Upload
depe35
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teremndam
Citation preview
ANESTETIK INHALASI
Refresing Stase Anestesi-RS Islam Cempaka Putih
FarmakokinetikAnestesia bergantung pada kadar anestetik di SSP
Kadarnya ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi transfer anastetik dari alveoli paru darah jaringan otak
Kecepatan induksi bergantung pada kecepatan dicapainya kadar efektif anastetik di otak
Membran alveoli sangat mudah dilewati oleh zat anestetik Difusi dari alveoli ke aliran darah
Faktor Penentu Kecepatan Transfer Anestetik di Jaringan OtakKelarutan anestetik dalam darahKadar anestetik dalam udara inspirasiVentilasi paruKecepatan aliran darah paruPerbedaan Tekanan Parsial
Tekanan ParsialProporsi yang menggambarkan keadaan suatu gas yang berada dalam suatu campuran gas yang dihirup oleh pasien (udara inspirasi).Dapat diatur melalui vaporizer
KELARUTAN ANESTETIK DALAM DARAHDinyatakan dalam koefisien partisi darah/gas.Perbandingan antara kadar anestetik dalam darah dengan kadarnya dalam udara inspirasi pada saat dicapai keseimbangan.
Anestetik Sukar LarutN2O, desfluran, sevofluranKoefisien partisi rendahKetika berdifusi perlu sedikit molekul menaikkan tekanan parsial tek. Parsial dlm darah mudah naik induksi cepat
Anestetik Mudah LarutDietileter dan metoksifluraneKoefisien partisi tinggiKetika berdifusi perlu banyak molekul menaikkan tekanan parsial tek. Parsial dlm darah sulit naik induksi sangat lama
Kadar anestetik dalam udara inspirasiKadar anestetik dalam campuran gas yang dihirup menentukan tekanan maksimum yang dicapai di alveoli maupun kecepatan naiknya tekanan parsial di arteriKadar anestetik yang tinggi akan mempercepat transfer anestetik ke darah, sehingga akan meningkatkan kecepatan induksi anestesia.
Ventilasi ParuHiperventilasi mempercepat masuknya anestetik gas ke sirkulasi dan jaringan. Tetapi hal ini hanya nyata pada anestetik yang larut baik dalam darah seperti halotan dan dietileter
Kecepatan Aliran Darah ParuSemakin cepat aliran darah paru, semakin cepat pua pemindahan anestetik dari udara inspirasi ke darah.Tapi, hal ini akan memperlambat peningkatan tekanan darah arteri sehingga induksi anestesia akan lebih lambat, khususnya oleh anestetik dengan tingkat kelarutan sedang dan tinggi
Perbedaan Tekanan ParsialPerbedaan kadar anestetik dalam areri dan vena terutama bergantung pada ambilan anestetik oleh jaringan.Darah vena yang kembali ke paru mengandung anestetik yang lebih sedikit dari arteri.Semakin besar perbedaan keseimbangan dlm jaringan otak semakin lama tercapai.
FarmakodinamikDasar terjadinya stadium anestesi adalah adanya perbedaan kepekaan berbagai bagian SSP terhadap anastetikSel-sel substansial gelatinosa dikornu dorsalis di medula spinalis peka sekali terhadap anestetikPenurunan aktifitas neuron didaerah ini menghambat transmisi sensorik dari rangsang nosiseptik tahap analgesia (stadium I)
Aktivitas neuron yang kompleks pada kadar anestetik yang lebih tinggi. penghambatan berbagai neuron inhibisi dan mudahnya pelepasan neurotransmitter eksitasi. (stadium II)Depresi hebat pada jalur naik di sistem aktivasi retikular dan penekanan aktivitas refleks spinal (stadium III).
KADAR ANESTETIK MINIMUM (KAM)Hubungan antara dosis dan respon sulit ditentukan sulit meghitung kadar anestetik di otak.Kadar anestetik yang masuk ke paru kadar di hitung melalui alveolus.KAM : kadar anestetik yang dinyatakan dalam persen tekanan parsial terhadap tekanan 760 mmHg, yang membuat 50% orang tidak bereaksi ketika diberi suatu rangsang nyeri.
Umumnya orang emerlukan 0,5-1,5 KAM untuk anestesia.Turun usia lanjut, hipotermia, penggunaan obat2 tambahan (opioid analgesik, simpatolitik, ata hipnotik sedatif)KAM tdk dipengaruhi : BB, jenis kelamin, dan tinggi badan.
EFEK SAMPING dan TOKSISITASDeliriumMuntahdepresi napaspenumpukan lendir penekanan fungsi mukosilierGang. Fungsi hatidll
OBAT-OBAT ANESTETIK INHALASINitrogen Monoksida (N2O)SiklopropanEterHalotanEnfluranIsofluranDesfluranSevoluranFluroksenXenon
NITROGEN MONOKSIDA (N2O)Gas yang tdk berwarna, tdk bau, tdk berasa, lebih berat dari udara.Mudah terbaka eter (ledakan)Anestetik yg sukar larut dlm darah kurang kuat sekarang pembawa zat anestetik lain.Kelarutan buruk masa induksi cepat dicapai dan cepat dilewati.
Relaksasi otot kurang aik + obat pelumpuh otot.Kurang mendepresi kotraktilitas jantung peredaran darah tdk tergangguAnestesia lama : mual, muntah, kesadaran lambat.N2O memiliki efek analgesia yg baik (20% dlm oksigen = 15 g morfin)Kadar optimum sekitar 53%Eksresi : paru-paru
SIKLOPROPANAnestetik inhalasi yang kuat, berbentuk gas, bau spesifik, tdk berwarna.Mudah terbakar dan meledak sist. Lingkar tertutup.1% menimbulkan analgesia tanpa hilang kesadaran
Efek samping- depresi pernapasan ringan- fibrilasi atrium- aritmia atrioventrikuler- ekstrasistol ventrikuler- mudah terjadi perdarahan- masa pemulihan mual, muntah, delirium
Tdk menghambat kontraktilitas otot jantung dan tekanan arteri tetap/sedikit meningkat syok
ETER/DIETILETERCairan tdk berwarna yg mudah menguap, berbau tdk enak, mengiritasi sal. Nafas, mudah terbakar dan meledak.Udara terbuka teroksidasi menjadi peroksida dan bereaksi dengan alkohol membentuk asetaldehida eter yg terbuka beberapa hari sdh tdk baikKelebihan : murah, relatif tdk toksik, dpt digunakan dgn peralatan sederhana.
Anestetik kuatAnalgesik kuat 10-15% dlm darah (sadar)
Efek samping- Kadar tinggi relaksasi otot, hamatan neuromuskular- Iritasi sal nafas- rangsang sekresi kel. Bronkus- salivasi- dilatasi pembuluh darah- ginjal vasokonstriksi GFR menurun- mual, muntah
Eksresi : paru, sebagian kecil malalui urine, keringat, air susu.Penggunaan : tdk dianjurkan pada pembedahan kauterisasi
HALOTANCair, tdk berwarna, berbau enak, tdk mudah meledak dan terbakar.Anestetik kuat tapi analgesik lemah.Secara langsung menghambat otot jantung dan otot polos pembuluh darah serta menurunkan aktivitas saraf simpatis.Penurunan td :a. depresi langsung dari miokardb. dihambatnya refleks baroreseptor terhadap hipotensi
Efek Samping- bradikardi- refleks vagal meningkat- vasodilatasi pemlh darah otot dan otak- aritmia jantung +agonis adrenergik1. ventilasi memadai2. kadar epi < 1:100.0003. dosis dewasa , 10 ml dl larutan 1:100.000 dlm 10 menit atau 30 ml dlm 1 jam
Penggunaan berulang dapat menyebabkan nekrosis hati, dengan gejala anoreksia, mual, dan muntahEksresi : 20 % metabolisme tubuh urine
ENFLURANAnestetik eter berhalogen yang tidak mudah terbakarFase induksi relatif lambatSekresi kel saliva dan bronkus hanya sedikit tdk perlu artropin pra anestetikRelaksasi otot rangka lebih baik daripada halotan dosis pelumpuh otot non depol diturunkanKadar tinggi:Depresi kardiovaskularPerangsangan sSPRelaksasi otot rahim perdarahan pasca persalinanHipokarbia pola frek EEG meningkat kejang
Eksresi : paru-paru dan di hati (ion flour)Ion flour tdk mengganggu fungsi ginjal amanEfek samping pasca pemulihan:- menggigil hipotermia- gelisah- delirium- mual- muntah- depresi napas
ISOFLURANHalogenasi eter yg pada dosis anestetik atau subanestetik menurunkan laju metabolisme otak terhadap oksigen, tetapi meninggikan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.Hal ini dapat dikurangi dengan teknik anestesia hperventilasi, sehingga isofluran banyak digunakan untuk bedah otak.
Efek terhadap jantung dan curah jantung minimal gang. KoronerIsofluran dengan konsentrasi >1% terhadap uterus hamil relaksasi & kurang responsif dengan oksitosin perdarahan pasca persalinan.
DESFLURANCairan yang mudah terbakar, tapi tdk mudah meledak, tdk korosif pd logam, sulit menguap.Induksi pemulihan cepat (5-10 menit penghentian obat rangsang verbal +)Sifat iritatif :- batuk, sesak napas, spasme laring tdk digunakan untuk induksi)
SEVOFLURANBau tdk menyengat, dan tdk merangsang jalan napas.Efek kardiovaskular stabil, jarang aritmiaKerugian: zat yg tdk stabil terurai menjadi zat nefrotoksik
Terima Kasih
**********************************