Anti Gagal Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisi tentang paparan obat anti gagal jantung

Citation preview

Nama Obat: Diuretik ( FUROSEMID )

IndikasiUdema yang disebabkan oleh payah jantung, sirosis hati, penyakit ginjal termasuk sindrom nefrotik; hipertensi ringan sampai sedang.

Kerja ObatPenghambatan terhadap kontranspor Na+/K-/Cl- dari membran lumen pada pars asendens ansa Henle. Karena itu, reabsorbsi Na+/K-/Cl- menurun. Loop Deuretic merupakan obat diuretic yang paling efektif, karena pars asendens bertanggung jawab untuk reabsorbsi 25-30% NaCl yang disaring dan bagian distalnya tidak mampu untuk mengkompensasi kenaikan muatan Na+.

Farmakokinetik*Absorbsi: Melalui saluran cerna 60%.*Distribusi:

*Metabolisme:

*Eliminasi: Melalui ginjal, hati, danm sebagian besar secara glukoronid.

Kontra IndikasiAlergi sulfonamide, karena ada kemungkinan reaksi silang imuno

Reaksi merugikan dan efek sampingDapat menyebabakan nefritis intertisialis alergik yang dapat menyebabakan gagal ginjal reversibel.Diuresis dalam 10-20 menit, efek maksimal 1,5 jam, lama kerja 4-5 jam Efek samping utama: Hipokalemia, Hipomagnesamia, Hiponatremia

InteraksiDeuritik kuat dapat berinteraksi dengan warfarin dan klofibrat melauin penggeseran ikatannya dengan protein.

Rute dan DosisUdema dewasa: dosis awal 20-80 mg dosis tunggal, dapat dilanjutkan dengan dosis sama 6 jam kemudian. Dosis dapat ditingkatkan 2-40 mg sampai 6-8 jam sampai efek diuretic diharapkan, kemudian dosis diberikan 1-2x/hari. Anak dosis awal 1-2 mg/kgBB dosis tunggal, dapat ditinggalkan 1-2 mg setiap 6-8 jam sampai efek diuretic diharapkan, maksimum 6 m/kgBB.

SediaanTab. 20 dan 40 mg; injeksi 20mg/amp 2 Ml

Implikasi Keperawatan*Jika pasien tidak pernah diobati dengan furosemid, dapat dimulai dengan 20 mg IV dan amati responnya.

* Titrasi dosis mengikuti sampai didapatkan dieresis yang mencukupi.

* Jika pasien sedang diberikan furosemid dalam jangka panjang, berikan 1-2x dosis harian yang biasa dengan bolus IV perlahan (dalam 1-2 menit).

* Dosis yang lebih besar ( sampai 1 g ) mungkin diperlukan pada pasien yang diberikan dosis secara/dengan riwayat penyakit ginjal.

* Berikan 20% dari dosis tersebut

Nama Obat: Spironolakton

IndikasiHipertensi esensial, edema pada payah jantung kongestif, edema yang disertai peningkatan kadar aldosteron dalam darah, misalnya pada sindrom nefrotik atau sirosis hati, juga digunakan dalam diagnosis maupun pengobatan pada hiperaldosteronisme.

Kerja ObatObat ini hanya efektif bila terdapat aldosteron baik endogen ataupun eksogen dalam tubuh dan efeknya dapat dihilangkan dengan meninggikan kadar aldosteron. Jadi reabsorbsi Na+ dan K+ dihilir tubuli distal dan duktus koligentes dikurangi, dengan demikian ekskresi K+ juga berkurang.

Farmakokinetik-Absorbsi peroral 70%-Distribusi

-Metabolisme -Eliminasi

Kontra IndikasiTidak boleh diberikan pada penderita hiperkalemia atau kegagalan ginjal yang berat.

Reaksi merugikan dan efek sampingEfek samping antara lain Ginekomastia, mastodinia, gangguan menstruasi, dan penusunan libido pada pria

InteraksiKombinasi tetap antara spironolakton 25 mg dan hidroklorotiazid 25 mg, serta antara spironolakton 25 mg dan tiabutazid 25 mg

Rute dan DosisHanya dapat digunakan secara oral, karena obat ini sukar larut dalam air. Karena lipofit yang tinggi.

Dosis dewasa 50-100 mg sehari dalam dosis bagi; selanjutnya dapat ditingkatkan sampai 400 mg. Dosis anak 3mg/kgBB/hari dalam dosis bagi.

SediaanTab 25, 50, dan 100 mg

Implikasi Keperawatan