Upload
trananh
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA
PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS
BAHASA INDEKS DI LIBRARY AND KNOWLEDGE CENTER
(LKC) THE JOSEPH WIBOWO CENTER (JWC) BINUS
INTERNATIONAL UNIVERSITY
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
SAPARI
NIM : 1110025000019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2014 M
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)PADA PENGGUI{A SISTEM TEMU BALIK I]\FORMASI'
BERBASIS BAHASA INIDEKS DI LIBRARY ANIDKNOWLEDGE CENTER (tKC) THE JOSEPH WIBOWOCBI{TER (JWC) BINUS II{TERI{ATIONAL UNIVERSITY
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi persyaratan Memperoreh
Gelar Sarjana Ilmu perpustakaan (S.Ip)
SAPARIMM: 1110025000019
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN IIUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF IIIDAYATULLAH
JAKARTA1436H I 2014M
Di bawah Bimbingan
NIP : 19710103 200003 t 0A2
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sapari
:1110025000019
: Ilmu Perpustakaan
NIM
Jurusan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul 66Analisis
Technology Acceptance Model (TAI1{) pada Pengguna Sistem Temu Balik
Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowledge Center (LKC)
The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University" adalah
benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penlusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar
pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
undang-undang jika temyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau
jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
J akafia, 1 9 Desemb er 201 4
Judul Skripsi : Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada Pengguna
Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di LKC
JWC Binus International Universify
Idian Skripsi : 4 Desember 2014
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim penguji sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (Sl) pada Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Iakarta, 4 Desember 2014
TandaTangan Tanggal
Nama
MM
1. Ketua Sidang
2. Sekretaris Sidang
'olrf'04
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
: Sapari
:1110025000019
Pungki Purnomo. MLISNIP: 19641215 199903 1 005
Mukmin Suprayogi. M.SiNIP: 19620301 199903 I
Ade Abdul Hak. M.HumNIP: 19710103 200003 1 00
Ida Farida. MLISMP: 19700407 200003 2 003
Mukmin Supra]'ogi. M. SiMP: 19620301 199903 1001
&'/ eLn\
/ l't'3. Pembimbing
4. Penguji I "'if1t f zc,g
5. Penguji II
lll
(t
iv
ABSTRAK
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA
PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS BAHASA
INDEKS DI LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
Oleh : Sapari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh
LDO (Library Desain OPAC) , TR (Terminology), SK (Abilities and Skill) terhadap PEU
(Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU
(Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada
penelitian ini berjumlah 95 mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC (Library and
Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang
berada di jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Peneliti ini menggunakan
analisis linier berganda sebagai alat statistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU
(4,25), PU (4,13) sangat tinggi. Sementara variabel ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00),
BIU (3,96), dan AUB (4,01) tinggi. Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua
variabel adalah tinggi (4,00). Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
yaitu; LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen,
maka peneliti mengemukakan 25 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan
pengaruh antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PU, dan PEU signifikan
(antara 0,000 s/d 0,001), sedangkan hubungan antara lima variabel independen tersebut
terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB tidak signifikan (0,0315 s/d 0,103). Hasil akhir
dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap
dependen pada penelitian ini adalah sangat lemah dan berlawanan (0,163) sehingga
korelasi tidak signifikan. Dengan demikian dari 25 hipotesis, 7 hipotesis diterima dan 19
hipotesis ditolak.
Kata kunci: Technology Acceptance Model (TAM), sistem temu balik informasi,
bahasa indeks
v
ABSTRACT
ANALYSIS OF TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ON THE
USERS OF THE INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM OF THE INDEX
LANGUAGE BASED
IN LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY
By: Sapari
This research attemps to know the description of the variables, the relations and the
influence of LDO (Library Desain OPAC) , TR (terminology), SK (Abbilities and Skill)
toward PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward
Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). The
respondents of this research are 95 collage students who are actively using the LKC JWC
(Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International
University at jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, South Jakarta. The research user linier
analysis as a statistic instrument.
The result of the research shows that the description of the variables LDO (4,23),
PEU (4,25), PU (4,13) are very high, while the variables of ATU (4,13), TR (4,02), SK
(4,00), BIU (3,96), and AUB (4,01) are high. Thus the average of the variable is high
(4,00). To know the connection between the independent variables: LDO, TR, SK,
PEU, PU, ATU, BIU, toward AUB as the dependent variable, the researcher formulates
25 hypotesis. The result from the hypotesis shows the influence among the independent
variables; LDO, TR, SK, PU, and PEU are significant (between 0,000 s/d 0,001), whereas
the correlation among those 5 variables toward ATU, BIU, and AUB are not significant
(0,315- 0,103). The final test result correlation found that the influence from all
independent variables from this research on contrary very weak significant. Therefore
from the 25 hypotesis, there are 7 hypotesis are accepted and 19 hypotesis are rejected.
Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), information retrieval system,
language index
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang
pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan
petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu
Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowladge center The
Joseph Wibowo Center (LKC JWC) Binus International University. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup
bagi manusia.
Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang
yang tidak penulis sebutkan namanya.
Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku dekan Fakultas Adab dan
Humaniora
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan
4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas
bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Imam Budi Prasetiawan, SS selaku kepala LKC JWC Binus
International University. terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk
melakukan penelitian di perpustakaan yang Bapak pimpin.
vii
6. Ibu Lilik Istiqoroh, M.Hum selaku Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum. Terimakasih atas segala perhatian dan waktu Ibu yang diberikan
untuk menyumbangkan informasi kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap
ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan kepada
penulis selama kuliah.
8. Kepada para sahabatku JIPERS terutama IPI A 2010, IPI B 2010 dan IPI C
2010, Komunitas Sepeda Sehat UINJKT, rekan-rekan staf LKC JWC Binus
International University, ARKADIA dan KKN SINERGI 2010 terimakasih
atas informasi dan motivasi serta bertukar pikiran baik dalam hal akademis
maupun non akademis.
9. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan Skripsi ini.
10. Bapak dan Ibu yang selalu setia memberikan segalanya demi kebaikanku.
Terima kasih atas setiap doa yang engkau lantunkan untukku dan dukungan
yang tiada henti-hentinya.
Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari
Pembaca untuk kebaikan pembuataun laporan penelitian selanjutnya, penulis juga
memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam
penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis
dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jakarta, Desember 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Pematasan dan Perumusan Masalah .............................................. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 6
D. Metode Penelitian ......................................................................... 8
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian.................................................. 8
2. Sumber Data Penelitian ............................................................ 9
3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 9
4. Populasi dan Sampel ................................................................ 10
5. Teknik Analisis Data ................................................................ 11
6. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 19
7. Model Penelitian ...................................................................... 23
8. Hipotesis ................................................................................... 23
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 26
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................... 26
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi................................ 26
2. Fungsi Perpustakaan ............................................................... 28
3. Tujuan Perpustakaan .............................................................. 29
B. Technology Acceptance Model .................................................... 30
1. Konsep Technology Acceptance Model ................................. 30
2. Model TAM ............................................................................ 32
a. External Variabel ............................................................. 33
b. Perceived Ease of Use (PEU) .......................................... 35
c. Perceived Usefullness (PU) ............................................. 35
d. Attitude Toward Using (ATU) ........................................ 35
e. Behavioral Intention to Use (BIU) .................................. 36
f. Actual Usage Behavior (AUB) ........................................ 36
C. Sistem Temu Balik Informasi ...................................................... 37
1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi .............................. 37
2. Fungsi Sistem Temu Balik Informasi ..................................... 39
3. Tujuan Sistem Temu Balik Informasi .................................... 40
D. Bahasa Penelusuran ...................................................................... 41
1. Pengertian Bahasa Penelusuran .............................................. 41
2. Bahasa Alami .......................................................................... 41
3. Bahasa Terkontrol ................................................................... 44
E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa
Indeks ........................................................................................... 47
F. Penelitian Terdahulu .................................................................... 52
x
BAB III GAMBARAN UMUM LKC JWC .................................................. 55
A. Profil LKC JWC ........................................................................... 55
1. Sejarah Singkat LKC JWC ..................................................... 55
2. Visi dan Misi .......................................................................... 55
3. Jenis Layanan LKC JWC ....................................................... 56
4. Struktur Organisasi ................................................................. 61
5. Koleksi LKC JWC ................................................................. 61
6. Fasilitas LKC JWC................................................................. 62
7. Sumber Daya Manusia ........................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 64
A. Profil Responden ......................................................................... 64
1. Karakteristik Profil Responden .............................................. 64
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 65
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............ 66
2. Deskriptif Responden Berdasarkan Variabel ......................... 66
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 72
1. Hasil Uji Kualitas Data .......................................................... 72
a. Hasil Uji Validitas Data ..................................................... 72
b. Hasil Uji Reliabilitas.......................................................... 80
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 82
a. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 82
b. Hasil Uji Multikolonieritas ................................................ 88
3. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 90
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 90
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ....................................... 92
xi
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ........................................... 94
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ................................. 105
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau
DE) ..................................................................................... 117
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect
Effect atau IE) ................................................................... 119
g. Pengaruh Total ................................................................... 120
h. Diagram Jalur Model ......................................................... 121
C. Pembahasan ......................................................................................... 123
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 128
A. Kesimpulan ................................................................................... 128
B. Saran ............................................................................................. 131
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 132
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
1.1 Jenis anggota LKC JWC .......................................................................... 10
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 53
4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................................. 64
4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin .................... 65
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 66
4.4 Hasil Uji Statistik Deskripsi LDO ............................................................. 67
4.5 Hasil Uji Statistik Deskripsi TR ................................................................ 68
4.6 Hasil Uji Statistik Deskripsi SK ................................................................ 68
4.7 Hasil Uji Statistik Deskripsi PEU ............................................................. 69
4.8 Hasil Uji Statistik Deskripsi PU ................................................................ 69
4.9 Hasil Uji Statistik Deskripsi ATU ............................................................. 70
4.10 Hasil Uji Statistik Deskripsi BIU .............................................................. 70
4.11 Hasil Uji Statistik Deskripsi AUB ............................................................ 71
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel LDO ............................................................. 73
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel TR ................................................................ 74
4.14 Hasil Uji Validitas Variabel SK ................................................................ 75
4.15 Hasil Uji Validitas Variabel PU ................................................................ 76
4.16 Hasil Uji Validitas Variabel PEU .............................................................. 77
4.17 Hasil Uji Validitas Variabel ATU ............................................................. 78
4.18 Hasil Uji Validitas Variabel BIU .............................................................. 79
4.19 Hasil Uji Validitas Variabel AUB ............................................................. 80
4.20 Hasil Uji Relibiltas ................................................................................... 81
4.21 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 86
xiii
4.22 Hasil Uji Multikolonieritas ATU .............................................................. 88
4.23 Hasil Uji Multikolonieritas BIU ................................................................ 89
4.24 Hasil Uji Multikolonieritas AUB .............................................................. 90
4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU ...................................................... 91
4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU ....................................................... 91
4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB ...................................................... 92
4.28 Hasil Uji Simultan ATU ............................................................................ 93
4.29 Hasil Uji Simultan BIU ............................................................................. 93
4.30 Hasil Uji Simultan AUB ........................................................................... 94
4.31 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ................................................ 95
4.32 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ................................................ 95
4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) TR ................................................... 96
4.34 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) TR .................................................... 967
4.35 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK .................................................... 97
4.36 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK .................................................... 98
4.37 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) PEU .................................................. 99
4.38 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) ATU ................................................. 99
4.39 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) BIU .................................................. 101
4.40 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) AUB ................................................. 103
4.41 Hasil Uji Korelasi ...................................................................................... 105
4.42 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 123
4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ............................................ 125
4.44 Hasil Uji Konstruk .................................................................................... 126
xiv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Model Penelitian ....................................................................................... 23
1.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 24
2.1 Technology Acceptance Model (TAM) .................................................... 31
2.2 Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ................................................ 33
2.3 TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks
(J.Y.L Thong 2002) ................................................................................... 47
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ........................................................... 82
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ........................................................... 83
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ............................................................. 84
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ............................................................. 84
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ........................................................... 85
4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ........................................................... 85
4.7 Diagram Jalur Untuk Model III ................................................................. 122
5.1 Hasil TAM Pada Pengguna Sistem Temu Balik Berbasis Bahasa
Indeks ....................................................................................................... 129
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi seperti surat
kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi
lainnya yang salah satu diantaranya melalui sistem informasi dan teknologi.
Di dunia perpustakaan saat ini sangatlah didukung oleh perkembangan
teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai
bidangnya. Teknologi informasi memberikan peran yang sangat besar dalam
memberikan informasi kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Tantangan
diera ini perpustakaan harus siap untuk selalu mengikuti perkembangan
teknologi informasi dan kesiapan dalam berkolaborasi dengan teknologi yang
lainnya.
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian
yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi, dalam
kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model yang paling populer
dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi dari
penggunaan atau penerimaan sistem informasi. Kesederhanaan dan
kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat merupakan alasan utama
penggunaan TAM.1
1Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model
Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1 (April 2013), h. 88.
2
Dalam bentuk TAM (Technology Acceptance Model) tingkat
penggunaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi dipengaruhi
oleh faktor-faktor yaitu faktor eksternal, persepsi kegunaan, persepsi
kemudahan penggunaan, sikap maupun niat untuk menggunakannya. Faktor-
faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Konsep dalam penelitian ini adalah model penerimaan teknologi.
Model ini meyebutkan bahwa pengguna sistem teknologi cenderung
menggunakannya, apabila sistem tersebut mudah digunakan dan bermanfaat
baginya. Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan TRA (Theory of
Reasoned Action), dalam TAM, penerimaan pemakai teknologi ditentukan
oleh dua faktor kunci yaitu persepsi kemanfaatan adalah tingkat kepercayaan
individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya
(Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease
of Use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi
membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.2
Penyediaan sistem temu balik informasi diperpustakaan merupakan
salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator bagi
pengguna. Sistem temu balik informasi pada dasarnya merupakan suatu proses
untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (Retrieval), suatu dokumen dari
suatu simpanan (File), sebagai jawaban atas permintaan informasi. Sistem
temu balik informasi pada perpustakaan merupakan bentuk layanan pasif yang
diberikan perpustakaan sebagai penyedia informasi untuk user atau pengguna.
2 Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I WayanSuartana, “Analisi Technology Acceptance
Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel & SPA,” E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556 (2014),h. 168-169.
3
Walaupun sistem temu balik informasi merupakan layanan pasif tetapi
layanan ini tidak bisa dianggap remeh, karena dengan sistem ini akan
membantu pengguna untuk dapat menelusuri koleksi yang ada di
perpustakaan3.
Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua tahapan yaitu
tahapan masukkan dan tahapan luaran, tahap masukkan merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu, semua koleksi diorganisasi,
dikelolah, dikatalog dan diklasifikasi yang menghasilkan penyusunan bahan
pustaka di rak dan wakil ringkasan bahan pustaka berupa katalog, indeks,
bibliografi dan lainnya. Pada tahap luaran merupakan kegiatan temu balik
informasi yang dilakukan oleh pemakai perpustakaan. Kedua tahapan tersebut
memiliki hubungan sebab dan akibat antara tahap masukkan dari perpustakaan
dengan tahap luaran dari pemakai. Hal ini dikarenakan kemudahan pengguna
perpustakaan dalam menemukan atau menelusuri koleksi yang sesuai dan
berhubungan dengan penerapan sistem temu balik informasi yang dilakukan
perpustakaan.
Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua bahasa yaitu bahasa
alamiah dan kosakata terkontrol atau bahasa terkendali. Kedua bahasa tersebut
memegang peranan yang sangat penting dalam efektivitas dan efesien
penelusuran pada suatu sistem temu balik informasi. Kegiatan penelusuran
pada sistem temu balik informasi yang berbasis indeks hanya dapat
3Hasugian, Jonner. “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol Dalam Sistem
Temu Kembali Informasi Berbasis Teks Dalam USU digital library Medan Perpustakaan
Universitas Sumatra Utara,” artikel diakses pada tanggal 25 september 2011 dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059.../pus-des2006-1
4
berlangsung bila menggunakan kosa kata, sebab kosa kata inilah yang
digunakan sebagai istilah berupa query untuk menemukan dokumen yang
diinginkan4.
Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center Binus
International University atau BINUS LKC JWC merupakan Salah satu
perpustakaan perguruan tinggi yang menggunakan bahasa alami dan bahasa
terkontrol sebagai bahasa penelusuran. Peneliti melakukan penelitian yang
bertempat di perpustakaan LKC JWC Bimus International University (Library
and Knowledge Center The Joseph Wibowo Center Binus International
University) yang berada digedung lantai empat, di jalan Hang Lekir I no. 6
Senayan, Jakarta Selatan.
Dengan beberapa pemaparan diatas penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian tentang.“Analisi Technology Acceptance Model
(TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa
Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo
Center (JWC) Binus International University”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar peneliti tentang Analisis technology Acceptance Model (TAM)
Pada pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di
LKC JWC Binus International university, maka peneliti perlu membatasi
masalah penelitian ini hanya pada tiga aspek sebagai berikut:
4Jonner Hasugian, “ Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali dalam Sistem
Temu Balik Informasi Berbasis Teks”, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (Sumatera Utara,
USU, 2006), h.1.
5
1. gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan
pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC
JWC Binus Internasional University
2. hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),
Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem
temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus
Internasional University
3. pengaruh antar variabel Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),
Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem
temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus
Internasional University
Dari latar belakang dan batasan masalah diatas, maka ditetapkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO),
Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),
Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral
Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat
6
pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks
di LKC JWC Binus Internasional University?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Library Desain OPAC
(LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use
(PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU),
Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB)
pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC
JWC Binus Internasional University?
3. Seberapa besar pengaruh antara variabel Library Desain OPAC (LDO),
Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),
Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral
Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna
sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus
Internasional University?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui peneliti ini adalah:
1. Mengetahui gambaran tentang Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan
pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC
JWC Binus Internasional University
7
2. Mengetahui hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu
balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional
University
3. Mengetahui pengaruh antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi
(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived
Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to
Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu
balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional
University
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
Berguna untuk memperluas pengetahuan tentang techonology acceptance
model (TAM) pada sistem temu balik informasi agar dapat memperoleh
hasil yang bermanfaat serta dapat menerapkan teori yang telah diperoleh
selama ini.
2. Bagi Akademis
Peneliti ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber refrensi tambahan
bagi para mahasiswa maupun pihak lain yang berkepentingan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan serta memungkinkan peneliti
berikutnya mengenai topik-topik yang berkaitan yang bersifatnya
melanjutkan atau melengkapi.
8
3. Bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan
pengetahuan mendalam tentang technology acceptance model (TAM).
D. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
kuasalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Jenis penelitian ini proporsional stratifed random
sampling. Proporsional stratifed random sampling adalah metode
penarikan sampel responden yang dilakukan dengan menggunakan teknik
acak.5 Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif.
Kuantitatif ini adalah menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh sampel
yang telah ditentukan. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga
tercipta kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian
ini menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software
SPSS 2.1 . Model diagram jalur terdiri dari lima variabel bebas, yaitu:
variabel LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities
and Skill), PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)
dengan tiga variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU
(Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).
5Abdul Hamid. Panduan Penulisan Skripsi, (T.tp.: Penerbit FEIS UIN Press, 2010), h. 19.
9
2. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari
sumbernya. Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang
langsung ditemui dilapangan dalam hal ini mahasiswa yang aktif
menggunakan perpustakaan LKC JWC Binus International tahun 2014.
b. Data Sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari literatur-
literatur, buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpilan data dalam penelitian ini menggunkan tiga cara, yaitu
penelitian pustaka, penelitian lapangan dan kuesioner.
a. Penelitian Pustaka (Library Research)
Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder.6
Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat
lain yang berkaitan dengan kinerja individual.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,
penelii ini memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer).
Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa
JWC yang aktif memakai LKC JWC.
6Nur Indrianto, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan manajemen (Jogjakarta: BPFE, 2002), h. 150.
10
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu instrument pengumpulan data yang
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden
untuk memperoleh respon atas daftar pertanyaan tersebut.
4. Populasi dan Sampel
Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari
unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa
yang aktif menggunakan LKC JWC Binus International University di
tahun 2014 yang berada di jalan Hang Lekir 1 no. 6 Senayan, Jakarta
Selatan.
Tabel 1.1
Jenis anggota LKC JWC yang aktif menggunakan perpustakaan tahun
2014
Sumber: LKC JWC Binus International University 2014
Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang mewakili daftar
aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Jumlah sampel yang
disebarkan di LKC JWC sebanyak 95 sampel dengan responden
mahasiswa yang memakai LKC JWC. Proses penarikan sampel dalam
penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel
memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling
11
pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai
berikut7:
n
( )
keterangan N: Populasi
n: Ukuran Sampel
d: Galat Pendugaan
n
( )
= 95.22 = 95 (Pembulatan)
Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner
yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan Technologiy
Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada 8 variabel utama yaitu
LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities and Skill),
PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) dengan tiga
variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral
Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).
5. Teknis Analisi Data
a. Statistik Deskriptif
Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program
spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran
7Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 25 Februari 2014 dari
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_memakai_rumus_
slovin.pdf
12
suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum.8
b. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti
menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara
nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson
Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data
yang diperoleh adalah valid.9
2) Uji Reliabiltas
Uji reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-
benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang
konsisten meskipun diuji berkali-kali.
8Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009), h. 19. 9Imam Ghozali. “Aplikasi Multivariate Program SPSS”, h. 45.
13
c. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dab variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara
mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal
dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.10
Selanjutnya dilakukan uji one
sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk
mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov
test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala
interval atau rasio.
2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
10
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta,2004), h. 212-214.
14
Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen.11
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko
jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel
independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas
multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah
lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem
multiko.12
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk
memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data
variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Model ini
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen OP(Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK
(Skill),PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)
terhadap variabel dependent (ATU (Attitude Toward Using), BIU
(Behavioral Intention to Use). dan AUB (Actual Usage Behavior).
11
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95. 12
Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta:
PT. Alex Media Komputindo, 2010), h. 213.
15
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1) Rumus persamaan regresi ATU
Y₁ = Py₁X₁ + Py₁X₂ + Py₁X₃ +Py₁X₄ + Py₁X₅ + e₁
Keterangan:
Y₁ = ATU
Py₁ = Koefisien regresi
X₁ = OP
X₂ = SK
X₃ = TR
X₄ = PU
X₅ = PEU
e₁ = Erol
2) Rumus persamaan regresi BIU
Y₂ = Py₂X₁ + Py₂X₂ + Py₂X₃ +Py₂X₄ + Py₂X₅ + Y₁+ e₂
Keterangan:
Y₂ = BIU
Py₂ = Koefisien regresi
X₁ = OP
X₂ = SK
X₃ = TR
X₄ = PU
16
X₅ = PEU
Y₁ = ATU
e2 = Erol
3) Rumus persamaan regresi AUB
Y₃ = Py₃X₁ + Py₃X₂ + Py₃X₃ +Py₃X₄ + Py₃X₅ + Y₁+ Y₂+e₃
Keterangan:
Y₃ = AUB
Py₃ = Koefisien regresi
X₁ = OP
X₂ = SK
X₃ = TR
X₄ = PU
X₅ = PEU
Y₁ = ATU
Y₂ = BIU
e₃ = Erol
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda
terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
17
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.13
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F
digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan
0,05.14
Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak
atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
13
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83. 14
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 84.
18
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen yang
diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15
Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat.
d. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada
tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian
hingga dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun
implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Metode
yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi
15
Imam Ghozali. Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.
19
adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang
dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa
variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria
sebagai berikut16
:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0:
tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05
maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak
6. Opersional Variabel Penelitian
Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan
berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.
a. Library Desain OPAC (X1)
Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak
sebagai platformm untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka
dirancang dengan baik supaya dapat membantu para pemakai dalam
menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam
mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi
16
Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”,
Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 200.
20
yang jelas antara layar satu dengan yang lainnya. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
b. Terminology (X2)
Dengan variabel tertentu seseorang pemakai OPAC perlu untuk
memahami bahasa tertentu dalam rangka menerima dan menggunakan
teknologi tersebut. Keberhasilan suatu perpustakaan pada generasi
sistem temu kembali informasi yang baru tergantung pada banyaknya
para pemakai yang saling berhubungan dengan sistem melalui query
terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada pemahaman pemakai
atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
c. Abilities and Skill (X3)
Pare dan Elam dalam Imam menemukan bahwa ketika perilaku
adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian
komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan.
Perbedaan individu terutama dalam kemampuan dan keahliannya juga
berperan penting dalam menentukan pencapaian pemakaian atas sistem
temu kembali informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan
skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3),
setuju (4), dan sangat setuju (5).
21
d. Perceived Ease of Use (X5)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah
teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang
percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami
dan digunakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin
dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan
sangat setuju (5).
e. Perceived Usefullness (X4)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa
dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi
meliputi: Kegunaan dan Efektivitas. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),
netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
f. Attitude Toward Using (Y1)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap
terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau
penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu
teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku
individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara
pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen
yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components). Variabel ini
22
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1),
tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
g. Behavioral Intention to Use (Y2)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku
untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah
teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap
perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan
menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,
serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya
menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah
prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. Variabel ini
diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat setuju (1), setuju
(2), netral (3), tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5).
h. Actual System Usage (Y3)
kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk
pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan
teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka
meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata
penggunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin
dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan
sangat setuju (5).
23
7. Model Penelitian
Model penelitian ini dikembang dalam merujuk pada model sebagai
berikut:
Variabel Respon Kognitif Respon Tingkah Laku Usability
Gambar 1.1 Model Penelitian
Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model
(TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel
eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh
atas persepsi kemudahan pengguna (perceivedease of use) dan persepsi
kegunaan (perceived usefulness) atas sistem temu balik informasi berbasis
bahasa indeks. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari
model asli TAM .
8. Hipotesis
hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah:
> 0,005 maka Ho diterima
< 0,005 maka Ho ditolak
Attitude
Toward
Using
Usage
Behavior
Perceived
Usefulness
Perceived
Ease of Use
Intention
to Use
Library
Desain Opac
Terminology
Abilities &
Skills
24
Gambar 1.2 Hipotesis penelitian
Keterangan:
1. Ha1 : Pengaruh LDO terhadap PU
2. Ha2 : Pengaruh LDO terhadap PEU
3. Ha3 : Pengaruh TR terhadap PU
4. Ha4 : Pengaruh TR terhadap PEU
5. Ha5 : Pengaruh SK terhadap PU
6. Ha6 : Pengaruh SK terhadap PEU
7. Ha7 : Pengaruh PEU terhadap PU
8. Ha8 : Pengaruh OP terhadap ATU
9. Ha9 : Pengaruh TR terhadap ATU
25
10. Ha10 : Pengaruh SK terhadap ATU
11. Ha11 : Pengaruh PU terhadap ATU
12. Ha12 : Pengaruh PEU terhadap ATU
13. Ha13 : Pengaruh OP terhadap BIU
14. Ha14 : Pengaruh TR terhadap BIU
15. Ha15 : Pengaruh SK terhadap BIU
16. Ha16 : Pengaruh PEU terhadap BIU
17. Ha17 : Pengaruh PU terhadap BIU
18. Ha18 : Pengaruh ATU terhadap BIU
19. Ha19 : Pengaruh OP terhadap AUB
20. Ha20 : Pengaruh TR terhadap AUB
21. Ha21 : Pengaruh SK terhadap AUB
22. Ha22 : Pengaruh PEU terhadap AUB
23. Ha23 : Pengaruh PU terhadap AUB
24. Ha24 : Pengaruh ATU terhadap AUB
25. Ha25 : Pengaruh BIU terhadap AUB
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat
pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi
dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi
mencapai tujuannya. Dalam mendirikan suatu perpustakaan diperlukan
beberapa unsur yaitu; landasan hukum, struktur organisasi, sumber daya
manusia, koleksi, gedung dan perlengkapan, dan dana.
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber ilmu pengetahuan,
sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan
tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai
pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademik, dan lain
sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus.
Pemakainya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas
dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).
Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang
bersangkutan. Sementara itu bentuk lembaga perpustakaan tersebut
27
bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Perpustakaan
(UPT).1
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang
pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi2.
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
diselenggarakan olehlembaga pendidikan tinggi yang layanannya
diperuntukan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.3
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut
melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih,
menghimpau, mengolah, merawat, dan melayankan sistem informasi
kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya, kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tatacara
administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraaan sebuah
perpustakaan.4
Pendidikan tinggi merupakan pendidikan tingkat akhir dimana
seseorang akan menuju pendidkan yang lebih matang untuk bidang yang
diambil. Perguruan tinggi diarahkan sebagai pusat pendidikan yang
1Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik (Jakarta; CV. Sagung
Seto, 2006), hal. 36. 2Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995), h. 17. 3Anisa Nusantri, Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka. Volum 11 No. 2 (Agustus 2009), h.1. 4Syihabuddin Qalyubi, dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Jogyakarta;
Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi,2007), hal. 10.
28
menyelenggarakan pendidikan, peneltian, dan pengabdian masyrakat atau
disebut juga Tri Dharma perguruan tinggi.
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma merupakan
sarana kelengkapan penyediaan informasi, ada tiga macam fungsi
perpustakaan diantaranya sebagai berikut5:
a. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, perpustakaan
merupakan sarana mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta
menyebarluaskan informasi sesuai kurikulum untuk memperkaya
pengetahuan serta mempertinggi mutu hasil belajar mahsiswa maupun
dosen. Fungsi ini merupakan fungsi edukasi (pendidikan) dimana
perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota civitas
akademika yang menyediakan koleksi pendukung kegiatan mengajar di
perguruan tinggi.
b. Dalam menunjang penelitian, perpustakaan memiliki fungsi yang sama
dalam menunjang pendidikan, akan tetapi dalam penelitian
perpustakaan juga sebagai penyebarluasan dan pelestarian informasi
yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Oleh karean
itu perpustakaan harus dapat menyediakan bahan-bahan pustaka yang
mutakhir sehingga mendukung pelaksana penelitian ilmu pengetahuan
dan teknologi.
5Rahayuningsih. F, Pengolahan perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
29
c. Dan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pengabdian masyarakat,
juga memiliki fungsi yang sama seperti fungsi penunjang pendidikan
dan penelitian, melalui pengabdian masyarakat perpustakaan memiliki
hasil-hasil penelitian sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. Fungsi tersebut merupakan fungsi deposit dimana
perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan
oleh para anggota civitas akademiknya.
Selain fungsi penunjang Tri Dharma tersebut, fungsi perpustakaan
perguruan tinggi secara umum adalah:
a. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang
mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
b. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat
membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif
para penggunanya.
3. Tujuan Perpustakaan perguruan Tinggi
Tujuan perpustakaan perguruan diantaranya sebagai berikut6:
a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat perguruan tinggi.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi
masyarakat perguruan tinggi,
c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua
tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada
mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar.
6Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 18.
30
d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan
(anggota).
f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan
perguruan tinggi maupun kepada masyarakat diluar peguruan tinggi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi
sebagai unit pelaksana Tri Dharma yang menyediakan berbagai kebutuhan
informasi pemakainnya yaitu seluruh civitas akademika, seperti dosen,
mahasiswa dan para staf akademik perguruan tinggi. Serta perpustakaan
harus menyediakan informasi dan bahan pustaka yang bermanfaat dan
terbaru, sehingga dapat diakses oleh pemakai atau pengguna perpustakaan.
B. Technology Acceptance Model
1. KonsepTechnology Acceptance Model
Konsep TAM dikembangkan oleh Davis (1989) menurut Ni Luh
Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana, menawarkan sebuah teori
sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai
dalam menerima dan menggunakan sistem informasi7.
Menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah dalam Jurnal
Aplikasi Manajemen, salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi
informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan
untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem
7Ni LuhNyomanSherina Devi dan I WayanSuartana. Analisis Technology Acceptance
Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan Spa, h. 169.
31
teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi (Technologi
Acceptance Model) TAM.8
Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model
TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku
pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan
(Belief), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku
pengguna (User Behavior Relationship)9
Dalam jurnal aplikasi manajemen menurut Lambertus P. Wairisal
dan Nur Khusniyah I, Technology acceptance model (TAM) yang pertama
belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk
ini adalah sebagai berikut ini:10
Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Saomi Rizqiyanto dalam Analisis Technology Acceptance
Model (TAM) Pada Pengguna Electronic Banking di Lingkungan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara garis besar
8Lambertus P. Wairisal danNur Khusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi
Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon. Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4 (Ambon: Universitas Pattimura Ambon, 2012), hal. 763.
9Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), h. 112.
10Lambertus P. Wairisal dan NurKhusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi
Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, hal. 763.
Perceived
Ease of Use
Behavioral
Intention to
Use
Perceived
Usefulness
Actual System Use
Attitude
Toward
Using
32
diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model (TAM) adalah
teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku pengguna
dalam menerimaan dan menggunakan teknologi baru. Perilaku pengguna
dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu;
a. Perceived Usefulness didefinisakan sebagai tingkat dimana pengguna
percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingatkan
performa kinerja pengguna.
b. Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai tingkat dimana pengguna
percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari kesulitan
atau resiko.
Kedua variabel ini dapat dijelaskan keperilakuan pengguna.
Kesimpulannya adalah bahwa model TAM dapat menjelaskan bahwa
persepsi pengguna akan menentukan sikap memanfaatkan teknologi.
Model ini menggambarkan penerimaan penggunaan teknologi dipengaruhi
oleh kedua variabel tersebut.
2. Model TAM
Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan bahwa
model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis yang telah dimodifikasi
dengan lima konstruk ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan
(Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived
Usefulness), sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using), perilaku
33
untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata
pengguna sistem (Actual System Usage). 11
Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi
a. External Variable
Externa Variable secara langsung akan mempengaruhi
mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari
pengguna. Persepsi kemudahan pengguna dipengaruhi oleh variabel
exteral yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat
penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. Selain itu
pelatihan individu akan mempengaruhi kemudahaan dalam
penggunaannya. Semakin banyak pelatihan yang diterima oleh
individu, semakin besar tingkat kemudahan dalam penggunaannya.
Davis (1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak
mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku
penggunaan teknologi, TAM menggaris bawahi aturan yang
11
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 112.
Attitude
Toward
Using
External
Variables
Perceived
Usefulness
Perceived
Ease of Use
Behavioral
Intention to
Use
Actual
System
Use
34
menjembatani kepercayaan dan sikap antara varaibel eksternal dan
sikap. Ini terjadi karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian
dan karakteristik dan kecacatan12
.
Persepsi penggunaan terhadap kemudahan dalam menggunakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada
teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap
pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi
akan teknologi tersebut diperoleh dari pengguna. Reputasi yang baik
didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan
kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang
mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan
teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan
membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support
yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong
persepsi pengguna kearah lebih positif13
.
Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur
persepsi pengguna terhadap kemudahan pengguna:
1) Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna.
2) Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa
yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia.
12
Aufa Ibna, Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Didalam
Melakukan Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi E-Gevornment Pemko Medan.
USU Repository, 2009, h. 47. 13
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115.
35
3) Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi
tidaklah memerlukan usaha yang keras.
b. Perceived Ease of Use (PEU)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa
teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan
digunakan.14
c. Perceived Usefullness (PU)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa
dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang
menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi
meliputi:
1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikanpekerjaan lebih sangat
mudah, dan bermanfaat,menambah produktivitas
2) Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggiefektivitas,
pengembangan kinerja pekerjaan.
d. Attitude Toward Using (ATU)
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap
terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau
penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu
teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor
14
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115
36
sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku
individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara
pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen
yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).15
e. Behavioral Intention to Use (BIU)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk
tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah
teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap
perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan
menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,
serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya
menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah
prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.
f. Actual Usage Behavioral (AUB)
kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk
pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan
teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka
meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata
penggunaan.
15
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 116.
37
C. Sistem Temu Balik Informasi
1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi
Menurut Zainab dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik
informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan
istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan
subjek yang diinginkan.16
Dalam Jurnal perpustakaan pertanian, sistem temu balik informasi
sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah-
istilah pencarian untuk mendifinisikan dokumen sesuai dengan subyek
yang diinginkan.17
Menurut Wibowo dalam Devita bahwa sistem temu balik informasi
(Information Retrieval) adalah ilmu mencari informasi dalam suatu
dokumen, mencari dokumen itu sendiri dan mencari meta data yang
menggambarkan suatu dokumen.18
Sementara itu menurut Salton dalam Janu menjelaskan bahwa secara
sederhana temu balik informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan
informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.19
Dalam jurnal media libri-net menyebutkan bahwa sistem temu balik
informasi merupakan cabang dari ilmu komputer terapan (applied
16
Purwono Janu Saptari, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada
Field Judul dan subjek (Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM). Jurnal
Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III. No.1 (Jogjakarta: UGM, 2006), hal. 2. 17
Ratu Siti Zaenab, Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa
Alami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstract s, J urn a I Perpustakaan Pertanian, vol. 11,no. 2
(2002), h. 41. 18
Devita Kusumawardani, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami
Pada Field, Judul, dan Subyek, (Studi Efektivitas KatalogInduk Terpasang Perpustakaan UGM),
Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013), h. 4 19
Purwono Janu Saptari, hal. 2.
38
computer science) yang berkonsentrasi pada representasi, penyimpanan,
pengorganisasian, akses dan distribusi informasi.20
Dalam buku Retrieval System Theory and Implementation yang
dikemukakan oleh Kowalski menjelaskan temu balik informasi merupakan
sistem yang mampu, menyimpan, mengambil, dan memelihara
informasi.21
Menurut Ingwaersen dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu
balik informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi,
penyimpanan dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan
kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.22
“Representation” dari gambar disebelah kiri menunjukan representasi
dokumen, data dan informasi. “Query” pada komponen sebelah kanan
merupakan representasi dari pertanyaan pengguna, serta "matching
function" komponen yang ditengah merupakan fungsi pencocokan antara
representasi data atau dokumen dengan pertanyaan..
Kemudian dalam temu balik informasi, ilustrasi dari sistem temu
balik informasi dapat digambarkan dibawah.23
20
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7. 21
Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and Implementation. (Boston:
Kluwer Academic Publisher, 1945), h. 3. 22
Jonner Hasugian, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, h. 74. 23
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 3.
Representation Matching Function Query
39
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan
sistem yang berguna dalam menemukan dokumen kembali didalam
database sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu balik ini
memiliki tujuan yaitu memberikan kepuasan dalam penelusuran informasi
bagi pengguna sistem. Jadi sistem temu balik informasi merujuk seluruh
kegiatan yang meliputi kegiatan perwakilan informasi (representation),
penyimpanan (storage), sampai ke pengambilan (access).
2. Fungsi sistem temu balik informasi
Menurut Salton dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi
mengemukakan bahwa fungsi utama dari sistem temu balik informasi
sebagai berikut:24
a. Mengidentifikasikan sumber informasi yang relevan dengan minat
masyarakat pengguna yang ditargetkan.
b. Menganalisis sumber informasi.
c. Mempresentasikan isi sumber informas dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna.
24
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 4.
Query dengan
bahasa alami
dan terkontrol
Hasil
Pencarian Dokumen
STBI Koleksi
Dokumen
Perolehan dan
Kecepatan
?
40
d. Mempresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat
dalam basis data.
e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan
dalam basis data.
f. Mengembalikan informasi yang relevan.
g. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang
diberikan oleh pengguna.
Jadi informasi yang tersimpan didalam database bisa diakses
melalui online dan komputer yang sudah dilengkapi dengan dengan sistem
temu balik informasi yang berhubungan dengan pemilihan koleksi.
3. Tujuan sistem temu balik informasi
Menurut Siti Zaenab dalam jurnal perpustakaan pertanian
menyatakan bahwa tujuan sistem temu balik informasi adalah
mendapatkan data yang relevan bagi pengguna.25
Dalam Jurnal Media Libri-Net yang dikemukakan oleh Devita
bahwa tujuan dari sistem temu balik informasi untuk menyimpan
informasi didalam sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara
bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan.26
25
Ratu Siti Zaenab, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 41. 26
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4
41
D. Bahasa Penelusuran
1. Pengertian Bahasa Penelusuran
Menurut Devita dalam Jurnal media libri-tet bahwa bahasa
penelusuran adalah Bahasa atau kosa kata penelusuran pada dasarnya
terdapat dua bahasa yang sering digunakan dalam penyusunan bahasa
penelusuran, yaitu bahasa alami dan bahasa terkontrol.27
Di dalam Jurnal Media Libri-Net menjelaskan bahasa atau kosa
kata penelusuran pada dasarnya terdapat dua bahasa yang sering
digunakan dalam penyusunan bahasa penelusuran yaitu bahasa alami dan
bahasa terkontrol.28
Menurut Janu dalam Jurnal berkala ilmu perpustakaan dan
informasi menyatakan bahwa bahasa penulusuran dapat berupa kosa kata
bahasa alami maupun kosa kata bahsa terkontrol. Bahasa alami berasal
dari setiap istilah yang ada pada field judul, sementara bahasa terkontrol
berasal dari istilah khusus yang berasal dari fieldsubjek.29
Jadi kesimpulannya bahwa bahasa indeks adalah bahasa
penelusuran yang berupa kosakata dengan menggunakan bahasa alami
maupun bahasa terkontrol.
2. Bahasa Alami
Menurut Lancaster dalam Hasugian menjelaskan bahasa alamiah
adalah bahasa dari dokumen yang di indeks dan biasanya bahasa tersebut
merupakan bahasa yang tidak terkendali (uncontrolled vocabulary).30
27
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6.
28Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 6 29
Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, h. 4. 30
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon h.6.
42
Menurut Allen dalam Janu menjelaskan bahasa alami sebagai kata
yang digunakan dalam temu balik informasi, yang akan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yaitu fonetik, morfologi, sintaksis, semantik,pragmatik dan
pengetahuan perkembangan dunia.31
Menurut Mattoon dalam Hasugian “Natural language indexing
includes any user-created terms assigned to images by users, such as tags,
folksonomies, and keywords. The term natural language indicates that
such tags typically reflect natural speech, and are usually less formal,
without a structured definition, hierarchy, or external control.
Berdasarkan pengertian bahasa alami menurut Matton dalam
Hasugian dapat diartikan bahwa pengindeksan bahasa alami meliputi
setiap pengguna dapat menciptakan istilah, seperti tag, folksonomi, dan
kata kunci. Istilah bahasa alami menunjukkan bahwa tag tersebut biasanya
mencerminkan ucapan yang alami, dan biasanya kurang formal, tanpa
definisi yang terstruktur, hirarki, atau kontrol eksternal.32
Didalam sistem temu balik informasi terdapat kelebihan dan
kekurangan bahasa alamiah dalam penelusuran informasi. Berikut ini
beberapa macam kelebihan dari bahasa alamiah dalam penelusuran
yaitu:33
a. Bahasa alami dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna
31
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4.
32Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon h. 7. 33
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 4.
43
b. Bahasa alamiah memiliki spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi istilah ini
muncul karena dapat menggunakan seluruh istilah yang terdapat
dalam setiap judul dan subjek sebagai query.
c. Bahasa alamiah memiliki kedalaman yang tinggi. Artinya, banyak
tema atau subjek baru yang dihasilkan dokumen yang dapat dijadikan
sebagai istilah baru dalam penelusuran. Pada prinsipnya bahwa semua
kata terkecuali stop word dapat dijadikan sebagai kata kunci dalam
penelusuran.
d. Penelusur yang merupakan praktisi dalam bidangnya, dapat
melakukan penelusuran dengan bahasa alamiah dengan lebih efektif.
e. Ketuntasan memungkinkan perolehan yang tinggi.
f. Selalu terbarukan/up date, istilah-istilah baru langsung bisa ditelusur.
g. Penelusuran dapat dilakukan dengan menggunakan kata dan frasa
secara lebih leluasa.
h. Biaya untuk pemasukan/entri data lebih murah.
i. Pertukaran data antar pangkalan data mudah dilakukan, tidak
terhambat oleh perbedaan bahasa indeks.
Akan tetapi bahasa alamiah juga memiliki kekurangan dalam
penelusuran informasi dalam sistem temu balik informasi yaitu sebagai
berikut;34
a. Bahasa alamiah kurang ringkas. Query yang digunakan penelusur
sering berupa kata atau istilah tidak standar sehingga sering terjadi
kehilangan infonnasi saat penelusuran.
34
Purwono Janu Saptari, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 5.
44
b. Mempunyai ambiguitas yang tinggi. Ambiguitas adalah kata atau istilah
yang dapat memiliki lebih dari satu arti sehingga mengakibatkan
kerancuan. Ambiguitas dapat terjadi karena sinomim atau homograf.
c. Kesulitan komputer untuk menginterpretasikan teks. Kelemahan ini
terjadi karena ketidak mampuan sistem menyerap atau menangkap
makna dari suatu pernyataan.
d. Beban intelektual ada pada penelusur, yaitu masalah istilah dengan
banyak sinonim dan beberapa species/variasi istilah.
e. Masalah sintaksis, terjadinya false drops karena penggabungan istilah
yang tidak tepat. Contoh kata library school dengan school library akan
menghasilkan temuan yang berbeda.
3. Bahasa Terkontrol
Berdasarkan pengertian bahasa terkontrol menurut Matton dalam
Devita menyebutkan bahwa bahasa terkontrol dapat diartikan Kosa kata
terkontrol adalah hirarki terstruktur mengani istilah yang digunakan untuk
mengkategorikan gambar.35
Banyak keunggulan dan kekurangan dari pengguna kosa kota
terkontrol atau bahasa terkendali (Controlled Vocabulary) dalam sistem
temu balik informasi, ada beberapa keunggulan dari bahas terkontrol
diantarnya adalah:36
35
Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada
Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7. 36
Janu Saptari, Purwono, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada
Field, Judul dan Subyek (Studi efektivitas Katalog Induk TerpasangPerpustakaan UGM), h. 5.
45
a. Proses penelusuran dan temu balik informasi lebih efisien.
b. Mempunyai representasi dokumen yang konsisten. lstilah yang
digunakan dalam pengindeksan dokumen pada saat input data adalah
istilah yang terkontrol dan standar.
c. Memudahkan penelusuran komprehensif dengan menyatukan istilah
terkait secara makna, artinya suatu istilah di dalam indeks subjek
tertentu mempunyai hubungan makna dengan indeks yang lain.
d. Memiliki ambiguity (kerancuan) yang relative kecil.
e. Sangat bagus untuk pangkalan numerik dan multi bahasa
f. Mengatasi masalah sintaksis dengan istilah majemuk dan sarana lain.
g. Mengurangi beban pada tahap penelusuran seperti: sinonim, homograf
dan menyatakan konsep yang sulit dinyatakan dengan bahasa alami.
Selain itu juga ada beberapa kelemahan dari kosa kata terkontrol,
diantaranya sebagai berikut37
;
a. Kosa kata terkontrol hams selalu diperbaharui. Perkembangan ilmu
dan teknologi menyebabkan munculnya berbagai subjek baru yang
sekaligus juga berdampa kterhadap pemunculan atau penghilangan
suatu istilah atau kosa kata.
b. Kosa kata terkontrol sering dihadapkan kepada ketidak cocokan istilah
diantara satubasis data dengan basis data yang lainnya pada bidang
ilmu yang sama.
37
Jonner Hasugian, Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa KataTerkendali Dalam Sistem
temu Balik Informasi Berbasis Teks, h. 78-79.
46
c. Kurangnya spesifikasi dalam kosa kata. Berbeda dengan bahasa
alamiah, dimana penelusuran dapat menggunakan secara bebas kosa
kata yang spesifik. Akan tetapi pada kosa kata terkontrol, spesifikasi
istilah ditentukan oleh ketersediaannya pada indeks subjek atau
tesaurus.
d. Kosa kata terkontrol memiliki struktur yang tidak lengkap. Artinya
rincian subjek adalah sangat terbatas untuk pencarian atau
penelusuran komprehensif.
e. Kosa kata terkontrol memerlukan biaya dan upaya yang besar pada
waktu input data ke sistem.
f. Kurang tuntas, yang biasanya dibatasi pada konsep yang penting saja.
g. Penelusur harus menguasai bahasa indeks.
h. Biaya proses pemasukan yang tinggi dan lama.
Dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi yang dijelaskan oleh
Hasugian menyebutkan bahwa teknik penelusuran dengan secara
kombinasi yaitu menggunakan bahasa alamiah dan bahasa terkontrol
atau kosa kata terkendali menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada
penelusuran dengan secara terpisah.38
38
Jonner Hasugian, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 80.
47
E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Indeks
Gambar 2.3 TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks
(J.Y.L. Thong, 2002)
1. Library Desain OPAC (LDO)
Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak sebagai
plat form untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka dirancang dengan
baik supaya dapatmembantu para pemakai dalam menggunakan sistem
secara mudah dengan mengurangi usaha dalam mengidentifikasi obyek
tertentu pada layar atau penyediaan navigasi yang jelas antara layar satu
dengan yang lainnya.
a. Desain Antarmuka (screen design)
Suatu cara mempresentasikan informasi menggunakan suatu layar.
Informasi diatur pada layar dapat mempengaruhi interaksi pemakai
tersebut dengan perpustakaan di luar efek isi informasi. Demikian pula,
banyaknya poin-poin tertentu akan membuat sulit untuk dibaca,
sepanjang tombol yang digambarkan dengan gambar tertentu dapat
menciptakan kebingungan dan kesalah pahaman. Secara
jelas,antarmuka yang terorganisir dengan baik dan secara hati-hati
Attitude
Toward
Using
Usage
Behavior
Perceived
Usefulness
Perceived
Ease of Use
Intention
to Use Terminology
abilities&
Skills
Desain Opac
48
dirancang dapat membantu para pemakai dalam meneliti antarmuka
dan mengidentifikasi informasi yang relevan secara mudah.
b. Navigasi
Navigasi adalah kemudahan user yang dapat berpindah-pindah pada
seputar sistem. Masalah seringkali didapatkan oleh para pemakai
ketika mereka mencoba mencari informasi, sejumlah informasi
meningkat dengan cepat, struktur untuk menyimpan informasi menjadi
lebih kompleks. Para pemakai seringkali mudah kehilangan sistem
informasi yang intensif untuk menemukan kembali informasinya.
2. Terminologi (TR)
Istilah dapat dikatakan sebagai bahasa. Karena suatu variabel tertentu,
seorang pemakai perlu untuk memahami bahasa tertentu dalam rangka
menerima dan menggunakan teknologi tersebut. Keberhasilan suatu
perpustakaan pada generasi sistem temu kembali informasi yang baru
tergantung pada banyaknya para pemakai yang saling berhubungan dengan
sistem melalui query terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada
pemahaman pemakai atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan.
a. Aksesibiltas System (system Accessibility)
Accessibilty didefinisikan sebagai kemudahan dimana seseorang dapat
mencari atau mendapatkan secara spesifik pada suatau sistem
komputer (Kling & Elliott, 1994). Secara tradisional aksesibilitas dari
data dan informasi (bukan sistem komputer) telah menjadi fokus dari
penelitian IS. Persepsi aksesibiltas dapat ditemukan menjadi salah satu
49
yang penting dalam menentukan frekuensi penggunaan sumber
informasi dan pemilihan saluran informasi. Aksesibiltas yang rendah
dapat berpengaruh secara negatif terhadap penggunaan sumber daya
elektronik, khususnya sumber daya on-line yang disediakannya39
.
3. Abilities and Skill (SK)
Hubungan antara kemampuan pengguna dan keberhasilan sistem informasi
dideskripsikan dalam kerangka teori yang diusulkan oleh Zmud (1979).
Suksesnya inovasi teknologi informasi tergantung sebanyak atas individu
terhadap teknologinya. Pare dan Elam (1995) menemukan bahwa ketika
perilaku adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian
komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan.
Peneliti sebelumnya menguji pengaruh faktor individu atas perilaku adopsi
sistem informasi (Agarwal & Prasad, 1999). Bagaimanapun juga,
kemajuan dalam lingkungan virtual, terutama melalui teknologi yang
berjangkau luas seperti World Wide Web, pengaruh dari perbedaan
individu atas penggunaan teknologi yang lebih baru tidak mungkin secara
keseluruhan diterangkan oleh teori dan metode yang dikembangkan untuk
generasi sistem informasi yang lebih awal (Chen et al, 2000).40
a. Pengalaman atas penggunaan komputer
Thompson et al. (1994) dalam Imam berpendapat bahwa dalam kontek
teknologi informasi, keterampilan komputer dan lamanya penggunaan
39
Imam Yuadi, Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital
dengan Structural Equation Modeling, diakses pada 24 Februari 2014 dari
http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/imam.pdf 40
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 8
50
harus dihitung karena mereka mewakili dimensi berbeda dari
pengalaman umum atas komputer.41
Sebagai refleksi bahwa self-
reported computer skill dan computer self-efficacy mengukur tingkat
keyakinan bahwa bila seorang pengguna telah bekerja dengan paket
perangkat lunak baru. Di sisi lain, banyaknya pengalaman atas
komputer adalah ukuran yang objektifatas pengalaman pengguna
komputer. Semakain banyak pengalaman komputernya berarti lebih
besar eksposur ke berbagai jenis aplikasi dan tingginya tingkat
keakraban dengan berbagai paket perangkat lunak.42
.
b. Domain Knowladge
Pengetahuan pemakai atas domain subyek adalah faktor kontrol
internal yang dapat mempengaruhi kinerja pencarian informasi
diperpustakaan. Kemungkinan alasannya mencakup domain
pengetahuan yang dapat membantu pengguna untuk terpisah dari
informasi yang relevan dan tidak relevan sehingga tanggapan efektif
mampu meningkatkan pencarian. Dalam penelitian perilaku pencarian
informasi di lingkungan hypertext, domain ahli melakukan lebih cepat
dan lebih fokus melakukan pencarian dari pada yang bukan ahlinya
(novice) (Marchionini, Lin & Dwiggins, 1998).43
41
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 8 42
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h. 8 43
Imam Yuadi, Analisis Technology Acceptance Model terhadap Perpustakaan Digital
dengan Structural Equation Modeling, h. 8
51
c. Perkembangan diri atas Komputer (Computer self-efficacy)
Berdasarkan teori kognitif sosial (Bandura, 1997), bahwa Computer
self-efficacy dapat mempengaruhi penggunaan sistem melalui niat
untuk memiliki. Hal tersebut telah didokumentasikan dalam berbagai
studi. Computer self-efficacy didefinisikan sebagai suatu keputusan
individu atas kemampuannya untuk menggunakan komputer.
Mekanisme melalui Computer self-efficacy yang akan mempengaruhi
perilaku penggunaan melalui TAM dapat dipahami oleh argument44
.
4. Perceived Ease of Use (PEU)
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa
teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.45
5. Perceived Usefulness (PU)
Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa dapat
dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.
6. Attitude Toward Using (ATU)
Dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang
berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang
menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain
menyatakan bahwa faktor sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur
44
Imam Yuadi, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen
Universitas Pattimura Ambon, h.8 45
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 115
52
kognitif atau cara pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-
komponen yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).46
7. Behavioral Intention to Use (BIU)
Kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi.
Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat
diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya
keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap
menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti
selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah
prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.
8. Actual Usage Behavioral (AUB)
Kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran
terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang
akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem
tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka,
yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai analisis technology acceptance model (TAM) telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Peneliti-peneliti tersebut banyak
memberikan masukan serta kontribusi tambahan dalam melengkapi penelitian
selanjutnya. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil peneliti terdahulu mengenai
analisis technology acceptance model (TAM).
46
Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 116
53
Table 2.1
Table Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Peneliti Variabel yang Diteliti Hasil Penelitian
(Kesimpulan)
Imam Yuadi
Analisis
technology
Acceptance Model
Terhadap
Perpustakaan
Digital dengan
Structural
Equation
Modeling
1. Desain Portal
Perpustaakan (X1).
2. Organisasi E-resource
Perpustakaan (X2)
3. User Abilities dan
Skill (X3)
4. Persepsi Kegunaan
(X4)
5. Persepsi kemudahan
(X5)
6. Sikap Arah Pengguna
(Y1)
7. Niat Untuk
menggunakan (Y2).
8. Penggunaan Nyata
(Y3)
Dapat diketahui
bahwa diantara
sepuluh hipotesis yang
diajukan dinyatakan
ditolak dimanan e-
resource tidak
berpengaruh terhadap
persepsi kegunaan dan
persepsi kemudahan
penggunaan tidak
berpengaruh terhadap
sikap pemakai kearah
pengguna
perpustakaan digital.
Fuad Budiman
dan fefri Indra
Arza
Pendekatan
Technology
Acceptance Model
Dalam Kesuksesan
Implementasi
Sistem Informasi
Manajemen
Daerah
1. Distribusi Variabel
Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X1)
2. Distribusi Vaiabel
Persepsi Kemanfaatan
(X2)
3. Distribusi Variabel
Sikap Penggunaan
(X3)
4. Distribusi variabel
Perilaku untuk Tetap
Menggunakan (X4)
5. Distribusi Variabel
Keberhasilan
Implementasi
Aplikasi SIMDA (Y)
- Persepsi
Kemudahan
Penggunan
Aplikasi SIMDA
berpengaruh
signifikan positif
terhadap persepsi
kemanfaatan
Aplikasi SIMDA.
54
Peneliti Judul Peneliti Variabel yang Diteliti Hasil Penelitian
(Kesimpulan)
Widya
Utamaningsih
Analisis
Penerimaan
Teknologi
Informasi di PT.
MRA dengan
Menggunakan
Technology
Acceptance Model
(TAM)
1. Kemudahan
Dalam
Penggunaan (X1)
2. Penggunaan (X2)
3. Sikap Terhadap
Penggunaan (X3)
4. Perilaku (X4)
5. Kondisi Nyata
Penggunaan (Y)
1. Pengaruh
kemudahan dalam
penggunaan
informasi dan
penggunaan
informasi
berpengaruh
terhadap sikap
penggunaan
informasi,
bersignifikansi
dengan sikap
perilaku
pengguna sistem
informasi
2. Perilaku
pengguna sistem
informasi
berpengaruh dan
bersignifikansi
terhadap kondisi
nyata penggunaan
sistem informasi.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM LKC JWC
A. Profil LKC JWC Binus International University
1. Sejarah Singkat LKC JWC
LKC merupakan salah satu unit di BINUS UNIVERSITY yang
mempunyai 2 fungsi utama, yaitu fungsi Perpustakaan (Library) dan Pusat
Pengetahuan (Knowladge), bertujuan untuk mendukung pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan tersebut
menyediakan koleksi dan layanan berbasis ICT untuk kemudahan akses
sehingga layanan dapat dinikmati secara on site maupun diluar BINUS.
Koleksinya terdiri dari media cetak dan non cetak. Untuk koleksi tercetak
terdiri dari buku, majalah, journal, Koran, multimedia, dll. Sedangkan
untuk yang non tercetak terdiri dari e-journal, e-thesis, e-dissertation, e-
book, dll. Koleksi non cetak dapat diakses melalui website LKC
(http://library.binus.ac.id).
Fungsi kedua sebagai Knowledge Center berupa pengembangan
koleksi local, yaitu karya ilmiah BINUSIAN dalam bentuk artikel, laporan
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi yang merupakan gambaran
dinamisan perkembangan ilmu dan pengetahuan hasil dari proses belajar
mengajar, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Visi dan Misi
Visi
LKC dan BINUS akan menjadi pemimpin di area nasional dan
internasional dalam hal penyediaan, pengembangan dan pengiriman
56
sumber daya informasi dan layanan yang penting bagi proses
pembelajaran, penelitian dan penemuan pengetahuan baru.
Misi
a. Untuk menyediakan sumberdaya dan layanan yang akan mendukung
proses pembelajarab dan penelitian yang dibutuhkan oleh komunitas
Univesitas.
b. Untuk menyediakan suasana pembelajaran yang mendukung.
c. Untuk bekerja sama dengan universitas nasional dan internalsional
untuk mengembangkan pengetahuan dan layanan.
3. Jenis Layanan LKC JWC
Jenis layanan yang disediakan Perpustakaan LKC JWC adalah antara lain:
a. Layanan Sirkulasi
Layanan ini merupakan kegiatan peminjaman dan pengembalian buku.
Ada beberapa layanan yang ada di sirkalusi, yaitu:
1) Peminjaman dan Pengembalian
Layanan ini setiap anggota aktif dapat meminjam buku sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Perpanjangan Buku
Layanan ini pengguna dapat memperpanjang pinjaman melalui
website LKC JWC.
3) Pemesanan Buku (Booking Book)
Layanan ini seluruh anggota dapat memesan buku melalui website
LKC JWC.
57
4) Peminjaman Skripsi/Thesis
Koleksi skripsi atau thesis hanya dapat dibaca di tempat dan tidak
dapat difotokopi.
5) Peminjaman Multimedia
Koleksi multimedia seperti CD dan DVD bisa diakses di dalam
LKC JWC.
6) Intralibrary Loan
Binusian dapat meminjam satu buku dari LKC JWC atau LKC
Anggrek dan dapat mengembalikan koleksi tersebut di LKC
manapun.
b. Layanan Referensi
Penyediaan berbagai sumber-sumber referensi dan penelusuran
sumber-sumber referensi. Layanan ini meliputi sebagai berikut:
1) Bimbingan Pemakai
Secara berkala LKC JWC akan melatih pengguna untuk mengakses
koleksi dan penelusuran informasi. Bagi pengguna yang ingin
mengikuti pelatihan secara pribadi maupun rombongan dapat
menghubungi pustakawan di masing-masing kampus.
2) Tutorial Class
Merupakan bentuk bombingan pemakai yang meteri dan waktunya
dapat disesuaikan dengan jadwal yang diinginkan. Permintaan
dapat dilakukan secara online atau onsite.
3) Online Informasi Retrieval System
Merupakan layanan jasa penelusuran informasi yang diberikan
kepada pengguna.
58
4) OreS (Online Reference Service)
Merupakan layanan referensi online via Yahoo! Massenger yang
dapat diakses melalui website LKC JWC.
5) LiCalls (Library Call Service)
Merupakan layanan referensi yang dapat dilakukan melalui telepon.
6) Layanan Mobile Librarian
Layanan yang memberikan pustakawan untuk membantu pengguna
LKC dalam menelusur informasi di seluruh area LKC.
7) Layanan Scan
LKC dapat memberikan layanan scan koleksi tercetak untuk buku
koleksi referensi (Encyclopedia, kamus, buku DKV, buku tandon,
dll.). scan dilakukan oleh staf LKC dan dapat dikirimkan melalui e-
mail atau flash disk
8) Layanan Fotokopi
Layanan fotokopi berada di kampus JWC yaitu biaya fotokopi
sebesar Rp 150,-/lb.
c. Sistem Layanan, Jam Layanan, dan Peraturan Umum LKC JWC
1) Sistem Layanan LKC JWC
Perpustakaan LKC JWC menerapkan sistem layanan
terbuka (Open Acces), dimana setiap pengunjung bisa mengakses
secara langsung koleksi yang ada diperpustakaan, dan menerapkan
juga sistem layanan pesan buku (Booking Book), setiap pengunjung
bisa memesan buku yang akan dipinjam dari luar perpustakaan.
59
Dengan sistem ini diharapkan setiap pengunjung dapat melakukan
browsing (Pencarian Informasi) secara maksimal.
2) Jam Layanan
Jadwal layanan Perpustakaan LKC JWC terdiri dari dua
kategori yaitu layanan pagi hingga sore, dengan jadwal sebagai
berikut:
Hari Jam Layanan
Senin – jumat 07.00 – 21.00 wib
Sabtu 09.00 – 17.00 wib
Ket: SetiapJumat LKC JWC tutupdari jam 11.30 - 13.00
3). Peraturan Umum LKC JWC
Berikut peraturan-peraturan perpustakaan LKJ JWC:
a) Anggota Library harus membawa BINUSIAN ID mereka saat
memasuki Library.
b) Harus berpakaian dengan layak. Anggota library harus
mengenakan kaos dan sepatu dan diharapkan untuk tetap menjaga
kebersihan dirinya.
c) Merokok di dalam area Library tidak diperijinkan dengan alasan
apapun juga.
d) Semua tas, dan barang bawaan harus dititpkan di area loker.
Anggota harus meminta nomor loker kepada petugas yang
bertugas. Menghilangkan nomor loker akan diberi sangsi yang
sesuai.
60
e) Suasana hening harus tetap dijaga selama berada di area baca dan
bunyi telepon genggam tidak boleh mengganggu anggota lainnya.
f) Tindakan kriminalitas yang dilakukan termasuk merubah
konfigurasi atau aplikasi yang ada di komputer Library,
memindahkan barang tanpa ijin, mencabut dan mematikan
perlengkapan Library dilarang.
g) Tidak ada Buku, majalah dan koleksi dapat dipindahkan dari
tempat yang seharusnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu di
counter circulation.
h) Semua pengunjung yang ingin mengunjungi Library harus telah
memiliki ijin sebelumnya.
i) Tas/barang-barang lain yang tertinggal di Library dan diambil
dikemudian harinya akan dikenakan sangsi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
j) Library tidak bertanggungjawab atas hilangnya barang-barang
milik pribadi baik itu dicuri maupun yang rusak selama berada di
area Library.
k) Kelalaian dalam menaati satu atau lebih peraturan Library dapat
mengakibatkan penundaan/pencabutan hak akses untuk koleksi
dan layanan yang disediakan Library
61
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi LKC JWC Binus International University
5. Kolesi LKC JWC
Koleksi Perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya
tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang
mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.
(Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan).
Diperpustakaan Binus LKC JWC mempunyai tiga koleksi yaitu
koleksi tercetak, koleksi elektronik dan koleksi databases.
1) koleksi Tercetak
2) Adapun macam-macam koleksi tercetak sebagai berikut: buku,
case study, jurnal, kliping, koran, majalah, paket informasi, skripsi
dan tesis.
3) koleksi non tercetak
4) Adapun macam-macam koleksi non tercetak sebagai berikut:
Architectural Design, Architectural regulation, BINUS Gallery,
Head of Libary LKC JWC
Imam Budi Prasetiawan, S.S
Koordination Lib JWC
Subgha Abdurahman, S.Sos
Koordination Lib. FX
(Vacant)
E-Content & Preveservation Lib.
Erika, S.IP
Circulation Lib
Zulfahri Tribuana Said, S.IP
Acquitition & Cataloging Lib
Bella Septi Maulidya, S.IP
62
BINUS History, CEO Speech, e-Article, e-Book, e-Clipping, e-
Conference, e-Disertasi, e-Internship, e-Journal, e-News, e-Papers,
e-Prosiding, e-Research, e-Skripsi, e-Thesis, e-Training, Info
Pustaka, Info Package, Rector Speech, dan Virtual Jakarta.
5) Elektronic Databases
6) Adapun macam-macam electronic database yang bisa diakses di
LKC JWC seperti: CENGANGE Learning, ACADEMY of
MANAJEMENT, Proquest, Science Direct, JOM (Journal of
MANAJEMENT), EBSCO HOST, Emerald, JSOR, JHR (The
Journal of Human Resources), FAJ (Financial Analysts Journal,
Journal of Teaching in Travel & Tourism, dan turnitin.
6. Fasilitas LKC JWC
Teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan juga
harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkembangan zaman,
terutama penggunaan teknologi informasi berbagai perangkat penunjang
dan mengantisipasi pengguna berbagai alat / mesin yang mungkin
digunakan oleh pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas yang tersedia di
perpustakaan LKC JWC sebagai berikut :
a. website LKC (http://library.binus.ac.id) merupakan one stop
acces.komputer Multimedia (LKC JWC menyediakan komputer yang
terhubung dengan internet sebagai sarana akses koleksi multimedia).
b. Wireless Fidelity (akses internet juga tersedia melalui wi-fi diseluruh
area LKC JWC.
63
c. Binusian Card Flazz (berfungsi sebagai kartu identitas/ kartu anggota
dan sebagai sarana transaksi di LKC JWC.
d. Ruang Internet dan Multimedia (merupakan ruangan penyimpanan
koleksi multimedia dan fasilitas peminjaman komputer)
e. penitipan barang/loker (seluruh pengunjung LKC harus menitipkan
barang bawaannya).
7. Sumber Daya Manusia (SDM)
Perpustakaan dikelolah oleh satu kepala perpustakaan, 4 orang staf,
satu koordinator perpustakaan FX dan satu koordinator LKC JWC.
Masing-masing staf memiliki tugas yang disesuaikan dengan aktivitas dan
pelayanan yang ada di perpustakaan yaitu bagian e-content dan
Preservation satu orang, bagian akuisisi catalog satu orang, dan sirkulasi
satu orang.
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
1. Karakteristik Profil Responden
Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa pengguna
perpustakaan LKC JWC (Library and Knowledge Center The Joseph
Wibowo Center) Binus International University. Sumber data yang
diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal
17 Juli 2014 sampai dengan tanggal 09 September 2014. Kuesioner ini
ditujukan untuk mahasiswa strata satu international (S1), mahasiswa strata
dua international (S2), dan mahasiswa strata tiga international (S3) yang
aktif menggunakan LKC JWC tahun 2014.
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 95
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 95
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 95
Dari rangkuman Tabel 1 kuesioner yang disebarkan berjumlah 95
buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 95% atau
100%, kuesioner yang tidak kembali sebanyak 0%.
65
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner
yang disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 95
kuesioner. Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka
diperoleh gambaran mengenai obyek dari variabel independen yaitu
Library Desain OPAC (Online Publick Acces Catalog), Terminology, dan
Skill, dan variabel dependen yaitu Perceived Ease of Use, Perceived
Usefullness, Attitude Toward Using, Behavioral Intention to Use, dan
Actual System Usage. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
strata satu (S1), mahasiswa strata dua (S2), dan mahasiswa strata tiga (S3)
yang masih aktif memakai LKC JWC tahun 2014. Berdasarkan tanggapan
responden atas hasil data kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari
identifikasi karakteristik responden adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 40 42.1 42.1 42.1
perempuan 55 57.9 57.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer (2014)
Pada tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa 55 orang atau 57,9%
responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya
sebesar 40 orang atau 42,1% responden berjenis kelamin laki-laki.
66
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
JenisPendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Strata Satu (S1) 54 56.8 56.8 56.8
Strata Dua (S2) 25 26.3 26.3 83.2
Strata Tiga (S3) 16 16.8 16.8 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 54
responden atau 56,8%. Pendidikan Strata Dua (S2) sebanyak 25
responden atau 36,3%, sedangkan untuk Strata Tiga (S3) sebanyak 16
atau 16,8%. Dengan demikian mayoritas responden dalam penelitian
ini adalah mahassiswa strata satu (S1). Hal ini menunjukan bahwa
sebagian besar mahasiswa yang dijadikan responden dalam penelitian
ini adalah mahassiswa strata satu (S1).
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
faktor Lebrary Desain OPAC (online Publick Acces Catalog),
Terminology, Skill, PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived
Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to
Use), dan AUB (Actual Usage Behavior) akan diuji secara statistik
deskriptif.
67
Skor penelian berdasarkan kriteria menurut skala likert ini akan
diperoleh dengan rumus aritmatika mean yaitu1:
Interval
= 0,8
1,00 – 1,79 = Sangat Rendah
1,80 – 2,59 = Rendah
2,60 – 3,39 = Sedang
3,40 – 4,19 = Tinggi
4,20 – 5,00 = Sangat Tinggi
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif LDO
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LDO 1 95 2 5 4.23 .706
LDO 2 95 2 5 4.05 .608
LDO 3 95 1 5 4.20 .709
LDO 4 95 3 5 4.17 .753
LDO 5 95 1 5 4.03 .818
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
masing-masing variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar
4,03, sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,23. Nilai-
nilai tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti library desain
OPAC dipersepsikan responden termasuk sangat tinggi. Nilai rata-rata
ini menunjukan bahwa variabel LDO adalah sangat tinggi.
1 Artikel diakses pada 23 Oktober 2014 dari http://arsip.uii.ac.id/files//2012/09/UII-BAB-I-
12.pdf
68
Tabel 4.5
Hasil Uji Statistik Deskriptif TR
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TR1 95 1 5 3.91 .900
TR2 95 2 5 4.02 .743
TR3 95 1 5 3.96 .824
TR4 95 1 5 3.81 .937
TR5 95 1 5 4.02 .714
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,81,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,02. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti Terminology
dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa variabel TR adalah tinggi.
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif SK
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SK1 95 2 5 3.82 .812
SK2 95 2 5 4.00 .851
SK3 95 1 5 3.98 .887
SK4 95 1 5 3.91 1.042
SK5 95 1 5 3.78 .991
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,78,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,00. Nilai-nilai
69
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti skill dipersepsikan
responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini menunjukan bahwa
variabel SK adalah tinggi.
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif PEU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PEU1 95 2 5 4.13 .789
PEU2 95 2 5 4.19 .762
PEU3 95 1 5 4.20 .807
PEU4 95 2 5 4.25 .729
PEU5 95 2 5 4.18 .743
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 4,13,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,25. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti perceived easy of
use dipersepsikan responden termasuksangat tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa variabel PEU adalah sangat tinggi.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif PU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PU1 95 1 5 3.93 .828
PU2 95 1 5 4.14 .678
PU3 95 1 5 3.97 .706
PU4 95 1 5 4.25 .699
PU5 95 1 5 4.36 .743
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
70
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui rata-rata dari nilai
gabungan antar variabel pernyataan adalah sebesar 4,36. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 4,20 – 5,00, yang berarti perceived
usefulness dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa variabel PU adalah sangat tinggi.
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik Deskriptif ATU Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ATU1 95 1 5 3.74 .866 ATU2 95 1 5 3.76 .884 ATU3 95 1 5 3.92 .942 ATU4 95 1 5 4.13 .866 ATU5 95 1 5 3.73 .916
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,73,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,13. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti attitude toward
using dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa variabel ATU adalah tinggi.
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik Deskriptif BIU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BIU1 95 2 5 3.81 .829
BIU2 95 2 5 3.94 .769
BIU3 95 2 5 3.92 .834
BIU4 95 2 5 3.95 .749
BIU5 95 2 5 3.96 .798
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
71
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,81,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 3,96. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti behavioral
intention to use dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-
rata ini menunjukan bahwa variabel BIU adalah tinggi.
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik Deskriptif AUB
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AUB1 95 1 5 3.63 1.072
AUB2 95 1 5 3.46 1.201
AUB3 95 1 5 3.53 1.138
AUB4 95 1 5 4.01 .962
AUB5 95 1 5 3.53 1.040
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan nilai rata-rata (means) diketahui nilai rata-rata dari
semua variabel pernyataan di atas paling kecil adalah sebesar 3,46,
sedangkan nilai rata-rata yang paling besar adalah 4,01. Nilai-nilai
tersebut berada pada skala 3,40 – 4,19, yang berarti actual using
behavior dipersepsikan responden termasuk tinggi. Nilai rata-rata ini
menunjukan bahwa variabel AUB adalah tinggi.
72
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Data
Validitas adalah alat pengujian digunakan untuk mengukur sah
atau vaild tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan untuk menghitung korelasi antara score
masing-masing butir pertanyaan dengan total skore. Dalam tampilan
output SPSS dapat terlihat korelasi antara masing-masing butir
pertanyaan terhadap total score, butir pertanyaan yang akan
menunjukkan hasil yang signifikan pada 0,01 dan 0,05yang ditandai
dengan tanda (**,*). Jika muncul tanda tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.
Tabel 5 menunjukan hasil validitas dari delapan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu Library Desain OPAC (LDO),
Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use
(PEU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU),
Behavior Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB).
73
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel LDO
Correlations
LDO 1 LDO 2 LDO 3 LDO 4 LDO 5
LDO1
Pearson Correlation 1 .516** .332
** .406
** .227
*
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .027
N 95 95 95 95 95
LDO 2
Pearson Correlation .516** 1 .469
** .468
** .382
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 3
Pearson Correlation .332** .469
** 1 .315
** .540
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .002 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 4
Pearson Correlation .406** .468
** .315
** 1 .509
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 5
Pearson Correlation .227* .382
** .540
** .509
** 1
Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.12 diketahui bahwa variabel LDO terdiri dari 5 pertanyaan
yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan LDO yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
74
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variabel TR
Correlations
TR1 TR2 TR3 TR4 TR5
TR1
Pearson Correlation 1 .210* .339
** .622
** .152
Sig. (2-tailed) .041 .001 .000 .141
N 95 95 95 95 95
TR2
Pearson Correlation .210* 1 .418
** .143 .280
**
Sig. (2-tailed) .041 .000 .166 .006
N 95 95 95 95 95
TR3
Pearson Correlation .339** .418
** 1 .472
** .688
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
TR4
Pearson Correlation .622** .143 .472
** 1 .371
**
Sig. (2-tailed) .000 .166 .000 .000
N 95 95 95 95 95
TR5
Pearson Correlation .152 .280** .688
** .371
** 1
Sig. (2-tailed) .141 .006 .000 .000
N 95 95 95 95 95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.13 diketahui bahwa variabel TR terdiri dari 5 pertanyaan yang
keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan TR yang digunakan
dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada
kuesioner tersebut.
75
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Variabel SK
Correlations
SK1 SK2 SK3 SK4 SK5
SK1
Pearson Correlation 1 .524** .467
** .432
** .254
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .013
N 95 95 95 95 95
SK2
Pearson Correlation .524** 1 .649
** .504
** .303
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003
N 95 95 95 95 95
SK3
Pearson Correlation .467** .649
** 1 .389
** .406
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
SK4
Pearson Correlation .432** .504
** .389
** 1 .474
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
SK5
Pearson Correlation .254* .303
** .406
** .474
** 1
Sig. (2-tailed) .013 .003 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.14 diketahui bahwa variabel SK terdiri dari 5 pertanyaan yang
keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan SK yang digunakan
dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada
kuesioner tersebut.
76
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Variabel PU
Correlations
PU1 PU2 PU3 PU4 PU5
PU1
Pearson Correlation 1 .586** .396
** .418
** .320
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002
N 95 95 95 95 95
PU2
Pearson Correlation .586** 1 .587
** .600
** .430
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU3
Pearson Correlation .396** .587
** 1 .684
** .468
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU4
Pearson Correlation .418** .600
** .684
** 1 .685
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU5
Pearson Correlation .320** .430
** .468
** .685
** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.15 diketahui bahwa variabel PU terdiri dari 5 pertanyaan yang
keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PU yang digunakan
dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada
kuesioner tersebut.
77
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas Variabel PEU
Correlations
PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5
PEU1
Pearson Correlation 1 .544** .411
** .407
** .396
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU2
Pearson Correlation .544** 1 .716
** .583
** .540
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU3
Pearson Correlation .411** .716
** 1 .745
** .631
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU4
Pearson Correlation .407** .583
** .745
** 1 .622
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU5
Pearson Correlation .396** .540
** .631
** .622
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.16 diketahui bahwa variabel PU terdiri dari 5 pertanyaan yang
keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan PEU yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
78
Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas Variabel ATU
Correlations
ATU1 ATU2 ATU3 ATU4 ATU5
ATU1
Pearson Correlation 1 .708** .260
* .215
* .150
Sig. (2-tailed) .000 .011 .036 .148
N 95 95 95 95 95
ATU2
Pearson Correlation .708** 1 .269
** .235
* .114
Sig. (2-tailed) .000 .008 .022 .270
N 95 95 95 95 95
ATU3
Pearson Correlation .260* .269
** 1 .313
** .318
**
Sig. (2-tailed) .011 .008 .002 .002
N 95 95 95 95 95
ATU4
Pearson Correlation .215* .235
* .313
** 1 .312
**
Sig. (2-tailed) .036 .022 .002 .002
N 95 95 95 95 95
ATU5
Pearson Correlation .150 .114 .318** .312
** 1
Sig. (2-tailed) .148 .270 .002 .002
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.17 diketahui bahwa variabel ATU terdiri dari 5 pertanyaan
yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan ATU yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
79
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Variabel BIU
Correlations
BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5
BIU1
Pearson Correlation 1 .648** .208
* .275
** .229
*
Sig. (2-tailed) .000 .044 .007 .026
N 95 95 95 95 95
BIU2
Pearson Correlation .648** 1 .240
* .400
** .412
**
Sig. (2-tailed) .000 .019 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU3
Pearson Correlation .208* .240
* 1 .487
** .506
**
Sig. (2-tailed) .044 .019 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU4
Pearson Correlation .275** .400
** .487
** 1 .797
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU5
Pearson Correlation .229* .412
** .506
** .797
** 1
Sig. (2-tailed) .026 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada
Tabel 4.18 diketahui bahwa variabel BIU terdiri dari 5 pertanyaan
yang keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan BIU yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
80
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Variabel AUB
Correlations
AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5
AUB1
Pearson Correlation 1 .662** .692
** .375
** .004
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .969
N 95 95 95 95 95
AUB2
Pearson Correlation .662** 1 .769
** .244
* -.035
Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .733
N 95 95 95 95 95
AUB3
Pearson Correlation .692** .769
** 1 .432
** -.057
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .585
N 95 95 95 95 95
AUB4
Pearson Correlation .375** .244
* .432
** 1 .026
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .800
N 95 95 95 95 95
AUB5
Pearson Correlation .004 -.035 -.057 .026 1
Sig. (2-tailed) .969 .733 .585 .800
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil data dari kuesioner yang telah diolah pada Tabel
4.19 diketahui bahwa variabel AUB terdiri dari 5 pertanyaan yang
keseluruhannya adalah valid dengan nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti bahwa setiap item pertanyaan AUB yang
digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dan variabel. Suatu kuesioner
81
dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60.
Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
LDO 133.2737 233.031 .590 .738
TR 134.4105 248.287 .364 .770
SK 134.9368 224.294 .418 .767
PEU 133.1158 215.423 .625 .726
PU 133.2105 227.083 .627 .731
ATU 135.1263 229.814 .523 .745
BIU 134.6947 237.555 .446 .758
AUB 136.7263 231.414 .342 .782
Sumber: Data primer (2014)
Pada tabel 13 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas
variabel LDO sebesar 0,738, TR sebesar 0,77, SK sebesar 0,767, PEU
sebesar 0,726, PU sebesar 0,731, ATU sebesar 0,745, BIU sebesar
0,758 dan AUB sebesar 0,782. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,6. Hal ini menunjukan bahwa setiap item
pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang
konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
82
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya
distribusi regresi residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar
pengambilan keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
83
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal
atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual
terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan grafik
histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal. Dapat
disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram
menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
84
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal
atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual
terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan. Pada
85
gambar 4 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati
normal. Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik
histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plots
memperhatikan titik-titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal
86
atau mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa residual
terdistribusi normal, maka model regresi layak digunakan. Pada gambar
6 grafik histogram memperlihatkan pola distribusi mendekati normal.
Dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot dan grafik histogram
menunjukan model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.
Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-
Smirnov Test yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.21
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Normal
Parametersa,b
Mean 20.368
4
19.231
6
18.705
3
20.526
3
20.431
6
18.515
8
18.947
4
16.915
8
Std.
Deviation
2.8398
9
3.0298
3
4.0917
0
3.5124
2
2.9774
1
3.2644
5
3.2201
8
4.1735
3
Most Extreme
Differences
Absolute .107 .104 .119 .146 .115 .114 .144 .070
Positive .072 .095 .071 .101 .094 .114 .098 .062
Negative -.107 -.104 -.119 -.146 -.115 -.100 -.144 -.070
Kolmogorov-Smirnov Z 1.040 1.017 1.159 1.420 1.124 1.113 1.403 .687
Asymp. Sig. (2-tailed) .230 .252 .136 .035 .160 .168 .039 .733
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer (2014)
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu cara untuk
menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat
kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan
distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau posion).
87
Berdasarkan tabel 13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dapat disimpulkan bahwa:
a. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel LDO
adalah 0,23 dan 1.04> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel OP berdistribusi normal.
b. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel TR
adalah 0.252dan 1.017 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel TR berdistribusi normal.
c. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel SK
adalah 0,136 dan 1.159 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel SK berdistribusi normal.
d. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel PEU
adalah 0,035 dan 1.42> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel PEU berdistribusi normal.
e. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel PU
adalah 0,16 dan 1.124 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel PU berdistribusi normal.
f. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel ATU
adalah 0,168 dan 1.113 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel ATU berdistribusi normal.
g. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel BIU
adalah 0,039 dan 1.403> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
88
berarti variabel BIU berdistribusi normal.
h. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z. Asymp. Sig. (2-tailed) variabel AUB
adalah 0,733 dan 0.687> 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini
berarti variabel AUB berdistribusi normal.
b. Uji Moltikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik mensyarakatkan tidak adanya multikolinieritas dengan
cara melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
Motede pengambilan keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya
masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan
bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.22
Hasil Uji Multikolonieritas ATU
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 2.911 2.632 1.106 .272
LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710
TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185
SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160
PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314
PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.22 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion
Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang
89
ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,185
untuk variabel TR; 1,160 untuk variabel SK; 2,314 untuk variabel PEU;
2,029. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah
multikolonieritas antar variabel independent.
Tabel 4.23
Hasil Uji Multikolonieritas BIU
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
2
(Constant) 5.179 2.637 1.964 .053
LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710
TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287
SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192
PEU -.244 .125 -.266 -1.955 .054 .422 2.371
PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093
ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion
Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang
ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,710 untuk variabel LDO; 1,287
untuk variabel TR; 1,192 untuk variabel SK; 2,371 untuk variabel PEU;
2,093 untuk variabel PU, dan 1,467 untuk variabel ATU. Maka
berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolonieritas antar
variabel independent.
Tabel 4.24
Hasil Uji Multikolonieritas AUB
Coefficients
a
90
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
3
(Constant) 3.368 3.613 .932 .354
LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747
TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288
SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195
PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474
PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450
ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540
BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa nilai Variance Inflantion
Factor (VIF) tidak lebih dari angka 0,10 untuk setiap variabel yang
ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,747 untuk variabel LDO; 1,288
untuk variabel TR; 1,195 untuk variabel SK; 2,474 untuk variabel PEU;
2,450 untuk variabel PU; 1,540 untuk variabel ATU dan 1,458 untuk
variabel BIU. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah
multikolonieritas antar variabel independent.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (LDO, TR, SK, PEU, dan PU) dalam
menjelaskan variasi variabel dependen (ATU, BIU dan AUB). Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Penelitian ini
menggunakan nilai R2, jika nilai R
2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi
91
variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Nilai R berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai R semakain
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependen.2
Tabel 4.25
Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .564a .318 .280 2.77029
a. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
b. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,280 atau 28,0% menunjukkan
bahwa variabel PU, SK, TR, LDO, dan PEU sebesar 31,8%, sedangkan
sisanya sebesar 68,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
disertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.26
Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .560a .314 .267 2.75658
a. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
b. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,267 atau 26,7% menunjukkan
bahwa variabel ATU, SK, TR, LDO, PU, dan PEU sebesar 31,4%,
2Imam Ghozali, “Aplikasi Multivariate Program SPSS”, Semarang: Universitas
Diponegoro, h. 97
92
sedangkan sisanya sebesar 68,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.27
Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .523a .274 .215 3.69720
a. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
b. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,215 atau 21,5% menunjukkan
bahwa variabel BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, dan PU sebesar
27,4%, sedangkan sisanya sebesar 72,6% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-
sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifika
0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.28, jika nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan
jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan
menolak Ha.
93
Tabel 4.28
Hasil Uji Simultan ATU
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 318.696 5 63.739 8.305 .000b
Residual 683.031 89 7.675
Total 1001.726 94 a. Dependent Variable: ATU
b. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.28 bahwa nilai F
diperoleh 8,305 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel PU, SK, TR, LDO, dan
PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap ATU.
Tabel 4.29
Hasil Uji Simultan BIU
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
2
Regression 306.047 6 51.008 6.713 .000b
Residual 668.689 88 7.599
Total 974.737 94 a. Dependent Variable: BIU
b. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.29 bahwa nilai F
diperoleh 6,713 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel ATU, SK, TR, LDO,
PU, dan PEU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap BIU.
94
Tabel 4.30
Hasil Uji Simultan AUB
ANOVA
a
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
3
Regression 448.096 7 64.014 4.683 .000b
Residual 1189.230 87 13.669
Total 1637.326 94
a. Dependent Variable: AUB
b. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan F dapat dilihat pada tabel 4.30 bahwa nilai F
diperoleh 4,683 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel BIU, SK, TR, PEU,
ATU, LDO, dan PU berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap AUB.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel independen
yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel 4.31, jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka
Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas t
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
95
Tabel 4.31
Hasil Uji T Library Desain OPAC
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
9.446 1.917 4.927 .000
LDO .539 .093 .514 5.786 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 1:
Pengaruh LDO terhadap PU
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.31 variabel LDO
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel
LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05.
X4 = 9.446 + 0.000 X1 + e1
Tabel 4.32
Hasil Uji T Library Desain OPAC
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 5.465 2.114
2.585 .011
LDO .739 .103 .598 7.193 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
96
Hasil Hipotesis 2:
Pengaruh LDO terhadap PEU
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.32 variabel LDO
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel
LDO berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih kecil dari 0,05.
X5 = 5.465+ 0.000 X1 + e1
Tabel 4.33
Hasil Uji T Terminology
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 14.046 1.867
7.523 .000
TR .332 .096 .338 3.462 .001 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 3:
Pengaruh TR terhadap PU
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.33 variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel
TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05.
X4 = 14.046+ 0.001 X2 + e2
97
Tabel 4.34
Hasil Uji T Terminology
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 14.455 2.252
6.420 .000
TR .316 .116 .272 2.729 .008 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Hipotesis 4:
Pengaruh TR terhadap PEU
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.34 variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.008. Hal ini berarti variabel
TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PEU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05.
X5 = 14.455+ 0.008 X2 + e2
Tabel 4.35
Hasil Uji T Abiliies and Skill
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 17.198 1.403
12.257 .000
SK .173 .073 .238 2.359 .020 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
98
Hasil Hipotesis 5:
Pengaruh SK terhadap PU
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.35 variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.020. Hal ini berarti variabel
SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap PU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05.
X4 = 17.198 + 0.020 X3 + e3
Tabel 4.36
Hasil Uji T Abilities and Skill
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 15.145 1.605
9.434 .000
SK .288 .084 .335 3.430 .001 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Hipotesis 6:
Pengaruh SK terhadap PEU
Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.36 variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti variabel
SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap PEU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05.
X5 = 15.145+ 0.001 X3 + e3
99
Tabel 4.37
Hasil Uji T Perceived Ease of Use
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.459 1.328
6.369 .000
PEU .583 .064 .688 9.145 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Hipotesis 7:
Pengaruh PEU terhadap PU
Hasil uji hipotesis 7 dapat dilihat pada tabel 4.37 variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti variabel
PEU berpengaruh dan bersignifikan terhadap PU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05.
X5 = 8.459+ 0.000 X4 + e4
Tabel 4.38
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ATU
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.911 2.632 1.106 .272
LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710
TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185
SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160
PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314
PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer yang diolah
100
Hasil Hipotesis 8:
Pengaruh LDO terhadap ATU
Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel LDO
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.855. Hal ini berarti variabel
LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 9:
Pengaruh TR terhadap ATU
Hasil uji hipotesis 9 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.007. Hal ini berarti variabel
TR berpengaruh dan bersignifikan terhadap ATU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih kecil dari 0,05.
Hasil Hipotesis 10:
Pengaruh SK terhadap ATU
Hasil uji hipotesis 10 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,122. Hal ini berarti variabel
SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 11:
Pengaruh PEU terhadap ATU
Hasil uji hipotesis 11 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,142. Hal ini berarti variabel
PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05.
101
Hasil Hipotesis 12:
Pengaruh PU terhadap ATU
Hasil uji hipotesis 12 dapat dilihat pada tabel 4.38 variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,099. Hal ini berarti variabel
PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap ATU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05.
Y₁ = 2.911+ 0.855 Py₁X₁ + 0.007 Py₁X₂ + 0,122 Py₁X₃ + 0,099 Py₁X₄ + 0,142 Py₁X₅ + ₁
Tabel 4.39
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) BIU
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
2
(Constant) 5.179 2.637 1.964 .053
LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710
TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287
SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192
PEU -.244 .125 -.266 -
1.955 .054 .422 2.371
PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093
ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Hipotesis 13:
Pengaruh LDO terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 13 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel LDO
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,175 Hal ini berarti variabel
LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05.
102
Hasil Hipotesis 14:
Pengaruh TR terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 14 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,792 Hal ini berarti variabel
TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 15:
Pengaruh SK terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 15 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,665 Hal ini berarti variabel
SK tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 16:
Pengaruh PEU terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 16 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,054 Hal ini berarti variabel
PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 17:
Pengaruh PU terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 17 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel
PU berpengaruh dan bersignifikan terhadap BIU karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih kecil dari 0,05.
103
Hasil Hipotesis 18:
Pengaruh ATU terhadap BIU
Hasil uji hipotesis 18 dapat dilihat pada tabel 4.39 variabel ATU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,038 Hal ini berarti variabel
ATUtidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap BIU karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05.
Y₂= 5.179 + 0,179 Py₂X₁ + 0,028 Py₂X₂ + 0,033 Py₂X₃ + 0,054
Py₂X₄ + 0,244 Py₂X₅ + 0,222 Y₁ +e₂
Tabel 4.40
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) AUB
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
3
(Constant) 3.368 3.613 .932 .354
LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747
TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288
SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195
PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474
PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450
ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540
BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Hipotesis 19:
Pengaruh LDO terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 19 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel LDO
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,878 Hal ini berarti variabel
LDO tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel LDO lebih besar dari 0,05.
104
Hasil Hipotesis 20:
Pengaruh TR terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 20 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel TR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,073 Hal ini berarti variabel
TR tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel TR lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 21:
Pengaruh SK terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 21 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel SK
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 Hal ini berarti variabel
SK berpengaruh dan bersignifikan terhadap AUB karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel SK lebih kecil dari 0,05.
Hasil Hipotesis 22:
Pengaruh PEU terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 22 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel PEU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,373 Hal ini berarti variabel
PEU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PEU lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 23:
Pengaruh PU terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 23 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel PU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,183 Hal ini berarti variabel
PU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel PU lebih besar dari 0,05.
105
Hasil Hipotesis 24:
Pengaruh ATU terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 24 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel ATU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,315 Hal ini berarti variabel
ATU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ATU lebih besar dari 0,05.
Hasil Hipotesis 25:
Pengaruh BIU terhadap AUB
Hasil uji hipotesis 25 dapat dilihat pada tabel 4.40 variabel BIU
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,103 Hal ini berarti variabel
BIU tidak berpengaruh dan tidak bersignifikan terhadap AUB karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel BIU lebih besar dari 0,05.
Y₃ = 3.368 + 0,878 Py₃X₁ + 0,073 Py₃X₂ + 0,000 Py₃X₃ + 0,183
Py₃X₄ + 0,373 Py₃X₅+ 0,315 Y₁ + 0,103 Y₂ + e
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.41
Hasil Uji Korelasi
Correlations
LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
LDO
Pearson Correlation 1 .332
** .309
*
*
.598** .514
*
*
.337*
*
.334*
*
.221*
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .000 .001 .001 .032
N 95 95 95 95 95 95 95 95
TR
Pearson Correlation .332
** 1 .038 .272
** .338
*
*
.387*
*
.210* .176
Sig. (2-tailed) .001 .713 .008 .001 .000 .042 .089
N 95 95 95 95 95 95 95 95
106
SK
Pearson Correlation .309
** .038 1 .335
** .238
* .266
*
*
.178 .463*
*
Sig. (2-tailed) .002 .713 .001 .020 .009 .084 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PEU
Pearson Correlation .598
** .272
** .335
*
*
1 .688*
*
.449*
*
.277*
*
.209*
Sig. (2-tailed) .000 .008 .001 .000 .000 .007 .042
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PU
Pearson Correlation .514
** .338
** .238
* .688
** 1 .457
*
*
.497*
*
.115
Sig. (2-tailed) .000 .001 .020 .000 .000 .000 .267
N 95 95 95 95 95 95 95 95
ATU
Pearson Correlation .337
** .387
** .266
*
*
.449** .457
*
*
1 .386*
*
.125
Sig. (2-tailed) .001 .000 .009 .000 .000 .000 .227
N 95 95 95 95 95 95 95 95
BIU
Pearson Correlation .334
** .210
* .178 .277
** .497
*
*
.386*
*
1 .204*
Sig. (2-tailed) .001 .042 .084 .007 .000 .000 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
AUB
Pearson Correlation .221
* .176 .463
*
*
.209* .115 .125 .204
* 1
Sig. (2-tailed) .032 .089 .000 .042 .267 .227 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer (2014)
1) Korelasi antara LDO dan TR
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel LDO dan
TR sebesar 0,332. Untuk mentafsirkan anka tersebut digunakan kriteria
sebagai berikut3:
0 – 0,25 → : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 → : Korelasi cukup kuat
3Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta:
Graha Ilmu), h. 200.
107
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0,75 – 1 → : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel.
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Korelasi sebesar 0,332 mempunyai maksud hubungan antara
variabel OP dan TR cukup kuat dan searah. Maka inflasi juga akan
mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel
tersebut mempunyai probabiltas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup
bukti untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
2) Korelasi antara LDO dan SK
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
SK sebesar 0,309. Korelasi sebesar 0,309 mempunyai maksud hubungan
antara variabel LDO dan SK cukup kuat dan searah. Artinya, apabila
terjadi kenaikan LDO, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu
juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,002 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
108
3) Korelasi antara LDO dan PEU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
PEU sebesar 0,598. Korelasi sebesar 0,598 mempunyai maksud
hubungan antara variabel LDO dan PEU kuat dan berlawanan. Artinya,
apabila terjadi kenaikan LDO, maka PEU akan mengalami penurunan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,000< 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak
Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
4) Korelasi antara LDO dan PU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
PU sebesar 0,514. Korelasi sebesar 0,514 mempunyai maksud hubungan
antara variabel LDO dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila
terjadi kenaikan LDO, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
5) Korelasi antara LDO dan ATU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
ATU sebesar 0,337. Korelasi sebesar 0,337 mempunyai maksud
hubungan antara variabel LDO dan ATU cukup kuat dan searah.
Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka ATU akan mengalami
peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti
109
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
6) Korelasi antara LDO dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
BIU sebesar 0,334. Korelasi sebesar 0,334 mempunyai maksud
hubungan antara variabel LDO dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan LDO, maka BIU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
7) Korelasi antara LDO dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel LDO dan
AUB sebesar 0,221. Korelasi sebesar 0,221 mempunyai maksud
hubungan antara variabel LDO dan AUB cukup kuat dan searah.
Artinya, apabila terjadi kenaikan LDO, maka AUB akan mengalami
peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,032 > 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
8) Korelasi TR dan SK
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
SK sebesar 0,038. Korelasi sebesar 0,038 mempunyai maksud hubungan
110
antara variabel TR dan SK sangat lemah dan searah. Artinya, apabila
terjadi kenaikan TR, maka SK akan mengalami peningkatan, begitu juga
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,713 > 0,05, maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi tidak bersignifikan.
9) Korelasi antara TR dan PEU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
PEU sebesar 0,272. Korelasi sebesar 0,272 mempunyai maksud
hubungan antara variabel TR dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan TR, maka PEU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,008 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
10) Korelasi antara TR dan PU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
PU sebesar 0,338. Korelasi sebesar 0,338 mempunyai maksud hubungan
antara variabel TR dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila
terjadi kenaikan TR, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
111
11) Korelasi antara TR dan ATU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
ATU sebesar 0,387. Korelasi sebesar 0,387 mempunyai maksud
hubungan antara variabel TR dan ATU cukup kuat dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka ATU akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
12) Korelasi antara TR dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
BIU sebesar 0,210. Korelasi sebesar 0,210 mempunyai maksud
hubungan antara variabel TR dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan TR, maka BIU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,042 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
13) Korelasi antara TR dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel TR dan
BIU sebesar 0,176. Korelasi sebesar 0,176 mempunyai maksud
hubungan antara variabel TR dan AUB sangat lemah dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan TR, maka AUB akan mengalami
112
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,089 > 0,05, maka tidak cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
tidak bersignifikan.
14) Korelasi SK dan PEU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan
PEU sebesar 0,335. Korelasi sebesar 0,335 mempunyai maksud
hubungan antara variabel SK dan PEU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan SK, maka PEU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,001 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
15) Korelasi antara SK dan PU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan
PU sebesar 0,238. Korelasi sebesar 0,238 mempunyai maksud hubungan
antara variabel SK dan PU cukup kuat dan searah. Artinya, apabila
terjadi kenaikan SK, maka PU akan mengalami peningkatan, begitu juga
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,020 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
16) Korelasi antara SK dan ATU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan
ATU sebesar 0,266. Korelasi sebesar 0,266 mempunyai maksud
113
hubungan antara variabel SK dan ATU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan SK, maka ATU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,009 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
17) Korelasi SK dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan
BIU sebesar 0,178 Korelasi sebesar 0,178 mempunyai maksud
hubungan antara variabel SK dan BIU sangat lemah dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka BIU akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,084> 0,05, maka tidak cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
tidak bersignifikan.
18) Korelasi antara SK dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel SK dan
AUB sebesar 0,463. Korelasi sebesar 0,463 mempunyai maksud
hubungan antara variabel SK dan AUB cukup kuat dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan SK, maka AUB akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
114
19) Korelasi antara PEU dan PU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan
PU sebesar 0,688. Korelasi sebesar 0,688 mempunyai maksud hubungan
antara variabel PEU dan PU kuat dan berlawanan. Artinya, apabila
terjadi kenaikan PEU, maka PU akan mengalami penurunan, begitu juga
sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas
sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk menolak Ho; p = 0
dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
20) Korelasi antara PEU dan ATU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan
ATU sebesar 0,448. Korelasi sebesar 0,448 mempunyai maksud
hubungan antara variabel PEU dan ATU cukup kuat dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan PEU, maka ATU akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
21) Korelasi antara PEU dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan
BIU sebesar 0,277. Korelasi sebesar 0,277 mempunyai maksud
hubungan antara variabel PEU dan BIU cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan PEU, maka BIU akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,007 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk
115
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
22) Korelasi antara PEU dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PEU dan
AUB sebesar 0,209. Korelasi sebesar 0,209 mempunyai maksud
hubungan antara variabel PEU dan AUB cukup kuat dan serah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan PEU, maka AUB akan mengalami peningktan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,042 > 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
23) Korelasi antara PU dan ATU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan
ATU sebesar 0,457. Korelasi sebesar 0,457 mempunyai maksud
hubungan antara variabel PU dan ATU cukup kuat dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka ATU akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
24) Korelasi antara PU dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan
BIU sebesar 0,497. Korelasi sebesar 0,497 mempunyai maksud
116
hubungan antara variabel PU dan BIU cukup kuat dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
25) Korelasi PU antara AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel PU dan
AUB sebesar 0,115 Korelasi sebesar 0,115 mempunyai maksud
hubungan antara variabel PU dan AUB sangat lemah dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka AUB akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,267> 0,05, maka tidak cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
tidak bersignifikan.
26) Korelasi antara ATU dan BIU
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan
BIU sebesar 0,368 Korelasi sebesar 0,368 mempunyai maksud
hubungan antara variabel ATU dan BIU sangat cukup dan searah.
Artinya, apabila terjadi kenaikan PU, maka BIU akan mengalami
peningkatan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000> 0,05, maka telah cukupbukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
tidak bersignifikan.
117
27) Korelasi antara ATU dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel ATU dan
AUB sebesar 0,125 Korelasi sebesar 0,125 mempunyai maksud
hubungan antara variabel ATU dan AUB sangat lemah dan berlawanan.
Artinya, apabila terjadi kenaikan ATU, maka AUB akan mengalami
penurunan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,227 > 0,05, maka tidak cukup bukti
untuk menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
tidak bersignifikan.
28) Korelasi antara BIU dan AUB
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka antar variabel BIU dan
AUB sebesar 0,204. Korelasi sebesar 0,204 mempunyai maksud
hubungan antara variabel BIU dan AUB cukup kuat dan searah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan BIU, maka AUB akan mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai
probabilitas sebesar 0,047 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak Ho; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi
bersignifikan.
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)
Untuk menghitung pengaruh langsung atau DE digunakan formula
sebagai berikut:
1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU
X1 → X5 = 0,598
118
2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU
X2 →
X5 = 0,272
3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU
X3 → X5 = 0,335
4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU
X1 → X4 = 0,514
5) Pengaruh variabel TR terhadap PU
X2 → X4 = 0,338
6) Pengaruh variabel SK terhadap PU
X3 → X4 = 0,238
7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU
X4 → X5 = 0,688
8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU
X4 → Y1 = 0,208
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU
X5 → Y1 = 0,182
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU
Y1 → Y2 = 0,225
11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB
Y2 → Y3 = 0,182
12) Pengaruh variabel LDO terhadap BIU
X5 → Y2 = 0,158
119
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)
Untuk menghitung pengaruh langsung atau IE digunakan formula
sebagai berikut:
1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X1 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,598 X 0,182 X 0,225 X 0,182)
= 0,004457
2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X2 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,272 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
0,00203
3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X3 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,335 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
0,0025
4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X1 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,514 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
0,0039
5) Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X2 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,338 X 0,182 X 0,225 X 0,182) =
0,00250
6) Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X3 → X4 → Y1 → Y2 Y3 = (0,238 X 0,208 X 0,225 X 0,182) =
7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X4 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,688 X 0,208 X 0,225 X 0,182) =
0,00203
120
8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB
X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,208 X 0,225 X 0,182) = 0,00851
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB
X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,182 X 0,225 X 0,182) = 0,00844
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB
Y1 → Y2 → Y3 = (0,225 X 0,182) = 0,04095
g. Pengaruh Total (Total effect)
1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X1 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,598 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
1,187
2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X2 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,272 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
0,861
3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X3 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,335 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
0,924
4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X1 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,514 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
1,103
5) Pengaruh variabel TR terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X2 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,338 + 0,182 + 0,225 + 0,182) =
0,927
121
6) Pengaruh variabel SK terhadap PU melalui ATU, BIU dan AUB
X3 → X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,238 + 0,208 + 0,225 + 0,182) =
0,827
7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU melalui ATU, BIU dan AUB
X4 → X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,688 + 0,208 + 0,225 + 0,182) =
1,277
8) Pengaruh variabel PU terhadap ATU melalui BIU dan AUB
X4 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,208 + 0,225 + 0,182) = 0,615
9) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU melalui BIU dan AUB
X5 → Y1 → Y2 → Y3 = (0,182 + 0,225 + 0,182) = 0,589
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU melalui AUB
Y1→Y2 → Y3 = (0,225 + 0,182) = 0,407
11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB
Y2 → Y3 = 0,182
12) Pengaruh variabel LDO terhadap BIU
X5 → Y2 = 0,158
h. Diagram Jalur Untuk Model III
Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel
dapat dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
122
Py1x1 0,598
Py1x1 0,158
Py1x1 0,514 Py1x5 0,182
Py1x2 0,272 Py1x4 0,688 Py2y2 0,225 Py3y2 0,182
Py1x2 0,338 Py1x4 0,208
Py1x3 0,335 C 0,318 C 0,314 C 0,274
Py1x3 0,238
Gambar 4.7 Diagram jalur untuk model III
Keterangan:
1) Pengaruh variabel LDO terhadap PEU secara langsung sebesar 0,598
2) Pengaruh variabel TR terhadap PEU secara langsung sebesar 0,272
3) Pengaruh variabel SK terhadap PEU secara langsung sebesar 0,335
4) Pengaruh variabel LDO terhadap PU secara langsung sebesar 0,514
5) Pengaruh variabel TR terhadap PU secara langsung sebesar 0,338
6) Pengaruh variabel SK terhadap PU secara langsung sebesar 0,238
7) Pengaruh variabel PU terhadap PEU secara langsung sebesar 0,688
8) Pengaruh variabel PEU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,208
9) Pengaruh variabel PU terhadap ATU secara langsung sebesar 0,182
10) Pengaruh variabel ATU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,225
X1
X2
X5
X3
Y2 Y3 Y1
X4
123
11) Pengaruh variabel BIU terhadap AUB secara langsung sebesar 0,182
12) Pengaruh variabel PEU terhadap BIU secara langsung sebesar 0,158
13) Pengaruh variabel-variabel lain diluar model terhadap AUB sebesar
0,000
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model
penelitian ini, dapat digambarkan beberapa jawaban hipotesis yang telah
dirumuskan sebagai berikut ini:
Tabel 4.42
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan
H1 LDO → PU 5.786 0,514 0,000 Diterima
H2 LDO → PEU 7.193 0,598 0,000 Diterima
H3 TR → PU 3.462 0,338 0,001 Diterima
H4 TR → PEU 2.729 0,272 0,008 Ditolak
H5 Sk → PU 2.359 0,238 0,020 Ditolak
H6 SK→ PEU 3.43 0,335 0,001 Diterima
H7 PEU → PU 9.145 0,688 0,000 Diterima
H8 LDO → ATU -184 -184 0,855 Ditolak
H9 TR → ATU 2.772 0,264 0,007 Ditolak
H10 SK → ATU 1.561 0,147 0,122 Ditolak
H11 PU→ ATU 1.67 0,208 0,099 Ditolak
H12 PEU → ATU 1.482 0,197 0,142 Ditolak
H13 LDO → BIU 1.368 0,158 0,175 Ditolak
H14 TR → BIU -0.264 -0.026 0,792 Ditolak
H15 SK → ATU 0.434 0,042 0,665 Ditolak
H16 PU → ATU 3.875 0,495 0,000 Diterima
H17 PEU→ ATU -1.955 -0.266 0,054 Ditolak
H18 ATU → BIU 2.104 0,225 0,038 Ditolak
124
Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan
H19 LDO → AUB 0.154 0,019 0,878 Ditolak
H20 TR → AUB 1.815 0,188 0,073 Ditolak
H21 SK → AUB 4.515 0,451 0,000 Diterima
H22 PU → AUB -1.341 -0.192 0.183 Ditolak
H23 PEU → AUB 0.896 0,129 0,373 Ditolak
H24 ATU → ABU -1.01 -114 0,315 Ditolak
H25 BIU → AUB 1.649 0,182 0,103 Ditolak
Sumber: Data primer (2014)
Hasil uji T pada hipotesis 1, 2 dan 3 pada tabel diatas menunjukan
bahwa ada hubungan signifikan antara Library Desain OPAC (LDO) dan
Terminology (TR) dengan Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of
Use (PEU), dimana pada ketiga nilai bersignifikansi lebih kecil dari 0,001.
Penelitian menunjukan bahwa nilai konstruk eksternal Library Desain OPAC
(LDO) dan Terminology (TR) terhadap Perceived Usefulness (PU) dan
Perceived Ease of Use (PEU) adalah signifikansi dengan nilai signifikans
0,000 dan 0,001
Hasil uji T pada hipotesis 4 dan 5 menunjukan bahwa tidak ada
hubungan signifikansi antara Terminology (TR) dan Abilities and Skill (SK)
dengan Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU), dimana
nilai Terminology (TR) dan Abilities and Skill (SK) lebih besar dari 0,005.
Penelitian ini menunjukan bahwa konstruk eksternal Terminology (TR) dan
Abilities and Skill (SK) terhadap Perceived Usefulness (PU) dan Perceived
Ease of Use (PEU) adalah tidak signifikansi dengan nilai signifikansi 0,008
dan 0,020.
125
Hasil uji T pada hipotesis 5 pada tabel diatas menunjukan bahwa ada
hubungan signifikan antara Abilities and Skill (SK) dengan Perceived
Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU), dimana Abilities and Skill
(SK) nilai signifikansi lebih kecil dari 0,001. Penelitian menunjukan bahwa
nilai konstruk eksternal Abilities and Skill (SK) terhadap Perceived
Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU) adalah signifikansi dengan
nilai signifikansi 0,001.
Hal ini ditunjukan dengan nilai rata-rata variabel library desain OPAC
(LDO) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di
LKC JWC sebesar 4,23 pada rentang nilai 0-5. Nilai rata-rata ini menunjukan
bahwa variabel library desain OPAC (LDO) pada pengguna sistem temu balik
informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi.
Tabel 4.43
Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan
Library Desain OPAC (LDO) 4,23 Sangat Tinggi
Terminologi (TR) 4,02 Tinggi
Abilities and Skill (SK) 4,00 Tinggi
Perceived Easy of Use (PEU) 4,25 Sangat Tinggi
Perceived Usefulness (PU) 4,36 Sangat Tinggi
Attitude Toward Using (ATU) 4,13 Tinggi
Behavioral Intention to Use (BIU) 3,96 Tinggi
Actual Usage Behavior (AUB) 4,01 Tinggi
Sumber: Data primer (2014)
Dari beberapa jawaban yang diberikan oleh mahasiswa yang aktif
memakai LKC JWC tahun 2014 menunjukan bahwa penggunanan sistem
temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC rata-rata dari nilai
126
kontruks TR dan SK adalah tinggi. Dan rata-rata dari konstruk diatas yang
paling berdominan adalah tinggi.
Dari hasil gambaran kuesioner yang telah diisi oleh para responden
menunjukan bahwa nilai rata-rata konstruk PEU sebesar 4,25 dan PU sebesar
4,36. gambaran ini menunjukan bahwa PEU dan PU terhadap sistem temu
balik informasi berbasis bahasa indeks adalah sangat tinggi.
Dapat diketahui gambaran konstruk dari nilai rata-rata yang didapat
dari konstruk ATU sebesar 4,13 hal ini menunjukan bahwa variabel ATU
adalah tinggi, begitu juga dengan variabel BIU sebesar 3,96 adalah tinggi,
variabel tentang AUB memilik nilai rata-rata sebesar 4,01 hal ini menunjukan
bahwa variabel AUB juga tinggi.
Hasil pengujian korelasi antara variabel ditemukan hasil perhitungan
korelasi antara LDO, BIU dan AUB sebesar 0,221 dan 0,204, hal ini
menunjukan bahwa nilai antara variabel LDO, BIU dan AUB memiliki nilai
lebih besar dari 0,25- 0,5 sehingga hubungan antara variabel LDO, BIU dan
AUB cukup kuat dan searah.
Tabel 4.44
Hasil Uji Konstruk
LDO →AUB 0,221
TR → AUB 0,176
SK → AUB 0,463
PEU → AUB 0,209
PU → AUB 0,115
ATU → AUB 0,125
BIU → AUB 0,204
Sumber: Data primer (2014)
127
Diketahui nilai hubungan antara variabel TR, PU, ATU dan AUB
sebesar 0,176, 0,115, 0,125, hal ini berarti bahwa korelasi antara TR, PU,
ATU dan AUB sebesar 0-0,25 menunjukan bahwa korelasi antara variabel
TR, PU, ATU dan AUB sangat lemah dan berlawanan.
Selanjutnya hubungan korelasi antara variabel SK, PEU dan AUB
sebesar 0,463 dan 0,209 diangka lebih besar 0,25-0,5 berarti korelasi
antara variabel SK, PEU dan AUB cukup kuat dan berlawanan.
128
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan
dan pengaruh LDO (Library Desain OPAC), TR (terminology), SK (Abilities
and Skill) terhadap PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness),
ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB
(Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 95
mahasiswa yang aktif menggunakan LKC JWC (Library and Knowladge
Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang
berada di jl. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Berdasarkan pada
data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan model analisis regresi linier
berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut (lihat gambar):
129
Gambar 5.1
Hasil TAM Pada Pengguna Sistem Temu Balik Berbasis Bahasa Indeks
130
1. Gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) yaitu
sangat tinggi, ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), dan AUB
(4,01) yaitu tinggi. Hal ini menunjukan rata-rata pengguna sistem temu
balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC adalah tinggi.
2. Ditemukan bahwa nilai hubungan yang dihasilkan oleh variabel LDO
PU (0,000), LDO PEU (0,000), TR PU (0,001), SK PEU (0,001),
PEU PU (0,000), PU ATU (0,000), SK AUB (0,000),
bersignifikan karena nilai signifikansi variabel tersebut lebih kecil dari
0,005 Sedangkan variabel TR PEU (0,008), SK PU (0,020), LDO
ATU (0,855), TR ATU (0,007), SK ATU (0,122), PU ATU
(0,009), PEU ATU (0,142), LDO BIU (0,175), TR BIU (0,792),
SK ATU (0,665), PEU ATU (0,054), ATU BIU (0,038), LDO
AUB (0,878), TR AUB (0,073), PU AUB (0,183), PEU AUB
(0,373), ATU AUB (0,315), dan BIU AUB (0,103) tidak
bersignifikan karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,005.
3. a. Korelasi antara variabel LDO AUB (0,221) adalah cukup kuat dan
searah.
b. Korelasi antara variabel TR AUB (0,176), PU AUB (0,115), ATU
AUB (0,125) adalah sangat lemah dan berlawanan.
c. Korelasi antara variabel SK AUB (0,463), dan PEU AUB (0,209)
adalah cukup dan berlawanan
131
B. Saran
Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel
independent lainnya, untuk mengetahui variabel-variabel lain yang
dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel
dependen.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan dan
memperluas ruang lingkup penelitian, bukan hanya di LKC JWC
Binus international University tetapi di beberapa perpustakaan lainnya,
sehingga dapat diperoleh hasil penelitian generasi yang tinggi.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode
penelitian yang berbeda seperti menggunakan analisis SEM dengan
bantuan aplikasi Lisrel
132
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, 2010.
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, “Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi”
Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995.
Anisa Nusantri, “Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan
Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Visi Pustaka. Volum 11 No. 2
(Agustus 2009).
Artikel diakses pada 23 Oktober 2014 darihttp://arsip.uii.ac.id/files//2012/09/UII-
BAB-I-12.pdf
Aufa Ibna, “Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM)
Didalam Melakukan Penilaian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Adopsi E-Gevornment Pemko Medan”. USU Repository, 2009.
Devita Kusumawardani, “ Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi
deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled
vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan
Universitas Airlangga)”, Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013).
Duwi Priyantno, “Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS 17”. Jogjakarta: Gaya Media, 2012.
Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model
Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal
WRA, Vol. 1, No. 1 (April 2013).
Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and
Implementation.Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945.
Hasugian, Jonner, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (Sumatera Utara,
USU, Imam Yuadi,” Analisis Technology Acceptance Model terhadap
Perpustakaan Digital dengan Structural Equation Modeling” diakses
pada 24 Februari 2014 dari
http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/imam.pdf
………………….., “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosakata Terkendali
dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks” Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi Sumatera Utara, USU, 2006.
………………….., “Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol
Dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Teks. Dalam USU
digital library”
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059/.../pus-des2006-1.
diakses pada tanggal 25 September 2011.
133
Imam Ghozali. “Aplikasi Multivariate Program SPSS”. Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009.
Janu Saptari, Purwono, “Temu kembali Informasi Bibliografi Dengan bahasa
Alami pada Field Judul Subyek (Study Efektivitas Katalog Induk
Terpasang Perpustakaan UGM),” Jurnal Berkala Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, vol III, no. 1 (2006).
Jogiyanto, “Sistem Informasi Keperilakuan”. Yogyakarta: Andi Offset, 2007.
Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati, “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah I. “Analisis Perilaku Penggunaan
Teknologi Informasi (Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon”.
Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4. Ambon: universitas Pattimura
Ambon, 2012.
Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana. “Analisis Technology
Acceptance Model (TAM) Terhadap Pengguna Sistem Informasi di Nusa
Dua Beach Hotel dan Spa”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana vol
6 No.1 Bali: Unud, 2014.
Nugraha Setiawan, “Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya” diakses pada 25
Februari 2014 diakses pada tanggal 27 Februari 2014.
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/upload/2009/03/penentuan_sampel_
memakai_rumus_slovin.pdf
Nur Indrianto, dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan manajemen”. Jogjakarta: BPFE, 2002.
Rahayuningsih. F, “Pengolahan perpustakaan.” Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Ratu Siti Zaenab,” Evektifitas Temu Balik Informasi dengan Menggunakan
BahasaAlami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstrak”. Jurnal Ilmu
Perpustakaan Pertanian. Vol 11 No. 2 (Bogor: IPB, 2002).
Santoso Singgih.” Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”.
Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010.
Syihabuddin Qalyubi, dkk, “Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.”
Jogyakarta; Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi,2007.
Suharsini Arikunto, ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.” Bandung:
Rieneka Cipta, 2006.
Sutarno NS, “Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik.” Jakarta: CV.
Sagung Seto, 2006.
KUISIONER
ANALYSIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA
PENGGUNA SISTEM TEMU BALIK INFORMASI BERBASIS BAHASA
INDEKS
Saya Sapari adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian mengenai “Analysis
Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu Balik
Informasi Berbasis Bahasa Indeks”, untuk memenuji persyaratan gelar Sarja
Ilmu Perpustakaan (S.IP).
Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk
menguji anda, saya mohon ketersediaan anda untuk mengisi pertanyaan pada
kuesioner ini dan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :…………………………………………(Boleh tidak
diisi)
Status Pekerjaan : Mahasiswa/S1/S2/S3
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) di setiap pendapat sesuai dengan tingkat kesetujuan anda
atas pernyataan yang ada. Dimulai dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), netral (N),
Tidak Setuju (TS) hingga Sangat Tidak Setujuh (STS).
Keterangan: OPAC (Online Publik Acces Catalog) adalah komputer yang ada
didalam perpustakaan yang berfungsi sebagai alat sarana untuk menelusuri
katalog perpustakaan
A. Library Desain OPAC
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya mendapatkan informasi yang saya
butuhkan dengan cepat melalui OPAC tersebut
2. Susunan menu pada OPAC, mudah dipahami
3. OPAC menyediakan informasi yang tepat, yang
saya butuhkan (informasi tentang buku, skripsi
dll)
4. Hasil penelusuran oleh OPAC dalam proses
mencari informasi sangat cepat
5. Isi informasi OPAC memenuhi kebutuhan saya
B. Terminology
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya sering menggunakan bahasa sehari-hari
setiap menelusuri informasi
2. Saya sering menggunakan bahasa terkendali
atau terkontrol setiap menelusuri informasi
3. Dalam penelusuran informasi dengan bahasa
terkendali atau terkontrol, saya menemukan
kata yang dicari
4. Hasil penelusuran dengan menggunakan bahasa
sehari-hari dalam proses mencari informasi
sangat cepat ditemukan
5. Hasil penelusuran dengan menggunakan bahasa
terkendali atau terkontrol dalam proses mencari
informasi sangat cepat ditemukan
C. Skill
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Saya menggunakan strategi dalam
penelusuran OPAC untuk mencari koleksi
diperpustakaan
2 Saya tahu cara menelusur melalui pencarian
sederhana
3 Saya tahu cara menelusur melalui pencarian
canggih (Advenced search)
4 Saya tahu cara melihat status buku sedang
dipinjam atau tidak dipinjam
5 Saya tahu cara menelusur dengan potongan
kata (truncation)
D. Perceived Easy of Use
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. OPAC dapat diakses dengan mudah diluar
kampus (dari rumah/warnet)
2. Cara penggunaan OPAC, mudah untuk
Dipelajari
3. Fasilitas/fitur yang ada pada OPAC, mudah
untuk digunakan
4. Kemudahan penggunaan OPAC memperlancar
pencarian koleksi perpustakaaan
5. Saya sangat mudah mencari bahan koleksi
perpustakaan melalui OPAC
E. Perceived Usefulness
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Penggunaan OPAC meminimalkan hilangnya
informasi dalam pencarian bahan pustaka
2. Melalui OPAC saya mendapatkan informasi
bahan pustaka yang dicari
3. Melalui OPAC saya mendapatkan informasi
tambahan bahan pustaka yang dibutuhkan
4. Dengan OPAC memungkinkan saya lebih
cepat dalam mencari bahan pustaka
5. Saya menghemat waktu dalam mencari
informasi seputar bahan pustaka jika
melalui OPAC
F. Attitude Toward Using
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya menerima model otorisasi login pada
OPAC atau Web Perpustakaan untuk
keamanan account saya
2. Saya menerima model penyandian/enkripsi
pada OPAC untuk keamanan account saya
3. Saya menolak ditampilkannya identitas pribadi,
saat saya berinteraksi dengan OPAC
4. Saya menolak pembatasan hak atas akses
OPAC pada saat liburan perkuliahan
5. Saya senang berinteraksi dengan sesama
mahasiswa menggunakan OPAC
G. Behavioral Intention to Use
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya akan memasang software pengatur
download agar bisa mendapatkan informasi
dengan lebih baik dari OPAC
2. Saya akan memasang software antivirus agar
mendapatkan keamanan saat men-download di
OPAC
3. Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap
menggunakan OPAC untuk mendapatkan
informasi mengenai perkembangan koleksi
bahan pustaka
4. Saya akan menyarankan penggunaan OPAC
kepada teman yang belum menggunakannya
5. Saya akan mengajak teman untuk menelusuri
bahan pustaka melalui OPAC
H. Actual Usage Behavior
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Saya mengakses OPAC selama hari-hari
perkuliahan termasuk liburan
2. Saya mengakses OPAC hampir setiap hari
3. Saya mengakses OPAC selama minimal rata-
rata 15 menit setiap kali mengunjunginya
4. Secara keseluruhan saya merasa puas dengan
kinerja OPAC
5. Saya menyampaikan kepuasan terhadap OPAC,
kepada sesama teman mahasiswa
RESP0
NDEN
PEND
IDIKA
N
JENIS
KELA
MIN
LDO
1
LDO
2
LDO
3
LDO
4
LDO
5TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 SK1 SK2 SK3
1 1 2 5 4 5 5 4 23 2 4 4 2 4 16 5 4 4
2 3 1 5 4 4 5 5 23 5 2 4 4 4 19 5 5 5
3 2 1 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 4 4
4 2 1 5 5 5 5 5 25 4 4 3 4 4 19 5 5 5
5 3 2 5 5 5 5 4 24 3 4 5 4 5 21 4 4 4
6 2 2 4 4 2 4 3 17 4 3 4 4 4 19 3 3 4
7 3 2 4 4 2 4 2 16 4 3 4 4 4 19 3 3 4
8 1 2 5 5 4 3 4 21 3 4 4 3 4 18 4 4 4
9 1 2 5 4 4 5 5 23 4 4 4 5 4 21 4 3 3
10 1 2 3 4 4 3 3 17 3 4 4 3 4 18 4 4 4
11 1 2 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20 5 5 5
12 1 2 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5
13 1 2 4 4 5 3 5 21 5 5 4 4 3 21 3 4 4
14 1 2 5 3 4 3 3 18 4 5 3 3 3 18 4 3 1
15 2 2 5 4 4 5 4 22 3 4 4 5 4 20 2 2 2
16 2 1 4 4 4 4 4 20 4 2 4 4 4 18 2 2 4
17 2 1 5 4 4 3 3 19 4 3 4 4 3 18 3 2 2
18 2 1 5 4 4 5 5 23 4 4 4 5 4 21 2 3 3
19 3 1 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 24 2 2 2
20 3 1 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 5 23 5 5 4
21 3 2 4 4 4 3 3 18 5 4 5 5 4 23 2 3 3
22 3 1 5 4 4 5 4 22 4 5 5 4 5 23 2 1 2
23 1 2 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 25 2 1 1
24 3 1 4 4 4 4 4 20 2 4 4 2 4 16 4 4 4
25 1 1 4 4 5 4 4 21 4 4 4 5 4 21 5 5 5
26 2 2 4 4 5 5 5 23 4 2 3 4 3 16 4 4 4
27 1 1 5 4 4 5 4 22 4 5 5 4 5 23 4 5 5
28 1 1 3 4 5 4 4 20 4 2 4 4 4 18 3 3 3
29 1 2 5 4 4 5 4 22 4 4 3 4 3 18 5 3 4
30 2 1 5 5 5 5 3 23 2 5 4 2 4 17 5 4 5
31 1 1 4 3 4 3 4 18 3 4 4 3 4 18 3 4 4
32 2 2 4 4 4 4 4 20 4 2 2 4 3 15 4 4 4
33 3 2 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4
34 1 2 3 2 3 3 4 15 4 2 3 4 4 17 3 4 4
35 1 2 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 4 18 3 2 3
36 2 2 4 4 4 4 4 20 3 4 2 2 4 15 3 4 4
37 1 2 3 4 4 3 3 17 3 4 3 3 4 17 2 3 3
38 1 1 4 4 5 5 5 23 5 5 4 4 4 22 4 4 5
39 1 2 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 3 17 3 4 4
40 2 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4
41 2 2 4 4 5 3 4 20 2 4 5 2 4 17 4 4 4
42 2 1 4 3 4 4 3 18 4 4 4 3 4 19 4 4 3
43 1 2 5 5 4 4 5 23 1 4 2 1 4 12 4 4 3
44 1 2 3 3 4 3 3 16 4 4 3 3 3 17 4 4 4
45 1 2 5 4 4 3 4 20 1 3 2 2 3 11 4 4 5
46 3 2 5 4 4 4 5 22 4 4 4 4 4 20 3 5 5
47 1 1 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 5 4 4
RESP0
NDEN
PEND
IDIKA
N
JENIS
KELA
MIN
LDO
1
LDO
2
LDO
3
LDO
4
LDO
5TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 SK1 SK2 SK3
48 1 2 3 3 3 4 4 17 3 3 4 4 4 18 4 4 4
49 2 1 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 25 5 5 5
50 1 2 4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 5 25 4 4 4
51 2 2 3 4 4 4 4 19 5 4 4 4 5 22 4 5 5
52 1 1 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 4 4 4
53 1 2 5 5 4 5 5 24 4 3 3 4 4 18 5 5 4
54 3 2 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 20 4 4 3
55 1 2 3 3 3 3 4 16 3 4 4 4 4 19 4 2 3
56 1 2 5 4 5 4 5 23 2 4 5 1 5 17 3 5 3
57 2 1 4 4 4 4 3 19 4 3 4 3 4 18 4 3 3
58 1 2 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4
59 1 1 4 3 1 4 1 13 4 4 1 1 1 11 4 4 1
60 2 2 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 5 5
61 1 2 5 5 4 5 4 23 2 5 5 2 5 19 3 5 4
62 1 1 4 5 5 5 19 4 3 3 3 4 17 5 5 5
63 3 1 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 25 4 5 5
64 1 2 4 5 4 4 5 22 5 5 5 4 5 24 5 5 5
65 2 1 5 4 4 4 3 20 3 5 5 3 5 21 3 5 5
66 3 2 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 4 21 5 5 5
67 2 2 4 4 4 4 5 21 5 3 3 3 4 18 4 5 5
68 1 2 4 4 5 4 4 21 4 2 4 4 4 18 2 4 4
69 3 2 4 4 4 3 3 18 5 4 5 5 4 23 4 3 3
70 1 1 5 5 5 5 4 24 5 4 5 4 5 23 3 3 4
71 1 1 5 4 4 5 4 22 3 4 4 5 4 20 4 4 4
72 1 1 2 3 4 4 4 17 4 4 4 4 5 21 5 5 4
73 1 2 3 3 2 5 1 14 3 4 4 4 4 19 2 5 3
74 1 1 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 5 22 3 4 4
75 2 2 5 5 5 5 5 25 1 5 5 1 5 17 5 5 5
76 2 1 5 5 4 5 5 24 5 4 4 3 3 19 4 4 4
77 1 2 5 3 4 3 3 18 4 5 3 3 3 18 2 3 5
78 1 2 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 4 20 3 4 4
79 2 1 5 4 4 5 4 22 2 4 5 2 4 17 4 4 5
80 1 1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4
81 1 2 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 3 3 3
82 1 2 4 4 5 4 5 22 3 4 3 5 3 18 3 4 4
83 1 1 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 19 2 2 2
84 1 1 4 4 4 2 3 17 4 2 2 1 1 10 2 5 1
85 2 1 5 4 5 5 5 24 3 3 3 3 3 15 4 5 5
86 1 2 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20 3 3 3
87 1 1 4 4 4 2 2 16 4 4 2 2 4 16 4 4 5
88 1 1 4 4 5 5 3 21 4 4 5 2 4 19 3 4 3
89 1 2 4 4 4 4 3 19 3 4 4 3 3 17 4 4 4
90 3 1 4 4 4 2 2 16 5 5 5 2 5 22 4 4 4
91 3 1 4 4 4 5 5 22 5 5 4 4 3 21 4 4 4
92 1 2 4 4 5 4 5 22 5 5 4 4 3 21 5 5 5
93 1 2 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 4 4
94 1 2 5 5 3 3 16 4 4 2 5 5 20 3 3 4
95 2 2 4 4 4 3 4 19 2 4 4 2 4 16 2 4 4
RESP0
NDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
SK4 SK5 PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5 PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 ATU1 ATU2
4 3 20 5 4 5 5 4 23 2 4 4 4 5 19 4 3
5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24 4 4
4 4 19 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 4 21 4 4
5 3 23 5 5 4 4 4 22 4 5 4 5 5 23 5 5
3 4 19 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 3 3
2 4 16 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3
2 4 16 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3
2 4 18 3 4 4 5 5 21 5 4 4 4 5 22 3 3
5 3 18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 3 3
4 4 20 4 4 4 4 3 19 3 4 4 4 4 19 3 5
5 5 25 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 4 4
5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5
5 5 21 4 4 3 3 4 18 5 5 4 4 3 21 4 4
2 2 12 5 4 4 5 3 21 4 4 3 4 4 19 5 4
3 3 12 3 5 5 5 5 23 4 4 3 4 5 20 4 5
2 4 14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 2 2
2 3 12 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 4 19 3 3
1 3 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 3 3
2 2 10 4 5 5 4 4 22 5 4 4 4 5 22 3 3
4 4 22 4 5 5 5 4 23 4 4 5 5 5 23 4 4
2 3 13 4 3 2 2 3 14 5 4 3 3 2 17 4 5
1 2 8 5 4 5 5 5 24 5 5 4 5 5 24 5 4
1 2 7 5 5 5 5 4 24 4 5 4 4 5 22 5 5
4 3 19 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 3 3
5 5 25 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 4 18 5 4
4 4 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 3 3
4 4 22 5 4 5 5 5 24 5 5 4 5 5 24 5 4
3 3 15 5 5 5 5 5 25 3 5 4 5 5 22 3 3
4 4 20 5 5 4 5 5 24 3 4 3 4 4 18 5 4
4 5 23 5 4 5 4 4 22 3 4 4 4 4 19 5 5
2 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 5 5
4 2 18 4 4 4 4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4
4 4 20 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 4 4
3 3 17 3 4 3 3 2 15 3 3 3 3 4 16 2 2
4 3 15 4 2 2 2 3 13 4 4 4 4 4 20 4 4
4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4
4 3 15 2 3 4 3 3 15 4 4 3 4 3 18 3 2
5 5 23 5 5 4 4 4 22 3 3 4 5 4 19 3 3
4 4 19 4 3 3 4 3 17 4 4 3 3 3 17 3 3
4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4
1 2 15 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 20 3 4
4 4 19 4 4 4 4 4 20 3 4 5 5 4 21 3 4
4 4 19 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 5 5
4 2 18 4 4 3 4 3 18 3 4 3 4 4 18 4 2
5 5 23 4 5 5 4 4 22 3 4 4 4 4 19 4 5
5 4 22 3 3 5 5 5 21 5 5 5 5 5 25 3 4
4 5 22 5 5 5 5 4 24 5 4 4 5 4 22 5 3
RESP0
NDEN
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
SK4 SK5 PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5 PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 ATU1 ATU2
5 5 22 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 4 4
5 5 25 5 4 4 4 5 22 3 3 3 3 5 17 3 3
5 5 22 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 5 5
3 3 20 3 5 5 5 5 23 3 3 4 4 5 19 3 3
4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4
5 5 24 5 4 5 5 5 24 4 5 5 5 4 23 4 4
4 3 18 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 5 4
2 2 13 2 3 3 4 3 15 3 4 3 3 3 16 4 4
4 1 16 4 5 5 5 5 24 5 5 4 5 5 24 4 4
4 2 16 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 4 4
4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4
4 4 17 2 2 2 2 2 10 1 1 1 1 1 5 1 1
5 3 22 3 2 1 4 4 14 3 2 3 3 4 15 3 3
1 2 15 4 4 5 5 5 23 3 5 5 5 5 23 3 3
5 5 25 4 4 5 5 5 23 4 4 5 5 5 23 5 5
5 4 23 5 5 5 5 4 24 4 5 4 4 5 22 5 5
4 5 24 4 4 5 5 5 23 5 5 4 5 4 23 4 4
1 2 16 3 4 4 4 3 18 3 3 3 4 5 18 3 3
5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 4 3 5 5 21 3 3
3 5 22 5 4 4 4 4 21 3 3 3 5 5 19 5 5
4 2 16 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 5 21 2 2
4 3 17 4 3 2 2 3 14 5 4 3 3 2 17 4 5
3 3 16 5 5 4 5 5 24 4 4 4 5 5 22 3 3
3 3 18 3 5 5 5 5 23 4 4 3 4 5 20 4 5
4 4 22 5 5 4 4 4 22 5 5 5 5 5 25 3 3
1 1 12 2 5 5 5 5 22 5 5 5 5 5 25 3 2
4 5 20 5 5 4 4 5 23 5 4 5 4 5 23 4 4
5 4 24 2 5 5 5 5 22 2 5 5 5 5 22 3 3
5 5 22 4 4 4 3 4 19 5 4 4 4 4 21 3 3
4 4 18 5 4 4 5 3 21 4 4 3 4 4 19 5 4
3 4 18 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 4
5 5 23 5 5 5 4 4 23 4 4 4 5 5 22 5 5
4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 3 3
3 3 15 3 3 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3
4 5 20 4 3 4 5 4 20 4 3 5 4 3 19 3 4
2 2 10 2 2 2 3 2 11 2 4 4 4 3 17 3 3
2 3 13 2 4 3 2 2 13 3 4 4 2 2 15 3 1
5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 1
3 3 15 2 3 3 3 4 15 4 4 4 4 4 20 3 3
5 4 22 2 2 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23 5 4
5 5 20 5 4 4 4 1 18 4 4 4 5 5 22 2 2
4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 21 4 3
4 4 20 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 3 3
4 4 20 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 5 25 3 3
2 3 20 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 3 3
4 4 20 4 5 5 4 4 22 5 4 4 4 5 22 3 3
5 5 20 2 4 4 3 1 14 5 5 3 2 1 16 4 5
4 2 16 4 5 4 4 4 21 3 4 2 4 4 17 4 2
RESP0
NDEN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
ATU3 ATU4 ATU5 BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5 AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5
4 2 4 17 4 4 5 5 5 23 2 2 2 4 4 14
5 5 2 20 5 5 5 5 5 25 4 3 3 4 3 17
4 4 4 20 4 4 5 4 4 21 4 4 4 5 5 22
4 5 5 24 3 4 5 5 5 22 2 1 4 5 4 16
1 5 3 15 3 5 3 4 5 20 5 2 5 5 3 20
4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 2 2 2 4 4 14
4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 2 2 2 4 4 14
5 5 3 19 4 5 4 5 5 23 1 1 1 3 3 9
3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 2 2 2 5 4 15
3 4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 3 17
4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
5 5 5 23 5 5 5 4 4 23 4 3 3 3 4 17
3 3 3 18 4 2 5 3 3 17 3 5 4 3 3 18
4 3 4 20 3 3 4 3 2 15 3 2 3 2 2 12
4 4 4 16 4 4 2 4 4 18 2 4 2 2 2 12
4 3 3 16 3 4 3 4 4 18 2 3 3 3 3 14
3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 4 1 2 15
2 5 2 15 3 3 4 5 5 20 4 5 5 4 1 19
4 5 5 22 5 5 4 4 4 22 3 3 3 4 4 17
5 3 3 20 5 4 3 4 4 20 1 1 2 2 3 9
5 4 5 23 5 5 4 4 5 23 1 2 1 2 1 7
5 5 5 25 4 4 4 4 3 19 3 3 2 1 5 14
4 4 4 18 4 4 4 4 4 20 3 3 3 4 4 17
4 5 4 22 3 3 4 4 4 18 4 3 3 5 4 19
4 4 5 19 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
5 4 5 23 5 5 4 4 5 23 5 4 5 4 5 23
5 5 4 20 3 3 5 4 5 20 1 1 1 5 5 13
5 3 3 20 4 4 3 5 3 19 4 2 2 4 3 15
3 5 3 21 3 3 5 5 5 21 5 3 4 4 4 20
2 5 4 21 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20
3 4 3 18 2 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 20
4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
4 4 4 16 3 4 3 3 3 16 2 2 2 3 3 12
3 3 3 17 4 4 3 4 3 18 4 4 4 3 4 19
3 2 4 17 4 4 4 4 4 20 3 2 2 4 4 15
3 4 3 15 3 3 2 4 3 15 3 2 4 3 3 15
2 4 5 17 2 2 3 4 4 15 4 4 4 5 5 22
3 4 4 17 3 3 3 3 3 15 3 4 4 3 3 17
4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
5 5 3 20 2 3 4 4 4 17 3 1 2 4 4 14
4 3 4 18 3 4 3 4 4 18 4 3 4 4 3 18
3 5 1 19 5 5 2 3 3 18 2 2 4 4 4 16
3 5 4 18 3 3 4 3 3 16 4 3 3 3 3 16
3 3 2 17 4 4 3 3 4 18 4 3 2 4 4 17
4 4 2 17 3 4 5 5 5 22 5 5 5 5 4 24
4 4 3 19 3 3 4 4 3 17 5 5 5 5 3 23
RESP0
NDEN
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
ATU3 ATU4 ATU5 BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5 AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5
4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 5 5 5 5 3 23
3 4 3 16 5 3 2 2 2 14 3 4 4 4 3 18
5 5 4 24 3 4 3 4 4 18 4 5 4 5 2 20
3 3 3 15 5 4 4 3 3 19 5 4 4 5 4 22
4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
5 5 4 22 5 4 4 5 5 23 2 2 1 2 5 12
4 4 3 20 3 3 4 4 4 18 5 2 2 4 3 16
5 5 4 22 3 3 3 3 3 15 3 2 1 3 3 12
5 5 3 21 5 5 3 4 4 21 1 1 1 5 3 11
4 4 3 19 4 5 4 4 4 21 3 2 3 4 3 15
4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
1 1 1 5 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 4 20
4 4 3 17 3 3 3 3 3 15 4 4 4 5 1 18
5 3 3 17 3 4 4 4 5 20 5 4 4 4 3 20
5 5 5 25 5 5 4 4 4 22 5 5 5 5 4 24
5 5 5 25 4 4 4 4 3 19 3 3 4 5 1 16
4 5 5 22 3 4 4 3 4 18 4 4 4 5 4 21
4 4 3 17 3 4 4 4 4 19 4 5 4 5 5 23
4 4 4 18 3 3 4 2 2 14 4 4 4 5 1 18
5 4 2 21 3 3 2 2 3 13 4 1 2 4 5 16
5 5 5 19 5 5 5 5 5 25 4 2 2 4 4 16
5 3 3 20 5 4 3 4 4 20 5 5 4 4 3 21
5 5 4 20 5 5 5 5 4 24 4 4 2 4 4 18
4 3 4 20 3 3 4 3 2 15 3 4 3 4 4 18
5 5 1 17 5 5 5 5 5 25 4 2 5 3 3 17
4 2 1 12 1 1 1 4 4 11 1 1 1 4 1 8
4 4 5 21 2 2 2 2 3 11 2 2 2 5 1 12
5 4 1 16 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 3 19
3 3 4 16 4 4 4 5 5 22 4 4 4 5 3 20
3 3 3 18 4 2 5 3 3 17 3 1 2 3 3 12
3 3 3 17 3 3 3 4 4 17 4 2 3 3 3 15
5 5 4 24 4 4 5 4 4 21 4 3 4 4 4 19
3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15
3 3 3 15 3 4 4 4 4 19 3 2 2 4 4 15
3 5 4 19 3 4 3 3 3 16 2 3 3 4 3 15
3 4 2 15 4 4 4 3 3 18 4 2 4 2 3 15
2 1 2 9 1 1 3 4 4 13 3 1 1 1 3 9
5 5 3 19 3 3 1 3 4 14 1 1 1 5 4 12
5 5 3 19 2 5 3 2 2 14 3 2 2 3 3 13
3 3 4 19 4 5 5 5 5 24 2 2 2 1 1 8
3 1 5 13 4 3 4 5 5 21 4 3 3 5 4 19
3 5 2 17 3 5 4 3 3 18 4 4 3 3 3 17
5 2 4 17 4 4 4 4 4 20 2 2 2 5 5 16
4 4 4 18 4 4 5 5 5 23 4 4 5 5 4 22
5 5 2 18 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25
2 5 2 15 3 3 4 5 5 20 2 1 1 5 2 11
4 2 2 17 4 5 5 5 1 20 2 3 4 5 1 15
4 5 1 16 2 4 5 4 4 19 4 4 4 4 2 18
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
laki-laki 40 42.1 42.1 42.1
perempuan 55 57.9 57.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
JenisPendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Strata Satu (S1) 54 56.8 56.8 56.8
Strata Dua (S2) 25 26.3 26.3 83.2
Strata Tiga (S3) 16 16.8 16.8 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif LDO
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LDO 1 95 2 5 4.23 .706
LDO 2 95 2 5 4.05 .608
LDO 3 95 1 5 4.20 .709
LDO 4 95 3 5 4.17 .753
LDO 5 95 1 5 4.03 .818
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif TR
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TR1 95 1 5 3.91 .900
TR2 95 2 5 4.02 .743
TR3 95 1 5 3.96 .824
TR4 95 1 5 3.81 .937
TR5 95 1 5 4.02 .714
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif SK
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SK1 95 2 5 3.82 .812
SK2 95 2 5 4.00 .851
SK3 95 1 5 3.98 .887
SK4 95 1 5 3.91 1.042
SK5 95 1 5 3.78 .991
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif PEU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PEU1 95 2 5 4.13 .789
PEU2 95 2 5 4.19 .762
PEU3 95 1 5 4.20 .807
PEU4 95 2 5 4.25 .729
PEU5 95 2 5 4.18 .743
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif PU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PU1 95 1 5 3.93 .828
PU2 95 1 5 4.14 .678
PU3 95 1 5 3.97 .706
PU4 95 1 5 4.25 .699
PU5 95 1 5 4.36 .743
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif ATU Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ATU1 95 1 5 3.74 .866 ATU2 95 1 5 3.76 .884 ATU3 95 1 5 3.92 .942 ATU4 95 1 5 4.13 .866 ATU5 95 1 5 3.73 .916
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif BIU
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BIU1 95 2 5 3.81 .829
BIU2 95 2 5 3.94 .769
BIU3 95 2 5 3.92 .834
BIU4 95 2 5 3.95 .749
BIU5 95 2 5 3.96 .798
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Statistik Deskriptif AUB
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AUB1 95 1 5 3.63 1.072
AUB2 95 1 5 3.46 1.201
AUB3 95 1 5 3.53 1.138
AUB4 95 1 5 4.01 .962
AUB5 95 1 5 3.53 1.040
Valid N (listwise) 95
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Validitas Variabel LDO Correlations
LDO 1 LDO 2 LDO 3 LDO 4 LDO 5
LDO1
Pearson Correlation 1 .516** .332
** .406
** .227
*
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .027
N 95 95 95 95 95
LDO 2
Pearson Correlation .516** 1 .469
** .468
** .382
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 3
Pearson Correlation .332** .469
** 1 .315
** .540
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .002 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 4
Pearson Correlation .406** .468
** .315
** 1 .509
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000
N 95 95 95 95 95
LDO 5
Pearson Correlation .227* .382
** .540
** .509
** 1
Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000 N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel TR Correlations
TR1 TR2 TR3 TR4 TR5
TR1
Pearson Correlation 1 .210* .339
** .622
** .152
Sig. (2-tailed) .041 .001 .000 .141
N 95 95 95 95 95
TR2
Pearson Correlation .210* 1 .418
** .143 .280
**
Sig. (2-tailed) .041 .000 .166 .006
N 95 95 95 95 95
TR3
Pearson Correlation .339** .418
** 1 .472
** .688
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
TR4
Pearson Correlation .622** .143 .472
** 1 .371
**
Sig. (2-tailed) .000 .166 .000 .000
N 95 95 95 95 95
TR5
Pearson Correlation .152 .280** .688
** .371
** 1
Sig. (2-tailed) .141 .006 .000 .000
N 95 95 95 95 95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel SK Correlations
SK1 SK2 SK3 SK4 SK5
SK1
Pearson Correlation 1 .524** .467
** .432
** .254
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .013
N 95 95 95 95 95
SK2
Pearson Correlation .524** 1 .649
** .504
** .303
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003
N 95 95 95 95 95
SK3
Pearson Correlation .467** .649
** 1 .389
** .406
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
SK4
Pearson Correlation .432** .504
** .389
** 1 .474
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
SK5
Pearson Correlation .254* .303
** .406
** .474
** 1
Sig. (2-tailed) .013 .003 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel PU
Correlations
PU1 PU2 PU3 PU4 PU5
PU1
Pearson Correlation 1 .586** .396
** .418
** .320
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002
N 95 95 95 95 95
PU2
Pearson Correlation .586** 1 .587
** .600
** .430
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU3
Pearson Correlation .396** .587
** 1 .684
** .468
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU4
Pearson Correlation .418** .600
** .684
** 1 .685
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PU5
Pearson Correlation .320** .430
** .468
** .685
** 1
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel PEU
Correlations
PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5
PEU1
Pearson Correlation 1 .544** .411
** .407
** .396
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU2
Pearson Correlation .544** 1 .716
** .583
** .540
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU3
Pearson Correlation .411** .716
** 1 .745
** .631
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU4
Pearson Correlation .407** .583
** .745
** 1 .622
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
PEU5
Pearson Correlation .396** .540
** .631
** .622
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel ATU
Correlations
ATU1 ATU2 ATU3 ATU4 ATU5
ATU1
Pearson Correlation 1 .708** .260
* .215
* .150
Sig. (2-tailed) .000 .011 .036 .148
N 95 95 95 95 95
ATU2
Pearson Correlation .708** 1 .269
** .235
* .114
Sig. (2-tailed) .000 .008 .022 .270
N 95 95 95 95 95
ATU3
Pearson Correlation .260* .269
** 1 .313
** .318
**
Sig. (2-tailed) .011 .008 .002 .002
N 95 95 95 95 95
ATU4
Pearson Correlation .215* .235
* .313
** 1 .312
**
Sig. (2-tailed) .036 .022 .002 .002
N 95 95 95 95 95
ATU5
Pearson Correlation .150 .114 .318** .312
** 1
Sig. (2-tailed) .148 .270 .002 .002
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel BIU
Correlations
BIU1 BIU2 BIU3 BIU4 BIU5
BIU1
Pearson Correlation 1 .648** .208
* .275
** .229
*
Sig. (2-tailed) .000 .044 .007 .026
N 95 95 95 95 95
BIU2
Pearson Correlation .648** 1 .240
* .400
** .412
**
Sig. (2-tailed) .000 .019 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU3
Pearson Correlation .208* .240
* 1 .487
** .506
**
Sig. (2-tailed) .044 .019 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU4
Pearson Correlation .275** .400
** .487
** 1 .797
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
BIU5
Pearson Correlation .229* .412
** .506
** .797
** 1
Sig. (2-tailed) .026 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel AUB
Correlations
AUB1 AUB2 AUB3 AUB4 AUB5
AUB1
Pearson Correlation 1 .662** .692
** .375
** .004
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .969
N 95 95 95 95 95
AUB2
Pearson Correlation .662** 1 .769
** .244
* -.035
Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .733
N 95 95 95 95 95
AUB3
Pearson Correlation .692** .769
** 1 .432
** -.057
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .585
N 95 95 95 95 95
AUB4
Pearson Correlation .375** .244
* .432
** 1 .026
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .800
N 95 95 95 95 95
AUB5
Pearson Correlation .004 -.035 -.057 .026 1
Sig. (2-tailed) .969 .733 .585 .800
N 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
LDO 133.2737 233.031 .590 .738
TR 134.4105 248.287 .364 .770
SK 134.9368 224.294 .418 .767
PEU 133.1158 215.423 .625 .726
PU 133.2105 227.083 .627 .731
ATU 135.1263 229.814 .523 .745
BIU 134.6947 237.555 .446 .758
AUB 136.7263 231.414 .342 .782
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
N 95 95 95 95 95 95 95 95
Normal
Parametersa,b
Mean 20.3684 19.2316 18.7053 20.5263 20.4316 18.5158 18.9474 16.9158
Std. Deviation 2.83989 3.02983 4.09170 3.51242 2.97741 3.26445 3.22018 4.17353
Most Extreme
Differences
Absolute .107 .104 .119 .146 .115 .114 .144 .070
Positive .072 .095 .071 .101 .094 .114 .098 .062
Negative -.107 -.104 -.119 -.146 -.115 -.100 -.144 -.070
Kolmogorov-Smirnov Z 1.040 1.017 1.159 1.420 1.124 1.113 1.403 .687
Asymp. Sig. (2-tailed) .230 .252 .136 .035 .160 .168 .039 .733
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas ATU
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 2.911 2.632 1.106 .272
LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710
TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185
SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160
PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314
PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas BIU
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
2
(Constant) 5.179 2.637 1.964 .053
LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710
TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287
SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192
PEU -.244 .125 -.266 -1.955 .054 .422 2.371
PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093
ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Multikolonieritas AUB
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
3
(Constant) 3.368 3.613 .932 .354
LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747
TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288
SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195
PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474
PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450
ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540
BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .564a .318 .280 2.77029
a. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
b. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .560a .314 .267 2.75658
a. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
b. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .523a .274 .215 3.69720
a. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
b. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Simultan ATU
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 318.696 5 63.739 8.305 .000b
Residual 683.031 89 7.675
Total 1001.726 94 a. Dependent Variable: ATU
b. Predictors: (Constant), PU, SK, TR, LDO, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan BIU
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
2
Regression 306.047 6 51.008 6.713 .000b
Residual 668.689 88 7.599
Total 974.737 94 a. Dependent Variable: BIU
b. Predictors: (Constant), ATU, SK, TR, LDO, PU, PEU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji Simultan AUB
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square F Sig.
3
Regression 448.096 7 64.014 4.683 .000b
Residual 1189.230 87 13.669
Total 1637.326 94 a. Dependent Variable: AUB
b. Predictors: (Constant), BIU, SK, TR, PEU, ATU, LDO, PU
Data: Primer yang diolah (2014)
Hasil Uji T Library Desaing OPAC
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
9.446 1.917 4.927 .000
LDO .539 .093 .514 5.786 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji T Library Desain OPAC
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
5.465 2.114 2.585 .011
LDO .739 .103 .598 7.193 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Uji T Terminology
Hasil Uji T Terminology
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 14.455 2.252 6.420 .000 TR .316 .116 .272 2.729 .008 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
Hasil Uji T Abiliies and Skill
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
17.198 1.403 12.257 .000 SK .173 .073 .238 2.359 .020 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji T Abilities and Skill
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
15.145 1.605 9.434 .000 SK .288 .084 .335 3.430 .001 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PEU
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
14.046 1.867 7.523 .000
TR .332 .096 .338 3.462 .001 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji T Perceived Ease of Use
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.459 1.328
6.369 .000
PEU .583 .064 .688 9.145 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: PU
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ATU Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.911 2.632 1.106 .272
LDO -.024 .132 -.021 -.184 .855 .585 1.710
TR .285 .103 .264 2.772 .007 .844 1.185
SK .117 .075 .147 1.561 .122 .862 1.160
PEU .183 .124 .197 1.482 .142 .432 2.314
PU .228 .137 .208 1.670 .099 .493 2.029
a. Dependent Variable: ATU
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) BIU Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
2
(Constant) 5.179 2.637 1.964 .053
LDO .179 .131 .158 1.368 .175 .585 1.710
TR -.028 .106 -.026 -.264 .792 .777 1.287
SK .033 .076 .042 .434 .665 .839 1.192
PEU -.244 .125 -.266 -
1.955 .054 .422 2.371
PU .535 .138 .495 3.875 .000 .478 2.093
ATU .222 .105 .225 2.104 .038 .682 1.467
a. Dependent Variable: BIU
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) AUB
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
3
(Constant) 3.368 3.613 .932 .354
LDO .027 .177 .019 .154 .878 .573 1.747
TR .259 .143 .188 1.815 .073 .776 1.288
SK .460 .102 .451 4.515 .000 .837 1.195
PEU .153 .171 .129 .896 .373 .404 2.474
PU -.269 .200 -.192 -1.341 .183 .408 2.450
ATU -.146 .145 -.114 -1.010 .315 .649 1.540
BIU .236 .143 .182 1.649 .103 .686 1.458
a. Dependent Variable: AUB
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Korelasi Correlations
LDO TR SK PEU PU ATU BIU AUB
LDO
Pearson Correlation 1 .332** .309
** .598
** .514
** .337
** .334
** .221
*
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .000 .001 .001 .032
N 95 95 95 95 95 95 95 95
TR
Pearson Correlation .332** 1 .038 .272
** .338
** .387
** .210
* .176
Sig. (2-tailed) .001 .713 .008 .001 .000 .042 .089
N 95 95 95 95 95 95 95 95
SK
Pearson Correlation .309** .038 1 .335
** .238
* .266
** .178 .463
**
Sig. (2-tailed) .002 .713 .001 .020 .009 .084 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PEU
Pearson Correlation .598** .272
** .335
** 1 .688
** .449
** .277
** .209
*
Sig. (2-tailed) .000 .008 .001 .000 .000 .007 .042
N 95 95 95 95 95 95 95 95
PU
Pearson Correlation .514** .338
** .238
* .688
** 1 .457
** .497
** .115
Sig. (2-tailed) .000 .001 .020 .000 .000 .000 .267
N 95 95 95 95 95 95 95 95
ATU
Pearson Correlation .337** .387
** .266
** .449
** .457
** 1 .386
** .125
Sig. (2-tailed) .001 .000 .009 .000 .000 .000 .227
N 95 95 95 95 95 95 95 95
BIU
Pearson Correlation .334** .210
* .178 .277
** .497
** .386
** 1 .204
*
Sig. (2-tailed) .001 .042 .084 .007 .000 .000 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
AUB
Pearson Correlation .221* .176 .463
** .209
* .115 .125 .204
* 1
Sig. (2-tailed) .032 .089 .000 .042 .267 .227 .047
N 95 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan Hasil Uji T Nilai Pengaruh signifikansi Keterangan
H1 LDO ---> PU 5.786 0,514 0,000 Diterima
H2 LDO ---> PEU 7.193 0,598 0,000 Diterima
H3 TR ---> PU 3.462 0,338 0,001 Diterima
H4 TR ---> PEU 2.729 0,272 0,008 Ditolak
H5 Sk ---> PU 2.359 0,238 0,020 Ditolak
H6 SK---> PEU 3.43 0,335 0,001 Diterima
H7 PEU ---> PU 9.145 0,688 0,000 Diterima
H8 LDO ---> ATU -184 -184 0,855 Ditolak
H9 TR ---> ATU 2.772 0,264 0,007 Ditolak
H10 SK ---> ATU 1.561 0,147 0,122 Ditolak
H11 PU---> ATU 1.67 0,208 0,099 Ditolak
H12 PEU ---> ATU 1.482 0,197 0,142 Ditolak
H13 LDO ---> BIU 1.368 0,158 0,175 Ditolak
H14 TR ---> BIU -0.264 -0.026 0,792 Ditolak
H15 SK ---> ATU 0.434 0,042 0,665 Ditolak
H16 PU ---> ATU 3.875 0,495 0,000 Diterima
H17 PEU---> ATU -1.955 -0.266 0,054 Ditolak
H18 ATU ---> BIU 2.104 0,225 0,038 Ditolak
H19 LDO --->
AUB 0.154 0,019 0,878 Ditolak
H20 TR ---> AUB 1.815 0,188 0,073 Ditolak
H21 SK ---> AUB 4.515 0,451 0,000 Diterima
H22 PU ---> AUB -1.341 -0.192 0.183 Ditolak
H23 PEU ---> AUB 0.896 0,129 0,373 Ditolak
H24 ATU --->
ABU -1.01 -114 0,315 Ditolak
H25 BIU ---> AUB 1.649 0,182 0,103 Ditolak
Sumber: Data primer (2014)
Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan
Library Desain OPAC (LDO) 4,23 Sangat Tinggi
Terminologi (TR) 4,02 Tinggi
Abilities and Skill (SK) 4,00 Tinggi
Perceived Easy of Use (PEU) 4,25 Sangat Tinggi
Perceived Usefulness (PU) 4,36 Sangat Tinggi
Attitude Toward Using (ATU) 4,13 Tinggi
Behavioral Intention to Use (BIU) 3,96 Tinggi
Actual Usage Behavior (AUB) 4,01 Tinggi
Sumber: Data primer (2014)
Hasil Uji Konstruk
LDO AUB 0,221
TR AUB 0,176
SK AUB 0,463
PEU AUB 0,209
PU AUB 0,115
ATU AUB 0,125
BIU AUB 0,204
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Pekalongan, Jawa
Tengah pada tanggal 13 September 1990, putra
keempat dari Bapak Casdi dengan Ibu Daiyah.
Peneliti bertempat tinggal di Jalan Cirendeu
Raya Komplek Prima Indah Kav. 26 Ciputat,
Tangerang Selatan. Menyelesaikan pendidikan
dasar di Pekalongan yaitu Sekolah Dasar Negeri Legokgunung 1 (tahun 1996),
kemudian melanjutkan sekolah menengah di Doro, Sawangan yaitu Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Doro (tahun 2003), dan Sekolah Menengah Kejuruan
Pariwisata YMJ Ciputat (2007). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada
program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Penulis menyelesaikan
kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Analisis Technology Acceptance Model
(TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi di Library and Knowledge
Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University.”
Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di LKC JWC Binus International
University selama satu bulan pada tahun 2013. Selama kuliah peneliti aktif di
organisasi KSSUINJKT (Komunitas Sepeda Sehat UIN Jakarta) sebagai Pembina
KSSUINJKT (2012- Sekarang).