Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Aries Purwanto PhD Researcher in Land & Water Development
IHE-Delft & Wageningen University
Delft, 13-02-2020
Aspek Hidrologi & Lingkungan
Banjir Jabodetabek
Outline
Pendahuluan
Mengapa Banjir?
DPSIR Banjir Jabodetabek
Pengelolaan Banjir Terpadu
Thinking the floods in a system
Source: own analysis
FloodsClimatechange
Heavy & extremerainfall
Sea-levelrise
Landsubsidencestructural
approach
non-structural
approach Surfacerun-off
topographic &
morphologic
Greenspace
Settlement &
facilities
Groundwater
extraction
Environmental
degradation
Population
Urbanization
Socio-economic
development
exessive land
conversion
Lawenforcement
Retention & detention
ponds capacity
Impermeable
surface
Integrated floods
management
Public awareness &
participation
Drainagecapacity
Dredging
Flooddamage
Institutional
synergies
Financialsupport
Solid & liquid
waste
Regulationharmony
Government
revenue
People life in
flood plain
1 2
3 4
Communication and feedback are keys
in breaking down the silo mentality
In a complex system, cause and effect are
often distant in time and space
Pendahuluan Water Cycle
Sumber: https://en.wikipedia.org/
Apa itu Banjir?
Aliran air yang relatif tinggi, dan
tidak tertampung lagi oleh alur
sungai atau saluran (SNI 03-
2415-1991)
Peristiwa atau keadaan dimana
terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang
meningkat (UU 24/2007)
Jenis Banjir
Banjir di sungai (river floods);
(a) terjadi pada bantaran, (b)
terdapat debit yang melebihi
kapasitas
Banjir di daerah pantai (coastal
floods); penggenangan oleh air
laut akibat dinamika air laut
(pasang surut, badai)
https://www.peachtreecornersga.gov/government/public-works/
stormwater/floodplain-management
https://www.metoffice.gov.uk/learning/storms/storm-surge
Mengapa Banjir?
https//:9gag.com/gag/aPjPG1Q/this-is-how-floods-happen
Faktor Alam
1. Curah hujan tinggi/ekstrim
2. Topografi dan morfologi sungai
3. Sea-level rise pembendungan
air pasang
4. Land subsidence
5. Sedimentasi dan pendangkalan
6. Surface run-off, dll.
Faktor manusia
1. Perubahan peruntukan lahan
eksesif
2. Pemanfaatan floodplain tidak tepat
3. Sampah padat di sungai & saluran
4. Overlap kewenangan & peraturan
5. Pengendalian banjir belum optimal
(operasional & maintenance)
6. Minimnya pemahaman dan
partisipasi publik, dll.
Source: UPC & Alessandra Renzi https://onlineopen.org/media/article/541/open_edit_2017_renzi_entangleddata_4.jpg
Banjir Jakarta
2020
Hujan ekstrim tercatat
oleh Radar BMKG
Halim 377mm, Taman
Mini 335mm
Hujan ekstrim
naiknya muka air
Sungai Malaka Sari,
Cipinang Hilir, & Ujung
Menteng)
Air laut di muara
sungai Jakarta pasang
rendah.
Sebagai catatan banjir
besar di tahun 2007
lalu terjadi saat air
pasang tertinggi
(HWL).
Banjir lokal, banjir
kiriman atau
keduanya?
https://rezaprama.com/banjir-jakarta-2020/
Sumber infografis: detik.com
3
6
12
32
53
2
13
7 2
39
Driving force
Pressure
State Impact
Response
Natural drivers (climate change, extreme rainfall, land subsidence)
Human activities (socio-economic)
Increase built area
Land use change
Deforestation, etc.
Floods
Environmental degradation
Sedimentation
Droughts, etc.
Economic loss
Health problems
Infrastructure damage
Fatalities, etc.
Integrated flood
management
Regulation & law
enforcement, etc.
DPSIR Banjir Jabodetabek
Source: own analysis
Segel Ginting (2015)
Driving force
Source: Prayudyanto M. D., et al (2017) UNESCAP
Population and Population Density in Jabodetabek (2017)
Peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan
baik kelahiran alami maupun migrasi dan urbanisasi
Driving force
Source: Pravitasari et. Al (2014)
Driving force
Sourc
e: P
ribadi, D
O, e
t. Al (2
015), h
ttp://d
x.d
oi.o
rg/1
0.1
016/j.la
ndusepol.2
015.0
5.0
09
Number of farmers by farming type in Jabodetabek Driving force
Source: Rustiadi E, et. Al (2015)
Land use change
in Jabodetabek
(1972-2012)
Pressure
Dr. Heri Andreas, Faculty of Earth Sciences and Technology, ITB. Note: 2025 and
2050 predictions are based on research by Dr. Heri Andreas. Spatial distribution of projected total land subsidence over the period 2012-
2025 Source: Budiyono Y et. Al. (2015)
Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)
Total land subsidence -25cm to -400cm; rate -0.5 cm/year up to -17 cm/year (Jakarta Coastal Defence Strategy/JCDS study)
Pressure
Kontribusi run-off (m3/s) dari Hulu hingga ke Hilir
Qp = 0,00278 C.I.A
Qp = debit puncak banjir (m3/s); C = koefisien limpasan;
I = intensitas hujan (mm/jam); A = luas daerah aliran (Ha)
Pressure
Pusat belanja perkantoran (0.9)
Industri/bangunan penuh (0.8)
Pemukiman (0.4-0.75)
Taman/RTH (0.3) (SNI 2415-2016)
Catatan Banjir Besar Jakarta
Kejadian banjir yang
terjadi sekitar 1600
tahun lalu dan upaya
raja mengatasinya
(Prasasti Tugu di
Cilincing)
Kerajaan
Tarumanegara
Banjir pertama dimasa
VOC abad-17 terjadi
pada tahun 1621.
Kejadian banjir
berikutnya tercatat
1671, 1699, 1711, dan
1714
1621-1714
Dibawah
kepemimpinan
Herman Willem
Daendels Tata air
wilayah Jakarta cukup
baik, sehingga tidak
tercatat adanya banjir
besar
1808-1811
Curah hujan 286 mm,
Ciliwung meluap,
Pintu air dekat masjid
Istiqlal skr jebol.
Gajah mada, Hayam
Wuruk, Rijswijk &
Noordwijk terendam
1872
Ditengarai penyebab
banjir akibat kawasan
Puncak Bogor
dijadikan perkebunan
teh. Ciliwung,
Cisadane, Angke dan
Bekasi meluap
1918
Banjir akibat hujan
lokal dan kiriman.
Menggenangi 1100
Ha pemukiman.
714.861 orang
mengungsi, 20 orang
hilang
1979
Curah hujan tertinggi
123 mm. Debit air
Ciliwung mencapai
743 m3. Jakarta
terendam hingga 7 m.
20 orang meninggal,
30.000 orang
mengungsi
1996
1 2 3 4
5 6 7
Source: diolah dari berbagai sumber
State
168
340
100
277
377
2002 2007 2013 2015 2020
Curah hujan (mm/hari)
Source: Diolah dari Paparan Banjir Jakarta dalam Rakor Kemenko PMK, 7 Januari 2020
353
955
599 702
390
2002 2007 2013 2015 2020
RW tergenang
166
455
240 281
156
2002 2007 2013 2015 2020
Luas area tergenang (km2)
154,270
276,333
90,913
45,813 31,232
2002 2007 2013 2015 2020
Pengungsi (orang)
32
48
40
5 19
2002 2007 2013 2015 2020
Korban meninggal (jiwa)
6
10
7 7
4
2002 2007 2013 2015 2020
Waktu surut (hari)
Statistik Banjir Besar Jakarta 2002-2020
State
Source: Vollmer D, et. al. (2015) http://dx.doi.org/10.1016/j.scs.2015.10.004
Soil erosion potential (ton/ha/y) in Jabodetabek
State
Impact
Sumber foto: kumparan.com & detik.com
a. Korban jiwa dan
pengungsi
b. Kerugian ekonomi,
transaksi
perdagangan, jasa
dan keuangan
c. Kerusakan sarana
umum dan
infrastruktur fisik
d. Kerusakan rumah
dan kendaraan
e. Kerusakan
lingkungan
f. Wabah penyakit dll
Pembongkaran bangunan tak
berizin di kawasan puncak Vegetasi tetap dan
agroforestry
Pengembangan eco-village Penanaman pohon
Komunitas Ciliwung bersih Pendampingan Komunitas Pengerukan telaga Pembuatan sumur2 resapan
Dam kecil pengontrol Dam retensi Dam Pengendali Gully plug (pengendali jurang)
Upaya Pengendalian Banjir Eksisting Kawasan Hulu Response
Sumber foto: Paparan BAPPEDALITBANG Bogor, 2018
Pembangunan waduk/situ Sumur resapan di taman dan
fasilitas publik Sumur resapan di median dan
trotoar
Bangunan pintu air Turap sheet pile RTH/Taman Hujan Tanggul air pasang
Sistem peringatan dini Sistem pompa Penataan dan relokasi warga
bantaran sungai
Pengerukan sungai
Upaya Pengendalian Banjir Eksisting di Kawasan Hilir Response
Sumber foto: BPBD Jakarta dan sumber lainnya
Pembersihan saluran dan
drainase kota
Pengelolaan Banjir Terpadu
PP 38/2001 tentang Sungai
Pen
gelo
laan
Su
ng
ai
Konservasi Sungai
Pengembangan
Sungai
Pengendalian Daya
Rusak Air
Perlindungan Sungai: (a)
Palung Sungai, (b) Sempadan
Sungai, (c) Danau Paparan
Banjir, (d) Dataran Banjir
Pencegahan Pencemaran Air
Sungai
Pemanfaatan Sungai
Pengurangan Resiko Besaran
Banjir
Pengurangan Resiko
Kerentanan Banjir
(a) Penetapan daya tampung beban
pencemaran, (b) identifikasi dan inventarisasi
sumber air limbah, (c) Penetapan persyaratan
dan tatacara pembuangan, (d) Pelarangan
pembuangan sampah ke sungai, (e)
pemantauan kualitas air sungai, (f)
pengawasan air limbah
Prasarana Pengendali Banjir: (a)
peningkatan kapasitas sungai, (b) tanggul, (c)
Pelimpah banjir dan/atau pompa, (d)
bendungan, (e) perbaikan drainase kota
Prasarana Pengendali Aliran Permukaan
Resapan air
Penampung banjir
Pengelolaan Dataran Banjir & Antisipasi
Penentuan batas dataran banjir
Penentuan zona peruntukan lahan sesuai
risiko banjir
Pengawasan & pengendalian lahan
dataran banjir
Persiapan pra banjir
Penanggulangan saat banjir
Pemulihan pasca banjir
Pengelolaan
Banjir Terpadu UU No. 17 Tahun 2019 tentang SDA
PP 20/2006 tentang Irigasi
PP 37/2010 tentang Bendungan
PP 43/2008 tentang Air Tanah
PP 16/2005 tentang SPAM
PP 42/2008 tentang Pengelolaan SDA
PP 73/2012 tentang Rawa
RPP tentang Danau, dll
Source: Fitriyanto BR et. Al (2019) https://doi.org/10.1016/j.rsase.2019.04.002
6 DAS yang berkontribusi
terhadap banjir Jakarta:
Ciliwung, Angke Pesanggrahan,
Krukut, Sunter, Buaran dan
Cakung
Luas total DAS Ciliwung
±37.088 Ha. Terdiri dari 18 Sub-
DAS
Hilir 6.295 Ha (Prov. DKI
Jakarta); Tengah 15.706 Ha
(Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota
Depok, Kota Bekasi); Hulu
15.075 Ha (Kab. Bogor dan Kota
Bogor)
Stasiun Pengamatan: Bendung
Katulampa Bogor, Ratujaya
Depok, Pintu Air Manggarai
Jaksel.
Total panjang aliran 1.076,1 km
panjang sungai utama 124,1 km
Rencana dibangun bendungan
Ciawi dan Bendungan
Sukamahi di di Hulu DAS
Progress (±45%)
28 28
13 ALIRAN SUNGAI DI WILAYAH DKI JAKARTA
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
MOOKERVART
ANGKE
PESANGGRAHAN
GROGOL
KRUKUT
KALI BARU BARAT CILIWUNG
BUARAN
KALI BARU TIMUR
CIPINANG
JATI KRAMAT
SUNTER
CAKUNG
CAKUNG DRAIN
BANJIR KANAL BARAT CENGKARENG DRAIN
PA. Katulampa
PA. Manggarai
PA. Cakung
PA. Karet
PA.
Cengkareng
Weir III
Weir I
Weir II
BANJIR KANAL TIMUR
Kementerian PUPR (BBWS
Ciliwung Cisadane)
1. Banjir Kanal Barat
2. Banjir Kanal Timur
3. 13 Sungai yang melintas 2 provinsi
Pemprov DKI Jakarta
1. Pembangunan polder (pompa,
waduk, tanggul)
2. Pembangunan situ dan waduk
3. Penanganan genangan wil DKI
Jakarta
4. Antisipasi ROB
5. Pembangunan dan Pengerukan
Saluran penghubung dan saluran
mikro
Restorasi waduk/situ & bangun waduk/situ baru
Pengerukan sedimentasi badan air
Forestasi/RTH/Taman Hujan perkotaan
Pembebasan lahan dan penataan dataran banjir
Optimalisasi sistem polder dan pompa
Penanganan sampah padat
Sumur resapan dangkal & dalam
Rainwater harvesting
Meningkatkan kesadaran & partisipasi public
Pengawasan penggunaan air tanah
Penegakan regulasi dan tataruang
Rumah panggung vertikal
Koordinasi Pusat dan Pemda Jabodetabekjur
Pembangunan sarana pengendali besaran banjir
yang baru sesuai kebutuhan (sodetan dll)
Sistem peringatan dini bencana banjir
Vegetasi tetap/reboisasi/
agroforestry
Dam pengendali, dam penahan,
gully plug, sumur resapan
Penegakan regulasi
Pengendalian tata ruang
Relokasi warga didaerah rawan
banjir bandang dan longsor
Pembangunan bendungan (Ciawi
dan Sukamahi)
Pengerukan sedimentasi waduk
dan telaga
Kolam retensi & bangunan lain
Penguatan komunitas lingkungan &
partisipasi publik
Restorasi waduk/situ
Pembangunan waduk/situ baru
Pengerukan sedimentasi
Forestasi/RTH perkotaan
Penanganan sampah padat
Sumur resapan dangkal & dalam
Rainwater harvesting
Meningkatkan kesadaran &
partisipasi public
Penegakan regulasi dan tataruang
Solusi Banjir
Integrated-Hybrid
TERIMAKASIH
https://www.youtube.com/watch?v=zFzBc7cQHQc
Source: https://www.thejakartapost.com
Normalisasi
Menurut Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6
Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta:
Penjelasan Pasal 21 ayat (3) huruf a:
"Normalisasi sungai adalah upaya yang dilakukan
terhadap badan sungai sehingga kapasitas badan
sungai sesuai dengan debit air yang diinginkan
dengan masih mempertahankan pola alamiah
sungainya."
Sumber: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Foto udara aliran Sungai Ciliwung di kawasan Gedong, Pasar Rebo,
Jakarta, Kamis (7/2/2019)
Naturalisasi
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 31 Tahun
2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi
Prasarana SDA secara terpadu dengan konsep
naturalisasi
“Konsep Naturalisasi adalah cara mengelola
Prasarana Sumber Daya Air melalui konsep
pengembangan Ruang Terbuka Hijau dengan tetap
memperhatikan kapasitas tampungan, fungsi
pengendalian banjir serta konservasi”
The evolution of Jakarta’s flood policy over the past 400 years: The lock-in of
infrastructural solutions
source: Thanti Octavianty & Katrina Charles (2018)
Y.
Depie
tri and T
. M
cP
hears
on (
2017)
Rumah Vertikal Ramah Banjir (Watchdoc
Documentary – Jakarta Kota Air)
https://www.youtube.com/watch?v=zFzBc7cQHQc
Sumur Resapan
https://www.youtube.com/watch?v=2MekVxDzdss
Tanggul laut pengendali Rob
https://www.youtube.com/watch?v=adhX8wQVBBk
https://www.youtube.com/watch?v=slGREMKrK60
https://www.youtube.com/watch?v=onXBHpBriE0
Pompa
https://www.youtube.com/watch?v=XSn5D5EYWa4
Taman Hujan
https://www.youtube.com/watch?v=ozxZS_rh_zM
Naturalisasi Waduk/Situ
https://www.youtube.com/watch?v=zVj39XNzSc8
https://www.youtube.com/watch?v=kyp4MFmWzig
Link informasi dan video
penanggulangan banjir
Kondisi sungai dan saluran di DKI
https://www.youtube.com/watch?v=Nhs1yFQzwJE