1
Umrah Segera Berstatus Negeri UNIVERSITAS Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Kepulauan Riau tidak lama lagi segera berstatus negeri. Perubahan status itu diusulkan pihak yayasan dengan dukungan pemerintah daerah. ‘’Perubahan itu sedang dalam proses pendampingan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas,’’ kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal seusai menyaksikan penandatanganan naskah serah terima aset berupa tanah kampus Umrah dan sumber daya manusia (SDM) antara Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dan Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso di Jakarta, Senin (31/1). Setelah serah terima aset, kata Fasli, proses berikutnya adalah mendapat persetujuan penerimaan aset bersih dari Kementerian Keuangan, dan juga persetujuan SDM dari Kementerian Pendaya- gunaan Aparatur Negara. (Bay/H-2) Monsanto Indonesia Beri Sumbangan BESARNYA intensitas dan dampak letusan Gunung Merapi mendorong PT Branita Shandini atau Monsanto untuk membantu meringankan beban masyarakat dan anak-anak korban bencana. Bantuan kemanusiaan berupa paket perlengkapan sekolah dan peralatan pertanian senilai US$50 ribu (sekitar Rp450 juta) disa- lurkan melalui Wahana Visi Indonesia. ‘’Ini bentuk kepedulian dan spirit saling berbagi dari Monsanto bagi saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana,” ujar Chris Peterson, Country Lead Monsanto Indonesia, saat menye- rahkan bantuan di Jakarta, pekan lalu. Rhea Sianipar, Public Af- fairs Manager Monsanto Indonesia, menambahkan, tahun lalu pihaknya menyumbang US$121 ribu untuk kegiatan sosial di berbagai daerah. (*/H-2) Ekowisata Gugusan Pulau Digarap KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan pariwisata alam (ekowisata) gugusan pulau seperti di Maladewa. Rencananya, Indonesia akan menjadikan 10 gugusan kepulauan Nusantara sebagai ekowisata baru. ‘’Dari jumlah itu, ada dua yang diseriusi pemerintah, di antara- nya gugus Pulau Togean (Teluk Tomini, Sulawesi Utara), dan juga gugus Pulau Anambas (Kepulauan Riau),’’ kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Jakarta, Senin (31/1). Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik mengatakan rencana itu bisa dipahami. ‘’Tapi secara faktual, resisten- si masyarakat di sekitar pulau itu masih tinggi.’’ (*/HA/H-2) CORNELIUS EKO P ENULARAN penyakit rabies di Indonesia kian mengkhawatir- kan. Sepanjang 2010, secara nasional terjadi 74.858 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), 195 di antara- nya berujung pada kematian akibat rabies (lyssa). Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mema- parkan, kini kasus GHPR telah menyebar di 24 provinsi. GHPR terbanyak di Bali dengan 60.047 kasus dan kasus lyssa 82 orang, menyusul Sumatra Utara de- ngan 3.150 GHPR dan lyssa 35, dan NTT dengan 2.783 GHPR dan 20 lyssa. Artinya, tinggal sembilan dari 33 provinsi di Indonesia yang belum terjangkit rabies, yakni Bangka Belitung, Kal- bar, DKI, Jateng, DIY, Jatim, NTB, Papua Barat, dan Papua. “Dalam lima tahun terakhir, kasus kematian (lyssa) akibat rabies terus meningkat. Bahkan Bali yang secara historis tidak endemik rabies malah meng- alami KLB (kejadian luar biasa) rabies sejak 2008,” ujar Endang seusai rapat koordinasi tingkat menteri membahas penang- gulangan rabies, kemarin, di Jakarta. Grafik peningkatan kasus lyssa tergambar dari catatan Kementerian Kesehatan dalam rentang lima tahun. Pada 2006 terdapat 142 kasus lyssa, 2007 ada 104 kasus, 2008 terdapat 122 kasus, dan 2009 serta 2010 masing-masing ditemukan 195 kasus kematian. Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, tiga daerah, yaitu Bali, Nias dan Maluku Tenggara Barat, telah meng- umumkan kondisi gawat daru- rat rabies lantaran kasus penu- laran dan kematian rabiesnya terus meningkat. Secara his- toris, Bali merupakan daerah rabies. Kasus rabies di Pulau Dewata ditemukan pertama kali di kawasan Kedonganan, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabu- paten Badung. Saat ini rabies te lah menyebar di delapan kabupaten/kota yang di Bali, kecuali Jembrana. Sementara itu, di Nias, kasus pertama kali ditemukan pada Februari 2010. Serupa dengan Bali, sebelumnya secara historis daerah itu bebas rabies. Ada- pun kasus pertama di Kabupa- ten Maluku Tenggara Barat terjadi di Pulau Larat, pada Juli 2010. Sebelumnya daerah itu juga bebas rabies. Menurut Suswono, di keti- ga daerah tersebut transmisi penularan masih berlangsung dan belum bisa dihentikan. Hingga sekarang, total terdapat 57.855 kasus gigitan anjing gila di Bali, 1.129 di Nias, dan 359 di Pulau Larat. Korban gigitan yang ditemukan positif rabies oleh dinas pertanian adalah 492 orang di Bali, 32 di Nias, dan 2 di Pulau Larat. Kendati korban terus berja- tuhan akibat rabies dan belum ada tanda-tanda bisa teratasi, pemerintah tetap menolak wacana pemberlakuan status KLB rabies secara nasional. ”KLB cukup di daerah. Kalau diumumkan secara nasional, bakal berdampak negatif ba- gi nama Indonesia,” sebut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Pemusnahan ditingkatkan Guna memutus mata rantai penularan, kata Suswono, pe- merintah menerapkan strategi pemusnahan (eliminasi) terbatas, di samping pemberian vaksin pada anjing. Saat ini di Bali sebanyak 144.037 ekor anjing su- dah dieliminasi dan 314.385 telah divaksin. Sementara itu, di Nias 28.243 anjing dieliminasi dan 45 ribu divaksin serta 650 anjing dieliminasi dan 2.250 divaksin di Maluku Tenggara Barat. Lantaran secara kultur di Bali anjing dianggap dekat dengan manusia, ke depan vaksinasi bakal lebih ditingkatkan. ”Tin- dakan eliminasi (anjing) juga telah mendapat respons kecam- an dari dunia,” tuturnya. Untuk mencegah penularan, pemerintah juga telah mem- perketat lalu lintas hewan an- tardaerah. ”Yang juga kita was- padai saat ini adalah perlintasan anjing dari Sumatra ke Pulau Jawa, karena hampir semua daerah di Sumatra sudah ende- mik,” ujar Suswono. (OL/H-1) [email protected] 12 RABU, 2 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA H UMAN IORA Engkau sarjana muda, resah tak dapat kerja, tak berguna ijasahmu. Empat tahun lamanya, bergelut dengan buku, sia-sia semuanyaS EPENGGAL syair Iwan Fals pada lagu Sarjana Muda itu pas untuk menggambarkan para pengantre ujian seleksi masuk di sebuah perusahaan broadcast di Jakarta, belum lama ini. “Ya, kali aja saya masuk. Ini juga udah keberapa kalinya tes di swasta, juga CPNS,” ujar Erik, 24, seorang pencari kerja, lulusan baru sebuah universitas negeri ternama. Kenyataan itu sejalan dengan data Badan Pusat Statistik dua tahun terakhir yang memperlihatkan jumlah pengangguran terdidik tamatan studi diploma ataupun strata mencapai 1,1 juta orang. “Ini paradoks di Dunia Ketiga. Banyak yang susah dapat kerja sambil mengeluhkan sedikitnya lowongan. Perusahaan pun susah mendapat talenta yang diinginkan. Ada gap di sini,” ungkap Human Resources Director of PT Danone Dairy Indonesia Asep Susilo di Jakarta, pekan silam. Kesenjangan, kata Asep, lebih disebabkan minimnya akomodasi perguruan tinggi atas keterampilan entrepreneurship mahasiswa. Teori yang diperoleh di jalur pendidikan formal pun bukan jaminan bisa menjadi generasi tangguh untuk terjun di dunia kerja. Karena itu, sebagai bagian dari dunia usaha, pihaknya mencoba meminimalisasi gap itu melalui Trust by Danone. Program itu merupakan ajang kompetisi bisnis berupa program simulasi mengenai tantangan bisnis untuk generasi muda. “Event berbasis entrepreneurship ini memberi mereka kesempatan untuk merasakan tantangan dalam dunia kerja.” Ajang digelar dengan pembentukan tim terdiri dari lima orang dengan posisi sebagai board of director (BOD) sebuah perusahaan internasional, yang terdiri atas CEO, direktur keuangan, direktur SDM, direktur pemasaran, dan direktur operasional. Mereka harus merumuskan dan memberikan solusi kreatif atas isu bisnis yang nyata. Melalui program yang diikuti 33 tim terbaik dari 12 universitas itu dan akan diumumkan pemenangnya pada 10 Februari, generasi muda dapat melihat bisnis dari sudut pandang berbeda. Bisnis bagi kaum muda, terutama mahasiswa, bisa menjadi hal yang sangat seru mengingat semangat dan kreativitas yang tinggi. Namun, Asep tak menyangkal program itu tak menyentuh langsung pada perbaikan sistem pendidikan nasional. (*/H-1) MI/ROMMY PUJIANTO MI/BAGUS H PRATOMO GAJAH TESSO NILO: Lisa, gajah Flying Squad yang biasanya berpatroli untuk mengatasi konflik gajah dan manusia bersama tim WWF Riau, berjalan bersama anak keduanya di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin, (31/1). Tesso Nilo merupakan habitat alami bagi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) terbesar di Riau dengan populasi 200 ekor. Namun, keberadaan taman nasional ini terus terancam akibat perambahan hutan. Mengasah Talenta Mahasiswa dalam Berbisnis Bali, Nias, dan Maluku Tenggara Barat telah mengumumkan kondisi gawat darurat rabies lantaran kasus penularan dan kematian terus meningkat. Ancaman Rabies kian Mencemaskan Kuota Naik, APK bakal Meningkat MENINGKATNYA kapasi- tas mahasiswa yang diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SN- MPTN) dari 120 ribu menjadi 165 ribu diharapkan dapat memicu kenaikan angka parti- sipasi kasar (APK) jenjang pen- didikan tinggi. ‘’Ya, tentu saja ini positif ka- rena meningkatnya kuota pe- nerimaan ini juga bisa mening- katkan APK,’’ ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Ke- menterian Pendidikan Nasio- nal Djoko Santoso, di Jakarta, kemarin. Menurut Djoko, APK jenjang pendidikan tinggi saat ini ham- pir mencapai 18,5%. Dengan penaikan kuota tersebut, pe- merintah optimistis pada 2014 APK akan naik secara bertahap menjadi 25%. ‘’Ini bisa terjadi jika PTN te rus menambah kapasitas jumlah mahasiswa setiap tahun yang diiringi pula dengan pe- naikan kuota mahasiswa lewat SNMPTN,’’ ujar Djoko. Ketua Panitia SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto menam- bahkan penaikan jatah kursi PTN pada tahun ini masih berupa perkiraan. Hal itu ter- jadi karena banyak PTN yang mengalokasikan bangku kuliah di atas batas minimal (60%) dari angka total melalui SNMPTN yang ditetapkan Permendiknas No.34/2010. Namun, kata Ketua Majelis Rektor PTN Musliar Kasim, adanya peningkatan itu lantaran kebijakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini yang menerima mahasiswa 100% melalui SNMPTN. ‘’Ini juga positif karena bisa mem- buka akses kembali anak-anak yang pandai dari kalangan tidak mampu,’’ kata Musliar. Sebelumnya diberitakan, pa da 12 Januari lalu kuota SNMPTN pada 2011 naik dari 80 ribu menjadi 120 ribu kursi. Namun, Minggu (30/1), kuota itu kembali dinaikkan menjadi 165 ribu. (Bay/H-2) SEKILAS MI/SUSANTO Endang Rahayu S Menteri Kesehatan KUNJUNGAN MENDIKNAS: Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (kiri) berbincang dengan Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo ketika berkunjung di Kantor Media Group, Kedoya, Jakbar, kemarin. Kunjungan itu membahas persoalan buku tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beredar di sejumlah SMP di daerah. ANTARA/SAPTONO BANTU KORBAN MERAPI: Country Lead Monsanto Indonesia, Chris Peterson (kanan) memperagakan penggunaan alat pertanian di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ancaman Rabies kian Mencemaskan - ftp.unpad.ac.id fileke cuali Jembrana. Sementara itu, di Nias, kasus pertama kali ditemukan pada Februari 2010. Serupa dengan Bali, sebelumnya secara

  • Upload
    lamnga

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Umrah Segera Berstatus NegeriUNIVERSITAS Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Kepulauan Riau tidak lama lagi segera berstatus negeri. Perubahan status itu diusulkan pihak yayasan dengan dukungan pemerintah daerah. ‘’Perubahan itu sedang dalam proses pendampingan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas,’’ kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal seusai menyaksikan penandatanganan naskah serah terima aset berupa tanah kampus Umrah dan sumber daya manusia (SDM) antara Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dan Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso di Jakarta, Senin (31/1).

Setelah serah terima aset, kata Fasli, proses berikutnya adalah mendapat persetujuan penerimaan aset bersih dari Kementerian Keuangan, dan juga persetujuan SDM dari Kementerian Pendaya-gunaan Aparatur Negara. (Bay/H-2)

Monsanto Indonesia Beri Sumbangan

BESARNYA intensitas dan dampak letusan Gunung Merapi mendorong PT Branita Shandini atau Monsanto untuk membantu meringankan beban masyarakat dan anak-anak korban bencana. Bantuan kemanusiaan berupa paket perlengkapan sekolah dan peralatan pertanian senilai US$50 ribu (sekitar Rp450 juta) disa-lurkan melalui Wahana Visi Indonesia.

‘’Ini bentuk kepedulian dan spirit saling berbagi dari Monsanto bagi saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana,” ujar Chris Peterson, Country Lead Monsanto Indonesia, saat menye-rahkan bantuan di Jakarta, pekan lalu. Rhea Sianipar, Public Af-fairs Manager Monsanto Indonesia, menambahkan, tahun lalu pihaknya menyumbang US$121 ribu untuk kegiatan sosial di berbagai daerah. (*/H-2)

Ekowisata Gugusan Pulau DigarapKEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan pariwisata alam (ekowisata) gugusan pulau seperti di Maladewa. Rencananya, Indonesia akan menjadikan 10 gugusan kepulauan Nusantara sebagai ekowisata baru.

‘’Dari jumlah itu, ada dua yang diseriusi pemerintah, di antara-nya gugus Pulau Togean (Teluk Tomini, Sulawesi Utara), dan juga gugus Pulau Anambas (Kepulauan Riau),’’ kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Jakarta, Senin (31/1).

Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Riza Damanik mengatakan rencana itu bisa dipahami. ‘’Tapi secara faktual, resisten-si masyarakat di sekitar pulau itu masih tinggi.’’ (*/HA/H-2)

CORNELIUS EKO

PENULARAN penyakit rabies di Indonesia kian mengkhawatir-kan. Sepanjang 2010,

secara nasional terjadi 74.858 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), 195 di antara-nya berujung pada kematian aki bat rabies (lyssa).

Menteri Kesehatan Endang Ra hayu Sedyaningsih mema-par kan, kini kasus GHPR te lah menyebar di 24 provinsi. GHPR terbanyak di Bali de ngan 60.047 kasus dan kasus lyssa 82 orang, menyusul Su matra Utara de-ngan 3.150 GHPR dan lyssa 35, dan NTT dengan 2.783 GHPR dan 20 lyssa.

Artinya, tinggal sembilan da ri 33 provinsi di Indonesia yang belum terjangkit rabies, yakni Bangka Belitung, Kal-bar, DKI, Jateng, DIY, Jatim, NTB, Papua Barat, dan Papua. “Dalam lima tahun terakhir, kasus kematian (lyssa) akibat

rabies terus me ningkat. Bahkan Bali yang secara historis tidak endemik rabies malah meng-alami KLB (kejadian luar biasa) rabies sejak 2008,” ujar Endang seusai rapat koordinasi tingkat menteri membahas penang-gulangan rabies, kemarin, di Jakarta.

Grafik peningkatan kasus lyssa tergambar dari catatan Kementerian Kesehatan dalam rentang lima tahun. Pada 2006 terdapat 142 kasus lyssa, 2007 ada 104 kasus, 2008 terdapat 122 kasus, dan 2009 serta 2010 masing-masing ditemukan 195 kasus kematian.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Suswono meng ungkapkan, tiga daerah, yaitu Bali, Nias dan Maluku Teng gara Barat, telah meng-umumkan kondisi gawat daru-rat rabies lantaran kasus penu-laran dan kematian rabiesnya terus meningkat. Secara his-toris, Bali merupakan daerah rabies. Kasus rabies di Pulau

Dewata ditemukan pertama ka li di kawasan Kedonganan, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabu-paten Badung. Saat ini rabies te lah menyebar di delapan ka bupaten/kota yang di Bali, ke cuali Jembrana.

Sementara itu, di Nias, kasus pertama kali ditemukan pada Februari 2010. Serupa dengan Bali, sebelumnya secara histo ris daerah itu bebas rabies. Ada-pun kasus pertama di Kabupa-ten Maluku Tenggara Barat ter jadi di Pulau Larat, pada Juli 2010. Sebelumnya daerah itu juga bebas rabies.

Menurut Suswono, di keti-ga daerah tersebut transmisi pe nularan masih berlangsung dan belum bisa dihentikan. Hing ga sekarang, total terdapat 57.855 kasus gigitan anjing gila di Bali, 1.129 di Nias, dan 359 di Pulau Larat. Korban gigitan yang ditemukan positif rabies oleh dinas pertanian adalah 492 orang di Bali, 32 di Nias, dan 2 di Pulau Larat.

Kendati korban terus berja-tuhan akibat rabies dan belum ada tanda-tanda bisa teratasi, pemerintah tetap menolak wa cana pemberlakuan status KLB rabies secara nasional. ”KLB cukup di daerah. Kalau di umumkan secara nasio nal, bakal berdampak negatif ba-gi nama Indonesia,” sebut Men teri Koordinator Bidang Ke sejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Pemusnahan ditingkatkanGuna memutus mata rantai

penularan, kata Suswono, pe-

merintah menerapkan strategi pemusnahan (eliminasi) terba tas, di samping pemberian vaksin pada anjing. Saat ini di Bali sebanyak 144.037 ekor anjing su-dah dieliminasi dan 314.385 telah divaksin. Sementara itu, di Nias 28.243 anjing dielimina si dan 45 ribu divaksin serta 650 an jing dieliminasi dan 2.250 divaksin di Maluku Tenggara Barat.

Lantaran secara kultur di Bali anjing dianggap dekat dengan manusia, ke depan vaksinasi bakal lebih ditingkatkan. ”Tin-dakan eliminasi (anjing) juga telah mendapat respons kecam-an dari dunia,” tuturnya.

Untuk mencegah penularan, pemerintah juga telah mem-perketat lalu lintas hewan an-tardaerah. ”Yang juga kita was-padai saat ini adalah perlintasan anjing dari Sumatra ke Pulau Jawa, karena hampir semua daerah di Sumatra sudah ende-mik,” ujar Suswono. (OL/H-1)

[email protected]

12 RABU, 2 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAHUMANIORA

‘Engkau sarjana muda, resah tak dapat kerja, tak berguna ijasahmu. Empat tahun lamanya, bergelut dengan buku, sia-sia semuanya’

SEPENGGAL syair Iwan Fals pada lagu Sarjana Muda itu pas

untuk menggambarkan para pengantre ujian seleksi masuk di sebuah perusahaan broadcast di Jakarta, belum lama ini. “Ya, kali aja saya masuk. Ini juga udah keberapa kalinya tes di swasta, juga CPNS,” ujar Erik, 24, seorang pencari kerja, lulusan baru sebuah universitas negeri ternama.

Kenyataan itu sejalan dengan data Badan Pusat Statistik dua tahun terakhir yang memperlihatkan jumlah pengangguran terdidik tamatan studi diploma ataupun strata mencapai 1,1 juta orang. “Ini paradoks di Dunia Ketiga. Banyak yang susah dapat kerja sambil

mengeluhkan sedikitnya lowongan. Perusahaan pun susah mendapat talenta yang diinginkan. Ada gap di sini,” ungkap Human Resources Director of PT Danone Dairy Indonesia Asep Susilo di Jakarta, pekan silam.

Kesenjangan, kata Asep, lebih disebabkan minimnya akomodasi perguruan tinggi atas keterampilan entrepreneurship mahasiswa. Teori yang diperoleh di jalur pendidikan formal pun bukan jaminan bisa menjadi generasi tangguh untuk terjun di dunia kerja.

Karena itu, sebagai bagian dari dunia usaha, pihaknya mencoba meminimalisasi gap itu melalui Trust by Danone. Program itu merupakan ajang kompetisi bisnis berupa program simulasi mengenai tantangan bisnis untuk generasi muda. “Event berbasis entrepreneurship ini memberi mereka kesempatan untuk merasakan tantangan

dalam dunia kerja.”Ajang digelar dengan

pembentukan tim terdiri dari lima orang dengan posisi sebagai board of director (BOD) sebuah perusahaan internasional, yang terdiri atas CEO, direktur keuangan, direktur SDM, direktur pemasaran, dan direktur operasional. Mereka harus merumuskan dan memberikan solusi kreatif atas isu bisnis yang nyata.

Melalui program yang diikuti 33 tim terbaik dari 12 universitas itu dan akan diumumkan pemenangnya pada 10 Februari, generasi muda dapat melihat bisnis dari sudut pandang berbeda.

Bisnis bagi kaum muda, terutama mahasiswa, bisa menjadi hal yang sangat seru mengingat semangat dan kreativitas yang tinggi. Namun, Asep tak menyangkal program itu tak menyentuh langsung pada perbaikan sistem pendidikan nasional. (*/H-1)

MI/ROMMY PUJIANTO

MI/BAGUS H PRATOMO

GAJAH TESSO NILO: Lisa, gajah Flying Squad yang biasanya berpatroli untuk mengatasi konflik gajah dan manusia bersama tim WWF Riau, berjalan bersama anak keduanya di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin, (31/1). Tesso Nilo merupakan habitat alami bagi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) terbesar di Riau dengan populasi 200 ekor. Namun, keberadaan taman nasional ini terus terancam akibat perambahan hutan.

Mengasah Talenta Mahasiswa dalam Berbisnis

Bali, Nias, dan Maluku Tenggara Barat telah mengumumkan kondisi gawat darurat rabies lantaran kasus penularan dan kematian terus meningkat.

Ancaman Rabies kian Mencemaskan

Kuota Naik, APK bakal MeningkatMENINGKATNYA kapasi-tas mahasiswa yang diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nege ri (SN-MPTN) dari 120 ribu menja di 165 ribu diharapkan dapat me micu kenaikan angka parti-sipasi kasar (APK) jenjang pen-didikan tinggi.

‘’Ya, tentu saja ini positif ka-rena meningkatnya kuota pe-nerimaan ini juga bisa mening-katkan APK,’’ ujar Direktur Jen deral Pendidikan Tinggi Ke-menterian Pendidikan Nasio-nal Djoko Santoso, di Jakarta, kemarin.

Menurut Djoko, APK jenjang pendidikan tinggi saat ini ham-pir mencapai 18,5%. Dengan pe naikan kuota tersebut, pe-merintah optimistis pada 2014 APK akan naik secara bertahap menjadi 25%.

‘’Ini bisa terjadi jika PTN te rus menambah kapasitas jum lah mahasiswa setiap tahun yang diiringi pula dengan pe-naikan kuota mahasiswa lewat SNMPTN,’’ ujar Djoko.

Ketua Panitia SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto menam-bahkan penaikan jatah kursi PTN pada tahun ini masih berupa per ki raan. Hal itu ter-jadi kare na banyak PTN yang mengalo ka sikan bangku kuliah di atas batas minimal (60%) dari angka total melalui SNMPTN yang di tetapkan Permendiknas No.34/2010.

Namun, kata Ketua Maje lis Rektor PTN Musliar Ka sim, adanya peningkatan itu lan taran kebijakan Institut Tek nologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini yang menerima ma hasiswa 100% melalui SNMPTN. ‘’Ini juga positif karena bi sa mem-buka akses kembali anak-anak yang pandai dari ka langan tidak mampu,’’ kata Musliar.

Sebelumnya diberitakan, pa da 12 Januari lalu kuota SNMPTN pada 2011 naik dari 80 ribu menjadi 120 ribu kursi. Namun, Minggu (30/1), kuota itu kembali dinaikkan menjadi 165 ribu. (Bay/H-2)

SEKILAS

MI/SUSANTO

Endang Ra hayu SMenteri Kesehatan

KUNJUNGAN MENDIKNAS: Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (kiri) berbincang dengan Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo ketika berkunjung di Kantor Media Group, Kedoya, Jakbar, kemarin. Kunjungan itu membahas persoalan buku tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang beredar di sejumlah SMP di daerah.

ANTARA/SAPTONO

BANTU KORBAN MERAPI: Country Lead Monsanto Indonesia, Chris Peterson (kanan) memperagakan penggunaan alat pertanian di Jakarta, beberapa waktu lalu.