8

Click here to load reader

Artikel

  • Upload
    restuan

  • View
    27

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

baru

Citation preview

Page 1: Artikel

BAHAN ARTIKEL/JURNAL

“PENANGANAN PANTAI BERLUMPUR DAN BERPASIR”

OLEH : Ir.H.BAHARUDDIN,MT.

PENDAHULUAN

Wilayah pesisir senantiasa diwarnai dengan kompleksitas permasalahan, diketahui sebagai zona antara yang berpengaruh signifikan terhadap kondisi wilayah laut dan wilayah daratan. Sebagai wilayah yang strategis dan potensial, ruang wilayah pesisir merupakan suatu kawasan peruntukan bagi berbagai aktivitas manusia baik pemanfaatan sumber daya alam secara langsung, kegiatan industri, ekonomi, sosial, dan budaya.

Wlayah pesisir erat kaitannya dengan proses dinamika laut dan sistem sungai yang bermuara diwilayah itu.Angin, gelombang, arus, dan pasang surut adalah kondisi alam atmosfir dan laut yang senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu dan terus beraksi di sepanjang pantai. Adanya sungai yang bermuara kepantai, memberikan kontribusi debit dan sedimen kelaut. Saling berinteraksinya komponen-komponen tersebut sepanjang tahun memberi konstribusi terhadap perubahan sepanjang bentang lahan wilayah pesisir.

Perubahan bentang lahan pantai yang sering dijumpai adalah kejadian mundurnya garis pantai ke darat dikenal dengan abrasi, dan kejadian bertambahnya daratan ke laut atau pendangkalan dasar laut oleh sedimen dikenal dengan sedimentasi. Kejadian abrasi dan sedimentasi tergantung kepada bagaimana pengaruh komponen diatas terhadap tepi pantai setiap waktu. Untuk itu, dalam mengidentifikasi daerah potensi abrasi dan sedimen maka diperlukan pengkajian terhadap komponen-komponen dinamika atmosfir, laut, dan daratan. Disamping melakukan peninjauan terhadap wilayah pesisir secara langsung.

PEMBAHASAN

Sedimen adalah hasil dari proses pengendapan bahan-bahan di alam yang biasanya dipengaruhi oleh lingkungan dan transportasinya. Kecepatan pengendapan suatu bahan tergantung dari ukuran dan beratnya, sehingga umumnya bahan-bahan yang kasar terlebih dahulu terendapkan menyusul bahan yang halus.

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang besifat merusak, biasa juga disebut erosi pantai,

Page 2: Artikel

Suatu pantai yang panjang dapat terjadi beberapa sirkulasi sel, yang tergantung pada kondisi topografi di daerah tersebut, komponen-komponen dari sirkulasi sel adalah angkutan massa air kearah darat yang terjadi pada waktu gelombang pecah, arus sejajar pantai, dan rip current. Rip current ini mempunyai kecepatan yang sangat besar sehingga dapat menyebabkan terbawanya sedimen pantai ( Triatmojo, 1999).

Dalam perencanaan bangunan pelindung pantai, pengetahuan tentang pasang surut sangat penting didalam menentukan dimensi bangunan. Elevasi puncak bangunan didasarkan pada elevasi muka air pasang, sedang kedalaman alur dan perairan berdasar muka air surut. Oleh karena itu, perlu diketahui pengertian dari pasang surut itu sendiri.

Pasang surut adalah perubahan ketinggian muka air laut karena gerak gravitasi bulan dan matahari dan benda langit lain pada perputaran bumi. Air pada bagian ujung pantai yang berbatasan dengan lautan tidak pernah diam pada suatu ketinggian yang tetap, tetapi selalu bergerak naik dan turun sesuai dengan siklus pasang. Permukaan laut perlahan-lahan naik sampai pada ketinggian maksimum, dikenal dengan istilah pasang tinggi setelah itu kemudian turun sampai pada ketinggian minimum yang disebut pasang rendah, dari sini permukaan air laut mulai bergerak lagi. Perbedaan ketinggian antara pasang tinggi dan pasang rendah dikenal dengan istilah tidal range.

Pasang surut utamanya dibangkitkan oleh adanya gaya tarik menarik antara dua tenaga yang terjadi di lautan, berasal dari gaya sentrifugal yang disebabkan oleh perputaran bumi pada sumbunya dan gaya gravitasi yang berasal dari bulan. Gaya sentrifugal adalah suatu tenaga yang didesak kearah luar dari pusat bumi.

Pasangan matahari-bumi akan menghasilkan fenomena pasang surut yang mirip dengan fenomena yang diakibatkan oleh pasang bumi-bulan. Perbedaan utama adalah gaya penggerak pasang surut yang disebabkan oleh matahari hanya sebesar separuh kekuatan yang disebabkan oleh bulan, hal ini disebabkan oleh jarak bumi-bulan yang lebih dekat dibanding jarak bumi-matahari.

ANALISIS

Struktur tepi pantai seperti Sea Walls, revetment, dan tanggul banjir digunakan untuk melindungi perumahan dan fungsi-fungsi yang lain dan erosi musiman, hantaman gelombang atau banjir akibat peristiwa-peristiwa ekstrim. Erosi pantai secara struktural dapat dihentikan sementara, meskipun demikian erosi akan terus berlanjut didepan struktur karena tingkat angkutan sedimen bersih pada zone gelombang pecah tidak berubah, hal ini akan menghasilkan proses pengerusan yang terus berlanjut didepan struktur dan secara langsung menunjukkan ancaman terbesar pada struktur tepi pantai. Pada garis pantai yang tererosi adalah ketidak stabilan akibat gerusan dan kerusakan pada struktur

Page 3: Artikel

Pada tahap desain fungsional, tujuan dan lokasi struktur yang direncanakan ditentukan berdasarkan penilaian permasalahan yang ada dan kondisi hidroulik dan morfologi. Pedoman-pedoman utama dalam melakukan desain struktur adalah sebagai berikut :

1. Ketinggian dan lebar puncak : Desain elevasi muka air tinggi dikombinasikan dengan rayapan

gelombang dan besarnya limpasan gelombang menentukan ketinggian puncak struktur yang

dibutuhkan.

2. Kemiringan bagian luar, tebal, dan jumlah lapisan : Lapisan pelindung yang dibutuhkan

(tembok dari gundukan batu atau beton pelindung).

3. Kemiringan bagian dalam : perlindungan kemiringan bagian dalam hendaknya didesain

Berdasarkan limpasan gelombang yang diperkirakan.

4. Geotextile, lapisan penyaring pada struktur: Struktur tepi pantai berupa lapisan kerikil.

5. Struktur kaki : Struktur kaki hendaknya dibangun cukup dalam untuk mencegah ketidak

stabilan karena gerusan setempat. Dasar pasir pada bagian depan struktur diutamakan tidak

mengalami proses gerusan yang signifikan.

Dari karakteristik pantai berlumpur dan berpasir yang ada dilakukan pemilihan struktur pengaman pantai yang benar-benar sesuai kondisi lapangan. Pemilihan ini didasarkan atas karakteristik pantai sebagai berikut :

a. Tidak ada arus sejajar pantai (Litoral Drift) yang ada di pantai.

b. Tidak ada perpindahan sedimen.

c. Kondisi gelombang antara 0,13 – 2,2 meter.

d. Gelombang yang terjadi merupakan ombak penjalaran.

Karena kondisi pantai tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa erosi yang terjadi adalah sebagai akibat gelombang, sehingga pengamanan pantai untuk menanggulangi laju sedimen (Groin dan Break Water) tidak bisa dipakai, sehingga untuk melindungi daratan dari pengaruh ombak yang mengakibatkan erosi pantai, dipilih struktur tembok laut.

Tembol laut adalah jenis konstruksi pengaman pantai yang ditempatkan sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai, membatasi secara langsung bidang daratan dengan air laut .

Page 4: Artikel

Tembok laut dibuat masif pada kondisi pantai yang mengalami kerusakan dan usaha penanggulangan yang dilakukan bertujuan mempertahankan garis pantai pada kondisi yang ada tanpa adanya pengisian pasir. Tembok laut dipergunakan pada pantai yang tererosi bukan akibat adanya angkutan sedimen menyusur pantai.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan tembok laut antara lain :

Erosi dikaki tembok akibat arus balik pada proses refleks gelombang;Abrasi dibadan tembok akibat hempasan gelombang yang mebawa material halus dan material kasar;Erosi pantai dibagian hilir tembok akibat adanya perubahan fenomena gelombang;Aliran air dibelakang tembok akibat adanya limpasan gelombang lewat mercu tembok atau aliran air hujan yang menyebabkan terjadinya lubang dibelakang tembok;Lepasnya batu tembok laut dari pasangan batu.Miringnya tembok akibat tekanan tanah;Turunnya tembok laut yang disebabkan kecilnya daya dukung tanah pondasi.

Untuk mencegah rusaknya tembok akibat erosi dihilir tembok, tembok harus diperpanjang membentuk sayap masuk ke tebing pantai. Untuk meningkatkan daya dukung tanah maka dibawah tembok dapat dipasang cerucuk-cerucuk dari kayu atau bambu sepanjang tembok laut harus dipertimbangkan stabilitas terhadap gaya gelombang dan tekanan tanah dibelakang tembok. Jenis-jenis tembok laut adalah Concrete Curved-Face Seawall, Concrete combination stepped and Curved Face seawall, Concrete Stepped-Face seawall, Rubble-mound seawall, concrete Revetment, Quarry Stone Revetment, dan Interloching concrete-Block Revetment.

Page 5: Artikel

KESIMPULAN

1. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan struktur perlindungan pantai adalah

sebagai berikut :

a. Kondisi hidro-oseanograft : Batimetri, gelombang, pasut, dan arus.

b. Kondisi geoteknik tapak struktur.

c. Sumber material yang tersedia.

d. Kemudahan pelaksanaan konstruksi.

e. Alokasi dana yang tersedia.

2. Proses desain penampang bangunan pantai adalah sebagai berikut :

a. Persiapan data-data kondisi desain.

b. Penentuan penampang bangunan pantai.

c. Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya eksternal yang bekerja.

d. Desain komponen pelindung.

3. Permukaan bangunan dapat berbentuk sisi tegak, miring, lengkung, atau bertangga.

Sisi miring dan kasar dapat menghancurkan dan menyerap energy gelombang, mengurangi

kenaikan gelombang, limpasan gelombang dan erosi dasar. Bangunan dengan sisi lengkung

konkaf adalah yang paling efektif untuk mengurangi limpasan gelombang. Apabila puncak

bangunan digunakan untuk jalan atau maksud yang lain, bentuk ini merupakan yang paling

baik untuk perlindungan puncak bangunan.