11
Anatomi Sistem Muskuloskeletal Deskripsi Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang- tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. 1. Kerangka tubuh Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. 2. Proteksi Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga). 3. Ambulasi & Mobilisasi Adanya tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Deskripsi

Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot

(muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot

adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi

kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian

tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh

mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.

1. Kerangka tubuh

Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh.

2. Proteksi

Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak

dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat

pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang

kostae (iga).

3. Ambulasi & Mobilisasi

Adanya tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan tubuh dan

perpindahan tempat.

Page 2: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

4. Hemopoesis

Berperan dalam pembentukan sel darah pada red marrow.

5. Deposit Mineral

Tulang mengandung 99 % kalsium & 90 % fosfor tubuh.

Pertumbuhan Tulang

Tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan

seimbang hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami percepatan

reabsorpsi sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga pada usila

menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan dipengaruhi hormon &

mineral.

Penyusun Tulang

Tulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast

dan osteoklast serta matriks tulang. Matriks tulang mengandung unsur

organik terutama kalsium dan fosfor.

Struktur Tulang

Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa

(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan

padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis

tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke

dalam kanalikuli tulang kompak.

Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang

merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang

yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan

Page 3: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat

melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam

memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki

sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan

Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan

tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan

dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang

yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur.

Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang

tangan.

Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon

(busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat

memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis

tulang yang disebut trabekula.

Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :

1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah,

aliran limfe)

2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).

3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan

yang mengandung sel tulang).

4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan

sampai ke osteon).

Page 4: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Bentuk Tulang

Sistem skelet disusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah.

Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi :

1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar,

contohnya os humerus dan os femur.

2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh:

ossa carpi.

3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh:

os scapula.

Page 5: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os vertebrae.

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contoh: os maxilla.

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut

kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks

Page 6: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg basofilik.

Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).

Jenis Tulang Rawan

1. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling

banyak dijumpai.

2. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak serat

elastin yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit

3. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur

menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang

berdekatan.

Sendi (Artikulatio)

Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang

menjadi fleksibel dalam pergerakan.

Jenis Sendi

Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi :

1. Synarthroses

Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat

bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana

lempeng-lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa.

2. Amphiarthroses

Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus

Page 7: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

fibrocartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang.

Umumnya bagian tulang yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh

tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan berada dalam kapsul.

Beberapa contoh sendi ini adalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.

3. Diarthroses

Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi-

sendi ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin

dan membran sinovium serta kapsul sendi.

Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :

1. Sendi Fibrosa

Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi

fibrosa; (1) Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis

yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu ligamen di antara

tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas.

2. Sendi Kartilago/tulang rawan

Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligamen

dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu

sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh

rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis.

Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan

fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang

menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis

pubis dan sendi sendi pada tulang punggung.

3. Sendi Sinovial/sinovial joint

Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi,

kapsul sendi (kantung sendi), membran sinovial (bagian dalam kapsul),

cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas dan ligamen yang

Page 8: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial normalnya bening,

tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah

yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml).

Otot (Muskulus)

Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah

energi kimia menjadi energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi

untuk menggerakkan rangka. Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung, otot

polos dan otot rangka.

Otot Rangka

Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari

Page 9: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

otak), bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer.

Secara anatomis terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka

1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.

2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.

3. Menyokong jaringan lunak.

4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.

5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat

kontraksi.

Struktur Otot Rangka

Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka

disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari

beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut

perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.

Organisasi otot rangka terdiri dari :

1. Otot

2. Fasikula

3. Serabut Otot

4. Miofibril

5. Miofilamen

Page 10: Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :

1. Sarkolema (membran sel serabut otot)

2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)

3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat,

protein & enzim.

4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)

5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)