Upload
dendikarmena
View
231
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANTICHOLINERGIC DRUGSRONI TAMPAN KARTAPRAJA
PENDAHULUAN
•Anticholinergic, bekerja pada 2 reseptor :▫Reseptor Nikotinik
Reseptor yang terletak pada otot skeletal Lazim disebut neuromuscular blocking-agent
▫Reseptor Muskarinik Lazim disebut obat anticholinergic
•3 jenis obat anticholinergic yang umum di gunakan :1. Atropin2. Scopolamine3. Glycopyrolate
PENDAHULUAN (2)•Kegunaan obat-obat ini, terkait pada
efeknya terhadap :▫Kardiovaskular▫Respirasi▫Cerebral▫Gastrointestinal, dan lain-lain
Atropine Scopolamine Glycopyrrolate
Tachycardia +++ + ++
Bronchodilatation ++ + ++
Sedation + +++ 0
Antisialagogue effect ++ +++ +++
0=efek nol; (+)= efek minimal; (++)= efek moderat; (+++)= efek tinggi
Mekanisme Aksi
•Antikolinergik : Ester dari asam aromatik dikombinasikan
dengan basa organik.
Pertalian ester ini secara efektif akan berikatan dengan reseptor asetilkolin
Mekanisme ini akan menghambat efek selular asetilkolin yang diperantarai oleh second messenger seperti cyclic guanosine monophosphate (cGMP)
Mekanisme Aksi (2)
FARMAKOLOGI KLINIK
•Dalam dosis klinis, obat anticholinergic memiliki efek terhadap berbagai organ :
1. Kardiovaskular2. Sistem Respirasi3. Serebral4. Sistem Gastrointestinal5. Ophtalmic6. Sistem Genitourinaria7. Sistem Termoregulasi8. Immune-Mediated Hypersensitivity
FARMAKOLOGI KLINIK (2)
1. Kardiovaskular Blokade reseptor muskarinik oleh anticholinergic : Dosis klinis :
▫ pada SA node Takicardia▫ pada AV node memendekkan interval P-R & menurunkan blokade
jantung Dosis rendah : Tradicardia Dosis tinggi : Atropin flush (dilatasi pembuluh darah
kutaneus)
2. Sistem Respirasi Menghambat sekresi mukosa saluran nafas (antisialagogue
effect) Penting bagi pasien dengan Asma atau PPOK Relaksasi otot polos bronchus mengurangi retensi jalan
nafas meningkatkan dead space
FARMAKOLOGI KLINIK (3)3. Serebral Efeknya terhadap sistem saraf pusat sangat luas.
Mulai dari stimulasi hingga depresi bergantung pada pemilihan obat dan dosis.
Stimulasi : eksitasi, lemah atau halusinasi Depresi : sedasi dan amnesia
Efek ini dapat di hilangkan dengan pemberian Anti Kolinesterase (physostigmin)
4. Sistem Gastrointestinal Menurunkan menurunkan tekanan sphincter oesophagus,
sekresi air liur dan cairan lambung.
Namun sekalipun diberikan dalam jumlah besar, efek tersebut tidak bermakna menurunkan kemungkinan aspirasi pneumonia.
FARMAKOLOGI KLINIK (4)
5. Ophtalmic Menyebabkan midriasis dan sikloplegia.
Pemberian sistemik, dapat mengakibatkan akut glukoma sudut tertutup.
6. Sistem Genitourinaria Relaksasi otot tonus ureter & kandung kemih retensi
urinal
7. Sistem Thermoregulatori Menghambat kelenjar keringat. Meningkatkan suhu tubuh.
8. Immune-Mediated Hypersensitivity Penurunan cGMP intrasel menurunkan reaksi
hipersensitifitas.
Namun secara klinis, hal tersebut kurang bermakna.
Atropin• Atropin merupakan amin tertier terdiri dari asam
tropis (asam aromatik) dan tropin (basa organik).
• Secara murni berbentuk levorotari aktif, tapi secara komersial adalah rasemik
Atropin : Dosis, Kemasan dan Dasar Klinis
• Dosis : 0,01 – 0,02 mg/KgBB
• Kemasan : 0,25 mg/ml. i.v/i.m
• Efek langsung terhadap jantung & otot bronchial obat anticholinergic pilihan penanganan bradicardia.
• Derivatif atropin (iprapropium bromida) tersedia dalam inhaler dosis terukur untuk pengobatan bronkospasme.
• Larutan iprapropium bromida (0,5 mg dalam 2,5 ml) + β-agonis (albuterol) terbukti efektif mengobati acute on COPD.
• Karena efeknya pada CNS, atropin sering dikaitkan pada mild postoperative memory deficits.
Scopolamine
• Skopolamin berbeda dengan atropin oleh jembatan oksigen ke basa organik membentuk skopin
Scopolamine : Dosis, Kemasan dan Dasar Klinis
• Dosis : 0,01 – 0,02 mg/KgBB
• Kemasan : 0,3 - 0,4 - 1 mg/ml. i.m
• Obat pilihan untuk efek antisialagogue
• Dosis klinis : selalu menyebabkan ngantuk dan amnesia,walaupun gelisah dan delirium juga terjadi.
• Dapat mencegah motion sickness.
• Karena larut dalam lemak absorbsi dapat terjadi di kulit.
Glikopirolat
• Sintesis amonium quaternary mengandung asam mandelik dalam asam tropik.
Glikopirolat : Dosis, Kemasan dan Dasar Klinis
• Dosis : 0,005 – 0,01 mg/KgBB
• Kemasan : 0,2 mg/ml. i.v/i.m
• Struktur quaternary ; glikopirolat tidak dapat menembus sawar darah otak dan hampir tidak mempengaruhi saraf pusat dan aktivitas mata.
• Denyut jantung selalu meningkat setelah intravena. Tapi tidak secara intramuskular.
• Berefek lebih lama dibanding atropin (2-4 jam dibanding 30 menit setelah pemberian intravena).
TERIMA KASIH