5
Mendadak tidak sadar Seorang laki-laki umur 52 tahun datang dibawa keluarganya ke UGD puskesmas Dasan Tapen karena mengalami penurunan kesadaran. Keadaan ini dialami 2 jam sebelum dibawa ke puskesmas. Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien sedang bekerja di sawah dan mengeluhkan sakit kepala. Pasien sempat muntah 2 kali kemudian tiba-tiba tidak sadarkan diri. Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keadaan seperti ini. Riwayat DM disangkal, riwayat PJK disangkal, riwayat tekanan darah tinggi sejak 10 tahun yang lalu tanpa pernah mengkonsumsi obat dengan teratur. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan, TD: 200/110 mmHg, denyut nadi 103x per menit ireguler, pernapasan 24x per menit, suhu axilla 37 0 C. Pada pemeriksaan status neurologis awal, GCS 346, paresis wajah tipe sentral sisi kanan, dan kesan hemiparesis kanan. Dokter juga mengevaluasi status neurologis yang lain, seperti pemeriksaan saraf kranial yang lain, tanda rangsang meningeal, refleks fisiologis, dan refleks patologis. Dokter juga merencanakan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran dari ektrakranial. Anda sebagai dokter jaga di puskesmas diharapkan dapat menangani penyakit dari pasien ini dan memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien serta rencana tindakan selanjutnya. Analisis skenario :

Analisis skenario 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medical

Citation preview

Mendadak tidak sadar

Seorang laki-laki umur 52 tahun datang dibawa keluarganya ke UGD puskesmas

Dasan Tapen karena mengalami penurunan kesadaran. Keadaan ini dialami 2 jam sebelum

dibawa ke puskesmas. Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien sedang

bekerja di sawah dan mengeluhkan sakit kepala. Pasien sempat muntah 2 kali kemudian

tiba-tiba tidak sadarkan diri. Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keadaan seperti

ini. Riwayat DM disangkal, riwayat PJK disangkal, riwayat tekanan darah tinggi sejak 10

tahun yang lalu tanpa pernah mengkonsumsi obat dengan teratur. Dari pemeriksaan tanda

vital didapatkan, TD: 200/110 mmHg, denyut nadi 103x per menit ireguler, pernapasan

24x per menit, suhu axilla 370C. Pada pemeriksaan status neurologis awal, GCS 346, paresis

wajah tipe sentral sisi kanan, dan kesan hemiparesis kanan. Dokter juga mengevaluasi

status neurologis yang lain, seperti pemeriksaan saraf kranial yang lain, tanda rangsang

meningeal, refleks fisiologis, dan refleks patologis. Dokter juga merencanakan pemeriksaan

penunjang untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran dari

ektrakranial.

Anda sebagai dokter jaga di puskesmas diharapkan dapat menangani penyakit dari

pasien ini dan memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai kondisi pasien

serta rencana tindakan selanjutnya.

Analisis skenario :

Pada pertemuan pertama kelompok kami mendapatkan diagnosis banding stroke

hemoragik dan strok iskemik. Diagnosis sementara dari kelompok kami adalah stroke

hemoragik et causa hipertensi kronik. Diagnosis ini diambil karena beberapa alasan :

- Faktor usia pasien yaitu 52 tahun (usia tua merupakan faktor resiko terjadinya

stroke)

- Pasien mengalami penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran yang akut lebih

sering terjadi pada stroke hemoragik. Selain itu, tanda penurunan kesadaran

juga mengarahkan kepada diagnosis stroke hemoragik berdasarkan skor stroke

gajah mada.

Skor stroke gajah mada.

Penurunan kesadaran Nyeri kepala Babinski Jenis stroke

+ + + Perdarahan

+ - - Perdarahan

- + - Perdarahan

- - + Iskemik

- - - Iskemik

Skor stroke siriraj.

Dimana :

Derajat kesadaran 0 = komposmentis ; 1 = somnolen ; 2 = sopor/koma

Muntah 0 = tidak ada ; 1 = ada

Nyeri kepala 0 = tidak ada ; 1 = ada

Ateroma 0 = tidak ada ; 1 = salah satu atau lebih (DM, angina, penyakit pembuluh

darah lainnya)

Pada kasus di skenario = (2,5x1)+(2x1)+(2x0)+(0,1x100)–(3x0)–12 = 2.5 (Stroke hemoragik)

- Selain menggunakan skor stroke gajah mada, dapat juga digunakan skor stroke

siriraj. Keluhan pada skenario seperti muntah juga lebih sering terjadi pada stroke

hemoragik.

- Pasien memiliki riwayat hipertensi yang menjadi faktor resiko stroke.

- DM dan PJK juga merupakan faktor resiko stroke terutama yang iskemik

diakibatkan patofisiologi seperti terjadinya embolus dan thrombus, riwayat ini

disangkal oleh pasien.

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolic) – (3 x penanda ateroma) - 12

Skor > 1 = perdarahan intratentorialSkor < 1 = infark serebri

- Tanda vital didapatkan, TD: 200/110 mmHg (Hipertensi), denyut nadi 103x per

menit ireguler (meningkat), pernapasan 24x per menit (meningkat), suhu axilla

370C (normal).

- Pada pemeriksaan status neurologis awal, GCS 346 = 13 yang berarti pasien

somnolen.

- Paresis wajah tipe sentral sisi kanan, dan kesan hemiparesis kanan. Paresis wajah

tipe sentral merupakan penanda adanya lesi UMN. Karena bagian wajah sisi kanan

yang terkena maka kemungkinan lesi UMN pada korteks serebri bagian kiri.

Tatalaksana awal yang dapat diberikan pada pasien stroke dengan penurunan kesadaran

seperti kasus di skenario adalah memperhatikan ABC (airway, breathing, circulation).

Pemberian oksigen juga sangat diperlukan agar sirkulasi darah tetap stabil.

Gold standar pada kasus stroke untuk membedakan stroke hemoragik dan iskemik adalah CT-

scan. Pada stroke hemoragik terdapat gambaran lesi hiperdens sedangkan pada stroke iskemik

gambaran lesi hipodens.