39
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE LATAR BELAKANG ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007). Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya pengetahuan masyarakat terutama minoritas mengenai kesehatan kandungannya,banyaknya angka kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya abortus dan kurang sehat angka kandungan yang menjadi momok bagi dunia kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam penyelamatan sejak dini melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak berhentinya haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan menejemen tiap instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan berpartisipasi ikut dalam pensuksesan program yang di berikan. Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini : Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu: 1. Identifikasi ibu

Anc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anc

Citation preview

Page 1: Anc

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

LATAR BELAKANG

ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).

Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya pengetahuan

masyarakat terutama minoritas mengenai kesehatan kandungannya,banyaknya angka

kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya abortus dan kurang sehat angka kandungan yang

menjadi momok bagi dunia kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam

penyelamatan sejak dini melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak

berhentinya haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan

kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan menejemen tiap

instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan berpartisipasi ikut dalam pensuksesan

program yang di berikan.

Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :

Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu:

1. Identifikasi ibu

2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil

- Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu

- Satu kali pada trimester II   : sebelum UK 28 minggu

- Dua kali pada trimester III   : sebelum UK 28 – 36 minggu

3. Palpasi abdomen

4. Pengelolaan anemia pada kehamilan

5. Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan

6. Persiapan persalinan

Penjelasan 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:

1. Identifikasi ibu hamil

Page 2: Anc

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala

untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang

diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah

a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,

b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan

secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.

c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan

16 minggu.

2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu

hamil

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum

14

minggu

– Mendeteksi masalah yang dapat ditangani

sebelum membahayakan jiwa.

– Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal,

anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya)

– Membangun hubungan saling percaya

– Memulai persiapan kelahiran & kesiapan

menghadapi komplikasi.

– Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan

, olahraga, istirahat, seks, dsb).

Trimester II 14 – 28

minggu

– Sama dengan trimester I ditambah:

kewaspadaan khusus terhadap hipertensi

kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau

TD, evaluasi edema, proteinuria)

Trimester III 28 – 36

minggu

– Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.

Page 3: Anc

Setelah

36

minggu

– Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau

kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

3. Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi

untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah

janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan,

serta melakukan rujukan tepat waktu. 

4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi

pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap

zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan

asam folat 500 µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II

karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin

stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.

Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu

penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain

itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui

kadar Hb yang dilakukan2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan

awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda

anemia.

Selain anemia, seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil seperti

medikasi berbagai jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin dan mineral)

dan obat khusus (anti parasit cacing dan malaria)

5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,

mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat,

dan merujuknya.

6. Persiapan persalinan

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan

persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan

Page 4: Anc

kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar

minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet

besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan

rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

Program yang tertera adalah bentuk aktualisasi untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi

setiap individu yang membutuhkan pelayaan baik di indonesia secara umum dan di

kecamatan desa secara kusus.

PEMBAHASAN

1. Konsep medis ANC

2. Fisiologi Kehamilan

3. Pemeriksaan penunjang

4. Konsep Keperawatan ANC

5. Asuhan keperawatan dalam format ANC

Page 5: Anc

1. KONSEP MEDIS ANC

a. Defenisi

ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan

pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).

b. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :

- Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.

- Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan

pembedahan.

- Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan

bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

- Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif.

- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar

dapat tumbuh kembang secara optimal.

c. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T

- Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung

dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat

badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu

mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi

faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan

rongga panggul.

Page 6: Anc

- Ukur Tekanan Darah ( T2).

Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg

perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.

- Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan

umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan

hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai

dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang

dicantumkan dalam HPHT.

Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan

Usia Kehamilan sesuai

minggu

Jarak dari simfisis

22 – 28 Minggu 24-25 cm

28  Minggu 26,7 cm

30 Minggu 29,5 – 30 cm

32 Minggu 31 cm

34 Minggu 32 cm

36 Minggu 33 cm

40 Minggu 37,7 cm

- Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )

- Pemberian Imunisasi TT ( T5 )

Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil

melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.

Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid

Page 7: Anc

Imunisasi TT Selang Waktu minimal

pemberian Imunisasi

TT

Lama Perlindungan

TT1 - Langkah awal pembentukan

kekebalan tubuh terhadap

penyakit Tetanus

TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun

TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun

TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun

- Pemeriksaan Hb ( T6 )

Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan

minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus

diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau

lebih.

- Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )

Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen

darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan

dan rujukan..

- Pemeriksaan Protein urine ( T8 )

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak

untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.

- Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) 

Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti

pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.

Page 8: Anc

- Perawatan Payudara ( T10 )

Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari

sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.

- Senam Hamil ( T11 )

- Pemberian Obat Malaria ( T12 )

Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil dengan

gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang

positif.

- Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis

yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.

- Temu wicara / Konseling ( T14 )

d. Pemeriksaan kehamilan

Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :

- TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)

- Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg

- DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg

- DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg

- Quickening  20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)

- Hari  + 7

- Bulan  (1-3) + 9,    B (4-12) – 3

Page 9: Anc

- Tahun (1-3) + 0,     T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin

- TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr

- TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr

Page 10: Anc

2. FISIOLOGOI KEHAMILAN

- Kehamilan

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama

haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal

periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).

- Proses kehamilan

a. Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah

ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:

1) Tahap penembusan korona radiata

Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang

bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses

kapasitasi.

2) Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi

hanya satu terlihat mampu menembus oosit.

3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai

kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis

kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)

b. Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,

sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah

gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah

Page 11: Anc

membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai

menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa

sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya

terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5

hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.

Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk

endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista

tingkat lanjut.

c. Nidasi / implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)

kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars

superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput

lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi).

Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok.

Jaringan ini mengandung banyak cairan.

- Pertumbuhan dan perkembangan embrio

a. Masa pre embrionic

Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses

pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan

membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.

b. Masa embrionic

Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada

didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.

Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.

c. Masa fetal

Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir

Minggu ke-12     : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi

tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks

Page 12: Anc

menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis

kelaminnya.

Minggu ke 16     : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat

transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi

rambut mulai tumbuh pada tubuh.

Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah

nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna.

Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X  kelenjar minyak telah aktif dan

verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah

kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17

ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.

Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan

vernix kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.

Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan

baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan

menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.

Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat

karena lemak disimpan disana, testis terus turun.

Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih

tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada

minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku

jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat

lebih dipusat abdomen.

Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi

keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.

Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan

tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.

- Tanda dan gejala kehamilan

a. Tanda presumtif kehamilan

Page 13: Anc

o Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de

Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya

wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui

hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan

tafsiran persalinan.

o Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.

Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang

berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

o  Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan

pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

o Sinkope atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan

saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah

umur kehamilan lebih dari 16 minggu.

o Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan

deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit

terutama pada kehamilan pertama.

o Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi

setelah itu nafsu makan muncul lagi.

o Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua

Page 14: Anc

umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga

panggul.

o Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh

hormone estrogen.

o Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

o Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

o Pipi   : - Cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.

o Perut   : - Striae livide

Striae albican. Linea alba makin menghitam

o Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae

o Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh

darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan

pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta

payudara.

b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

o Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat

kehamilan.

o Tanda Hegar

Page 15: Anc

Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

o Tanda Goodel. Pelunakan serviks

o Tanda Chadwiks.Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan

mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

o Tanda Piskacek. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena

ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah

tersebut berkembang lebih dulu.

o Kontraksi Braxton Hicks. Peregangan sel – sel otot uterus, akibat

meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,

sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.

o Teraba Ballotement. Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan

janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan

pemeriksa.

Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif. Pemeriksaan ini

adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas

sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada

plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

c. Tanda Pasti (Positive Sign)

o Gerakan janin dalam rahim. Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan

jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia

kehamilan sekitar 20 minggu.

o Denyut jantung janin. Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan

menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)

o Bagian bagian janin. Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian

kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia

kehamilan lebih tua (trimester akhir)

o Kerangka janin. Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun

USG

Page 16: Anc

- Perubahan fisiologi ibu hamil

a. Uterus

Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini

dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.

b. Vagina

Elastisitas vagina bertambah. Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi

asam PH :3,5-6. Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran

selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).

c. Ovarium (Indung Telur)

Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya

uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

d. Kulit

Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan

linea alba.

e. Dinding perut

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan

selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.

f. Payudara

Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli

puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae

melebar dan lebih tua warnannya.

g. Sistem Respirasi

Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan

pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan

kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit

selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.

Page 17: Anc

h. Sistem urinaria

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus

yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan

janin dan persiapan pemberian ASI.

- Ketidak nyamanan selama hamil

a. Nausea

Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi

hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti puncak

nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu

dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.

                        Cara meringankan:

o Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam

o Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur

dipagi hari

o Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi

refleks gag.

o Istirahat

o Gunakan obat – obatan

o Tanda bahaya      : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda

– tanda kurang gizi

b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)

Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan

berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda

hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya

tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat

pada trimester  ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening

Page 18: Anc

terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam

panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.

                        Cara meringankan:

                                 Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing

                                 Banyak minum di siang hari

                                 Kurangi minum di malam hari.

                        Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria

c. Sakit punggung Atas dan Bawah

Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara

yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena

perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan

berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan

lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus

Cara penanganan : Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen

eksternal,  gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

d. Hiperventilasi dan sesak nafas

Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat

pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar

oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan

meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon

dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang

menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4

cm selama kehamilan.

                        Cara penanganan :

o Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut

o Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman

pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi

Page 19: Anc

o Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya

secara berkala dan mengambil nafas dalam

o Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat

sedang berdiri.

e. Edema Dependen

Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada

ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada

saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema

pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus

dibedakan dengan edema karena preeklamsi.

                        Cara penanganan :

o Hindari menggunakan pakaian ketat

o Elevasi kaki secara teratur setiap hari

o Posisi menghadap kesamping saat berbaring

o Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-

vena panggul

f. Nyeri ulu hati

Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan

hingga trimester III.

                        Penyebab :

o Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang

ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.

o Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus

yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan

tekanan uterus

Page 20: Anc

o Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan

penekanan oleh uterus yang membesar

Cara penanganan :

o Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung

menjadi terlalu penuh

o Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi

lambung untuk menjalankan fungsinya

o Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan

sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.

o Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan

gangguan pencernaan.

g. Konstipasi

Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus

besar ketika terjadi peningkatan progesteron

                        Cara penanganan :

o Asupan cairan yang adekuat

o Istirahat cukup

o  Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk

menstimulasi peristaltik

o  Makan makanan berserat dan mengandung serat alami

o Miliki pola defekasi yang baik dan teratur

o Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh

yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian

bawah secara teratur

h. Kram tungkai

Page 21: Anc

Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio

dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah

panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati

foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.

                        Cara penanganan :

o Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya

( dorsofleksikan kakinya )

o Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan

mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah

o Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari

o Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor

i. Kesemutan dan baal pada jari

Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan

posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada

saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal

pada jari-jari

                        Cara penanganan :

o Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari

o Berbaring rileks

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan laboratorium

Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa

darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah

Page 22: Anc

Normal Terkait

Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif

Bening/negatif

Protein urine

Glukosa

dalam urin

Warna hijau Kuning,

orange,

coklat

Diabetes

VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis

Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization

Golongan

Darah

A B O AB - Ketidakcocokan ABO

HIV - + AIDS

Rubella Negatif Positif Anomali pada janin

jika ibu terinfeksi

Feses untuk

ova/telur

cacing dan

parasit

Negatif Positif Anemia akibat cacing

b. Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV

rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi –

kondisi

- Diperlukan tanda pasti hamil

- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi

Page 23: Anc

- Mencari sebab dari hidraamnion

- Untuk menentukan kelainan anak

c. Pemeriksaan USG

Kegunaannya:

- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan

- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal

- Mengetahui posisi plasenta

- Mengetahui adanya IUFD

- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

Page 24: Anc

4. KONSEP KEPERAWATAN

Pengkajian ANC

a. Anamnesa

- Anamnesa identitas istri dan suami

- Anamnesa umum :

keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan,

tidur, miksi, defekasi, perkawinan

- Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau

kehamilan mola sebelumnya

b. Pemeriksaan Fisik Diagnostik

- Keadaan umum

Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan  panggul.

Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya

ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan

panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis(tidak

simetris).

- Tinggi badan

Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau

ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu

memiliki panggul sempit.

- Berat badan

Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila

dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5

kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada

Page 25: Anc

akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat

BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan

kembar, hidroamnion, dan anak besar.

- Lingkar lengan atas (LILA)

LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang

kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.

- Tanda-tanda vital

Tekanan darah

TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam

kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau

lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi

preeklamsi dan eklamsi.

Denyut nadi

Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.

Suhu

Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini

kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.

Pernapasan

- Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu

mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau

kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.

- Kepala dan Leher

Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah

Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna

kuning/jaundice pada sklera

Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi

Page 26: Anc

Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,

pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis

- Payudara

Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,

agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar

Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam

Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus

Retraksi akibat adanya lesi

Masa atau pembesaran pembuluh limfe

- Abdomen

Memeriksa apakah ada bekas luka operasi

Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12

minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan     > 22 minggu

Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan

kepala janin kalau lebih dari 36 minggu

Pemeriksaan Leopold :

- Leopold I        : 

Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil

Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus

Konsistensi uterus

- Leopold II       :

Menentukan batas samping rahim kanan-kiri

Menentukan letak punggung janin

Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Page 27: Anc

- Leopold III      : 

Menentukan bagian terbawah janin

Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang

- Leopold IV     : 

Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil

Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah

masuk PAP

-  Tangan dan kaki

Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari

Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises

Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau

hiper

- Pemeriksaan panggul

1) Panggul : genital luar

Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus

vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada

(warna, konsistensi, jumlah, bau)

Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya

pembengkakan masa atau cairan kista

2) Panggul : menggunakan spekulum

Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah

serviks sudah membuka atau belum

Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka

3) Panggul : pemeriksaan bimanual

Page 28: Anc

Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan

(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)

Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di

dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas,

rasa nyeri, serta adanya masa.

c. Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :

Dari Janin     : 

-  Djj pada bulan ke 4-5

-  Bising tali pusat

-  Gerakan dan tendangan janin

Dari ibu          :

-   Bising rahim

-   Bising aorta

-   Peristaltik usus

d. Pemeriksaan Dalam

- Vaginal Toucher (VT)

- Rectal Toucher (RT)

Dapat dinilai :

-   Pembukaan serviks : berapa cm/ jari

-  Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya

-  Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

Page 29: Anc

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)

Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk

perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC

Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.

Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan

Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC:

Jakarta.

Carpenito, L.J. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

Rusari. (2008). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/