Upload
izaac-jdev
View
17
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Contoh KTI imd
Citation preview
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM PELAKSANAAN INISIASI
MENYUSUI DINI DI KEMUKIMAN ULEE GLE BARAT
KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN
PIDIE JAYA
ASNIDAR
Mahasiswi Pada STIKes UBudiyah Banda Aceh
D-III Kebidanan
ABSTRAK
Latar belakang: Melalui kontak kulit ke kulit, tubuh akan sangat membantu dalam menjaga kehangatan
bayi secara tepat, maka bayi akan selalu dalam kondisi aman dan rasa stress bayi yang baru mengenal
dunia luar bisa dikurangi. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa peristiwa
kontak kulit ke kulit pasca jam pertama setelah persalinan itu sangatlah membantu dalam menstabilkan
pernapasan dan detak jantung bayi yang baru lahir. Tujuan penelitian:Gambaran Karakteristik Ibu Dalam
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Kemukiman Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar Dua Kabupaten
Pidie Jaya tahun 2013 Medote Penelitian:Bersifat Deskriptif dengan desain crossectional populasi dalam
penelitian ini 35 ibu yang memiliki bayi dibawah 6 bulan,Data dikumpulkan langsung dari responden
dengan mengedarkan kuesioner. Hasil penelitian diolah dengan cara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan tabulasi silang. Penelitian dilakukan mulai tanggal 28-29 Agustus 2013.
Hasil penelitian:Dari 8 orang responden yang memiliki pengetahuan tinggi ternyata semuanya
melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 8 responden (100%), dari 4 orang responden yang memiliki
pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 4 responden (100%), dari
5 orang responden yang berumur dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu 5 responden (100 %), dari 5 orang responden yang primipara ternyata semuanya tidak
melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 5 responden (100%). Kesimpulan responden yang memiliki
pengetahuan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang memiliki
pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang berumur
dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui dini
Kata kunci : Karakter, Ibu, Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
I. Pendahuluan Indonesia sehat 2010 yang
sudah dicanangkan oleh
Departemen Kesehatan,
mempunyai visi yang sangat ideal,
yakni masyarakat Indonesia yang
penduduknya hidup dalam
lingkungan dan prilaku sehat,
mampu menjangkau pelayanan
yang tinggi di seluruh wilayah
Indonesia (Notoatmodjo, 2003 )
Hasil SDKI (Survei
Demografi dan Kesehatan
Indonesia) tahun 2012 lalu
menemukan bahwa angka
kematian bayi di Indonesia saat ini
adalah 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Di antara angka ini, 19 per
1.000 terjadi pada masa neonatal
sejak lahir sampai usia 28 hari.
Padahal targetnya di tahun 2015
nanti angkanya harus turun
menjadi 23 per 1.000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2013)
Menurut Susenas, data Depkes
menyebutkan sekitar 57%
kematian bayi terjadi pada umur di
bawah 1 Bulan, terutama
disebabkan oleh gangguan
perinatal dan bayi berat lahir
rendah (BBLR). Hampir 100.000
bayi lahir dengan berat badan lahir
rendah setiap tahunnya (Depkes
RI, 2013).
Pengetahuan tentang Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) belum
diketahui oleh masyarakat.
Kebanyakan ibu tidak tahu bahwa
membiarkan bayi Menyusui
sendiri segera setelah kelahiran
atau proses IMD sangat
bermanfaat. Proses yang hanya
memakan waktu satu jam tersebut
terpengaruh pada sang bayi seumur
hidup (Roesli, 2008).
Menurut survey yang
dilakukan The Save The Children
pada bulan Juli sampai Agustus
2007 di 10 kecamatan di
kabupaten Pidie Jaya, Bireun,
Lhokseumawe dan Simelu
mendapatkan hasil ibu dari anak
usia 0-11 bulan yang member ASI
kepada anaknya 95%, namun
setelah dilihat lebih dekan
ditemukan hanya terdapat 35% ibu
yang benar-benar melaksanakan
pemberian ASI eksklusif dan
hanya 32% ibu yang memberikan
ASI pada waktu dini atau 1 jam
setelah mereka melahirkan.
(Pembawa pesan kesehatan, 2008).
Berdasarkan data yang
diperoleh dari Kemukiman Ulee
Gle Barat Kecamatan Bandar Dua
Kabupaten Pidie Jaya jumlah ibu
bersalin adalah berjumlah 32 orang
dan masih ada ibu yang tidak
melaksanakan Inisiasi Menyusui
Dini.
Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang penulis lakukan
terhadap 6 orang ibu bersalin
didapatkan hasil 2 orang tahu
tentang pengertian dan cara
melaksanakan inisiasi Menyusui
dini dan 4 orang tidak mengetahui
hal ini menandakan masih
kurangnya tingkat pengetahuan
ibu, 1 orang berpendidikan D-II
keguruan, 4 orang tamat
SMA/MAN dan 1 orang taman
SMP ini mengambarkan tingkat
pendidikan uang masih rendah,
sedangkan usia ibu 1 orang berusia
19 tahun, 3 orang berusia antara
20-35 tahun, 1 orang berusia diatas
35 tahun, ini mengambarkan
umumnya ibu berusia antara 20-35
tahun, 2 orang merupakan anak
yang pertama, 4 orang lebih dari 2
anak yang mengambarkan tinkat
paritas.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran
Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan
Inisiasi Menyusui Dini di
Kemukiman Ulee Gle Barat
Kecamatan Bandar Dua Kabupaten
Pidie Jaya tahun 2013.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini ditinjau dari
tingkat pengetahuan.
b. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini ditinjau dari
tingkat pendidikan.
c. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini ditinjau dari
usia.
d. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini ditinjau dari
paritas
II. METODOLOGI 1. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori
Notoatmodjo (2003) karakteristik
seseorang berupa pengetahuan,
Pendidikan, Umur dan faritas.
Maka untuk mengetahui
karakteristik ibu dalam
pelaksanaan Inisiasi Menyusui
Dini di Kemukiman Ulee Gle
Barat Kecamatamn Bandar Dua
Kabupaten Pidie Jaya, dapat
dilihat pada gambar kerangka
konsep dibawah ini:
Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat
deskriptif dengan desain crossectional
yaitu hanya melihat Gambaran
Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan
Inisiasi Menyusui Dini di
Kemukiman Ulee Gle Barat
Kecamatan Bandar Dua Kabupaten
Pidie Jaya tahun 2013.
Populasi dan sampel
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh ibu yang memiliki bayi di
Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar
Dua Kabupaten Pidie Jaya berjumlah
35 ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan.
Sampel dalam penelitian ini dengan
mengunakan total populasi dimana
seluruh populasi dijadikan sampel
yakni 35 ibu yang memiliki bayi 0-6
bulan.
Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini akan di di Kemukiman
Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar
Dua Kabupaten Pidie Jaya, pada
tanggal 28-29 Agustus 2013
Cara Pengumpulan Data
Data primer yang dikumpulkan
dalam penelitian ini diperoleh
langsung dari responden dengan
mengedarkan kuesioner yang
berisikan daftar pertanyaan dengan
pilihan jawaban yang telah disiapkan.
Data sekunder yang dibutuhkan
diperoleh dari: Dinas Kesehatan
Kabupaten Pidie Jaya (Laporan KIA),
Puskesmas Bandar Dua Kecamatan
Bandar Dua (laporan KIA)
danTinjauan Kepustakaan.
Pengolahan Data
Menurut (Arikunto 2010) :data yang
telah didapatkan akan diolah dengan
tahap-tahap berikut: Editing, Coding,
Transfering, Tabulating,
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Univariat
a. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
Tabel 5.1
Distribusi Pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini Di Kemukiman Ulee
Glee Barat Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013
No Pelaksanaan
Inisiasi Menyusui
Dini
frekwensi (%)
1
2
Ya
Tidak
10
25
28,5
71,5
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 5.1
menunjukan bahwa dari 35 responden
ternyata mayoritas responden tidak
Pengetahuan
Pendidikan
Umur
Paritas
Pelaksanaan
Inisiasi
Menyusui
Dini
melakukan inisiasi menyusui dini
yaitu 25 responden (71,5 %).
b. Pengetahuan tentang Kejadian Baby Blues
Tabel 5.2
Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang
Inisiasi Menyusui Dini Di Kemukiman
Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar
Baru Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013
No Pengetahuan frekwensi (%)
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
10
18
7
28,5
51,4
20,1
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 5.2
menunjukan bahwa dari 35 responden
ternyata mayoritas pengetahuan
responden berada pada kategori
sedang yaitu 18 responden (51,4 %).
c. Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Pendidikan Ibu Di
Kemukiman Ulee Glee Barat
Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013
No Pendidikan frekwensi (%)
1
2
3
Tinggi
Menengah
Dasar
6
24
5
17,1
68,5
14,4
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 5.3
menunjukan bahwa dari 35 responden
ternyata mayoritas responden
memiliki tingkat pendidikan
menengah yaitu 24 responden (68,5
%).
d. Umur Tabel 5.4
Distribusi Umur Ibu Di Kemukiman
Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar
Baru Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013
No Umur frekwensi (%)
1
2
3
Dewasa Awal
Dewasa Tengah
Dewasa Akhir
7
22
6
20,0
62,8
17,2
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 5.4
menunjukan bahwa dari 35 responden
ternyata mayoritas responden
memiliki umur dewasa tengah yaitu
22 responden (62,8 %).
e. Paritas Tabel 5.5
Distribusi Paritas Ibu Di Kemukiman
Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar
Baru Kabupaten Pidie Jaya
Tahun 2013
No Paritas frekwensi (%)
1
2
3
Primipara
Multipara
Grande
Multipara
5
24
6
14,3
68,6
17,1
Jumlah 35 100
Berdasarkan Tabel 5.5
menunjukan bahwa dari 35 responden
ternyata mayoritas responden
memiliki paritas multipara yaitu 24
responden (68,6 %).
2. Analisa tabulasi silang
Analisa tabulasi silang adalah
untuk menganalisa secara bersama sama antara dependen variabel (
Variabel Bebas ) dengan independent
variabel.( Variabel Terikat) dalam
sebuah tabel distribusi frekwensi.
a. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pengetahuan
Tabel 5.6
Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui
Dini Di Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.6 di atas
dapat dilihat hasil tabulasi silang
bahwa dari 8 orang responden yang
memiliki pengetahuan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 8 responden
(100%), sedangkan responden yang
memiliki pengetahuan sedang dan
responden berpengetahuan rendah
ternyata semuanya (100%) tidak
melaksanaan inisiasi menyusui dini.
b. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pendidikan
Tabel 5.7
Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui
Dini Di Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.7 di atas
dapat dilihat hasil tabulasi silang
bahwa dari 4 orang responden yang
memiliki pendidikan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 4 responden
(100%), sedangkan responden yang
memiliki pendidikan menengah
mayoritas tidak melakukan inisiasi
menyusui dini yaitu 17 responden
(81,0 %) dan responden
berpendidikan dasar ternyata
semuanya (100%) tidak melaksanaan
inisiasi menyusui dini.
Pengetahuan
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total
Ya Tidak
f % F % f %
Tinggi
Sedang
Rendah
8
0
0
100
0
0
0
16
6
0
100
100
8
16
6
100
100
100
8 22 30 100
Pendidikan
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini
Total Ya Tidak
f % f % f %
Tinggi
Menengah Dasar
4
4 0
100
19,0 0
0
17 5
0
81,0 100
4
21 5
100
100 100
8 22 30 100
c. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur
Tabel 5.8
Tabulasi Silang Antara Umur Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di
Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.8 di atas
dapat dilihat hasil tabulasi silang
bahwa dari 5 orang responden yang
berumur dewasa awal ternyata
semuanya tidak melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 5 responden
(100%), sedangkan responden yang
Dewasa tengah mayoritas tidak
melakukan inisiasi menyusui dini
yaitu 13 responden (68,4 %) dan
responden dewasa akhir mayoritas
tidak melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu sebanyak 4 responden (66,7
%).
d. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur
Tabel 5.9
Tabulasi Silang Antara Paritas Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di
Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru
Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013
Berdasarkan tabel 5.9 di atas
dapat dilihat hasil tabulasi silang
bahwa dari 5 orang responden yang
primipara ternyata semuanya tidak
melaksanaan inisiasi menyusui dini
yaitu 5 responden (100%), sedangkan
responden yang multipara mayoritas
tidak melakukan inisiasi menyusui
dini yaitu 14 responden (66,7 %) dan
responden grande multipara
mayoritas tidak melaksanaan inisiasi
Umur
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total
Ya Tidak
f % f % f %
Dewasa awal
Dewasa tengah
Dewasa akhir
0
6
2
0
31,6
33,3
5
13
4
100
68,4
66,7
5
19
6
100
100
100
8 22 30 100
Paritas
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total
Ya Tidak
f % f % f %
Primipara Multipara
Grande multipara
0 7
1
0 33,3
25,0
5 14
3
100 66,7
75,0
5 21
4
100 100
100
8 22 30 100
menyusui dini yaitu sebanyak 3
responden (75,0 %).
PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pengetahuan
Berdasarkan tabel 5.6 di
atas dapat dilihat hasil tabulasi
silang bahwa dari 8 orang
responden yang memiliki
pengetahuan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 8
responden (100%), sedangkan
responden yang memiliki
pengetahuan sedang dan
responden berpengetahuan
rendah ternyata semuanya
(100%) tidak melaksanaan
inisiasi menyusui dini.
Pengetahuan adalah
merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu
objek tertentu pengindraan
terjadi melalui panca indra
manusia yaitu : indra
penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan
manusia di peroleh dari mata
dan telinga (Notoatmodjo,
2004) .
Dari hasil penelitian
penulis berasumsi bahwa
tingkat pengetahuan seseorang
akan mempengaruhi
pelaksanaan inisiasi menyusui
dini, semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang semakin
besar kemungkinan ia
melaksanakan inisiasi menyusui
dini, demikian sebaliknya
semkain rendah tingkat
pengetahuan seseorang maka
semakin keciul kemunungkinan
ia melakukan inisiasiu
menyusui dini, hal ini sesuai
dengan dasil penelitian yang
menggambarkan bahwa
responden yang memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi
semuanya melaksanakan
inisiasi menyusui dini, hal ini
dikarenakan dengan
pengetahuan yang tinggi
responden mengetahui tentang
manfaat dilakukannya inisiasi
menyusui dini.
2. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pendidikan
Berdasarkan tabel 5.7 di
atas dapat dilihat hasil tabulasi
silang bahwa dari 4 orang
responden yang memiliki
pendidikan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 4
responden (100%), sedangkan
responden yang memiliki
pendidikan menengah
mayoritas tidak melakukan
inisiasi menyusui dini yaitu 17
responden (81,0 %) dan
responden berpendidikan dasar
ternyata semuanya (100%)
tidak melaksanaan inisiasi
menyusui dini.
Pendidikan secara
umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik
individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang di
harapkan oleh pelaku
pendidikan (Notoatmodjo,
2003).
Dari hasil penelitian
maka penulis berasumsi bahwa
pendidikan seseorang akan
mempengaruhi melaksanakan
inisiasi menyusui dini, semakin
tinggi pendidikan seseorang
maka semakin besar
kemungkinan melaksanakan
inisiasi menyusui dini emikian
pula sebaliknya semakin rendah
tingkat pendidikan seseorang
maka semakin keciul pula
kemungkinan melaksanakan
inisiasi menyusui dini hal ini
sesuai dengan hasil penelitian
yang mengambarkan responden
yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi semua
melaksanakan inisiasi menyusui
dini hal ini dikarenaka dengan
pendidikan yang tinggi maka
wawasan seseorang lebih luas
dan mempunyai pengetahuan
yang tinggi pula.
3. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur
Berdasarkan tabel 5.8 di
atas dapat dilihat hasil tabulasi
silang bahwa dari 5 orang
responden yang berumur
dewasa awal ternyata semuanya
tidak melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 5
responden (100%), sedangkan
responden yang Dewasa tengah
mayoritas tidak melakukan
inisiasi menyusui dini yaitu 13
responden (68,4 %) dan
responden dewasa akhir
mayoritas tidak melaksanaan
inisiasi menyusui dini yaitu
sebanyak 4 responden (66,7 %).
Umur merupakan salah
satu sifat karakteristik tentang
orang yang sangat utama. Umur
mempunyai hubungan dengan
tingkat keterpaparan, besarnya
risiko serta sifat resistensi.
Perbedaan pengalaman terhadap
masalah kesehatan/ penyakit
dan pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh umur individu
tersebut (Noor,N.N,2000)
Dari hasil penelitian
maka penulis bersumsi semakin
tua seseorang maka semakin
banyak pengalaman yang
dimiliki dan semakin tinggi
tingkat pengetahuannya
sehingga melaksanakan inisiasi
menyusui dini, hasil penelitian
mengambarkan responden
dewasa awal ternyata tidak ada
yang melaksanakan inisiasi
menyusui dini, sedangkan untuk
dewasa tengah dan dewasa
akhir mayoritas tidak
melaksanakan inisiasi menyusui
dini hal ini dikarenakan inisiasi
menyusui dini belum umum
dilakukan, sehingga responden
tidak mempunya pengalaman
dan pengetahuan yang cukup
tentang pelaksanakan inisiasi
menyusui dini.
4. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Paritas
Berdasarkan tabel 5.9 di
atas dapat dilihat hasil tabulasi
silang bahwa dari 5 orang
responden yang primipara
ternyata semuanya tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu 5 responden (100%),
sedangkan responden yang
multipara mayoritas tidak
melakukan inisiasi menyusui
dini yaitu 14 responden (66,7
%) dan responden grande
multipara mayoritas tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu sebanyak 3 responden
(75,0 %).
Dari hasil penelitian
maka penulis berasumsi bahwa
semakin banyak anak yang
dilahirkan maka semakin
banyak pula pengalaman yang
dialami sehingga semakin besar
kemungkinan melaksanakan
inisiasi menyusui dini hasil
penelitian mengambarkan
bahwa ibu primipara semua
tidak melaksanakan inisiasi
menyusui dini, sedangkan
multipara dan grande multipara
mayoritas tidak melaksanakan
inisiasi menyusui dini hal ini
dikarenakan melaksanakan
inisiasi menyusui dini tidak
dilaksanakan pada persalinan
terdahulu sehingga ibu tidak
memiliki pengalaman tentang
melaksanakan inisiasi menyusui
dini
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan
tentang Gambaran Karakteristik Ibu
Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusui
Dini di Kemukiman Ulee Gle Barat
Kecamatan Bandar Dua Kabupaten
Pidie Jaya tahun 2013. maka berikut
disampaikan kesimpulan sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi
menyusui dini dari 8 orang
responden yang memiliki
pengetahuan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 10 responden
(100%), sedangkan responden
yang memiliki pengetahuan
sedang dan responden
berpengetahuan rendah ternyata
semuanya (100%) tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini.
2. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi
menyusui dini dari 6 orang
responden yang memiliki
pendidikan tinggi ternyata
semuanya melaksanaan inisiasi
menyusui dini yaitu 6 responden
(100%), sedangkan responden
yang memiliki pendidikan
menengah mayoritas tidak
melakukan inisiasi menyusui dini
yaitu 20 responden (83,3 %) dan
responden berpendidikan dasar
ternyata semuanya (100%) tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini.
3. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi
menyusui dini dari 7 orang
responden yang berumur dewasa
awal ternyata semuanya tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu 7 responden (100%),
sedangkan responden yang
Dewasa tengah mayoritas tidak
melakukan inisiasi menyusui dini
yaitu 14 responden (63,6 %) dan
responden dewasa akhir
mayoritas tidak melaksanaan
inisiasi menyusui dini yaitu
sebanyak 4 responden (66,7 %).
4. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi
menyusui dini dari 7 orang
responden yang primipara
ternyata semuanya tidak
melaksanaan inisiasi menyusui
dini yaitu 7 responden (100%),
sedangkan responden yang
multipara mayoritas tidak
melakukan inisiasi menyusui dini
yaitu 14 responden (63,6 %) dan
responden grande multipara
mayoritas tidak melaksanaan
inisiasi menyusui dini yaitu
sebanyak 4 responden (66,7 %)
Saran Saran 1. Untuk Peneliti menambahkan
wawasan ilmu pengetahuan dan
melatih penulis dalam
mengembangkan pengetahuan
berfikir secara objektif dan
menjadi bahan untuk penelitian
lebih lanjut.
2. Untuk Institusi Pendidikan dapat dimanfaatkan dan
menambah perbendaharaan
perpustakaan yang ada.
3. Untuk Ibu Menyusui diharapkan hasil penelitian ini
dapat menjadi informasi bagi
ibu Menyusui di Kemukiman
Ulee Gle Barat Kecamatan
Bandar Dua Kabupaten Pidie
Jaya. sehingga dapat terjadi
suatu perubahan perilaku
Menyusui kearah yang lebih
baik dalam meningkatkan
derajat kesehatan ibu Menyusui
dan bayinya.
REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Jo, Praktek Kebidanan:
Riset dan Isu. EGC : Jakarta,
2006
Azwar, A, Pengantar Administrasi
Kesehatan. Bina Rupa
Aksara, Jakarta,2005
Budiarto, Biostatistik Kedokteran
dan Kesehatan Mastarakat.
EGC; Jakarta. 2003
DinKes NAD, Profil Kesehatan
Nanggroe Aceh Darussalam.
Banda Aceh, 2007
Notoatmodjo,S, Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Rhineka Cipta; Jakarta, 2003
Sudjarno, Pengantar Sosiologi
Pendidikan. Renika Cipta
;Jakarata, 2000
Slamet, Kesehatan Lingkungan,
Bandung. Un Gajah Mada,
19
Salam, Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. 200
Tugiman H, Pengantar Audit Sistim
Informasi. Kanius; Jakarta.
199
United Nations Children`s Fund,
Pedoman Hidup Sehat.
UNICEF, New York, 2002
ASI Eklusif dan IMD