Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION
A P R I L 2 0 2 0
Now to Him who is able to do far more abundantly beyond all that we ask or think,
according to the power that works within us.
“BEYOND” adalah tema Gereja di tahun 2020. Melalui tema tahunan “Beyond”,
Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-sama menggali dan memahami
kebenaran Alkitab tentang kerinduan Tuhan bagi umatNya untuk bisa menjadi
dampak within and beyond the local church.
Selama tahun 2020 kita bersama-sama akan belajar:
Love Beyond Measure — Mengenal, mensyukuri dan menikmati kasih Tuhan
yang tak ada batasnya.
Power Beyond our Strength — Mengenal, mengalami dan menghidupi Kuasa
Tuhan yang mampu mengerjakan hal-hal yang besar di luar kemampuan kita.
Impact Beyond Church Walls — Mengenal, meresponi dan menghidupi
panggilan Tuhan dengan perbuatan nyata melalui evangelism, social impacts,
Helping Hands, and Heart for the House.
Kiranya tema 2020 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi
Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2020,
dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.
Gembala Jemaat,
Ps. Samuel Tahir
DO IT FROM VICTORY, NOT FOR VICTORY
Rabu, 01 April 2020
SUDAH DIMENANGKAN
Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan
kamu masih hidup dalam dosamu.
1 Korintus 15:17
Hari Paskah sudah menjadi tradisi yang dirayakan setiap tahun bagi orang
Kristen. Mengapa Paskah dirayakan dengan sangat meriah? Hari Paskah adalah hari
di mana Kristus bangkit dari antara orang mati.
Seringkali kita menjalani hidup dengan perspektif seakan-akan kita masih ter-
belenggu dalam dosa, atau terpuruk dengan masalah yang kita alami dalam hidup.
Kita sering lupa bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang lebih besar
dari segalanya, yang mengorbankan Putera TunggalNya untuk menebus dosa-dosa
setiap daripada kita.
Kematian merupakan sesuatu yang tidak terelakan bagi manusia. Tetapi
telah dikatakan bahwa Yesus telah bangkit kembali. Kebangkitan ini menjadi bukti
penting bahwa Tuhan telah menang atas maut; Tuhan telah memenangkan kita dari
maut, dari belenggu dosa.
Setiap hal yang kita lakukan biarlah selalu kita ingat bahwa hidup kita telah di-
menangkan oleh Kristus. Kita tidak lagi hidup seperti seorang tawanan, tetapi kita
hidup sebagai pemenang. Tuhan memenangkan kita karena Dia sangat mengasihi
kita. Tetaplah teguh pada imanmu, bahwa Tuhan kita lebih besar dari segalanya;
termasuk dari dosa kita dan dari permasalahan kita. Semuanya itu, sudah dibayar di
atas kayu Salib, dan Ia telah bangkit.
JADI SIAPA YANG ADA DI DALAM KRISTUS, IA ADALAH CIPTAAN BARU YANG LAMA SUDAH BERLALU, SESUNGGUHNYA YANG BARU SUDAH DATANG
(2 KORINTUS 5:17)
Kamis, 02 April 2020
LEBIH DARI PEMENANG!
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kebangkitanNya.
Roma 6:4-5
Kita hidup di dunia di mana masyarakat mempunyai standar yang harus kita
ikuti. Saat kita keluar dari norma-norma yang ada, kita dihakimi dan berujung kita
merasa bersalah atau berdosa. Kita cenderung untuk berjalan dalam kegagalan
dan keputus-asaan atas kesalahan-kesalahan kita.
Iblis akan terus mencari cela untuk mengingatkan kita kembali pada dosa-dosa
kita. Akan tetapi sesungguhnya, di saat Yesus Kristus bangkit, Ia telah menyatakan
bahwa dosa tidak lagi mempunyai kuasa atas anak-anakNya. Kebangkitan Kristus
adalah sebuah kebenaran bahwa kematian dan dosa tidak lagi mempunyai kuasa
atas manusia yang percaya. Iblis telah dikalahkan dan kita adalah lebih dari pe-
menang! Seperti dikatakan di Roma 6:4-5 bahwa kita yang telah memilih untuk
berjalan bersama Kristus, telah mati bersama Dia dan juga bangkit bersama Dia
untuk menerima hidup yang baru.
Sebagai anak-anak Kristus, kita sudah dibebaskan dari ikatan dosa tetapi kita
mempunyai peran dalam memilih. Berjalan dengan Tuhan adalah sebuah partner-
ship dan kita diberi kebebasan untuk memilih.
Mari kita sama-sama merenungkan kehebatan dan kuasa kebangkitan Yesus
Kristus yang menjadikan kita bukan lagi menjadi hamba dosa, melainkan lebih dari
pemenang!
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguh-
nya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu
yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Matius 25:40
Jumat, 03 April 2020
LAKUKAN UNTUK TUHAN
Tuhan mengasihi semua bangsa dan semua manusia; bahkan orang yang
seringkali dipandang hina oleh masyarakat — para pengungsi, anak-anak di pinggir
jalan, yang mengidap penyakit mental maupun penyakit menular sekalipun.
Ketika Tuhan Yesus mati di kayu Salib dan bangkit pada hari ketiga, Dia
sudah mengalahkan segala belenggu iblis dan Dia menebus semua manusia,
tanpa terkecuali. Tidak ada satupun manusia yang terlewat atau terlupakan dari
kematian dan kebangkitanNya karena Tuhan mengasihi setiap manusia. Kematian-
Nya adalah bentuk kasihNya kepada kita. Namun, seringkali kenyataan ini berhenti
di pemikiran bahwa Tuhan hanya mengasihi “saya” dan “orang percaya”.
Tuhan melihat semua orang sebagai bagian dari diriNya. Apapun yang kita
lakukan kepada mereka, kita juga melakukannya kepada Tuhan. Ketika kita
menjauhi orang-orang di luar tembok Gereja, kita juga menyakiti hati Tuhan. Ketika
kita menutup mata akan keberadaan mereka, kita sedang menutup kesempatan
untuk menunjukkan kasih Kristus dalam diri kita. Ingatlah, Tuhan juga sudah mati
bagi mereka karena Tuhan mengasihi mereka!
Sebuah tantangan untuk kita orang percaya yang tidak hanya menjadi terang
di tempat yang sudah terang. Tetapi yang menjadi kerinduanNya adalah supaya
kita bisa melihat orang yang terhilang sebagaimana Tuhan melihat mereka, yaitu
sebagai orang-orang yang berharga, mulia dan dikasihi Tuhan.
KITA MUNGKIN MENJADI SATU-SATUNYA ORANG YANG MENUNJUKKAN GAMBARAN KRISTUS DI MATA MEREKA
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu mele-
takannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga mene-
rangi semua orang di dalam rumah itu. demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Matius 5: 14-16
Sabtu, 04 April 2020
BERCAHAYALAH TERANGMU
Di tengah kepanikan dunia yang sedang terjadi saat ini terkait dengan wabah
virus COVID-19. Tersebar luas di sosial media berbagai macam reaksi orang-orang.
Ada yang melakukan panic buying, namun ada juga yang menanggapinya dengan
santai. Lalu sebagai orang percaya, apa yang bisa kita lakukan?
Justru saat seperti inilah kita sebagai orang percaya harus menunjukkan fungsi
kita sebagai terang. Kita semua adalah terang, dan terang menjadi sia-sia ketika
terang tersebut tidak berfungsi dengan baik. Tidak ada yang menyalakan pelita lalu
menyembunyikannya. Tuhan sudah menyelamatkan kita semua untuk bisa menjadi
jawaban bagi dunia saat ini.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk dapat menjadi jawaban. Salah satunya
kita bisa menggunakan sosial media kita untuk membagikan bukan hal-hal yang
menakutkan tetapi membagikan harapan yang hanya bisa kita temukan di dalam
Kristus Yesus. Bahwa di dalam Kristus, kita dapat mempunyai kepastian bahwa sakit
dan penderitaan tidak akan menguasai kita.
Kita juga bisa menjadi contoh untuk tetap membagikan kasih di tengah kondisi
kritis seperti ini. Kita adalah yang seharusnya bergerak di garis paling depan untuk
menjadi jawaban bagi orang-orang di sekitar kita.
JADILAH JAWABAN UNTUK SEKITARMU
HIDUP KITA TERLALU BERHARGA UNTUK DISIA-SIAKAN
Minggu, 05 April 2020
KERJAKAN KESELAMATANMU
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaanNya.
Filipi 2:12-13
Ayat hari ini mengatakan bahwa kita harus mengerjakan keselamatan
dengan takut dan gentar. Kata “mengerjakan” ini sering disalahartikan, bahwa
keselamatan adalah hasil jerih payah kita. Ini keliru, keselamatan adalah sepenuhnya
anugerah dari Tuhan. Kata “mengerjakan” dalam bahasa Yunani adalah katergazo-
mai yang berarti menyelesaikan, artinya adalah kita bukan berusaha mendapatkan
keselamatan, tetapi berusaha untuk membuat keselamatan tersebut tidak sia-sia.
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa kita dan menganugerahkan
keselamatan agar kita dapat memenuhi sebuah tujuan besar yang sudah Ia taruh
untuk setiap kita pada saat kita diciptakan. Kasih karunia Tuhan terlalu luar biasa
untuk kita bisa anggap sepele dan akhirnya menyia-nyiakan yang Tuhan sudah laku-
kan untuk hidup kita. Kita semua dipanggil untuk dapat memenuhi Amanat Agung
(Matius 29:19-20) dengan cara membagikan kasih Allah kepada sesama.
Hal ini nampaknya sangat sulit, tetapi di ayat 13 dikatakan bahwa Allah sendiri-
lah yang mengerjakannya di dalam kita. Sehingga, kita bisa memenuhi tujuan kita
diciptakan bukan dengan kekuatan kita, melainkan melalui kekuatan Allah yang
tinggal di dalam diri kita.
Mari kita sama-sama memenuhi tujuan hidup yang Tuhan sudah taruh dalam
hidup kita dengan menjadi jawaban dan terang untuk orang-orang yang berada di
sekitar kita. Tetap kerjakan keselamatanmu!
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-
orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka.
Yohanes 17:20
Senin, 06 April 2020
SEBUAH DOA IMAM BESAR AGUNG
Di malam Paskah, setelah Yesus dan kesebelas muridNya makan Paskah
bersama, Yesus mengajak ketiga muridNya untuk berdoa di Taman Getsemani.
Mereka adalah Petrus, Yohanes dan Yakobus. Di tengah kelemahan tubuh mereka,
Yohanes merekam sebuah momen yang sangat berharga, di mana Yesus berdoa
bagi murid-muridNya dan semua orang yang percaya kepadaNya.
Mungkin kita hanya mengetahui betapa beratnya beban yang Yesus
tanggung, hingga peluh Yesus berubah menjadi darah di Taman Getsemani. Satu
kalimat yang sering dikenal adalah “Jika Engkau mau lalukan cawan ini, tetapi
bukan kehendakKu, tetapi kehendakMu.” Tetapi ternyata Yohanes mencatat bahwa
di tengah bebanNya yang begitu berat, Yesus memutuskan untuk bersyafaat bagi
kita yang percaya kepada berita Paskah itu. Doa itu yang dikenal dengan sebutan
“Doa Imam Besar Agung” (Yohanes 17).
Pengalaman itu mengajarkan kita untuk tidak egois ataupun memikirkan diri
sendiri. Orang percaya diajar bahwa di tengah keadaan yang sulit yang mungkin
kita hadapi, kita harus mampu melihat dan memikirkan kesulitan orang lain.
Hari-hari ini kita diperhadapkan dengan situasi sulit. Mari belajar dari Yesus
untuk berdoa memohon kekuatan Tuhan bagi keluarga, komunitas, sahabat, gereja
dan bangsa agar Tuhan berikan kekuatan dan jalan keluar yang terbaik, terlebih lagi
bagi yang belum percaya untuk dapat mengenal Yesus sebagai Juruselamat.
DOA YESUS MENGAJARKAN KITA UNTUK MEMIKIRKAN ORANG LAIN
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan
Dia dalam kematianNya.
Filipi 3:10
KEMATIAN YESUS ADALAH KUASA YANG MEMBANGKITKAN
Selasa, 07 April 2020
KISAH PENYALIBAN
Jim Caviezel adalah bintang Hollywood yang memerankan Yesus dalam film
“The Passion of the Christ” yang disutradarai Mel Gibson. Jim tahu bahwa tawaran
Mel untuk memainkan peran Yesus akan membuat dia segera mengakhiri karirnya
di dunia film. Semua aktor-aktor terkenal yang memainkan peran Yesus sebelum
dia, karirnya langsung berakhir. Tetapi ketika ditawari peran tersebut, Jim merasa
ada kekuatan yang membuat dia menerima peran tersebut.
Dalam proses pembuatan film tersebut, banyak sekali pengalaman spiritual
dari banyak aktor maupun kru yang ada, termasuk Jim sendiri. Jim merasa bahwa
yang menyutradarai film tersebut bukanlah Mel Gibson, tetapi Allah sendiri. Jim
juga merasakan bahwa Kristus hadir dalam setiap adegan yang diperankan. Banyak
kru yang bertobat dalam proses pembuatan film tersebut, dan film tersebut telah
menjadi berkat bagi jutaan orang.
Tidak bisa dibayangkan apa yang dirasakan orang-orang yang menyaksikan
langsung proses penyaliban Yesus kala itu. Di tengah ketidaktahuan mereka
mengenai yang sedang terjadi, Tuhan bekerja secara luar biasa, sehingga banyak
sekali peristiwa mujizat yang menyertai proses penyaliban Yesus kala itu (Matius
27:51-56).
Kita bersyukur sekalipun kita tidak melihat tangan Tuhan yang terpaku, namun
kita diberikan anugerah untuk melihatNya di dalam iman, dan kuasa yang sama saat
ini berkerja di dalam diri kita.
Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh
karena kejahatan kita.
Yesaya 53:5
KRISTUS MATI KARENA KITA DAN UNTUK MENGGANTIKANKITA MANUSIA YANG BERDOSA
Rabu, 08 April 2020
KORBAN PENGGANTI
Yesus Kristus telah mati bukan menanggung dosaNya sendiri, melainkan dosa-
dosa umat manusia, sebab Ia sendiri tidak berdosa.
Seorang pria yang sangat gelisah karena dosa-dosanya, bermimpi melihat
Yesus yang tengah dicambuk oleh seorang prajurit Romawi. Ketika cambuk keji
itu menyentuh punggung Kristus, pria itu gemetar melihat tali cambuk yang tam-
pak mengerikan, yang meninggalkan luka menganga di tubuh Kristus yang tam-
pak bengkak dan bersimbah darah. Saat prajurit yang memegang cambuk itu
mengangkat tangannya untuk mencambuk Kristus kembali, pria itu maju ke depan
untuk menghentikannya. Saat itulah prajurit itu menoleh, dan betapa terkejutnya ia
ketika menatap wajah sang prajurit yang tak lain adalah dirinya sendiri!
Ia bangun bermandikan keringat dingin. Ia tersadar betapa dosanya telah
membuat Sang Juruselamat menanggung hukuman memilukan. Tatkala merenung-
kan penderitaan Kristus, ia teringat Firman dalam Yesaya 53:5: “Tetapi dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; gan-
jaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”
Tuhan Yesus telah menderita dan mati untuk menebus manusia yang penuh
dosa dan terhilang. Dia tertikam karena pemberontakan kita. “Kita sekalian sesat
seperti domba,” namun puji Tuhan karena “Tuhan telah menimpakan kepada Kris-
tus kejahatan kita sekalian” (Yesaya 53:6).
Banyak harapan dan impian manusia yang kadang tidak terpenuhi. Seorang
komposer yang bernama Franz Schubert wafat dengan meninggalkan karya-
nya “Unfinished Symphony” (Simponi yang Belum Selesai). Kejadian serupa juga
dialami oleh penulis ternama, Charles Dickens, yang tidak dapat mengembangkan
plot novelnya yang berjudul “The Mystery of Edwin Drood”.
Kita tentu juga memiliki banyak mimpi yang belum dapat terpenuhi sampai saat
ini. Akan tetapi, alangkah terberkatinya diri kita karena mengetahui bahwa karya
penebusan kita secara total dan sempurna telah diselesaikan oleh Yesus Kristus di
kayu salib.
Ucapan terakhir Yesus “sudah selesai,” sebenarnya hanya terdiri dari satu kata:
‘tetelestai’ dalam bahasa aslinya (Yohanes 19:30). Namun, kata tetelestai mengan-
dung makna yang luas. Yang diucapkan oleh Yesus menjelang wafatNya dapat
berarti “lengkap!” atau “berakhir!” Seruan dari atas Salib itu menyatakan bahwa
bukan hanya penderitaanNya yang berakhir, tetapi juga karya penebusanNya yang
kekal telah selesai. Semua yang telah dilakukan selama Dia menjalani hidup sebagai
manusia telah selesai.
Kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk menambahkan sesuatu pada
pengorbananNya. Kematian Kristus yang menyerahkan diriNya sudah sangat
cukup. Kita cukup mengulurkan tangan kosong dengan penuh iman, maka Allah
dalam kemuliaanNya akan memberikan hidup kekal kepada kita.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia, “Sudah selesai.”
Yohanes 19:30
OLEH KARENA KEMATIANNYA DAN OLEH KARENA DARAHNYAYANG TERTUMPAH, MAKA MURKA ALLAH DIGANTI SUKACITA SURGA
Kamis, 09 April 2020
BERAKHIR
Kita sering merasa “haus” dan mencoba untuk mengisi rasa haus tersebut
dengan hal-hal duniawi. Tanpa kita sadari, kita menjadi terikat dengan hal-hal
duniawi atau dosa. Saat kita jatuh, kita sering kali berusaha dan mencari cara untuk
menebus dosa-dosa kita.
Dalam Perjanjian Lama, dinyatakan bahwa dosa-dosa kita membutuhkan
pengampunan. Dan untuk setiap penebusan dosa, harus ada darah anak domba
yang dikorbankan. Demikian juga saat Kristus turun ke dunia, Ia datang sebagai
Penebus kita agar kita dibebaskan dari dosa. Oleh karena penebusan tersebut kita
dibebaskan dan diampuni. Saat Yesus Kristus memberikan nyawaNya di kayu Salib,
saat itu juga Tuhan memikul segala dosa, malu, rasa bersalah dan segala kecen-
derungan berbuat dosa kita.
Kristus bukan hanya mati untuk kita, tetapi Ia mati sebagai kita, di mana
dosa-dosa kita sudah ikut terpaku denganNya, mati bersamaNya. Saat Yesus
berkata “it is finished”, itu berarti semua hukum penebusan yang seharusnya
dilakukan manusia sudah Ia kerjakan.
Kita kadang merasa lelah karena kita terus berusaha menggunakan kekuat-
an kita sendiri. Tetapi kita tidak perlu berusaha lagi, sebab Yesus Kristus telah
melakukan semua tuntutan Hukum Taurat! Mari kita renungkan betapa besarnya
pengorbanan Kristus yang telah membebaskan kita.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh
karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Yesaya 53:5
“THE WAR IS OVER, TURN AROUND. LAY YOUR WEAPONSON THE GROUND” (WAR IS OVER – BETHEL)
Jumat, 10 April 2020
IT IS FINISHED!
Bagaimana orang mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakanNya?
Roma 10:14
KARENA KEMATIAN KRISTUS, PENGAMPUNAN DIBERIKAN KEPADA ORANG-ORANG BERDOSA YANG BERTOBAT DAN PERCAYA KEPADANYA
Sabtu, 11 April 2020
BERITAKANLAH!
John Geddie, misionaris dari Kanada, memberi diri untuk memberitakan
Injil di Kepulauan Vanuatu, Samudra Pasifik bagian Selatan. Sejak ia datang, hanya
satu hal yang dilakukannya setiap hari: berbagi tentang Kristus yang telah mati dan
bangkit kepada orang-orang Vanuatu yang belum pernah mendengar Kabar Baik
ini. Perjuangan Geddie berpuluh-puluh tahun di sana berbuah nyata. Geddie yang
mempelajari bahasa Vanuatu, akhirnya berhasil menerjemahkan Perjanjian Baru ke
dalam bahasa Vanuatu. Ia telah membawa ribuan orang untuk mengenal, percaya,
serta menjadi pengikut Kristus.
Geddie setia melayani di pulau itu hingga akhir hayatnya. Saat ia meninggal,
orang-orang memasang plakat peringatan bagi Geddie di gereja mereka, yang
bertuliskan: “Ketika Geddie datang dan mendarat pada tahun 1848, di sini tidak
ada orang Kristiani. Ketika ia berpulang pada tahun 1872, di sini tak ada lagi orang
yang tidak mengenal Kristus.”
Rasul Paulus dan John Geddie telah merasakan anugerah yang tak terukur
melimpahi dan memperbarui hidup mereka. Itu sebabnya dengan yakin mereka
mengambil langkah: menceritakan kebangkitan Kristus kepada mereka yang belum
mendengar tentang Kristus, agar mereka menemukan pengharapan bagi jiwa.
Dari banyak orang yang kita temui setiap harinya, pasti ada seseorang yang
perlu mendengar Kabar Baik ini. Mari kita beritakan Yesus Kristus telah mati dan
bangkit untuk semua orang.
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
1 Korintus 15:20
PASKAH ADALAH PEMBUKTIAN DAN PELANTIKAN YESUS KRISTUS SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT DUNIA
Minggu, 12 April 2020
KRISTUS BANGKIT DARI KEMATIAN
Paskah adalah peristiwa yang paling menentukan dalam hidup kita. Jika Paskah
tidak terjadi, apa gunanya kita berdoa, sebab Yesus Kristus yang sudah meninggal
dunia tak mungkin mendengar doa kita? Jika Yesus Kristus tidak dibangkitkan, apa
gunanya kita membaca FirmanNya, sebab FirmanNya tidak berlaku?
Jika Yesus Kristus tidak dibangkitkan, Ia hanyalah pahlawan yang sudah gugur.
Sehebat-hebatnya pemikiran yang ditinggalkan seorang pahlawan, ia tetap tidak
bisa memimpin kita di masa kini. Padahal yang kita butuhkan adalah Juruselamat
dan pemimpin hidup untuk masa kini. Kenyataannya adalah: Yesus Kristus sudah
bangkit dan hidup! Ia hidup hingga kini. Ia memerintah kita dengan Roh dan Fir-
manNya.
Hari Paskah adalah peristiwa pembuktian dan pelantikan Yesus Kristus menjadi
Tuhan dan Allah, menjadi Juruselamat dan Penebus kita. Artinya: dengan peristiwa
Paskah kita menerima kepastian pengampunan dosa, kepastian iman dan kepastian
kebangkitan untuk hidup yang kekal. Oleh karenanya Rasul Paulus berkata “Syukur
kepada Allah, yang memberikan kepada kita kemenangan oleh Kristus, Tuhan kita”
(I Korintus 15:57). Demikianlah kita akan merayakan Paskah selamanya.
Sudahkah Saudara mengalami sukacita keselamatan yang dikaruniakan kepada
setiap orang yang percaya kepada Anak Domba Allah?
KEMATIAN KRISTUS MEMBERIKAN SUKACITA DALAM PENGAMPUNAN, KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN SUKACITA DALAM PENGHARAPAN
Senin, 13 April 2020
DIA BANGKIT, DIA HIDUP
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci
karena mereka takut kepada para penguasa Yahudi.
Yohanes 20:19
Takut, patah semangat dan masa depan suram. Itulah gambaran perasaan
kesebelas murid Yesus pada hari Paskah. Tak satu pun percaya bahwa Yesus sudah
bangkit. Itu tak masuk akal, seperti dongeng-indah didengar, namun tak nyata.
Mereka merasa harus berjuang sendiri, bersembunyi di balik pintu yang terkun-
ci. Maklum, penduduk sudah mengenali mereka sebagai pengikut Yesus. Setelah
Yesus dihukum mati, pasti selanjutnya giliran mereka dihabisi.
Namun, Yesus tiba-tiba menampakkan diri. Dengan mata kepala sendiri,
mereka melihat Tuhan! Dalam sekejap ketakutan lenyap, diganti dengan sukacita
dan damai! Semangat yang patah kembali pulih, karena kebangkitan Yesus mem-
buktikan bahwa semua ajaranNya benar. Bahwa semua janjiNya tergenapi. Bahwa
mereka mengikuti Allah yang benar dan berada di jalan yang benar.
Jika Yesus Kristus hidup, bukankah itu berarti Dia akan menemani mereka
sampai kapan pun dan di mana pun? Mereka tidak perlu lagi berjalan sendiri!
Memang kita belum penah bertatap muka dengan Yesus, seperti para murid.
Namun, bukankah kehadiranNya nyata? Bukankah kita telah berkali-kali mengalami
pertolonganNya? Persoalan hidup sering membuat kita mengunci diri dan gagal
menyadari kehadiran Tuhan. Di hari Paskah ini, mari kita bangkit! Jangan biarkan
ketakutan menguasai kita. Patahkan gembok keputusasaan. Kita tidak sendirian.
Yesus Kristus hidup! Dia hadir dan siap mendampingi dan menyertai kita.
Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita.
Roma 6:23
KRISTUS TELAH MEMBAYAR HARGA YANG SANGAT MAHAL UNTUK MENEBUS MANUSIA YANG BERDOSA
Selasa, 14 April 2020
SANGAT MAHAL
Arloji Rolex merupakan salah satu arloji terbaik yang pernah dibuat. Banyak
orang tidak akan berpikir panjang untuk membelinya. Suatu ketika seorang
karyawan muda membawakan oleh-oleh arloji dari perjalanan dinasnya.
Tetapi, arloji-arloji ini adalah arloji “KW”, yaitu tiruan dari barang asli yang
dengan harga yang jauh lebih murah. Arloji yang dibeli karyawan itu untuk teman-
temannya itu berbeda tipis dari arloji-arloji aslinya di toko. Mereknya bukan R-O-L-
E-X, melainkan R-O-L-E-X-X.
Tidak banyak barang berharga yang dijual murah, dan lebih sedikit lagi barang
berharga yang gratis. Namun, hadiah yang paling penting di antara segalanya, yaitu
keselamatan. Tidak seperti arloji Rolex imitasi, keselamatan itu tak ternilai harganya.
Keselamatan itu dapat diperoleh dengan cuma-cuma karena, sebagaimana sebuah
lagu pujian yang mengingatkan kita: “Kristus membayar semuanya”. Tak seorang
pun dapat memperoleh keselamatan dengan usahanya sendiri (Efesus 2:8,9). Kita
hanya perlu setia percaya dan menerima karunia hidup kekal yang ditawarkan Allah
(Roma 6:23).
Sesungguhnya lebih mudah bagi Allah untuk menciptakan kembali langit
dan bumi yang baru dengan memusnahkan yang lama yang telah tercemar oleh
dosa. Tapi Tuhan memilih menebus dengan menghancurkan kuasa dosa melalui
pengorbanan yang jauh terlalu besar yang manusia sendiri dapat tanggung. Dalam
hal inilah kuasa penebusan melalui kematian dan kebangkitan Kristus melampaui
kuasa apapun.
Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.
Lukas 23:42
MELALUI PENGORBANAN TUHAN YESUS, MAKA ALLAH BAPA MENJAMIN AKAN MEMBERIKAN SEGALA BERKATNYA KEPADA
ORANG YANG PERCAYA
Rabu, 15 April 2020
KEPUTUSAN TERPENTING
Ketika Tuhan Yesus mati di kayu Salib, Dia menebus dosa umat manusia. Namun,
hanya orang yang percaya kepadaNya yang dapat menerima anugerah kasihNya.
Pengorbanan Kristus itu ditawarkan kepada semua orang, tetapi hanya bermanfaat
bagi mereka yang percaya dan menerimaNya.
Ketika Yesus tergantung di kayu Salib, ada dua penjahat yang disalibkan di
sampingNya. Salah satunya kini di tempat orang terhilang, kebinasaannya di nera-
ka. Penjahat lainnya kini bersama Kristus tempatnya di Surga, terjamin selamanya.
Sikap mereka yang saling bertolak belakang terhadap Pribadi yang tergantung di
salib tengah, menyebabkan perbedaan itu.
Salah satu penjahat mencela Tuhan dengan sikap tidak percaya. Adapun
penjahat lainnya berseru dengan iman: “Yesus, ingatlah aku, apabila Engkau datang
sebagai Raja” (Lukas 23:42). Yesus menjawabnya “Hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43).
Kita semua diwakili oleh salah satu dari kedua penjahat itu. Kita percaya
kepada Kristus atau menolak Dia. Kekekalan kita di masa mendatang tergan-
tung pada keputusan kita hari ini. Yesus berkata tentang diriNya “Siapa saja yang
percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; siapa saja yang tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman” (Yohanes 3:18).
Kami senantiasa membawa kematian Kristus di dalam tubuh kami, supaya
kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
2 Korintus 4:10
KEHIDUPAN ORANG PERCAYAMERUPAKAN KESAKSIAN DARI SALIB KRISTUS
Kamis, 16 April 2020
MEMANDANG KRISTUS YANG TERSALIB
Rasul Paulus adalah orang yang sangat gigih dalam pengabaran Injil Kristus.
Sebelum bertobat, Paulus merupakan orang yang sangat gigih dalam meng-
aniaya jemaat Tuhan. Sampai di dalam misinya untuk menganiaya jemaat Tuhan, di
Damaskus Paulus berjumpa pribadi dengan Tuhan.
Kehidupan Paulus berubah setelah perjumpaan itu. Hidupnya dipersembahkan
untuk melayani Tuhan dan jemaat. Dia pantang menyerah dalam memberitakan
Injil, sekalipun menghadapi tantangan luar biasa. Hidupnya kerap dalam bahaya,
dalam misinya memberitakan Injil kepada banyak orang. Kehidupan Paulus hanya
untuk satu tujuan, yaitu menjadi saksi kematian dan kebangkitan Kristus, sekalipun
Dia tidak pernah melihat salib Kristus itu sendiri.
Kehidupan orang percaya adalah hidup menjadi saksi dari berita salib. Sama
seperti Paulus, sekalipun kita tidak pernah melihat salib Kristus, namun Roh Kudus
telah membawa kita dalam pengalaman iman, di mana kita mampu memandang
salib itu di dalam iman kita. Pengalaman iman inilah yang memampukan orang
percaya untuk hidup menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Kuasa Salib yang kita pandang di dalam iman kita memampukan kita untuk
tidak menyerah dalam segala keadaan dan menjadi berkat bagi dunia. Hidup kita
akan menjadi teladan di manapun kita berada, dan melalui kesaksian hidup kita,
akan ada banyak orang yang melihat Kristus di dalam kehidupan kita.
Jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka
kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-
Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1 Yohanes 1:7
CHRIST IS THE TRUE LIGHT OF THE WORLD; IT IS THROUGH HIM ALONE THAT TRUE WISDOM IS IMPARTED TO THE MIND. (Jonathan Edwards)
Jumat, 17 April 2020
KRISTUS MENYUCIKAN HATI KITA
Kristus menyerahkan diriNya sebagai korban tebusan bagi kita, bukan saja agar
kita selamat dan masuk Surga satu hari kelak, tapi juga saat ini agar kita dapat
hidup dalam pembenaran Allah dan dapat menyembah Allah yang sejati.
Ibrani 9:14 menyatakan: “Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang
kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan MENYUCIKAN HATI NURANI kita dari perbuatan-per-
buatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”
Kata menyucikan (Yunani: katharizo) adalah membersihkan atau membebaskan
dari noda, seperti Kristus mentahirkan seorang kusta.
Hati nurani (Yunani: suneidesis) adalah rasa kesadaran dalam diri kita, tentang
etika dan moral, manusia batin yang dapat membedakan antara perbuatan baik
atau buruk dalam hal pikiran, karakter dan tindakan kita.
Henry Clay Trumbull mengatakan bahwa nurani mendorong kita melakukan
hal-hal yang dianggap baik dan benar. Maka nurani kita harus diserahkan kepada
Kristus agar diperbarui dan menjadi selaras dengan hukum Allah. Martin Luther
juga pernah mengatakan: “Hati nuraniku telah dikuasai oleh Firman Allah.”
Dengan hati nurani yang bersih bukan berarti kita tidak bisa jatuh dalam dosa,
tapi arah, motif hidup dan kecenderungan hidup kita sudah diubahkan Tuhan saat
percaya dan menerima Yesus Kristus sehingga selalu ingin taat dan menyenangkan
Allah.
OLEH KEMATIANNYA, IA MEMUSNAHKAN DIA, YAITU IBLIS, YANG BERKUASA ATAS MAUT. (Ibrani 2:14b)
Sabtu, 18 April 2020
SELAMAT DARI WABAH MAUT
Bulan Maret 1918, Albert Gitchell, seorang juru masak tentara di Fort Riley,
Kansas, didiagnosa terserang flu. Sebelum tahun itu berakhir, penyakit ini telah
menyebar ke seluruh dunia, menewaskan sekitar 40 juta orang. Virus yang sangat
menular ini menjadi wabah, kasus penyebaran penyakit secara global.
Seorang dokter melaporkan bahwa para pasien dengan cepat menunjukkan
gejala-gejala seperti terserang flu, yang berkembang menjadi sejenis radang
paru-paru akut, kemudian mati lemas hanya dalam hitungan jam. Untungnya,
influenza tersebut segera menghilang dengan cara yang sama misteriusnya ketika
ia menyerang. Namun, para dokter tetap heran akan penyebabnya dan tak mampu
menemukan obatnya.
Bangsa Israel juga pernah menderita wabah yang mengerikan, tetapi mereka
tahu penyebabnya dan meminta obatnya kepada Musa. Mereka tidak berterima
kasih dan mengeluh atas manna yang telah disediakan Tuhan. Dalam murkaNya,
Allah mengirimkan ular yang gigitannya akan meninggalkan luka mematikan. Lalu,
Tuhan menyuruh Musa untuk membuat ular tembaga dan meletakkannya pada
sebuah tiang. Siapa saja yang melihat tiang itu akan disembuhkan (Bilangan 21:1-9).
Berabad-abad kemudian, Yesus Kristus mengatakan bahwa ular tembaga itu
adalah simbol atas kematianNya di kayu Salib. “Demikian juga Anak Manusia harus
ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang
kekal” (Yohanes 3:14-15).
Demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:14-15
Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat peng-
hakimanNya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi
dan laut dan semua mata air.
Wahyu 14:7
TUHAN ITU ALLAH KITA, TUHAN ITU ESA!(Ulangan 6:4)
Minggu, 19 April 2020
HANYA KRISTUS YANG LAYAK DISEMBAH
Kita menyembah Allah bukan karena kita mengharapkan sesuatu atau karena
Dia menyelamatkan kita dari malapetaka, penyakit atau serangan iblis.
Firman Tuhan mengajar kita agar hanya menyembah Allah: “Engkau harus
menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
(Matius 4:10)
Kita menyembah Allah karena Ia layak, dan hanya Ia saja yang layak, untuk
disembah. Kita menyembah Dia karena siapa Dia, dan karena kita diciptakan untuk
menyembah Dia, untuk kesukaanNya selama-lamanya.
Rasul Yohanes menulis dalam kitab Wahyu 4:11: “Thou art worthy, O Lord, to
receive glory and honour and power: for thou hast created all things, and FOR THY
PLEASURE they are and were created.”
Mari menaikkan ibadah dan penyembahan bagi Dia selama-lamanya. Hanya
Yesus Kristus yang layak kita sembah selamanya.
Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap
yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Filipi 2:3
IMAN YANG BENAR AKAN MELAHIRKAN HIKMAT YANG BENAR
Senin, 20 April 2020
HADIR BAGI DUNIA
Martin Luther dikenal di sebagai tokoh reformasi gereja yang sangat berani.
Karya-karya teologinya masih tersimpan sebagai warisan bagi gereja Tuhan khusus-
nya di kalangan Protestan hingga hari ini.
Salah satu karyanya adalah Surat Pastoral yang terdokumentasi dalam “The
Annotated Luther”. Di dalam surat tersebut Martin Luther meresponi wabah Black
Death, yang melanda Eropa yang sempat membunuh sepertiga populasi Eropa
pada abad 14-18. Martin Luther dengan berani mendorong orang Kristen untuk
waspada dan berhikmat agar menjaga kesehatan masing-masing dengan memi-
num obat-obatan untuk kekebalan tubuh mereka. Menghindari kerumunan orang
di mana orang tidak membutuhkan kehadirannya, dan dengan berani melayani
orang yang memerlukan kehadirannya tanpa membahayakan orang tersebut
dengan memastikan bahwa dia tetap bersih dari ancaman virus.
Tidak bisa dibayangkan betapa sulitnya perjuangan Luther kala itu, namun dia
mampu menjadi berkat dengan iman dan hikmat yang Tuhan berikan kepadanya.
Dia hadir saat diperlukan oleh orang lain dan tetap mejadi berkat bagi orang lain.
Kehadiran orang percaya sangat diperlukan oleh dunia saat ini. Hari ini,
dimudahkan dengan teknologi, kita bisa hadir di manapun dan kapanpun saat
orang memerlukan kita, tanpa membahayakan diri kita maupun orang lain. Mari
dengan iman mengalahkan dunia dengan segala kondisinya, dan dengan hikmat
kehadiran kita bermanfaat bagi orang lain.
Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia
telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang
terkurung kelepasan dari penjara.
Yesaya 61:1
JADILAH PENGUBAH DI DUNIA, UNTUK MEMBAWA KEBAIKAN PADA SESAMA KITA
Selasa, 21 April 2020
KACAMATA ALLAH
Pernahkah Anda berkaca, lalu melihat keriput di wajah, jerawat di pipi,
rambut yang berantakan, tubuh yang terlalu gemuk/kurus, dan kemudian berharap
dan berusaha memperbaiki kekurangan yang Anda lihat di diri sendiri? Jika Anda
melihat lebih jauh ke dalam diri Anda, apakah yang akan Anda lihat? Apakah rasa
sakit, kepahitan, ketakutan, kemarahan, penolakan?
Kita semua terlatih untuk menutupi kekurangan yang kita miliki, dan kita semua
pasti pernah melakukannya. Pakaian bagus, gadget mahal, follower yang banyak,
karir yang top adalah beberapa hal yang sering kita gunakan untuk membuat diri
kita merasa lebih baik. Tapi seperti hal-hal lain yang ada di dunia, semua itu hanya
memberikan efek sementara. Pada akhirnya kita akan kembali merasa buruk dan
kembali mencari hal lain untuk membuat kita merasa lebih baik.
Berita baiknya adalah Allah telah menyelamatkan kita dan mengubah
kehidupan kita. Tuhan melihat kita sebagai ciptaan yang sempurna. Kita bisa
melakukan hal yang sama. Kenakanlah ‘kacamata Allah’ dan lihatlah orang lain dari
sudut pandang Tuhan.
Ketidakadilan terjadi di mana-mana. Banyak orang yang hancur hati, tertawan,
dan sengsara. Allah hadir untuk mereka dan Allah ingin kita menjadi pelaku-pelaku
Firman dan melakukan perubahan di sekitar kita. Bagikan kasih Allah kepada orang
yang membutuhkan, dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Roma 12:2
DON’T REACT TO THE ENVIRONMENT, CHANGE IT!
Rabu, 22 April 2020
TERMOMETER vs TERMOSTAT
Sekarang, termometer adalah salah satu barang yang paling dicari. Tetapi,
pernahkah Anda mendengar tentang termostat? Termometer dan termostat ada-
lah alat yang sama-sama berkaitan dengan suhu dan temperatur, namun memiliki
fungsi yang berbeda. Termometer digunakan untuk mengukur suhu, sedangkan
termostat adalah alat untuk mengatur suhu.
Hidup manusia seringkali seperti termometer, hanya memberikan efek reaksi
dari apa yang terjadi. Panas atau dinginnya kita ditentukan oleh situasi yang terjadi
di sekitar kita. Saat virus COVID-19 pertama kali menyebar di negara lain, kita cen-
derung menyepelekan karena berpikir letaknya jauh. Saat diketahui virus itu sudah
mulai masuk ke Indonesia, kita yang ketakutan melakukan panic buying sehingga
menyebabkan beberapa kebutuhan terutama alat kesehatan menjadi langka. Tidak
jarang kita menyebarkan berita melalui group chat yang belum dikonfirmasi kebe-
narannya dan hanya menambah kepanikan masyarakat.
Bagian tentang berubah oleh pembaharuan budi yang kita baca dalam ayat hari
ini bukan saja berbicara tentang dosa, tetapi tentang melakukan apa yang sesuai
dengan kehendak Allah, dalam seluruh aspek hidup kita.
Saat semua orang melakukan tindakan impulsif, kita harus menjadi teladan dan
melakukan tindakan yang berhikmat. Kita bukan hanya memberikan reaksi atas
apa yang terjadi, tapi kita ikut menentukan dan mengubah “suhu” di sekitar kita
dengan mengambil keputusan yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadat-
kan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke salam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu.
Lukas 6:38
BERILAH DAN KAMU AKAN DIBERI
Kamis, 23 April 2020
GIVE AND IT WILL GIVEN TO YOU
Hal dasar yang bisa kita pelajari dan contoh teladan dari kehidupan Yesus
saat melayani di dunia ini adalah memberi. Selama Yesus ada di dunia ini, Ia selalu
memberi – pengajaran, kesembuhan, mujizat, juga perhatian dan pertolongan pada
orang-orang yang kesusahan, dan yang paling penting, Ia memberikan diriNya agar
kita semua diselamatkan.
Memberi adalah salah satu sifat atau karakter dari Yesus. Ia Tuhan yang selalu
memberikan dan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-
Nya. Pertanyannya adalah, apa yang akan kita lakukan ketika hidup kita telah dipenuhi
atau diberkati? Apakah semua berkat yang kita terima hanya kita simpan sendiri, atau
kita salurkan kembali sehingga bisa menjadi berkat untuk orang lain?
Ayat renungan hari ini mengingatkan bahwa kita akan menerima sesuai dengan
apa yang telah kita berikan. Tuhan tidak meminta kita untuk memberikan dari apa
yang tidak kita miliki. Tuhan tahu apa yang kita miliki saat ini, Ia tidak pernah melihat
berapa banyak dan besar pemberian kita. tetapi Ia melihat seberapa besar respon
kasih kita kepadaNya.
Jadi setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak di-
tuntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak
lagi dituntut. Mari kita pergunakan pemberian Tuhan dengan bijaksana!
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Yakobus 1:22; 2:17
BERIKAN YANG TERBAIK DARI YANG KITA MILIKI UNTUK MEREKAYANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN
Jumat, 24 April 2020
PELAKU BUKAN PENDENGAR
Saat ini kita sedang diperhadapkan dengan beberapa perubahan yang terjadi
hampir di seluruh dunia. Sebuah perubahan yang disebabkan oleh sebuah virus
yang dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Virus ini mengharuskan
kita untuk menjauhi keramaian dan meniadakan kegiatan-kegiatan yang mencakup
khalayak.
Bahkan gereja pun yang menjadi tempat pertemuan orang-orang percaya
untuk melakukan ibadah tekena imbas dari situasi saat ini. Lalu, bagaimana sikap
hati kita menyikapinya? Masihkah kita bisa beribadah dan merasakan hadiratNya?
Apakah ibadah kita dibatasi oleh tempat tertentu dan di waktu tertentu saja?
Surat Yakobus mengajarkan bahwa ibadah kepada Tuhan tidak hanya terbatas
kepada pelayanan ibadah di gereja. Ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia
jika tidak dilanjutkan atau diterapkan dalam bentuk tindakan kasih nyata dalam
perbuatan sehari-hari.
Hari ini kita diingatkan mengenai saudara-saudara kita di luar sana yang juga
membutuhkan bantuan dalam situasi yang sulit saat ini. Apa yang bisa kita lakukan
untuk mereka?
Pada saat inilah kita bisa menerapkan kasih yang selama ini kita beritakan,
tentunya wujud tindakan kasih kita harus disesuaikan dengan kondisi saat ini ter-
kait penyebaran virus Covid-19. Kita harus tetap menjadi alat untuk perpanjangan
tangan Tuhan dalam menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan.
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
namaNya.
Mazmur 23:3
FIRMAN TUHAN ADALAH MATA AIR YANG TERUS-MENERUSMEMANCAR SAMPAI KEPADA HIDUP YANG KEKAL
Sabtu, 25 April 2020
AIR YANG MENYEGARKAN JIWA
Sebuah ilustrasi air bersih menjelaskan dengan tepat tentang pentingnya
Firman Tuhan dalam hidup kita. Segelas air kopi yang pekat untuk menggambarkan
pikiran manusia yang gelap dan seember air bersih untuk menggambarkan Firman
Tuhan.
Air bersih mulai dituangkan ke dalam gelas (yang berisi air kopi yang pekat).
Maka makin lama gelas yang berisi air kopi menjadi semakin bening airnya, karena
air kopinya bertahap meluap/keluar dari glas, tergantikan oleh air bersih, hingga
akhirnya seluruh gelas berisi air yang benar-benar bening dan bersih.
Tugas kita sebagai orang percaya:
Kiranya Tuhan senantiasa menyegarkan, menjaga hati yang diubahkan dan hid-
up yang ditransformasikan oleh kuasa Firman Allah.
Membuka tutup gelas (hati).
Mencari, mendapatkan dan menerima air bersih (Firman).
Merelakan air kopi keluar gelas, terdorong dan tergantikan oleh kehadiran
air bersih.
Terus-menerus menjaga hubungan dan keintiman dengan Allah.
Berjaga-jaga agar tidak lengah atau mengijinkan pikiran gelap menyusup
dan menawan kita kembali.
1.
2.
3.
4.
5.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
Matius 5:7
HAVE MERCY ON ME, O GOD, ACCORDING TO YOUR UNFAILING LOVE. (Psalm 51:1)
Minggu, 26 April 2020
TERUS BERMURAH HATI
Dalam masa wabah COVID-19 saat ini, kita sebagai orang beriman diper-
hadapkan dalam pilihan sikap hati atau respon. Apakah kita marah? Jengkel? Atau
memutuskan tetap berbahagia dalam Tuhan?
Dalam pengajaranNya di bukit, Kristus salah satunya mengajarkan bahwa orang
yang bermurah hati adalah orang yang berbahagia atau orang diberkati Tuhan:
Dalam kondisi krisis seperti saat ini, sebagai orang percaya kita dapat terus
menunjukkan kemurahan hati dalam berbagai bentuk nyata sesuai apa yang Tuhan
percayakan kepada kita.
Mari terus bermurah hati dengan melakukan kebaikan bagi orang yang
membutuhkan. Sadarilah, mereka yang memberi dan menerima kebaikan akan
sama-sama bertambah bahagia!
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan. (Matius 5:7)
“God blesses those who are merciful, for they will be shown mercy.” (Matthew
5:7 – NLT)
•
•
Yesus berkata: Aku mau, jadilah engkau tahir.
Matius 8:3
TANPA IMAN TIDAK MUNGKIN ORANG BERKENAN KEPADA ALLAH. (Ibrani 11:6)
Senin, 27 April 2020
TUHAN MAU
Iman sebesar apapun akan menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak, dalam
kedaulatanNya Ia meresponi sikap hati dan doa seseorang yang dalam keadaan
menderita.
Dalam Matius 8:2-3 dicatat tentang seseorang yang memiliki kusta datang dan
menyembah Kristus. Kusta adalah penyakit yang paling mengerikan pada masa
itu, sangat menular, dianggap sebagai akibat dosa besar, pengidap penyakit kusta
dianggap sebagai sampah, dibuang dari masyarakat.
Namun seorang kusta ini mendengar tentang Kristus yang memberitakan
Injil dengan penuh kasih dan kuasa, menyembuhkan segala penyakit dan kelema-
han. Meskipun ia hanya mendengar dari kejauhan, belum mengenal Kristus secara
dekat, namun imannya tumbuh, menerobos segala ketakutan dan keraguannya
sehingga ia dapat menemui, tersungkur dan menyembah Dia secara pribadi. Se-
ketika itu juga Kristus mengulurkan tanganNya dan menjamah dia. Orang kusta ini
langsung menjadi sembuh karena perkataan dan jamahan Kristus!
Tidak ada penyakit terlalu berat bagi Kristus. Tak ada masalah yang terlalu
besar bagi Dia! Kasih karunia, kebaikan dan kuasaNya tak terbatas, dalam waktu
dan rencanaNya dinyatakan kepada mereka yang percaya dan menyembah Dia.
Yesus Kristus tetap sama, dulu, saat ini hingga yang akan datang. Ya Tuhan
Yesus Kristus, ulurkan tanganMu, jamahlah kami!
Dalam situasi yang sulit seperti saat ini karena wabah virus COVID-19, manusia
membutuhkan kekuatan dan penghiburan yang sejati. Dan Alkitab mengajarkan
bahwa sukacita dan rasa aman yang sejati datangnya dari Tuhan.
Rasa aman yang sejati karena keselamatan dalam Yesus Kristus adalah vitamin
yang paling manjur bahkan membuat kita tetap sehat, sesuai FirmanNya:
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang.” (Amsal 17:22)
“Being cheerful keeps you healthy. It is slow death to be gloomy all the time.”
(Proverbs 17:22 - GNT)
Secara ilmu pengetahuan juga membuktikan bahwa hati yang gembira akan
meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses kesembuhan, karena
hati yang gembira meningkatan Immunoglobulin A dan akan menurunkan Cortisol
hormone (The Immune System and Happiness, NIH, 2006).
Mari tetap tinggal dalam kasihNya melalui perenungan dan ketaaatan pada
FirmanNya.
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas
kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.
2 Korintus 1:3
BEING CHEERFUL KEEPS YOU HEALTHY
Selasa, 28 April 2020
PENGHIBURAN SEJATI
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih
itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan
mengenal Allah.
1 Yohanes 4:7
DAN INILAH PERINTANNYA ITU: SUPAYA KITA PERCAYA AKAN NAMA YESUS KRISTUS, ANAKNYA, SUPAYA KITA SALING MENGASIHI SESUAI
DENGAN PERINTAH YANG DIBERIKAN KRISTUS KEPADA KITA(1 YOHANES 3:23)
Rabu, 29 April 2020
LOVE GOD, LOVE PEOPLE
Setiap dari kita manusia ditempatkan di dunia ini bukan untuk hidup bagi diri
kita sendiri. Tetapi, Tuhan ingin kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain
dan melayani sesama kita. Bahkan Tuhan jadikan hal ini sebagai sebuah perintah
untuk kita semua, yaitu mengasihi sesama kita (Yohanes 13:24).
Di 1 Yohanes 4:7, Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang yang mengasihi
lahir dari Allah dan mengenal Allah. Kita semua yang diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah, sudah seharusnya kita memenuhi panggilan kita untuk saling
melayani dan mengasihi satu dengan yang lain.
Saat kita saling melayani satu dengan yang lain, bukan hanya kita mematuhi
perintah Tuhan, tetapi juga secara tidak langsung kita mencerminkan gambaran
Bapa kita kepada orang lain.
Marilah kita saling mengasihi satu dengan yang lain. Mari kita memaksimalkan
apa yang sudah Tuhan berikan untuk memberkati sesama kita dan menyenangkan
hati Tuhan.
Seringkali kita menggampangkan kematian Yesus Kristus di Salib. Kita percaya
bahwa Yesus telah mati dan dibangkitkan, dan oleh karenanya kita diselamatkan.
Tetapi, kita hanya sekedar menerima keselamatan, dan cenderung segera melupa-
kannya. Apakah langkah selanjutnya setelah kita tahu tentang kebenaran ini?
Matius 28:19-20 (Amanat Agung) merupakan pesan terakhir Kristus sebelum naik ke
Surga. Bukankah kata-kata terakhir seseorang biasanya mengandung makna yang
sangat penting?
Kristus menggunakan kata kerja “pergi”, artinya ada suatu tindakan yang harus
kita kerjakan. Kristus tidak mati agar kita hanya tinggal di dalam berkat Kekris-
tenan untuk dinikmati sendiri, di dalam komunitas rohani kita, hanya bersama
teman-teman Kristen kita. Apakah tanpa sadar kita sedang bersembunyi dan diam
nyaman dalam Kekristenan? Yesus tidak menyelamatkan kita agar kita menghindari,
menghakimi, atau bersembunyi dari dunia. Yesus tidak mati agar kita menghindari
mereka yang percaya seperti kita. Yesus memanggil kita ke dalam dunia untuk men-
jangkau dunia ini.
Pergi dan kasihilah mereka yang terhilang.
Pergi dan beritakan Yesus kepada mereka yang terhilang.
Pergi dan tunjukkan belas kasihan kepada mereka yang terhilang.
Siapakah “orang terhilang” yang Anda temui hari ini? Maukah kita menjadikan
The Great Commission sebagai misi kita setiap harinya? Maukah kita selalu siap
sedia untuk dipakai Tuhan, kemanapun kita pergi, dalam setiap interaksi kita?
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Matius 28:19-20a
MAKE HIS GREAT COMMISSION OUR DAILY MISSION
Kamis, 30 April 2020
OUR DAILY MISSION
UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN
ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL
C H R I S T C A T H E D R A L , G B I B A S I L E Accmychur ch | ccmych urch.com | 0813 -1060-2060