51
newsletter AIPSSA Association of Indonesian Postgraduate Students and Scholars in Australia www.aipssa.org [DARI REDAKSI] Merekam Jejak Sejarah AIPSSA 1 [REFLEKSI] Bela Diri Tangan Kosong & Mencintai Kritik 2 [KABAR AIPSSA] AIPSSA 2005: Menghadirkan Kembali Penggalan Sejarah 6; AIPSSA Curtin: Meet & Greet 9; Indahnya Kebersamaan: Wisata ke Pinnacles 11; Dangdut is The Music of My Country 13; Tim Plesetan Manajemen Jempolan 15; Deklarasi Sumpah Pemuda 17; AIPSSA Crossbar Challenge Game 18; Ramah Tamah AIPSSA-Garuda Indonesia 20; Mengenal Lebih Dekat Para Calon Ketua AIPSSA 2015 22; End of 9 th Year Celebration 25 [DIALOG KEBANGSAAN] Volume IV: Bincang Santai Ekonomi, Politik, & Pendidikan dengan Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti 30 [INSPIRASI] Semakin Dewasa Memandang Bangsa 34; Menjadi Warga Dunia yang Toleran 37; Menampilkan Wajah Indonesia yang Ramah & Santun 40 [SERBA SERBI] Solidaritas Kemanusiaan Untuk Palestina 43; Indoboys: Sehat, Bugar & Akrab 44; Wisaya Budaya ke Sumatera Barat 46 [TRIBUTE] Penghujung Periode: Sebuah Apresiasi 47. Volume II/2014

Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

newsletter AIPSSA

Association of Indonesian Postgraduate

Students and Scholars in Australia www.aipssa.org

[DARI REDAKSI] Merekam Jejak Sejarah AIPSSA 1 [REFLEKSI] Bela Diri Tangan Kosong & Mencintai Kritik 2 [KABAR AIPSSA] AIPSSA 2005: Menghadirkan Kembali Penggalan Sejarah 6; AIPSSA Curtin: Meet & Greet 9; Indahnya Kebersamaan: Wisata ke Pinnacles 11; Dangdut is The Music of My Country 13; Tim Plesetan Manajemen Jempolan 15; Deklarasi Sumpah Pemuda 17; AIPSSA Crossbar Challenge Game 18; Ramah Tamah AIPSSA-Garuda Indonesia 20; Mengenal Lebih Dekat Para Calon Ketua AIPSSA 2015 22; End of 9th Year Celebration 25 [DIALOG KEBANGSAAN] Volume IV: Bincang Santai Ekonomi, Politik, & Pendidikan dengan Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti 30 [INSPIRASI] Semakin Dewasa Memandang Bangsa 34; Menjadi Warga Dunia yang Toleran 37; Menampilkan Wajah Indonesia yang Ramah & Santun 40 [SERBA SERBI] Solidaritas Kemanusiaan Untuk Palestina 43; Indoboys: Sehat, Bugar & Akrab 44; Wisaya Budaya ke Sumatera Barat 46 [TRIBUTE] Penghujung Periode: Sebuah Apresiasi 47.

Volume II/2014

Page 2: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 1 | P a g e

[DARI REDAKSI]

MEREKAM JEJAK SEJARAH AIPSSA

Saat Bung Yudhi meminta untuk bergabung memperkuat jajaran pengurus AIPSSA 2014, beliau tidak lupa menyampaikan gagasannya dengan penuh semangat tentang penguatan akar sejarah, jejaring dan visi AIPSSA di masa depan. Juga tantangan bagaimana agar AIPSSA memiliki etalase yang berkualitas, yang memproyeksikan aktivitas dan gagasan anggotanya dalam tampilan website dan newsletter yang representatif. Hal inilah yang membuat semangat serasa terpacu untuk turut berkontribusi dalam kepengurusan AIPSSA. Gagasan Presiden AIPSSA, yang juga merupakan salah seorang deklarator AIPSSA, tentang akar sejarah terasa sangat relevan dan mengena. Oleh karenanya upaya merevitalisasi saluran-saluran etalase AIPSSA dimulai dengan menjadikan akar sejarah sebagai titik tolak. Diawali dengan menelusuri rekam jejak AIPSSA sejak berdiri 9 tahun lalu. Ternyata tidak mudah menemukan kompilasi catatan kegiatan AIPSSA yang tertata secara periodik. Pencarian sedikit terjawab ketika menemukan newsletter di awal mula organisasi ini berdiri tahun 2005. Juga sekumpulan foto yang menggambarkan kegiatan AIPSSA. Sayangnya tidak ditemukan newsletter lagi setelahnya. Foto juga sulit ditelusuri konteksnya, mengingat para pelaku sejarah telah meninggalkan Australia dan tenggelam dalam aktivitas barunya. Karenanya kesadaran untuk memulai kembali menuliskan kegiatan-kegiatan AIPSSA semakin menguat. Bila tidak, maka kepengurusan ini pun tidak akan meninggalkan jejak-jejak sejarah yang tertata, tidak akan mewariskan nilai-nilai dan semangat yang pernah menaunginya, tidak akan meninggalkan pesan-pesan gagasan yang dapat diperkaya oleh generasi sesudahnya, tidak terjadi pembangunan “pengetahuan” secara melembaga pada AIPSSA sebagai satu institusi. Di sisi lain, sangat terasa bagaimana elemen-elemen organisasi terus bergerak dinamis menelurkan ide, gagasan dan terobosan untuk memajukan dan membesarkan AIPSSA.

Maka dengan semangat itu, seiring dengan pembangunan kembali website AIPSSA yang sudah pernah dirintis pengurus sebelumnya, dinamika aktivitas dan letupan pemikiran selama setahun kepengurusan ini akhirnya dapat tersaji dalam sebuah newsletter. Kelak ini menjadi bagian tak terpisahkan sebagai jejak perjalanan sejarah organisasi. Terbitnya newsletter ini merupkan wujud penghargaan dan rasa hormat yang pantas disampaikan kepada jajaran pengurus atas sikap gigih dan ikhlasnya mencurahkan waktu berharga mengelola organisasi. Juga kepada para anggota yang selalu bersemangat dan aktif menyukseskan segala kegiatan AIPSSA. Serta kepada institusi-institusi dan tokoh masyarakat yang terus berinteraksi dan memberi dukungan kepada AIPSSA. Semoga pengurus AIPSSA di masa depan dapat terus melanjutkan tradisi penerbitan newsletter ini sebagai media berkala. Merekam jejak sejarah dan kiprah organisasi, serta menjadikannya sebagai media perekat keakraban sekaligus sumber inspirasi bagi anggota dan masyarakat pembacanya. Dengan cara ini, generasi yang akan datang akan tetap mempunyai tautan batin dan kebanggaan melihat kiprah AIPSSA di masa lalu, sekaligus sebagai pijakan membawa AIPSSA semakin berkontribusi memajukan Indonesia di masa depan.

Salam AIPSSA!

Akhdian Reppawali

Page 3: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 2 | P a g e

[REFLEKSI]

BELA DIRI TANGAN KOSONG DAN MENCINTAI KRITIK

emimpin sebuah organisasi nirlaba yang dihuni oleh kumpulan cendekia bukan merupakan perkara mudah. Banyak

tantangan dan dinamika yang harus dikelola untuk menegaskan eksistensi organisasi dalam lingkungan sosialnya. Dorongan untuk terus mengembangkan organisasi tidak jarang diwarnai dengan pergulatan ide dan gagasan yang alot. Sementara disisi lain, tuntutan untuk memberikan manfaat yang langsung terasa bagi lingkungan sekitar tidak bisa diabaikan.

Banyak hikmah yang bisa dipetik dari dinamika dan pergulatan seperti ini. Karena itu, menjelang akhir masa kepengurusan AIPSSA 2014, Tim AIPSSA Newsletter melakukan wawancara dengan Bung Prayudhi Azwar, Presiden AIPSSA 2014, yang berkenan berbagi pengalaman sekaligus refleksi selama memimpin AIPSSA.

Berikut liputan wawancara dengan AIPSSA Newsletter: Bisa berbagi hikmah dari pengalaman

memimpin AIPSSA?

Pelajaran secara pribadi sangat banyak. Namun

setidaknya ada tiga hikmah yang bisa dibagi dalam

wawancara singkat ini, yaitu terkait kepemimpinan,

persahabatan, dan dinamika organisasi. Dari

episode kepengurusan setahun ini, saya semakin

meyakini AIPSSA merupakan sarana kita belajar

berorganisasi yang menakjubkan. Terutama karena

sifatnya yang non-profit dan kekhasannya sebagai

wadah berkumpul para pemikir dan cendikia

Indonesia yang menimba ilmu di Australia.

Menarik, bisa diperdalam tentang hikmah terkait

kepemimpinan?

Memimpin organisasi nirlaba seperti AIPSSA ini

unik. Ini seperti kita maju bertempur tapi hanya

berbekal bela diri tangan kosong. Kita tak punya

“senjata” berupa gaji yang bisa menjadi insentif

memotivasi tim. Kita juga tak punya kalimat “you

are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu.

Bahkan kita juga tidak bisa “nge-bossy” sama

sekali, karena tim kita adalah kumpulan

cendikiawan cerdas yang setara bahkan lebih tinggi

ilmunya dari kita. Completely, we have no weapon

at all on our hand.

Kondisi ini sungguh menantang sekaligus

mendebarkan. Kita akan “dipaksa”

mengembangkan kemampuan menginspirasi,

membagi visi dan mesti gigih menyemangati tim

dan juga diri sendiri. Juga dipaksa memiliki jurus-

jurus rayuan maut agar mesin organisasi bisa

bekerja maksimal. Kita dihadapkan pada

kebutuhan memiliki seni, art dalam memimpin.

Karena kita selalu belajar dan tumbuh dari tempaan

kesulitan dalam memimpin AIPSSA dengan kondisi

layaknya “kawah candra dimuka” ini, maka kita

berkesempatan berlatih mengembangkan jiwa

pemimpin sebaik-baiknya.

Satu kunci paling penting dalam kepemimpinan

seperti ini adalah jangan meletakkan diri kita di

depan (don’t put ourself forward). Terutama dalam

hal prestasi atau pencapaian. Selalu berikan kredit

dan penghargaan terhadap rekan-rekan dan tim

kita, terutama yang telah bekerja keras dalam

diam. Mereka adalah pahlawan bagi kita. Mereka

yang telah menyukseskan semua agenda kita.

Tanpa mereka, seorang pemimpin tak punya arti,

nothing.

Jika kita berhasil melaksanakan program-program

dengan beladiri “tangan kosong” tadi, ditengah

M

Page 4: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 3 | P a g e

ketatnya agenda riset, mengajar, kuliah dan bekerja

yang dihadapi seluruh pengurus, maka dapat

dipastikan terjadi peningkatan kemampuan dan

pengalaman yang sangat berharga nilainya untuk

kita. Tentu akan semakin mudah bagi kita

menggerakkan perusahaan/institusi kita masing-

masing kelak dalam mencapai tujuan, karena saat

itu kita dibekali “senjata”, berupa gaji, promosi,

mutasi, dll. Kombinasi keahlian beladiri tangan

kosong dan “senjata” adalah kombinasi yang

ampuh dalam menggerakkan perubahan dan

terobosan, tentunya untuk kebajikan.

Karena itu, teman-teman yang telah ikhlas menjadi

pengurus, perlu mensyukuri kesempatan ini dan

teruslah saling menyemangati. Karena seiring

proses teman-teman membesarkan AIPSSA,

teman-teman juga terus berkembang.

Bagaimana dengan hikmah persahabatan?

AIPSSA mendorong kita memperluas jejaring dan

pertemanan. Internal organisasi kita sendiri terdiri

dari anggota-anggota yang kaya dengan latar

keilmuan dari beragam institusi. Belum lagi di

eksternal organisasi, baik sesama ormas Indonesia

bahkan organisasi negara lainnya, seperti WILTA,

AIBC, II, AIYA dan lain-lain. Semua jejaring ini bisa

kita ubah menjadi persahabatan, yang tentu juga

memperkaya khazanah hidup kita.

Alhamdulillah, seiring semakin aktifnya organisasi

kita, AIPSSA semakin mendapatkan respek yang

positif dari berbagai pihak, baik dari KJRI, Garuda,

maupun rekan-rekan dari organisasi massa di

WA. Usai upacara hari Pahlawan lalu di KJRI, saya

mendapatkan feedback yang baik. Pimpinan salah

satu pengurus ormas kedaerahan di WA, bung

Bernard, menyampaikan bahwa kiprah AIPSSA

yang semakin dinamis ini telah menstimuli

semangat berorganisasi ormas-ormas lainnya. Kita

perlu bersyukur, tahun ini kita lihat semakin

semaraknya kegiatan organisasi-organisasi, dan

bahkan sebagian juga menerbitkan newsletter

seperti PPIA Pusat, PPIA Murdoch dan juga satu

komunitas Pengajian di Perth.

Saya sempat terpana. Ini menandakan bahwa saat

kita terus berbuat yang terbaik, resonansinya akan

menjangkau tidak hanya sesama anggota AIPSSA,

tapi bahkan menginspirasi rekan-rekan ormas

lainnya. Kebaikan itu ternyata juga menular. What

a beautiful life and wonderful pleasure! Mari

teruskan saling menginspirasi.

Modal persahabatan dan reputasi AIPSSA yang

semakin terbangun baik ini semoga dapat terus

dikembangkan. Banyak bentuk kerjasama dan

kolaborasi yang dapat digagas. Upayakan agar

saling mengisi, bukan saling “bertanding”. Misalnya,

bila ormas-ormas kedaerahan fokus membuat

acara budaya, AIPSSA perlu turut membantu

dengan mengirimkan anggotanya. AIPSSA tak

perlu membuat acara sejenis dan tentu akan lebih

baik AIPSSA mengoptimalkan energi dan sumber

daya sesuai ciri khas organisasi kita.

AIPSSA bisa mengisi beragam kegiatan yang

bersifat pencerahan berupa seminar, Dialog

Kebangsaan, kursus-kursus singkat, hingga talk

show tentang pendidikan atau parenting dan

sejenisnya. Sumbangsih ini sangat dinanti

masyarakat dari AIPSSA.

Anda juga menyebutkan hikmah terkait

dinamika organisasi, bisa dijelaskan?

Dinamika organisasi kita, AIPSSA, haruslah tidak

sekedar dinamis dan dewasa, tapi juga terarah

kepada dialog yang dilandasi semangat perbaikan

bagi bangsa kita. Sejarah negeri kita mencatat

dialog dinamis yang digagas para pelajar-pelajar

Indonesia di luar negeri, dan itu persis seperti kita

yang juga tengah belajar di luar negeri, adalah

salah satu kunci sukses bangsa kita meraih

kemerdekaan.

Kita sering lupa ada estafet peran dan kewajiban

moral intelektual yang turun kepada kita dari para

Persahabatan

Page 5: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 4 | P a g e

pejuang pelajar sejak zaman kemerdekaan itu. Kita

memiliki kewajiban moril untuk proaktif berjuang

bersama mengantarkan Indonesia meraih cita-cita

menjadi bangsa yang tangguh, yang berhasil keluar

dari kondisi ketidakadilan, kesenjangan dan

jebakan lower middle income trap yang masih

membelenggu bangsa kita hingga kini.

Perbaikan kondisi bangsa perlu dimulai dari

perbaikan di tataran pemikiran dan cara

pandang. Hasil dari suatu dialog penuh semangat

yang tidak mengenal lelah. Sedangkan

kesuksesan dialog itu sendiri sangat tergantung

pada kedewasaan dalam berinteraksi. Indikator

kedewasaan itu mudahnya adalah begini: semakin

sensitif isu yang dibahas, semakin tajam perbedaan

pandangan, tapi dapat didiskusikan tanpa

melibatkan emosi yang menyerang secara pribadi,

maka disitulah AIPSSA dapat kita katakan telah

mencapai level kedewasaannya.

Itulah level dinamika organisasi AIPSSA yang kita

impikan. Para anggota AIPSSA terlatih dalam

diskusi yang tajam secara substansi tapi tetap

sangat akrab dan saling mengagumi saat bercanda

di warung kopi. What a wonderful scholars debate

that we have!

Untuk mencapai level itu, kita harus bersama-sama

menumbuhkan gairah para anggota AIPSSA untuk

berdialog dengan aktif dan terbuka. Bahkan, untuk

hal-hal yang dipersepsikan publik sebagai sensitif

sekalipun, seperti pandangan politik, kebijakan

ekonomi apalagi bahkan terkait tema keagamaan.

Dialog adalah media kita berlatih menjadi cendikia

sejati. Cendikia yang juga seorang demokrat

sejati. Cendikia yang sanggup berdiskusi tanpa

‘take it personally”, tanpa sakit hati secara personal

atas apapun ide/gagasan/opini yang tengah

didiskusikan. Jangan karena ketakutan kita berbeda

pendapat membuat kita bungkam atau saling

membungkam hasrat alami cendikia untuk berbagi

hasil perunungannya. Untuk itu, Dialog

Kebangsaan dan Dialog Online kita siapkan

sebagai gelanggang para cendikia muda Indonesia

ini untuk terus berlatih dan gigih bertukar ide.

Ini adalah mekanisme terbaik menguji validitas

pandangan kita sekaligus memperkaya horizon

wawasan kita, karena AIPSSA memiliki keunggulan

komparatif karena anggotanya berasal dari

beragam bidang kajian dan institusi. Sebagai

pelajar, kita memiliki bonus, kebebasan mimbar.

Sungguh luar biasa potensi kita, bila kita bersama-

sama berupaya mengoptimalkannya.

Apa kunci keberhasilan menumbuhkan budaya

diskusi yang sehat di AIPSSA?

Kunci diskusi yang sehat adalah bagaimana kita

bisa menumbuhkan kecintaan kita kepada kritik.

Cara pandang ini perlu dengan sungguh-sunguh

kita tanamkan. Tentu tidak mudah karena bertolak

belakang dengan naluri alter ego kita yang narsis

dan senangnya dipuji. Alter ego yang membuat kita

cenderung keberatan bila dikritik.

AIPSSA bisa menjadi sarana kita belajar untuk

mengendalikan itu, mumpung juga kita sedang

kembali menjadi pelajar. Dialog kebangsaaan

ataupun dialog online yang sering kita lakukan

merupakan bagian dari latihan kita menerima kritik

dan sudut pandang yang berbeda.

Secara pribadi kita membiasakan diri mengkritik

secara sehat pada substansi. Tapi saat kita yang

menjadi sasaran kritik, meski itu sudah mengarah

ke pribadi kita sekalipun, kita perlu terus belajar

ikhlas menerimanya, hingga akhirnya kita mampu

menikmati dan bahkan mencintai kritik.

Kritik menstimuli filosofi kaizen-nya orang Jepang

atau continuous improvement dalam literatur

manajemen. Semua produk terus diproduksi secara

lebih baik dan menuju kesempurnaan adalah berkat

kritik. Kenapa kita enggan menggunakan kritik

untuk perbaikan diri kita dan pemikiran-pemikiran

kita? Bukankah lebih pas kita berterima kasih

Dinamika organisasi

Page 6: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 5 | P a g e

terhadap rekan-rekan yang telah sudi meluangkan

waktu mengkritik kita? Kenapa sekali-sekali tidak

terpikir memberi kue atau bunga kepada yang

mengkritik kita misalnya?

Saat kita telah bisa mencintai kritik, kita tak pernah

lagi ragu menyampaikan pandangan kita,

sekontroversi apapun itu sepanjang kita niatkan

untuk kebaikan. Itu akan menjadi bagian dari

karakter kita. Kita akan menyadari bahwa kritik itu

merupakan buah pikir yang dipersembahkan rekan

kita agar pemikiran kita atau program yang kita

hendak jalankan menjadi semakin baik. Kritik

menjadi berkah, yang membantu para cendikia

terus menyempurnakan pemikiran secara

berkesinambungan.

Ini bukan perkara main-main. Ini karakter yang

perlu kita bangun di AIPSSA dan kita pertahankan

saat nanti kita kembali ke tanah air memimpin

lembaga atau rakyat yang kita cintai. Karakter ini

akan membuat kita semakin terbuka dan jauh dari

sikap otoriter dan antikritik. Kita akan terus tumbuh

dan berkembang bersama institusi dan rakyat kita

bila kita konsisten mampu memanfaatkan kritik

untuk kebaikan dan perbaikan.

Dan kita beruntung punya AIPPSSA, miniatur

Indonesia yang berbhineka tunggal ika. Anggota

kita berasal dari beragam suku, agama, ras, daerah

universitas, disiplin keilmuan, school of thought,

dan instansi asal. Apapun yang kita bahas di

forum-forum AIPSSA, kita berpeluang

mendapatkan sentuhan dari begitu banyak sudut

pandang yang saling memperkaya. Itu membuat

kita benar-benar harus memanfaatkan dengan

saling bergiat menghidupkan forum-forum dialog.

Tantangan selanjutnya, bagaimana dengan kreatif,

kita merangkum hasil-hasil diskusi tersebut dan kita

persembahkan kepada masyarakat luas. Baik

dalam bentuk buku, prosiding, artikel atau kolom

opini di media-media massa. Jika kita semakin

fokus dan proaktif mewujudkannya, maka kelak

tidak hanya AIPSSA akan semakin berkibar tapi

sumbangan kita untuk pembangunan karakter dan

kemajuan peradaban bangsa kita akan kian

dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia.

Kita harus yakin, kita bisa.

Menumbuhkan budaya diskusi

Page 7: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 6 | P a g e

[KABAR AIPSSA]

AIPSSA 2005: MENGHADIRKAN KEMBALI PENGGALAN SEJARAH

“Jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” begitu

ungkapan klasik Bung Karno tentang pentingnya

sejarah.

enelusuri sejarah AIPSSA mengantar kita

kepada tahun 2005, tepatnya tanggal 28 Mei

2005 dimana AIPSSA dideklarasaikan oleh

48 orang mahasiswa pasca sarjana dan cendikiawan,

termasuk oleh Presiden AIPSSA saat ini, Prayudhi

Azwar, di Konsulat Jenderal RI Perth. Pembacaan

deklarasi dilakukan oleh ketua AIPSSA pertama, Anne

Nurbaity, dihadapan Konsul Jenderal RI Perth, tokoh

masyarakat dan masyarakat RI yang ada di Western

Australia.

Di saat yang sama sebuah gambar hasil karya Bapak

Iman Sudjudi dan Ibu Sandra Sudjudi berupa tautan

bendera dua Negara – Indonesia dan Australia – yang

melambangkan hubungan kedua negara yang erat

melalui kebudayaan dan pendidikan ditetapkan

sebagai pemenang logo dan menjadi logo AIPSSA

hingga saat ini.

Peristiwa bersejarah ini terekam dengan baik dalam

Newsletter AIPSSA edisi perdana yang terbit satu

bulan setelah AIPSSA secara resmi dideklarasikan.

Sembilan tahun telah berlalu, dan rekaman kejadian

itu kami sajikan kembali apa adanya, menghadirkan

semangat para pendiri untuk menjadikan AIPSSA

sebagai forum dan wahana bagi aktivitas sosial dan

akademik bagi anggotanya.

M

Page 8: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 7 | P a g e

Page 9: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 8 | P a g e

Page 10: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 9 | P a g e

eiring dengan perkuliahan yang baru

memasuki pekan-pekan awal semester

baru, beberapa mahasiswa yang belum lama

tiba dari tanah air juga sedang dalam proses

penyesuaian ritme kehidupan dengan lingkungan

baru. Untuk itu, pada hari Jum’at tanggal 22 Agustus

2014, AIPSSA Curtin menggelar kegiatan meet and

greet khusus untuk menyambut dan menyapa kawan-

kawan mahasiswa yang baru tiba dari tanah air ini

sekaligus menjadi ajang anjangsana sesama anggota.

Acara ini dilaksanakan di depan Curtin guild office,

ditengah lalu lalang orang-orang yang nampak

penasaran dengan keriuhan dan keakraban yang

diperlihatkan oleh keluarga besar AIPSSA.

Persiapan acara sudah dimulai oleh panitia sejak pagi

hingga menjelang tengah hari. Perangkat BBQ

beserta pendukungnya ditata di lokasi sesaat sebelum

anggota berdatangan. Mulai pukul 1.30 pm,

berangsur-angsur halaman guild office mulai

diramaikan oleh anggota AIPSSA, tidak hanya dari

Curtin University tapi juga beberapa rekan dari

University of Western Australia turut bergabung.

Tidak lama asap putih pembakaran dari perangkat

BBQ mulai terlihat, aroma sajian utama berupa sosis

dan roti panggang yang menggoda rasa lapar pelan-

pelan juga mulai tercium. Setelahnya satu persatu

panggangan yang telah berwarna matang

kecoklatan berpindah dari wadah pembakaran ke

piring-piring plastik putih yang disediakan oleh panitia

menemani acara bincang santai dan saling sapa antar

anggota.

Disela-sela BBQ, Ketua AIPSSA Curtin, Abid Halim,

menyampaikan beberapa patah kata menyambut

anggota yang baru bergabung sekaligus

memperkenalkan beberapa orang pengurus AIPSSA

Curtin yang hadir. Diuraikan pula mengenai status

baru AIPSSA Curtin yang telah secara resmi diterima

menjadi anggota Guild Curtin pada tahun ini, suatu

capaian yang telah diperjuangkan sejak awal tahun.

S Suasana barbeque

Sambutan Ketua AIPSSA Curtin

Menyimak sambutan

AIPSSA CURTIN: MEET AND GREET

Page 11: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 10 | P a g e

Setelahnya satu persatu anggota memperkenalkan

diri masing-masing di tengah suasana yang diselingi

senda gurau. Hadir pula Presiden AIPSSA, Prayudhi

Azwar, yang turut menyambut dan menyapa semua

anggota sekaligus menyampaikan sekilas mengenai

AIPSSA beserta program-programnya.

Sementara itu, tungku pembakaran tidak pernah

berhenti mengepulkan asap dan aroma BBQ.

Pasokan sosis dan roti panggang ditambah ayam

bakar tidak pernah terputus, demikian juga dengan

gelak tawa para peserta yang hadir berulangkali

terdengar disela-sela perbincangan santai. Berjumpa

dan berkumpul dengan rekan-rekan seperjuangan dari

tanah air jauh di tanah rantau memang selalu

menghadirkan kebahagiaan tersendiri, selamat

bergabung dalam keluarga besar AIPSSA, kawan…

Menikmati sajian barbeque

Page 12: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 11 | P a g e

abtu pagi, tanggal 30 Agustus 2014, keluarga

besar AIPSSA, dipimpin oleh ketua

rombongan, Petrus Malo Bulu dari Divisi

Kinship berangkat mengadakan perjalanan wisata

menuju ke utara Perth. Tujuannya adalah beberapa

tempat wisata menarik yang ada di sepanjang jalur

pantai dari Perth menuju Cervantes, sebuah kota kecil

di bibir pantai barat Australia.

Tepat jam 8 pagi, pelan-pelan dua buah bus

pariwisata mulai bergerak meninggalkan halaman

kampus Murdoch University menembus dinginnya

udara pagi dan gerimis yang turun sejak dini hari.

Perth pagi itu memang diliputi mendung, belum lagi

sisa-sisa musim dingin yang masih enggan

beranjak. Meski demikian, keluarga besar AIPSSA

yang memenuhi tempat duduk yang tersedia di dalam

bus masih bisa tersenyum ceria.

Taman Nasional Yanchep menjadi persinggahan

pertama, letaknya kira-kira 50 km dari Perth. Padang

rumput luas yang mengelilingi danau serta gua-gua

bawah tanah yang menakjubkan menjadi ciri khas

taman nasional ini. Saat rombongan AIPSSA tiba,

beberapa ekor kangguru sempat terlihat berlompatan

seolah-olah memamerkan kebolehan mereka. Ada

juga koala yang pada siang hari biasanya

bersembunyi di ketinggian dahan-dahan pohon. Meski

masih ingin berlama-lama, perjalanan ke tempat

menarik lainnya masih harus dilanjutkan.

Tidak lama bus melaju melanjutkan perjalanan menuju

ke Taman Nasional Nambung,

mengunjungi Pinnacles. Perjalanan ditempuh sekitar

2 jam melewati rimbunan perdu serta gerombolan

domba dan sapi di kiri kanan jalan yang nampak tidak

terganggu oleh bus yang lewat. Setelah melewati

gerbang masuk, rombongan disambut dengan

hamparan padang pasir luas yang dipenuhi tonjolan-

tonjolan batu gamping, mulai dari yang setinggi

manusia dewasa, sampai yang tingginya berlipat kali,

pemandangan menakjubkan. Seolah-olah bersepakat,

satu-persatu anggota rombongan mengeluarkan

peralatan andalan masing-masing, mulai dari kamera,

tripod, telepon genggam, dan tidak ketinggalan

“tongsis” untuk mengabadikan kebersamaan di

S

Yanchep national park

INDAHNYA KEBERSAMAAN: WISATA KE PINNACLES

Photo credit: Irwan Ramli

Page 13: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 12 | P a g e

tengah-tengah padang pasir, disela-sela batu

gamping, dan diantara keluarga besar AIPSSA.

Lokasi yang sangat luas ini rasanya tidak akan cukup

dijelajahi hanya seharian, apalagi anak-anak yang

turut serta nampak sangat menikmati berlarian kesana

kemari sambal berderai tawa riang, belum lagi

matahari pelan-pelan sudah mulai mengusir pekatnya

awan yang menggantung sejak keberangkatan, hari

sudah mulai cerah kembali.

Menjelang tengah hari, petualangan menjelajahi

padang pasir Pinnacles terpaksa harus disudahi untuk

dilanjutkan ke Caravan Park dimana semua anggota

tour beristirahat sejenak sambil menyantap makan

siang yang dibawa masing-masing, ditambah dengan

sajian kelezatan gado-gado buatan sendiri yang

dibawa oleh ketua rombongan. Lepas tengah hari,

perjalanan berlanjut menuju Lake Thetis di Cervantes.

Jaraknya tidak jauh dari Pinnacles. Tempat ini

memang merupakan sebuah danau, tetapi bukan

pemandangan danau yang menjadi daya tarik,

melainkan keberadaan stomatolites yang

membuatnya menjadi istimewa, suatu bentuk

kehidupan paling tua di muka bumi. Setelah merasa

cukup menikmati hamparan stomatolites yang

tersebar di tepian danau dan berfoto bersama, satu-

persatu anggota rombongan beranjak menuju ke Bus.

Saat matahari semakin bergeser ke barat, Bus melaju

menuju Lancelin. Kota kecil yang terlewati dalam

perjalanan menuju Pinnacles. Di sana ada Sand

Dune, gundukan pasir putih yang membentuk bukit-

bukit kecil dan besar. Tempat ini sebenarnya

merupakan tempat olah raga off road, tetapi ada satu

gundukan pasir yang sangat tinggi menjadi tempat

favorit untuk ber-sand boarding.. Disanalah

rombongan AIPSSA menghabiskan energi

kebersamaan. Berlomba mencapai puncak tertinggi

lalu meluncur turun menggunakan papan selancar.

Akhirnya perjalanan wisata berakhir di tempat dimana

perjalanan dimulai, Murdoch University. Satu-persatu

anggota rombongan beranjak pulang membawa cerita

dan memori indah tentang kebersamaan keluarga

besar AIPSSA.

Sand Dune, Lancelin

Lake Thetis, Cervantes

Page 14: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 13 | P a g e

eberapa waktu lalu di selasar aula Perth Town

Hall, nampak beberapa orang sedang

menatap dengan serius lembaran kertas dan

layar telepon seluler di genggaman masing-masing.

Sayup-sayup terdengar alunan suara yang sering

terpotong tiba-tiba oleh diskusi kecil tentang tinggi

rendahnya nada atau panjang pendeknya pelafalan

bait lagu. Mereka adalah anggota AIPSSA yang

sedang serius berlatih bernyanyi. Latihan bersama

untuk pertama kali sekaligus terakhir sebelum tampil

ke panggung pementasan.

Hari itu, Minggu, tanggal 24 Agustus 2014,

berlangsung acara pelepasan Konsul Jenderal RI

Perth, Bapak Dede Syamsuri, yang akan bertugas

sebagai Duta Besar RI di Maroko. AIPSSA, sebagai

salah satu organisasi pelajar dan cendekiawan di

Australia, turut diundang untuk menjadi penampil

dalam acara tersebut. Medley lagu-lagu nusantara,

yang ditata oleh Abid Halim, Vice President AIPSSA

(eksternal affairs), menjadi pilihan untuk ditampilkan

sesuai dengan tema acara “Jelajah Nusantara.”

Latihan singkat ternyata tidak menghalangi anggota

AIPSSA untuk memberikan yang terbaik di atas

pentas. Meski pada awalnya sedikit canggung saat

menaiki panggung, sewaktu nada pertama mulai

didentangkan, perlahan-lahan alunan vokal keluar

sendirinya dengan lancar. Tidak terasa beberapa lagu

telah dilantunkan secara berangkai, mulai lagu daerah

dari Pulau Sumatera sampai lagu daerah dari Tanah

Papua.

Diselingi dengan pemberian cindera mata oleh

Presiden AIPSSA kepada Konsul Jenderal RI Perth,

lalu tiba-tiba alunan musik berubah. Hentakan irama

dangdut memanaskan panggung dan meluncurlah

bait-bait lagu “Sekuntum Mawar Merah,” sebuah lagu

dangdut klasik yang diciptakan oleh sang raja

dangdut, Rhoma Irama untuk dibawakan oleh ratu

dangdut, Elvy Sukaesih. Kali ini lantunannya dilafalkan

dengan tidak kalah fasih oleh Moch. Abdul Kobir, lead

vocal yang juga merupakan Vice President AIPSSA

(internal affairs). Anggota lainnya turut mengiringi

dengan berjoget ria di atas panggung.

B

DANGDUT IS THE MUSIC OF MY COUNTRY

Sesaat sebelum pentas

Page 15: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 14 | P a g e

Alunan musik dan vocal yang berkolaborasi dengan

syahdu tidak dapat mencegah penonton untuk turut

bergoyang.

Satu persatu penampil akhirnya turun pangung

berjoget bersama dengan penonton termasuk dengan

Konsul Jenderal RI Perth. Pentas joget ria akhirnya

berpindah dari panggung ke selasar penonton.

Tidak salah kiranya jika musik dangdut diklaim

sebagai musik rakyat, semua nampak gembira dan

ceria, acara bergoyang bersama ini sekaligus

mengakhiri pertunjukan AIPSSA siang itu.

Bergoyang ria bersama Konsul Jenderal RI Perth

“Sekuntum Mawar Merah”

Page 16: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 15 | P a g e

ertempat di Harold Rossiter Park Kent Street,

AIPSSA menggelar kompetisi sepakbola

AIPSSA League 1. Kompetisi yang dimulai

sejak tanggal 21 September 2014 ini mempertemukan

empat tim anggota liga AIPSSA yang semuanya

memiliki nama unik. Selain Laperpool FC, ada Bayar

Murah FC, Jutektrus FC, dan Ajak Begadang FC. Bagi

peminat sepak bola, nama-nama tim pastilah tidak

asing ditelinga. Keempatnya merupakan plesetan

nama klub sepakbola mapan di daratan Eropa.

Bukan tanpa maksud jika nama-nama klub dari benua

biru tersebut digunakan menjadi acuan nama tim.

Pengelolaan tim sepakbola yang profesional ditunjang

kompetisi yang mengedepankan semangat fair play,

diharapkan menjadi semangat pengelolaan AIPSSA

league 1. Untuk memberi sisi hiburan dan warna

Indonesia, maka setiap tim diwajibkan

menerjemahkan nama tim masing-masing menjadi

seperti nama yang akhirnya digunakan untuk

berkompetisi.

Keseriusan mempersiapkan kompetisi telah dimulai

jauh hari oleh manajemen liga yang dikomandoi

Direktur AIPSSA League 1, Hartanto Aditya. Diawali

dengan menyusun dan menyepakati “rule of the

game”. Disusul dengan mempersiapkan kelengkapan

teknis termasuk profil tim dan pemain semenarik

mungkin. Sepanjang pelaksanaan kompetisi, rekaman

dan statistik pertandingan juga disajikan dan diunggah

secara rutin di youtube sehingga memudahkan

manajer masing-masing tim untuk menganalisa setiap

pertandingan.

Sejak awal kompetisi, persaingan antar tim sudah

mulai terasa. Pertemuan Ajak Begadang FC vs

Laperpool FC berlangsung alot dan berakhir dengan

B

TIM PLESETAN MANAJEMEN JEMPOLAN

Semangat fair play

Page 17: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 16 | P a g e

hasil imbang 1-1. Sedangkan pertandingan Bayar

Murah FC vs Jutektrus FC berkesudahan dengan skor

tipis 1-0. Memasuki minggu kedua pertandingan

semakin menarik dengan lebih banyak gol tercipta.

Ajak Begadang FC berhasil mengalahkan Bayar

Murah FC 1-0. Sedangkan Laperpool FC sukses

menggelontorkan 5 gol dan hanya dapat dibalas 1 gol

oleh Jutektrus FC.

Memasuki minggu terakhir kompetisi, tanggal 12

Oktober 2014, atmosfir persaingan semakin terasa.

Tim yang masih berpeluang menjadi pemuncak

klasemen bermain terbuka, sedangkan tim yang tidak

ingin menjadi juru kunci berjuang mengerahkan

seluruh kemampuan untuk memenangkan

pertandingan. Tidak heran hujan gol mewarnai laga

pamungkas liga. Jutektrus FC sukses mengalahkan

Ajak Begadang FC dengan skor telak 6-3, sementara

Laperpool FC unggul tipis 4-3 atas Bayar Murah FC

sekaligus menjadi juara musim perdana AIPSSA

League 1.

Meski sepanjang musim kompetisi diwarnai dengan

persaingan sengit, semangat fair play tetap dijunjung

tinggi. Tidak heran jalannya liga berlangsung lancar,

bahkan suasana di luar lapangan berlangsung penuh

keakraban dan saling mendukung.

Tim yang selesai bertanding biasanya bergabung

dengan pendukung tim yang sedang berjuang di

lapangan memberikan dorongan semangat untuk

memenangkan pertandingan.

Menurut Direktur AIPSSA League 1, keberhasilan

pelaksanaan liga perdana ini tidak lepas dari

semangat gotong royong dari manajemen dan peserta

liga yang saling bahu membahu menyukseskan roda

kompetisi. Diharapkan pengalaman dari pengelolaan

kompetisi perdana ini akan dijadikan bahan evaluasi

untuk penyempurnaan kompetisi musim berikutnya

yang direncanakan akan bergulir mulai Bulan Maret

2015.

Kompak di luar lapangan

Persaingan sengit

Page 18: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 17 | P a g e

DEKLARASI SUMPAH PEMUDA

epat tanggal 28 Oktober, 86 yang lalu, kongres

pemuda II yang dihadiri oleh perwakilan

berbagai organisasi kepemudaan, dengan

semangat kebangsaan yang bergelora menghasilkan

keputusan yang menegaskan cita-cita akan

Indonesia yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Dilandasi oleh semangat Sumpah Pemuda 1928 dan

dalam konteks kekinian di tanah air, Asosiasi

Mahasiswa Pascasarjana dan Cendikia Indonesia di

Australia (AIPSSA) mengeluarkan “Deklarasi Sumpah

Pemuda”. Berikut naskah lengkap sebagaimana dirilis

AIPSSA:

DEKLARASI SUMPAH PEMUDA

Asosiasi Mahasiswa Pascasarjana dan Cendikia Indonesia di Australia (AIPSSA)

28 OKTOBER 2014

Dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda

tanggal 28 Oktober 1928, AIPSSA mengajak segenap

PEMUDA INDONESIA untuk teguh mencintai TANAH

AIR, BANGSA dan BAHASA yang satu: INDONESIA.

AIPSSA mengajak seluruh komponen bangsa pada

satu pesan tunggal: menjadikan KORUPSI sebagai

MUSUH UTAMA BANGSA.

Korupsi adalah bentuk konkrit pengkhianatan atas

Sumpah Pemuda, karena:

Memupus kebanggaan berbangsa;

Merusak kehormatan dan wibawa bangsa dalam

tata pergaulan dunia;

Membudayakan karakter pendusta dan

pengkhianat di masyarakat;

Merobek rasa keadilan dan rasa saling percaya

diantara anak-anak bangsa;

Membunuh rakyat secara perlahan-lahan dalam

kebodohan dan kemiskinan;

Melenyapkan potensi sumber daya yang vital

untuk memajukan ekonomi bangsa;

Memicu kerusuhan dan perpecahan karena

meningkatkan kesenjangan social;

Melemahkan kekuatan pertahanan dan keamanan

dan bela negara bangsa Indonesia.

AIPSSA menghimbau segenap pemuda Indonesia

untuk:

- Mengembangkan karakter pejuang dan negarawan

dalam keseharian;

- Senantiasa mengisi waktu berjuang meningkatkan

keilmuan dan keahlian;

- Membangun sifat jujur, berintegritas, professional

dan bijaksana;

- Tidak ragu menyuarakan kritik menentang

penyimpangan dan penyelewengan;

- Proaktif mempromosikan setiap tindakan luhur

menjadi budaya di masyarakat.

Mari bersama memberikan yang terbaik dalam upaya

menuntaskan kebodohan, kemiskinan dan karakter

lemah yang menjadi belenggu negara dan bangsa

Indonesia.

Kita tuntaskan perjuangan mewujudkan cita-cita para

pejuang dan pendiri bangsa!

Merdeka!!!

Perth, 28 Oktober 2014

Prayudhi Azwar

Presiden AIPSSA

T

Page 19: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 18 | P a g e

Ayo tendang yang keras…!

Goool…!

egitulah teriakan bersahutan para orang tua

dan penonton menyemangati anak-anak usia

6-12 tahun yang sedang bermain bola di

Harold Rossiter Park. Teriakan mereka seolah tidak

ingin kalah dari anak-anak yang bermain dengan

penuh semangat di lapangan. Disela terikan

penyemangat, tidak jarang tawa orang tua dan

penonton pecah berderai saat menyaksikan tingkah

polah anak-anak yang memancing tawa. Seringkali

anak-anak ini bergerombol mengejar kemana arah

bola bergulir tanpa mempedulikan instruksi pelatih

atau bola yang sudah di depan mata meleset saat

ditendang.

Turnaman sepak bola anak ini merupakan salah satu

rangkaian kegiatan penutup AIPSSA League 1 Spring

Season. Beberapa saat sebelumnya telah digelar

turnamen “crossbar challenge game” yang diikuti oleh

belasan peserta. Para peserta diharuskan menendang

bola mengenai mistar gawang dalam lima kali

kesempatan. Peserta yang tendangannya paling

banyak mengenai mistar gawang keluar sebagai

pemenang. Gerimis yang turun sesekali tidak

menyurutkan antusiasme peserta.

B

AIPSSA CROSSBAR CHALLENGE GAME

Sepak bola anak Dorongan semangat

Page 20: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 19 | P a g e

Setelah terhibur dengan rangkaian permainan, tepat di

waktu makan siang, kegiatan berpindah ke

lokasi barbeque. Berbagai menu makanan yang

terhidang mulai dari nasi kuning, sate ayam, sampai

es buah menggugah rasa lapar. Sementara daging

barbeque yang sudah tertata

ditempat pemanggangan mulai menebar aroma yang

mengusik indra penciuman. Tidak perlu waktu lama,

satu persatu sajian berpindah tempat ke piring-piring

yang telah disediakan dan menjadi pengiring obralan

santai penuh keakraban.

Disela-sela acara barbeque, panitia mengumumkan

hasil-hasil AIPSSA League 1 dan turnamen yang baru

saja berakhir. Dimulai dari hasil turnamen sepak bola

anak diiringi penyerahan trophy dan hadiah oleh

Presiden AIPSSA. Dengan rapi anak-anak berjejer

menerima trophy, hadiah, dan goodie bags. Nampak

wajah-wajah riang dan tatapan penuh kebanggaan di

mata mereka. Trophy dan sertifikat berbagai kategori

selanjutnya diserahkan secara bergiliran oleh masing-

masing manajer tim peserta AIPSSA League 1.

Acara yang dimulai sejak pagi akhirnya ditutup saat

matahari semakin bergeser, sekaligus menandai

berakhirnya kompetisi AIPSSA League 1 Spring

Season.

Hasil lengkap AIPSSA League 1 Spring Season 2014:

Tim Juara : Laperpool FC

Top Scorer : Muhammad Fathurrahman

Most Valuable Player : Irfan Labeuk

Best Goalkeeper : Arya Kartiwa

Best Defender : Ahmad Makintha Brany

Best Midfielder : Johnson Umbu Radda

Best Attacker : Faza Suprayogi

Juara AIPSSA Crossbar Challenge Game:

Juara 1 : Akhdian Reppawali

Juara 2 : Johnson Umbu Radda

Juara 3 : Rifadli Alfi

Barbeque

Para pemenang AIPSSA Crossbar Challenge Game

Menikmati pertandingan

Page 21: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 20 | P a g e

uasana nampak lengang ketika perwakilan

AIPSSA tiba di Little Lebanon Café &

Restaurant, Osborne Park, memenuhi

undangan Garuda Indonesia Airways (GIA) Perth

untuk beramah tamah dengan VP Domestic Region –

3 GIA, Ari Suryanta. Tim GIA Perth yang dipimpin

oleh Genenal Manager GIA Cabang Perth, Ronald

Lumbantobing, telah lebih dahulu berada di lokasi

pada pertemuan tanggal 17 November 2014 mulai

pukul 13.00 itu. Dengan ramah tim GIA menyambut

dan mempersilahkan perwakilan AIPSSA menempati

kursi dan memilih menu yang semuanya lezat.

Acara ramah tamah yang juga dihadiri perwakilan

PPIA Western Australia, berlangsung dalam suasana

yang sangat cair. Percakapan banyak diselingi

dengan obrolan ringan dan gelak tawa tentang

berbagai hal. VP Ari Suryanta banyak mengisahkan

pengalaman membangun karir dan mengelola cabang

GIA di beberapa tempat, termasuk sewaktu bertugas

jauh dari tanah air. Banyak pengalaman dan kilasan

cerita menarik yang disampaikan.

Sebagai ahli mesin yang berpindah ke keuangan lalu

menjabat VP, salah satu kunci sukses yang terpenting

menurut Ari Suryanta adalah “passion” terhadap tugas

yang diberikan. Passion akan banyak menimbulkan

ide-ide kreatif dan inovatif sehingga apapun tugas

yang diemban, kualitas kerja yang dihasilkan dapat

melampaui harapan.

Berbicara mengenai GIA, Ari Suryanta meyakini

bahwa maskapai ini dapat semakin berkembang di

masa depan setelah mampu mengatasi kondisi

keuangan yang sangat buruk tahun 1998. Tingginya

belanja modal dan perbaikan manajemen yang telah

dilakukan menjadi kuncinya.

Saat ini GIA telah dinobatkan sebagai maskapai

dengan pelayanan kelas ekonomi terbaik di

dunia. Garuda tengah tertantang untuk meraih

predikat terbaik juga untuk kelas bisnis. Hal itu

sejalan dengan tekad menjadikan Garuda terbaik no.

5 di dunia untuk kategori umum, setelah dinobatkan

sebagai terbaik no. 7 oleh lembaga pemeringkat

Skytrax.

Menanggapi kompetisi maskapai penerbangan yang

semakin ketat, Ari Suryanta justru melihatnya sebagai

tantangan untuk selalu kreatif dan inovatif mencari

upaya agar dapat memenangkan kompetisi. Dengan

semangat “One Team One Spirit One Goal,” GIA terus

meningkatkan pelayanan tidak saja dalam hal In–

Flight Service namun juga mulai dari Pre Journey

hingga Post Journey.

S

RAMAH TAMAH AIPSSA – GARUDA INDONESIA

INDONESIA

Page 22: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 21 | P a g e

Selain untuk menggali peluang pengembangan usaha,

kedatangan Ari Suryanta di Perth juga dimanfaatkan

untuk membangun komunikasi dan keakraban dengan

berbagai pihak termasuk dengan para pelajar

Indonesia yang ada di Western Australia.

Pada pertemuan itu, tim GIA, AIPSSA dan PPIA

memiliki satu kesamaan, ingin menggali potensi

kerjasama yang saling menguntungkan sebagai

sesama elemen anak bangsa. Garuda ingin

memberikan kemudahan dan perlakuan khusus bagi

pelajar Indonesia di Australia. AIPSSA dan PPIA juga

ingin agar GIA semakin berkibar dan mampu menjadi

maskapai yang semakin maju dan terkemuka dalam

persaingan sehat di Australia.

Untuk itu, perwakilan AIPSSA menelurkan beberapa

gagasan agar GIA dapat mengoptimalkan potensi

pelajar yang ada di berbagai lembaga pendidikan di

Western Australia. Disampaikan pula mengenai

jalinan kerjasama antara AIPSSA dengan GIA Perth

yang telah berlangsung dengan sangat baik selama

ini. Beberapa keluhan tidak lupa diungkapkan sebagai

bahan penyempurnaan kerjasama di masa depan.

Terlepas dari kerjasama AIPSSA dan GIA Perth, tim

AIPSSA juga menuturkan mengenai potensi wisata

rohani bagi warga Australia atau warga Indonesia

yang bermukim di Australia. Potensi wisata rohani dari

Australia ke berbagai tempat ziarah di Indonesia dan

Timur Tengah merupakan peluang yang dapat digali

lebih jauh. Tim AIPSSA mengamini GM GIA yang

mengungkapkan Indonesia banyak memiliki tempat

ziarah rohani yang bila dikemas sedemikian rupa

dapat menjadi paket wisata rohani bagi kalangan

warga Australia.

Diakhir acara ramah-tamah, tidak lupa Ari Suryanta

mengungkapkan harapannya agar AIPSSA dapat

menjadi jembatan bagi GIA untuk memperluas market

share di Perth maupun kota-kota di Australia lainnya.

Sebagai organisasi yang tertata dan mempunyai

manajemen yang baik, diharapkan AIPSSA dapat

lebih memperkenalkan Indonesia dan GIA ke berbagai

lapisan masyarakat.

Restaurant yang tidak begitu ramai siang itu,

memancing obrolan dan diskusi berjalan tanpa terasa

selama hampir 3 jam. Meski berlangsung santai,

acara ramah-tamah banyak dipenuhi dengan tukar

pikiran dan gagasan untuk melihat maskapai

penerbangan kebanggaan Indonesia semakin maju.

Bincang santai sambal menunggu hidangan

Bertukar ide & gagasan

Page 23: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 22 | P a g e

MENGENAL LEBIH DEKAT PARA CALON KETUA AIPSSA 2015

erbentuknya panitia pemilihan ketua AIPSSA

2015 pada tanggal 23 Oktober 2015 menandai

dimulainya rangkaian pesta demokrasi

AIPSSA. Panitia pemilihan yang terdiri dari Gorga

Parlaungan (ketua merangkap anggota), Filbert

Hilman Juwono (anggota) dan Abdul Malik (anggota),

segera setelah terbentuk menyiapkan tahapan-

tahapan dan menyusun jadwal pemilihan ketua

AIPSSA 2015.

1. Pengumuman dan penjaringan bakal calon

ketua : 23 Oktober 2015 s.d. 2 Nopember 2014

pukul 24.00 Waktu Perth;

2. Penentuan Calon Ketua : 3 Nopember s.d. 9

Nopember 2014 pukul 24.00 PM Waktu Perth;

3. Sosialisasi Calon Ketua: 10 Nopember s.d. 16

Nopember 2014

4. Pemberian Suara dan Penghitungan Suara : 22

Nopember 2014 (tentatif sesuai kegiatan

AIPSSA)

Setelah bekerja keras melakukan penjaringan, panitia

akhirnya menetapkan dua calon ketua yang berhak

maju ketahap selanjutnya, yaitu tahap tahap

sosialisasi. Tahap ini dimaksudkan untuk lebih

mengenalkan para calon ketua kepada keluarga besar

AIPSSA yang akan memilih pada hari pemilahan.

Berikut profil kedua calon ketua AIPSSA 2015

Tahapan-tahapan beserta waktu pemilihan

sebagaimana ditetapkan oleh panitia pemilihan

terdiri atas:

T

Page 24: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 23 | P a g e

Page 25: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 24 | P a g e

Page 26: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 25 | P a g e

engan tajuk “End of 9th Year Celebration”

AIPSSA menggelar kegiatan di Variety Place

Playground, Kings Park, WA, tanggal 22

Nopember 2014. Acara yang dimulai pukul 4.00 sore

ini meramu Rapat Umum Tahunan,

pertanggungjawaban AIPSSA periode 2014 dan

regenerasi kepemimpinan AIPSSA periode 2015

dengan kegiatan silaturahmi dan barbeque.

Perhelatan pemilihan Presiden AIPSSA 2015, dimulai

sejak tanggal 23 Oktober telah menetapkan dua orang

kandidat yang maju hingga tahap akhir pemilihan,

yaitu Airlangga Pribadi, mahasiswa doktoral dari

Murdoch University dan Moch. Abdul Khobir,

mahasiswa doktoral dari Curtin University.

Pada sesi pemaparan visi dan misi, Airlangga

menyampaikan tekad melanjutkan progam-progam

AIPSSA yang sudah baik dan memperluas AIPSSA

menjangkau negara-negara bagian lainnya di

Australia. Adapun Abdul Kobir berkeinginan menjadi

pemimpin yang lebih banyak mendengar seraya

menwujudkan AIPSSA sebagai organisasi yang lebih

happy dan bernilai dalam kontribusi kepada Illahi,

Negeri dan Insani.

Sepanjang acara, TPS yang telah dipersiapkan oleh

panitia pemilihan didatangi silih berganti oleh anggota

AIPSSA untuk menunaikan hak pilihnya. Jamuan

daging barbeque yang segar sumbangan dari

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Western

Australai, terus mengalir dari tempat pemanggangan,

melengkapi hidangan baik yang telah dipersiapkan

oleh panitia maupun yang berasal dari kontribusi

anggota. Anggota yang telah melaksanakan hak

pilihnya satu-persatu menikmati hidangan sekaligus

memanfaatkan kesempatan untuk bercengkrama.

Tepat pukul 5.15, pemungutan suara secara resmi

ditutup dan dilanjutkan dengan perhitungan

suara. Dari hasil perhitungan, Moch. Abdul Khobir

mendapatkan 64,7% suara dan Airlangga Pribadi

35,3% suara. Berdasarkan hasil ini, disaksikan

seluruh anggota AIPSSA, panitia pemilihan

menetapkan Moch. Abdul Khobir sah sebagai ketua

AIPSSA periode 2015.

D

Suasana pemungutan suara

END OF 9th

YEAR CELEBRATION

Page 27: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 26 | P a g e

Ucapan selamat berdatangan dari para anggota

AIPSSA dan tamu undangan dari KJRI Perth. Kedua

kontestan kembali terlibat dalam diskusi yang akrab.

menyuguhkan sikap dewasa dan matang dalam

berdemokrasi.

Tamu kehormatan AIPSSA, Konjen RI di Westen

Australia, yang diwakili oleh Bapak Rosihan Saragih,

mengucapkan selamat atas terpilihnya Persiden

AIPSSA 2015. Beliau juga menyampaikan rasa

bangga atas perkembangan AIPSSA di kepengurusan

2014, yang telah menelorkan beberapa program-

program yang sangat baik, seperti Dialog Kebangsaan

dan penerbitan newsletter AIPSSA yang dinilai sangat

baik dan dibutuhkan masyarakat di Perth. Beliau

mengharapkan agar program-program AIPSSA yang

baik seperti ini dapat terus dilanjutkan, disempurnakan

dan memberikan manfaat yang lebih luas kepada

masyarakat.

Sementara itu Presiden AIPSSA 2014, Prayudhi

Azwar, menyampaikan laporan pertanggungjawaban

kepada Anggota AIPSSA. Prayudhi menyampaikan

apresiasi dan kekaguman menyaksikan keikhlasan,

kekompakan dan kegigihan pengurus

AIPSSA. Hanya dalam waktu satu tahun, ditengah

tekanan riset dan studi yang berat, AIPSSA berhasil

mengeksekusi banyak kegiatan yang

produktif. Diantaranya, serial Dialog Kebangsaan

(DK), Diskusi Online (DO), gerakan amal

kemanusiaan, penataan administasi dan keuangan

organisasi, penyempurnaan website dan peluncuran

newsletter AIPSSA, membuka jejaring dengan AIBC,

AIYA, II, WILTA, universitas dan ormas-ormas lainnya,

rekreasi bersama serta aktivitas olahraga yang

semarak.

Demi penyempurnaan organisasi AIPSSA ke depan,

Presiden AIPSSA juga menanyakan apakah perlu

melakukan perbaikan dalam naskah pedoman dasar

organisasi (PDO) AIPSSA yang dijawab secara

serentak, “perluuu..” oleh anggota-anggota AIPSSA

dengan bersemangat.

Selanjutnya, Prayudhi menegaskan komitmen

pengurus AIPSSA 2014 untuk mendukung dan

melancarkan proses transisi kepada kepengurusan

AIPSSA 2015, dengan harapan agar segala yang

dinilai baik dapat terus disempurnakan. Adapun, hal

yang dinilai kurang baik, dapat menjadi bahan

pelajaran dalam menjawab tantangan yang dihadapi

AIPSSA di masa depan.

Kedewasaan berdemokrasi

Sambutan tamu kehormatan

Pengurus AIPSSA 2014

Page 28: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 27 | P a g e

Page 29: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 28 | P a g e

GRADUATES 2014

No Nama Program Studi Universitas Instansi Asal

1 Budi Susila PhD in Economics & Finance Curtin University Kementerian Keuangan

2 Enceria Damanik PhD in Educational Leadership and Management

Curtin University Dinas Pendidikan Kab. Pasaman, Sumatera Barat

3 Irina Mildawani PhD in Urban & Regional Planning

Curtin University Universitas Gunadarma

4 Inge Diana Rismawati PhD Curtin University Kementerian Keuangan

5 Irwansyah Muchlis PhD Curtin University Kementerian Luar Negeri

6 Ika Kustiani PhD in Engineering Curtin University Universitas Lampung

7 Hepy Adityarini PhD Curtin University Universitas Muhammadiyah Surakarta

8 Johan Arifin PhD in Accounting Curtin University UII Yogyakarta

9 Sri Imelwaty PhD Curtin University STKIP Padang

10 Mahful PhD Curtin University Universitas Lampung

11 Bambang PhD Curtin University Universitas Bengkulu

12 Henny Suzana Mediani PhD in Nursing Curtin University Universitas Padjajaran

13 Yun Arifatul Fatimah PhD in Engineering Curtin University Universitas Muhammadiyah Magelang

14 Ahmad Nashoruddin Mu’ammar

Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Kementerian Perindustrian

15 F.X. Andy Sutrisno Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Pemkot Solo, Jawa Tengah

16 Tikki Mahayanti Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Kementerian Pekerjaan Umum

17 Bambang Setiawan Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Pemkab Sumedang, Jawa Barat

18 Mahda Leny Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Pemprov. Kalimantan Timur

19 Nuralamin Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Kementerian Kehutanan

20 Budi Felinov Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Kementerian Pekerjaan Umum

21 Robert Novian Kawuwung Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Pemkab Sorong, Papua Barat

22 Andhika Pratama Wisesa Master of Urban & Regional Planning

Curtin University Kementerian Pekerjaan Umum

23 Antonius Nugraha Widhi Pratama

Master of Public Health Curtin University Universitas Jember

24 Ida Palaloi Master of Science in Mathematics Education

Curtin Univesity

Page 30: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 29 | P a g e

No Nama Program Studi Universitas Instansi Asal

25 Khairiah Syahabuddin PhD in Education Edith Cowan University

UIN Ar-Raniry Banda Aceh

26 Indrayani PhD in Biological Science Murdoch University Universitas Haluoleo

27 Donny Citra Lesmana PhD in Mathematics University of Western Australia

Institut Pertanian Bogor

28 Muhammad Kasim Master of Sicence in Renewable Energy

Murdoch University LIPI

29 Ganjar Saefurahman Master of Philosophy Biological Science

Murdoch University IPB

30 Andhi Pratama Putra Master of Urban and Regional Planning

University of Western Australia

BPN

31 Imam Fitrianto Master of Environmental Science

University of Western Australia

Kementerian Kelautan dan Perikanan

32 Maria Dolorossa Bria Master of Environmental Science

University of Western Australia

Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Kupang

33 Maria Indah Master of Agriculture Science University of Western Australia

Wilmar

34 Meti Yulianti Master of Environmental Science

University of Western Australia

LIPI

35 Rhadiyah Master of Marine Science University of Western Australia

36 Uswatun Khairah Master of Agricultural Science University of Western Australia

Tsunami & Disaster Management Reearch Center

Selamat Mengabdikan Ilmu Untuk Indonesia

Page 31: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 30 | P a g e

[DIALOG KEBANGSAAN]

VOLUME IV:

BINCANG SANTAI EKONOMI, POLITIK DAN PENDIDIKAN

DENGAN PROF. DORODJATUN KUNTJORO DJAKTI

ndonesia telah melewati satu fase perubahan

besar, meliputi reformasi, demokrasi,

desentralisasi, kebebasan pers bahkan hapusnya

dwi fungsi ABRI secara seketika pada tahun

1998. Kebangkrutan ekonomi Indonesia tidak

menyebabkan Indonesia terpecah-belah. Transisi

politik Indonesia juga tidak diwarnai kudeta

militer. Namun fenomena luar biasa ini menyisakan

tantangan yang besar, terutama bagi generasi muda

Indonesia, untuk membuktikan Indonesia adalah satu

bangsa yang tangguh.

Tantangan dan peluang ini dibahas secara santai

namun mendalam pada Dialog Kebangsaan seri 4

AIPSSA, hari Sabtu, 20 September 2014. Hadir di

Wisma Indonesia Perth, Professor Dorodjatun

Kuntjoro-Jakti, memaparkan “The The Challenges

and Opportunities of Indonesia”. Dialog santai ini

dibuka Konsul Jenderal Indonesia di Perth, E. D.

Syamsuri pukul 3.30 sore waktu Australia

Barat. Acara yang didukung KJRI-Perth dan

maskapai Garuda Indonesia ini berlangsung penuh

antusias dipandu Presiden AIPSSA, Prayudhi

I

Page 32: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 31 | P a g e

Azwar. Hadir dalam diskusi GM Garuda Indonesia,

Ronald Lumbantobing dan para mahasiswa dan

masyarakat Indonesia di Western Australia

Profesor Emeritus Universitas Indonesia yang lahir di

Rangkasbitung, 25 November 1939 ini memulai

diskusi dengan berbagi pengalaman hidupnya yang

kaya. Mulai dari menjadi saksi hidup revolusi

kemerdekaan, sebagai tahanan penjara politik selama

27 bulan akibat mempertahankan prinsip peristiwa

Malari 1974, hingga episode menegangkan saat

menjalankan misi multi-track diplomacy saat Indonesia

dihantam krisis multi dimensi, yang bahkan berujung

terhambatnya kiriman gaji ke Washington DC.

Penyandang PhD di bidang politik dan ekonomi

pembangunan dari University of California, Barkeley

pada tahun 1980 ini mengingatkan kepada generasi

muda untuk terus membangun sense of

ownership (rasa memiliki) Indonesia yang kuat. Hal ini

harus diterjemahkan oleh para pelajar Indonesia yang

berkesempatan menimba ilmu di luar negeri dengan

benar-benar mengoptimalkan setiap kesempatan

memperdalam keilmuan saat belajar di negeri orang,

untuk kemudian disumbangkan bagi kemajuan bangsa

saat kembali ke tanah air. Pesan ringan beliau agar

menghindari chit-chat yang menyita waktu dan mulai

aktif membangun budaya diskusi lintas bidang

keilmuan.

Satu hal penting lainnya yang dipesankan beliau

kepada generasi muda adalah keyakinan untuk

mempertahankan idealisme dan profesionalisme serta

keberanian bersikap kritis sebagai cendikia muda,

terutama mengkritisi kebijakan pemerintahan demi

kebaikan bangsa. Satu hikmah dapat dipetik dari

episode pemanggilan dirinya saat menjabat sebagai

Dekan Fakultas Ekonomi UI oleh Presiden

Soeharto yang dulu sempat memenjarakannya, terjadi

saat krisis mulai menerpa Thailand tahun 1997. Saat

itu Presiden Soeharto bertanya kepada beliau, apakah

krisis yang terjadi di Thailand juga terjadi juga di

Indonesia? Berapa lama waktu yang dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia menyikapinya? Beliau

menjawab lugas, “Pasti dan setidaknya dalam waktu 6

bulan ke depan.” Ini menunjukkan bahwa pada

akhirnya, profesionalisme itu dibutuhkan dan dicari

oleh pemerintah, bahkan sekalipun itu adalah

pengkritiknya.

Bahkan pada episode berikutnya, ahli ekonomi

moneter dan keuangan public ini dipercayakan oleh 4

(empat) orang Presiden Indonesia (Soeharto, B.J.

Habibie, Abdurahman Wahid dan Megawat SP)

menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh

RI untuk AS dan negara di wilayah Karibia. Dalam

kondisi krisis terburuk yang pernah menimpa

Indonesia sejak kemerdekaan itu, Dorodjatun

melakukan multi-track diplomacy dengan IMF, World

Bank, The Federal Reserve and US Treasury dan

lembaga-lembaga donor yang ada. Misi utama yang

diemban beliau adalah bagaimana memastikan

Indonesia yang dalam kondisi bangkrut tidak menjadi

bangsa yang terpecah dan dapat keluar dari krisis

secara bertahap.

Saat ditunjuk sebagai Menteri Koordinator

Perekonomian RI pada masa pemerintahan Megawati

S.P. tahun 2001, Dorodjatun dihadapkan pada kondisi

terdapat hampir 100 conditionalities dari IMF yang

Pembukaan oleh Konsul Jenderal RI Perth

Paparan oleh Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Djakti

Page 33: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 32 | P a g e

mengikat dan 300 bank nasional yang harus

direstrukrisasi memaksa penjualan aset negara yang

nilai bukunya saat itu kurang dari 25%.

Menyikapi kondisi ini, Dorodjatun fokus membenahi

hal yang paling urgent, yaitu mengembalikan stabilitas

makroekonomi Indonesia, memenuhi kewajiban yang

telah ditandatangani pada Letter of Intent IMF oleh

pemerintahan sebelumnya, pengetatan anggaran

(austerity program) untuk memulihkan kondisi

keuangan negara, melepaskan aset-aset bodong

(toxic), dan membawa Indonesia keluar dari rating

triple C minus.

Terdapat satu catatan pengalaman yang menarik

sebagai referensi bagi pemerintahan mendatang, yaitu

pengalaman memperbaiki ruang fiskal saat menaikkan

harga BBM tapi inflasi justru bisa

diturunkan. Kuncinya terletak pada penetapan harga

gabah yang lebih tinggi, mendorong petani menaikkan

produksi beras dan terbukti efektif menekan inflasi

sambal memastikan dana bantuan langsung

menjangkau masyarakat yang miskin.

Dialog santai ini tak lengkap tanpa mengulas

perkembangan politik di tanah air. Indonesia saat ini

merupakan negara dengan populasi terbesar

keempat, populasi muslim terbesar di dunia juga telah

masuk sebagai negara dengan kekuatan ekonomi

terbesar ke Sembilan di dunia. Disamping itu,

Indonesia tercatat sebagai negara demokrasi terbesar

ketiga didunia dilengkapi kebebasan pers, dan telah

berhasil melangsungkan tiga kali pemilu langsung,

terbuka dan damai. Keberhasilan ini setelah

sebelumnya dihantam krisis multidimensional

menunjukkan bahwa Indonesia masuk kategori

negara yang memiliki kekuatan fundamental yang

tangguh (baca juga buku anti-fragile oleh Nassim

Nicholas Taleb, 2012).

Namun demikian, harga yang dibayar untuk keluar

dari krisis tersebut sungguh tidak murah. Selama 16

tahun sejak dimulainya krisis tahun 1998 Indonesia

belum bisa mencapai investment grade. Padahal

Indonesia punya segala persyaratan untuk menjadi

negara maju. Demografi Indonesia yang ditandai

dengan dominannya generasi muda adalah golden

era, membutuhkan upaya serius untuk

mengoptimalkan kemampuan mereka. Letak

geografis Indonesia yang sangat strategis, dikelilingi

empat samudera, dengan garis pantai Indonesia

terpanjang, ditandai lalu lintas perdagangan yang

sibuk seperti Laut China Selatan.

Kandungan sumber daya mineral yang bernilai

ekonomi tinggi di wilayah Indonesia perlu dijaga dan

dioptimalkan. Jumlah populasi Indonesia yang besar,

yang setiap tahunnya melahirkan generasi sejumlah

penduduk Singapura, membutuhkan pertumbuhan

ekonomi minimal 7 persen agar dapat membuka

cukup lapangan pekerjaan. Sumber daya alam dan

pasar Indonesia yang semakin besar ini disatu sisi

adalah peluang namun juga menjadi incaran para

investor.

Oleh karena itulah, generasi muda perlu kembali

memupuk rasa cinta kepada tanah air dan

mempersiapkan diri menerima estafet

kepemimpinan. Sejarah mencatat dari Sumpah

Pemuda 1928, revolusi kemerdekaan 1945, reformasi

1998 menunjukkan peran pemuda yang sangat besar

Peserta serius mengikuti alur pemaparan

Peserta dialog kebangsaan

Page 34: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 33 | P a g e

dalam menentukan arah perubahan politik dan

ekonomi negara.

Tantangan yang dihadapi Pemerintah RI saat ini dan

generasi muda Indonesia sangat besar. Bagaimana

Indonesia dapat mempertahankan dan memanfaatkan

sumber daya alam untuk menjamin keamana pangan,

keamananan energy dan mineral? Bagaimana

Indonesia keluar dari jebakan masyarakat

perpendapatan sedang (middle income trap) menjadi

negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi?

Bagaimana Indonesia keluar dari kutukan sumber

daya alam (natural resource curse)? Bagaimana

Indonesia bisa menghasilkan kebijakan yang cepat

berbuah hasilnya (early harvest), seperti perbaikan

transportasi, infrastruktur yang memiliki efek

pengganda yang besar ditengah ruang fiskal yang

sempit?

Satu hal yang pasti, tantangan ini tidak dapat dijawab

dengan pendekatan satu disiplin yang linear-

deterministik berbasis pendekatan masa lalu. Karena

pendekatan itu hanya menghasilkan proyeksi “the

future of the past”. Pendekatan multi disiplin dan

melihat variable-variabel non-masa lalu sangat

diperlukan. Oleh karena itu, generasi muda

diharapkan terus membangun sinergi, melakukan riset

multi disiplin dan membuka ruang-ruang diskusi yang

luas diantara bidang-bidang keilmuan yang berbeda

agar solusi penanganan masalah kebangsaan dapat

dirumuskan secara komprehensif.

Pesan yang disampaikan sang Begawan, Prof.

Dorodjatun Kuntjoro-Djakti, PhD pada akhir dialog

kebangsaan tersebut telah membawa para

mahasiswa Indonesia di Western Australia yang hadir

pada acara tersebut masuk ke dalam perenungan diri

yang dalam. Jadilah sore hari ini menjadi satu sore

hari yang sungguh mencerahkan (enlightening) dan

menginspirasi (inspiring).

Generasi muda harus siap menjawab tantangan

Page 35: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 34 | P a g e

[INSPIRASI]

SEMAKIN DEWASA MEMANDANG BANGSA

enempuh pendidikan pascasarjana di luar

negeri menyimpan kisah suka dan duka

sendiri. Benturan budaya, seringkali

melahirkan pengalaman unik dan berkesan. Ada kisah

perjuangan yang intens dibalik gelar akademis yang

diraih.

Beberapa waktu lalu tim redaksi AIPSSA Newsletter

berhasil mewawancarai Enceria Damanik, salah

seorang mahasiswa pascasarjana yang baru saja

menyelesaikan pendidikan

doktoralnya. Lulusan Science and Mathematics

Education Centre ini berhasil menuntaskan disertasi

doktoral berjudul ‘Principal leadership style and its

impact on school climate and teacher self-efficacy in

Indonesian schools.’

Berikut liputan wawancara tim redaksi AIPSSA

Newsletter:

Apa tantangan terberat dalam menyelesaikan

jenjang pendidikan Doktoral?

Untuk mencapai impian besar, pastilah tantangannya

besar pula. Dari segi akademik, kesulitan terbesar

mencari literatur yang berkaitan dengan perilaku

organisasi kependidikan di Indonesia. Banyak jurnal

yang relevan, tapi hanya sedikit yang memenuhi

referensi standar internasional yang disyaratkan

Curtin University. Banyak jurnal ilmiah Indonesia yang

bisa diakses online, tapi tidak memiliki atau

mencantumkan nomor volume dan halaman.

Tantangan lainnya ialah keuangan. Sponsor (DIKTI)

tidak menyediakan bantuan finansial untuk biaya

hidup keluarga, sementara biaya hidup sangat mahal

di Perth. Kerja sambil kuliah akhirnya tidak bisa

dihindari.

Bagaimana menyiasati kendala yang dihadapai

selama menempuh pendidikan Doktoral?

Untuk masalah akademik, saya mengandalkan

publikasi elektronik, baik disertasi maupun jurnal

ilmiah, tentang keindonesiaan. Untuk kendala

keuangan, saya bekerja paruh waktu, apa saja asal

halal. Mulai dari ‘student library assistant’ tutor

Bahasa Inggris, bahkan pernah sebgagai domestic

cleaner. Menjaga fokus kuliah dan menjalin

komunikasi yang baik dengan supervisor sangat

penting. Hampir semua hal yang berdampak pada

kemajuan disertasi saya komunikasikan.

Saya melihat beberapa teman yang bekerja keras

sehingga kuliah tidak selesai pada waktunya. Hal ini

sangat menakutkan saya, karena tuition fee sangat

mahal di Australia, sehingga saya sangat

M

Page 36: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 35 | P a g e

memperhitungkan efektifitas waktu kuliah saya. Saya

berupaya menyelesaikan study tepat waktu.

Menurut anda, apa tantangan yang dihadapi

setelah kembali ke tanah air?

Ini sangat sulit dijawab. Sebagai pegawai pemerintah

daerah dan sekaligus dosen perguruan tinggi swasta,

penempatan merupakan tantangan tersendiri. Tapi

saya optimis, akan menjalani yang terbaik bagi saya

dan kemajuan daerah saya.

Tantangan lainnya ialah beradaptasi kembali di

Indonesia, terutama bagi anak-anak. Sistim sekolah

bahkan jumlah mata pelajaran jauh

berbeda. Ditambah fasilitas sekolah di tanah air jauh

dibawah standar fasilitas pendidikan internasional.

Apa yang anda sukai dari sistem pendidikan tinggi

di Australia?

Terlalu banyak yang saya suka, meski ada juga yang

saya tidak suka. Saya menyukai pola tanggungjawab

dan hubungan antara supervisor dengan mahasiswa,

dukungan fasilitas universitas termasuk untuk

kehidupan sehari-hari mahasiswa. Mulai dari fasilitas

olahraga, hiburan, berbagai workshop pendukung

akademik, health service bahkan kantin halal dan

mushola. Yang paling spektakular ialah

perpustakaannya yang buka 24 jam x 7 hari

seminggu. Pustaka Curtin dikunjungi sekitar 8.000

hingga 14.000 orang perhari. Pelayanan dan

sarananya membuat mahasiswa betah belajar di

perpustakaan. Saya bermimpi, kiranya pustaka

universitas di Indonesia bisa meniru pendekatan

pustaka disini.

Manfaat apa yang anda rasakan sejak bergabung

menjadi anggota AIPSSA?

Banyak. Ya… banyak sekali. Saya bertemu orang-

orang yang senasib, seperasaan dan seperjuangan.

Saya begitu kagum dengan keunikannya, dimana para

pengurus dengan segala keterbatasan waktu dan

kemampuannya, berupaya memberi kontribusi

terbaiknya ke organisasi ini. Saya merasa semakin

dewasa dalam memandang bangsa saya. Saya

menikmati perbedaan pandangan dan sikap dalam

berorganisasi. Yang saya bangga, saya menyaksikan

para cendekiawan muda Indonesia di Perth, yang

sangat perduli akan bangsanya. Saya juga

menyaksikan keindahan dalam perbedaan.

Ini bisa saya jabarkan lebih jauh lagi.

Intinya, saya menjadi lebih optimis bahwa masa

Indonesia yang maju sudah sangat dekat. Karena

mereka, para mahasiswa pascasarjana yang ada di

AIPSSA saat ini, memiliki kehebatan yang setara

dengan kualitas para pelajar luar negeri. Merekalah

orang-orang terbaik bangsa, yang lolos dari proses

rekrutmen sedemikian rupa, dan sukses

menuntaskan tantangan belajarnya ke luar negeri.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memudahkan urusan

dan niat baik kita semua.

Apa pesan yang hendak disampaikan kepada

keluarga besar AIPSSA?

Seperti yang saya alami, AIPSSA adalah wadah

aspirasi pascasarjana dengan segala kelebihan dan

keterbatasannya. Kepengurusan harus diwariskan

dengan penuh komitmen. Visi, misi dan kinerja baik

yang telah digagas pengurus agar terus

dikembangkan sesuai aspirasi anggota dan sesuai

nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.

Page 37: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 36 | P a g e

Pesan saya untuk seluruh anggota AIPSSA (bukan

pengurus saja he..he..). Ini juga sharing kebahagiaan

dan pengalaman, jadi jangan dibilang menggurui ya.

Manfaatkanlah kesempatan hidup di luar negeri untuk

mempelajari banyak hal. Kualitas menulis thesis

baiknya dilengkapi kemampuan memahami kehidupan

diluar kampus. Keduanya adalah sisi mata uang,

saling melengkapi. Memahami permasalahan hidup

adalah modal dasar untuk menjadi bijak.

Untuk mempelajari semua ini, diperlukan interaksi dan

keterlibatan. Sisihkan waktu untuk aktif dalam

kegiatan-kegiatan sosial. Bergabunglah dengan

organisasi yang kita anggap relevan dengan

latarbelakang kita.

Pendapat saya pribadi (boleh beda ya..hehehe), jika

hanya menyelesaikan disertasi, tidak perlu datang ke

Australia, dengan biaya yang relative besar. Karena

era digital, hampir seluruhnya bisa dilakukan melalui

jarak jauh. Karena itu, interaksi dengan lingkungan

sosial inilah yang sebenarnya kita beli dengan biaya

mahal.

Keinginan berinteraksi inilah yang membuat saya

memutuskan untuk aktif mengembangkan wawasan

lingkungan, dengan terlibat aktif di berbagai kegiatan

sosial. Saya menjadi anggota AIBC (Australia

Indonesia Business Council), menjadi anggota

Australian Red Cross selama dua tahun, mengajar di

Taman pendidikan Agama di Mesjid Rockingham

pada hari Sabtu. Juga aktif di beberapa ormas

Indonesia di Perth seperti Bonapasogit, Rumah

Gadang. Bahkan, menjadi anggota KPPSLN pada

pesta demokrasi 2014 lalu. Dan, teristimewa, menjadi

pengurus AIPSSA dan merasakan segala

dinamikanya.

Sehebat apapun kita berupaya, kasih Allah jualah

yang memampukan saya melakukan semua ini.

Wisuda saya tanggal 6 September lalu dan inshaAllah

akan kembali ke tanah air bulan November ini. Saya

sudah tak sabar untuk bersiap dengan tantangan

berikutnya yang menunggu saya.

Page 38: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 37 | P a g e

MENJADI WARGA DUNIA YANG TOLERAN

asa kecil seringkali menjadi inspirasi yang

menentukan arah kehidupan seseorang.

Karlia Meitha, salah seorang cendikiawan

muda Indonesia yang saat ini sedang menempuh

pendidikan jenjang doktoral di University of Western

Australia (UWA), berkenan untuk berbagi kisah

kepada tim Newsletter AIPSSA tentang bagaimana

inspirasi masa kecil menuntunnya untuk menjadi

seorang ilmuwan.

Kegiatannya di dunia penelitian fokus

kepada pengembangan sistem produksi tanaman.

Saat ini Meitha, demikian koleganya biasa memanggil,

sedang melakukan riset dengan tema “Low

temperature dependant release from dormancy

involves a transient oxidative burst in grapevines (Vitis

vinifera) buds.” Kiprahnya di dunia penelitian bahkan

telah diliput oleh beberapa media baik di Australia

maupun di tanah air.

Berikut hasil wawancara dengan tim AIPSSA

Newsletter:

Apa yang mendorong anda untuk terus menempuh

pendidikan sampai jenjang tertinggi?

Alasan utama, tentu saja karena kecintaan saya

terhadap penelitian di bidang molekuler dan fisiologi

tanaman. Kalau misalkan teman-teman punya hobi

fotografi, memasak, atau hobi lainnya, maka hobi saya

adalah ini, trying to solve the gorgeous and yet

intricate puzzle of a plant life.

Jadi pertanyaannya kalau buat saya adalah

sebaliknya, kenapa juga gak PhD? Saya mengerjakan

hobi saya setiap hari, dibayar, bertemu dan

berhubungan dengan orang-orang yang like-

minded dan mudah-mudahan menambah kekayaan

ilmu pengetahuan dengan revealling another secret of

a plant life.

Bagaimana dengan cita-cita karir?

Menjadi ilmuwan!

Saya tidak pernah bisa melupakan kesan pertama

terhadap foto Isaac Newton di buku “100 tokoh paling

berpengaruh sepanjang masa”. Newton ada

diperingkat 2 disana, saya baca buku ini dulu waktu

SD dan dengan membayangkan adegan beliau

sedang duduk di bawah pohon apel. Saat itu saya

berpikir, keren banget si om ini, you have to be really

critical to question kenapa benda-benda jatuh

kebawah. Dimana kebanyakan orang mungkin tidak

akan berpikir untuk mempertanyakan hal tersebut

karena terlalu “natural”. Karena dia penasaran, dia

berusaha mencari jawaban dan akhirnya kita semua

sekarang bisa menikmati hasil dari rasa penasaran

beliau.

Dari situlah awal inspirasi bagi saya untuk selalu

bertanya, push the limit, mencari jawabannya dan

semoga menyumbangkan sesuatu bagi kemajuan

kemanusiaan.

M

Page 39: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 38 | P a g e

Kenapa tidak menempuh jenjang pendidikan

doktoral di Indonesia?

Saya bukan hanya ingin PhD untuk ilmu biologi, saya

ingin menjadi warga dunia yang toleran dan

punya survival skills untuk hidup selain di zona

nyaman.

Dari dulu saya ingin mencoba rasanya

jadi minoritas, which I believe would be a major eye

opener experience for me, karena semua tampak

benar ketika saya menjadi bagian dari mayoritas di

Indonesia. Dan saya mendapatkan apa yang saya

inginkan, banyak sekali “tamparan di muka” yang saya

dapatkan dan rasanya sedih sekali karena begitu

sulitnya dulu melihat kesalahan ketika semua orang

tampaknya membenarkan tindakan saya.

Plus, punya banyak teman dari berbagai penjuru

dunia, siapa sih yang tidak mau? Meskipun belum

tentu saya punya kesempatan untuk mengunjungi

rumah dari teman-teman tersebut, tapi pelajaran

tentang budaya dan kehidupan negara mereka yang

saya dapat dari berinteraksi bersama adalah sangat

berharga. Saya belajar tentang cara melihat dunia dari

seseorang yang tumbuh dan dibesarkan di “dunia”

yang berbeda, bagaimana kami yang asalnya

berpendapat saling menyalahkan (karena sempitnya

pikiran) ketika belum bertemu dan mengenal akhirnya

sekarang menjadi sahabat dan akan membela satu

sama lain dlm situasi yang sulit. Mereka pun tentu

saja akan menjadi asset international networking yang

luar biasa di karir saya kemudian.

Ternyata cukup banyak juga hal yang bisa dipetik

dari sekolah di luar negeri, ada lagi yang un-

expected?

Research visit ke Leeds University (UK), bagi saya

rasanya seperti mimpi bisa bekerja di laboratorium

yang sangat terkenal untuk bidang kami dalam plant

redox metabolism. Saya disana mengerjakan

sebagian penelitian selama 4 bulan di bawah supervisi

langsung seorang ilmuwan wanita yang juga saya

kagumi, Prof. Christine Foyer. Again, bukan hanya

hasil penelitian yang saya dapatkan dari kunjungan ini

tapi teman yang lebih banyak dan pengalaman hidup.

Oh, satu lagi yang menarik, akhirnya saya berhasil

mengunjungi makam sang inspirator masa kecil Isaac

Newton di Westminster Abbey, London. Rasanya sulit

dipercaya bahwa saya bisa berada “sedekat” itu

dengan beliau, memandangi Newton yang bersandar

pada tumpukan buku di bawah celestial globe dengan

relief anak-anak yang sedang bermain-main dengan

instrumen sains dan astronomi. Bagi saya, ini seperti

panggilan kedua untuk terus berkarya di bidang sains

dan untuk tidak lupa menularkan pada generasi

selanjutnya.

Bagaimana anda menyeimbangkan kehidupan

akademik dan sosial?

Di waktu luang, saya dan keluarga seringnya pergi ke

pantai, hiking ke taman nasional sekitar Perth, atau

bahkan hanya bersantai di taman. Kami suka sekali

dengan keindahan alam disini dan bagi saya menjadi

penyeimbang juga karena kalau dulu tahunya setiap

waktu luang itu ya untuk jalan ke mall, bioskop, dan

kegiatan indoor lainnya.

Selain itu, kegiatan bersosialisasi dengan teman-

teman Indonesia dan internasional juga sering

menjadi pengisi waktu luang di akhir minggu. Banyak

acara positif yang bisa dilakukan untuk menambah

pengalaman semasa kuliah ini, seperti berpartisipasi

dalam acara-acara AIPSSA yang memungkinkan saya

untuk belajar dari para senior tentang berorganisasi.

Senang juga rasanya bisa mengemukakan dan

mendengar pendapat sesama pelajar disini tentang

bagaimana caranya kita berbuat sesuatu bagi

Indonesia. Kalau dengan teman-teman non-Indonesia,

Page 40: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 39 | P a g e

senangnya terutama melihat perbedaan kultur dalam

bekerja/berdisuksi dan yang saya suka adalah

kesetaraan, tidak ada tugas laki-laki/perempuan

ataupun tugas yang sudah PhD/para pendatang baru.

Terakhir, adakah pesan bagi para scholars/

bercita-cita menjadi scholars?

Buat semuanya: never ever give up in pursuing your

dreams

Buat yang sesama scholars yang sekarang tinggal di

luar negeri: jangan bawa tempurung kemana, go and

explore the beauty of the world and more importantly

the beauty of its people

Page 41: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 40 | P a g e

MENAMPILKAN WAJAH INDONESIA YANG RAMAH DAN SANTUN

emajuan peradaban telah membuat sekat-

sekat antar negara semakin terbuka dan

menjadikan dunia saling terhubung secara

intens melintasi batas-batas geografis. Hal ini tidak

saja membuat hubungan antar negara menjadi

semakin mudah tetapi ada kalanya pula menjadi

semakin rumit.

Dalam hal ini fungsi diplomasi menjadi ujung tombak

yang memegang peranan penting dalam memelihara

hubungan baik antar negara sekaligus menjaga

kepentingan nasional dan jati diri bangsa di tataran

internasional.

Dalam satu kesempatan, tim AIPSSA Newsletter,

berhasil melakukan wawancara dengan salah seorang

diplomat senior Indonesia, Syarief Syamsuri. Diplomat

yang menjadi Konsul Jenderal RI Perth dari tahun

2010 ini, di penghujung tahun 2014 mendapat

kepercayaan sebagai Duta Besar LBBP RI untuk

Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mauritania.

Selengkapnya, berikut petikan wawancara dengan

Tim AIPSSA Newsletter:

Bisa diceritakan pengalaman kepemimpinan dan

diplomasi selama bertugas sebagai Diplomat

Indonesia di Luar Negeri?

Penugasan luar negeri saya diawali dengan

penugasan di PTRI Jenewa sekitar tahun 1987-1991.

Sebagai perwakilan multilateral, tugas dan fungsi

pokok saya banyak berkutat pada pelaksanaan

sidang-sidang internasional. Saat itu, saya

ditempatkan pada sub-bidang keuangan dan moneter.

Selanjutnya, penugasan luar negeri saya yang kedua

di KBRI Stockholm pada tahun 1993-1997 dan yang

ketiga di KBRI Singapura pada tahun 2000-2004.

Pada kedua penugasan tersebut, saya dipercaya

untuk memegang fungsi ekonomi.

Alhamdulillah, Tuhan membukakan jalan rezeki saya

untuk mengemban amanah sebagai Konsul Jenderal

RI di Perth pada tahun 2010-2014 dan sekarang saya

tengah bersiap diri untuk melaksanakan amanah

sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Maroko

dan Republik Islam Mauritania.

Seluruh penugasan diplomasi di luar negeri sungguh

saya nikmati, sepenuh hati. Saya yakin apapun yang

saya jalani dan siapapun yang saya temui dalam

perjalanan hidup saya adalah bekal yang

mengantarkan hidup saya hingga pencapaian tugas

saya saat ini.

Apa pengalaman yang paling berkesan selama

bertugas sebagai diplomat?

Sebetulnya semuanya berkesan, membawa kenangan

tersendiri bagi saya, banyak hal-hal baru yang tidak

terbayangkan oleh saya sebelumnya, menjadi bagian

dari tugas saya, termasuk untuk melakukan

perundingan tentang lingkungan hidup, yang mana

substansinya juga cukup teknis.

Ada juga pengalaman yang tak terlupakan ketika saya

melakukan tugas perbantuan, dimana tidak pernah

K

Page 42: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 41 | P a g e

terkirakan sebelumnya bahwa saya diminta untuk

merundingkan harmonisasi obat tradisional dan

kosmetik. Bahkan saat itu saya ditunjuk menjadi ketua

persidangan pada tingkat ASEAN selama 2 tahun.

Sungguh sulit karena saya sama sekali tidak

menguasai hal-hal teknis obat tradisional maupun

kosmetik. Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang

mendorong saya untuk berani dan diakui oleh seluruh

delegasi ASEAN. Dan yang membuat saya terharu,

pada saat memimpin sidang yg terakhir, disamping

vote of thanks dari seluruh delegasi ASEAN, mereka

juga meminta agar saya memperpanjang

kepemimpinan saya. Alhamdulillah!

Saya selalu percaya dan meyakini bahwa terlepas dari

segala keterbatasan yang kita miliki, kemauan dan

kerja keras kita senantiasa akan mengantar dan

membantu memetakan apa yang menjadi tugas kita.

Saya senantiasa berpesan kepada adik-adik saya di

KJRI untuk jangan pernah takut berbuat salah, namun

harus mau bertanggung jawab dan harus bisa untuk

belajar dari kesalahan tersebut.

Bagaimana kiat dan strategi sehingga hubungan

Indonesia dan Australia, khususnya Australia

Barat dapat terjalin secara harmonis?

Pemerintah Indonesia dalam foreign policy-nya

senantiasa menekankan pelaksanaan “Total

Diplomacy”, dimana pembinaan hubungan luar negeri

tidak hanya dilakukan oleh para diplomat kita di

perwakilan tetapi juga perlu melibatkan semua

kalangan, semua stakeholders, untuk

mengembangkan kerjasama di berbagai bidang dan

segala arah. Untuk menjabarkan apa yang menjadi

kebijakan Pemri tersebut, sebagai Kepala Perwakilan

RI di Perth, saya menuangkan visi dan misi KJRI

Perth dalam kalimat berikut:

Visi: “Menampilkan wajah Indonesia yang ramah dan

santun dalam hubungan dan kerjasamanya dengan

Australia Barat”.

Misi: “Mengembangkan dan meningkatkan peran

kepentingan Indonesia di wilayah kerja Australia

Barat”.

Berangkat dari latar belakang dimaksud, saya ingin

agar jajaran KJRI Perth secara aktif dan reaktif

melakukan pendekatan dengan pejabat maupun mitra

setempat untuk membina hubungan dan menggali

potensi yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan

untuk mendukung kepentingan nasional.

Saya meyakini dan selalu mendorong jajaran KJRI

untuk melakukan pendekatan personal dan

informal agar setiap isu, masalah maupun hambatan

yang kita temui dalam menjalankan tugas, dapat

terselesaikan dengan baik tanpa perlu menjadi hal

besar apalagi sampai mengganggu hubungan bilateral

kedua negara. Jajaran KJRI Perth harus berkeinginan

untuk membangun sosialisasi dengan siapapun dalam

tingkatan apapun, kami harus luwes bergaul namun

tetap pandai menempatkan diri, kuncinya be prudent.

Sebagai diplomat Indonesia, kami juga perlu

menunjukkan jati diri bangsa Indonesia

sebagai bangsa yang besar yang kaya akan beragam

sumber daya dan seni-budaya. Upaya-upaya untuk

mengenalkan Indonesia melalui bahasa dan budaya

Indonesia merupakan salah satu strategi untuk

mempererat hubungan bilateral yang harmonis.

Peningkatan People-to-people contact dalam rangka

perwujudan a better understanding of Indonesia akan

menciptakan saling pengertian dan toleransi yang

pada gilirannya membuka peluang-peluang politis-

ekonomis yang menuju pada kepentingan bersama.

Secara pribadi, saya berpesan agar jajaran KJRI

dapat menghayati pekerjaannya, menjembatani

setiap kepentingan dan selalu membina

hubungan baik. Hal-hal inilah yang menjadi

kunci utama dalam menjalankan tugas dan fungsi

diplomasi di Perwakilan manapun.

Apa yang memotivasi KJRI aktif mendukung

kegiatan yang terkait dengan generasi muda dan

ke-Indonesia-an?

Presiden Soekarno pernah menyampaikan "berikan

aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan

dunia". Tentunya pesan beliau dimaksud

bukanlah sembarang ungkapan.

Page 43: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 42 | P a g e

Generasi muda selalu menjadi kalangan yang paling

aktif untuk membuka dialog, tak henti-

hentinya mempelajari situasi dan perkembangan

dunia dan tidak pernah takut untuk mengkritisi. Aspek-

aspek ini penting bagi kami di KJRI supaya kami bisa

mengasah diri untuk dapat berpikir out of the box.

Saya juga yakin teman-teman yang punya

kesempatan menempuh pendidikan di luar negeri

merupakan aset bangsa Indonesia, teman-teman lah

yang mampu membangun kepercayaan diri bangsa

kita, menunjukkan pada dunia identitas bangsa kita..

kepada teman-teman lah, kita titipkan harga diri

bangsa kita.

Untuk itu KJRI perlu mendukung kegiatan-kegiatan

dari para pelajar, generasi muda kita, terlebih

kegiatan-kegiatan yang menyentuh nilai-nilai ke-

Indonesia-an. Kami juga memandang kegiatan-

kegiatan tersebut merupakan ajang yang baik agar

kita-kita semua ini yang berada di luar negeri tetap

ajeq nilai-nilai kebangsaannya.

Di sisi lain, KJRI memiliki kewajiban untuk berperan

dalam mengawal dan memberikan masukan untuk

lebih terarah dan fokusnya gagasan-gagasan para

generasi muda kita agar tujuan utama untuk

kemaslahatan bangsa kita tetap terjaga dalam arah

dan koridor yang tepat.

Apa kesan dan pandangan terhadap AIPSSA?

Bangga dan bahagia melihat semangat para teman-

teman di AIPSSA. Selain disibukkan diri untuk

mengejar mimpi tapi tetap menyempatkan diri

berkontribusi untuk bangsa. Hal hal kecil dari

sekedar ikut serta dalam upacara di KJRI, hingga

penyelenggaraan dialog kebangsaan dan penerbitan

newsletter menjadi bukti kecintaan teman-

teman terhadap tanah air dan saya yakini sekecil

apapun kontribusi teman-teman, nilainya

sangat berharga bagi Indonesia.

AIPSSA selain sebagai organisasi yang melatih

kepemimpinan, juga merupakan forum silaturahmi..

melalui kegiatan-kegiatannya, AIPSSA berupaya

membangun kebersamaan, merangkul pelajar-

pelajar dari semua Universitas yang ada di Perth.

Saya juga melihat keterwakilan masing-masing Uni

dalam kepengurusan AIPSSA. Kebersamaan ini

sangat membantu KJRI dalam pelaksanaan tugas

perlindungan dan pelayanaan terhadap

WNI. Keterbatasan peran KJRI untuk menjangkau

teman-teman pelajar, diisi dengan hadirnya AIPSSA.

Apa harapan terhadap kiprah AIPSSA di masa

depan?

Teruskan semangatnya, ruh kebersamaan harus tetap

dilestarikan. Dialog-dialog kebangsaan ditingkatkan

untuk terus mengasah kapasitas dan kapabilitas kita

sebagai bangsa Indonesia.

Hubungan baik dengan KJRI dipertahankan,

kontinuitas dan kualitas dari program dapat dijalankan.

BBQ dan sepakbola juga baik untuk dipertahankan.

Saya titip pesan pada AIPSSA, jadikan KJRI selalu

sebagai mitra kalian. Perwakilan Indonesia ada disini

sebagai rumah kalian, kami ada untuk teman-teman.

Menerima dengan ramah Tim AIPSSA Newsletter

Page 44: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 43 | P a g e

SOLIDARITAS KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA

[SERBA SERBI]

encana kemanusian yang melanda Gaza

telah banyak merenggut korban, termasuk

wanita dan anak-anak tak berdosa. Dilandasi

atas keprihatinan ini, beberapa waktu lalu AIPSSA

telah menggagas aksi soladiratas kemanusiaan untuk

Gaza dengan membuka rekening penampungan

donasi. Aksi ini dimulai sejak tanggal 10 Juli 2014

sampai dengan 25 Juli 2014.

Anggota AIPSSA ternyata sangat antusias merespon

kegiatan ini, terbukti sampai menjelang batas akhir

pembukaan rekening donasi, masih banyak anggota

yang ingin berderma sebagai tanda simpati dan

solidaritas atas korban tragedi kemanusiaan yang

melanda Gaza.

Total donasi yang berhasil terkumpul sebesar AUD

1805. Dana tersebut telah disalurkan ke United

Nations Relief and Works Agency for Palestine

Refugees in The Near East/UNRWA

(http://www.unrwa.org/).

AIPSSA memilih UNRWA sebagai lembaga penyalur

donasi setelah berkonsultasi dengan Kedubes

Palestina di Jakarta. UNRWA menjadi perpanjangan

tangan penyaluran donasi yang dikelola kedutaan

besar Palestina di Jakarta. Disamping faktor

kecepatan penyaluran kepada korban juga

dipertimbangkan meminimalkan sumbangan yang

terpotong dari biaya transfer maupun biaya konversi

mata uang.

AIPSSA mengucapkan terima kasih atas aksi

spontanitas dan kemurahan hati dari segenap

anggota. Semoga amal kebaikan rekan sekalian turut

memberikan meringankan beban penderitaan para

korban di Gaza.

B

Page 45: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 44 | P a g e

uatu hal yang menarik di Kota Perth adalah

warga Indonesia sangat guyub dan akrab. Ini

dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan

masyarakat Indonesia. Tercatat ada lebih dari lima

puluhan perkumpulan sosial kemasyarakatan yang

telah eksis. Ada perkumpulan yang dibentuk

berdasarkan asal daerah, keyakinan atau hobi.

Keberadaan perkumpulan-perkumpulan ini

memperbesar frekuensi warga Indonesia untuk

bertemu dan berinteraksi, sehingga memudahkan

untuk saling mengenal satu sama lain.

Salah satu perkumpulan hobi yang rutin menggelar

kegiatan adalah Indoboys. Perkumpulan ini

merupakan wadah bagi warga Indonesia penyuka

olah raga tenis di Perth. Anggotanya berasal dari

berbagai latar belakang profesi. Perkumpulan ini rutin

menggelar latihan bersama setiap hari Sabtu

di Applecross Senior High School Tennis Court,

Applecross, Melville, pukul 6.30am- 9.30am.

Seperti pagi ini, nampak beberapa orang sudah

berada di lapangan mempersiapkan diri melakukan

pemanasan ringan sebelum mulai mengayunkan raket

tenis di atas lapangan hard court. Setiap sesi latihan

biasanya mempertandingan pasangan ganda dengan

sistem 3 set untuk setiap game.

Saat pertandingan mulai berjalan, beberapa pasangan

yang menunggu giliran main berkumpul di pinggir

lapangan. Nampak sesekali mereka memberikan

teriakan penyemangat atau mengeluarkan celetukan

yang mengundang derai tawa. Sebagian lagi nampak

asyik mengobrol memperbincangkan berbagai hal.

S

INDOBOYS: SEHAT, BUGAR DAN AKRAB

Pemanasan

Page 46: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 45 | P a g e

Memang kita tidak akan menemui permainan

seanggun Roger Federer di atas lapangan rumput

atau kesabaran bermain dari baseline sebagaimana

Rafael Nadal mengayun raket di atas lapangan tanah

liat. Tetapi semangat untuk mengejar bola di sudut-

sudut lapangan atau memotong laju bola di depan net

tetap terlihat. Ada semangat untuk berkompetisi

sebagaimana layaknya sebuah olah raga. Meski

demikian, kemenangan bukan menjadi tujuan utama,

unsur permainan lebih mendominasi.

Yossy, kapten Indoboys yang rutin datang berlatih

mengakui bahwa bermain tenis secara teratur telah

membantunya tetap sehat dan bugar. Satu hal yang

tidak kalah penting, demikian sang kapten

menambahkan, bertemu dan berkumpul dengan

sesama warga Indonesia peminat olah raga tenis

membuka kesempatan untuk saling bertukar informasi

sekaligus menjalin keakraban dengan sesama anak

bangsa yang jauh dari tanah air.

Bulir-bulir peluh yang mulai mengucur membasahi

pakaian dan sesekali menetes di lapangan, seolah

memberi semangat kepada anggota Indoboys untuk

mengejar kemana arah bola bergerak. Mereka tidak

ragu memukul sekeras-kerasnya ke arah lawan. Bola

hijau muda terus berputar, melintir, dan melayang

berpindah dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan

lainnya.

Tidak lama matahari semakin meninggi, beberapa

pemain sudah mulai berkemas. Ayunan servis

terakhir pada game penutup akhirnya tidak dapat

dikembalikan oleh lawan, sebuah “Ace” menghujam

telak di pojok lapangan. Pukulan yang sekaligus

menandai usainya latihan rutin Indoboys minggu ini.

Ada senyum ringan dan jabat erat sesama pemain

sebelum meninggalkan gelanggang, sebuah simbol

sportifitas dan persaudaraan, brotherhood kata orang

Perth.

.

Mengejar bola ke sudut lapangan

Menunggu giliran main

Menutip pertandingan dengan “Ace”

Page 47: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 46 | P a g e

WISATA BUDAYA KE SUMATERA BARAT

Khasanah budaya nusantara yang beragam dan

keindahan alam yang terbentang dari Sabang sampai

Merauke sudah lama menjadi daya tarik Indonesia.

Bahkan bagi masyarakat Indonesia sendiri, tanah air

ibarat surga yang tidak pernah habis untuk dijelajahi.

Selalu ada hal menarik yang membuat Indonesia

bagaikan untaian zamrud di khatulistiwa.

Salah satu daerah di Indonesia yang sudah lama

terkenal dengan keelokannya adalah Sumatera Barat.

Daerah yang kaya dengan ragam budaya, cita rasa

kuliner dan keindahan alam yang khas Indonesia.

Kesemua itu membuat banyak orang selalu

merindukan untuk mengunjungi wilayah di Pulau

Sumatera yang berbatasan langsung dengan

Samudera Hindia ini.

Rumah Gadang Western Australia (RGWA) sebagai

salah satu perkumpulan masyarakat perantau di

Western Australia menyerap aspirasi ini dan

menggagas suatu kegiatan dengan tagline “pulang

basamo” yang dalam Bahasa Indonesia

berarti “pulang bersama”. Kegiatan yang memfasilitasi

kerinduan para perantau dan masyarakat di Australia

yang mencintai Indonesia untuk berkunjung ke

Sumatera Barat.

Nirma Labib, Ketua RGWA, menjelaskan bahwa

kegiatan perjalanan budaya ini memang bertujuan

untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia

di Australia terhadap tanah air. Di Sumatera Barat

peserta kegiatan akan melakukan audiensi dengan

kepala daerah, menyaksikan atraksi budaya dan

menikmati keindahan alam nusantara yang sangat

elok. Satu lagi yang tidak kalah penting, menikmati

sajian kuliner yang sudah terkenal hingga

mancanegara.

Kegiatan budaya Indonesia selama 9 hari ini didukung

maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Hotel

berbintang 5 dengan fasilitas harga khusus, “diskon

besar-besaran”, demikan Nirma Labib menambahkan.

Suatu Kesempatan langka yang sayang jika

terlewatkan.

Page 48: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 47 | P a g e

PENGHUJUNG PERIODE: SEBUAH APRESIASI

[TRIBUTE]

Prayudhi Azwar

President AIPSSA 2014

Akhir tahun selalu menyisakan kenangan yang indah. Terangkai dalam rentetan kegiatan yang dilalui bersama jiwa-jiwa yang ikhlas mengorbankan waktu emas dengan keluarga tercinta, rela memeras otak dan keringat tanpa organisasi membayar sepeserpun. Bahkan ikhlas mengeluarkan biaya dari kantong pribadi demi agenda-agenda AIPSSA sukses terlaksana, akan membekas selamanya dalam ingatan.

Kerja spontan dan ikhlas pertama pasukan yang luar biasa ini justru mulai diuji takdir sejak tanggal 2 Januari 2014. Saat itu AIPSSA berkabung, kehilangan mendadak salah satu pilar sejarah, mantan Sekjen AIPSSA, our beloved brother, Alm. Ahmad Taufik, PhD Candidate dari Murdoch University. Berhari-hari pasukan ini bekerja dalam diam, menggalang dana, mengadakan takziah, hingga aktif turut menyelenggaran pemakaman beliau. Inilah satu kerja spontan paling kompak dan fenomenal, yang saya menjadi saksi hidupnya.

Pasukan inilah anugrah terindah yang dipersembahkan Tuhan untuk saya dan untuk organisasi AIPSSA kita tercinta. Saya tak dapat memungkiri ketakjuban melihat Mba Neni Mariana yang meski hamil dan professornya bahkan pindah universitas, tak pernah absen dalam rapat-rapat dan persiapan agenda-agenda AIPSSA. Bung Diswandi yang tekun menyempurnakan data base, merapikan kesekretarian bersama Mba Neni. Mendata anggota, memelihara email sebagai admin, mendokumentasikan e-docs AIPSSA, dan seabrek tugas kesekretarian lainnya. Salutnya, semua dijalani oleh duo Sekjen ini dengan penuh senyum dan canda ceria.

Siapa yang tak pernah membaca tulisan-tulisan renyah dari bung Akhdian Reppawali dan suguhan-

suguhan foto-fotonya yang artistik di maling list, FB dan website AIPSSA? Bahkan beliau memulai sebuah terobosan baru, merealisasikan newsletter AIPSSA pertama setelah vakum tahun 2005. Newsletter yang ternyata mendapat apresiasi sangat tinggi dari Pak E.D. Syarief Syamsuri (Konjen RI) dan Pak Ronald Lumbantobing (GM Garuda Indonesia). Kedua tokoh kehormatan AIPSSA ini bahkan mengharapkan tradisi penerbitan newsletter AIPSSA ini terus dipertahankan dan bahkan juga dapat men-cover liputan kegiatan-kegiatan masyarakat-masyarakat Indonesia non-AIPSSA lainnya di Western Australia. Karena beliau berdua melihat bahwa berita-berita yang mengangkat kegiatan-kegiatan masyarakat Indonesia di Western Australia, dengan kualitas sebagus newsletter AIPSSA belum ditemukan saat itu.

Dibalik indahnya website AIPSSA, terdapat sekelompok pakar IT yang membangun dan mengelola dengan sangat baik. Bung Andri Puspo Heriyanto, bung Antonius Nugraha Widhi Pratama, bungAndhi Pratama Putra dan bungYusfi Ardiansyah, yang bekerja ikhlas membangun, mengelola dan menahan gempuran spam, memperpanjang hosting, mempercantik tampilan, dalam diam mereka yang kukuh. Mereka-lah designer dan benteng pertahanan website yang tangguh.

Siapa yang tak kenal Mba Karlia Meitha Maulana, yang dinobatkan sebagai wanita scientist teladan dari Indonesia oleh media Australia Plus dan seketika menjadi selebitri cerdas dan dimuat media-media nasional. Bersama dengan mba Amalia Kusuma Wardini selaku bendahara AIPSSA, duo bendahara ini telah berhasil membuka rekening resmi AIPSSA, menghimpun dana bantuan bagi kemanusiaan untuk tanah air dan korban Palestina, serta aktif dalam setiap perhelatan AIPSSA. Tanpa bendahara yang

Page 49: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 48 | P a g e

setangguh dan seteliti mereka, AIPSSA dijamin lesu darah dengan cash flow yang berdarah-darah. Tapi mereka membuktikan, meski tingginya aktivitas program AIPSSA, keuangan AIPSSA sebagai lembaga non-profit ini tetap bertahan diatas AUD3000.

AIPSSA sungguh beruntung memiliki sosok-sosok humble seperti Bung Joni Safaat Ardiansyah, Bung Tb Solihuddin dan BungAhmad Komara. Tim Advokasi bersama Ketua Chapter telah berhasil membuat AIPSSA Chater Curtin dan AIPSSA Chapter UWA berdiri. Mereka aktif melakukan pendampingan bagi mencari solusi bagi mahasiswa Curtin dan bahkan mempersiapkan draft position paper AIPSSA atas problematika beasiswa nasional yang dirilis 8 September lalu.

Bung Imam Fitrianto, yang baru saja dikaruniai anak pertama, bersama bung Petrus Malo Bulu, bungAbdul Malik, dan Sister Maria Indah Purnamasari, membuat Divisi Kinship begitu dinamis dan kompak. Kegiatan olahraga AIPSSA semakin berkembang, terutama sepakbola, futsal, dan bulu tangkis. Mereka juga memfasilitasi anggota AIPSSA menikmati jalan-jalan bersama ke Yanchep dan Pinnacles. Sebuah perjalanan rekreasi yang kompak dengan iring-iringan dua bus besar. Tim ini juga berhasil mengadakan acara latihan menembak/airsoft gun. Juga tidak henti-hentinya melakukan pencetakan kartu-kartu anggota dengan design indah dan laminating yang sangat rapi.

AIPSSA begitu beruntung memiliki satu figur ringan kaki dan tangan, yang tak pernah lelah menyambut mahasiswa baru. Dialah bung Budi Cahyono. Bersama bung Ilham Alimin, mereka mendata mahasiswa-mahasiswa baru, menyambut ke bandara, mencarikan akomodasi sementara yang dilakukan di sepanjang tahun. Disamping itu, aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan besar AIPSSA lainnya, sebagai tulang punggung kukuh organisasi yang aktif. Bahkan, bung Budi Cahyono secara aklamasi didaulat oleh rekan-rekan AIPSSA FC sebagai manager bola AIPSSA. Design baru jersey AIPSSA dengan logo Garuda yang dipersiapkan AIPSSA FC bahkan telah mendapat persetujuan Garuda untuk dicetak di awal tahun depan. Oya, dalam pertandingan terakhir, tim AIPSSA FC telah mengalahkan tim Brunei FC dgn skor menjanjikan: 8-2.

Bu Anne Nurbaity dan bu Inge Rismawati, sebagai PIC tim Alumni telah memulai merintis jejaring alumni, yang mudah-mudahan dapat semakin dioptimalkan oleh pengurus mendatang. Agar cendikia AIPSSA dengan beragam latar belakang ilmu dan instansi dapat semakin bersinergi mengakselerasi kemajuan Indonesia di masa depan.

Satu hal yang berhasil membanggakan kita semua, AIPSSA kini memiliki satu lembaga think-thank yang terbukti mampu bekerja terstruktur, elegan, dan produktif, Direktorat AIPSSA Institute (DAI). Diskusi online yang semarak tentang energi, ekonomi, mitigasi bencana dan lain-lain telah berkembang sepanjang tahun 2014.

Serial Dialog Kebangsaan Pertama/DK-1 (Outlook 2014 dan Tranformasi Indonesia), DK-2 (Mitigation and Adaptation of Catastrophe in Indonesia), DK-3 (Politik Indonesia) dan DK-4 (Bincang Santai Ekonomi, Politik dan Pendidikan) telah mewarnai sejarah perjalanan AIPSSA tahun 2014. Bung Hendrix Setyawan dan mba Enceria Damanik, adalah sosok kunci dibelakang kesuksesan event-event besar AIPSSA ini.

DAI menjadi handal karena dukungan tim yang tangguh: bung Dwiko Permadi, bung Edi Wiraguna, mba Nurmala Elmin Simbolon, bung Muhammad Ridha, bung Praptono Adhi, bung Gorga Parlaungan, bung Airlangga Pribadi dan mba Martina Keke. Dan, meskipun sulit, road map AIPSSA Journal telah mulai dirintis oleh bung Filbert Hilman Juwono, Alsidqi Hasan, dan Cahya Prihatna.

Tak dapat dipungkiri, tingginya aktivitas AIPSSA berhasil dijalankan ditengah beban studi masing-masing pengurus adalah berkat tangan dingin duo Vice President AIPSSA. Bung Abid Halim selaku Vice President – External Affairs AIPSSA, yang memiliki kemampuan diplomasi dengan pihak eksternal AIPSSA secara sangat baik. Saat ini kita telah memiliki kedekatan emosi dengan Australian-Indonesian Business Council (AIBC), Indonesian Institute (II), Australian-Indonesia Young Association (AIYA), The Westralian Indonesian Language Teachers' Association (WILTA), dan organisasi-organisasi kemasyarakatan Australia dan Indonesia lainnya.

Diperkuat oleh Bung Moch Abdul Kobir selaku Vice President – Internal Affairs AIPSSA, seorang pemimpin multi tasker yang low profile dan ikhlas turun tangan membantu rekan-rekan mempersiapkan event-event AIPSSA. Tidak hanya kuat secara akademik, dan pernah menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan AIPSSA, Bung Kobir memiliki bakat seni (tari dan nyanyi). Bakat ini telah membuat AIPSSA berani tampil sebagai satu vocal grup, menyumbang nyanyian yang membuat penonton bergoyang pada event resmi perpisahan Konjen RI, Pak Dede dan Ibu Ela Syamsuri. Lengkaplah sudah bangunan otak kiri (akademis/sistematis) dan otak kanan (seni/kreatif) tumbuh berkembang dalam organisasi AIPSSA.

Page 50: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

AIPSSA Newsletter 49 | P a g e

Maka wajarlah perjalanan setahun terasa begitu indah, penuh anugerah. Memiliki sahabat-sahabat yang bekerja dalam satu hati, adalah anugerah yang tiada ternilai harganya. Sungguh luar biasa, mengingat ini semua, saya biarkan hati ini larut dalam rasa syukur dan haru. Terlintas segar dalam memori, seluruh moment-moment indah yang telah kita dilalui bersama. Dan, sebagai satu kesatuan, kita ternyata berhasil melalui ini semua, bahu membahu, saling mengisi.

Di akhir masa kepengurusan ini, saya banyak melakukan flash back. Saya melihat banyak kekurangan dan kelemahan saya, telah ditutupi oleh keunggulan dan kebaikan hati rekan-rekan pengurus AIPSSA.

Yang tersisa, rasa kurangnya saya dalam memperhatikan sahabat-sahabat tulus ini. Kurang mampunya saya mengungkapkan rasa terima kasih saya.Ini akan menjadi catatan pribadi atas kekurangan-kekurangan saya sebagai manusia. Pada moment ini, melalui tulisan ini, saya memohonkan maaf kepada seluruh anggota AIPSSA atas khilaf, kekurangan dan kelemahan saya.

Sekali lagi, apresiasi, salam hormat dan takzim saya buat rekan-rekan saya semuanya. Saya harap, meski estafet kepengurusan ini segera berakhir, saya berharap, rasa persaudaraan yang telah terbina ini, abadi selamanya, hingga kelak ajal memisahkan kita.

Kita mendoakan Presiden AIPSSA 2015, Bung Moch. Abdul Kobir, dan segenap pengurus AIPSSA 2015 dan pengurus-pengurus AIPSSA di masa depan, agar senantiasa diberkahi kemudahan, kebahagiaan sekaligus pembelajaran selama mengemban amanat memajukan AIPSSA.

Estafet Kepemimpinan

Page 51: Association of Indonesian Postgraduate newsletter...are fired!” yang berwibawa milik Donald Trump itu. “nge-bossy”sama sekali, karena tim kita adalah kumpulan cendikiawan cerdas

Website: http://www.aipssa.org/ Mailing List: [email protected]

F a c e b o o k : t h e A I P S S A

Flickr: https://www.flickr.com/photos/aipssa/