14
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PIELONEFRITIS 3.1 Pengkajian Dalam melakukan pengkajian pada klien pielonefritis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu : 1. Identitas a. Identitas klien, meliputi: Nama, usia / tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa, status pernikahan, agama, pekerjaan, diagnosa medik, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no. RM) Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran kemih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. b. Identitas penanggung, meliputi : Nama,usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, hubungan dengan klien 2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Keluhan yang paling dirasakan oleh klien saat dikaji. Biasanya klien mengalami nyeri punggung bawah dan disuria. b. Riwayat kesehatan sekang Masuknya bakteri kekandung kemih sehingga menyebabkan infeksi.

Askep Pielonefritis Nnn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

3N PIELONEFRITIS

Citation preview

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN PIELONEFRITIS

3.1 PengkajianDalam melakukan pengkajian pada klien pielonefritis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :1. Identitasa. Identitas klien, meliputi:Nama, usia / tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa, status pernikahan, agama, pekerjaan, diagnosa medik, tanggal masuk, tanggal pengkajian, no. RM)Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran kemih yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.b. Identitas penanggung, meliputi :Nama,usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, hubungan dengan klien 2. Riwayat kesehatana. Keluhan utamaKeluhan yang paling dirasakan oleh klien saat dikaji. Biasanya klien mengalami nyeri punggung bawah dan disuria.b. Riwayat kesehatan sekangMasuknya bakteri kekandung kemih sehingga menyebabkan infeksi.c. Riwayat kesehatan dahuluMengidentifikasi riwayat kesehatan yang memiliki hubungan dengan atau memperberat keadaan penyakit yang sedang diderita saat ini.d. Riwayat kesehatan keluargae. Mengidentifikasi apakah di keluarga ada riwayat penyakit menular atau turunan atau keduanya. ISK bukanlah penyakit keturunan.3. Pengkajian fisika. Umumb. Tanda-tanda vital1) TD : normal / meningkat2) Nadi : normal / meningkat3) Respirasi : normal / meningkat4) Temperatur : meningkatc. Sistem Perkemihan,khusus pada sistem perkemihan seperti di lakukan tindakan seperti berikut: 1) Palpasi kandung kemih2) Infeksi darah meatus 3) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernian urine 4) Pengkajian pada costovertebralis 4. Data Fokusa. Inpeksi : Rrekuensi miksi b (+), lemah dan lesu, urin keruhb. Palpasi : Suhu tubuh meningkat

5. Pemeriksaan diagnostika. Urinalisa memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan sel darah merah dengan keterlibatan ginjal. b. Kultur ( biakan ) urine mengidentifikasi organisme penyebab c. Tes bakteri bersalut- antibodi terhadap bakteri bersalut antibodi diindikasikan pada pielonefritis.d. Sinar x ginjal, ureter dan kandung kemih mengidentifikasi anomali struktur nyata. e. Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau abnormalitas struktur.

6. Pola Aktifitas Sehari-haria. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatanKurangnya pengetahuan klien tentang pencegahan penyakitb. Nutrisi1. Kaji jumlah, cara, jenis cairan yang biasa diminum pasien dan perbedaan frekuensi minum klien sebelum masuk rumah sakit dan saat di rawar di rumah sakit.2. Kaji jumlah,cara ,jenis makanan yang biasa dimakan pasien dan perbedaan frekuensi makan klien sebelum masuk rumah sakit dan saat di rawar di rumah sakit. c. Eliminasi : Klien cenderung mengalami disuria dan sering kencing1. Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.2. Kaji perubahan warna urin.3. Kaji adanya darah dalam urin.4. Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat urinasi, pada awal urinasi, atau akhir urinasi.5. Hesitancy; mengedan nyeri selama atau sesudah urinasi.6. Konstipasi dapat menyumbat sebagian urethra, menyebabkan tidak adekuatnya pengosongan kandung kemih.d. Istirahat : Istirahat dan tidur klien mengalami gangguan karena gelisah dan nyeri.e. Pola aktivitas : Akativitas kx mengalami gangguan karena rasa nyeri yang kadang datang

7. Data Psikologis, Sosial dan Spirituala. Data PsikologisDalam data psikologis terdiri dari status emosi, kecemasan, pola koping, gaya komunikasi dan konsep diri (gambaran diri, harga diri, dll)Kaji perasaan-perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan. Terutama pada wanita sering berfokus pada rasa takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas seksual. Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilah kerja dan aktivitas kehidupan sehari-hari.b. Data Sosialdalam data sosial Berisi hubungan dan pola interaksi klien dengan keluarga dan masyarakat. c. Data SpiritualMengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme terhadap kesembuhan penyakit, gangguan dalam melaksanakan ibadah.

3.2 Diagnosa (NANDA NOC NIC)NANDANOCNIC

Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

Kontinens urinea. Klien dapat mengontrol pengeluaran urine setiap 4 jamb. Tidak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urinec. Klien berkemih dalam keadaan rileksEliminasi urinea. Pola eliminasi b. Bau urin c. Jumlah urin d. Warna urine. Kejernihan urinf. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jamPerawatan retensi urina. Pantau intake dan output untuk mengevaluasi keseimbangan cairanb. Pantau derajat distensi kandung kemih dengan melakukan palpasi dan perkusi karena kehilangan kontrol refleks dan autonom dari kandung kemih dan sfingterc. Pantau eliminasi urin, termasuk frekuensi, konsistensi, volume, dan warnad. Modifikasi pakaian dan lingkungan untuk mendukung akses yang lebih mudah ke toilete. Instruksikan pasien untuk mencatat pengeluaran urin dan dan polaPerawatan inkontinensia urin a. Pantau kebiasaan buang air besar b. Bersihkan daerah kulit genital secara berkala c. Berikan privasi untuk eliminasi d. Jelaskan etiologi masalah dan pemikiran untuk tindakan e. Pantau eliminasi urin termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna yang sesuai f. Diskusikan prosedur dan hasil yang diharapkan dengan pasienManajemen eliminasi urin a. Pantau eliminasi urin termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna yang sesuai b. Pantau adanya tanda dan gejala retensi urin c. Bantu pasien dengan perkembangan untuk ke toilet rutin, sesuai d. Batasi cairan, sesuai kebutuhan e. Anjurkan pasien untuk memantau tanda-tanda dan gejala infeksi saluran kemih

Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

Kontrol nyeria. Mengenali faktor penyebab b. Mengenali onset (lamanya sakit) c. Menggunakan metode pencegahan d. Menggunakan metode nonanalgetik untuk mengurangi nyeri e. Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan f. Melaporkan gejala pada tenaga kesehatan g. Menggunakan sumber-sumber yang tersedia h. Mengenali gejala-gejala nyeri i. Mencatat pengalaman nyeri sebelumnya j. Melaporkan nyeri sudah terkontrol Tingkat nyeri a. Melaporkan adanya nyeri b. Luas bagian tubuh yang terpengaruh c. Frekuensi nyeri d. Panjangnya episode nyeri e. Pernyataan nyeri f. Ekspresi nyeri pada wajah g. Perubahan pada frekuensi pernafasan h. Perubahan nadi i. Perubahan tekanan darah j. Keringat berlebih k. Kehilangan selera makanTingkat kenyamanana. Mengekspresikan kepuasan dengan tingkatan mandirib. Mengekspresikan kepuasan dengan kontrol nyeri

Manajemen nyeri a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien d. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau e. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau f. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan g. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan h. Kurangi faktor presipitasi i. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) j. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi k. Ajarkan tentang teknik non farmakologi l. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri m. Evaluasi keefektifan kontrol n. Kolaborasikan dengan dokter jika keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Analgetic administration a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat b. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi c. Cek riwayat alergi d. Pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu e. Tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri f. Tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal g. Pilih rute pemberian secara iv, im untuk pengobatan nyeri secara teratur h. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik pertama kali i. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat j. Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping)

Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

Pengetahuan: Perilaku sehata. Membiasakan makanan yang sehat dan bernutrisib. Tahu manfaat aktivitas dan latihanMengetahui tentang proses penyakit a. familiar dengan nama penyakit b. mendeskripsikan proses penyakit c. mendeskripsikan faktor penyebab d. mendeskripsikan faktor resiko e. mendeskripsikan efek penyakit f. mendeskripsikan tanda dan gejala g. mendeskripsikan perjalanan penyakit h. mendeskripsikan tindakan untuk menurunkan progresifitas penyakit i. mendeskripsikan komplikasi j. mendeskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi k. mendeskripsikan tindakan Teaching: pengetahuan proses penyakit a. berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik b. jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi c. gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit d. gambarkan proses penyakit e. identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat f. sediakan informasi tentang kondisi pasien g. sediakan bagi keluarga atau so informasi tentang kemajuan pasien h. sediakan pengukuran diagnostik yang tersedia i. diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit j. dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion k. eksplorasi kemungkinan sumber dukungan l. instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan Pendidikan Kesehatana. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang membuat berkurangnya motivasi untuk perilaku sehatb. Membantu pasien mengklarifikasi kepercayaan dan nilai c. Membangun dukungan keluarga untuk perilaku sehat yang kondusifd. Merumuskan pelajaran tentang osteoporosis untuk program edukasi kesehatanKonseling Nutrisia. Membangun hubungan kepercayaan dan respect b. Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengaturan makananc. Mendiskusikan arti makanan bagi pasien d. Menentukan sikap dan kepercayaan tentang makanan dan nutrisi yang dibutuhkan