3
Kebudayaan Lokal dan Ekonomi Kerakyatan Menuju AEC 2015 Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam suku bangsa dan ras. Maka tidak heran jika negara ini mempunyai banyak budaya yang tercipta karena perbedaan wilayah tersebut. Desa sebagai elemen terkecil suatu negara yang sarat akan tradisi dan budaya warisan nenek moyang, jika kita lihat sekarang ini justru semakin terkikis dengan mulai masuknya berbagai pengaruh budaya barat ke tengah-tengah masyarakat. Lantas apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor utama penyebab mundurnya tradisi dan budaya asli Indonesia adalah faktor ekonomi. Seperti yang kita ketahui, tujuan utama seseorang maupun kelompok adalah meningkatkan taraf hidupnya, baik itu diperoleh dari bekerja sebagai petani, karyawan, pengusaha maupun seniman. Namun, apabila usaha untuk meningkatkan taraf hidup tersebut tidak bisa memenuhi atau menopang kebutuhan hidupnya, maka tidak menutup kemungkinan kegiatan tersebut akan ditinggalkan. Hal semacam itulah yang banyak dialami oleh kebanyakan masyarakat lokal di pedesaan saat ini, yang membuat mereka meninggalkan tradisi leluhur dan nenek moyang mereka. Sungguh ironi perkembangan budaya di tanah air kita, pemuda yang seharusnya mengetahui dan melestarikan budaya sendiri justru bersikap acuh tak acuh terhadap budaya tersebut. Sebagian dari mereka justru lebih tertarik terhadap budaya-budaya negara asing, bagi mereka budaya negara asing lebih menarik dan bebas dibandingkan dengan budaya sendiri yang sarat akan aturan dan

Artikel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kebudayaan Lokal dan Ekonomi Kerakyatan Menuju AEC 2015

Citation preview

Page 1: Artikel

Kebudayaan Lokal dan Ekonomi Kerakyatan Menuju AEC 2015Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam suku bangsa

dan ras. Maka tidak heran jika negara ini mempunyai banyak budaya yang tercipta

karena perbedaan wilayah tersebut. Desa sebagai elemen terkecil suatu negara yang

sarat akan tradisi dan budaya warisan nenek moyang, jika kita lihat sekarang ini justru

semakin terkikis dengan mulai masuknya berbagai pengaruh budaya barat ke tengah-

tengah masyarakat. Lantas apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Tak bisa

dipungkiri, salah satu faktor utama penyebab mundurnya tradisi dan budaya asli

Indonesia adalah faktor ekonomi. Seperti yang kita ketahui, tujuan utama seseorang

maupun kelompok adalah meningkatkan taraf hidupnya, baik itu diperoleh dari bekerja

sebagai petani, karyawan, pengusaha maupun seniman. Namun, apabila usaha untuk

meningkatkan taraf hidup tersebut tidak bisa memenuhi atau menopang kebutuhan

hidupnya, maka tidak menutup kemungkinan kegiatan tersebut akan ditinggalkan. Hal

semacam itulah yang banyak dialami oleh kebanyakan masyarakat lokal di pedesaan

saat ini, yang membuat mereka meninggalkan tradisi leluhur dan nenek moyang

mereka.

Sungguh ironi perkembangan budaya di tanah air kita, pemuda yang seharusnya

mengetahui dan melestarikan budaya sendiri justru bersikap acuh tak acuh terhadap

budaya tersebut. Sebagian dari mereka justru lebih tertarik terhadap budaya-budaya

negara asing, bagi mereka budaya negara asing lebih menarik dan bebas dibandingkan

dengan budaya sendiri yang sarat akan aturan dan pantangan. Jika

mengkonstekstualkan dengan realita, nyatanya memang kini negara kita dikondisikan

demikian. Budaya yang selama ini melekat sebagai jati diri bangsa Indonesia, justru

diakui oleh negara lain sebagai budaya mereka. Hal tersebut terjadi karena kita yang

memiliki dan yang seharusnya melestarikan tidak tahu-menahu tentang makna dan nilai

yang terkandung dari budaya, sehingga budaya yang sudah ada tidak dilestarikan

Pada akhir tahun 2015 ini, Indonesia dihadapkan dengan adanya ASEAN

Economic Community (AEC)  yang merupakan kesepakatan antara sepuluh negara

anggota ASEAN. Arus barang, jasa tenaga kerja, investasi dan modal menjadi tanpa

hambatan. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia, melihat kekuatan ekonominya

berada di peringkat 16 di dunia dan terbesar di antara negara ASEAN. Namun, disisi

Page 2: Artikel

lain juga sebagai tantangan tersendiri karena peringkat daya saing Indonesia masih

dibawah Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand. Serta peringkat kemudahan

berbisnis di Indonesia masih jauh dibawah Vietnam. (Sumber: World Economic Forum,

World Bank)

Pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Setiap daerah di

Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Apabila masyarakat setempat dapat mengolah

serta mengelola potensi yang ada dengan baik, maka masyarakat tersebut dapat lebih

produktif, sehingga dapat menghasilkan suatu produk lokal yang memiliki daya saing

tinggi terhadap pasar global. Maka penyiapan sikap terhadap industri kreatif juga perlu

ditingkatkan dalam rangka menyongsong era yang dimulai tahun 2015. Dalam hal ini

generasi penerus bangsa dituntut untuk dapat mengembangkan dirinya dan lebih

berperan aktif untuk bangsa dalam kapasitasnya sebagai insan intelektual untuk

pengembangan potensi SDM serta potensi daerahnya. Peran seni dan budaya juga

perlu dilestarikan generasi muda agar budaya yang diwariskan kepada kita tidak luntur

oleh perkembangan zaman.

Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria

Kudus bermaksud mengadakan “Festival Ekonomi & Budaya (FEB)” dengan tema

“Global Vision, Local Win to AEC 2015”, sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian

budaya dan perkembangan di bidang ekonomi. Tujuan FEB ini agar masyarakat umum

dapat mengenal dan mencintai produk lokal, dan khususnya para pelaku Unit Kegiatan

Masyarakat (UKM) dapat mengembangkan produk-produknya sehingga mampu

bersaing di pasar global. Selain itu, tujuan FEB adalah untuk membangun kesadaran

dan pola pikir pemuda serta mahasiswa terhadap kondisi bangsa dan negara Indonesia

melaui seminar nasional sehingga generasi penerus bangsa dapat lebih kritis dan

produktif, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, dan melestarikan budaya dengan

sepenuh hati.. Kami selaku panitia bermaksud mengundang Bapak untuk memberikan

materi seminar nasional dalam kegiatan FEB tersebut dengan tema

___________________, sehingga kami juga melampirkan surat undangan kepada

Bapak. Kami harap bapak berkenan untuk menghadiri dan memberikan materi pada

acara seminar nasional FEB Badan Eksekutif Mahasiswa Ekonomi.