Upload
dangdang
View
276
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : OUTLET JAJANAN JEPANG TAKOYUMMY DI
EKALOKASARI PLAZA)
SKRIPSI
RIO ANDHIKA PRATAMA H34086080
DEPARTEMEN AGRBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2011
RINGKASAN
RIO ANDHIKA PRATAMA. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy Di Plaza Ekalokasari, Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan ANDRIYONO KILAT ADHI).
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan berfungsi sebagai penambah energi dan kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola pikir masyarakat yang semakin modern, makanan kini dapat dinilai sebagai gaya hidup masyarakat. Hal tersebut membuat jenis makanan yang ada sangat bervariatif dan memiliki fungsi yang berbeda–beda. Selain itu, jumlah restoran dan rumah makan di kota Bogor yang meningkat menunjukkan adanya persaingan bisnis di bidang restoran. Peningkatan jumlah restoran dan rumah makan di kota Bogor dikarenakan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makanan di luar rumah. Selain restoran masyarakat pun menginginkan konsep penjualan makanan yang praktis, dalam porsi yang tidak terlalu banyak akan tetapi mengenyangkan, hal tersebut mendorong berkembangnya jajanan makanan ringan yang saat ini sangat banyak di Kota Bogor. Jajanan atau makanan ringan di kota Bogor disajikan dalam beberapa konsep seperti boat, outlet, kios bahkan gerobak kaki lima yang dapat dijumpai dipinggir jalan.
Outlet takoyummy tergolong restoran baru di kota Bogor. Outlet takoyummy berdiri pada tanggal 6 juni 2009, sehingga restoran ini belum cukup dikenal dikalangan masyarakat kota Bogor dan sekitarnya. Selain memiliki pesaing sejenis outlet takoyummy juga harus bersaing dengan jajanan-jajanan lain yang ada di kota Bogor. Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan restoran yang semakin tinggi. Penjualan produk dan ramainya jumlah pengunjung yang datang outlet takoyummy yang belum mencapai target yang diinginkan oleh pihak outlet akan berpengaruh terhadap pendapatan outlet takoyummy. Dapat dilihat bahwa tingkat penjualan yang belum mencapai target dan tingkat persaingan yang cukup tinggi menjadi permasalahan yang terjadi pada outlet takoyummy. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan pada outlet takoyummy agar menciptakan posisi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui visi, misi, kegiatan dan menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh outlet takoyummy, (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal outlet takoyummy, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dari matriks SWOT dan QSPM dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Model yang digunakan untuk merumuskan strategi
pemasaran dalam penelitian ini adalah matriks SWOT dan matriks QSPM. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh outlet takoyummy yang berhubungan dengan product, place, price, process, people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari outlet takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM). Perumusan strategi berdasarkan matriks SWOT, seperti penetrasi pasar, meningkatkan promosi, pengembangan produk dan yang terakhir adalah pembuatan sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Sedangkan strategi terbaik yang bisa dijalankan oleh perusahaan berdasarkan matriks QSPM yaitu meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di kota Bogor, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan yaitu dengan Membuka cabang baru di pusat perbelanjaaan yang ada di kota Bogor untuk meraih target pasar yang lebih luas.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS : OUTLET JAJANAN JEPANG TAKOYUMMY DI
EKALOKASARI PLAZA)
SKRIPSI
RIO ANDHIKA PRATAMA H34086080
Skripsi ini merupakan merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2011
Judul Skipsi : Analisis Strategi Pemasaran (studi kasus : Outlet Jajanan
Jepang Takoyummy di Ekalokasari Plaza)
Nama : Rio Andhika Pratama
NIM : H34086080
Menyetujui, Pembimbing
Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi NIP. 196006111984031002
Mengetahui Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Insitut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP . 19580908 1984031002
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis
Strategi Pemasaran (Studi Kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy Di Plaza
Ekalokasari, Bogor) adalah karya sendiri dan belum diajukan sebagai karya ilmiah
pada perguruan tinggi dan lemabaga manapun. Saya juga menyatakan bahwa
karya ilmiah ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri kecuali yang
tercantum sebagai kutipan dan bahan rujukan.
Bogor, November 2011
Rio Andhika Pratama H34086080
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di DKI. Jakarta pada 28 Mei 1987. Penulis merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Bambang Harry Purnama
dan Ibu Yoeslina Yunas.
Penulis menyelesaikan Pendidikan SD pada tahun 1999 di SD Negeri
Harapan Jaya 06 Bekasi. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
ke SLTP Negeri 25 Bekasi dan lulus pada tahun 2002. Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA Patriot Bekasi dan lulus pada tahun 2005.
Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Program
Diploma tiga Institut Pertanian Bogor Jurusan Manajemen Agribisnis dan lulus
pada tahun 2009. Pada bulan Agustus 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa
pada Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet
Jajanan Jepang takoyummy di Plaza Ekalokasari, Bogor). Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis faktor-faktor
pemasaran 7P dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat
diterapkan oleh outlet takoyummy dan memprioritaskan strategi pemasaran yang
dapat diterapkan oleh outlet takoyummy, sehingga dapat menerapkan strategi
pemasaran yang baik untuk usaha tersebut. Hasil penelitian diharapkan berguna
bagi outlet takoyummy sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi
pemasaran yang lebih efisien.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.
Bogor, November 2011
Rio Andhika Pratama
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada :
1. Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi, selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
arahan, waktu, kesabaran dan perhatian yang telah diberikan kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.
2. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang
telah memberikan banyak masukan, kritikan dan saran kepada penulis.
3. Dr.Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama yang telah
memberikan banyak saran dan masukan kepada penulis
4. Siti Jahroh, PhD selaku dosen penguji akademik yang telah memberikan
banyak masukan dan koreksi kepada penulis
5. Pihak Outlet takoyummy atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan
yang diberikan.
6. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
dalam hal moril dan materiil maupun doa.
7. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
8. Vita Novianthi yang selalu memberikan dukungan dan bantuan.
Bogor, November 2011
Rio Andhika Pratama
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xiii
I. .................................................................................................. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 ....................................................................................... Latar
Belakang ............................................................................. 1 1.2 ....................................................................................... Perumusan
Masalah .............................................................................. 4 1.3 ....................................................................................... Tujuan
Penelitian ............................................................................ 7 1.4 ....................................................................................... Manfaat
Penelitian ............................................................................ 8 1.5 ....................................................................................... Ruang
Lingkup Penelitian .............................................................. 8
II. ................................................................................................. TINJAUA
N PUSTAKA ............................................................................ 9
III. ................................................................................................ KERANGKA PEMIKIRAN...................................................................... 14 3.1 ....................................................................................... Kerangka
Pemikiran Teoritis ............................................................... 14 3.1.1 .............................................................................. Konsep
Strategi ...................................................................... 14 3.1.2 .............................................................................. Definisi
Pemasaran .................................................................. 15 3.1.3 .............................................................................. Strategi
Pemasaran .................................................................. 16 3.1.4 .............................................................................. Bauran
Pemasaran .................................................................. 17 3.1.5 .............................................................................. Segmentati
on, Targetting dan Positioning ................................... 21 3.1.6 .............................................................................. Analisis
Lingkungan Perusahaan ............................................. 25 3.1.6.1 ....................................................................... Lingkunga
n Internal Perusahaan .......................................... 26 3.1.6.2 ....................................................................... Lingkunga
n Eksternal Perusahaan ........................................ 27
3.1.7 .............................................................................. Alat Analisis ...................................................................... 29
3.2 ....................................................................................... Kerangka
Pemikiran Operasional ........................................................ 31
IV. ................................................................................................ METODE PENELITIAN .......................................................................... 34 4.1 ....................................................................................... Lokasi dan
Waktu Penelitian ................................................................. 34 4.2 ....................................................................................... Jenis dan
Sumber Data ....................................................................... 34 4.3 ....................................................................................... Teknik
Pengumpulan Data .............................................................. 35 4.4 ....................................................................................... Teknik
Pengambilan Sampel ........................................................... 36 4.5 ....................................................................................... Metode
Pengolahan Data ................................................................. 36 4.6 ....................................................................................... Matriks
SWOT ................................................................................ 36 4.7 ....................................................................................... Analisis
Matriks QSPM .................................................................... 37
V. ................................................................................................. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 39 5.1 ....................................................................................... Sejarah,
Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 39 5.2 ....................................................................................... Lokasi
takoyummy .......................................................................... 40 5.3 ....................................................................................... Struktur
Organisasi ........................................................................... 41 5.4 ....................................................................................... Kegiatan
Operasional dan Budaya Kerja Perusahaan .......................... 44
VI. ................................................................................................ HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 45 6.1 ....................................................................................... Analisis
Lingkungan Internal ............................................................ 45 6.1.1 .............................................................................. Segmentati
on, Targetting dan Positioning ................................... 45 6.1.2 .............................................................................. Bauran
Pemasaran .................................................................. 47 6.2 ....................................................................................... Analisis
Lingkungan Eksternal ......................................................... 57 6.2.1 .............................................................................. Lingkunga
n Jauh ........................................................................ 57 6.2.2 .............................................................................. Lingkunga
n Industri ................................................................... 61
6.3 ....................................................................................... Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ..................... 64 6.3.1 .............................................................................. Kekuatan
................................................................................... 64 6.3.2 .............................................................................. Kelemahan
................................................................................... 66 6.3.3 .............................................................................. Peluang
................................................................................... 67 6.3.4 .............................................................................. Ancaman
................................................................................... 68 6.4 ....................................................................................... Formulasi
Alternatif Strategi Pemasaran .............................................. 69 6.5 ....................................................................................... Perumusan
Strategi Pemasaran Outlet Takoyummy Berdasarkan Matriks SWOT ............................................... 74
6.6 ....................................................................................... Tahap
Keputusan (Analisis Matriks QSPM) .................................. 76
VII. ............................................................................................... KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 80 7.1 ....................................................................................... Kesimpula
n ......................................................................................... 80 7.2 ....................................................................................... Saran 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 84
LAMPIRAN ...................................................................................... 86
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. ........................................................................................... Persentase Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Indonesia Rata-rata per Tahun 2004-2008 ............................................. 1
2. ........................................................................................... Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2004 – 2009 ................................................................ 3
3. ........................................................................................... Jenis dan
Sumber Data Penelitian ......................................................... 35
4. ........................................................................................... Matriks
SWOT ................................................................................... 37
5. ........................................................................................... Matriks
QSPM ................................................................................... 38
6. ........................................................................................... Daftar
Harga Produk yang Dijual di Takoyummy .............................. 52
7. ........................................................................................... Tingkat
Inflasi di Indonesia Tahun 2004 – 2008 ................................. 59
8. ........................................................................................... Pertumbuh
an Penduduk Kota Bogor Tahun 2006-2010 .......................... 60
9. ........................................................................................... Hasil
Analisis Matriks SWOT pada Usaha Takoyummy .................. 69
10. ......................................................................................... Analisis
Matriks QSPM ...................................................................... 77
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman 1. ............................................................................................ Rata-rata
Perbandingan antara Target dan Realisasi Penjualan Takoyummy per Hari pada Bulan Januari – Mei 2011 ............................................. 5
2. ............................................................................................ Langkah-
langkah dalam Pemasaran Terarah ......................................... 22
3. ............................................................................................ Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pemasaran Takoyummy ............................................. 33
4. ............................................................................................ Struktur
Organisasi Takoyummy .......................................................... 41
5. ............................................................................................ Takoyaki
............................................................................................. 49
6. ............................................................................................ Okonomiya
ki ........................................................................................... 49
7. ............................................................................................ Dorayaki
............................................................................................. 50
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman 1. ............................................................................................ Tampilan
Outlet Takoyummy ................................................................ 87
2. ............................................................................................ Penilaian
Responden terhadap Faktor Internal ...................................... 88
3. ............................................................................................ Penilaian
Responden terhadap Faktor Eksternal .................................... 89
4. ............................................................................................ Nilai
Attractive Score Untuk Masing-masing
Alternatif Strategi .................................................................. 90
5. ............................................................................................ Kuisioner
untuk Responden ................................................................... 91
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Makanan
berfungsi sebagai penambah energi dan kebutuhan manusia untuk
mempertahankan hidup. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola
pikir masyarakat yang semakin modern, makanan kini dapat dinilai sebagai gaya
hidup masyarakat1. Hal tersebut membuat jenis makanan yang ada sangat
bervariatif dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dalam beberapa kondisi
makanan dapat dibedakan menjadi makanan pembuka, makanan inti dan makanan
penutup, selain itu makanan juga dibedakan berdasarkan kapasitasnya, ada yang
disebut sebagai jajanan atau makanan camilan dan makanan pokok.
Beragamnya jenis makanan tersebut dikarenakan adanya permintaan yang
beragam dari para konsumen. Menurut data BPS tahun 2009, permintaan
masyarakat terhadap makanan cukup tinggi dengan rata-rata dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 pengeluaran masyarakat Indonesia lebih dari 50
persen. Masyarakat pun mau mengeluarkan dana untuk memperoleh makanan
yang sesuai dengan keinginan mereka. Berikut adalah tabel pengeluaran konsumsi
masyarakat Indonesia per tahunnya.
Tabel 1. Persentase Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Indonesia Tahun 2004-2008
Kelompok Komoditas Pengeluaran Rata-rata per Tahun (%)
2004 2005 2006 2007 2008
Makanan 54,59 51,37 53,01 59,24 50,17
Bukan Makanan 45,41 48,63 46,99 50,76 49,83
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009.
Dilhat dari Tabel 1. konsumsi masyarakat untuk makanan biasanya selalu
lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan lainnya yang bukan makanan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa makanan sangat dibutuhkan oleh seluruh
1 Lusy.S. 2 Februari 2011. Perkembangan Industri Makanan Modern. Republika. 8 (Kolom 4-5)
masyarakat. Banyak orang yang rela untuk mengeluarkan jumlah yang tidak
sedikit untuk memperoleh makanan yang mereka inginkan. Dalam satu harinya
setiap orang biasa membeli dua sampai tiga kali makanan dibandingkan dengan
barang atau kebutuhan lainnya. Makanan pun merupakan kebutuhan yang sangat
penting bagaimanapun kondisi seseorang. Tingginya konsumsi masyarakat untuk
makanan mengindikasikan bahwa peluang berbisnis di bidang makanan sangat
potensial untuk dilakukan. Hal tersebut membuka peluang bisnis bagi para
produsen yang bergerak dalam bidang makanan. Berkembangnya rumah makan
dan restoran yang ada dikarenakan tingginya permintaan masyarakat dalam
pemenuhan makanan.
Kota Bogor merupakan salah satu kota pusat jajanan yang memiliki
beraneka ragam jenis makanan yang terdiri dari asinan, makanan khas Sunda serta
camilan-camilan atau makanan ringan yang unik2. Selain itu Kota Bogor juga
memiliki berbagai macam tempat wisata sehingga Kota Bogor dijadikan alternatif
untuk berlibur. Dengan adanya wisatawan yang berkunjung ditambah dengan
jumlah penduduk yang ada di kota ini, maka permintaan masyarakat akan
kebutuhan makanan semakin tinggi.
Seiiring bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya era
globalisasi yang ditandai oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan,
jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi masyarakat. Pola pergerakan tersebut akan mempengaruhi kebiasaan
seseorang untuk mengkonsumsi makanan kearah yang lebih baik dan praktis serta
menginginkan nilai lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan fisiologis saja. Salah
satu jasa penyediaan makanan yang terus berkembang di Kota Bogor adalah jenis
usaha restoran.
Restoran merupakan tempat atau bangunan yang menyediakan makanan
atau minuman siap saji mulai dari awal proses pengolahan sampai penyajian
kepada konsumen. Restoran menyajikan makanan dan minuman sebagai produk
dan jasa berupa pelayanan yang baik dalam penyajian hidangan kepada
pelanggan. Alasan masyarakat makan di luar rumah atau di suatu restoran karena
adanya pelayanan yang baik, variasi menu, citarasa yang beragam, kelezatan dan
2 Puspita.R. 6 Januari 2011.Kuliner Kota Bogor. Radar Bogor.11 (kolom 4-5)
kecepatan dalam menyajikan sesuatu, restoran juga dapat memberikan kemudahan
bagi masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk menyediakan makanan
sendiri. Perkembangan restoran di kota Bogor dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2004 - 2009 Tahun Jumlah ( unit) % Pertumbuhan
2004 192 7,87
2005 222 15,63
2006 248 11,71
2007 268 8,00
2008 211 -21,27
2009 225 6.22
Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Bogor, 2010.
Tabel 2 menunjukkan perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor
periode 2004 – 2009. Secara umum, pada periode tersebut telah terjadi
peningkatan jumlah restoran, walaupun pada tahun 2007 ada penurunan
persentase pertumbuhan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun 2006.
Penurunan ini dipicu oleh adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga
bahan bakar minyak akibat kenaikan harga minyak mentah dunia. Hal ini
menyebabkan pengusaha perlu mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar
jika akan mendirikan restoran di tahun 2007. Hal tersebut juga terjadi pada tahun
2008 dimana jumlah restoran dan rumah makan menurun sebanyak 57 unit
restoran dan rumah makan, hal ini dikarenakan ada sebagian restoran dan rumah
makan yang mengalami kebangkrutan. Pada bisnis usaha restoran sangat sedikit
yang akhirnya sukses. Kebanyakan restoran (pesaing) gagal pada tahun pertama
operasionalnya dengan persentase 25 – 33 persen.
Selain itu, hal lain yang menyebabkan bisnis restoran gagal pada tahun
pertama adalah ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan dan
mengoptimalkan peluang serta persaingan yang ada, kurangnya pengalaman dan
pengetahuan akan bisnis makanan dan manajemen operasional. Selain restoran
masyarakat pun menginginkan konsep penjualan makanan yang praktis, dalam
porsi yang tidak terlalu banyak akan tetapi mengenyangkan, hal tersebut
mendorong berkembangnya jajanan makanan ringan yang saat ini sangat banyak
di Kota Bogor. Jajanan atau makanan ringan di Kota Bogor disajikan dalam
beberapa konsep seperti booth, outlet, kios bahkan gerobak kaki lima yang dapat
dijumpai di pinggir jalan.
Penjualan jajanan ini pun tersebar banyak di wilayah Kota Bogor antara
lain di lingkungan sekolah, pusat perbelanjaan, ruko-ruko perumahan bahkan di
pinggir jalan raya sekalipun. Maraknya jajanan ini membuat peluang bisnis baru
bagi para penjual makanan, banyak diantaranya yang menjual makanan ringan ini
dalam konsep waralaba. Jajanan atau makanan ringan yang sudah sangat beragam
jenisnya ini pun saat ini sangat digemari oleh para konsumen. Beberapa jajanan
unik dapat menarik para konsumen untuk membeli dan melakukan pembelian
berikutnya walaupun lokasi jajanan tersebut sulit ditemukan. Jajanan pun dapat
menjadi trend di kalangan masyarakat, terutama jajanan yang unik dan memiliki
rasa yang enak.
Takoyummy menjual berbagai macam jajanan khas Jepang yang biasa
disebut makanan kansai dengan menu yang beragam. Takoyummy adalah satu-
satunya outlet dengan konsep booth yang menjual jajanan Jepang yang ada di
Kota Bogor. Takoyummy ini merupakan milik perseorangan yang mencoba
membuka jajanan baru di Kota Bogor dengan menawarkan konsep kios seperti
waralaba yaitu berbentuk booth. Konsep tersebut menarik banyak konsumen, dan
menjadikan takoyummy sebagai salah satu jajanan yang digemari di Kota Bogor.
Dengan konsepnya sebagai usaha perorangan maka sangat menarik apabila
takoyummy dapat bersaing dengan usaha jajanan lainnya yang memliki konsep
waralaba. Dengan modal yang lebih kuat dan pengalaman yang memadai
takoyummy dapat dikatakan mampu bersaing dengan jajanan lainnya terutama
dengan jajanan sejenisnya.
1.2 Perumusan masalah
Banyaknya alternatif pilihan jajanan atau makanan ringan di kota Bogor
sangat bervariasi, mulai dari jajanan tradisional (cireng, tahu bulat, cakue,
martabak), jajanan ala Timur Tengah (kebab), jajanan ala Eropa (burger, hot dog)
dan jajanan oriental (takoyaki, dorayaki, okonomiyaki). Dengan banyaknya
jajanan yang ada di Kota Bogor makanan persaingan antara penjual makanan
ringan tersebut semakin tinggi. Akan tetapi makanan dan jajanan yang memiliki
keunikan dan ciri khas akan tetap menjadi pilihan para konsumen. Bahkan di
beberapa tempat makan seperti Food Court jajanan biasanya terletak dalam satu
tempat yang sama. Maka persaingan antar jenis makanan pun sangat ketat.
Makanan yang dijual di takoyummy ini tidak ditemukan di outlet-outlet
makanan lainnya. Akan tetapi selama ini takoyummy belum mampu mencapai
target penjualan yang sudah ditetapkan, hal tersebut dikarenakan takoyummy
tergolong jajanan baru yang ada di Kota Bogor, banyak masyarakat Bogor yang
belum mengetahui keberadaan takoyummy. Perbandingan antara target dan
realisasi penjualan produk di outlet takoyummy selama lima bulan dirata-ratakan
dapat dilihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Rata-rata Perbandingan antara Target dan Realisasi Penjualan
Takoyummy per Hari pada Bulan Januari – Mei 2011.
Dapat dilihat pada Gambar 1, bahwa penjualan produk outlet belum
mencapai target, sehingga dapat berpengaruh terhadap pendapatan outlet
takoyummy. Kriteria target dari outlet takoyummy adalah mendapatkan profit atau
laba yang maksimal dalam usaha jajanan camilan. Gambar 1 menunjukkan bahwa
realisasi penjualan produk pada outlet takoyummy mulai hari Senin – Kamis
mengalami fluktuasi yang tidak signifikan yaitu antara lima sampai dengan tujuh
persen, akan tetapi pada Hari Jumat – Minggu penjualan takoyummy dapat
mencapai 80 – 98 persen, hal ini dikarenakan outlet takoyummy merupakan
jajanan makanan ringan yang masih baru dan belum dikenal oleh masyarakat luas
sehingga penjualan produknya belum maksimal seperti yang diharapkan oleh
pemilik. Sedangkan penjualan yang tinggi dikarenakan mulai Jumat – Minggu
adalah akhir pekan dimana banyak masyarakat yang menghabiskan waktu
liburannya di Mall.
Penetapan target takoyummy berdasarkan dari penjualan-penjualan yang
dilakukan sebelumnya dan berdasarkan ekspektasi keuntungan yang ingin dicapai.
Pada awal berdirinya penjualan takoyummy selalu memenuhi target penjualan, hal
tersebut dikarenakan takoyummy menjual jenis makanan baru di kota Bogor.
Akan tetapi seiring dengan banyaknya berkembang jajanan di Kota Bogor maka
penjualan takoyummy kini tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Konsumen yang membeli takoyummy adalah konsumen yang datang dan
berkunjung ke Ekalokasari Plaza, dan hanya beberapa yang datang secara sengaja
untuk mengunjungi outlet takoyummy. Walaupun takoyummy merupakan pelopor
kios yang menjual jajanan Jepang di Kota Bogor, akan tetapi takoyummy harus
dapat membuat strategi pemasaran yang baik agar para konsumen tetap lebih
memilih takoyummy sebagai jajanan mereka dibandingkan produk lainnya selain
itu takoyummy memiliki pesaing produk sejenis yang sudah memiliki jaringan
pemasaran dengan mengggunakan konsep waralaba.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut, maka pihak manajemen outlet
takoyummy harus mengetahui apa yang menyebabkan penjualan produk belum
mencapai target yang diinginkan. Setelah diketahui apa yang menjadi penyebab
belum tercapainya target, baru pihak manajemen mencari strategi yang tepat yang
akan dipilih agar target tersebut bisa tercapai dengan baik. Kondisi outlet
takoyummy sendiri masih dalam tahap pengenalan. Oleh karena itu, sebagai
jajanan camilan yang baru berdiri, outlet takoyummy membutuhkan strategi yang
tepat agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai serta membuka
peluang agar terus berkembang di tengah persaingan bisnis makanan ringan di
Kota Bogor.
Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai
keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan
penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai
pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan
strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan
Amstrong (1996), tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur
pemasaran (segmentation, targeting dan positioning) dan bauran pemasaran
(product, price, place, promotion, people, process, dan physic). Sedangkan
faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran outlet yaitu faktor internal
dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat
membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1) Mengapa target penjualan takoyummy belum sesuai yang diharapkan?
2) Bagaimanakah kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang
dihadapi oleh outlet takoyummy ?
3) Bagaimanana Alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi outlet takoyummy
berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM untuk outlet takoyummy agar
dapat bersaing dengan makanan camilan tau pesaing lainnya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1) Mengetahui visi dan misi serta mengkaji strategi pemasaran yang telah
dilakukan takoyummy.
2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal outlet
takoyummy.
3) Merumuskan alternatif dan prioritas strategi pemasaran terbaik dari matriks
SWOT dan QSPM, dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang
berkepentingan
1) Pihak manajemen outlet dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang
berkaitan dengan upaya meningkatkan dan mengembangkan strategi
pemasaran yang dilakukan.
2) Bagi penulis hasil penelitian in dapat berguna untuk mengaplikasikan konsep
konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan literatur penelitian selanjutnya.
3) Bagi pembaca hasil ini diharapkan sebagai bahan masukan dan informasi
mengenai strategi pemasaran restoran.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji strategi pemasaran
yang sudah dijalankan oleh outlet takoyummy, mengidentifikasikan faktor-faktor
internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada outlet takoyummy dan menyusun strategi pemasaran yang tepat berdasarkan
matriks SWOT dan matriks QSPM yang dapat diterapkan oleh outlet takoyummy.
Untuk implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen outlet
takoyummy sebagai pengambil keputusan akhir.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Jenis Restoran
Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian
atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk tempat pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan
minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam keputusan ini (Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi No.73/pw.105/MPPT/1985). Definisi lain dari restoran
mencakup kegiatan usaha menyediakan makanan dan minuman jadi yang pada
umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam
restoran seperti bar, kantin, warung, rumah makan, warung nasi, warung sate,
katering, dan lain-lain.
Restoran memiliki beberapa jenis atau bentuk. Menurut Torsina (2000)
terdapat sepuluh jenis restoran orisinil yang berkembang sekarang ini :
1) Family Conventional
Restoran tradisional untuk keluarga, mementingkan masakan yang enak,
suasana dan harga bersahabat. Jenis restoran ini biasanya menawarkan
pelayanan dan dekorasi yang sederhana.
2) Fast Food
Menu yang disajikan telah siap atau segera tersedia, agak terbatas dalam
jenis, ruang dengan dekorasi dan warna-warna utama dan tenang. Harga yang
ditawarkan pun relatif tidak mahal serta mengutamakan banyak langganan.
Restoran jenis ini erat kaitannya dengan eat-in (makan di restoran) dan take-
out (dibungkus untuk dimakan di luar restoran).
3) Speciality Restaurant
Jenis restoran ini umumnya terletak jauh dari keramaian, namun menyajikan
menu khas yang menarik perhatian dan berkualitas. Umumnya ditujukan
untuk turis atau orang-orang yang ingin mentraktir teman atau keluarga
dalam suasana khas yang lain daripada yang lain.
4) Cafetaria
Biasanya terletak di dalam perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, atau
pabrik-pabrik. Kafetaria menyajikan menu terbatas seperti yang disajikan di
rumah, berganti-ganti tiap hari, dan berharga ekonomis.
5) Cofee Shop
Ditandai dengan pelayanan makanan dan pergantian tempat duduk yang
cepat. Terdapat banyak tempat duduk yang menempati counter service untuk
menekankan suasana informal. Lokasi utamanya berada digedung
perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi.
Hal ini berguna untuk menarik perhatian pengunjung untuk makan siang atau
coffee break.
6) Gourmet
Merupakan restoran yang berkelas dengan suasana yang sangat nyaman
dengan dekorasi yang artistik, ditujukan bagi mereka yang menuntut standar
penyajian yang tinggi dan bergengsi.
7) Etnik
Menyajikan masakan daerah tertentu yang spesifik. Dekorasi disesuaikan
dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para
pekerjanyapun bernuansa etnik.
8) Snack Bar
Ruangnya umumnya lebih kecil, cukup untuk melayani orang-orang yang
ingin makanan kecil atau jajan. Dapat memperoleh volume penjualan yang
baik, karena waktu makan yang ditawarkan ditambah dengan pesanan take-
out.
9) Buffet
Biasanya berupa swalayan, namun untuk produk minuman wine, liquor, dan
bir dapat dilayani dengan khusus. Ciri utama buffet adalah berlakunya satu
harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan
display makanan sangat memegang peranan disini, sebab langsung menjual
dirinya.
10) Drive In/Drive Thru or Parking
Para pembeli disini yang menggunakan mobil tidak perlu keluar dari
kendaraannya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk “eat-in” (sementara
parkir) atau “take away” dan jenis makanan yang disajikan pun dikemas
secara praktis.
2.2 Penelitian terdahulu
Deden Dani (2006), melakukan penelitian tentang Analisis Strategi
Pemasaran Perusahaan Roti Merek “Sari Roti & Boti” di Bogor, dengan
menggunakan metode analisis SWOT dan AHP. Berdasarkan hasil dari penelitian
ini, kesimpulan yang dapat diambil dari strategi bauran pemasaran yang tepat
untuk dijalankan perusahaan adalah hold and maintain (pertahankan dan
pelihara). Perusahaan harus tetap mempertahankan rasa dengan tingkat harga yang
sama dari para pesaing, serta kualitas yang sama juga. Tujuan perusahaan yang
diprioritaskan adalah untuk terus meningkatkan penjualan dengan bobot sebesar
0,316.
Meliawati (2007) dalam penelitian yang berjudul “Analisis strategi
pemasaran Restoran Cepat Saji (Studi Kasus Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan bauran pemasaran restoran,
menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan
alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun alat
analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Alternatif
strategi terbaik yaitu strategi SO melalui cabang baru dengan merekrut tenaga
yang berkualitas, pemanfaatan teknologi secara optimal, meningkatkan promosi
penjualan.
Mukti (2007) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pelaksanaan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk
perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan
SWOT serta QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu strategi pengembangan
promosi yang lebih gencar, memperbaiki kualitas pelayanan restoran, serta
memperbaiki kualitas manajemen restoran dan membuka usaha layanan delivery
order.
Maulina (2009) dalam penelitian berjudul “strategi Pengembangan Usaha
pada Death By Chocolate (DBC) & Spagetti Restaurant Kota Bogor”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji penerapan bauran pemasaran restoran, menganalisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi
pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan
matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Altenatif strategi terbaik yang
dapat diterapkan yaitu mempertahankan kualitas dan keunggulan produk,
melayani pangsa pasar menengah ke bawah, meningkatkan kegiatan pemasaran,
melakukan diversivikasi produk, meningkatkan loyalitas, meningkatkan
kemampuan manajemen. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi
terbaik adalah meningkatkan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan
penjualan.
Penelitian tentang strategi pemasaran pada umumnya menggunakan
konsep bauran pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT dan Proses
Hirarki Analitik. Penelitian analisis strategi pemasaran outlet takoyummy ini
menggunakan analisis SWOT dengan menentukan terlebih dahulu faktor internal
dan eksternal dan tahap keputusan ditentukan dengan menggunakan QSPM.
Penelitian strategi pemasaran ini tidak melibatkan konsumen, karena penentu
kebijakan mengenai perumusan strategi pemasaran adalah pihak perusahaan.
Alat análisis yang digunakan yaitu matriks SWOT dan QSPM sama seperti
yang digunakan oleh Mukti (2007) dan Maulina (2009), dan análisis lingkungan
internal dan eksternal mengenai restoran yang dijadikan acuan yaitu seperti yang
dilakukan oleh Meliawati (2007) dan Deden Dani (2006). Penelitian yang
dilakukan oleh Deden Dani (2006) dan Meliawati (2007) dijadikan rujukan dalam
pembuatan kekuatan dan kelemahan karena lokasi penelitian yang dilakukan oleh
mereka yaitu untuk makanan jajanan. Sementara penelitian lainnya dijadikan
dasar dalam pembuatan peluang dan ancaman karena faktor lingkungan eksternal
antar sesama pengusaha makanan dirasakan tidak jauh berbeda.
Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini mengambil
topik yang berbeda mengenai analisis strategi pemasaran Outlet takoyummy di
Ekalokasari, Bogor. Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu
pada penelitian sebelumnya biasanya menganalisis mengenai restoran, akan tetapi
dalam penelitian ini akan meneliti outlet penjualan makanan ringan dengan ciri
khas jajanan oriental.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis `
3.1.1 Konsep strategi
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “sekumpulan pilihan kritis
untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi
sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal
berkelanjutan kearah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang
ideal dari individu atau organisasi” (Triton diacu dalam Siahaan 2008). Menurut
Rangkuti (2005), strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan,
serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting
untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan menurut David (2006), strategi
merupakan tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat
atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Strategi diperlukan
karena alasan berikut :
1) Perusahaan memiliki visi, misi, tujuan dan sasaran yang harus dicapai.
Strategi ingin memastikan bahwa misi, tujuan dan sasaran ini dapat
direalisasikan seperti yang direncanakan.
2) Dalam merealisasikan tujuan di atas, perusahaan
menghadapi resiko pasar karena adanya persaingan dari perusahaan lain yang
menghasilkan produk sejenis maupun produk substitusi. Strategi diperlukan
untuk memenangkan persaingan sehingga diperoleh tingkat penjualan dan
profit yang memadai sesuai dengan resiko yang dihadapi.
3) Dalam menjalankan strategi dan rencana
pemasarannya perusahaan memiliki berbagai keterbatasan sumberdaya
misalnya permodalan, kualitas sumberdaya, penguasaan teknologi dan
informasi pasar. Strategi berusaha untuk mengatasi keterbatasan ini dan
mampu memanfaatkan berbagai sumberdaya yang dimiliki secara optimal.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menyusun strategi yang digunakannya
dan bebagai rencana sebagai implementasi strategi tersebut.
3.1.2 Definisi Pemasaran
Sembilan elemen pemasaran yaitu segmentation, targetting, positioning,
diferentiation, marketing mix, brand, service dan process. Kartajaya (2004)
berpendapat bahwa suatu produk, merek, ataupun perusahaan akan memiliki
keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun kesembilan elemen
secara baik. Fungsi utama pemasaran yaitu memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen, memilih dan mengembangkan produk, mengembangkan program
komunikasi, dan memperkenalkan produk ke konsumen.
Menurut Rangkuti (2006), unsur-unsur utama pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :
1) Unsur Strategi Persaingan
a) Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing
segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan
bauran pemasaran sendiri.
b) Targetting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki dan ditunjukkan untuk pembeli.
c) Positioning, adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan membangun dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa atau keunggulan
bersaing dari produk yang ada ke dalam benak konsumen.
2) Unsur Taktik Pemasaran
a) Diferensiasi, berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam
berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran
inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan
yang dilakukan oleh perusahaan lain.
b) Bauran pemasaran (marketing mix), berkaitan dengan produk, harga,
promosi dan tempat atau distribusi.
3) Unsur Nilai Pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a) Merek atau brand, yaitu dapat berupa nama, merek dagang, logo atau
simbol lain. Merek perlu memiliki hak paten untuk melindungi dari
upaya penipuan dan memastikan bahwa merek tersebut adalah satu-
satunya produksi suatu perusahaan.
b) Pelayanan atau service, yaitu nilai suatu pemberian jasa pelayanan kepada
konsumen. Pelayanan tersebut bisa berbentuk perhatian perorangan,
pengiriman dan jaminan uang kembali.
c) Proses, yaitu nilai suatu prinsip perusahaan untuk membuat setiap
karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses
memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Proses diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya
serendah mungkin, dan waktu penyimpanan secepat mungkin.
3.1.3 Strategi Pemasaran
Starategi pemasaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi
untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan organisasi
dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang dihadapi dan potensial untuk
dihadapi di masa mendatang oleh organisasi. Strategi erat kaitannya dengan
keputusan arah bisnis organisasi dan alokasi sumberdaya di antara bisnis yang
dimasukinya apabila organisasi tersebut memasuki lebih dari satu industri. Pada
dasarnya strategi digunakan untuk memenuhi tiga tujuan organisasi diantaranya
adalah sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan, saran koordinasi dan
komunikasi dapt dijadikan konsep.
Kotler (2005), mendefinisikan pemasaran sebagai pendekatan produk yang
digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Didalamnya terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran
produk yaitu target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan
tingkat biaya pemasaran yang digunakan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996),
konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, dan
permintaan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan.
Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan
kepribadian individual. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk
yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.
3.1.4 Bauran Pemasaran
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan
yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran
pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Perusahaan mampu memutuskan
pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan penetapan target) dan
bagaimana cara perusahaan melayaninya (positioning). Kemudian, perusahaan
merancang bauran pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu Product, Price, Place,
Promotion, People, Process, dan Physic. Perumusan strategi pemasaran
didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap faktor-faktor lingkungan
eksternal dan lingkungan internal perusahaan.
Kotler (2000) mengemukakan bahwa alat-alat pemasaran yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi pembeli adalah bauran pemasaran. Bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran
menekankan pada pengertian suatu strategi yang mengintegrasikan produk, harga
promosi, dan distribusi, dimana kegiatan tersebut diarahkan untuk dapat
menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan
dengan memberikan kepuasan kepada konsumen. Sejalan dengan semakin
kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut kini berkembang menjadi 7P diantaranya
adalah product, price, place, promotion, people, process, physical evidence.
1) Product
Kotler dan Amstrong (1997) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli,
dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
2) Price
Harga adalah sejumlah nilai uang yang bersedia dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga dapat diungkapkan
dengan berbagai istilah misalnya tarif, sewa, bunga, premi, komisi, upah, gaji
dan sebagainya. Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen
untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh konsumen.
Penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan
jumlah yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Selain itu, produsen
juga harus memperhatikan harga yang ditawarkan pesaing. Strategi harga
seperti diskon, rabat, sistem kredit dan sebagainya merupakan promosi dalam
bentuk harga. Strategi promosi harga tersebut bisa memperbesar volume
penjualan, walaupun tingkat keuntungan jangka panjang akan berkurang.
Ada beberapa metode penetapan harga (Swastha dan Irawan, 1990), yaitu :
a) Penetapan harga Mark-Up (Mark-Up Pricing), yaitu jumlah rupiah yang
ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.
b) Penetapan harga Break-Even (Break-Even Pricing), yaitu bagaimana satu-
satuan produk dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang
tertanam dalam produk tersebut.
c) Penetapan harga Biaya Variabel (Variable Cost Pricing), yaitu penetapan
harga yang didasarkan pada suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus
ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem
penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan harga
minimum yang dapat dikuasai.
d) Penetapan harga Beban Puncak (Peak-Load Pricing), yaitu menaikkan
harga diatas biaya rata-rata pada saat permintaan tinggi dan mengurangkan
pada biaya variabelnya diluar periode ramai.
3) Place
Menurut Kotler (1997), saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi
yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu
produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Merupakan
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi
dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
suatu produk. Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang
melakukan semua kegiatan menyalurkan produk dari titik konsumsi (Stanton
dan Lamarto, 1991). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah
tingkatan saluran. Saluran distribusi untuk barang konsumsi terdapat empat
tingkatan, yaitu saluran tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua
dan saluran tingkat tiga (Kotler, 1995).
a) Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara produsen
ke konsumen.
b) saluran distribusi tingkat satu adalah hubungan antara produsen dan
konsumen melalui pengecer.
c) Saluran distribusi tingkat dua terdiri dari produsen, pedagang besar,
pengecer dan konsumen.
d) Sedangkan distribusi tingkat tiga terdapat empat pelaku yaitu produsen,
pedagang besar, agen, pengecer dan konsumen.
4) Promotion
Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, karena
dengan adanya promosi konsumen akan mengetahui keberadaan produk.
Promosi dapat juga dikatakan sebagai suatu alat komunikasi untuk
menyampaikan sesuatu baik barang atau jasa. Kotler (2005) mendefinisikan
promosi sebagai unsur dalam pemasaran yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya pelaksanaan promosi menurut
Kotler (2005) adalah :
a) Jumlah konsumen pontensial yang semakin meningkat.
b) Persaingan antar perusahaan meningkat.
c) Adanya kelesuan-kelesuan ekonomi.
d) Adanya perkembangan-perkembangan ekonomi yang pesat dimana
kegiatan pemasaran tidak hanya berhenti setelah produk dikembangkan,
ditentukan harganya, dan didistribusikan pada konsumen tetapi lebih jauh
lagi produk tersebut harus dikomunikasikan kepada calon konsumen
dengan promosi.
Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-
variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Bauran
promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler, 1997), yaitu :
a) Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide,
barang, atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
b) Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk
atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau
pedagang.
c) Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat
penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
d) Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.
e) Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.
Perusahaan dalam menetapkan strategi promosinya harus lebih dahulu
mengenal secara lebih mendalam tentang produk yang akan dipasarkannya
agar media yang dipilih sebagai media promosi akan tepat.
5) People
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan
bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan
karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai kualitas produk atau jasa
yang konsumen terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang
menyediakan produk atau jasa tersebut.
6) Process
Proses merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode pengoperasian
atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah
yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang
desainnya baru akan menggangu konsumen karena keterlambatan birokrasi,
dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
7) Physical Evidence
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan
bukti atas kualitas dari produk atau jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik
antara lain gedung, tanah, kendaraan dan petunjuk yang terlihat lainnya.
Program pemasaran yang efektif mencampurkan semua elemen bauran
pemasaran ke dalam program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai
sasaran pemasaran perusahaan dengan menyerahkan nilai kepada konsumen.
Jadi perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi
yang efektif.
3.1.5 Segmentation, Targetting, dan Positioning
Di dalam pemasaran, penentuan pasar dalam rangka penawaran produk
adalah sesuatu yang penting, karena untuk sukses dipasar yang penuh dengan
persaingan, perusahaan harus menempatkan konsumen ditengah. Akan tetapi
sebelum memuaskan konsumen, sebuah perusahaan harus memahami dengan jelas
apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Terdapat banyak macam
konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
perusahan harus menyesuaikan produk dan program pemasaran pada kebutuhan
pelanggan yang spesifik. Dalam pemasaran terarah, ada tiga langkah yang harus
diketahui perusahaan sebelum memasuki pasar diantaranya adalah segmentasi
pasar, mentargetkan pasar dan memposisikan pasar. Langkah-langkah dalam
pemasaran terarah dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Langkah-Langkah dalam Pemasaran Terarah. Sumber : Kotler dan Armstrong (1996).
Gambar 2 menunjukkan tiga langkah besar dalam pemasaran terarah.
Pertama segmentasi pasar (segmentation) adalah membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, karakteristik,
ataupun tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah. Perusahaan melakukan berbagai cara berbeda untuk membagi-bagi pasar
dan mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan. Langkah kedua adalah
memilih satu atau beberapa segmen sebagai calon target dengan potensi yang
paling besar untuk dimasuki. Langkah ketiga adalah memposisikan pasar
(positioning) yaitu menetapkan pemosisian bersaing untuk produk dan
menciptakan bauran pemasaran yang terinci.
1) Segmentasi Pasar (Segmentation)
Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli pembeda dalam satu atau lain cara.
Pembeli dapat berbeda dalam hal keinginan, sumberdaya, lokasi, sikap
pembelian dan praktik pembelian. Pembeli mempunyai kebutuhan dan
keinginan yang unik, maka setiap pembeli secara potensial merupakan pasar
terpisah. Oleh karena itu, manajer harus menentukan segmen mana yang
menawarkan produk atau jasa yang terbaik dari perusahaan.
Segmentasi Pasar Penargetan Pasar Menentukan Posisi Pasar
1. Mengenali bisnis untuk membuat segmen pasar
2. Mengembangkan profil dari segmen yang dihasilkan
1. Mengembangkan ukuran daya tarik segmen
2. Menyeleksi segmen sasaran
1. Mengembangkan pemosisian untuk setiap segmen sasaran
2. Mengembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen sasaran
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan
suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, di
mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala
aspek. Pemasar memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian
yang lebih kecil yang masing-masing bagian memiliki karakteristik tertentu
yang sama (umumnya dengan produk yang berbeda) untuk memenuhi
kebutuhan khas dari masing-masing segmen. Variabel utama yang biasa
dipergunakan dalam mensegmentasikan pasar adalah variabel geografis
(wilayah), demografis (usia, jenis kelamin, dll), psikografis (gaya hidup, kelas
sosial) dan tingkah laku tertentu.
Menurut Tjiptono (2001), ada banyak cara untuk melakukan segmentasi
pasar. Namun, tidak semua segmentasi bisa efektif. Agar segmentasi dapat
bermanfaat secara maksimal, maka segmen-segmen pasar harus memenuhi
lima karakteristik berikut :
a) Dapat diukur (measurable)
Ukuran, daya beli dan profil segmen harus dapat diukur. Walaupun ada
beberapa komponen variabel yang sulit diukur.
b) Besar (substansial)
Segmen harus cukup besar dan mengguntungkan untuk dilayani.
c) Dapat dijangkau (accessible)
Segmen harus dapat terjangkau oleh perusahaan, agar dapat dilayani
dengan efektif.
d) Dapat dibedakan (differentiable)
Segmen-segmen dapat dipisah-pisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan program-
program bauran pemasaran yang berlainan.
e) Dapat diambil tindakan (actionable)
Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
2) Menetapkan Target Pasar (Targetting)
Menetapkan target pasar (market targetting) melibatkan evaluasi setiap
daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan
dimasuki. Perusahaan harus mentargetkan daya tarik segmen dimana
perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan
mempertahankannya sepanjang waktu. Menurut Umar (2000), dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus
memperhatikan tiga faktor, diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan
segmen, daya tarik struktural segmen, sasaran dan sumberdaya perusahaan.
a) Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan harus mengumpulkan dan
menganalisis data tentang penjualan akhir, proyeksi laju pertumbuhan
penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen, lalu
pilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
b) Daya tarik struktural segmen, suatu segmen mungkin mempunyai ukuran
dan pertumbuhan yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum
tentu menarik dari sisi profitabilitasnya, jadi perusahaan tetap harus
mempelajari faktor-faktor struktural yang utama yang mempengaruhi
daya tarik segmen dalam jangka panjang.
c) Sasaran dan sumberdaya perusahaan, perusahaan harus
mempertimbangkan sasaran dan sumberdayanya dalam kaitan dengan
segmen pasar. Walaupun ada segmen yang bagus, akan tetapi dapat
ditolak jika terjadi prospektif dalam jangka panjang. Selanjutnya, walau
segmen itu bagus dan prospektif dalam jangka panjang, tetap harus
dipertimbangkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan
sumberdayanya, misal keterampilan tenaga pelaksananya untuk masuk ke
pasar itu bahkan keterampilan yang lebih baik dari pesaingnya.
3) Menentukan Posisi Pasar (Positioning)
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar mana yang dimasuki,
langkah selanjutnya adalah perusahaan harus menentukan posisi yang ingin
ditempati oleh segmen tersebut. Positioning berkenaan dengan upaya
identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas
dan unik sedemikian rupa sehingga produk dan jasa perusahaan dipersepsikan
lebih superior dan khusus dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam
benak pasar sasaran. Jadi fokus utama positioning adalah para persepsi
pelanggan dan bukan sekedar produk fisik yang dihasilkan. Jika sebuah
produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, maka
konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.
Menurut (Hiam dan Schewe, 1994) ada enam prosedur untuk melakukan
penempatan posisi yang tepat, yaitu :
a) Menentukan produk/pasar yang relevan.
b) Mengidentifikasikan pesaing, baik pesaing primer maupun pesaing
sekunder.
c) Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
d) Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing.
e) Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati.
f) Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning serta memantau
posisi.
Adapun tujuan pokok strategi positioning adalah :
a. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk
tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
b. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal
pokok kepada pelanggan.
3.1.6 Analisis Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan yang efektif dapat mendukung terciptanya
keberlangsungan perusahaan sehingga visi dan misi perusahaan berjalan efektif.
Tidak semudah dalam sebuah tulisan, efektifitas visi dan misi memiliki peluang
dan hambatan. Menurut Jauch dan Glueck (1988) analisis lingkungan adalah
suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor
lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan.
Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Kedua lingkungan tersebut berpengaruh terhadap kebijakan
suatu perusahaan sehingga operasional perusahaan berjalan lancar.
Analisis lingkungan secara sistematis dan efektif juga membantu
perencana untuk mengembangkan sistem pencegahan dini untuk menghindari
ancaman atau mengembangkan strategi yang dapat mengubah ancaman menjadi
keuntungan bagi perusahaan. Analisis ini bertujuan agar manajer perusahaan
memiliki kemampuan untuk dapat meramalkan perubahan yang mungkin terjadi,
sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut.
3.1.6.1
Lingkungan Internal Perusahaan
Pearce dan Robinson (1997), mengatakan bahwa analisis internal adalah
pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan
peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Memahami pemikiran yang cukup
sederhana ini akan memungkinkan anda melihat peran analisis internal dalam
pengembangan strategi yang tepat, sehingga mampu memanfaatkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan.
Strategi yang dirumuskan secara baik adalah kesesuaian yang tepat antara
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan
perusahaan itu sendiri. Analisis internal haruslah mengidentifikasi dan
mengevaluasi sejumlah keterbatasan kekuatan dan kelemahan terhadap peluang
yang ada dalam lingkungan bersaing perusahaan yang akan datang. Kekuatan
adalah faktor-faktor yang menggambarkan keunggulan bersaing potensial di
pasar-pasar sasaran, sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain
relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani
oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah faktor-faktor yang merupakan
kelemahan bersaing potensial, keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya,
keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997). Adapun lingkungan internal perusahaan
tersebut dilihat dari analisis fungsional.
Analisis fungsional merupakan cara paling sederhana untuk memahami
dan menganalisis lingkungan internal perusahaan. Secara pendekatan fungsional
lingkungan internal perusahaan terdiri dari pemasaran, keuangan, sumberdaya
manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pngembangan serta system
informasi manajemen. Pemasaran merupakan proses menetapkan,
mengantisipasi, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
akan produk dan jasa. Akan tetapi untuk memenuhi keinginan pelanggan, sebuah
perusahaan harus memahami dengan jelas apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan dari konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam aspek
pemasaran adalah unsur pemasaran STP (segmentation, targetting dan
positioning) dan bauran pemasaran 7P (product, price, place, promotion, people,
process, dan physic).
3.1.6.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan
perencana strategi untuk memantau faktor-faktor lingkungan eksternal dalam
menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Lingkungan eksternal
meliputi berbagai faktor diluar perusahaan yang dapat berupa peluang dan
ancaman bagi perusahaan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya tawar-menawar pembeli dan
pemasok, perubahaan teknologi, atau peraturan baru dapat mengancam
perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan
jauh dan lingkungan industri.
1) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya
diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa
diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk
maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju.
a) Faktor Politik
Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting
bagi para pengusaha, sistem politik yang tidak kondusif berdampak
negatif bagi dunia usaha, begitu juga sebaliknya. Faktor politik yang
perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang
tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar
negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan
kerja, serta sistem pajak.
b) Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim
berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi maka
semakin buruk juga iklim bisnis. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi adalah siklus bisnis, inflasi,
suku bunga, investasi, harga, produktivitas, dan tenaga kerja.
c) Sosial
Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya
perubahan sosial terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat
diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial ini banyak aspeknya,
misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat, budaya, demografi, religious,
dan etnis.
d) Teknologi
Kekuatan teknologi mengidentifikasikan peluang dan ancaman besar
yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan
teknologi dalam dunia bisnis bisa secara dramatis mempengaruhi produk,
jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi,
praktik pemasaran dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi
bisa menciptakan keunggulan kompetitif baru lebih baik daripada
keunggulan kompetitif yang ada. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar baru dan peluang baru bagi perusahaan.
2) Lingkungan Industri
Aspek lingkungan bisnis akan mengarah pada aspek persaingan dimana
bisnis perusahaan berada. Lingkungan industri perlu dianalisis dalam rangka
menentukan struktur industri tertentu. hal ini dilakukan agar dapat
menganalisis persaingan yang akan terjadi antara perusahaan dan pesaingnya.
Demikian perusahaan dapat menentukan strategi bersaing. Michael Porter
(1980) mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut lima kekuatan
bersaing yaitu:
a) Ancaman Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadi perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya
produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang ada.
b) Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Dalam persaingan oligopoly, perusahaan mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar sedangkan
persaingan sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi
follower termasuk dalam hal harga.
c) Ancaman Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan
bersaing pula dengan produk pengganti. Ancaman produk subtitusi akan
kuat jika konsumen dihadapkan pada situasi dimana produk subtitusi itu
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih
tinggi dari produk-produk suatu industri.
d) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan
service, mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka
menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk maupun jasa.
Kekuatan tawar menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas
persaingan dalam industri, terutama jika jumlah pemasok banyak, jika
hanya sedikit bahan baku pengganti yang baik atau jika biaya mengganti
bahan baku sangat tinggi.
3.1.7 Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menyusun strategi
pemasaran dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks QSPM.
1) Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat penganalisis suatu evaluasi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman bagi suatu perusahaan guna
menghadapi persaingan usaha dengan pesaing sejenis. Menurut Rangkuti
(2006) SWOT singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness
serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia
bisnis.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT yang efektif harus
bertujuan meraih pemasaran strategi yang cocok dengan lingkungan internal
dan eksternal (Goh dan Hor 2003). Matriks SWOT merupakan matching tool
yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu
sebagai berikut:
a) Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
perusahaan. Menurut David (2004) semua manajer menginginkan
perusahaan mereka berada dalam posisi kekuatan internal yang dapat
dipakai untuk memanfaatkan kecenderungan dan peluang dari peristiwa
eksternal. Jika perusahaan memiliki kelemahan utama, perusahaan akan
berusaha keras untuk mengubahnya menjadi kekuatan dan jika
menghadapi ancaman besar, sebuah perusahaan akan berusaha
menghindarinya dan memusatkan pada peluang yang ada.
b) Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan dengan
memanfaatkan peluang-peluang perusahaan. Terkadang peluang
eksternal kunci ada, tetapi sebuah perusahaan mempunyai kelemahan
internal yang menghambatnya memanfaatkan peluang yang tersedia
c) Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha
untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman
eksternal. Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan untuk mengatasi ancaman. Hal ini tidak berarti bahwa
organisasi yang kuat akan menghadapi ancaman frontal dalam
lingkungan eksternal yang dihadapinya.
d) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman. David (2004) menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang
dihadapkan pada berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal
berada dalam posisi yang penuh resiko.
2) Matriks QSPM
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang
direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan
strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan
eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar 2008). Tujuan QSPM
adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau
yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis
lainnya. Analisis QSPM digunakan untuk menentukan attractiveness dari
alternative strategi yang ada. David (2004) menyatakan bahwa selain
membuat peringkat strategi untuk memperoleh daftar prioritas, ada satu
teknik analisis yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari
alternatif strategi yang telah diperoleh.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan yang pesat pada bisnis makanan menimbulkan tingkat
persaingan yang tinggi. terutama yang dihadapi oleh outlet takoyummy saat ini.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya outlet takoyummy dihadapkan pada
berbagai masalah baik internal maupun eksternal. Saat ini yang terjadi pada outlet
takoyummy adalah permasalahan berupa tingkat penjualan yang belum mencapai
target pasar dan belum adanya peningkatan jumlah produksi yang
berkesinambungan sehingga keuntungan yang didapat belum maksimal. Oleh
karena itu outlet takoyummy memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk
lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan target pasar.
Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui
keadaan umum outlet takoyummy yang mencakup visi, misi dan lingkungan
pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi lingkungan internal
dan lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan
internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan
dengan mengidentifikasi lingkungan eksternal maka akan diketahui peluang dan
ancaman. Setelah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis menggunakan matriks SWOT. Matriks
SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai alternatif strategi dengan
menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Tahap terakhir merupakan
pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik dengan menggunakan matriks
QSPM yang berfungsi untuk mengetahui prioritas strategi pemasaran yang terbaik
yang sebaiknya digunakan perusahaan. Diharapkan alternatif strategi pemasaran
yang dihasilkan dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengatasi permasalahan
yang ada. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pemasaran Takoyummy .
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaaan
Peluang dan Ancaman Perusahaan
Permasalahan : Takoyummy berusaha menghadapi tingginya tingkat persaingan dan berkeinginan meningkatkan pengenalan produknya serta keinginan perusahaan untuk menambah perolehan hasil penjualan yang tinggi dari target penjualan .
Takoyummy
Analisis Strategi Pemasaaran
Lingkungan Perusahaan
Lingkungan Eksternal : 1. Lingkungan
Jauh 2. Lingkungan
Industri
Lingkungan Internal Pemasaran : 1. Unsur Pemasaran
(STP) 2. Bauran Pemasaran
Alternatif Strategi yang Tepat ( Matriks SWOT)
Prioritas Strategi yang Sesuai dengan Kondisi Perusahaan
(Matriks QSPM)
Perumusan Strategi Pemasaran
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza
Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(Purposive) dengan pertimbangan bahwa outlet takoyummy merupakan salah satu
outlet khas oriental di Kota Bogor yang relatif baru didirikan dan mempunyai
potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan jajanan camilan oriental. Selain
itu pertimbangan lain berupa adanya ketersediaan data yang dibutuhkan dan
kesediaan manajemen outlet untuk menjadikan outlet tersebut sebagai lokasi
penelitian. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Januari sampai
dengan April 2011.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam metode ilmiah.
Pengumpulan data juga diartikan sebagai prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam pengumpulan data selalu ada
hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang
ingin dipecahkan. Bahkan banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa
dipecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak
memungkinkan ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti
yang diinginkan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan
wawancara terstruktur dengan pihak outlet takoyummy. Data sekunder diperoleh
dari dokumen, laporan manajemen perusahaan outlet takoyummy, perpustakaan,
literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi-instansi
terkait seperti Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag), Badan Pusat
Statistik (BPS), dan instansi-instansi terkait lainnya. Jenis dan sumber data yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian
No. Jenis Data Sumber Data Tujuan 1 Primer
(wawancara dan kuisioner )
1. Pemilik 2. Bagian
Pemasaran, keuangan dan Produksi
3. Kelembagaan
1. Mengetahui unsur pemasaran (STP) dan bauran pemasaran (7P)
2. Mengetahui alternatif strategi yang akan dilaksanakan
3. Mengkaji peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh takoyummy
2 Sekunder 1. Dinas Informasi pariwisata dan kebudayaan Kota Bogor
2. Penelitian Kepustakaan
1. Mengetahui pertumbuhan takoyummy di Kota Bogor
2. Literatur lain yang berkaitan dengan topik penelitian
3. Internet dan kepustakaan
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah :
1) Teknik Observasi : melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan
promosi perusahaan.
2) Teknik Wawancara : melakukan wawancara dengan pemilik outlet serta
pegawai outlet untuk mendapatkan informasi yang lengkap.
3) Teknik Kepustakaan : membaca buku-buku yang terkait dengan judul
penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan
penelitian.
4) Studi Pendahuluan : mendatangi outlet, melakukan pengamatan dan
wawancara langsung dengan pihak outlet sebelum memulai penyusunan
skripsi.
5) Teknik Pengisian Kuesioner : pengisian kuesioner dilakukan oleh satu atau
dua orang responden, yaitu pemilik outlet serta bagian keuangan outlet
takoyummy.
Pemilihan responden berdasarkan pihak yang memiliki pengetahuan,
pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang berhubungan dengan strategi
pemasaran pada outlet takoyummy.
4.4 Teknik Pengambilan Sample
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Pemilihan responden tersebut dipilih berdasarkan
pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara
responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
responden ini terdiri dari empat responden yaitu pemilik outlet, bagian keuangan,
dan karyawan bagian pemasaran serta bagian produksi. Responden dipilih dengan
pertimbangan bahwa keempat responden ini merupakan orang yang sangat
mengetahui kondisi outlet, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal
perusahaan.
4.5 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data dan analisis data terdiri dari data deskriptif
kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategi dan manajemen
pemasaran selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi, bagan dan uraian.
Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan
agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks
SWOT dan matriks QSPM diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel.
4.6 Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. Matriks
ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif
strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST (Tabel 4). Langkah-
langkah menyusun matrik SWOT adalah sebagai berikut :
1) Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan
2) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan
3) Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan
4) Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan
5) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
6) Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
7) Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
8) Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi WT dalam sel yang tepat.
Tabel 4 . Matrik SWOT Internal Eksternal
STRENGTHS-S Kekuatan Internal Perusahaan
WEAKNESSES-W Kelemahan Internal perusahaan
OPPORTUNITIES-O Peluang Eksternal Perusahaan
STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI W-O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
THREATS-T Ancaman Eksternal Perusahaan
STRATEGI S-T Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
STRATEGI S-O Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : David, 2006.
Hasil dari matriks SWOT ini sendiri diharapkan dapat memberikan
beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen
perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan pemasaran
perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.
4.7 Analisis Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus
mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik dan paling
cocok dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan eksternal.
Penggunaan QSPM dapat dilihat pada Tabel 5. Ada enam langkah yang harus
diikuti untuk membuat matrik QSPM yaitu :
1) Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama
dengan matrik SWOT.
2) Memberikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman.
3) Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi.
4) Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar antara
1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4
= sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang
sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS).
5) Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS),
kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS).
6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Alternatif strategi yang
memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.
Tabel 5. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Faktor-Faktor Sukses Strategi
Bobot
Alternatif Strategi Strategi I
Strategi II
Strategi III
AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan -
Kelemahan -
Peluang -
Ancaman -
Total Sumber : David, 2006.
Keterangan :
AS = Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik)
TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik)
Besaran total nilai dalam QSPM matrik inilah yang menjadi informasi
quantitatif yang menjadi dasar bagi perumusan strategi pemasaran. Rumus
strategi dengan demikian menjadi rumusan hasil akhir dari penelitian ini.
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan
Takoyummy merupakan outlet jajanan Jepang dengan konsep grab and go
yang didirikan oleh seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor yaitu Tegar
Baskoro, tepatnya pada tanggal 6 Juni 2009. Pada awalnya usaha ini merupakan
usaha milik perorangan dengan modal sendiri yaitu sebesar 20 juta rupiah. Dalam
pendirian usahanya tegar dibantu oleh rekannya yang berperan sebagai bagian
keuangan dan sistem. Awal berdirinya usaha ini takoyummy memiliki dua orang
karyawan.
Alasan Tegar Baskoro memulai usaha ini pada awalnya karena menyukai
makanan Jepang, khususnya camilan. Kemudian didukung dengan latar belakang
yang sudah bekerja di salah satu perusahaan asing yang bergerak dalam bidang
penyediaan bahan baku makanan. Tegar Baskoro memperoleh ide dan teknik
pembuatan takoyummy dari kantor tempatnya bekerja tersebut. Ide pembuatan
outlet takoyummy ini karena melihat sejauh ini di Bogor belum ada makanan
jajanan Jepang yang disajikan dengan konsep grab and go. Semakin kuatnya
image dan brand didukung dengan design booth, kemasan yang menarik, serta
pengembangan pada produk menjadikan takoyummy salah satu pilihan jajanan
snack Jepang di Bogor. Selain itu pembuatan produk produk jajanan Jepang ini
pun termasuk mudah dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu untuk pertama
kalinya takoyummy didirikan di kota Bogor sebagai satu-satunya outlet jajanan
yang menyediakan camilan Jepang di Kota Bogor.
Setelah berjalan kurang lebih enam bulan usaha takoyummy ini pun
mengalami perkembangan dan mengharuskan pemiliknya untuk lebih
mengembangkan takoyummy agar mampu bersaing dengan usaha makanan
camilan lainnya. Oleh karena itu setelah enam bulan berjalan pemilik usaha ini
yaitu Tegar menanamkan modal tambahan pada usahanya, kali ini modal yang
ditanamkannya tidak hanya berasal dari modal pribadi, akan tetapi Tegar
mengajak temannya yang awalnya berperan sebagai bagian keuangan, yaitu Niko
Adiwena, dan kemudian takoyummy menjadi usaha patungan. Modal yang
ditambahkan berikutnya kurang lebih sekitar 40 juta rupiah. Pembagian
keuntungan telah disepakati yaitu sebesar 70 persen untuk pemilik awal yaitu
Tegar Baskoro, dan 30 persen untuk rekannya Niko Adiwena yang sampai saat ini
masih berperan sebagai bagian keuangan.
Penambahan modal tersebut digunakan untuk mengembangkan outlet.
Perkembangan outlet yang dilakukan antara lain penggantian booth dengan yang
lebih besar ukurannya, pembaharuan peralatan masak, penggantian logo dan
kemasan.
Visi dari takoyummy adalah sebagai usaha yang bergerak di bidang
kuliner, dengan produk inovatif dan menjadi pemain utama di kelasnya.
Sementara misi dari takoyummy sendiri adalah :
1) Menjadikan usaha ini lewat brand dan produknya dpat dipercaya serta dekat
dengan konsumen melalui pengutamaan kualitas produk dan pelayaan.
2) Menjadikan usaha ini berkembang dan mendapatkan untung maksimal
dengan menggunakan prinsip–prinsip manajemen yang baik dalam
pengelolaannya.
3) Menjadikan usaha ini sebagai patok duga sebagai usaha sejenis dengan
melakukan evaluasi, pengembangan dan inovasi terhadap produk dan brand
yang dijalankan.
Takoyummy ini memiliki keunggulan yaitu produk makanan yang dijual di
outlet takoyummy ini belum banyak dijumpai di kawasan kota Bogor, bahkan
awalnya takoyummy adalah satu-satunya outlet jajanan Jepang dengan konsep
grab and go. Takoyummy pun dapat bersaing dengan outlet jajanan lainnya yang
sudah memiliki nama dan sudah cukup banyak dikenal.
5.2 Lokasi Takoyummy
Takoyummy berada di food court Ekalokasari plaza yang merupakan salah
satu mall terbesar di Kota Bogor tepatnya berada pada lantai tiga. Pemilihan
lokasi diambil oleh pihak outlet takoyummy didasarkan atas pemikiran bahwa di
mall tersebut belum terdapat outlet yang menawarkan khusus jajanan oriental
Jepang. Target yang dipilih oleh outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan
keluarga (semua kalangan). Oleh karena itu, Ekalokasari plaza merupakan
tempat yang cukup strategis dikarenakan dekat dengan pusat perbelanjaan dan
pemukiman penduduk, letaknya takoyummy yang berada di food court merupakan
letak yang strategis karena selain pusat jajanan, di tempat tersebut juga berdekatan
dengan bioskop yang banyak dikunjungi oleh para masyarakat Kota Bogor.
5.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang ada di outlet takoyummy masih tergolong dalam
struktur organisasi sederhana. Pemilik sebagai pemegang kendali penuh atas
jalannya usaha, maka semua keputusan harus diketahui dan mendapat persetujuan
darinya. Bagian keuangan dan sistem yang ditangani oleh satu orang, yang juga
berperan sebagai salah satu pemilik. Keputusan yang dibuat sesuai dengan
kesepakatan pemilik utama dan bagian keuangan yang memutuskan apakah
keputusan tersebut dapat dijalankan atau tidaknya. Karyawan yang saat ini
berjumlah tiga orang memiliki fungsi rangkap yaitu sebagai bagian produksi dan
pramusaji. Untuk lebih jelasnya Gambar 4 adalah struktur organisasi takoyummy.
Gambar 4 . Struktur organisasi takoyummy
Sumber : Takoyummy, 2011.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut maka uraian tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut dijelaskan
sebagai berikut :
OWNER
MANAGER KEUANGAN DAN SISTEM
KARYAWAN 1 KARYAWAN 2 KARYAWAN 3
1) Owner / pemilik
a) Bertanggung jawab secara keseluruhan jalannya usaha takoyummy, baik
dari segi operasional, maupun dari segi bisnis.
b) Sebagai pembuat keputusan dalam segala bidang yang berhubungan
dengan berjalannnya usaha takoyummy.
c) Menyiapkan rencana pengembangan usaha takoyummy.
d) Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari setiap bagian lain
yang terlibat dalam usaha takoyummy.
e) Memberikan arahan serta bimbingan bagi karyawan-karyawan.
2) Manajemen keuangan dan sistem
a) Membuat laporan keuangan yang berisi aliran kas yang akan dilaporkan
kepada pemilik tiap mingggunya.
b) Mengawasi aliran keuangan usaha takoyummy dan membantu pemilik
dalam melakukan keputusan yang berhubungan dengan keuangan.
3) Karyawan
a) Mencatat penjualan produk yang dijual di takoyummy setiap harinya.
b) Memproduksi produk-produk jajanan Jepang sesuai dengan pelatihan dan
instruksi dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
c) Melaporkan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha takoyummy
kepada pemilik setiap minggunya.
d) Melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.
Manajerial dilakukan bersama oleh kedua pendiri pada awalnya, dengan
pembagian kerja berbeda dengan tanggung jawab sepesifik dalam operasional,
tetapi bersama-sama mempunyai komitmen yang maksimal untuk memajukan
usaha ini. Dengan cakupan ideologi atau guideline sebagai berikut:
1) Ikuti perkembangan zaman, dengan selalu melakukan inovasi dan
pengembagan produk, bila dimungkinkan datangkan ahli untuk membantu.
2) Buat rencana keuangan dengan melakukan penataan semua pemasukan dan
pengeluaran setiap harinya. Memuat target jangka pendek dan jangka
panjang. Kondisi keuangan selalu diperhitungkan dikarenakan dana yang
terbatas pada awalnya, serta selalu menyediakan dana cadangan untuk setiap
project kedepan.
3) Selalu memperkirakan aliran uang tunai paling tidak untuk beberapa bulan
kedepan untuk memproyeksi kapasitas produksi yang nantinya ditentukan
jumlah bahan baku yang digunakan serta kemungkinan proyeksi keuntungan
kerugian kedepan. Buat perencanaan yang detail lalu disiplin dengan aliran
dana yang ditentukan jangan melebihi.
4) Membentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran
atau kritik terhadap usaha ini dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa
berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya, sampai
kompetitor dengan wawancara terselubung, bila dimungkinkan sampai
penyebaraan uji coba quesioner pada pelanggan atau calon pelanggan.
5) Dengan kepadatan aktivitas diperlukan keseimbangan untuk semua, segala
sesuatunya tidak perlu dipaksakan manfaatkan waktu semaksimal dan
seefisien mungkin dengan membuat jadwal, serta komitmen bersama yang
jelas.
6) Pengembangan jaringan usaha positif kepada pemasok bahan baku sampai
masyarakat sekitar wilayah usaha. Diharapkan memberikan keuntungan
kepada kita, seperti informasi harga bahan baku termurah, kemudahan
perolehan bahan baku, sampai lokasi usaha terbaik, dan jaminan keamanan
yang meningkat.
7) Disiplin motivasi, aspek terberat dalam menjalankan usaha ini adalah disiplin
atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, dengan
membuat daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan
target yang harus dicapai dalam minggu ini dan bulan ini, baik sebelum pra
operasai sampai operasi dan pelaksanaan evaluasi.
8) Selalu waspada dan siap. Berkala melakukan evaluasi terhadap pasar, produk
dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien.
Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk. Lewat teknik marketing mix
yang akan dilakukan diharapkan akan membantu.
9) Cintai dan komitmen terhadap usaha bersama. Bagaimana akan sukses, harus
punya sense of belonging pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai
pekerjaan dan produksi sendiri.
10) Jangan mudah menyerah. Bersama mempunyai ketertarikan dan tanggung
jawab yang sama untuk membesarkan usaha, berikan kritik yang membangun
kepada sesama dan selalu mengusahakan ide dan inovasi yang terbaik setiap
pertemuan untuk memperbesar usaha. Kendala modal untuk pengembangan
juga menjadi tanggung jawab bersama.
5.4 Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Perusahaan
Takoyummy setiap harinya beroperasi kurang lebih selama 11 jam.
takoyummy mulai beroperasi pada jam 10:00 WIB dan jam kerja karyawannya
terbagi dalam dua shift. Shift pertama yaitu pada pukul 10:00 sampai dengan
pukul 17:00 dan shift kedua dimulai dari pukul 14:00 WIB sampai dengan 21:00
WIB. Masing-masing karyawan mendapatkan libur selama satu hari dalam satu
minggunya, dan hari liburnya dapat ditentukan oleh karyawan itu sendiri,
terkecuali pada hari libur, dan akhir minggu.
Dalam setiap minggunya pemilik outlet takoyummy melakukan control
akan usahanya biasanya dilakukan pada akhir minggu yaitu pada hari sabtu dan
minggu. Hal tersebut juga dipergunakan oleh pemilik takoyummy untuk
mengevaluasi kinerja karyawannya dan menanggapi permasalahan–permasalahan
yang ada selama satu minggu berjalan.
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan.
aspek lingkungan internal dapat diamati dengan menggunakan pendekatan
fungsional. Dalam memasarkan produknya outlet takoyummy telah menyusun
suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan
kepercayaan pelanggan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan di pasar
yang kompetitif. Dalam mencapai tujuannya outlet takoyummy menggunakan
bauran pemasaran yang terdiri dari kombinasi akan produk, harga, tempat,
promosi, orang, proses, dan bukti fisik. berikut ini merupakan strategi yang telah
diterapkan oleh outlet takoyummy yang dilihat dari unsur pemasaran
(segmentation, targetting, dan positioning) dan bauran pemasaran 7P.
6.1.1 Segmentation, Targetting dan Positioning
1) Segmentation
Segmentasi yang dilakukan takoyummy adalah berdasarkan aspek
demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi demografik
merupakan suatu proses membagi kelompok berdasarkan pada variabel,
seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendapatan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktor demografik
merupakan dasar yang paling penting dalam membuat segmen kelompok
pelanggan karena kebutuhan dan keinginan konsumen serta tingkat
penggunaan sering kali erat kaitannya dengan faktor demografik.
Dalam memasarkan produknya, berdasarkan aspek demografik outlet
takoyummy memilih siklus kehidupan keluarga, yaitu muda, menikah atau
belum menikah, sudah mempunyai anak atau belum memiliki anak. Outlet
takoyummy memilih siklus kehidupan keluarga dikarenakan dalam suatu
keluarga terdiri dari wanita dan pria, dengan pekerjaan dan pendidikan
berbeda satu sama lain. Selain itu, dalam suatu keluarga memiliki kebutuhan
dan keinginan yang berbeda dalam memilih suatu produk. Selain itu, dalam
suatu keluarga juga mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda akan
suatu produk. Oleh karena itu dalam menciptakan suau produk outlet
takoyummy menawarkan produk-produk yang dapat dinikmati oleh seluruh
keluarga baik ayah, ibu dan anak, seperti Takoyaki, Okonomiyaki, Dorayaki,
Yaki udon dan sebagainya.
Segmentasi berdasarkan psikografis adalah berdasarkan kelas sosial dan
gaya hidup. Berdasarkan aspek psikografik, segementasi yang dipilih oleh
outlet takoyummy adalah kelas sosial dan gaya hidup. Outlet takoyummy
tertarik pada kelas sosial karena orang didalam kelas sosial tertentu
cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama. Selain itu, minat
manusia dalam mengkonsumsi suatu barang juga sangat dipengaruhi oleh
gaya hidupnya dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup
tersebut. Oleh karena itu, segmentasi dari aspek psikografis takoyummy
adalah semua kalangan dengan menawarkan produk yang dapat diterima
semua masyarakat, baik masyarakat menengah atas maupun menengah
bawah.
Berdasarkan segmentasi tingkah laku outlet takoyummy memilih manfaat
yang dicari konsumen. Dimana manfaat dari suatu barang tersebut dapat
dilihat dari empat segmen, yaitu ekonomi, kesehatan, kosmetik, dan rasa.
Oleh karena itu outlet takoyummy menawarkan produk yang bermutu dengan
pelayanan yang baik yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh setiap
konsumen yang datang ke outlet takoyummy.
2) Targetting
Setelah mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan segmentasi pasar,
langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh outlet takoyummy adalah
menentukan pasar sasaran. Dalam menentukan sasaran pasar, outlet
takoyummy harus memperhatikan tiga faktor, diantaranya adalah ukuran dan
pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber
daya yang dimiliki oleh outlet takoyummy.
Dalam pentargetan pasar outlet takoyummy harus memperhatikan
permintaan dari setiap segmen, biaya yang dikeluarkan untuk melayani
segmen dan biaya produksi atas barang dan jasa yang ditawarkan oleh outlet
takoyummy. Berdasarkan segmentasi yang dipilih oleh outlet takoyummy,
maka dapat dilihat bahwa target pasar utama outlet takoyummy adalah
keluarga dan bukan keluarga.
3) Positioning
Positioning adalah merupakan tahap dimana perusahaan menentukan
posisi pasar yang diinginkan dalam pasar. Takoyummy ingin berusaha
menempati posisi sebagai outlet jajanan Jepang yang memiliki citarasa yang
tinggi dan keanekaragaman produk yang bervariasi, dengan harga yang
terjangkau. Selain itu posisi yang ingin dicapai adalah sebagai outlet jajanan
Jepang pertama yang ada di Kota Bogor.
6.1.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produk, diantaranya adalah bauran
produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Untuk penjelasan
yang lebih rinci akan dijelaskan dibawah ini.
1) Bauran Produk
Produk merupakan aspek yang sangat diperhatikan dalam melakukan
usaha, karena produk adalah hal yang dikonsumsi oleh konsumen. Oleh
karena itu strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk
dikembangkan. Kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu usaha merupakan
tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan tersebut, apabila produk yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat diterima dengan baik oleh
konsumen akhir maka dapat dikatakan perusahaan mampu menciptakan
produk yang berhasil.
Takoyummy menjual produk dengan kualitas yang baik, bahan baku yang
digunakan antara lain tepung, saus, daging gurita, daging udang dan daging
sapi. Bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang mudah didapatkan
dengan kualitas yang baik. Campuran tepung yang digunakan diperoleh dari
supplier PT. Puratos Indonesia, lewat supplier tersebut telah terjalin
kerjasama untuk menyediakan tepung campuran sesuai spesifikasi yang
diinginkan, dimana campuran tepung dibuat premixnya sehingga
memudahkan karyawan dalam penyajiannya tidak perlu menimbang
campuran yang menjadi bahan baku sehingga takaran dapat terjamin. Daging
gurita, udang dan daging sapi masing-masing diperoleh dari supplier yang
berbeda. Proses pemesanan dilakukan secara langsung mengikuti stok yang
ada, kualitas bahan baku sangat terjaga karena supplier yang sudah terpercaya
dan jumlah stok dipesan diusahakan habis dalam waktu tertentu sehingga
menjaga kualitas stok yang ada.
Kontrol akan kualitas bahan baku selalu dilakukan oleh pemilik dan
karyawan outlet takoyummy yaitu dengan pengecekan ketika stok yang
dipesan datang, dan berkala setiap sebelum penyajian. Sehingga dapat
dipastikan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di outlet
takoyummy merupakan bahan baku yang berkualitas. Akan tetapi ada
beberapa bahan baku yang proses pemesanannnya lebih sulit dibandingkan
dengan bahan baku lainnya, yaitu saos yang digunakan, saos yang digunakan
merupakan saos impor yang diperoleh dari importir dimana untuk jenis saus
tersebut tidak bisa ditentukan ketersediaannya, oleh karena itu disiasati
dengan membuat stok cadangan untuk mengantisipasinya
Sebagai outlet jajanan Jepang pertama yang ada di Kota Bogor
takoyummy memiliki berbagai produk yang diperjualbelikan produk yang
dijual di takoyummy antara lain adalah :
a) Takoyaki
Takoyaki atau octopus balls umumnya adalah snack bulat berdiameter
tiga sampai lima centimeter yang diisi dengan potongan gurita di
dalamnya, disajikan dengan saus. Makanan ini berasal dari jepang,
takoyaki ini biasanya dijual menggunakan box berisi tiga bulatan, saat
membeli kita bisa melihat aksi penjualnya yang asik mombolak-balik
takoyaki di atas wajan hingga berbentuk bulat dan matang. Dalam
penyajiannya, takoyaki selalu dijual dalam bentuk porsian. Terdapat dua
pilihan porsi dalam mengkonsumsi produk takoyaki, porsi yang pertama
yaitu satu porsi berisi empat buah dalam satu wadah, yang selalu
disertakan tusuk gigi atau sumpit sekali pakai, dan porsi yang kedua yaitu
satu porsi terdiri dari 12 buah takoyaki dengan disertai tusuk gigi sekali
pakai, dan rasa tiap porsinya disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Hal tersebut merupakan strategi produk yang digunakan oleh takoyummy
dengan menyediakan berbagai porsi. Porsi kecil dan porsi untuk
keluarga. Strategi tersebut agar semua target pasar dapat menikmati
produk takoyummy dalam berbagai kondisi, baik ketika sedang bersama
keluarga, maupun ketika hanya pergi sendiri. Gambar 5 adalah gambar
takoyaki yang dijual di outlet takoyummy.
Gambar 5. Takoyaki.
b) Okonomiyaki
Merupakan martabak jepang dengan beranekaragam isian, berbahan baku
utama daun kol dan adonan, mempunyai tekstur kenyal disajikan dengan
saus jepang dan mayonaise. Gambar 6 adalah gambar okonomiyaki yang
disajikan di takoyummy.
Gambar 6. Okonomiyaki.
c) Dorayaki
Nama kue dorayaki sangat familiar untuk masyarakat Indonesia,
khususnya yang tinggal di kota besar. Hal itu lantaran kudapan tersebut
kerap dikonsumsi oleh Nobita, tokoh dalam film kartun Doraemon.
Nobita yang tiap hari selalu menyantap kue dorayaki bisa jadi merupakan
gambaran kecil betapa panganan ini sangat lekat dengan keseharian
masyarakat di Negeri Sakura. Dorayaki sangat populer di Jepang.
Bahkan kini kepopulerannya sudah menular ke negara-negara di Asia
lainnya. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang
(wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri atas dua lembar
kue yang direkatkan dengan selai kacang merah.
Dorayaki memiliki tekstur lembut dan mirip dengan kue Jepang yang
disebut kastela karena adonannya mengandung madu. Varian dorayaki di
antaranya dorayaki orisinal, dorayaki cokelat, dorayaki kacang merah,
dan dorayaki ubi. Biasanya variasi rasa tersebut dibuat berdasarkan
musim panen. Misalnya pada musim kacang merah, orang Jepang bakal
menggunakan jenis kacang itu untuk isian kue dorayaki. Gambar 7
merupakan produk dorayaki yang dijual di takoyummy.
Gambar 7. Dorayaki.
Konsumen akan merasa puas terhadap suatu produk atau jasa yang
ditawarkan oleh sebuah restoran atau rumah makan apabila produk
tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi, mempunyai kemasan yang
aman dan tidak membahayakan untuk makanan tersebut, memiliki merek
dan label yang jelas serta pelayanan yang baik atas produk tersebut. Oleh
karena itu, outlet takoyummy selalu berusaha memberikan kepuasan
kepada konsumen dengan menyediakan produk yang bermutu sesuai
dengan harapan konsumen serta memberikan pelayanan yang baik sesuai
dengan keinginan dari konsumen.
Produk produk yang dijual di takoyummy merupakan produk yang
berkualitas karena dalam proses pengembangannya melibatkan tenaga
ahli yang khusus untuk meracik bahan penyusun produk yang digunakan,
dimana diutamakan bahan baku yang mempunyai kualitas dan bermerek.
Untuk ketersediaannya bahan baku didapatkan baik dari supplier maupun
membeli langsung di grosir bahan baku kue. Selain itu produk dibuat
langsung ditempat pada saat pemesanan. Sehingga tidak ada produk sisa
maupun bekas, sehingga dapat dikatakan fresh from the oven. Kemasan
yang digunakan outlet takoyummy terbuat dari hard karton sehingga
aman untuk makanan tersebut. Outlet takoyummy memiliki merek dan
label yang jelas, serta memberikan jaminan atas produk yang
ditawarkannya dimana apabila produk yang dipesan tidak sesuai dengan
keinginan konsumen maka produk tersebut akan langsung diganti oleh
pihak outlet takoyummy.
Akan tetapi dalam penetapan standar produk takoyummy belum memiliki
sertifikasi yang diakui seperti sertifikasi dari BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) dan belum memiliki sertifikasi halal MUI ( Majelis
Ulama Indonesia ). Walaupun demikian pengembangan produk yang ada
di takoyummy dapat dikatakan sangat baik, dalam beberapa waktu dekat
ini takoyummy akan menambahkan produk baru yaitu Yakisoba dan
Yakiudon.
2) Bauran Harga
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
setiap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Harga merupakan
komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.
Harga yang ditetapkan takoyummy bervariasi untuk setiap produknya.
Dalam penetapan harga konsumen tidak dikenakan pajak tambahan, harga
yang tertulis pada daftar harga merupakan harga sebenarnya yang harus
dibayar oleh konsumen. Pajak harga ditanggung sendiri oleh takoyummy.
Takoyummy menetapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi
ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan harga bahan baku yang
digunakan. Harga yang ditetapkan oleh outlet takoyummy sesuai dengan
harapan konsumen, yaitu produk yang bermutu, mulai dari kemasan, merek,
label, pelayanan dan jaminan atas produk tersebut. Harga produk yang dijual
di takoyummy lebih terjangkau dibandingkan harga produk sejenis yang dijual
oleh pesaing yang berada di kawasan Kota Bogor.
Sejauh ini belum ada strategi harga yang dilakukan oleh takoyummy terkait
dengan promosi. Harga produk yang dijual di takoyummy dapat dilihat
dalam Tabel 6.
Tabel 6. Daftar Harga Produk yang Dijual di Takoyummy
Nama produk Harga (Rupiah) Takoyaki 4 buah 10000 Takoyaki 12 buah 25000 Dorayaki 2 buah 12000 Okonomiyaki 12000 Sumber : takoyummy, 2011.
3) Bauran Distribusi (Tempat)
Pemilihan lokasi didasarkan karena di tempat tersebut belum ada outlet
yang menawarkan jajanan khusus oriental. Target pasar yang dipilih oleh
outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga. Oleh karena itu
tempat ini cukup strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan dan
pemukiman, serta akses transportasi yang mudah sehingga lokasi ini lebih
terjangkau.
Karena letaknya berada di food court maka takoyummy memiliki
keuntungan dalam hal penyediaan tempat duduk untuk makan di tempat,
walaupun konsep dari jajanan ini adalah grab and go ada beberapa konsumen
yang ingin menikmati produk dengan sambil duduk dan mengobrol. Sejauh
ini tempat duduk yang disediakan yaitu tempat duduk food court yang
letaknya berada di belakang outlet takoyummy. Akan tetapi outlet takoyummy
belum memiliki layanan pemesanan antar atau delivery order sehingga belum
maksimal dalam melakukan pelayanan bagi konsumen yang ingin menikmati
jajanan takoyummy di tempat lain selain outlet.
4) Bauran Promosi
Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Promosi juga
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Bauran promosi terdiri dari lima komponen utama, yaitu periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan perorangan dan penjualan
langsung. Kegiatan promosi yang dilakukan outlet takoyummy untuk
mencapai tujuannya adalah periklanan, promosi penjualan dan penjualan
perorangan.
Kegiatan promosi yang diterapkan oleh takoyummy (periklanan) melalui
penyebaran leaflet¸ brosur, poster dan surat kabar. Penyebaran leaflet dan
brosur dilakukan oleh pegawai takoyummy kepada para pengunjung
Ekalokasari. Poster diletakkan pada pintu masuk mall Ekalokasari di bagian
basement. Hal tersebut bertujuan agar menarik perhatian para pengunjung
yang datang ke Ekalokasari. Promosi melalui surat kabar yaitu memberitakan
profil mengenai outlet takoyummy di beberapa kolom pada surat kabar lokal.
Memberitahukan kepada masyarakat Bogor bahwa takoyummy merupakan
outlet jajanan Jepang pertama yang ada di Kota Bogor yang menawarkan
konsep grab and go. Pada kegiatan penjualan perorangan karyawan
takoyummy melakukan interaksi langsung kepada setiap konsumen yang
datang berkunjung ke plaza Ekalokasari tepatnya pada lantai tiga food court.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh takoyummy masih sangat minim
sekali, hal ini disebabkan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pemilik
dalam melakukan kegiatan promosi tersebut. Sehingga promosi yang
dilakukan sangat terbatas dan belum mempromosikan produknya secara
berkesinambungan dan meluas bagi masyarakat Kota Bogor.
5) Bauran Orang
Orang dapat diartikan sebagai karyawan. Karayawan merupakan bagian
terpenting dalam suatu perusahaan karena terlibat langsung dalam kegiatan
penyampaian produk ke tangan konsumen. Outlet takoyummy memiliki tiga
karyawan dibawah pimpinan Tegar sebagai pemilik. Outlet takoyummy
memiliki karyawan yang ramah dan sopan yang akan membuat konsumen
merasa nyaman apabila berada di outlet takoyummy.
Hubungan antara owner dengan karyawan terjalin dengan baik hal tersebut
terlihat antara hubungan sosial yang terjalin. Para karyawan tidak sungkan
untuk mengemukakan pendapat, keluhan, ide, dan saran bagi berlangsungnya
usaha ini. Karyawan yang ada di takoyummy memiliki keterampilan yang
baik, karena semua karyawannya harus mampu dan menguasai tiap pekerjaan
yang ada di outlet takoyummy yang berhubungan dengan kegiatan produksi
dan operasi. Sementara itu kegiatan yang berhubungan dengan manajerial
diselesaikan oleh owner dan bagian keuangan. Karyawan yang ada pada saat
ini berjumlah tiga orang yang terdiri satu orang lelaki dan dua orang wanita.
Dengan umur antara 20 tahun 19 dan 22 tahun, hal tersebut menandakan
karyawan yang ada di outlet takoyummy merupakan karyawan yang produktif
Pendidikan terakhirnya yaitu tingkatan SMA.
Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pemilik takoyummy
berdasarkan rekomendasi bahwa calon pegawai mempunyai pengalaman
bekerja sebelumnya, faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam
perekrutan karyawan adalah kedisplinan dan kejujuran, serta kemauan untuk
belajar. Upah karyawan Rp 850.000 – 1.200.000 dan bonus yang besarnya
disesuaikan dengan persentase omset yang didapatkan setiap bulannya.
Karyawan juga mendapat fasilitas berupa tempat tinggal yang dekat dengan
outlet. Jam kerja karyawan selama 8 jam perhari dengan sistem shifting dan
libur satu hari dalam setiap minggunya.
Akan tetapi selama ini pemilik takoyummy belum pernah melakukan
pelatihan khusus bagi para karyawannya baik pelatihan terkait produk
maupun pelayanan. Selama ini apa bila terdapat hal-hal baru yang harus
disosialisasikan, pemilik hanya melakukan briefing bagi para karyawannya.
Hal tersebut merupakan kelemahan dalam perusahaan. Pelatihan sangat
diperlukan untuk menghindari adanya human error dan meningkatkan
pelayanan.
6) Bauran Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan
baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada
konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan
kepercayaan konsumen terhadap suatu restoran. Strategi proses yang
dilakukan outlet takoyummy, seperti kecepatan dalam menyajikan makanan,
kecepatan dalam merespon keluhan konsumen, kemudahan dalam transaksi
pembayaran serta peningkatan kinerja karyawan.
Proses produksi dilakukan sesuai dengan pemesanan, ketika konsumen
datang lalu memesan salah satu produk yang dijual di takoyummy maka
proses produksi baru dilakukan hal tersebut guna menjaga kualitas produk,
sehingga jajanan Jepang yang dibeli oleh konsumen memiliki rasa yang unik
dan berkualitas. Penyajian hidangan di outlet takoyummy berkisar antara 5-10
menit, sehingga konsumen tidak perlu menunggu lama untuk menikmati
hidangan yang ditawarkan outlet takoyummy. Konsumen dapat melihat
langsung pembuatan produk-produk yang dipesan, hal ini membuktikan
bahwa produk yang dihasilkan oleh outlet takoyummy benar-benar fresh dan
higienis, sehingga dapat menjamin kebersihan dan konsistensi dari mutu
produk yang dihasilkan oleh outlet takoyummy
Proses produksi setiap produk yang dijual di takoyummy memiliki Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah. Hal tersebut untuk
memastikan setiap produk yang diproduksi memiliki rasa dan kualitas yang
sama. SOP berisi inventarisasi bahan baku, tahapan penyiapan bahan baku,
pembuatan produk sampai penyajian produk.
7) Bauran Bukti Fisik
Bukti fisik merupakan petunjuk visual yang memberikan bukti atas
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, seperti sarana pendukung,
dekorasi tempat, warna bangunan dan kebersihan restoran.
Sarana produksi yang dipergunakan di outlet takoyummy antara lain :
a) Panggangan khusus untuk takoyaki (24 lubang ).
b) Meja Teppan (panggangan).
c) Sarana penyimpanan chest freezer.
d) Kulkas.
e) Mixer.
f) Blender.
g) Timbangan Electrik.
h) Alat pendukung produksi lainnya.
Hal ini membuktikan outlet takoyummy memiliki sarana pendukung dalam
memproduksi suatu produk sehingga produk yang dihasilkan dapat lebih
terjaga dari mutu maupun rasanya. Sedangkan dalam kegiatan manajerialnya,
outlet takoyummy sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis
komputer. Untuk memperlancar kegiatan operasinya takoyummy sudah
menggunakan mesin cash register untuk digunakan di bagian cashier.
Pencatatan penjualan dengan merekap langsung dari laporan cash register
dimana terdapat jenis produk, rasa dan jumlah yang terjual dalam satu hari,
yang nantinya dimasukan kedalam jurnal harian, yang nantinya dicek
berdasarkan jumlah kemasan yang keluar dan jumlah uang yang didapat.
Sistem laporan terdiri dari jurnal harian penjualan, inventarisasai bahan baku
harian berikut kemasan, serta laporan kejadian khusus seperti komplain
maupun komplimen yang terjadi dalam satu hari, yang kesemuanya laporan
tersebut akan diolah owner untuk melakukan tindakan kebijakan operasional
dan manajeral terkait.
Selain itu dekorasi ruangan outlet takoyummy dibuat indah dan semenarik
mungkin dengan konsep warna-warna yang cerah serta desain gambar yang
menarik yang merupakan simbol dari label outlet. Sehingga membuat outlet
lebih terasa suasana jajanan orientalnya serta kenyamanan konsumen dalam
membeli produk-produk yang ditawarkan oleh outlet takoyummy. Untuk
lebih jelasnya, bukti fisik yang ada di outlet takoyummy dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Berdasarkan analisis faktor lingkungan internal yang telah dilakukan maka
diperoleh sembilan faktor kritis yang terdiri dari enam kekuatan dan tiga
kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy yaitu produk yang
bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang
berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet.
Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum
memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi
promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya
sebatas kawasan Mall Ekalokasari).
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis terhadap lingkungan eksternal outlet merupakan tahap untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek
eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
6.2.1 Lingkungan jauh
Lingkungan jauh merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar
perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial
dan budaya, dan teknologi.
1) Faktor Politik dan Hukum
Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah,
kondisi politik dan kondisi keamanan negara. Kondisi politik dan keamanan
Negara, dapat memberikan rasa tidak aman dan tenang kepada seluruh
wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Hal ini dapat memberikan
dampak yang negatif terhadap peningkatan jumlah wisatawan asing apabila
terjadi secara terus-menerus.
Selain itu, dalam menjalankan suatu bisnis, tidak lepas dari suatu
intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan
kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu
intervensi pemerintah adalah aspek hukum yang harus diperhatikan oleh
outlet takoyummy salah satunya adalah Peraturan Daerah Kota Bogor No 9
Tahun 2004 tentang retribusi Izin Usaha Kepariwisataan. Peraturan ini
menyangkut perizinan suatu hotel dan restoran, yaitu prinsip dan izin usaha
tetap. Selain itu dinas pasriwisata juga mengatur tentang pajak, laporan,
ketertiban umum, hukum, peraturan, pendidikan, serta kelengkapan dan
sebagainya.
Peraturan lainnya yang harus diperhatikan oleh outlet takoyummy adalah
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 16 Tahun 2002 tentang pajak restoran.
Pajak restoran adalah pajak yang dikenakan atas pelayanan di restoran atau
rumah makan. Dasar pengenaan dan tarif pajak restoran adalah 10 persen.
Peraturan-peraturan tersebut berguna untuk mendukung operasionalnya suatu
usaha, baik itu usaha perorangan, usaha kecil dan menengah (UKM) maupun
usaha berskala besar.
Kebijakan yang dilakukan pemerintah Kota Bogor yang sangat
mendukung sektor pariwisata merupakan peluang bagi bisnis restoran
khususnya outlet takoyummy untuk meningkatkan penjualan produknya hal
ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Peraturan daerah Kota Bogor No. 2
Tahun 2004 tentang Rencana Strategis Pemerintahan Kota Bogor 2003 –
2008. Peraturan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata, seni
dan budaya dan meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan kepada
wisatawan secara bertahap guna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
ke Kota Bogor.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bogor akan
mengakibatkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap konsumsi
makanan. Hal ini merupakan peluang bagi usaha restoran khususnya outlet
takoyummy.
2) Faktor Ekonomi
Pada umumnya kondisi ekonomi secara tidak langsung memiliki pengaruh
terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang berada di suatu daerah
tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan
pertumbuhan kearah positif maka kondisi tersebut dapat mendukung
kelancaran usaha yang berkembang, akan tetapi sebaliknya apabila kondisi
ekonomi cenderung kearah negatif maka dapat menghambat kelancaran suatu
usaha yang berada di daerah tersebut. Kestabilan kondisi perekonomian saat
ini berpengaruh terhadap iklim dunia bisnis, khususnya bisnis restoran. Salah
satu faktor yang mengakibatkan kondisi ekonomi disuatu negara kurang stabil
adalah tingkat inflasi dan harga kebutuhan pokok dan BBM.
Perubahan inflasi akan mengakibatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan
meningkat. Meningkatkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan
berpengaruh pada harga kebutuhan pokok (bahan baku). Tingkat inflasi di
Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2004 – 2008.
Tahun Inflasi (%) 2004 5,40 2005 17,11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009.
Tabel 7 merupakan tingkat inflasi di Indonesia. Inflasi yang tinggi dan
kenaikan harga BBM akan mengakibatkan harga bahan baku meningkat.
Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga
membuat harga jual menjadi tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli
masyarakat.
3) Faktor Sosial, Budaya dan Demografi
Aspek sosial, budaya dan demografi merupakan aspek yang memberikan
pengaruh kuat dan meluas kepada pemasar. Para pemasar perlu memahami
aspek sosial, budaya dan demografis yang mendasari untuk memasarkan
suatu produk. Budaya merupakan kekuatan yang mempengaruhi nilai-nilai
dasar masyarakat, persepsi, preferensi dan perilaku. Perubahan gaya hidup
masyarakat dimana produktivitas kerja tinggi, menyebabkan semakin
sedikitnya waktu dan kecenderungan untuk menikmati makan di luar rumah.
Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran dan
penyaji makanan ringan karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari
usaha tersebut.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, target pasar dari takoyummy adalah
semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu semakin banyaknya
masayarakat yang ada di Kota Bogor akan semakin besar peluang untuk
takoyummy untuk dapat memasarkan produknya. Tabel 8 adalah
pertumbuhan penduduk kota Bogor pada tahun 2006 – 2010.
Tabel 8. Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor Tahun 2006-2010.
Tahun Jumlah penduduk 2006 879.138 2007 905.132 2008 942.908 2009 987.404 2010 1.006.702
Sumber : BPS kota Bogor (2010).
Dengan semakin bertambahnya penduduk di kota Bogor maka akan
mengakibatkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi akan
pangan karena setiap manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan
hidupnya. Hal tersebut merupakan peluang bagi outlet takoyummy dalam
memasarkan produk – produknya.
4) Faktor Teknologi
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat
penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Perkembangan teknologi dan
informasi mengalami kemajuan pesat dalam mendorong outlet takoyummy
menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dapat
memberikan kemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha yang
hendak mengembangkan usahanya.
Teknologi yang digunakan oleh takoyummy sudah modern seperti
menggunakan sistem komputerisasi dalam pencatatan keuangan dan teknologi
produksi yang digunakan sudah sangat membantu berjalannya produksi
dengan baik. Teknologi lain yang mendukung adalah adanya hotspot di
wilayah food court Ekalokasari Plaza, hal tersebut membuat banyak orang
yang mengunjungi food court dan merupakan peluang bagi takoyummy dalam
memasarkan produknya. Selain itu pemilik takoyummy menggunakan
teknologi komunikasi antar pegawainya untuk memantau kondisi outlet tiap
harinya, teknologi komunikasi yaitu berupa handphone yang digunakan untuk
menghubungi para pegawainya, hal ini memberikan kemudahan bagi
berjalannya produksi dan operasi outlet.
6.2.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri merupakan lingkungan yang dapat langsung
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasar. Lingkungan
industri terdiri dari ancaman pendatang baru, tingkat persaingan antar perusahaan,
ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan
tawar menawar pembeli.
1) Ancaman pendatang baru
Ancaman masuknya pendatang baru tergantung pada kemampuan
pendatang baru untuk menghadapi hambatan masuk ke dalam industri.
Masuknya pendatang baru dalam industri makanan akan memberikan
implikasi penurunan pangsa pasar. Terlepas dari banyaknya hambatan bagi
masuknya perusahaan baru tersebut, perusaahaan baru kadang masuk
kedalam industri dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah
dan sumberdaya pemasaran yang lebih substansial.
Ancaman bagi masuknya pendatang baru dalam industri jajanan sangat
potensial, dikarenakan sekarang makin maraknya industri jajanan terutama
dengan konsep waralaba. Dengan menggunakan konsep waralaba, maka
seseorang yang ingin membuat sebuah usaha jajanan tidak memerlukan
modal yang terlalu besar. Selain itu dengan menggunakan konsep waralaba
pastinya sebuah produk sudah memiliki merk dan pasar tersendiri. Oleh
karena itu dalam usaha jajanan ini ancaman pendatang baru sangatlah
mengancam bagi keberlangsungan takoyummy, karena takoyummy tidak
menggunakan konsep waralaba maka merk dan pasar adalah persaingan
utama dengan adanya pendatang baru.
2) Tingkat persaingan antar perusahaan
Tingkat persaingan antar usaha jajanan camilan di Kota Bogor sangatlah
kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah jajanan yang semakin
bertambah di Kota Bogor. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan
dapat berhasil hanya apabila perusahaan tersebut menghasilkan keunggulan
kompetitif atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Takoyummy
memiliki banyak pesaing dalam industri jajanan baik itu pesaing sejenis,
maupun non sejenis. Salah satu pesaing utama yang sejenis adalah takoichi
yang menjual produk jajanan yang sama seperti takoyaki. Akan tetapi
peusahaan pesaing ini tidak memberikan ancaman yang signifikan
dikarenakan takoyummy merupakan pelopor jajanan Jepang di kota Bogor
dan takoichi hanyalah sebagai follower, selain itu takoyummy menjual serta
menyajikan produk jajanan Jepang yang lebih beragam serta lebih menarik.
Disamping itu pangsa pasar keduanya bisa dikatakan berbeda karena letak
dari kedua outlet jajanan ini tidak berdekatan. Pangsa pasar dari takoyummy
adalah para pengunjung dari mall Ekalokasari Plaza itu sendiri, sedangkan
pangsa pasar dari takoichi merupakan pengunjung dari mall Botani Square.
3) Ancaman Produk Pengganti
Dibanyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen
produk-produk pengganti di industri lain. Kekuatan kompetitif produk
pesaing bisa diukur dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil
diraih produk tersebut, dan juga dari rencana perusahaan tersebut untk
meningkatkan kapasitas produksi dan penetrasi pasar. Takoyummy
merupakan penyedia jajanan Jepang, ancaman produk pengganti atau
subtitusi oleh takoyummy adalah outlet jajanan dengan konsep Timur Tengah
seperti kebab, jajanan bernuansa barat seperti burger dan pasta serta jajanan
khas dari tradisional seperi risoles dan kue tradisional lainnya.
4) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan disuatu
industri, khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika
hanya terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus atau ketika biaya
peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi. Takoyummy memperoleh
pasokan bahan baku dari beberapa pemasok. Akan tetapi terdapat satu
pemasok utama yaitu PT. Puratos yang memasok bahan baku tepung.
Pemasok utama ini berada di kota Jakarta sementara bahan baku lainnya
diperoleh dari beberapa pasar tradisional di kota Bogor. Kekuatan tawar-
menawar pemasok sangat tinggi hal ini dikarenakan takoyummy sangat
menjaga kualitas dari produk yang dijualnya untuk itu takoyummy tidak
pernah mengganti pemasok yang sudah ada.
5) Kekuatan Tawar Menawar Konsumen
Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang
mempengaruhi keunggulan kompetitif. Kekuatan tawar menawar konsumen
bagi takoyummy sangat tinggi, karena jumlah alternatif jajanan yang tersedia
di Kota Bogor sangat bervariasi dan konsumen bebas memilih jajanan yang
sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu takoyummy berusaha untuk
mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas
pelayanan dan produk melalui berbagai inovasi sehingga konsumen tertarik
untuk melakukan pembelian secara kontinyu.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka dapat disimpulkan
bahwa outlet takoyummy memiliki tujuh faktor kritis yang terdiri dari lima
peluang dan dua ancaman. Peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah,
permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan
teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal.
Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis
restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan
pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
6.3 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan
eksternal outlet takoyummy, maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah :
6.3.1 Kekuatan
Kekuatan yang dapat diidentifikasi dari outlet takoyummy berdasarkan 7P
yaitu :
1) Takoyummy menjual produk dengan kualitas yang baik, bahan baku yang
digunakan antara lain tepung, saus, daging gurita, daging udang dan daging
sapi. Bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang mudah didapatkan
dengan kualitas yang baik. Campuran tepung yang digunakan diperoleh dari
supplier PT. Puratos Indonesia. Proses pemesanan dilakukan secara langsung
mengikuti stok yang ada, kualitas bahan baku sangat terjaga karena supplier
yang sudah terpercaya dan jumlah stok yang dipesan diusahakan habis dalam
waktu tertentu sehingga menjaga kualitas stok yang ada. Kontrol akan
kualitas bahan baku selalu dilakukan oleh pemilik dan karyawan outlet
takoyummy yaitu dengan pengecekan ketika stok yang dipesan datang, dan
berkala setiap sebelum penyajian. Sehingga dapat dipastikan bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi di outlet takoyummy merupakan
bahan baku yang berkualitas.
Produk yang dijual di takoyummy merupakan produk yang berkualitas karena
dalam proses pengembangannya melibatkan tenaga ahli yang khusus untuk
meracik bahan penyusun produk yang digunakan, dimana diutamakan bahan
baku yang mempunyaki kualitas dan bermerek. Untuk ketersediaannya bahan
baku didapatkan baik dari supplier maupun membeli langsung di grosir bahan
baku kue. Selain itu produk dibuat langsung ditempat pada saat pemesanan.
Sehingga tidak ada produk sisa maupun bekas, sehingga dapat dikatakan fresh
from the oven. Kemasan yang digunakan outlet takoyummy terbuat dari hard
karton sehingga aman untuk makanan tersebut. Outlet takoyummy memiliki
merek dan label yang jelas, serta memberikan jaminan atas produk yang
ditawarkannya dimana apabila produk yang dipesan tidak sesuai dengan
keinginan konsumen maka produk tersebut akan langsung diganti oleh pihak
outlet takoyummy.
2) Harga jual yang ditawarkan oleh outlet takoyummy merupakan harga yang
ditetapkan oleh outlet takoyummy sesuai dengan harapan konsumen, yaitu
produk yang bermutu, mulai dari kemasan, merek, label, pelayanan dan
jaminan atas produk tersebut. Dalam penetapan harga, konsumen tidak
dikenakan pajak tambahan, harga yang tertulis pada daftar harga merupakan
harga sebenarnya yang harus dibayar oleh konsumen. Harga produk yang
dijual di takoyummy lebih terjangkau dibandingkan harga produk sejenis yang
dijual oleh pesaing yang berada di kawasan Kota Bogor.
3) Lokasi outlet takoyummy cukup strategis. Dikarenakan takoyummy berada di
dalam sebual Mall yang merupakan pusat perbelanjaan, dekat dengan
pemukiman serta akses transportasinya memadai, sehingga lebih terjangkau
oleh konsumen. Selain itu lokasi outlet takoyummy berada di food court yang
merupakan tempat pusat jajanan baik makanan ringan maupun makanan
berat.
4) Outlet takoyummy memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas. Hal ini
terlihat dari sikap karyawan outlet takoyummy yang dapat memberikan
pelayanan yang baik kepada konsumennya. Seperti kecepatan dalam
menyajikan hidangan dan merespon keluhan pelanggan. Selain itu,
karyawan outlet takoyummy juga mampu melakukan semua kegiatan
operasional sehingga tidak adanya spesifikasi pekerjaan yang pasti.
Karyawan juga mampu memasarkan produk dengan melakukan penjualan
langsung kepada setiap konsumen yang mengunjungi food court Ekalokasari
Plaza.
5) Proses produksi setiap produk-produk yang dijual di takoyummy memiliki
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah. Hal tersebut
untuk memastikan setiap produk yang diproduksi memiliki rasa dan kualitas
yang sama. Dengan adanya SOP tersebut outlet takoyummy selalu mampu
menjaga kualitas dari setiap produk yang dihasilkannya. SOP berisi
inventarisasi bahan baku, tahapan penyiapan bahan baku, pembuatan produk
sampai penyajian produk.
6) Outlet takoyummy memiliki kebersihan serta kenyamanan outlet. Hal
tersebut dapat terlihat dari dekorasi outlet yang tertata rapi dan menarik.
Desain outlet takoyummy tersebut dapat menarik perhatian konsumen serta
memberikan kenyamanan bagi konsumen yang datang. Semua dekorasi ini di
desain langsung oleh pemilik outlet takoyummy.
6.3.2 Kelemahan
Kelemahan yang dapat diidentifikasi dari outlet takoyummy berdasarkan
7P yaitu :
1) Outlet takoyummy belum memiliki sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM.
Sertifikasi halal dan BPOM ini menyangkut kepercayaan yang diberikan
kepada konsumen akan keamanan serta kehalalan suatu produk karena
dengan memiliki suatu produk yang bersertifikat merupakan salah satu
kekuatan yang diharuskan dimiliki oleh suatu usaha makanan dalam menarik
konsumennya. Selain itu Indonesia juga merupakan negara yang memiliki
masyarakat dengan mayoritas agama Islam sehingga sertifikasi halal tersebut
merupakan jaminan bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk
takoyummy.
2) Sejauh ini harga yang ditetapkan oleh outlet takoyummy belum mengalami
perubahan walaupun pada kasus-kasus tertentu. Perubahan harga sangat
perlu dilakukan untuk menarik minat para konsumen kepada jajanan
takoyummy ini. Perubahan harga yang dimaksud adalah melakukan diskon
atau potongan harga pada hari-hari tertentu atau harga khusus bagi pelajar dan
konsumen yang berulang taun. Perubahan harga tersebut bertujuan untuk
menarik setiap konsumen yang datang serta melakukan pembelian kembali
pada outlet takoyummy.
3) Kegiatan promosi yang dilakukan oleh outlet takoyummy dalam menarik
konsumennya masih kurang maksimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
masyarakat Kota Bogor yang belum mengetahui keberadaan dari outlet
takoyummy. Kegiatan promosi yang dilakukan hanya berada dalam
lingkungan Mall Ekalokasari. Dalam memasarkan produknya takoyummy
hanya menyebarkan leaflet dan brosur kepada pengunjung yang berada di
mall Ekalokasari.
6.3.3 Peluang
1) Peluang yang dimiliki oleh takoyummy dalam usaha bisnis makanan adalah
permintaan yang cukup tinggi. Permintaan yang cukup tinggi dapat dilihat
dari adanya jumlah penduduk kota Bogor yang terus meningkat yang dapat
dilihat pada Tabel 8 peningkatan jumlah penduduk akan mempengaruhi daya
beli masyarakat akan suatu produk. Selain itu permintaan yang cukup tinggi
juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah daerah Kota Bogor melalui
Peraturan Daerah Kota Bogor No.2 mengenai pengembangan potensi
pariwisata yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Kota
Bogor.
2) Perubahan gaya hidup masyarakat serta produktivitas kerja yang tinggi
menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk dan kecenderungan untuk
menikmati makan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan
bertumbuhnya restoran-restoran dan penyaji makanan ringan karena besarnya
keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Bagi outlet takoyummy
selaku penjual jajanan atau makanan ringan hal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memasarkan produknya.
3) Kemajuan teknologi baik teknologi produksi maupun teknologi informasi
merupakan peluang bagi takoyummy itu sendiri dalam memasarkan
produknya agar bisa lebih dikenal di kalangan masyarakat. Kemajuan
teknologi produksi, seperti penggunaan alat-alat produksi yang baik akan
memudahkan dalam proses pembuatan hidangan. Pemanfaatan teknologi
harus dilakukan secara optimal untuk membantu kegiatan operasional outlet
takoyummy dalam menjalankan usahanya. Selain itu kemajuan informasi,
seperti kemudahan dalam mengakses informasi melalui media cetak,
elektronik maupun internet akan memudahkan konsumen outlet takoyummy
di luar Kota Bogor untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Outlet
takoyummy harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada agar bisa menarik
konsumen baru maupun mempertahankan konsumen yang sudah ada.
4) Outlet takoyummy memiliki pemasok utama yang tetap dalam penyediaan
bahan baku, sehingga outlet takoyummy dapat menjaga kualitas dari bahan
baku yang digunakan. Selain itu dengan adanya pemasok utama yang tetap,
outlet takoyummy juga bisa menghasilkan produk yang bermutu yang aman
dan layak untuk dikonsumsi dengan kualitas yang terjaga.
5) Outlet takoyummy memiliki konsumen yang loyal. Untuk menjaga setiap
konsumennya outket takoyummy berusaha selalu memberikan pelayanan yang
baik sehingga setiap konsumen yang datang akan merasa nyaman apabila
berada di outlet takoyummy. Outlet takoyummy harus bisa mempertahankan
pelanggan lama serta menarik pelanggan baru agar produk yang dihasilkan
dapat lebih dikenal oleh masyarakat Kota Bogor
6.3.4 Ancaman
Ancaman yang diidentifikasi dari outlet takoyummy berdasarkan
lingkungan jauh dan lingkungan industri, diantaranya adalah :
1) Persaingan yang cukup tinggi yang dihadapi oleh outlet takoyummy dapat
dilihat dari semakin banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang ada di
Kota Bogor dan banyaknya produk subtitusi dengan konsep waralaba yang
memiliki keunggulan dari segi merk dan pasar. Hal ini membuat persaingan
dalam industri makanan semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat outlet takoyummy harus bisa menawarkan produk yang
berbeda dan menarik bagi konsumen. Hal tersebut akan membuat konsumen
lebih cenderung memilik produk takoyummy.
2) Kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) juga merupakan ancaman bagi outlet takoyummy,
dikarenakan kenaikan harga bahan baku akan berpengaruh pada harga jual
produk dan menyebabkan menurunnya kemampuan daya beli masyarakat
akan suatu produk sehingga masyarakat akan mempertimbangkan kembali
ketika hendak mengkonsumsi makanan ringan atau jajanan.
6.4 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Berdasarkan dari hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman, maka dapat disusun matriks SWOT. Pendekatan matriks SWOT akan
memberikan berbagai alternatif strategi diantaranya adalah strategi S-O, strategi
S-T, strategi W-O, dan Strategi W-T. Formulasi strategi dengan menggunakan
matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Analisis Matriks SWOT pada usaha Takoyummy.
Kekuatan (S) 1. Produk yang bermutu 2. Harga terjangkau 3. Lokasi strategis 4. SDM berkualitas 5. SOP yang jelas 6. Kenyamanan dan
kebersihan outlet
Kelemahan (W) 1. Belum memiliki sertifikat
halal dan sertifikat dari BPOM.
2. Belum adanya strategi promosi melalui harga
3. Promosi belum dilakukan maksimal
Peluang (O)
1. Permintaan yang cukup tinggi
2. Perubahan gaya hidup masyarakat
3. Kemajuan teknologi 4. Memiliki pemasok
tetap yang utama 5. Konsumen yang loyal
Strategi S-O. 1. Penetrasi Pasar.
(S1,S2,S3,S4,S5,S6,O1,O2,O3,O4,O5)
Strategi W-O. 1. Meningkatkan Promosi
(W2,W3,O1,O2,O3,O4)
Ancaman (T) 1. Persaingan yang
cukup tinggi 2. Kenaikan harga BBM
dan bahan baku
Strategi S-T. 1. Pengembangan Produk
(S1,S2,S4,S5,T1,T2)
Strategi W-T. 1. Membuat Sertifikasi Halal,
serta sertifikat dari BPOM (W1,T1)
Tabel 9 merupakan formulasi strategi dengan menggunakan analisis
SWOT. Alternatif strategi yang diperoleh dari matriks analisis SWOT adalah
penetrasi pasar, meningkatkan promosi, pengembangan produk dan membuat
sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
penjelasan dibawah ini
1) Stratregi S-O (Strengths-Opportunities)
Strategi S-O adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk meraih
peluang yang ada guna mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Alternatif
strategi yang diperoleh pada strategi S-O yaitu strategi penetrasi pasar.
Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang ditujukan untuk
meningkatkan penjualan produk saat ini pada pasar yang sudah ada. Dalam
menerapkan strategi penetrasi pasar, faktor yang menjadi pertimbangan outlet
takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi
strategis, SDM berkualitas, SOP yang jelas, kenyamanan dan kebersihan
outlet dihubungkan dengan permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya
hidup masyarakat, kemajuan teknologi memiliki pemasok utama yang tetap
dan memiliki konsumen yang loyal.
Strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy
adalah dengan memperluas jaringan distribusi penjualan, dan memberikan
layanan delivery, sehingga konsumen bisa lebih mengenal keberadaan outlet
takoyummy. Salah satu cara yang dilakukan oleh outlet takoyummy untuk
memperluas distribusi penjualan dalam rangka meningkatkan produk
penjualan yaitu dengan membuka outlet-outlet baru diberbagai wilayah di
Kota Bogor. Selain itu hal lain yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy
untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat Kota Bogor adalah,
memasarkan produknya melalui media cetak atau media elektronik.
Kegiatan memperluas jaringan distribusi dilakukan outlet takoyummy pada
strategi penetrasi pasar ini bertujuan untuk memposisikan outlet takoyummy
dalam benak konsumen sehingga outlet takoyummy memiliki keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan karena pada saat ini outlet takoyummy
memposisikan usahanya sebagai tempat yang menawarkan jajanan oriental
Jepang yang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen yang dipilih
yaitu keluarga dan bukan keluarga. Selain itu outlet takoyummy juga
memposisikan usahanya sebagai outlet jajanan Jepang yang memiliki citarasa
yang tinggi dan keanekaragaman produk yang bervariasi, dengan harga yang
terjangkau.
2) Strategi W-O (Weakness-Opportunities)
Strategi W-O merupakan strategi yang menggunakan peluang yang ada
untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy. Adapun
kelemahan yang diidentifikasi dari outlet takoyummy adalah belum adanya
strategi promosi pasar melalui harga dan promosi yang dilakukan belum
maksimal kemudian peluang yang dapat diraih adalah, permintaan yang
cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi dan
memiliki pemasok utama yang tetap. Strategi yang dapat dilakukan pada
strategi W-O yaitu meningkatkan promosi.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahan biasanya
merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran lainnya. Dengan
adanya promosi maka konsumen dapat mengetahui keberadaan perusahaan,
dan mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan
promosi yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy untuk meningkatkan
penjualan dan menarik konsumen diantaranya adalah, memberikan potongan
harga untuk beberapa kasus tertentu, mengikuti event-event yang ada di Kota
Bogor, melakukan promosi melalui media cetak maupun media elektronik.
a) Mempromosikan outlet takoyummy melalui media cetak
Kegiatan promosi melalui media cetak bisa dilakukan oleh outlet
takoyummy yaitu dengan surat kabar (Koran) dan majalah. Keunggulan
dari memasang iklan dari surat kabar (Koran) adalah flexible, tepat
waktu, cakupan pasarnya cukup luas dan terpercaya. Akan tetapi
kelemahan yang dihadapi oleh outlet takoyummy apabila memasang iklan
di surat kabar (Koran) adalah waktunya sangat singkat, sedangkan
apabila memasang iklan di majalah keunggulannya yaitu selektifitas
geografis, demografis tinggi, dan umur iklan yang relatif panjang. Akan
tetapi kelemahannnya apabila memasang iklan di majalah waktu
pembelian iklan cukup tinggi serta biayanya yang cukup mahal.
Promosi melalui media cetak bisa dilakukan oleh takoyummy dengan cara
memasang iklan yang bertuliskan promosi yang sedang berlangsung di
takoyummy pada beberapa kolom di media cetak lokal. Iklan ini
bertujuan untuk memperkenalkan outlet takoyummy kepada masyrakat
Bogor dan mempromosikan keunggulan produk yang dimiliki oleh
takoyummy seperti produk yang bermutu dan bervariasi yang bisa
dinikmati oleh konsumen serta pelayanan yang baik yang akan membuat
konsumen merasa nyaman apabila membeli produk di takoyummy.
b) Mempromosikan outlet takoyummy melalui media elektronik
Kegiatan promosi melalui media elektronik, bisa dilakukan oleh outlet
takoyummy melalui radio dan jaringan internet. Keunggulan memasang
iklan di radio adalah selektifitas geografi, demografis, dan biayanya
cukup murah akan tetapi kelemahannya adalah radio hanya bersifta audio
sehingga perhatian konsumen akan relatif rendah jika dibandingkan
dngan televisi. Sedangkan keunggulan memasang iklan di jaringan
internet adalah cakupan pasarnya luas, dan lebih murah biayanya,
kelemahannya adalah target pasar tidak terspesifikasi.
Target pasar dari outlet takoyummy adalah keluarga dan bukan keluarga
oleh karena itu promosi melalui media cetak dan media elektronik
diharapkan dapat menarik konsumen baru dan mempertahankan
konsumen lama sehingga tujuan dari outlet takoyummy yaitu
meningkatkan volume penjualan serta meningkatkan loyalitas pelanggan
bisa tercapai dengan baik.
3) Strategi S-T ( Strength-Threat)
Strategi S-T adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
oleh outlet takoyummy untuk menghindari ancaman yang dihadapi. Kekuatan
yang dimiliki oleh outlet takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang
terjangkau, lokasi strategis SDM yang berkualitas, memiliki SOP, kebersihan
dan kenyamanan outlet. Yang dihubungkan dengan ancaman yang dihadapi
outlet takoyummy yaitu persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga
BBM dan bahan baku. Maka alternatif yang dilakukan pada strategi S-T
adalah strategi pengembangan produk.
Semakin banyak jajanan di Kota Bogor menjadikan persaingan akan
jajanan menjadi semakin ramai. Masalah yang ditimbulkan juga semakin
banyak dan rumit, apalagi bila ditambah dengan selera konsumen yang
mudah berubah, persaingan teknologi baru. Daur hidup produk yang semakin
pendek, maka untuk meningkatkan penjualan strategi pengembangan produk
dapat dilakukan oleh outlet takoyummy.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang berusaha
mengembangkan produk baru untuk pasar yang sudah ada dalam rangka
memenuhi perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan strategi
ini yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah menciptakan produk
baru dengan tingkat harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas yang sama,
selain itu dapat juga mendiversifikasi produk yang ada dengan tampilan baru
atau dengan tambahan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk
melakukan strategi tersebut outlet takoyummy dapat dikatakan mampu, karena
outlet takoyummy memiliki bahan baku yang berkualitas serta kemampuan
pemiliknya untuk melakukan riset dan pengembangan dari segi produk.
4) Strategi W-T (Weaknesses-Threats)
Strategi W-T merupakan strategi yang berusaha untuk meminimalisasi
kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy untuk menghindari ancaman.
Kelemahan yang dimiliki oleh outlet takoyummy adalah belum memiliki
sertifikasi halal serta serifikat dari BPOM yang dihubungkan dengan ancaman
yaitu persaingan yang cukup tinggi. Maka strategi yang dapat dilakukan pada
strategi W-T yaitu dengan membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari
BPOM.
Pembuatan sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM bertujuan untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual oleh outlet
takoyummy. Kepercayaan konsumen sangatlah penting terhadap keberhasilan
outlet takoyummy, tanpa adanya kepercayaan dari konsumen outlet
takoyummy tidak akan mampu menghadapi persaingan dalam industri
makanan. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan pola pikir
masyarakat, kini dalam membeli makanan masyarakat tidak hanya
mengutamakan harga dan rasa, akan tetapi konsumen juga memperhatikan
kesahatan dan keamanan makanan yang akan di konsumsi. Sehingga
sertifikasi dan sertifikat halal sangatlah penting agar dapat menjaga
kepercayaan konsumen.
6.5 Perumusan Strategi Pemasaran Outlet Takoyummy Berdasarkan Matriks SWOT
Berdasarkan matriks SWOT yang telah diidentifikasi penerapan strategi
intensif, seperti penetrasi pasar, meningkatkan efektifitas promosi, meningkatkan
kualitas produk dan pengembangan produk, terus menjaga kepercayaan pelanggan
serta membuat sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM, maka bauran pemasaran
outlet takoyummy berdasarkan segmentation, targetting, dan positioning adalah
sebagai berikut :
1) Produk
Outlet takoyummy telah menawarkan produk yang bervariasi dan berkualitas
hal ini dapat dilihat dari daftar menu dan produk yang dihasilkan oleh outlet
takoyummy. Dalam hal ini rekomendasi yang dapat diberikan yaitu dengan
menambahkan variasi produk baru dengan harga yang lebih terjangkau serta
mencantumkan label halal maupun label dari BPOM. Hal ini bertujuan untuk
segmen-segmen yang lebih selektif serta lebih memberikan kepercayaan
kepada pelanggan untuk produk yang akan dikonsumsi.
2) Harga
Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel.
dalam menarik minat konsumen dan untuk meningkatkan penjualan, outlet
takoyummy bisa melakukan promosi melalui harga (pemotongan harga) pada
kasus-kasus tertentu. Pemotongan harga yang bisa dilakukan oleh outlet
takoyummy yaitu bagi konsumen yang melakukan pembelian di hari kerja
mulai Senin sampai Jumat, serta bagi konsumen yang sedang berulang tahun.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan di hari kerja. Potongan
harga yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan memberikan
potongan harga 5-10 persen untuk setiap pembelian.
3) Tempat
Lokasi outlet takoyummy sekarang sudah cukup strategis. Hal ini dapat
dilihat dari lokasi yang merupakan salah satu mall besar yang ada di kota
Bogor, serta letaknya yang berada di food court yang merupakan tempat
untuk melakukan istirahat bagi konsumen yang berada di dalam mall. Akan
tetapi untuk meningkatkan penjualannya maka outlet takoyummy bisa
membuka outlet-outlet baru di mall-mall besar lainnya yang ada di kota
Bogor.
4) Promosi
Kegiatan yang bisa dilakukan oleh outlet takoyummy agar bisa meningkatkan
penjualannya yaitu dengan menjadi sponshorship pada acara-acara yang
diadakan di Kota Bogor serta melakukan promosi melalui media cetak dan
elektronik dan memanfaatkan jaringan internet untuk memperkenalkan
produk takoyummy kepada masayarakat kota Bogor.
5) Orang
Orang merupakan unsur yang sangat penting dalam bauran pemasaran.
Dalam melayani konsumen, karyawan outlet takoyummy juga harus bisa
menciptakan suasana yang menyenangkan serta memberikan pelayanan yang
baik, karena pada dasarnya konsumen adalah orang yang paling penting
dalam keberlangsungan suatu usaha makanan. Pada proses pembelian
biasanya konsumen cenderung memperhatikan pelayanan yang diberikan,
baik dari hal-hal kecil yang dapat membuat konsumen tersebut nyaman
maupun tidak nyaman. Seperti sikap dan pakaian yang dikenakan oleh
karyawan tersebut. Oleh karena itu outlet takoyummy dapat memberikan
pelatihan-pelatihan sederhana kepada karyawan mengenai komunikasi yang
baik kepada konsumen serta mengenakan pakaian seragam yang unik yang
mencerminkan jajanan oriental Jepang. Hal ini bertujuan apabila ada keluhan
dari konsumen, karyawan dapat bisa mengatasinya dengan baik, serta
seragam yang unik bisa membuat konsumen merasa nyaman dengan pakaian
yang dikenakan oleh masing-masing karyawan.
6) Proses
Outlet takoyummy tidak hanya menjual produk, tetapi dalam proses
pembuatan produk juga terdapat unsur jasa yang digunakan yaitu berupa
pelayanan kepada konsumen. Proses merupakan kegiatan yang dapat
dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan
yang baik kepada konsumen. Strategi proses yang telah dilakukan oleh outlet
takoyummy adalah kecepatan dalam penyajian, kecepatan dalam merespon
keluhan pelanggan serta adanya SOP yang jelas. Rekomendasi yang dapat
diberikan yaitu dengan memberikan layanan delivery. Hal tersebut bertujuan
agar mempermudah konsumen dalam melakukan pemesanan produk
takoyummy.
7) Bukti Fisik
Outlet takoyummy memiliki sarana produksi yang lengkap sehingga
mendukung kegiatan produksi yang baik, memiliki desain outlet yang
menarik dengan warna-warna cerah dan kebersihan dari outlet. Selain itu
untuk mempertahankan konsumennya serta mendapatkan konsumen baru
guna meningkatkan penjualan produk dan loyalitas pelanggan. Outlet
takoyummy bisa menyediakan bangku duduk bagi konsumen yang ingin
menunggu pesanan sambil melihat proses produksi yang sedang dijalankan.
6.6 Tahap Keputusan (Analisis Matriks QSPM)
Tahap selanjutnya adalah tahap pengambilan keputusan dalam
menentukan prioritas strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan terlebih
dahulu, maka dilakukan analisis QSPM. Responden dari analisis ini adalah
pemilik perusahaan dan manajer keuangan, dengan pertimbangan bahwa salah
satu pengambil keputusan utama dalam melakukan strategi.
Dalam membuat analisis QSPM diperlukan beberapa langkah seperti berikut ini :
1) Membuat daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memberikan
bobot pada setiap variabel sesuai dengan hasil dari kuesioner yang telah
diberikan kepada responden (Lampiran 2 – 3).
2) Menetapkan nilai daya tarik (attractive score) pada masing-masing strategi
dari variabel kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah diperoleh
pada analisis SWOT sesuai dengan hasil kuesioner yang telah diberikan pada
resonden (Lampiran 4).
3) Menghitung total nilai daya tarik (total attractive score) yang dituliskan
dalam matriks QSPM dengan cara mengalikan bobot dari setiap variabel
dengan nilai (AS) pada masing-masing strategi (Tabel 10).
Tabel 10. Analisis Matriks QSPM
Alternatif Strategi
Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan 1 0,125 3,5 0,44 3 0,375 4 0,5 2,5 0,313 Kekuatan 2 0,101 3 0,30 3,5 0,352 3 0,302 2,5 0,252 Kekuatan 3 0,076 2 0,15 2,5 0,191 2.5 0,191 2 0,153 Kekuatan 4 0,094 1,5 0,14 3 0,281 2.5 0,234 1,5 0,141 Kekuatan 5 0,115 1,5 0,17 2,5 0,286 3 0,344 3,5 0,401 Kekuatan 6 0,087 1,5 0,13 2,5 0,217 2 0,174 2,5 0,217 Kelemahan 1 0,125 1 0,13 2 0,250 2 0,25 4 0,500 Kelemahan 2 0,135 4 0,54 4 0,542 2 0,271 3 0,406 Kelemahan 3 0,142 4 0,57 4 0,569 1.5 0,214 2,5 0,356 Peluang 1 0,167 4 0,67 3,5 0,583 3.5 0,583 3,5 0,583 Peluang 2 0,095 2,5 0,24 3 0,286 3 0,286 3,5 0,333 Peluang 3 0,131 2 0,26 3,5 0,458 4 0,524 3 0,393 Peluang 4 0,125 1 0,13 2 0,250 2 0,25 1,5 0,188 Peluang 5 0,119 4 0,48 2,5 0,298 3 0,357 2,5 0,298 Ancaman 1 0,179 3,5 0,63 4 0,714 4 0,714 4 0,714 Ancaman 2 0,185 1,5 0,28 2 0,369 2 0,369 1,5 0,277 Total 5,241 6,023 5,563 5,524
4) Strategi dengan nilai (TAS) terbesar merupakan strategi prioritas yang cocok
untuk direkomendasikan kepada perusahaan.
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yaitu
strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T. Penjabaran dari hasil
strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut :
1) Strategi penetrasi pasar dengan melakukan perluasan jaringan distribusi dan
layanan delivery. (TAS = 5,241)
2) Strategi meningkatkan promosi untuk meningkatkan penjualan melalui
berbagai media-media lokal. (TAS = 6,02)
3) Strategi pengembangan produk dengan menciptakan poduk baru yang
berkualitas serta harga lebih terjangkau. (TAS = 5,563)
4) Membuat sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM bertujuan untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap outlet takoyummy (TAS =
5,524)
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik
yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy sekarang adalah salah satu strategi
W-O, yaitu meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media
elektronik lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di Kota Bogor,
melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara memberikan diskon-diskon
khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan konsumen yang
melakukan pembelian pada hari kerja. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan
penjualan yang selama ini belum mencapai target penjualan melalui pemasaran
yang lebih efektif.
Outlet takoyummy yang dihadapkan pada persaingan yang ketat dalam
industri makanan harus bisa memanfaatkan setiap kekuatan yang dimilikinya.
Walaupun takoyummy memiliki beberapa kekuatan seperti produk yang bermutu
dan memiliki SOP yang jelas, tetapi apabila produknya tidak dikenal maka produk
tersebut mungkin tidak dapat dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu outlet
takoyummy harus mampu mempengaruhi konsumen baru dan mempertahankan
konsumen lama untuk menciptakan permintaan atas produk sehingga target
penjualan dapat tercapai. Agar dapat memenuhinya maka diperlukan promosi
yang efektif.
Dari keempat strategi yang dihasilkan, salah satu alternatif strategi yang
dapat dijalankan oleh outlet takoyummy yaitu strategi promosi. Strategi promosi
yang dapat dilakukan oleh outlet takoyummy yaitu pembuatan iklan di media-
media cetak lokal, hal ini berfungsi untuk memperkenalkan produk takoyummy
kepada konsumen-konsumen baru yang belum mengetahui keberadaan dari outlet
takoyummy itu sendiri. Iklan yang dilakukan pada media elektronik berupa iklan
yang dipasang di internet dengan tujuan menarik pasar-pasar baru yang potensial.
Strategi promosi yang berikutnya adalah dengan menjadi sponsor pada event-
event lokal yang ada diKota Bogor, khususnya kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh remaja Kota Bogor, hal ini bertujuan untuk membidik target pasar remaja dan
menanamkan dalam benak konsumen bahwa outlet takoyummy merupakan jajanan
oriental khas Jepang yang ada di Kota Bogor.
Strategi promosi terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
diskon-diskon khusus pada setiap konsumen yang berulang tahun maupun
konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan konsumen lama dengan harapan para konsumen akan
melakukan pembelian secara berulang di oulet takoyummy.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1) Visi dari takoyummy adalah sebagai usaha yang bergerak di bidang kuliner,
dengan produk inovatif dan menjadi pemain utama di kelasnya. Sementara
misi dari takoyummy sendiri adalah :
a) Menjadikan usaha ini lewat brand dan produknya dapat dipercaya serta
dekat dengan konsumen melalui pengutamaan kualitas produk dan
pelayaan.
b) Menjadikan usaha ini berkembang dan mendapatkan untung maksimal
dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang baik dalam
pengelolaannya.
c) Menjadikan usaha ini sebagai patok duga dari usaha sejenis dengan
melakukan evaluasi, pengembangan dan inovasi terhadap produk dan
brand yang dijalankan.
2) Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh outlet takoyummy
adalah:
a) Strategi product, berupa kualitas produk yang berkualitas serta inovasi
dan kebersihan produk yang diciptakan.
b) Strategi price, strategi yang dijalankan adalah berupa harga khusus
terhadap konsumen yang berulan tahun dan konsumen yang melakukan
pembelian di hari kerja.
c) Strategi place, memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau.
d) Strategi promotion, strategi promosi yang telah dilakukan oleh outlet
takoummy adalah melalui penyebaran leaflet, brosur, poster dan surat
kabar.
e) Strategi people, memiliki karyawan dengan keterampilan yang baik dan
mampu mengerjakan semua pekerjaan yang ada di outlet takoyummy.
f) Strategi process, outlet takoyummy mampu menyajikan secara cepat,
kecepatan dalam merespon keluhan konsumen, kemudahan dalam
transaksi karyawan serta peningkatan kinerja karyawan.
g) Strategi physic, memiliki dekorasi tempat yang menarik, warna bangunan
yang cerah serta dan kebersihan restoran serta berdekatan dengan food
court yang memiliki fasilitas hotspot.
3) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, outlet takoyummy memiliki
sembilan faktor kritis yang terdiri dari enam kekuatan dan tiga kelemahan.
Kekuatan yang dimiliki oleh outlet takoyummy yaitu produk yang bermutu,
harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas,
memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan
yang menjadi kelemahan dari outlet takoyummy adalah belum memiliki
sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi
melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas
kawasan mall Ekalokasari).
4) Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka dapat disimpulkan
bahwa outlet takoyummy memiliki tujuh faktor kritis yang terdiri dari lima
peluang dan dua ancaman. Peluang yang dimiliki outlet takoyummy adalah
permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan
teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal.
Sedangkan yang menjadi ancaman outlet takoyummy dalam dunia bisnis
restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan
pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
5) Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh empat strategi yang dapat
direkomendasikan kepada outlet takoyummy. Strategi pertama yaitu strategi
S-O adalah melakukan strategi penetrasi pasar dengan memperluas jaringan
distribusi penjualan dan memberikan layanan delivery sehingga konsumen
bisa lebih mengenal keberadaan outlet takoyummy. Strategi yang kedua
adalah strategi W-O yaitu meningkatkan promosi. Kegiatan promosi yang
dapat dilakukan oleh outlet takoyummy adalah dengan memberikan potongan
harga untuk beberapa kasus tertentu, mengikuti event-event yang ada di Kota
Bogor dan melakukan promosi melalui media cetak serta media elektronik
lokal. Strategi yang ketiga adalah strategi S-T yaitu melakukan
pengembangan produk dengan menciptakan produk baru dengan tingkat
harga yang terjangkau tetapi kualitas yang sama serta mendiversifikasi
produk yang ada dengan tampilan baru atau disesuaikan dengan keinginan
konsumen. Strategi yang terakhir adalah strategi W-T yang dapat dilakukan
oleh outlet takoyummy adalah dengan membuat sertifikasi halal dan sertifikat
dari BPOM dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap produk yang dijual oleh outlet takoyummy.
6) Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang
dapat dilakukan oleh outlet takoyummy sekarang adalah salah satu strategi W-
O dengan nilai TAS sebesar 6,023, yaitu meningkatkan promosi melalui iklan
pada media cetak dan media elektronik lokal, menjadi sponsorship pada
event-event yang ada di Kota Bogor, melakukan promosi melalui harga yaitu
dengan cara memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang
berulang tahun, dan konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja.
Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan yang selama ini belum
mencapai target penjualan melalui pemasaran yang lebih efektif.
7.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, didapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pengembangan industri makanan. Maka peneliti memberi saran dan
masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan. Saran
tersebut adalah :
1) Meningkatkan kepercayaan halal dengan membuat sertifikasi halal dan
sertifikat dari BPOM.
2) Meningkatkan promosi melalui iklan radio, website, dan menjadi sponsorship
dalam event-event atau kegiatan remaja yang diadakan di Kota Bogor.
3) Membuka cabang baru di pusat perbelanjaaan yang ada di Kota Bogor untuk
meraih target pasar yang lebih luas.
4) Selalu memperhatikan permintaan pasar terhadap makanan ringan sehingga
produk yang dijual sesuai dengan keinginan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor.2010.Kota Bogor dalam Angka. BPS Kota Bogor.
Dani D. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Roti Merek “Sari Roti & Boti” di Bogor [ skripsi ]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
David F R. 2004. Manajenen Strategis. Edisi Kesepuluh. Buku I. Jakarta : Prenhallindo
Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Arsip Data Kepariwisataan. Bogor.
Goh dan Hor. 2003. Manajemen Strategi dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hiam dan Schewe. 1994. Aplikasi Ilmu Pemsaran dalam Berbisnis. Terjemahan. Jakarta : Erlangga.
Jauch dan Glueck. 1988. Penerapan Strategi Pemasaran. Terjemahan. Edisi Pertama. Jakarta: Media Kompetindo.
Kartajaya M. 2004. Keberuntungan Strategi Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.
Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jilid1. Jakarta : Salemba Empat.
_______ . 2002. Manajemen Strategi. Jakarta : Prenhallindo
_______ . and Armstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
_______________________. 1996. Struktur Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Maulina. 2009. Strategi Pengembangan Usaha pada Death By Chocolate (DBC) & Spageti Restaurant Kota Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Meilawati E Y. 2007. Strategi Pengembangan Usaha pada Death by Chocolate & Spageti Restaurant [ skripsi] . Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Mukti H T. 2007. Analisis Strategi Pemasaran pada Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor [ skripsi ]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Pearce and Robinson. 1997. Strategic Management. Edisi Terjemahan. Jakarta : Binarupa Aksara.
Porter. 1991. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti F. 2009. Flexible Marketing. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Siahan R. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Jajanan Tradisional [skripsi]. Bogor: Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Simamora B. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Stanton dan Lamarto. 1994. Pemasaran Terstruktur. Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Swastha dan Irawan. 1990. Unsur dan Aspek Penting dalam Memasarkan Produk. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Grafindo.
Tjiptono F. 1997. Strategi Pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Torsina M. 2000. Usaha Restoran yang Sukses. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer.
Umar, Husein. 2001. Strategic Management In Action. Cetakan Kelima. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tampilan Outlet takoyummy
Lampiran 2. Penilaian Responden terhadap Faktor Internal
Responden 1 (Pemilik Takoyummy)
Faktor Internal A B C D E F G H I TOTAL BOBOT Produk yang bermutu A 2 3 3 2 2 2 2 2 18 0,125 Harga yang terjangkau B 2 2 1 2 2 2 2 1 14 0,097 Lokasi outlet yang strategis C 1 2 3 1 2 1 1 1 12 0,083 SDM yang berkualitas D 1 3 1 2 2 1 1 1 12 0,083 SOP yang jelas E 2 2 3 2 3 2 1 1 16 0,111 kenyamanan dan kebersihan outlet F 2 2 2 2 1 2 2 1 14 0,097 Belum memiliki sertifikat halal G 2 2 3 3 2 2 2 2 18 0,125 belum ada strategi promosi harga H 2 2 3 3 3 2 2 2 19 0,132 promosi belum maksimal I 2 3 3 3 3 3 2 2 21 0,146 TOTAL 144 1,000
Responden 2 (Bagian Keuangan )
Faktor Internal A B C D E F G H I TOTAL BOBOT
Produk yang bermutu A 3 3 2 2 2 2 2 2 18 0,125 Harga yang terjangkau B 1 3 2 2 3 2 1 1 15 0,104 Lokasi outlet yang strategis C 1 1 2 1 2 1 1 1 10 0,069 SDM yang berkualitas D 2 2 2 2 3 2 1 1 15 0,104 SOP yang jelas E 2 2 3 2 3 2 2 1 17 0,118 kenyamanan dan kebersihan outlet F 2 1 2 1 1 1 1 2 11 0,076 Belum memiliki sertifikat halal G 2 2 3 2 2 3 2 2 18 0,125 belum ada strategi promosi harga H 2 3 3 3 2 3 2 2 20 0,139 promosi belum maksimal I 2 3 3 3 3 2 2 2 20 0,139 TOTAL 144 1,000
Bobot Rata-rata
Faktor Intenal responden 1 responden 2 Bobot Rata-Rata A 0,125 0,125 0,125 B 0,097 0,104 0,101 C 0,083 0,069 0,076 D 0,083 0,104 0,094 E 0,111 0,118 0,115 F 0,097 0,076 0,087 G 0,125 0,125 0,125 H 0,132 0,139 0,135 I 0,146 0,139 0,142
Lampiran 3. Penilaian responden terhadap faktor eksternal
Responden 1 (Pemilik Takoyummy)
Faktor Eksternal A B C D E F G TOTAL BOBOT Permintan tinggi A 2 3 3 2 2 2 14 0,167 Perubahan gaya hidup masyarakat B 2 2 1 2 1 1 9 0,107 Kemajuan teknologi C 1 2 2 3 1 1 10 0,119 Pemasok tetap utama D 1 3 2 2 2 1 11 0,131 konsumen loyal E 2 2 1 2 2 2 11 0,131 Persaingan tinggi F 2 3 3 2 2 2 14 0,167 Kenaikan BBM dan BB G 2 3 3 3 2 2 15 0,179 TOTAL 84 1,000
Responden 2 (Bagian Keuangan)
Faktor Eksternal A B C D E F G TOTAL BOBOT Permintan tinggi A 3 2 3 2 2 2 14 0,167 Perubahan gaya hidup masyarakat B 1 1 1 2 1 1 7 0,083 Kemajuan teknologi C 2 3 2 3 1 1 12 0,143 Pemasok tetap utama D 1 3 2 2 1 1 10 0,119 konsumen loyal E 2 2 1 2 1 1 9 0,107 Persaingan tinggi F 2 3 3 3 3 2 16 0,190 Kenaikan BBM dan BB G 2 3 3 3 3 2 16 0,190 TOTAL 84 1,000
Bobot Rata-rata
Faktor Eksternal responden 1 responden 2 bobot rata2 A 0,167 0,167 0,17 B 0,107 0,083 0,10 C 0,119 0,143 0,13 D 0,131 0,119 0,13 E 0,131 0,107 0,12 F 0,167 0,190 0,18 G 0,179 0,190 0,18
Lampiran 4. Nilai Attractive Score untuk Masing-masing Alternatif Strategi
Faktor Kunci
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Responden Rata-
rata Responden Rata-
rata Responden Rata-
rata Responden Rata-
rata 1 2 1 2 1 2 1 2 Kekuatan 1 4 3 3,50 3 3 3 4 4 4 2 3 2,5 Kekuatan 2 3 3 3,00 4 3 3,5 3 3 3 2 3 2,5 Kekuatan 3 2 2 2,00 3 2 2,5 2 3 2,5 2 2 2 Kekuatan 4 2 1 1,50 3 3 3 2 3 2,5 2 1 1,5 Kekuatan 5 1 2 1,50 3 2 2,5 3 3 3 4 3 3,5 Kekuatan 6 2 1 1,50 2 3 2,5 2 2 2 2 3 2,5 Kelemahan 1 1 1 1,00 2 2 2 2 2 2 4 4 4 Kelemahan 2 4 4 4,00 4 4 4 2 2 2 3 3 3 Kelemahan 3 4 4 4,00 4 4 4 1 2 1,5 3 2 2,5 Peluang 1 4 4 4,00 4 3 3,5 4 3 3,5 3 4 3,5 Peluang 2 2 3 2,50 3 3 3 3 3 3 3 4 3,5 Peluang 3 3 1 2,00 3 4 3,5 4 4 4 3 3 3 Peluang 4 1 1 1,00 2 2 2 2 2 2 2 1 1,5 Peluang 5 4 4 4,00 3 2 2,5 3 3 3 3 2 2,5 Ancaman 1 4 3 3,50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Ancaman 2 2 1 1,50 2 2 2 2 2 2 2 1 1,5
Keterangan :
Strategi 1 : Penetrasi Pasar (S-O)
Strategi 2 : Meningkatkan Promosi ( W-O)
Strategi 3 : Pengembangan Produk (S-T)
Strategi 4 : Membuat Sertifikasi Halal dan Sertifikat dari BPOM (W-T)
Lampiran 5. Kuisioner untuk Responden
1. Penilaian bobot terhadap faktor internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan)
Petunjuk pengisian Penilaian bobot variabel dengan menggunakan skala 1,2,3 Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika Indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : JIka indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Catatan : cara membaca perbandingan dimulai pada variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan ahrus konsisten. Faktor Internal
A B C D E F G H I Total
A B C D E F G H I
Total Keterangan : Kekuatan
A = produk yang bermutu B = harga yang terjangkau C = lokasi outlet yang strategis D = SDM yang berkualitas E = SOP yang jelas F = kenyamanan dan kebersihan outlet Kelemahan
G = belum memiliki sertifikat halal H = belum ada strategi promosi harga I = promosi belum maksimal
2. Penilaian bobot terhadap faktor eksternal perusahaan (peluang dan ancaman)
Petunjuk pengisian Penilaian bobot variabel dengan menggunakan skala 1,2,3 Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika Indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : JIka indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Catatan : cara membaca perbandingan dimulai pada variabel pada baris 1 terhadap kolom 1 dan ahrus konsisten. Faktor Internal
A B C D E F G Total
A B C D E F G
Total Keterangan : Peluang
A = permintaan tinggi B = perubahan gaya hidup masyarakat C = kemajuan teknologi D = pemasok tetap utama E = konsumen loyal Ancaman
F = persaingan tinggi G = kenaikan BBM dan bahan baku