10
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DI KEMUKIMAN ULEE GLE BARAT KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA ASNIDAR Mahasiswi Pada STIKes U’Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan ABSTRAK Latar belakang: Melalui kontak kulit ke kulit, tubuh akan sangat membantu dalam menjaga kehangatan bayi secara tepat, maka bayi akan selalu dalam kondisi aman dan rasa stress bayi yang baru mengenal dunia luar bisa dikurangi. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa peristiwa kontak kulit ke kulit pasca jam pertama setelah persalinan itu sangatlah membantu dalam menstabilkan pernapasan dan detak jantung bayi yang baru lahir. Tujuan penelitian:Gambaran Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Kemukiman Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013 Medote Penelitian:Bersifat Deskriptif dengan desain crossectional populasi dalam penelitian ini 35 ibu yang memiliki bayi dibawah 6 bulan,Data dikumpulkan langsung dari responden dengan mengedarkan kuesioner. Hasil penelitian diolah dengan cara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan tabulasi silang. Penelitian dilakukan mulai tanggal 28-29 Agustus 2013. Hasil penelitian:Dari 8 orang responden yang memiliki pengetahuan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 8 responden (100%), dari 4 orang responden yang memiliki pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 4 responden (100%), dari 5 orang responden yang berumur dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 5 responden (100 %), dari 5 orang responden yang primipara ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 5 responden (100%). Kesimpulan responden yang memiliki pengetahuan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang memiliki pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang berumur dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui dini Kata kunci : Karakter, Ibu, Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini I. Pendahuluan Indonesia sehat 2010 yang sudah dicanangkan oleh Departemen Kesehatan, mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan yang tinggi di seluruh wilayah Indonesia (Notoatmodjo, 2003 ) Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 lalu menemukan bahwa angka kematian bayi di Indonesia saat ini adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Di antara angka ini, 19 per 1.000 terjadi pada masa neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari. Padahal targetnya di tahun 2015 nanti angkanya harus turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2013) Menurut Susenas, data Depkes menyebutkan sekitar 57% kematian bayi terjadi pada umur di bawah 1 Bulan, terutama

ASNIDAR-jurnal IMD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh KTI imd

Citation preview

  • ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

    GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DALAM PELAKSANAAN INISIASI

    MENYUSUI DINI DI KEMUKIMAN ULEE GLE BARAT

    KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN

    PIDIE JAYA

    ASNIDAR

    Mahasiswi Pada STIKes UBudiyah Banda Aceh

    D-III Kebidanan

    ABSTRAK

    Latar belakang: Melalui kontak kulit ke kulit, tubuh akan sangat membantu dalam menjaga kehangatan

    bayi secara tepat, maka bayi akan selalu dalam kondisi aman dan rasa stress bayi yang baru mengenal

    dunia luar bisa dikurangi. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa peristiwa

    kontak kulit ke kulit pasca jam pertama setelah persalinan itu sangatlah membantu dalam menstabilkan

    pernapasan dan detak jantung bayi yang baru lahir. Tujuan penelitian:Gambaran Karakteristik Ibu Dalam

    Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Kemukiman Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar Dua Kabupaten

    Pidie Jaya tahun 2013 Medote Penelitian:Bersifat Deskriptif dengan desain crossectional populasi dalam

    penelitian ini 35 ibu yang memiliki bayi dibawah 6 bulan,Data dikumpulkan langsung dari responden

    dengan mengedarkan kuesioner. Hasil penelitian diolah dengan cara manual dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan tabulasi silang. Penelitian dilakukan mulai tanggal 28-29 Agustus 2013.

    Hasil penelitian:Dari 8 orang responden yang memiliki pengetahuan tinggi ternyata semuanya

    melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 8 responden (100%), dari 4 orang responden yang memiliki

    pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 4 responden (100%), dari

    5 orang responden yang berumur dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu 5 responden (100 %), dari 5 orang responden yang primipara ternyata semuanya tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui dini yaitu 5 responden (100%). Kesimpulan responden yang memiliki

    pengetahuan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang memiliki

    pendidikan tinggi ternyata semuanya melaksanaan inisiasi menyusui dini, responden yang berumur

    dewasa awal ternyata semuanya tidak melaksanaan inisiasi menyusui dini

    Kata kunci : Karakter, Ibu, Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini

    I. Pendahuluan Indonesia sehat 2010 yang

    sudah dicanangkan oleh

    Departemen Kesehatan,

    mempunyai visi yang sangat ideal,

    yakni masyarakat Indonesia yang

    penduduknya hidup dalam

    lingkungan dan prilaku sehat,

    mampu menjangkau pelayanan

    yang tinggi di seluruh wilayah

    Indonesia (Notoatmodjo, 2003 )

    Hasil SDKI (Survei

    Demografi dan Kesehatan

    Indonesia) tahun 2012 lalu

    menemukan bahwa angka

    kematian bayi di Indonesia saat ini

    adalah 32 per 1.000 kelahiran

    hidup. Di antara angka ini, 19 per

    1.000 terjadi pada masa neonatal

    sejak lahir sampai usia 28 hari.

    Padahal targetnya di tahun 2015

    nanti angkanya harus turun

    menjadi 23 per 1.000 kelahiran

    hidup (Depkes RI, 2013)

    Menurut Susenas, data Depkes

    menyebutkan sekitar 57%

    kematian bayi terjadi pada umur di

    bawah 1 Bulan, terutama

  • disebabkan oleh gangguan

    perinatal dan bayi berat lahir

    rendah (BBLR). Hampir 100.000

    bayi lahir dengan berat badan lahir

    rendah setiap tahunnya (Depkes

    RI, 2013).

    Pengetahuan tentang Inisiasi

    Menyusui Dini (IMD) belum

    diketahui oleh masyarakat.

    Kebanyakan ibu tidak tahu bahwa

    membiarkan bayi Menyusui

    sendiri segera setelah kelahiran

    atau proses IMD sangat

    bermanfaat. Proses yang hanya

    memakan waktu satu jam tersebut

    terpengaruh pada sang bayi seumur

    hidup (Roesli, 2008).

    Menurut survey yang

    dilakukan The Save The Children

    pada bulan Juli sampai Agustus

    2007 di 10 kecamatan di

    kabupaten Pidie Jaya, Bireun,

    Lhokseumawe dan Simelu

    mendapatkan hasil ibu dari anak

    usia 0-11 bulan yang member ASI

    kepada anaknya 95%, namun

    setelah dilihat lebih dekan

    ditemukan hanya terdapat 35% ibu

    yang benar-benar melaksanakan

    pemberian ASI eksklusif dan

    hanya 32% ibu yang memberikan

    ASI pada waktu dini atau 1 jam

    setelah mereka melahirkan.

    (Pembawa pesan kesehatan, 2008).

    Berdasarkan data yang

    diperoleh dari Kemukiman Ulee

    Gle Barat Kecamatan Bandar Dua

    Kabupaten Pidie Jaya jumlah ibu

    bersalin adalah berjumlah 32 orang

    dan masih ada ibu yang tidak

    melaksanakan Inisiasi Menyusui

    Dini.

    Dari hasil pengamatan dan

    wawancara yang penulis lakukan

    terhadap 6 orang ibu bersalin

    didapatkan hasil 2 orang tahu

    tentang pengertian dan cara

    melaksanakan inisiasi Menyusui

    dini dan 4 orang tidak mengetahui

    hal ini menandakan masih

    kurangnya tingkat pengetahuan

    ibu, 1 orang berpendidikan D-II

    keguruan, 4 orang tamat

    SMA/MAN dan 1 orang taman

    SMP ini mengambarkan tingkat

    pendidikan uang masih rendah,

    sedangkan usia ibu 1 orang berusia

    19 tahun, 3 orang berusia antara

    20-35 tahun, 1 orang berusia diatas

    35 tahun, ini mengambarkan

    umumnya ibu berusia antara 20-35

    tahun, 2 orang merupakan anak

    yang pertama, 4 orang lebih dari 2

    anak yang mengambarkan tinkat

    paritas.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan Umum

    Untuk mengetahui Gambaran

    Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan

    Inisiasi Menyusui Dini di

    Kemukiman Ulee Gle Barat

    Kecamatan Bandar Dua Kabupaten

    Pidie Jaya tahun 2013.

    Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi

    Menyusui Dini ditinjau dari

    tingkat pengetahuan.

    b. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi

    Menyusui Dini ditinjau dari

    tingkat pendidikan.

    c. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi

    Menyusui Dini ditinjau dari

    usia.

    d. Untuk mengetahui Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan Inisiasi

    Menyusui Dini ditinjau dari

    paritas

    II. METODOLOGI 1. Kerangka Konsep

  • Berdasarkan teori

    Notoatmodjo (2003) karakteristik

    seseorang berupa pengetahuan,

    Pendidikan, Umur dan faritas.

    Maka untuk mengetahui

    karakteristik ibu dalam

    pelaksanaan Inisiasi Menyusui

    Dini di Kemukiman Ulee Gle

    Barat Kecamatamn Bandar Dua

    Kabupaten Pidie Jaya, dapat

    dilihat pada gambar kerangka

    konsep dibawah ini:

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini bersifat

    deskriptif dengan desain crossectional

    yaitu hanya melihat Gambaran

    Karakteristik Ibu Dalam Pelaksanaan

    Inisiasi Menyusui Dini di

    Kemukiman Ulee Gle Barat

    Kecamatan Bandar Dua Kabupaten

    Pidie Jaya tahun 2013.

    Populasi dan sampel

    Populasi pada penelitian ini adalah

    seluruh ibu yang memiliki bayi di

    Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar

    Dua Kabupaten Pidie Jaya berjumlah

    35 ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan.

    Sampel dalam penelitian ini dengan

    mengunakan total populasi dimana

    seluruh populasi dijadikan sampel

    yakni 35 ibu yang memiliki bayi 0-6

    bulan.

    Tempat dan waktu Penelitian

    Penelitian ini akan di di Kemukiman

    Ulee Gle Barat Kecamatan Bandar

    Dua Kabupaten Pidie Jaya, pada

    tanggal 28-29 Agustus 2013

    Cara Pengumpulan Data

    Data primer yang dikumpulkan

    dalam penelitian ini diperoleh

    langsung dari responden dengan

    mengedarkan kuesioner yang

    berisikan daftar pertanyaan dengan

    pilihan jawaban yang telah disiapkan.

    Data sekunder yang dibutuhkan

    diperoleh dari: Dinas Kesehatan

    Kabupaten Pidie Jaya (Laporan KIA),

    Puskesmas Bandar Dua Kecamatan

    Bandar Dua (laporan KIA)

    danTinjauan Kepustakaan.

    Pengolahan Data

    Menurut (Arikunto 2010) :data yang

    telah didapatkan akan diolah dengan

    tahap-tahap berikut: Editing, Coding,

    Transfering, Tabulating,

    III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Analisa Univariat

    a. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini

    Tabel 5.1

    Distribusi Pelaksanaan Inisiasi

    Menyusui Dini Di Kemukiman Ulee

    Glee Barat Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya

    Tahun 2013

    No Pelaksanaan

    Inisiasi Menyusui

    Dini

    frekwensi (%)

    1

    2

    Ya

    Tidak

    10

    25

    28,5

    71,5

    Jumlah 35 100

    Berdasarkan Tabel 5.1

    menunjukan bahwa dari 35 responden

    ternyata mayoritas responden tidak

    Pengetahuan

    Pendidikan

    Umur

    Paritas

    Pelaksanaan

    Inisiasi

    Menyusui

    Dini

  • melakukan inisiasi menyusui dini

    yaitu 25 responden (71,5 %).

    b. Pengetahuan tentang Kejadian Baby Blues

    Tabel 5.2

    Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang

    Inisiasi Menyusui Dini Di Kemukiman

    Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar

    Baru Kabupaten Pidie Jaya

    Tahun 2013

    No Pengetahuan frekwensi (%)

    1

    2

    3

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    10

    18

    7

    28,5

    51,4

    20,1

    Jumlah 35 100

    Berdasarkan Tabel 5.2

    menunjukan bahwa dari 35 responden

    ternyata mayoritas pengetahuan

    responden berada pada kategori

    sedang yaitu 18 responden (51,4 %).

    c. Pendidikan

    Tabel 5.3

    Distribusi Pendidikan Ibu Di

    Kemukiman Ulee Glee Barat

    Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya

    Tahun 2013

    No Pendidikan frekwensi (%)

    1

    2

    3

    Tinggi

    Menengah

    Dasar

    6

    24

    5

    17,1

    68,5

    14,4

    Jumlah 35 100

    Berdasarkan Tabel 5.3

    menunjukan bahwa dari 35 responden

    ternyata mayoritas responden

    memiliki tingkat pendidikan

    menengah yaitu 24 responden (68,5

    %).

    d. Umur Tabel 5.4

    Distribusi Umur Ibu Di Kemukiman

    Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar

    Baru Kabupaten Pidie Jaya

    Tahun 2013

    No Umur frekwensi (%)

    1

    2

    3

    Dewasa Awal

    Dewasa Tengah

    Dewasa Akhir

    7

    22

    6

    20,0

    62,8

    17,2

    Jumlah 35 100

    Berdasarkan Tabel 5.4

    menunjukan bahwa dari 35 responden

    ternyata mayoritas responden

    memiliki umur dewasa tengah yaitu

    22 responden (62,8 %).

    e. Paritas Tabel 5.5

    Distribusi Paritas Ibu Di Kemukiman

    Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar

    Baru Kabupaten Pidie Jaya

    Tahun 2013

    No Paritas frekwensi (%)

    1

    2

    3

    Primipara

    Multipara

    Grande

    Multipara

    5

    24

    6

    14,3

    68,6

    17,1

    Jumlah 35 100

    Berdasarkan Tabel 5.5

    menunjukan bahwa dari 35 responden

    ternyata mayoritas responden

    memiliki paritas multipara yaitu 24

    responden (68,6 %).

    2. Analisa tabulasi silang

    Analisa tabulasi silang adalah

    untuk menganalisa secara bersama sama antara dependen variabel (

    Variabel Bebas ) dengan independent

    variabel.( Variabel Terikat) dalam

    sebuah tabel distribusi frekwensi.

  • a. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pengetahuan

    Tabel 5.6

    Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui

    Dini Di Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013

    Berdasarkan tabel 5.6 di atas

    dapat dilihat hasil tabulasi silang

    bahwa dari 8 orang responden yang

    memiliki pengetahuan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 8 responden

    (100%), sedangkan responden yang

    memiliki pengetahuan sedang dan

    responden berpengetahuan rendah

    ternyata semuanya (100%) tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui dini.

    b. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pendidikan

    Tabel 5.7

    Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui

    Dini Di Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013

    Berdasarkan tabel 5.7 di atas

    dapat dilihat hasil tabulasi silang

    bahwa dari 4 orang responden yang

    memiliki pendidikan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 4 responden

    (100%), sedangkan responden yang

    memiliki pendidikan menengah

    mayoritas tidak melakukan inisiasi

    menyusui dini yaitu 17 responden

    (81,0 %) dan responden

    berpendidikan dasar ternyata

    semuanya (100%) tidak melaksanaan

    inisiasi menyusui dini.

    Pengetahuan

    Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total

    Ya Tidak

    f % F % f %

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    8

    0

    0

    100

    0

    0

    0

    16

    6

    0

    100

    100

    8

    16

    6

    100

    100

    100

    8 22 30 100

    Pendidikan

    Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini

    Total Ya Tidak

    f % f % f %

    Tinggi

    Menengah Dasar

    4

    4 0

    100

    19,0 0

    0

    17 5

    0

    81,0 100

    4

    21 5

    100

    100 100

    8 22 30 100

  • c. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur

    Tabel 5.8

    Tabulasi Silang Antara Umur Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di

    Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013

    Berdasarkan tabel 5.8 di atas

    dapat dilihat hasil tabulasi silang

    bahwa dari 5 orang responden yang

    berumur dewasa awal ternyata

    semuanya tidak melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 5 responden

    (100%), sedangkan responden yang

    Dewasa tengah mayoritas tidak

    melakukan inisiasi menyusui dini

    yaitu 13 responden (68,4 %) dan

    responden dewasa akhir mayoritas

    tidak melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu sebanyak 4 responden (66,7

    %).

    d. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur

    Tabel 5.9

    Tabulasi Silang Antara Paritas Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di

    Kemukiman Ulee Glee Barat Kecamatan Bandar Baru

    Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013

    Berdasarkan tabel 5.9 di atas

    dapat dilihat hasil tabulasi silang

    bahwa dari 5 orang responden yang

    primipara ternyata semuanya tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui dini

    yaitu 5 responden (100%), sedangkan

    responden yang multipara mayoritas

    tidak melakukan inisiasi menyusui

    dini yaitu 14 responden (66,7 %) dan

    responden grande multipara

    mayoritas tidak melaksanaan inisiasi

    Umur

    Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total

    Ya Tidak

    f % f % f %

    Dewasa awal

    Dewasa tengah

    Dewasa akhir

    0

    6

    2

    0

    31,6

    33,3

    5

    13

    4

    100

    68,4

    66,7

    5

    19

    6

    100

    100

    100

    8 22 30 100

    Paritas

    Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Total

    Ya Tidak

    f % f % f %

    Primipara Multipara

    Grande multipara

    0 7

    1

    0 33,3

    25,0

    5 14

    3

    100 66,7

    75,0

    5 21

    4

    100 100

    100

    8 22 30 100

  • menyusui dini yaitu sebanyak 3

    responden (75,0 %).

    PEMBAHASAN

    1. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pengetahuan

    Berdasarkan tabel 5.6 di

    atas dapat dilihat hasil tabulasi

    silang bahwa dari 8 orang

    responden yang memiliki

    pengetahuan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 8

    responden (100%), sedangkan

    responden yang memiliki

    pengetahuan sedang dan

    responden berpengetahuan

    rendah ternyata semuanya

    (100%) tidak melaksanaan

    inisiasi menyusui dini.

    Pengetahuan adalah

    merupakan hasil tahu dan ini

    terjadi setelah orang melakukan

    pengindraan terhadap suatu

    objek tertentu pengindraan

    terjadi melalui panca indra

    manusia yaitu : indra

    penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa dan raba.

    Sebagian besar pengetahuan

    manusia di peroleh dari mata

    dan telinga (Notoatmodjo,

    2004) .

    Dari hasil penelitian

    penulis berasumsi bahwa

    tingkat pengetahuan seseorang

    akan mempengaruhi

    pelaksanaan inisiasi menyusui

    dini, semakin tinggi tingkat

    pengetahuan seseorang semakin

    besar kemungkinan ia

    melaksanakan inisiasi menyusui

    dini, demikian sebaliknya

    semkain rendah tingkat

    pengetahuan seseorang maka

    semakin keciul kemunungkinan

    ia melakukan inisiasiu

    menyusui dini, hal ini sesuai

    dengan dasil penelitian yang

    menggambarkan bahwa

    responden yang memiliki

    tingkat pengetahuan yang tinggi

    semuanya melaksanakan

    inisiasi menyusui dini, hal ini

    dikarenakan dengan

    pengetahuan yang tinggi

    responden mengetahui tentang

    manfaat dilakukannya inisiasi

    menyusui dini.

    2. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Pendidikan

    Berdasarkan tabel 5.7 di

    atas dapat dilihat hasil tabulasi

    silang bahwa dari 4 orang

    responden yang memiliki

    pendidikan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 4

    responden (100%), sedangkan

    responden yang memiliki

    pendidikan menengah

    mayoritas tidak melakukan

    inisiasi menyusui dini yaitu 17

    responden (81,0 %) dan

    responden berpendidikan dasar

    ternyata semuanya (100%)

    tidak melaksanaan inisiasi

    menyusui dini.

    Pendidikan secara

    umum adalah segala upaya

    yang direncanakan untuk

    mempengaruhi orang lain, baik

    individu, kelompok, atau

    masyarakat sehingga mereka

    melakukan apa yang di

    harapkan oleh pelaku

    pendidikan (Notoatmodjo,

    2003).

    Dari hasil penelitian

    maka penulis berasumsi bahwa

    pendidikan seseorang akan

    mempengaruhi melaksanakan

    inisiasi menyusui dini, semakin

    tinggi pendidikan seseorang

    maka semakin besar

  • kemungkinan melaksanakan

    inisiasi menyusui dini emikian

    pula sebaliknya semakin rendah

    tingkat pendidikan seseorang

    maka semakin keciul pula

    kemungkinan melaksanakan

    inisiasi menyusui dini hal ini

    sesuai dengan hasil penelitian

    yang mengambarkan responden

    yang memiliki tingkat

    pendidikan tinggi semua

    melaksanakan inisiasi menyusui

    dini hal ini dikarenaka dengan

    pendidikan yang tinggi maka

    wawasan seseorang lebih luas

    dan mempunyai pengetahuan

    yang tinggi pula.

    3. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Umur

    Berdasarkan tabel 5.8 di

    atas dapat dilihat hasil tabulasi

    silang bahwa dari 5 orang

    responden yang berumur

    dewasa awal ternyata semuanya

    tidak melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 5

    responden (100%), sedangkan

    responden yang Dewasa tengah

    mayoritas tidak melakukan

    inisiasi menyusui dini yaitu 13

    responden (68,4 %) dan

    responden dewasa akhir

    mayoritas tidak melaksanaan

    inisiasi menyusui dini yaitu

    sebanyak 4 responden (66,7 %).

    Umur merupakan salah

    satu sifat karakteristik tentang

    orang yang sangat utama. Umur

    mempunyai hubungan dengan

    tingkat keterpaparan, besarnya

    risiko serta sifat resistensi.

    Perbedaan pengalaman terhadap

    masalah kesehatan/ penyakit

    dan pengambilan keputusan

    dipengaruhi oleh umur individu

    tersebut (Noor,N.N,2000)

    Dari hasil penelitian

    maka penulis bersumsi semakin

    tua seseorang maka semakin

    banyak pengalaman yang

    dimiliki dan semakin tinggi

    tingkat pengetahuannya

    sehingga melaksanakan inisiasi

    menyusui dini, hasil penelitian

    mengambarkan responden

    dewasa awal ternyata tidak ada

    yang melaksanakan inisiasi

    menyusui dini, sedangkan untuk

    dewasa tengah dan dewasa

    akhir mayoritas tidak

    melaksanakan inisiasi menyusui

    dini hal ini dikarenakan inisiasi

    menyusui dini belum umum

    dilakukan, sehingga responden

    tidak mempunya pengalaman

    dan pengetahuan yang cukup

    tentang pelaksanakan inisiasi

    menyusui dini.

    4. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini ditinjau dari Paritas

    Berdasarkan tabel 5.9 di

    atas dapat dilihat hasil tabulasi

    silang bahwa dari 5 orang

    responden yang primipara

    ternyata semuanya tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu 5 responden (100%),

    sedangkan responden yang

    multipara mayoritas tidak

    melakukan inisiasi menyusui

    dini yaitu 14 responden (66,7

    %) dan responden grande

    multipara mayoritas tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu sebanyak 3 responden

    (75,0 %).

    Dari hasil penelitian

    maka penulis berasumsi bahwa

    semakin banyak anak yang

    dilahirkan maka semakin

    banyak pula pengalaman yang

    dialami sehingga semakin besar

    kemungkinan melaksanakan

  • inisiasi menyusui dini hasil

    penelitian mengambarkan

    bahwa ibu primipara semua

    tidak melaksanakan inisiasi

    menyusui dini, sedangkan

    multipara dan grande multipara

    mayoritas tidak melaksanakan

    inisiasi menyusui dini hal ini

    dikarenakan melaksanakan

    inisiasi menyusui dini tidak

    dilaksanakan pada persalinan

    terdahulu sehingga ibu tidak

    memiliki pengalaman tentang

    melaksanakan inisiasi menyusui

    dini

    IV. PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan yang telah diuraikan

    tentang Gambaran Karakteristik Ibu

    Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusui

    Dini di Kemukiman Ulee Gle Barat

    Kecamatan Bandar Dua Kabupaten

    Pidie Jaya tahun 2013. maka berikut

    disampaikan kesimpulan sebagai

    berikut

    1. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi

    menyusui dini dari 8 orang

    responden yang memiliki

    pengetahuan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 10 responden

    (100%), sedangkan responden

    yang memiliki pengetahuan

    sedang dan responden

    berpengetahuan rendah ternyata

    semuanya (100%) tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini.

    2. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi

    menyusui dini dari 6 orang

    responden yang memiliki

    pendidikan tinggi ternyata

    semuanya melaksanaan inisiasi

    menyusui dini yaitu 6 responden

    (100%), sedangkan responden

    yang memiliki pendidikan

    menengah mayoritas tidak

    melakukan inisiasi menyusui dini

    yaitu 20 responden (83,3 %) dan

    responden berpendidikan dasar

    ternyata semuanya (100%) tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini.

    3. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi

    menyusui dini dari 7 orang

    responden yang berumur dewasa

    awal ternyata semuanya tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu 7 responden (100%),

    sedangkan responden yang

    Dewasa tengah mayoritas tidak

    melakukan inisiasi menyusui dini

    yaitu 14 responden (63,6 %) dan

    responden dewasa akhir

    mayoritas tidak melaksanaan

    inisiasi menyusui dini yaitu

    sebanyak 4 responden (66,7 %).

    4. Untuk mengetahui karakteristik ibu dalam melaksanakan inisiasi

    menyusui dini dari 7 orang

    responden yang primipara

    ternyata semuanya tidak

    melaksanaan inisiasi menyusui

    dini yaitu 7 responden (100%),

    sedangkan responden yang

    multipara mayoritas tidak

    melakukan inisiasi menyusui dini

    yaitu 14 responden (63,6 %) dan

    responden grande multipara

    mayoritas tidak melaksanaan

    inisiasi menyusui dini yaitu

    sebanyak 4 responden (66,7 %)

    Saran Saran 1. Untuk Peneliti menambahkan

    wawasan ilmu pengetahuan dan

    melatih penulis dalam

    mengembangkan pengetahuan

    berfikir secara objektif dan

  • menjadi bahan untuk penelitian

    lebih lanjut.

    2. Untuk Institusi Pendidikan dapat dimanfaatkan dan

    menambah perbendaharaan

    perpustakaan yang ada.

    3. Untuk Ibu Menyusui diharapkan hasil penelitian ini

    dapat menjadi informasi bagi

    ibu Menyusui di Kemukiman

    Ulee Gle Barat Kecamatan

    Bandar Dua Kabupaten Pidie

    Jaya. sehingga dapat terjadi

    suatu perubahan perilaku

    Menyusui kearah yang lebih

    baik dalam meningkatkan

    derajat kesehatan ibu Menyusui

    dan bayinya.

    REFERENSI

    DAFTAR PUSTAKA

    Alexander, Jo, Praktek Kebidanan:

    Riset dan Isu. EGC : Jakarta,

    2006

    Azwar, A, Pengantar Administrasi

    Kesehatan. Bina Rupa

    Aksara, Jakarta,2005

    Budiarto, Biostatistik Kedokteran

    dan Kesehatan Mastarakat.

    EGC; Jakarta. 2003

    DinKes NAD, Profil Kesehatan

    Nanggroe Aceh Darussalam.

    Banda Aceh, 2007

    Notoatmodjo,S, Metodologi

    Penelitian Kesehatan.

    Rhineka Cipta; Jakarta, 2003

    Sudjarno, Pengantar Sosiologi

    Pendidikan. Renika Cipta

    ;Jakarata, 2000

    Slamet, Kesehatan Lingkungan,

    Bandung. Un Gajah Mada,

    19

    Salam, Pendidikan Kesehatan

    Masyarakat. Jakarta. 200

    Tugiman H, Pengantar Audit Sistim

    Informasi. Kanius; Jakarta.

    199

    United Nations Children`s Fund,

    Pedoman Hidup Sehat.

    UNICEF, New York, 2002

    ASI Eklusif dan IMD