Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 112
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN SISWA
TELADAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Halim Agung1, Ricky2
1Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia, Jakarta
Jl. Lodan Raya No 2, Jakarta 14430
Email : [email protected]
ABSTRAK
Kebutuhan sekolah akan aplikasi untuk administrasi sekolah dan dapat memberikan output akan hasil
rekomendasi pilihan siswa teladan menjadi hal yang patut dipertimbangkan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka dilakukan penelitian yang akan membangun suatu aplikasi yang mencatat
data siswa, mencatat data guru, mencatat data mengajar, mencatat data nilai akademik siswa,
mencatat nilai kepribadian siswa, serta dapat memberikan output rekomendasi pemilihan siswa
teladan berdasarkan data nilai akademis dan nilai kepribadian siswa yang terjadi. Metode yang
digunakan dalam membangun sistem pendukung keputusan pemilihan siswa terbaik adalah metode
Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil akhir yang diperoleh
dari penelitian ini adalah aplikasi desktop yang dapat membantu proses pemilihan siswa teladan
karena aplikasi ini memberikan output rekomendasi perangkingan siswa dari nilai altenatif yang
terbesar hingga terkecil melalui metode TOPSIS. Aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan
siswa teladan telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang diharapkan, hal tersebut
dapat disimpulkan berdasarkan nilai presentase dari skor tanggapan responden yaitu sebesar 85,36%
Kata Kunci : TOPSIS, Sekolah, Siswa Teladan, Administrasi.
1. PENDAHULUAN
Siswa merupakan salah satu aspek penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah selalu berusaha
untuk mendorong siswa-siswinya agar terus berprestasi. Dalam hal itu sekolah membutuhkan ukuran untuk
menentukan kriteria bagi siswa teladan agar dapat menentukan siswa teladan menurut sekolahnya masing-masing.
Di setiap sekolah terdapat peluang siswa untuk menjadi siswa yang berprestasi atau siswa yang teladan setiap
tahunnya. Akan tetapi masih menggunakan cara manual dan membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan
siapa siswa teladan tersebut dengan kriteria yaitu gabungan dari nilai akademik, nilai ektrakulikuler, dan ditambah
data ketidak hadiran atau absensi.
Sampai saat ini untuk setiap sekolah masih melakukan pemilihan dengan cara manual untuk menyeleksi siswa
yang teladan atau yang berprestasi, dan cara itu pun sangat lama untuk mengetahui hasilnya di karenakan jumlah
siswa pada setiap sekolah sangat banyak dan harus menyeleksi satu persatu untuk mengetahui siapa siswa yang
teladan di sekolah tersebut.
Oleh sebab itu peneliti mencoba sistem pendukung keputusan untuk pemilihan siswa teladan di sekolah
menggunakan metode TOPSIS agar memudahkan guru dan pihak sekolah untuk menyeleksi siswa teladan, dalam
sistem yang di buat, pihak sekolah secara flexibel dapat menentukan aspek penilaian pada setiap aspek tersebut
sesuai dengan kebutuhan, setelah itu pihak sekolah melakukan input nilai siswa setelah input nilai siswa selesai
dilaksanakan sistem akan melakukan perhitungan sesuai prinsip TOPSIS yang pada akhirnya menghasilkan suatu
penentuan peringkat yang dapat membantu pihak sekolah dalam membandingkan hasil belajar tiap siswa.
Metode TOPSIS ini didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif konsep ini banyak
digunakan pada konsep MCDM untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis, hal ini disebabkan
konsepnya sederhana dan mudah dipahami komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk menukur kinerja
relatif dari alternatif – alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana..
Peneliti terdahulu (Kurniawan, 2015) membahas mengenai sistem pendukung keputusan penilaian kinerja
karyawan menggunakan metode TOPSIS berbasis web dan disimpulkan bahwa perusahaan dapat mendapat kinerja
karyawan yang lebih professional dari hasil perhitungan pada aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibuat.
Sedangkan dalam penelitian penerapan metode TOPSIS (Aelani, 2014) pada aplikasi pendukung keputusan
pemilihan smartphone menyimpulkan bahwa metode TOPSIS dapat digunakan untuk memberikan penilaian
smartphone dalam aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone.
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 113
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sekolah
Menurut Sunarto (Abdullah, 2011), Pada saat ini kata sekolah telah berubah artinya menjadi bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran.
2.2 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Sugiarti (Sugiarti, 2011), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
Sedangkan menurut Raymond Mcleod (Raymond, 2008), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat
semi-terstruktur. Sistem pengambilan keputusan adalah keputusan-keputusan yang dibuat untuk memecahkan
masalah. Pada sistem pengambilan keputusan akan menghasilkan beberapa alternatif penyelesaian masalah,
sedangkan keputusan terakhir tetap terletak pada pemakai.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau DSS (Decision Support System) (Steven, 2002) merupakan sistem
informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi-terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Menurut Turban (Turban, 2005) sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan
sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan
semiterstruktur. DSS dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas
kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk keputusan–keputusan
yang memerlukan penilaian atau pada keputusan–keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
2.3 Tahap Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon (Laudon, 2007), ada 4 tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan
keputusan sebagai berikut : (1) Tahap 1: Identifikasi Masalah, Pada tahapan ini yang harus dilakukan yaitu
mengumpulkan informasi dan data–data sebanyak mungkin dari berbagai sumber yang nantinya berfungsi untuk
mengidentifikasi masalah. (2) Tahap 2: Analisis, Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap data – data yang
telah dikumpulkan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Analisa dapat
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Analisa kuantitatif dapat dibanu dengan DSS (Decision Support System)
sedangkan analisa kualitatif dapat dibantu dengan ES (Expert System). (3) Tahap 3: Pemilihan (Choice Phase),
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu
keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase
pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena
orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan
alternatif baru selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi
terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. (4) Tahap 4: Implementasi (Implementation Phase), Pada hakikatnya
implementasi adalah solusi yang diusulkan untuk suatu masalah atau inisiasi terhadap hal baru, dan pengenalan
terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang
panjang dan melibatkan batasan-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi
yang direkomendasikan bisa bekerja. Pada tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah
dibuat pada tahap analisis serta pelaksanaan alternatif tindakan atau keputusan yang telah dipilih pada tahap
pemilihan. 2.4 Jenis Keputusan
Keputusan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu: (Laudon, 2007) (1) Keputusan tidak terstruktur adalah
keputusan yang pengambil keputusannya harus memberi penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan
masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, dan tidak ada pengertian yang dipahami
benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya. (2) Keputusan terstruktur adalah keputusan
yang sifatnya berulang dan rutin , dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya sehingga tidak perlu
diperlakukan seakan – akan masih baru. (3) Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang hanya sebagian
masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang di setujui bersama.
2.5 Metode Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 114
Topsis (Sri, 2006) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali
diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. Metode TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa alternatif
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif. Tahapan metode TOPSIS : (1) Membuat matriks keputusan yang ternomalisasi.
(2) Membuat matriks keputusan yang ternomalisasi terbobot. (3) Menentukan matriks solusi ideal positif dan
matriks solusi ideal negatif. (4) Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif
dan negatif. (5) Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Business Process Model and Notation
Gambar 1 BPMN Aplikasi SPK TOPSIS
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 115
Business Process Model and Notation pada gambar mendeskripsikan proses perangkingan yang terjadi di
sekolah Kanaan, di mana penjelasannya sebagai berikut : (1) Melakukan pengumpulan nilai terlebih dahulu. (2)
Pemberian nilai diberikan oleh guru wali kelas dan guru bidang studi. (3) Setiap guru wali kelas memberikan
penilaian nilai akademis untuk masing-masing siswa kelasnya. (4) Setiap guru wali kelas dan guru bidang studi
memberikan penilaian nilai kepribadian untuk masing-masing siswa kelas yang diajarkan. (5) Jika semua nilai telah
dikumpulkan, maka proses perangkingan telah berhasil, namun jika data tidak memenuhi maka proses perangkingan
gagal dilakukan.
3.2 Pemilihan Kriteria
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di sekolah Kanaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat
sebanyak 12 kriteria yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan penentuan siswa terbaik di sekolah.
Tabel 1 Tabel Pemilihan Kriteria
Kode Kriteria Ketentuan Kriteria C1 Tekun
C2 Kerjasama
C3 Tanggung Jawab
C4 Toleran
C5 Kreatifitas
C6 Kejujuran
C7 Kecermatan
C8 Santun
C9 Responsif
C10 Proaktif
C11 Taat Menjalankan Agama
C12 Nilai Akademis
Lalu untuk pembobotan kriteria dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Tabel Pembobotan Kriteria
Kode
Kriteria
Atribut Kriteria Bobot
Kriteria (%) C1 Tekun 5
C2 Kerjasama 5
C3 Tanggung Jawab 5
C4 Toleran 5
C5 Kreatifitas 5
C6 Kejujuran 5
C7 Kecermatan 5
C8 Santun 5
C9 Responsif 5
C10 Proaktif 5
C11 Taat Menjalankan Agama 5
C12 Nilai Akademis 45
3.3 Simulasi Metode TOPSIS
Detail nilai masing-masing kriteria per alternatif ditunjukkan pada tabel 3.
Tabel 3 Tabel Simulasi Metode TOPSIS
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 116
Dari tabel 3, diperoleh matriks keputusan dari setiap alternatif yang ada, sebagai berikut
Gambar 2 Matriks Keputusan
Tahap berikutnya adalah mencari akar dari hasil pangkat perkriteria untuk menjadi nilai pembagi dari setiap
matrix sesuai dengan kriterianya masing-masing
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 117
Gambar 3 Perhitungan Kriteria
Maka perangkingan alternatif berdasarkan nilai masing – masing alternatif dari yang terbesar hingga yang
terkecil ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4 Tabel Perangkingan Alternatif
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 118
3.4 Perancangan Proses
Use Case Diagram
Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi SPK
Hal – hal yang dapat dilakukan oleh aktor (admin) antara lain: login, kelola master siswa, kelola master kelas,
kelola master guru, kelola master mengajar dan logout. Hal – hal yang dapat dilakukan oleh aktor (kepala sekolah)
antara lain : login, mengubah pembobotan kriteria, melihat dan mencetak laporan, melihat data siswa, melihat data
guru, melihat data kelas, melihat data mengajar, dan logout. Hal – hal yang dapat dilakukan oleh aktor (wali kelas)
antara lain : login, input nilai akademis, input nilai kepribadian (kelasnya saja), melihat data siswa kelasnya, dan
logout. Hal – hal yang dapat dilakukan oleh aktor (guru bidang studi) antara lain: login, input nilai kepribadian, dan
logout. Hal – hal yang dapat dilakukan oleh aktor (guru bimbingan konseling) antara lain: login, melihat data siswa,
melakukan proses SPK, melihat dan mencetak laporan, dan logout.
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 119
3.5 Activity Diagram Proses SPK
Gambar 5 Activity Diagram Proses SPK
Deskripsi Activity Diagram Proses SPK: (1) Pengguna membuka aplikasi sistem pendukung keputusan
pemilihan siswa teladan. (2) Sistem akan menampilkan halaman login. (3) Pengguna memasukkan UserID dan
Password pada form yang tersedia. (4) Sistem akan memvalidasi UserID dan Password, jika tidak valid, maka
sistem akan meminta untuk memasukkan kembali UserID dan Password. (5) Jika UserID dan Password sudah valid
maka pengguna langsung masuk ke sistem. (6) Sistem menampilkan menu utama. (7) Sistem akan mengambil
database master siswa. (8) Melakukan proses spk. (9) Menampilkan hasil proses spk
3.6 Sequence Diagram Proses SPK
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 120
Gambar 6 Sequence Diagram Proses SPK
Deskripsi Sequence Diagram Proses SPK: (1) Pengguna membuka aplikasi dan memasukkan UserID dan
Password pada form login. (2) Jika UserID dan Password benar, maka sistem akan menampilkan halaman utama.
(3) Sedangkan jika salah akan tetap berada di form login. (4) Dengan mengakses sub menu data spk_topsis lewat
menu utama, maka user dapat melakukan review data spk_topsis di aplikasi yang telah di hitung menggunakan
metode topsis. (5)
Aplikasi akan menyimpan perubahan yang dilakukan pengguna ke dalam database.
3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berdasarkan hasil dari proses normalisasi pada basis data, maka dibuatlah ERD untuk menunjukkan hubungan antar
entitas yang ada.
Gambar 7 ERD Aplikasi SPK
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 121
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tampilan Halaman Form Input Nilai Akademis. Halaman ini merupakan tampilan user interface dari form Input Nilai Akademis yang berfungsi sebagai sarana
untuk walikelas input nilai akademis dari siswa kelasnya.
Gambar 8 Halaman Form Input Nilai Akademis
4.2 Tampilan Halaman Form Input Nilai Kepribadian. Halaman ini merupakan tampilan user interface dari form Input Nilai Kepribadian yang berfungsi sebagai
sarana untuk walikelas dan guru bidang studi memberikan penilaian kepribadian terhadap siswa yang diajar.
Gambar 9 Halaman Form Input Nilai Kepribadian
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 122
4.3 Tampilan Halaman Form SPK Siswa Teladan
Merupakan tampilan user interface dari form SPK siswa teladan yang berfungsi sebagai sarana untuk guru
bimbingan konseling untuk melakukan proses perangkingan siswa teladan.
Gambar 10 Halaman form SPK siswa teladan
4.4 Tampilan Halaman Form Ubah Bobot SPK
Merupakan tampilan user interface dari form ubah bobot SPK yang berfungsi sebagai sarana untuk kepala
sekolah untuk melakukan proses ubah bobot kriteria-kriteria
Gambar 11 Halaman form ubah bobot SPK
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 123
4.5 Tampilan Laporan Perangkingan
Merupakan tampilan user interface dari laporan perangkingan per semester yang diinginkan oleh pengguna
(Admin).
Gambar 12 Laporan perangkingan
4.6 Implementasi TOPSIS
Terdapat 12 jenis kriteria pada sistem pendukung keputusan siswa teladan ini yaitu, nilai akademis, ketekunan,
kerjasama, tanggung jawab, toleran, kreativitas, kejujuran, kecermatan, santun, responsif, proaktif, ketaatan. Berikut
Script program perhitungan metode TOPSIS //menghitung TOPSIS per kriteria// int banyakdata = 0, a = 0; double[] data_akademis = null; double pangkat_akademis = 0; double akar_pangkat_akademis = 0; double[] normalisasi_akademis = null; double[] normalisasi_bobot_akademis = null;
double[] normalisasi_max_bobot_akademis = null; double[] normalisasi_min_bobot_akademis = null; double bobot_akademis = 0; //menentukan banyak data// try { string sql = "SELECT count(*) as banyakdata from data_nilai where Tahun = '" + tahun + "' and Smester =" + comboBox1.SelectedItem.ToString() + " "; MySqlConnection con = new MySqlConnection(koneksi); con.Open(); MySqlCommand cmd = new MySqlCommand(sql, con); dr = cmd.ExecuteReader(); while (dr.Read()) { banyakdata = Int32.Parse(dr["banyakdata"].ToString()); data_akademis = new double[banyakdata]; normalisasi_akademis = new double[banyakdata]; normalisasi_bobot_akademis = new double[banyakdata]; normalisasi_max_bobot_akademis = new double[banyakdata]; normalisasi_min_bobot_akademis = new double[banyakdata]; } } catch (Exception ex) { MessageBox.Show(ex.Message); }
//mengambil seluruh nilai akademis//
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 124
try { string sql = "SELECT rata from data_nilai where Tahun = '" + tahun + "' and Smester =" + comboBox1.SelectedItem.ToString() + " "; MySqlConnection con = new MySqlConnection(koneksi); con.Open(); MySqlCommand cmd = new MySqlCommand(sql, con); dr = cmd.ExecuteReader(); while (dr.Read()) { data_akademis[a] = Double.Parse(dr["rata"].ToString()); a++; } } catch (Exception ex) { MessageBox.Show(ex.Message); } //Akar Hasil Pangkat Kriteria// for (int b = 0; b < a; b++) { pangkat_akademis = pangkat_akademis+(data_akademis[b] * data_akademis[b]); } akar_pangkat_akademis = Math.Sqrt(pangkat_akademis); //Normalisasi Data Akademis// for (int b = 0; b < a; b++) { normalisasi_akademis[b] = data_akademis[b] / akar_pangkat_akademis; } : : //Hasil Akhir // for (int b = 0; b < a; b++) { hasil_akhir_topsis[b]= d_min[b]/(d_min[b]+d_plus[b]); MessageBox.Show(hasil_akhir_topsis[b] + ""); } string[] data_nis = null; //menentukan banyak data// a = 0; try { string sql = "SELECT count(distinct nis) as banyakdata from data_nilai where Tahun = '" + tahun + "' and Smester =" + comboBox1.SelectedItem.ToString() + ""; MySqlConnection con = new MySqlConnection(koneksi); con.Open(); MySqlCommand cmd = new MySqlCommand(sql, con); dr = cmd.ExecuteReader(); while (dr.Read()) { banyakdata = Int32.Parse(dr["banyakdata"].ToString()); data_nis = new string[banyakdata]; MessageBox.Show(banyakdata+""); } } catch (Exception ex) { MessageBox.Show(ex.Message); }
//mengambil seluruh data nis// try { string sql = "SELECT distinct nis from data_nilai where Tahun = '" + tahun + "' and Smester =" + comboBox1.SelectedItem.ToString() + " "; MySqlConnection con = new MySqlConnection(koneksi); con.Open(); MySqlCommand cmd = new MySqlCommand(sql, con); dr = cmd.ExecuteReader(); while (dr.Read()) { data_nis[a] = dr["nis"].ToString(); a++;
} MessageBox.Show(a + ""); } catch (Exception ex) { MessageBox.Show(ex.Message); }
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 125
for (int row = 0; row < banyakdata; row++) { try { tahun = dateTimePicker1.Value.ToString("yyyy"); string sql = string.Format("insert into spk_topsis values ('" + textBox31.Text.ToString() + "','" + data_nis[row].ToString() + "','" + tahun.ToString() + "','" + comboBox1.SelectedItem.ToString() + "'," + hasil_akhir_topsis[row] + ")"); MySqlConnection con = new MySqlConnection(koneksi); con.Open(); MySqlCommand cmd = new MySqlCommand(sql, con); cmd.ExecuteNonQuery(); con.Close(); } catch (Exception salah) { MessageBox.Show(salah.ToString()); } } tampil_spk_topsis(); kode_topsis();
} Gambar 13 Contoh Potongan Script Aplikasi TOPSIS
4.7 Pengujian Kualitas Uji Reliabilitas
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan menggunakan
IBM SPSS Statistics 19.
Tabel 5 Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach
Kriteria Keterangan
Functionality 0,749
Alpha
Cronbach>
0,60 maka
Reliabel
Reliabel
Reliability 0,809 Reliabel
Usability 0,755 Reliabel
Efficiency 0,856 Reliabel
Seperti yang terlihat pada tabel di atas semua pernyataan pada kuesioner dinilai reliabel jika nilai Nilai Alpha
Cronbach pada setiap variabel >0,60. Hasil uji reliabilitas untuk empat variabel memperoleh nilai koefisien
reliabilitas yang lebih besar dari 0,60. Sesuai dengan pendapat Sekaran (Sekaran 2006, 173) bahwa pernyataan
dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh
pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel (dapat diandalkan). Berdasarkan uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian untuk semua variabel yang berbentuk kuesioner sudah valid dan reliabel.
4.8 Pengujian kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari kuesioner, berikut rekapitulasi hasil pengujian kualitas
berdasarkan empat aspek kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126.
Tabel 6 Tabel Hasil Pengujian Kualitas Perangkat Lunak ISO 9126
Aspek Skor
Aktual
Skor Ideal %Skor
Aktual
Kriteria
Functionality 567 665 85,26% Sangat Baik
Reliability 322 380 84,74% Sangat Baik
Usability 630 760 82,89% Baik
Efficiency 265 285 92,98% Sangat Baik
Total 1784 2090 85,36% Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengujian kualitas berdasarkan 4 aspek menurut ISO 9126 dapat disimpulkan bahwa tingkat
kualitas perangkat lunak sistem pendukung keputusan pemilihan siswa teladan secara keseluruhan dalam kriteria
JURNAL ILMIAH FIFO P-ISSN 2085-4315 / E-ISSN 2502-8332
Volume VIII/No. 2/November/2016 126
Sangat Baik, dengan persentase 77,85%. Aspek kualitas tertinggi adalah berdasarkan aspek Efficiency dengan
persentase sebesar 92,98%, selanjutnya aspek Functionality dengan 85,26%. Aspek Reliability dengan persentase
sebesar 84,74%, sedangkan aspek kualitas terendah adalah dari aspek Usability dengan persentase sebesar 82,89%.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan percobaan, di simpulkan penelitian ini yaitu :
1) Penerapan metode TOPSIS dapat digunakan untuk membantu merekomendasikan dalam pemilihan siswa
teladan di sekolah karena program ini memberikan hasil rekomendasi perangkingan siswa teladan dengan
pengurutan dari nilai alternatif terkecil sampai nilai alternatif terbesar.
2) Tingkat kualitas perangkat lunak sistem pendukung keputusan pemilihan siswa teladan yang dihasilkan
berdasarkan empat karakteristik model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency
memiliki kriteria Sangat Baik, dengan persentase 85,36%. Aspek kualitas tertinggi adalah berdasarkan
aspek Efficiency dengan persentase sebesar 92,98%, selanjutnya aspek Functionality dengan 85,26 %.
Aspek Reliability dengan persentase sebesar 84,74%, sedangkan aspek kualitas terendah adalah dari aspek
Usability dengan persentase sebesar 82,89%.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aelani, Khoirida., Falahah, dan Dandy Handoza. 2014. Penerapan Metode TOPSIS pada Aplikasi Pendukung
Keputusan Pemilihan Smartphone. Jakarta: SINAPTIKA.
[2] Alter, Steven. 2002. Information System. Prentice Hall.
[3] Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat, dan Pendidikan). Jakarta: Penerbit PT Raja
Grafindo Persada.
[4] Kurniawan, Helmi. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode
Topsis Berbasis Web Pada CV. Surya Network Indonesia.Bali: KNS & I
[5] Kusumadewi, Sri. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[6] Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-10. Terjemahan
Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Jakarta: Salemba Empat.
[7] McLeod, Raymond., George P., Schell. 2008. Management Information System, 10th ed. Dialihbahasakan oleh
Yulianto, A, Akbar dan Afia, R, Fitriati. Jakarta: Salemba Empat.
[8] Sugarti, Yuni. 2011. Metode Penelitian Di Bidang Komputer dan Teknologi Informasi. Serang: Dinas
Pendidikan Provinsi Banten. [9] Turban, Efraim., Aronson, Jay E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 7th edition. Prentice
Hall: Upper Saddle River, NJ.