9
SUNSCREEN ACTIVITY OF BANDOTAN HERBS ROOTS EXTRACT (AGERATUM CONYZOIDES L.) Meilisa Athiyah 1 , Islamudin Ahmad 1 , Laode Rijai 1 1 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Email: [email protected] ABSTRACT A research has been done with title “Sunscreen Activity of Bandotan Herb Roots Extract (Ageratum conyzoides L.)”. The research aims to know sunscreen activity with percentage transmission of erythema and pigmentation parameters as in vitro. In vitro testing using UV-Vis spectrophotometry method at λ 292,5-372,5 nm. The test results showed that the methanol extract and ethyl acetate fraction of bandotan herb roots activity as active sunscreen ingredients which the methanol extract of the bandotan roots herbs at a concentration of 200 to 800 ppm has sunscreen category as fast tanning, suntan standard, extra protection, and sunblock. Meanwhile sunscreen activity profile in ethyl acetate fraction of bandotan herb roots at a concentration of 50 to 200 ppm has sunscreen category as fast tanning, suntan standard, extra protection, and sunblock. Keywords: Bandotan (Ageratum conyzoides L.), Sunscreen, Sunblock, Extra protection, Suntan standard, Fast tanning.

Artikel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel

Citation preview

Page 1: Artikel

SUNSCREEN ACTIVITY OF BANDOTAN HERBS ROOTS EXTRACT (AGERATUM CONYZOIDES L.)

Meilisa Athiyah1, Islamudin Ahmad1, Laode Rijai1

1Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur

Email: [email protected]

ABSTRACT

A research has been done with title “Sunscreen Activity of Bandotan Herb Roots Extract (Ageratum conyzoides L.)”. The research aims to know sunscreen activity with percentage transmission of erythema and pigmentation parameters as in vitro. In vitro testing using UV-Vis spectrophotometry method at λ 292,5-372,5 nm. The test results showed that the methanol extract and ethyl acetate fraction of bandotan herb roots activity as active sunscreen ingredients which the methanol extract of the bandotan roots herbs at a concentration of 200 to 800 ppm has sunscreen category as fast tanning, suntan standard, extra protection, and sunblock. Meanwhile sunscreen activity profile in ethyl acetate fraction of bandotan herb roots at a concentration of 50 to 200 ppm has sunscreen category as fast tanning, suntan standard, extra protection, and sunblock.

Keywords: Bandotan (Ageratum conyzoides L.), Sunscreen, Sunblock, Extra protection, Suntan standard, Fast tanning.

Page 2: Artikel

AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK AKAR HERBA BANDOTAN (AGERATUM CONYZOIDES L.)

Meilisa Athiyah1, Islamudin Ahmad1, Laode Rijai1

1Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur

Email: [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Akar Herba Bandotan (Ageratum conyzoides L.)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dengan parameter persentase transmisi eritema dan transmisi pigmentasi secara in vitro. Pengujian in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada λ 292,5-372,5 nm. Hasil uji menujukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi etil asetat akar herba bandotan beraktivitas sebagai bahan aktif tabir surya dimana pada ekstrak metanol akar herba bandotan pada konsentrasi 200-800 ppm memiliki kategori sebagai fast tanning, suntan standard, proteksi ekstra, dan sunblock. Sedangkan profil aktivitas tabir surya pada fraksi etil asetat akar herba bandotan pada konsentrasi 50-200 ppm memiliki kategori sebagai fast tanning, suntan standard, proteksi ekstra, dan sunblock.

Kata kunci: Bandotan (Ageratum conyzoides L.), Tabir surya, Sunblock, Proteksi ekstra, Suntan standard, Fast tanning.

PENDAHULUANKecenderungan gaya hidup back to nature sekarang ini membuat

pengobatan tradisional semakin meningkat pemakaiannya. Kecenderungan ini didasari oleh beberapa alasan, diantaranya harga obat-obatan modern yang semakin mahal dan efek samping yang berbahaya menyebabkan masyarakat mulai mencari alternatif pengobatan yang murah, efektif, minim efek samping dan mudah didapatkan.

Berdasarkan empiris bagian akar herba bandotan (A. conyzoides L.) sering dijadikan bahan ramuan bedak dingin yang dicampur dengan beras. Bedak dingin ini biasanya digunakan wanita untuk memutihkan kulit atau mencegah paparan terik sinar matahari di siang hari. Jumlah radiasi sinar matahari yang sampai ke bumi sangat berlimpah dikarenakan Indonesia memiliki daerah yang tropis. Radiasi ultra violet pada panjang gelombang antara 290–320 nm (daerah UV B) menimbulkan kerusakan pada kulit, diantaranya eritema (pemerahan kulit). Sedangkan pada derah UV A (diatas 320 nm) menyebabkan penuaan kulit [1]. Dengan kata lain, bedak dingin ini merupakan produk tabir surya tradisional Kalimantan.

Menurut Dalimartha [2] akar herba bandotan mengandung kumarin. Kumarin diproduksi oleh tanaman sebagai mekanisme perlindungan terhadap dosis tinggi cahaya matahari. Sehingga, kumarin dibuat menjadi sediaan tabir

Page 3: Artikel

surya dan kosmetik [3]. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian dasar untuk mengetahui aktivitas tabir surya dari akar herba bandotan. Uji aktivitas awal dari bahan tabir surya dapat dilakukan secara in vitro dengan menggunakan metode pengukuran % transmisi eritema dan % transmisi pigmentasi secara spektrofotometri [4].

METODE PENELITIANBahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah simplisia akar herba bandotan, aquades, pelarut metanol, dan etil asetat.

PeralatanPeralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, rotary

evaporator, spektrofotometer UV-Vis Double Beam Dynamica Halo DB-20S, timbangan analitik, cawan porselin, peralatan gelas.

Prosedur Penelitian1. Penyiapan sampel

Akar herba bandotan yang telah dicuci bersih, dirajang dan dikering anginkan. Simplisia kering lalu dimasukkan ke dalam bejana maserasi, lalu direndam dengan metanol sampai semua simplisia terendam dan didiamkan selama 4 hari sambil sesekali diaduk, kemudian filtrat disaring. Residu direndam kembali dengan metanol dan dibiarkan selama 3 hari dan disaring kembali, lalu filtrat yang terkumpul dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental, yang selanjutnya di kering anginkan hingga diperoleh ekstrak metanol. Ekstrak metanol kemudian difraksinasi dengan cara dilarutkan dalam 100 mL aquades, dimasukkan ke dalam labu pisah dan ditambahkan dengan pelarut etil asetat sebanyak 25 mL kemudian di gojog. Setelah tampak pemisahan, lapisan bawah di keluarkan (larut air) dan lapisan atas (fraksi etil asetat) dikeluarkan dan diuapkan pelarutnya. Kemudian lapisan bawah (larut air) ditambahkan dengan pelarut etil asetat 25 mL kembali dan digojog hingga lapisan atas tetap bening. Hal ini dilakukan sampai bening berulang kali hingga diperoleh fraksi etil asetat.

Ekstrak metanol dan fraksi etil asetat akar herba bandotan dibuat dalam konsentrasi 1000 ppm sebanyak 100 mL sebagai larutan stok, kemudian masing-masing larutan stok dibuat ke dalam beberapa variasi konsentrasi. Konsentrasi ekstrak metanol yaitu 150, 200, 250, 300, 350, 450, 500, 550, 600, 650, 700, 750, dan 800 ppm. Sedangkan konsentrasi fraksi etil asetat akar herba bandotan yaitu 25, 50, 75, 100, 150, dan 200 ppm.2. Menentukan %Transmisi eritema (%Te) dan %Transmisi pigmentasi

(%Tp)Selanjutnya masing-masing konsentrasi ekstrak metanol dan fraksi etil asetat

diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 292,5-372,5 nm dengan interval 5 nm. Masing-masing konsentrasi diukur dengan replikasi sebanyak 3 kali. Setelah diperoleh nilai

Page 4: Artikel

absorbansi (A), maka dapat dilakukan perhitungan tansmisi (T) dengan menggunakan rumus :

A = - log TAktivitas tabir surya dapat dilakukan dengan metode penentuan % transmisi

eritema (%Te) dan % transmisi pigmentasi (%Tp) dihitung dengan menggunakan rumus [5]:

%Transmisi eritema = =

%Transmisi pigmentasi = =

Keterangan : Ee = Banyaknya fluks eritema yang diteruskan oleh tabir suryaEp = Banyaknya fluks pigmentasi yang diteruskan oleh tabir surya T = TransmisiFe = Fluks eritema yang nilainya pada panjang gelombang tertentuFp = Fluks pigmentasi yang nilainya pada panjang gelombang tertentu

3. Penilaian Aktivitas Tabir Surya Berdasarkan hasil %Te dan %Tp yang diperoleh kemudian dikategorikan

keefektivitasan aktivitas tabir surya berdasarkan Tabel 1.

Tabel 1. Kategori Penilaian Aktivitas Tabir Surya[5]

Kategori% Transmisi

Eritema PigmentasiSunblock <1% 3-40%

Proteksi ekstra 1-6% 42-86%Suntan standard 6-12% 45-86%

Fast tanning 10-18% 45-86%

HASIL DAN PEMBAHASANAktivitas tabir surya adalah kemampuan bahan menghasilkan absorbansi

pada sinar UV panjang gelombang UVA (322,5-372,5 nm) penyebab terjadinya pigmentasi dan UVB (292,5-337,5 nm) penyebab terjadinya eritema. Dari nilai serapan (A) yang diperoleh, selanjutnya ditentukan nilai transmisi (T) dengan menggunakan rumus A = -log T, dimana transmisi dikali 100 sehingga diperoleh persentase sinar yang diteruskan oleh sediaan tabir surya.

Banyaknya fluks eritema yang diteruskan (Ee) yaitu jumlah energi sinar ultraviolet penyebab eritema pada panjang gelombang 292,5-337,5 nm. Banyaknya fluks eritema yang diteruskan didapat dari hasil perkalian masing-masing nilai transmisi (T) dengan fluks eritema (Fe) yang tersaji dalam tabel nilai fluks eritema Balsam dan Sagarin [5]. Sedangkan Banyaknya fluks pigmentasi yang diteruskan (Ep) merupakan jumlah energi sinar ultraviolet penyebab pigmentasi pada panjang gelombang 292,5-372,5 nm yang diteruskan oleh tabir surya. Banyaknya fluks pigmentasi yang diteruskan didapat dari hasil perkalian masing-masing nilai transmisi (T) dengan fluks pigmentasi (Fp) yang tersaji

Page 5: Artikel

dalam tabel nilai fluks pigmentasi Balsam dan Sagarin [5]. Sehingga, diperoleh jumlah energi sinar ultraviolet penyebab eritema (%Te) adalah penjumlahan hasil perkalian transmisi dengan fluks eritema dibagi dengan jumlah energi fluks eritema (∑Fe). Sedangkan jumlah energi sinar ultraviolet penyebab pigmentasi (%Tp) adalah penjumlahan hasil perkalian transmisi dengan fluks pigmentasi dibagi dengan jumlah energi fluks pigmentasi (∑Fp) pada panjang gelombang 292,5-372,5 nm.

Hasil yang diperoleh bahwa ektrak metanol akar herba bandotan terbukti beraktivitas sebagai tabir surya pada konsentrasi 200-800 ppm, sedangkan fraksi etil asetat akar herba bandotan beraktivitas sebagai tabir surya pada konsentrasi 50-200 ppm. Aktivitas tabir surya ini terbagi dalam 4 kategori profil aktivitas tabir surya yaitu sunblock, proteksi ekstra, suntan standard, dan fast tanning.

Tabel 2. Hasil Aktivitas Tabir Surya Akar Herba Bandotan dalam Persentase Transmisi Eritema dan Pigmentasi

Konsentrasi (ppm) %Te %Tp KategoriEkstrak Metanol Akar Herba Bandotan

150 23,7114 17,2260 -200 15,2553 9,4732 Fast tanning250 10,9010 5,8294 Fast tanning-Suntan standard300 7,4040 3,1955 Suntan standard350 5,1386 1,7181 Proteksi ekstra400 3,7369 0,9791 Proteksi ekstra450 3,1247 0,6873 Proteksi ekstra500 2,4729 0,4461 Proteksi ekstra550 1,8637 0,2526 Proteksi ekstra600 1,5736 0,1892 Proteksi ekstra650 1,4146 0,1736 Proteksi ekstra700 1,2062 0,1545 Proteksi ekstra750 1,0115 0,1432 Proteksi ekstra800 0,8901 0,1371 Sunblock

Fraksi Etil Asetat Akar Herba Bandotan25 35,7681 30,5854 -50 14,4764 9,5401 Fast tanning75 6,5273 2,9360 Suntan standard100 4,1917 1,3611 Proteksi ekstra150 1,7317 0,2544 Proteksi ekstra200 0,8575 0,1364 Sunblock

1. Aktivitas Tabir Surya Kategori Sunblock Kategori sunblock berkisar <1 % untuk %Te dan 3-40% untuk %Tp artinya

mampu memproteksi secara total kulit yang sangat sensitif terhadap sinar UV A dan UV B [6]. Oleh karena itu sunblock menghalangi paparan sinar UV ke dalam kulit sehingga melindungi dari terjadinya eritema dan pigmentasi. Menurut Wilkinson dan Moore [4] sunblock memberikan perlindungan maksimum dalam

Page 6: Artikel

bentuk penghalang secara fisik. Kategori sunblock pada ekstrak metanol akar herba bandotan diperoleh pada konsentrasi 800 ppm dan pada fraksi etil asetat pada konsentrasi 200 ppm. 2. Aktivitas Tabir Surya Kategori Proteksi Ekstra

Kategori proteksi ekstra berkisar 1-6 % untuk %Te dan 42-86% artinya kemampuan sampel untuk memproteksi kulit yang sensitif dengan cara mengabsorbsi 95% atau lebih radiasi sinar UV pada panjang gelombang 290-320 nm [4]. Sehingga melindungi kulit dari paparan sinar UV B penyebab eritema kulit. Kategori proteksi ekstra pada ekstrak metanol akar herba bandotan diperoleh pada konsentrasi 300-750 ppm dan pada fraksi etil asetat pada konsentrasi 100-150 ppm.3. Aktivitas Tabir Surya Kategori Suntan Standard

Kategori suntan standard berkisar 6-12% untuk %Te dan 45-86% untuk %Tp artinya digunakan pada kulit normal atau yang tidak sensitif dengan menyerap sebagian besar sinar UVB dan menyerap sedikit sinar UV A [6]. Menurut Wilkinson dan Moore [4] suntan standard mengandung bahan yang disebut tabir surya yang mengabsorbsi sedikitnya 85% radiasi sinar UV pada panjang gelombang 290-320 mn tetapi meneruskan sinar UV pada panjang gelombang yang lebih besar dari 320 nm dan menghasilkan kulit coklat ringan yang bersifat sementara. Bahan kategori ini akan menghasilkan eritema tanpa adanya rasa sakit. Kategori suntan standard pada ekstrak metanol akar herba bandotan diperoleh pada konsentrasi 200-250 ppm dan pada fraksi etil asetat pada konsentrasi 75 ppm. Konsentrasi 200 ppm pada ekstrak metanol ini juga berpotensi sebagai fast tanning.4. Aktivitas Tabir Surya Kategori Fast Tanning

Kategori fast tanning berkisar 10-18% untuk %Te dan 45-86% untuk %Tp artinya mampu memiliki aktivitas tabir surya terendah dari ketiga kategori sebelumnya dikarenakan pada kategori ini kemampuan menyerap sinar UV sampel sedikit. Menurut Cumpelik [6] fast tanning mampu meneruskan sebesar 15% sinar UV B penyebab eritema. Syarat tanning ialah harus mampu memberikan transmisi penuh pada rentang panjang gelombang 300-400 nm untuk memberikan efek terhadap penggelapan maksimum pada kulit [4]. Kategori fast tanning pada ekstrak metanol akar herba bandotan diperoleh pada konsentrasi 200-250 ppm dan pada fraksi etil asetat pada konsentrasi 50 ppm.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

ekstrak metanol akar herba bandotan beraktivitas tabir surya yang dibuktikan dengan diperolehnya persentase transmisi eritema yang memenuhi syarat kategori sebagai fast tanning, suntan standard, proteksi ekstra, dan sunblock. Sedangkan untuk persentase transmisi pigmentasinya diperoleh memenuhi syarat kategori sebagai sunblock.

Page 7: Artikel

DAFTAR PUSTAKA1. Lowe, J, Nicholas and N. A. Shaath. 1997. Sunscreens: Developtment,

Evaluation, and Regulatory Aspert. Marcel Dekker Inc.: New York.2. Dalimartha, Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Trubus

Agriwidya: Jakarta.3. Heinrich, Michael. 2009. Farmakognosi dan Fitoterapi. EGC: Jakarta.4. Wilkinson, J.B dan Moore R. J.. 1982. Harry’s Cos-meticology, 7th Edition.

Chemical Publishing: New York.5. Balsam and Sagarin. 1972. Cosmetiscs Science and Technology. Wiley

Interscience. London.6. Cumpelik BS. 1972. Analitical Procedures and Evaluation of Sunscreen.

Journal of Cosmetics Chemist., 23:333-345.