Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANTISIPASI DAMPAK NEGATIF COVID-19DI BIDANG KEDOKTERAN GIGI
Tim PenyusunDewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia
ii
iii
EDITORIALTim Buku Saku
Administrasi DGBF : Yuli Kusdwiastini. S.AB
Narasumber : Prof. Anton Rahardjo, drg., M.KM., Ph.D
Prof. Boy M. Bachtiar, drg., M.S., Ph.D., PBO
Prof. Dr. Ellyza Herda, drg., M.Si
Kontributor
Isi Buku Saku : Seluruh anggota DGB-FKG
Prof. Dr. Hanna Bachtiar, drg., Sp.RKG(K)
Prof. Laura Susanti, drg., Sp.Pros(K)
Prof. Dr. M. Suharsini, drg., S.U., Sp.KGA(K)
Prof. Dr. Benny S. Latief, drg., Sp.BM(K)
Prof. Iwan Tofani, drg., Ph.D., Sp.BM(K)
Prof. Boy M. Bachtiar, drg., M.S., Ph.D., PBO
Prof. Dr. M. F. Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp.Pros(K)
Prof. Risqa Rina Darwita, drg., Ph.D
Prof. Armasastra Bahar, drg., Ph.D.
Prof. Dr. Endang Suprastiwi, drg., Sp.KG(K)
Prof. Dewi Fatma Sunarti, drg., M.S., Ph.D., PBO
Prof. Dr. Sarworini B. Budiardjo, drg., Sp.KGA(K)
Prof. Anton Rahardjo, drg., M.KM., Ph.D
Prof. Dr. Sri Lelyati, drg., S.U., Sp.Perio(K)
Prof. Dr. Miesje K. Purwanegara, drg., S.U., Sp.Ort(K)
Prof. Dr. Ellyza Herda, drg., M.Si.
Prof. Endang Winiati, drg., M.Biomed., Ph.D., PBO
Prof. Dr. Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K)
Pelindung
Ketua
Sekretaris
: Dekan FKGUI, Prof. Dr. M. F. Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp.Pros(K)
: Ketua DGB-FKGUI, Prof. Anton Rahardjo, drg., M.KM., PhD
: Sek. DGB-FKGUI, Prof. Dr. Sarworini B. Budiardjo, drg., Sp.KGA(K)
1. Prof. (E) Dr. S. M. Soerono Akbar, drg,. Sp.KG(K)
2. Prof. (E) S. W. A Prajitno, drg., SKM., M.ScD., Ph.D., Sp.Perio(K)
3. Prof. Heriandi Sutadi, drg., Ph.D., Sp.KGA(K)
4. Prof. Dr. Elza Ibrahim Auerkari., drg., M. Biomed., Sp.OF(K)
5. Prof. Bambang Irawan, drg., Ph.D.
6.
7.
8.
9.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23
10.
11.
12.
iv
Disain Buku Saku : Rosi Maolana, A.MD
Diterbitkan oleh : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia
Redaksi : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Ruang Sekretariat FKGUI Gedung A Lantai 2
Jl. Salemba Raya No.4 Jakarta Pusat 10430
Telepon : 021-31930270/ 3151035 Fax. 021-31931412
ISBN :
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan
sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seizin
editor dan penerbit.
978-979-456-884-2
v
DAFTAR ISI
EDITORIAL ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................. viii
PENDAHULUAN ....................................................................... x
BAB 1ANTISIPASI PANDEMI COVID-19TERHADAP PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI .......................... 1
1.1 Pendahuluan ................................................................ 11.2 KebijakanPembelajaranJarakJauhdiFKGUI
dalamMengantisipasiPandemiCOVID-19.................... 31.3 SaranadanPrasaranaPelaksanaan
PembelajaranDaring/PJJ ............................................ 51.3.1 Sistempengelolaandansumberdayauntuk
interaksipembelajarandaringdiFKGUI ................ 61.3.2 SumberDaya untukujian ...................................... 6
1.4 MasalahPenerapanPembelajaranDaringSelamadanPascaPandemiCOVID-19terhadapPendidikanKedokteranGigi ........................................................... 7
BAB 2PANDEMI COVID-19: IMPLIKASI DAN PANDUANPENELITIAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGIDI INDONESIA .......................................................................... 9
2.1 Pendahuluan............................................................... 92.2 KeterbatasandanPeluangRisetPascaPandemi
COVID-19diBidangKedokteranGigi............................. 112.3 ManagemenBiosafetySampelAsalRonggaMulut
padaLaboratoriumRisetKedokteranGigiPasca PandemiCOVID19 ............................................... 11
vi
2.3.1 PedomanPenelitianyangMelibatkanKoleksiSpesimenAsalManusia....................................... 11
2.3.2Definisi ................................................................ 122.3.3Antisipasi............................................................ 132.3.4Langkah-langkahyangperluditerapkandi
LaboratoriumRisetKedokteranGigiyangbelummemilikifasilitasBSL2 .............................. 14
BAB 3PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTPADA MASA PANDEMI COVID-19 .............................................. 15
3.1 Pendahuluan ............................................................... 153.2 Kasus-KasusKedaruratanDental
danPenatalaksanaannya............................................. 163.2.1BidangBedahMulutdanMaksilofasial.................. 163.2.2BidangProstodonsia ........................................... 173.2.3BidangPenyakitMulut.......................................... 173.2.4BidangOrtodonti ................................................ 183.2.5BidangKedokteranGigiAnak................................ 193.2.6BidangPeriodontologi ......................................... 213.2.7BidangRadiologiKedokteranGigi ........................ 223.2.8BidangKonservasiGigi......................................... 243.2.9BidangKesehatanGigiMasyarakat
danPencegahan ................................................... 273.3 PenggunaanTeledentistrySelama
MasaWabahCOVID-19................................................. 293.4 PrinsipKeamananuntukPraktikPelayanan
KesehatanGigidanMulut............................................32
ChecklistSkriningCOVID-19 ......................................... 36
Bagaimanamenghadapipasienyanglulusskriningdantidaklulusskrining.................................................37
vii
3.5 PrinsipDesinfeksiRuangPraktikPelayananKesehatanGigidanMulut ............................................. 45
3.6 PrinsipPengelolaanLimbahCOVID-19PadaPusatPelayananKesehatanGigiDanMulut ............................ 46
3.7 AdaptasiDokterGigiTerhadapSeranganCOVID-19“KenormalanBaru”SetelahPandemi ............................ 51
REFERENSI .............................................................................. 53
LAMPIRAN 1 ............................................................................ 57
LAMPIRAN 2 ............................................................................ 58
viii
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaykum wa rahmatullaahi wa barokaatuh, salamsejahterabagikitasemua.PujidansyukurdipanjatkankehadiratAllahSWT,TuhanYangMahaEsa, karenadenganperkenanNyamakabukuAntisipasiDampakNegatifCOVID-19diBidangKedokteranGigidapatdiselesaikan. COVID-19 adalah penyakitmenular baru yangmenyebardengancepatkeseluruhdunia termasuk Indonesia.Pertanggal2Mei2020diseluruhduniaterdapat3.344.099pasienterkonfirmasipositifCOVID-19dengantotalpasienmeninggalduniasebanyak238.663jiwa.Di Indonesia sendiri terdapat 10.843 kasus terkonfirmasi positifdengan jumlahpasienmeninggalsebesar831 jiwa.PandemiCOVID-19di Indonesia telah berlangsung sekitar dua bulan sejak pertama kalidiumumkanolehPresidenJokoWidodo.Begitubanyakpermasalahanyang terdampak dari bencana nasional ini. Masalah utamanya adalahjumlahpenderitadanangkakematianyangterusmeningkatdariharikehari.Permasalahanmenjadisemakinkomplekskarenaberbagaiaspeksosialdanekonomiikutterdampak.
Di bidangKedokteran Gigi, dampak negatif COVID-19 tidak hanyadirasakan oleh penyelenggara pelayanan kepada pasien saja, tetapijuga pada Bidang Pendidikan Kedokteran Gigi dan Bidang Penelitian,serta Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat. Rencana antisipasi disetiap aspek Tridharma Perguruan Tinggi dalam Bidang KedokteranGigi, merupakan prioritas yang perlu dipersiapkan. Atas dasarpemikirantersebut,makaseluruhanggotaDewanGuruBesarFakultasKedokteran Gigi Universitas Indonesia menyusun buku panduan ini.Harapannya buku ini dapatmenjadi panduan bagi dosen,mahasiswa,tenaga kependidikan dalam Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi dandoktergigidiluarInstitusiPendidikan,selamamasapandemidanpaskapandemiCOVID-19.
ix
Kami harapkan buku panduan yang merupakan sumbangsihpemikiran para Guru Besar FKG UI dapat bermanfaat dan menjadisumberinformasiyangbergunabagimahasiswa,dosendandoktergigi,sertaInstitusiPendidikanKedokteranGigidiIndonesia.
Jakarta,3Mei2020
DekanFKGUI
Prof.Dr.M.F.LindawatiS.Kusdhany,drg.,Sp.Pros(K)
Akhirkata,terimakasihsebesar-besarnyasayasampaikankepadaseluruh anggota Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Indonesia di bawah kepemimpinan Prof. Anton Rahardjo, drg., M.KM., Ph.D, yang telah bekerja keras dengan kinerja yangmaksimaldalammenyelesaikanbukupanduaniniditengahmasaWFH(Work From Home) walau kami juga menyadari masih perlupenyempurnaandalampenyusunanbukuini.
x
PENDAHULUAN
Coronavirus Disease-2019atauCOVID-19adalahpenyakitmenularterbaruyangawalnyaditemukandiWuhan-Cinapadaakhirtahun2019,namunsaatinitelahmenyebarsecaracepatkeseluruhduniatermasukIndonesia.Sejaktanggal11Maret2020Word Health Organization(WHO)telahmenetapkanCOVID-19sebagaikondisipandemi. Bertambahnyajumlahkasusdi Indonesiayangsemakinmeningkat,baikpadapasienCOVID-19maupunOrangTanpaGejala(OTG),makapemerintahmelaluiKeputusanPresidenNomor12Tahun2020telahmenetapkanCOVID-19sebagaiBencanaNasional.
(SARS-CoV-2) Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-CoV-2merupakanpenyebabCOVID-19. COVID-19 umumnyaditularkan denganruteutamapercikan (droplets) dari mulut saatbersin/batuk. Penularanlewatudara(airborne)mungkinterjadi, antaralain padaorangyanglamaterpaparkonsentrasiudaratinggipadaruangtertutup.Risikopenularanjugaterjadiakibatsentuhanpadapermukaanbendayangtercemarvirus.Percikan yangmengandungvirustersimpandipermukaansuatubenda,yangmungkindisentuholehtangan.Virusdaritanganyangterkontaminasidapat terbawa ke mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebutsehingga membuatnyaterjangkit. DilaporkanbahwavirusSARS-CoV-2umumnyadapatbertahanselamabeberapajamdipermukaanyanghalus,danbeberapaharipadasuhuserta kelembabanyangsesuai.Disebutkanpada beberapa laporan bahwamedia penularan dapat juga dari darah,semuacairantubuh,sekresi,danekskresi (kecualikeringat),kulitnon-intak, serta selaput lendir (mucous membranes). Penularan aerosolpatut diwaspadaiyaituketika percikan-percikanbertahandiudaradankehilangankandunganair,namunpatogennyatertinggaldanmembentukintipercikan (yaituaerosol).Aerosol-aerosolinidapatterbangke lokasiyangjauh,mengakibatkanpotensipenularanjarakjauh.
xi
Saatini,sumberutamapenyebaranadalahpasienCOVID-19,namunpembawa(carrier)asimtomatikjugadidugasebagaisumberpenyebaran.Konfirmasi pasien positif COVID-19 menggunakan quantification real time-PCR(qPCR).Walaupunbelumterkonfirmasipositif,pasienterduga(suspect) COVID-19 berpeluang dapatmenularkan virus penyebabnya.PenularanCOVID-19dapatmenimbulkangejalaatautanpagejalasakit.Individu yang terduga COVID-19 dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitu:(1)orangtanpagejala(OTG);(2)orangdalampemantauan(ODP);dan(3)pasiendalampemantauan(PDP).ManifestasiklinikutamapasiendenganCOVID-19adalahdemam,kelelahan,danbatukkering.
Viruscoronasensitifterhadapsinarultravioletdanpanas.Virusinisecaraefektifdapatdinonaktifkandenganpemanasanpadasuhu56°Cselama30menit,dandenganpelarutlemak(lipid solvents)sepertieter,etanol75%,disinfektanyangmengandungklorin,asamperoksiasetat,dankhloroform(kecualikhlorheksidin).COVID-19penyebarannyasangatcepat serta dapat menyebabkan kematian, berdampak sangat luaspadaseluruhaspekkehidupanmanusiadi seluruhdunia.Olehkarenaitu,antisipasipencegahanpenyebaranCovid-19sangatperludilakukan.
Di bidangKedokteran Gigi, dampak negatif COVID-19 tidak hanyadirasakan pada aspek pelayanan saja. Dampak pandemi COVID-19 diBidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakatmengharuskan perencanaan, persiapan dan penyesuaian programkegiatannya untuk difokuskan pada keselamatan personil sertapembatasanpenyebaranCOVID-19.RencanaantisipasidisetiapaspekBidangKedokteranGigimerupakanprioritasyangperludipersiapkan.Pendidikanberbasiselektronik jarak jauh,menjadipilihanpemerintahsebagaiantisipasipembatasanpenyebaranCOVID-19dankeselamatanpersonil yang terkait dalamproses pembelajaran. Rencana antisipasipelaksanaanyangberfokuspadakeselamatanpersonildanpencegahanpenyebaranCOVID-19 jugasangatdiperlukandiBidangPenelitiandanPengabdiankepadaMasyarakat.
xii
Buku inimencakupbahasandan rekomendasiantisipasikegiatanPendidikan,PenelitianPengabdianKepadaMasyarakat,danPelayanandiBidangKedokteranGigidalammasapandemiCOVID19.Bukuinibukanmerupakanstandar atauperaturan yangmengikat, namunbuku yangdisusun berdasarkan berbagai referensi, serta laporan ini diharapkandapatdigunakansebagaiupayaantisipasiuntukmeminimalkandampaknegatifCOVID-19diBidangKedokteranGigi.
1
BAB 1ANTISIPASI PANDEMI COVID-19 TERHADAP
PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
1.1 Pendahuluan
SehubungandenganterjadinyakondisipandemiCOVID-19,pemerintahtelahmenghimbauuntukmelaksanakankegiatanbelajar-mengajardarirumahbagimahasiswadisemuaperguruantinggidiIndonesia,termasukmahasiswadiInstitusiPendidikanKedokteranGigi,baikpadaProgramAkademik, Profesi S1maupun Program Spesialis, S2 dan S3. Metodapembelajaran pada Pendidikan Kedokteran Gigi memiliki kekhususantersendiri,sehinggatidaksemuametodapembelajaranbisadilakukansecara virtual learning (daring). Kegiatan praktikum pada tingkatpendidikanakademik,yangmemerlukanpembelajaranmelaluimetodeskills lab, misalnya, tidak secara mudah digantikan dengan metodependidikandaring.Demikianpula,praktikklinikyangmemerlukantatapmuka langsungdenganpasien,untuksaat inibelumdapatdigantikandengan metode pembelajaran secara daring. Diperlukan beberapaterobosan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, baik darimahasiswatingkatakademikmaupunmahasiswatingkatprofesi.
KondisipandemiCOVID-19,walaupunberdampaknegatifterhadappendidikankedokterangigi,adapulasisipositifyangbisadiambildarikondisiini.Misalnya,dosendanmahasiswasecaraserentakdiharuskanmenguasaisistempembelajaranjarakjauh.SebelumterjadinyawabahCOVID-19, sistem pembelajaran jarak jauh dengan menggunakanteknologi dan informasi, sebagai salah satu ciri pendidikan di erarevolusi4.0,sudahdisosialisasikandandidoronguntukditerapkandiduniapendidikantinggidiIndonesia,tetapisebagianbesardosenmasihbelummengaplikasikannya.
2
Pendidikanprofesidoktergigidanberbagaispesialisasikedokterangigi, mengharuskan mahasiswa berhadapan langsung dengan pasienuntukmelakukan tindakan perawatan gigi danmulut. Perawatan gigidanmulutdilakukandirumahsakit,puskesmasdanpadasaatkegiatanbakti sosial di luar lingkungan kampus. Artinya, setiap mahasiswaKedokteran Gigi yang tengah menjalani tahapan pendidikan danberhadapandenganpasien,sangatberisikotinggiterhadappaparandanpenularanCOVID-19.Risikoprofesi inimudahdipahami,karenasetiapoperatorpelayanankesehatangigidanmulut(doktergigi,terapisgigi,radiologist)akanberhadapanlangsungdenganhabitatmikroorganismedi dalam ronggamulut, termasukSARS-CoV-2.Olehkarena itu, perludilakukan antisipasi, pada setiap pasien yang dihadapi, baik pasienanak, dewasa, lansia, dengan dan/ atau yang dikatagorikan sebagaiorangtanpagejala(OTG),orangdenganpemantauan(ODP),ataupasiendengan pemantauan (PDP) COVID-19 seharusnya dipandang sebagaisumberinfeksiSARS-CoV-2.
Berdasarkan kepustakaan dapat diketahui, bahwa penularanCOVID-19terutamaterjadimelaluismall droplets yangkeluardarimulutatauhidungseseorangyangterinfeksiSARS-CoV-2saatbatuk,bersin,atauberbicara,meskipundroplet relatifberatsehinggatidakmelayang-layangdancepatjatuhkepermukaansolid.Airborne transmission jugamungkin terjadi di dalam ruangan kerja, maka antisipasi terhadappenularanCOVID-19selamatindakanKedokteranGigiperludilakukan,denganmenyiapkan ruang kerja bertekanan negatif untukmencegahpenularanviruspenyebabCOVID-19.Demikianpula,kebiasaanmencucitangan dengan sabun dengan cara yang tepat, minimal 20 detik,menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Level 3,menjaga jarak amanantara operator dengan pasien seharusnya menjadi prosedur bakuyangharusdipatuhiolehoperator,danmerupakanperilakuyangharusditanamkansejakmahasiswadalammenghadapipasien.
3
1.2 Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh di FKG UI dalamMengantisipasiPandemiCOVID-19
PandemiCOVID-19penyebarannya sangat cepat, dapatmenyebabkankematian dan berakibat sangat luas pada seluruh aspek kehidupanmanusia. Berdasarkan kondisi tersebut, maka antisipasi untukpencegahan penyebaranCOVID-19 perlu dilakukan, dan dalam bidangPendidikan, Menteri Pendidikan telah mengeluarkan Surat Edaran(SE) No.2danNo.3tahun2020tentangPencegahandanPenangananCOVID-19 pada tanggal 9 Maret 2020. Pada tanggal 17 Maret 2020Mendikbud menerbitkan Surat Edaran No. 36962/MPK.A/HK/2020tentang Pembelajaran Daring dan Bekerja dari rumah yang ditujukankepada seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta,sebagaitindaklanjutlangkahpencegahanpenyebaranCOVID-19.
Surat Edaran tersebut dikeluarkan untuk memastikan, bahwapengendalian, kewaspadaan dan penanganan penyebaran COVID-19di unit kerja telah dilaksanakan dengan baik sesuai SE No.2 dan No.3tahun2020.SehubungandenganSuratEdarandariMenteriPendidikandan Kebudayaan No. 36962/MPK.A/HK/2020, Direktorat JendralPendidikanTinggipadatanggal3April2020menerbitkanSuratEdaranNo.302/E.E2/KR/2020tentangMasaBelajarPenyelenggaraanProgramPendidikan. Berdasarkaan SE tersebut di atas, Universitas Indonesiasebagai Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan danKebudayaan segera membuat kebijakan dengan menerbitkan SuratEdaranRektorUIsebagaidasarbagisetiapFakultasdalam lingkunganUI untukmenerbitkanSurat EdaranDekan dalampenyelenggaraan TriDharmaPerguruanTinggiselamamasapandemiCOVID-19.BerdasarkanSurat EdaranDekan sertamerujuk Surat KeputusanAsosiasi FakultasKedokteranGigiIndonesia(AFDOKGI),makaantisipasipandemiCOVID-19terhadapkegiatanPendidikandiFakultasKedokteranGigiUIdilaksanakandenganmembuatbeberapakebijakanyangsesuaisebagaiberikut:
a) Pembelajaran dilaksanakan secara Daring/PJJ sesuaidengan karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu
4
Terbuka (Fleksibel: penyampaian, pemilihan Mata Kuliah,merdeka belajar, lintas satuan); belajar mandiri (proses,porsi,kendalibelajar lebihbanyakolehmahasiswa);anytime; anywhere (belajar dimana saja dan kapan saja); berbasisTIK (memfasilitasi komunikasi dan interaksi pembelajaran).Universitas Indonesia memiliki sarana prasarana untukpelaksanaan pembelajaran secara Daring/PJJ yang beradadi bawah Direktorat Pengembangan Akademik dan SumberDayaPembelajaran (DPASDP)yangdapatdipakaiolehseluruhFakultas di Universitas Indonesia. Segala sesuatu tentangE- learning pembelajaran daring yang diterapkan di UI dapatdiaksesdiwww.dpasdp.ui.ac.iddanpjj.ui.ac.id.NamunFakultastetapharusmerancangpembelajaranPJJyangsesuaidenganPendidikan Kedokteran Gigi dalam hal sarana dan prasaranauntuk sumber daya untuk interaksi pembelajaran, sistempengelolaandanpembelajaranDaringsertasumberdayaujian.
b) PembelajarandaringdilaksanakanuntukPendidikanS1AkademikReguler danKelas Internasional, Profesi, S2, Spesialis KG danS3. Pembelajaran daring dilakukan untuk semua mata kuliahkecuali untukpraktikum,Skills lab, praktik klinikdan lapanganserta penelitian tugas akhir dengan penjadwalan ulang padabulanJunidanJuli2020ataumelakukanperubahanmetodologipenelitian. Universitas Indonesia melakukan revisi kalenderakademikyaitusemestergenap2019/2020diperpanjangsampaiakhir Juli 2020 dengan meniadakan semester antara, ataubahkan sampai menambah satu semester dan meniadakanwisuda pada semester genap 2019/2020 dan akan digabungpadawisudadibulanFebruari2021.
c) Pendidikan Profesi Dokter Gigi mengacu kepada suratkeputusan AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran GigiIndonesia) nomor: 587/sk/afdokgi/2020 tentang PedomanKegiatan Pemenuhan Aktifitas Pembelajaran PendidikanProfesi Dokter Gigi Pada Kekhususan Permasalahan Pandemi
5
CoronaVirusDisease19(COVID-19).Penguatankegiatankognitifdilakukan dalam bentuk telaah jurnal, diskusi kasus dan untukkegiatanpsikomotor sedapatmungkinmenggunakansubstitusiketerampilanmenggunakan simulasi video dan dipresentasikansecara daring dengan menggunakan beberapa form assesmen keterampilan klinik. Mahasiswa profesi tahun ke 2-4 diberipenugasan secara daring, demikian jugamahasiswa yang baruakan menjalani Pendidikan profesi. Surat Keputusan AFDOKGItersebutdimaksudkanagardampakpandemiCOVID-19terhadappendidikan profesi dokter gigi dapat diperkecil dan diperlukanupaya pemenuhan pembelajaran pendidikan profesi dokter gigiyang tidakmemberatkanmahasiswa,mampu dilaksanakan dandisesuaikan dengan kemampuan institusi Pendidikan masing-masing
d) Evaluasiuntukkehadiranmahasiswadanprosespembelajarandilakukan penyesuaian dengan pembelajaran secara daring.SeluruhujianakhirS1,S2danS3dilaksanakansecaradaring,demikian juga untuk promosi Doktor yang tata caranya telahdiaturdalamSuratKeputusanRektorUI.
e) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan dana (Mahasiswabidikmisi,beasiswa,danyangtidakmampu)untukmendukungprosespembelajarannya,diberikanbantuandanadengancaramembayarkankuotainternetmelaluibantuandanadaridosendanalumni.
1.3 SaranadanPrasaranaPelaksanaanPembelajaranDaring/PJJ
SaranadanPrasaranauntukE-LearningdanPJJtersediadiUniversitasIndonesia, dan dapat diakses oleh seluruh fakultas di lingkunganUI. Sarana dan prasarana tersebut mencakup sistem pengelolaandan pembelajaran daring (EMAS UI), sumber daya untuk interaksipembelajaran (EMASUI, MS Teams, Skype 4, Business, Google Meet)danSumberdayaujian,praktikum,kegiatanlapangan,layananbantuan
6
teknisdanakademis(CBT,LabKomputer,Helpdesk E-learning,Matlab,SPSS). Namun untuk pelaksanaan pembelajaran daring/PJJ selamapandemiCOVID-19 tidak semua saranadanprasarana tersebut dapatdigunakan oleh setiap fakultas, tergantung karakteristik metodepembelajaranyangditerapkandi fakultas tersebut.Dengandemikian,perluditetapkansaranadanprasaranauntukpelaksanaanpembelajarandaring/PJJdiFKGUI.
1.3.1 Sistem pengelolaan dan sumber daya untuk interaksipembelajarandaringdiFKGUI
Fakultas membentuk Tim Informasi Teknologi (Tim IT)khusus dan bersama dengan Unit Administrasi Pendidikanbertugas membantu Dosen dan mahasiswa dalampengelolaan pelaksanaan pembelajaran Daring yang dimulaipada pertengahan Maret 2020. Tim IT membuat “PanduanPembelajaran Daring FKGUI” dan “Panduan PelaksanaanDaring FKGUI untuk Fasilitator”. Kedua panduan inidisosialisasikan melalui e-mail dan grup whatsap. Sumberdaya untuk interaksi pembelajaran yang dipakai adalah EMASUI (E-learning Management Systems),Google Meets, MS Teams atauplatforms lainyangdisepakatiolehDosendanmahasiswaagar pembelajaran dapat berjalan lancar. Hasil survei yangdilakukanterhadapmahasiswaS1,SpesialisKGdanS2yangtelahmelaksanakan pembelajaran daring didapat bahwa platforms yangdipakaiformattext-based(46%),WA groupatauMS Teams dan Video-Audio-Text seperti Google Meets, MS Teams, atauZoom. Moda pembelajaran daring dilakukan sinkronus maya(Video conference, Audio conference, text-based conference)danasinkronusmandiri (Belajarmandiri:audio,video,animasi,simulasi).
1.3.2SumberDayauntukujian
Pelaksanaan evaluasi capaian pembelajaran setiap skenariodapat dilakukan dengan mengadakan Kuis melalui platform
7
EMAS UI (E-learning Management Systems). Ujian TengahSemester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) jugadilaksanakan menggunakan EMAS UI. Waktu ujian dapatdisesuaikan dengan kondisi jaringan internet, ujian dapatdilaksanakan baik sore atau malam hari, sehingga ujiandapat berjalan lancar dengan kondisi jaringan internet yanglebihstabil.UjianDokterGigi (UDG)untukmahasiswaprofesidilakukan secara daring menggunakan platforms MS Teams dan Google Meets. Pelaksanaan ujian akhir untukmahasiswaSpesialis KG, S2, S3 dan promosi dapat dilaksanakan secaraDaringmenggunakanplatformGoogleMeets.
1.4MasalahPenerapanPembelajaranDaringSelamadanPascaPandemiCOVID-19terhadapPendidikanKedokteranGigi
Perubahan metode pembelajaran dari tatap muka menjadi kuliahdaringmembutuhkankesiapanbaikdari dosendanmahasiswauntukmenjalankannya.Berbagaimasalahyangdapatterjadiakibatpenerapanpembelajaran daring selama pandemi COVID-19 dan pasca pandemiCOVID-19terhadapPendidikanKedokteranGigiyaitu:
a) Dosenperluupayalebihuntukmempersiapkanataumembuatmateri pembelajaran secara Daring. Hal ini dapat diatasidengan cara mengikuti kegiatan tutorial/pelatihan secaradaring yang diselenggarakan oleh Direktorat PengembanganAkademik dan Sumber Daya Pembelajaran UI atau Institusilainnya. HarapannyahaltersebutbisamembantuparadosenuntukberalihkepembelajaransecaradaringdanmenjadilebihsiapdalammempersiapkanMassive Open Online Course(MOOC)danmenggunakanteknologidaninformasisebagaisalahsatuciripendidikandierarevolusi4.0.
b) Bertambahnya kebutuhan dana untuk pulsa internetbagi mahasiswa. Fakultas-fakultas di lingkungan UImengantisipasinya dengan cara penggalangan dana dari
8
dosen dan alumni. Hal ini untukmembantumahasiswa yangtidakmampu,agarbiayapulsainternettidakmenjadikendalaselamapembelajarandaringpadamasapandemiCOVID-19
c) Capaian kompetensimahasiswa yang tidak optimal terutamadalam hal keterampilan dan praktik klinik. Oleh karena itu,diperlukan terobosan baru seperti penguatan kegiatankognitifberupatelaahjurnal,diskusikasusdanuntukkegiatanpsikomotor sedapat mungkin menggunakan substitusiketerampilanmenggunakansimulasivideodandipresentasikansecaradaringdenganmenggunakanbeberapaform assesmenketerampilan klinik seperti mini-Clinical Evaluation Exercise(mini-CEX) yaitu salah satumetode penilaian yang dirancanguntuk mengukur performa peserta didik dalam pendidikantahap klinik dan atau Direct Observation of Procedural Skills(DOPS).
d) Danayangdiperlukanuntukpenyelenggaraanpraktikum,skillslab,praktik lapangandanpraktikkliniksertapenelitianuntuktugas akhir yang dilakukan pasca pandemi COVID-19 cukupbesar, karena masih memerlukan kewaspadaan level tinggiterhadapinfeksisilangCOVID-19.PraktikklinikdimasapascapandemiCOVID-19 harus dilaksanakandengan alat pelindungdirilevel 3untuktindakanyangmenimbulkanterjadinyaaerosol.
f) Penjadwalan ulang rotasi praktik klinik, pemenuhanrequirementsklinik,ketersediaanpasiendankesiapanwahanaPendidikan pasca pandemi COVID-19 memerlukan persiapandan pengaturan ulang yang harus segera diantisipasi olehinstitusiPendidikanbersamaRSKGMdanrumahsakitjejaring.
9
BAB 2PANDEMI COVID-19: IMPLIKASI DAN PANDUAN
PENELITIAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGIDI INDONESIA
2.1 Pendahuluan
SumberutamapenyebaranCOVID-19adalahvirus (SARS-CoV-2)padadroplet yang berasal dari spesimenmukosa nasofaring ataumukosaorofaringeal.Selainkeduasumberutamatersebut,SARS-CoV-2dapatpuladideteksipadasampelyangberasaldaridalammulut,yaitusalivadancairankrevikulargingiva.Dalampraktikkedokterangigi,percikanaerosolyangterkaitdengantindakanperawatankedokterangigi,dapatmerupakan salah satu mode of action dari penularan SARS-CoV-2kepadadoktergigi(Gambar1).
Gambar2.1PotensisalivasebagaibahandiagnosisdantransmisiSar-CoV-2.(XuRetal.,2020)
Telah dilaporkan bahwa Angiotensin-Converting Enzyme 2 (ACE-2) adalahreseptorutamapadasel inang(host cell)bagiSARS-CoV-2.Molekul ACE-2 tersebut berperan penting dalam masuknya SARS-
10
CoV-2 ke dalam sel inang, untuk selanjutnya menyebabkan infeksiakhir (COVID-19). Molekul ACE-2 dilaporkan dieskpresikan oleh epitelmukosamulut.Dengandemikian,sel-seldalamjaringanmukosamulutyang mengekspresikan ACE-2, terutama sel epitel lidah, merupakanoral niches yang dapat berperan sebagai perantara atau reservoir potensial terhadap penularan COVID-19. Temuan pustaka tersebuttelahmenjelaskanmekanisme dasar dalampenyebaran SARS-CoV-2,bahwaberbagaiunsurdidalammulut,baikcairanmaupunbiofilmpadapermukaanmukosa,berpotensisebagaisumberpenyebaranCOVID-19.(Gambar2)
Dengan demikian, deteksi SARS-CoV-2 dapat dilakukan padasampelsaliva,padasampelbahankumur,padacairankrevikulargingiva,danusapmukosabukal/lidah.
Gambar 2.2 ACE-2 receptors pada sel epitel danmekanisme replikasi SARS-Cov-2. (https://www.
chemistryviews.org/details/ezine/11225161/Coronavirus_Entering_and_Replicating_in_a Host_Cell.html)
11
2.2KeterbatasandanPeluangRisetPascaPandemiCOVID-19diBidangKedokteranGigi
PadasituasipandemiCOVID-19yangterjadisaatini,laboratoriumyangbelum memiliki fasilitas Biosafety level 2 (BSL2) untuk pemeriksaanmikrobiologi harus menghentikan aktifitas riset yang menggunakansampel biologis asal manusia, sampai tersedia fasilitas BSL2 hinggapandemi COVID-19 dinyatakan berakhir atau setelah sampel yangmengandung biohazard yang akan digunakan telah dikonfirmasi PCRtidakmengandungSARS-CoV-2.
Keterbatasan penggunaan sampel biologi asal manusia di atasuntuk kepentingan penelitian dapat disiasati dengan memanfaatkanmetoda penelitianalternatif misalnya: meta analisis bioinformatic, in silico, molecular docking,invivo/denganhewancoba,invitro:cell line culturedanmenggunakanselasalhewan.
Di samping itu, ada peluang untuk mengeksplorasi keunikanekosisem oral terkait penelitian mengenai COVID-19, misalnya untukmendapatkanstrategidiagnosisataumetodepencegahanberdasarkankarakteristik patogenesis SARS-CoV-2. Demi kepentingan penelitianepidemiologidanpengabdianpadamasyarakat,makadapatdigunakanteknologi informatika /digital/ teledentistry, yang merupakan suatupendekatanyangsesuaipadamasadanpascapandemiCOVID-19.
2.3Managemen Biosafety Sampel Asal Rongga Mulut padaLaboratoriumRisetKedokteranGigiPasca PandemiCOVID19
2.3.1PedomanPenelitianyangMelibatkanKoleksiSpesimenAsalManusia
Prosedur keamanan mulai pengambilan sampel dari subjekpenelitian, penghantaran sampel menuju laboratorium,penyimpanan sampel, sampai pemusnahan pemusnahan sampelbiologis setelah penelitian berakhir, hendaknya mengacu padapanduan WHO mengenai laboratorium yang difasilitasi denganstandarBiosafety level2,dantentunyatelahloloskajietikpenelitian.
12
Spesimen-spesimen asal rongga mulut berpotensimengandung agen infectious yang dapat menyebabkanterjadinya penularan penyakit, dengan demikian selamakondisi pandemi COVID-19, dan selama beberapa waktu kedepan(yangbelumdiketahuiakanberapalama),sampelasalrongga mulut harus ditetapkan sebagai biohazardous, baikpadasaatpengambilannya,transportasinyakelaboratorium,maupunpadasaatpengolahannyadidalamlaboratorium.
Kita tidak bisa memastikan apakah seseorang merupakanindividu pembawa (carrier) SARS-CoV-2, maka sebagaitindakan pencegahan penularan dari satu ke lain orang,pemrosesan atau pengujian spesimen/ sampel klinik, yangdikatagorikan sebagai biohazardous hendaknya dilakukanpadalaboratoriumdenganfasilitasBiosafety Level 2 (BSL-2).
Pada bagian ini akan dijelaskan secara sederhanamengenaipotensi keberadaan virus penyebab COVID-19 (SARS-CoV-2)pada sampel oral, dan langkah-langkah antisipasi yangdiperlukan selama bekerja di dalam laboratorium penelitiankedokterangigi,terkaitpemanfaatansampeloral.
2.3.2Definisi
Dalam bidang Kedokteran Gigi, yang dimaksudkan dengansampeloral,adalahbahanpemeriksaanklinisyangdiperlukanuntuk mendukukung diagnosis klinis, prognosis, dan upayapreventif yang terkait dengan tindakan profesi kedokterangigi. Sampeloral jugadiperlukanpadakegiatanpendidikan,sebagai bahan pengajaran dalam rangka menunjangpemahaman berbagai teori terkait ekosistem di dalammulut.Sampeloralyanglazimdikoleksi,terdiridari1).Cairanmulut(saliva,cairansakugusi,danbahankumur). 2).Bahanpemeriksaanusapanmukosamulut,yangterdiridarikerokanlidah, usapan mukosa bukal, dan usapan mukosa palatum.Pengambilansampeloropharyngeal dan nasopharyngealtidak
13
direkomendasikan untuk keperluan penelitian dalam bidangKedokteranGigi.
2.3.3Antisipasi
Dari kepustakaan dapat diketahui, infeksi SARS-CoV-2dapat terjadi melalui kontak dengan seseorang yang tidakmemperlihatkan gejala klinis atau yang tidak didiagnosissebagai pasien COVID-19. Oleh karena itu, semua sampeloral yang dikoleksi sejak Januari 2020, hendaknya dicurigaiberpotensisebagaisumberSARS-CoV-2.Ketika wabah COVID-19 secara resmi (oleh pemerintah)dinyatakan mereda, kami merekomendasikan untuk tetapmemperhatikan prosedur baku ketika berhadapan dengansumber sampel klinik, dan penanganan sampel (spesimen)tersebut. Peraturan yang perlu diperhatikan terkait denganlaboratory biosafety,adalahsebagaiberikut:
a) Selalumenggunakanmasker, sarung tangan, dan goggle(ataukacamata)padasaatpengambilansampeloral.TetapmengikutiperkembanganwabahCOVID-19melaluisumberresmi.
b) Gunakan teknik pengambilan sampel oral yang tidakmemungkinkanterjadinyapercikancairanmulut(droplet).
c) Lakukan pengukuran suhu tubuh subjek sebelumpengambilansampeloral.
d) Ikuti petunjuk WHO dalam pemrosesan sampel oral, yaitu pemrosesan sampel oral hanya dilakukan pada laboratoriumdengan fasilitasbiosafety level 2.Jika ingin melakukan pembiakan virus, hendaknya dilakukan pada laboratoriumdenganfasilitasbiosafety level 3.
f) Dekontaminasi semua permukaan bench beberapa kalisebelum dan sesudah kerja di laboratorium. Gunakanlarutan disinfektan, untuk membersihkan permukaan
14
bench, dengan menggunakan kertas tissue (towelettes),atau semprot dengan menggunakan alkohol (70%) atauhydrogen peroxide (0,5%), atau sodium hypochlorite (0,1%). Perlakuan yang sama dilakukan terhadapkeyboards computer, tilpon, mikroskop, dan berbagaiperalatanyangdigunakanolehbanyakorang (mesinPCR,spectrophotometer,mesinELISA,danlain-lain).
g) Mencuci tangan dengan sabun, sebelumdan ketika akanmeninggalkanlaboratorium.
2.3.4Langkah-langkahyangperluditerapkandiLaboratoriumRiset Kedokteran Gigi yang belum memiliki fasilitasBSL2
a) Menghentikan penggunaan sampel biologis asalmanusiayang akan dan/ atau sudah dikoleksi sejak Januari2020, baik saliva, cairan krevikular gingiva, plak gigi,usapan/kerokanmukosamulut (sampaitersediafasilitaslaboratorium dengan standar BSL2). Dengan catatan.Pengecualian diberlakukan terhadap sampel yangtelah terkonfimasi negatif virus (SARS-CoV-2) melaluipemeriksaanPCR,yangmenjaditanggungjawabpeneliti.
b) Menyiapkan fasilitas laboratoriumdengan fasilitasBSL 2bagi laboratorium riset di Fakultas Kedoktaran Gigi yangbelummemilikinya.
15
BAB 3PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA
MASA PANDEMI COVID-19
3.1 Pendahuluan
World Health Organisation (WHO) telah menetapkan wabah COVID-19sebagai pandemi. Selanjutnya, pemerintah Indonesia menetapkanKedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19 melalui KeputusanPresiden Nomor 11 Tahun 2020, dan bencana COVID-19 sebagaiBencanaNasionalmelaluiKeputusanPresidenNomor12Tahun2020,karena jumlah kasus semakinmeningkat, baik pada pasien COVID-19maupunOrangTanpaGejala (OTG).Dalamkonteks inimaka transmisipenularan COVID-19 melalui droplet ataupun aerosol, meningkatkanfaktorrisikodoktergigiuntuktertular.PersatuanDokterGigiIndonesia(PDGI) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 2776/PB PDGI/III-3/2020, mengenai pedoman pelayanan Kedokteran Gigi. Dalampedomantersebut,dinyatakanadanyapembatasan untukmelakukanpembatasanpelayanansecaralangsung.
Dokter Gigi merupakan salah satu profesi yang paling rentanterpapar virus penyebab COVID-19 (Berita the New York Times, 15Maret 2020). Berdasarkan data PB PDGI, sampai dengan akhir April2020, ada 6 (enam) orang Dokter Gigi di Indonesia meninggal duniakarena terinfeksi SARS-CoV-2. Data ini mempertegas berbagailaporan ilmiah lainnya, bahwaDokterGigimerupakanprofesi berisikotinggi dalampekerjaannya. Berdasarkan kompetensinya,maka dalammelaksanakantugaspelayanankesehatangigidanmulut,setiapDokterGigiakanberhadapanlangsungdenganronggamulutpasien.Dariaspekepidemiologi, rongga mulut merupakan sumber utama penyebaranCOVID-19,karenareseptorSARS-CoV-2,yaituenzimACE-2(Angiotensin Converting Enzyme-2)jugadiekspresikanolehmukosaoral.
16
Selamamasa pandemi COVID-19,manajemen kesehatan gigi danmulutpadapasiensuspekCOVID-19,merupakanmasalahkhususyangdihubungkan dengan penularan virus penyebabnya (SARS-CoV-2). Didalamruangpraktikdentaldanselamakunjunganperawatangigidanmulut, setiap pasien suspek COVID-19, berpotensi mentransmisikanSARS-CoV-2kepadaDokterGigidanTenagaMedis.Demikianpula,infeksisilangantar-pasiendapatterjadidalamzonakerjaDokterGigi.Selamaperawatan gigi, penggunaan alat-alat standar prosedur perawatangigiyangmenimbulkanaerosol, sepertihandpieces turbine dan scaller, akanmenciptakansemprotanairliur(droplet)yangmengandungdarahdari pasien. Droplets yang mengandung SARS-CoV-2, selanjutnya dapat menyebar ke seluruh objek di dalam ruangan praktik Droplets yang mengandung SARS-CoV-2, selanjutnya dapat menyebar ke seluruh objek di dalam ruangan praktik dokter gigi. Dengan demikian, faktorrisikoutamayangberhubungandenganpekerjaanseorangDokterGigiadalahterjadinyakontaklangsungdengandropletdaripasiensuspectCOVID-19,dankontaktidak langsungmelaluidental instruments sertapermukaanberbagaibendasoliddidalamdandisekitarruanganpraktik.
3.2Kasus-KasusKedaruratanDentaldanPenatalaksanaannya.
Kasus kedaruratan dental umumnya merupakanmasalah klinis yanginginsegeradapatdiatasi,beberapamasalahyangdiidentifikasiseringterjadi dikelompokkan sesuai bidang Spesialisasi Kedokteran Gigi dibawahini.KedaruratandentalpadamasapandemiCOVID-19inisedikitmengalami pergeseran definisi, kasus-kasus yang menyebabkanseseorang menderita rasa sakit dan ketidak nyamanan yangberkepanjangan dimasukan ke dalam kedaruratan dental, sehinggaperlu penatalaksanaan segera yang di sesuaikan dengan masing-masingBidangSpesialisasiKedokteranGigisebagaiberikut:
3.2.1 Bidang Bedah Mulut dan Maksilofasialmerupakanbidangspesialisasi kedokteran gigi yang memiliki banyak kasuskegawatdaruratan,antaralain:pencabutangigi;frakturgigianterioryang disebabkan oleh kecelakaan; biopsi jaringan abnormal;
17
pendarahan tidak berhenti; pembengkakan yang menyakitkandi dalam atau sekitarmulut; nyeri pada gigi, atau tulang rahang;infeksigusidenganrasasakitataubengkak;dansetelahperawatanoperasi(gantirubber drainage,pengangkatanjahitan).
3.2.2 Bidang Prostodonsia, perawatan kegawatdaruratan gigitiruan dan gangguan sendi rahang yang sesuai dengan anjuranIPROSI (Ikatan Prostodonsia Indonesia), adalah abses intraoralakibat pemasangan implan gigi atau restorasi cekat, perawatansendi rahang yang dislokasi/sakit; perbaikan atau penyesuaiangigitiruankarenamengalamikesulitanmakan;mahkotagigitiruansementara yang lepas atau rusak, sehingga dapat menimbulkanrisiko gigi penyangga patah, berubah posisi atau gigi menjadihipersensitif;selainitujugapenyesuaiangigipalsuuntukorangyangmenerimaradiasiatauperawatankankerlainnya;danmemberikanperawatanuntukpasiendengankondisimediskomplekssehinggaapabilapasientidakdirawat,akanmenyebabkanpenurunankondisikesehatan umum pasien, khususnya pada kelompok usia Lansiayangmerupakankelompokpopulasiyangsangat rentanterhadapCOVID-19.GejalaCOVID-19pada lansiapadaumumnyatidak jelas,danlansiayangtertularsangatmudahmengalamiperburukan.DataWHOmenunjukkan8dari10lansiayangterkenaCOVID-19meninggaldunia. Dengan demikian, perawatan pada lansia harus dilakukansecarasangathati-hatidanoperatorharusmemakaiAPDlengkaplevel 3.Lakukanperawatansederhana,dalamwaktusingkat,danbukantindakaninvasif.
3.2.3 Bidang Penyakit Mulut, pada masa pandemi COVID-19,kewaspadaan terhadap transmisi penyakit harus ditingkatkan.Dalambidangpenyakitmulut,hal iniberdampakpadapenundaanperawatan, dan mengutamakan perawatan kasus emerjensi.Unit Penyakit Mulut RSKGM FKGUI telah menetapkan kriteriakasus darurat, yaitu 1) Kelompok penyakit mulut terkait reaksihipersensitivitas; 2) Trauma akut mukosa oral; 3) Perdarahandi rongga mulut yang sulit berhenti; 4) Penyakit mulut yang
18
menimbulkan gangguan konsumsi makanan; 5) Penyakit mulutautoimun; 6) Penyakit mulut karena infeksi virus, bakteri, jamuryang disertai nyeri yang hebat; 7) mucosal burn; 8) mucositis;dan 9) neuralgia. Pelayanan pasien dengan penyakit mulutmengoptimalkanpelayanandenganteledentistry(untukkasusnonemerjensi). Namun, apabila pasien terpaksa datang, karena rasanyeri yang tajam dan kuat, maka pelayanan dilakukan dengantepat, dalam waktu yang singkat, dilakukan dengan four handed dentistry.Sebelumdilakukanperawatan,pasienberkumurdenganpreoperative antimicrobial mouthrincessepertipovidone iodine1%atauhidrogenperoksida1%.Perludiperhatikanuntukmeminimalkanaerosol. Selainmeningkatkankewaspadaankepadapetugasmedis,perludilakukanedukasipasien,sepertihalnyayangtelahdilakukanolehIkatanSpesialisPenyakitMulutIndonesia(ISPMI)menyebarkaninformasi kepadamasyarakat untukmenundakedokter spesialispenyakit mulut, kecuali jika adanya bibir bengkak disertai sesaknafas,sariawanseluruhmulut,sariawandisertaidemam,sariawandisertailesidikulitsariawantidaksembuhdalamwaktusatubulan,sariawansetelahradiasidankemoterapi,bibirberdarah,dangusiberdarahspontan.
3.2.4 Bidang Ortodonti,perawatankegawatdaruratandilakukanjika ada rasa nyeri yang terjadi saat pemakaian piranti ortodonsibaikpiranti lepasanataucekat.Penggunapiranti tersebutadalahanak-anak atau remaja, maka peran orang tua sangat pentingdalammembantuanakmembersihkangigidanmulutsertapirantiortodonsinya. Piranti ortodonsi lepasan sangat rentan menjadimedia penularan, hal ini dikarenakan didalam rongga mulutditemukan reseptor ACE2 yang tinggi yang merupakan reseptorSARSCo-V-2virus.KebersihanronggamulutpadaanakpenggunapirantiortodonsiharussangatdicermatiuntukmencegahpenularanCOVID-19.Alatlepasanortodonsidengankerusakanpadaplatdan/atau kawat sejauh masih mungkin digunakan, sebaiknya tetapdipakai.
19
Perhatian khusus pada anak yang menggunakan pirantiortodonsicekatsangatperludilakukan,danorangtuaharusterusmendampingidalampelaksanaanpemeliharaandanpembersihanronggamulutdangigigeligisertabagian-bagiandaripiranticekattersebut,sepertibusurkawat,breket,elasikligasi,danlainnya.Biladijumpai kerusakan seperti terlepasnya breket, putusnya busurkawat,ataukawatligasiputusyangdapatmenyebabkantertusuknyamukosaataujaringanlunakronggamulutlainnyahendaknyaperlusegeradiatasi.Tindakanyangperludilakukanadalahpemantauanperkembangan perawatan ortodonsi secara terus menerus, baikmelalui jalur komunikasi digital atau media lainnya secara jarakjauh agar keluhan dan masalah yang terjadi dapat diketahui dandicarikansolusiyangterbaik.Pengetahuantentangcaramengatasimasalahkedaruratanpirantiortodonsi secaramandiri jugaperludisampaikan kepada pasien, agar dapat mengatasi kedaruratantersebutuntuksementarawaktusebelumdapatbertemudengandoktergigispesialisortodonsiyangmerawatnya.
3.2.5 Bidang Kedokteran Gigi Anak, pada masa pandemiCOVID-19,keparahanpenyakitgigidanmulutanakdiprediksiakanmeningkatkarenaorangtuamerasakhawatirmembawaanaknyaberkunjung ke dokter gigi. Pencegahan dan perawatan gigi anakmenjadi tidakmaksimal, karena hanya dilakukan di rumah tanpapengawasandoktergigi,danorangtuamenganggapmasihadagigipengganti. Keparahan kerusakan gigi akan terus berkembang,menyebabkanmenurunnyakualitashidupseoranganak.
Pencegahansecaraumumuntukmeningkatkankesehatangigidanmulut anak selama masa pandemi COVID-19 menuntut orangtuauntuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak, mengingatanak masih dalam asuhan orangtua. Dengan demikian, seorangDokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak (KGA) harus mampubersosialisasi secara digital untuk mendesiminasikan petunjukberperilakusehat,melaluiKomunikasi,InformasidanEdukasi(KIE)dan dental check-upsecaraperiodikdenganmenggunakanmetode
20
teledentistry. Pencegahan secara khusus difokuskan pada kariesgigianak,gingivitiskarenaerupsigigi,dantraumadentaldengananjuranmenjaga kebersihan gigi danmulut di rumah, dan sesuaidengankondisikesehatangigidanmulutanak. Manajemen non-emerjensi dilakukan di rumah denganteledentistry, sedangkan manajemen emerjensi pada anakditujukan pada kasus-kasus dengan keluhan nyeri pada tingkatsangat mengganggu dan memerlukan kedaruratan perawatan diklinik gigi anak. Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI)mengkatagorikan Kasus Emerjensi Gigi Anak adalah sebagaiberikut: 1) Perdarahan tidak berhenti, 2) Kecelakaan hingga gigianak lepas/patah, 3) Gigi anak nyeri sampai sulit makan, dan 4)Bengkak.Perawatanemerjensipadaanak,dilakukanolehseorangoperatoryangharusmemakaiAlatProteksiDiri(APD)level3sesuaidenganprotokol yang telah ditetapkan rumah sakit, sebagai berikut: (1)proteksistandarpertama:cap disposible,masker surgical disposible,gaunkerjadisposiblewarnaputih,face shield, sarungtanganlateksataunitriledisposable;(2)proteksistandarkedua:cap disposable, masker surgical disposible,google, face shield, gaunkerjadisposible warna putih atau external insulation surgical clothing dan sarungtangan lateks atau nitriledisposable; (3) proteksi standar ketiga:tidak dilakukan perawatan gigi untuk pasien anak suspek atauterkonfirmasiterinfeksiCOVID-19.
Sebelumtindakanperawatan,makaharusdilakukanskriningatauevaluasi:(1)keadaanumumpasienanak,antaralainceksuhutubuhbila >380 termasuk tidak normal, lingkungan tempat tinggal dankeluarga, riwayat pasien 14 hari sebelum berkunjung, kebersihantangan pasien. Sebelum tindakan perawatan, anak-anak harusberkumur-kumur, dan tidak dianjurkan berkumur dengankhlorheksidin karena tidak efektif terhadap SAR-CoV-2 virus. (2)keadaanumumperawatgigidandoktergigi.
21
Rekomendasisecaraumumuntukperawatangigidanmulutanakadalahtersedianyalingkungankerjauntukperawatangigidanmulutanak yang bersih, bebas infeksi danmempunyai sistem ventilasiyangbaik.Secarakhusus,selamatindakanperawatangigidanmulutanak, orangtua tidak bolehmasuk ke dalam ruangan perawatan.Demikian pula perlu diperhatikan tentang prosedur perawatandenganmenggunakanmetodeFour-handed dentistry,menggunakanalataspirasivolumetinggiuntukmeminimalkandroplet dan aerosol selama penggunaan high-speed turbine, dan pasien memakaiisolasi rubber dam untuk meminimalisasi tercampurnya aerosol dengandropletdandarah,sertamenggunakanhigh-speed turbine dengan anti retraction valve untuk mengurangi flow bakteri oral.Pasienharusdirujukkerumahsakitbilaterjadikasustraumadentalatau maksilofasial, yang mana perencanaan perawatan dislokasidanavulsidisesuaikandenganusiakronologissertausiadentalis.
3.2.6 Bidang Periodontologi, kasus kegawatdaruratan dalammasaPandemiCOVID-19padakelainanperiodontal,dapatdilakukanjika terdapat: 1). Abses periodontal. Pemberian obat antibiotika,disertai minimal intervensi jika diperlukan. 2). Trauma oklusi.Bebanoklusiyangberatpadasuatusisiyangdapatmenimbulkanrasa sakit sampai gigi goyang, karena kerusakan tulang alveolar.Perawatan yang dilakukan umumnya adalah penyesuaian oklusi.3). Gusi berdarah. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan adanyakebersihan mulut yang buruk, disertai ada warna kemerahanpada gusi. Pasien dianjurkan untuk melakukan penyikatan gigidangusisampaibersih (jikapermukaangigidi rabadengan lidah,makaakan terasagigi-nya licin).Anjuranuntukberkumurdenganairgaramhangatselamasatumenit,duakalisehari,sampaitidakada perdarahan yang terjadi saat menyikat gigi. Jika terjadinyaperdarahan gusi berhubungan dengan kelainan atau penyakitsistemik,misalnyapasiensedangmengkonsumsiobatpengencerdarah, maka disarankan untuk merujuk ke dokter spesialispenyakitdalam.4).Hopeless teeth.Kondisikegoyangangigikarena
22
kerusakan tulang alveolar hingga tinggal 25%,maka pencabutangigi dapat ditunda. Pasien di instruksikan untuk sementara tidakmengunyah menggunakan sisi gigi tersebut; 5). Rasa ngilu yangterjadikarenahipersensitivitasdentinakibat resesigingiva.Padapasien bisa di instruksikan untukmenjaga kebersihanmulut nyadenganbaik.Kepadapasiendisarankanuntukmenyikatgigidenganpastagigiuntukgigisensitif,danmenggunakansikatgigidenganbulu sikatmedium sampai lembut. Caramenyikat gigi, dilakukandenganmenghindaritekananberatkegigidangingivadisekitarnya.6).Rasasakitpadagusiterutamadirasakanpadasaatmengunyahmakanan, disebut impaksi makanan. Biasanya kondisi ini terjadipada daerah gigi geraham. Pasien dianjurkan untuk melakukanpembersihan di daerah tersebut dari sisa makanan yang ada disela gigi, menggunakan benang gigi/sikat interdental, kemudianmelakukanpenyikatangigi dari arahgusi kearahgigi.Rasa sakitjugabisadiatasidenganpemberianobatanalgesik.7).Necrotizing Ulcerative Gingivitis, Necrotizing Ulcerative Periodontitis maupunHerpetik Gingivostomatitis Akut. Kepada pasien dengan kondisiseperti inidapatdi instruksikanuntukmenjagakebersihanmulutdenganbaik.
3.2.7 Bidang Radiologi Kedokteran Gigi, Prioritaskesiapan pelayanan selama masa pandemi COVID-19 dapatbervariasi antar satu RS/institusi dengan RS yang lain. Namundemikian, secara umum kesiapan harus difokuskan padakeselamatanpersonilpekerjaradiasidanpembatasanpenyebaranvirus melalui deteksi status kesehatan pasien terkait COVID-19,protokoldanprosedurdekontaminasisertadesinfeksialatmaupunruangan, dengan melakukan sosialisasi mengenai kebijakanInstitusi/RS kepada seluruh tenaga kesehatan yang terkait,termasuk personil cleaning service. Dalam bidang RKG, layananpembuatan radiograf dengan konvensional maupun modern diagnostic imaging, baik menggunakan teknik intra-oral maupunekstra-oral, berpotensi menyebabkan penyebaran virus. Dengan
23
demikian,pelaksanaannyaharusbenar-benardibatasidandiawasiuntukmengantisipasipotensitersebut.
Antisipasi dampak penyebaran virus melalui pemeriksaanradiografik,harusditetapkanprioritasutamaefisiensidanproteksilayanan RKG dalam mendukung keseluruhan sistem perawatanpasien Kedokteran Gigi dalam masa pandemi, sebagai berikut:1). Utamakan hanya pasien darurat yang penatalaksanaannyamemerlukan radiograf. 2). Pastikan status kesehatan pasiendenganmemeriksakembalidatadisuratkonsul/rekammedikdansuhu tubuh bila diperlukan. 3). Pastikan personil pekerja radiasidantenagamedismengetahuiproseduryangberlakudiRSselamamasapandemi.4).Gunakanruangandanpesawatsinar-Xkhususyang terpisahdari layananumum, sesuai protokol dekontaminasikhusus dari RS/Institusi. 5). Pastikan penjadwalan dengan jedaantarpasiensedikitnya30-60menituntukmemberikanwaktubagiprosesdekontaminasi/disinfeksipesawatpencitradanpertukaranudara pasif. Bila diperlukan, hubungi vendor untuk memastikanjenis disinfektan untuk pesawat pencitra tertentu. 6). Wajibkan,personil pekerja radiasi dan tenagamedismenggunakanmasker,sarung tangan, pelindung mata/muka, atau APD yang sesuaistandar.7).Praktikanmencucitangansecararegulardenganbenar,sertalakukandisinfeksisemuaperalatanyangdigunakantermasukkomputer, dan lain-lain, setiap setelah kontak dengan pasien.8). Pastikan, physical distancing minimal berjarak 1,5 m di ruangkerjamaupunruangtunggu.9).Catatdatapekerjaradiasidengandetil pada saat, dan setiap menangani satu pasien agar, mudahdihubungibilaternyatapasientersebutpositifCOVID-1910).DoktergigiSpesialisRKG–RadiologiKedokeranGigiharusmenggunakanelectronic platformsdalammelakukaninterpretasidanmemberikankonsultasi kepadapasien. 11).Kegiatanberjarakdekathendaknyamenggunakanelectronic platforms.
Walaupun masa pandemi COVID-19 telah dinyatakan selesai,kesiapan pencegahan COVID-19 harus dilanjutkan oleh instalasi
24
layananRKG,sebagaidasarperencanaandanpersiapanantisipasisituasiserupapadamasayangakandatang.
3.2.8 Bidang Konservasi Gigi, perawatan kegawatdaruratanyang dilakukan terutama untuk menghilangkan rasa sakit yangsangatmengganggu antara lain adalah tindakanmembuka akseskamarpulpapadakeadaanpasienmerasasakit,akibatkerusakanjaringanpulpairreversibelataunekrosis jaringanpulpagigi.Nyerigigi dapat disebabkan karena karies gigi mencapai pulpa, lepasataupatahnyarestorasigigi,pembengkakanyangdisebabkangiginekrosis dan atau parsial nekrosis, dan cracked toth syndrome.Penyebab tersebut dapat menimbulkan saraf pulpa mengalamiinflamasi dan hipersensitif terhadap stimulus panas atau dingin.Gejala awal yang dirasakan pasien adalah nyeri intermitten atausesaat ketika makan atau minum. Seiring dengan waktu makanyeri tersebut akan menjadi persistent dan berdenyut, sehinggaberpengaruh buruk terhadap pola makan, tidur danberkonsentrasi. Pada akhirnya pasien akan terpaksa mencariperawatan terkait keluhannya ke dokter gigi spesialis konservasigigi.
Padaumumnyayangdilakukanadalahperawatansaluranakargigidanpembuatan restorasigigi.Sebagianbesar tindakandibidangkonservasigigimenggunakanburberkecepatantinggiyangdapatmemicuterjadinyaaerosol.Olehkarenaitu,dalammengantisipasidampak penyebaran virus COVID-19 harus ditetapkan prioritasutama efisiensi dan proteksi layanan konservasi gigi dalammendukung keseluruhan sistem perawatan pasien dalam masapandemi,yaitusebagaiberikut:1). Melakukan asesmen emerjensi menggunakan kuesioner
terukur melalui media komunikasi digital misalkan Google Form,sehinggapasientidakperludatangkefasilitaspelayanankesehatan.
2). Pada pasien dengan kondisi pulpitis ireversibel simptomatik,periodontitisapikalissimptomatikdancrack tooth syndrome:
25
a. Pemberianobat analgesik seperti asammefenamat ataunatrium diklofenak atau parasetamol. Jika masih terasanyeri dapat ditambahkan obat golongan dexamethasone.Hal tersebut dapat dilakukan melalui media komunikasidigital. Perawatan saluran akar dapat dilanjutkan setelahkondisi pandemi berakhir yang dinyatakan oleh pihakterkait.
b. Tindakan membuka akses kamar pulpa dan melakukanpulpotomi serta aplikasi tambalan sementara jikapemberian obat analgesik gagal meredakan nyeri gigi.Perawatan lanjutan dapat dilakukan setelah kondisipandemiberakhiryangdinyatakanolehpihakterkaitataujikasituasimemungkinkan.
d. Tindakan pulpektomi dan aplikasi tambalan sementarajika tindakan sebelumnya gagal meredakan nyeri gigi.Perawatan lanjutan dapat dilakukan setelah kondisipandemiberakhiryangdinyatakanolehpihakterkaitataujikasituasimemungkinkan.
e. Tindakan penggantian tambalan sementara pada pasienyang sedangperawatan tetapi belumdapatmelanjutkan.Perawatan lanjutan dapat dilakukan setelah kondisipandemiberakhiryangdinyatakanolehpihakterkaitataujikasituasimemungkinkan.
3). Padapasiendengancrack tooth syndrome:
a. Pemberianobat analgesik seperti asammefenamat ataunatriumdiklofenakatauparasetamol.Hal tersebutdapatdilakukan melalui media komunikasi digital. Perawatansaluran akar dapat dilanjutkan setelah kondisi pandemiberakhiryangdinyatakanolehpihakterkait.
b. Tindakan membuka akses kamar pulpa, pulpotomi,occlusal adjustment danpemasanganbandsertaaplikasi
26
tambalansementara jikapemberianobatanalgesikgagalmeredakannyerigigi.Perawatanlanjutandapatdilakukansetelah kondisi pandemi berakhir yang dinyatakan olehpihakterkaitataujikasituasimemungkinkan.
4). Padapasiendenganperiapikalabsessimptomatik:
a. Pemberian obat analgesik seperti asam mefenamatatau natrium diklofenak atau parasetamol. Walaupunbelum ada bukti kuat ibuprofen tidak disarankan dalamdalam terapi pasien COVID-19. Dapat dipertimbangkanpemberiankombinasiobatanalgetikdanantibiotiksepertiamoxicillin, lincomycin, clindamycin, amoxyclav danantibiotik lain. Pemberian obat tersebut dapat dilakukanmelaluimediakomunikasidigital.Perawatansaluranakardapat dilanjutkan setelah kondisi pandemi berakhir yangdinyatakanolehpihakterkait.
b. Jika pemberian obat analgesik dan antibiotik gagalmeredakannyeriabses,makadilakukantindakanmembukaakseskamarpulpa,kemudianmelakukandrainasemelaluiperawatansaluranakarhinggapemberianmedikamensertaaplikasi tambalan sementara. Perawatan lanjutan dapatdilakukansetelahkondisipandemiberakhiryangdinyatakanolehpihakterkaitataujikasituasimemungkinkan.
5). Pada pasien dengan kondisi karies tanpa melibatkan pulpa,yaitupaskaperawatansaluranakar,tanpakeluhannyeritetapimengganggu fungsi kunyah dan sulitmakan,maka dilakukanteknik restorasi interim.Jikamemungkinkanmakadilakukantindakan restorasi menggunakan semen ionomer kaca.Restorasipermanendapatdilakukansetelahkondisipandemiberakhir yang dinyatakan oleh pihak terkait atau jika situasimemungkinkan.
6). Pada pasien dengan kondisi gangguan estetik akibat trauma
27
tanpakeluhannyeri,makahanyadilakukanpengasahanpadabagian yang tajam dan mengganggu. Jika memungkinkandilakukanteknikrestorasidirekresinkompositmono-layering denganpertimbanganutamaadalah fungsiestetik.Restorasipermanenmenggunakanteknikindirekdapatdilakukansetelahkondisi pandemi berakhir yang dinyatakan oleh pihak terkaitataujikasituasimemungkinkan.
7). PenggunaanAPD level 2-3 atau sesuai standar olehoperatordan asisten, pasien berkumur menggunakan 0,2% povidone iodineatau0,5-1%H2O2, isolasirubberdam padapasien,danaplikasihigh-suctionWAJIBditerapkanselamaperawatanyangbersifatinvasif.
8). Sterilisasi instrumen menggunakan autoclave dan ataumenggunakan instrumen sekali pakai. Lakukan penggantianbaki instrumen tiap pasien berganti dan lakukan prosedurdisinfeksi menyeluruh pada dental unit serta alat-alatkonservasigigi.
3.2.9 Bidang Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan,tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan adalah menjagakebersihan mulut yang baik. Hal ini dapat membantu mencegahketidak-nyamanandidalamronggamulut,sehinggaupayainidapatmembantu menjaga ketahanan tubuh agar tetap prima dalammenghadapi situasi wabah COVID-19. Kesehatan gigi yang selaluterjaga baik, maka tidak hanyamembantumencegah penyebaranvirusdaripasienkedokterdiklinikgigi,tetapi jugamemungkinkandoktergigiuntukfokuspadakegiatanyangbenar-benarpentingdimasakrisisini.
Penting sekali untukmenyarankan pasien danmasyarakat untukmenjagaagarronggamuluttetaplembabuntukmempertahankanfungsi perlindungan selaput lendir terhadap virus atau bakteri.Terutamadi pagi hari setelahbangun tidur, kondisi ronggamulutmenjadi kering. Dengan demikian, mengapa anjuran menjagakondisi mulut sebelum tidur malam dan setelah bangun tidur
28
menjadipentingdiperhatikan.
Dalamupayauntukmembantumencegahmasalahkesehatangigidanmulut yang terjadi selama wabah COVID-19, beberapa anjuran yangharusdisampaikankepadapasienuntukmenjagakesehatangigi danmulutyangbaikdirumahadalah:1).Lakukanpenyikatangigiselamaduamenit,duakalisehari,pagidansiangharidenganpastagigiberfluoride.2). Waktu terbaik untuk menyikat gigi adalah, segera sebelum tidurmalamdenganpastagigiberfluoride.Pastikansetelahsikatgigimalam,tidakmakan/minumselainairputih.3).Batasiasupanmakanan/minumyang mengandung gula. Menurut American Heart Association (AHA),penggunaangulapadamakanankitasetiapharipada laki-lakiadalah150kalori (37,5gramatau9sendokteh),danpadaperempuanadalah100kalori(25gramatau6sendokteh).4).Bilamengkonsumsimakananatauminumanyangmengandungguladipagihari,pertahankanuntuktidak mengulanginya hingga saat makan siang 5). Hindari makananatau minuman yang mengandung gula berkontak dengan gigi lebihdari30menit,agarcukupwaktubagisalivauntukmembantuprosesremineralisasi sebelum saat makan siang. 6). Gunakan sikat gigiinterdental atau benanggigi (dental floss) untukmembersihkan sela-selagigi.7).Gunakanobatkumursetiap12jamper-hariuntukmencegahkolonisasibakterimulutpadapermukaangigi,danmenjaganapasagartetapsegar8).Permenkunyahbebasguladapatmembantuproduksisalivadanmenetralkankeasamanplakgigi.
MenghindaripenyebaranvirusyanglebihluasselamamasapandemiCOVID-19, pemerintahmenganjurkan untukmenjaga jarak antarasatu orang dengan orang lainnya, memakai masker dan tetapbekerjaserta tinggaldi rumah.Kemungkinanmunculnyakeluhansakit gigi dan ketidaknyamanan oral bisa terjadi karena berbagaisebab, termasuk tertundanyaperawatangigisebelumberlakunyaPembatasanSosialBerskalaBesar(PSBB).
Beberapa anjuran yang harus dikomunikasikan kepada pasienterkaittindakanpertamayangharusdilakukanbilaterjadikeluhan
29
sakitgigiselamaberdiam/bekerjadirumahsebelummengambilkeputusanuntukpergikeklinikgigiadalah:1).Bilasakitgigitanpadisertai lubang gigi, kemungkinan individu tersebut menderitaperadanganjariganpenyanggagigiakut.Padakondisiini,pastikanbahwakondisigigi-geligibebasdarisisamakanandandagingyangmenyelip di antara gigi. Gunakan tusuk gigi untuk mengangkatsisamakanan tersebut. Lakukan penyikatan gigi denganmetodamenusuk (Toothpick methods, lihat lampiran), hingga bersih.Gunakanobatkumurdandilanjutkandenganmenyikatgigidenganpastagigiberfluoride,selama2menit.Usahakanberkumurhanyasatukali(Single Rinse Technique).2).Bilakeluhansakitgigidisertaidengan adanya lubang gigi akut, pastikan lubang gigi bersih darisisa makanan, dan tutup dengan kapas yang dibasuh denganlarutan povidone iodine. Segera minum obat analgesik, sepertiparacetamol. 3). Rasa sakit bila gigi menyentuh gigi antagonis.Kondisi ini, kemungkinan karena gigi tersebutmengalami infeksiperiapical dan perlu pemberian antibiotik dengan resep dokter.Jagakebersihangigidanmulutsertaminumobatanalgesik.Segerahubungi dokter gigi untuk membuat perjanjian pengobatan gigiinfeksi.4).Kondisiselainyangdisebutkandiatas,pasiendimintauntukmembuat foto kondisi gigimulutnyadenganmenggunakantelpongenggam(lihatpadalampiran),danmenghubungidoktergigidengan menunjukkan foto tersebut. Selanjutnya, pasien dimintauntukmenjalankaninstruksidoktergiginya.
3.3PenggunaanTeledentistrySelamaMasaWabahCovid-19
Telah terbitsuratedaranMenkesRINo.HK.02.01/MENKES/303/2020,yangdigunakansebagaiacuandalammemberikanpelayanankesehatandenganmemanfaatkanteknologiinformasidankomunikasidalammasawabahCOVID-19.HalinidiperkuatdenganperaturanKonsilKedokteranIndonesiaNo. 74 tahun 2020 tentangKewenanganKlinis dan PraktikKedokteranmelaluiTelemedicinepadamasawabahCOVID-19.Dengandemikian,pemanfaatanmetodeTeledentistrymenjadicaratepatuntuk
30
menjaga jarak fisik antara Dokter Gigi dengan pasien selama wabahCOVID-19. Perlindunganhukum terhadappenggunaanTeledentistry di IndonesiahanyaberlakupadamasawabahCOVID-19,danakanberakhirsampai dengan masa kedaruratan kesehatan masyarakat terhadappenangananCOVID-19yangditetapkanpemerintahberakhir.
Telemedicine menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalahpemberianpelayanankedokteranjarakjauholehDokterdanDokterGigidengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, meliputipertukaran informasidiagnosis,pengobatan,pencegahanpenyakitdancedera,penelitiandanevaluasi,danpendidikanberkelanjutanpenyedialayanan kesehatan untuk kepentingan peningkatan kesehatan individudan masyarakat. Telemedicine termasuk metoda pelayanan jarak jauholehdoktergigiyangselanjutnya,akanmenggunakanistilahTeledentistry denganpertimbanganpraktisuntukmencarisumberrefrensi.
Menurut American Dental Association (ADA), Pemanfaatanteledentistry dapat mencakup perawatan dan pendidikan kepadapasien,tetapitidakterbatashanyapada,modalitasberikut:
• Videolangsung(sinkronus):Interaksilangsungduaarahantaraseseorang (pasien, pengasuh, atau penyedia) dan penyediayangmenggunakanteknologitelekomunikasiaudiovisual.
• Store-and-forward(asinkronus):Transmisiinformasikesehatanyangdirekam(misalnya,radiografi,foto,video,tayangandigitaldanfotomikrografpasien)melaluisistemkomunikasielektronikyang aman kepada seorang praktisi, yang menggunakaninformasi tersebut untuk mengevaluasi kondisi pasien ataumemberikanlayanansecarareal-timeataulive interaction.
• Pemantauan pasien jarak jauh (PPJJ): Pengumpulan datakesehatan dan medis pribadi dari seseorang di satu lokasimelalui teknologi komunikasi elektronik, yang ditransmisikanke penyedia (terkadangmelalui layanan pemrosesan data) dilokasi yang berbeda untuk digunakan dalam perawatan dandukunganyangberhubungandenganperawatanpasien.
31
• Mobile Health (mHealth): Perawatan dan praktik kesehatanserta pendidikan kesehatan masyarakat yang didukung olehperangkatkomunikasiselulersepertiponsel,komputertablet,dan Personal Digital Assistant(PDA).
Pertimbangan Umum: Menerjemahkan di bidang kesehatan gigiberdasarkanpadasuratedaranMenkesHK.02.01Pelayananteledentistry dilakukanantaraDoktergigidenganpasien,dan/atauantaraDoktergigidengan Dokter sejawat lainnya. Dokter gigi yang memberi pelayananteledentistry kepada pasien bertanggung jawab terhadap pelayanankesehatan gigi yang diberikannya, termasukmenjamin keamanan datapasien yang mengakses pelayanan teledentistry. Penyelenggaraanpelayanan teledentistry antara Dokter gigi dengan Dokter laindiselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hasilpelayananteledentistrydicatatkandalamcatatandigitalataumanual yang dipergunakan oleh Dokter gigi sebagai dokumen rekammedik dan menjadi tanggung jawab dokter gigi yang bersangkutan,dan harus dijaga kerahasiaannya, serta dipergunakan sesuai denganketentuanperaturanperundang-undangan.Penulisanresepelektronikdikecualikanuntukobatgolonganpsikotropika.Salinanresepelektronikharusdisimpandalambentuk-bentukcetakdan/atauelektroniksebagaibagiandokumenrekammedik.
Dokter dan Dokter Gigi yang melaksanakan Praktik KedokteranmelaluitelemedicineberhakmendapatkanimbalanyangditetapkanolehFasyankessesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
KewajibanDokterGigidalammemberipelayanandanperawatandenganmenggunakanmodalitasteledentistryharusmemenuhi:
1) Bahwa setiap dokter gigi yang memberikan layananmenggunakan teknologi teledentistry harus mempunyaiSurat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP), dimanapasienmenerimalayanan,ataumemberikanlayananinisebagaimanadiizinkanolehDinasKesehatan.
32
2) Bahwa pemberian layanan melalui teknologi teledentistryakanmengikutipedomanpraktikberbasisbukti (EBD),sejauhtersedia,sebagaicarauntukmemastikankeselamatanpasien,kualitasperawatandanhasilkesehatanyangdiharapkan.
3) Informasi pasien yang relevan akan dikumpulkan sebelummelakukan layanan menggunakan teknologi dan metodeteledentistrytermasukkondisikesehatanumum,kondisigigi-gigi,dansejarahsosial,daninformasidemografisdanpribadilainnyayangrelevan.
4) Bahwa penyediaan layanan menggunakan teknologiteledentistryakandidokumentasikandenganbaikdancatatanserta dokumentasi yang dikumpulkan akan diberikan kepadapasienataspermintaan.
5) Bahwapemberianlayananmenggunakanteknologiteledentistrydilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlakuyang membahas privasi dan keamanan informasi kesehatanpribadipasien.
Pemanfaatan teledentistry sangat menjanjikan dalam pelayanankesehatangigidanmulutdirumah,padamasawabahCOVID-19.Realisasipemanfaatannyabelumdiaturkhususnyamengenaikualitaspelayanandansistempembiayaanbaikmelaluisystem out of pocketatausistempembiayaanmelalui asuransi dan BPJS. Belum adanya aturan dalamkondisiDaruratKesehatan,makapenyederhanaansistempembiayaandanrendahnyakualitaspelayanandapatdimaklumi.
3.4PrinsipKeamananuntukPraktikPelayananKesehatanGigidan Mulut.
Pelayanan dan penatalaksanaan klinis pada para pasien tidak dapatdihindaridanharusdilaksanakan.Olehkarena itu,prinsip-prinsipdankeamanan harus sangat diperhatikan baik bagi keselamatan pasien,praktisi klinis,maupun tenaga kesehatan lainnya yang berperan aktifpadapenatalaksanaanpasientersebut.
33
TheCenters for Disease Control and Prevention (CDC)telahmerilisRekomendasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Sementara bagiparapraktisikesehatanyangberurusandenganCOVID-19,yaitudengan:
1) MeminimalkankemungkinanpaparanageninfektifMinimalisasi kemungkinan terjadinya paparan agen infektifsebelumpasiendatang, saatkedatangan, selamaperawatan,ruangan telah bersih dan dilakukan desinfeksi. Petunjuk inisangatpentinguntukmelindungipasien(sepertipasienlansiaatau pasien denganpenyakit penyerta/komorbid) dan tenagakesehatan.
Upayamelindungi pasien, dokter gigi dan tenaga kesehatan,maka di dalam praktik kedokteran gigi disarankan untukmemperhatikanbeberapaketentuansebagaiberikut:
a. Persiapan sebelum buka pelayanan pada Praktik DokterGigimandiri,PuskesmasdanRumahsakit.
Tenagakesehatantelahdiberikanpelatihanmengenaialurkedatanganpasien,kuesionerasesmenpasien,pelatihanpenggunaandanmelepasAPD,prosedurtriasedanskriningawal, prosedur pendaftaran, perawatan pasien, untukpenangananpasien,desinfeksidansterilisasi,pengelolaanlimbah.
• Memperbarui jadwal perjanjian pasien, termasukdalambentuk voicemails, texts, emails, atau telepon.Pasiendatangdenganperjanjian,adawaktujedaantarpasien, untuk mencegah transmisi melalui aerosol.Memberiwaktuuntukdesinfeksiruangan.
• Memperbarui daftar anjuran dan peringatan kepadapasien dapat melalui voicemails, teks, email, atautelpon. Pada triase awal sebelum pasien datang,juga ditanyakan mengenai status penyakit pasiendan kemungkinan faktor risiko yang dimiliki pasien
34
untuk dapat terinfeksi lebih besar dibandingkanindividu lainnya. Bila pasien berisiko tinggi dapatterindentifikasi, maka untuk keselamatan pasientersebutdapatdisiapkanperjanjianperawatandipagihariataujampertamaklinikdibuka.
• Menyediakantermometerinfra red,hand sanitizer, dantisu, atau air mengalir dan sabun, di tempat khusussebelumpintumasukgedung
• Membatasipasiendi ruangtunggudenganperjanjianpertelepon.
• Ruangtunggudiisihanyauntuk1(satu)pasien.Pasienyang lain dipersilahkan menunggu di luar daerahterbukaataudidalammobil.Petugasakanmenelponbilawaktuberobatsudahtersedia.
• Toilet untuk pasien di Kunci. Jika ingin digunakanharus meminta ke petugas. Setelah itu dilakukanpembersihan/penyemprotandenganbahanatiseptik.
• Memberi informasi kepada pasien untuk memakaimasker bila masuk gedung dan tidak membawaanggota keluarga, kecuali pasien anak-anak 17 tahunke bawah. Pasien dewasa tidak diantar, sedangkanpasien anak dapat disertai orang dewasa (orangtua/keluarga) yang juga dapat menenangkan pasien.Minimalisasiorangdiruangtunggu.Sistemperjanjiandiadakandenganpertimbanganbahwayangdudukdiruangtunggumerupakanpasienberikutnya.
• Jika memungkinkan, menggunakan cara-caraalternatifuntukmemantauperkembanganperawatanpasien atau untuk memberi saran dalam keadaandarurat. Pasien dapat menggunakan ponselcerdas (smart phone) mereka untuk mengambil
35
foto kondisi oral yang dikeluhkan, gigi lubang, gigibengkak, perawatan saluran akar gigi, perawatanprostetik, implan, braket yang rusak atau masalahlain, sehingga kebutuhan kunjungan langsung dapatditentukan. Pemantauan jangka panjang, dapatmempertimbangkanaplikasisepertiDental Monitoring yangdirancanguntukmelacakperawatanpasiendarijarakjauhmenggunakanMobile Apps.
b. Skriningpasienuntuk identifikasikebutuhankedaruratandental dan pertimbangan untuk menunda perawatanPasien, sebelum datang ke Klinik Gigi, yaitu ke Praktikdokter gigi mandiri, Puskesmas, atau Rumah sakit,sebaiknya melakukan pendaftaran untuk perjanjianperawatangigimelaluiteleponataumediakomunikasilain,misalnyamelaluiWhatsApp,SMS,Telegram,dan lain-lain.Usahakan pasien diwawancara melalui telepon denganmenggunakan Checklist kuesioner skrining COVID-19.Bilapasiendatanglangsungtanpaperjanjian,makaharusdilakukanwawancarasecaralangsungataudimintauntukmengisi sendiri kuesioner checklist skrining COVID-19.Jelaskankepadapasienbahwakuesionerchecklistskrininginihanyamemberikaninformasidasar,tidakdimaksudkanuntuk menggantikan nasehat medis, diagnosis, atauperawatan. Kuesioner checklist, di bawah ini, terdiridari dua bagian yaitu Keluhan Pasien untuk perawatanmendesak dan Riwayat Pasien terhadap kemungkinanterinfeksiCOVID-19.Checklistdibawahinidapatdigunakanuntukmenentukanapakahperawatangigiharusdilakukansegera atau bisa ditunda. Sebelum pengisian kuesioner,dilakukanjugapemeriksaansuhutubuh.
36
ChecklistSkriningCOVID-19:A. PerlunyaPerawatanSegera(KuesionerTriase)
a. Apakahbapak/ibu/anakkesulitanmakandalam24 jamakibatkeluhandalamrongamulutyangdideritanya?
• Ya
• Tidak
b. Apakah bapak/ibu/anak mengalami gangguan tidur akibatkeluhandalamrongamulut
• Ya
• Tidak
c. Apakah bapak/ibu/anak telah minum obat penghilang sakit,tetapikeluhandalamronggamuluttidakhilang.
• Ya
• Belum(Bilabelum,anjurkanuntukminumobatpenghilangsakitdanmenundadatangkeklinikgigibilarasasakittelahhilang).
Jika pasienmenjawab salah satu dari tiga pertanyaan “Ya”,makapasientersebutmasukdalamkasuskedaruratandentalyangperlupertolongansegera.
B. Perlunyapertimbanganuntukmenunda(SkriningCOVID-19)
a. ApakahAndamemilikigejalaberikut:demam,rasaLelah,batukkering,tengorokansakit,kesulitanbernapasataudiare?
• Ya
• Tidak
b. ApakahAndadalam14hariterakhirbepergiankeluarkotaataukeluarnegeri?
• Ya
• Tidak
37
c. ApakahAndapernahmelakukankontakdekatdenganpenderitaCOVID-19yangdikonfirmasiataukemungkinanandamencurigai?
• Ya
• Tidak
d. PernahkahAndamelakukankontaklangsungdenganseseorangdiluarnegeriyangmenderitapenyakitpernapasanakutberatdalam14hariterakhir?
• Ya
• Tidak
Bagaimana menghadapi pasien yang lulus skrining dan yangtidaklulusskrining.Pasienlulusskrining:
1. Jikapasienyangmenjawab“TIDAK”untuksemuapertanyaanakandiizinkanuntukmasukdandiinstruksikanuntuksemuastafyangakanmelakukanperawatanpasientersebutuntukmenggunakanAPDyangtepatuntukmemastikankunjunganyangaman.
2. Jikapasienyangmenjawab“TIDAK”untuksemuapertanyaan,mereka telah lulus penyaringan dan dapat dipersilahkanmemasuki gedung dan ruang tunggu praktik. Petugas akanmemberiperingatansecarasopan.
“Bapak/ibu/Saudara”dapatdiizinkanmasukkegedung.Silakangunakan hand sanitizer sebelum masuk. Terima kasih ataskesabaranAndadanmengharapandatetapsehat.”
Pasientidaklulusskrining:
Jikapasienmenjawabsalahsatupertanyaanpenjaringandengan“YA”,atau menolak menjawab, maka pasien tersebut telah gagal dalampenjaringan dan tidak diperkenankan untuk masuk gedung. Petugasdapatmemberipenjelasandengansopankepadapasien,pengunjung,
38
vendor,sukarelawan:“BerdasarkanjawabanBapak/ibu/Saudaradalamlembar skrining ini, kamimintamaafbahwaBapak/Ibu/Saudara tidakdapat diperkenankan untukmemasuki Puskesmas/Klinik dokter gigi/Rumah Sakit pada hari ini”. Silakan hubungi Posko Tanggap DaruratCOVID-19setempat.“Tunjukkanpadamerekadimanalokasidannomortelepon Posko Tanggap Darurat COVID-19 setempat atau hubungimelaluiteleponatauWhasappCOVID19.GO.ID,+62811-3339-9000.
Jika pasien dengan gejala yang diduga COVID-19, lemah dandemamdi atas 38 derajat (Celcius) ataumenderita infeksi pernapasanlainnya,dimintauntuktidakdibawakeruangpraktikdoktergigi.PasientersebutdimintalangsungkeRumahsakitRujukanataudibawakeRuangpemeriksaan khusus pasien COVID-19 (bila RS tersebut mempunyaifasilitasatauRStersebutadalahRSRujukanCOVID-19).
• JikaPasientidakmenerimapenjelasaninidanmarah,silakanhubungistafseniorbersamaPetugasKeamanan/PerawatyangBertugas/StafAdministrasiuntuksegeramenanganisituasi.
• Kepada karyawan, Petugas Kelurahan/Kecamatan, KaderKesehatan, atau tamu lainnya: “Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu/Saudaradalam lembar skrining ini, kamimintamaafbahwaBapak/Ibu/Saudara tidak diperkenankan untuk memasukiPuskesmas/Klinikdoktergigi/RumahSakitpadahari ini.Silakanhubungimelalui telponmanajer/ staf administrasi/petugas jagakamiuntukmemberitahukondisiinikepadapetugasdansilahkanmengikutiinstruksinya.”(kondisiiniseringterjadiataspermintaanmasyarakatuntukberkonsultasimasalahkondisiterkinikesehatanmasyarakatdiwilayahnya).
• Jika pasien dengan gejala yang diduga COVID-19, atau infeksi pernapasanlainnya,dimintauntuktidakdibawakeruangpraktik doktergigi.
• Semua pasien wajib pakai masker selama di ruang tunggudandudukberjarak 1 -1,5meter satudenganyang lain.Lebihdianjurkandalamruangantunggutidaklebihdari2orang.
39
2) Patuhpadastandar,kontak,danpencegahanairborne
Pasien dan tenagamedis harusmematuhi aturan yang telahditetapka. Alur pasien dan tenaga medis yang melakukanperawatan pasien uni-direction (disediakan pintu masuk danpintukeluar)sehinggamencegahtransmisiyangdapatterjadi.
Penutup sepatu sekali pakai (Disposable shoe covers)disediakan didepan ruang tunggu dan digunakan pasiensebelummasukruangtunggu.
Cucitangandenganmenggunakanpembersihtanganberbahandasaralkohol60-95%ataudenganmenggunakanairdansabunminimalselama20detik(lakukansesuaidenganproseduryangtepat sesuai anjuranWHO. Cuci tangan sebelum dan setelahkontakdenganpasien,kontakdenganbahanyangberpotensimenular,sebelummemakaidansetelahmelepasAPD,termasuksarungtangan.Fasilitaskesehatanharusmenyediakansaranauntukmencucitangan.
Alat Perlindungan Diri (APD), merupakan perangkat yangpentingdalamdiperhatikandalampelayananpasien.Dimasapandemi COVID-19 ini, WHO telah mengeluarkan panduanmengenaipemakaianAPD,Rational use of personal protectiveequipment (PPE) for coronavirus disease(COVID-19)padatanggal19 Maret 2020. Demikian juga dengan Pemerintah RepublikIndonesia,melaluiKementerianKesehatanRepublikIndonesia(DirjenPelayananMasyarakat)padatanggal6April2020,telahmenetapkan petunjuk teknis penggunaan alat perlindungandiri (APD) dalammenghadapi wabah COVID-19. PerlengkapanAPDyangharusdigunakandoktergigipadapasienrawatjalanadalahmaskerN95,jaketklinik/gown,sarungtangan,pelindungmata,danataupelindungwajah(face shield),pelindungkepala,dan sepatu pelindung. Pelatihan khusus untuk mengenakandanmelepas APD perlu diberikan untukmencegah transmisiantaratenagakesehatan,
40
• Saat mengenakan masker, jangan menarik maskerke bawah dagu. Hal ini akan mengalahkan tujuanmenggunakanmasker.Maskerdigunakanuntukmelindungidari kontaminan eksternal. Ketika ditarik di bawah dagu,kontaminasi pada leher dipindahkan ke bagian dalammasker. Menarik masker di wajah membuat mulut danhidung terkena kontaminan. Tarik pengikat masker daribelakang dan janganmenyentuhmasker dengan tangan.Cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer sebelummemakaimaskerdanmelepasmasker.
• Apabilaadatindakanyangmemicuterjadinyakontaminasiaerosol, maka perlindungan pernapasan yang tepatdiperlukansepertimaskerkategori3ataumenambahkanmaskerbedahdenganmaskerN-95dan jumlahstafyangberpartisipasi dalam tindakan harus dibatasi untuk staf/tenagamedisyangberkepentingansaja.
• Menggunakan pelindung mata (googles) atau pelindung wajah (face shield). Kaca mata pribadi dan lensa kontak tidak dapatmencegah penularan. Lepas pelindungmata sebelum meninggalkan ruangan perawatan. Pelindung mata yang dapat digunakan kembali dalam keadaan bersih dan telah didesinfeksi. Alat pelindungmata sekali pakai, maka pembuangannya harus sesuai ketentuan pembuanganlimbahkesehatan.
CarapemasanganmaskeryangBENAR CarapemasanganmaskeryangSALAH
Gambar3.Carapemasanganmasker(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=z8LuO9SoEqs)
41
• Menggunakansarungtangansekalipakaiberbahanlateksatauvinyl.
• Penggunaanjaketklinik/gown.Disarankan,doktergigidanstaf untuk menggunakan jaket klinik kancing/ritsletingrapat yang ditarik sampai di atas kepala, danmencegahpakaian yang kotor bersentuhan dengan mata, hidung,danmulut.Setelahselesaiperawatanpasien, lepasgowndengan hati-hati, dan letakan dalam kontainer limbah(bila gown sekali pakai), sedangkan yang dapat dicuciditempatkanterpisah.Gownatauhazmatyangdigunakansebaiknyatelahtersertifikasi.Pentingdiperhatikangown/hazmattidaktembusair.
• MenggunakandanmelepasAPDdilakukandiruangkhususyangberbedaantararuangpakaidanruangmelepasAPD,sehinggamencegahtransmisiCOVID-19.
• Jika tidak tersedia masker bedah dan full face shield, jangan melakukan perawatan dental emerjensi, segera rujukpasienkeklinikgigi/rumahsakityangmenyediakan APDlengkap.
Four handed dentistry.Doktergigibekerjadibantuasisten.
Obat kumur sebelum perawatan (mouthrinse pretreatment)mengandung povidone iodine 1% atau hidrogen peroksida 0,5%-1%digunakansebelumpasiendilakukanperawatan
Penanganan timbulnya aerosol. Sedapat mungkin minimalisasitindakan yang dapat menghasilkan aerosol (Aerosol GeneratingProcedures). Bila akan menggunakan scaler atau handpiece yangdapatmenghasilkanaerosol,perludiperhatikansirkulasiudara,karenaaerosol yang dihasilkan dan kemungkinan droplet dapat menempelpadatenagamedis,yangbenda-bendadalamruangan.Setelahselesaiperawatan,ruanganharussegeradidesinfeksidantidakdapatlangsung
42
digunakanuntukpasienberikutnya.Dengandemikianwaktuperjanjiankunjunganpasiensangatpentingdiperhatikan.
LimitasipenggunaanUltrasonicscaler,lebihdianjurkanmenggunakanscalermanual.
Limitasi penggunaan air turbine handpiece. BIla akanmenggunakanhandpiece, gunakan anti-retraction handpiece yang dilengkapi katupanti reflux. Highspeed handpieceinisetelahdigunakanharusdibersihkandaripercikandarahdandebrisdenganmenggunakanusapanalkoholdibagianpermukaanterlebihduludandilanjutkandenganmemasukkannyapada alat pembersih highspeed handpiece otomatis yang sekaligusmemberikan pelumas (bila dibersihkan secara manual dilanjutkandengan memberikan pelumas dengan cara meneteskan pelumaspadalubangdibagianbawahhandpiece)kemudiandimasukkandalamsatumedical autoclave pack ukuran 3,5”x10”serta dilanjutkan dengansterilisasipadaautoclave.
Gunakanelectric micromotor/airmotordenganlow speed handpiece1:1denganmengecilkanvolumeair.
Gunakanrubberdam
Gunakanprinsipminimalinvasif.
Saliva ejectorharusterpasangterus.Gunakanselangvacuumtekanantinggi(umumnyaterletakdisebelahnyasaliva ejector).
Penggunaan 3-way syringe harus hati-hati, utamakan penggunaansemprotanairdaripadaudara.Aturulangtekananmenjadilebihrendah.
Pembersihan dan cuci alat-alat sebelum di sterilisasi menggunakandeterjen enzimatik (bukan deterjen konvensional). Lebih dianjurkanmenggunakanalatpembersihultrasonik(lihatinstruksipabrik).
Penggunaan extra oral suction atau extra oral respirator dengantekanantinggilebihdianjurkan.
Penggunan plastic wrap digantisetiapgantipasienuntukmembungkusmeja operasi dental Unit, gagang lampu, sandaran kepala dan panel
43
instrumen. Alat2 spt set-endomotor, LED curing light, dan lain-laindibungkusdenganplastic wrapping,gantisetiapdigunakan.
Ruangandengandesainbertekanannegatif denganpembuangankeruang bebas. Bila ruangan tidak ada yang bertekanan negatif, harusmemiliki sirkulasi yang baik, terdapat jendela, sehingga udara yangterkontaminasidapatkeluarruangandantidakberdiamlamadiruangan,yang akanmengakibatkan adanya transmisi COVID-19.Modifikasi AC setiap ruangan dengan lampu disenfektan UV yang terlindung dalamunitindoor,atautidakdipasangdalamposisiCirculation Mode.
3) Monitordankelolatenagamedisyangsakitdanterpaparvirus
Skriningsemuatenagakesehatan.Jikaseoranganggotastafsakit, diharuskanuntuk tinggal di rumah.CDCmenyarankanadanya kebijakan cuti sakit yang tidak menghukum danfleksibel.Seharusnyatidakadahukumanataupemotongangajiuntukanggotastafyangsakitdantinggaldirumah.Untuktindakanproaktif,bisadilakukanpengukuransuhusemuaanggotastafdipagihari,dansiapapunyangdemamdikirimpulang.
4) Pelatihandanedukasipetugaskesehatan/tenagamedis.
Stafklinikdanresepsionisdiberikanpenjelasannyamengenaipembagian tugasnya, edukasi mengenai COVID-19, transmisipenularannya, dan bagaimana pencegahannya. Edukasimengenai kebersihan tangan dan penggunaan APD denganbenar. Tenaga medis harus memahami kapan dibutuhkanAPD,apasajaAPDyangdiperlukan,bagaimanamenggunakandan melepaskan APD untuk menghindari self contamination,bagaimanaperawatanAPDbilaakandigunakankembali(tindakandesinfeksi APD), atau APD sekali pakai (pembuanganya), danjuga harus memahami limitasi APD. Diskusikan bagaimanaprosedur menangani pasien yang menunjukkan gejala atauyang memiliki virus. Pastikan semua staf memiliki akses kepembersih tangan, tisu, dan masker wajah. Pelatihan pada
44
tenagamedisdanpetugasadministratiftidakhanyamengenaiAPD,namunjugamengenaialurpenangananpasien,danfaktorrisikopasiensertaprosedurpenangananpasien.
5) Pengendalianinfeksilingkungan
• Stafklinikperlumemastikanbahwamerekamendesinfeksiareaumumsecaraberkala,yangmencakupgagangpintu,meja, dan semua permukaan sentuh, serta iPad yangdigunakanuntukregistrasipasien,dankonsolvideogame.Direkomendasikan untuk menghentikan penggunaankonsolvideo gameatauperalatanbermainlainnyasaatini.Tidakmenyediakanbuku,majalah,leaflet ataubahancetaklainnya.
• Gunakan pintu elektrik, bila tidak ada, pintu hanya bolehdibukaolehpetugas.
• Tidakmenyediakantempatbermaindanmainananak.
• Beri tanda “Tidak bisa digunakan” untuk memberi tahupasienmengapaperalataninitidaktersedia.Merekaakanmemahamidancenderunguntukmemberipenghargaan.
• Petugaskebersihanharuslebihseringdaribiasanyauntukmengepel,melapdengandesinfektandanmenyedotdebupadakarpet-karpetdenganvacuum cleaner.
• Semua pembayaran tidak menggunakan uang tunai.Dianjurkan dengan menggunakan Ponsel Pintar (SMSBanking,atausistempembayaranlainyayangmenggunakanPonselPintar).
• Gunakan bangku plastik yang mudah dibersihkan dantidakrusakdengancairandesinfektan.Bilamenggunakanbangkuberbahankainatauvinyl,harusdibungkusplasytikdandigantiuntuksetiappasien.
45
• Tidak menyediakan air minum atau kopi dengan sistemdispenser. Sediakan hanya 1 gelas air minum atau Kopisekalipakai.
• RuangPraktiksebaiknyabebasdarisegalaperabotanataupajangan,dicatmenggunakanbahanyangtahanterhadapbahandesinfektan.
6) Membangun sistem pelaporan dengan fasilitas kesehatan dan pejabat instansi kesehatan masyarakat.
Disarankan untuk membangun komunikasi antar staf untukmenjagasatusamalaintetapup to datetentangkemungkinanpaparanataupenutupanklinik.PerkembanganwabahCOVID-19dapat dimonitor dengan membangun komunikasi antarsejawatmelaluiwadahkomunikasiPDGIdanDinasKesehatanSetempat.MediakomunikasiyangpopulerdiIndonesiaadalahWhatsapp,Line dan Telegram.PertemuanperiodikbisamelaluiVideo conference dengan berbagai platform, misal GoogleMeet, Microsoft Teams, ZOOM, Skype, Cisco Webex, WhatsAppdan lain sebagainya. Mengikuti perkembangan perubahankurvaepidemiologiwabahCOVID-19dapatmelaluimediamasaelektronik dan internet. Puskesmas sebagai penanggungjawab wilayah bidang kesehatan masyarakat, juga perlumelacak penutupan sekolah-sekolah, kegiatan Posyandu danmembangun sistemketahanan kesehatanwilayahnyamelaluipartisipasimasyarakat.
3.5PrinsipDesinfeksiRuangPraktikPelayananKesehatanGigidan Mulut
Hal yang perlu dilakukan dalam melakukan desinfeksi ruang praktikdoktergigidipusat-pusatpelayanankesehatangigidanmulutadalah:
a. Desinfeksi ruangandandental unit,meja, komputer, bangku-bangku,dental stooldanlainsebagainyadenganantiseptik.
46
b. Lampu UV setiap ruangan harus dinyalakan setelah ruangantidakdigunakanatausesuaidenganpetunjukpabrik.
c. Penyaring udara tekanan tinggi dengan HPA dan carbon (AirPurifier) harusdinyalakanpadasetiapruanganygdigunakan.
d. Penggunaaninstalasiairbersihpadaruangperawatandenganstandar air untuk dapat diminum (ketentuan EPA yaitu airyang mengandung bakteri heterotropik <500 CFU/ml), jugapenggunaaninstalasiairbersihyangterhubungdengandentalunit,yangharusdirawatsecaraberkaladantidakmenggunakanair langsung dari sistem instalasi air kota untuk perawatandental,kumurpasiendancucitangan.Sebelumdigunakankemulutpasien,airharusdibiarkanmengalir20-30detikdarialat-alatsepertihandpiece,ultrasonic scaler,danthree way syringe.
e. Sterilisasi alat denganmenggunakan autoclave dengan suhu1350C,ataumenggunakan thermal disinfector untukalat yangtidakbisamenggunakansterilisasisuhutinggi.
3.6PrinsipPengelolaanLimbahCovid-19PadaPusatPelayananKesehatanGigiDanMulut
1) Limbah cairan yang berasal dari penanganan kasus COVID-19pada prinsipnya harus diolah karena kemungkinan mengandungvirus penyebab COVID-19, maupun bahan kimia yang digunakandalammelakukandesinfeksidanperawatanpasiendipusat-pusatkesehatangigidanmulut.
ruangpemeriksaan,ruanglaboratorium,
ruangpencucianalatdanlinen.
Langkah-langkahyangdilakukandalampengelolaannyaadalah:
a. Cairan dari mulut dan/atau hidung atau air kumur pasiendimasukkan ke wadah pengumpulan yang disediakan ataulangsungdibuangkewastafelataulubangairlimbahditoilet.
47
b. Air cucian alat kerja, alatmakandanminumpasien dan/ataucucianlinendimasukkanlangsungkedalamlubangairLimbahyangtersedia.
c. Pastikan semua pipa penyaluran air Limbah harus tertutupdengandiametermemadai.
d. Pastikan aliran pada semua titik aliran lancar, baik di dalamGedungmaupundiluarGedung.
e. Pemeriksaaninstalasipenyaluranairlimbahdilakukansetiaphari.
f. Pastikan semua unit operasi dan unit proses IPAL bekerjaoptimal.
g. Unit proses IPAL sekurang-kurang terdiri atas prosessedimentasi awal, proses biologis (aerob dan/atau anaerob),sedimentasiakhir,penangananlumpur,dandisinfeksidenganklorinasi (dosis disesuaikan agar mencapai sisa klor 0,1-0,2mg/I). Setelah proses klorinasi, pastikan air kontak denganudara untuk menghilangkan kandungan klor di dalam airsebelumdibuangkebadanairpenerima.
h. LumpurhasilprosesIPAL,bilamenggunakanpengeringlumpurataumesinpress,dapatdibakardi insineratorataudikirimkeperusahaanjasapengolahlimbahB3.Bilatidakdimungkinkanuntukdilakukankeduanya,makadapatdilakukanpenguburansesuai dengan kaidah penguburan Limbah B3 sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup danKehutananNomorP.56Tahun2015.
i. Pengukuranunitprosesdisinfeksiairlimbahdengankandungansisakierpadakisaran0,1-0,2mg/Iyangdiukursetelahwaktukontak30menitsekurang-kurangnyasekalidalamsehari.
j. Pengukuran unit proses desinfeksi air limbah dengankandungan sisa kier pada kisaran 0,1-0,2 mg/I yang diukursetelahwaktukontak30menit
k. sekurangkurangnyasekalidalamsehari
48
2) Limbah padat domestik adalah barang atau bahan sisahasil kegiatan yang tidak digunakan kembali yang berpotensiterkontaminasiolehzatyangbersifatinfeksiusataukontakdenganpasien dan/atau petugas di Fasyankes yang menangani pasienCOVID-19, meliputi: masker bekas, sarung tangan bekas, perbanbekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertasbekasmakanandanminuman,alatsuntikbekas,set infusbekas,AlatPelindungDiribekas,sisamakananpasiendanlain-lain,berasaldari kegiatan pelayanan di UGD, ruang isolasi, ruang ICU, ruangperawatan,danruangpelayananlainnya.
Langkah-langkahyangdilakukandalampengelolaannyaadalah:
a. LimbahB3medisdimasukkankedalamwadah/binyangdilapisikantongplastikwarnakuningyangbersimbol“biohazard”.
b. HanyalimbahB3medisberbentukpadatyangdapatdimasukkankedalamkantongplastiklimbahB3medis.
c. Biladidalamnya terdapatcairan,makacairan tersebutharusdibuang ke tempat penampungan air limbah yangdisediakanataulubangdiwastafelatauWCyangmengalirkannyakedalamIPAL.
d. Setelah¾penuhataupaling lama 12 jam,sampah/limbahB3dikemasdandiikatrapat.
e. LimbahPadatB3Medisyangtelahdiikatsetiap24 jamharusdiangkut, dicatat dan disimpan pada TPS Limbah B3 atautempatyangkhusus.
f. PetugaswajibmenggunakanAPDlengkap.
g. Pengumpulan limbah B3 medis padat ke TPS Limbah B3dilakukan dengan menggunakan alat transportasi khususlimbahinfeksiusdanpetugasmenggunakanAPD.
h. Berikansimbol Infeksiusdan label,sertaketerangan “LimbahSangatInfeksius.InfeksiusKhusus”.
49
i. Limbah B3 Medis yang telah diikat setiap 12 jam di dalamwadah/binharusdiangkutdandisimpanpadaTPSLimbahB3atautempatyangkhusus.
j. Pada TPS Limbah B3 kemasan sampah/limbah B3 COVID-19dilakukan disinfeksi dengan menyemprotkan disinfektan(sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan) pada plastiksampahyangtelahterikat.
k. Setelah selesai digunakan, wadah/bin didisinfeksi dengandisinfektansepertiklorin0,5%,lysol,karbol,danlain-lain.
l. LimbahB3Medispadatyangtelahdiikat,dilakukandisinfeksimenggunakan disinfektan berbasis klorin konsentrasi 0,5%bilaakandiangkutkepengolah.
m. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan alattransportasikhusus
n. limbahdanpetugasmenggunakanAPD.
o. Petugaspengangkut yang telahselesaibekerjamelepasAPDdansegeramandidenganmenggunakansabunantiseptikdanairmengalir.
p. Dalam hal tidak dapat langsung dilakukan pengolahan,makaLimbah dapat disimpan dengan menggunakan freezer/cold-storageyangdapatdiatursuhunyadibawah0°CdidalamTPS.
q. Melakukandisinfeksidengandisinfektanklorin0,5%padaTPSLimbah B3 secara menyeluruh, sekurang-kurangnya sekalidalamsehari.
r. PengolahanlimbahB3medisdapatmenggunakaninsinerator/autoklaf/gelombangmikro.Dalamkondisidarurat,penggunaanperalatantersebutdikecualikanuntukmemilikiizin.
s. Fasyankes yang menggunakan insinerator, abu/residuinsineratoragardikemasdalamwadahyangkuatuntukdikirimkepenimbunberizin.Bilatidakmemungkinkanuntukdikirimke
50
penimbunberizin,abu/residuinsineratordapatdikubursesuaikonstruksiyangditetapkanpadaPeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutanannomorP.56tahun2015.
t. Fasyankesyangmenggunakanautoklaf/gelombangmikro,residuagar dikemas dalam wadah yang kuat. Residu dapat dikuburdengan konstruksi yang ditetapkan pada Peraturan MenteriLingkunganHidupdanKehutanannomorP.56Tahun2015.
u. UntukFasyankesyangtidakmemilikiperalatantersebutdapatlangsung melakukan penguburan dengan langkah-langkahsebagaiberikut:
• Limbah didisinfeksi terlebih dahulu dengan disinfektanberbasisklor0,5%,
• Limbah dirusak supaya tidak berbentuk asli agar tidakdapatdigunakankembali,
• DikuburdengankonstruksiyangditetapkanpadaPeraturanMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.56tahun2015.
v. KonstruksipenguburansesuaiPeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutanannomorP.56Tahun2015.
w. Pengolahan juga dapat menggunakan jasa perusahaanpengolahan yang berizin, dengan melakukan perjanjiankerjasamapengolahan.
x. Pengolahanharusdilakukansekurang-kurangnya2x24jam.
y. Timbunan/volume limbah 83 harus tercatat dalam logbook setiaphari.
z. MemilkiManifestlimbah83yangtelahdiolah.
aa. Melaporkan pada Kementerian Lingkungan Hidup danKehutananterkaitjumlahlimbah83medisyangdikelolamelaluiDinasLingkunganHidupProvinsi/Kabupaten/Kota.
51
3.7 Adaptasi Dokter Gigi Terhadap Serangan Covid-19,“KenormalanBaru”SetelahPandemi.
Profesi Dokter gigi sudahmempunyai pedoman pengendalian infeksisesuai dengan pedoman pengendalian infeksi yang dikeluarkan olehKementrian Kesehatan. Namun kondisi pandemi COVID-19 telahmembuat sebagian besar prosedur kedokteran gigi berubah. SemuaDokter Gigi setelah penghentian praktik akibat pandemi mengharapkan untuk bisa praktik kembali setelah pandemi selesai. Namunkemungkinanbesartidakbisapraktiksepertidahululagi,karenasemuaprosedurdanregulasipascapandemikemungkinanakandiperbarui.
Perubahan prosedur perawatan kedokteran gigi lebih didasarkanpada pemikiran, bahwa pasien yang akan berkunjung ke Klinik GigiadalahsalahsatuindividupembawaSARS-CoV-2(carrier).Merekamasihterdapatditengahmasyarakat,sehinggadiperkirakanviruspenyebabCOVID-19belumpunahsepenuhnyaselamaVaksinSARS-Cov-2belumtersedia. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat yang diselengarakanPemerintah perlu protokol baru, sehingga memberi konsekwensipembiayaanyangtidakkecil.Protokolbarutersebuttidakhanyauntukpenanganan pasien gigi dan mulut dengan kasus COVID-19, tetapidiperlukan sebagai dasar untukmempersiapkan tidakan pencegahanterhadapkejadianinfeksimenularyangmasihada,sepertiTBC,HepatitisC,HIV,sertapenyakitinfeksimenularlain,yangdiprediksiakantimbuldimasadepan.SeorangahlibedahmulutPaulCouthard,DekanQueenMaryUniversityofLondonmengatakanbahwasecaramoraltidakbolehmenempatkandoktergigidantenagamedisberhadapandenganrisikoyangtidakperlu,karenaalasantidakadaperlengkapanyangmemadaidalammencegahterjadinyainfeksisilang.
MasapandemiCOVID-19merupakanmasaKedaruratanKesehatansaatini,PemerintahmelaluiDepartemenKesehatan,PDGIdanProfesiKesehatan lain belum bisamerinci seperti apa “kondisi normal baru”ini nantinya. Ada beberapa skenario yang mungkin terjadi ketikadunia kitamenjadi kacaubalau akibat kejadianpandemi ini. AdaptasiDokterGigiterhadapkekacauanakibatpandemiinimemberipelajaran
52
yang berharga untuk tetap memberikian Pelayanan Kesehatan padamasyarakat.
PeningkatanpengawasanbiometrikdenganteknologiCCTVditempatpublikdanRumahsakitperludipertimbangkanwalauakanberbenturandengan privasi yang harus dilindungi. Pelindungwajahmedismungkinakanmenjaditerbiasadigunakanolehmasyarakatluas.PerubahanmodeFashionkhususantiVirusakanbermunculandaridisainer lokalsampaitingkat dunia. Pakaian yang tahan virus dan dapat disterilkan untukmemungkinkan“bersosialisasitanpaperlumenjagajarak.PemanfaatanRobot pembersih ruangan praktik, pembayaran tanpa uang tunai, danpemanfaatankehidupansosialmelaluimediadaring.Pintu–pintuelektrikpadaGedung-gedungFasyankesdandiruangpraktikdilengkapidengansensorwajahmaupungerak.Semuaserbaantisentuh,dengandemikianteknologisensormempunyaiperanpenting.
SemuaanggotamasyarakatsudahberlatihuntuktidakmenyentuhareaTwajahtanpacucitangansebelummengambilkeputusanuntukkeluarrumah.Perangkatponselcerdasakandilengkapifiturgetardanperingatanketikakitaakanmenyentuhwajahsebelumcucitangan.
DisainRuangPraktikdoktergigiakanbergeserdaridisainmewahyangmenarikdannyamanakanmenjadi jauh lebihsederhanadenganperlengkapan yang terbatas. Demikian pula disain dental unit akanberubahlebihfungsionaldenganperlengkapansepertihandpiece, three way syringe, scaler,danlain-lainmenjadilebihtersembunyidalamwadahtertutup secara otomatis untukmelakukan sterilisai secara otomatisdengan perlengkapan sinar UV dan Ozon. Air turbine handpiece dan ultrasonic scaler akan dilengkapi dengan aerosol suction bertekanantinggi, sehingga akan meminimalkan timbulnya aerosol keluar darironggamulut.
Pasien akan terjadwal dengan ketat dandiatur dengancomputersecaraotomatismemangilpasiendenganwaktuyangdiperhitungkandenganjarakdimanapasienberadamengunakanteknologiGPS.
53
KegiatanPromotifdanPreventifsertapemberdayaanmasyarakatakanberubahpendekatannya.Penggunaanmediadigitalmelaluiponselcerdas, penggunaan pelatihan kader dan Pendidikan kesehatan gigimasyarakat serta pertemuan Ilmiah dokter gigi denganmedia daringyang terstruktur. Demikian juga dengan perawatan Teledentistry menjadiandalansetelahperlindunganhukumbagidoktergigi,regulasikualitaspelayanandansistempembiayaantelahtersedia.
UcapanTerimakasih:Terima kasih dan penghargaan untuk Dr. Febrina Rahmayanti, drg.,
Sp.PM(K)danDr. FadliJazaldi, drg., Sp.Ort(K)atasbantuandalamikutmelengkapinaskahpadaBAB3ini.
Referensi:1. WangZouMD.The Corona virus Prevention handbook. 101sciencebasedtips
thatcouldsaveyourlife.Januari2020:18-30.2. SilvaRS,JardimACG,SiqueiraWL.CoronavirusDisease(COVID-19)impactsto
dentistryandpotentialsalivarydiagnosis.Clin Oral Investig2020;24:1619-16213. Meng L, Hua F, Bian Z. Corona Virus Disease(Covid19) Emerging and future
challengesfordentalandOralMedicine.J Dental Res2020:Volume(no):1-74. Toquero CM. Challenges and Opportunities for Higher Education Amid The
Covid-19Pandemic.ThePhillipinneContext.Pedagogical Res2020;5(4):halaman5. Kemdikbud. Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
PenangananCOVID-19dilingkunganKemendikbud6. Kemendikbud. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan
COVID-19padaSatuanPendidikan.7. Kemdikbud. Surat Edaran Kemendikbud No. 36603/A.A5/OT/2020 tentang
PencegahandanPenyebaranCOVID-19tanggal15Maret20208. Kemdikbud. Surat Edaran KemendikbudNo. 36962/MPK.A/HK/2020 tentang
PembelajaranSecaraDaringdanBekerjadarirumahdalamRangkaPencegahandanPenyebaranCOVID-19tanggal17Maret2020
9. Kemdikbud.SuratEdaranKemendikbudNo.4tahun2020tentangPelaksanaanKebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 tanggal 24Maret2020
10. Kemdikbud.SuratEdaranDirektoratJendralPendidikanTinggiNo.302/E.E2/KR/2020tentangMasaBelajarPenyelenggaraanProgramPendidikan,tanggal3April2020
54
11. AFDOKGI. Surat Edaran AFDOKGI No. 579/Adm/AFDOKGI/2020 tentangKegiatanPembelajarandalamRangkaPencegahandanPenyebaranCOVID-19
12. AFDOKGI.SuratKeputusanNomor:587/Sk/AFDOKGI/2020TentangPedomanKegiatan Pemenuhan Aktifitas Pembelajaran Pendidikan Profesi Dokter GigiPadaKekhususanPermasalahanPandemiCoronaVirusDisease19(COVID-19)
13. Sabino-Silva R, Jardim ACG, SiqueiraWL. Coronavirus COVID-19 impacts todentistryandpotentialsalivarydiagnosis. ClinOralInvest 2020;24:1619–1621.https://doi.org/10.1007/s00784-020-03248-x
14. Xu,H.,Zhong,L.,Deng,J. etal. HighexpressionofACE-2receptorof2019-nCoVontheepithelialcellsoforalmucosa. IntJOralSci 2020;12:8.https://doi.org/10.1038/s41368-020-0074-x.
15. https://www.chemistryviews.org/details/ezine/11225161/Coronavirus_Entering_and_Replicating_in_a_Host_Cell.html
16. LiuL,WeiQ,AlvarezX,etal.Epithelialcellsliningsalivaryglandductsareearlytargetcellsofsevereacuterespiratorysyndromecoronavirusinfectionintheupperrespiratorytractsofrhesusmacaques.JVirol2011;85(8):4025-30.
17. https://www.goldbio.com/COVID-19-Products-and-Resources18. Guidelines for Research Involving Human Specimen Collection. https://
research.utexas.edu/ors/rdna-and-biosafety/ibc-policies-and-procedures/guidelines-for-research-involving-human-specimen-collection/.
19. Laboratory biosafetymanual. Third edition,World Health Organization Geneva.2004.https://www.who.int/csr/resources/publications/biosafety/Biosafety7.pdf
20. Laboratory Biosafety Guidelines for Handling and Processing SpecimensAssociatedwithSARS-CoV.https://www.cdc.gov/sars/guidance/f-lab/app5.html
21. CoulthardP.Dentistryandcoronavirus(COVID-19)-moraldecision-making.BrDentJ2020;228(7):503-505.doi:10.1038/s41415-020-1482-1.
22. SpagnuoloG,DeVitoD,RengoS, et al.COVID-19Outbreak:AnOverviewonDentistry.IntJEnvironResPublicHealth2020;22(Mrt);17(6).pii:E2094
23. XuR,CuiB,DuanX,etal.Saliva:potentialdiagnosticvalueandtransmissionof 2019-nCoV. Int J Oral Sci 2020;12:11. https://doi.org/10.1038/s41368-020-0080-z
24. Winiati E. Aplikasi Bioteknologi dan Bioinformatika dalam PelayananKedokteranGigi.BukuPidatopadaUpacaraPengukuhansebagaiGuruBesardalamBidangIlmuBiologiOralFakultasKedokteranGigiUnversitasIndonesia.Jakarta,29Januari2020.UIPublishing.
25. JiatongShe LanqinLiu :COVID-19characteristicinchildren,JurnalofMedicalVirology, Wiley Online Librarly, First published:31 March 2020, https://doi.org/10.1002/jmv.25807
26. KarimiM*:Coronavirus(COVID-19)andFearofPediatricDentalTreatmentECPaediatrics9.5(2020):01-02,April06,2020
27. ValeriaLuzzi,GaetanoIerardo,MaurizioBassù,AntonellaPolimeni:COVID-19:Pediatric Oral Health during and after the pandemic, Appl Sci 2020, www.preprints.org,April01,2020
55
28. 28.JackieDorst,RDH,BS.CoronavirusManagementforOrthodonticPractices.AAOWebinar3-17-2020
29. AlisonWerner. Preparing the Orthodontic Practice for Coronavirus | Mar 4,2020|InfectionControl,StaffIssues|0
30. JinH,etal.Consensusforpreventionandmanagementofcoronavirusdisease2019. (COVID-19) for neurologists. Stroke & Vascular Neurology 2020;0.doi:10.1136/svn-2020-000382
31. Sutton,B. How COVID-19 Affects Your Treatment - The Look Orthodontics.Thelookortho.com.au›COVID-19.
32. Lamb,J.DentistryandorthodonticsintheeraofCOVID-19.www.newschannel.com>news>dentistry-andorthod.April16,2020
33. ADA Teledentistry : https://www.ada.org/en/about-the-ada/ada-positions-policies-and-statements/statement-on-teledentistry
34. Theworkerswhofacethegreatestcoronavirusrisk. TheNewYorkTimes (NewYork)2020 March 15. Availableat https://www.nytimes.com/interactive/2020/03/15/business/economy/coronavirus-worker-risk.html (accessedApril2020).
35. Sunarto H. Emergency Cases di Bidang Ilmu Periodonsia selama PandemikCOVID-19 dan Panatalaksanaannya. Integrated Dental Management in theCOVID-19PandemicSituation.Section2.WebinarPBPDGI2020;Mei
36. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pengelolaan limbahrumah sakit rujukan, rumah sakit darurat dan puskesmas yang menanganipasienCOVID-19.April14,2020
37. Meng l, Hua F, Bian Z. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Emerging andFutureChallengesforDentalandOralMedicine.JDentRes.2020.
38. Surat Edaran HK.02.01/MENKES/303/2020 Tentang PenyelenggaraanPelayananKesehatanMelaluiPemanfaatan InformasidanKomunikasiDalamRangkaPencegahanPenyebaranCoronaVirusDisease2019(COVID-2019)
39. Surat Edaran Nomor: 2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang Pedoman PelayananKedokteranGigiSelamaPandemiVirusCOVID-19
40. KemenkesRI. PedomanpencegahandanpengendalianCoronavirusDisease(COVID-19) 16 Maret 2020. (https://www.persi.or.id/images/2020/data/pedomankesiapsiagaan_COVID19.pdf
41. BayleyJK,ChallacombeS,SunkaraneniVS,CombesJ.TheuseofPovidoneIodinenasalsprayandmouthwashduringthecurrentCOVID-19pandemicmayprotecthealthcareworkersandreducecrossinfection.2020(https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3563092)
42. PengX,XuX,LiY,ChengL,ZhouX,RenB.Transmissionroutesof2019-nCoVandcontrolsindentalpractice.InternationalJournalofOralScience.(2020)12:9
43. KemenkesRI.Petunjukteknispenggunaanalatperlindungandiri (APD)dalammenghadapiwabahCOVID-19.2020
44. ADA.Whatisadentalemergency?202045. ADA.Whatsconstitutesadentalemergencies.202046. SuratEdaranPBPDGINo2776/PBPDGI/III-3/2020TentangPedomanPelayanan
KedokteranGigiSelamaPandemiCOVID-19.
56
47. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen Pelayanan Masyarakat.PetunjukTeknisPenggunaanAlatPerlindunganDiriDalamMenghadapiWabahCOVID-19.6April2020.
48. Mamoun,JS.Processing,bagging,andautoclavingdentalinstrumen:aguidefordentalassistants.Monographindentalassisting.May,2016.DOI:10.13.140/RG.2.1.2024.2809
49. KohnWGetal.CDCandGuidelinesforinfectioncontrolindentalhealthcaresetting–2003.MMWR2003;52(No.RR-17):47
50. https://scholar.ui.ac.id/en/publications/penanganan-gingivitis-dengan-metoda-toothpick-brushing-laporan-ka
51. Armasastra Bahar, Anton Rahardjo. Penanganan Gingivitis dengan Metoda“ToothpickBrushing”(Laporankasuspadawanitapenggunakontrasepsioral),JDI,Vol2,1995.
52. WatanabeT,MoritaM,NishiK.Comparisonof2 toothbrushingmethodsforefficacy insupragingivalplaqueremoval thetoothpickmethodandthebassmethod.JClinPeriodontol1998;25:829–31.
53. WatanabeT.TheNippondentalreview.64(1):735.Availablefrom:URLhttp://www.hyoron.co.jp.AccessedNovember20,2009.
54. EstaiK,KanagasingamY,MehdizadehM,VignarajanJ,NormanR,HuangH,SpallekH,IrvingM,AroraA,KrugerE,TennantM.Teledentistryasanovelpathwaytoimprovedentalhealthinschoolchildren:aresearchprotocolforarandomisedcontrolledtrial.BMCOralHealth(2020)20:11
57
LAMPIRAN 1.
Menyikat gigi dengan cara menusuk (Toothpick Methods)dilakukandenganmenempatkanujungbulusikatgigipadatepigingivayang menghadap mahkota gigi dan membentuk sudut 30 ° dengansumbu panjang gigi. Bulu-bulu ini didorong ke ruang interdental danditarik keluar dengan gerakan yang sama seperti gerakan tusuk gigi;diterapkan pada sisi bukal dan lingual. Gerakanmaju danmundur inidiulang8-9kali(Watanabe,etall1998,A.BahardanARahardjo,1995).
30drajatkearahsumbugigi
58
LAMPIRAN 2.
KonsultasiDokterGigiJarakJauh(Teledentistry).
Pasien diminta untuk melakukan Melaporkan dan Pemeriksaan GigimandiridiRumahdenganmenggunakanPonselPintar.
GunakanPonselPintar
Mintatolongoranglainuntukmembantu,ataudengancaraselfiedanmenyeteltimer.
GunakanCahayayangcukup,danjangangunakanmataharilangsung.Gunakan cahaya matahari dengan tabir khusus Photography. Bilatidakadadapatmenggunakansinarmataharidipinggirjendelayangtertutupvitrase,sebagaipenggantitabir.AtaumenggunakanFlashyangtersediadiPonselPintar.
AmbilFotosesuaidaerahyangdikeluhkandanperludikonsultasikankedoktergigi.Fotodalammulut,menggunakansendokplasticuntukmembuka ronga mulut supaya mudah mendapatkan detail lebihbanyak.Foto luarmulut,denganmengambilsedikitnya2buahfotoyaitu, keseluruhanmuka dan daerah dalammulut yang dikeluhkan,missalpembengkakan.
CuciTangandengansabunsebelummengambilfoto
59
ContohfotoDalamMulut
TarikBibirdengan2jariataudengansendokplastic/metal
Fototampakkanan
Fototampakkiri
FotoRahangatas
FotoRahangbawah
60
FotoRahangbawah,menggunakansendokuntukmenarikbibir
Mulutsulitdibukalebar(Trismus)
Foto,pipikiribengkak.Terlihatperbandinganpipikiridankanan
FotoLuarMulut
• Kirim Melalui Komputer atau Ponsel pintar dengan MediaWhatsapp,ataumedialaiinnyayangdipunyaibaikdokterdanpasien.
• Hubungi dokter untuk memperoleh pengobatan dan janjiuntukkunjungankeklinikgigimelaluitelepon.
• MemperolehResepobatbilaada.
• Menjawabpertanyaanyangdiberikanpetugasklinik.
• Memperolehwaktuperjanjianuntukdatangbertobat.
• InitialDiagnosadapatdiperolehmelalui,antara lain, laporankeluhan pasien yang disertai foto dan konsultasi langsungmelalui media Whatsapp. Kemudian melakukan prosedurInspeksi, perkusi, palpasi dan beberapa tanya-jawabanamnesis.
Sumber:
Gambar,PNGWing.