57
SPESIFIKASI TEKNIS BINA MARGA UMUM DAN KHUSUS ASBUTON SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BERASPAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA TEKNIK Gorontalo, 12 Februari 2014

ASBUTON GORONTALO

Embed Size (px)

Citation preview

  • SPESIFIKASI TEKNIS BINA MARGA UMUM DAN KHUSUS

    ASBUTON SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BERASPAL

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGADIREKTORAT BINA TEKNIKGorontalo, 12 Februari 2014

  • Permen PU No. 35/M/PR/2006 tanggal 27 Desember 2006 Tentang Peningkatan penggunaan AsbutonSpesifikasi Teknis Bina Marga Spesifikasi Umum Tahun 2010 Revisi 2Spesifikasi Khusus/Interim

  • Jenis-jenis Produk Asbuton sebagai bahan campuran beraspal antara lain:Asbuton yang diproses (Tipe IIA) (Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revi-2) 2. Asbuton Lawele Granular/butir olahan (Pabrikan) sebagai bahan campuran beraspal panas (Spesifikasi Khusus)Asbuton Lawele Granular/butir olahan (Pabrikan) sebagai bahan Lapisan penetrasi Makadam (Spesifikasi Khusus)3.Asbuton Butur Seal (Lapis Asbuton butir utara) (Spesifikasi Khusus)

    PENDAHULUAN

  • Asbuton yang diproses atau aspal tipe II-A adalah Aspal yang dimodifikasi dengan bitumen Asbuton hasil semi ekstraksi yang masih mengadung mineral, dicampur dengan aspal minyak hingga memenuhi persyatan yang dibutukan (spesifikasi)Implementasi dalam rancangan/Design Mix Formula (DMF), mineral Asbuton yang tercampur bitumen diperhitungkan sebagai bahan pengisi menggantikan/menambahkan sebahagian bahan pengisi dalam rancangan campuran.Agar kadar aspal optimum tetap terpenuhi dalam campuran, maka harus ditambahkan aspal senilai besarnya nilai mineral yang disubtitusikan sebagai pengganti/penambah filler.

  • Asbuton granular/butir Lawele (pabrikasi), digunakan sebagai bahan pengikat campuran beraspal Panas. kadar bitumen dalam butiran Asbuton pada campuran beraspal diperhitungkan sebagai subtitusi/pengganti sebahagian fungsi aspal keras/minyak Pen 60.Aplikasi Asbuton Granular Lawele pada campuran beraspal, dicampur dengan kombinasi antara agregat, AGL dan Aspal Keras dengan komposisi, maksimum 15% Asbuton ditambah minimum 1,5 % aspal keras pen 60 dari total berat campuran (Spesifikasi Interim, 2011). CBA Asbuton ini untuk lalu lintas sedang lalu lintas rencana 10 Thn. < 6x10^6 ESA,1 Jalur

  • Asbuton Butir Lawele:Lakukan ekstraksi, mis. didapat kadar aspal 30 % maka, anggapan pertama kadar aspal = 30% x 15% = 4,5 % + 1,5 % = 6 %(maksimum)Untuk mendapatkan kadar optimum campuran lakukan tes Marshall dengan membuat variasi kebawah dan keatas, mis: 7 %, 6 %, 5 %, 4 %,Gradasi hasil ekstraksi digabungkan dengan gradsi Agregat gabungan

  • Asbuton granular/butir Lawele pabrikasi digunakan sebagai bahan pengikat (penggati aspal keras) dengan cara dihamparkan diatas agregat pokok kemudian diatas agregat pengunci dipadatkan lapis demi lapis. (digunakan untuk Lalu lintas ringan, maksimum 5 ton dengan Lalu lintas rencana < 500.000 ESA) Persyaratan :

    Tebal Lapisan (cm)Agregat Pokok (kg/m2) ukuran butir maksimumAspal cair/emulsi PreCoated (ltr/m2Asbuton Lawele Granular (Kg/m2)Agregat Pengunci Kg/m2Asbuton Lawele Granular (Kg/m2)Agregat penutup(Kg/m2)21 1/26.5125 10,3 0,0520 119 15 110 15.5105 10,3 0,0517 119 15 110 14.585 10,3 0,0513 119 15 110 1

  • PRINSIP PENGERJAAN:1 TABURKAN AGREGAT POKOK2 PADATKAN AGREGAT POKOK TDM 6-8 TON, 2-4 LINTASAN3 SEMPROTKAN ASPAL UNTUK PRE COATED4 TABURKAN ASBUTON B 50/305 TABURKAN AGREGAT PENGUNCI, TINGGA RONGGA TERISI ASBUTON 6 PADATKAN AGREGAT PENGUNCI7 SEMPROTKAN ASPAL UNTUK PRE COATED8 TABURKAN ASBUTON B 50/309 TABURKAN AGREGAT PENUTUP10 PADATKAN AGREGAT PENUTUPAgregat pokokAgregat pengunciAgregat penutupAaspal/Pre coatedAasbuton 50/30

  • Butur Seal adalah lapis tipis Asbuton B 50/30 yang dihampar diatas lapis pondasi atau diatas perkerasan beraspal lama, diperuntukkan untuk ruas-ruas jalan yang melayani LHR maksimum 400 kendaraan/hari/2arah dengan 10% kendaraan berat untuk lalu lintas rencana < 300.000 ESA.Asbuton yang digunakan adalah Asbuton B 50/30 hasil olahan (pabrikasi) dan harus memenuhi Spesifikasi Khusus.

    Diatas perkerasan lama Asbuton B 50/30 (ukuran max butir 9,5 mm) tebal diatas perkersan lama 1 0,2 Cm, 9-12 kg/m2; untuk diatas Pondasi 2 0,3 Cm, Lap.1 = 6-9 kg/m2 , lap. 2 = 9- 12 kg/m2 (dipadatkan)Lapis resap atau lapis perekat (emulsi)Lapis Pondasi . atau diatas Lapis perkerasan beraspal lama.

  • PERENCANAANCAMPURAN BERASPAL PANAS DENGAN ASBUTON

  • Campuran beaspal panas dengan Asbuton butir, kandungan bitumen Asbuton butir, dianggap bisa keluar dan sebagai subtitusi menggantikan sebahagian kadar aspal yang digunakan dalam campuran

  • Kombinasi aspal, agregat dan filler (bila perlu) yang dicampur secara panas, hangat atau dingin. Sifat-sifat mekanis campuran beraspal diperoleh dari friksi dan kohesi dari bahan-bahan pembentuknya.

    FRIKSI diperoleh dari ikatan antar butir agregat, kekuatannya tergantung pada gradasi, tekstur permukaan, bentuk butiran dan ukuran agregat maksimum yang digunakan.

    KOHESI diperoleh dari sifat-sifat aspal yang digunakan. Karena itu kinerja campuran beraspal sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat aspal dan agregat pembentuknya.

  • Lapis Aspal beton, Laston (Asphaltic Concrete, AC) untuk:

    Lapis aus (Asphalt Concrete Wearing Course, AC-WC) diameter agregat maks 19 mm, tebal nominal minimum 4 cm

    Lapis antara (Asphalt Concrete Binder Course, AC-BC) diameter agregat maks 25 mm, tebal lapis minimum 6cm

    Lapis Pondasi (Asphalt Concrete Base Course, AC-Base)diameter agregat maks 37,5 mm, tebal lapis minimum 7,5 cm

  • Lapis tipis aspal beton, Lataston (Hot Rolled Sheet, HRS) Lapis aus (Hot Rolled Sheet-Wearing Course, HRS-WC) diameter agregat maks 19 mm, tebal nominal minimum 3 cmLapis Pondasi (Hot Rolled Sheet-Base, AC Base)diameter agregat maks 19 mm, tebal nominal minimum 3,5 cmLapis tipis aspal pasir, Latasir (Sand Sheet, SS)Kelas A diameter agregat maks no.4 (4,78 mm) tebal nominal minimum 1,5 cmKelas B diameter agregat maks lolos, 9,5 mm, tebal nominal minimum2 cm

  • Tebal Nominal: Spesifikasi Teknis 2010 Revisi-2

    Diameter Agg. Max (mm)19/4.7819/9.5019.0019.00192537.5

  • Stabilitas yang cukup, lapisan beraspal harus mampu mendukung beban lalu-lintas yang melewatinya tanpa mengalami deformasi permanen dan deformasi plastis selama umur rencana.Durabilitas atau keawetan yang cukup, lapisan beraspal harus mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca dan iklim, serta gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan jalan.Kelenturan atau fleksbilitas yang cukup, lapisan beraspal harus mampu menahan lendutan akibat beban lalu-lintas dan pergerakan dari pondasi atau tanah dasar tanpa mengalami retak.

  • Cukup kedap air (impermeabilitas), lapisan beraspal cukup kedap air sehingga tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis pondasi di bawahnya.Kekesatan (skid resistance) yang cukup, lapisan permukaan beraspal harus cukup kesat terutama pada kondisi basah, sehingga tidak membahayakan pemakai jalan (kendaraan tidak tergelincir atau selip).Ketahanan terhadap kelelahan (fatique resistance), lapisan beraspal harus mampu menahan beban berulang dari beban lalu-lintas tanpa terjadi kelelahan berupa alur selama umur rencana.Kemudahan kerja (workability), yaitu lapisan beraspal harus mudah dilaksanakan, mudah dihamparkan dan dipadatkan.

  • Kualitas Aspal, aspal yang digunakan sesuai kondisi lapangan (beban lalu lintas dan temperatur lapangan).Kualitas Agregat, agregat yang digunakan memenuhi persyaratanVolumetrik Campuran yang dihampar cukup baik, VMA, VFB atau kadar aspal dan VIM sesuai dengan rancangan Lapis Resap Pengikat dan atau Lapis Perekat yang baik, kualitas dan penyemprotan yang merata dan waktu setting yang cukup

  • PEMBUATAN RANCANGAN CAMPURANBERASPAL (DMF) DENGAN ASBUTON

  • Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi-2 mempersyaratkan, sebelum penghamparan campuran beraspal, penyedia jasa harus terlebih dahulu:1.Menunjukkan semua usulan metode kerja2.Membuat rancangan campuran dan menguji campuran percobaan:a. di Laboratorium (pengujian DMF)b. di Instalasi pencampuran (AMP) danc. Penghamparan campuran percobaan3.Diawali dengan pengujian sifat-sifat bahan:a. Agregat dan pengisi (filler)b. Aspalc. Aditif

  • Pemilihan tipe Aspal & gradasi agregat campuran atau penyesuaian gradasiBuat benda uji Marshall dengan perkiraan Kadar aspal optimum. Pb. Benda uji : -1,00%; -0,50%; +1,00% dan +1,50% Persyaratan Marshall VMA, VIM, VFA, MQ, MF dan MS.Tentukan kadar aspal (KA) pada VIM antara 3%-6% (Mrshall)Buat benda uji pada kadar aspal optimum dan satu diatas dan dibawah dengan perbedaan kadar aspal 0,5% masing-masing 2 buah. Padatkan sampai mencapai kepadatan mutlak atau metode Marshall 2 x 400 tumbukanKepadatan Mutlak VIM RD syarat tentukan Kadar Aspal Optimum dgn BacharOKTidakTidakYAYAYAYABagan Alir Kegiatan Perencanaan CampuranPemilihan Tempat Row Material Kualitas dan kuantitas cukup dan memenuhi syarat

  • Lokasi Row material yang terpilih pastikan jumlan material cukup Row material harus memenuhi syarat kualitas yang dibutuhkanTersedia akses jalan menuju lokasi Tambang Jarak dari lokasi kegiatan tidak terlalu jauhAda izin pengolahan tambang C dari pemerintah.

  • Pengujian StandarNilaiNilai Setara PasirSNI 03-4428-1997Min 60 %Kadar LempungSNI 3423 : 2008Maks 1 %Angularitas (kedalaman dari permukaan

  • Bahan pengisi yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (Limestone dust Calcium Carbonate, CaCO3), kapur padam (hydrated lime), semen atau mineral yang berasal dari Asbuton yang sumbernya disetujui oleh Direksi Pekerjaaan. Jika digunakan Aspal modifikasi dari jenis Asbuton yang diproses maka bahan pengisi yang ditambahkan haruslah berasal dari mineral yang diperoleh dari Asbuton tersebut Bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan sesuai SNI 03-41-4142-1996 harus mengandung bahan yang lolos ayakan No.200 (75 micron) tidak kurang dari 75 % terhadap beratnya, kecuali untuk mineral Asbuton. Mineral Asbuton harus mengandung bahan yang lolos ayakan No. 100 (150 micron) tidak kurang dari 95% terhadap beratnya.Semua campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang ditambahkan tidak kurang dari 1% dari berat total agregat

  • 1. Jenis asbuton butir:- Lawele Granular Asphalt (LGA)- Buton Granular Asphalt (BGA)2. Jenis asbuton hasil ekstraksi:- Asbuton hasil semi ekstraksiAsbuton hasil full ekstraksi Bitumen3. Aspal yang dimodifikasi dengan Asbuton yang diproses (spesifikasi 2010 revisi-2)

  • Tentukan spesifikasi jenis campuran Pastikan hasil produksi stone crusher memenuhi fraksi agregat yang dibutuhkanGabungkan fraksi bahan agregat dengan cara Grafis, analitis atau menggunakan komputer.Sesuaikan dengan spesifikasi campuran dan gradasi agregat gabungan memenuhi persyaratan gradasi gabungan berupa amplop (spec 2010 Revisi-2)

  • Laston (AC) bergradasi kasar dapat digunakan pada daerah yang mengalami deformasi yang lebih tinggi dari biasanya seperti pada daerah pengunungan, gerbang tol atau pada dekat lampu lalu lintas.Lataston (HRS) bergradasi semi senjang sebagai pengganti Lataston bergradasi senjang dapat digunakan pada daerah dimana pasir halus yang diperlukan untuk membuat gradasi yang benar-benar senjang tidak dapat diperoleh.Untuk HRS-WC dan HRS-Base yang benar-benar senjang, paling sedikit 80% agregat lolos ayakan No.8 (2,36 mm) harus lolos ayakan No.30 (0,600 mm).

  • Bahan anti pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan kedalam campuran aspal dengan mengunakan pompa penakar (dozing pump) pada saat proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2% - 0,4 % terhadap berat aspal. Anti striping harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak boleh digunakan pada aspal modifikasi yang bermuatan positif. Bila stabilitas Marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam pada suhu 60 OC. 90% maka anti pengelupasan tidak perlu digunakan. Penyediaan aditif dibayar terpisah dari pekerjaan aspal.

  • 4. Penentuan kadar aspal optimum perkiraanPb = 0,035 a + 0,045 b + K c + FKeterangan :Pb = Perkiraan kadar aspal terhadap campuran, persen berat terhadap campurana = Persen agregat tertahan saringan 2,36 mmb = Persen agregat lolos saringan 2,36 mm dan tertahan 0,075 mmc = Persen agregat lolos saringan 0,075 mmK = 0,15 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm antara 11 -15 persen 0,18 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm antara 6 10 persen 0,20 untuk agregat lolos saringan 0,075 mm kurang dari 5 persenF = 0 2,0 persen, didasarkan pada tinggi rendahnya penyerapan agregat. Dalam keadaan data tidak ada bisa dipergunakan nilai 0,7

    Persamaan Campuran Rancangan

  • 5. Benda UjiBuat benda uji dengan minimum lima variasi kadar aspal Dua kadar aspal diatas nilai PbSatu pada kadar aspal PbDua kadar aspal dibawah nilai Pb6. Berat Jenis Maksimum CampuranLakukan pengujian berat jenis maksimum (Gmm) pada kadar aspal perkiraan (Pb) sesuai dengan (SNI 03-6893-2002).7. Pengujian MarshallLakukan pengujian dengan menggunakan alat Marshall sesuai dengan SNI 06-2489-1991

  • 8. Hitung Rongga Dalam Campuran Rongga diantara mineral agregat (VMA) Rongga dalam campuran (VIM) Rongga terisi aspal (VFB)Grafik Kadar Aspal VS parameter Marshall dan Kepadatan Mutlak Kepadatan (gr/cc) Stabilitas (kg) Kelelehan (mm) Hasil bagi Marshall (kg/mm) Rongga diantara mineral agregat (VMA) (%)Rongga dalam campuran (VIM Marshall) (%) dan VIM Kepadatan Mutlak (%) Rongga terisi aspal (VFB) (%)

  • 10. Rentang Kadar AspalPada grafik tersebut (point 9) gambarkan rentang kadar aspal yang masing-masing parameter memenuhi persyaratan spesifikasiTentukan bahwa kadar aspal rencana berada pada titik tengah dari rentang kadar aspal yang memenuhi seluruh rentang kadar aspal11 Stabilitas SisaBuat 6 buah benda uji Marshall pada kadar aspal Optimum Tiga benda uji dilakukan rendaman dalam air 60C selama 24 jam, 3 benda uji dilakukan sesuai (SNI 06-2489-1991)

  • 000000

    GRAF.MARSH

    G R A F I K P E R C O B A A N M A R S HA L L

    SPESIFIKASI ACWC1

    V I M

    VIM PRD

    VMA

    VFB

    Stabilitas

    Kelelehan

    MQ

    KADAR ASPAL OPT : 5.8 %

    GRAF.MARSH

    2.2706091631

    2.3055678608

    2.3386588638

    2.3272844482

    2.319294635

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    Kepadatan ( gr/cc )

    FORMARS

    17.3533063223

    16.5225429715

    15.7724393868

    16.6279326034

    17.3584670293

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    V M A ( % )

    49.0409580258

    59.0660661014

    70.0246344719

    72.9429612381

    76.1700638549

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    V F B ( % )

    1062.72

    1091.584

    1272.64

    1196.544

    1053.7984

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    Stabilitas ( Kgr )

    3.025

    2.8333333333

    2.8666666667

    3.15

    3.4666666667

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    Kelelehan ( mm )

    351.6360852925

    385.2497339901

    444.0004839685

    379.5158373473

    321.666887218

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    Marshall Quitient ( Kgr/mm )

    8.85411625116.2203381143

    6.76436329734.076348742

    4.7298777013.6070712437

    4.5003173648

    4.1376359638

    &A

    Page &P

    VIM Marshall

    VIM PRD

    marshall

    VIM PRD

    Kadar aspal ( % )

    V I M ( % )

    prd-1

    kadar aspal ( % )

    V I M - PRD ( % )

    6.516.56.56.51

    2.32728444822.32728444822.32728444822.32728444822.3272844482

    16.627932603416.627932603416.627932603416.627932603416.6279326034

    72.942961238172.942961238172.942961238172.942961238172.9429612381

    4.50031736484.50031736484.50031736484.50031736484.5003173648

    1196.5441196.5441196.5441196.5441196.544

    3.153.153.153.153.15

    379.5158373473379.5158373473379.5158373473379.5158373473379.5158373473

    90.492.1

    Kadar aspal ( % )

    DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

    PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRASARANA JALAN50003835.41164.623.292

    JL. RAYA TIMUR 264 KOTAK POS 2 UJUNGBERUNG Tlp.7802251-3 Tlx.28377 pppj bd Fax. 022-708052 BANDUNG 4029450004022.6977.419.548

    No. Contoh: Laston AC WCDikerjakan: Tgl. 6Juli 2003

    Aspal: Aspal Pen. 60PERCOBAAN MARSHALLDihitung:

    Agregat: Agregat Hot Bin(SNI 06-2489-1991)Diperiksa:

    Keterangan: Rencana Campuran Kerja

    K. prov. Ring :13.12

    No./Sta.abcdefghijklmnopq

    15.01190.01198.4669.4529.02.2502.49118.129.7046.4780105010503.103393.87Koreksi volumeRESUME PERCOBAAN MARSHALL

    25.01181.91187.3667.8519.52.2752.49117.198.6749.5482107610762.953653.871.005.02.27117.3549.048.851062.73.03351.6

    35.01187.31189.8670.7519.12.2872.49116.758.1951.12103135113512.804833.871.095.52.30616.5259.076.761091.62.83385.2

    2.2712.49117.358.8549.0410633.033523.871.046.02.33915.7770.024.731272.62.87444.0

    15.51209.41211.1687.9523.22.3122.47316.316.5260.0084110210582.803784.381.006.52.32716.6372.944.501196.53.15379.5

    25.51206.11209.9685.9524.02.3022.47316.666.9258.4789116811212.903874.380.967.02.31917.3676.174.141053.83.47321.7

    35.51204.71207.3684.3523.02.3032.47316.606.8558.7387114110962.803914.38

    2.3062.47316.526.7659.0710922.833854.3890.4

    16.01197.81200.1687.3512.82.3362.45515.884.8569.4797127312732.854474.8892.1

    26.01205.01206.5690.2516.32.3342.45515.944.9269.1298128612862.854514.88

    36.01204.11206.1692.9513.22.3462.45515.504.4271.4896126012602.904344.88

    2.3392.45515.774.7370.0212732.874444.88

    16.51216.61217.5695.0522.52.3282.43716.594.4573.1582107610332.903565.39

    26.51215.21216.2695.1521.12.3322.43716.464.3173.83113148314233.703855.39

    36.51210.41211.6690.2521.42.3212.43716.844.7471.8590118111342.853985.39

    2.3272.43716.634.5072.9411973.153805.39

    17.01198.31198.6682.4516.22.3212.41917.284.0576.567810239823.153125.89

    27.01220.01220.5695.3525.22.3232.41917.233.9976.86100131212603.803315.89

    37.01213.71214.6690.0524.62.3142.41917.564.3775.09739589193.452675.89

    2.3192.41917.364.1476.1710543.473225.89

    K. Aspal5.91

    Bj.bulk agr :2.610Bj.aspal :1.034Gmm :2.458Bj.eff.agr :2.691Absp.aspal :1.19

    Keterangan :* GMM ditentukan dengan cara AASHTO T - 209i = % Rongga diantara agregat*** Absorpsi aspal terhadap total agregat

    a = % aspal terhadap batuan.pada kadar aspal optimum perkiraan( 100 - b ) gBj.eff - Bj.bulk

    b = % aspal terhadap campuran.Pb = 0.035(%CA) + 0.045(%FA) + 0.18(%FF) + K100 -100 xx Bj. aspal

    c = Berat contoh kering (gr).K = 0.5 - 1 untuk laston , 2.0 - 3.0 untuk latastonBJ. bulk agregatBj.eff x Bj.bulk

    d = Berat contoh dlm keadaan jenuh (gr).** BJ Eff. Agr

    e = Berat contoh dalam air (gr).100-KA.j = Persen rongga terhadap campuran 100 - ( 100g/h )q = Kadar asapl effectif

    f = Isi contoh ( d - e ).k = Persen rongga terisi aspal 100 ( I-j ) /iabsp.aspal ( 100-b )

    g = Berat isi ( c / f )100KA.l = Pembacaan arloji stabilitasb x

    -m = Stabilitas ( l x kalibrasi proving ring ),( kg )100

    GMMBJ.aspaln = Stabilitas ( m x koreksi benda uji ), ( kg )

    h = BJ. Maksimum campuran ( teoritis )o = kelelehan ( mm )

    100p = Hasil bagi marshall ( kg/mm )

    % agregat% aspal

    +

    bj.eff.agregatBJ.aspal

    DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

    PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRASARANA JALAN50003835.41164.623.292

    JL. RAYA TIMUR 264 KOTAK POS 2 UJUNGBERUNG Tlp.7802251-3 Tlx.28377 pppj bd Fax. 022-708052 BANDUNG 4029450004022.6977.419.548

    No. Contoh: Laston AC WCDikerjakan: Tgl. 6Juli 2003

    Aspal: Aspal Pen. 60PERCOBAAN MARSHALLDihitung:

    Agregat: Agregat Hot Bin(SNI 06-2489-1991)Diperiksa:

    Keterangan: Rencana Campuran Kerja

    K. prov. Ring :13.12

    No./Sta.abcdefghijklmnopq

    Koreksi volumeRESUME PERCOBAAN MARSHALL

    Pengujian PRD1.005.00.0000.000.000.000.00.000.0

    1.095.52.31916.040.006.220.00.000.0

    1.046.02.35515.190.004.080.00.000.0

    15.51209.41211.1688.9522.22.3162.47316.156.341.006.52.34915.850.003.610.00.000.0

    25.51206.11209.9689.0520.92.3152.47316.176.370.967.00.0000.000.000.000.00.000.0

    35.51204.71207.3689.3518.02.3262.47315.795.95

    2.3192.47316.046.2290.4

    16.01197.81200.1688.3511.82.3402.45515.714.6692.1

    26.01205.01206.5695.6510.92.3592.45515.053.92

    36.01204.11206.1697.0509.12.3652.45514.823.65

    2.3552.45515.194.08

    16.51216.61217.5699.0518.52.3462.43715.943.72

    26.51215.21216.2700.1516.12.3552.43715.653.38

    36.51210.41211.6695.7515.92.3462.43715.953.72

    2.3492.43715.853.61

    K. Aspal5.91

    Bj.bulk agr :2.610Bj.aspal :1.034Gmm :2.458Bj.eff.agr :2.691Absp.aspal :1.19

    Keterangan :* GMM ditentukan dengan cara AASHTO T - 209i = % Rongga diantara agregat*** Absorpsi aspal terhadap total agregat

    a = % aspal terhadap batuan.pada kadar aspal optimum perkiraan( 100 - b ) gBj.eff - Bj.bulk

    b = % aspal terhadap campuran.Pb = 0.035(%CA) + 0.045(%FA) + 0.18(%FF) + K100 -100 xx Bj. aspal

    c = Berat contoh kering (gr).K = 0.5 - 1 untuk laston , 2.0 - 3.0 untuk latastonBJ. bulk agregatBj.eff x Bj.bulk

    d = Berat contoh dlm keadaan jenuh (gr).** BJ Eff. Agr

    e = Berat contoh dalam air (gr).100-KA.j = Persen rongga terhadap campuran 100 - ( 100g/h )q = Kadar asapl effectif

    f = Isi contoh ( d - e ).k = Persen rongga terisi aspal 100 ( I-j ) /iabsp.aspal ( 100-b )

    g = Berat isi ( c / f )100KA.l = Pembacaan arloji stabilitasb x

    -m = Stabilitas ( l x kalibrasi proving ring ),( kg )100

    GMMBJ.aspaln = Stabilitas ( m x koreksi benda uji ), ( kg )

    h = BJ. Maksimum campuran ( teoritis )o = kelelehan ( mm )

    100p = Hasil bagi marshall ( kg/mm )

    % agregat% aspal

    +

    bj.eff.agregatBJ.aspal

    1

    &A

    Page &P

    Kadar aspal ( % )

    V I M ( % )

    MBD000109F9.unknown

    MBD0020866A.unknown

  • Sheet1

    Sifat-sifat campuranRentang kadar aspal yang memenuhi

    Spesifikasi

    45678

    Kepadatan (gr/cc)

    Rongga diantara Agrgat (%)

    (VMA)

    Rongga terisi aspal (%)

    (VFB)

    Rongga dalam campuran (%)

    (VIM Marshall)

    Rongga dalam campuran (%)

    pada kepadatan mutlak

    Stabilitas (kg)

    Kelelehan (mm)

    Hasil bagi Marshall (kg/mm)

    Kadar aspal Rencana

    Rentang yang memenuhi parameter Campuran Beraspal

    Sheet2

    Sheet3

  • 12. Rumusan Campuran KerjaSetelah Design Mix Formula (DMF) disetuji Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus melakukan penghamparan percobaan paling sedikit 50 ton, untuk setiap jenis campuran diproduksi dengan AMP, dihampar dengan peralatan dan prosedur yang sesuai

    Sebelum percobaan pencampuran di instalasi Asphalt Mixing Plant (AMP), terlebih dahulu diperiksa kelaikan operasi AMP atau dengan menujukkan sertifikasi kelaikan AMP dan kelaikan, kesesuaian peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan penghaparan dan pemadatan campuran.

  • a. Kalibrasi AMPLakukan kalibrasi Cold Bins, untuk menetukan besar bukaan masing-masing pintu bin sesuai kebutuhan setiap fraksi agregatLakukan pemeriksaan ayakan yang terpasang di AMPLakukan perhitungan kebutuhan agregat untuk masing-masing Hot BinsTetapkan garis-garis petujuk sesuai kebutuhan berat material masing-masing bin, termasuk berat kebutuhan aspal di skala timbangan.

  • Kontrol semua alat pengukur temperatur yang ada pada dryer, penampung aspal dan di PugmillCatat lamanya pencampuran, hingga diperoleh campuran yang homogen dan semua agregat terselimuti aspal.Periksa temperatur campuran aspal setelah dituang ke dalam bak Dump Truck.Campuran yang ada dalam Dump Truck harus tertutup sebelum pengiriman ke lapangan untuk di hampar agar temperatur tetap terjaga. a. Kalibrasi AMP

  • Tentukan lokasi overlay (misalkan: bagi 4 segmen, 1,2,3 dan 4) Bersihkan dari kotoran/debu dengan konpressorLakukan pengukuran 8 titik elevasi pada eksisting masing-masing segmen (1,2,3 dan 4) (pengukuran awal)Lakukan penyemprotan Prime Coat/Tack Coat Atur penempatan alat; mulai dari finisher, alat pemadat besi (breakdown rolling), alat pemadat karet (intermediate rolling) dan alat pemadat roda tiga (finishing rolling)Lakukan penghamparan campuran dengan finisher Ukur ketinggian gembur hamparan campuran, 8 titik masing-masing segmen 1,2,3 dan 4 (letaknya sama pada pengukuran awal)

  • Lakukan pemadatan dengan menetapkan variasi jumlah lintasan/passing pada lokasi yang telah di tetapkan, (misalnya 12 passing pada segmen 1, 14 passing pada segmen 2 dan 16 passing pada segmen 3, 18 pada segmen 4)Lakukan pengukuran ketinggian elevasi setelah pemadatan pada masing-masing segmen 1,2 dan 3, 4 (dititik yang sama pada pengukuran gembur dan pada eksisting (pengukuran awal))Lakukan core drill dimasing- masing titik pengukaran pada segmen 1,2,3 dan 4 pada titik pengukuranCari nilai susuk dari pemadatan dan Cari nilai kepadatan masing-masing hasil core drill pada lokasi 1,2,3 dan 4. Kepadatan yang memenuhi adalah kepadatan yang sama atau lebih besar dari kepadatan DMF.

  • Mis. 12 PassingMis. 14 PassingMis. 16 PassingMis. 18 PassingTrial : 4Trial : 3Trial : 1Trial : 213. Trial Compaction

    - Uji Coba PenghamparanTrial : 1Trial : 2Trial : 3Trial : 4 Hasil Pemadatan Lapangan (Passing)12141618 Derajat Kepadatan97.00998.06398,52098,609 Spesifikasi Teknik98 % (DMF-Lab)- Jumlah Passing Direkomendasikan adalah : 14 Passing dan Tebal Gembur 6 Cm Tebal Gembur (Cm)6,105,955,935.81 Tebal padat (Cm)5.305.054,834.61 Susut setelah dipadatkan0.80,901,101,20

  • Pasing12141618Ketebalan5.305.054.834.61Kepadatan97.00998.06398.52098.61

  • Ambil contoh campuran hasil produksi AMP secukupnya (di belakang paving).Lakukan pengujian Marshall & refusal cari sifat-sifat campuran, bandingkan dengan hasil DMF, minmal 12 benda uji.Lakukan ekstrakasi dari campuran tersebut Periksa kadar aspal yang dihasilkan produk AMPPeriksa gradasi agregat, bandingkan dengan hasil DMFBila hasilnya sama atau mendekati DMF, dan masih dalam batas tolerasi seperti dipersyaratkan pada Tabel (6.3.3.(2) maka campuran dinyatakan memenuhi syarat kriteria spesifikasi.

  • Bila hasil pengujian trial mix di AMP dan uji penghamparan memenuhi semua kriteria atau dibawah kriteria DMF tetapi masih memenuhi syarat kriteria spesifikasi (2010 Revisi-2), maka hasil trial mix ini akan disahkan menjadi Job Mix Formula (JMF) atau menjadi rumusan campuran kerja (Job Standard Density) dan dijadikan dasar pembayaran pekerjaan pengaspalan.

  • *&*