Upload
ledien
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS WILLINGNESS TO PAY TERHADAP SERTIFIKASI
HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA
LOKASI PENJUALAN DI BOGOR
WINDA DIAN NURIANA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Willingness to
Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua okasi
Penjualan di Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2013
Winda Dian Nuriana
NIM H24090015
ABSTRAK
WINDA DIAN NURIANA. Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal
Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor. Dibimbing oleh
MA’MUN SARMA
Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen
khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari
Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat
Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen
pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan menghitung besarnya willingness to pay (WTP) responden
terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah. Alat
analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent
Valuation Method. Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang
mempengaruhi WTP responden adalah tingkat pendidikan dan intensitas
mengamati terhadap label. Sedangkan nilai WTP yang diperoleh untuk facial
wash adalah sebesar Rp 3.652,00, krim wajah sebesar Rp 4.926,00, two way cake
sebesar Rp 5.008,00, lipstic sebesar Rp 3.785,00, foundation sebesar Rp 4.809,00
dan bedak tabur sebesar Rp 4.232,00.
Kata kunci: sertifikasi halal, regresi logistik, willingness to pay.
ABSTRACT
WINDA DIAN NURIANA. Analysis of Willingness to Pay for Halal
Certification of Wardah Cosmetic Products at Two Locations Sales in Bogor.
Supervised by MA’MUN SARMA
A halal certificate is formed to protect consumers, especially Indonesian
muslims. The certificate is written by fatwa of The Indonesian Ulama Council
(under the LP POM MUI) which is based on Islamic law. One of the products that
can be certified by the LP POM MUI is cosmetic. The objectives of this study are
to identify the characteristics of Wardah cosmetic products consumers, analyze
the factors, and calculate respondents’ willingness to pay (WTP) for an additional
payment to the halal certification on Wardah products. Analysis tools used in this
study are descriptive analysis, logistic regression, and the Contingent Valuation
Method. Based on the results obtained, the factors that influence respondents'
WTP are education level and observing intensity of the label, while the WTP
values obtained are Rp 3.652,00 for facial wash, Rp 4.926,00 for face cream, Rp
5.008,00 for two way cake, Rp 3.785,00 for lipstick, Rp 4.809,00 for foundation
and Rp 4.232,00 for powder.
Keywords: halal certification, logistic regression, willingness to pay.
RINGKASAN
Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen
khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari
Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat
Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik.
Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi Ibu
yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang
merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika
yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra,
Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis
menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk
kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah
dikenal oleh masyarakat.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik
konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan
sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay
responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada
produk Wardah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi
logistik, dan Contingent Valuation Method.
Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui
kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah.
Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang
terkait dengan penelitian ini.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah
ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988).
Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita
pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah
Bogor.
Responden yang digunakan berjumlah 100 yang diambil dari 50 responden
pada daerah pengambilan data 1 yaitu counter Wardah Matahari Departement
Store Taman Topi Bogor dan 50 responden yang pada daerah pengambilan data 2
yaitu di Toko Anisha Babakan Tengah Dramaga Kabupaten Bogor.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP
responden adalah tingkat pendidikan dan intensitas mengamati terhadap label.
Sedangkan nilai WTP yang diperoleh untuk facial wash adalah sebesar Rp
3.652,00, krim wajah sebesar Rp 4.926,00, two way cake sebesar Rp 5.008,00,
lipstic sebesar Rp 3.785,00, foundation sebesar Rp 4.809,00 dan bedak tabur
sebesar Rp 4.232,00.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen
ANALISIS WILLINGNESS TO PAY TERHADAP SERTIFIKASI
HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA
LOKASI PENJUALAN DI BOGOR
WINDA DIAN NURIANA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk
Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor
Nama : Winda Dian Nuriana
NIM : H24090015
Disetujui oleh
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.S, M.Ec
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Jono M. Munandar, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah
willingness to pay sertifikasi halal, dengan judul Analisis Willingness to Pay
terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan
di Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, M.S,
M.Ec selaku pembimbing, serta Bapak Ir M. Syamsun, M.Sc, PhD dan Deddy C.
Sutarman,STP,MM yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Retno Ummy selaku pemilik Toko
Anisha dan Ibu Evi dari Wardah yang telah memberi ijin bagi penulis untuk
megumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, teman-teman Manajemen 46, Bateng 23, dan Com@ atas
segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2013
Winda Dian Nuriana
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
ABSTRAK ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODOLOGI 2
Lokasi dan Waktu Penelitian 4
Jenis dan Sumber Data 4
Penentuan Jumlah Responden 4
Uji Validitas dan Reliabilitas. 5
Metode Pengolahan dan Analisis Data 5
Pengujian Parameter 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Karakteristik Responden 9
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay 14
Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik 15
Implikasi Manajerial 20
SIMPULAN DAN SARAN 21
Simpulan 21
Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
RIWAYAT HIDUP 39
DAFTAR TABEL
1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar
Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah 9
2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah 10
3. Classification Table Hasil Regresi Logistik 14
4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau
Tidak Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan
Labelisasi Halal. 14
5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah 16
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Penelitian 3
2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial Wash 17
3. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim Wajah 17
4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two Way
Cake 18
5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic 18
6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation 19
7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak Tabur 19
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian 24
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 29
3. Hasil Uji Multikolinearitas 33
4. Hasil Regresi Logistik 34
5. Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan
Pengguna Kosmetik Wardah 36
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, konsumen makin menyadari bahwa banyak produsen yang tidak
bertanggungjawab dan tidak memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan
dalam produk yang dipasarkan. Selain mengenai produk yang membahayakan
kesehatan, isu yang menjadi tren saat ini adalah mengenai keagamaan.
Berdasarkan sensus BPS 2010, sebanyak 87,18% penduduk Indonesia beragama
Islam yang diwajibkan mengkonsumsi segala sesuatu yang halal. Produk-produk
yang beredar saat ini masih banyak yang diragukan kehalalannya. Guna
menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah sebenarnya telah menerapkan
standar mutu yang membantu konsumen dalam memberi jaminan bahwa produk
tersebut aman untuk dikonsumsi
Standar mutu tentang jaminan halal di Indonesia adalah sertifikasi dan
labelisasi halal yang ditetapkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-
obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) yang dibentuk
untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini
merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia yang berlandaskan syariat
Islam. Penanda sertifikasi adalah berupa label halal pada kemasan produk dengan
masa berlaku dua tahun.
Salah satu produk yang ditangani oleh LP POM MUI adalah kosmetika.
Hampir sama dengan bahan pangan dan obat-obatan, kosmetika juga rentan
mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal seperti lemak babi. Bahan lain
yang perlu diperhatikan adalah plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion,
glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi.
Kesadaran pentingnya sertifikasi halal pada kosmetik belum banyak disadari
oleh masyarakat Indonesia. Belum terdapat pengukuran yang pasti besarnya nilai
kesediaan membayar (Willingness to Pay) konsumen terhadap keberadaan
sertifikasi halal. Hal tersebut mengakibatkan nilai ekonomi keberadaan sertifikasi
halal berdasarkan sudut pandang konsumen belum dianggap penting oleh
perusahaan kosmetik.
Produk kosmetik di Indonesia belum seluruhnya bersertifikasi halal oleh LP
POM MUI. Berdasarkan data yang tercatat di BP POM tahun 2012 dari 53.669
produk kosmetik yang beredar di Indonesia, hanya 106 produk yang telah
bersertifikasi halal LP POM MUI. Walaupun demikian, produk kosmetik yang
bersertifikasi halal semakin meningkat setiap tahunnya. Seperti contohnya PT
Mustika Ratu produsen dari Slimming Tea dan PT Martina Berto yang merupakan
produsen dari Sariayu dan Caring Colours yang baru saja mendapatkan sertifikasi
halal1
. Sementara itu, Oriflame masih dalam tahap pengupayaan pemberian
sertifikasi halal dari LP POM MUI2. Sedangkan beberapa merk kosmetik yang
belum bersertifikasi halal seperti Pixi, Olay, Pond’s dan Garnier.
1 Mustika Ratu Terima Sertifikat Halal MUI. http://www.mustika-ratu.co.id/news/mustika-ratu-
terima-sertifikat-halal-mui.html [1 Februari 2013] 2 Ekbis. 2012. Oriflame Upayakan Sertifikasi Halal. http://indonesiarayanews.com/news/ekbis/10-
10-2012-20-30/oriflame-upayakan-sertifikasi-halal [1 Februari 2013]
2
Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi
Ibu yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang
merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika
yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra,
Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis
menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk
kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah
dikenal oleh masyarakat.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Willingness to Pay responden
terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah?
3. Berapakah besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran
tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah?
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik
konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan
sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay
responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada
produk Wardah.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah keilmuan manajemen
dan dapat menjadi bahan pertimbangan akan pemberian labelisasi halal pada
produk bagi produsen kosmetik. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan
dan informasi tentang sertifikasi dan labelisasi halal serta keilmuan manajemen.
METODOLOGI
Meningkatnya globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan
kemampuan pasar dalam memproduksi barang dan jasa yang lebih beraneka
ragam, efektif dan efisien. Tidak semua produsen memperhatikan dan memberi
jaminan keamanan, keselamatan , dan kenyamanan pada konsumen, salah satunya
jaminan kehalalan produk. Saat ini, semakin merebaknya produk kosmetik yang
tidak halal di Indonesia. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen
khususnya bagi konsumen muslim di Indonesia.
3
Pemerintah dibantu Majelis Ulama Indonesia melakukan tindakan untuk
menanggulangi masalah jaminan halal dengan mengeluaran sertifikasi dan
labelisasi halal melalui LP POM MUI. Adanya LP POM MUI, masyarakat dapat
membedakan produk yang halal dan haram karena produk yang memiliki
sertifikasi dan labelisasi halal dijamin kehalalannya baik dalam bahan baku
maupun proses produksinya. Salah satu produk kosmetik yang telah bersertifikasi
halal adalah Wardah yang juga pelopor kosmetik Indonesia yang bersertifikasi dan
labelisasi halal LP POM MUI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen pembeli
dan pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis besarnya Willingness to
Pay serta faktor yang mempengaruhi Willingnes to Pay tersebut. Penelitian ini
menggunakan tiga jenis alat analisis yaitu, analisis deskriptif, regresi logistik, dan
Contingent Valuation Method. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Strategi pemasaran perusahaan untuk
meningkatkan Brand Image produk
kosmetik yang halal dan aman dikonsumsi
Peningkatan pemberian sertifikasi dan
labelisasi halal pada produk kosmetik
Contingent Valuation
Method
Analisis Regresi Logistik Analisis deskriptif
Produk Wardah : salah satu pelopor
kosmetika bersertifikasi halal
Sertifikasi dan labelisasi halal
Merebaknya produk kosmetika yang tidak
halal
Tindakan Pemerintah Pusat dan Majelis
Ulama Indonesia
LP POM MUI
Nilai Willingness to Pay Faktor yang mempengaruhi
WTP terhadap pembayaran
tambahan sertifikasi halal pada
produk Wardah
Willingness to Pay
Karakteristik konsumen
pembeli dan pengguna
produk kosmetik Wardah
4
Berdasarkan pada gambar 1, maka setelah dilakukan penelitian ini
diharapkan didapat besarnya nilai Willingness to Pay sertifikasi dan labelisasi
halal pada produk Wardah yang cukup berpengaruh untuk meningkatkan nilai
produk sehingga dapat menjadi tolak ukur produsen lain di Indonesia sehingga
dapat meningkatkan jumlah produk yang memiliki sertifikasi dan labelisasi halal
LP POM MUI.
Selain itu, adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik dapat menciptakan
brand image produk kosmetik sebagai produk yang terjamin keamanan dan
kehalalannya baik halal dalam bahan yang digunakan maupun halal dalam proses
produksinya. Terciptanya brand image yang baik di mata konsumen diharapkan
dapat meningkatkan penjualan produk dan memingkatkan pendapatan bagi
produsen yang bersangkutan serta meningkatkan perekonomian negara pada
umumnya.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara purposif di Bogor dengan
mempertimbangkan Bogor sebagai daerah yang dekat dengan ibukota negara yang
gaya hidup penduduknya mendekati metropolis. Penelitian ini dilakukan pada dua
lokasi yaitu Toko Anisha Babakan Tengah 105 Dramaga Bogor dan Counter
Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Penelitian ini
dilaksanakan selama tiga bulan yaitu Februari hingga April 2013.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui
kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah.
Kuesioner penelitian disajikan pada Lampiran 1. Sedangkan data sekunder akan
diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang terkait dengan penelitian ini.
Penentuan Jumlah Responden
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah
ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988).
Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita
pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah
Bogor.
Responden yang digunakan berjumlah 100 yang diambil dari 50 responden
pada daerah pengambilan data 1 yaitu counter Wardah Matahari Departement
Store Taman Topi Bogor dan 50 responden yang pada daerah pengambilan data 2
yaitu di Toko Anisha Babakan Tengah Dramaga Kabupaten Bogor. Pengambilan
sampel yang berjumlah 100 tersebut telah memenuhi kriteria jumlah minimum
pengambilan sampel menurut Gay yang dikutip oleh Umar (1997) yaitu harus
lebih dari 30 responden.
5
Uji Validitas dan Reliabilitas.
Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden
dengan menggunakan software SPSS 19. Uji Validitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana derajat kecermatan pengukuran alat tes, apakah alat tes
yang ada telah mengukur sasaran yang akan diukur.
√ ............................................................................. (2)
Di mana :
r = koefisien korelasi Pearson
X = skor pertanyaan
Y = skor total
n = jumlah responden
Hasil uji validitas yang diperolah dinyatakan valid jika nilai thit > ttabel. Hasil
uji validitas menunjukkan rentang nilai thitung sebesar 0,367-0.829. Pada α = 5%
dengan nilai ttabel 0.361 maka dapat dibuktikan bahwa thit (0,367-0.829) > ttabel
(0,361) sehingga keseluruhan pernyataan terbukti valid. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada Lampiran 2. Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan
menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha dari 0 sampai 1.
Hasil uji menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.926. Nilai tersebut
lebih besar dari batas nilai Cronbach’s Alpha (0.926>0.60) yang menunjukkan
bahwa keseluruhan pernyataan berada pada tingkat reliabel yang artinya seluruh
pernyataan dapat diandalkan sebagai alat ukur apabila pengukuran diulang. Hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif
dan kualitatif dan diolah baik secara manual maupun menggunakan program
komputer yaitu Microsoft office excel, Minitab 14, dan SPSS v.19.
Identifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah.
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
melalui kuesioner. Data dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam
tabel. Setelah data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban
dipersentasekan berdasarkan jumlah pengunjung. persentase tersebut merupakan
jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden
terhadap kesediaan pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk
Wardah.
Regresi logistik (Logistic Regression model) adalah bagian dari analisis
regresi yang mengkaji hubungan pengaruh peubah penjelas terhadap peubah
respon melalui persamaan matematis tertentu. Regresi logistik digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar responden.
Asumsi bahwa variabel terikat (Y) yang merupakan data nominal yaitu 0 untuk
tidak bersedia membayar tambahan atau 1 untuk bersedia membayar tambahan
6
yang dihubungkan atau dijelaskan dengan lebih dari satu variabel bebas (X).
Bentuk persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah
Log(Y) = β 0 + β 1PDD + β 2DPT + β 3SKP + β 4IMT ............................................ (3)
Di mana :
Y = kesediaan membayar (bernilai 0 jika tidak bersedia atau 1 jika
bersedia membayar tambahan sertifikasi hala)
β 0 = konstanta
β 0.. β 6 = koefisien regresi
PDD = lamanya menempuh pendidikan responden (0 = tidak berpendidikan
tinggi, 1 = berpendidikan tinggi)
DPT = tingkat pendapatan responden (0 = pendapatan rendah, 1 =
pendapatan tinggi)
SKP = sikap dan kepedulian responden (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju,
3 = setuju, 4 = sangat setuju)
IMT = intensitas pengamatan label halal (0 = belum pernah mengamati, 1 =
pernah mengamati)
Analisis regresi logistik menggunakan peubah penjelas yang berupa
kategorik ataupun numerik untuk menduga besarnya peluang kejadian tertentu
dari kategori peubah respon
Perhitungan besarnya nilai Willingness to Pay responden terhadap
pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk
Wardah.
Dalam memperoleh nilai Willingness to Pay konsumen produk kosmetik
Wardah terhadap adanya sertifikasi halal digunakan metode Contingent Valuation
Method (CVM). Menurut Fauzi (2004), dalam tahap operasional penerapan
pendekatan CVM terdapat lima tahap yaitu :
1. Membuat hipotesis pasar.
Skenario yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
“Maraknya produk kosmetik dipasaran yang mengandung bahan-
bahan tidak halal menimbulkan keresahan pada konsumen muslim di
Indonesia. Pemerintah mengambil tindakan untuk memberikan
perlindungan jaminan produk halal melalui sertifikasi halal yang
dikeluarkan oleh LP POM MUI. Adanya labelisasi dan sertifikasi halal LP
POM MUI dipastikan perusahaan kosmetik telah menerapkan manajemen
mutu jaminan produk halal dalam setiap proses produksinya. Adanya
sertifikasi halal LP POM MUI diharapkan dapat memberi keamanan,
kenyamanan, dan kepuasan bagi konsumen.”
Berdasarkan skenario di atas, dapat memberi gambaran pada
responden mengenai penempatan sertifikasi halal pada produk sebagai
upaya memberi jaminan kehalalan pada konsumen. Nilai WTP sertifikasi
halal akan diketahui melalui pertanyaan yang diajukan kepada responden
apakah perlu adanya sertifikasi halal pada sebuah produk dan nilai
maksimal yang bersedia dibayarkan konsumen terhadap produk yang
bersertifikasi halal.
2. Mendapat nilai lelang.
Nilai lelang akan diperoleh melalui survey langsung berupa
kuesioner dengan menggunakan teknik open ended question (pertanyaan
7
terbuka). Open ended question dilakukan dengan memberikan pertanyaan
terbuka pada responden tentang berapa nilai yang ingin dibayarkan untuk
mendapatkan produk kosmetik bersertifikasi halal. Responden akan
menjawab langsung berapa nilai maksimal yang bersedia dibayarkan untuk
memperoleh produk bersertifikasi halal.
3. Menghitung rataan Willingness to Pay.
Dugaan nilai WTP diperoleh melalui rataan (mean) dari jumlah nilai
lelang yang telah diperoleh dari tahap kedua dibagi jumlah responden.
Rumus perhitungan rataan :
E TP=∑ iPfini= ................................................................................... (4)
Di mana
EWTP = dugaan rataan WTP
Wi = nilai WTP ke-i
Pfi = nilai relatif
i = responden ke-i yang bersedia membayar labelisasi dan
sertifikasi halal pada produk.
Apabila terdapat nilai yang jauh menyimpang dari nilai yang lain
(outlier), maka nilai tersebut tidak dimasukkan pada perhitungan.
4. Memperkirakan kurva lelang (Bid curve)
Kurva lelang pada penelitian menghubungkan antara nilai
willingness to pay yang bersedia dibayarkan oleh responden dengan
frekwensi kumulatif dari jumlah responden yang bersedia membayar lebih
pada sertifikasi dan labelisasi halal.
5. Mengagregatkan data.
Menjumlahkan data adalah proses di mana nilai dugaan rataan yang
diperoleh dari langkah ke tiga dikonversikan dengan populasi yang
dimaksud menggunakan rumus :
TWTP = EWTPi.P ................................................................................... (5)
Di mana
TWTP = total WTP (Rp)
EWTPi = rataan nilai WTP responden (Rp)
P = populasi (orang)
Pengujian Parameter
Pengujian statistik dipergunakan untuk memeriksa kebaikan suatu model.
Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji likelihood, uji wald, uji
odds ratio, uji multikolinearitas, dan uji keandalan yang dijelaskan sebagai berikut
Uji Likelihood
Uji likelihood digunakan untuk melihat nilai yang dapat memperkirakan
distribusi chi-square (λ2) dan memungkinkan penentuan level signifikansi.
Statistik uji yang digunakan adalah statistik G di mana uji rasio kemungkinan
maksimum (likelihood ratio test) yang digunakan untuk menguji peranan variabel
bebas secara serentak. Rumus umum untuk uji G adalah di mana :
(
) ..................................................................................................... (6)
8
Di mana :
l0 = nilai likehood tanpa variabel penjelas
li = nilai likehood model penuh
Pengujian terhadap hipotesis pada responden adalah sebagai berikut :
H0 : β1 = β2 =…= 0
H1 : minimal ada satu βi tidak sama dengan nol, di mana i = ,2,…, n
Statistik G akan mengikuti sebaran λ2 dengan derajat bebas α. Kriteria
keputusan yang diambil adalah jika G > λ2 p (α), maka hipotesis nol (H0) ditolak.
Uji G juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah nilai yang diduga dengan
peubah di dalam model lebih baik jika dibandingkan model tereduksi.
Berdasarkan hasil pengolahan, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang
menghasilkan nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan
0,000. Maka dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa
semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %.
Uji Wald
Uji ald digunakan dalam menguji keberartian parameter (koefisien β)
secara parsial, di mana :
(
) ...................................................................................................... (7)
H0:βi = 0 (variabel bebas ke i tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel respon)
H1:βi ≠ 0 (variabel bebas ke i mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel respon)
Untuk i = 1,2,....,n
Di mana :
βi = Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga (koefisien X)
SE (βi) = Galat dari kesalahan dari βi
Ho akan ditolak jika p-value < α atau sig < α yang berarti variabel bebas Xi
secara partial mempengaruhi variabel respon Y. Berdasarkan hasil pengolahan
didapatkan sig variabel pdd dan imt < α (α=0,01), maka hipotesis nol ditolak pada
dua variabel tersebut sehingga terdapat variabel bebas mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap variabel respon.
Uji Odds Ratio
Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami
kejadian kemunculan dari peubah respon (Y = 1) sebesar exp(β) kali jika Xi=1
muncul, dibandingkan dengan Xi=0 muncul. Odds ratio dapat juga diartikan
merupakan interpretasi dari sebuah peluang. Berdasarkan hasil pengolahan data
didapatkan nilai odds ratio variabel pdd (pendidikan) adalah 26,893 dan variabel
imt (intensitas pengamatan label) adalah 62,650.
Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno (2012), Multikolinearitas adalah keadaan di mana terdapat
hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel
independen dalam model regresi. Terdapatnya multikolinearitas dalam regresi
menimbulkan konsekuensi pada koefisien korelasi yang tidak tentu dan kesalahan
menjadi sangat besar atau tidak hingga. Besarnya multikolinearitas dilihat dari
nilai VIF yang lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Hasil
9
dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 3 yang menunjukkan nilai
VIF < 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Keandalan
Uji dilakukan untuk mengevaluasi CVM dengan mengukur sejauh mana
responden memberi data yang sebenarnya. Pengujian ini dilakukan berdasarkan
besarnya R Square dan chi square pada tabel Model Omnibus, di mana nilai sig <
α sehingga model dikatakan baik. Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R
Square pada regresi logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada
tabel Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini karena karakteristik
yang berbeda-beda dapat mempengaruhi penilaian responden. Dari hasil pengisian
kuesioner diperoleh data mengenai karakteristik responden yang memberikan
penjelasan mengenai siapa yang menjadi responden dalam penelitian. Selain itu
karakteristik responden penting untuk dikemukakan karena diasumsikan bahwa
perbedaan tanggapan setiap responden terhadap item – item pertanyaan yang
diberikan berkaitan dengan perbedaan latar belakang dari setiap responden.
Wawancara dilakukan pada 100 responden pengguna produk Wardah
berjenis kelamin wanita. Pengambilan sampel tersebut dilakukan di dua lokasi
yang berbeda yaitu 50 responden di Toko Anisha dan 50 responden di Counter
Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Responden diberikan
pilihan jawaban yaitu bersedia atau tidak bersedia membayar tambahan untuk
sertifikasi halal. Sebaran responden dalam kelompok kesediaan membayar
tambahan terhadap sertifikasi halal terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar
Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah.
Kelompok Pengguna Jumlah
Responden Persentase
Bersedia membayar tambahan 89 89%
Tidak bersedia membayar tambahan 11 11%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa 89 orang (89%) responden
bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi halal, sedangkan 11 orang
(11%) responden tidak bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi
halal. Responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi halal
lebih banyak daripada responden yang tidak bersedia membayar tambahan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik
dianggap penting dan perlu ada dalam produk kosmetik.
Karakteristik responden pada penelitian ini dibedakan berdasarkan usia,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, intensitas pembelian produk, intensitas
pengamatan label halal, tingkat harga produk, status pernikahan, jenis pekerjaan,
10
lama pemakaian produk, dan sumber pengetahuan responden terhadap kosmetik
bersertifikasi halal. Seberan responden dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah.
Kelompok Usia (tahun) Jumlah Responden
(orang) Persentase
17-23 64 64%
24-30 25 25%
31-37 6 6%
38-44 2 2%
45-51 1 1%
52-58 2 2%
Total 100 100%
Kelompok Jenis Pendidikan Jumlah Responden
(orang) Persentase
Tidak Sekolah 0 0%
SD 0 0%
SMP 3 3%
SMA 18 18%
Perguruan Tinggi 79 79%
Total 100 100%
Kelompok Tingkat Pendapatan (Rp) Jumlah Responden
(orang) Persentase
<500.000 10 10%
500.001-1.000.000 36 36%
1.000.001-2.500.000 34 34%
2.500.001-5.000.000 15 15%
>5.000.000 5 5%
Total 100 100%
Kelompok Tingkat Pembelian Produk Jumlah Responden
(orang) Persentase
>3 kali sebulan 14 14%
1-3 kali sebulan 31 31%
1-3 bulan sekali 40 40%
3-6 bulan sekali 8 8%
>6 bulan sekali 7 7%
Total 100 100%
Kelompok Tingkat Pengamatan terhadap
Label Halal
Jumlah Responden
(orang) Persentase
Sangat sering 9 9%
Sering 40 40%
Kadang-kadang 33 33%
Jarang 14 14%
Tidak pernah 4 4%
Total 100 100%
11
Lanjutan Tabel 3
Kelompok Tingkat Harga Jumlah Responden
(orang) Persentase
Sangat murah 1 1%
Murah 8 8%
Sedang 85 85%
Mahal 6 6%
Sangat mahal 0 0%
Total 100 100%
Kelompok Tingkat Status Pernikahan Jumlah Responden
(orang) Persentase
Menikah 23 23%
Belum Menikah 77 77%
Total 100 100%
Kelompok Status Pekerjaan Jumlah Responden
(orang) Persentase
Pelajar 0 0%
Mahasiswa 54 54%
PNS 5 5%
Peg. Swasta 28 28%
IRT 4 4%
Wirausaha 7 7%
Lainnya 2 2%
Total 100 100%
Kelompok Status Lama Pemakaian Produk Jumlah Responden
(orang) Persentase
<3 bulan 30 30%
>3 bulan 70 70%
Total 100%
Media Pengetahuan akan Produk Jumlah Persentase
TV 78 52%
Media Sosial 15 10%
Media Cetak 11 7%
Brosur/Pamflet 13 9%
Spanduk/Baliho 2 1%
Radio 0 0%
Teman/Keluarga 24 16%
Lainnya 7 5%
Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui sebaran karakteristik responden pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Usia
Usia dinilai dapat mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis
individu tersebut dalam mempengaruhi keinginan dalam mengambil
keputusan. Responden yang diamati pada penelitian ini berusia antara 17
hingga 58 tahun. Berdasarkan data diketahui bahwa 64% responden
pengguna produk Wardah berusia antara 17 tahun hingga 23 tahun. Hal
12
tersebut dapat diartikan bahwa pengguna produk Wardah sebagian besar
merupakan pelanggan dalam rentang usia 17 tahun hingga 23 tahun.
b. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 79% responden telah
atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sedangkan 18%
responden telah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas dan 3%
responden telah menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah
Pertama serta tidak ada responden yang hanya menempuh pendidikan
Sekolah Dasar ataupun tidak sekolah. Sebaran responden menunjukkan
bahwa sebagian besar pengguna produk adalah masyarakat yang
berpendidikan tinggi. Hal tersebut disebabkan karena pengambilan sampel
adalah di Kota dan Kabupaten Bogor yang merupakan daerah berkembang
dan memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
c. Tingkat Pendapatan
Pendapatan mempengaruhi pola dan gaya hidup responden itu
sendiri dalam kesehariannya. Hal ini disebabkan semakin tingginya
pendapatan maka memunculkan peluang untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang diharapkan. Berdasarkan data diketahui
bahwa 10% (10 orang) memiliki penghasilan dibawah Rp 500.000,00.
Responden berpendapatan antara Rp 500.000,00 hingga Rp 1.000.000,00
sebanyak 36% (36 orang), responden berpendapatan Rp 1.000.000,00
hingga Rp 2.500.000,00 sebanyak 34% (34 orang), dan 15% (15 orang)
responden berpendapatan Rp 2.500.000,00 hingga Rp 5.000.000,00,
sedangkan 5% (5 orang) responden berpendapatan lebih dari Rp
5.000.000,00.
d. Intensitas Pembelian Produk
Intensitas pembelian produk menunjukkan seberapa sering
responden membeli produk Wardah. Semakin sering responden membeli
produk menunjukkan semakin tinggi kebutuhan responden akan produk
tersebut. Responden yang paling sering membeli produk Wardah yaitu
lebih dari tiga kali dalam satu bulan adalah 14% (14 orang). Responden
dengan intensitas pembelian satu hingga tiga kali dalam sebulan sebasar
31% (31 orang). Jumlah responden yang paling banyak yaitu sebesar 40%
(40 orang) memiliki intensitas pembelian satu kali dalam satu hingga tiga
bulan. Sedangkan 8% (8 orang) responden memiliki intensitas pembelian
satu kali dalam tiga hingga enam bulan. Sisanya sebanyak 7% (7 orang)
responden membeli produk satu kali dalam lebih dari enam bulan.
e. Intensitas Pengamatan Label Halal.
Penyebaran responden pada penelitian ini diketahui bahwa 40%
(40 orang) responden sering mengamati label halal pada kemasan produk
kosmetik, sebanyak 33% (33 orang) responden kadang mengamati label
halal, sebanyak 14% (14 orang) responden jarang mengamati label halal,
sebanyak 9% (9 orang) responden sangat sering mengamati label halal,
dan hanya 4% (4 orang) yang tidak pernah mengamati label halal.
Responden paling banyak adalah responden yang sering mengamati label
halal, hal tersebut menunjukkan tingkat kepedulian responden terhadap
label halal pada kemasan produk cukup tinggi.
13
f. Tingkat Harga Produk
Tingkat harga produk menurut responden pada penelitian ini
dibedakan menjadi pandangan harga produk yang sangat murah, murah,
sedang, mahal, dan sangat mahal. Sebanyak 85% responden menyatakan
bahwa harga kosmetik Wardah sedang, 8% respoden menyatakan murah,
6% responden menyatakan mahal, dan 1% responden menyatakan sangat
murah. Pada kelompok tingkat harga, tidak ada responden yang
menyatakan bahwa harga produk sangat mahal. Data tersebut
menunjukkan harga produk masih dapat dijangkau oleh masyarakat.
g. Status Pernikahan
Berdasarkan Kelompok status pernikahan, sebanyak 77 responden
belum menikah dan 23 responden telah menikah. Persentase nilai
kesediaan membayar pada responden yang belum menikah lebih besar dari
persentase nilai kesediaan membayar pada responden yang menikah.
Sebaliknya, persentase nilai ketidaksediaan membayar pada responden
yang menikah lebih besar dari persentase nilai ketidaksediaan membayar
pada responden yang belum menikah. Hal tersebut dipengaruhi oleh
jumlah tanggungan anggota keluarga pada responden yang telah menikah
sehingga pengeluaran lebih besar dan mempengaruhi keputusan dalam
kesediaan membayar tambahan untuk sertifikasi halal pada produk
Wardah.
h. Jenis Pekerjaan
Penelitian ini mengelompokkan jenis pekerjaan sebagai pelajar,
mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan
wirausaha. Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa paling banyak
responden adalah mahasiswa (54%), pegawai swasta (28%), PNS (5%),
wirausaha (7%), ibu rumah tangga (4%), dan 2 orang responden lainnya
bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
i. Lama Pemakaian Produk
Berdasarkan data yang diperoleh dapat digambarkan bahwa tidak
terlalu adanya perbedaan antara pengguna kurang dari 3 bulan maupun
lebih dari 3 bulan dalam kesediaan membayar tambahan pada sertifikasi
halal produk Wardah. Hal tersebut dapat dilihan dari persentase yang tidak
terlalu jauh yaitu 30% dan 27% bagi pengguna produk kurang dari 3
bulan serta 70% dan 73% bagi pengguna produk lebih dari 3 bulan pada
kesediaan maupun ketidaksediaan membayar lebih.
j. Sumber Pengetahuan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal
Pengetahuan akan produk dapat mempengaruhi keputusan membeli
konsumen. Maka diperlukan sumber pengetahuan yang dapat dipahami
dan menarik konsumen dalam membeli produk tersebut. Hal yang sama
juga dibutuhkan pada kosmetik bersertifikasi halal. Penjelasan tentang
produk agar dapat dipahami dan menarik konsumen dapat dilakukan
melalui berbagai media.
Berdasarkan data diketahui bahwa media yang paling sering
diketahui responden adalah melalui iklan TV (52%), kemudian melalui
mouth to mouth yaitu informasi dari teman atau keluarga yaitu 16 %.
Media lain yang digunakan responden dalam mengetahui produk adalah
media sosial seperti Facebook, Twitter, blog, dan website (10%), media
14
cetak (7%), brosur dan pamflet (9%), spanduk dan baliho (1%), dan media
lain yaitu event yang diselenggarakan di berbagai daerah (5%).
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik
metode enter menghasilkan percentage correct sebesar 93,0 yang menunjukkan
bahwa secara keseluruhan hasil klasifikasi menunjukkan persentase ketepatan
klasifikasi sebesar 93%. Hasil classification table regresi logistik terdapat pada
Tabel 3
Tabel 3. Classification Table Hasil Regresi Logistik
Observed
Predicted
wtp Percentage Correct
tidak bersedia bersedia
Wtp tidak bersedia 6 5 54.5
bersedia 2 87 97.8
Overall Percentage 93.0
Berdasarkan data hasil clasification table pada Tabel 3 diketahui bahwa
model regresi yang dihasilkan cukup layak. Kelompok tidak bersedia membayar
lebih yang berjumlah 11 responden, hanya 6 responden yang dapat
diklasifikasikan secara benar atau 54,4%. Sedangkan kelompok bersedia
membayar lebih yang berjumlah 89 responden, sebanyak 87 responden yang dapat
diklasifikasikan secara benar atau 97,8%
Hasil regresi logistik dengan metode enter pilihan bersedia atau tidak
bersedia responden dalam membayar tambahan sertifikasi dan labelisasi halal
menunjukkan bahwa, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang menghasilkan
nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan 0,000. Maka
dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope
dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan
nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang
kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar tambahan pada
sertifikasi halal. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak
Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan
Labelisasi Halal.
Variables in the Equation
Koefisien Sig. Exp(B) Keterangan
Step 1a Constant -6.258 .020 .002 (-)
PDD 3.292 .000 26.893 Berpengaruh nyata*
DPT 3.261 .113 26.072 Tidak berpengaruh nyata
IMT 4.138 .005 62.650 Berpengaruh nyata*
SKP .684 .234 1.982 Tidak berpengaruh nyata
15
Lanjutan Tabel 4
-2 log likehood = 39.406 Nagelkerke R Square = .517
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Model 29.898 4 .000
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 3.867 8 .869
Keterangan : *
pada tingkat kepercayaan 99%
PDD = tingkat pendidikan
DPT = tingkat pendapatan
IMT = intensitas mengamati label halal
SKP = sikap dan kepedulian
Uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan
pada Tabel 4 diperoleh nilai Chi-square sebesar 3,867 dengan signifikan 0,869
yang lebih besar dari taraf nyata α = 10%, sehingga model regresi logistik yang
dihasilkan dinyatakan baik. Nilai Nagelkerke R Square menyatakan bahwa 51,7%
keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya diluar model. Model
regresi yang dihasilkan adalah
Log(Y) = -6,258+3,292PDD+4,138IMT .............................................................. (8)
Model regresi logistik tersebut menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh nyata yaitu tingkat pendidikan dan intensitas pengamatan label yang
berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 99%.
Odd Ratio berdasarkan nilai exp(B) menunjukkan bahwa peluang kesediaan
membayar lebih responden berpendidikan tinggi adalah 26,893 kali dibanding
responden tidak berpendidikan tinggi jika pendapatan, intensitas mengamati label,
dan sikap sama. Peluang kesediaan membayar lebih konsumen yang pernah
mengamati label halal adalah 62,650 kali dibanding responden yang tidak pernah
mengamati label halal, jika pendidikan, pendapatan, dan sikap sama. Hasil regresi
logistik dapat dilihat pada Lampiran 4.
Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik
Pendekatan yang dilakukan dengan alat analisis CVM dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui nilai WTP responden terhadap pembayaran
tambahan terhadap sertifikasi halal pada kosmetik. Hasil pelaksanaan CVM
adalah sebagai berikut :
a. Membangun Pasar Hipotesis (Setting-up the Hypothetical Market)
Berdasarkan pasar hipotesis yang telah dibangun pada saat
penelitian yaitu situasi hipotetik yang menggambarkan produk kosmetik
dipasaran belum tentu halal sehingga dapat meresahkan konsumen muslim
di Indonesia. Pemerintah dan MUI mengambil tindakan dengan
memberikan perlindungan berupa sertifikasi dan labelisasi halal secara
terpusat untuk mencegah kemungkinan kecurangan produsen yang dapat
merugikan konsumen khususnya muslim Indonesia. Maka responden
16
mendapat gambaran mengenai pentingnya sertifikasi dan labelisasi halal
pada kosmetik.
b. Memperoleh Nilai WTP (Obtaining Bids)
Teknik yang digunakan untuk memperoleh nilai WTP adalah open
ended question (pertanyaan terbuka), di mana dilakukan dengan
memberikan pertanyaan terbuka pada responden mengenai nilai yang ingin
dibayarkan. Responden akan menjawab langsung berapa nilai maksimal
yang bersedia dibayarkan untuk memperoleh produk bersertifikasi halal.
c. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTP (Estimating Mean WTP/EWTP)
Dugaan nilai rataan WTP (EWTP) responden dihitung berdasarkan
data distribusi WTP responden dengan menggunakan rumus EWTP. Kelas
WTP responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu nilai
terkecil sampai nilai terbesar WTP yang ditawarkan responden.
Perhitungan EWTP produk facial wash, krim wajah, two way cake, lipstic,
foundation, dan bedak tabur dapat dilihat pada Lampiran 5. Data distribusi
WTP responden dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik
Wardah
No Kelas Produk WTP (Rp) Total WTP (Rp)
1 Facial Wash 3652 77083
2 Krim Wajah 4926 75614
3 Two Way Cake 5008 78862
4 Lipstic 3785 71061
5 Foundation 4809 75247
6 Bedak Tabur 4232 89955
Mengacu pada Tabel 5 diketahui bahwa nilai rataan WTP (EWTP)
Facial Wash sebesar Rp 3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two
Way Cake sebesar Rp 5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation
sebesar Rp 4.809,00 dan Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00.
d. Memperkirakan Kurva WTP (Estimating Bid Curve)
Kurva WTP responden berdasarkan nilai WTP responden terhadap
jumlah responden yang memilih nilai WTP. Gambar 2 hingga Gambar 7
menjelaskan kurva WTP terhadap pembayaran tambahan sertifikasi dan
labelisasi halal pada produk facial wash, krim wajah, two way cake, lipstic,
foundation, dan bedak tabur.
17
Gambar 2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial
Wash
Kurva WTP Facial Wash menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp
500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 18.000,00 dengan 88 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik facial wash
bersertifikasi halal.
Gambar 3. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim
Wajah
Kurva WTP Krim Wajah menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp
523,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 88 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik krim wajah
bersertifikasi halal.
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
5 27 29 30 33 63 73 74 75 82 85 86 87 88
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Facial Wash
WTP Facial Wash
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
1 4 16 17 48 49 51 53 62 75 76 81 82 83 85 87 88
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Krim Wajah
WTP Krim Wajah
18
Gambar 4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two
Way Cake
Kurva WTP Two Way Cake menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah
Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 39.000,00 dengan 89 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik two way cake
bersertifikasi halal.
Gambar 5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic
Kurva WTP Lipstic menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp
500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 22.000,00 dengan 88 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik lipstic bersertifikasi
halal.
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
4 23 24 30 34 36 62 73 74 80 83 85 86 88 89
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Two Way Cake
WTP Two
Way Cake
0
5000
10000
15000
20000
25000
4 16 17 50 52 56 60 71 80 83 87 88
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Lipstik
WTP Lipstik
19
Gambar 6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation
Kurva WTP Foundation menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp
500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 86 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik foundation
bersertifikasi halal.
Gambar 7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak
Tabur
Kurva WTP Bedak Tabur menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp
500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 28.000,00 dengan 88 responden
yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik bedak tabur
bersertifikasi halal.
e. WTP Agregat atau Total WTP (TWTP)
Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data
distribusi WTP responden. Kelas WTP dikali frekuensi relatif (ni / N)
kemudian dikali populasi dari tiap kelas WTP. Hasil perkalian tersebut
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
3 15 16 50 54 56 57 66 67 76 79 81 82 83 86
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Foundation
WTP Foundation
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
3 21 22 25 59 61 63 73 74 81 84 85 86 88
WT
P (
Rp
)
Frekuensi Kumulatif
WTP Bedak Tabur
WTP Bedak
Tabur
20
kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan total WTP (Rp) responden
pada Tabel 7.
Didapatkan nilai total WTP facial wash sebesar Rp 77.083,00,
produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two way cake sebesar Rp
78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00, pada produk
foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar Rp
89.955,00
f. Evaluasi Pelaksanaan CVM
Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R Square pada regresi
logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada tabel
Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial pada penelitian ini berdasarkan bauran pemasaran di
mana terdiri dari 4P (product, price, place, dan promotion) yang merupakan
sekumpulan bauran pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan pemasaran (Kothler,1999). Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh, perusahaan kosmetik yang telah bersertifikasi halal masih kurang
menunjukkan adanya sertifikasi halal pada kemasannya sehingga dibutuhkan
desain kemasan yang lebih menunjukkan kehalalan produk. Selain itu perusahaan
juga harus selalu menjaga kualitas bahan dan proses produksi yang halal sehingga
tetap dipercaya oleh masyarakat.
Nilai WTP konsumen pada hasil penelitian, dapat menjadi acuan bagi
perusahaan kosmetik untuk menunjukkan bahwa adanya sertifikasi dan labelisasi
halal dianggap penting dan perlu ada pada produk.Selain itu, nilai WTP juga dapat
digunakan sebagai acuan menetapkan biaya tambahan yang dibebankan pada
produk. Pembebanan biaya tersebut juga juga harus diperhitungkan berdasarkan
biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memperoleh sertifikasi dan labelisasi
halal.
Penentuan strategi dalam menentukan lokasi juga sangat penting untuk
mendongkrak penjualan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsumen adalah mahasiswa dan pegawai swasta. Untuk itu perlu ditempatkan
lokasi penjualan di daerah sekitar kampus dan perkantoran serta daerah
perbelanjaan. Penempatan outlet yang dapat mengidentifikasikan bahwa produk
telah terjamin kehalalannya juga diperlukan, salah satunya dengan mendesain
outlet agar terlihat menarik perhatian dan menyediakan pengetahuan tentang
kehalalan produk ataupun pengetahuan lain tentang pentingnya kehalalan produk.
Bentuk promosi dilakukan dengan mengadakan event-event di kampus dan
pusat perbelanjaan, peningkatan iklan yang menunjukkan bahwa produk halal,
serta perlu adanya kunjungan pabrik agar konsumen dapat melihat secara
langsung proses produksi.
21
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa :
a. Karakteristik utama konsumen pengguna produk kosmetik bersertifikasi halal
Wardah di dua tempat penelitian adalah berusia 17 hingga 23 tahun dengan
tingkat pendidikan tinggi yaitu hingga perguruan tinggi, tingkat pendapatan
tersebar antara Rp 500.000,00 hingga Rp 2.500.000,00. Responden juga
merasumsi bahwa harga produk sedang sehingga dapat dijangkau oleh
berbagai kalangan masyarakat.
b. Persentase responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi
halal sebesar 89% yaitu sejumlah 89 responden. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi halal
adalah tingkat pendidikan dan intensitas responden dalam mengamati label
halal pada kemasan produk kosmetik.
c. Nilai rataan WTP (EWTP) produk kosmetik Facial Wash sebesar Rp
3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two Way Cake sebesar Rp
5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation sebesar Rp 4.809,00 dan
Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00. Sedangkan nilai total WTP facial wash
adalah Rp 77.083,00, produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two
way cake sebesar Rp 78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00,
pada produk foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar
Rp 89.955,00
Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian pada dua lokasi yang berbeda maka saran
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
a. Masih diperlukan sosialisasi kepada konsumen Indonesia akan pentingnya
sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik serta meningkatkan
kepercayaan konsumen pada pemerintah dan MUI dalam memberi jaminan
kehalalan produk.
b. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dan MUI untuk mendorong
perusahaan produsen kosmetik di Indonesia dalam pemberian sertifikasi dan
labelisasi halal pada produk kosmetik yang beredar di Indonesia.
c. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai kesediaan membayar tambahan
terhadap sertifikasi dan labelisasi halal pada ruang lingkup lebih luas
sehingga lebih dapat mewakili konsumen secara lebih menyeluruh di
Indonesia.
22
DAFTAR PUSTAKA
Alwi H. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta(ID): Balai Pustaka.
Badrudin A. 2009. Al ‘Alim Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi Ilmu
Pengetahuan, penerjemah :Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur’an.
Bandung (ID): Mizan Pustaka.
Barnes M, Chan-Halbrendt C, Zhang Q, Abejon M.2011.Consumer Preverence
and Willingness to Pay for Non-Plastic Food Containers in Honolulu, USA.
Journal of Environmental Protection. 2:1264-1273.
doi:10.4236/jep.2011.29146.
[BPPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Daftar Produk. [Internet].
[diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://notifkos.pom.go.id/bpom-
notifikasi/product _ list.php. 2012.
Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID):
Gramedia.
Firdaus M, Harmini, A Farid M. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk
Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press.
Karimi FA. 2012. Think Different : Jejek Pikir Reflektif Seputar Intelektualitas,
Humanitas, dan Religiusitas. Gresik (ID): MUHI Press.
Kothler P, Amstrong G. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran. Sabran B, penerjemah;
Maulana A, Barnadi D, Hardani W, editor. Jakarta (ID). Penerbit : Erlangga.
Terjemahan dari : Principles of Marketing. Ed ke-12.
[LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia.2013. Certification. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27].
Tersedia pada http://e-lppommui.org/ certification /.2013.
[LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis
Ulama Indonesia.2013.Tentang Kami. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27].
Tersedia pada http://www.halalmui.org/newMUI/ index.php/main/go_
to_section/2/31/page/1.2013.
Mitchell CR, Carson RT. 1989. Using Surveys to Value Public Goods: The
Contingent Valuation Method (Resources for the Future).Washington DC
(US): RFF Press.
Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Perman R, Ma Y, McGilvray J, 1996. Common M. Natural Resource and
Enviromental Economics. London (GB): Pearson Education.
23
Priyatno D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta
(ID):Andi Offset.
Radam A, Yakob MR, Bee TS, Selamat J.2010.Consumers’Perceptions, Attitudes
and illingness to Pay Towards Food Products with “No Added Msg”
Labeling. International Journal of Marketing Studies. 2(1):65-77.
Soegoto ES. 2008. Marketing Research : The smart Way to Solve a Problem.
Jakarta (ID): Alex Media Komputindo.
Sukmawati L.2006. Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching
(Kasus Produk Kosmetik Wardah) [skripsi].Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor.
Supangat A. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan
Nonparametrik. Jakarta (ID): Kencana.
Tranggono RI. 2007. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka
Utama.
Trihendradi C. 2009.Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta
(ID): Andi Offset.
Umar, Husein. 1997. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama.
24
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Jalan Kamper Wing 2 Level 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680
Telp/Fax. (0251) 8626435
Email : [email protected]
KUESIONER PENELITIAN RESPONDEN KONSUMEN PRODUK
KOSMETIK WARDAH
A. Screening
(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)
1. Apakah Saudara mengetahui tentang sertifikasi halal LP POM MUI?
a. Ya
b. Tidak
(Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini)
2. Apakah Saudara mengetahui bahwa produk Wardah sudah bersertifikasi
halal?
a. Ya
b. Tidak
(Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini)
B. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : L / P (Coret yang tidak perlu)
3. Usia :
4. Alamat :
5. No. Hp :
6. Agama :
C. Profil Sosial Ekonomi Responden
(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)
Wardah merupakan produk kosmetik yang paling menonjolkan Brand
Image produk halal pada konsumen dibandingkan produk kosmetik halal yang lain.
Produk Wardah merupakan salah satu pelopor kosmetik bersertifikasi halal LP
POM MUI.
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan skripsi mengenai “Analisis
Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada
Dua Lokasi Penjualan di Bogor”. Kami mohon partisipasi Saudara untuk mengisi
kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif.
Informasi yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk
dipublikasikan dan tidak untuk digunakan untuk kepentingan politis. Atas
perhatian dan partisipasinya Kami ucapkan terima kasih.
No Responden :
Tanggal Pengisian :
Waktu Pengisian :
25
Lanjutan Lampiran 1
1. Status pernikahan
a. Menikah b. Belum menikah
2. Jika sudah menikah, berapa jumlah (orang) anggota keluarga yang
ditanggung?
_____ orang
3. Pendidikan terakhir yang ditempuh Saudara?
a. SD
b. SMP/sederajat
c. SMA/sederajat
d. Perguruan tinggi
e. Tidak sekolah
4. Apa jenis pekerjaan utama Saudara sehari-hari?
a. Pelajar e. Ibu rumah tangga
b. Mahasiswa f. Wirausaha
c. Pegawai Negeri Sipil g. Lainnya , _______
d. Pegawai swasta
5. Berapa rata-rata penghasilan (dalam Rupiah) Saudara dalam sebulan?
a. < 500.000
b. 500.001 – 1.000.000
c. 1.000.001 – 2.500.000
d. 2.500.001 – 5.000.000
e. >5.000.000
D. Willingness to Pay Sertifikasi Halal
(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)
1. Apakah dalam sehari-hari Saudara menggunakan produk Wardah?
a. Ya
b. Tidak
c. Hanya dalam waktu tertentu, yaitu __________
2. Sudah berapa lama Saudara menggunakan produk Wardah?
a. < 3 bulan
b. ≥ 3 bulan
3. Bagaimana menurut Saudara tentang harga produk Wardah?
Sertifikasi halal bertujuan untuk menyatakan kehalalan suatu
produk sesuai dengan syari’at Islam. Saat ini, kosmetik yang beredar
rentan mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal yang
patut diwaspadai yang berasal dari lemak babi atau bahan lain yang
tidak dihalalkan seperti plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion,
glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi. Untuk menjamin
kehalalan produk kosmetik, maka pemerintah dan MUI mengeluarkan
sertifikasi halal LP POM MUI
26
Lanjutan Lampiran 1
a. Sangat murah
b. Murah
c. Sedang
d. Mahal
e. Sangat Mahal
4. Jenis produk kosmetik Wardah apa yang sering Saudara beli?
a. Make up
b. Spa, personal care, scentsation
c. Lightening
d. Basic series
e. Acne series
f. Exclusive series
5. Apakah Saudara bersedia membayar pada harga premium / harga yang
lebih mahal terhadap kosmetik bersertifikasi halal?
a. Ya
b. Tidak
6. Apabila Saudara bersedia membayar, berapakah harga kosmetik
bersertifikasi halal yang ingin Saudara bayar?
No Produk
Harga (Rp)
Tanpa Label
Halal* Berlabel Halal
1 Sabun wajah 12.000
2 Krim siang atau malam 23.000
3 Two Way Cake 31.000
4 Lipstics 28.000
5 Foundation 33.000
6 Bedak tabur 32.000 *Dimisalkan pada harga tanpa label halal
7. Menurut Saudara, faktor apa yang mempengaruhi kesediaan Saudara untuk
melakukan pembayaran tambahan pada produk bersertifikasi halal?
(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Harga produk d. Kenyamanan
b. Kualitas e. Kepercayaan jaminan pemerintah
c. Keamanan
E. Kepedulian Responden terhadap Produk Kosmetik Bersertifikasi Halal
(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)
1. Darimana Saudara mengetahui tentang kosmetik bersertifikasi halal?
a. Iklan TV e. Spanduk/balio
b. Iklan media sosial f. Radio
c. Iklan media cetak g. Teman/keluarga
d. Brosur/pamflet h. Lainnya…
2. Seberapa sering Saudara membeli kosmetik Wardah yang bersertifikasi
halal?
27
Lanjutan Lampiran 1
a. 1-3 kali/bulan
b. >3 kali/bulan
c. 1-3 bulan sekali
d. 3-6 bulan sekali
e. >6 bulan sekali
3. Seberapa sering Saudara mengamati label halal pada produk Wardah?
a. Sangat sering d. Jarang
b. Sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
4. Isilah kolom di bawah in dengan tanda centang ( ) pada kolom yang
sudah disediakan. (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 =
sangat setuju)
Skor 1 2 3 4
Sikap Kognitif
Menurut saya kosmetik bersertifikasi halal itu :
1. Lebih berkualitas
2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan
3. Lebih nyaman/menentramkan batin
4. Lebih mahal
5. Dapat dipercaya
Sikap Afektif
Saya menyukai kosmetik bersertifikasi halal karena
1. Lebih berkualitas
2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan
3. Lebih nyaman/menentramkan batin
4. Lebih mahal
5. Dapat dipercaya
Sikap Konatif
Saya cenderung untuk membeli kosmetik bersertifikasi halal karena :
1. Lebih berkualitas
2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan
3. Lebih nyaman/menentramkan batin
4. Lebih mahal
5. Dapat dipercaya
F. Keyakinan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal
Isilah kolom di bawah ini dengan tanda centang ( ) pada kolom
yang sudah disediakan (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 =
sangat setuju)
28
Lanjutan Lampiran 1
Uraian Skor
1 2 3 4
Saya yakin bahwa label halal pada kosmetik
menunjukkan bahwa kosmetik itu benar-benar
terjamin kehalalannya.
Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal lebih
aman dan bebas dari ketidakhalalan.
Saya yakin bahwa pemerintah dan ulama telah
memastikan dengan benar bahwa kosmetik
berlabel halal benar-benar halal.
Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal
diproduksi dengan bahan dan proses yang
halal.
SARAN UNTUK PENELITIAN :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tanda tangan :
29
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Correlations
k1
k2
k3
k4
k5
a1
a2
a3
a4
a5
kn
1
kn
2
kn
3
kn
4
kn
5
y1
y2
y3
y4
tota
l
k1
Pearson Correlation
1
.06
5
.58
4
.07
1
.50
3
.96
7
.01
4
.53
1
.42
1
.50
3
.90
3
.06
5
.49
8
.45
5
.53
1
.45
3
.47
1
.52
7
.50
2
.72
3
Sig. (2-tailed)
.73
3
.00
1
.71
1
.00
5
.00
0
.94
0
.00
3
.02
1
.00
5
.00
0
.73
3
.00
5
.01
2
.00
3
.01
2
.00
9
.00
3
.00
5
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
k2
Pearson Correlation
.06
5
1
.27
3
.40
8
.29
4
.02
4
.88
9
.25
0
.37
8
.29
4
.03
2
.92
5
.18
4
.42
4
.25
0
.09
8
.18
3
.06
3
-.0
60
.50
3
Sig. (2-tailed) .7
33
.14
5
.02
5
.11
5
.90
1
.00
0
.18
3
.03
9
.11
5
.86
7
.00
0
.33
1
.02
0
.18
3
.60
6
.33
3
.74
1
.75
2
.00
5
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
k3
Pearson Correlation
.58
4
.27
3
1
.07
1
.65
8
.53
7
.22
4
.83
1
.30
5
.65
8
.59
3
.27
3
.78
9
.31
7
.59
3
.36
3
.35
3
.52
3
.43
8
.73
0
Sig. (2-tailed) .0
01
.14
5
.71
0
.00
0
.00
2
.23
3
.00
0
.10
1
.00
0
.00
1
.14
5
.00
0
.08
8
.00
1
.04
9
.05
6
.00
3
.01
5
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
k4
Pearson Correlation
.07
1
.40
8
.07
1
1
.02
9
.05
2
.42
6
.05
4
.71
9
.02
9
.01
0
.40
8
.07
1
.71
1
.05
4
.10
6
.04
9
.06
8
-.1
06
.36
7
Sig. (2-tailed) .7
11
.02
5
.71
0
.87
9
.78
6
.01
9
.77
6
.00
0
.87
9
.95
8
.02
5
.71
0
.00
0
.77
6
.57
6
.79
8
.72
0
.57
7
.04
6
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
k5
Pearson Correlation
.50
3
.29
4
.65
8
.02
9
1
.54
2
.44
5
.80
2
.32
5
1.0
00
.61
9
.39
4
.77
7
.22
5
.93
5
.32
1
.29
6
.53
3
.56
4
.79
3
Sig. (2-tailed) .0
05
.11
5
.00
0
.87
9
.00
2
.01
4
.00
0
.08
0
.00
0
.00
0
.03
1
.00
0
.23
1
.00
0
.08
4
.11
3
.00
2
.00
1
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
a1
Pearson Correlation
.96
7
.02
4
.53
7
.05
2
.54
2
1
.04
7
.57
2
.40
9
.54
2
.94
0
.09
5
.53
7
.44
3
.57
2
.41
6
.42
9
.50
1
.57
5
.73
3
Sig. (2-tailed) .0
00
.90
1
.00
2
.78
6
.00
2
.80
3
.00
1
.02
5
.00
2
.00
0
.61
7
.00
2
.01
4
.00
1
.02
2
.01
8
.00
5
.00
1
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
a2
Pearson Correlation
.01
4
.88
9
.22
4
.42
6
.44
5
.04
7
1
.39
8
.45
5
.44
5
.11
9
.96
4
.40
2
.42
8
.39
8
.13
0
.11
7
.08
4
.08
3
.58
3
Sig. (2-tailed) .9
40
.00
0
.23
3
.01
9
.01
4
.80
3
.02
9
.01
2
.01
4
.53
3
.00
0
.02
8
.01
8
.02
9
.49
3
.53
8
.66
1
.66
5
.00
1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Lanjutan Lampiran 2 a
3
Pearson Correlation
.53
1
.25
0
.83
1
.05
4
.80
2
.57
2
.39
8
1
.33
3
.80
2
.64
2
.35
0
.94
9
.34
9
.73
3
.50
9
.48
4
.56
0
.60
3
.82
9
Sig. (2-tailed) .0
03
.18
3
.00
0
.77
6
.00
0
.00
1
.02
9
.07
2
.00
0
.00
0
.05
8
.00
0
.05
9
.00
0
.00
4
.00
7
.00
1
.00
0
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
a4
Pearson Correlation
.42
1
.37
8
.30
5
.71
9
.32
5
.40
9
.45
5
.33
3
1
.32
5
.47
1
.44
9
.39
0
.89
7
.33
3
.21
8
.08
9
.14
0
.02
2
.64
5
Sig. (2-tailed) .0
21
.03
9
.10
1
.00
0
.08
0
.02
5
.01
2
.07
2
.08
0
.00
9
.01
3
.03
3
.00
0
.07
2
.24
7
.64
0
.46
1
.91
0
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
a5
Pearson Correlation
.50
3
.29
4
.65
8
.02
9
1.0
00
.54
2
.44
5
.80
2
.32
5
1
.61
9
.39
4
.77
7
.22
5
.93
5
.32
1
.29
6
.53
3
.56
4
.79
3
Sig. (2-tailed) .0
05
.11
5
.00
0
.87
9
.00
0
.00
2
.01
4
.00
0
.08
0
.00
0
.03
1
.00
0
.23
1
.00
0
.08
4
.11
3
.00
2
.00
1
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
kn
1
Pearson Correlation
.90
3
.03
2
.59
3
.01
0
.61
9
.94
0
.11
9
.64
2
.47
1
.61
9
1
.16
9
.67
5
.43
7
.64
2
.46
0
.38
7
.52
0
.60
8
.78
2
Sig. (2-tailed) .0
00
.86
7
.00
1
.95
8
.00
0
.00
0
.53
3
.00
0
.00
9
.00
0
.37
1
.00
0
.01
6
.00
0
.01
1
.03
5
.00
3
.00
0
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
kn
2
Pearson Correlation
.06
5
.92
5
.27
3
.40
8
.39
4
.09
5
.96
4
.35
0
.44
9
.39
4
.16
9
1
.36
2
.42
4
.35
0
.09
8
.07
9
.06
3
.05
3
.57
8
Sig. (2-tailed) .7
33
.00
0
.14
5
.02
5
.03
1
.61
7
.00
0
.05
8
.01
3
.03
1
.37
1
.05
0
.02
0
.05
8
.60
6
.67
6
.74
1
.78
2
.00
1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
kn
3
Pearson Correlation
.49
8
.18
4
.78
9
.07
1
.77
7
.53
7
.40
2
.94
9
.39
0
.77
7
.67
5
.36
2
1
.31
7
.71
2
.49
2
.35
3
.52
3
.57
3
.80
3
Sig. (2-tailed) .0
05
.33
1
.00
0
.71
0
.00
0
.00
2
.02
8
.00
0
.03
3
.00
0
.00
0
.05
0
.08
8
.00
0
.00
6
.05
6
.00
3
.00
1
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
kn
4
Pearson Correlation
.45
5
.42
4
.31
7
.71
1
.22
5
.44
3
.42
8
.34
9
.89
7
.22
5
.43
7
.42
4
.31
7
1
.23
2
.30
4
.27
3
.19
5
.06
1
.64
5
Sig. (2-tailed) .0
12
.02
0
.08
8
.00
0
.23
1
.01
4
.01
8
.05
9
.00
0
.23
1
.01
6
.02
0
.08
8
.21
6
.10
2
.14
4
.30
1
.74
7
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
31
Lanjutan Lampiran 2
kn
5
Pearson Correlation
.53
1
.25
0
.59
3
.05
4
.93
5
.57
2
.39
8
.73
3
.33
3
.93
5
.64
2
.35
0
.71
2
.23
2
1
.36
4
.34
6
.56
0
.60
3
.78
3
Sig. (2-tailed) .0
03
.18
3
.00
1
.77
6
.00
0
.00
1
.02
9
.00
0
.07
2
.00
0
.00
0
.05
8
.00
0
.21
6
.04
8
.06
1
.00
1
.00
0
.00
0
N 3
0
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
y1
Pearson Correlation
.45
3
.09
8
.36
3
.10
6
.32
1
.41
6
.13
0
.50
9
.21
8
.32
1
.46
0
.09
8
.49
2
.30
4
.36
4
1
.70
9
.79
4
.59
2
.58
0
Sig. (2-tailed) .0
12
.60
6
.04
9
.57
6
.08
4
.02
2
.49
3
.00
4
.24
7
.08
4
.01
1
.60
6
.00
6
.10
2
.04
8
.00
0
.00
0
.00
1
.00
1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
y2
Pearson Correlation
.47
1
.18
3
.35
3
.04
9
.29
6
.42
9
.11
7
.48
4
.08
9
.29
6
.38
7
.07
9
.35
3
.27
3
.34
6
.70
9
1
.55
2
.63
6
.53
1
Sig. (2-tailed) .0
09
.33
3
.05
6
.79
8
.11
3
.01
8
.53
8
.00
7
.64
0
.11
3
.03
5
.67
6
.05
6
.14
4
.06
1
.00
0
.00
2
.00
0
.00
3
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
y3
Pearson Correlation
.52
7
.06
3
.52
3
.06
8
.53
3
.50
1
.08
4
.56
0
.14
0
.53
3
.52
0
.06
3
.52
3
.19
5
.56
0
.79
4
.55
2
1
.69
7
.62
9
Sig. (2-tailed) .0
03
.74
1
.00
3
.72
0
.00
2
.00
5
.66
1
.00
1
.46
1
.00
2
.00
3
.74
1
.00
3
.30
1
.00
1
.00
0
.00
2
.00
0
.00
0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
y4
Pearson Correlation
.50
2
-.0
60
.43
8
-.1
06
.56
4
.57
5
.08
3
.60
3
.02
2
.56
4
.60
8
.05
3
.57
3
.06
1
.60
3
.59
2
.63
6
.69
7
1
.59
2
Sig. (2-tailed) .0
05
.75
2
.01
5
.57
7
.00
1
.00
1
.66
5
.00
0
.91
0
.00
1
.00
0
.78
2
.00
1
.74
7
.00
0
.00
1
.00
0
.00
0
.00
1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
tota
l
Pearson Correlation
.72
3
.50
3
.73
0
.36
7
.79
3
.73
3
.58
3
.82
9
.64
5
.79
3
.78
2
.57
8
.80
3
.64
5
.78
3
.58
0
.53
1
.62
9
.59
2
1
Sig. (2-tailed) .0
00
.00
5
.00
0
.04
6
.00
0
.00
0
.00
1
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1
.00
3
.00
0
.00
1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
32
Lanjutan Lampiran 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.926 19
33
Lampiran 3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.092 .220 -.418 .677
PDD .329 .067 .428 4.915 .000 .903 1.107
DPT .061 .035 .151 1.755 .082 .924 1.083
IMT .577 .134 .361 4.307 .000 .974 1.027
SKP .036 .053 .057 .681 .498 .978 1.022
34
Lampiran 4. Hasil Regresi Logistik
Iteration -2 Log
likelihood
Coefficients
Constant PDD DPT IMT SKP
Step 1 1 54.603 -2.025 1.231 .478 2.226 .104
2 43.238 -3.444 2.172 1.218 2.985 .257
3 40.068 -4.889 2.857 2.148 3.592 .460
4 39.453 -5.882 3.195 2.892 3.984 .621
5 39.406 -6.221 3.284 3.219 4.121 .678
6 39.406 -6.257 3.292 3.260 4.137 .684
7 39.406 -6.258 3.292 3.261 4.138 .684
a. Method: enter b. Constant is include in the model. c. Initial -2 Log Likehood: 69.303 d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less
than .001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 29.898 4 .000
Block 29.898 4 .000
Model 29.898 4 .000
Model Summary
Step -2 Log
likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 39.406 .258 .517
a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
wtp = tidak bersedia wtp = bersedia
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 6 6.120 4 3.880 10
2 3 2.992 6 6.008 9
3 1 .590 9 9.410 10
4 0 .406 10 9.594 10
5 1 .241 7 7.759 8
6 0 .225 9 8.775 9
7 0 .205 11 10.795 11
8 0 .133 10 9.867 10
9 0 .075 10 9.925 10
10 0 .013 13 12.987 13
35
Lanjutan Lampiran 4
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-
square df Sig.
1 3.867 8 .869
Classification Tablea
Observed
Predicted
wtp
Percentage Correct
tidak bersedia bersedia
Step 1 wtp tidak bersedia
6 5 54.5
bersedia 2 87 97.8
Overall Percentage
93.0
a. The cut value is .500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a PDD 3.292 .926 12.638 1 .000 26.893
DPT 3.261 2.055 2.517 1 .113 26.072
IMT 4.138 1.487 7.745 1 .005 62.650
SKP .684 .575 1.416 1 .234 1.982
Constant -6.258 2.689 5.417 1 .020 .002
a. Variable(s) entered on step 1: PDD,DPT,IMT, SKP.
Correlation Matrix
Constant PDD DPT IMT SKP
Step 1 Constant 1.000 -.418 -.442 -.647 -.813
PDD -.418 1.000 .277 .343 .146
DPT -.442 .277 1.000 .350 .267
IMT -.647 .343 .350 1.000 .130
SKP -.813 .146 .267 .130 1.000
36
Lampiran 5. Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan
Pengguna Kosmetik Wardah
Distribusi WTP Produk Facial Wash
No Kelas WTP
facial wash (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 500 5 0.057 28 7.955 226
2 1000 22 0.250 250 35.000 8750
3 1200 2 0.023 27 3.182 87
4 1500 1 0.011 17 1.591 27
5 2000 3 0.034 68 4.773 325
6 3000 30 0.341 1023 47.727 48812
7 5000 10 0.114 568 15.909 9039
8 6000 1 0.011 68 1.591 108
9 7000 1 0.011 80 1.591 127
10 8000 7 0.080 636 11.136 7087
11 10000 3 0.034 341 4.773 1627
12 13000 1 0.011 148 1.591 235
13 17000 1 0.011 193 1.591 307
14 18000 1 0.011 205 1.591 325
Total 88 3652 140 77083
Distribusi WTP Produk Krim Wajah
No Kelas WTP krim
wajah (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 230 1 0.011 3 1.591 4
2 500 3 0.034 17 4.773 81
3 1000 12 0.136 136 19.091 2603
4 1500 1 0.011 17 1.591 27
5 2000 31 0.352 705 49.318 34747
6 2300 1 0.011 26 1.591 42
7 3000 2 0.023 68 3.182 217
8 4000 2 0.023 91 3.182 289
9 5000 9 0.102 511 14.318 7322
10 7000 13 0.148 1034 20.682 21387
11 9000 1 0.011 102 1.591 163
12 10000 5 0.057 568 7.955 4520
13 12000 1 0.011 136 1.591 217
14 13000 1 0.011 148 1.591 235
15 17000 2 0.023 386 3.182 1229
16 27000 2 0.023 614 3.182 1952
17 32000 1 0.011 364 1.591 579
Total 88 4926 140 75614
37
Lanjutan Lampiran 5
Distribusi WTP Produk Two Way Cake
No Kelas WTP two
way cake (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 500 4 0.045 22 6.292 141
2 1000 19 0.213 213 29.888 6381
3 1500 1 0.011 17 1.573 27
4 2000 6 0.067 135 9.438 1273
5 3000 4 0.045 135 6.292 848
6 3100 2 0.022 70 3.146 219
7 4000 26 0.292 1169 40.899 47792
8 5000 11 0.124 618 17.303 10693
9 6000 1 0.011 67 1.573 106
10 9000 6 0.067 607 9.438 5727
11 10000 3 0.034 337 4.719 1591
12 14000 2 0.022 315 3.146 990
13 19000 1 0.011 213 1.573 336
14 29000 2 0.022 652 3.146 2050
15 39000 1 0.011 438 1.573 689
Total 89 1 5008 140 78862
Distribusi WTP Produk Lipstic
No Kelas WTP
lipstic (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 500 4 0.045 23 6.364 145
2 1000 12 0.136 136 19.091 2603
3 1500 1 0.011 17 1.591 27
4 2000 33 0.375 750 52.500 39375
5 2800 2 0.023 64 3.182 202
6 3000 4 0.045 136 6.364 868
7 4000 4 0.045 182 6.364 1157
8 5000 11 0.125 625 17.500 10938
9 7000 9 0.102 716 14.318 10251
10 10000 3 0.034 341 4.773 1627
11 12000 4 0.045 545 6.364 3471
12 22000 1 0.011 250 1.591 398
Total 88 1 3785 140 71061
Distribusi WTP Produk Foundation
No Kelas WTP
Foundation (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 500 3 0.035 17 4.884 85
2 1000 12 0.140 140 19.535 2726
3 1500 1 0.012 17 1.628 28
4 2000 34 0.395 791 55.349 43764
5 3000 4 0.047 140 6.512 909
6 3300 2 0.023 77 3.256 250
38
Lanjutan Lampiran 5
7 4000 1 0.012 47 1.628 76
8 5000 9 0.105 523 14.651 7666
9 6000 1 0.012 70 1.628 114
10 7000 9 0.105 733 14.651 10733
11 10000 3 0.035 349 4.884 1704
12 12000 2 0.023 279 3.256 909
13 17000 1 0.012 198 1.628 322
14 27000 1 0.012 314 1.628 511
15 32000 3 0.035 1116 4.884 5452
Total 86 1 4809 140 75247
Distribusi WTP Produk Bedak Tabur
No Kelas WTP bedak
tabur (Rp)
Frekuensi
(orang)
Frekuensi
Relatif (Pfi)
Jumlah
(Rp) Populasi
Total WTP
(Rp)
1 500 3 0.034 17 4.773 81
2 1000 18 0.205 205 28.636 5857
3 1500 1 0.011 17 1.591 27
4 2000 3 0.034 68 4.773 325
5 3000 34 0.386 1159 54.091 62696
6 3200 2 0.023 73 3.182 231
7 4000 2 0.023 91 3.182 289
8 5000 10 0.114 568 15.909 9039
9 6000 1 0.011 68 1.591 108
10 8000 7 0.080 636 11.136 7087
11 10000 3 0.034 341 4.773 1627
12 13000 1 0.011 148 1.591 235
13 18000 1 0.011 205 1.591 325
14 28000 2 0.023 636 3.182 2025
Total 88 1 4232 140 89955
39
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 16 April 1991.
Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan alm.Satrio
Wiyono dan Ida Yaqiandari. Penulis menjalani pendidikan di TK ABA
Gempolan, SD Banjaran 1 Kediri, SMPN 1 Kediri, SMAN 1 Kediri, dan
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor. Selama menempuh pendidikan, penulis aktif dalam kegiatan
keorganisasian yaitu Majelis Perwakilan Kelas, Pramuka, Palang Merah Remaja,
dan Centre of Management.