6
1.Analisislah persamaan dan perbedaan teori belajar menurut: Jean Pieget mengemukakan bahwa perkembangan mental setiap anak melalui 4 (empat) tahap yaitu a) Tahap sensomotorik (0-2 tahun), pada tahap ini anak-anak mengembangkan konsep pada dasarnya melalui interaksi dengan dunia fiksi. b) Tahap praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak sudah mulai mengembangkan ide, tetapi masih sangat bergantung pada persepsi. Anak sudah mulai menggunakan symbol untuk membedakan. c) Tahap operasi kongkret (7-12 tahun), tahap ini anak menggunakan benda-benda kongkret untuk menyelidiki hubungan dan model-model ide abstrak bahasa merupakan alat yang sangat penting untuk mengingat dan menyatakan konsep. Richard Skemp mengemukakan bahwa belajar terpisah menjadi 2 (dua) tahap yaitu a. tahap pertama dengan memanipulasi benda-benda akan memberikan basis bagi siswa untuk belajar lebih lanjut dan menghayati ide-ide. Richard Skemp mendukung interaksi siswa dengan objek- objek fisik selama tahapan awal mempelajari konsep. Pengalaman ini akan membentuk dasar untuk belajar berikutnya yaitu pada tingkat yang abstrak atau disebut tahap kedua. Jadi, persamaan dan perbedaan teori belajar menurut Jean Pieget dan Richard Skemp antara lain: Sama-sama menggunakan benda kongkret sebagai sarana pembelajaran. Sama-sama menekankan pada pengalaman belajar. Sama-sama berakhir dengan berpikir secara abstrak.

Analisislah Persamaan Dan Perbedaan Teori Belajar Menurut m

Embed Size (px)

DESCRIPTION

,llllllllllllllllllll

Citation preview

Page 1: Analisislah Persamaan Dan Perbedaan Teori Belajar Menurut m

1. Analisislah persamaan dan perbedaan teori belajar menurut: Jean Pieget mengemukakan bahwa perkembangan mental setiap anak melalui 4

(empat) tahap yaitua) Tahap sensomotorik (0-2 tahun), pada tahap ini anak-anak mengembangkan

konsep pada dasarnya melalui interaksi dengan dunia fiksi.b) Tahap praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak sudah mulai

mengembangkan ide, tetapi masih sangat bergantung pada persepsi. Anak sudah mulai menggunakan symbol untuk membedakan.

c) Tahap operasi kongkret (7-12 tahun), tahap ini anak menggunakan benda-benda kongkret untuk menyelidiki hubungan dan model-model ide abstrak bahasa merupakan alat yang sangat penting untuk mengingat dan menyatakan konsep.

Richard Skemp mengemukakan bahwa belajar terpisah menjadi 2 (dua) tahap yaitu a. tahap pertama dengan memanipulasi benda-benda akan memberikan basis bagi siswa untuk belajar lebih lanjut dan menghayati ide-ide. Richard Skemp mendukung interaksi siswa dengan objek-objek fisik selama tahapan awal mempelajari konsep. Pengalaman ini akan membentuk dasar untuk belajar berikutnya yaitu pada tingkat yang abstrak atau disebut tahap kedua.

Jadi, persamaan dan perbedaan teori belajar menurut Jean Pieget dan Richard Skemp antara lain:

Sama-sama menggunakan benda kongkret sebagai sarana pembelajaran. Sama-sama menekankan pada pengalaman belajar. Sama-sama berakhir dengan berpikir secara abstrak.

Sedangkan perbedaannya kalau Jean Pieget melalui empat tahap teori belajar tetapi Richard Skemp hanya melalui dua tahapan teoro belajar.

Jerome Brunner mengemukakan bahwa metode belajar merupakan faktor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suatu kemampuan khusus. Metode yang sangat didukung yaitu penemuan yang melibatkan kegiatan pengorganisasian kembali materi pelajaran yang telah dikuasai seorang siswa. Ini berguna bagi sisswa untuk menemukan suatu pola atau”keteraturan” yang bersifat umum terhadap situasi atau masalah baru yang sedang dihadapinya. Beliau yakin bahwa dalam mempelajari matematika seseorang anak perlu secara langsung bahan-bahan manipulatif. Bahan-bahan manipulative merupakan benda kongkret yang dirancang khusus dan dapat diotak-atik siswa dalam berusaha untuk memahami suatu konsep matematika.

Page 2: Analisislah Persamaan Dan Perbedaan Teori Belajar Menurut m

Robert M. Gagne mengemukakan bahwa beliau lebih peduli terhadap hasil belajar ketimbang proses belajar. Bagi Robert M. Gagne tujuan pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan telah dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan dalam istilah-istilah tingkah laku menurut Robert M. Gagne, kemampuan menjumlahkan bilangan bulat dan kemampuan membagi bilangan asli.

Jadi, persamaan dan perbedaan teori belajar menurut Jerome S. Brunner dan Robert M. Gagne adalah sama-sama melalui suatu proses dalam pemerolehan hasil belajar.Sedangkan perbedannya kalau Jerome S. Brunner kegiatan organisasi merupakan faktor pendukung hasil belajar, tetapi menurut Robert M. Gagne kecakapan merupakan faktor sukses pemerolehan hasil belajar.

2. Tulislah 2 (dua) teori belajar yang lain yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika!

A. Teori belajar menurut William Brownell yaitu didasarkan atas keyakinan bahwa anak-anak memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanen atau secara terus-menerus untuk waktu yang lama. Salah satu cara bagi anak-anak untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep matematika. Sebagai contoh, pada saat ank-anak baru pertama kali diperkenalkan dengan konsep membilang, mereka akan lebih mudah memahami konsep itu jika mereka menggunakan benda kongkret yang mereka kenal seperti manga, bola, kelereng. Teori belajar William Brownell menggunakan benda kongkret untuk dimanipulasikan sehingga anak-anak dapat memahami makna dari konsep dan ketrampilan baru yang mereka pelajari.

B. Teori belajar menurut Zaltan P. Dienes yaitu meyakini bahwa dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep matematik, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep tersebut jika dibandingkan dengan hanya menggunakan satu macam sajian saja. Sebagai contoh, jika guru ingin mengajarkan konsep persegi, maka guru disarankan untuk menyajikan beberapa gambar persegi dengan ukuran sisi yang berbeda-beda.

Page 3: Analisislah Persamaan Dan Perbedaan Teori Belajar Menurut m

3. Tulislah hakikat peserta didik dari 2 (dua) sudut pandang yang lain dan tuliskan sumbernya!

Hakikat peserta didik dalam pendidikan islam Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Kebutuhan pesrta didik antara lain:

a. Kebutuhan jasmani: berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmaniah.

b. Kebutuhan rohaniah: berkaitan dengan pemenuhan siswa yang bersifat rohaniah.

c. Kebutuhan sosial: pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesame peserta didik, pendidik, dan orang lain.

d. Kebutuhan intelektual: setiap siswa mempunyai minat pelajaran yang berbeda-beda. Untuk mengembangkannya bisa ciptakan pelajaran-pelajaran ekskul yang dapat dipilih oleh siswa dalam rangka mengembangkan kemampuan intelektual yang dimilikinya.

Pemenuhan kebutuhan siswa disamping bertujuan untuk memberikan materi kegiatan setepat mungkin, juga materi pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan biasanya menjadi lebih menarik. Dengan demikian akan membantu melaksanakan proses belajar-mengajar.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan peserta didik:

Aliran natifisme yaitu ditentukan oleh faktor bawaan atau keturunan.

Aliran empirisme yaitu ditentukan oleh faktor luar atau lingkungan.

Aliran konvegensi yaitu dipengaruhi faktor bawaan maupun faktor lingkungan.

Page 4: Analisislah Persamaan Dan Perbedaan Teori Belajar Menurut m

Hakikat peserta didik dalam pembelajaran matematikaUsia sekolah dasar (SD) merupakan tahap usia yang menggunakan tahap berpikir kongkret.Matematika merupakan ilmu yang deduktif aksiomatik, formal, hierarkis, dan abstrak.Kongkret misalnya pada 3+6=9, pasti jawabannya benar jika hasilnya 9.Abstrak itu bisa melalui alay peraga sebagai benda manipulasi untuk memudahkan berpikir anak.Alat peraga merupakan proses penyampaian pesan dalam pembelajaran. Perlu kemampuan dan ide-ide khusus untuk menjembatani cara berpikir anak.

Daftar pustaka

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, gaya media pratama, Jakarta: 2005.

Hamdan Islam, Fuud Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1998.

www.hakikatpesertadidik.com

http://www.hakikatpesertadidikdarisudutpandanglain.com