Upload
kang-edi
View
104
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Pendahuluan
Penyempurnaan kurikulum merupakan salah satu bentuk inovasi di
bidang pendidikan. Pembaruan kurikulum yang wujudnya berupa
pergantian nama dari Kurikulum 1994 dan suplemennya ke Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) selanjutnya ke Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) lebih diarahkan pada penyempurnaan pengaturan pola
kegiatan belajar mengajar, pemilihan media pendidikan, penentuan pola
penilaian, dan pengelolaan kurikulum di sekolah.
Penentuan pola penilaian sebagai salah satu aspek yang diperbarui
dalam kerangka inovasi kurikulum perlu penjelasan lebih lanjut agar lebih
dipahami oleh para pengguna dan pelaksana kurikulum.
Hakikat pola penilaian yang dikembangkan dalam KTSP lebih
diarahkan pada pengukuran yang seimbang pada ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor, serta menggunakan prinsip berkesinambungan dan otentik
guna memperoleh gambaran (profiles) keutuhan prestasi dan kemajuan
belajar siswa.
Sistem penilaian dalam pendidikan meliputi
a. Penilaian Peserta Didik
· Penilaian Berbasis Kelas (Classroom-based assessment)
· Tes Kemampuan Dasar (TKD)
· Ujian Akhir Sekolah
· Ujian Akhir Nasional
· Penerimaan Siswa Baru (PSB)
b. Penilaian Sistem Pendidikan (Survey)
c. Penilaian Satuan atau Program Pendidikan (Akreditasi)
2. Penilaian Berbasis Kelas (PBK)
a. Pengertian PBK, Asesmen, dan Evaluasi
Penilaian Berbasis Kelas (Classroom-based assessment) merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang prinsip, prosedur
pelaksanaan, dan pelaporan hasil penilaian yanng terpadu dalam kegiatan
belajar mengajar yang didahului dengan pengumpulan informasi melalui
berbagai jenis pengukuran atau penilaian. PBK hanya berlaku untuk kelas
tersebut dimana pelaksanaan penilaian itu dilakukan, tidak berlaku untuk
kelas yang lain (tidak untuk generalisasi).
Penilaian dalam arti Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan,
pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa baik
perorangan maupun kelompok yang diperoleh melalui pengukuran.
Tujuannya untuk menganalisis atau menjelaskan unjuk kerja/prestasi siswa
dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait, dan mengefektifkan
penggunaan informasi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penilaian dalam arti evaluasi merupakan serangkaian kegiatan
penilaian keseluruhan program mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. Misalnya, evaluasi dari program
yang meliputi kurikulum, asesmen, pengadaan dan peningkatan guru,
manajemen pendidikan, dan reformasi pendidikan.
b. Prinsip PBK
Penilaian (asesmen) Berbasis Kelas lebih diarahkan untuk memenuhi
prinsip-pirinsip:
1. Prinsip Umum
? Valid;
? Mendidik
? Berorientasi pada kompetensi
? Adil
? objektif
? Terbuka
? Bermakna
2. Prinsip Khusus
? Jenis-jenis asesmen yang dikembangkan harus memungkinkan
adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa apa yang mereka
ketahui dan bagaimana mendemonstrasikannya.
? Setiap guru harus memiliki kemampuan dalam menyusun
pengelolaan PBK.
c. Sasaran PBK
Sasaran penilain (asesmen) berbasis kelas meliputi asesmen terhadap
proses dan hasil belajar yang ruang lingkupnya diarahkan pada pencapaian
standar kompetensi dari segi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
d. Pelaksanaan PBK
Bentuk asesmen yang dikembangkan berkaitan erat dengan teknik
asesmen seperti asesmen penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif.
Sedangkan jenis asesmennya dikembangkan berbentuk kuis, pertanyaan
lisan, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester,
ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik, dan responsi. Bentuk dan
jenis asesmen di atas dikembangkan dalam bentuk berbagai alat asesmen,
yaitu tes dan non tes.
Setiap bentuk, alat, dan jenis tes tersebut hendaknya disusun dengan
mempertimbangkan kesahihan (valid), keandalan (reliabel), ekonomis,
objektif, dan praktis.
Bagan 1. Struktur Sistem Asesmen
Kuis: digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prinsip dari pelajaran yang
lalu secara singkat, bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum
pelajaran.
Ulangan harian: dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan
kompetensi, untuk mengungkap penguasaan pemahaman, sampai evaluasi,
atau untuk mengungkap penguasaan pemakaian alat atau suatu prosedur.
Tugas individu: dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap
siswa dan dapat berupa tugas rumah. Tugas individu dipakai untuk
mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi atau untuk mengungkap
penguasaan hasil latihan dalam menggunakan alat tertentu, melakukan
prosedur tertentu
Tugas kelompok: digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok
dalam upaya pemecahan masalah. Jika mungkin kelompok siswa diminta
melakukan pengamatan atau merencanakan sesuatu proyek menggunakan
data informasi dari lapangan.
Ulangan semester : digunakan untuk menilai ketuntasan penguasaan
kompetensi pada akhir program semester. Kompetensi yang diujikan
berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkan kompetensi dasar yang
dikembangkan dalam semester yang bersangkutan. Dari aspek kognitif
untuk mengungkap mengingat sampai evaluasi. Untuk aspek psikomotor
dilakukan ujian praktik. Untuk aspek afektif dilakukan dengan
pengumpulan data/hasil pengamatan dalam kurun waktu 1 semester.
Ulangan kenaikan kelas : digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa
untuk menguasai materi dalam satu tahun ajaran. Pemilihan komptensi
ujian harus mengacu pada kompetensi dasar, berkelanjutan, memiliki nilai
aplikatif, atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain. Untuk
keterampilan psikomotor dilakukan ujian praktik. Untuk aspek afektif
dilakukan dengan pengumpulan data/hasil pengamatan dalam kurun waktu
1 semester
e. Acuan Asesmen dalam PBK
Di dalam kurikulum telah ditentukan kompetensi dan indikator yang
harus dicapai. Oleh karena itu, asesmen yang lebih tepat untuk digunakan
adalah prosedur criterion reference assessment (Penilaian Acuan Patokan -
PAP ) dengan patokan asesmen yang jelas dan eksplisit.
3. Asesmen Otentik sebagai Bentuk Pelaksanaan PBK
Model asesmen yang dikembangkan adalah asesmen yang
sesungguhnya (assessmen authentic). Maksudnya, asesmen terhadap hasil
kerja siswa saat berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang
disebut otentik. Jadi, tidak hanya pada saat siswa mengerjakan tes akhir
suatu pokok bahasan.
Menurut Grant (1990), suatu asesmen dikatakan otentik jika asesmen
itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta
didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan
pendapat tersebut, suatu asesmen dinyatakan otentik apabila asesmen itu
melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat, penting, serta
bermakna (Hart, 1994). Asesmen seperti ini terlihat sebagai aktivitas
pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta
koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Asesmen otentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan
kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987).
Asesmen otentik, yang meliputi tes tertulis (paper and pencil tes),
kinerja (performance assessment), penugasan (project assessment),
Assesmen hasil karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa
(portofolio).
1) Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
Tes tertulis merupakan bentuk asesmen yang digunakan dengan
menyajikan sejumlah pertanyaan dan menggunakan jawaban tertulis
sebagai bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman
dan sikap siswa secara perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi
dan sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau
panjang, betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner,
dan refleksi diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus
menulis jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang,
garis, gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya
pun tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula
menggunakan crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan
kemajuan teknologi, siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard
computer atau format input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
? Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
? Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan,
dan sikap siswa
? Sertifikasi
? Seleksi
? Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
? Essai
? Jawaban singkat
? Multiple choise
? Kuesioner
? Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Mata Pelajaran Outcome (indikator) Format Pertanyaan
Matematika Menafsirkan dan membandingkan informasi yang disajikan
Jawaban singkat
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
? Cloze procedure
? Peta konsep
? Essai
? Jawaban singkat
? Tulisan pengungkapan kembali
? Penyelidikan (investigation)
? Menjodohkan
? Multiple choise
? Skala Sikap
? Kuesioner
? Refleksi diri
Memilih Format Jawaban Siswa dapat dilakukan dengan memusatkan
perhatian pada jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator (outcomes).
Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban yang
mungkin, tampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk Format Jawaban yang mungkin
Menghitung, mengingat, memilih, mendefinisikan, mengidentifikasikan.
Pilihan ganda
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan, mengklasifikasikan, mengidentifikasikan, menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Jawaban singkat
Membandingkan, mengevaluasi, mengkontraskan, menerjemahkan,
mengembangkan, menganalisis, menginterpretasikan, mendiskusikan,
merencanakan.
Essai, investigasi
Contoh-contoh soal asesmen tertulis beserta kemampuan matematik yang
diukur:
· Contoh soal asesmen tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas
9 SMP.
1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
a) 12y + y = 12y2
b) (10y) (2y) = 20y
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal
berikut ini? 12m2 ( 5b + c2 )
Û 12m2 (5b) + (12m2) (c2) (sifat .... )
Û (12)(5) (m2 b) + 12m2 c2 (sifat .... )
Û (12)(5) (bm2) + 12c2 m2 (sifat .... )
Û 60bm2 + 12c2 m2
3) Bila G = {x | x2 + 1 = 0 ; x Î Bilangan Cacah}, maka G = Æ.
Mengapa ? Agar G ? Æ, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?
4) Kepala Desa Mekarsari mengungkapkan tentang mata pencaharian
penduduknya sebagai berikut. Sebanyak 58% petani, 50% buruh, dan
20% bukan petani maupun buruh. Percayakah kamu dengan
keterangan kepala desa itu?
· Contoh Asesmen Tertulis – Kemampuan koneksi untuk siswa kelas 9
SMP.
1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu
produksi makanan ringan. Pemasaran semua produksinya itu
dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna.
Irna bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy
bertugas memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas
memasarkan donat dan kue putu.
a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi donat
selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan
kuenya itu untuk dipasarkan?
b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang
(m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila
suatu kesebelasan telah melakukan 18 kali pertandingan dan
mengumpulkan skor 29,
a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah m=9, s=5,
k=15? Mengapa?
b. tentukan kemungkinan yang benar bahwa kesebelasan tersebut
menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2) Asesmen kinerja (performance)
Asesmen kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara
langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada
kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti asesmen kinerja
merupakan bentuk penilaian hasil belajar yang berorientasi pada proses.
Asesmen kinerja bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa
merencanakan pemecahan masalah, melihat dan mengamati bagaimana
siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Dalam asesmen
kinerja pada umumnya dilengkapi dengan rubrik, kartu evaluasi, dan kartu
standar sebagai kriteria asesmennya.
Keuntungan menerapkan asesmen kinerja secara formal antara lain:
? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk
melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
? instrumen asesmen dapat digunakan berkali-kali
? instrumen asesmen dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
? dengan instrumen yang sama, guru dapat membuat grafik
perkembangan siswa dari waktu ke waktu
? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi asesmen kinerja sebagai perangkat kriteria
penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses
kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang
digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3
(hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak
memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk asesmen
kinerja.
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk asesmen kinerja
Level Kriteria Khusus
3
Superior
§ Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
§ Menggunakan strategi yang sesuai
§ Perhitungannya benar
§ Penjelasannya tertulis sangat jelas
§ Diagram/tabel/gambar tepat
§ Melebihi semua permasalahan yang diinginkan2
Memuaskan
§ Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
§ Menggunakan strategi yang sesuai
§ Perhitungannya pada umumnya benar
§ Penjelasannya tertulis jelas
§ Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
§ Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
1
Cukup
Memuaskan
§ Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
§ Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
§ Perhitungannya pada umumnya benar
§ Penjelasannya tertulis cukup jelas
§ Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
§ Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
0
Tidak
Memuaskan
§ Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu konsep
§ Tidak menggunakan strategi yang sesuai
§ Perhitungannya tidak benar
§ Penjelasan tertulisnya tidak jelas
§ Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
§ Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan
Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada asesmen
kinerja jika format asesmennya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu
evaluasi dan kartu standar seperti berikut ini.
Kartu evaluasi
skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari
soal yang diberikan
Kartu standar
Skor 8: kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna
skor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna
skor 6 : kelompokmu lumayan sukses
skor 5 : kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya
kamu adalah pembicara atau pendengar yang baik.
skor ? 4: berarti kamu harus lebih siap pada tugas penilaian
selanjutnya.
3) Asesmen hasil karya (produk)
Asesmen hasil karya (produk) merupakan asesmen terhadap hasil
yang nyata dari usaha siswa yang produknya bisa berupa tulisan, gambar,
konstruksi, atau bentuk-bentuk lain yang terdokumentasi sebagai hasil tes.
Contoh Asesmen hasil karya untuk siswa SMP kelas 8.
· Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan berskala
1: 100
· Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang
keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
· Warnai dan buat sebagus mungkin sehingga orang tertarik melihatnya
seperti contoh berikut ini!
4) Asesmen tugas (proyek)
Asesmen tugas (proyek) adalah asesmen yang diberikan kepada siswa
untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang
melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi,
dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau
satu mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata
pelajaran yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Asesmen tugas (proyek) untuk siswa SMP kelas 8.
Berpencarlah setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan
beberapa kegiatan berikut ini
a) Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di sekolahmu
b) Mendata kumpulan murid-murid yang badannya tinggi di sekolahmu
c) Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d) Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan cara
mendaftar dalam suatu tabel seperti berikut ini!
Kumpulan siswa berpenampilan rapi
Kumpulan siswa berbadan tinggi
Kumpulan bunga indah
e) Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu jenis
kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f) Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat
temanmu itu?
5) Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa
kumpulan pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan
kecakapan siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang
disusun secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio memuat dan mengembangkan lima dimensi yang
mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2) refleksi,
(3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan (5)
kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek siswa
seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa, tulisan
hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data.
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah,
berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan
pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pembelajar matematika.
Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan pengajaran dan
tugas-tugas yang berhubungan. Asesmen portofolio dapat dilakukan siswa
dan guru secara bekerja sama. Caranya siswa mengumpulkan semua
pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di
antaranya:
Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh
positif dalam belajar
Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu akan
memotivasi laju belajar
Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan
menyeleksi dan memilih yang terbaik
Sebagai sarana komunikasi dan informasi yang otentik tentang
kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu sendiri.
Prosedur Porfolio
Gunakan file folder siswa untuk mengumpulkan semua pekerjaannya.
Diskusikan format portofolio yang baik pengorganisasiannya,
kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan
diri tentang mengapa setiap pekerjaan itu dimasukkan dalam
portofolio.
Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja
kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan
membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
Penilaian Portofolio
Tabel 4. Kriteria asesmen pada portofolio
Kriteria asesmenPemecahan Masalah Bahasa Penalaran logis Lain-lain· Pemahaman
masalah
· Penggunaan bermacam strategi
· Kemampuan mentransformasikan perencanaan dengan menggunakan model atau teknologi
· Analisis hasil, termsuk strategi estimasinya
· Merumuskan masalah
· Kreativitas menemukan pendekatan untuk memecahkan masalah non rutin
· Pemecahan yang praktis dan menarik
· Menggunakan simbol dan terminology yang benar
· Menulis tepat, ringkas dalam menyampaikan ide.
· Pengorganisasian tulisan dalam pekerjaan dan jurnal yang baik
· Penjelasan hasil
· Ringkasan dari topik kunci
· Merefleksikan pada ide matematika
· Meminta atau mengajukan pertanyaan
· Menyeleksi dan mengorganisasikan pekerjaan siswa secara tepat dan menunjukkan perkembangannya
· Identifikasi pola
· Membuat konjektur
· Menulis pembuktian
· Menjelaskan mengapa dan bagaimana
· Meninjau ide-ide dan prosedur
· Mengkonstruksi, memperluas, dan menerapkan ide
· Merumuskan contoh penyangkal
· Menghubungkan matematika dengan dunia nyata
· Membuat hubungan dalam matematika
· Mengembangkan sikap positif
· Nilai-nilai matematka
· Menggunakan penillian sendiri dan koreksi sendtiri terhadap pekerjaannya
· Bekerja dalam kelompok
· Menggunakan model-model atau representasi matematika yang berbeda-beda
· Interpretasi ide
· Teknologi
· Konsep dan prosedur.
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
· Portofolio kerja (working portfolios)
· Portofolio dokumen (document portfolios)
· Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases
siswa dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua
hasil kerja termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan
untuk stimulasi, buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai.
Portofolio kerja bermanfaat untuk memberikan informasi tentang
bagaimana siswa mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta
merefleksi pekerjaan dan hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun
produk yang dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa
dan orang tuanya untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam belajar secara individual,
untuk menunjukkan bahwa siswa telah mengikuti proses tertentu dan telah
mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan
informasi terbaik dari hasil kerja (artefak) siswa. Biasanya digunakan untuk
tujuan pertanggungjawaban (akuntabilitas), pameran, atau kepentingan
mempertunjukkan lainnya.
Rubriks Penskoran Portofolio
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
Level Kriteria Khusus
3
Superior
? Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol
? Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
? Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
? Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol
? Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
? Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
2
Memuaskan
? Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
? Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
? Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
? Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
? Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
1
Cukup
Memuaskan
? Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
? Kadang-kadang menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
? Kadang-kadang menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
? Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih
? Memuaskan dalam sebagian besar permintaan dan persyaratan
0
Tidak
Memuaskan
? Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah
? menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah
? Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah
? Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah
? Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Daftar Pustaka
vv