Analisis Struktural Cerpen Kado Perkawinan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Struktural Intrinsik Cerpen Kado Perkawinan

Citation preview

73BAB IIPEMBAHASANPendekatan struktural merupakan pendekatan intrinsik, yakni membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada di luar karya sastra (Satoto dalam Rokhmansyah, 2011). Pendekatan struktural mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984: 135). Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan struktural adalah suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang cara kerjanya menganalisis unsur-unsur struktur yang membangun karya sastra dari dalam, serta mencari relevansi atau keterkaiatan unsur-unsur tersebut dalam rangka mencapai kebulatan makna.Seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang, pendekatan struktural merupakan bentuk pengkajian karya sastra dengan menguraikan secara rinci unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat.TemaMenurut Tujiyono (2005), tema ialah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat mengikat kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.Dalam cerpen Kado Perkawinan ini menonjolkan tema suatu bentuk kekecewaan Rabiah atas profesi ayahnya, yakni tukang cukur. Namun, yang menjadi tema sebenarnya dalam cerpen ini adalah kesadaran Rabiah bahwa profesi tukang cukur tidak seburuk yang ia asumsikan ketika sebelum bersuamikan seorang tukang cukur istana, Sukri. Hal ini terlihat pada nukilan:Dari beranda, terdengar ayahnya mengeluarkan sepeda. Rabiah turun dari atas tempat tidur dan membuka pintu kamar. Dia keluar ke ruang tengah. Dari beranda, ayahnya keluar mendorong sepeda ke pekarangan. Orang itu menyandarkan sepedanya di tepi pagar. Tukang cukur itu kembali ingin masuk kembali ke dalam rumah hendak mengambil peti kecil tempat alat-alat cukurnya. Rabiah memandang ayahnya. Baru kali ini ia melihat betapa menderitanya orang tua itu. Berdiri seharian penuh di bawah pohon. Rabiah hampir berlari mengambil peti alat cukur ayahnya. Membawanya berlari ke hadapan orang tua itu. Begitu dia sampai, dia terus mendekap ayahnya. Dia menangis. PenokohanCerpen Kado Perkawinan memiliki berbagai tokoh yang berperan membangun ceritanya. Tokoh-tokoh tersebut yaitu Rabiah, tetangga atau orang yang mengejek Rabiah, ayah Rabiah, ibu Rabiah, dan Sukri.RabiahRabiah merupakan tokoh utama, kompleks, dan tokoh protagonis dalam cerpen--Kado Perkawinan--ini. Dikatakan kompleks karena dalam alur cerita terjadi perubahan watak pada tokoh ini, yang mulanya protes atas profesi ayahnya, kemudian luluh karena ia mendapat suami pegawai negeri, selanjutnya merasa protes lagi atas kenyataan yang ia terima tentang suaminya, dan akhirnya bermuara pada kesadaran Rabiah terkait profesi tukang cukur ini. Tergolong protagonis karena frekuensi munculnya dalam cerita yang paling dominan di antara tokoh-tokoh lain. Di samping itu, cerpen ini juga memang mengusung cerita dari kehidupan Rabiah. Hal ini terlihat pada seluruh isi cerita yang mengeksplor masalah Si Rabiah. Dimulai dari awal cerita yang mengisahkan ketika semasa SMP sering diejek oleh temannya lantaran ia anak seorang tukang cukur.Sejak bisa mengingat sampai sekolah di SMP, Rabiah merasakan anak-anak selalu mengejeknya dengan ejekan serupa*. Di bagian tengah juga diwujudkan dalam protesnya atas profesi ayahnya tersebut kepada ibunya.Ketika masih gadis kecil, ia pernah bertanya kepada ibunya,Mengapa bapak menjadi tukang cukur?Mengapa kau bertanya begitu?Orang mengejekku dengan kata-kata: anak si tukang cukur.Kau malu?Aku malu bu. Di bagian lain juga terdapat nukilan ketika Rabiah menikah dengan Sukri. Tadi pagi, penghulu menikahkan dia dengan kekasihnya. Di bagian akhir pun juga jelas terpapar tentang Rabiah, yaitu ketika ia menyadari profesi ayahnya adalah tidak profesi negatif seperti yang dikutipkan pada bagian tema di atas.Tetangga atau orang yang menegejek RabiahTokoh yang dimaksud dalam bahasan ini tergolong tokoh sederhana yang masuk dalam kategori antagonis atau penentang karakter tokoh utama, Rabiah. Hal ini ditunjukkan dalam nukilan, Pinjam sisirmu, kata mereka mengejek. Ayah RabiahAyah Rabiah termasuk tokoh sederhana yang sebenarnya tidak terlibat langsung dalam percakapan cerpen. Namun, sosok tidak kalah esensinya atas tokoh-tokoh lain. Hal ini terlihat pada hampir seluruh bagian cerpen memaparkan sosok tokoh ini, meskipun hanya lewat pemaparan tokoh-tokoh lain dan pengarangnya tentunya.*) ejekan yang berupa ia seorang anak tukang cukurIbu RabiahIbu Rabiah termasuk tokoh sederhana yang membela situasi atau keadaan tokoh utama, yakni Rabiah, anaknya. Hal ini terpapar pada nukilan pada saat ia menjelaskan tentang kemuliaan sebuah profesi. Semua pekerjaan itu mulia, anakku. Begitu si ibu menasehati anaknya, SukriSukri adalah tokoh yang dapat dikatakan tokoh kedua dalam cerpen ini. Sosok ini memiliki karakter tokoh yang kompleks, seperti halnya Rabiah, istrinya. Dikatakan kompleks karena dia memiliki pengaruh dalam cerita yang digambarkan dapat memberikan surprise kepada para pembaca cerpen ini. Dalam nukilan digambarkan bahwa dia mulanya diketahui sebagai pegawai negeri kantoran. Namun, sesuatu hal mengejutkan terungkap ketika Rabiah telah menjadi istrinya, yaitu dia menyatakan bahwa dia juga seorang tukang cukur (istana) yang mana termasuk profesi yang sangat dibenci oleh istrinya itu. Akan tetapi, dengan ini bisa menjadikan istrinya sadar akan sesuatu hal, yakni semua profesi itu mulia, seperti yang dikatakan ibunya ketika ia masih gadis kecil dulu. Berikut nukilan yang berunsur surprise, Kau jangan kecewa. Semua pekerjaan itu mulia, saying. Aku adalah tukang cukur istana. AlurAlur adalah sebuah gambaran jalan cerita pada suatu prosa. Alur ini dapat berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran. Setiap jenis alur dapat dianalisis dari sebuah jalan cerita prosa tersebut. Digolognkan alur maju jika prosa tersebut secara kronologisnya berjalan ke depan sampai akhir cerita. Digolongkan mundur apabila prosa tersebut secara kronologisnya berawal dari kekinian dan menceritakan kisah pada masa lampau. Kemudian digolongkan campuran jika sebuah prosa memiliki kekronologisan yang berpadu antara alur maju dengan campuran.Dalam cerpen Kado Perkawinan ini memiliki alur yang tergolong alur campuran. Hal ini dapat dibuktikan dalam nukilan-nukilan berikut:Sejak bisa mengingat sampai sekolah di SMP (1);Tadi siang, waktu ia mengantar undangan perkawinannya kepada Sri, temannya sekolah di SMP, (2);Ketika masih gadiis kecil, ia pernah bertanya pada ibunya (3);Rabiah selalu ingat bagaimana berat hatinya bila disuruh ibunya untuk sekali-kali mengantar nasi ke tempat ayahnya bekerja. (4);Sekarang terwujudlah bagi Rabiah, untuk meninggalkan sebutan anak tukang cukur darinya. (5);Tadi pagi, penghulu telah menikahkan dia dengan kekasihnya. (6).Dari berbagai uraian sejumlah nukilan di atas yang rata-rata ditunjukkan dengan keterangan waktu yang selalu berubah-ubah, dari kekinian ke masa lampau dan ke kekinian lagi, dapat dikatakan bahwa alur dari cerpen ini adalah alur campuran.LatarLatar adalah salah satu unsur intrinsik yang memiliki penjelasan terhadap suatu kejadian dalam cerita yang terdiri atas latar tempat, waktu, suasana.TempatSMP RabiahSejak bisa mengingat sampai sekolah di SMP, Rabiah merasakan anak-anak selalu mengejeknya dengan ejekan serupa. Tempat kerja ayahnyaAyahnya selalu didapatinya tagak berdiri lama-lama di belakang orang yang duduk di atas kursi. BerandaDari beranda, terdengar ayahnya mengeluarkan sepeda. WaktuSiang hariTadi siang, waktu ia mengantar undangan perkawinannya.Pagi hariTadi pagi, penghulu telah menikahkan dia dengan kekasihnya.Latar pagi hari juga tersirat pada akhir cerita, yakni ketika ia melihat ayahnya yang hendak pergi ke tempat ia bekerja dari berandanya.Malam hariMalam ini adalah pesta perkawinan itu.SuasanaMarah atau jengkelSebak kata-kata yang menyakitkan itu sudah dihapalnya. Kata-kata itu seperti pisau belati yang disayatkan ke tepi hatinya BenciDia benci melihat ketam cukur itu.Bahagia Di dalam beberapa waktu beberapa hari lagi, orang akan melupakan dari mana ia datang sebelumnya. Orang hanya akan mengatakan, Nyonya Sukri. Isteri seorang pegawai negeri.Haru Baru kali ini ia melihat betapa menderitanya orang tua itu. Berdiri seharian penuh di bawah pohon. Rabiah hampir berlari mengambil peti alat cukur ayahnya. Membawanya berlari ke hadapan orang tua itu. Begitu dia sampai, dia terus mendekap ayahnya. Dia menangis. Sudut PandangCerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga maha tahu. Dikatakan demikian karena di dalam cerita ini, pengarang mengetahui segala sesuatu hal yang ada dalam isi cerita. Seolah-olah dia memang mengetahui dan mengatur semuanya, mulai dari suasana, latar, dan karakter tiap tokohnya.AmanatAmanat yang dapat diambil dari cerpen Kado Perkawinan ini adalah, bahwa setiap profesi itu adalah mulia. Hal ini seperti yang diucapkan ibu Rabiah ketika menasihati anaknya tersebut.