Upload
anggit-prakasiwi
View
20
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lp angina pectoris
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA PASIEN DENGAN UNSTABLE ANGINA PEKTORISA
Definisi
Angina pektoris tak stabil didefinisikan sebagai perasaan tidak enak didada (chest discomfort)
akibat iskemia miokard yang datangnya tidak tentu,dapat terjadi pada waktu sedang melakukan
kegiatan fisik atau dalam keadaanistirahat. Perasaan tidak enak ini dapat berupa nyeri, rasa
terbakar atau rasatertekan. Kadang-kadang tidak dirasakan di dada melainkan di leher,
rahang bawah, bahu, atau ulu hati (Kabo dan Karim, 2008).Angina pektoris tak stabil adalah
suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang berada di antara angina pektoris stabil
dan infark miokardakut (Anwar, 2004).
Manifestasi klinik
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai denganangina disebut silent
ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina. Biasanya penderita
merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasasakit di bawah tulang dada (sternum). Nyeri juga bisa
dirasakan di :
a) bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
b) punggung
c) tenggorokan, rahang atau gigi
d) lengan kanan (kadang-kadang).Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak
nyaman dan bukannyeri.
Yang khas adalah bahwa angina:
a) dipicu oleh aktivitas fisik
b) berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
c) akan menghilang jika penderita beristirahat.
d) Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatantertentu.
Angina seringkali memburuk jika:
a) aktivitas fisik dilakukan setelah makan
b) cuaca dingin
c) stres emosional.
Pembagian Angina
Beberapa orang mengatakan bahwa perasaan tidak nyaman pada angina sangat sulit untuk dilukiskan dan bisa
diceritakan dari mana datangnya. Gejala seperti mual, fatigue, nafas pendek,berkeringat, nyeri kepala ringan, atau
kelemahan bisa juga terjadi. Walaupun demikian tanda dangejala yang timbul sangat dipengaruhi oleh jenis dari
angina itu sendiri:
a. Angina Stableyang tergolong dalam angina pekktoris stabil adalah sakit dada yang timbul saat
melakukanaktifitas, rasa sakit tidak lebih dari 15 menit dan hilang dengan istirahat. Nyeri
danketidaknyamanan memiliki karakteristik: Terjadi ketika jantung harus bekerja lebih keras,biasanya
selama aktivitas fisik, bisa diperkirakan datangnya, setiap episode nyeri memilikikemiripan, atau cenderung
sama, biasanya berlangsung singkat (5 menit atau kurang), menurunatau hilang dengan istirahat atau obat
angina, terasa seperti kembung atau indigestion, bisadirasakan seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan,
punggung atau tempat lain.
b. Angina UnstableUnstable Angina merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan.
Ciriangina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakanmasalah yang
serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadiatau nyeri timbul ketika
sedang beristirahat). Perubahan tersebut biasanya menunjukkanperkembangan yang cepat dari penyakit
arteri koroner, dimana telah terjadi penyumbatan arterikoroner karena pecahnya suatu ateroma atau
terbentuknya suatu bekuan.Resiko terjadinyaserangan jantung sangat tinggi. Unstable angina merupakan
suatu keadaan daruratKarakteristik nyeri dan ketidaknyamanan meliputi: Sering terjadi saat istirahat, ketika
tidur dimalam hari, atau dengan aktivitas ringan, tidak bisa diperkirakan datangnya, gejala lebih parahdan
lebih lama (sekitar 30 menit) dibanding angina stable, biasanya tidak hilang dengan istirahatatau obat
angina, gejala dapat semakin memburuk, merupakan tanda bahwa serangan jantung(AMI) akan segera
terjadi.
c. Angina variantVariant Angina merupakan akibat dari kejang pada arteri koroner yang besar dipermukaan
jantung. Disebut variant karena ditandai dengan nyeri yang timbul ketika penderitasedang istirahat, bukan
pada saat melakukan aktivitas fisik perubahan tertentu pada EKG.Karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan
meliputi: Biasanya terjadi saat istirahat dan selamamalam hari atau pagi buta, cenderung untuk menjadi
parah, berkurang dengan obat angina.
Patofisiologi
a. Mekanisme timbulnya angina pektoris tidak stabil didasarkan pada ketidakadekuatan supply
oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan
lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner).
b. Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada
faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis
merupakan penyakit arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja
suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan
meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner berdilatasi dan megalirkan lebih
banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami
kekakuan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon
terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai
darah) miokardium.
c. Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksida) yang
berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini
dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat
penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini
belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila
penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke
koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk
memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang
menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila keutuhan energi sel-sel
jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi
oksidatif untuk membentuk energi.
d. Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon
terhadap respons terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miocard di jantung.
Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, rahang, dan daerah abdomen.
e. Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan oksigen juga akan meningkat.
Apabila kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang sehat, maka arteri-arteri koroner
akan berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak oksigen kepada jaringan. Akan tetapi jika
terjadi kekakuan dan penyempitan pembuluh darah seperti pada penderita arteosklerotik dan
tidak mampu berespon untuk berdilatasi terhadap peningkatan kebutuhan oksigen.
Terjadilah iskemi miocard, yang mana sel-sel miocard mulai menggunakan glikolisis
anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan ini sangat tidak efisien
dan menyebabkan terbentuknya asalm laktat. Asam laktat kemudian menurunkan PH
Miocardium dan menyebabkan nyeri pada angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel
jantung berkurang (istirahat, atau dengan pemberian obat) suplay oksigen menjadi kembali
adekuat dan sel-sel otot kembali melakukan fosforilasi oksidatif membentuk energy melalui
proses aerob. Dan proses ini tidak menimbulkan asam laktat, sehingga nyeri angina mereda
dan dengan demikian dapat disimpulkan nyeri angina adalah nyeri yang berlangsung singkat
(Corwin, 2000)