Asfiksia Tt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    1/6

     

    Dr. Rahayu Suharmadji Sp.AStaf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) Tuanku Tamusai

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    PENDAHULUAN

    Asfiksia neonatorum merupakan keadaan ga"at ayi. Akiat langsung dari as fiksia yaitu

      # hipoksia # ini merupakan penyea utama kegagalan adaptasi pada a yi aru lahir dan kegagal

    an ini akan sering erlanjut menjadi sindrom gangguan per nafasan pada hari$hari pertama setelah

    lahir. Konsekuensi fisiologis yang utama pada keadaan asfiksia adalah depresi SSP% sehingga asfik 

    sia me rupakan penyea utama kematian pada ayi aru lahir.

    &ayi$ayi dengan AP'AR skor pada menit ke *% ke+enderung mengalami kelainan saraf 

    , kali leih esar ila dianding dengan ayi dengan AP'AR skor - / pada menit yang sama.

    01 ayi dengan AP'AR skor , pada menit ke / apa ila hidup +enderung akan mengalami

    kelainan saraf sedangkan pada menit ke 0/ maka 231 meinggal dan ,1 mengalami 4 5ereral

    Palsy4.

    DIFINISI

    Asfiksia adalah suatu keadaan ayi aru lahir yang gagal ernafas se+ara spontan dan teratur 

    segera setelah lahir. Asfiksia ini perlu diedakan dengan sindrom gangguan pernapasan pada ayi

     aru lahir (RDS 6 respiratory distres syndrom) adalah gangguan pernapasan yang terjadi setelah 0

     jam pertama dari kelahiran ayi dan iasanya merupakan kelanjutan dari asfiksia juga.

    ETIOLOGI

    To"ell ( 7 ) mengajukan penggolongan penyea kegagalan pernafasan pada ayi yang

    terdiri dari 6

    1. Faktor Ibu

    $ 8ipoksia iu 6

    hal ini akan menimulkan hipoksia janin. 8ipoksia iu ini dapat terjadi karena hipo9en tilasi

    akiat pemerian oat analgetik atau anestesia lain.

    $ 'angguan aliran darah uterus6 mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyea kan

     erkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan janin.

    8al ini sering ditemukan pada keadaan 6

    a. ganguan kontraksi uterus% misalnya hipertoni% hipotoni atau tetani uterus akiat penyakit atau

    oat.

    b. 8ipotensi mendadak karena perdarahan

    c. 8ipertensi pada penyakit eklampsi dan lain$lain

    2.Faktor Plasenta

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.1

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    2/6

    Pertukaran gas antara iu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Asfiksia janin akan

    terjadi ila terdapat gangguan mendadak pada plasenta% misalnya solutio plasenta% perdarahan

     plasenta dan lain$lain.

    3. Faktor Fetus

    Kompresi umilikal akan mengakiatkan terganggunya aliran darah dalam pemuluh darah um ilikus dan menghamat pertukaran gas antara iu dan janin. 8al ini dapat ditemukan pada kea

    daan tali pusat menumung% tali pusat melilit leher dan lain$lain.

    4. Faktor Neonatus

      Depresi pusat pernapasan pada ayi aru lahir dapat terjadi karena eerapa hal% yaitu 6

    a.  pemakaian oat anestesi : analgetik yang erleihan pada iu

    b. trauma persalinan% misalnya perdarahan intrakranial

    c. kelainan kongenital ayi misalnya6 hernia diafragmatika% atresia: stenosis saluran

     pernapasan% hipoplasia paru dan lain$lain.

    PATOFISIOLOGI DAN GA!A"AN #LINIS

    Proses kelahiran selalu menimulkan asfiksia ringan yang ersifat sementara (as$%ks%a

    trans%ent )% proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat per napasaasn

    agar terjadi & 'r%(ar) *as'%n* & yang kemudian akan erlanjut dengan pernapasan ter atur. Sifat

    asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh uruk karena 4reaks% a+a'atas%& ayi dapat me ngatasinya.

    &ila terdapat gangguan : kegagalan pernapasan selama kehamilan dan persalinan% dapat me

    ngakiatkan gangguan pertukaran oksigen dan karon dioksida sehingga menimulkan erkurang

    nya oksigen dan meningkatnya karon$dioksida% diikuti dengan asidosis respiratorik. Pada tingkat

    selanjutnya akan terjadi peru ahan kardio9askuler yang diseakan eerapa keadaan

    diantaranya 6

    1. hilangnya sumer glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung

    2. terjadinya asidosis metaolik mengakiatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot

     jantung sehingga menimulkan kelemahan jantung.

    3.  pengisian udara al9eolus yang kurang adekuat nmenyeakan tetap tingginya resistensi

     pemuluh darah paru% sehingga sirkulasi darah ke paru dan ke sisytem sirkulasi tuuh

    lain mengalami gangguan.

    ;ase a"al asfiksia ditandai dengan pernapasan +epat dan dalam selama , menit (periode

    hiperpneu )% diikuti dengan apnu primer kira$kira menit dimana pada saat ini denyut jantung dan

    tekanan darah menurun. Kemudian ayi mulai ernafasas ( gasping 2 - / kali : menit selama

     eerapa menit% gasping ini semakin melemah sehingga akhirnya timul apnu sekunder.

    Pada asfiksia erat menyeakan kerusakan memran sel terutama sel SSP sehingga

    menyeakan gangguan elektrolit erakiat terjadinya hiperkalemia dan pemengkaan sel.

    Kerusakan sel otak terjadi setelah asfiksia erlangsung lama 2 - * mnenit.

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.

    0 Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.2

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    3/6

    Pada keadaan asfiksia pertolongan resusitasi harus segera dierikan se+epatnya yaitu dalam

    "aktu , - < menit pertama oleh karena pertolongan yang dieri kan dealam fase apnu primer akan

    memerikan hasil yang leih aik diandingkan ila dierikan pada fase apnu sekunder.

      =A5>A?RI@ ( 73/ ) menggamarkan se+ara skematis peruahan yang penting dalam

    tuuh selama proses asfiksia disertai huungannya dengan gamaran klinis6

    Keterangan 'amar 6

    Pada skema ini yang perlu mendapatkan perhatian yaitu 6

    ). =enurunnya tekanan oksogen darah ( Pa 0 )

    0). =eningginya tekanan 50 darah ( Pa50)

    ,). =enurunnya P8 ( akiat asidosis respiratorik dan metaolik )

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    4/6

    DABCS menggamarkan hasil penyelidikannya dalam suatu diagram yaitu6 hasil oser9asi klinis

    yang tampak pada ayi asfiksia 6

    Keterangan gamar6

    Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu ( 4primary apnoea4 ) disertai

    dengan penurunan frekuensi jantung% selanjutnya ayi akan memperlihatkan usaha ernafas

    ( 4gasping4 ) yang kemudian diikuti dengan pernapasan teratur. Pada ayi dengan asfiksia erat%

    usaha ernapas ini tidak tampak dan ayi selanjutnya erada dalam periode apnu ke$dua ( 4

    se+ondary apnoea4 ). Pada tingkat ini disamping radikardi ditemukan pula penurunan tekanan

    darah.

    PENILAIAN #LINI# 

    5ara yang dianggap paling ideal untuk menentukan derajat asfiksia% ialah penilaian klinik 

    yang diusulkan oleh IR'I@IA AP'AR ( 7*, ). Penilaian ini meliputi nilai / - - 0 untuk 

     penilaian fungsi alat 9ital yaitu "arna kulit % pernapasan% denyut jantung dan penilaian oksigenasi

    susunan saraf pusat ( SSP )% yaitu tonus otot% reflek rangsangan. Penilaian se+ara praktis dilakukan

     pada menit ke erhuungan erat dengan P8 arteri umilikalis% sedangkan pada menit ke *

     erhuungan erat dengan akiat neurologis nantinya. Apaila pada menit ke *% nilai AP'AR elum

    men+apai 3 maka ditentukan nilai pada menit ke /% *% 0/ dan seterusnya. =aksimal seorang ayi

    dapat men+apai nilai 6 / dan minimal 6 /

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.

    < Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.4

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    5/6

    Tabel APGA" 

    Tan+a N%la% ,u(la- N%la%

    1 2 1 (en%t / (en%t 1 (en%t

    ;rek"ensi Eantung Tidak ada //kali:menit

    F //kali:menit

    ?saha @afas Tidak ada >amat. Tidak  teratur 

    =enangiskuat

    Tonus tot >umpuh Ckstrimitassedikit fleksi

    'erakan aktif 

    Refleks Tidak ada 'erakansedikit

    menangis

    Barna &iru : pu+at Tuuh

    kemerahan%ekstrimitas

     iru

    Tuuh dan

    ekstrimitaskemerahan

    Total @ilai

    Atas dasar penilain klinik terseut% asfiksia neonatorum dapat diagi dalam 6

    1. I'R?S &A&G ( ayi sehat ). Skor 2 - / dalam hal ini ayi dianggap sehat dan tidak 

    memerlukan tindakan istime"a.

    2. AS;IKSIA RI@'A@ 6 nilai AP'AR 3

    3. 4 =ild moderate asfiksia 4 ( AS;IKSIA SCDA@' )6 AP'AR skor < - % pada pemeriksaan

    fisik terlihat frekuensi jantung lerih dari // per menit % tonus otot aik atau kurang%

    sianosis% refleks iritailitas tidak ada.

    4. AS;IKSIA &CRAT 6 skor AP'AR / - ,% pada pemeriksaan fisik terlihat frekuensi jantung

    kurang dari // : menit% tonus otot uruk% sianosis erat% kadang$kadang pu+at% refleks

    iritailitas tidak ada.

    TINDA#AN PADA ASFI#SIA NEONATO"UTujuan utama mengatasi asfiksia ialah untuk 6

    1. mempertahankan kelangsungan hidup ayi

    2. mematasi gejala sisa ( sekuele ) yang mungkin terjadi dikemudian hari.

    Tindakan yang dikerjakan pada ayi laHim diseut dengan 4 RCS?SITASI &AGI &AR? >A8IR64

    Se"aktu ayi lahir% tali pusat dipotong% ayi dikeringkan dengan handuk dan ditempatkan ditempat

    yang hangat samil diersihkan jalan nafasnya dengan penyedot lendir. >etakkan kepala ayi leih

    rendah dari tuuhnya agar +airan yang erada di jalan nafas dapat keluar% dilakukan dengan +epat

    tetapi erhati$hati% hindari gerakan yang kasar karena dapat menyeakan luka. Apaila ayi mulai

     ernafas% ayi diletakkan pda posisi horiHontal% sementara itu ditentukan skor AP'AR menit

    setelah lahir.

      Tergantung dari skor AP'AR menit% kita ertindak s6

    Skor APGA" 0 1 6 ayi normal% asfiksi aringan dan tidak asfiksia6

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.

    * Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.5

  • 8/17/2019 Asfiksia Tt

    6/6

    o dijaga suhu adan% jangan kedinginan

    o ditetapkan skor AP'AR pada menit ke *

    o dilakukan pemeriksaan fisik 

    o dira"at ersama iu ( ra"at gaung )

    Skor APGA" 4  6 ayi menderita asfiksia sedang6

    o dierikan rangsangan taktil% misal menepuk telapak kaki

    o  ila elum ernafas atau nafas lemah% denyut jantung F // kali : menit

    o dierikan oksigen pada mula ayi melalui sungkup% hal ini dapat merangsang trigeminus

    untuk mengadakan pernapasan

    o  ila dengan oksigen tadi setelah menit tidak ada peraikan dan denyut nadi // kali %

    dierikan 0 //1 melalui sungkup dan mengadakan tekanan dada

    o  ila dada tidak dapat ergerak teratur dan denyut jantung / kali : menit% dilakukan

    intuasi dan masase jantung dengan 0 kali tekanan setiap detik.

    Skor APGA" 3 6 ayi menderita asfiksia erat6

    8arus segera dilakuakn intuasi : pernafasan uatan dengan oksigen$//1 ( positi9e pressure ) dan

    massage jantung

    "ING#ASAN

    Asfiksia neonatorum merupakan salah satu keadaan darurat yang terpenting dalam ilmu ilmu

    kesehatan anak terutama ila penga"asan pada iu hamil ( prenatal ) tidak ada atau tidak sempurna

    Pada penelitian0 yang dilakukan pada ayi asfiksia yag dapat tertolong% ayi ini +enderung

    menderita kelainan saraf% menderita +a+at% mempunyai I yang leih rendah.

    Sedapat mungkin harus di+egah terjadinya asfiksia dan ila terjadi asfiksia harus dierikan pertolo

    ngan yang +epat dan tepat agar di dapatkan ayi tanpa +a+at aik fisik maupun mental.

    Agar resusitasi dapat dilakukan dengan aik% harus mengenal tentang6 dasar faal asfiksia%

     penilaian klinik asfiksia dan keterampilan tehnik resusitasi.

     

    #EPUSTA#AAN

    1. Roerton R5. Resus+itation and initial +are of the @e"orn. In6 =anual of neonatal

    intensi9e +are. I st edit. >ondon6 &utler J Tanner. 72.

    2. &udi Rahardjani K. Resusitasi ayi aru lahir dengan asfiksia. PI& I.Kes Anak ;K ?@DIP%

    Semarang% 7Tanner &D. Borkook for +ourse on neonatology. rientation 5ourse on

     @eonatology. Rangoon urma% 73/.

    3.Staf Pengajar ;K?I% &uku Kuliah , Ilmu Kesehatan Anak ;K?I% 72* hal6 /30 - /2

      $$  y  $$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

    $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.

     Asfiksia Neonatorum – Kuliah Tahun 2012.6