30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Hipertiroid Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000) Hipertiroid dapat didefinisikan sebagai respon jaringan- jaringan terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan. (Price dan Wilson: 337) Hipertiroid adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid hipofisis dan hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin) Berbagai sumber mendefinisikan hipertiroid sebagai berikut: 1. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. 1

Askep Hipertiroid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stikes bp

Citation preview

Page 1: Askep Hipertiroid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hipertiroid

Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang

mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)

Hipertiroid dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh

metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan. (Price dan Wilson: 337)

Hipertiroid adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi

akibat disfungsi kelenjar tiroid hipofisis dan hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin)

Berbagai sumber mendefinisikan hipertiroid sebagai berikut:

1. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan

hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi

yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.

2. Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid, yang

merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.

3. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja

secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah.

4. Suatu keadaan dimana adanya out put hormon tiroid yang berlebihan, merupakan suatu

kelompok sindroma yang disebakan oleh peningkatan hormon tiroid / tiroksin yang tidak

terikat dalam sirkulasi darah.

B. Anatomi Fisiologi Kelenjar Tiroid

1. Struktur

1

Page 2: Askep Hipertiroid

Kelenjar Tiroid terdiri dari Folikel sferik dg diameter 50-500 µmeter. Terletak dibawah

anterior leher yang terdiri dari sel folikuler dan para folikuler. Sel folikuler menghasilkan

hormon T4 (tiroksin) dan T3 (triodotironin).

Sel parafolikuler menghasilkan hormon tyrokalsitonin (calsitonin) yang berperan dalam

pengaturan kalsium.

Hormon Tiroid:

Merupakan hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar Metabolisme

tubuh.Sel yang mensintesis hormon Tiroid adalah Tiroksin (T4; prohormon) dan

Triidotironin (T3;hormon aktif). T3 dan T4 disimpan dalam keadaan terikat dengan

glikoprotein,tiroglobulin, didalam koloid dari folikel. Tiroglobulin disintesis di robusum

sel kelenjar tiroid & asam amino. Hormon T3 & T4 , dilepas sekitar o,1 & 1-3 mmol.

Tirotropin TSH berasal dari Adenohipofisis, hormon ini mempunyai peran dalam

pengatur kelenjar tiroid (masenjer kedua), dan merangsang pelepasan T3 & T4 dari

koloid.

Tahapan pembentukan Hormon Tiroid

2

Page 3: Askep Hipertiroid

1. Penangkapan iodin dan oksidasi iodin

2. Pembentukan tiroglobulin

3. Organifikasi tiroglobulin (iodin berikatan dengan tryosylmoities pada tiroglobulin

untuk membentuk 3 monoiodintirosin & 3,5 –diioditirosin)

4. Coupling ikatan mono dan ikatan diiodo membentuk T4 & T3

5. Hormon disimpan dlm sel- sel folikuler berikatan dg tiroglobulin

6. Dengan stimulasi yg cukup proteolisis memisahkan T4 & T3 dari tiroglobulin

7. T3 & T4 dilepaskan dan tiroglobulin mengalami siklus ulang

Metabolisme Hormon T3 Dan T4

Hormon T3, dua sampai empat kali lebih poten dari hormon T4, bekerja lebih cepat

mempunyai efek beberapa jam, dalam sirkulasi hanya sekitar 20% yang berasal dari

kelenjar. Tiroid, sekitar 80% berasal dari deiodinasi T4. Oleh sebab itu hormon T3

merupakan hormon efektif dan aktual. Perubahan T3 menjadi T4 (terjadi di hati &

ginjal) dikatalisis oleh 5-deiodinase dalam mikrosom yg mengambil 5-iodin dari

cincin luar T4. Rasio T3 dan T4 dalam plasma 1 : 100 keduanya terikat pada 3 protein yg

berbeda (terutama T4) :

1) Globulin mengikat Tiroksin (TBG) mengangkut dua pertiga dari T4

2) Prealbumin pengikat tiroksin (TBPA)

3) Albumin serum , mengangkut sisa T4. (Hanya sedikit T3 &T4 yg terikat dalam

sirkulasi)

Dalam mempertahankan konsentrasi T3 & T4 tetap konstan diatur oleh TSH sedangkan

sintesis & pelepasannya diransang oleh TRH (Tiroliberin).

Hormon Tiroid

FUNGSI HORMON T3 , T4 DAN TYROKALSITONIN

3

Page 4: Askep Hipertiroid

1. Hormon T4 :

Mengatur katabolisme protein, lemak, dan karbohidrat diseluruh sel .

2. Hormon T3 :

a. Mengatur kecepatan metabolik semua sel

b. Mengatur produksi panas tubuh

c. Merupakan antagonis insulin

d. Mempertahankan sekresi growth hormon, maturasi skelet

e. Mempertahankan tonus otot

f. Mempertahankan kekuatan denyut, kekuatan, output jantung

g. Mempengaruhi kecepatan pernapasan,dan penggunaan oksigen

h. Mempertahankan mobilisasi kalsium

i. Mempengaruhi produksi sel darah merah

j. Menstimulasi perubahan lemak, pelepasan asam lemak bebas, dan sintesa

kolesterol

k. Mempengaruhi pertumbuhan somatik dan system saraf.

3. Fungsi hormon Thyrokalsitonin:

a. Menurunkan kadar kalsium dan fosfor serum

b. Menurunkan absorsi kalsium dan fospor di gastrointestinal (GI Tract)

c. Menghambat resorpsi tulang.

C. Klasifikasi Hipertiroid

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori:

1. Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme

2. Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme

D. Etiologi Hipertiroid

1. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.

Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF

karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya( penyebab yang

berhubungan dengan kelenjar tiroid)

4

Page 5: Askep Hipertiroid

2. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH

yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH.

Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi

disertai TSH dan TRH yang berlebihan( penyebab yang tidak berhubungan dengan

kelenjar tiroid)

Penyebab Utama :

1. Penyakit Grave

2. Toxic multinodular goitre

3. “Solitary toxic adenoma”

Penyebab Lain

1. Tiroiditis

2. Penyakit troboblastis

3. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan

4. Pemakaian yodium yang berlebihan

5. Kanker pituitari

6. Obat-obatan seperti Amiodarone

Penyakit Grave (Struma Multinodular Toksik)

Merupakan penyebab tersering dalam kasus hipertiroidisme dalah suatu penyakit

autoimun yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH

pada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini yang disebut sebagai immunoglobulin perangsang

tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), yang menyebabkan meningkatnya

pembentukan Hormon Tiroid (HT), namun tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar

HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap

peningkatan kadar HT yang tinggi.

Penyebab penyakit Grave tidak diketahui dengan jelas. namun tampaknya terdapat

predisposisi genetik terhadap penyakit otoimun, yang paling sering terkena adalah wanita

berusia antara 20 sampai 30 tahun.

Gondok nodular (nodul) adalah peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat

peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid

terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi, misalnya pada

5

Page 6: Askep Hipertiroid

pubertas atau kehamilan. Dalarn hal ini, peningkatan HT disebabkan oleh pengakti pada

hipotalamus yang didorong oleh proses metabolisme tubuh sehingga terjadi peningkatan

TRH dan TSH. Apabila kebutuhan akan hormon tiroid berkurang, ukuran kelenjar tiroid

biasanya kembali ke normal (contoh pada indvidu hamil mengalami gondok, setelah

melahirkan hilang) . Walaupun kadang-kadang terjadi perubahan yangn irreversibel dan

kelenjar tidak dapat mengecil. Kelenjar yang membesar tersebut dapat (tidak selalu) tetap

memproduksi HT dalam jumlah berlebihan. Apabila individu yang bersangkutan tetap

mengalami hipertiroidisme, maka keadaan ini disebut “gondok nodular toksik”. Dapat

terjadi adenoma, hipofisis sel-sel penghasil TSH atau penyakit hipotalamus, walaupun

jarang.

Penyakit Grave memiliki gambaran klinis sebagai berikut:

a. Adanya pembesaran kelenjar tiroid

b. Biasanya Difus dan simetris & besar >>

c. Bentuk & konsistensi berpariasi

d. Dapat menekan jaringan sekitar

e. Meningkatkan vaskularisasi pada kelenjar tiroid mengakibatkan terdenganrnya “sistolik

bruit” diatas kelenjar.

Toxic multinodular goitre

Jenis penyakit toxic multinodular goiter ditandai dengan adanya bentuk benjolan pada leher

akibat pembesaran tiroid yang berbentuk seperti biji padat dengan jumlah tertentu, jumlah

benjolan ini bisa satu dengan bentuk satu biji (single nodul) atau lebih dari satu

(multinodular).

“Solitary toxic adenoma’’

Solitary toxic adenoma adalah suatu penyakit autoimun yang biasanya ditandai oleh

produksi autoantibodi yang memiliki kerja milik TSH pada kelenjar tiroid.

E. Tanda dan Gejala Hipertiroid

6

Page 7: Askep Hipertiroid

Tanda dan gejala dari penyakit Hipretiroid adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan frekuensi denyut jantung

2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap

3. Katekolamin.

4. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran

5. terhadap panas, keringat berlebihan

6. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)

7. Peningkatan frekuensi buang air besar ( diare)

8. Tidak tahan panas

9. Gangguan reproduksi

10. Gondok, yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid

11. Mata melotot (exoptalmus)

12. Cepat letih

13. Tanda bruit

14. Haid sedikit dan tidak tetap

15. Pembesaran kelenjar tiroid

F. Diagnosa

Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :

Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan

memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau

kelenjar tiroid.

1. TSH(Tiroid Stimulating Hormone)

2. Bebas T4 (tiroksin)

3. Bebas T3 (triiodotironin)

4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan pembesaran

kelenjar tiroid

5. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid

6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum

7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia

7

Page 8: Askep Hipertiroid

INTERPRETASI TES DIAGNOSIS YANG BERHUBUNGAN DG HORMON TIROID

NO JENIS TEST PROSEDUR&PERSIAPAN INTERPRETASI

1 Kadar serum T4 - Sampel darah

-Tanpa persiapan

- Mengukur tiroksin sirkulasi yg

bebas & terikat.

- Nilai normal: 3-7µg/100ml

- Dipengaruhi oleh kehamilan,

estrogen (menyusui),

glukokortikoid,

hipoproteinnemia.

2 Kadar serum T3 - Sampel darah radioassay

- Tanpa persiapan khusus

- Mengukur T3 terikat.

- Nilai normal:100-170µg/100ml

3 TBG - sampel darah

- Tanpa persiapan khusus

- Mengukur kadar TBG, TBG

dpt naik atau turun oleh kondisi

lain & dpt merubah kadar T3

&T4

4 T3 resin Uptake

( T3U)

- Sampel darah diambil, resin

&T3 ditambahkan kedalamnya,

T3 radioaktif akan berikatan

pada tempat yg kosong pd TBG,

jumlah radioaktif radioaktif pada

darah & resin dihitunguntuk

menentukan jumlah T3 yg terikat

pada resin

- Mengukur perubahan kadar

tiroid binding protein(TBG)

- Nilai normal: 25%-30%T3

radioaktifberikatan dg resin.

- Jika tempat ikatan protein

jenuh oleh T4 kadar T3U yg

lebih tinggi menunjukkan

hipertiroidisme, yg rendah

menunjukkan hipotiroidisme

5 Pemeriksaan

tingkat hipofise

TSH radio

immunoassay

- Sampel darah

- Tanpa persiapan khusus

- Mengukur TSH secara

langsung, pengukuran

membantu membedakan

hipertiroidisme primer &

sekunder.

- Nilai meningkat pd

hipertiroidisme primer karena

8

Page 9: Askep Hipertiroid

tdk ada control umpan balik

negatif.

6 Tes stimulasi

TSH

Kadar TSH diukur, 500 µg TRH

diberikan 30 menit kemudian

TSH diukur kembali

Normal: TRH meningkatkan

TSH 15-30µg/ml atau

peningkatan 5 m/U diatas nilai

basal, respon datar

menunjukkan hipertiroidime,

rsepon yg hebat menunjukkan

hipertiroidisme primer.

7 Pemeriksaan

tingkat

Tiroid

radioactive

iodine

uptake( RIAU)

- Iodine radioactive dosis kecil

peroral pada 2,6,24 jam.

- Detektor scitilasi ditempatkan

pd derah tiroid & jumlah

radioactive yg terkumpul

dihitung iodine pada

makanan ,obat, media x-ray,

obat lain, dan makanan

diperkaya iodine merendahkan

pembacaan.( puasa makanan

yg mengandung iodine selama

3 hari sebelum pemeriksaan)

- Mengukur tingkat aktifitas

tiroid

- Tiroid normal menangkap 5% -

35% dosis .

- Peningkatan penangkapan

terjadi pada hipertiroidisme.

- Kelebihan dosis tracer

diekskresi urin & dapat diukur.

- Urin 24 jam tamping

penurunan jumlahnya dalam urin

menunjukkan hipertiroidisme.

8 Scan Tiroid Diberikan ¹²³ I, scintilasi

dilakukan, gambaran distribusi

radioactive dicatat.

Ukuran, bentuk, fungsi anatomi

kelenjar tiroid diperiksa, terdapat

area penangkapan yg tinggi dan

rendah , ingesti iodine ( dalam

obat& zat kontras ) merubah

hasil pengukuran.

9 USG Tiroid Tanpa persiapan USG digunakan untuk mencari

kelainan struktur, kistik, nodul

atau massa yg lain,

10 Test antibody Sampel darah Antibodi tiroglobulin dan

9

Page 10: Askep Hipertiroid

Tiroid mikrosum terdapat pada

tiroiditis Hashimoto

11 Thiroid-

stimulating

Immunoglobulin

(TSI )

Sampel darah Jika terdapat antibody TSI :

konfirmasi untuk penyakit

Grave.

12 Pemerikasaan

yg

berhubungan

dg efek

periferalhormo

n tiroid:

a. basal

metabolic

rate(BMR)

- Klien beristirahat & puasa

- jumlah oksigen saat istirahat

dihitung

- Oksigen yg digunakan

dibandingkan dg jenis

kelamin,usia, &ukuran yg sama.

- Normal: - 15% - +15%

- Pada klien hipertiroid BMR >

+15%

- Pada hipertiroidisme kurang

akurat dari pada test yang

lainnya, tetapi dpt digunakan

untuk mengevaluasi terapi.

b. Kadar

kolesterol serum

- sampel darah , klien puasa

mulai malam hari( 6 – 8 jam)

- normal: tiap laboratorium

berbeda-beda kadarnya yg tinggi

terdapat pada hipotiroidsme dan

rendah pada hipertiroidisme,

menunjang data lain

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

a. Identitas

Kaji identitas klien mulai dari nama, umur, alamat, pekerjaan dll. Penyakit hipertiroid

bisa terjadi pada laki – laki maupun perempuan yang mengalami krisis adrenal

b. Keluhan Utama

Pada umumnya klien mengeluh kelelahan, kelemahan, fatique, nausea dan muntah.

10

Page 11: Askep Hipertiroid

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu dikaji apakah klien pernah menderita tuberkulosis, hipoglikemia maupun Ca paru,

payudara dan limpoma

d. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada klien dengan penyakit Addison gejala yang sering muncul ialah pada gejala awal :

kelemahan, fatique, anoreksia, nausea, muntah, BB turun, hipotensi dan hipoglikemi,

astenia (gejala cardinal). Pasien lemah yang berlebih, hiperpigmentasi, rambut pubis dan

axila berkurang pada perempuan, hipotensi arterial (TD : 80/50 mm/Hg)

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang pernah mengalami penyakit yang sama /

penyakit autoimun yang lain.

B. Pemeriksaan Fisik ( Body Of System)

Konsep asuhan keperawatan pada klien hipertiroidisme merujuk pada konsep yang

dikutip dari Doenges (2000), seperti dibawah ini :

a. Aktivitas atau istirahat

1) Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah, gangguan koordinasi,

Kelelahan berat

2) Tanda : Atrofi otot

b. Sirkulasi

1) Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)

2) Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, Peningkatan tekanan

darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat. Sirkulasi kolaps,

syok (krisis tirotoksikosis)

c. Eliminasi

Gejala : Perubahan pola berkemih ( poliuria, nocturia), Rasa nyeri / terbakar, kesulitan

berkemih (infeksi), Infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekan pada abdomen, Diare,

Urine encer, pucat, kuning, poliuria ( dapat berkembang menjadi oliguria atau anuria jika

terjadi hipovolemia berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi), Bising usus lemah dan

menurun, hiperaktif ( diare )

d. Integritas / Ego

11

Page 12: Askep Hipertiroid

1) Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang berhubungan

dengan kondisi.

2) Tanda : Ansietas peka rangsang

e. Makanan / Cairan

1) Gejala : Hilang nafsu makan, Mual atau muntah. Tidak mengikuti diet: peningkatan

masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode

beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretic (tiazid)

2) Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, Pembesaran thyroid (peningkatan

kebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosis atau manis,

bau buah (napas aseton)

f. Neurosensori

1) Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot

parastesia, gangguan penglihatan

2) Tanda : Disorientasi, megantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut), gangguan

memori (baru masa lalu) kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD menurun;

koma). Aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA)

g. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), Wajah meringis dengan

palpitasi, tampak sangat berhati-hati.

h. Pernapasan

1) Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergantung

adanya infeksi atau tidak)

2) Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi), frekuensi

pernapasan meningkat

i. Keamanan

1) Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit

2) Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnya kekuatan

umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk otot-otot pernapasan

(jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)

j. Seksualitas

12

Page 13: Askep Hipertiroid

1) Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria; kesulitan

orgasme pada wanita

2) Tanda : Glukosa darah : meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih. Aseton plasma :

positif secara menjolok. Asam lemak bebas : kadar lipid dengan kolosterol

meningkat

ANALISA DATA

N

ODATA PENYEBAB MASALAH

13

Page 14: Askep Hipertiroid

1. S :

Klien mengatakan

nafsu makan

berkurang

O :

porsi makan tidak

dihabiskan

Defisiensi mineralkortrikoid

Hilangnya banyak ion natrium,

ion korida dan air kedalam

urin

Berkurangnya volume cairan

ekstra sel

Hiponatremia, hiperkalemia

Anoreksia, mual dan muntah

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

2. S :

Klien mengatakan

lemah dan tidak

bisa beraktivitas

O :

-  BB menurun

-  klien tampak

lemah/lemas

Defisiensi glukokortikoid

Sintesis Glokosa menurun dan

mengurangi mobilisasi

protein, dan lemak dari

jarimgan sehingga akan

membuat banyak

fungsi metabolisme lain dari

tubuh

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas

3. S : Kurangnya informasi tentang Kurangnya pengetahuan

14

Page 15: Askep Hipertiroid

Klien mengatakan

belum mengerti

tentang penyakit

dan pengobatannya

O :

sering bertanya

tentang penyakit

dan pengobatannya

penyakit

klien tidak mengerti tentang

penyakitnya

Kurangnya pengetahuan

tentang penyakit dan

pengobatan penyakit

tentang penyakit dan

pengobatan penyakit

C. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia,

mual dan muntah

2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

3. Kurang pengertahuan tentang penyakit dan pengobatan penyakit b.d kurangnya informasi

tentang penyakit dan pengobatannya

15

Page 16: Askep Hipertiroid

INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh b.d

anoreksia, mual dan

muntah ditandai dengan:

DS : klien

mengantakan

kurang nafsu

makan

DO : - porsi makan

tidak dihabiskan

- BB menurun

Kebutuhan nutrisi

terpenuhi dengan

kriteria hasil :

DS: klien mengatakan

nafsu makan

meningkat

DO: - porsi makan

dihabiskan

- berat badan

meningkat

- Auskultasi bising usus dan kaji

apakah ada nyeri perut mual

atau muntah.

- Anjurkan klien untuk

mempertahankan kebersihan

mulut dan gigi

- Beri porsi makan sedikit tetapi

sering dengan diit TKTP

- Pantau pemasukan makanan

dan timbang berat badan setiap

hari.

- Kekurangan kortisol dapat

menyebabkan gejala

gastrointestinal berat yang

mempengaruhi pencernaan dan

absorbsi dari makanan

- Kebersihan oral yang baik dapat

meningkatkan nafsu makan

- Makanan dalam porsi kecil

kalau diberikan akhirnya jumlah

kalori yang dibutuhkan perhari

bisa terpenuhi dan dapat

mengurangi mual dan muntah

- Mengetahui keadaan status

nutrisi klien

2 Intoleransi aktivitas b.d Aktivitas terpenuhi -   kaji tingkat kelemahan klien -   Klien biasanya telah mengalami

16

Page 17: Askep Hipertiroid

kelemahan otot ditandai

dengan :

DS: klien mengatakan

lemah dan tidak

bisa beraktivitas

DO: klien tampak

lemah/lemas

dengan kriteria hasil:

DS: klien mengatakan

bisa beraktivitas

DO: klien tampak kuat

-   pantau tanda-tanda vital

sebelum dan sesudah

melakukan aktivitas

-  observasi adanya takikardia,

hipotensi dan periferer yang

dingin

-  bantu klien melakukan aktivitas

penurunan tenaga, kelelahan

otot menjadi terus memburuk

setiap hari karena proses

penyakit dan munculnya

ketidakseimbangan nutrium dan

kalium

-   Kolabsnya sirkulasi dapat

terjadi sebagai akibat dari sters

aktivitas jika curah jantung

berkurang

-  Membantu klien untuk

melakukan aktivitas

3 Kurang pengetahuan

tentang penyakit dan

pengobatan penyakit b/d

kurangnya informasi

tentang penyakit dan

pengobatannya yang

ditandai dengan:

DS: klien mengatakan

Pengetahuan pasien

bertambah dengan

kriteria hasil:

DS: klien dan keluarga

dapat mengerti

tentang penyakit

dan pengobatannya

serta dapat

-    Kaji tingkat pengetahuan

klien dan keluarga

-    Jelaskan pada klien dan

keluarga tentang penyakit dan

pengobatan Addison disease

-    Sebagai dasar dalam

memberikan pendidikan tentang

penyakit dan pengobatannya

-    Dapat menambah pengetahuan

klien dan keluarga sehingga bisa

kooperatif dengan perawatan

17

Page 18: Askep Hipertiroid

belum mengerti

tentang penyakit

dan pengobatannya

DO: sering bertanya

tentang penyakit

dan pengobatannya

bekerjasama

dengan baik

DO: klien memahami

tentang penyakit

dan proses

pengobatannya

- Adakan penyuluhan mengenai

penyakit Addison disease

terhadap klien dan keluarga

- Dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman klien dan

keluarga mengenai penyakit

Addison disease

18

Page 19: Askep Hipertiroid

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)

1. Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh b.d anoreksia,

mual dan muntah

ditandai dengan

- Melakukan auskultasi bising

usus dan kaji apakah ada nyeri

perut mual atau muntah.

- Menganjurkan klien untuk

mempertahankan kebersihan

mulut dan gigi

- Memberikan porsi makan

sedikit tetapi sering dengan diit

TKTP

- Memantau pemasuan makanan

dan timbang berat badan setiap

hari.

S : klien mengatakan

sudah tidak merasa

nyeri pada perut dan

tidak mengalami mual

dan muntah.

O : klien terlihat segar dan

nafsu makan meningkat

A : tujuan tercapai

P : intervensi dihentikan

2. Intoleransi aktivitas b.d

kelemahan otot

-   Mengkaji tingkat kelemahan

klien

-   Memantau tanda-tanda vital

sebelum dan sesudah

melakukan aktivitas

-   Melakukan observasi adanya

takikardia, hipotensi dan

periferer yang dingin

-   Membantu pasien melakukan

aktivitas

S : klien mengatakan

tubuhnya lebih

bertenaga dan mampu

melakukan aktifitas

O : klien terlihat bisa

melakukan aktifitas

A : tujuan tercapai

P : intervensi dihentikan

3. Kurang pengetahuan

tentang penyakit dan

pengobatan penyakit

b/d kurangnya

informasi tentang

penyakit dan

-   Mengkaji tingkat pengetahuan

pasien an keluarga

-   Menjelaskan pada klien dan

keluarga tentang penyakit dan

pengobatannya

- Mengadakan penyuluhan

S : klien mengatakan

sudah mengetahui cara

perawatan yang tepat

untuk kondisinya saat

ini.

O : Klien dapat melakukan

19

Page 20: Askep Hipertiroid

pengobatannya mengenai penyakit Addison

disease terhadap klien dan

keluarga

perawatan diri sendiri

berdasarkan

pengetahuan yang

diperoleh.

A : tujuan tercapai

P : intervensi dihentikan.

20

Page 21: Askep Hipertiroid

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi korteks tidak adekuat untuk

memenuhi kebutuhan pasien akan hormon-hormon korteks adrenal (Soediman,1996).

Penyebab paling umum penyakit Addison adalah Kerusakan dan menyusut (atrofi) dari

adrenal korteks. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua hormon penting yang

diproduksi oleh korteks adrenal yaitu kortisol dan aldosteron. Penyakit Addison juga disebut

insufisiensi adrenocortical primer. Dengan kata lain, adanya gangguan pada adrenocortical

primer akan mengakibatkan gangguan terhadap fungsi tubuh.

B. Saran

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi

di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Seorang perawat harus mengetahui konsep dasar penyakit dari addison dan mampu

meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada penyakit addison. Selain itu perawat juga

harus mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya maupun keluarga pasien agar

memudahkan proses perawatan dan mempercepat proses penyembuhan.

21