Upload
dewi-putri-lenggo-geni
View
147
Download
22
Embed Size (px)
Citation preview
SURAT KETERANGAN DOKTER
I. Pada aktivitas sehari-hari,seorang Dokter disamping melakukan tindakan
medis juga menerbitkan surat keterangan dokter.Penerbitan surat
keterangan Dokter ini akan menimbulkan juga aspek hukum dan
permasalahan bagi Dokter apabila tidak hati-hati dan tidak mengerti
maksud dan tujuan dari penerbitan surat keterangan dokter.Pada beberapa
literature dikenal dengan istilah Medical Report,certicates,dan
statements.Dalam arti umum surat keterangan adalah surat yang dibuat
sebagai bukti untuk menrangkan atau menyatakan sesuatu.Surat
keterangan dokter (medis )adalah surat keterangan mengenai keadaan
kesehatan atau sakit seorang pasien yang dibuat oleh dan ditanda tangani
oleh seorang dokter.Dengan demikian maka surat keterangan medis dapat
menjelaskan tentang penyakit atau bagaimana sakitnya pasien.
II. Surat Keterangan Dokter ( medis )
1.a. Surat keterangan sakit = tidak dapat mengikuti ujian,masuk
berkerja/sekolah,tidak dapat mengikuti sidang pengadilan
Seorang dokter harus waspada terhadap segala kemungkinan
simulasi atau agravasi pada waktu menerbitkan surat keterangan
sakit.
b. Surat keterangan sakit
- merujuk ke dokter yang lain
- ke L.N.
- konsultasi
2. Surat keterangan sehat
Dapat digunakan untuk :
- melamar perkerjaan
- asuransi
- general check up
3. Surat keterangan kelahiran
Kewajiban mengeluarkan surat keterangan mengenai kelahiran
hendaklah diisi sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya.
4. Surat keterangan kematian (mati wajar)
Surat keterangan kematian di Rumah Sakit biasanya mencantumkan
Identitas pasien,lamanya perawatan, dan waktu kematian.Apabila
jenazah akan dibawa ke luar negeri, maka adanya kematian karena
penyakit menular harus diperhatikan.
5. Surat keterangan untuk kepentingan peradilan (visum et reptum)
Keterangan ini biasanya diberikan oleh Dokter Forensik untuk
korban mati sedangkan untuk korban hidup tergantung kepada
kasusnya.
III. Aspek formal surat keterangan dokter (medis)
Adalah yang berhubungan dengan penerbit surat keterangan dokter.Aspek
materil surat keterangan Dokter (medis) adalah yang berhubungan dengan
isi yang dijelaskan di dalam surat keterangan dokter.Dokter yang
menerbitkannya harus betul-betul yakin apa yang dituliskannya atau
dinyatakannya.Dan seperti sudah diketahui seorang dokter telah
mengucapkan sumpah kedokteran.
Pasal 7 Kodeki
Seorang dokter yang hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pada penjelasan dan pedoman pelaksanaan KODEKI tersebut dinyatakan
bahwa :
“ Waspadalah terhadap sandiwara (“Simulasi”) melebih-lebihkan
(“aggravi”) mengenai sakit atau kecelakaan kerja.Berikan pendapat yang
objektif dan logis serta dapat diuji kebenarannya.
Dokter dianggap melanggar etik,apabila ia mengetahui secara sadar
menerbitkan surat keterangan yang tidak mengandung kebenaran.
Pasal 267 KUHP
(1) Seorang dokter yang dengan sengaja membuat surat keterangan palsu
tentang ada tidaknya penyakit-penyakit,kelemahan atau cacat,dapat
dijatuhi hukuman penjara paling tinggi 4 tahun.
Contoh : - surat keterangan kematian,tetapi orangnya masih hidup.
- tidak bisa memenuhi panggilan pengadilan.
(2) Seorang dokter yang dengan sengaja membuat suatu surat keterangan
palsu dengan tujuan untuk memasukan seseorang ke dalam rumah
sakit jiwa atau dikeluarkan dari rumah sakit tersebut dapat dikenakan
penjara paling tinggi 8 tahun 6 bulan.
Contoh : Pasal 44 KUHP :
Seorang tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya karena
gangguan perkembangan atau sakit jiwa.
IV. Surat keterangan lahir
Dokter rumah sakit,bidan,sering kali melupakan betapa pentingnya aspek
identitas pasien (KTP,dsbnya).Lebih mengutamakan pertolongan
persalinan dan biaya persalinan .Pasien dapat berbohong dengan
menyatakan kepada dokter identitas orang lain.
V. Lahir mati ( Stillbirth )
Seorang bayi yang dilahirkan mati tidak membutuhkan surat keterangan
,tetapi untuk kepentingan penguburan perlu diterbitkan surat kematian.
VI. Surat keterangan kematian
Surat keterangan kematian dapat diterbitkan apabila pasien meninggal
dalam perawatan di RS.UGD sering kali pasien telah meninggal dunia
sebelum sampai di RS.
VII. Pembuktian
Menurut pasal 1874 KUH Perdata,surat keterangan dokter (medis) adalah
surat yang dibuat di bawah tangan (onderhandse genchriften).Lawannya
akte otentik (autenthieke acten) yang dibuat oleh pejabat Negara yang
ditunjuk.misalnya akte notaries,keputusan pengadilan,surat-surat catatan
sipil,dll.
Surat di bawah tangan = tidak disangkal = kekuatan sama seperti akte
otentik.Isi surat keterangan dokter (medis) dituduh tidak mengandung
kebenaran,dipersoalkan kebenarannya ( intellectuele valsheid”)
VIII. Surat keterangan dokter (medis) untuk penegakan hukum = visum et
repertum.Visum et repertum = surat surat keterangan ahli adalah surat
keterangan dokter (medis) yang dibuat oleh dokter berdasarkan
permintaan oleh penyidik,hidup atau mati,utuh atau terpotong-potong
untuk kepentingan berdasarkan sumpah jabatan dan keilmuan.
Penjelasan KODEKI :
Kepolisian dan kejaksaan sering meminta visum et repertum kepada
seorang dokter dalam hal perkara penganiayaan dan pembunuhan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.Visum agar dibuatkan
dengan teliti dan mudah dipahami berdasarkan apa yang dilihat.Selain itu
visum et repertum haruslah objektif tanpa pengaruh dari yang
berkepentingan dalam perkara itu.