Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH PADA
VIDEO DOKUMENTER PEOPLE WITH HIDDEN
SECRETS
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos.)
Oleh:
Abdi Maulana Arizali
NIM. 1112051000022
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Abdi Maulana Arizali
NIM : 1112051000022
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS
WACANA PESAN DAKWAH PADA VIDEO DOKUMENTER
PEOPLE WITH HIDDEN SECRETS adalah benar merupakan
karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi.
Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini
sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang
lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
iii
ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH PADA
VIDEO DOKUMENTER PEOPLE WITH HIDDEN
SECRETS
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos.)
Oleh:
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Pesan Dakwah
Video Dokumenter People With Hidden Secrets” oleh Abdi
Maulana Arizali, NIM: 1112051000022, telah diujikan dalam
Sidang Munaqasyah di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Senin, 25
Februari 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
1
ABSTRAK
Abdi Maulana Arizali, NIM: 1112051000022, Analisis
Wacana Pesan Dakwah Pada Video Dokumenter Akun
Facebook Fahad Maqsusi
Akun Facebook Fahad Maqsusi adalah salah satu akun
resmi Facebook. Video unggahannya menarik perhatian para
pengguna Facebook di seluruh penjuru dunia. Akun Fahad
Maqsusi mulai aktif mengunggah video yang bertajuk sosial sejak
2015. Hingga pada Mei 2016 video dokumenternya yang berjudul
People With Hidden Secrets menjadi viral.
Pertanyaan mayornya adalah bagaimana wacana pesan
dakwah pada video People With Hidden Secrets? Kemudian
pertanyaan minornya adalah analisis dan teori apa yang
digunakan dalam penelitian ini? Apa saja faktor yang
melatarbekangi Fahad Maqsusi membuat video-video tersebut?
Fahad lebih dominan membahas tentang kesadaran sosial.
Pembahasan tersebut menjadi hal utama dalam akun Fahad
Maqsusi, dengan tujuan menyadarkan masyarakat mengenai
sabar dan syukur. Selain itu Fahad juga menekankan tentang
keikhlasan dan perjuangan dalam menjalani kehidupan.
Analisis wacana Van Dijk membagi analisis wacana
menjadi tiga bagian, yaitu level teks, kognisi sosial dan konteks
sosial. Level teks terbagi menjadi tiga, yaitu struktur makro yang
mengurai tema/topik, superstruktur yang mengurai skema/jalan
cerita dan struktur mikro yang mengurai semantik, sintaksis,
stilistik dan retoris.
Kognisi sosial mencakup bagaimana Fahad memahami
realita dan pengalaman pribadi baik yang dialami diri sendiri
maupun orang lain, hal tersebut menentukan pesan yang ingin
disampaikan Fahad dalam video dokumenter. Selain itu juga dari
segi konteks sosial, isu kesadaran sosial antarumat beragama
sedang hangat diperbincangkan.
Kesimpulannya, video People With Hidden Secrets syarat
dengan wacana pesan dakwah. Hal tersebut tergambar dalam
teks, dari level struktur makro/tematik, superstruktur/skematik,
dan struktur mikro.
Keywords: Facebook, dakwah, analisis wacana, teks,
struktur
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur
peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan
karuniaNya penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik
tanpa halangan yang berarti.
Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh
peneliti saat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti tidak hanya
mendapatkan ilmu tetapi juga mendapatkan pelajaran bahwa
tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras. Selain itu,
peneliti menjadi lebih terbuka dalam berpikir bahwa Islam adalah
agama yang begitu menjunjung tinggi perbedaan serta penuh
cinta kepada seluruh manusia.
Penelitian skripsi ini tentu memiliki beragam tantangan
dalam pengerjannya. Namun, dengan adanya dukungan dan
semangat dari berbagi pihak, peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan sebaik-baiknya. Karena itu, dalam kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas
Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Wakil Dekan I,
Dr. Roudhonah M.A sebagai Wakil Dekan II, dan
Dr. Suhaimi M.Si sebagai Wakil Dekan III, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3
3. Drs. Masran, M.A. sebagai Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fita
Fathurokhmah, M.Si sebagai Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
4. Prof. M. Yunan Yusuf. sebagai Dosen Pembimbing
yang telah begitu bijaksana memberikan ilmunya
kepada peneliti di tengah kesibukan yang padat,
serta membimbing peneliti dengan sabar agar
skripsi ini selesai dengan baik dan juga manfaat.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mengajari dan memberi
Ilmu kepada peneliti. Mohon maaf apabila ada
kesalahan kata atau sikap yang menyinggung
selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan staf Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi serta pengelola perpustakaan
yang telah memberikan layanan yang baik kepada
peneliti.
7. Keluarga, yang sangat luar biasa memerjuangkan
peneliti untuk bisa meraih pendidikan setinggi-
tingginya, memberikan kasih sayang dan do‟a yang
tak terhingga sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan menjadi menjadi salah
satu alasan agar peneliti tetap semangat untuk
menyelesaikan skripsi
4
8. Akun Fahad Maqsusi di media sosial Facebook,
khususnya Fahad Maqsusi sebagai admin yang telah
bersedia membantu peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini di tengah kesibukan yang sangat padat.
9. Keluarga Besar HMJ KPI, DEMA FIDKOM, dan
HMI KOMFAKDA 2012 yang menjadi tempat
untuk berposes dan belajar dalam segala hal
terutama organisasi.
10. Teman-teman KPI A 2012 yang menjadi tempat
berbagi dan belajar di dalam kelas selama kuliah.
11. Semua orang yang terlibat dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Amal dan kebaikan kalian selalu diijabah
oleh Allah SWT.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga apa yang telahpeneliti
lakukan dan hasilan dapat membuahkan manfaat serta
memberikan nilai kebaikan khususnya bagi peneliti maupun
pembaca sekalian. Dan semoga dapat menjadi suatu amalan
kebaikan dalam bidang dakwah dan komunikasi di kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 25 Februari 2019
Abdi Maulana Arizali
NIM : 1112051000022
5
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .......................................................................... 2
BAB I ..................................................................................................... 7
PENDAHULUAN ................................................................................ 7
A. Latar Belakang ........................................................................... 7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 13
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 14
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 15
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 19
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 20
BAB II ................................................................................................. 23
LANDASAN TEORI ......................................................................... 23
A. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ......................................... 23
1. Pengertian ............................................................................ 23
2. Analisis Teks ........................................................................ 26
3. Kognisi Sosial ...................................................................... 28
4. Konteks Sosial ..................................................................... 28
B. Tinjauan Umum Dakwah ......................................................... 30
1. Pengertian Dakwah .............................................................. 30
2. Unsur-unsur Dakwah ........................................................... 33
3. Tujuan Dakwah .................................................................... 40
C. Tinjauan Umum Media Sosial ................................................. 41
D. Media Video Dokumenter ........................................................ 44
1. Pengertian Video Dokumenter ............................................. 44
2. Unsur-Unsur Video Dokumenter ......................................... 46
6
3. Jenis-Jenis Video Dokumenter............................................. 47
BAB III ................................................................................................ 52
GAMBARAN UMUM ....................................................................... 52
A. Profil Fahad Maqsusi ............................................................... 52
B. Video Dokumenter People With Hidden Secret ...................... 56
BAB IV ................................................................................................ 58
TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................................. 58
A. Temuan Penelitian ................................................................... 58
B. Analisis Data ............................................................................ 59
1. Analisis Teks ........................................................................ 59
BAB V ................................................................................................. 93
PENUTUP ........................................................................................... 93
A. Kesimpulan .............................................................................. 93
B. Saran ........................................................................................ 95
LAMPIRAN...................................................................................... 101
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan manusia dan
kemajuan ilmu pengetahuan, eksistensi media massa
dapat menjadi salah satu media dakwah alternatif karena
memiliki beberapa fungsi antara lain, menyiarkan
informasi, mendidik, menghibur, bahkan mempengaruhi.
Salah satu media dakwah yang memiliki peluang besar di
era informasi ini adalah melalui dakwah media sosial.
Berdakwah dengan segala bentuknya adalah wajib
bagi setiap muslim. Kegiatan dakwah itu harus bersifat
dinamis sejalan dengan perkembangan perdaban manusia.
“Dakwah harus berdasarkan keaslian sumbernya yaitu Al-
Quran dan Hadist namun cara, sarana, serta strategi yang
digunakan harus seiring dengan perkembangan zaman,
artinya dakwah harus melihat situasi, kondisi, suasana,
peristiwa, sikap, keperluan, yang dikaitkan dengan
sasaran, tetapi tetap dalam koridor yang sesuai dengan
ajaran agama”.1
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang
menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan
menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai
1 Irwan Prayitno, Fiqhud Dakwah: Seri Pendidikan Islami, Bekasi:
Balai Pustaka Tarbiatuna, 2002, Cet, ke-1, hlm. 75
8
rahmat bagi seluruh alam, Islam dapat menjamin
terwujudnya kebagagiaan dan kesejahteraan umat
manusia, bilamana ajaran islam yang mencakup segenap
aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.2
Untuk memudahkan jalan dakwah, pelaku dakwah
harus mampu memanfaatkan media massa untuk
berdakwah, terutama media-media masa kini. Pada masa
kini, semakin banyak cara untuk melakukan dakwah,
kreatifitas dan inovasi semakin dimaksimalkan. Jaringan
internet sebagai salah satu sarana penghubung komunikasi
bagi seluruh umat manusia di bumi, tak dapat dipungkiri
lagi bahwa hampir menjadi kebutuhan pokok. Karena
dengan jaringan internet kita bisa mendapatkan informasi
dari seluruh penjuru dunia.
Media, sebagai suatu alat untuk menyampaikan
berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak
hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai
institusi yang dapat membentuk opini publik antara lain
karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok
penekan atas ide atau gagasan dan bahkan suatu
kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk
diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.3
2 Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, Jakarta: Bulan
Bintang, 1993, cet. Ke-3, hlm.1 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001, cet. Ke-1, hlm. 31
9
Dalam perkembangannya telah muncul dakwah
melalui berbagai metode dan berbagai cara. Semua itu
dilakukan oleh para da‟i untuk mengajak umat ke jalan
yang lurus, yakni jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Merupakan suatu keharusan bagi juru dakwah agar tidak
menepuh jalan yang bertentangan dengan dakwah di
dalam menyiarkan dakwah itu, misalnya dengan cara
perdebatan yang biasa digunakan orang sejak dahulu
sebagai cara yang berhasil untuk tabligh dakwah Islam,
sehingga disusunlah kitab-kitab yang menjelaskan
prinsip-prinsip, dasar-dasar dan kaidah-kaidahnya.4
Melalui internet-lah dakwah saat ini mulai
berkembang, karena kita bisa berdakwah maupun
menerima pesan dakwah dalam bentuk audio, visual,
maupun audio visual. Sehingga pesan dakwah dapat
diinterpretasikan dalam bentuk gambar atau video, dan
juga melalui audio. Dan lagi, dapat kita ulang berkali-kali,
dapat kita sebarkan pula ke orang lain. Meskipun diluar
dari hal-hal tersebut, masih banyak terjadi
penyalahgunaan teknologi internet yang mengarah ke hal-
hal yang negatif.
Saat ini, siaran dakwah melalui video relatif lebih
banyak diminati daripada penyiaran Islam melalui media
cetak. Karena berbagai kelebihannya tersebut. Da‟i-da‟i
saat ini relatif lebih banyak yang beralih dari dakwah
4 Amin Ahsan Ishlalahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah,
Jakarta: PT. Litera Antarnusa, 1985, Cet. Ke-1, hlm. 72-73
10
melalui tulisan ke dakwah melalui internet. Saat ini situs
media sosial Facebook merupakan salah satu media sosial
yang paling banyak peminatnya. Facebook turut berjasa
dalam perkembangan dakwah, karena didalam situs
Facebook semakin banyak orang melakukan dakwah.
Fa‟had Maqsusi contohnya, ia menjadi viral
setelah meng-upload beberapa video dakwah nya melalui
media sosial Facebook. Berbeda dengan video dakwah
pada umumnya, dakwah yang ia lakukan bukan dengan
melakukan ceramah, melainkan melalui video dokumenter
yang berisikan tentang permasalahan sosial sederhana
terjadi di lingkungan masyarakat yang mungkin tidak kita
sadari.
Fa‟had Maqsusi adalah seorang pemuda yang
berasal dari Pakistan. Ia mulai membuat video
dokumenter sejak tahun 2015. Saat ini Fahad Maqsusi
sudah memiliki puluhan ribu penggemar dari seluruh
dunia.5 Bahkan penggemarnya tidak hanya yang berlatar
belakang agama Islam, banyak juga yang berlatar agama
lain. Dikarenakan konten video dokumenter yang ia buat
bersifat umum, tidak tertuju pada umat muslim saja,
melainkan untuk seluruh manusia. Sudah banyak video
dokumenter yang ia hasilkan dengan beragam tema.
Bahkan ia pernah mendapatkan penghargaan di negaranya
dengan penghargaan pesan sosial terbaik di media sosial.
5 https://www.facebook.com/FahadMaqsusi/?locale2=id_ID&_rdr,
diakses pada tanggal 31 Januari 2017 pukul 19.13 WIB
11
Tentunya dengan keberhasilannya tersebut, Fahad
Maqsusi memiliki strategi sendiri dalam menggunakan
metode dakwah. Bagaimana dia mengolah sebuah topik
menjadi sebuah karya yang banyak mendapat apresiasi
positif, yang mungkin strateginya dalam menggunakan
metode dakwah dapat diterapkan oleh para da‟i di
Indonesia atau bahkan dikembangkan.
Dokumenter sering dianggap sebagai rekaman
„aktualitas‟ potongan rekaman sewaktu kejadian
sebenarnya berlangsung, saat orang yang terlibat di
dalamnya berbicara, kehidupan nyata seperti apa adanya,
spontan dan tanpa media perantara. Walaupun kadang
menjadi materi dalam pembuatan dokumenter, faktor ini
jarang menjadi bagian dari keseluruhan film dokumenter
itu sendiri, karena materi-materi tersebut harus diatur,
diolah kembali, dan diatur strukturnya. Terkadang bahkan
dalam pengambilan gambar sebelumnya, berbagai pilihan
harus diambil oleh para pembuat film dokumenter untuk
menentukan sudut pandang, ukuran shot, pencahayaan
dan lain-lain agar dapat mencapai hasil akhir yang
diinginkan.
John Grierson pertama-tama menemukan istilah
dokumenter dalam sebuah pembahasan film karya Robert
Flaherty, Moana (1925), yang mengacu pada kemampuan
sebuah media untuk menghasilkan dokumen visual suatu
kejadian tertentu. Grierson sangat percaya bahwa “Sinema
bukanlah seni atau hiburan, melainkan suatu bentuk
12
publikasi dan dapat dipublikasikan dengan 100 cara
berbeda untuk 100 penonton yang berbeda pula.” Oleh
karena itu dokumenter pun termasuk didalamnya sebagai
suatu metode publikasi sinematik, yang dalam istilahnya
disebut creativetreatment of actuality (perlakuan kreatif
atas keaktualitasan).6
Karena ada perlakuan kreatif, sama seperti dalam
film fiksi lainnya, dokumenter dibangun dan bisa dilihat
bukan sebagai suatu rekaman realitas, tetapi sebagai jenis
representasi lain dari realitas itu sendiri. Kebanyakan
penonton dokumenter di layar kaca sudah begitu terbiasa
dengan kode dan bentuk yang dominan sehingga mereka
tak lagi mempertanyakan lebih jauh tentang isi dari
dokumenter tersebut. Misalnya penonton sering
menyaksikan dokumenter yang dipandu oleh voiceover,
wawancara dari para ahli, saksi dan pendapat anggota
masyarakat, set lokasi yang terlihat nyata, potongan-
potongan kejadian langsung dan materi yang berasal dari
arsip yang ditemukan. Semua elemen khas tersebut
memiliki sejarah dan tempat tertentu dalam
perkembangan dan perluasan dokumenter sebagai sebuah
bentuk sinematik.
Pada dasarnya dalam video dokumenter peran si
pembuat film dalam menentukan interpretasi materi dalam
jenis-jenis film tersebut jauh lebih spesifik.
6 http://informatika.web.id/pengertian-dan-bentuk-video-
dokumenter.htm, diakses pada tanggal 31 Januari 2017 pukul 19.25 WIB
13
Perkembangan dokumenter dan genre-nya saat ini sudah
sangat pesat dan beragam, tetapi ada beberapa unsur yang
tetap dan penggunaannya; yakni unsur visual dan verbal
yang biasa digunakan dalam dokumenter.
Seperti halnya pada video dokumenter karya
Fa‟had Maqsusi yang diunggah ke akun Facebook-nya. Ia
menggambarkan realitas sosial yang mungkin dapat kita
temukan dengan mudah di lingkungan kita sehari-hari.
Dengan video dokumenternya ia mengkritisi pandangan
sosial yang ada di lingkungannya, yang mungkin juga
terjadi di sekitar kita saat ini. Ia berusaha menggambarkan
sikap husnudzon yang mungkin sering kita lupakan ketika
kita menilai sikap seseorang.
Berkaitan dengan latar belakang pemikiran diatas,
penulis ingin melakukan penelitian sekaligus menjadi
judul skripsi berjudul “Analisis Wacana Pesan Dakwah
Pada Video Dokumenter Akun Facebook Fahad
Maqsusi”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan lebih fokus dan mempermudah
penulis untuk penyusunan, maka penulis membatasi
permasalahan pada penelitian teks narasi & video
dokumenter yang ada pada akun Facebook Fahad
Maqsusi, dengan menggunakan teori analisis wacana
Teun A. Van Dijk. Namun penulis hanya membatasinya
14
pada wacana pesan dakwah yang terdapat di video
dokumenter.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Bagaimana struktur wacana makro, mikro, dan
superstruktur pesan dakwah yang terkandung dalam teks
dialog video dokumenter pada akun Facebook Fa‟had
Maqsusi?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teks
dialog pesan dakwah yang terdapat pada video
dokumenter Fa‟had Maqsusi yang berdjudul People
with Hidden Secrets.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaar Teoritis
Dalam tataran akademis, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
bagi pengembangan ilmu komunikasi yang
terspesifikasi dalam komunikasi massa dan
pengembangan bagi ilmu dakwah, dalam hal ini
dakwah bil qalam. Penelitian ini diharapkan juga
dapat digunakan sebagai referensi dalam
penelitian selanjutnya tentang dakwah di media
sosial.
b. Manfaat Praktis
Dalam tataran praktis penelitian ini
diharapkan menambah wawasan bagi pembaca
15
dan khususnya bagi para praktisi dalam
memproduksi sebuah video atau pesan, hendaknya
bisa mempertanggungjawabkan video atau pesan
yang disampaikan kepada khalayak.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan prosedur analisis yang tidak
menggunakan prosedur analisis statistik atau cara
kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif didasarkan
pada upaya membangun pandangan mereka yang
diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata,
gambaran holistik dan rumit. Disintesiskan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain.7 Kemudian penelitian
ini menggunakan model analisis wacana Teun A. Van
Dijk. Analisis wacana didefinisikan sebagai suatu
upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang
subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Teori
analisis wacana Van Dijk merupakan model analisis
wacana yang paling banyak digunakan. Sebab model
7 Lexy, J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, hlm. 6
16
tersebut dapat mengelaborasikan elemen-elemen
wacana dalam suatu teks secara mudah dan praktis.8
Sedangkan pemaparannya bersifat deskriptif analisis,
yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara
objektif, dengan menggambarkan dan mewacanakan
pesan-pesan dakwah dalam teks dialog video
dokumenter pada akun Facebook Fa‟had Maqsusi.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah video
dokumenter People with Hidden Secret yang dibuat
dan dipublikasikan oleh akun Facebook Fa‟had
Maqsusi, sedangkan objek penelitiannya adalah pesan
dakwah yang terkandung dalam video dokumenter
tersebut.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Penelitian ini melakukan observasi teks yaitu
pengamatan untuk menganalisis makna metode
dakwah yang terdapat dalam teks tersebut. Peneliti
menghimpun data-data dan literatur, baik buku-buku,
internet, yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini
melalui penelitian kepustakaan. Penelitian ini
8 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, hlm.
73
17
menggunakan teknik pengumpulan data Research
Document, yaitu analisis pada video dokumenter
People with Hidden Secret oleh Fa‟had Maqsusi.
Sebagai metode ilmiah, observasi adalah suatu cara
penelitian untuk memperoleh data dalam bentuk
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
fenomena yang diselidiki.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu. 9
Penulis mengajukan pertanyaan kepada
informan dengan tidak hanya berpedoman pada
sistematika pertanyaan yang disediakan, sehingga
pemberi data dapat menjawab dengan bebas dan
terbuka. Dalam penelitian ini, penulis berusaha
mendapatkan triangulitas data dengan mewawancarai
tiga pihak.
1) Pemilik akun Facebook Fahad Maqsusi
2) Audiens/follower akun Facebook Fahad
Maqsusi
c. Dokumentasi
9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, hlm. 86
18
Dengan mengumpulkan data-data mengenai
hal-hal yang terkait dengan penelitian ini, terutama
teks skenario dan dokumen-dokumen video
dokumenter People with Hidden Secret oleh akun
Facebook Fa‟had Maqsusi. Pengumpulan data ini
dilakukan melalui: Internet, buku-buku, media cetak
lainnya serta literatur-literatur lain yang ada kaitannya
dengan materi penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan
analisis wacana Van Dijk yang meliputi: struktur makro,
merupakan makna global dari suatu teks yang dapat
dipahami dengan melihat topik dari suatu teks.
Superstruktur merupakan kerangka suatu teks,
bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun
dalam teks secara utuh. Struktur mikro yaitu makna
wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata,
kalimat, proposisi, anak kalimat, frase yang dipakai dan
sebagainya.
Kemudian setelah data yang dibutuhkan telah
terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisa data
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Penulis menggunakan analisis wacana, yang merupakan
salah satu alternatif teknik penelitian untuk memperoleh
gambaran metode dakwah yang terkandung dalam teks
19
dialog video dokumenter People with Hidden Secret
karya akun Facebook Fa‟had Maqsusi.
Melalui analisis ini tidak hanya mengetahui isi
pesan yang disampaikan tetapi juga bagaimana pesan itu
disampaikan, karena analisis wacana merupakan studi
tentang struktur pesan. Unsur penting dalam analisis
wacana adalah kepaduan (koherensi) dan kesatuan unit
serta peneliti.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum menentukan judul skripsi ini, penulis
telah melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan
Dakwah maupun di perpustakaan utama UIN Jakarta.
Memang banyak sekali penelitian yang mengangkat
tentang Analisis Wacana diantaranya adalah, metode yang
sama dengan yang penulis gunakan antara lain Analisis
Wacana Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta oleh
Siti Qoriatun Sholihah, Mahasiswa Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu dakwah dan Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Yang
meneliti tentang Film Dalam Mihrab Cinta, yang diadopsi
dari novel karya Habiburahman El-Shirazy, peneliti
berusaha memahami isu dan pesan yang sebenarnya
hendak disampaikan melalui film tersebut. Video
dokumenter atau film sebagai salah satu bentuk media
massa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah,
20
film menjadi media yang cukup efektif dalam
menyampaikan dakwah.10
Meskipun tulisan-tulisan sebelumnya tentang
analisis wacana, tetapi objek penelitiannya berbeda.
Penelitian skripsi ini lebih memfokuskan atau membatasi
pada teks narasi video dokumenter pada akun Facebook
Fa‟had Maqsusi.
F. Sistematika Penulisan
Sebagai karya tulis ilmiah, penulisan skripsi ini akan
di susun secara sistematis sesuai dengan ketentuan yang
ada dan berlaku. Adapun bentuk penulisan skripsi ini
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini akan membahas pendahuluan yang
memaparkan latar belakang masalah, agar tetap
fokus, dengan memberikan batasan dan rumusan
masalah. Namun yang tak kalah penting juga
dicantumkan tinjauan teoritis dan metodologi
penelitian sebagai kerangka berpikir serta
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teori
10
Siti Qoriatun Sholihah, Skripsi “Analisis Wacana Pesan Dakwah
Film Dalam Mihrab Cinta”, hal. 2
21
Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai pengertian
video dokumenter, sejarah dan perkembangannya.
Selain itu memberikan gambaran mengenai jenis
dan unsur-unsur film, pengertian dan ruang lingkup
dakwah, memberikan gambaran dakwah melalui
audio dan visual serta pengaruhnya dalam
kehidupan. Kemudian juga menggabungkan istilah-
istilah video dokumenter dengan teori wacana Van
Dijk.
BAB III Gambaran Umum Sosok Fa‟had Maqsusi
Pada bab ini membahas tentang profil Fa‟had
Maqsusi, visi misi dan tujuannya. Kemudian faktor
apa saja yang mendukung dan menghambat dalam
proses pembuatan video dokumenter, dan para kru
serta para pemeran di beberapa video dokumenter
karyanya.
BAB IV Analisis Teks Video Dokumenter Fa‟had
Maqsusi
Sebagai inti pembahasan, bab ini menganalisis teks
dialog pada video dokumenter, yang mengulas
tentang bentuk kalimat, gaya bahasa yang
digunakan. Teknik penyampaian pesan dan setting
yang dimunculkan dalam video dokumenter, setelah
itu menyajikan muatan dakwah, kemudian
dilanjutkan dengan kognisi sosial video dokumenter
22
Fa‟had Maqsusi yang berjudul People with Hidden
Secrets. Kemudian menganalisis konteks sosial
(agama, ekonomi, budaya).
BAB V Penutup
Meliputi kesimpulan dan saran-saran yang
dilengkapi daftar pustaka, hasil wawancara dan
lampiran yang dianggap penting.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
1. Pengertian
Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis
isi. Analisis wacana berbeda dengan analisis isi kuantitatif yang
lebih menekankan pada “apa”, analisis wacana lebih melihat
pada “bagaimana” dari pesan dialog komunikasi. Melalui
analisis wacana, tidak hanya mengetahui isi pesan dialog, tetapi
bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat kata, frase,
kalimat, metafora apa yang disampaikan. Analisis wacana lebih
melihat kepada bagaimana isi pesan yang akan diteliti.11
Analisis wacana berasal dari dua kata yakni analisis dan
wacana. Kata analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terdapat dalam beberapa pengertian yakni:
a. Kata analisis sebagai penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkaranya, dsb).
b. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan.
11
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2001, Cet. Ke-1, hlm. 68
24
c. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.12
Sedangkan istilah wacana secara etimologis berasal dari
bahasa sansekerta wac/wak/vak, artinya 'berkata' atau „berucap'.
Kata tersebut mengalami perkembangan menjadi wacana. Jadi
kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.
Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan
dari kata discourse dalam bahasa Inggris, yang mana kata
discourse inipun berasal dari bahasa latin discurus, dis: dari
dalam kearah yang berbeda dan currere: lari, sehingga dapat
diartikan lari kian kemari.13
Model yang dipakai Van Dijk kerap disebut sebagai
“kognisi sosial”. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan
lapangan psikologis sosial, terutama untuk menjelaskan struktur
dan proses terbentuknya suatu teks. Menurut Van Dijk,
penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan kepada
analisis atau teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu
praktik produksi yang juga harus diamati, harus dilihat juga
bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita bisa
memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.
Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat
didayagunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling
12
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka, 2005, edisi ke-3, hllm. 43 13
Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006, hlm. 68
25
mendukung. Struktur wacana yang dikemukakan Van Dijk ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Tematik, secara harfiah tema berarti "sesuatu yang
diuraikan", kata ini berasal dari kata Yunani tithenai
yang berarti meletakkan. Tema adalah suatu amanat
utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
2) Skematik, menggambarkan bentuk wacana umum
yang disusun dengan sejumlah kategori seperti
pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah,
penutup, dan sebagainya. Struktur skematik
memberikan tekanan: bagian mana yang didahulukan
dan bagian mana yang bisa dikemudiankan sebagai
strategi untuk menyembunyikan informasi penting.
3) Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang
menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal
(unit semantik terkecil) maupun makna gramatikal
(makna yang terbentuk dari gabungan satuan-satuan
kebahasaan).
4) Sintaksis, secara etologis berarti menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau
kalimat. Sintaksis ialah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa,
dan frase.
5) Stilistik, pusat perhatiannya adalah style (gaya
bahasa) yaitu cara yang digunakan penulis untuk
26
menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa
sebagai sarana.
6) Retoris, adalah gaya bahasa yang diungkapkan
ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya
dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik)
atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif,
dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
disampaikan kepada khalayak.14
Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi
wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut
adalah dimensi teks, kognisi sosial, (analisis) konteks.15
Ia
melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan,
yang masing-masing bagian saling mendukung. Menurut Van
Dijk, sebagaimana yang dikutip Eriyanto penelitian atas wacana
tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks atas teks
semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses praktik
produksi yang juga harus diamati, dan harus dilihat juga
bagaimana suatu teks bisa semacam itu.
2. Analisis Teks
Van Dijk membagi elemen wacana ini dalam tiga
tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur
mikro. Akan tetapi, meskipun terdiri atas berbagai elemen,
14
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006, hlm. 73-74 15
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,
Yogyakarta : LkiS, 2006, hlm. 226
27
semua elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
terkait, berhubungan, dan mendukung satu sama lainnya. Jika
digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut:16
Tabel 1
Struktur Teks
Dari analisa diatas, dapat dipahami bagaimana
menentukan struktur dalam teks. Struktur makro merupakan
makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati
dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu
teks. Superstruktur merupakan struktur wacana yang
berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-
bagian tersusun secara utuh. Struktur mikro adalah makna
16
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,
Yogyakarta : LkiS, 2006, hlm. 227
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagaimana pendahuluan, isi, penutup
dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,
kalimat, dan gaya yang dipakai suatu teks
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema
yang di angkat dari sudut teks
28
wacana yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks seperti
kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, dan gambar.17
3. Kognisi Sosial
Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya
pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi.
Dalam pandangan Van Dijk perlu ada penelitian mengenai
kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan, dalam
hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental
pengarangnya dalam membentuk teks dalam karyanya. Analisis
wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur
wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah
makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana
makna tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu analisis
kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada
asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu
diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial itu penting dan
menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks
media.
4. Konteks Sosial
Dimensi ketiga dari analisis wacana Van Dijk adalah
konteks sosial. Wacana adalah bagian dari wacana yang
berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks
perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti
17
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,
Yogyakarta : LkiS, 2006, hlm. 224-226
29
bagaimana wacana tentang sesuatu di produksi dan di kontruksi
dalam masyarakat.18
Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan
hal yang berada di luar teks dan memperngaruhi pemakaian
bahasa. Titik perhatian dari analisis wacana adalah
menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam
suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk
menentukan makna dari suatu tujuan. Dalam pandangan Van
Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen
tersebut.
Berikut penjabaran elemen-elemen yang terdapat dalam
struktur teks wacana Van Dijk.19
Tabel 2
Elemen-elemen dalam struktur teks wacana Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro Tematik
Tema atau topik yang
dikedepankan dalam suatu
teks media dan kita
Topik
Superstruktur Bagaimana bagian dan
urutan media dan kita
dikemaskan dalam teks
Skema
18
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,
Yogyakarta : LkiS, 2006, hlm. 227 19
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006, hlm. 74
30
media dan kita utuh
Struktur Mikro Semantik
Makna yang ingin
ditekankan dalam suatu
teks media dan kita, misal
dengan memberi detil pada
suatu sisi atau membuat
eksplisit satu sisi dan
mengurangi detil sisi lain.
Latar, Detil,
Maksud
Sintaksis
Bagaimana kalimat
(bentuk, susunan yang
dipilih)
Bentuk
kalimat,
koherensi, kata
ganti
Stilistik
Bagaimana pilihan kata
yang dipakai dalam teks
media dan kita
Leksikon
Retoris
Bagaimana dengan cara
penekanan dilakukan
Grafis,
Metafora,
Eskpresi
B. Tinjauan Umum Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologi atau bahasa, dakwah berasal dari
bahasa arab da`a, yad`u, da`watan, artinya mengajak,
31
menyeru, memanggil. Dakwah juga dapat diartikan proses
penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang
berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain
memenuhi ajakan tersebut.
Sedangkan menurut terminologis dakwah dapat
didefinisikan sebagai aktualisasi insani yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia
dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara
teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir,
bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan
individual dan sosio-kultural dalam rangka
menguasahakan terwujudnya ajaran Islam dalam segi
kehidupan dengan cara-cara tertentu.
Islam adalah agama yang selalu mendorong
pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan
dakwah, bahkan maju mundurnya umat islam sangat
bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah
yang di lakukannya. Oleh karena itu Al-Qur‟an
menyebutkan kegiatan dakwah dengan absanu qaula.
Dengan kata lain bisa kita simpulkan bahwa menempati
posisi yang begitu tinggi dan mulia dalam kemajuan
agama islam. Kita tidak dapat membayangkan apabila
kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan.20
20
Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema InsaniPress, 1998) hlm
79
32
Seorang da‟i atau mubaligh dalam menentukan
strategi dakwahnya sangat memerlukan pengetahuan di
bidang metodologi. Selain itu bila pola berpikir kita
berangkat dari pendekatan sistem, dakwah merupakan
suatu sistem dan metodologi mempunyai peranan dan
kedudukan yang sejajar dengan unsur-unsur yang lain,
seperti tujuan dakwah, sasaran dakwah, subjek dakwah,
dan sebagainya.21
Untuk lebih memahami pengertian dakwah, di sini
akan dipaparkan beberapa pengertian dakwah menurut
beberapa ahli, diantaranya :
a. Menurut Prof. Dr. Hamka dakwah adalah seruan dan
panggilan untuk menganut suatu pendirian yang pada
dasarnya berkonotasi positif dengan substansinya
terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar
ma‟ruf nahi munkar.22
b. Prof. Toha Yahya Omar menyatakan bahwa dakwah
Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan
akhirat.23
21
Asmuni syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: al-
iklas,1983), hlm 99 22
Hamka, Pelajaran Agama Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1956,
hlm 233 23
Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah, Jakarta : 1992, hlm. 1
33
c. Menurut Syaikh Ali Mahfudz di dalam kitab
Hidayatul Mursyiddin dakwah adalah mendorong
(memotivasi manusia untuk melakukan kebaikan dan
mengikuti petunjuk, memerintahkan mereka berbuat
ma‟ruf dan mencegahnya dari perbuatan munkar agar
mereka memperoleh kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.24
Pada dasarnya dakwah mempunyai tujuan yang
sangat jelas yaitu, untuk membentuk manusia yang
mulia. Tujuan merupakan landasan agar sebuah kegiatan
memiliki nilai atau arti sehingga tidak menjadi sia-sia.
Tanpa adanya tujuan tertentu, yang ingin diwujudkan,
maka dakwah tidak akan berarti.
2. Unsur-unsur Dakwah
Dalam berdakwah, ada beberapa unsur yang harus
dipenuhi agar dakwah tersampaikan. Unsur-unsur tersebut
adalah:
a. Subjek Dakwah
Pada dasarnya da‟i (subjek dakwah)
merupakan orang atau sekelompok orang yang
melaksanakan atau menyiarkan dakwah.25
Seorang
da‟i harus memiliki bekal yang cukup dalam
24
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta :
PT. Mitra Cahaya Utama, 2006, hlm. 10 25
Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam Manhaj Amal Islam,
Solo : Citra Islami Press, 1996, hlm. 20
34
berdakwah dan harus mampu membimbing umat
untuk memahami realitas, memaksimalkan potensi
yang mereka miliki.
b. Objek Dakwah
Objek dakwah (mad‟u) merupakan penerima
pesan dakwah dari subjek dakwah (da‟i). Dalam
kegiatan dakwah unsur ini harus diperhatikan karena
ini merupakan sasaran dakwah yang melaksanakan
tujuan dakwah. Oleh sebab itu, dalam berdakwah
seorang da‟i harus memahami karakteristik objek
dakwah agar dakwah yang disampaikan dapat
diterima.
c. Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari kata
yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).26
Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain
menyebutkan bahwa metode berasar dari bahasa
Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode.
Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata
26
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991, cet. Ke-1, hlm. 61
35
metodos yang artinya jalan yang dalam bahasa Arab
disebut thariq.27
Landasan umum mengenai metode dakwah adalah
Al-Qur‟an surat An-Nahl ayat 125 yang artinya :
”Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa
bentuk metode dakwah ada tiga, yaitu :
1) Metode Al-Hikmah (dengan hikmah)
Jika dikaitkan dengan hukum berarti
mencegah dari kezaliman, dan jika dikaitkan
27 Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996,
cet. Ke-1, hlm. 35
36
dengan dakwah maka berarti menghindari hal-
hal yang kurang relevan dalam melaksanakan
tugas dakwah.
Kata hikmah sering diterjemahkan
dalam pengertian bijaksana, yaitu suatu
pendekatan sedemikian rupa hingga objek
dakwah mampu melaksanakan apa yang
didakwahkan atas kemauannya sendiri, tidak
merasa ada paksaan, konflik, maupun merasa
tertekan. Dalam bahasa komunikasi disebut
juga sebagai frame of reference, field of
reference, dan field of experience, yaitu suatu
situasi total yang mempengaruhi sikap pihak
komunikan (objek dakwah).28
2) Metode Mau’idzah Hasanah (dengan
pelajaran yang baik)
Mau’idzah Hasanah atau nasihat yang
baik, maksudnya adalah memberikan nasihat
kepada orang lain dengan cara yang baik,
yaitu petunjuk-petunjuk kearah kebaikan
dengan bahasa yang baik, dapat diterima,
berkenan dihati, menyentuh perasaan, lurus di
pikiran, menghindari sikap kasar, dan tidak
mencari atau menyebut kesalahan audiens
sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati
28
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta : Media Pratama,
1987, hlm.37.
37
dan atas kesadarannya dapat mengikuti
ajarannya yang disampaikan olej pohak objek
dakwah. Jadi, dakwah bukan propaganda.
3) Metode Al-Mujadalah Bi-al-Lati Hiya Ahsan
(Bantahlah mereka dengan cara yang baik)
Dalam kegiatan dakwah, metode
dakwah harus disesuaikan dengan kondisi
mad’u baik dari segi pendidikan, ekonomi,
dan adat agar tercapainya keberhasilan
dakwah.
d. Media Dakwah
Hal utama yang harus diperhatikan seorang
da‟i adalah memilih sebuah media, media apa yang
akan digunakan pada saat menyampaikan
dakwahnya. Pada saat ini banyak sekali media yang
bisa digunakan untuk berdakwah. Baik media cetak,
elektronik ataupun tabligh di majlis ta‟lim dan
masjid.
Media merupakan alat perantara yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah
kepada khalayaknya. Media merupakan bentuk
jamak dari bahasal latin yaitu “mediumí” yang
berarti alat perantara, sedangkan pengertian istilah
media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan dakwah
38
yang telah ditentukan, sehingga dakwah dapat
berhasil dengan baik.
Hamzah Ya‟qub membagi media atau
wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan,
tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlak.
1) Lisan; Media dakwah yang paling sederhana
yang menggunakan lisan dan suara. Dakwah
dengan media ini dapat berbentuk pidato,
ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan
sebagainya.
2) Tulisan; media dakwah melalui tulisan seperti
buku, majalah, surat kabar, surat-menyurat,
spanduk, dan lain-lain.
3) Lukisan; adalah media dakwah melalui gabar,
karikatur.
4) Audiovisual; adalah media dakwah yang
merangsang indra pendengaran, penglihatan,
atau kedua-duanya seperti televisi, film slide,
OHP, dan lain sebagainya.
5) Akhlak; yaitu media dakwah melalui perbuatan
nyata yang mencerminkan ajaran Islam secara
langsung dapat dilihat dan didengar oleh
mad‟u.29
29
Wahyu Ilaihi M.A, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 106
39
Menurut Zaini Muhtaram, media yang dapat
dijadikan sebagai media dakwah secara umum dapat
dibagi ke dalam beberapa bentuk, diantaranya
adalah:
1) Media lisan, media ini adalah yang paling
banyak digunakan dibandingkan dengan media
lain. Media lisan contohnya seperti diskusi,
caramah agama, simposium, ramah tamah dan
sebagainya.
2) Media cetak, dikenal juga dengan sebutan
media tulisan, ide-ide pemikiran dan ajaran
Islam dituangkan dalam bentuk tulisan seperti
pada surat kabar, buku, majalah, tabloid,
bulletin dan sebagainya.
3) Media elektronik, ialah media yang lahir karena
pemikiran manusia dalam bidang teknologi
modern. Pada media ini emosi dan ketegangan
penonton atau pendengar akan terpancing
melalui tingkah laku, kata-kata ataupun suara
yang dihasilkan. Media elektronik antara lain
televisi, radio, VCD, film, dan lain sebagainya.
4) Media organisasi, organisasi dakwah
merupakan alat untuk pelaksanaan dakwah yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Maka
melalui organisasi sosial maupun keagamaan,
dakwah dapat selalu dilaksanakan dalam setiap
kegiatan intern maupun ekstern.
40
5) Media seni dan budaya, media ini merupakan
suatu media yang sangat diminati dan akan
terus diwariskan pada generasi selanjutnya.
Dakwah lewat seni dan budaya sudah dilakukan
(digunakan) oleh para guru dan da‟i terdahulu
hingga sekarang.30
3. Tujuan Dakwah
Tujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah arah, haluan (jurusan) yang dituju, maksud, tuntutan
(yang dituntut). Tujuan dakwah dalam arti luas adalah
mengajakkan ajaran agama Islam kepada setiap manusia
baik individu ataupun masyarakat, sehingga dapat
mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran
tersebut.31
Secara umum tujuan dilaksanakannya dakwah
adalah mengajak umat manusia ke jalan yang diridhoi
Allah SWT, jalan yang benar, yaitu Islam. Selain itu
dakwah juga bertujuan untuk mempengaruhi cara berpikir
manusia, cara merasa, cara bersikap dan cara bertindak
sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
Tujuan khusus dakwah merupakan rincian
daripada tujuan umum dakwah dimana tujuan ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktivitas
30
Zaini Muharam, Dasar-DasarManajemen Dakwah Islam,
Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996, hlm. 15. 31
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonseia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, hlm. 1216.
41
dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya. Tujuan
khusus dakwah yaitu:
a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk
agama Islam untuk selalu meningkatkan
takwanya kepada Allah SWT.
b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum
yang masih mualaf.
c. Mengajak umat manusia yang belum beriman
kepada Allah untuk memeluk agama Islam.
d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak
menyimpang dari fitrahnya.
C. Tinjauan Umum Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan
para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendifinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generate content.32
32
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses pada tanggal 29
November 2016 pukul 13.31 WIB.
42
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang
bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung
dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media
cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja
yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar,
serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas.
Pesatnya perkembangan media sosial kini
dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media
sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal dan
pertimbangan yang banyak. Seorang pengguna media sosial
bisa mengaksesnya dengan jaringan internet bahkan
sekalipun ketika akses internetnya relatif lambat, tanpa
biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri.
Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication
Works sebagaimana dikutip Wikipedia menyebutkan, media
sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu
orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang
contohya melalui SMS ataupun internet.
2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus
melalui suatu Gatekeeper.
43
3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat
dibanding media lainnya.
4. Penerima pesan yang menentukan waktu
interaksi.
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang
efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga
jaringan promosi bisa lebih luar. Media sosial menjadi
bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak
perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial seperti blog,
Facebook, Twitter, dan Youtube memiliki sejumlah
manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media
konvensional. Media sosia memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan media konvensional, antara lain:
1. Sederhana, media sosial sangat mudah
digunakan, siapapun bisa mengaksesnya, yang
dibutuhkan hanya perangkat komputer atau
laptop atau smartphone dan koneksi internet.
2. Membangun hubungan, media sosial dapat
menghubungkan setiap orang yang
mengaksesnya.
3. Jangkauan global, melalui media sosial kita bisa
berhubungan dengan orang lain tanpa batasan
waktu dan tempat, asalkan sama-sama
terkoneksi internet.
44
D. Media Video Dokumenter
1. Pengertian Video Dokumenter
Pada awalnya John Grierson lah yang menemukan
istilah dokumenter dalam sebuah pembahasan film karya
Robert Flaherty, Moana (1925), yang mengacu pada
kemampuan sebuah media untuk menghasilkan dokumen
visual suatu kejadian tertentu. Grierson sangat percaya
bahwa,
“Sinema bukanlah seni atau hiburan, melainkan
suatu bentuk publikasi dan dapat dipublikasikan dengan
100 cara berbeda untuk 100 penonton yang berbeda
pula.”33
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
dokumenter adalah dokumentasi dalam bentuk film
mengenai suatu peristiwa bersejarah atau suatu aspek seni
budaya yang mempunyai makna khusus agar dapat
menjadi alat penerangan dan alat pendidikan.34
Oleh
karena itu dokumenter pun termasuk didalamnya sebagai
suatu metode publikasi sinematik, yang dalam istilahnya
disebut creative treatment of actuality (perlakuan kreatif
atas keaktualitasan). Karena ada perlakuan kreatif, sama
seperti dalam film fiksi lainnya, dokumenter dibangun dan
bisa dilihat bukan sebagai suatu rekaman realitas, tetapi
sebagai jenis representasi lain dari realitas itu sendiri.
33
https://id.wikipedia.org/wiki/Film_dokumenter, diakses pada 06
Januari 2017 10.53 WIB 34
http://kbbi.web.id/film, diakses pada 06 Januari 2017 10.59 WIB
45
Pemahaman lain mengenai definisi dokumenter
juga dikemukakan oleh William H. Phillips.
“A documentary film presents a version of events
that viewers are intended to accept not primarily as the
product of someone’s imagination but primarily as fact.”
Menurut Phillips, para pembuat film dokumenter
biasanya melakukan satu atau lebih hal-hal berikut:
a. Memfilmkan apa yang terjadi
b. Merekonstruksi apa yang telah terjadi dan
memfilmkannya, atau
c. Memfilmkan bagaimana sesuatu bisa terjadi.
Film dokumenter kadang diartikan sebagai film nonfiksi.35
Kebanyakan penonton dokumenter di layar kaca
sudah begitu terbiasa dengan kode dan bentuk yang
dominan sehingga mereka tak lagi mempertanyakan lebih
jauh tentang isi dari dokumenter tersebut. Misalnya
penonton sering menyaksikan dokumenter yang dipandu
oleh narator, wawancara dari para ahli, saksi dan pendapat
anggota masyarakat, set lokasi yang terlihat nyata,
potongan-potongan kejadian langsung dan materi yang
berasal dariarsip yang ditemukan. Semua elemen khas
tersebut memiliki sejarah dan tempat tertentu dalam
perkembangan dan perluasan dokumenter sebagai sebuah
bentuk sinematik.
35
http://fikom.umn.ac.id/2015/01/22/produksi-feature-berita-
dokumenter/, diakses pada 06 Januari 2017 11.15 WIB
46
2. Unsur-Unsur Video Dokumenter
Pada dasarnya dalam video dokumenter peran si
pembuat film dalam menentukan interpretasi materi dalam
jenis-jenis film tersebut jauh lebih spesifik. Perkembangan
dokumenter dan genre-nya saat ini sudah sangat pesat dan
beragam, tetapi ada beberapa unsur yang tetap dan
penggunaannya; yakni unsur visual dan verbal yang biasa
digunakan dalam dokumenter.
Unsur visual:
a. Observasionalisme reaktif, yakni pembuatan
film dokumenter dengan bahan yang sebisa
mungkin diambil langsung dari subjek yang
difilmkan. Hal ini berhubungan dengan
ketepatan observasi oleh operator
kamera/sutradara.
b. Observsionalisme proaktif, yakni pembuatan
film dokumenter dengan memilih materi film
secara khusus sehubungan dengan observasi
terdahulu oleh operator kamera/sutradara.
c. Mode ilustratif, yakni pendekatan terhadap
dokumenter yang berusaha menggambarkan
secara langsung tentang apa yang dikatakan
oleh narator/voice over.
d. Mode asosiatif, yakni pendekatan dalam dunia
dokumenter yang berusaha menggunakan
potongan-potongan gambar dengan berbagai
cara. Dengan demikian, diharapkan arti
47
metafora dan simbolis yang ada pada informasi
harafiah dalam film dapat terwakili.
Unsur verbal:
a. Overload exchange, yakni rekaman
pembicaraan atardua sumber atau lebih yang
terkesan direkam secara tidak sengaja dan
secara langsung.
b. Kesaksian, yakni rekaman observasi, opini atau
informasi, yang diungkapkan secara jujur oleh
saksi mata, pakar dan sumber lain yang
berhubungan dengan subyek dokumenter. Hal
ini merupakan tujuan utama dari wawancara.
c. Eksposisi, yakni penggunaan voice over atau
orang yang langsung berhadapan dengan
kameram secara khusus mengarahkan
penonton yang menerima informasi dan
argumen.
3. Jenis-Jenis Video Dokumenter
Banyak jenis atau genre dari film/video
dokumenter. Demikian pula dengan perbedaan pendapat
para ahli mengenai macam-macam jenis dokumenter.
Namun perbedaan-perbedaan pendapat para ahli
48
mengenai jenis dokumenter pada umumnya mengacu
pada pengelompokan saja. Gerzon R. Ayawaila
membagi genre dokumenter menjadi dua belas jenis.
a. Laporan Perjalanan.
Biasanya jenis film dokumenter ini yang
dijadikan sebagai dokumentasi pribadi atas perjalanan
seseorang. Ada juga yang memanfaatkan jenis film
dokumenter ini sebagai dokumentasi antropologi dari
para ahli etnolog atau etnografi.
b. Sejarah
Genre sejarah menjadi salah satu yang sangat
bergantung pada referensi peristiwa, sebab keakuratan
data sangat dijaga dan sebisa mungkin tidak boleh ada
yang salah dalam pemaparannya.
c. Biografi
Jenis film dokumenter ini bercerita tentang
seseorang, entah dia yang dikenal oleh masyarakat luas,
yang memiliki keunikan, kehebatan, atau mungkin aspek
lainnya. Jenis biografi ini pun terbagi lagi menjadi
beberapa golongan antaralain, potret yaitu mengupas
human interest seseorang, biografi yaitu mengupas
kronologis seseorang misalnya lahir hingga meninggal
atau kesuksesan seseorang, dan yang terakhir adalah
profil biasanya membahas aspek positif dari sang tokoh.
d. Nostalgia
Bisa dikatakan jenis film dokumenter satu ini tak
begitu jauh dengan jenis sejarah. Hanya saja jenis yang
49
satu ini lebih menekankan pada kilas balik atau napak
tilas dari kejadian seseorang atau sekelompok.
e. Rekonstruksi
Film dokumenter jenis ini mencoba memberi
gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara
utuh. Ada kesulitan sendiri dalam mempresentasikan
kepada penonton sehingga harus dibantu dalam proses
rekonstruksinya. Peristiwa yang bisa dibuat
rekonstruksinya adalah peristiwa kriminal, bencana, dan
lainnya. Rekontruksi juga dilakukan tidak dengan
pemain, lokasi, kostum, make up, dan lighting yang
persis dengan aslinya. Yang ingin dicapai dari
rekonstruksi adalah proses terjadinya peristiwa di mana
bisa dilakukan shoot live action atau bantuan animasi.
f. Investigasi
Jenis dokumenter ini memang kepanjangan dari
investigasi jurnalistik. Peristiwa yang diangkat
umumnya pristiwa yang ingin diketahui lebih mendalam,
misalnya korupsi dalam penanganan bencana, jaringan
mafia suatu negara, atau yang lainnya. Terkadang,
dokumenter ini membutuhkan rekonstruksi untuk
membantu memperjelas suatu peristiwa.
g. Perbandingan atau Kontradiksi
Dokumenter ini menengahkan sebuah
perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu.
h. Ilmu Pengetahuan
50
Jenis film dokumenter ini bisa dibilang sangat
dekat dengan masyarakat Indonesia, seperti film Dari
Desa Ke Desa atau Flora dan Fauna. Jenis ini juga
terbagi lagi menjadi dua sub genre, yaitu film
dokumenter sains dan film instruksional.
i. Buku Harian
Layaknya diary, film dokumenter jenis ini
mengacu pada catatan perjalanan kehidupan seseorang
yang diceritakan kepada orang lain. Sudut pandangnya
pun terasa lebih subjektif sebab sangat berkaitan dengan
apa yang dirasakan subjek pada lingkungan tempat ia
tinggal, peristiwa, bahkan perlakukan teman-temannya
yang berada di sekitar subjek.
j. Musik
Bisa dibilang bahwa jenis film dokumenter ini
menjadi yang muda jika dibandingkan dengan jenis
lainnya. Namun, sejak 1980 jenis ini lebih sering
diproduksi di mana Donn Alan Pannebaker lah yang
pertama kali mendokumentasikan pertunjukan musik.
k. Association Picture Story
Jenis film dokumnter ini dipengaruhi oleh film
eksperimental. Sesuai dengan namanya, film ini
mengandalkan gambar-gamba yang tidak berhubungan
namun ketika disatukan dengan editing maka makna
51
yang muncul akan ditangkap penonton melalui asosiasi
yang terbentuk di benak mereka.
l. Dokudrama
Jenis film dokumenter yang terakhir adalah
dokudrama. Jenis ini merupakan penafsiran ulang
terhadap kejadian nyata bahkan selain peristiwanya
hampir seluruh aspek tokoh cenderung direkonstruksi.
Tempat dibuat mirip dengan aslinya, tokoh dibuat
mirip.36
36
https://kusendony.wordpress.com/2011/03/25/jenis-jenis-film-
dokumenter/, diakses pada 06 Januari 2017 13.17 WIB
52
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Fahad Maqsusi
53
Fa‟had Maqsusi adalah seorang pemuda yang
berasal dari Hyderabad, India. Namun saat ini ia tinggal
dan bekerja di Saudi Arabia.37
Ia mulai membuat video
dokumenter sejak tahun 2015. Saat ini Fahad Maqsusi
sudah memiliki ratusan ribu penggemar dari seluruh
dunia. Bahkan penggemarnya tidak hanya yang berlatar
belakang agama Islam, banyak juga yang berlatar agama
lain. Dikarenakan konten di beberapa video dokumenter
yang ia buat bersifat umum, tidak tertuju pada umat
muslim saja, melainkan untuk seluruh manusia. Sudah
banyak video dokumenter yang ia hasilkan dengan
beragam tema. Ia juga banyak menerima review positif
dari banyak pengguna Facebook di seluruh dunia. Bahkan
ia pernah mendapatkan penghargaan di negaranya dengan
penghargaan pesan sosial terbaik di media sosial.
Tentunya dengan keberhasilannya tersebut, Fahad
Maqsusi memiliki strategi sendiri dalam menggunakan
metode dakwah. Bagaimana dia mengolah sebuah topik
37
https://www.facebook.com/faddybook/, diakses pada 15 Mei 2017 17.11 WIB
54
menjadi sebuah karya yang banyak mendapat apresiasi
positif, yang mungkin strateginya dalam menggunakan
metode dakwah dapat diterapkan oleh para da‟i di
Indonesia atau bahkan dikembangkan.
Gambar 1.1 Fahad Maqsusi mendapatkan penghargaan Pesan Sosial
Terbaik di Media Sosial
Sebagai seseorang yang berlatar belakang
pendidikan ekonomi, hal ini tentunya menjadi dasar
bahwa Fahad Maqsusi memiliki pemahaman yang baik
tentang kondisi perekonomian yang berimbas kepada
kehidupan sosial di lingkungannya. Oleh sebab itu isu-isu
fenomena sosial yang ada dilingkungannya bukan lagi
menjadi permasalahan sepele ketika banyak terjadi di
berbagai negara.38
Fahad lebih tertarik pada isu-isu
tersebut dan memilih untuk diapresiasikan melalui media
sosial. Hal ini menjadi pilihannya karena Fahad meyakini
38
Wawancara peneliti dengan narasumber
55
bahwa ruang publik yang paling efektif dan efisien saat
ini terdapat pada media sosial.39
Sebagai seorang muslim, Fahad sangat percaya
bahwa Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah
Islam yang rahmatan lil’alamiin, yaitu Islam yang
membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia bahkan
seluruh alam. Hal inilah yang membuat Fahad gusar, yaitu
ketika terdapat beberapa golongan yang mengalami
kesulitan ekonomi tapi diperlakukan sama dengan
golongan yang lebih mampu. Bagi Fahad , hal ini akan
merusak hubungan yang harmonis antar umat, bahkan
akan meghasilkan pandangan yang negatif terhadap umat
Islam.
Keresahan yang dirasakan Fahad tersebut
disalurkan melalui akun Fanspage Facebook miliknya
yang telah dibuat sejak tahun 2015. Fahad berkicau
melalui media sosial Facebook untuk menanggapi dan
mengomentari berbagai macam isu sosial yang sedang
hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Dari
video-videonya tersebut, akun Fahad Maqsusi
mendapatkan banyak followers yang sampai saat ini
jumlahnya mencapai 127.485. Hal ini membuktikan
bahwa keresahan yang dikicaukan oleh Fahad melalui
akun Fahad Maqsusi mewakili keresahan yang dirasakan
oleh followers dan juga pengguna lain.
39
Wawancara peneliti dengan narasumber
56
Gambar 1.1 Tampilan Home akun Facebook Fahad Maqsusi
B. Video Dokumenter People With Hidden Secret
Video dokumenter ini dipublikasikan pada tanggal
22 Mei 2016, tepatnya pada pukul 22.56 WIB. Video ini
dipublikasikan oleh akun Facebook Fahad Maqsusi.
Hingga terakhir kali penulis melihat akun ini, video
dokumenter ini sudah ditayangkan sebanyak 1,6 juta kali
oleh pengguna Facebook dari seluruh penjuru dunia. Dan
disukai lebih dari lima puluh lima ribu pengguna
Facebook. Dan mendapat rating sebesar 4,8 (skala 1-5)
dari seluruh pengguna Facebook. Video dokumenter ini
memiliki jumlah tayangan terbanyak dari total 88 video
yang diunggah oleh akun Fahad Maqsusi. Video
dokumenter ini berdurasi kurang lebih selama dua menit
dua puluh delapan detik.
57
Dalam unggahan video dokumenter ini, Fahad
memberikan kutipan ”There are many under privileged
living with hidden secrets, this one is an example. Please
don’t forget to share like, comment & do like my page for
more. Inshallah”.
Yang dapat diartikan, “Ada banyak kehidupan
yang jauh dari kata istimewa yang memiliki banyak
rahasia didalamnya, ini adalah salah satu contohnya.
Jangan lupa untuk membagikan, menyukai, memberikan
komentar, dan sukai halaman saya untuk mendapatkan
pesan lainnya. Insyaallah”. Kalimat pertama dalam
kutipan tersebut menjelaskan apa yang ingin disampaikan
Fahad melalui video dokumenternya. Sedangkan kalimat
kedua menjadi kalimat persuasif yang bertujuan untuk
mengajak audiens/khalayak untuk menyebarkan pesan
yang dibuat Fahad melalui video dokumenternya.
58
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Penelitian
Dalam kerangka analisis model Van Dijk, struktur
teks, kognisi sosial dan konteks sosial adalah bagian yang
saling berintegrasi dan tidak dapat dipisahkan. Kalau
suatu teks mempunyai ideologi tertentu, maka itu berarti
menandakan dua hal. Pertama, teks tersebut merefleksikan
struktur model si pembuat teks ketika memandang suatu
peristiwa atau persoalan. Kedua, teks tersebut
merefleksikan pandangan sosial secara umum, skema
kognisis masyarakat atas suatu persoalan. Untuk itu
diperlukan analisis yang luas yang mencakup konteks
sosial dan kognisi sosial individu pembuat teks dan
masyarakat, tidak terbatas hanya pada teksnya saja.40
Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan
pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks
yang terdapat di dalam teks. Sesuai dengan skema Van
Dijk, dalam teks ini kerangka analisis wacana terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu struktur makro, superstruktur,
dan struktur mikro. Yang semuanya saling berhubungan
dan saling melengkapi satu dan lainnya.
40
Teun Van Dijk, “The InterdiciplinaryStudy Of News as Discourse”, http://www.discourses.org/journals/dac/ diakses pada Rabu, 2 April 2017,
pukul 15.06 WIB
59
Fahad Maqsusi, selaku pembuat video dokumenter
tersebut berusaha memasukkan pesan dakwah melalui
kritik sosial yang ia sampaikan lewat video
dokumenternya. Yang ia tekankan melalui video
dokumenternya adalah mengenai penilaian pribadi atas
seseorang. Sesuai dengan judul video dokumenter yang
Fahad buat, “People With Hidden Secret”, setiap orang
memiliki rahasia dalam hidupnya. Sangatlah tidak adil
jika menilai seseorang tanpa mengetahui bagaimana ia
sesungguhnya. Selain daripada itu, fahad juga
menekankan untuk menjadikan syukur, sabar, dan
tawakkal sebagai sikap utama dalam menjalani hidup.
Setelah dilakukannya analisis wacana model Teun
A. Van Dijk terhadap video dokumenter yang dibuat
Fa‟had melalui media sosial Facebook, ditemukan
pandangan yang dimiliki Fa‟had terhadap kehidupan
masyarakat sosial . Video dokumenter yang dibuat oleh
Fa‟had tidak lepas dari kritiknya terhadap kehidupan
sosial, di mana sudah banyak situasi dan kondisi dari
berbagai peristiwa baik sosial, politik, dan keagamaan
yang berpotensi menurunkan adab dan moral generasi
penerus.
B. Analisis Data
1. Analisis Teks
Dalam dimensi teks, analisis diarahkan pada
struktur dari teks wacana itu sendiri. Struktur sebuah
60
wacana tekstual menurut Van Dijk terbagi dalam tiga
tingkatan, dimana ketiga tingkatan tersebut saling
berkaitan dan saling mempengaruhi yang pada akhirnya
membentuk makna wacana secara menyeluruh. Tiga
tingkatan tersebut yaitu struktur makro, superstruktur, dan
struktur mikro. Struktur makro berupa tematik,
superstruktur berupa skematik, dan struktur mikro terdiri
dari skematik, sintaksis, stilistik, dan retoris.
Analisis yang dilakukan pada dimensi teks ini
dapat dilakukan secara murni hanya dengan
menyandarkan penelitiannya pada data primer (teks) yakni
teks narasi dari video dokumenter karya Fa‟had, yakni :
“The punishment he gets every day, accepted sincerely”
“He realized his mistakes, he does not expect for pity or
sympathy”
“Sometimes he felt pain, he was just a child”
“Fear always faces him, but his sincerity is much
stronger”
“His life is not as easy as the other kids”
“He should not have a life like this”
“But he realizes that God always gives the best for his
creatures”
“All he knows is to live every step of his life with
gratitude”
“Because without being grateful, we will always find it
difficult”
61
“Each person has their own way of life which God has
determined”
“We can not judge a person based on our perceptions”
“Everyone has a secret, a secret that can change people's
attitude toward him”
“There are some people who want to be treated for what
they are”
“Do not make poverty and hunger a reason not to fight
for the future”
“Make gratitude become your shield, be patient become
your armor, and tawakkal become your sword”
“Many children have difficulty getting education, many
children are expecting education. but many children are
wasting it”
“There are hundreds of children who wants to learn but
lack due to financial problems”41
41
Hukuman yang ia dapatkan setiap hari, ia terima dengan ikhlas
Ia menyadari kesalahannya, tapi ia tidak mengharapkan belas kasih atau
simpati
Kadang ia merasakan sakit, ia hanya seorang anak
Ketakutan selalu dihadapinya, akan tetapi keihklasannya jauh lebih kuat
Hidupnya tak semudah anak-anak lainnya
Tidak seharusnya ia memiliki kehidupan seperti ini
Tapi ia menyadari jika Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi
makhluknya
Yang ia tahu hanya menjalani setiap langkah hidupnya dengan rasa syukur
Karena tanpa bersyukur, kita akan selalu merasa kesulitan
Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing yang telah ditetapkan
oleh Tuhan
Kita tidak bisa menilai seseorang berdasarkan persepsi kita
Setiap orang memiliki rahasia, rahasia yang dapat merubah sikap orang
terhadap dirinya
Ada beberapa orang yang ingin diperlakukan apa adanya
62
a. Struktur Makro/Tematik
Unsur global yang menjadi gambaran umum
dan mendominasi suatu tulisan atau wacana disebut
elemen tematik.42
Tema merupakan gagasan inti dari
suatu teks yang menggambarkan apa yang ingin
disampaikan oleh seorang penulis kepada pembaca
melalui tulisannya dalam melihat atau memandang
suatu peristiwa/dapat dikatakan bahwa gagasan inti
dari suatu tulisan hanya akan didapatkan setelah
membaca keseluruhan teks. Tema menggambarkan
apa yang ingin diungkapkan oleh pembuat teks
(dalam hal ini Fa‟had Maqsusi) dalam video
dokumenter karyanya.
Melalui video dokumenter yang dibuat Fa‟had
tersebut, jika diteliti lebih jauh lagi maka akan
ditemukan pandangan yang dimiliki Fa‟had terhadap
kehidupan masyarakat sosial secara umum. Dalam
analisis wacana teks yang dikemukakan oleh Van
Dijk, teks tidak hanya menggambarkan suatu topik
tertentu, melainkan akan terdapat beberapa subtopik
Jangan jadikan kemiskinan dan kelaparan sebagai alasan untuk tidak
memperjuangkan masa depan
Jadikan rasa syukur sebagai tamengmu, kesabaran menjadi zirahmu, dan
tawakal jadi pedangmu
Banyak anak yang memiliki kesulitan untuk mendapatkan pendidikan, banyak
anak yang mengharapkan pendidikan, tapi banyak juga anak yang menyia-
nyiakannya
Ada banyak anak-anak yang ingin belajar akan tetapi terhalang permasalahan
finansial. 42
Eriyanto, AnalisisWacana: PengantarAnalisisTeks Media,(Yogyakarta
:LkiS, 2001), hlm 229.
63
yang saling berkaitan dan mendukung terbentuknya
topik umum. Begitupun subtopik tertentu dari
subbagian yang saling mendukung untuk membentuk
subtopik. Dengan kata lain, setiap isi teks secara
keseluruhan saling dukung membentuk satu
pengartian umum yang koheren.43
Tema atau topik bisa disebut sebagai gagasan
inti, atau isu utama yang menunjukkan informasi
penting atau isi pesan yang ingin disampaikan oleh
penulis skenario. Dalam video documenter Fahad
Maqsusi yang berjudul People with Hidden Secrets,
topik utama atau tema umum yang diambil oleh
Fahad tercantum dalam teks narasi yang terdapat di
video dokumenternya, “We can not judge a person
based on our perceptions” dan “Everyone has a
secret, a secret that can change people's attitude
toward him”, yang mana dapat diartikan setiap orang
memiliki kehidupan yang berbeda-beda, dan berbeda-
beda pula cara mereka menjalani, sehingga kurang
tepat jika menilai seseorang dari satu sudut pandang
saja. Dari permasalahan sosial tersebut terdapat
beberapa subtopik yang terdapat dalam video
dokumenter tersebut, antara lain;
1) Tentang Kesabaran
43
Eriyanto, AnalisisWacana: PengantarAnalisisTeks Media,(Yogyakarta
:LkiS, 2001), hlm 230.
64
Salah satu topik yang mendukung tema
utama dalam video dokumenter ini adalah
tentang kesabaran seseorang dalam menjalani
tiap langkah kehidupan. Dalam hal ini ada
peristiwa seorang anak yang tiap kali masuk ke
kelas ia datang terlambat, lalu Fahad Maqsusi
selaku guru di video ini menghukum anak
tersebut. Namun anak itu tetap sabar dan ikhlas
saat Fahad menghukum dia, anak itu tidak
melakukan pembelaan sama sekali karena
menyadari kesalahannya. Beserta teks narasi
yang terdapat di video tersebut yang tertulis,
“The punishment he gets every day, accepted
sincerely”. Setiap hari anak tersebut
mendapatkan hukuman karena
keterlambatannya, akan tetapi ia menerima
hukuman itu dengan lapang dada.
65
Ketika Fahad sudah mengetahui alasan
kenapa anak itu selalu terlambat masuk kelas,
Fahad memeluk anak itu dan menangis.
Karena selain hubungan antara Manusia dan
Tuhan, juga ada hubungan antara manusia dan
manusia yang harus diperhatikan.44
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat
Al Baqarah ayat 155-156:
Artinya :
”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan :’Innalillaahi wa innaa
ilaihi raajiuun (sesungguhnya kami milik
Allah dan hanya kepada-Nya lah kami
kembali)”
Ayat Al-Quran diatas membuktikan
bahwa sabar adalah salah satu jalan mulia yang
44
Nurcholih Madjid, Pluralitas Agama (Kerukunan dalam Keragaman),
Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2001, hlm. 13.
66
bisa kita tempuh ketika menghadapi suatu
kesulitan.
2) Tentang Keikhlasan
Dalam video ini, menggambarkan
mengenai keikhlasan seorang anak yang
dihukum setiap hari oleh Fahad karena dia
selalu terlambat. Karena latar belakang
perekonomian keluarganya yang kurang
mampu maka sang anak ini menjual koran
setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Namun
karena hal tersebut ia selalu terlambat dan
menerima hukuman. Ia berusaha untuk tetap
menerima hukuman karena pada dasarnya ia
menyadari kesalahannya meskipun ia memiliki
alasan untuk mendapatkan toleransi dari
gurunya.
Didalam teks narasi pun digambarkan
demikian. Terdapat dua kalimat yang spesifik
membahas tentang keihklasan. Kalimat
pertama yakni, “ Fear always faces him, but
his sincerity is much stronger”, yang dapat
diartikan ketakutan selalu dihadapinya, namun
keihklasannya jauh lebih kuat. Maksud dari
kalimat tersebut adalah anak tersebut memiliki
rasa takut untuk menghadapi hukuman yang
diberikan oleh gurunya, didalam tayangan
video terdapat adegan ketika anak/murid
67
tersebut menghindari pukulan yang dilakukan
oleh sang guru. Namun karena ia menyadari
kesalahannya dan merasa pantas mendapatkan
hukuman, ia rela menerima hukuman dari sang
guru.
Kalimat kedua yakni, “But he realizes
that God always gives the best for his
creatures”, yang dapat diartikan akan tetapi ia
menyadari bahwa Tuhan selalu memberikan
yang terbaik bagi makhluknya. Maksud dari
kalimat tersebut adalah dengan menerima dan
menjalani jalan hidup kita sebaik-baiknya,
niscaya kita mampu melewati setiap kesulitan.
Dan jika kita ikhlas dalam menjalani hidup
kita, niscaya Allah akan membalasnya dengan
nikmat dan rezeki.
Keikhlasan ini pun banyak tercantum
di Al-quran, Surat Al-Mukmin (23) ayat 65;
Artinya :
“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, maka
sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah
kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam.”
68
3) Tentang Perjuangan
Selain kesabaran dan keikhlasan video
ini juga menggambarkan tentang perjuangan
yang dilakukan seorang anak agar dia bisa
melanjutkan pendidikannya dengan cara
menjual koran. Setiap orang memiliki
kehidupannya masing-masing, begitupula
dengan rezekinya.
Tercantum didalam narasi video
kalimat yang menjadi pembahasan mengenai
perjuangan yakni, ”His life is not as easy as
the other kids”. Yang dapat diartikan menjadi
hidupnya tak semudah anak-anak lainnya.
Didalam video dokumenter pun digambarkan
bahwa ada seorang pelajar yang setiap pagi
sebelum berangkat ke sekolah ia berkeliling
menjual koran terlebih dahulu. Sehingga
membuatnya terlambat datang ke sekolah
setiap hari. Di satu sisi ia harus berjualan
untuk mencari uang, dan disisi lain ia juga
harus sekolah untuk mendapatkan pendidikan.
Hal tersebut jarang terjadi di
masyarakat. Mungkin yang sering kita lihat
banyaknya anak-anak jalanan yang putus
sekolah demi mencari uang, dan anak-anak
yang memiliki kemampuan untuk sekolah
namun disia-siakan dengan hal-hal yang
69
merugikan. Kehidupan yang dijalani anak ini
sangatlah penuh perjuangan, ia tetap berusaha
untuk mendapatkan pendidikan dengan datang
ke sekolah meskipun ia tahu akan menerima
hukuman. Dengan segala keterbatasannya ia
tetap berusaha untuk menjalani setiap langkah
hidupnya dengan maksimal.
Hidup yang kita miliki harus dijalani
sebaik-baiknya, setiap menghadapi kesulitan
hidup doa dan tawakkal harus diperkuat.
Sebagaimana tercantum dalam Surat Al-
Maidah ayat 11:
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah
nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika
suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu
dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan
mereka dari kamu. Dan bertawakalah kepada
Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya
orang-orang beriman itu bertawakal.” (Q.S. Al-
Maidah:11)
70
4) Tentang Rasa Syukur
Syukur menjadi salah satu tema
penting yang diangkat oleh Fahad melalui
videonya. Banyak orang yang menyia-nyiakan
nikmat dan kesempatan yang telah diberikan
Allah. Seperti narasi yang terdapat pada akhir
video yang dibuat oleh Fahad, “There are
hundreds of children who wants to learn but
lack due to financial problems”. Banyak anak-
anak yang ingin mendapatkan pendidikan yang
layak akan tetapi seringkali terhambat oleh
permasalahan ekonomi keluarganya.
Sedangkan banyak anak yang sudah diberi
nikmat dan kesempatan untuk bersekolah akan
tetapi disia-siakan dengan bolos sekolah
maupun tawuran. Dengan mensyukuri hidup
kita, niscaya kesulitan hidup apapun akan
mampu kita lalui dan kita senantiasa akan
selalu merasa berkecukupan. Hal ini juga
tercantum di Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7 :
تم لئن زبكم تأذن وإذ لشيدنكم شكس ولئن
تم لشديد عرابى إن كفس
Artinya :
“Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu
memaklumkan;’Sesungguhnya jika
71
kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih’”.
b. Superstruktur/Skematik
Selanjutnya, Van Dijk menggunakan analisis
cara penceritaan (skematik/supertruktur) yang
mendukung tema suatu wacana, yakni melihat
bagaimana mengaitkan satu peristiwa dengan
peristiwa lain agar terangkai menjadi satu teks utuh.45
Penyusunan bagian yang terdapat dalam suatu
teks/wacana merupakan strategi untuk
mengedepankan bagian mana yang dianggap penting,
kemudian mengakhirkan bagian yang kurang penting
atau bahkan bagian yang berusaha untuk
disembunyikan. Dalam pembagian suatu teks/wacana
umumnya terdapat judul yang merupakan summary
dari sebuah teks/wacana, selanjutnya disusul oleh
lead yang berfungsi sebagai pengantar ringkasan
suatu teks/wacana, kemudian story yakni isi dari
teks/wacana secara keseluruhan, kemudian
kesimpulan dari teks/wacana tersebut, dan yang
terakhir adalah penutup.
45
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta :
LkiS, 2001), hlm. 231.
72
Teks atau wacana umumnya mempunyai alur
atau skema. Alur tersebut menunjukkan bagaimana
bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan
sehingga membentuk kesatuan arti. Semua bagian dan
skema yang berada dalam teks, menurut Van Dijk
bukan hanya strategi bagaimana bagian teks hendak
disusun, tetapi juga bagaimana membentuk
pengertian yang sama seperti yang dipahami oleh
penulis atau pemaknaan penulis pada suatu peristiwa.
Skematik merupakan strategi penulis dalam
mengemas pesannya dengan memberikan tekanan
bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana
yang diakhirkan. Pada video ini Fahad Maqsusi
mengemas pesannya dalam beberapa bagian:
1) Opening Bill Board (OBB)
Menampilkan gambar yang bernuansa
khas dengan suasana belajar mengajar di kelas
yang kondusif, agar suasananya dapat
dirasakan penonton. Latar belakang waktu
dilaksanakan pada pagi hari.
Opening Bill Board
Suasan
a
dalam
kelas
73
Suasana tersbut menggambarkan
suasana khas kelas dengan guru yang sedang
menulis di papan tulis dan beberapa murid
yang sedang memperhatikan. Hal ini
merupakan scene awal, untuk menggambarkan
bahwa dalam video tersebut berasal dari dalam
kelas. Dan didalam kelas tersebut terlihat
papan tulis hitam yang bertuliskan kalimat
berbahasa Inggris. Ini menunjukkan bahwa
situasi yang sedang terjadi di awal video
dokumenter itu adalah sedang berlangsung
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
bahasa Inggris.
Di awal video dokumenter terdapat
teks narasi “The punishment he gets every day,
accepted sincerely” yang menjadi pembuka
atau mengawali video dokumenter. Dalam
tampilan beranda Facebook Fahad Maqsusi
juga terdapat teks “There are many under
privileged living with hidden secrets, this one
is an example” yang menjadi keterangan video
tersebut. Video yang dibuat oleh Fahad
Maqsusi ini merupakan salah satu contoh dari
permasalahan sosial yang ada di masyarakat.
Sehingga yang ditampilkan dalam video
dokumenter tersebut hanyalah rekayasa yang
74
dibuat sedemikian rupa sehingga pesan-pesan
moral dapat tersampaikan.
2) Perkenalan
Perkenalan dari video dokumenter
tersebut didapat dari teks wawancara dengan
narasumber yang didapatkan melalui e-mail.
Hasil dari wawancara tersebut turut dijelaskan
pemeran dari tokoh-tokoh yang ada didalam
video.“As you see in the video, i play a role as
teacher”46
. Dalam video tersebut, Fahad
Maqsusi berperan sebagai guru yang sedang
mengajar didalam kelas. Didalam ruang kelas
terdapat belasan anak-anak yang berperan
sebagai murid yang sedang tertib menerima
pelajaran dari gurunya. Hingga pada detik ke-
10, seorang anak datang terlambat ke sekolah,
anak itulah yang memerankan sebagai anak
yang setiap pagi berjualan koran sebelum
berangkat ke sekolah. “His name is Hassan, he
is the child who really lives the life as
described in that video”47
. Selain Fahad, ada
satu tokoh utama lagi dalam video dokumenter
tersebut, yakni Hassan. Ialah yang berperan
sebagai anak yang selalu datang terlambat ke
sekolah. Tidak hanya berperan, kehidupan
46
Wawancara dengan narasumber 47
Wawancara dengan narasumber
75
sesungguhnya pun tergambar seperti yang ada
didalam video tersebut. Figurannya diperankan
oleh murid-murid lainnya yang ada didalam
kelas.
3) Conflict Scene (Klimaks)
Pada scene ini terlihat klimaks yaitu
benturan kepentingan antar tokoh yang
berujung terjadinya konflik. Dapat dilihat pada
saat si murid menerima hukuman dari Fahad
selaku guru dalam video tersebut.
Conflict Scene
Scene
3
Pada scene 3 menampilkan saat Fahad
menghukum muridnya yang telat dengan cara
memukul tangannya dengan penggaris kayu.
Adegan ini dilakukan secara berulang-ulang
untuk menggambarkan kejadian tersebut
terjadi setiap hari, dalam hal ini kejadian itu
berarti pelanggaran keterlambatan yang
dilakukan setiap hari oleh murid tersebut.
76
Kalimat “Fear always faces him, but his
sincerity is much stronger” dalam teks narasi
menggambarkan kesulitan yang dihadapi
murid tersebut diperkeras lagi dengan pukulan
hukuman yang harus ia terima, namun ia sadar
bahwa ia pantas menerima itu. Karena setiap
hari dihukum, murid yang terlambat itu mulai
merasa takut menerima hukuman dari gurunya.
Sehingga ia sedikit menghindar ketika
tangannya akan dipukul.
4) Anti Klimaks (Solusi)
Setelah konflik terjadi, scene
selanjutnya menampilkan solusi atau jalan
keluar dari permasalahan-permasalahan yang
terjadi, yakni secara tidak sengaja Fahad saat
sedang lari pagi melihat muridnya tersebut
sedang menjual koran dengan sepeda.
Anti Klimaks
Scen
e 4
77
Merasa tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya, ia mendekati anak penjual koran
tersebut dan mengikutinya hingga ia yakin
kalau dia adalah murid yang selalu
dihukumnya. Guru itu merasa bersalah karena
setiap hari telah menghukum muridnya karena
terlambat. Dan guru itu juga merasa bersalah
karena selalu beranggapan bahwa
keterlambatan yang dilakukan muridnya
karena muridnya malas. Ia tidak mengetahui
bahwa setiap pagi muridnya selalu datang
terlambat karena setiap pagi ia selalu berjualan
koran terlebih dahulu sebelum berangkat ke
sekolah.
“We can not judge a person based on
our perception” menjadi teks narasi yang
memberikan pesan mendalam kepada seluruh
penontonnya dan sekaligus menjadi solusi dari
permasalahan yang terdapat didalam video
dokumenter tersebut. Scene tersebut
merupakan anti klimaks yang akhirnya, sang
guru menyesali perlakuan terhadap muridnya
tersebut. Guru itu menyambut muridnya yang
datang terlambat bukan lagi dengan penggaris
yang disiapkan untuk menghukum, melainkan
disambut dengan pelukan dan tangis haru sang
78
guru karena mengetahui permasalahan yang
selama ini dialami oleh sang murid.
5) Ending (Penutup)
Ending
Scen
e 5
Akhir cerita ini berakhir ketika si murid
masuk ke dalam kelas dan terlambat seperti
biasanya, namun kali ini sang guru tidak
menghukum murid tersebut melainkan dia
memeluk muridnya sambil menangis terharu
karena telah mengetahui permasalahan yang
selama ini dialami oleh muridnya. Melihat
perjuangan muridnya tersebut untuk bisa
sekolah membuat sang guru merasa bersalah
dan memeluk muridnya tersebut sambil
menangis terharu. “Many children have
difficulty getting education, many children are
expecting education, but many children are
wasting it”, kalimat ini menjadi pesan
sekaligus teguran bagi seluruh penontonnya
untuk selalu menghargai setiap nikmat dan
rezeki yang kita dapatkan. Dan juga di akhir
79
video dokumenter tersebut terselip ajakan
Fahad untuk mengunjungi dan menyukai
halaman facebook resmi miliknya berupa
kalimat, “LIKE ME ON FACEBOOK FAHAD
MAQSUSI”. Kalimat tersebut tertulis di papan
tulis hitam yang menjadi latar di video
dokumenter pada scene kelima.
d. Struktur Mikro
1) Semantik
Makna yang ingin ditekankan dalam skema
Van Dijk disebut hubungan antar kalimat,
hubungan antara proposisi yang membangun
makna tertentu dalam struktur wacana, tetapi juga
menggiring kearah sisi tertentu dari sebuah
peristiwa. Dalam penulisan skenario, strategi
semantik digunakan dalam menggambarkan peran
baik (protagonis), dan peran jahat (antagonis)
dalam diri pemain. Sehingga dalam penokohan
tersebut mengandung makna. Ada beberapa
strategi semantik menurut Van Dijk:
a) Latar
Latar peristiwa yang akan dipilih
menentukan kearah mana pandangan khalayak
akan dibawa. Latar membantu bagaimana
seseorang memberi pemaknaan atas suatu
peristiwa. Dalam video tersebut, latar tempat
80
yang digunakan adalah ruangan kelas untuk
menggambarkan proses kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan
murid-muridnya. Selain ruang kelas, jalanan
juga menjadi latar tempat ketika
menggambarkan aktifitas rutin sang murid
berjualan koran dari rumah kerumah, dan juga
menggambarkan aktifitas sang guru yang
sedang lari pagi. Halaman rumah juga menjadi
latar tempat ketika sang guru mendekati
muridnya tersebut untuk lebih meyakinkannya
atas apa yang dilihatnya. Latar waktu yang
digunakan pada umumnya pagi hari, latar
waktu yang digunakan untuk adegan murid
sedang berjualan koran lebih pagi
dibandingkan dengan adegan kegiatan belajar
mengajar didalam kelas. Dan juga tertulis
early morning di awal scene ketika guru
melihat muridnya berjualan koran.
Latar
Semantik
Scene 4
Si murid sedang membagikan koran ke
rumah-rumah agar tetap dapat bersekolah.
81
Setiap pagi sebelum dia berangkat sekolah dia
selalu membagikan koran-koran tersebut.
b) Detail
Detail merupakan strategi penulis
dalam mengekspresikan sikapnya dengan cara
implisit atau tersamar. Sikap atau wacana
yang dikembangkan oleh penulis skenario
tidak selalu disampaikan secara terbuka, tapi
dari pihak mana yang dikembangkan dan
diceritakan detail (yang besar).
Latar
Semantik
Scene 4
Pada video yang dibuat Fahad Maqsusi
ini tidak menampilkan percakapan antar tokoh
sama sekali, namun detailnya dibuat agar
mudah dipahami penonton. Dari detail yang
diuraikan oleh Fahad pada scene ini, Fahad
secara tidak sengaja menemukan muridnya
sedang membagikan koran-koran ke
pelanggan. Yang akhirnya Fahad mengetahui
82
alasan mengapa si murid selalu terlambat
datang ke sekolah. Narasi yang terdapat dalam
video dokumenter ini juga turut menjadi detail
yang menguraikan kejadian-kejadian didalam
video dokumenter. Ekspresi yang ditunjukkan
oleh guru dan muridnya selama video
dokumenter juga turut menjelaskan secara
detail.
c) Maksud
Elemen maksud melihat informasi
yang menguntungkan, yang akan diuraikan
secara eksplisit, tegas, dan jelas, serta
menunjuk langsung pada fakta. Dalam
skenario, elemen maksud dapat dilihat pada
cerita ketika Fahad secara tidak sengaja
menemukan muridnya sedang membagikan
koran-koran ke pelanggan. Dengan maksud
membantu perekonomian keluarganya
sekaligus agar Ia dapat melanjutkan
sekolahnya.
2) Sintaksis
a) Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan
antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua buah
kalimat yang menggambarkan fakta yang
berbeda dapat dihubungkan sehingga nampak
83
koheren. Contoh kalimat yang mengandung
koherensi adalah :
Aneh tapi nyata. Ada teman saya
seangkatan, namanya joni. Dia rajin sekali
belajar, tetapi setiap ujian selalu tidak lulus.
Namun demikian, dia tidak pernah putus asa.
Dia tenang saja. Tidak pernah mengeluh.
Bahkan sebaliknya, dia semakin rajin
belajar48
.
Dalam video dokumenter ini terdapat
narasi yang mengandung unsur kontras dalam
koherensi yakni terdapat kalimat narasi, “he
realized his mistakes” & “he does not expect
for pity or sympathy”. Kedua kalimat tersebut
menggambarkan fakta yang berbeda, akan
tetapi memiliki hubungan yang berkaitan
dengan fakta yang terdapat di video
dokumenter. Kalimat pertama berarti “ia
menyadari kesalahannya”, sedangkan kalimat
kedua memiliki arti “ia tidak mengharapkan
belas kasihan atau simpati”.
Jika kita hubungkan dengan setiap
adegan yang terdapat di video dokumenter
tersebut, kita akan menemukan koherensi
antara dua kalimat tersebut yakni, murid
48
http://www.rumpunnektar.com/2018/01/bahasan-koherensi-antar-kalimat-
dan.html diakses pada 28 Januari 2018 pada pukul 21.45
84
tersebut menyadari kesalahannya dan bersedia
menerima hukuman tanpa melakukan
pembelaan meskipun ia bisa menjelaskan
alasan keterlambatannya yang mungkin bisa
memunculkan rasa kasihan dan simpati pada
gurunya.
b) Kata Ganti
Kata ganti merupakan alat yang
dipakai oleh penulis skenario untuk
menunjukkan dimana seseorang ditempatkan
dalam wacana. Berbagai kata ganti yang
berlainan digunakan secara strategi sesuai
dengan kondisi yang ada. Kata ganti yang
terdapat pada teks narasi video dokumenter
tersebut antara lain adalah ia, -nya, kita, -mu.
Teks narasi yang mengandung kata ganti
adalah sebagai berikut ;
“The punishment he gets every day, accepted
sincerely”
“He realized his mistakes, he does not expect
for pity or sympathy”
“Sometimes he felt pain, he was just a child”
“Fear always faces him, but his sincerity is
much stronger”
“His life is not as easy as the other kids”
“He should not have a life like this”
85
“But he realizes that God always gives the
best for his creatures”
“All he knows is to live every step of his life
with gratitude”
“Because without being grateful, we will
always find it difficult”
“Each person has their own way of life which
God has determined”
“We can not judge a person based on our
perceptions”
“Everyone has a secret, a secret that can
change people's attitude toward him”
“Make gratitude become your shield, be
patient become your armor, and tawakkal
become your sword”
c) Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis
yang berhubungan dengan prinsip kualitas.
Bentuk kalimat yang digunakan pada video
dokumenter tersebut jika ditranslasikan
terlebih dahulu ke bahasa Indonesia adalah
kalimat naratif yang memiliki pesan/makna
yang mendalam. Disertai beberapa kiasan
yang digunakan untuk menekankan pesan
dakwah dari video dokumenter tersebut.
Kalimat yang mengandung kiasan adalah
kalimat “Make gratitude become your shield,
86
be patient become your armor, and tawakkal
become your sword”.
3) Stilistik
Stilistik atau style dapat diterjemahkan
sebagai gaya bahasa. Didalam stilistik, tentu saja
yang menjadi pusat perhatian adalah gaya bahasa.
Dalam video dokumenter ini tidak terdapat dialog
akan tetapi terdapat teks narasi yang dapat
menggambarkan situasi apa yang terdapat di video
dokumenter ini. Dalam panyampaian maksud,
penulis scenario yaitu Fahad Maqsusi
menggunakan gerakan tubuh dalam setiap
situasinya, dapat dilihat dari setiap scene yang ada
di video dokumenter ini. Ada gerakan memukul
untuk menghukum murid yang datang terlambat ke
sekolah.
STILISTIK
LEKSIKO
N
“SCENE
1”
87
LEKSIKO
N
“SCENE
2”
LEKSIKO
N
“SCENE
4”
LEKSIKO
N
“SCENE
5”
Bahasa tubuh yang digunakan Fahad pada
“scene 1” menjelaskan bahwa Ia sedang melihat
jam tangannya sebagai bentuk ekspresi yang
menggambarkan kemarahan guru karena muridnya
terlambat. Pada “scene 2” terdapat juga gerakan
memukul sebagai bentuk bahasa tubuh yang
mengekspresikan luapan emosi sang guru.
88
Pada „scene 4” memperlihatkan gerakan
mengendap-endap dan mengintip yang dilakukan
oleh sang guru untuk mengikuti muridnya saat
muridnya sedang membagikan koran. Gerakan
tersebut merupakan bahasa tubuh yang
menggambarkan rasa penasaran dan tidak percaya
yang dialami oleh sang guru atas apa yang
dilihatnya.
Pada “scene 5” memperlihatkan gerakan
guru yang memeluk muridnya sambil menangis
terharu. Gerakan tersebut menjadi bahasa tubuh
yang menggambarkan rasa bersalah karena telah
memandang sebelah mata kepada muridnya yang
selalu datang terlambat tanpa mengetahui alasan
sebenarnya dan juga karena melihat perjuangan
muridnya tersebut untuk dapat bersekolah.
4) Retoris
Elemen yang terakhir diamati adalah
retoris, yang mempunyai fungsi persuasif atau
mempengaruhi. Retoris adalah gaya bahasa yang
diungkapkan pengarang untuk menyatakan sesuatu
dengan sebuah intonasi dan penekanan. Dalam hal
ini Van Dijk membagi retoris menjadi tiga elemen,
yaitu:
a) Grafis
89
Elemen pertama dalam retoris adalah
grafis. Grafis menampilkan bagian yang
menonjol dari sebuah film yang dilihat dari
pengambilan gambar. Dalam elemen
grafisdapat dilihat dari pengambilan gambar
dengan menuliskan beberapa istilah
pengambilan gambar, seperti close up, caer
move, dan sebagainya. Namun pada akhirnya,
ketika pengambilan gambar sutradaralah yang
menentukan. Grafis dalam video dokumenter
ini diantaranya yaitu elemen grafis yang
terlihat saat murid menghindari pukulan
penggaris yang dilakukan Fahad.
GRAFIS
RETOR
IS
Grafis
Gambar diatas merupakan elemen
grafis pada saat murid menghindari pukulan
penggaris yang dilakukan guru. Pada grafis
terlihat penggaris yang digunakan guru saat
menghukum muridnya ketika melakukan
90
hukuman. Dalam skenario ditemukan istilah
pengambilan gambar untuk menonjolkan
gambar atau tokoh tertentu, seperti potongan
gambar diatas.
b) Metafora
Metafora merupakan kata-kata kiasan
atau ungkapan yang dapat dijadikan sebagai
landasan berpikir atau pendapat kepada
publik. Terdapat kalimat narasi pada menit ke
2:00 yang tertulis, “make gratitude become
your shield, be patient become your armor,
and tawakkal become your sword to fight
through your life”, yang berarti jadikan
syukur sebagai tamengmu, kesabaran menjadi
pelindungmu, dan tawakkal menjadi
pedangmu untuk bertarung melewati
kehidupanmu. Kalimat ini menjadi kiasan
dalam video dokumenter tersebut untuk
mempengaruhi penonton.
c) Ekspresi
Elemen ekspresi merupakan bagian
untuk memeriksa apa yang ditekankan atau
ditonjolkan oleh seseorang yang diamati dari
teks. Misalnya ekspresi sedih, marah, takut,
dan tertawa. Berikut ini adalah beberapa
elemen ekspresi yang terdapat dalam video
dokumenter ini.
91
EKSPRESI
EKSPRE
SI
“SCENE
1”
EKSPRE
SI
“SCENE
2”
EKSPRE
SI
“SCENE
3”
EKSPRE
SI
“SCENE
5”
92
Pada “scene 1” memperlihatkan
ekspresi kemarahan dari guru saat melihat
muridnya terlambat.
Pada “scene 2” memperlihatkan murid
yang pasrah menyerahkan tangannya untuk
dipukul dengan penggaris yang dipegang
gurunya.
Pada “scene 3” memperlihatkan murid
yang menunjukkan ekspresi takut karena akan
menerima hukuman dari sang guru. Ekspresi
itu ditunjukkan dengan gerakan tangan sang
murid yang menghindari pukulan dari sang
guru.
Lalu pada “scene 5” yang kedua
memperlihatkan ekspresi sedih sekaligus
terharu dari fahad karena sudah mengetahui
kebenaran mengapa muridnya selalu datang
terlambat, Fahad memeluk muridnya dan tak
bisa menahan harunya.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang wacana yang terdapat
pada video dokumenter yang dibuat dan dipublikasikan oleh
Fahad Maqsusi melalui media sosial Facebook yang sudah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa proses pemaknaan atas pesan yang disampaikan, yaitu
melalui struktur teks (struktur makro, superstruktur, dan struktur
mikro), kognisi sosial dan konteks sosial adalah pesan mengenai
pentingnya membangun rasa syukur dan sabar. Wacana rasa
syukur dan sabar tersebut dibangun oleh Fahad dengan
menggunakan gerakan-gerakan yang ekspresif di setaip scene,
selain itu juga Fahad menyampaikan pesan-pesan nya
menggunakan teks yang naratif di setiap adegan.
Dengan menggunakan analisis wacana kritis model Teun
A. Van Dijk yaitu dengan tiga level analisis, maka data-data yang
ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari level struktur makro/tematik, video
dokumenter Fahad Maqsusi menunjukkan wacana
kesabaran, keikhlasan, perjuangan dan rasa syukur
dengan mengidentifikasi teks narasi dengan
penekanan makna dan pemilihan kata atau kalimat
yang mengandung wacana tersebut. Seperti bisa
dilihat dalam unsur makro dalam teks narasi video
dokumenter tersebut, pesan-pesan yang disampaikan
untuk mendukung tema utama dalam video
94
dokumenter adalah, menghargai usaha setiap orang,
tidak merendahkan orang lain karena sikapnya, dan
menjalani kehidupan sesuai dengan kodratnya masing-
masing. Selain itu, tema sentral dalam catatan
mingguan Prakhotbah ini seperti latar, detil, maksud,
leksikon, koherensi, kata ganti, metafora, dan retoris.
2. Dari level superstruktur/skematik, pembuat video
dokumenter “People With Hidden Secret” yakni
Fahad Maqsusi memiliki peran penting dalam
menentukan wacana yang ingin disampaikan pada
video dokumenter tersebut. Dari hasil wawancara
yang sudah dilakukan kepada Fahad Maqsusi, maka
dapat ditemukan bahwa pada skema person, Fahad
memandang masih banyak orang yang bersikap
intoleran terhadap masyarakat lainnya yang mungkin
memiliki nasib yang berbeda. Khususnya dalam dunia
pendidikan, kurangnya perhatian pada anak-anak yang
tumbuh dari keluarga yang kurang mampu
memunculkan sikap intoleran. Sejatinya, setiap anak
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam
menuntut ilmu. Fahad berpendapat mungkin
sebaiknya pendidik harus memiliki sikap kepedulian
yang tinggi kepada anak didiknya. Kesetaraan tetap
harus dilaksanakan, akan tetapi kesetaraan yang
dimaksud adalah kesetaraan hasil didik. Pesan-pesan
yang terdapat dalam teks narasi dan gerakan di tiap
95
adegan sangat mendukung akan wacana yang
dibawakan oleh Fahad melalui video dokumenternya.
3. Pada level struktur mikro, penentuan latar yang
diterapkan oleh Fahad pada video dokumenternya.
Cukup menggambarkan suasana yang umumnya
terjadi di masyarakat. Video dokumenter dibuat
senatural mungkin supaya dapat menggambarkan
kondisi nyata yang ada di masyarakat, sehingga
wacana yang dibawa oleh Fahad melalui video
dokumenternya dapat tersampaikan kepada halayak.
Unsur-unsur struktur mikro lainnya seperti bentuk
kalimat, retoris, grafis dan ekspresi juga dikemas
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pesan-pesan
moral yang ingin disampaikan oleh Fahad.
B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, ada
beberapa hal yang dapat menjadi saran baik untuk segenap
akademisi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang ingin melakukan penelitian analisis
wacana terhadap media sosial, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk
menggunakan metode analisis wacana yang beragam
di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi agar bisa
mengkaji lebih dalam dan mendapat perhatian lebih
guna memperkaya khasanah keilmuan komunikasi.
96
2. Bagi masyarakat, ini bisa menjadi gambaran mengenai
media sosial yang bisa dijadikan sebagai sarana
dakwah dan kritik, agar media sosial tidak hanya
menjadi tempat untuk urusan pribadi dan hiburan
semata.
3. Semoga hal-hal baik dalam penelitian ini menjadi
masukan yang dapat mengajak para pengguna media
sosial untuk memanfaatkan kemajuan tekhnologi
dengan baik sehingga terdapat nilai-nilai yang bisa
diambil dari kehidupan bermedia sosial.
97
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Achmad, Amrullah. 1985. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.
Yogyakarta: PLP2M.
Arifin. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Tatang M. 1989. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:
Rajawali Press.
Aziz, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
Aziz, Muhammad Ali. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
DEPDIKBUD. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Eriyanto. 2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks
Media. Yogyakarta: LKiS.
—. 2001. Analisis Wacana. Yogyakarta: LKiS.
Ghazali, M. Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif, Membangun
Kerangka Dasar Komunikasi Dakwah. Jakarta: CV.
Pedoman Ilmu Yaya.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodology Research. Yogyakarta: Andi
Offset.
Hafiduddin, Didin. 1998. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani
Press.
98
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ishlalahi, Amin Ahsan. 1985. Metode Dakwah Menuju Jalan
Allah. Jakarta: PT. Litera Antarnusa.
Muhtadi, Asep Saiful. 2012. Komunikasi Dakwah. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Muhtadi, Saeful. 2012. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munzier, Saputra dan Hefni Harjani. 2006. Metode Dakwah.
Jakarta: Kencana.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial (Perspektif Komunikasi,
Budaya, dan Sosioteknologi). Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Nasuhi, Hamid, dan dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah.
Oetomo, Dede. 1993. Kelahiran dan Perkembangan Analisis
Wacana. Yogyakarta: Kanisius.
Rahmat, Jalaludin. 1989. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
99
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam.
Surabaya: Al-Iklas.
Tatrigan, H. G. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
Skripsi
Badaria, Lisa, Analisis Wacana Pesan Dakwah Melalui Film
Koran Gondrong, (Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi, 2002)
Bakar, Safira Fadilla Abu, Respon Jamaah Majelis Ta‟lim
Mawwar Al-Husnayain Terhadap Film Dokumenter
Penindasan Palestina Karya Lembaga Voice of Palestine,
(Jakarta : Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 2011)
Ilprima, Ricca Junia, Analisis Wacana Pesan Toleransi
Antarumat Beragama dalam Novel Ayat-ayat Cinta 2
Karya Habiburrahman El Shirazy” (Jakarta: Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi,2016).
Internet
100
http://www.rumpunnektar.com/2018/01/bahasan-koherensi-antar-
kalimat-dan.html diakses pada 28 Januari 2018 pada pukul
21.45
Teun Van Dijk, “The InterdiciplinaryStudy Of News as
Discourse”, http://www.discourses.org/journals/dac/
diakses pada Rabu, 2 April 2017, pukul 15.06 WIB
https://kusendony.wordpress.com/2011/03/25/jenis-jenis-film-
dokumenter/, diakses pada 06 Januari 13.17 WIB
http://fikom.umn.ac.id/2015/01/22/produksi-feature-berita-
dokumenter/, diakses pada 06 Januari 2017 11.15 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Film_dokumenter, diakses pada 06
Januari 2017 10.53 WIB
http://kbbi.web.id/film, diakses pada 06 Januari 2017 10.59 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses pada tanggal
29 November 2016 pukul 13.31 WIB.
101
LAMPIRAN
Skrip Wawancara Dengan Narasumber
S= Saya
F= Fahad
S : Assalamualaikum Mr. Fahad, may Allah always with you
F : Waalaikumsalam Mr. Abdi, thank you very much
S : Continue the previous conversation, I will interview you about
your documentary video which became the object of my research.
Are you ready?
F : okay, I‟m ready. First, I want to tell you that I‟m not too good
in English, forgive me if you don‟t understand what I mean
heheheh….
S : It doesn‟t matter, so do I, maybe we‟re on the same level
hehehe…
I choose one of your videos that you shared on your Facebook
Page to be my object of my research for my mini thesis. Which is
your video that titled “People with hiden secret”. Why I took that
video to be my research? Because when the first time I watch that
102
video, it makes me realize, so much I‟ve found&seen similar
events in my life and around me. I think every viewers of that
video should be flicked on their heart, don‟t you feel like that?
F : exactly, that‟s what inspired me to makes that video. I think
we often wasting grace that Allah gave to us. And “don‟t judge a
book by it‟s cover” should be placed deep in our heart and our
mind. You won‟t know how people‟s life if you only see him/her.
If you want to know or judge somebody, you have to find out
everything about him/her deeply inside. If you don‟t want to do
that, don‟t say or judge something bad to anyone. As you know,
Islam taught us about Think Positive, right?
S : I agree with you about that. But in case, we have rules or
regulations that must be obeyed. Do you think is it necessary to
give some punishment to him/children in your video?
F : for me, it‟s quite complicated. That‟s why in my video, I‟m
sorry to have punished him after I know who he really is. But I
think, we have to obey the rules no matter who they are.
S : I see. So, what is the purpose you make & share that video?
F : the most important is Amr ma’ruf wa nahi munkar. That‟s
the point. I‟ve never wished & imagine I will be as famous as
now. And Insyaallah I‟ve never mean to got profit from what I‟ve
shared on Facebook. It‟s just like everyone who got viral after
posted something on their social media account.
103
S : okay, I got it. So you start it in 2015, right? How much videos
you‟ve shared on your Facebook account or your fanspage?
F : yes, it was right, but I forgot how much videos hehehehe…..
maybe you can check on my account
S : okay, it doesn‟t matter. I‟ll check again later. And since your
first video, do you have any problems with your activity on
Facebook? Like denial or interference
F : I think I didn‟t have it. Except for technical problems. If you
means disagreement, I think lots of people who watch my video
have personal opinions which is opposite with me and I did‟t
impose my opinion. It think you could understand it
S : yeah, I could understand it. Next, anyone who helped you
produce video?
F : at the beginning, I did it myself. And then I asked my close
friend to help me as a camera person. And then I asked my other
close friend as editor. And many more as demand increases like
actor/actrees. As you see in the video, i play a role as teacher. The
main character is the kid. His name is Hassan, he is the child who
really lives the life as described in that video. Not only my friend,
I asked my family too, because my family supports for what I‟m
doing.
S : What is the biggest inspiration & Motivation for you to make
those videos?
104
F : my inspiration & motivation is ask people to do kindness and
also ask people to go away from doing bad things. Especially for
myself. More than that, I try to remind myself and people to look
up, what we have done? Is that right things? Or, are we do it in
right ways?
S : i'm very interested with your line, "make gratitude become
your shield, be patient become your armor, and tawakkal become
your sword to fight through your life", it's very inspiring. do you
made it by yourself?
F : Yes, of course, thanks if that words giving you inspiration. In
my opinion those three things are the key to fight your life. And
we can make it simplified, every human must keep fighting, and
certainly has something to fight for, if lived well, then it will
succeed.
S : Okay, I got it my Brother. Thank you very much for this
interview. I hope we could meet up someday.
F : You‟re welcome, Abdi.
S : I‟m sorry if I‟ve said something wrong or bad for you. And
also i‟m sorry if my english bad, hehehe...
F : Oke, it doesn‟t matter ....
105
106
107
108
109
110