui ketegasan,
karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah
beradaptasi.
C. Program-Program Trans 7
Trans 7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi
pemirsanya, dengan menyajikan program informasi seperti Redaksi yang
hadir setiap pagi, siang, sore, dan malam yang dikemas secara apik dan
dinamis, update dan informatif. Trans 7 juga menghadirkan program berita
dan dokumenter lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Asal Usul, dan Jejak
Petualang yang memberikan wawasan unik dan berbeda bagi pemirsa.
46
Tidak kalah informatif, program hiburan seperti I-Gosip Pagi, I-Gosip
Siang, dan I-Gosip News, dan Wara Wiri, semakin lengkap menambah
cakrawala di ruang keluarga. Program variety show seperti Full Color dan
Komedi Lawak (Kolak) juga selalu dinantikan. TRANS7 juga pernah hadir
dengan Empat Mata yang pernah menjadi program fenomenal di Indonesia.
Kini Tukul dan Vega ’Ngatini’ hadir kembali di Trans 7 lewat program
Bukan Empat Mata.
Program sport Trans 7 juga selalu dinantikan oleh para pecinta
olahraga. para pecinta otomotif, MotoGP dan Superbike mengajak Anda
untuk memacu adrenalin di lintasan balap kelas dunia. Trans 7 juga
menyajikan tayangan informasi olahraga setiap hari di layar pemirsa, di
antaranya Sport 7, One Stop Football, dan Galeri Sepakbola Indonesia.
Trans 7 juga tidak melupakan pemirsa cilik dengan memberikan
pengetahuan dan hiburan bagi mereka. Bocah Petualang dan Si Bolang Jalan-
jalan menghadirkan keunikan kehidupan anak-anak di seluruh penjuru
Indonesia. Laptop Si Unyil dan Buku Harian Si Unyil memberikan ilmu
pengetahuan yang mendasar bagi para pemirsa cilik. Jalan Sesama yang
merupakan adaptasi dari Sesame Street juga dipercayakan untuk ditayangkan
di Trans 7. Melalui Cita-citaku, Trans 7 berusaha menghadirkan keseharian
profesi yang dicita-citakan anak-anak.
Dilengkapi dengan sajian film-film berkualitas, Theater 7 hadir pada
momen-momen spesial, mengisi layar kaca anda. Serial-serial unggulan juga
kerap kami hadirkan seperti Smalville, Supernatural, dan Heroes. Jangan
47
lupakan pula program-program musik yang menyuguhkan persembahan para
pemusik Indonesia lewat sajian Musik Spesial, 60 Minutes dan OnTheSpot.1
D. Struktur Organisasi Trans 7
Gambar 1
Struktur Manajemen
Komisaris Utama
Chairil Tanjung
Direktur Utama
Atiek Nurwahyuni
Direktur
Wishnutama
Direktur FRM
CH Suswati Handayani
KADIV NEW
Titin Rosmasari
KADIV TECHNICAL AND
PRODUCTION SERVICES
KADIV PRODUKSI
Herty Purba
KADIV PROGRAMMING
1 Artikel diambil pada 28 April 2010 dari http://www.trans 7.co.id
48
TABEL 2
Tim Produksi yang terdapat dalam Rundown Acara
No Nama Peran
1 Andi Chairil Departermen Produksi 1
2 Rahmad Edi Irawan Eksekutif Produser
3 Mardhotillah Produser
4 Azie Anugrah dan Ditta
Annisa
Tim Kreatif
5 Host Tukul Arwana
6 Narasumber Bunda Musdah Mulia
E. Deskripsi Program Indanya Islam di Trans 7
1. Latar Belakang ditayangkannya Indahnya Islam di Trans 7
Indahnya Islam terbentuk baru beberapa bulan, program ini masih
dikategorikan program terbaru. Awal mula terbentuknya program ini,
pertama dikarenakan Trans 7 belum memiliki program yang berisikan
mengenai Islam dan kedua program ini terbentuk atas saran atau inspirasi
dari Mas Tukul, jadi mas Tukul memiliki keinginan untuk dapat memiliki
program yang memberikan ceramah dan kajian Islam kepada penonton,
namun di sisi lain mas Tukul tidak memiliki kepercayaan diri untuk
menjadi seorang yang menyampaikan ajaran agama atau yang biasa
disebut ceramah, karena ditinjau dari basicnya mas Tukul adalah seorang
pelawak, oleh sebab itu tidak mudah seorang guru agama, dari pernyataan
49
tersebut maka terjalin kerjasama dalam pembuatan program Indahnya
Islam. (Hasil wawancara dengan produser Indahnya Islam).
2. Profil Narasumber
Pada program-program acara talk tidak akan berjalan dengan baik
jika tidak ada pakar-pakar atau narasumber yang mengerti dan faham
mengenai pembahasan yang sedang diperbincangkan. Pada program acara
Indahnya Islam yang menjadi narasumbernya adalah Prof. Dr. Siti
Musdah Mulia, M.A., APU, lahir 3 Maret 1958 di Bone, Sulawesi Selatan.
Istri dari Ahmad Thib Raya, guru besar Pascasarjana UIN Jakarta.
Pendidikan formalnya dimulai dari pesantren As’adiyah, lalu
menyelesaikan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada IAIN Alauddin
Makassar; selanjutnya S2 Bidang Sejarah Pemikiran Islam; dan S3 Bidang
Pemikiran Politik Islam, keduanya di Pascasarjana UIN Jakarta. Selain itu,
mengikuti sejumlah pendidikan nonformal, seperti kursus Singkat
Democracy and Civil Society di Melbourne, Australia (1998); Kursus
Singkat Pendidikan HAM di Universitas Chulalongkorn, Thailand (2000);
Kursus Singkat Advokasi Penegakan HAM dan Demokrasi (International
Visitor Program) di Amerika Serikat (2000); Kursus Singkat Manajemen
Pendidikan dan Kepemimpinan di Universitas George Mason, Virginia,
Amerika Serikat (2001); Pelatih HAM di Universitas Lund, Swedia
(2001); Manajemen Kepemimpinan Perempuan di Bangladesh Institute of
Administration and Management (BIAM), Dhaka, Bangladesh (2002).
50
Pada 1985, mulai bekerja sebagai Dosen Luar Biasa di IAIN
Alauddin dan di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, disamping
menjadi peneliti pada Balai Penelitian Lektur Agama, Makassar. Sejak
1990, pindah ke Jakarta menjadi peneliti pada Balitbang Departemen
Agama Pusat, dan menjadi dosen di beberapa tempat, seperti Institut Ilmu-
Ilmu al-Quran, dan Program Pascasarjana UIN Jakarta.
Musdah pernah menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian Agama
dan Kemasyarakatan Departemen Agama; Staf Ahli Menteri Negara
Urusan Hak Asasi Manusia, Bidang Pencegahan Diskriminasi dan
Perlindungan Minoritas; Anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI; dan
Sekarang Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Hubungan Organisasi
Keagamaan Internasional.
Beliau menjadi pembicara di berbagai seminar, baik di dalam dan
luar negeri. Menulis sejumlah makalah dan buku. Buku yang terpublikasi
secara luas diantaranya adalah Negara Islam: Pemikiran Politik Haikal
(Paramadina, 2001) Islam Menggugat Poligami ( Gramedia, 2004);
Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Perspektif Islam (2001) dan
Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan (Mizan, 2005).2
3. Tujuan Program Indahnya Islam di Trans 7
Dalam program ini akan dirumuskan tujuan umum. Berdasarkan
tujuan umum ini, kemudian akan dirumuskan tujuan khusus. Langkah
untuk merumuskan tujuan khusus dan umum dapat digunakan sebagai
2 http.tokoindonesia.com, Rabu, 7 Juli 2010
51
bimbingan dan arahan dalam mengarang. Jadi sebagai acuan kerja kreatif
yang bermakna, rumusan tujuan yang jelas dapat langsung menuju sasaran
kreasi dalam masyarakat luas dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah
mencapai sasaran.
Indahnya Islam memiliki tujuan yang utama yaitu syiar/ menyampaikan dakwah islam kepada pononton baik si studio maupun di rumah. Dimana ada dua pemikiran yang berbeda yang menggabungkan antara Ilmu agama dengan Ilmu Pengetahuan, di sini umat Islam di tuntun untuk berfikir bahwa Islam itu adalah agama yang mengajak umatnya untuk berfikir, pada dasarnya ingin membuka wawasan, mencerahkan karena pada masa sekarang ini banyak yang salah mengartikan, salah faham terhadap aturan-aturan yang ada baik dari Fiqi, riwayat-riwayat dan juga dari ulama-ulama sebelumnya.Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan awal dari terbentuknya Indahnya Islam adalah Penyiaran agama yang berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist.3
TABEL 3
Format Program Acara Indahnya Islam di Trans 7
Mata Acara Indahnya Islam
Format Talk Show dan Tanya Jawab
Program TV Magazine
Waktu Syiar Minggu, 08.30 – 09.30 WIB
Durasi 60 Menit
Frekuensi 1X dalam sepekan penayangannya
Format Program Religi
Lingkup Materi Pembahasan materi agama mengenai
kehidupan nyata dimasyarakat, Tanya-
3 Mardhotillah, Wawancara Pribadi, Studio BSC, 19 April 2010, 14.30 WIB
52
jawab tidak hanya interaksi di studio
melainkan melalui telefon dan email.
Selain itu ada penayangan fiti.
Sasaran Umat Islam
Motto
Tujuan
Islam Itu Indah
Syiar
Sifat Rekaman atau Taping
Yang berperan dalam Pelaksanaan Produksi diantaranya:
• Executif Produser, seseorang yang mempunyai wawasan dan
mengerti tentang program televisi secara keseluruhan. Dia harus
mempunyai kemampuan menuangkan ide/ pemikirannya dalam
pembuatan program radio atau televisi. Selain itu mampu mengelola
dan melakukan koordinasi, konstribusi dan distribusi
pekerjaan/produksi secara sistematis, efektif dan efisien.
• Producer, seseorang yang ditunjuk mewakili Produser Pelaksana, oleh
sebab itu seorang produser harus memiliki kemampuan berfikir dan
menuangkan ide/pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu
program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai
kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat
kerja serta unsur-unsur produksi yang terkait.
• Pengarah Acara, seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab
secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran, tugasnya di
53
lapangan untuk mengendalikan produksi yang sedang ditanganinya.
Oleh sebab itu PA memiliki peranan yang sangat strategis dalam
sebuah produksi baik radio maupun televisi.
• Penulis Naskah Artistik, seseorang yang pekerjaannya membuat
naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistic, sebagai penulis
naskah dia harus memiliki kemampuan mengubah ide kedalam bentuk
naskah yang merupakan imajinasi dan sebuah proses pengindraan
terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisanyang menarik dan
memiliki makna baik bagi dirinya maupun orang lain.
• Unit Manager, Unit manager (UM) adalah seseorang yang bertugas
menyediakan kebutuhan utama logistic yang diperlukan untuk setiap
elemen-elemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana
produksi, dia harus selalu ada di lokasi. Selain itu melayani segera
kebutuhan produksi dan bertanggung jawab seluruh kegiatan pra
produksi, pemeliharaan, serta pengoprasian terhadap semua fasilitas
dan peralatan produksi. Dia juga mengorganisasikan personil yang
mengelola tata panggung dan cahaya. Operator kamera, dan semua
kerabat kerja produksi pada saat pra produksi dan rehearsals.
• Penata Artistik (Art Director), seseorang yang ahli dalam menata
ruang/lokasi pengambilan gambar sesuai yang dikehendaki dalam
scenario. Ia bertanggungjawab untuk mendisain seluruh program
produksi siaran televisi. Selain itu ia juga mengarahkan tentang
gambaran ide-ide visual dan memilih serta memutuskan semua desain,
54
tata letak dan bahan-bahan tercetak lainnya untuk keperluan produksi
televisi.
• Penata Cahaya, mendisain dan menentukan pencahayaan untuk
produksi televisi, baik produksi dalam studio maupun di luar studio. Ia
harus dapat menyeimbangkan keterbatasan secara teknis medium
televisi dengan melakukan kreasi untuk memperoleh efek pencahayaan
yang bisa menghasilkan gambar yang jernih dan terang.
• Audio/Video Engineer,seseorang yang mengoperasikan peralatan
audio/video di stsiun televisi (juga stasiun radio untuk level audio). Ia
bertanggungjawab terhadap pengoprasian semua peralatan kontrol
elektronik baik audio/video yang digunakan oleh studio televisi dan di
lokasi shooting.
• Technical Director,adalah elemen yang sangat penting dalam produksi
pertunjukan televisi. Ia mengawasi dan mengatur kualitas teknis dari
suatu program baik televisi maupun radio. Dalam suatu produksi ia
mengoprasikan peralatan switcher yang merupakan unit kontrol yang
terdiri dari tombol-tombol yang dapat mengganti gambar, mencampur
gambar dan bahkan dapat memberikan efek gambar. Selama tahapan
pra produksi, TD melakukan analisa secara spesifik terhadap
perlengkapan produksi dan membuat rekomendasi perihal keteknikan
kepada pengarah acara, pada saat gladi bersih dan produksi TD selalu
duduk disebelah kanan pengarah acara di ruang control dan
menginstruksikan lewat hand phones kepada kamerawan tentang
55
• Camera Operator (Kameramen), bertanggungjawab untuk
pengoperasian kamera televisi. Ia mengoperasikan kamera dengan
menggunakan tripod dan atau dolly baik dengan menggunakan kamera
mini atau Electronic News Gathering (ENG) yang digunakan di luar
studio atau di lokasi shooting. Dalam suatu saat, kamerawan bekerja
untuk suatu produksi yang umum, termasuk produksi documenter,
olahraga atau spesial acara yang dirancang untuk televisi. 4
4. Target Audience/Pemirsa Trans 7
Target audience adalah memilih satu atau beberapa segmen audien
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran program dan
promosi. Kadang-kadang targething disebut juga dengan selekting karena
audien harus diseleksi. Perusahaan harus memiliki keberanian untuk
memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) audien dan
meninggalkan bagian lainnya. 5
Target dari Program Indahnya Islam adalah masyarakat/ umat
manusia karena sebagaimana diketahui masyarakat memiliki kehidupan
dengan berbagai permasalahaan dan keadaan dari keadaan yang baik
sampai keadaan yang terburuk sekalipun. Selain itu manusia diciptakan
4 Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, (Yogyakarta; Agromedia
Pustaka,2006),cet.ke-1, h.60-78
5 Morissan, MA, Manajemen Media Penyiaran “Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana,2008).cet.ke-1,h.185
56
dengan berbagai sifat dari sifat yang baik seperti penolong,
bertangunggungjawab, tidak sombong, dan lain sebagainya tidak hanya itu
manusia juga memilik sifat yang buruk seperti kikir, iri hari, sombong,
dengki, hasad dan masih banyak lagi sifat buruk dalam diri manusia.
Dari berbagai permasalahan dan keadaan tersebut manusia
membutuhkan pegangan untuk hidupnya yaitu Al-Qur’an dan Hadits, agar
manusia dapat menguasai diri sehingga tidak terjerumus kedalam tindakan
yang tidak diinginkan, tidak hanya itu manusia juga membutuhkan
seseorang yang dapat selalu mengingatkannya untuk berbuat suatu
kebaikan yang biasa disebut siraman rohani atau tausiah, agar dapat
berpegang teguh pada ajaran agama, dengan adanya program Indahnya
Islam diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi
kehidupan yang semakin sulit, manusia juga dingatkan bahwa disetiap
kesulitan itu pasti ada kemudahan dan ada hikmah dibalik semua itu. Itu
pun jika dihadapi dengan ikhlas dan sabar. Indahnya Islam juga membantu
masyarakat untuk mencari jalan keluar dari setiap kesulitan atau masalah
yang sedang dihadapi.
ANALISIS PROGRAM INDAHNYA ISLAM DI TRANS 7
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Heni Yunita
NIM:106051001824
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
OUTLINE
ANALISIS PROGRAM ACARA INDAHNYA ISLAM DI TRANS 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Metodologi Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Program Televisi
1. Pengertian Televisi
2. Pengertian Program
3. Strategi Penyusunan Siaran
4. Format Program Sederhana
B. Tahapan Produksi Program Televisi
1. Pra Produksi
2. Pelaksanaan Produksi
3. Pasca Produksi
4. Evaluasi Produksi
BAB III PROFIL STASIUN TELEVISI TRANS 7
A. Sejarah dan Perkembangan TRANS 7
B. Visi dan Misi TRANS 7
C. Program-Program Trans 7
D. Organisasi Trans 7
E. Deskripsi Program Indahnya Islam di Trans 7
1. Latar Belakang ditayangkannya Indahnya Islam di Trans 7
2. Tujuan Program Indahnya Islam di Trans 7
3. Target Audience /Pemirsa Trans 7
BAB IV ANALISIS PROGRAM INDAHNYA ISLAM DI TRANS 7
A. Analisis Pra Produksi Program Indahnya Islam
B. Analisis Pelaksanaan Produksi Program Indahnya Islam
C. Analisis Pasca Produksi Program Indahnya Islam
D. Analisis Evaluasi Program Indahnya Islam
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Ai Aziz Moh, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana,2004
Asmuni Syukir. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas,1993
Amin Mansyur. Dakwah Islam dan Pesan Moral. Jakarta: Al-Amin Press, 1997
Asep Muhidin. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia, 2002
Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006
Bambang Setiawan dan Muntaha Ahmad. Metodologi Penelitian Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Effendy Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya, 2006
Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, jilid 16
Gilang Abidin Omar, dalam Moeryanto Ginting Munthe, Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
Hafifudin Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press, 1998
Husain Fadhillah Muh. Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Basritama, 1997
Iskandar Muda, Deddy. Jurnalistik Televisi, menjadi Reporter Professional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Jumroni dan Suhaimi. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006
JVS Tondowidjojo. Media Massa dan Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1985
Kertapati, Ton. Dasar-dasar Publisistik dalam Perkembangan di Indonesia menjadi Ilmu Komunikasi, Jakarta, Bina Aksara,1986
M.A, Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana, 2008
Mubarok Ahmad. Psikologi Dakwah. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999
Muhtadi,Asep.S dan Handayani, Sri. Dakwah Kontemporer:Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi, Bandung:Pusada Press, 2003
M.Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana,2003
M. Yusuf, Pawit. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990
Salmah Ismah, Strategi Dakwah di Era Milenium, jurnal kajian dakwah dan budaya, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2004
Sastro Subroto, Darwanto. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1994
Soenarto, RM. Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: IKL Press, 2007
Suparta Munzier dan Hujani Hetani, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003
Suprapto, Tommy. Berkarir di Bidang Boradcasting. Yogyakarta: Agromedia Pustaka, 2006
Susanto, Phil Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Bandung: PT Rindang Mukti, 1997
Sutisno, P.C.S. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Jakarta: PT Grasindo, 1993
Syahputra, Iswandi. Jurnalistik Infotainment, kancah baru dalam Industri Televisi, Yogyakarta: Nuansa Aksara, 2006
Tasmora Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaga Media Pratama, 1997
Tim Penyusun, Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998
Widjaja AW, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2000
Widodo, Fred. Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Yogyakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007
INTERNET
http://www.andreanos.blogspot.com www.trans 7.co.id www.hendra.com HASIL WAWANCARA
Maa
rr
r
dd
dd
hh
hh
h
oo
oo
oo
tt
tt
tt
t
ii
ii
ii
i
ll
ll
ll
l
ll
ll
ll
l
aa
aa
aa
a
hh
hh
hh
h
,,
,,
,,
,
WW
WW
WW
W
aa
aa
aa
a
ww
ww
ww
w
aa
aa
aa
a
nn
nn
nn
n
cc
cc
cc
c
aa
aa
aa
a
rr
rr
rr
r
aa
aa
aa
a
PP
PP
PP
P
rr
rr
rr
r
ii
ii
ii
i
bb
bb
bb
b
aa
aa
aa
a
dd
dd
dd
d
ii
ii
ii
i