Upload
premawahini
View
71
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pleura
Citation preview
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa: Desak Gede Prema WahiniTempat Praktik: R. 27 IPD, IRNA 1NIM: 105070201131010Tgl. Praktik: 29 Des 3 Jan 14
A. IdentitasKlien
Nama:Tn. B
No. RM: 11214xxxUsia: 34 tahunTgl. Masuk: 24 Des 14Jenis kelamin:
Tgl. Pengkajian: 27 Des 14Alamat: Ds. Pandan Sari RT 16/5 Sumber informasi: Primer (klien)
Sekuder (keluarga, RM)No. telepon: 085790225xxx Nama klg. Dekat yg bisa dihubungi:
Ny. N Status pernikahan: Sudah Menikah
Agama: Islam
Status: Istri KlienSuku Jawa
Alamat: Ds. Pandan
Sari RT 16/5Pendidikan: SMK
No. telepon: -Pekerjaan: Buruh pabrik
Pendidikan: SMALama berkerja: 10 tahun
Pekerjaan: PedagangB. Status kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama: Nyeri pada dada kanan area pemasangan thorax drain dan sesak nafas2. Lama keluhan: Sesak dirasa sejak 1 bulan yang lalu sedangkan nyeri sejak pemasangan WSD.3. Kualitas keluhan: Nyeri seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul sepanjang hari dengan skala nyeri 4 dan tidak ada penyebaran nyeri. Sesak dirasakan sepanjang hari, paling sesak diarsakan pada malam hari. 4. Faktor pencetus:Sesak muncul bahkan saat tidak beraktifitas dan saat udara terasa dingin, sesak bertambah parah. Nyeri muncul saat klien mencoba menggerakkan bagian dadanya.5. Faktor pemberat:Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun.6. Upaya yg. Telah dilakukan:Klien menggunakan O2 NRBM 10 lpm serta mengurangi aktifitas atau gerakan yang dapat menimbulkan nyeri.7. Diagnosa medis:
a.Empiema Dextra
Tanggal 24 Des 14b.Pneumonia CAP + Septic Condition
Tanggal 24 Des 14c.Suspect Lung TB
Tanggal 24 Des 14dSuspect Lung Tumor
Tanggal 24 Des 14e. Hipoalbuminemia Tanggal 24 Des 14f. Suspect Ca Bronchogenic
Tanggal 25 Des 14C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Klien mengalami sesak nafas sudah sejak 1 tahun yang lalu namun sesak nafas hilang timbul dan terasa memberat sejak 1 bulan terakhir. Pada tanggal 20 Desember 2014 klien merasakan sesak hebat lalu membawanya ke RSI Masyithoh Bangil dan dirujuk ke IGD RSSA Malang pada tanggal 24 Desember 2014 dan sampai di RSSA pukul 18.00 WIB. Selama ini klien tidur dengan 2 batal. Sesak disertai batuk produktif, sputum berwarna putih kekuningan, riwayat batuk berdarah (-), edema (-), nyeri dada sebelah kanan (+) seperti ditusuk-tusuk namun tidak menyebar, demam hilang timbul (+), keringat malam (+), nafsu makn menurun. Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun. GCS : 4/5/6, kesadaran : compos mentis.Selama MRS di RSI Masyithoh Bangil klien didiagnosa suspect tumor paru berdasarkan hasil pemeriksaan cairan paru-paru dan mendapatkan terapi berupa : O2 4 lpm, nebulizer, ceftriaxone 2 x 1gr, metronidazole 3 x 500 mg, codein 3 x 20 mg, PCT 3 x 500 mg, prednisone.Selama di IGD RSSA klien mendapatkan terapi berupa : sitting position, O2 10 lpm NRBM, IVFD ND 0,9 % 20 tpm, injeksi ciprofloxacin dan levoflocaxin, lalu pindah ke ruang 27 untuk rawat inap. TTV : TD : 165/86 mmHg, Nadi : 136 x/menit, Suhu : 360C, RR : 32 x/menit.D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis&waktu): Tidak pernahb. Operasi (jenis&waktu): Tidak pernahc. Penyakit:
Kronis: DM (-), Hipertensi (-)
Akut: Tidak pernahd. Terakhir masuk RS: Klien belum pernah MRS sebelumnya.2. Alergi (obat, makanan, plester, dll) : Tidak ada alergi obat atau makanan
TipeReaksiTindakan
3. Imunisasi : Klien tidak ingat
() BCG()Hepatitis
() Polio()Campak
() DPT()
4. Kebiasaan:
JenisFrekuensiJumlahLamanya
MerokokSepanjang hari
1 pak/bungkus per hari
Berlangsung 15 tahunKopi2 kali per hari
1 gelas tiap sekali minum
Berlangsung 15 tahunAlkoholTidak konsumsi alkohol5. Obat-obatanygdigunakan : Tidak pernah konsumsi obat sebelumnya.
JenisLamanyaDosis
E. RiwayatKeluarga
Keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami sesak nafas seperti yang dialami klien. Tidak ada riwayat asma dikeluarga, namun ayah klien menderita hipertensi dan jarang memeriksakan kondisi kesehatannya ke rumah sakit. Ayah dan saudara laki-laki klien juga memiliki kebiasaan merokok baik di rumah maupun di tempat bekerja. GENOGRAM
Klien adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Sebelumnya tidak pernah ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti yang diderita klien. Ayah klien sudah meninggal 5 tahun yang lalu karena hipertensi. Klien tinggal serumah dengan istri dan ketiga anaknya. F. Riwayat Lingkungan
JenisRumahPekerjaan
KebersihanCukup bersih
Cukup bersih Bahaya kecelakaanTidak ada
Ada karena bekerja di pabrik PolusiTidak ada
Ada polusi udara dan limbah cair VentilasiCukup
Cukup PencahayaanCukup
CukupG. PolaAktifitas-Latihan
RumahRumahSakit
Makan/minumMandiri
Dibantu orang lain MandiMandiri
Dibantu orang lain Berpakaian/berdandanMandiri
Dibantu orang lain ToiletingMandiri
Dibantu orang lain Mobilitas di tempat tidurMandiri
Dibantu orang lain BerpindahMandiri
Dibantu orang lain BerjalanMandiri
Tidak mampu Naik tanggaMandiri
Tidak mampuPemberianSkor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
H. PolaNutrisiMetabolik
RumahRumah Sakit
Jenis diit/makananOral
Oral (TKTP) Frekuensi/pola3 kali sehari
3 kali sehari + snack Porsi yg dihabiskanHabis satu porsi
Hanya habis porsi Komposisi menuNasi, lauk, sayur
Nasi, lauk, sayur, buah PantanganTidak ada
Tidak ada Napsu makanMenurun
Menurun Fluktuasi BB 6 bln. terakhirTidak ada
Tidak ada Jenis minumanAir mineral, kopi, teh
Air mineral Frekuensi/pola minumSering
Sering Gelas yg dihabiskan5-8 gelas/hari
5-6 gelas/hari Suka rmenelan (padat/cair)Tidak ada
Tidak ada Pemakaian gigi palsu (area)Tidak
Tidak Riw. Masalah penyembuhan lukaTidak pernah
Tidak pernahI. PolaEliminasi
RumahRumahSakit
BAB:
Frekuensi/pola2 hari sekali
3 hari sekali KonsistensiPadat lunak
Padat lunak Warna&bauKuning kecoklatan, bau normal
Kuning kecoklatan, bau normal KesulitanTidak ada
Tidak ada
Upaya mengatasiTidak ada
Tidak ada BAK:
Frekuensi/pola3 4 kali/hari
3 4 kali/hari KonsistensiCair
Cair Warna&bauBening kadang kuning
Kuning terang KesulitanTidak ada
Tidak dapat melakukan sendiri Upaya mengatasiTidak ada
Dibantu keluargaJ. PolaTidur-Istirahat
RumahRumah Sakit
Tidur siang:LamanyaTidak pernah tidur siang
Sekitar 2 jam Jam s/d
12.00 WIB 14.00 WIB
Kenyamanan stlh. tidur
Kurang nyaman, karena sesak Tidurmalam: LamanyaSekitar 5 jam
Sekitar 7 jam Jam s/d22.00 04.00 WIB
21.00 06.00 WIB Kenyamanan stlh. tidurNyaman
Kurang nyaman karena sesak Kebiasaan sblm. tidurTidak ada
Tidak ada
KesulitanTidak ada
Klien sesak, sitting position Upaya mengatasitidak ada
Sitting position. 900K. Pola Kebersihan Diri
RumahRumahSakit
Mandi:Frekuensi2 kali sehari
Hanya seka Penggunaan sabunMenggunakan
Tidak menggunakan Keramas: Frekuensi2 kali seminggu
Belum keramas Penggunaan shampooMenggunakan
Belum keramas Gosok gigi: Frekuensi2 kali sehari
Sekali sehari Penggunaan odolMenggunakan
Menggunakan
Ganti baju:Frekuensi2 3 kali sehari
1 kali sehari Memotong kuku: Frekuensi1 bulan sekali
Belum potong kuku KesulitanTidak ada
Sesak nafas Upaya yg dilakukanTidak ada
Dibantu orang lainL. PolaToleransi-KopingStres
1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri () dibantu orang lain, sebutkan, istri dan saudara2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll): aktifitas dibantu orang lain.3. Yang biasa dilakukanapabila stress/mengalami masalah: bercerita dengan orang lain4. Harapan setelah menjalani perawatan: cepat sembuh dan bekerja lagi5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: tidak dapat bekerja dan semua aktifitas dibantuM. KonsepDiri
1. Gambaran diri: Klien terkadang merasa sering merepotkan istri dan saudaranya2. Ideal diri: Klien ingin segera sembuh, beraktifitas lagi dan dapat melakukan semuanya sendri3. Harga diri: Klien merasa sangat dihargai dan disayangi4. Peran: Sebagai kepala rumah tangga5. Identitas diri : Klien merasa peran dan tugasnya membantunya dapat mengaktualisasikan dirinya.N. PolaPeran&Hubungan
1. Peran dalam keluarga : kepala rumah tangga2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebutkan:
3. Kesulitan dalam keluarga: ()Hub. dengan orang tua ()Hub.dengan pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak ada5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Tidak adaO. PolaKomunikasi
1. Bicara: () Normal()Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidakjelas ()Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ()Rentang perhatian: Fokus
() Mampu mengerti pembicaraan orang lain( )Afek:
2. Tempat tinggal:() Bersama orang lain : anak dan istrinya3. Kehidupankeluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut : Mengkonsumsi daging babi dan alkoholc. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 () Rp. 1 juta 1.5 juta
()Rp. 250.000 500.000()Rp. 1.5 juta 2 juta
()Rp. 500.000 1 juta()> 2 jutaP. PolaSeksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada () ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
() perhatian()sentuhan ()lain-lain, seperti,
Q. PolaNilai&Kepercayaan
1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis&frekuensi): Sholat 5 waktu3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Sholat 5 waktu4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: Membantu klien untuk melakukan kegiatan sholatR. PemeriksaanFisik
1. Keadaan Umum: Klien terlihat sakit sedang, sesak sepanjang hari, GCS : 4/5/6, kesadaran : CM, gelisah (-), berkeringat (+), mobilisasi di tempat tidur : sangat minimal, aktifitas seluruhnya dibantu, mual (-), muntah (-). Tanda-tanda vital:- Tekanandarah : 130/70 mmHg - Suhu : 38,9 oC
- Nadi : 104 x/menit - RR : 36 x/menit
Tinggi badan: 165 cm, Berat Badan: 50 kg, BBI : 61 kg, LLA : 27 cm, % LLA : 84 %, status gizi : kurang2. Kepala&Leher
a. Kepala : Bentuk kepala klien bulat, sedang, simetris, warna wajah normal, kulit kepala tampak sedikit kotor namun tidak berbau. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam merata.
b. Mata : Konjuntiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+), edema (-), pupil reaktif terhadap cahaya, besarnya sama (isokor).c. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, sekret (-/-)d. Mulut&tenggorokan: Mukosa bibir kering, deviasi trakea (-), nadi karotis teraba kuat, sianosis 9-), luka (-), warna lidah pucat dan tampak kotor, pembesaran kelenjar tiroid (-).e. Telinga:Bentuk telinga simetris, ukuran telinga sedang, tidak tampak serumen, benda asing/perdarahan.f. Leher: Distensi vena jugularis (-), JVP R + 0 cm H2O3. Thorak& Dada:
Jantung
Inspeksi: Bentuk thorax normal, tidak tampak pulsasi di ictus cordis Palpasi: Nyeri tekan (-), hanya teraba nyeri pada dada kanan tempat pemasangan WDS (thorax chateter), ictus cordis (PMI) teraba di ICS V midclavikula sinistra sekitar 2 cm kekiri. Perkusi: terdengar pekak/dullness pada landmark jantung : aorta ICS II 2 cm dari linea parasternalis dextra, ICS II 2 cm dari linea parastrenalis sinistra, apex jantung ICS IV 3 m dari linea strenalis sinistra, pinggang jantung ICS V 10 cm dari midclavikula linea sternalis sinistra. Auskultasi: S1, S2 normal, tunggal, reguler, tidak terdengar murmur dan gallop. Paru
Inspeksi: Bentuk thorax normal, retraksi suprasternalis (+), penggunaan otot bantu pernafasan (+), Batuk kering/produktif (-/+), barrel chest (-), pigeon chest (-). Terdapat luka post pemasangan thorax chateter terbalut kasa, tampak cairan drainase berwarna kecoklatan. Palpasi: Nyeri tekan (+) teraba nyeri pada dada kanan tempat pemasangan WDS (thorax chateter), edema (-), tactil fremitus (-). Perkusi: Suara resonan/sonor pada seluruh lapang paru, terdengar kuat/nyaris pada dada kanan. Auskultasi: Terdengar vesikuler hampir diseluruh lapang paru, Rhonki terdengar pada lobus bawah paru kanan, Wheezing (-)4. Payudara&Ketiak : Dalam batas normal
5. Punggung&Tulang Belakang : Dalam batas normal
6. Abdomen
Inspeksi:Tidak ada benjolan pada abdomen, tidak tampak bayangan pembuluh darah vena di abdomen, warna kulit merata. Palpasi: Asites (-), nyeri tekan (-) Perkusi: Terdengar timpani Auskultasi: BU (+) normal7. Genetalia& Anus
Inspeksi: Tidak terkaji Palpasi: Tidak terkaji8. Ekstermitas
Atas: Tonus otot normal pada kedua ekstremitas atas, kekuatan otot 5 pada kedua ekstremitas atas, edema (-), otot simetris. Bawah: Tonus otot normal pada kedua ekstremitas bawah, kekuatan otot 5 pada kedua ekstremitas bawah, edema (-), otot simetris.9. Sistem Neorologi
GCS : 4/5/6, kesadaran : CM, kelainan pada saraf motorik (-), sensoris (-), reflex fisiologis (++), reflex patologis (-).10. Kulit & Kuku
Kulit:Sianosis (-), tampak pucat (+), turgor kulit melambat. Kuku: CRT 3 detikS. HasilPemeriksaanPenunjang
Tanggal 20 Desember 2014
PemeriksaanHasil Nilai Normal
FAAL GINJAL
BUN43,310-50 mg/dl
Serum Creatinin0,9< 1,3 mg/dl
Uric Acid/Asam Urat4,33,4-7 mg/dl
FAAL HATI
SGOT550-37 U/I
SGPT460-41 U/I
GULA DARAH
Gula Darah Sewaktu166< 200 mg/dl
HEMATOLOGI
LED850-20 mm/jam
Leukosit20,7 x 103/L3,8 10,6 x 103/L
Eritrosit4,42 x 106/L4,40 5,90 x 106/L
Hb13,2 g/dL13,2 17,3 g/dL
Trombosit377 x 103/L150- 440 x 103/L
Ht41,2 %40 -52 %
LEMAK
Cholesterol117< 200 mg/dL
Trigliserida161< 200 mg/dL
Tanggal 24 Desember 2014
PemeriksaanHasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hb12,80 g/dL13,4 17,7 g/dL
Eritrosit4,44 x 106/L4,0 5,5 x 106/L
Leukosit23,55 x 103/L4,3 10, 3 x 103/L
Hematrokit38,40%40 47 %
Trombosit506 x 103/L142 424 x 103/L
MCV86,50 fL80 93 fL
MCH28,80 pg27 31 pg
MCHC33,30 g/dL32 36 g/dL
RDW14,40 %11,5 14,5 %
PDW8,3 fL9 13 fL
MPV8,2 fL7,2 11,1 fL
P-LCR12,3 %15,0 25,0 %
PCT0,41 %0, 150 0, 400 %
Eosinofil0,3 %0 4
Basofil0,7 %0 1
Neutrofil82,0 %51 67
Limfosit9,9 %25 33
Monosit7,1 %2 - 5
FAAL HATI
AST/SGOT44 U/I0 40
ALT/SGPT36 U/I0 41
Albumin2,18 g/dL3,5 5,5
METABOLISME KARBOHIDRAT
GDS106 mg/dL < 200
FAAL GINJAL
Ureum51, 30 mg/dL16,6 48,5
Kreatinin0,81 mg/dL< 1,2
ELEKTROLIT SERUM
Kalsium7,3 mg/dL7,6 11,0
Natrium126 mmol/L136 145
Kalium4,46 mmol/L3,5 5,0
Klorida106 mmol/L98 -106
ANALISA GAS DARAH
pH7,427,35 7,45
PCO227,9 mmHg35 45
PO274,2 mmHg80 - 100
HCO318,3 mmol/L21 28
BE-6,4 mmol/L(-3) (+3)
Hb14,3 g/dL>95
Suhu37,0 0C
Tanggal 25 Desember 2014
PemeriksaanHasil Nilai Normal
ANALISA CAIRAN PLEURA
WarnaKekuningan
BekuanNegatif
kejernihanKeruh
Eritrosit4450000 /L
Lekosit183447 /L
PMN Sel90 %
MN Sel10 %
Total Protein0, 79 g/dL< 3
Glukosa1 mg/dL>60
Trigliserida229 mg/dLChylous : > 110Psedochylous < 50
Kolesterol25 mg/dLTransudat (45 60 mg/dL)
LDH287 IU/LTransudat (320 IU/L)
RivaltaNegatifNegatif
Tanggal 25 Desember 2014
PemeriksaanHasil Nilai Normal
ANALISA CAIRAN PLEURA
WarnaKekuningan
BekuanNegatif
kejernihanKeruh
Eritrosit283000 /L
Lekosit237423 /L
PMN Sel87 %
MN Sel13 %
Total Protein0, 97 g/dL< 3
Glukosa1 mg/dL>60
Trigliserida111 mg/dLChylous : > 110
Psedochylous < 50
Kolesterol14 mg/dLTransudat (45 60 mg/dL)
LDH4183 IU/LTransudat (320 IU/L)
RivaltaNegatifNegatif
Tanggal 26 Desember 2014
ANALISA GAS DARAH
PemeriksaanHasilNilai Normal
pH7,457,35 7,45
PCO234,8 mmHg35 45
PO271,0 mmHg80 - 100
HCO324,7 mmol/L21 28
BE0,3 mmol/L(-3) (+3)
Hb14,0 g/dL>95
Suhu37,0 0C
FAAL HATI
Albumin2,373,5 5,5
Hasil pemeriksaan USG Thorax Tgl. 23 Desember 2014 : tampak cairan minimal (trakea), curiga adanya massa tumor.Hasil Foto Thorax AP Tgl 24 Desember 2014 : tampak akumulasi cairan pada pulmo dextra, deviasi trakea (-), infiltrate (-), kesimpulan : hidropneumothorax dextra, efusi pleura dextra.T. Terapi
Tanggal : 24 Desember 2014 O2 10 lpm NRBM
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV (skin test) Inj. Ketorolac bolus k/p
Inf. Levoflovacin 1 x 750 mg IV Inf Metronidazole 3 x 500 mg IV
Evakuasi cairan paru 300 cc, stop karena pasien batuk-batuk. Warna drainase merah kehitaman.
Inf. Albumin 20 %
Tanggal : 25 Desember 2014 O2 10 lpm NRBM
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV (skin test)
Inj. Ketorolac bolus k/p
Inf. Levoflovacin 1 x 750 mg IV
Inf Metronidazole 3 x 500 mg IV
Evakuasi cairan paru
Inf. Albumin 20 %
Pasang thorax drain chateter (WSD), drainase 300 cc, clotting darah 20 cc.Tanggal : 26 Desember 2014
O2 10 lpm NRBM
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV (skin test)
Inf. Drip ketorolac dalam NS 0,9 % NS 100 cc, 10 tpm mikro Inf. Levoflovacin 1 x 750 mg IV
Inf Metronidazole 3 x 500 mg IV
Evakuasi cairan paru
Inf. Albumin 20 %, jika alb < 2,5 Terpasang thorax drain chateter (WSD), spooling emphysema 20 cc Betadine : 80 cc NaCl.Tanggal : 26 Desember 2014
O2 10 lpm NRBM
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV (skin test)
Inf. Drip ketorolac dalam NS 0,9 % NS 100 cc, 10 tpm mikro
Inf. Levoflovacin 1 x 750 mg IV
Inf Metronidazole 3 x 500 mg IV
Evakuasi cairan paru
Inf. Albumin 20 %, jika alb < 2,5
Terpasang thorax drain chateter (WSD), spooling emphysema 20 cc Betadine : 80 cc NaCl.
Diit TKTP oral lunak 1914 kkal, protein : 75 gr, lemak 59 gr PCT 4 x 500 mgU. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
Klien merasa terganggung dengan sesak nafas yang dialaminya karena klien kesulitan untuk beristirahat dan beraktifitas. Klien berpikir penyakitnya disebabkan karena kebiasaannya merokok selama 15 tahun ini. Jika kondisi klien membaik, klien memutuskan untuk berhenti merokok.V. Kesimpulan
Klien mengalami sesak nafas berat sejak 1 bulan terakhir, tanggal 20 desember 2014 sempat MRS di RSI Masyithoh Bangil dan berdasarkan hasil USG Thorax klien dicurigai mengalami tumor pulmonal dan dirujuk ke RSSA. Selama di RSSA klien mengeluh sesak nafas dan dilakukan tindakan pemasangan WSD (Thorax Chateter) untuk evakuasi emphyma klien. W. Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: Porong, Sidoarjo Transportasi pulang: Carter mobil Dukungan keluarga: Sangat mendukung dan mau mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: Klien menggunakan Jamkesmas Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: Perawatan klien dibantu oleh istrinya Pengobatan: Rencana terapi pengobatan di rumah belum ada Rawat jalan ke : Poli paru/ Poli IPD/Poli Bedah Onkologi Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: Berhenti merokok Keterangan lain: Tidak adaANALISA DATA
TglDataEtiologiMasalah Keperawatan
27/12/14Ds :1. Klien mengalami sesak nafas sudah sejak 1 tahun yang lalu namun sesak nafas hilang timbul dan terasa memberat sejak 1 bulan terakhir.2. Sesak disertai batuk produktif, sputum berwarna putih kekuningan.3. Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun.Do :
4. Tgl 25/12/14 dilakukan tindakan pemasang thorax drain chateter (WSD).5. Terdapat luka post pemasangan thorax chateter terbalut kasa, tampak cairan drainase berwarna kecoklatan.6. Hasil pemeriksaan USG Thorax Tgl. 23 Desember 2014 : tampak cairan minimal (trakea).7. Hasil Foto Thorax AP Tgl 24 Desember 2014 : tampak akumulasi cairan pada pulmo dextra, kesimpulan : hidropneumothorax dextra, efusi pleura dextra.3
Inlamasi pada pulmonal yang berlangsung lama
Permeabilitas kapiler meningkat
Perpindahan cairan dari intrasel ke intersisial
Rearbsorbsi cairan di rongga pleura mengalami hambatan
Produksi cairan pleura meningkat
Akumulasi cairan berlebih
Efusi pleura
6,7
Ekspansi paru menurun
1,2
4
5
MK : Kerusakan integritas jaringan
Kerusakan integritas jaringan b. d prosedur pemasangan thorax chateter (WSD)
ANALISA DATATglDataEtiologiMasalah Keperawatan
27/12/14Ds :
1. Klien mengalami sesak nafas sudah sejak 1 tahun yang lalu namun sesak nafas hilang timbul dan terasa memberat sejak 1 bulan terakhir.2. Sesak disertai batuk produktif, sputum berwarna putih kekuningan.3. Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun.Do :
4. Hasil pemeriksaan USG Thorax Tgl. 23 Desember 2014 : tampak cairan minimal (trakea).5. Hasil Foto Thorax AP Tgl 24 Desember 2014 : tampak akumulasi cairan pada pulmo dextra, kesimpulan : hidropneumothorax dextra, efusi pleura dextra.6. RR : 36 x/menit7. Retraksi suprasternalis (+), penggunaan otot bantu pernafasan (+).
3
Inlamasi pada pulmonal yang berlangsung lama
Permeabilitas kapiler meningkat
Perpindahan cairan dari intrasel ke intersisial
Rearbsorbsi cairan di rongga pleura mengalami hambatan
Produksi cairan pleura meningkat
Akumulasi cairan berlebih
Efusi pleura
6,7
Ekspansi paru menurun
1,2,6,7,
MK : Ketidakefektifan pola nafas.
Ketidakefektifan pola nafas b.d sindrom hipoventilasi yang ditandai dengan dispnea dan penggunaan otot aksesorius pernapasan.
ANALISA DATA
TglDataEtiologiMasalah Keperawatan
27/12/14Ds :
1. Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun.Do :
2. Hasil pemeriksaan USG Thorax Tgl. 23 Desember 2014 : tampak cairan minimal (trakea).3. Hasil Foto Thorax AP Tgl 24 Desember 2014 : tampak akumulasi cairan pada pulmo dextra, kesimpulan : hidropneumothorax dextra, efusi pleura dextra.4. Hasil analisa cairan pleura tgl 25/12/14 : warna kekuningan, keruh, bekuan : negatif, lekosit : 283000 /L.5. Hasil pemeriksaan hematologi tgl 24/12/13 : Leukosit : 23,55 x 103/L.1
Inlamasi pada pulmonal yang berlangsung lama
Permeabilitas kapiler meningkat
Perpindahan cairan dari intrasel ke intersisial
Rearbsorbsi cairan di rongga pleura mengalami hambatan
Produksi cairan pleura meningkat
Akumulasi cairan berlebih
Efusi pleura
2,3
Inflamasi pada rongga pleura yang menghasilkan eksudat4,5
MK : Resiko infeksi
Resiko infeksi
ANALISA DATA
TglDataEtiologiMasalah Keperawatan
27/12/14Ds :
1. Klien mengalami sesak nafas sudah sejak 1 tahun yang lalu namun sesak nafas hilang timbul dan terasa memberat sejak 1 bulan terakhir.2. Sesak disertai batuk produktif, sputum berwarna putih kekuningan.3. Klien perokok berat yang bisa menghabiskan rokok hingga 1 pak per hari, hal ini berlangsung selama sekitar 15 tahun.4. Nyeri pada dada kanan area pemasangan thorax drain, nyeri seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul sepanjang hari dengan skala nyeri 4 dan tidak ada penyebaran nyeri.Do :
5. Tgl 25/12/14 dilakukan tindakan pemasang thorax drain chateter (WSD).6. Terdapat luka post pemasangan thorax chateter terbalut kasa, tampak cairan drainase berwarna kecoklatan.7. Hasil pemeriksaan USG Thorax Tgl. 23 Desember 2014 : tampak cairan minimal (trakea).8. Hasil Foto Thorax AP Tgl 24 Desember 2014 : tampak akumulasi cairan pada pulmo dextra, kesimpulan : hidropneumothorax dextra, efusi pleura dextra.9. Nadi : 104 x/menit.3
Inlamasi pada pulmonal yang berlangsung lama
Permeabilitas kapiler meningkat
Perpindahan cairan dari intrasel ke intersisial
Rearbsorbsi cairan di rongga pleura mengalami hambatan
Produksi cairan pleura meningkat
Akumulasi cairan berlebih
Efusi pleura
7,8
Ekspansi paru menurun
1,2
5
6
4,9
MK : Nyeri akut
Nyeri akut b.d agen cedera biologis ditandai dengan mengkomunikasikan nyeri secara verbal.
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang
: R. 27Nama Pasien: Tn. BDiagnosa: Efusi Pleura DextraNo. DxTanggal MunculDiagnosa KeperawatanTanggal TeratasiTanda Tangan
12
3
4
27/12/1427/12/14
27/12/14
27/12/14
Ketidakefektifan pola nafas b.d sindrom hipoventilasi yang ditandai dengan dispnea dan penggunaan otot aksesorius pernapasan.Nyeri akut b.d agen cedera biologis ditandai dengan mengkomunikasikan nyeri secara verbal.
Resiko infeksi.Kerusakan integritas jaringan b. d prosedur pemasangan thorax chateter (WSD).
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYARENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien: Tn. BNo. Reg.: 11214xxxTglNo DxDiagnosa KeperawatanTujuan Kriteria StandartIntervensiTT
27 Des14
1
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi yang ditandai dengan dispnea dan penggunaan otot aksesorius pernapasan.Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, pola napas klien nomal dengan kriteria hasil :NOC :
1. Respiratory Status: Ventilation2. Vital SignNo
Indikator
1
2
3
4
5
1Ritme pernafasanApneuCheyne stokeHiperventilasiKusmaulx
Normal
2Retraksi intercostaeSepanjang harix
SeringJarang
SesekaliTidak ada3
Penggunaan otot bantu nafas
Sepanjang hari
x
Sering
Jarang
Sesekali
Tidak ada
4RR>3733-37x
28-3223-27
18-22
NIC Label:
Airway management
1.1 Posisikan klien untuk memaksimalkan proses ventilasi.1.1, 1.2, 1.3, 2.4 Berikan klien oksigen jika diperlukan.1.1, 1.2, 1.3, 2.4 Monitor status respirasi dan oksigenasi klien.Respiratory monitoring
2.4, 1.1 Monitor respiratory rate, ritme.1.1, 1.2 Palpasi untuk ekspansi paru
2.4 Monitor dyspnea klien dan aktifitas yang meningkatkan dyspnea1.1, 1.2, 1.3, 2.4 Kolaborasi untuk monitor hasil x-ray dada pasien.
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYARENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien: Tn. BNo. Reg.: 11214xxxTglNo DxDiagnosa KeperawatanTujuan Kriteria StandartIntervensiTT
27 Des 14
2
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan mengatakan nyeri secara verbal.Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan level ketidaknyamanan pasien berkurang dengan kriteria hasil : NOC :
1. Discomfort Level2. Pain ControlNo
Indikator
1
2
3
4
5
1
Ekspresi wajahMeringis pada kondisi tanpa rangsanganMeringis saat digerakkanMeringis saat disentuhMeringis saat dilakukan penekananxTidak meringis2
Nadi>130121-130111-120101-110x80-1003
Skala nyeri9-107-84-6x1-3Tidak nyeri4
Penggunaan analgesikTidak pernahJarangSesekaliSeringRutinx
NIC : Pain Management
2.3 Monitor dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan skala nyeri dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri) 10 (nyeri paling buruk).
1.2, 2.2 Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui nyeri dan respon pasien terhadap nyerinya.2.3 Ajarkan teknik nonfarmakologis, (misalnya guided imageri, distraksi, relaksasi, terapi musik, massage), sebelum, setelah, dan jika mungkin selama nyeri berlangsung, sebelum nyeri meningkat, dan selama nyeri berkurang.2.4 Ajarkan tentang penggunaan farmakologikal dalam mengurangi nyeri.
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYARENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien: Tn. BNo. Reg.: 11214xxxTglNo DxDiagnosa KeperawatanTujuan Kriteria StandartIntervensiTT
27 Des 14
3
Resiko infeksiSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam tidak terdapat tanda-tanda terjadinya infeksi sekunder dengan kriteria hasil :NOC :
1. Risk control : infection processNo
Indikator
1
2
3
4
5
1Nilai leukosit>32,026,0-32,019,0-25,0x12,0-18,05,0-11,02Suhu axilla>4342-4340-4138-3936-37x3Jumlah drainase (cairan pleura)160-200 cc110-150 cc60-100 ccx10-50 cc0 cc4Warna drainaseKuning kehitamanxKuning pekatKuning keruhKekuninganJernih
NIC : Infection Protection
1.1, 1.2 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local.1.1, 1.2, 1.3, 1.4 Edukasikan klien dan keluarga cara menghindari infeksi.NIC : Infection Control1.1, 1.2, 1.3, 1.4 Ajarkan klien dan pengunjung mencuci tangan untuk menjaga kesehatan.1.1 Anjurkan klien perbanyak istirahat.1.1 Perbaiki status nutrisi klien.1.1, 1.2, 1.3, 1.4 Kolaborasi pemberian antibiotika.NIC : Tube Care : Chest1.3, 1.4 Jaga kantong drainase levelnya di bawah dada.
1.2 Observasi tanda akumulasi cairan pada intrapreural.
1.1, 1.2, 1.3, 1.4 Ganti balutan (dressing) di sekitar pemasangan WSD setiap 48 - 72 jam bila diperlukan.
IMPLEMENTASINama Klien
: Tn. B
Tanggal Pengkajian: 27 Des 2014Diagnosa Medis
: Efusi PleuraTglNo. Dx KepJamTindakan KeperawatanRespon KlienTTD & Nama Terang
29 Des 20141,24
3
2
2,3
07.0010.00
11.00
11.30
12.00Monitoring status respirasi, oksigenasi dan nyeri klien.Melakukan perawatan luka dengan teknik steril pada area insersi thorax chateter.Monitoring jumlah produksi, dan warna cairan pleura di WSD.
Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam bila nyeri terasa semakin mengganggu.
Melakukan kolaborasi pemberian terapi farmakologis.S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang menjadi skala 3, masih terasa sepeti tertusuk-tusuk terutama bila bagian insersi thorax chateter di pegang. Nyeri tidak menyebar dan hanya terasa bila ada penekanan pada luka. O : Klien masih sesak dan menggunakan O2 NRBM 8 lpm, sitting position, retraksi dinding dada (+), ritme pernafasan : cepat dan dalam.S : Klien mengatakan balutan luka tampak kotor karena ada rembesan dan meminta untuk diganti. Setelah dilakukan rawat luka, klien merasa lebih nyaman.O : Luka bersih, rembesan minimal berwarna jernih, eritema sekitar luka (-), nyeri area sekitar luka (+), suhu sekitar luka hangat (+).S : Klien mengatakan hingga saat ini selang masih mengeluarkan cairan walau jumlahnya lebih sedikit.O : Jumlah produksi sekitar 100 cc/hari, warna merah kehitaman, konsistensi cair bercampur sedikit clotting darah.S : Klien mengatakan nafas dalam membuatnya lebih rileks.O : Klien dapat mempraktekkan secara mandiri teknik relaksasi nafas dalam.
S : Klien mengatakan nyeri dan sesaknya dapat berkurang setelah diberikan terapi farmakologis.
O : Terapi fakmakologis yang diberikan : Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr IV (skin test)
Inf. Drip ketorolac dalam NS 0,9 % NS 100 cc, 10 tpm mikro
Inf. Levoflovacin 1 x 750 mg IV
Inf Metronidazole 3 x 500 mg IV
34
30
7
3
13