ANALISIS STRATEGI DISCOUNT PRICE TERHADAP OCCUPANCY RATE PADA GRAND CLARION HOTEL MAKASSAR MARWATI 105720 3487 11 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015
HOTEL MAKASSAR
pada Grand Clarion Hotel Makassar. Dibimbing oleh H. Mahmud
Nuhung
dan Abd. Salam.
pengamatan dan dokumen-dokumen yang ada diinstansi tersebut serta
dari hasil
kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pada Grand
Clarion
Hotel Makassar
Hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi discount price
berpengaruh
terhadap occupancy rate pada Grand Clarion Hotel Makassar. Hal ini
berdasarkan
pada peningkatan jumlah kamar yang disewa serta peningkatan
occupancy rate
pada bulan April 2015 ke bulan Mei 2015 dari 16 (enam belas) jenis
kamar yang
tersedia pada Grand Clarion Hotel Makassar.
Kata Kunci : Strategi Discount Price, Occupancy Rate.
iv
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas
limpahan
rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul
Analisis
Strategi Discount Price Terhadap Occupancy Rate pada Grand Clarion
Hotel
Makassar.
berbagai pihak terutama dari Dr. H. Mahmud Nuhung, S.E.,MA.
dan
Abd. Salam, S.E.,M.Si.,AK.,CA. Masing-masing sebagai Pembimbing I
dan
Pembimbing II, yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu
untuk
memberikan bimbingan mulai penyusunan proposal hingga penyelesaian
skripsi
ini. Karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih.
Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada:
1. Suami, Anak, dan Kedua Almarhum Orang tua saya atas dorongan dan
doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah
Makassar.
3. Dr. H. Mahmud Nuhung, S.E., M.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan
Bisnis.
5. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
v
6. Sahabat dan teman-teman saya yang telah memberikan motivasi
kepada saya.
7. Para Karyawan pada Grand Clarion Hotel Makassar yang telah
banyak
meluangkan waktunya untuk membantu penulis.
8. Serta terima kasih kepada semua pihak yang penulis tidak sempat
sebutkan
namanya satu persatu.
Harapan penulis, semoga segala bantuan yang diberikan oleh
berbagai
pihak mendapat pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT.
Amin.
Makassar, .......................2015
H. Sistem Penetapan Harga Jual………………………………….… 17
I. Discount Price……………………….......……………………….. 19
K. Occupancy Rate………………………………………………...... 22
L. Kerangka Pikir ………………………………………….........…... 22
A. Sejarah Singkat Grand Clarion Hotel
Makassar............................ 27
B. Visi dan Misi Grand Clarion Hotel
Makassar................................ 28
C. Lokasi dan Klasifikasi Hotel Clarion
Makassar............................ 29
D. Struktur Organisasi Grand Clarion Hotel
Makassar...................... 30
E. Uraian Tugas pada Grand Clarion Hotel
Makassar....................... 33
BAB V HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN.................................... 38
A. Kebijakan Strategi
Harga.................................................................
38
Hunian
Kamar..................................................................................
41
ix
Jenis
Harga.................................................................................................40
5.2 Tarif Kamar Berdasarkan Jenis Kamar Grand Clarion Hotel
Makassar....43
5.3 Jumlah Kamar Grand Clarion Hotel Makassar yang disewa pada
Bulan
April
2015..................................................................................................44
5.4 Potongan Harga (Discount) yang diberikan pada Setiap Jenis
Kamar......45
5.5 Jumlah Kamar Grand Clarion Hotel Makassar yang disewa pada
Bulan
Mei
2015....................................................................................................47
dan Mei
2015............................................................................................48
5.9 Peningkatan Occupancy Rate Bulan April dan Mei
2015.........................56
xi
BAB I
membawa dampak terhadap tingkat mobilitas penduduk baik antar kota
maupun
antar negara. Jumlah imigran, urban dan wisma, setiap tahunnya
bertambah secara
signifikan. Hal ini mendorong para pengusaha perhotelan untuk lebih
giat
mengembangkan usahanya.
Perkembangan hotel dewasa ini tidak hanya menyediakan tempat
hunian
saja, tetapi lebih daripada itu hotel juga menyediakan berbagai
fasilitas dan
pelayanan yang mendukung untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Kondisi
seperti ini menciptakan persaingan yang ketat diantara dalam
menarik konsumen
mulai dari menerapkan tarif yang murah hingga yang mahal. Hotel
dengan
kemampuan fasilitas dan pelayanan yang ada harus mampu memenuhi
keinginan
wisatawan. Apabila hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan
wisatawan maka
akibatnya konsumen tidak akan setia (loyal).
Bisnis perhotelan sebenarnya adalah bisnis kepuasan atas
kualitas
pelayanan, maka kelompok orang yang harus mendapat perhatian
manajemen
hotel, pertama karyawan hotel dan kedua tamu hotel sebagai
konsumen. Kedua
kelompok ini harus mendapat perhatian khusus. Bila salah satu
kelompok
diabaikan, manajemen tidak memperhatikan kebutuhan, keinginan dan
harapan
1
2
mereka, maka akibatnya pelayanan hotel tidak akan kerja secara
optimal dan
bahkan maksimal.
Berbicara mengenai pemasaran hotel yang termasuk dalam bidang
jasa
sebenarnya sulit dilakukan karena sifat atau karakter dari produk
jasa itu sendiri,
selain tidak nyata, produk hotel itu memiliki ciri-ciri khusus yang
tidak dijumpai
pada produk nyata. Selain itu, dalam bidang jasa terkandung
macam-macam
kegiatan yang harus dilakukan dalam berbagai situasi dan
kondisi.
Bisnis bidang jasa lebih banyak dilakukan atas kepercayaan.
Sebagai
penjual, maka suatu travel agent, tour operator atau hotel harus
selalu menjaga
kepercayaan ini terhadap pelanggannya. Bila hal ini tidak
dilakukan, maka
pelanggan akan ragu-ragu, sehingga yang terjadi biasanya pelanggan
akan lari
kepada pesaing yang memberi perhatian kepadanya.
Ukuran keberhasilan suatu hotel banyak tergantung pada
kemampuan
hotel untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan tamu-tamu
hotel pada
saat yang tepat dengan harga yang bersaing, situasi dan kondisi
yang tepat pula.
Dunia pariwisata Indonesia pada saat ini, dengan asset utama
berupa
panorama alam dan keanekaragaman serta keunikan budayanya,
sempat
mengalami kemajuan yang pesat beberapa tahun lalu, sebelum
terjadinya krisis
ekonomi dan social politik di negara ini yang terbukti dari semakin
meningkat
minat wisata wanasing untuk berkunjung kedaerah ini.
Kemajuan-kemajuan yang
dialami disebabkan besarnya perhatian pemerintah terhadap industri
periwisata
yang tercermin dari berbagai kebijaksanaan yang sangat
mendukung
perkembangan industri pariwisata melalui promosi pariwisata
Indonesia diluar
3
negeri. Hasil dari usaha-usaha inilah yang kemudian dapat
memperkuat posisi
industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa yang dapat
diandalkan kala
itu.
Beberapa tahun ini angka hunian hotel cenderung menurun. Hal
ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kondisi nasional yang
tidak stabil,
sehingga wisatawan mancanegara enggan untuk berkunjung dan
mengalihkan
kunjungannya ke negara-negara lain. Hal ini juga diperparah adanya
larangan
berkunjung (travel warning) dari negara asal Wisman.
Meski demikian untuk tingkat pasar lokal mengalami peningkatan
yang
tidak bisa dibilang kecil, jumlah tamu domestik lebih besar
dbanding tamu asing,
hal ini dapat dilihat banyaknya digelar kegiatan seminar atau
lokakarya yang
menggunakan fasilitas hotel. Fenomena persaingan perusahaan hotel
dalam
menarik penggunjung menarik untuk dicermati.
Secara geografis kota Makassar telah diuntungkan, sebab selain
sebagai
pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI), juga merupakan tempat
singgah
bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, baik yang
melalui
perjalanan darat maupun laut serta sebagai pusat dagang. Hal ini
merupakan salah
satu prospek pengembangan bisnis dibidang perhotelan.
Perkembangan dunia usaha pada umumnya tidak dapat dipisahkan
dengan
berbagai persoalan seperti: pemasaran, produksi, sumber daya
manusia, dan
keuangan. Untuk itu, perusahaan atau dunia usaha dituntut agar bisa
memberikan
terobosan-terobosan inovatif dalam pengembangan untuk usahanya,
sehingga era
4
mempertahankan eksistensi dunia usaha.
Konsep pemasaran pada suatu hotel harus beroreintasi pada keinginan
dan
kepentingan konsuman hotel, baik secara perorangan maupun untuk
tamu
berombongan. Ukuran keberhasilan pemasaran suatu hotel, ditentukan
bagaimana
cara melakukan antisipasi terhadap keinginan tamu yang diharapkan
datang secara
tepat. Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan. Dan
juga memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan
hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang hubungan
seperti
ini memungkinkan hotel untuk memahami dengan seksama hubungan
dan
keinginan mereka.
ruang seminar, ruangan pesta perkawinan, bar, dan fasilitas
lainnya. Sehubungan
dengan itu maka Hotel Clarion sebagai salah satu badan usaha yang
bergerak
dibidang jasa perhotelan, dalam pengoperasiannya, tidak terlepas
dari persaingan
untuk mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya. Seperti yang
telah
diuraikan sebelumnya, bahwa dalam situasi kritis seperti sekarang
ini maka salah
satu produk yang diandalkan adalah hunian kamar hotel yang mampu
memberikan
kenyamanan bagi para pengunjungnya.
Clarion Hotel Makassar”.
dengan menggunakan strategi discount price pada Grand Clarion Hotel
Makassar
angka hunian/pengunjungnya meningkat?
C. Tujuan Penulisan
terhadap occupancy rate yang diterapkan oleh Grand Clarion Hotel
Makassar.
D. Kegunaan Penulisan
1. Sebagai bahan masukan kepada Grand Clarion Hotel Makassar
khususnya
mengenai strategi discount price terhadap occupancy rate.
2. Sebagai bahan pustaka atau acuan bagi pihak-pihak yang
mengadakan
penelitian lanjutan untuk masalah yang sama.
3. Bagi konsumen, penelitian ini memberikan gambaran tentang
kualitas
produk yang ditawarkan oleh pihak Grand Clarion di Kota
Makassar.
E. Hipotesis
maka hipotesis penelitian ini adalah diduga bahwa discount price
dapat
meningkatkan occupancy rate sebesar 50% pada Grand Clarion Hotel
Makassar.
6
pemasaran telah banyak defenisi-defenisi pemasaran yang
dikemukakan.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian dari pemasaran seperti
yang
dikemukakan oleh Suparno dalam bukunya Marketing Profesional
(2004:1),
Pemasaran merupakan sebuah tonggak/pilar dari kemajuan sebuah
perusahaan,
karena dengan adanya seorang marketing sebuah perusahaan akan
berjalan dengan
dinamis dan aktif.
(2007:7), Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak
lain.
Menurut Radiosunu dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2001:2)
menyatakan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
pada
usaha memuaskan keinginana dan kebutuhan melalui proses
pertukaran.
Menurut Assauri dalam bukunya Manajemen Pemasaran Suatu
Pendekatan Analisis (2001:2), menyatakan bahwa pemasaran adalah
untuk
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa tepat pada orang,
pada
6
7
tempatnya, dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
komunikasi
yang tepat.
daripada penjualan.Pemasaran mencangkup usaha perusahaan yang
dumulai
dengan mengidentifisier kebutuhan konsumen yang perlu dipenuhi,
menentukan
produk yang perlu diproduksi, menentukan harga yang sesuai,
menentukan cara-
cara promosi dan penyaluran/penjualan produk.
Berdasarkan pengertian diatas sebagaimana yang telah dikemukakan
dapat
disimpulkan bahwa pemasarn adalah kegiatan yang mencangkup
penilaian
kebutuhan dan kegiatan konsumen, penelitian pemasaran dan
pengenalan
pasar.tepat apabila dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu
bentuk kegiatan
manusia yang diarahkan kepada pemuasan dan pemenuhan keinginan
orang atau
pihak lain melalui proses pertukaran.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
ilmu yang sangat dinamis dan banyak diterapkan diperusahaan
untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran sehingga perusahaan mendapatkan
laba
semaksimal mungkin.
fungsi-fungsi pemasaran.
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginanya
melalui pertukaran. Proses pertukaran melibatkan kerja, penjualan
harus mencapai
pembeli, menentukan dan memenuhi kebutuhan mereka, merancang produk
yang
tepat, menentukan harga yang tepat, menyimpan dan
mengangkutnya,
mempromosikan produk tersebut menegosiasikan dan sebagainya.
Semua
kegiatan tersebut merupakan nilai dari pemasaran.
Berdasarkan defenisi manajemen Pemasaran tersebut, maka lebih
lanjut
Widjaya dan Irawan (1998:15) memberikan pengertian Manajemen
Pemasaran
adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian terhadap
program yang
telah dirancang untuk menciptakan, menbangun, dan mempertahankan
pertukaran
dan hubungan yang memungkinkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penerapan
harga, promosi
dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran dan
memenuhi sasaran-sasaran perorangan atau organisasi.
Defenisi ini dapat terlihat bahwa manajemen pemasaran sebagai
suatu
peruses pemasaran yang meliputi analisis perencanaan,
komplementasi, dan
pengendalian, perusahaan yang mencangkup gagasan ide barang dan
jasa.
Manajemen perusahaan dilandasi oleh suatu gagasan pertukaran yang
mana
9
tujuannya adalah untuk dapat memberikan kepuasan yang maksimal bagi
pihak-
pihak yang terlibat.
C. Fungsi-fungsi Pemasaran
Pada sebuah perekonomian pasar, sedikitnya ada enam buah fungsi
yang
memenuhi kriteria untuk dinyatakan sebagai “fungsi pemasaran”
adapun kriteria
sebagai berikut:
ekonomi (mencapai laba) dan sosial.
2. Fungsi tersebut harus dapat dilaksanakan oleh para pembeli
maupun oleh para
penjual.
a. Analisis Pasar
b. Komunikasi Pemasaran
c. Diferensiasi Produk
d. Segmentasi Pasar
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata
‘jasa’
(service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan
pribadi
10
(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini
sudah banyak
pakar pemasaran jasa yang berusaha mendefinisikan pengertian
jasa.
Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya
bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya
dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah
(misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.
Menurut Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa
(2000:204) menyatakan bahwa Jasa adalah sesuatu yang dapat
diidentifikasikan
secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
atau suatu
kegiatan okonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersama
dengan
waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan,
hiburan,
santai, sehat) bersifat tidak berwujud.
Menurut Kotler (2005 : 111), Jasa adalah setiap tindakan atau
kinerja yang
dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Berdasarkan berbagai definisi diatas, tampak bahwa di dalam jasa
selalu
ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen
(jasa), meskipun
pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu
barang,
melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.
11
(2000:208) mengemukakan jenis-jenis jasa yang dapat dikelompokkan
sebagai
berikut:
1. Personalized Services
Jasa ini sangat bersifat personal, yang tdak dapat dipisahkan dari
orang
yang menghasilkan jasa tersebut. Oleh sebab itu pelayanannya harus
langsung
ditangani sendiri oleh produsennya. Pemakaian perantara dalam hal
ini tidak
praktis.Saluran distribusinya adalah sangat pendek, karena
penjualan langsung
adalah yang paling tepat.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah,
misalnya
perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari :
a. Konsumen lokal
api, kendaraan umum, pesawat udara, dan sebagainya. Pelayanan
disini ditujukan
untuk angkutan penumpang dan angkutan barang
4. Entertainment
Orang yang mempunyai usaha ini bias memperoleh pendapatan yang
besar
karena mereka bias mempengaruhi masyarakat, melalui advertising.
Yang
termasuk ke dalam kelompok ini ialah: usaha-usaha dibidang olah
raga, bioskop,
gedung-gedung pertunjukan dan usaha-usaha hiburan lainnya
5. Hotel services
Hotel bukan merupakan suatu objek pariwisata melainkan
merupakan
salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan, maka dalam hal ini
hotel perlu
mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan,
travel
biro, dan lain-lain.
F. Karakteristik Jasa
(2000:205) mengemukakan adatiga karakteristik jasa yaitu:
1. Lebih bersifat tidak berujud daripada berwujud
Benda atau barang yang kita beli atau yang kita gunakan sehari-hari
adalah
sebuah objek, sebuah alat atau sebuah benda, sedangkan jasa
merupakan
perbuatan, penampilan atau sebuah usaha. Bila kita membeli barang,
maka barang
tersebut dipakai atau ditempatkan pada suatu tempat. Tapi bila
membeli jasa,
maka pada umumnya tidak ada wujudnya.
13
Jasa, diproduksi atau dikonsumsi dalam jangka waktu yang sama.
Seorang
profesor di perguruan tinggi memproduksi jasa pendidikan dan
mahasiswa
langsung mengkonsumsi pada waktu itu juga. Pada umumnya, barang
yang
diproduksi dulu kemudian dijual dan dikonsumsi, sedangkan jasa
biasanya dijual
dulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara serempak. Dikatakan
produksi
dan konsumsi berjalan serempak artinya sipenghasil jasa, sering
hadir secara fisik,
pada waktu konsumsi berlangsung.
Industri jasa cenderung dibedakan diantara:
a. Berdasarkan Orang
b. Berdasarkan Perlengkapan
Implikasi dari perbedaan ini ialah hasil jasa berdasarkan orang
(people
based) jasa kurang memiliki standardisasi, dibandingkan dengan
hasil jasa dari
jasa hasil perlengkapan. Dengan kata lain, jasa yang memiliki
pelayanan orang,
memiliki tingkat variabilitas, tergantung pada orangnya, dan
tingkat perbedaan ini
tidak ada, pada jasa yang dilayani oleh mesin. Ini merupakan
pertimbangan
penting, bagi industri jasa yang menggunakan banyak tenaga
orang.
Produk Jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk
barang
(fisik). Menurut Griffin dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2008:6)
menyebutkan
karakteristik jasa sebagai berikut :
a. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba,
didengar dan dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal
ini
14
kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.
disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat
pada
umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
c. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus
untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut Kotler dalam Hurriyati (2010:28) bahwa jasa memiliki empat
ciri
utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu
sebagai
berikut:
mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya.
Untuk
mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi tentang
jasa
tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan penyalur
jasa, peralatan dan
alat komunikasi yang digunakan serta harga jasa produk
tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan
kepercayaan calon konsumen, yaitu sebagai berikut:
a) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi
berwujud.
b) Menekankan pada manfaat yang diperoleh.
c) Menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa.
15
konsumen.
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa
yang
menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan. Jika
konsumen membeli suatu jasa, maka ia akan berhadapan langsung
dengan sumber
atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih
diutamakan untuk
penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
c. Bervariasi
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung dari siapa
yang
menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan.
Ini
mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu
standar.
d. Mudah musnah
Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah, sehingga tidak dapat
dijual
pada masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu
masalah
jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan persiapan
pelayanan
sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka perusahaan akan
menghadapi
masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanannya. Untuk
itu perlu
dilakukan perencanaan produk, penetapan harga serta program promosi
yang tepat
untuk mengatasi ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan
jasa.
Adapun jasa perhotelan yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
a. Occupancy rate (berapa rata-rata kamar yang terpakai
dibanding
dengan kamar yang tersedia).
dibanding dengan pendapatan atas penjualan kamar).
c. Struktur pendapatan dan biaya yang wajar dari suatu hotel.
d. Rata-rata Gross Operating (GOP) yang wajar bervariasi, yang
umum
berkisar antara 30-40% dari total pendapatan (paling besar
biaya
penyusutan).
e. Biaya pemasaran hotel, umumnya berkisar antara 3-5 % dari
total
pendapatan.
f. Hotel dibedakan antara hotel bisnis, resort, butik dan
lain-lain.
g. Ada/tidak dukungan dari Chain hotel.
h. Pengaruh travel agent.
G. Pengertian Harga Jual
penjualan, disini akan dibatasi pada suatu pengertian mengenai
kebijaksanaan
harga jual menurut Radiosunu dalam bukunya Manajemen Pemasaran
(2001:147)
adalah usaha seseorang atau pengusaha untuk menetapkan harga
benda-benda dan
jasa-jasa yang akan dijualnya (dalam batasan kekuasaannya) sesuia
keadaan yang
sifatnya nyata.
terlebih dahulu tentang barang tersebut.Dengan demikian apabila
telah mengerti
faedah dan kualitas barang maka soal harga menjadi nomor dua. Ada
empat
17
langkah yang harus dilakukan oleh penjual pada waktu akan menjual
barang agar
berhasil. Keempat langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memikat hati pelanggan
3. Menguraikan faedah barang
4. Menimbulkan keinginan dalam hati pelanggan untuk
membelinya
Langganan adalah orang yang mengutamakan kualitas barang
daripada
harga. Murah atau mahalnya harga barang sangat relatif, karena
suatu barang
menurut si A, mahal, tetapi mungkin menurut pendapat si B, murah.
Oleh karena
itu, penjual harus mengetahui kualitas suatu barang agar dapat
menentukan harga
yang layak.
Radiosunu dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2001:148),
mengemukakan secara terperinci metode penetapan harga jual adalah
sebagai
berikut:
Sistem ini perusahaan menetapkan harga jual produksinya dengan
cara
menambahkan tingkat keuntungan yang standar pada biaya-biaya yang
telah
dibebankan pada barang.
Sistem ini perusahaan menetapkan harga jual produksinya dengan
cara
menambahkan tingkat keuntungan yang standar pada biaya-biaya yang
telah
dibebankan pada barang.
Penetapan harga berdasarkan presepsi nilai suatu produk adalah
salah satu
sistem penetapan harga yang tidak menjadikan biaya sebagai salah
satu unsur
dasar perhitungan. Dalam metode ini perusahaan menetapkan
unsur-unsur bukan
harga dalam bauran pemasaran untuk membina nilai citra di dalam
pikiran
konsumen.
5. Penetapan Harga dalam Sampul Tertutup
Bisnis perhotelan yang meningkat akan menyebabkan adanya
persaingan
di antara hotel-hotel yang ada untuk memperoleh tingkat hunian
(occupancy)
sesuai dengan kelasnya masing-masing. Peningkatan persaingan
tersebut
memaksa manajemen harus menentukan kebijakan yang tepat dalam
usaha
menarik konsumennya. Kebijakan yang dapat diterapkan selain
menyediakan
pelayanan yang memuaskan serta menyediakan fasilitas kamar,
restoran dan
fasilitas penunjang lainnya yang memadai, hotel pun harus memiliki
strategi yang
dapat menjadi daya penarik bagi konsumennya untuk memperoleh
tingkat hunian
yang tinggi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan
penawaran
khusus dalam hal harga sebagai nilai tambah dan menciptakan daya
saing. Upaya
19
untuk dapat tetap mempertahankan tingkat hunian yang tinggi ini
adalah dengan
menerapkan kebijakan potongan harga (discount policy) yaitu
pengurangan harga
yang ditawarkan untuk dapat meningkatkan penjualan (Griffin, 2007:
325).
I. Discount Price
Modern (2005:141) adalah potongan harga yang menarik, sehingga
harga
sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Discount yang diberikan
harus
mempunyai arti yang penting bagi konsumen, kalau tidak, tidak ada
artinya.
Perusahaan umumnya akan menyesuaikan daftar harga mereka dan
memberikan diskon atau potongan untuk setiap pembayaran yang lebih
cepat,
pembelian dalan jumlah besar, dan pembelian diluar musim.
Perusahaan harus
melakukan hal itu secara hati-hati atau mereka akan menemukan bahwa
laba
mereka jauh lebih kecil dibanding yang direncanakan. Adapun
macam-macam
diskon sebagai berikut :
1. Diskon Tunai
menbayar tagihannya.
Diskon Kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli
dalam jumlah yang besar. Diskon kuantitas harus ditawarkan sama
untuk semua
pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematanbiaya yang diperoleh
penjual
karena menjual dalam jumlah besar.
20
ditawarkan oleh produsen kepada para anggota saluran perdagangan
jika mereka
melakukan fungsi-fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan atau
melakukan
pencetatan. Produsen boleh memberikan diskon fungsional yang
berbeda bagi
saluran perdagangan yang berbeda tetapi harus memberikan diskon
fungsional
yang sama dalam tiap saluran.
4. Diskon Musiman
barang atau jasa diluar musimnya. Produsen akan memawarkan diskon
musiman
untuk pengecer pada musim semi dan musim panas untuk
mendorong
dilakukannya pemesanan lebih awal. Hotel, motel, dan perusahaan
penerbangan
juga menawarkan diskon musiman pada periode-periode penjualan yang
lambat.
J. Tujuan Pemberian Discount
1. Penjualan Promo
harga dan pemberian bonus dapat menarik konsumen membeli, mencoba
dan
akhirnya jika terpuaskan maka konsumen akan melakukan pembelian
ulang pada
produk tersebut.
Pemasar perlu menanamkan kesan bahwa strategi ini untuk
memberikan
nilai tambah yang lebih besar dari uang yang dibayarkan konsumen
ketika
membeli produknya. Sehingga konsumen akan membeli produk lebih
banyak dari
biasanya sehingga volume penjualan akan meningkat
3. Memenangkan Persaingan
Persaingan yang ketat perlu strategi jitu untuk
memenangkannya.
Pemberian potongan harga dan bonus akan memberi kesan harga produk
lebih
murah dibanding produk kompetitor sehingga lebih menarik konsumen
untuk
memilih produk kita dan melakukan pembelian produk.
4. Mempercepat Memperoleh Uang Kas
Likuiditas yang rendah dalam suatu usaha akan mempersulit
manajemen
dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mempercepat memperoleh uang kas
maka
strategi ini dapat dijalankan.
Ketika pasar sudah jenuh maka usaha tertentu menjadi kurang
prospektif
dan menguntungkan. Agar keputusan menutup usaha dapat semakin
cepat
direalisir disamping menghemat biaya operasional maka strategi ini
dapat
dilakukan. Jenis usaha lain yang lebih prospektif dan memberikan
return lebih
tinggi menjadi lebih cepat diwujudkan.
22
Rochaety dan Tresnati dalam bukunya Kamus Istilah Ekonomi
(2005:237)
menyatakan bahwa Occupancy Rate adalah angka (dalam persentase)
antara
jumlah kamar yang disewa oleh tamu dengan jumlah seluruh kamar satu
hotel.
Pengertian rasio occupancy merupakan tolok ukur keberhasilan hotel
dalam
menjual produk utamanya yaitu kamar.
L. Kerangka Pikir
Grand Clarion Hotel Makassar merupakan hotel berbintang 4 maka
dari
itu, Hotel Clarion berupaya memberikan kualitas jasa yang terbaik
kepada
pelanggannya. Untuk itu pemasaran hotel harus berusaha menarik
tamu-tamu
hotel untuk datang menginap dan membujuk calon tamu untuk
menggunakan
produk, fasilitas dan pelayanan yang di sediakan hotel. Maka dari
itu pemasaran
hotel menetapkan harga sewa kamar apabila ada tamu ingin menginap
pada hotel
tersebut. Untuk lebih banyak menarik calon tamu maka pemasaran
hotel
mempunyai strategi discount price yaitu potongan harga menarik
sehingga untuk
mengetahui penetrasi pasar perubahan harga sesudah dan sebelum
diskon
sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Sehingga di harapkan
akan
meningkatkan jumlah kamar yang akan di sewa oleh tamu dengan jumlah
seluruh
kamar dalam satu hotel.
Lokasi dilakukannya penelitian yaitu pada Grand Clarion Hotel
Makassar
di A. P. Pettarani No. 3 Makassar. Adapun waktu penelitian
dilakukan selama 1
(satu) bulan yaitu pada tanggal 21 April sampai 21 Mei 2015.
B. Metode Pengumpulan Data
sebagai berikut:
Penelitian pustaka (library recearch), dimaksudkan bahwa penulis
dapat
mengambil atau mengumpulkan beberapa teori dari berbagai macam
literatur-
literatur yang menyangkut kedalam penulisan ini.
2. Field Recearch (Penelitian Lapangan)
Yaitu mengadakan penelitian secara langsung pada Grand Clarion
Hotel
Makassar
yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada
pihak-
pihak ( karyawan Grand Clarion Hotel Makassar) yang
berkepentingan.
b. Observasi (Pengamatan)
24
25
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis untuk menyusun
laporan
ini adalah sebagai berikut :
a. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan
tersebut dalam
bentuk informasi, baik lisan maupun tulisan.
b. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan
tersebut dalam
bentuk angka-angka.
sebagai berikut:
a. Data primer
Yang dimaksud data primer yaitu data yang diperolah penulis dari
hasil
wawancara dengan pimpinan beserta staf Grand Clarion Hotel
Makassar.
b. Data sekunder
Yang dimaksud dengan data sekunder yaitu data yang diperolah
penulis
melalui literatur-literatur yang dapatdijadikan bahan refrensi atau
acuan dalam
penulisan ini.
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
26
2. Harga sewa kamar adalah biaya yang di kenakan atas sebuah kamar
di
mana masuk mulai dari pelayanan kamar, fasilitas kamar, dan
lamanya
kamar di gunakan untuk bermalam.
3. Discount Price adalah potongan harga yang menarik, sehingga
harga
sesungguhnya lebih rendah dari harga umum. Discount yang
diberikan
harus mempunyai arti yang penting bagi konsumen, kalau tidak, tidak
ada
artinya.
4. Occupancy Rate adalah angka (dalam persentase) antara jumlah
kamar
yang disewa oleh tamu dengan jumlah seluruh kamar satu hotel.
E. Metode Analisis
menjelaskan strategi discount price terhadap occupancy rate pada
Grand Clarion
Hotel Makassar. Metode analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui
dampak
strategi discount price terhadap occupancy rate apakah terjadi
peningkatan atau
tidak pada jumlah kamar yang disewa.
Untuk mencari occupancy rate pada setiap jenis kamar adalah
dengan
menggunakan rumus yaitu:
Nama Clarion merupakan nama brand mewah dari Choice Hotels
yang
memiliki waraba hotel terbesar di dunia. Grand Clarion Hotel
Makassar adalah
hotel berbintang 4 dan bertaraf International dengan jumlah kamar
333 terletak di
pusat bisnis Makassar, tepatnya di Jalan A. Pangeran Pettarani No.3
dan dibuka
pada Tanggal 5 Juli 2006.
Grand Clarion Hotel Makassar dibawah naungan dari Choice
International
yang berpusat di Amerika Serikat, merupakan hotel bersistem
franchise terbesar
kedua di dunia yang membawahi 4 nama hotel, yakni Sleep-Inn,
Quality Hotel,
Comport dan Suites Hotel serta Clarion Hotel tersebar di 46 Negara
dan memiliki
5000 hotel, inn, suite & Resort
Saat ini Choice hotel memegang manajemen 26 Hotel di Indonesia
dengan
jumlah kamar sebanyak 3.202 yang terletak diseluruh Indonesia,
seperti : Jakarta,
Jogyakarta, Solo, Salatiga, Pekanbaru, Lampung, Palembang,
Makassar,
Gorontalo, Kendari, Balikpapan dan Jayapura.
Dengan semboyan “ It’s The Extra Care That Counts “ Maksudnya
hanya
pelayanan yang lebih dari yang diharapkan, yang terdiri dari
standar yang
diberikan kepada tamu Hotel Clarion Makassar menyajikan pelayanan
yang
terbaik serta bertekad meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia
khususnya di
Sulawesi Selatan.
1. Superior Room : 416 kamar
2. Deluxe Room : 22 kamar
3. Deluxe Pool Room : 76 kamar
4. Deluxe Junior Room : 7 kamar
5. Deluxe Junior Pool : 3 kamar
6. Junior Suite : 20 kamar
7. Deluxe Pool Suite : 1 kamar
8. Junior Suite Club : 15 kamar
9. Honeymoon Suite : 2 kamar
10. Lagoon Sunset View : 9 kamar
11. Apartment Suite : 4 kamar
12. Family Suite Club : 2 kamar
13. Executive Suite : 1 kamar
14. Executive Suite Club : 2 kamar
15. President Suite : 1 kamar
16. Pool Suite : 9 kamar
B. Visi dan Misi Hotel Clarion Makassar
Menjadikan Grand Clarion sebagai jaringan hotel nomor satu
dan
terpercaya di Kawasan Timur Indonesia.
29
1. Lokasi
Grand Clarion Hotel Makassar berlokasi di Jalan A. P. Pettarani
No.3
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, Telepon (62-0411) 833 888,
Fax (62-
0411) 833 777. Dari sisi lokasi Grand Clarion Hotel Makassar
dikategorikan “City
Hotel” karena terletak ditengah kota, dan letaknya sangat strategis
karena dekat
dengan pusat bisnis.
Hotel Clarion Mak Grand Clarion Hotel Makassar adalah hotel
yang
sangat memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada
tamu-tamunya,
yang didukung oleh berbagai fasilitas yang berkelas International
demi
tercapainya kepuasan tamu yang maksimal. Adapun fasilitas Grand
Clarion Hotel
Makassar adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Akomodasi
Jumlah kamar yang tersedia di Grand Clarion Hotel Makassar adalah
333
kamar. semua kamar dilengkapi dengan pendingin yang dapat
dikendalikan,
saluran telepon, kotak deposit, TV, saluran telepon SLI dan SLJJ,
alat pendeteksi
asap dan sistem penyemprotan, kontrol panel elektronika, sambungan
internet
kecepatan tinggi, perawatan anak, mini bar, alat pembuat kopi dan
teh.
b. Restoran
Restoran Cina (sunachi).
Tersedia fasilitas olahraga dan bersantai seperti: kolam renang,
pusat
kebugaran, Martha Tilaar salon dan spa, fitness, Jacuzzi, sauna dan
steam, dan
pelayanan pijat.
Tersedia 13 ruangan pertemuan dengan kapasitas 10 – 200 orang,
Mini
Bar Room (Jasmine Hall) dengan kapasitas 200 – 300 orang dan
ruangan terbesar
yaitu convention hall berkapasitas 3.500 - 8000 orang.
5. Ruang pertunjukan dan hiburan
Luas gedung pertunjukan sebesar 400 M2, tersedia beraneka
macam
hiburan seperti redtros, liquid dan studi 33 maka disebut one stop
entertaiment.
6. Free parking khusus untuk karyawan dan Casual.
D. Struktur Organisasi Grand Clarion Hotel Makassar
Dalam mengelola aktivitas usaha jasa perhotelan, diperlukan
suatu
manajemen yang dinamis dan kompetitif agar perusahaan dapat
mencapai
tujuannya yaitu efisien dalam arti bahwa dari segi biayanya, waktu
dan tenaga
kerja yang dilibatkan, tidak terjadi pemborosan serta efektif dalam
arti bahwa
faktor produksinya yang bekerja dalam organisasi dapat menciptakan
hubungan
kerja yang baik diantara para personilnya.
Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan yang terdiri dari dua
orang
atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dan
pengertian
diatas, dapat dikatakan bahwa hotel adalah suatu organisasi yang
berbentuk
31
operasional hotel, sangatlah diperlukan dukungan organisasi yang
baik serta
struktur organisasi jelas. Struktur organisasi adalah merupakan
alat kontrol bagi
segala kegiatan perusahaan dan sebagai alat pemersatu fungsi-fungsi
dalam
perusahaan.
kesamaan karena setiap hotel mempunyai pelayanan pokok yang sama
yaitu
pelayanan penginapan, makan dan minum. Tetapi bentuk ini berbeda
dengan
bentuk struktur organisasi non hotel. Bentuk organisasi antar
sesama hotel pun
dapat berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena adanya
perbedaan-perbedaan yang
antara lain tipe atau jenis hotel, ukuran besar atau kecilnya hotel
dan sistem
manajemen hotel.
gambar berikut ini:
General Manager
Executive Assistant
33
Pembagian uraian tugas dan tanggung jawab pada Grand Clarion
Hotel
Makassar adalah sebagai berikut:
pemimpin utama dalam hotel yang bertugas memberikan arahan serta
mengawasi
pelaksanaan seluruh kegiatan dilapangan baik menyangkut operasional
hotel itu
sendiri maupun sistem pelaporan dan hal-hal administrative lainnya
sekaligus
sebagai pengambil keputusan. General Manager bertanggung jawab
kepada pihak
pemegang saham Grand Clarion Hotel Makassar.
2. Executive Secretary
dalam hal administrasi. Secretary juga bertugas
menemani/mendampingi General
Manager di saat tugas-tugas eksteren yang bertanggung jawab
terhadap General
Manager.
sebagai berikut:
a. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager
dan
selanjutnya meneruskan kepada Manager.
Manager.
34
General Manager berhalangan.
jawab dalam hal ini seperti pelatihan karyawan, bagian administrasi
yang
bertanggungjawab atas segala urusan yang berhubungan dengan tata
administrasi
hotel, dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan keamanan hotel.
Bagian ini
merupakan bagian yang sangat penting pada hotel karena merupakan
bagian
pengembangan karyawan pada hotel.
Bagian ini adalah divisi yang khusus mengkonsentrasikan diri pada
bidang
pemasaran dan penjualan yang mana tugas dan tanggungjawabnya
adalah
melakukan kontrak dengan para relasi yang sudah lama dan akan
menggunakan
jasa hotel. Memastikan penjualan kamar memenuhi target, menggiatkan
program
promosi, baik kamar maupun makanan/minuman dan konvensi lainnya.
Juga
bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para
pelanggan.
Mengatur pelaksanaan proses pemasaran seperti iklan, dan
penawaran-penawaran
serta menciptakan hubungan-hubungan baru. Mengorganisasi
pelaksanaan even
tertentu di hotel dan melakukan evaluasi terhadap performa produk
yang dimiliki
oleh hotel.
a. Mencatat transaksi keuangan setiap hari.
35
b. Membuat laporan keuangan setiap bulan dan setiap tahun, kemudian
di
sampaikan kepada pimpinan hotel.
7. Executive House Keeper
Sesuai dengan namanya, bagian tata graha (house keeper) bertugas
menata
rumah dalam arti mengatur peralatan, menjaga kebersihan, agar hotel
tampak rapi,
bersih, menarik dan menyenangkan. Bagian ini mempunyai tugas
dan
tanggungjawab antara lain mengkoordinir pelaksanaan persiapan kamar
yang
melaiputi perlengkapan, kerapihan, kebersihan dan kenyamanan guna
memastikan
pelayanan maksimal yang diberikan kepada tamu. Selain itu tugasnya
juga
meliputi bunatu atau pencucian dan penyetrikaan, penggantian seprai
dikamar,
kebersihan area public dan pengontrolan pemakaian mini bar di kamar
oleh tamu.
8. Food and Beverage Department
Bagian ini bertanggungjawab atas operasional pada visi makanan
dan
minuman yang meliputi kegiatan di restaurant, room service,
konvensi seperti
pesta, seminar, ulang tahun, show, dan lain-lain. Juga turut dalam
pelaksanaan
tugas di dapur yang meliputi main kitchen dan pastry serta ruang
makan karyawan
atau employe dining room, selain itu tugasnya juga meliputi bagian
entertainment
seperti bar, karaoke, dan diskotik.
9. Executive Chef
Bagian ini bertanggungjawab terhadap seluruh makanan yang
disajikan
pada Hotel Clarion, mulai dari masakan Indonesia, Chinese, dan
masakan Eropa,
semuanya dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli pada
bidangnya.
36
terhadap kegiatan hiburan yang diberikan oleh Hotel Clarion
sekaligus
memperkenalkan keluar Hotel mengenai jenis hiburan yang diberikan
serta
melakukan event-event dengan mendatangkan artis, seperti pada
bagian Redtro’s
dan D’liquid.
11. Chief Engineering
perawatan perlengkapan yang ada di kamar dan peralatan,
mesin-mesin,
komputer, audio visual, pendingin dan alat elektronik lainnya yang
ada di seluruh
hotel serta cat hotel yang sering mengalami perubahan sesuai event
yang sedang
dilaksanakan.
a. Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan
kamar,
menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan
pendaftaran,
dan penentuan kamar.
c. Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung
antara
bagian-bagian di hotel menangani berbagai masalah dan keluhan
tamu.
d. Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan
kamar
dengan bagian house keeping.
e. Menyelenggarakan pembayaran tamu.
f. Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan
data-
data individu untuk kunjungan akan datang dan menyelenggarakan
arsip
kartu riwayat kunjungan tamu.
h. Menangani barang-barang bawaan tamu.
38
diantara hotel-hotel yang ada untuk memperoleh tingkat hunian
(occupancy)
sesuai dengan kelasnya masing-masing. Peningkatan persaingan
tersebut
memaksa manajemen harus menentukan kebijakan yang tepat dalam
usaha
menarik konsumennya. Kebijakan yang dapat diterapkan selain
menyediakan
pelayanan yang memuaskan serta menyediakan fasilitas kamar,
restoran dan
fasilitas penunjang lainnya yang memadai, hotel pun harus memiliki
strategi yang
dapat menjadi daya penarik bagi konsumennya untuk memperoleh
tingkat hunian
yang tinggi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan
penawaran
khusus dalam hal harga sebagai nilai tambah dan menciptakan daya
saing. Upaya
untuk dapat tetap mempertahankan tingkat hunian yang tinggi ini
adalah dengan
menerapkan kebijakan mengenai potongan harga (discount price) yang
akan
diberikan oleh Grand Clarion Hotel Makassar agar dapat
meningkatkan
penjualan.
38
39
1. Harga per Kamar (Basic Rates)
Harga setiap kamar sesuai dengan fasilitas masing-masing.
Penentuan
harga bergantung pada fasilitas, pelayanan, perlengkapan, luas
kamar, dan lokasi.
Dengan demikian harga ini belum terkena potongan harga.
2. Harga Paket (Package Rates)
Harga kamar merupakan paket, yaitu sewa kamar di tambah
pelayanan
yang berupa makan dan fasilitas lainnya.
3. Harga Perseorangan (Personal Rates)
Harga sewa kamar dikenakan kepada tamu sesuai dengan jumlah
yang
akan menginap.
Harga kamar ditetapkan secara khusus dan resmi dengan perjanjian
harga
diberikan kepada biro perjalanan, perusahaan, penerbangan, dan
kedutaan. Harga
ini biasanya lebih murah dari harga resmi.
B. Kebijakan Strategi Potongan Harga (Discount Price)
Berdasarkan pada jenis harga kamar diatas, maka pihak Grand
Clarion
Hotel Makassar menetapkan kebijakan mengenai pemberian potongan
harga
(discount price) agar dapat meningkatkan penjualan.
40
Adapun kebijakan mengenai pemberian potongan harga (discount
price)
yang diberikan oleh Grand Clarion Hotel Makassar dapat dilihat pada
tabel
dibawah ini:
Tabel 5.1
Jenis Harga
Berdasarkan pada tabel 5.1 mengenai kebijakan mengenai potongan
harga
(discount price) pada setiap jenis harga, dapat dilihat bahwa untuk
jenis harga per
Kamar (Basic Rates) belum terkena potongan harga karena harga
setiap kamar
sesuai dengan fasilitas masing-masing. Penentuan harga bergantung
pada fasilitas,
pelayanan, perlengkapan, luas kamar dan lokasi. Untuk jenis Harga
Paket
(Package Rates) potongan harga (discount price) yang diberikan
sebesar 10%,
untuk jenis Harga Perseorangan (Personal Rates) potongan harga
(discount price)
yang diberikan sebesar 5% dan Harga Spesial (Special Rates)
potongan harga
(discount price) yang diberikan sebesar 20%.
41
Kamar
yang tepat dalam usaha menarik konsumennya. Kebijakan yang dapat
diterapkan
selain menyediakan pelayanan yang memuaskan serta menyediakan
fasilitas kamar,
restoran dan fasilitas penunjang lainnya yang memadai, hotel pun
harus memiliki
strategi yang dapat menjadi daya penarik bagi konsumennya untuk
memperoleh
tingkat hunian yang tinggi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan penawaran
khusus
dalam hal harga sebagai nilai tambah dan menciptakan daya saing.
Upaya untuk dapat
tetap mempertahankan tingkat hunian yang tinggi ini adalah dengan
menerapkan
kebijakan potongan harga (discount price) yaitu pengurangan harga
yang ditawarkan
untuk dapat meningkatkan penjualan.
Seperti yang telah diketahui bahwa produk utama (core product)
dari
sebuah hotel adalah kamar. Jadi, untuk melihat ramai atau tidaknya
suatu hotel
yaitu melalui tingkat hunian kamarnya. Salah satu alat dari promosi
penjualan
adalah potongan harga. Potongan harga adalah pengurangan harga
produk dari
harga normal dalam periode tertentu.
Kebijakan potongan harga tersebut akan berdampak pada jumlah
hunian
kamar yang disewa olah tamu hotel.
Tak dapat dipungkiri bahwa dengan memberikan potongan harga
kepada
konsumen bisa menaikkan potensi terjadinya penjualan daripada
hanya
memberikan harga normal. Konsumen berfikir bahwa kenapa harus
membeli lebih
mahal kalau bisa mendapatkan produk yang murah melalui potongan
harga.
42
Saat ini banyak hotel yang menerapkan sistem potongan harga. Tentu
saja
ini akan mempengaruhi konsumen untuk berpaling ke hotel yang
menawarkan
potongan harga tersebut sekaligus menancapkan di alam bawah sadar
mereka
bahwa hotel tersebut memberikan nilai lebih, dimana kemungkinan
untuk terjadi
penjualan kembali (penjualan ulang) ke konsumen tersebut juga
semakin besar.
Dengan demikian, strategi potongan harga (discount price) yang
dilakukan
oleh pihak hotel sangat tepat karena dapat meningkatkan jumlah
hunian kamar
dihotel tersebut.
Adapun harga sewa setiap jenis kamar beserta banyaknya kamar
pada
setiap jenis kamar di Grand Clarion Hotel Makassar dapat dilihat
pada tabel
dibawah ini:
No.
2 Deluxe Room Rp. 1.000.000 22
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.050.000 76
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.450.000 7
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.550.000 3
6 Junior Suite Rp. 1.950.000 20
7 Deluxe Pool Suite Rp. 2.050.000 1
8 Junior Suite Club Rp. 2.250.000 15
9 Honeymoon Suite Rp. 2.450.000 2
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.850.000 9
11 Apartment Suite Rp. 3.150.000 4
12 Family Suite Club Rp. 3.600.000 2
13 Executive Suite Rp. 4.800.000 1
14 Executive Suite Club Rp. 4.800.000 2
15 President Suite Rp. 15.000.000 1
16 Pool Suite Rp. 2.050.000 9
Sumber: Grand Clarion Hotel Makassar
Adapun jumlah kamar yang disewa pada bulan April 2015 di
Grand
Clarion Hotel Makassar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
44
Jumlah Kamar Grand Clarion Hotel Makassar yang disewa pada
Bulan
April 2015
1 Superior Room Rp. 710. 000 416 211 Harga Paket
2 Deluxe Room Rp. 900.000 22 10 Harga Paket
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.000.000 76 28 Harga Paket
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.300.000 7 2 Harga Paket
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.450.000 3 1 Harga Paket
6 Junior Suite Rp. 1.750.000 20 11 Harga Paket
7 Deluxe Pool Suite Rp. 1.950.000 1 - Harga Paket
8 Junior Suite Club Rp. 2.150.000 15 6 Harga Paket
9 Honeymoon Suite Rp. 2.250.000 2 - Harga Paket
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.700.000 9 1 Harga Paket
11 Apartment Suite Rp. 3.100.000 4 1 Harga Paket
12 Family Suite Club Rp. 3.400.000 2 1 Harga Paket
13 Executive Suite Rp. 4.500.000 1 1 Harga Paket
14 Executive Suite Club Rp. 4.500.000 2 - Harga Paket
15 President Suite Rp. 14.500.000 1 - Harga Paket
16 Pool Suite Rp. 1.950.000 9 2 Harga Paket
Sumber: Grand Clarion Hotel Makassar
Berdasarkan pada tabel 5.3 mengenai jumlah kamar Grand Clarion
Hotel
Makassar yang disewa pada bulan April 2015, dapat dilihat bahwa
dari 16 jenis
kamar yang tersedia pada Grand Clarion Hotel Makassar masih banyak
kamar
yang tidak terisi. Hal ini terjadi karena beberapa faktor,
diantaranya yaitu
mengenai harga. Untuk meningkatkan banyaknya jumlah kamar yang
disewa
45
maka pihak hotel melakukan strategi yaitu dengan pemberian potongan
harga
(discount price) pada semua jenis kamar. Adapun potongan harga
(discount price)
yang diberikan oleh pihak Grand Clarion Hotel Makassar dapat
dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.4
No
Discount
1 Superior Room Rp. 775. 000 Rp. 75.000 Rp. 700. 000
2 Deluxe Room Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 800.000
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.050.000 Rp. 150.000 Rp. 900.000
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.450.000 Rp. 200.000 Rp. 1.250.000
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.550.000 Rp. 200.000 Rp. 1.350.000
6 Junior Suite Rp. 1.950.000 Rp. 200.000 Rp. 1.650.000
7 Deluxe Pool Suite Rp. 2.050.000 Rp. 200.000 Rp. 1.850.000
8 Junior Suite Club Rp. 2.250.000 Rp. 200.000 Rp. 2.000.000
9 Honeymoon Suite Rp. 2.450.000 Rp. 400.000 Rp. 2.050.000
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.850.000 Rp. 250.000 Rp. 2.600.000
11 Apartment Suite Rp. 3.150.000 Rp. 150.000 Rp. 3.000.000
12 Family Suite Club Rp. 3.600.000 Rp. 300.000 Rp. 3.300.000
13 Executive Suite Rp. 4.800.000 Rp. 500.000 Rp. 4.300.000
14 Executive Suite Club Rp. 4.800.000 Rp. 500.000 Rp.
4.300.000
15 President Suite Rp. 15.000.000 Rp. 2.000.000 Rp.
13.000.000
16 Pool Suite Rp. 2.050.000 Rp. 200.000 Rp. 1.850.000
Sumber: Grand Clarion Hotel Makassar
46
Berdasarkan pada tabel 5.4 mengenai potongan harga (discount
price)
yang diberikan pada setiap jenis kamar pada Grand Clarion Hotel
Makassar dapat
dilihat bahwa rata-rata potongan harga (discount price) yang
diberikan pada setiap
jenis kamar yaitu sebesar Rp. 200.000 diharapkan dengan pemberian
potongan
harga (discount price) ini dapat menarik wisatawan dalam maupun
luar negeri
untuk memilih Grand Clarion Hotel Makassar sebagai tempat untuk
menginap.
Pemberian potongan harga (discount price) akan memberi kesan jika
harga
sewa kamar pada Grand Clarion Hotel Makassar lebih murah dibanding
dengan
hotel lain yang berada di Kota Makassar sehingga lebih menarik
konsumen untuk
memilih Grand Clarion Hotel Makassar daripada hotel lainnya.
Untuk mengetahui apakah cara dengan memberikan potongan harga
(discount price) berhasil atau tidak dalam menambah pendapatan
hotel yang
bergantung pada banyaknya kamar yang disewa.
Adapun jumlah kamar Grand Clarion Hotel Makassar yang disewa
pada
bulan Mei 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
47
Jumlah Kamar Grand Clarion Hotel Makassar yang disewa pada
Bulan
Mei 2015
1 Superior Room Rp. 700. 000 416 301 Harga Paket
2 Deluxe Room Rp. 800.000 22 18 Harga Spesial
3 Deluxe Pool Room Rp. 900.000 76 55 Harga Paket
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.250.000 7 5 Harga Paket
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.350.000 3 2 Harga Paket
6 Junior Suite Rp. 1.650.000 20 15 Harga Paket
7 Deluxe Pool Suite Rp. 1.850.000 1 1 Harga Paket
8 Junior Suite Club Rp. 2.000.000 15 9 Harga Paket
9 Honeymoon Suite Rp. 2.050.000 2 1 Harga Spesial
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.600.000 9 6 Harga Paket
11 Apartment Suite Rp. 3.000.000 4 3 Harga Paket
12 Family Suite Club Rp. 3.300.000 2 1 Harga Paket
13 Executive Suite Rp. 4.300.000 1 1 Harga Paket
14 Executive Suite Club Rp. 4.300.000 2 1 Harga Paket
15 President Suite Rp. 13.000.000 1 1 Harga Spesial
16 Pool Suite Rp. 1.850.000 9 4 Harga Paket
Sumber: Grand Clarion Hotel Makassar
Berdasarkan pada tabel 5.5 mengenai jumlah kamar Grand Clarion
Hotel
Makassar yang disewa pada bulan Mei 2015 dapat dilihat bahwa jumlah
kamar
yang disewa jauh lebih banyak dibandingkan pada bulan April 2015.
Hal ini
disebabkan karena adanya potongan harga (discount price) yang
diberikan oleh
pihak Grand Clarion Hotel Makassar.
48
pemberian potongan harga (discount price) di Grand Clarion Hotel
Makassar
pada bulan April dan Mei 2015 maka dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 5.6
Peningkatan Jumlah Kamar yang disewa pada Bulan April dan Mei
2015
No
3 Deluxe Pool Room 28 55 27
4 Deluxe Junior Room 2 5 3
5 Deluxe Junior Pool 1 2 1
6 Junior Suite 11 15 4
7 Deluxe Pool Suite - 1 1
8 Junior Suite Club 6 9 3
9 Honeymoon Suite - 1 1
10 Lagoon Sunset View 1 6 5
11 Apartment Suite 1 3 2
12 Family Suite Club 1 1 -
13 Executive Suite 1 1 -
14 Executive Suite Club - 1 1
15 President Suite - 1 1
16 Pool Suite 2 4 2
Sumber: Data diolah
Berdasarkan pada tabel Tabel 5.6 mengenai perbandingan jumlah
kamar
yang disewa pada Bulan April dan Mei 2015 dapat dilihat bahwa
terjadi
49
peningkatan jumlah kamar yang disewa setelah pihak hotel memberikan
potongan
harga (discount price) pada setiap jenis kamar. Dengan demikian,
dapat diketahui
bahwa jumlah kamar yang disewa tergantung pada tingkat harga yang
ditawarkan
oleh pihak hotel tersebut.
Untuk mencari occupancy rate pada setiap jenis kamar pada
Grand
Clarion Hotel Makassar adalah dengan menggunakan rumus dibawah
ini:
Banyaknya Kamar yang dihuni
Occupancy Rate = ------------------------------------------- x 100
%
Untuk menghitung occupancy rate dari setiap jenis kamar pada
Grand
Clarion Hotel Makassar pada bulan April 2015 yaitu dengan cara
dibawah ini:
1. Kamar Superior Room
416
22
28
76
50
2
7
1
3
20
-
6
15
1
9
4
51
1
2
1
-
9
Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka occupancy rate dari
setiap
jenis pada bulan April 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
52
No
3 Deluxe Pool Room 76 28 36,84
4 Deluxe Junior Room 7 2 28,57
5 Deluxe Junior Pool 3 1 33,33
6 Junior Suite 20 11 55
7 Deluxe Pool Suite 1 - -
8 Junior Suite Club 15 6 40
9 Honeymoon Suite 2 - -
11 Apartment Suite 4 1 25
12 Family Suite Club 2 1 50
13 Executive Suite 1 1 100
14 Executive Suite Club 2 - -
15 President Suite 1 - -
Sumber: Data diolah
Untuk menghitung occupancy rate dari setiap jenis kamar pada
Grand
Clarion Hotel Makassar pada bulan Mei 2015 yaitu dengan cara
dibawah ini:
1. Kamar Superior Room
416
53
22
55
76
5
7
2
3
20
1
1
9
15
54
2
6
9
4
1
2
1
1
2
1
9
55
Berdasarkan pada perhitungan diatas, maka occupancy rate dari
setiap
jenis kamar Grand Clarion Hotel Makassar pada bulan Mei 2015 dapat
dilihat
pada tabel dibawah ini:
No
3 Deluxe Pool Room 76 55 72,36
4 Deluxe Junior Room 7 5 71,42
5 Deluxe Junior Pool 3 2 66,67
6 Junior Suite 20 15 75
7 Deluxe Pool Suite 1 1 100
8 Junior Suite Club 15 9 60
9 Honeymoon Suite 2 1 50
10 Lagoon Sunset View 9 6 66,67
11 Apartment Suite 4 3 75
12 Family Suite Club 2 1 50
13 Executive Suite 1 1 100
14 Executive Suite Club 2 1 50
15 President Suite 1 1 100
16 Pool Suite 9 4 44,44
Sumber: Data diolah
Untuk mengetahui peningkatan occupancy rate pada bulan April dan
Mei
2015 maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.9
No
3 Deluxe Pool Room 36,84 72,36 35,52
4 Deluxe Junior Room 28,57 71,42 42,85
5 Deluxe Junior Pool 33,33 66,67 33,34
6 Junior Suite 55 75 20
7 Deluxe Pool Suite - 100 100
8 Junior Suite Club 40 60 20
9 Honeymoon Suite - 50 50
10 Lagoon Sunset View 11,11 66,67 55,56
11 Apartment Suite 25 75 50
12 Family Suite Club 50 50 -
13 Executive Suite 100 100 -
14 Executive Suite Club - 50 50
15 President Suite - 100 100
16 Pool Suite 22,22 44,44 22,22
Sumber: Data diolah
Berdasarkan pada tabel 5.9 mengenai peningkatan occupancy rate
pada
bulan April dan Mei 2015 dapat dilihat bahwa persentase kamar yang
disewa
terjadi peningkatan dari bulan April ke Mei 2015. Hal ini terjadi
karena pihak
57
Grand Clarion Hotel Makassar memberikan potongan harga (discount
price) pada
setiap jenis kamar sehingga konsumen merasa bahwa harga sewa kamar
yang
ditawarkan oleh pihak Grand Clarion Hotel Makassar lebih murah
dibandingkan
dengan hotel lain yang ada di Makassar sehingga terjadi peningkatan
pengunjung.
Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan bahwa strategi discount
price
yang digunakan oleh Grand Clarion Hotel Makassar dapat meningkatkan
angka
hunian/pengunjung pada hotel tersebut.
price mempengaruhi angka hunian/pengunjung pada Grand Clarion
Hotel
Makassar. Hal ini sejalan dengan teori pemasaran yang dikemukakan
oleh
Machfoedz dalam bukunya Pengantar Ekonomi Modern (2005:141)
bahwa
discount price adalah potongan harga yang menarik, sehingga
harga
sesungguhnya lebih rendah dari harga umum sehingga lebih menarik
minat
konsumen.
Perkembangan dunia usaha pada umumnya tidak dapat dipisahkan
dengan
berbagai persoalan seperti: pemasaran, produksi, sumber daya
manusia, dan
keuangan. Untuk itu, perusahaan atau dunia usaha dituntut agar bisa
memberikan
terobosan-terobosan inovatif dalam pengembangan untuk usahanya,
sehingga era
globalisasi bukan menjadi alasan ketinggalan tetapi menjadi ukuran
dalam
mempertahankan eksistensi dunia usaha.
Konsep pemasaran pada suatu hotel harus beroreintasi pada keinginan
dan
kepentingan konsuman hotel, baik secara perorangan maupun untuk
tamu
berombongan. Ukuran keberhasilan pemasaran suatu hotel, ditentukan
bagaimana
cara melakukan antisipasi terhadap keinginan tamu yang diharapkan
datang secara
tepat. Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan dan juga
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan
hubungan
yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang hubungan seperti
ini
memungkinkan hotel untuk memahami dengan seksama hubungan dan
keinginan
mereka.
Sehubungan dengan itu maka Grand Clarion Hotel Makassar sebagai
salah
satu badan usaha yang bergerak dibidang jasa perhotelan,
dalam
pengoperasiannya, tidak terlepas dari persaingan untuk mendapatkan
pengunjung
sebanyak-banyaknya. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa
dalam
situasi kritis seperti sekarang ini maka salah satu produk yang
diandalkan adalah
hunian kamar hotel yang mampu memberikan kenyamanan bagi para
pengunjungnya. Namun, untuk meningkatkan angka hunian kamar hotel
maka
diperlukan strategi discount price agar lebih meningkatkan
pengunjung.
59
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
Strategi discount price berpengaruh terhadap occupancy rate pada
Grand
Clarion Hotel Makassar. Hal ini berdasarkan pada peningkatan jumlah
kamar
yang disewa serta peningkatan occupancy rate pada bulan April 2015
ke bulan
Mei 2015 dari 16 (enam belas) jenis kamar yang tersedia pada Grand
Clarion
Hotel Makassar.
B. Saran
berikut:
lebih meningkat maka sebaiknya pihak hotel harus
sering-sering
memberikan discount price agar lebih menarik minat
pengunjung.
2. Grand Clarion Hotel Makassar sebaiknya mempertahankan
kualitas
kamar yang disewakan serta memberikan pelayanan yang prima
bagi
semua pengungjungnya.
Alfabeta.
Alfabeta.
Kotler Philip dan Armstrong Gary. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran.
Edisi ke
Sembilan, Jilid Satu, PT. Indeks.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium.
Jakarta:
Prenhallindo.
Lupiyoadi, Rambat dan A.Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta:
Salemba Empat.
Perusahaan YKPN. Yogyakarta: Akademi.
Rochaety Ety, Tresnati Ratih. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta:
Bumi
Aksara.
Suparno. 2004. Marketing Profesional. Jakarta: Restu Agung.
Wijaya Faried dan Irawan. 1998. Pemasaran Prinsip dan Kasus. Edisi
Kedua,
UGM Yogyakarta. BPFE.
No.
2 Deluxe Room Rp. 1.000.000 22
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.050.000 76
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.450.000 7
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.550.000 3
6 Junior Suite Rp. 1.950.000 20
7 Deluxe Pool Suite Rp. 2.050.000 1
8 Junior Suite Club Rp. 2.250.000 15
9 Honeymoon Suite Rp. 2.450.000 2
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.850.000 9
11 Apartment Suite Rp. 3.150.000 4
12 Family Suite Club Rp. 3.600.000 2
13 Executive Suite Rp. 4.800.000 1
14 Executive Suite Club Rp. 4.800.000 2
15 President Suite Rp. 15.000.000 1
16 Pool Suite Rp. 2.050.000 9
Jumlah Kamar yang disewa pada Bulan April 2015
No
2 Deluxe Room Rp. 900.000 10 22
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.000.000 28 76
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.300.000 2 7
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.450.000 1 3
6 Junior Suite Rp. 1.750.000 11 20
7 Deluxe Pool Suite Rp. 1.950.000 - 1
8 Junior Suite Club Rp. 2.150.000 6 15
9 Honeymoon Suite Rp. 2.250.000 - 2
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.700.000 1 9
11 Apartment Suite Rp. 3.100.000 1 4
12 Family Suite Club Rp. 3.400.000 1 2
13 Executive Suite Rp. 4.500.000 1 1
14 Executive Suite Club Rp. 4.500.000 - 2
15 President Suite Rp. 14.500.000 - 1
16 Pool Suite Rp. 1.950.000 2 9
Potongan Harga (Discount) yang diberikan pada Setiap Jenis
Kamar
No
Harga Sewa Kamar Per Malam
Potongan Harga Harga Setelah Discount
1 Superior Room Rp. 775. 000 Rp. 75.000 Rp. 700. 000
2 Deluxe Room Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 800.000
3 Deluxe Pool Room Rp. 1.050.000 Rp. 150.000 Rp. 900.000
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.450.000 Rp. 200.000 Rp. 1.250.000
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.550.000 Rp. 200.000 Rp. 1.350.000
6 Junior Suite Rp. 1.950.000 Rp. 200.000 Rp. 1.650.000
7 Deluxe Pool Suite Rp. 2.050.000 Rp. 200.000 Rp. 1.850.000
8 Junior Suite Club Rp. 2.250.000 Rp. 200.000 Rp. 2.000.000
9 Honeymoon Suite Rp. 2.450.000 Rp. 400.000 Rp. 2.050.000
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.850.000 Rp. 250.000 Rp. 2.600.000
11 Apartment Suite Rp. 3.150.000 Rp. 150.000 Rp. 3.000.000
12 Family Suite Club Rp. 3.600.000 Rp. 300.000 Rp. 3.300.000
13 Executive Suite Rp. 4.800.000 Rp. 500.000 Rp. 4.300.000
14 Executive Suite Club Rp. 4.800.000 Rp. 500.000 Rp.
4.300.000
15 President Suite Rp. 15.000.000 Rp. 2.000.000 Rp.
13.000.000
16 Pool Suite Rp. 2.050.000 Rp. 200.000 Rp. 1.850.000
Jumlah Kamar yang disewa pada Bulan Mei 2015
No
2 Deluxe Room Rp. 800.000 18 22
3 Deluxe Pool Room Rp. 900.000 55 76
4 Deluxe Junior Room Rp. 1.250.000 5 7
5 Deluxe Junior Pool Rp. 1.350.000 2 3
6 Junior Suite Rp. 1.650.000 15 20
7 Deluxe Pool Suite Rp. 1.850.000 1 1
8 Junior Suite Club Rp. 2.000.000 9 15
9 Honeymoon Suite Rp. 2.050.000 1 2
10 Lagoon Sunset View Rp. 2.600.000 6 9
11 Apartment Suite Rp. 3.000.000 3 4
12 Family Suite Club Rp. 3.300.000 1 2
13 Executive Suite Rp. 4.300.000 1 1
14 Executive Suite Club Rp. 4.300.000 1 2
15 President Suite Rp. 13.000.000 1 1
16 Pool Suite Rp. 1.850.000 4 9
SAMPUL SKRIPSI MARWAH.pdf (p.1)
ABSTRAK.pdf (p.4)