Upload
ian-pratama
View
25
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
21
50
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian Keluarga
1) Identitas Keluarga
Nama KK : Tn. M
Umur : 51 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan KK : SD
Pekerjaan KK : IRT
Alamat : RT.02 RW 01 Desa Cipanjalu
Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung
Komposisi Keluarga
Komposisi anggota keluarga Tn.M dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.1 Komposisi anggota keluarga Tn. M
No nama L/P Hubungan
Keluarga
Umur Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Ststus
kesehatan
ket
1 Ibu L P Isteri 50 th SD - - Sakit Tinggal serumah
2 N P Anak 21 th SMP Pelajar Lengkap Sehat Tinggal dengan
suami
3 G L Anak 19 th SMK Pelajar Lengkap Sehat Tinggal serumah
4 A L Anak 15 th SMA Pelajar Lengkap Sehat Tinggal serumah
Genogram
57
19 15
Laki-laki Meninggal Laki-laki
Perempuan Meninggal Perempuan
Tinggal Dalam Satu rumah Klien
Kesimpulan :
Bapak M mengatakan hanya mengingat dua generasi saja dalam silsilah keluarganya dan juga
mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan dan
juga di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit menular, tetapi Bapak M
mengatakan bahwa Ny L mempunyai penyakit TBC.
2) Tipe keluarga
Tipe keluarga Bpk.M adalah tipe keluarga inti (Nuclear Familiy) yang terdiri dari suami,
istri dan anak. Bpk.M mengatakan tidak ada kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe
keluarga yang dianut.
3) Suku bangsa
Suku bangsa keluarga Bpk.M adalah suku sunda dan tidak ada kebiasaan yang dilakukan
oleh keluarga terkait dengan masalah kesehatan, begitu pun dengan ibu L yang berasal dari
pulau jawa tepatnya dari kota Lampung karena ibu L sudah lama tinggal di pulau Jawa
sehingga kebiasaan dan bahasa pun sudah terbiasa dengan adat sunda.
4) Agama
Agama yang dianut oleh semua anggota keluarga adalah agama Islam. Bpk.M mengatakan
selalu mengingatkan anak-anaknya untuk selalu beribadah sholat lima waktu dan berdoa.
Bpk.M juga mengatakan bahwa dirinya percaya apabila ada yang sakit merupakan cobaan
dari Allah SWT, begitupun penyakit yang dideritanya sekarang adalah dari Allah SWT.
5) Status Sosial ekonomi keluarga
Bpk.M mengatakan dirinya bekerja sebagai petani dan istrinya sering membantu memanen
padi kalau sudah musim panen. Dari pekerjaannya B p k . M bisa memberikan penghasilan
kepada keluarganya dengan penghasilan perharinya tidak tetap yaitu Rp.50.000,-/hari.
Sedangkan penghasilan dari isterinya yaitu Ibu L kadang kadang buruh jahit ±
Rp.180.000,-/minggu. Pengeluaran ekonomi keluarga Bpk.M tidak tetap, tetapi untuk
pengeluaran yang tetap adalah untuk pembayaran listrik sebesar Rp..300.000,-/tahun
sedangkan untuk makan sehari-hari selain dari penghasilan lbu L juga dari penghasilan
Bpk.M.
6) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tidak ada hari khusus yang digunakan oleh keluarga untuk berekreasi, namun Bpk.M
mengatakan setiap hari setelah pukul 17.00 WIB keluarga suka berkumpul dan menonton
acara TV
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Bpk.M memiliki tiga orang anak, anak yang pertama berusia 21 tahun dan
sekarang sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Anak yang kedua berusia 19
tahun dan anak yang ketiga berusia 15 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga
Bpk.M menurut Duvall termasuk ke dalam tahap VI yaitu keluarga dengan anak dewasa.
2) Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Bpk.M mengatakan semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi meskipun
Bpk.M mengatakan orangtua lanjut usia dari suami atau istri tidak sempat diurusnya
karena semuanya sudah meninggal. Tapi Bpk.M mengatakan saat ini belum bisa
memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya karena dirinya sedang sakit.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ny. L mengatakan bahwa dirinya sedang menjalani pengobatan TB Panu yang baru dua
bulan berjalan. Ibu L mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit hipertensi
tetapi saat ini dalam keadaan sehat begitupun dengan kedua anaknya yang dalam keadaan
sehat pula.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Di keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular selain Ny. L.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rurnah
Luas rumah yang ditempati keluarga Bpk.M ± 36m2, yang terdiri dari dua kamar tidur,
satu dapur yang bersatu dengan tempat mencuci dan satu ruangan yang dipakai untuk
ruang keluarga serta dipakai warung tempat Bpk.M berjualan. Tipe bangunan rumah
tidak permanen dengan lantai yang terbuat dari tembok yang ditutup menggunakan
karpet Plastik. Sinar matahari yang masuk ke dalam rumah cukup, kecuali ke dalam
kamar Bpk.M yang tidak ada sama sekali. Ventilasi udara yang masuk ke dalam rumah
cukup tetapi tidak begitu baik, apalagi untuk kamar Bpk.M tidak ada ventilasi udara sama
sekali. Sumber air minum yang digunakan keluarga adalah dari sumur yang berada di masjid
yang tempatnya berada di belakang rumah keluarga Bpk.M Bpk.M tidak mempunyai sumur,
jamban dan kamar mandi sehingga apabila keluarga ingin menggunakan jamban dan kamar
mandi selalu menggunakan jamban dan kamar mandi yang berada di masjid. Untuk
pembuangan bekas cucian dialirkan ke selokan dan sungai yang berada di depan rumah.
Kebiasaan memasak keluarga Bpk.M adalah dengan menggunakan kompor minyak.
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Bpk.M mengatakan karakteristik tetangga dan komunitas RW yang ada di lingkungannya
baik dalam artian masyarakat suka membantu apabila ada warga yang sedang mengalami
musibah, Bpk.M dan keluarga selalu ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan di masyarakat.
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Menurut Penuturan Bpk.M, keluarganya menempati tempat tinggal yang sekarang sudah 5
tahun lamanya. Sebelumnya BPk.M beserta keluarganya tinggal di rumah yang tidak jauh
dari tempat tinggalnya sekarang yaitu rumah orang tua BpkM yang sekarang ditempati
oleh adik kandung Bpk.M sendiri. Bpk.M mengatakan aktivitas keluarga dimulai pada
pagi hari. Ibu L berangkat bekerja pada pukul 07.00 WIB dan pulang bekerja pada pukul
17.00 WIB. Sedangkan anaknya yang ketiga yaitu A masuk sekolah pada pukul 07.00
WIB dan pulang pada pukul 13.0 WIB dan Bpk.M dan anaknya yang kedua hanya
tinggal di rumah.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Bpk.M mengatakan selepas pukul 17.00 WIB semua anggota keluarga berada di rumah dan
biasanya menonton TV. Tidak ada waktu rutin yang digunakan untuk pertemuan dengan
masyarakat, akan tetapi apabila ada acara di masyarakat keluarga suka ikut berpartisipasi.
d. Struktur Keluarga
1) Sistem Pendukung Keluarga
Menurut penuturan BpkM, semua anggota keluarga sehat kecuali dirinya yang sedang
menderita penyakit TB Paru. Fasilitas fisik yang dimiliki hanya dapur untuk memasak
makanan sehari-hari dan kamar tidur yang digunakan untuk beristirahat, sedangkan
dukungan psikologis yang didapat biasanya dari keluarga.
2) Pola Komunikasi Keluarga
Bpk.M mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan
masalah, namun terkadang semua keputusan berada pada Ibu L. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Sunda.
3) Struktur Kekuatan Keluarga
Bpk.M mengatakan bahwa orang tua mempunyai peranan penting dalam pengambilan
keputusan dan juga mempunyai peranan panting dalam mengubah perilaku anaknya. Di
dalam keluarga Bpk.M yang selalu mengambil keputusan adalah Ibu.L.
4) Struktur Peran
a) Suami
- Sebagai Kepala Keluarga
- Mendidik dan merawat anak
- Mencari nafkah
- Sebagai role model/contoh yang baik bagi anak-anaknya.
b) Isteri
- Mendidik dan merawat anak
- Sebagai penyedia segala kebutuhan keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga
- Mencari nafkah
- Mengurus rumah tangga
- Sebagai role model/contoh yang baik bagi anak-anaknya.
c) Anak
- Berbakti kepada orang tua
- Belajar
- Menuruti nasehat orang tua.
5) Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut
dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut penuturan Bpk.M dirinya senang berkeluarga sehingga bisa mempunyai tiga orang
keturunan. Di keluarga saling menghargai satu sama lain antar anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
1nteraksi di dalam keluarga baik, Bpk.M mengatakan keluarga selalu mengajarkan dan
menekankan bagaimana berperilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
- Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga mengatakan kurang begitu paham mengenai masalah-masalah kesehatan
keluarga. Terutama penyakit yang dialami Bpk.M sekarang yaitu TB Paru. Keluarga
hanya mengenal penyakit tersebut sebagai penyakit yang menular.
- Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit hanya dibiarkan saja
dan diobati dengan obat warung. Apabila memang sakitnya dirasa parah baru dibawa
ke sarana kesehatan
- Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga mengatakan kurang begitu paham untuk merawat anggota keluarga yang
sakit .ladi kalau ada anggota keluarga yang sakit, dirawat oleh keluarga sebatas
pengetahuannya saja.
- Kemampuan Kleuarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang Sehat
Bpk.D mengatakan rumahnya jarang dibersihkan seluruhnya, yang dibersihkan hanya lantai
rumahnya saja setiap hari sedangkan yang lainya jarang sekali.
- Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Keluarga tidak begitu memanfaatkan pelayanan kesehatan, terbukti kader yang membawa
Bpk.M berobat ke sarana kesehatan bukannya keluarga
4. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak di dalam keluarga sebanyak 3 orang dan anak yang pertama sudah menikah dan
tinggal bersama suaminya. Ibu L menggunakan KB Suntik, tetapi sekarang sudah tidak
menggunakannya karena Ibu L mengatakan sekarang dirinya sudah tidak haid lagi (menopouse).
5. Fungsi Ekonomi
Bpk.M mengatakan sejauh ini yang mempunyai peranan penting dalarn urusan ekonorni
keluarganya adalah isterinya yaitu Ibu L.
f. Stress dan Koping Keluarga
1. Stress Jangka Pendek dan Panjang
Stress jangka pendek yang dialami keluarga Bpk.M saat ini adalah menghadapi sakit Ny.L
yang menderita penyakit TB Paru. Sedangkan Stress jangka panjang yang dihadapi oleh
keluarga Bpk.M adalah mengenai status ekonomi yang dihadapi keluarganya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Keluarga mengatakan hal yang dilakukan untuk mengatasi stressor yaitu mengahadapinya
dengan tenang dan terus berusaha serta berdo'a agar stressor dapat dilalui.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Menurut penuturan keluarga apabila ada masalah di dalam keluarga selalu dibicarakan
dengan anggota keluarga yang latnnya dan Yang mengambil keputusan adalah lbu L.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Menurut penuturan Bpk.M strategi yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah
yaitu menghadapinya dengan tenang tanpa emosi dan panik tapi mernikirkan jalan keluarnya.
g. Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.2 Pemeriksaan fisik keluarga bapak M
No Aspek yang dinilai
Bpk M Ibu L An. G An. A
1 Keadaan umum
Sehat Sedang sakit Sehat Sehat
Kesadaran Composmentis composmentis composmentis ComposmentisTanda-tanda vital- suhu 35,1 0 C 35,2 0C 35,4 0C 36 0
- nadi 86 x/menit 90x/menit 89x/menit 95x/menit- pernapasan 21x/menit 20x/menit 18x/menit 19x/menit- tekanan darah
130/90 mmHg 140/90 mmHg 120/80 mmHg 110/70 mmHg
- berat badan 63 Kg - - -- tinggi badan 165 cm - - -
2 Head to toea. kepalaKulit kepala Bersih, tidak
lengket, tidak ada lesi dan benjolan
Bersih, tidak lengket, tidak ada lesi dan benjolan
Berketombe, tidak lengket, tidak ada lesi dan benjolan
Bersih, tidak lengket, tidak ada lesi dan benjolan
Rambut Warna hitam, penyebaran merata, dan tidak mudah dicabut
Warna hitam, penyebaran merata, dan tidak mudah dicabut
Warna hitam, penyebaran merata, dan tidak mudah dicabut
Warna hitam, penyebaran merata, dan tidak mudah dicabut
Bentuk Simetris Simetris Simetris SimetrisKeluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak adab. MataBentuk Simetris Simetris Simetris SimetrisKonjungtiva Warna merah
mudaWarna merah muda
Warna merah muda
Warna merah muda
Sklera Warna putih Warna putih Warna putih Warna putihRefleks pupil ++/++ ++/++ ++/++ ++/++Fungsi penglihatan
Bpk M tidak dapat membaca papan nama pemeriksa dalam jarak 150 cm, karena masih terdapat sedikit katarak senilis pada lensa matanya
Ibu L tidak dapat membaca papan nama pemeriksa dalam jarak 150 cm tanpa menggunakan alat bantu penglihatan
Baik, terbukti An. G dapat membaca papan nama pemeriksa dalam jarak 150 cm tanpa menggunakan alat bantu penglihatan
Baik, terbukti An. G dapat membaca papan nama pemeriksa dalam jarak 150 cm tanpa menggunakan alat bantu penglihatan
Gerakan bola mata
Dapat digerakkan ke segala arah
Dapat digerakkan ke segala arah
Dapat digerakkan ke segala arah
Dapat digerakkan ke segala arah
Lapang pandang
Kurang baik Baik Baik Baik
c. telingaBentuk Simetris, ujung
pina sejajar dengan sudut bola mata
Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata
Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata
Simetris, ujung pina sejajar dengan sudut bola mata
Warna Sama dengan warna kulit sekitar telinga
Sama dengan warna kulit sekitar telinga
Sama dengan warna kulit sekitar telinga
Sama dengan warna kulit sekitar telinga
Kelenturan dan kebersihan
Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, didalam lubang telinga tampak kotoran telinga
Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, didalam lubang telinga tampak kotoran telinga
Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, didalam lubang telinga tampak kotoran telinga
Daun telinga teraba elastis, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, didalam lubang telinga tampak kotoran telinga
Fungsi pendengaran
Baik, terbukti bpk M mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Baik, terbukti ibu L mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Baik, terbukti An. G mampu menjawab pertanyaan dengan baik
Baik, terbukti An. A mampu menjawab pertanyaan dengan baik
d. hidungBentuk Simetris, tidak
ada sekret, septum berada di tengah
Simetris, tidak ada sekret, septum berada di tengah
Simetris, tidak ada sekret, septum berada di tengah
Simetris, tidak ada sekret, septum berada di tengah
Fungsi penciuman
Baik, terbukti bpk M dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup
Baik, terbukti Ibu L dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup
Baik, terbukti An G dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup
Baik, terbukti An A dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau kopi dengan mata tertutup
e. mulutBentuk Simetris, bibir
lembab, mukosa mulut bersih
Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih
Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih
Simetris, bibir lembab, mukosa mulut bersih
Fungsi pengecapan
Baik, terbukti bpk D mampu membedakan rasa asin dan manis
Baik, terbukti Ibu L mampu membedakan rasa asin dan manis
Baik, terbukti An G mampu membedakan rasa asin dan manis
Baik, terbukti An A mampu membedakan rasa asin dan manis
Gigi Jumlah 32 buah Jumlah 32 buah Jumlah 32 buah Jumlah 32 buahFungsi menelan
Baik, tidak ada keluhan dalam menelan
Baik, tidak ada keluhan dalam menelan
Baik, tidak ada keluhan dalam menelan
Baik, tidak ada keluhan dalam menelan
f. leherBentuk JVP tidak
meninggi, KGB tidak teraba
JVP tidak meninggi, KGB tidak teraba
JVP tidak meninggi, KGB tidak teraba
JVP tidak meninggi, KGB tidak teraba
Pergerakan Baik, leher bpk M dapat
Baik, leher Ibu L dapat
Baik, leher An G dapat
Baik, leher An A dapat digerakkan ke
digerakkan ke segala arah, tidak ada nyeri saat digerakkan, tidak ada kaku kuduk
digerakkan ke segala arah, tidak ada nyeri saat digerakkan, tidak ada kaku kuduk
digerakkan ke segala arah, tidak ada nyeri saat digerakkan, tidak ada kaku kuduk
segala arah, tidak ada nyeri saat digerakkan, tidak ada kaku kuduk
g. dadaBentuk Simetris, warna
kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri tekan
Simetris, warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada nyeri tekan
Bunyi nafas Vesikuler, tidak terdengar ronchi
Vesikuler, tidak terdengar ronchi
Vesikuler, tidak terdengar ronchi
Vesikuler, tidak terdengar ronchi
Vokal fremitis Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru
Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru
Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru
Vibrasi teraba sama di kedua lobus paru
Ekspansi paru Simetris simetris simetris SimetrisJantung S1 dan S2
terdengar murni regular
S1 dan S2
terdengar murni regular
S1 dan S2
terdengar murni regular
S1 dan S2 terdengar murni regular
h. abdomenBentuk Datar lembut,
tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba
Datar lembut, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba
Datar lembut, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba
Datar lembut, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, hati tidak teraba, ginjal tidak teraba
Bising usus (+) 12x/menit (+) 10x/menit (+) 10x/menit (+) 9x/meniti. punggungBentuk Tidak ada
kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi atau benjolan
j. ekstremitasEkstremitas atas
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tangan bebas bergerak, reflek bisep dan trisep ++/++
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tangan bebas bergerak, reflek bisep dan trisep ++/++
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tangan bebas bergerak, reflek bisep dan trisep ++/++
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tangan bebas bergerak, reflek bisep dan trisep ++/++
Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan
Bentuk simetris, tidak ada lesi, oedema dan
benjolan, warna kulit sawo matang, tungkai kanan tidak bebas bergerak dan ada warna kemerahan pada tungkai kanan, refleks patela ++/++
benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak, refleks patela ++/++
benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak, refleks patela ++/++
benjolan, warna kulit sawo matang, kedua tungkai bebas bergerak, refleks patela ++/++
Kekuatan otot 5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
K. integumenWarna Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matangKeadaan Sedikit kotor bersih bersih BersihTurgor Cepat kembali
dalam 2 detikCepat kembali dalam 2 detik
Cepat kembali dalam 2 detik
Cepat kembali dalam 2 detik
Sensansi Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul
Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul
Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul
Dapat membedakan sensasi tajam dan tumpul
h. Harapan keluarga
Bpk M dan keluarga mengatakan bahwa besar harapan untuk Ny. L cepat sembuh dan juga
berharap petugas kesehatan lebih memperhatikan lagi terhadap dirinya dan masyarakat lain yang
menderita penyakit serupa.
2. Analisis Data
No Data Penyebab Masalah1 Subjektif:
- keluarga mengatakan pengobatan Ny. L sudah berjalan 2 bulan
- keluarga mengatakan sebenarnya pihak puskesmas sudah menyuruh memeriksakan ulang dahak Ny.L tetapi keluarga mengatakan belum sempat mengantarkan Ny.L
- keluarga mengatakan walaupun sudah disuruh untuk kontrol ulang dahak, tapi belum sempat karena sibuk
Objektif:- Obat Ny.L habis setelah 6 bulan pegobatan- Ny.L belum periksa ulang dahaknya
Tidak mampunyai keluarga mengambil tindakan untuk mengatasi masalah
Resiko terjadinya Drop Out dalam pengobatan TB paru pada Ny.L keluarga bpk M
2 Subjektif:- Ny.L mengatakan batuk kadang-kadang dan
bila batuk tidak keluar dahak- Keluarga mengatakan selama ini alat makan
untuk Ny.L terpisah dengan anggota
Tidak mampunya keluarga merawat anggota keluarga yang mempunyai penyakit TB paru
Resiko terjadinya penyebaran/ penularan penyakit pada
keluarga yang lain, tetapi kadang-kadang suka dipake bersama-sama
- Ny.L mengatakan kalau membuang ludah dimana saja
- Keluarga mengatakan tidak mempunyai tempat khusus untuk menmpung dahak/ ludah Ny.L
- Kelurga mengatakan tidak tahu lingkungan rumah yang baikuntuk penderita TB paru
Objektif:- Ny.L tidak mempunyai tempat pembuangan
dahak/ludah- tidak ada jendela dikamar Ny.L sehingga
udara yang masuk sangat sedikit - tidak ada cahaya yang masuk ke dalam
kamar tidur Ny.L- rumah tampak kotor
keluarga bpk M
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadi drop out/ putus obat dalam pengobatan TB paru pada Ny.L, keluarga bpk M b.d
ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah
2. Resiko penyebaran/ penularan penyakit pada seluruh anggota keluarga Ny.L b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
3. Skala Prioritas masalah keluarga
No. DiagnosaKeperawatan
Kriteria Skor Pembenaran
1 1. Sifat masalah - Ancaman Kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah - Sebagian
3. Potensial masalah untuk dicegah - Cukup
4. Menonjolnya masalah: masalah - tidak dirasakan
2/3 x 1 = 2/3
1/2 x 2 = 2
2/3 x 1 = 2/3
0/2 x 1= 0
Terjadi defisit atau gangguan kesehatan pada anggota keluarga
Pengetahuan keluarga tentang pengobatan TBC tidak baik baik
- Keluarga tidak terlalu memprioritaskan kesehatan anggota keluarganya
- Keterlibatan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit kurang baik.
Dalam proses pengobatan bp.M keluarga tidak terlalu diperhatikan.
Total skor 2 4/6
2 1. Sifat masalah - Aktual
2. Kemungkinan masalah
3/3 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
Terjadi defisit atau gangguan kesehatan pada anggota keluarga
Pengetahuan keluarga tentang
dapat diubah - Tinggi
3. Potensial masalah untuk dicegah - Tinggi
4. Menonjolnya masalah: masalah - Tidak dirasakan
3/3 x 1 = 1
0/2 x 1= 0
penyebaran penyakit TBC tidak baik baik
- Keluarga tidak terlalu memprioritaskan kesehatan anggota keluarganya
- Keterlibatan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit kurang baik.
Anggota keluarga tidak mempedulikan penyakit yang diderita Bp.M
Total skor 4
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1.
2
Risiko terjadi drop out/putus obat dalam pengobatan TB Paru pada Ny.L
keluarga Bpk.M b.d ketidakmampuan keluarga mengambil tindakkan untuk
mengatasi masalah.
Risiko penyebaran / penularan penyakit pada seluruh anggota keluarga
Bpk.M b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit