44
PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI ENERGI BIOGAS DI INDONESIA Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti Workshop Pengembangan Penalaran Mahasiswa OLEH: Nama : AGUS KURNIAWAN NIM : 22-2011-021 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

Aplikasi Biogas Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Karya tulis mengenai potensi pengaplikasian biogas di Indonesia. Beserta berbagai sumber dan referensi

Citation preview

PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI ENERGI

BIOGAS DI INDONESIA

Karya Tulis Ini Disusun sebagai Syarat untuk Mengikuti Workshop

Pengembangan Penalaran Mahasiswa

OLEH:

Nama : AGUS KURNIAWANNIM : 22-2011-021Jurusan : Teknik IndustriFakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJalan Tanjung Duren Raya Nomor 4

Jakarta Barat2012

PENGAPLIKASIAN TEKNOLOGI ENERGI

BIOGAS DI INDONESIA

OLEH:

Nama : AGUS KURNIAWANNIM : 22-2011-021Jurusan : Teknik IndustriFakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

karya tulis ini telah disetujui dan disahkan

pada…………………….

Pembimbing,

(Eddy Wiyanto, S.T, M.T.)

Mengetahui,

Wakil Rektor III

(Evans Garey, S.Psi, M.Si.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya.

Karya tulis ini dibuat dan diajukan sebagai syarat untuk mengikuti

Workshop Pengembangan Penalaran Mahasiswa yang diselenggarakan oleh

Direktorat Akademik Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional.

Karya tulis yang berjudul “Pengaplikasian Teknologi Energi Biogas di

Indonesia” ini membahas tentang analisis metode pengaplikasian dan

pemanfaatan teknologi energi biogas dalam rangka mengembangkan potensi

limbah organik di Indonesia dan berbagai pengaruhnya. Secara umum, manfaat

penulisan karya tulis ini ditujukan untuk semua kalangan, termasuk pelajar,

mahasiswa, instansi swasta dan pemerintah, serta masyarakat.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis selama proses menyelesaikan karya tulis ini baik dalam

bentuk dukungan moral dan material. Penulis berharap semoga karya tulis ini

dapat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan masyarakat terhadap

perkembangan teknologi energi biogas. Saran serta kritik yang membangun sangat

diharapkan untuk penyempurnaan karya tulis yang akan datang.

Jakarta, 25 Oktober 2012

Penulis

D A F T A R I S I

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI............................................................................................................v

RINGKASAN........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................1

1.2 Gagasan Kreatif...........................................................................2

1.3 Identifikasi Masalah....................................................................3

1.4 Pembatasan Masalah....................................................................3

1.5 Perumusan Masalah.....................................................................4

1.6 Tujuan Penulisan.........................................................................4

1.7 Manfaat Penulisan.......................................................................4

BAB II TELAAH PUSTAKA...........................................................................6

2.1 Landasan Teori............................................................................6

2.2 Pendapat Terdahulu...................................................................16

2.3 Uraian Pemecahan Masalah Terdahulu.....................................17

BAB III METODE PENULISAN.....................................................................19

3.1 Penentuan Masalah....................................................................19

3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan..............................19

3.3 Pengumpulan Sumber Teori......................................................20

3.4 Studi Komparatif.......................................................................20

3.5 Penarikan Kesimpulan...............................................................20

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS...............................................................21

4.1 Aplikasi Teknologi Energi Alternatif di Indonesia...................21

4.2 Pengaruh Aplikasi Teknologi Energi Alternatif di Indonesia.. .24

4.3 Hambatan Dalam Pengaplikasian Teknologi Energi Alternatif di

Indonesia....................................................................................26

BAB V PENUTUP...........................................................................................27

5.1 Kesimpulan................................................................................27

5.2 Saran..........................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................32

R I N G K A S A N

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, krisis energi semakin sering dibicarakan. Semakin banyak pula pihak-pihak yang mulai berusaha mencari solusi untuk mengatasi krisis energi. Adanya kebutuhan ini yang mendorong banyak negara melakukan penelitian dan mengaplikasikan berbagai teknologi energi alternatif. Pada umumnya, teknologi ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengembangkan sumber energi alternatif yang dapat menggantikan peran bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama dalam berbagai bidang saat ini, terutama bidang transportasi dan industri. Cukup banyak negara-negara maju yang menginvestasikan dana dalam jumlah yang besar untuk mengembangkan sumber daya alternatif.

Teknologi energi alternatif telah banyak dikembangkan mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Di antara teknologi ini, ada yang membutuhkan biaya yang besar dan ada juga yang berbiaya rendah. Dari sejumlah teknologi yang sedang dikembangkan tidak semuanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena masih banyak teknologi yang harus diteliti dan dikembangkan lebih lanjut, atau belum dapat diterapkan karena nilai ekonomisnya masih terlalu rendah.

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun, tidak berarti bahwa Indonesia terbebas dari ancaman krisis energi yang melanda dunia. Indonesia juga termasuk negara yang mengandalkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi di berbagai bidang dan kuantitas bahan bakar fosil di Indonesia juga terus menyusut setiap tahunnya. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Bahan bakar fosil dapat menyusut dan habis bila digunakan secara terus-menerus. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Indonesia juga harus mengembangkan teknologi energi alternatif.

Teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia. Sumber-sumber daya alam Indonesia yang berpotensi untuk dijadikan sumber energi alternatif, antara lain energi air, angin, matahari, dan energi dari berbagai tumbuhan. Sumber daya alam di atas umumnya sudah digunakan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan sumber energi alternatif di beberapa negara maju. Dengan mengembangkan energi alternatif, diharapkan Indonesia dapat mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Teknologi-teknologi energi alternatif yang dapat diaplikasikan di Indonesia, antara lain biofuel, biogas, hidrogen, dan sel solar. Teknologi-teknologi ini sangat tepat diaplikasikan di Indonesia, karena bahan dasarnya melimpah di Indonesia. Contohnya, air yang merupakan bahan dasar hidrogen dan pohon kelapa sawit yang merupakan bahan dasar biodiesel.

Teknologi-teknologi energi alternatif ini masih memiliki berbagai kerkurangan, seperti nilai ekonomisnya yang rendah dan proses pengolahannya belum efisien. Pengaplikasian teknologi-teknologi ini juga memberikan pengaruh, baik positif maupun negatif bagi Indonesia.

Meskipun demikian, pengembangan dan pengaplikasian teknologi energi alternatif ini harus dilakukan secara terus-menerus mengingat cepat atau lambat, cadangan bahan bakar fosil di dunia akan habis. Ketika hal itu terjadi, maka energi alternatif akan menjadi satu-satunya pilihan. Karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk berinvestasi pada pengembangan teknologi energi alternatif ini.

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun belakangan ini, kelangkaan energi menjadi salah satu

isu penting yang marak dibicarakan dalam berbagai forum yang bersifat

lokal, nasional, maupun internasional. Pesertanya pun beragam mulai dari

kalangan masyarakat umum, akademisi, hingga para pemimpin negara.

Kepedulian terhadap isu ini menjadi salah satu pendorong terbentuknya

beberapa organisasi nasional, maupun internasional yang bertujuan untuk

mengatasi kelangkaan energi..

Kepedulian ini disebabkan oleh penurunan kuantitas sumber energi

bahan bakar fosil yang notabene masih menjadi sumber energi utama dalam

berbagai bidang, terutama transportasi dan industri. Hal ini mendorong

berbagai pihak untuk melakukan penlitian yang bertujuan untuk

mengembangkan sumber energi alternatif untuk secara perlahan

menggantikan peran bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama..

Selain itu timbul masalah-masalah lingkungan seperti global

warming, dan efek rumah kaca atau (greenhouse effect) yang pada dasarnya

disebabkan oleh asap hasil pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini juga

mendorong berbagai pihak untuk mengembangkan energi alternatif yang

lebih hijau dan lebih ramah lingkungan.

Salah satu teknologi energi yang ramah lingkungan yang cukup

banyak dimanfaatkan adalah biogas. Hal ini disebabkan oleh bahan baku

biogas yang berupa limbah organik, yaitu kotoran hewan dan manusia.

Dengan teknologi biogas kita dapat menghasilkan energi dari bahan baku

limbah organik yang merugikan masyarakat. Karena itu dengan menerapkan

teknologi biogas kita akan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu

menghasilkan energi alternatif dan sekaligus meningkatkan kebersihan

lingkungan.

Namun sayangnya, teknologi ini belum diterapkan secara menyeluruh

di Indonesia. Hanya ada beberapa reaktor biogas yang dibangun pemerintah

di beberapa daerah, yang belum dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal ini

disebabkan oleh kurangnya sosialisasi mengenai teknologi ini kepada

masyarakat Indonesia. Padahal Indonesia merupakan negara agraris yang

meiliki banyak daerah peternakan. Sehingga Indonesia memilii potensi yang

sangat besar untuk mengembangkan teknologi ini. Karena bisa dibilang

bahan baku untuk teknologi ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai

daerah di Indonesia

Dalam karya tulis ini penulis akan membahas metode pengembangan

teknologi biogas yang dapat dikembangkan di Indonesia, pengaruh dari

pengaplikasian energi biogas di Indonesia dan hambatan-hambatan yang

mungkin dihadapi dalam pengaplikasian teknologi biogas ini. Hal-hal di

atas akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya dalam karya tulis ini.

1.2 Gagasan Kreatif

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan nelayan.

Hal ini karena kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah, baik di

daratan maupun lautan. Karena itulah begitu luas wilayah Indonesia yang

dijadikan lahan pertanian dan peternakan, terutama di pulau jawa dan pula-

pulau di daerah nusa tenggara. Namun Indonesia masih menghadapi

kesulitan dalam menangani limbah, baik organik mupun non-organik.

Indonesia menghasilkan limbah organik dengan kuantitas yang cukup

besar, dikarenakan begitu banyak wilayah Indonesia yang berupa pertanian

dan peternakan. Hal ini menimbulkan permasalahan tersendiri, karena

Indonesia belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik seperti

negara-negara maju. Padahal Indonesia sudah menghadapi banyak masalah

lingkungan, terutama polusi udara yang dihasilkan pada pembakaran bahan

bakar fosil. Karena itulah, dengan mengolah limbah organik dengan

menggunakan energi biogas yang notabene lebih ramah lingkungan, kita

dapat mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu menghasilkan energi

sekaligus mengurangi limbah dan polutan yang dapat merusak kondisi

lingkungan.

Biogas ini merupakan langkah yang sangat tepat terutama pada

daerah-daerah terpencil di Indonesia yang belum terjangkau PLN. Karena

umumnya pada daerah terpencil seperti inilah bahan baku biogas yang

berupa limbah organik dari kotoran hewan dan manusia mudah ditemukan.

Dengan begitu daerah tersebut dapat menghasilkan energi listrik untuk

mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu

pengembangan daerah-daerah di Indonesia, sekaligus meringankan beban

ekonomi yang harus mereka tanggung.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah, yaitu:

1. Bagaimana dampak kelangkaan energi di Indonesia?

2. Apa saja bahan baku biogas yang mudah ditemukan di Indonesia?

3. Bagaimana metode pengaplikasian dan pemanfaatan energi biogas di

Indonesia?

4. Apa saja pengaruh pengaplikasian dan pemanfaatan energi biogas

dalam rangka pengembangan potensi sumber daya alam Indonesia?

5. Apakah hambatan yang mungkin ditemui dalam pengembangan energi

biogas di Indonesia?

1.4 Pembatasan Masalah

Karena masalah yang berhubungan dengan aplikasi energi alternatif di

Indonesia cukup luas, perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Subjek penulisan ini adalah bahan baku biogas di Indonesia.

2. Subjek penulisan ini adalah teknologi energi biogas yang dapat

diaplikasikan dan dikembangkan di Indonesia.

3. Objek penulisan ini adalah metode pengaplikasian dan pemanfaatan

teknologi energi biogas di Indonesia

4. Objek penulisan ini adalah pengaruh pengaplikasian dan pemanfaatan

teknologi energi biogas di Indonesia

I.5 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah, yaitu “Apa saja metode

pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas yang dapat

diterapkan di Indonesia dan bagaimana pengaruhnya?”

I.6 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan

karya tulis

1. Mengidentifikasi bahan baku biogas yang dapat digunakan dan mudah

ditemukan di Indonesia

2. Menjelaskan metode pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi

energi biogas di Indonesia.

3. Menjelaskan pengaruh pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi

energi biogas di Indonesia.

1.7 Manfaat

Penulisan karya tulis yang berjudul ”Pengaplikasian Teknologi Energi

Biogas di Indonesia” ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Untuk pelajar dan mahasiswa Indonesia

a. Memperkenalkan kepada pelajar dan mahasiswa, metode

pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas yang

dapat diterapkan di Indonesia

b. Mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk ikut mempelajari

dan mengembangkan teknologi energi biogas, sehingga dapat

menghemat pemakaian energi listrik dari PLN dan membantu

menperbaiki kondisi lingkungan.

2. Untuk masyarakat Indonesia

a. Meningkatkan wawasan masyarakat mengenai bahan baku

teknologi energi biogas.

b. Memperkenalkan kepada masyarakat metode pengaplikasian dan

pemanfaatan teknologi energi biogas yang dapat diterapkan di

Indonesia

c. Mendorong masyarakat untuk ikut mengaplikasikan dan

memanfaatkan teknologi energi biogas di Indonesia.

3. Untuk instansi pemerintah dan swasta di bidang keenergian

a. Memberikan dorongan kepada pemerintah agar dapat lebih banyak

memberikan dukungan berupa material maupun moral kepada

masyarakat untuk mengembangkan teknologi energi biogas di

lingkungannya.

b. Memberikan masukan mengenai metode pengaplikasian dan

pemanfaatan teknologi energi biogas yang dapat dikembangkan di

Indonesia.

B A B II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Sebelum membahas mengenai pengaplikasian teknologi energi biogas,

perlu diketahui beberapa konsep dan pengertian yang akan dijabarkan dalam

subbab berikut.

2.1.1 Pengertian Biogas

Menurut wikipedia, biogas adalah “gas yang dihasilkan

oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik

termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan. limbah domestik

(rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik

yang biodegradable dalam kondisi anaerobik”

Penggunaan biogas sebagai sumber energi alternatif sudah

banyak dilakukan sejak tahun 1900-an. Di Indonesia, sejak tahun 1970

metode penggunaan biogas sudah diperkenalkan kepada masyarakat

melalui pembangunan contoh instalasi biogas di berbagai daerah.

Namun, biogas di Indonesia kurang populer dikarenakan harga BBM

di Indonesia yang relatif lebih murah.

Padahal biogas merupakan salah satu teknologi energi alternatif

yang paling ramah lingkungan, karena biogas dapat diperoleh dengan

mengolah limbah-limbah organik dan biomassa, misalnya kotoran

hewan, kotoran manusia, dan sampah dari daun, serta sisa-sisa hewan

dan tumbuhan. Selain itu hasil pembakaran metana yang diperoleh

dari reaktor biogas relatif lebih bersih dari hasil pembakaran bahan

bakar fosil. Dengan begitu pemanfaatan bahan bakar biogas selain

menghasilkan energi juga membantu memperbaiki kondisi

lingkungan.

Menurut balipost.co.id, biogas memiliki kandungan energi yang

cukup tinggi, dimana satu meter kubik biogas setara dengan setengah

liter solar atau dengan 5 kg jayu bakar. Jadi setiap satu meter kubik

biogas memiliki energi sekitar 6.000 watt jam. Untuk pe Biogas yang

dihasilkan bahkan dapat digunakan sebagai sumber energi listrik pada

mesin bertenaga gas (gas engine), yang akan mengubah energi kimia

dalam gas menjadi energi listrik dan panas. Karena itulah teknologi

energi biogas ini dapat diterapkan untuk menyediakan energi listrik

dalam daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau aliran listrik

PLN.

Sedangkan efisiensi sebuah reaktor biogas umumnya hampir

sama, yaitu, untuk menghasilkan panas saja sebesar 90%, untuk

menghasilkan panas dan listrik 85% (50% panas dan 35% listrik), dan

untuk menghasilkan listrik saja sebesar 35%. Karena itulah tidak

semua energi yang terkandung dalam biogas dapat sepenuhnya

dikonversi menjadi listrik. (Kajian-energi blogspot.com, Juli 2007)

2.1.2 Jenis-jenis Reaktor Biogas

Ada beberapa jenis reaktor biogas yang sudah cukup dikenal dan

cukup banyak dimanfaatkan untuk memproduksi biogas di berbgai

negara di dunia, termasuk Indonesia. Meskipun ada perbedaan jenis

reaktor, namun secara umum sebuah reaktor biogas terdiri dari:

1. bak penampung kotoran ternak,

2. digester,

3. bak slurry,

4. penampung gas,

5. pipa gas keluar,

6. pipa keluar slurry,

7. pipa masuk kotoran ternak.

Sampai sekarang ada tiga jenis reactor biogas yang sudah

dikembangkan.  Jenis-jenis reaktor itu antara lain:

1. Fixed dome plant

Pada fixed dome plant, digesternya tetap. Penampung gas

ada pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas

tersebut menekan slurry ke bak slurry. Jika pasokan kotoran

ternak terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan

slurry hingga meluap keluar dari bak slurry. Gas yang timbul

digunakan/dikeluarkan lewat pipa gas yang diberi katup/kran.

2. Floating drum plant

Floating drum plant terdiri dari satu digester dan

penampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan

bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas

berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya.

3. Jenis Balon

Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak

digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan

plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan

tempat biogas. reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi

sebagai digester dan penyimpan gas masing masing bercampur

dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak

dibagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar

dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.

2.1.3 Proses Pembuatan Biogas

Biogas dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi

bakteri-bakteri terhadap limbah organik, seperti kotoran hewan dan

kotoran manusia. Proses pembentukan biogas pada reaktor biogas ini

relatif sederhana, proses pembuatan biogas tersebut antara lain:

1. Bahan baku biogas, berupa campuran air dan limbah organik

dengan perbandaingan 1:1 dimasukan ke dalam reaktor melalui

tempat pengisian.

2. Mulai terjadi proses produksi biogas dalam reaktor. Setelah

sepuluh hari maka penampung biogas akan terlihat mengeras

dan mengembung, karena terisi oleh gas metana yang diperoleh

dari hasil fermentasi bakteri.

3. Setelah tempat penampungan gas terisi penuh, gas akan

mendorong slurry untuk keluar melalui pipa keluar slurry.

Slurry yang diperoleh ini dapat dimanfaaatkan langsung sebagai

pupuk organik dengan kandungan mineral yang cukup tinggi.

4. Gas metana ini sudah siap digunakan, selanjutnya isi reaktor

biogas dengan bahan baku biogas secara teratur dalam jumlah

kecil, untuk menjaga kestabilan produksi biogas.

2.1.4 Cara Pemeliharaan Reaktor Biogas

Agar produksi biogas dapat berjalan secara teratur, harus

dilakukan tindakan pengecekan dan pemliharaan yang teatur. Adapun

hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara sebuah reaktor biogas

adalah sebagai berikut:

1. Hindarkan reaktor dari gangguan anak-anak, tangan jahil,

ataupun dari ternak yang dapat merusak reaktor dengan cara

memagar dan memberi atap supaya air tidak dapat masuk ke

dalam galian reaktor. 

2. Isilah selalu pengaman gas dengan air sampai penuh. Jangan

biarkan sampai kosong karena gas yang dihasilkan akan

terbuang melalui pengaman gas. 

3. Apabila reaktor tampak mengencang karena adanya gas tetapi

gas tidak mengisi penampung gas, maka luruskan selang dari

pengaman gas sampai reaktor, karena uap air yang ada di dalam

selang dapat menghambat gas mengalir ke penampung gas.

Lakukan hal tersebut sebagai pengecekan rutin. 

4. Cegah air masuk ke dalam reaktor dengan menutup tempat

pengisian disaat tidak ada pengisian reaktor. 

5. Berikan pemberat di atas penampung gas (misalnya dengan

karung-karung bekas) supaya mendapatkan tekanan di saat

pemakaian. 

2.2 Pendapat Terdahulu

Ide untuk menggunakan berbagai sumber energi alternatif, terutama

biogas sudah muncul sejak tahun 1970-an. Namun, nilai ekonomis dari

sumber energi bahan bakar fosil yang relatif lebih tinggi, menyebabkan

penggunaan sumber energi ini kurang diminati. Hal ini menjadi penyebab

sebagian besar reaktor biogas hanya dikembangkan oleh pihak akademisi

dan instansi swasta secara lokal dan dalam skala kecil.

Dalam perkembangan terakhir, energi biogas mulai menjadi objek

penelitian dan investasi, semakin banyak reaktor biogas yang dibangun oleh

para petani dan peternak di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun nilai

ekonomisnya relatif lebih rendah daripada sumber energi bahan bakar fosil,

namun energi biogas akan lebih berguna dalam jangka panjang. Hal ini

disebabkan karena bahan baku biogas diperoleh dari limbah organik baik

dari hewan dan tumbuhan..

Konversi sumber energi dari bahan bakar fosil menjadi sumber energi

alternatif juga memerlukan dana yang cukup besar. Dana ini diperlukan

untuk membangun infrastruktur khusus untuk menyimpan maupun

menghasilkan sumber energi biogas, seperti pipa penyimpan dan penyaluran

biogas. Pengembangan tersebut perlu dilakukan secara bertahap.

Pemerintah juga terkesan kurang memperhatikan pengembangan

teknologi energi biogas di Indonesia, Sebagian besar usaha pengembangan

reaktor biogas dilakukan oleh para sarjana dan pihak akademisi. Padahal

sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk membuat reaktor biogas sederhana

relatif murah dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh

pemerintah untuk mensubsidi pemakaian bahan bakar fosil untuk

masyarakat menengah ke bawah. 

2.3 Uraian Pemecahan Masalah Terdahulu

Beberapa masalah di atas sudah dipecahkan sejalan dengan terus

berkembangnya teknologi energi biogas. Namun masih terdapat masalah

yang belum terpecahkan atau masih perlu pengembangan lebih lanjut.

Pemecahan-pemecahan masalah yang sudah diperoleh, antara lain:

1. Pembangunan contoh instalasi biogas sederhana yang dilakukan

pmerintah di beberapa daerah.

2. Banyak riset yang dilakukan oleh para akademisi untuk

mengembangkan teknologi energi biogas di Indonesia

3. Telah cukup banyak penelitian yang dilakukan oleh universitas-

universitas di Indonesia mengenai teknologi biogas.

4. Mulai banyak literatur yang menjelaskan cara membuat reactor biogas

sederhana.

B A B III

METODE PENULISAN

Penulisan karya tulis yang berjudul “Pengaplikasian Teknologi Energi

Biogas di Indonesia” dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

3.1 Penentuan Masalah

Penentuan masalah dilakukan melalui studi pustaka seperti browsing

internet dan membaca buku dan jurnal yang berhubungan dengan kondisi

perkembangan biogas di Indonesia. Masalah yang timbul adalah rendahnya

kesadaran dan wawasan masyarakat umum mengenai teknologi energi

biogas. Dalam penentuan masalah melalui studi pustaka, penulis

menemukan masalah, seperti tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia

yang cukup tinggi terhadap bahan bakar fosil, rendahnya tingkat

pengembangan dan penggunaan energi biogas di Indonesia.

3.2 Perumusan Masalah dan Penentuan Tujuan

Dalam penentuan masalah, penulis menemukan beberapa

permasalahan dalam bidang teknologi energi alternatif di Indonesia. Oleh

sebab itu, penulis memfokuskan pada permasalahan pengaplikasian dan

pemanfaatan teknologi energi biogas di Indonesia. Penulis menemukan

adanya masalah pada pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi

biogas di Indonesia. Untuk itu, penulis merumuskan masalah mengenai

pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas di Indonesia.

Setelah merumuskan masalah, penulis menentukan tujuan pembuatan karya

tulis ini.

3.3 Pengumpulan Sumber Teori

Penulis mengumpulkan artikel, konsep, dan teori dari berbagai sumber

dan dilakukan dengan browsing internet serta membaca buku dan jurnal.

Sumber-sumber yang dipilih adalah sumber yang cukup kredibel di

bidangnya. Sumber yang dimaksud adalah para ilmuwan dan kalangan

akademisi yang melakukan penelitian di bidang teknologi energi biogas,

atau para sarjana yang sudah mengembangkan reaktor biogas ini di

masyarakat.

3.4 Studi Komparatif

Setelah pengumpulan teori dari berbagai sumber, selanjutnya

dilakukan studi komparatif. Penulis membandingkan sumber-sumber yang

diperoleh dan melakukan pengolahan informasi. Selanjutnya dilakukan

analisis bahan baku biogas yang tersedia di Indonesia. Setelah analisis,

selanjutnya dilakukan sintesis yakni membahas pengaruh pengaplikasian

teknologi energi biogas terhadap kondisi bidang keenergian di Indonesia.

3.5 Penarikan Kesimpulan

Setelah melakukan studi komparatif, dari hasil yang diperoleh penulis

menarik kesimpulan yang sekaligus menjadi jawaban atas tujuan penulisan

karya tulis yang telah dipaparkan sebelumnya. Penarikan kesimpulan ini

dilakukan berdasarkan telaah pustaka, analisis, dan sintesis tentang

pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas di Indonesia.

BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

4.1 Metode Pengaplikasian dan Pemanfaatan Energi Biogas di Indonesia

Biogas merupakan salah satu teknologi energi alternatif yang relatif

sederhana, dengan biaya yang relatif rendah. Untuk menghasilkan biogas

hanya dibutuhkan sebuah reaktor tempat produksi biogas melalui proses

fermentasi bakteri dan sebuah tempat penampungan gas metana hasil

fermentasi bakteri. Selain menghasilkan sumber energi alternatif, teknologi

biogas juga ramah lingkungan, karena dengan teknologi ini, gas metana

yang merusak lingkungan dapat digunakan untuk bahan bakar yang

emisinya lebih rendah dibandingkan penggunaan bahan bakar fosil.

Limbah-limbah organik yang digunakan untuk membuat biogas juga

relatif mudah diperoleh. Indonesia memiliki banyak lokasi yang dapat

menyuplai bahan dasar biogas, seperti pertanian, peternakan, pasar

tradisional, dan daerah pemukiman penduduk. Limbah-limbah organik yang

diperoleh dari tempat-tempat tersebut dapat diolah untuk dijadikan sebagai

biogas. Dengan demikian, selain menghasilkan energi kebersihan

lingkungan juga akan semakin meningkat..

Metode yang bisa digunakan untuk mengaplikasikan teknologi biogas

di Indonesia antara lain:

1. Membangun reaktor biogas sederhana (jenis balon) untuk skala rumah

tangga bagi penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pemukiman

penduduk di perkotaan.

2. Membangun reaktor biogas jenis fixed drum plant atau floating drum

plant di daerah-daerah peternakan atau pertanian yang memiliki

pasokan limbah organik yang cukup besar. Sehingga biogas hasil

produksi sendiri itu dapat digunakan sebagai bahan bakar, maupun

untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan gas engine.

Alat dan bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan biogas

relatif sederhana dan mudah diperoeh. Itulah sebabnya teknologi ini sangat

tepat diaplikasikan dan dimanfaatkan di daerah-daerah terpencil di

Indonesia yang belum terjangkau listrik PLN. Dengan begitu mereka bisa

memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaktor biogas, sekaligus slurry

atau limbah biogas untuk dijadikan pupuk organik

Energi yang terkandung dalam biogas juga cukup besar. Kegunaan

biogas beragam, dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar, atau dapat

dijadikan sebagai bahan bakar untuk gas engine sebagai penghasil energi

listrik. Karena itu, reaktor biogas di suatu rumah dapat digunakan sebagai

sumber energi listrik untuk penggunaan di rumah tersebut. Bila biogas ini

dapat diterapkan, maka Indonesia dapat menghemat penggunaan energi

listrik dari bahan bakar fosil.

4.2 Pengaruh Aplikasi Teknologi Energi Biogas di Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang besar dan kemampuan yang cukup

unutk dapat menegmbangkan teknologi energi biogas. Terutama dalam

kondisis sekarang dimana Indonesia mulai mengalami banyak permasalahan

ekosistme dan lingkungan hidup. Namun, potensi tersebut hanya dapat

dikembangkan bila penduduk Indonesia memiliki wawasan dan kesadaran

yang cukup untuk mau bekerja sama untuk mengembangkannya.

Pengaplikasian teknologi ini akan memberikan berbagai pengaruh,

baik positif maupun negatif. Berikut ini adalah pengaruh-pengaruh

pengaplikasian teknologi energi alternatif di Indonesia:

4.2.1 Pengaruh Positif Pengaplikasian Teknologi Energi Biogas di

Indonesia

1. Memelihara kondisi lingkungan

Biogas merupakan sumber energi yang sangat ramah

lingkungan, sebab bahan baku pembuatan biogas berasal dari

limbah yang justru merusak lingkungan. Selain itu limbah

proses pembentukan biogas juga dapat digunakan sebagai pupuk

organic yang dapat langsung dipakai. Dari segi emisi pun, bahan

bakar biogas menghasilkan emisi yang relatif lebih sedikit

dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil

2. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil

Dengan beralih menggunakan biogas, pemakaian sumber

energi berbahan bakar fosil yang tak terbarukan dapat

dikurangi.

3. Mengembangkan perekonomian

Dengan beralih menggunakan biogas, maka dana yang

digunakan untuk subsidi pemakaian bahan bakar fosil dapat

dikurangi. Dan dana tersebut dapat dipakain untuk

pembangunan di sektor lainnya.

4. Mengembangkan potensi daerah

Teknologi energi biogas ini sangat cocok untuk

dikembangkan di daerah-daerah pedesaan dan daerah terpencil

yang justru hidup dari pertanian dan peternakan. Karena itu

dengan mengembangkan teknologi ini, daerah-daerah terpencil

di Indonesia dapat menghasilkan dan memenuhi kebutuhan

energi listriknya sendiri. Hal ini akan mendorong pertumbuhan

dan perkembangan daerah-daerah pedesaan di Indonesia.

4.2.2 Pengaruh Negatif Pengaplikasian Teknologi Energi Biogas di

Indonesia

1. Biaya yang dibutuhkan cukup besar

Pengembangan teknologi energi biogas memerlukan

infrastruktur – infrastruktur baru, seperti pipa penyalur biogas.

Pembangunan infrastruktur ini akan membutuhkan dana yang

cukup besar. Selain itu, infrastruktur energi bahan bakar fosil

juga harus dimodifikasi atau digantikan. Hal-hal ini memerlukan

biaya yang tidak sedikit.

2. Kerugian secara ekonomis

Teknologi energi biogas membutuhkan investasi awal

yang lebih besar dibandingkan bahan bakar fosil. Selain itu

infrastruktur yang dapat memanfaatkan biogas hanyalah sedikit.

Karena itulah nilai ekonomis biogas lebih rendah dibandingkan

nilai ekonomis bahan bakar fosil.

4.3 Hambatan Dalam Pengaplikasian Teknologi Energi Biogas di Indonesia

Beberapa hambatan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan

teknologi energi biogas, antara lain:

1. Rendahnya kesadaran dan wawasan masyarakat terhadap teknologi

energi biogas.

2. Sumber energi alternatif memiliki nilai ekonomis yang lebih kecil

daripada sumber energi bahan bakar fosil.

3. Pengaplikasian teknologi energi biogas dalam skala besar

membutuhkan infrastruktur-infrastruktur yang pemabngunan dan

pemliharaannya membutuhkan dana lebih besar.

4. Invesatasi awal biogas lebih mahal dibandingkan energi berbahan

bakar fosil.

5. Adanya ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.

Karena masyarakat sudah terbiasa menggunakan bahan bakar fosil

yang lebih murah.

6. Belum banyak mesin-mesin yang didesain untuk dapat menggunakan

biogas.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan karya tulis ini, dapat diambil beberapa kesimpulan,

sebagai berikut.

1. Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan

teknologi energi biogas, karena Indonesia merupakan negara agraris.

Sehingga bahan baku biogas sangat mudah ditemukan. Selain itu

biogas sangat tepat untuk dikembangkan di Indonesia, terutama di

daerah-daerah terpencil yang tidak mendapat listrik dari PLN.

2. Jenis reactor biogas yang dibangun harus disesuaikan dengan daerah

tempat pembangunana dan ketersediaan bahan baku di daerah

tersebut.

3. Pengaplikasian teknologi energi biogas di Indonesia dapat

memberikan berbagai pengaruh, baik positif maupun negatif. Dengan

pengaplikasian teknologi energi biogas pemakaian sumber energi

bahan bakar fosil dapat dikurangi, dan limbah organik dari hewan dan

tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi dan pupuk.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa biogas cukup ramah lingkungan.

Namun, pengaplikasian energi biogas dapat memberikan dampak

buruk, seperti kerugian dari segi ekonomis. Hal ini disebabkan karena

nilai ekonomis biogas lebih rendah dibandingkan sumber energi bahan

bakar fosil.

5.2 Saran

Dalam proses pengerjaan karya tulis ini penulis menemukan berbagai

pendapat mengenai pengaplikasian dan pemanfaatan biogas di Indonesia.

Karena itu, dapat diberikan beberapa saran, sebagai berikut.

5.2.1 Saran yang ditujukan kepada pelajar

Pengembangan teknologi energi biogas di Indonesia

memerlukan peran serta pelajar dan mahasiswa. Sebagian besar ide-

ide kreatif yang mempelopori pengembangan teknologi energi

alternatif di dunia muncul dari kalangan pelajar. Bahkan

pembangunan beberapa reaktor biogas di daerah jawa barat dipelopori

oleh mahasiswa.

5.2.2 Saran yang ditujukan kepada pemerintah

Teknologi energi biogas sangat tepat diterapkan di Indoensia.

Karena dengan mengaplikasikan teknologi ini, kita tidak hanya dapat

menghasilkan energi. Tetapi kita juga dapat memperbaiki kondisi

lingkungan dan mendorong pengembangan daerah-daerah terpencil di

Indonesia.

5.2.3 Saran yang ditujukan kepada masyarakat

Pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas

merupakan teknologi yang sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia.

Namun tujuan ini hanya dapat dicapai bila masyarakat Indonesia juga

memiliki kesadaran dan wawasan yang cukup mengenai teknologi

energi biogas. Karena itu masyarakat juga harus memperluas

wawasannya mengenai teknologi ini. Sehingga masyarakat dapat ikut

mendukung pengaplikasian dan pemanfaatan teknologi energi biogas

di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Biogas. http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas [25 Oktober 2012]

Sasongko, Wahyu. 2012. Teknik Pembuatan Biogas Sederhana. http://biogas

sederhana.blogspot.com/2009/04/teknik-pembuatan-biogas-sederhana.html

[25 Oktober 2012]

Yatrizal, 2010. Biogas http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbaru

kan/bioenergy/biogas [25 Oktober 2012]

Suyitno, M. 2007. Biogas. http://kajian-energi.blogspot.com/2007_07_01_

archive.html [25 Oktober 2012]

Pambudi Agung N. 2008. Pemanfaatan Biogas sebagai Energi Alternatif.

http://www.dikti.org/?q=node/99 [25 Oktober 2012]

I Made Y.A. 2005. Pemanfaatnan Biogas sebagai Energi Alternatif.

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/7/11/op2.htm [26 Oktober

2012]

Kelompok 3 semdu. 2012. http://penemuananakbangsa1.blogspot.com

/2011_01_01_archive.html [25 Oktober 2012]

Sobreoto, Adie. 2010. Cara Pembuatan Biogas.

http://trahkaryodinomo.blogspot .com/2010/04/cara-pembuatan-biogas.html

[26 Oktober 2012]

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Agus Kurniawan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Agustus 1993

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Setia Kawan VI no. 9 RT 008/07

Duri Pulo, Gambir

Jakarta Pusat 10140

Nomor Telepon : 021 95415995 / 089 88382485

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

SD St. Paulus (1999-2000)

SD Candra Jaya (2000-2005)

SMP Candra Jaya (2005-2008)

SMAN 2 Jakarta (2008 – 2011)

Universitas Kristen Krida Wacana Jurusan Teknik Industri (2011 – sekarang)

Pendidikan Non Formal

Kursus Bela Diri Taekwondo (2006 – sekarang)

Pelatihan Tim Olimpiade Sains Nasional Astronomi (2010)

Pelatihan Nasional Tim International Olympiade of Astronomy and

Astrophysics (2007-2011)

Kemampuan dan keahlian:

Bela diri Taekwondo sabuk hitam DAN 1

Berbahasa inggris secara aktif.

Mengoperasikan program – program dasar komputer seperti Miscrosoft Word,

Excel dan Power Point.

Pengalaman Organisasi

Anggota klub Taekwondo BTF(2006 – sekarang)

Pelatih scrabble ELC (English Learning Club)(2010)

Anggota FPA (Forum Pelajar Astronomi) (2011 – sekarang)

Tim Pembina OSN bidang Astronomi SMAN 2 Jakarta (2011)

Asisten pengajar Tim OSN Jakarta bidang Astronomi (2011)

Penanggung jawab lomba Debat Ukrida Competition (2011)

Koordinator sie publikasi PKTB di GKI Perniagaan(2011)

Koordinator sie acara Paskah di Gereja Kristen Indonesia Peniagaan (2012)

Pengurus bidang pembinaan Komisi Remaja GKI Perniagaan Indonesia (2011

– 2012)

Pengalaman Kerja

Guru Privat (2009-2010)

Guru Bimbingan Belajar “Ekklesiast” (2011-2012)

Guru Privat dan Bimbingan Belajar (2012- sekarang)

Prestasi:

Juara 1 IPS/PPKN tingkat SD se-kecamatan Tambora (2005)

Juara 1 IPA, Matematika, Bahasa Inggris tingkat SMP se-kecamatan

Tambora(2006,2007,2008)

Juara 1 Kejuaraan cabang Taekwondo Kabupaten Tangerang kelas light welter

putra(2007)

Juara 1 Kejuaraan Taekwondo Rosstar club (2009)

Juara 1 Kejuaraan Taekwondo kids Jakarta Barat Open (2010)

Juara 3 Scrabble competition ATMAJAYA english competition (2010)

Peserta lomba OSN bidang Astronomi tingkat kotamadaya, provinsi dan

nasional (2010)

Medali perak OSN bidang Astronomi tingkat nasional (2010)

Juara umum 1 program IPA SMAN 2 Jakarta (2011)

Peserta Pelatihan Tim Nasional Astronomi tahap 1 dan 2 (2011)

Juara 1 Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa tingkat Kopertis Wilayah III

bidang IPA (2012)