13
RINSIP DASAR Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan Ginjal melakukan dua fungsi utama dalam tubuh, yaitu mengekskresi sebagian terbesar produk akhir metabolisme tubuh dan mengatur konsentrasi kebanyakkan unsur cairan tubuh. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000 nefron dan tiap nefron dapat membentuk urinnya sendiri. Pada dasarnya, nefron terdiri dari: 1.Suatu glomerulus dari mana cairan difiltrasikan, dan 2.Suatu tubulus panjang tempat cairan yang difiltrasikan tersebut diubah menjadi urine dalam perjalanannya ke pelvis ginjal. Gambar 1. bagian-bagian ginjal Darah memasuki glomerulus dari arteriol aferen dan kemudian meninggalkannya melalui arteriol eferen. Glomerulus merupakan suatu jalinan dari sampai 50 kapiler sejajar yang dilapisi oleh sel-sel epitel. Tekanan darah di dalam glomerulus menyebabkan cairan difiltrasikan ke dalam kapsula Bowman, dari situ darah mengalir pertama ke dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut mengalir ke Ansa Henle, ansa yang sangat dekat dengan medula ginjal tersebut nefron-nefron jukstameduler, kemudian Ansa Henle turun ke bawah bagian medula ginjal. Bagian ansa tersebut mempunyai dinding yang sangat tipis dan oleh karena itu, disebut segmen tipis Ansa Henle. Dari Ansa Henle cairan tersebut mengalir

anatomi fisiologi ginjal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hghghjhgkh

Citation preview

RINSIP DASARAnatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanGinjal melakukan dua fungsi utama dalam tubuh, yaitu mengekskresi sebagianterbesar produk akhir metabolisme tubuh dan mengatur konsentrasi kebanyakkan unsurcairan tubuh. Kedua ginjal bersama-sama mengandung kira-kira 2.400.000 nefron dantiap nefron dapat membentuk urinnya sendiri.Pada dasarnya, nefron terdiri dari:1.Suatu glomerulus dari mana cairan difiltrasikan, dan2.Suatu tubulus panjang tempat cairan yang difiltrasikan tersebut diubah menjadi urine dalam perjalanannya ke pelvis ginjal.Gambar 1. bagian-bagian ginjal

Darah memasuki glomerulus dari arteriol aferen dan kemudianmeninggalkannya melalui arteriol eferen. Glomerulus merupakan suatu jalinan darisampai 50 kapiler sejajar yang dilapisi oleh sel-sel epitel. Tekanan darah di dalamglomerulus menyebabkan cairan difiltrasikan ke dalam kapsula Bowman, dari situ darahmengalir pertama ke dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut mengalir keAnsa Henle, ansa yang sangat dekat dengan medula ginjal tersebut nefron-nefronjukstameduler, kemudian Ansa Henle turun ke bawah bagian medula ginjal. Bagianansa tersebut mempunyai dinding yang sangat tipis dan oleh karena itu, disebut segmentipis Ansa Henle. Dari Ansa Henle cairan tersebut mengalir melalui tubulus distalis.Akhirnya cairan tersebut mengalir ke dalam tubulus (duktus) koligens, yangmengumpulkan cairan dari beberapa nefron. Duktus koligens berjalan dari kortekskembali ke bawah melalui medula, sejajar dengan Ansa Henle. Kemudian bermuara kepelvis ginjal.

Gambar 2. Proses pembentukan urin di ginjalCairan yang difiltrasikan melalui glomerulus ke dalam kapsula Bowmandisebut filtrasi glomerulus, dan membran kapiler glomerulus disebut membranglomerulus. Meskipun pada umumnya membran ini serupa dengan membran kapilerlain di seluruh tubuh, membran ini mempunyai beberapa perbedaan. Membran inimempunyai tiga lapisan utama, yaitu lapisan endotel kapiler, membran basalis, lapisansel epitel.Sel-sel endotel kapiler yang melapisi glomerulus benar-benar dilubangi olehribuan lubang-lubang kecil yang disebut fenestra. Kemudian di luar sel endotel tersebutada suatu membran basalis yang terutama terdiri dari jala-jala fibril proteoglikan. Satulapisan akhir dari membran glomerulus adalah suatu lapisan sel-sel epital yang melapisibagian luar glomerulus. Namun, sel-sel tersebut tidak membentuk satu lapisan yangkontinu tetapi membentuk juluran serupa jari yang menutupi permukaan luar membranbasalis tersebut. Jari-jari ini membentuk celah yang disebut celah pori-pori melaluimana filtrasi filtrat glomerulus tersebut. Jadi, filtrat glomerulus harus melewati tigamacam lapisan sebelum memasuki kapsula Bowman.Reflex MiksiReflek berkemih adalah reflek medula spinalis yang seluruhnya bersifat otomatis.Selama kandung kemih terisi penuh dan menyertai kontraksi berkemih, keadaan inidisebabkan oleh reseptor regang sensorik pada dinding kandung kemih sampai reseptor

Reflex MiksiReflek berkemih adalah reflek medula spinalis yang seluruhnya bersifat otomatis.Selama kandung kemih terisi penuh dan menyertai kontraksi berkemih, keadaan inidisebabkan oleh reseptor regang sensorik pada dinding kandung kemih sampai reseptor

pada uretra posterior ketika mulai terisi urin pada tekanan kandung kemih yang lebihtinggi. Sinyal sensorik dari reseptor kandung kemih ke segmen sakral medula spinalismelalui nervus pelvikus kemudian secara reflek kembali lagi ke kandung kemih melaluisyaraf parasimpatis.Berkemih pada dasarnya merupakan reflek spinal yang akan difasilitasi dandihambat oleh pusat-pusat susunan syaraf yang lebih tinggi. Urin yang memasukikandung kemih tidak begitu meningkatkan tekanan intravesika sampai terisi penuh.Pada kandung kemih ketegangan akan meningkat dengan meningkatnya isi organtersebut, tetapi jari-jaripun bertambah, oleh karena itu peningkatan tekanan hanya akansedikit saja, sampai organ tersebut relative penuh. Selama proses berkemih otot-ototperinium dan sfingter uretra eksterna relaksasi, otot detrusor berkontraksi dan urin akanmengalir melalui uretra. Kontraksi otot-otot perinium dan sfingter eksterna dapatdilakukan secara volunter, sehingga mencegah urin mengalir melewati uretra ataumenghentikan aliran urin saat sedang berkemih.Proses pengosongan kandung kemih terjadi bila kandung kemih terisi penuh.Proses miksi terdiri dari dua langkah utama:

1.Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua. Terjadinya distensi atau peningkatan tegangan pada kandung kemih mencetuskan refleks I yang menghasilkan kontraksi kandung kemih dan refleks V yang menyebabkan relaksasi uretra.2.Timbul refleks saraf yang disebut reflek miksi (refleks berkemih) yang berusahamengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal setidaknya menimbulkankesadaran dan keinginan untuk berkemih. Ketika proximal uretra mengalirkan urinmaka akan mengaktifkan refleks II yang akan menghasilkan kontraksi kandungkemih dan IV sehingga stingfer eksternal dan uretra akan berelaksasi, sehingga urindapat keluar. Jika tejadi distensi pada uretra yang bisa disebabkan karena sumbatan,atau kelemahan sfingter uretra maka akan mengaktifkan refleks III, sehinggakontraksi kandung kemih melemah.Reflek berkemih adalah refleks medulla spinalis yang seluruhya bersifatautonomik, tetapi dapat dihambat atau dirangsang di otak. Pusat yang lebih tinggi dapatmencegah berkemih, bahkan ketika refleks berkemih muncul, yaitu dengan membuat kontraksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapatwaktu yang baik untuk berkemih. Jika sudah tiba saat berkemih, pusat cortical dapatmerangsang pusat berkemih sacral untuk membantu mencetuskan refleks berkemih dandalam waktu yang bersamaan menghambat sfingter eksternus kandung kemih sehinggaperistiwa berkemih dapat terjadi.Pada kondisi tertentu, proses berkemih tidak dapat terjadi secara normal, olehkarenanya diperlukan tindakan khusus untuk tetap dapat mengeluarkan urin darikandung kemih, yaitu dengan pemasangan kateter. Pola eliminasi urin sangat tergantungpada individu, biasanya berkemih setelah bekerja, makan atau bangun tidur. Normalnyadalam sehari sekitar lima kali. Jumlah urin yang dikeluarkan tergantung pada usia,intake cairan, dan status kesehatan. Pada orang dewasa sekitar 1200 sampai 1500 ml perhari atau 150-600 ml per sekali berkemih.System Renin-Angiotensin-AldosteronPeranan renin-angiotensin sangat penting pada hipertensi renal atau yang disebabkankarena gangguan pada ginjal. Apabila bila terjadi gangguan pada ginjal, maka ginjalakan banyak mensekresikan sejumlah besar renin.renin merupakan enzim yang bekerja pada suatu protein, angiotensinogen untuk melepaskan Angiotensin. yang terdapat pada dinding arteriol afferen ginjal, sebagai kesatuan dari bagian macula densa satu unit nefron (Laragh 1992). Menurut Guyton dan Hall (1997), renin adalah enzim dengan protein kecil yang dilepaskan oleh ginjal bila tekanan arteri turun sangat rendah. Menurut Klabunde (2007) pengeluaran renin dapat disebabkan aktivasi saraf simpatis (pengaktifannya melalui 1-adrenoceptor), penurunan tekanan arteri ginjal (disebabkan oleh penurunan tekanan sistemik atau stenosis arteri ginjal), dan penurunan asupan garam ke tubulus distal.Gambar 3. Proses pengeluaran renin dari ginjal, pembentukan dan fungsi angiotensin IIBerdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan pada uraian berikut. Renin bekerjasecara enzimatik pada protein plasma lain, yaitu suatu globulin yang disebut bahanrenin (atau angiotensinogen), untuk melepaskan peptida asam amino-10, yaituangiotensin I. Angiotensin I memiliki sifat vasokonstriktor yang ringan tetapi tidakcukup untuk menyebabkan perubahan fungsional yang bermakna dalam fungsi sirkulasi.Renin menetap dalam darah selama 30 menit sampai 1 jam dan terus menyebabkanpembentukan angiotensin I selama sepanjang waktu tersebut.Dalam beberapa detik setelah pembentukan angiotensin I, terdapat dua asamamino tambahan yang memecah dari angiotensin untuk membentuk angiotensin IIpeptida asam amino-8. Perubahan ini hampir seluruhnya terjadi selama beberapa detiksementara darah mengalir melalui pembuluh kecil pada paru-paru, yang dikatalisis olehsuatu enzim, yaitu enzim pengubah, yang terdapat di endotelium pembuluh paru yangdisebutAngiotensin Converting Enzyme(ACE). Angiotensin II adalah vasokonstriktoryang sangat kuat, dan memiliki efek-efek lain yang juga mempengaruhi sirkulasi.Angiotensin II menetap dalam darah hanya selama 1 atau 2 menit karena angiotensin II

secara cepat akan diinaktivasi oleh berbagai enzim darah dan jaringan yang secarabersama-sama disebut angiotensinase.Selama angiotensin II ada dalam darah, maka angiotensin II mempunyai duapengaruh utama yang dapat meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh yang pertama, yaituvasokontriksi, timbul dengan cepat. Vasokonstriksi terjadi terutama pada arteriol dansedikit lebih lemah pada vena. Konstriksi pada arteriol akan meningkatkan tahananperifer, akibatnya akan meningkatkan tekanan arteri. Konstriksi ringan pada vena-venajuga akan meningkatkan aliran balik darah vena ke jantung, sehingga membantu pompajantung untuk melawan kenaikan tekanan.Cara utama kedua dimana angiotensin meningkatkan tekanan arteri adalah denganbekerja pada ginjal untuk menurunkan eksresi garam dan air. Ketika tekanan darah atauvolume darah dalam arteriola eferen turun (kadang-kadang) sebagai akibat daripenurunan asupan garam), enzim renin mengawali reaksi kimia yang mengubah proteinplasma yang disebut angiotensinogen menjadi peptida yang disebut angiotensin II.Angiotensin II berfungsi sebagai hormone yang meningkatkan tekanan darah danvolume darah dalam beberapa cara. Sebagai contoh, angiotensin II menaikan tekanandengan cara menyempitkan arteriola, menurunkan aliran darah ke banyak kapiler,termasuk kapiler ginjal. Angiotensin II merangsang tubula proksimal nefron untukmenyerap kembali NaCl dan air. Hal tersebut akan jumlah mengurangi garam dan airyang diekskresikan dalam urin dan akibatnya adalah peningkatan volume darah dantekanan darah.Pengaruh lain angiotensin II adalah perangsangan kelenjar adrenal, yaitu organyang terletak diatas ginjal, yang membebaskan hormon aldosteron. Hormon aldosteronbekerja pada tubula distal nefron, yang membuat tubula tersebut menyerap kembalilebih banyak ion natrium (Na+) dan air, serta meningkatkan volume dan tekanan darah.Hal tersebut akan memperlambat kenaikan voume cairan ekstraseluler yang kemudianmeningkatkan tekanan arteri selama berjam-jam dan berhari-hari. Efek jangka panjangini bekerja melalui mekanisme volume cairan ekstraseluler, bahkan lebih kuat daripadamekanisme vasokonstriksi akut yang akhirnya mengembalikan tekanan arteri ke nilainormal.