10
II.ASPEK FINANSIAL > Proyek dilihat dari sudut badan atau perorangan, yang menanam- kan modal (individu) nya dalam proyek atau berkepentingan lang- sung dengan proyek. > Menentukan apakah dan sejauh manakah proyek tersebut membe- rikan benefit yang lebih besar dari pada biayanya kepada menga- dakannya. > Apakah proyek tersebut membawa benefit bersih dari segi penye- lenggara. 1. Analisa finansial

ASPEK FINANSIAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rekayasa Ekonomi

Citation preview

Page 1: ASPEK FINANSIAL

II. ASPEK FINANSIAL> Proyek dilihat dari sudut badan atau perorangan, yang menanam-

kan modal (individu) nya dalam proyek atau berkepentingan lang-

sung dengan proyek.

> Menentukan apakah dan sejauh manakah proyek tersebut membe-

rikan benefit yang lebih besar dari pada biayanya kepada menga-

dakannya.

> Apakah proyek tersebut membawa benefit bersih dari segi penye-

lenggara.

1. Analisa finansial

Menganalisis / menyelidiki terutama perbandingan antara penge-

luaran dan pengembalian (pembiayaan dan pendapatan) dari pa-

da proyek :

Page 2: ASPEK FINANSIAL

- Apakah proyek tersebut akan terjamin dananya yang diperlukan.

- Apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut.

- Apakah proyek akan berkembang sedemikian rupa, sehingga se-

cara finansial dapat berdiri sendiri.

2. Konsep-Koosep Finansial

a. TIME VALUE OF MONEY AND DISCOUNTING :

Untuk menentukan ada atau tidaknya serta tingkat dari pada be-

nefit bersih itu perlu adanya pembandingan.

Arus benefit dan Biaya suatu proyek DIBANDINGKAN.

b. TIME PREFERENCE :

Sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini

Page 3: ASPEK FINANSIAL

pada saat ini lebih disenangi orang dari pada jumlah yang sama

jika tersedia baru dalam satu tahun.

c. PRODUCTIVITIES :

Sumber-sumber yang tersedia ditingkatkan / ditanam sebagian

melalui investasi tersebut dimana sumber-sumber itu menjadi

modal, yang merupakan salah satu faktor produksi yang meng-

hasilkan barang dan jasa.

KEDUA UNSUR :

> Time Preference

> Productivities/Efektivitas modal

Hubungan Timbal-Balik dalam Pasar Modal

HUBUNGAN TIMBAL –BALIK Harga Modal yaitu : TINGKAT

BUNGA

Page 4: ASPEK FINANSIAL

Dalam kedua hal ini , mengikut sertakan Waktu diantara Penerimaan

dan Pengembalian pinjaman untuk menjamin Pendapatan yang di-

sebut : “ THE TIME VALUE OF MONEY “

w a k t u

Penerimaan I ----------------------------------- I Pengembalian

Tingkat Bunga Untuk membandingkan Arus Biaya dan Benefit

Tingkat Bunaga diterapkan melalui proses yang

disebut : “ DISCOUNTING “

Page 5: ASPEK FINANSIAL

3. Matematika Bunga

Masalah Bunga Masalah Modal atau Uang.

> MODAL ATAU UANG :

- Dapat digunakan pada barang yang diharapkan untuk mengha-

silkan keuntungan atau kepuasaan perorangan.

- Dapat juga dipinjamkan dengan mengharapkan semacam kom-

pensasi yang umumnya disebut : “ BUNGA “

> PINJAMAN :

Sudut pada seorang peminjam adalah suatu kewajiban dan ke-

sempatan.

KEWAJIBAN : - Membayar kembali.

- Kegagalan, menimbulkan konsekwensi.

- Pembayaran tambahan (bunga/hadiah).

Page 6: ASPEK FINANSIAL

> BUNGA :

Para Ekonom Teknik, Bunga sebagai pendapatan produktif dari

penggunaan sumber uang yang efisien.

a. BUNGA BIASA (SIMPLE INTEREST)

Bunga yang diperoleh secara langsung sebanding dengan

modal yang dikaitkan dengan pinjaman :

Rumus : ………………………1.1.

I = Bunga yang didapat

P = Jumlah atau modal sekarang

i = Tingkat Bunga

N = Priode atau waktu.

I = P.i.N

Page 7: ASPEK FINANSIAL

JIKA P Suatu nilai yang tetap, maka bunga tahunan yang di-

perhitungkan adalah konstan.

Sehingga jumlah total yang harus sipeminjam bayar

kepada yang meminjamkan :

F = P + I

……………………1.2.

F = Suatu jumlah uang yang mendatang/kemudi-

an.

Apabila N tidak 1 (satu) tahun penuh ada 2 (dua) cara untuk meng-

hitung bunga biasa :

F = P + P.i.N

F = P + (1 + i.N)

Page 8: ASPEK FINANSIAL

> Jika menggunakan “ ORDINARY SIMPLE INTEREST “ maka

1 (satu) tahun = 12 Bulan = 360 Hari (1 Bulan = 30 Hari)

> Jika menggunakan “ EXACT SIMPLE INTEREST “ maka

1 (satu) tahun secara exact mempunyai Jumlah Hari Kalender

dan N adalah sebagian dari jumlah hari pinjaman dalam

1 (satu) tahun.

Contoh : Bunga Biasa sebagai biaya pinjaman

- Modal Rp.1.000.000,--

- Dipinjamkan untuk jangka 2 tahun dengan bunga 10 %,

dimana bunga diperhitungkan pada modal saja.

- Berapa besar bunga dan jumlah total sesudah akhir tahun

ke-2.

Page 9: ASPEK FINANSIAL

I = Rp.1.000.000,- x 0,10 x 2

= Rp.200.000,--

F = P + I = Rp.1.000.000,-- + Rp.200.000,--

= Rp.1.200.000,--

Modal mendapat bunga pada akhir tahun ke-1 sebesar

Rp.100.000,-- , akan tetapi tidak ada bunga yang diperhitung

kan pada tambahan yang Rp.100.000,-- ini.

b. BUNGA BERGANDA ( COMPOUND INTEREST)

Apabila modal Rp.1.000.000,-- dengan bunga 10 % setahun ter-

sebut, dimana bunga sebesar Rp.100.000,-- ini ditambahkan se-

bagai pinjaman pada modal semula, maka pada akhir tahun

ke-2 bunga yang harus dibayar :

Page 10: ASPEK FINANSIAL

sebesar : Rp.1.100.000,-- x 10 % = Rp. 110.000,--

Proses pembayaran bunga semacam ini dikenal sebagai

“ BUNGA BERGANDA (COMPOUND INTEREST) “

Contoh :

Tahun Jumlah pinjaman Bunga atas jumlah Jumlah dipinjam

permulaan tahun dipinjam pd akhir tahun

1 Rp.1.000.000,-- Rp.100.000,-- Rp.1.100.000,--

2 Rp.1.100.000,-- Rp.110.000,-- Rp.1.210.000,--

Jadi jumlah yang dibayar = Rp.1.210.000,-- - Rp. 1.200.000,--

= Rp. 10.000,--

Lebih besar dari bunga biasa (simple inte-

rest).