Upload
dotu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Arsip Nasional Republik Indonesia
LEMBAR PERSETUJUAN
Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja telah saya setujui.
Disetujui di Jakarta
pada tanggal Juni 2010
Plt. SEKRETARIS UTAMA,
GINA MASUDAH HUSNI
Arsip Nasional Republik Indonesia
PROSEDUR TETAP
NOMOR 32 TAHUN 2010
TENTANG
PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
Setelah proses perencanaan dan penganggaran selesai, penetapan kinerja
merupakan bagian terpenting dalam manajemen kinerja dan merupakan sesuatu yang akan
diukur. Untuk menetapkan kinerja, setiap unit kerja menentukan seperangkat indikator
kinerja yang akan digunakan untuk mengukur atau menilai tingkat keberhasilan dari
aktivitas yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja. seperangkat indikator kinerja digunakan
untuk meyakinkan bahwa kinerja setiap unit kerja dalam satuan organisasi akan membuat
suatu kemajuan menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur keberhasilan organisasi (ANRI), indikator kinerja dibagi
menjadi tiga tingkatan yaitu tingkat satuan kerja, tingkat unit kerja, tingkat
kementerian/lembaga. Indikator kinerja tingkat satuan kerja untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan kegiatan atau sub kegiatan, indikator tingkat unit kerja (eselon I) digunakan
untuk mengukur kegiatan sub program dan program, sedangkan indikator yang digunakan di
tingkat kementerian/lembaga untuk mengukur berbagai keberhasilan pelaksanaan program
dan pelaksanaan tanggung jawab lainnya sesuai dengan paraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Proses ini dilakukan dalam perencanaan strategis, namun untuk membuat rencana
kinerja yang lebih rinci, perlu penetapan ukuran kinerja/indikator keluaran (output) dan hasil
(outcome) yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program/kegiatan unit kerja dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis. Dengan
ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal di lingkungan ANRI yang telah
disepakati bersama oleh pimpinan organisasi sampai dengan pejabat level bawah,
diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan
dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sehingga para pelaksana dan pimpinan dalam
mengelola usaha-usaha organisasi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi. Indikator
kinerja ini dapat dijelaskan mulai dari pengukuran kinerja sampai pada hal-hal yang rinci
dalam mengelola organisasi secara umum agar berjalan efektif dan efisien. Oleh karena itu
bahwa pengukuran kinerja sangat penting untuk mengetahui kinerja dan hasil dengan
menjelaskan jika kita tidak bisa mengetahui kinerja dan hasil kita sendiri.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dimaksudkan
untuk memperoleh informasi kinerja dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum
pemerintahan dan pembangunan.
Tujuan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja untuk memperoleh
ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran ANRI dalam melaksanakan
pembangunan di bidang kearsipan yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
C. Ruang Lingkup
Prosedur tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja ini meliputi penyusunan
dan pengoordinasian penetapan kinerja, uraian prosedur, cara penyusunan penetapan kinerja,
pelaksana, dan norma waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan penyusunan
penatapan kinerja.
D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5071);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007,
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi
Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP);
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
9. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua
kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2010;
10. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional
Republik Indonesia.
E. Pengertian
Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan:
1. Sasaran adalah menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan, sasaran ini memberikan fokus pada penyusunan
kegiatan, sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
2. Program adalah berbagai rencana secara menyeluruh dan merupakan satu kesatuan
antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan, dan secara urut-urutan, atau
rencana yang masih bersifat menyeluruh dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan
operasional, kegiatan-kegiatan operasional mempunyai tujuan dan sasaran yang sifatnya
sudah terarah dan khusus.
3. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan
kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program yang terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik berupa personil, barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang/jasa.
4. Penetapan kinerja adalah merupakan ikhtisar kinerja dari rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima tugas dan tanggung jawab
kinerja dengan pihak yang memberi tugas dan tanggung jawab kinerja secara
berjenjang.
5. Indikator Kinerja adalah suatu ukuran kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan
tingkat capaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
6. Indikator Masukan (input) memberikan gambaran mengenai sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan output dan outcome, misalnya SDM, dana, material,
waktu, teknologi, dan sebagainya.
7. Indikator Proses (process) memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa.
8. Indikiator Keluaran (output) memberikan gambaran mengenai output dalam bentuk
barang atau jasa yang dihasilkan dari akitifitas/kegiatan.
9. Indikator Hasil (outcome) memberikan gambaran mengenai hasil aktual atau yang
diharapkan dari barang dan jasa yang diproduksi/dihasilkan oleh organisasi atau dengan
kata lain dapat diartikan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah. Hasil ini kadang-kadang dapat diperoleh langsung
setelah barang atau jasa selesai. Dalam banyak kondisi, hasil baru akan diperoleh setelah
rentang waktu cukup lama dan sebaiknya dapat terukur bagi organisasi.
10. Indikator manfaat (benefit) memberikan gambaran kegunaan suatu output yang
dirasakan langsung oleh masyarakat atau menggambarkan manfaat yang diperoleh dari
indikator hasil.
11. Indikator dampak (impacts) menggambarkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat
yang diperoleh dari hasil kegiatan.
12. Pejabat Fungsional: Fungsional Perencana Madya/Muda/Pertama.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
Prosedur Penyusunan Penetapan Kinerja ANRI melalui tahapan sebagai berikut:
1. TU Kepala ANRI menerima, membaca, dan mencatat surat dari MENPAN dan RB perihal
Penyusunan LAKIP dan Penetapan Kinerja Kementrian/Lembaga, serta menyampaikan
kepada Kepala ANRI.
2. Kepala ANRI menerima, memahami, dan mendisposisikan surat dari MENPAN dan RB
perihal Penyusunan LAKIP dan Penetapan Kinerja Kementrian/Lembaga kepada Sekretaris
Utama.
3. Sekretaris Utama menerima, memahami, mendisposisikan dan menugaskan kepada Kepala
Biro (Karo) Perencanaan untuk menyusun penetapan rencana kinerja ANRI.
4. Karo Perencanaan menerima, memahami, mendisposisikan dan menugaskan kepada Kepala
Bagian (Kabag) Program dan Anggaran untuk menyusun penetapan rencana kinerja ANRI.
5. Kabag Program dan Anggaran menerima, memahami, mengoordinasikan, mendisposisikan
dan menugaskan kepada Kasubag Penyusunan Program untuk menyusun Penetapan Kinerja
ANRI.
6. Kasubag Penyusunan Program menerima, memahami dan menugaskan Perencana/Pelaksana
menyiapkan konsep Nota Dinas atas Nama Sekretaris Utama yang ditujukan kepada Unit Kerja
kerja Eselon I dan II.
7. Perencana/Pelaksana menerima penugasan membuat dan menyiapkan Nota Dinas beserta
lampirannya atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang
ditujukan kepada Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II serta melaporkan hasil
pembuatan nota dinas kepada Kasubag Penyusunan Program.
8. Kasubag Penyusunan Program menerima, meneliti, dan mengoreksi Nota Dinas beserta
lampirannya atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang
ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II dan menyampaikan kepada
Kabag Program dan Anggaran.
9. Kabag Program dan Anggaran menerima, meneliti, mengoreksi dan memaraf Nota Dinas
beserta lampirannya atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja
yang ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II dan menyampaikan
kepada Kepala Biro Perencanaan.
10. Karo Perencanaan menerima, meneliti, mengoreksi dan memaraf Nota Dinas beserta
lampirannya atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang
ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II dan menyampaikan kepada
Sekretaris Utama.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 6 -
11. Sekretaris Utama menerima, meneliti, mengoreksi dan menandatangani Nota Dinas beserta
lampirannya atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja dari Kepala
Biro Perencanaan kepada TU Sekretaris Utama untuk disampaikan kepada pejabat Eselon I
dan II.
12. TU Sekretaris Utama menerima, memberi nomor, mendokumentasikan dan menyampaikan
kepada pejabat eselon I dan II.
(Proses 1 s.d.12 dilakukan 2 hari kerja)
13. Pejabat Eselon I dan II menerima, mempelajari, memahami, berkoordinasi, dan menyusun
Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II dan selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris
Utama. (5 hari kerja)
14. Sekretaris Utama menerima, meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan mendisposisikan
Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II kepada Karo Perencanaan. (1 hari kerja)
15. Karo Perencanaan menerima, meneliti, mengoreksi, mengoordinasi dan mendisposisikan
Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II kepada Kabag Program dan Anggaran.
(1 hari kerja)
16. Kabag Program dan Anggaran menerima, meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan
mendisposisikan Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II kepada Kasubag Penyusunan
Program. (1 hari kerja)
17. Kasubag Penyusunan Program menerima, meneliti, mengoreksi, dan menugaskan kepada
Perencana/Pelaksana untuk mengumpulkan dan menelaah Penetapan Kinerja Eselon I dan II
serta menyusun Penetapan Kinerja Kepala ANRI. (1 hari kerja)
18. 18.1 Perencana/Pelaksana menerima penugasan mengumpulkan, menginventarisasi, dan
menelaah Penetapan Kinerja Eselon I dan II serta mengolah dan menyusun Penetapan
Kinerja Kepala ANRI;
18.2 Perencana/Pelaksana membuat dan menyiapkan konsep surat perihal penyampaian
Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang selanjutnya disampaikan kepada
Kasubag Penyusunan Program.
(Proses 18.1 s.d. 18.2 dilakukan 15 hari kerja)
19. Kasubag Penyusunan Program menerima, mempelajari, meneliti, mengoreksi, dan memaraf
Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI
yang ditujukan kepada MENPAN dan RB dan selanjutnya disampaikan kepada Kabag.
Program dan Anggaran. (1 hari kerja)
20. Kabag Program dan Anggaran menerima, mempelajari, meneliti, mengoreksi, dan memaraf
Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI
yang ditujukan kepada MENPAN dan RB dan selanjutnya disampaikan kepada Karo
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
Perencanaan. (1 hari kerja)
21. Karo Perencanaan menerima, mempelajari, meneliti, mengoreksi, dan memaraf Penetapan
Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang
ditujukan kepada MENPAN dan RB dan selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris Utama.
(1 hari kerja)
22. Sekretaris Utama menerima, mempelajari, meneliti, mengoreksi, dan memaraf Penetapan
Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang
ditujukan kepada MENPAN dan RB dan selanjutnya disampaikan kepada Kepala ANRI.
(1 hari kerja)
23. Kepala ANRI menerima, meneliti, mengoreksi, dan menyetujui Penetapan Kinerja Eselon II
dan menandatangani Penetapan Kinerja Eselon I dan Kepala ANRI beserta surat perihal
penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada MENPAN dan RB,
selanjutnya disampaikan kepada TU Kepala ANRI.
24. TU Kepala ANRI menerima, membaca, mencatat, memberi nomor, mendokumentasikan
Penetapan Kinerja Eselon I dan II beserta surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja
ANRI yang ditujukan kepada MENPAN dan RB serta menyampaikan kepada Sekretaris
Utama.
25. Sekretaris Utama menerima dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Kepala ANRI, Eselon I
dan II beserta surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada
MENPAN dan RB kepada Kepala Biro Perencanaan.
26. Karo Perencanaan menerima dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Eselon I dan II ANRI
beserta surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada
MENPAN dan RB kepada Kabag Program dan Anggaran.
27. Kabag Program dan Anggaran menerima dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Kepala
ANRI, Eselon I dan II beserta surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang
ditujukan kepada MENPAN dan RB kepada Kasubag Penyusunan Program.
28. Kasubag Penyusunan Program menerima dan menugaskan Perencana/Pelaksana untuk
mengirim Penetapan Kinerja Kepala ANRI, Eselon I dan II beserta surat perihal
penyampaian Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada MENPAN dan RB.
29. Perencana/Pelaksana menerima penugasan mendokumentasikan dan mengirim Penetapan
Kinerja Kepala ANRI, Eselon I dan II beserta surat perihal penyampaian Penetapan Kinerja
ANRI kepada MENPAN dan RB.
(Proses 23 s.d. 29 dilakukan 2 hari kerja)
Total waktu pelaksanaan: 32 hari kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
BAB III
PENUTUP
Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapanan Kinerja ini dapat menjadi acuan bagi
unit-unit kerja di lingkungan ANRI dalam menyusun penetapan kinerja Kepala ANRI, Eselon I
dan II, sehingga pada akhirnya semua unit kerja dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya yang pada gilirannya akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di ANRI dalam kerangka reformasi
birokrasi nasional.
Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan. Dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Juni 2010
KEPALA BIRO PERENCANAAN,
MULTI SISWATI
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 9 -
Arsip Nasional Republik Indonesia
LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
NOMOR 32 TAHUN 2010
TENTANG
PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 1 -
DAFTAR LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 1Prosedur TetapNomor : Tahun 2010Tanggal : Juni 2010
Perencana/Pelaksana
TU Biro Perencanaan
TU Sestama
TU Kepala ANRI
Kasubag Penyusunan
Program
Kabag Program
dan Anggaran
Kepala Biro Perencanaan
Sekretaris Utama
Unit Kerja Eselon I
Kepala ANRI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memahami, mendisposisikan dan menugaskan penyusunan penetapan rencana kinerja ANRI
Memahami, mendisposisikan dan menugaskan penyusunan penetapan kinerja ANRI
DIAGRAM ALIRPENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA
Menerima, membaca, mencatat, dan menyampaikan surat dari Menpan dan RB perihal Penyusunan LAKIP dan Penetapan Indikator Kinerja Utama
No. Tahapan Kegiatan
Unit Penyelesaian
Memahami dan mendisposisikan
Memahami, mendisposisikan dan menugaskan penyusunan penetapan rencana kinerja ANRI
Memahami dan menugaskan penyiapan konsep Nota Dinas atas Nama Sekretaris Utama yang ditujukan kepada Unit Kerja kerja Eselon I dan II
1
2
3
4
5
6
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Perencana/Pelaksana
TU Biro Perencanaan
TU Sestama
TU Kepala ANRI
Kasubag Penyusunan
Program
Kabag Program
dan Anggaran
Kepala Biro Perencanaan
Sekretaris Utama
Unit Kerja Eselon I
Kepala ANRI
Menerima, membaca, mencatat, dan menyampaikan surat
No. Tahapan Kegiatan
Unit Penyelesaian
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Meneliti, mengoreksi, memaraf, dan menyampaikan Nota Dinas atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II
Meneliti, mengoreksi, memaraf, dan menyampaikan Nota Dinas atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II
Meneliti, mengoreksi, dan menyampaikan Nota Dinas atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang ditujukan untuk Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II
Membuat, dan menyiapkan Nota Dinas atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang ditujukan kepada Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II
Memberi nomor, mendokumentasikan, dan menyampaikan kepada Kepala Pejabat Eselon I dan II
Meneliti, mengoreksi, menandatangani Nota Dinas atas nama Sekretaris Utama perihal penyusunan Penetapan Kinerja yang ditujukan kepada Unit Kerja Eselon I dan Unit Kerja Eselon II dan menugaskan pendistribusiannya
Mempelajari, memahami, berkoordinasi, dan menyusun Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II
7
8
9
10
11
12
13
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Perencana/Pelaksana
TU Biro Perencanaan
TU Sestama
TU Kepala ANRI
Kasubag Penyusunan
Program
Kabag Program
dan Anggaran
Kepala Biro Perencanaan
Sekretaris Utama
Unit Kerja Eselon I
Kepala ANRI
Menerima, membaca, mencatat, dan menyampaikan surat
No. Tahapan Kegiatan
Unit Penyelesaian
14.
15.
16.
17.
18. 18.1 Mengumpulkan, menginventarisasi, dan menelaah Penetapan Kinerja Eselon I dan II serta mengolah dan menyusun Penetapan Kinerja Kepala ANRI.
18.2 Menyiapkan dan menyampaikan konsep surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
19.
Meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan menugaskan pengumpulan, penelaahan, dan penyusunan Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II serta Penetapan Kinerja Kepala ANRI
Meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II
Meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II
Meneliti, mengoreksi, melakukan koordinasi dan mendisposisikan Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon I dan II
Mempelajari, meneliti, mengoreksi, memaraf dan menyampaikan Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
14
15
16
19
17
18
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Perencana/Pelaksana
TU Biro Perencanaan
TU Sestama
TU Kepala ANRI
Kasubag Penyusunan
Program
Kabag Program
dan Anggaran
Kepala Biro Perencanaan
Sekretaris Utama
Unit Kerja Eselon I
Kepala ANRI
Menerima, membaca, mencatat, dan menyampaikan surat
No. Tahapan Kegiatan
Unit Penyelesaian
20.
21.
22.
23.
24.
25. Mendisposisikan Penetapan Kinerja Eselon I, II dan Kepala ANRI beserta surat perihal Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Mempelajari, meneliti, mengoreksi, memaraf, dan menyampaikan Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Mempelajari, meneliti, mengoreksi, memaraf, dan menyampaikan Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Mempelajari, meneliti, mengoreksi, memaraf, dan menyampaikan Penetapan Kinerja Kepala ANRI dan surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Meneliti, mengoreksi, menyetujui dan menyampaikan Penetapan Kinerja Eselon II dan menandatangani Penetapan Kinerja Eselon I dan Kepala ANRI beserta surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Membaca, mencatat, memberi nomor, mendokumentasikan, dan menyampaikan Penetapan Kinerja Eselon I, II dan Kepala ANRI beserta surat perihal Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
25
21
22
23
20
24
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Perencana/Pelaksana
TU Biro Perencanaan
TU Sestama
TU Kepala ANRI
Kasubag Penyusunan
Program
Kabag Program
dan Anggaran
Kepala Biro Perencanaan
Sekretaris Utama
Unit Kerja Eselon I
Kepala ANRI
Menerima, membaca, mencatat, dan menyampaikan surat
No. Tahapan Kegiatan
Unit Penyelesaian
26.
27.
28.
29.
Norma waktu: 32 Hari kerja
KEPALA BIRO PERENCANAAN,
MULTISISWATI
Mendisposisikan Penetapan Kinerja Eselon I, II dan Kepala ANRI beserta surat perihal Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
Menugaskan pengiriman Penetapan Kinerja Eselon I dan II ANRI beserta surat perihal penetapan kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB.
Mendokumentasikan dan mengirim Penetapan Kinerja Kepala ANRI, Eselon I dan II beserta surat perihal Penetapan kinerja ANRI kepada Menpan dan RB
Mendisposisikan Penetapan Kinerja Eselon I, II dan Kepala ANRI beserta surat perihal Penetapan Kinerja ANRI yang ditujukan kepada Menpan dan RB
27
26
28
29