32
ANTI FUNGI / ANTI JAMUR

Anti Jamur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anti jamur

Citation preview

ANTI FUNGI /ANTI JAMUR

Infeksi jamur terjadi di tempat yangsedikit menerima aliran darah sepertikulit, kuku dan rambut. Hal ini membuatdistribusi obat ke daerah itu sangat sulitjika diberikan secara sistemik, makapemberian secara lokal sangat penting. Infeksi jamur sangat ditentukan olehperan hospes, karena banyak infeksijamur bersifat oportunistik, seperti :

Infeksi karena jamur disebut sebagai Mycosis.

Infeksi Jamur digolongkan menurut lokasi infeksinya

Infeksi candida albican yang menyebabkan keputihan

1. Mycosis Sistemic (Infeksi Jamur Sistemik)

Terdiri dari :Deep Mycosis : Aspergilosis Blastomycosis Coccidioidomycosis Cryptococcosis Histoplasmosis Candidiasis

Subcutan Mycosis : Chromomycosis Mycetoma Sporotricosis

2. Dermatofit : Infeksi jamur menyerang :

Kulit rambut kukuYang disebabkan oleh :Epidermopyton Microsporum

3. Mycosis Mucocutan : Infeksi jamur pada mukosa dan lipatan kulit yang lembab. Disebabkan oleh Candida

Anti Fungi dan Struktur Kimiawinya

Golongan Azol Golongan Polien Golongan LainImidazol (2 N)Topikal- Clotrimazol- Econazol- SulconazolTopikal dan Sistemik- Ketokonazol- Mikonazol

Amfoterisin BNistatin

FlusitosinGriseofulfinTerbinafin

Triazol (3 N)Sistemik- Flukonazol- Itrakonazol

I. Antifungi Polien

Termasuk golongan ini adalahAmfoterisin B dan Nistatin yangbekerja mengikat Ergosterol padadinding sel jamur mengakibatkanmembran sel jamur bocor dan licin

Amfoterisin menyebabkan nefrotoksik,karena itulah hanya digunakan padakasus-kasus berat dan yang mengalamigangguan imunitas

Nistatin juga toksik, maka hanya untuktopikal untuk terapi infeksi kulit/vagina

Pada penggunaan peroral, nistatinuntuk infeksi kandida albikan dimukosa GI

II. Antifungi Golongan Azol Dinamakan azol karena mempunyai cincin azol.

Cincin azol dengan 2 N disebut imidazol,termasuk dalam golonagn ini : - Imidazol- Klotrimazol- Ekonazol- Mikonazol

- Ketokonazol

Tidak diabsorbsi baiksecara oral topikaldiberikan topikal untukinfeksi Dermatopita dankandida albikan

KetokonazolAbsorbsi baik peroral untuk mikosislokal dan sistemik Dapat menyebabkan nekrosis hatidan supresi adrenal

Cincin azol dengan 3 N disebut triazol,termasuk dalam golonagn ini :- Flukonazol : dapat peroral, iv- Untuk mikosis superfisial dan sistemik- Tidak hepatotoksik dan tidak menghambat sintesis steroid adrenal

Itrakonazol- Untuk aspergilus - Diabsorbsi peroral

Varikonazol- Obat baru spektrum luas- Untuk infeksi yang mengancam jiwa

Golongan Azol bekerja menghambatsintesis ergosterol Triazol lebih baik dalam distribusi danefek samping lebih sedikitGolongan azol merupakan antifungiberspektrum luas

Golongan Lain

Terbinafin dan griseovulfinTerbinafin bekerja menghambat sintesisergosterolGriseovulfin terikat di keratin, sehinggakulit akan resisten terhadap infeksi jamur

Keduanya digunakan secara oralUntuk infeksi jamur secara superfisialdi kulit, rambut dan kuku

ANTI JAMUR UNTUKINFEKSI SISTEMIK

GOLONGAN IMIDAZOL

Ketokonazol Efektif terhadap Candida Cryptococcosus neoforman Coxidioides immitis Histoplasmosis capsulatum Aspergilus.

Mekanisme kerja :Menghambat sintesis Ergosterol dan Menimbulkan kerusakan pada dinding sel jamur

Farmakokinetik :Absorbsi baik melalui oral. Absorbsi akanmenurun pada pH cairan lambung yangtinggi / bila diberi bersama antasid / antihistamin. Setelah pemberian oral,obat ini ditemukan dalam :

urin kelenjar lemak air liur kulit tendon & ciran synovial

Efek samping dan toxicitas : Mual, Gynecomastia Rush Pruritus Hepatitis cholestatic Blokade sintesis kortisol Blokade testosteron (reversible)

Kadang-kadang timbul : Nyeri kepala Vertigo Nyeri epigastrik Photophobia Gusi berdarah Trombocytopenia

Dapat meningkatkan aktifitas enzim hati Kerusakan hati

Indikasi : Histoplasmosis paru Tulang Sendi Jaringan lemak

Untuk Meningitis cryptococcus, Penetrasi kurang baik

Ketokonazol tidak bermanfaat untuk Infeksi jamur sistemik yang berat

Efektif untuk : Cryptococcus non meningeal Paracoxidioidomycosis Dermatomycosis Candidiosis

(mucocutan, vagina dan rongga mulut)

Dosis :Tab : 200 mg/hari per oral selama 5 hariDosis tunggal

Untuk Candidiasis vagina :2 tab (400 mg) dosis tunggal 5 hari

Dosis anak : 5 mg/kgBB per hariTab harus diberi bersama makan

FluconazolSuatu derivat Triazole anti jamur yangpoten. Bekerja menghambat pembentukansterol pada membran sel jamur.Aktif terhadap :

Cryptococcus neoforman Infeksi jamur intra cranial Microsporum Trichopyton

FarmakokinetikAbsorbsi peroral tidak dipengaruhi oleh adanya makanan.Kadar puncak dalam plasma diperoleh 0,5 – 1,5 jam

Dosis dan Cara PemberianDosis harian disesuaikan dengan organisme penyebab dan respon penderita Yaitu :

1. Meningitis cryptococcus, hari pertama 400 mg dilanjut dengan 1 x 200-400 mg/hari selama 6-8 minggu2. Candidemia/Candidiasis lain : 400 mg hari pertama dilanjut 200 mg tiap hari. Dosis dapat ditingkatkan tergantung respon3. Candidiasis oropharyngeal 1 x 50 mg selama 7-14 hari

Amfotericin B Untuk infeksi jamur sistemik diberikan per infus secara perlahan-lahan. Sukar penetrasi ke SSP Untuk Meningitis Jamur, pemberian secara intratecal Sering dikombinasi dengan Flusitocin untuk pengobatan Meningitis oleh Candida dan Candidiasis sistemik (untuk memperlambat resistensi)

Juga dapat diberikan bersama dengan Rifampicin atau Tetracyclin (untuk mengurangi dosis Amfotericin B)

Mempunyai aktifitas Fungicida dan Fungistatis terhadap sel jamur yang sedang tumbuh atau tidak

Indikasi :

Untuk infeksi jamur sistemik seperti : Histoplasmacapsulatum Cryptococcus neoforman Coxidioides immitis Candida albican Blastomyses

Efek Samping Obat

Dalam dosis terapeutik menimbulkan gangguan :

fungsi ginjal Fungsi hepatoseluler Anemia Tekanan darah shock Gangguan keseimbangan elektrolit (Hipokalemia) Gejala-gejala neurologik