29
Erwin Kresnoadi Bagian / SMF Anestesi FK UNRAM / RSU Prov NTB

ANESTESI UMUM.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANESTESI UMUM.ppt

Erwin Kresnoadi

Bagian / SMF AnestesiFK UNRAM / RSU Prov NTB

Page 2: ANESTESI UMUM.ppt

Anestesi hilangnya sensasi sakit. Pada GA hilangnya rasa sakit terjadi pada

seluruh tubuh disertai hilangnya kesadaran yg bersifat reversibel.

Anestesi dibagi menjadi dua golongan besar anestesi umum & anestesi lokal.

Anestesi umum dpt diberikan scr inhalasi, intravena, intramuskuler, subkutan, per-oral, per-rektal.

Page 3: ANESTESI UMUM.ppt

Pada GA penekanan SSP yg menurun secara ireguler.

Urut-urutan SSP yg terdepresi corteks dan pusat psikis, basal ganglia dan cerebelum, MS, MO.

Dengan ditemukannya obat-obat anestesi yang baru definisi GA tidak sesederhana sebagai suatu “depresi SSP yang menurun”.

Kemampuan utk memberikan keadaan tidur terpisah dari keadaan analgesia & relaksasai otot menyebabkan dikenalnya keadaan anestesi seimbang (balans anestesi )

Page 4: ANESTESI UMUM.ppt

Colloid Theory (1875). Lipid Solubility Theory (1899). Surface Tension atau Adsorpsion

Theory (1904). Cell Permeability Theory (1907). Biochemical Theories (1952). Neurophysiologic Theories (1952). Physical Theories (1961). Multiple Mechanistic Theories (1967).

Page 5: ANESTESI UMUM.ppt

Obat anestesi inhalasi dpt berbentuk gas N2O, cyclopropane & ethtylene.

Yg berbentuk cair melalui alat penguap akan diubah menjadi gas.

Obat anestesi inhalasi berbentuk cair dibagi jadi dua golongan besar gol. halogen hidrokarbon misalnya halotan & halogen eter yang contohnya eter, enflurane, isoflurane, desfluran & sevofluran.

Teknik anestesi umum inhalasi bisa dilakukan dgn napas spontan sungkup muka, nafas spontan diintubasi, nafas spontan dengan laringeal mask, nafas spontan dengan COPA (Cuffed Oropharyngeal Airway) / nafas kendali diintubasi.

Page 6: ANESTESI UMUM.ppt

Obat anestesi intravena tiopental, propofol, ketamine, etomidate, midazolam, diazepam.

Obat anestesi yg dpt diberikan secara intramuskuler ketamin, diazepam, midazolam.

Yg dpt diberikan per-rektal eter oil, ketamine, pentotal.

Yg dpt diberikan secara oral ketamin & midazolam.

Page 7: ANESTESI UMUM.ppt

Infant & anak-anak. Operasi yg luas. Pasien dgn kelainan mental. Bila pasien menolak anestesi lokal. Operasi yg lama. Operasi dimana dgn anestesi lokal tdk praktis &

tdk menguntungkan. Pasien dlm terapi anti coagulant. Pasien yg alergi terhadap obat anestesi lokal.

Page 8: ANESTESI UMUM.ppt

Analgesia :Terjadi hambatan sensoris, di sini stimulasi nyeri dihambat scr sentral shg tdk dpt diartikan di korteks serebri. Analgesia bisa terjadi dlm berbagai tingkatan dimulai dgn light analgesia (stadium I) sampai true analgesia dimana semua sensasi hilang.

Relaksasi:Terjadi krn adanya hambatan motoris & hambatan refleks. Pada hambatan motoris terjadi depresi area motorik di otak & hambatan impuls efferent terjadi relaksasi otot skelet. Efek depresi motoris ini tergantung dari kedalaman anestesi, dimana otot pernafasan / diafragma yang paling akhir ditekan. Pada hambatan refleks, terjadi penekanan refleks misalnya ada sistim respirasi utk mencegah brokhospasme, laringospasme, pembentukan mukus. Pada sirkulasi utk mencegah terjadinya aritmia & pada gastrointestinal utk mencegah mual, muntah.

Hipnotik:Terjadi hambatan mental. Ada beberapa tingkatan dimulai dari tenang, sedasi, light sleep / hipnosis, deep sleep / narkosis, complete anaesthesia, & terakhir terjadi depresi medulla oblongata.

Page 9: ANESTESI UMUM.ppt

Contoh obat anestesi seimbangAnestesi inhalasi Anestesi intravena

Hipnotik N2O, halotan, enfluran, isofluran, sevofluran. Pentothal, Propofol, Diazepam, Midazolam, Ketamine.

Analgetik Narkotik analgetik (Petidin, Morphin, Fentanyl, Sufentanil, Alfentanil).

Narkotik analgetik.

Relaksasi Semua obat pelemas otot (Succinylcholine, Rocuronium, Vecuronium, Atracurium)

Semua obat pelemas otot.

Page 10: ANESTESI UMUM.ppt

Suatu anestetik inhalasi disebut ideal baunya menyenangkan & tdk mengiritasi jalan nafas, kelarutan rendah, tdk toksik pada organ, efek samping kardiovaskuler & respirasi minimal, efek pada SSP reversibel tanpa efek stimulant, efektif pada oksigen konsentrasi tinggi, dpt digunakan dgn vaporizer standar.

Page 11: ANESTESI UMUM.ppt

Anestetik gas : N2O dan cyclopropane. Anestetik volatil : eter, halothane,

enflurane, isoflurane, sevoflurane dan desflurane.

Page 12: ANESTESI UMUM.ppt

MAC Compared with Anesthetic ConcentrationAgent MAC Induction Concentration (Vol%) Maintenance Concentration (Vol%)

Methoxyflurane

Halothane

Isoflurane

Enflurane

Ether

Cyclopropane

Nitrous oxide

0.16

0.76

1.12

1.68

1.92

9.2

105.0

Up to 3

2-4

2-4

2-5

10-30

20-50

Up to 80

0.2-1.0

0.5-2.0

1.0-3.0

1.5-3.0

4-15

10-20

Up to 80

Page 13: ANESTESI UMUM.ppt

Clinical pharmacology of inhalational Anesthetics.N2O Halothane Methoxyflurane Enflurane Isoflurane Desflurane Sevoflurane

Cardiovascular

Blood Pressure

Heart rate

Systemic vascular resistance

Cardiac output*

N/C

N/C

N/C

N/C

N/C

N/C

N/C

N/C or

N/C or

N/C

Respiratory

Tidal volume

Respiratory rate

PaCO2

Resting

Challenge

N/C

Cerebral

Blood flow

Intracranial pressure

Cerebral metabolic rate**

Seizures

Neuromuscular

Nondepolarizing blockade***

Renal

Renal blood flow

Glomerular filtration rate

Urinary output

?

?

?

?Hepatic blood flow Metabolism(%)***** 0.004 15-20 50 2-5 0.2 < 0.1 2-3* = Controlled ventilation; ** = CMRO2 would increase with enflurane-induced seizure; *** = Depolarizing blockade is probably also prolonged by these agents, but this is usually not clinically significant; ***** = Percentage of absorbed anesthetic undergoing methabolism; N/C = No Change; ? = Uncertain.

Page 14: ANESTESI UMUM.ppt

Sangat berguna dlm GA laringoskopi & intubasi jadi lebih mudah serta menghindari cedera, digunakan selama operasi dgn ventilasi kendali.

Disebut Pelumpuh otot ideal termasuk golongan non depolarisasi, onset cepat, mula kerja singkat, pemulihan cepat, potensi tinggi, tdk kumulatif, metabolitnya tdk aktif, tdk ada efek kardiovaskuler, tdk ada pelepasan histamin, dpt dilawan dng anticholinesterase.

Terminologi dlm pelumpuh otot :ED 50 : dosis yang dapat melumpuhkan 50%

kekuatan otot.ED 90 : dosis yang dapat melumpuhkan 90%

kekuatan otot. Onset : interval antara mulai penyuntikkan sampai

efek maksimal.

Page 15: ANESTESI UMUM.ppt

Depolarizing : suxamethonium, suksamethonium halides, decamathonium

Non depolarizing : tubocurarine, pancuronium, alcuronium, gallamine, vecuronium

Page 16: ANESTESI UMUM.ppt

Pelumpuh otot Nondepolarisasi tdk menimbulkan fascikulasi, efeknya menurun dgn obat anticholinesterase, obat pelumpuh otot golongan depolarisasi, penurunan suhu tubuh, epinephrine, acetylcholine. Efeknya meningkat dgn obat pelumpuh otot non-depolarizing, anestetika volatile.

Ppelumpuh otot depolarisasi menyebabkan faskiculasi otot. Efeknya meningkat dgn anticholinesterase , acetylcholine, hipotermi.

Page 17: ANESTESI UMUM.ppt

Pada suatu keadaan, obat golongan depolarizing dpt berefek non depolarizing, dual block / biphasic block.

Relaksasi otot disebabkan : central, anestesi umum, perifer (local nerve block) & pelumpuh otot.

Relaksan yg dipakai di klinik pada umumnya highly ionized & terbatas pada cairan ekstra seluler.

Page 18: ANESTESI UMUM.ppt

Penggunaan : untuk induksi obat tunggal pada operasi singkat tambahan pada obat inhalasi lemah tambahan pada regional anesthesia sedasi Cara pemberian: obat tunggal untuk induksi / operasi singkat suntikan berulang (intermittent) diteteskan perinfus

Page 19: ANESTESI UMUM.ppt

Comporative Pharmacology of Intravenous Induction Agents Agent Induction Cardio

Vascular

Respirratory Analgesia Amnesia Emergence

Pentothal

(Thiopental)

Smooth / rapid Dpression Transient depression None Minimal Smooth / rapid

Ketamine Excitatpry / rapid Stimulation Minimal Yes Minimal Stormy / intermediate

Etomidate Smooth / rapid None Transient depression None Minimal Smooth / rapid

Propofol Smooth / rapid / pain

Depression Depression None Minimal Smooth / rapid

Diazepam Smooth / slow / pain

Mininal Depression None Yes Smooth / prolonged

Midazolam Smooth / intermediate

Vasodilatation Depression None Yes Smooth / rapid

Alfentanil Smooth / rapid / rigidity

Depression Depression Yes Minimal Smooth / rapid

Sufentanil Smooth / rapid / rigidity

Minimal Depression Yes Minimal Smooth / intermediate

Adapted from White PF : Clinical Use of Newer Intravenous Induction Drugs, Cleveland, IARS, Review Course Lectures, 1988 : 102-112.

Page 20: ANESTESI UMUM.ppt

Usia.Variabel penting dlm kerja obat. usia 40 tahun keatas efek narkotik & sedatif akan meningkat, sedang rasa sakit berkurang dgn meningkatnya usia. Keadaan ini n akibat dari menurunnya persepsi nyeri, kepekaan terhadap rangsang sensorik menurun. Aktifitas refleks jalan nafas menurun.

Temperatur.Setiap kenaikan suhu 1°C maka basal metabolisme akan naik 12%.

Emosi.Kemungkinan merupakan penyebab terbanyak kenaikan laju basal metabolisme pre anestesi. Takut & tegang meningkatkan kepekaan terhadap rasa sakit.

Penyakit.Penderita penyakit khronis & gizi buruk akan mudah mengalami kelebihan dosis obat, seperti morphine. Pada anemia dosis obat harus dikurangi.

Page 21: ANESTESI UMUM.ppt

KOMPLIKASI DURANTE ANESTESI Respirasi: obstruksi jalan nafas, respirasi

abnormal, batuk, apnea, singultus, spasme (laringospasme, bronchospasme).

Kardiovaskuler: hipotensi, hipertensi, emboli, disritmia sampai henti jantung.

Thermic: hypothermia, hyperthermia Awareness during operation 

Page 22: ANESTESI UMUM.ppt

Respirasi: atelektasis, pneumothorax, aspirasi pneumonitis Kardiovaskuler : hipotensi, hipertensi, decompensatio

cordis Mata: laserasi cornea, blepharospasm Cairan tubuh: hipovolemia atau hipervolemia Neurologi: kejang, bangun lambat, trauma syaraf perifer Menggigil Malignant hyperthermia Mimpi buruk Gaduh-gelisah Muntah

Page 23: ANESTESI UMUM.ppt

Anatomi : lubang hidung sempit rongga hidung berbentuk corong, makin kedalam makin

sempit lidah besar rima glottis tinggi vocal cord miring epiglotis sempit dan berbentuk U terbalik cricoid ring sempit tulang rusuk lebih datar gerakan kurang bebas abdomen lebih besar dari thoraks

Page 24: ANESTESI UMUM.ppt

◦ Fungsi hepar, ren dan CNS belum sempuma sulit menentukan dosis obat

◦ Neonatus sangat peka terhadap CNS depressant, setelah usia 1 bulan kurang peka.

◦ Up take agent: inhalasi cepat pada neonatus dan anak, i.m tak dapat dipercaya

Page 25: ANESTESI UMUM.ppt

Patologi : neonatus lebih toleran terhadap

pembedahan infants & child sering terdapat kelainan

Kongenital

Psikologi : infants: respons emosionsl minimal umur 1-2 tahun hipersensitif

Page 26: ANESTESI UMUM.ppt

Fisiologi : Kardiovaskuler :

◦ jantung lebih besar, karena LAH dan LVH◦ cardiac output berkurang, heart rate menurun◦ lumen pembuluh darah menyempit karena

atherosclerosis tahana vaskuler meningkat◦ tekanan darah meningkat◦ aliran darah lambat

Respirasi :◦ fungsi ventilasi terganggu akibat degenerasi jaringan

paru, dinding thoraks kaku◦ tidal volume turun◦ vital capacity turun, FEV 1 turun: 20-30 ml/tahun◦ residual volume turun: 10-20 ml/tahun◦ PaO2 turun: PaO2 = 109 mmHg - 0,43 x umur, tak tahan

hipoksia dan hiperkarbia

Page 27: ANESTESI UMUM.ppt

Ginjal :◦ aliran darah ginjal turun fungsi ekskresi terganggu◦ GFR turun◦ protein binding turun

Hepar :◦ hepatic blood flow turun ◦ ekskresi terganggu◦ hepatobiliar function menurun biotransformasi turun

Susunan syaraf pusat:◦ refleks protektif turun, seperti batuk◦ peka terhadap analgetik dan narkotik

Page 28: ANESTESI UMUM.ppt

Farmakologi : Fungsi hepar menurun : biotransformasi terganggu Fungsi ginjal menurun Protein plasma binding turun kebutuhan obat yg

terikat dlm albumin turunAnatomi :

otot atrofi kulit keriput, elastisitas berkurang

Patologi :Fungsi organ menurun kelainan organ

Page 29: ANESTESI UMUM.ppt