Upload
ayaaora
View
247
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
1/31
LAPORAN SURVEI
GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
Survei Konsumsi Pangan Di a!an Sunan Ka!i"aga Da!am RT #$% R& #'
Ke!ura(anDino)o Ke*ama+an Lo,o-,aru Ko+a Ma!ang .engan /oo. /re0uen*)
1uan+i+)
Disusun O!e(2
Sa3i!a Na"a( 4564##4##444#$5
Ana &i.)a,a+i 4564##4#4444#$5
Ri.(,an /au7i 4564##4#4444#55
Ri-a Ersa!ia Pur3asari 4564##4#4444#6#
A"eng D)a( Kurnia,a+i 4564##4#'444#48
Ke!as A
URUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
/AKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS 9RA&IAYA
MALANG
Mei: 5#4;
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
2/31
9A9 I
PENDAHULUAN
1; La+ar 9e!a-ang
Pangan merupakan salah satu dari 3 kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi
untuk dapat mempertahankan hidup yang mana pangan bisa didapatkan dari mengkonsumsi
langsung suatu komoditas pangan atau bisa juga dengan melakukan pengolahan tertentu
terhadap suatu komoditas menjadi pangan siap konsumsi.Pangan menyediakan senyawa-
senyawa yang dikenal sebagai zat gizi dengan berbagai jenis yang memiliki fungsi-fungsi
tertentu terhadap tubuh.Pangan bisa diperoleh dari hewan (pangan hewani) dan juga
tumbuhan (pangan nabati) (Brady, !"#).
Pola konsumsi pangan dari masyarakat pada suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti budaya dan adat istiadat, kondisi geografis wilayah, agama dan
keper$ayaan, kebiasaan, penghasilan, tingkat pendidikan, dan faktor lainnya. %ntuk
mengetahui pola konsumsi suatu masyarakat pada wilayah tertentu dalam kurun waktu
tertentu maka dilakukan sur&ei langsung ke masyarakat untuk mendata pola konsumsi,
frekuensi konsumsi, dan data keluarga lainnya seperti tingkat penghasilan, usia, dan tingkat
pendidikan, sehingga dapat dianalisis hubungan kondisi keluarga seperti jumlah anggota
keluarga, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan usia terhadap pola kunsumsi keluarga
tersebut.
'ur&ei konsumsi pangan merupakan kegiatan pengumpulan &ariable yang berkaitan
dengan apa yang dimakan dan diminum, seberapa banyak, &ariasi, dan frekuensi sehingga
akan dapat diketahuai rata-rata asupan gizi beserta ke$ukupan dan kebutuhannya. 'ur&ei
konsumsi pangan dapat dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif, serta kombinasi
kualitatif dan kuantitatif. etode kualitatif meliputi metode pengukuran dan pen$atatan
frekuensi makanan, dietary history, danfood list, sedangkan metode kuantitatif meliputifood
recall* jam, perkiraan makanan (estimated food records), penimbangan makanan, danfood
a$$ount (+asniyati, *). ood freuen$y method (metode frekuensi makanan) adalah
metode yang dilakukan untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan
makanan atau makanan jadi selama periode tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan.etode ini dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi pangan perorangan.Food
frequencymethodsering digunakan dalam sur&ey konsumsi pangan karena relati&e murah dan
sederhana, tidak membutuhkan latihan khusus, serta dapat membantu menjelaskan hubungan
antara penyakit dengan kebiasaan makan (/idiatama, 3).
2; Tu"uan
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
3/31
%ntuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat di 0 1e$.2owokwaru dengan
menggunakan metode food freuen$y uantity.
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
4/31
9A9 II
TINAUAN PUSTAKA
1; Po!a Konsumsi Pangan
enurut Baliwati (*), konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang
dimakan oleh seseorang atau kelompok dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu.
1onsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan indi&idu se$ara biologis,
psikologi maupun sosial. ujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan
makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. ujuanpsikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan
sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat.
1onsumsi pangan dan gizi $ukup serta seimbang merupakan salah satu faktor penting
yang menentukan tingkat kesehatan dan intelegensia manusia, sebab tingkat ke$ukupan
gizi seseorang dapat mempengaruhi keseimbangan perkembangan jasmani dan rohani
yang bersangkutan.
Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran
mengenai jenis, frekuensi dan jumlah bahan pangan yang dimakan tiap hari oleh satuorang atau merupakan $iri khas untuk sesuatu kelompok masyarakat tertentu ('antoso,
*).1onsumsi pangan berkaitan dengan masalah gizi dan kesehatan, ukuran
kemiskinan, serta peren$anaan dan produksi daerah. 1onsumsi masyarakat terhadap
pangan dapat dilihat dari ke$enderungan masyarakat mengkonsumsi jenis pangan
tertentu. 'e$ara umum faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah faktor
ekonomi (pendapatan dan harga), faktor sosio budaya dan religi (+ardinsyah,).
1onsumsi pangan keluarga merupakan kebutuhan anggota keluarga terhadap
pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
1etersediaan pangan keluarga juga mempengaruhi jumlah dan banyaknya konsumsi
makan anggota keluarga. 'emakin baik ketersediaan pangan suatu keluarga,
memungkinkan terpenuhnya seluruh kebutuhan gizi.
enurut 'antoso (*), tingkat ke$ukupan energi dan protein keluarga dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan rumah tangga. 4pabila seseorang
atau kelompok orang (rumah tangga5keluarga) mengkonsumsi energi dan protein kurang
dari 67 angka ke$ukupan (recommended dietary allowance), maka seseorang atau
kelompok orang (rumah tangga5keluarga) tersebut dikatakan konsumsi pangannya
kurang5tidak $ukup dan tergolong rawan pangan (tidak tahan pangan). 0epkes (!!#)
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
5/31
mengklasifikasikan tingkat ke$ukupan energi dan protein ke dalam lima golongan, yaitu
defisit tingkat berat (867), defisit tingkat sedang (6-6!7), defisit tingkat ringan ("-
"!7), normal (!-!7) dan lebih (97).
2; Survei Konsumsi Pangan
'ur&ei konsumsi pangan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui informasi tentang konsumsi pangan seseorang atau keluarga.Penilaian
konsumsi makanan se$ara umum bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan
gambaran tingkat ke$ukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah
tangga dan perorangan serta fa$tor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan
tersebut. 'edangkan se$ara lebih khusus bertujuan untuk menentukan tingkat ke$ukupan
konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, menentukan status kesehatan dan
gizi keluarga dan indi&idu, menentukan pedoman ke$ukupan makanan dan program
pengadaan pangan, sebagai dasar peren$anaan dan program pengembangan gizi serta
digunakan untuk menentukan perundang-undangan yang berkenaan dengan makanan,
kesehatan dan gizi masyarakat ('uparaisa, ).
Berdasarkan jenis data yang diperoleh, maka sur&ey konsumsi pangan dibedakan
menjadi sur&ey konsumsi pangan se$ara kuantitatif dan sur&ey konsumsi pangan se$ara
kualilatif.'ur&ei konsumsi pangan se$ara kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi sedangkan sur&ei se$ara kualitatif bertujuan untukmengetahui frekuensi makan, kebiasaan makan (food habit), jenis pangan, serta $ara
memperolehnya. 0ata-data yang perlu dikumpulkan dalam melakukan sur&ei konsumsi
pangan se$ara kualitatif meliputi: jenis pangan yang dikonsumsi, frekuensi konsumsi
masing-masing jenis pangan, tempat asal pangan, $ara penyimpanan, penyiapan dan
pemasakan makanan.Penilaian konsumsi pangan se$ara kualitatif dilakukan dengan
membandingkan konsumsi makanan responden dengan standar ke$ukupan yang
dianjurkan ('uhardjo ;
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
6/31
(food frequency method), metode pendaftaran makanan (food list method) dan metode
telepon ('upariasa, ).
Pemilihan metode yang digunakan untuk sur&ei konsumsi pangan ditentukan oleh
beberapa fa$tor, yaitu tujuan penelitian, jumlah responden yang diteliti, ketersediaan dana
dan tenaga kerja, tingkat kemampuan pengumpul data, serta ketersediaan fasilitas dan
peralatan yang dibutuhkan.
3; Me+o.e /re-uensi Ma-anan
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
7/31
=izi (41=) adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi (4lmatsier, !).
'tandar ke$ukupan gizi di >ndonesia pada umumnya masih menggunakan standard
makro, yaitu ke$ukupan kalori (energy) dan ke$ukupan protein, sedangkan standard
ke$ukupan gizi se$ara mikro seperti ke$ukupan &itamin dan mineral belum banyak
diterapkan.41= yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, akti&itas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti
kehamilan dan menyusui.(4lmatsier, !).
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
8/31
9A9 III
METODOLOGI
1; /aktu : inggu, ei * Pukul !. ? .
2; 2okasi : @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
9/31
9A9 IV
HASIL DAN PEM9AHASAN
4.1; Kara-+eris+i- Res=on.en
4.1.1; Usia Res=on.en
%sia tersebut menunjukkan dari populasi mayoritas berasal dari kelompok usia
produktif atau tidak. 'elain itu usia juga menentukan kebutuhan gizi dari seseorang,
karena terdapat perbedaan jumlah energi yang dibutuhkan berdasarkan umur. 0ari
hasil sur&e yang telah dilakukan, maka diperoleh data mengenai usia responden
adalah sebagai berikut :
%sia @umlah Drang
-
- *
-3
3-* "
*-
-# *
Ta3e! 4. usia warga @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
10/31
0ari data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang berusia tahun
hingga # tahun memiliki jumlah # orang.
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
11/31
Ta3e! 5@ @enis 1elamin warga @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
12/31
4.1.3; enis Pe-er"aan
@enis pekerjaan dari masyarakat berpengaruh pada kebutuhan energi.
apabila pekerjaan orang tersebut berat membutuhkan energi yang lebih besar bila
dibandingkan dengan kebutuhan energi orang yang kerjanya tidak melibatkan
akti&itas fisik yang berat. 0ari hasil sur&ey tersebut diperoleh hasil data jenis
pekerjaan
Kenis =e-er"aan um!a(
Pegawai Eegeri "
Pegawai 'wasta
Pensiunan
/iraswasta *
>bu
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
13/31
Penjelasan mengenai warga yang tidak berkerja, dikarenakan warga tersebut masih
dalam usia non produktif atau usianya masih dibawah umur, sehingga aktifitas mereka
hanyalah bersekolah atau bermain saja. 'ementara yang lain " orang bekerja sebagai pegawai
negeri. Pekerjaan sebagai pegawai negeri merupakan pekerjaan yang mayoritas pada
masyarakat didaerah ini. Pekerjaan lain warga di daerah ini adalah arng bekerja sebagai
pegawai swasta, pekerjaan lainnya yaitu orang sebagai pensiunan, * orang berwirausaha
dan # orang wanita hanya sebagai ibu rumah tangga saja.
4.1.4; Pen.a=a+an To+a! Se+ia= Ke!uarga
pendapatan (juta) jumlah keluarga
-
, -
, - 3 *
3, - *
*, -
, - #
#, - 6
6, - "
", - !
Ta3e! ;@Pendapatan total setiap keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
14/31
Gra?i- ;@ Pendapatan total setiap keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
15/31
Ta3e! 6@ingkat Pendidikan 1epala keluarga warga @alan 'unan 1alijaga 0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
16/31
Ta3e! B@ingkat Pendidikan asing-asing >ndi&idu warga @alan 'unan 1alijaga
0alam
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
17/31
Eo @enis Pangan 1onsumsi (g5kap5hari) Persentase (7)
. Padi-padian #",6 ,*
. %mbi-umbian ,!! ",3#
3. Pangan +ewani 63,63 ,
*. inyak dan lemak 3,*!# ,3!
. Buah dan biji berlemak *6,3 6,"#. 1a$ang-ka$angan 6,3" !,3*
6. =ula *",*# 6,36
". 'ayur dan Buah ,6# #,#3
D42 #",3"3
Gra?i- '@Presentase @umlah 1onsumsi @enis Bahan Pangan (g5kap5hari)
0ari diagram tersebut jenis pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh tiap 11
adalah padian ? padian dengan presentase ,*7 dan jumlah konsumsi #",6 g5kap5hari.
'edangkan jenis bahan pangan yang paling jarang dikonsumsi adalah minyak dan lemak
dengan persentase paling rendah yaitu ,3!7 dan jumlah konsumsi sebesar 3.*!#g5kap5hari. 'elain itu, responden juga mengkonsumsi beberapa jenis bahan pangan lain, yaitu
umbi-umbian (",3#7), pangan hewani (,7), buah dan biji berlemak (6,"7), ka$ang-
ka$angan (!,3*7), gula (6,367), serta sayur dan buah (#,#37). 'ehingga jenis bahan
pangan yang dikonsumsi oleh responden dengan jumlah tertinggi hingga terendah se$ara
berturut-turut adalah padi ? padian, ka$ang ? ka$angan, sayur dan buah, pangan hewani,
umbi ? umbian, gula, buah dan biji berlemak, serta minyak dan lemak.
abel @umlah asupan energi (kkal) dan protein (gr5hari) tiap jenis bahan pangan
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
18/31
Eo @enis Pangan 1onsumsi
Gnergi (kkal)
Persentase
asupan energy
(7)
1onsumsi
Protein (g5hari)
Persentase asupan
protein (7)
. Padi-padian *!,! 3#,3 3,* #,#
. %mbi-umbian !,3 ,* ,"! ,333. Pangan +ewani #",#! #,3 ","" 3,
*. inyak dan lemak 3#!," ",!! , ,6
. Buah dan biji
berlemak#", *,! *,3 ,*
#. 1a$ang-ka$angan ",# ,6 ", **,*
6. =ula 3,# ,## , ,
". 'ayur dan Buah **, ,!* #,! 3,66
otal *#,"! ","
abel diatas menunjukan konsumsi energy dan protein serta persentase asupannya
dari tiap jenis bahan pangan di 0esa 0inoyo
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
19/31
Gra?i- C@Presentase jumlah asupan protein dari berbagai bahan pangan
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa persentase asupan protein yang tertinggi
berasal dari ka$ang ? ka$angan yaitu sebesar **,*7 dengan jumlah konsumsi protein
sebanyak ", g5hari. 'edangkan bahan pangan jenis gula menyumbangkan sedikit asupan
protein (,7), karena hanya gula merah yang mengandung protein. Beberapa bahan
pangan lain yang memberikan persentase asupan protein adalah umbi-umbian (.337),
pangan hewani (3,7), minyak dan lemak (.67), buah dan biji berlemak (.*7),
buah dan sayur (3,667), dan padi ? padian (#,#7).
Ang-a Ke*u-u=an Energi .an Pro+ein
ingkat Gnergi 1onsumsi (G1) didapat dari perbandingan antara ke$ukupan energi
dari tiap keluarga dibandingkan dengan 41=. Eilai G1 ini dapat diketahui status dari tiap
keluarga tersebut, apakah keluarga itu mengalami defi$it berat (867), defisit tingkat sedang
(6-6!7), defisit tingkat rendah ("-!7), atau sudah men$ukupi (!-7) atau bahkan
kelebihan ( 97). 0ari hasil sur&ey didapat ke$ukupan energi dan ke$ukupan protein tiap
keluarga sebagai berikut:
Eo Eama 11 @umlah 1onsumsi
Gnergi (1kal) 5 hari
41=
standar
ingkat
1onsumsi
1ategori
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
20/31
(kkal) Gnergi (7)
. 4hmad =hozi 6,3 ",# 7 0efisit ingkat
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
21/31
",#7 sehingga termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. 'ementara
berdasarkan tabel . nilai 41P-nya sebesar #","6 gram5hari dengan presentase
tingkat konsumsi protein 37 dan termasuk dalam kategori kelebihan protein. +al
ini dapat disebabkan karena pola konsumsi dari keluarga 4hmad ghozi $enderung
konsumsi makanan yang bersumber karbohidratnya sedikit. +al ini karena pada waktu
sarapan pagi hanya mengkonsumsi roti saja. 'edangkan pada proteinnya didapat dari
lauk yang beragam terutama ikan sehingga protein yang dikonsumsi perharinya yang
dikonsumsi relati&e $ukup atau bahkan kelebihan. 0engan demikian, tingkat
konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan
41P. Penghasilan total keluarga bapak 4hmad =hozi adalah sebesar ,! juta rupiah
per bulan. %ntuk pola konsumsi pangan, keluarga bapak 4hmad =hozi
mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat utama, namun saat sarapan pagi
hanya mengkonsumsi roti isi dan teh. @enis-jenis lauk yang dikonsumsi sangat
ber&ariasi namun jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. 'elain itu, keluarga ini rutin
mengkonsumsi panganan-panganan selingan seperti biskuit dan buah terutama jeruk.
2; Ke!uarga 9a=a- 9asri
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
Basri sebesar *, kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi ,67
sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar **,33 gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein "7
dan termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena
pola konsumsi dari keluarga Basri $enderung mengonsumsi jumlah makanan dengan
sumber karbohidrat dalam jumlah yang sedikit. 'umber karbohidrat yang dominan
dikonsums keluarga ini adalah roti, dimana karbohidrat dalam roti rendah dari padanasi dalam jumlah yang sama. 'edangkan pada proteinnya didapat dari lauk yang
beragam yaitu ikan, sapi dan ayam yang merupakan sumber protein hewani yang baik
bagi tubuh. Eamun jumlah yang dikonsumsi tersebut masih dalam jumlah yang
kurang. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini
belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya penghasilan total keluarga ini
adalah sebesar , juta rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak Basri
mengkonsumsi sumber karbohidrat yang beragam, yaitu nasi, sandwi$h, dan roti,
yang mana sandwi$h merupakan makanan yang selalu dikonsumsi saat sarapan pagi.
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
22/31
@enis-jenis lauk yang dikonsumsi keluarga ini beragam, dan yang paling sering adalah
panganan berbasis daging seperti ikan, sapi, dan ayam yang digrill. Eamun sayangnya
keluarga ini sangat jarang mengkonsumsi sayur walau konsumsi buah sangat rutin
setiap pagi dan malam hari dengan kombinasi beberapa jenis buah yang di$ampur
dengan sayur-sayuran dalam bentuk jus.
3; Ke!uarga 9a=a- An.reanus
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
4ndreanus sebesar *,*" kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi
6,7 sehingga termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. 'ementara
berdasarkan tabel . nilai 41P-nya sebesar 66,6 gram5hari dengan presentase
tingkat konsumsi protein *!7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat
disebabkan karena pola konsumsi dari keluarga 4ndreanus $enderung mengonsumsi
makanan berprotein tingi yakni dari lauk pauk selain itu juga ada tahu dan tempe yang
setiap hari ada sehingga jumlah protein yang dikonsumsi tinggi. 'edangkan sumber
karbohidrat yang dikonsumsi keluarga ini adalah nasi, namun dalam jumlah yang
belum memenuhi sesuai standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan
protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Penghasilan totalkeluarga bapak 4ndreanus ini adalah sebesar ", juta rupiah per bulan. %ntuk pola
konsumsi, keluarga bapak 4ndreanus mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat
utama. 2auk pauk yang dikonsumsi kurang beragam yang mana tempe dan tahu
goreng selalu ada dalam menu makanan walau lauk jenis lain juga ada. +al ini
dikarenakan keluarga bapak 4ndreanus sangat gemar mengkonsumsi tahu dan tempe.
/alau begitu, keluarga ini tetap rutin dan teratur dalam mengkonsumsi sayur disetiap
menu makannya. 'elain itu, konsumsi keluarga ini juga dilengkapi dengan selingan
yang selalu ada dalam sehari, yaitu buah terutama pepaua dan biskuit.
4; Ke!uarga 9a=a- Ga+o+
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
=atot sebesar *," kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi 7
sehingga termasuk dalam kategori kelebihan. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar 3*," gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein #7
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
23/31
dan termasuk dalam kategori defisit itngkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena
pola konsumsi dari keluarga =atot $enderung mengonsumsi makanan tinggi
karbohidrat yaitu nasi dalam jumlah yang banyak. 'edangkan sumber protein yang
dikonsumsi keluarga ini adalah hanya dari susu, sayur, dan lauk (tahu, tempe, dan
ikan) namun dalam jumlah yang belum memenuhi sesuai standard. 0engan demikian,
tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard
41= dan 41P. Besarnya pendapatan keluarga bapak =atot ini adalah sebesar juta
rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak =atot mengkonsumsi nasi
sebagai sumber karbohidrat utama dan mengkonsumsi berbagai jenis lauk yang sangat
ber&ariasi serta dilengkapi dengan konsumsi sayur-sayuran yang juga rutin terutama
konsumsi sayur sup. 'elain itu, konsumsi keluarga bapak =atot juga disempurnakan
dengan konsumsi susu minimal sekali dalam sehari dan juga mengkonsumsi buah
hampir setiap malam terutama apel dan papaya.
5; Ke!uarga 9a=a- M@ Zainu.in
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
=atot sebesar "6#,# kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi *3,"7
sehingga termasuk dalam kategori defisist berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar *,# gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein "67
dan termasuk dalam kategori defisit tingkat rendah. +al ini dapat disebabkan karena
pola konsumsi dari keluarga . Fainudin $enderung mengonsumsi makanan
karbohidrat yaitu nasi, namun jumlah yang dikonsumi sedikit. 'ementara pada
proteinnya juga kurang meski lauk yang dikonsumsi seperti ikan, dan ayam. 0engan
demikian, tingkat konsumsi energi dan protein pada keluarga ini belum memenuhi
standard 41= dan 41P. Pendapatan total keluarga bapak Fainuddin adalah sebesar *
juta rupiah per bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak Fainuddin mengkonsumsi
nasi sebagai sumber karbohidrat utama. @enis-jenis lauk yang dikonsumsi ber&ariasi
namun paling sering mengkonsumsi lauk-lauk yang digoreng. 'elain itu, selalu ada
sambal dalam setiap menu makannya, karena keluarga bapak Fainuddin sangat gemar
mengkonsumsi sambal seabagai pelengkap rasa dari menu makannya. /alau begitu,
keluarga ini jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. 1onsumsi buah-buahan oleh
keluarga ini teratur yang mana jeruk merupakan jenis buah yang paling sering
dikonsumsi oleh keluarga ini.
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
24/31
6; Ke!uarga 9a=a- A?i?
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
4fif sebesar *6,* kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi 7sehingga termasuk dalam kategori normal. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar !,* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein 67
dan termasuk dalam kategori defisit kelebihan. +al ini dapat disebabkan karena pola
konsumsi dari keluarga 4fif mengonsumsi makanan yang bersumber karbohidrat
yaitu nasi dengan jumlah yang $ukup dan buah yang berkalori tinggi yaitu pisang
serta ada $amilan seperi bis$uit. 'ementara pada proteinya sumbernya dari susu lauk
seperti (ayam goreng, ikan, telur, tahu dan tempe yang hamper setiap hari ada
sehingga protein yang dikonsumsi kelebihan sedangkan energinya $ukup. 0engan
demikian, tingkat konsumsi energi pada keluarga ini sesuai dengan standard dan
protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya
pendapatan total keluarga bapak 4rif ini adalah sebsar , juta rupiah per bulan.
%ntuk pola konsumsi pangan, keluarga bapak 4rif mengkonsumsi nasi sebagai
sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk keluarga ini beragam yang mana makanan
goring-gorengan terutama ayam goreng merupakan jenis lauk yang paling sering
dikonsumsi, hal ini karena panganan yang diolah dengan $ara penggorengan
merupakan panganan fa&orit dari keluarga bapak 4rif. 1onsumsi sayur-sayuran
keluarga ini juga beragam dan rutin dikonsumsi setiap makan. 1eluarga ini juga rutin
dan teratur mengkonsumsi makanan selingan sekali dalam sehari yang dibarengi
dengan konsumsi buah yang rutin terutama pisang dan apel. 'elain disempurnakan
oleh konsumsi buah, keluarga ini juga rutin mengkonsumsi susu minimal sebanyak
sekali dalam sehari.
7; Ke!uarga 9a=a- Yunus
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
Hunus sebesar 6," kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi #3,*7
sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar ,3* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein !#7
dan termasuk dalam kategori normal. +al ini dapat disebabkan karena pola konsumsi
dari keluarga Hunus $enderung mengonsumsi makanan berprotein tingi yakni darilauk pauk selain itu juga ada ikan laut, telur, tahu dan tempe yang hamper setiap hari
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
25/31
ada sehingga jumlah protein yang dikonsumsi tinggi. 'edangkan sumber karbohidrat
yang dikonsumsi keluarga ini adalah nasi, namun dalam jumlah yang sedikit 5 belum
memenuhi sesuai standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi belum
memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini memenuhi standard 41P.
ingkat penghasilan keluarga bapak Hunus ini adalah sebesar 6, juta rupiah per
bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapakHunus mengkonsumsi nasi sebagai
sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk beragam namun dalam sehari
mengkonsumsi lauk dengan jenis yang sama, yang mana lauk yang paling sering
dikonsumsi adalah makanan olahan ikan laut karena keluarga bapak Hunus menyukai
makanan olahan ikan laut. 4lasan mengapa keluarga bapak Hunus hanya
mengkonsumsi satu jenis lauk dalam sehari adalah karena profesi bapak Hunus adalah
seorang dosen, sedangkan istri bapak Hunus adalah seorang guru, sehingga istri bapak
Hunus tidak memiliki waktu untuk memasak banyak, sehingga hanya memasak satu
jenis lauk untuk sehari dan dimasak dalam jumlah yang $ukup untuk konsumsi
keluarga dalam sehari sekaligus. /alau begitu, konsumsi sayur keluarga bapak Hunus
beragam dan dikonsumsi hampir setiap makan, karena keluarga bapak Hunus masih
mampu menyempatkan untuk memasak dan5atau membeli sayur siap konsumsi.
0alam sehari, keluarga bapak Hunus selalu mengkonsumsi selingan minimal sekali
dalam sehari yang mana biskuit merupakan makanan selingan paling sering
dikonsumsi, sedangkan untuk konsumsi buah, keluarga bapak Hunus juga rutin
mengkonsumsi nya minimal sekali dalam sehari yang mana apel dan pepaya
merupakan jenis buah yang paling banyak dikonsumsi.
8; Ke!uarga 9a=a- Mu"iari
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
Hunus sebesar ,3* kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi ,7
sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan tabel . nilai
41P-nya sebesar 3,# gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein 7
dan termasuk dalam kategori defisit berat. +al ini dapat disebabkan karena pola
konsumsi dari keluarga ujiari ini meski mengonsumsi makanan yang bersumber
karbohidrat yaitu nasi, dan protein yang bersumber dari tempe, ikan tongkol, dan tahu
namun dalam jumlah yang sedikit sehingga baik konsumsi energinya maupun
proteinnya jauh dari jumlah standard. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
26/31
belum memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini memenuhi standard
41P. Pendapatan keluarga bapak ujiari adalah sebesar , juta rupiah per bulan.
%ntuk pola konsumsi, keluarga bapak ujiari mengkonsumsi nasi sebagai sumber
karbohidrat utama. 1onsumsi lauk $enderung beragam yang mana oseng tempe
ka$ang, tempe, dan tahu goreng merupakan lauk yang paling sering dikonsumsi, hal
ini dikarenakan makanan berbasis ka$ang kedelai merupakan makanan fa&orit
keluarga bapak ujiari. Beragamnya jenis-jenis lauk yang dikonsumsi tidak diikuti
oleh konsumsi sayur, yang mana keluarga bapak ujiari ini sangat jarang
mengkonsumsi sayur, hal ini dikarenakan profesi bapak ujiari hanya seorang
wiraswasta di bidang laundry dan istrinya hanyalah seorang penjahit, sehingga
penghasilannya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan keluarga lain berpenghasilan
tinggi yang selalu mampu membeli sayur, selain itu pekerjaan dari bapak dan ibu
ujiari menuntut mereka untuk bekerja keras sehingga tidak memiliki $ukup waktu
untuk memasak sayur, sehingga terbiasa untuk jarang mengkonsumsi sayur. /alau
sangat jarang mengkonsumsi sayur, keluarga bapak mujiari rutin mengkonsumsi
$amilan dan buah-buahan sekali dalam sehari.
9;Ke!uarga 9a=a- A!?in Mus+i-a,anBerdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
4lfin ustiawan sebesar #,6! kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi
energi #,337 sehingga termasuk dalam kategori defisit berat. 'ementara berdasarkan
tabel . nilai 41P-nya sebesar #,!* gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi
protein #7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat disebabkan
karena pola konsumsi dari keluarga 4lfin ustikawan meski mengonsumsi makanan
berarbohidrat yaitu nasiyang jumlahnya sedikit, lalu makanan berprotein seperti tahu,
tempe, ikan goreng, dan ayam goreng yang jumlahnya banyak karena lebih suka
mengonsumsi lauk dari pada nasi. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi dan
protein pada keluarga ini belum memenuhi standard 41= dan 41P. Besarnya
pendapatan keluarga ini adalah sebesar , juta rupiah per bulan. %ntuk pola
konsumsi, keluarga bapak 4lfin mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat
utama. 1onsumsi berbagai jenis lauk oleh keluarga ini sangat beragam, namun sangat
jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, hal ini dikarenakan profesi bapak 4lfin yang
hanya seorang guru dan istri yang hanya seorang ibu rumah tangga, sehingga kelaurga
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
27/31
bapak 4lfin tersebut kurang mampu menyediakan sayur-sayuran yang rutin untuk
kebuthuhan keluarganya jika dibandingkan dengan keluarga lain. 'elain jarangnya
mengkonsumsi sayur-sayuran, keluarga ini juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.
0ata yang diperoleh juga menunjukkan bahwa keluarga ini memiliki pola makan yang
$enderung tidak teratur dan tidak teren$ana dengan baik.
10; Ke!uarga 9a=a- Sar,o E.i
Berdasarkan tabel . diatas, dapat diketahui jumlah konsumsi energi keluarga bapak
'arwo Gdi sebesar "6!,"6 kkal5hari dengan presentase tingkat konsumsi energi
!3,!!7 sehingga termasuk dalam kategori normal. 'ementara berdasarkan tabel .
nilai 41P-nya sebesar #6,gram5hari dengan presentase tingkat konsumsi protein
!7 dan termasuk dalam kategori kelebihan. +al ini dapat disebabkan karena pola
konsumsi dari keluarga 'arwo Gdi ini mengonsumsi makanan yang bersumber
karbohidrat yaitu nasi, kue, papaya dan pisang selain itu pada konsumsi protein yang
bersumber dari tempe, ikan tongkol, dan tahu yang hamper setiap hari, serta
mengonsumsi sayur sehingga jumlah konsumsi energinya men$ukupi, namun pada
konsumsinya proteinya berlebihan. 0engan demikian, tingkat konsumsi energi
memenuhi standard 41= dan protein pada keluarga ini belum memenuhi standard
41P. Besarnya pendapatan keluarga bapak 'arwo Gdi ini adalah 6, juta rupiah per
bulan. %ntuk pola konsumsi, keluarga bapak 'arwo Gdi mengkonsumsi nasi sebagai
sumber karbohidrat utama. 1onsumsi lauk keluarga ini beragam yang mana makanan
olahan tongkol merupakan jenis lauk yang paling sering dikonsumsi serta dibarengi
oleh konsumsi sayur yang rutin setiap makan dan dengan jenis yang beragam. 'elain
itu, konsumsi buah oleh keluarga bapak 'arwo Gdi juga rutin dan teratur yang mana
melon, papaya, dan pisang merupakan jenis buah yang paling sering dikonsumsi.
'e$ara umum, pola konsumsi rata-rata masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
aktor yang paling mempengaruhi pola konsumsi masyarakat adalah besarnya pendapatan
keluarga. 0apat dilihat dari data dan hasil analisa bahwa besarnya pendapatan keluarga
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
28/31
mempengaruhi banyak dan jenis bahan pangan yang dikonsumsi. Bagi keluarga yang
berpenghasilan tidak terlalu tinggi, bahan pangan yang dikonsumsi $enderung kurang &ariatif
dan memilih bahan-bahan pangan dengan harga yang $enderung murah. 'elain itu terlihat
juga bahwa keluarga dengan penghasilan yang tergolong rendah lebih $enderung untuk jarang
mengkonsumsi bahan pangan berbasis daging, dan juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.
aktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi suatu masyarakat
adalah kebiasaan makan, yang mana jika suatu indi&idu sudah terbiasa untuk tidak
mengkonsumsi suatu bahan pangan, maka indi&idu tersebut tersugesti bahwa jika ia
dihadapkan pada bahan pangan yang tak biasa ia konsumsi, bahan pangan tersebut terlihat
kurang menarik dan kurang lezat.
aktor lain yang yang juga berpengaruh terhadap pola konsumsi suatu masyarakat
adalah jenis profesi yang dijalankan, yang mana berbagai ma$am profesi memiliki tingkat
kesibukan dan waktu kerja yang beragam, sehingga masyarakat dengan profesi yang
membutuhkan waktu banyak dan kerja keras maka $enderung tidak memiliki $ukup waktu
untuk memasak makanan sendiri di rumah dan lebih memilih untuk makan diluar rumah.
aktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pola konsumsi suatu masyarakat
adalah tingkat pendidikan, kondisi geografis wilayah, kebudayaan, serta agama dan
keper$ayaan.
Ra+aRa+a um!a( Konsumsi Energi .an Pro+ein .a!am sua+u Daera(
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
29/31
dengan presentase ,*7. Bahan pangan tersebtu memberikan energi sebesar *!,! kkal
(3#,37). 'elain itu, responden didaerah tersebut jarang mengonsumsi umbi ? umbian. @umlah
konsumsi bahan pangan jenis umbi ? umbian hanya sebesar ,!! g5kap5hari (",3#7).
Eo.
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
30/31
Perlu juga diadakan penyuluhan terhadap warga mengenai pola hidup yang sehat dan pola
makan yang sehat, beragam, bergizi, dan berimgang.
9A9 V
PENUTUP
Kesim=u!an
0ari hasil sur&ey konsumsi pangan di 0esa 0inoyo
7/21/2019 Angka Kecukupan Energi Dan Protein-1
31/31
DA/TAR PUSTAKA
4lmatsier '. !.rinsi!"rinsi! Dasar #lmu $i%i.=ramedia Pustaka %tama, @akarta.
Baliwati H. . dan Press.
0epkes . !!#. 'a!oran Akhir onsumsi $i%i. 0irektorat =izi, 0irektorat @enderal
Pembinaan 1esehatan, @akarta.
+ardiansyah, '. adanijah dan H. . Baliwati.. Analisis &eraca ahan *akanan dan
ola angan +ara!an untuk erencanaan etersediaan angan.P'1P=->PB dan
Pusat Pengembangan 1etersediaan Pangan, 0epartemen Pertanian , @akarta.
+asniyati,