240
A Company Built On Values communicA tion reS pect commi T ment teamwo Rk innov Ation Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Astra AR Final - Astra International | Beranda Report/annual...Innovation, these core values underpin the success of Astra. Over the past decade these values have helped us ride the

Embed Size (px)

Citation preview

A Company Built On Values

communicA tion

reS pect

commi Tment

teamwo Rk

innov AtionLaporan Tahunan 2005 Annual Report

A Company Built on Values

At Astra continuity is important. Not that we believe in simply maintaining the status quo for its ownsake, but that we believe in laying solid foundations, and building on them for the long term. Those foundations represent the philosophy and the values that drive the organisation. Enshrined in our “Catur Dharma”, our philosophy is both commercial and ethical, because like two sides of the same coin, good business and good values go hand in hand.

Consisting of Communication, Respect, Commitment, Teamwork and Innovation, these core values underpin the success of Astra. Over the past decade these values have helped us ride the tides of economic crisis, corporate restructuring and recovery, to the point where today our full potential is beginning to be realized once again. Challenges remain, and success is never a given. But whatever the winds of change may bring us, these values are what hold us to our course. Values are the power behind Astra.

Daftar Isi1 Pengantar3 Komunikasi5 Saling Menghargai 7 Komitmen9 Kerjasama11 Inovasi12 Catur Dharma dan Visi13 Tentang Astra14 Jejak Langkah16 Penghargaan18 Ringkasan Keuangan21 Sambutan Presiden Komisaris27 Laporan Presiden Direktur34 Pembahasan & Analisis Manajemen40 Laporan Komite Audit42 Tata Kelola Perusahaan52 Struktur Bisnis55 Otomotif71 Jasa Keuangan77 Alat Berat83 Agribisnis87 Teknologi Informasi91 Infrastruktur94 Sumber Daya Manusia100 Lingkungan, Kesehatan & Keselamatan Kerja104 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 113 Laporan Keuangani Data Perseroanii Profil Dewan Komisarisvi Profil Dewan Direksiix Struktur Organisasixi Informasi Perseroan

ContentsIFC Introduction3 Communication5 Respect7 Commitment9 Teamwork11 Innovation12 Philosophy and Vision13 About Astra14 Milestones17 Awards 18 Financial Highlights23 Message from President Commissioner31 President Director’s Report37 Management’s Discussion & Analysis41 Audit Committee Report48 Good Corporate Governance52 Business Structure60 Automotive74 Financial Services80 Heavy Equipment85 Agribusiness89 Information Technology93 Infrastructure97 Human Resources102 Environment, Health and Safety109 Corporate Social Responsibility113 Financial Reporti Corporate Dataii Board of Commissioners’ Profilevi Board of Directors’ Profileix Organisation Structurexi Corporate Information

Use of terms: For guidance when reading this report please note the term ‘the Company’ refers to Astra, the parent company, ‘Astra’ refers to Astra parent and consolidated company subsidiaries and ‘Astra Group’ refers to ‘Astra’ plus all related companies.

Panduan: Petunjuk dalam membaca laporan ini, harap diperhatikan ‘Perseroan’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ menunjuk pada Astra sebagai perusahaan induk dan anak perusahaan dan ‘Grup Astra’ menunjuk pada Astra dan seluruh perusahaan yang terkait.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 1

Perusahaan yang dibangun berdasarkan nilai

Bagi Astra kesinambungan adalah penting. Oleh sebab itu

kami percaya suatu pertumbuhan jangka panjang memerlukan

landasan yang kuat dan kokoh. Landasan tersebut berisi filosofi

serta nilai-nilai yang menggerakkan organisasi dan diabadikan

dalam Catur Dharma. Filosofi kami mencakup bidang

komersial maupun etika, seperti halnya dua sisi mata uang,

yaitu bisnis yang baik beriringan dengan nilai-nilai yang kokoh.

Komunikasi, Saling Menghargai, Komitmen, Kerjasama

dan Inovasi merupakan nilai-nilai penting yang melandasi

kesuksesan Astra. Selama satu dekade ini, nilai-nilai tersebut

telah menolong kami melewati gelombang krisis ekonomi,

restrukturisasi perusahaan dan pemulihan, sampai sekarang

di mana seluruh potensi kami sebagai perusahaan yang sehat

kembali dapat terwujud. Tantangan-tantangan tetap ada dan

sukses tidak pernah diperoleh secara cuma-cuma. Namun

kemanapun arah perubahan itu terjadi, nilai-nilai inilah yang

tetap membuat kami mampu bertahan. Nilai adalah kekuatan

di balik Astra.

2 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 3

Di dalam sebuah organisasi yang besar dan kompleks seperti Astra, komunikasi

dapat membuat perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan. Bila karyawan

tidak memiliki pemahaman terhadap identitas, visi dan nilai perusahaan, maka

pelanggan akan menjauh dari kami. Bila kami tidak berbagi informasi tentang

tujuan dan rencana perusahaan, maka investor tidak dapat diharapkan untuk

percaya dan mendukung kami. Semua ini tidak akan tercapai tanpa adanya

komunikasi yang baik dan sistematis antara manajemen dan karyawan, antara

anak perusahaan dan afiliasinya, antara Astra dan ‘stakeholders’. Komunikasi

ini adalah proses dua arah. Manajemen secara teratur mengkomunikasikan visi

dan tujuan perusahaan dalam berbagai forum dan diskusi. Semua karyawan

didorong untuk senantiasa memberi masukan kepada manajemen tentang ide-

ide mereka. Investor, komunitas pasar modal dan media selalu mendapatkan

informasi terkini secara berkala dan transparan. Dialog dan hubungan baik

merupakan kunci penting hubungan kami dengan masyarakat di mana kami

beroperasi. Komunikasi adalah oksigen bagi kami.

We Value CommunicationWithin a large and complex organization such as ours, communication can make the difference between success and failure. Unless our staff take ownership of our brand, our vision and our values, our customers will notice and start to look elsewhere. Unless we share our objectives and plans with our investors, they cannot be expected to give us their trust and support. None of this is possible without deliberate and systematic communication, between management and workforce, between our sister companies and associates, between Astra and all our stakeholders. This communication is a two way process. The leadership regularly communicates the business vision and objectives in forums and walk-abouts. Employees at all levels are likewise encouraged to feedback to management their ideas and day-to-day concerns. Investors, the capital market community and media is kept informed in regular and transparent communications. Ongoing dialogue and engagement are the key notes of our relationship with the communities in which we do business. Communication is our oxygen.

Komunikasi

4 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 5

Dasar dari komunikasi yang baik adalah saling menghargai, dimana kedua

belah pihak memiliki kesetaraan. Hanya pada suatu lingkungan yang saling

menghargai, rasa saling percaya dapat tumbuh. Untuk dapat menghargai, kita

harus mau mencoba menempatkan posisi kita di tempat orang lain dan melihat

dunia dari sudut pandang mereka. Menghargai juga berarti menghormati

kontribusi orang lain, dan menyadari bahwa kita semua bergantung satu sama

lain untuk mencapai sukses. Dalam suatu organisasi sebesar dan sekompleks

Astra, sifat saling menghargai harus mewarnai setiap tindakan. Keluarga Astra

terdiri dari begitu banyak karyawan, anak perusahaan, budaya dan agama,

di mana perbedaan ini dapat menjadi suatu berkah. Perbedaan memang ada

sehingga kita dapat bersatu namun dapat pula membuat kita tercerai-berai.

Oleh sebab itu kami menghargai inovasi dan pandangan-pandangan dari

karyawan, kami menghargai masukan dari pelanggan dan pemegang saham

dan kami menghargai kepedulian serta niat baik dari masyarakat di mana kami

beroperasi. Saling menghargai adalah darah kehidupan kami.

We Value RespectThe foundation of all good communication is mutual respect, where both parties feel equally valued. Only in an atmosphere of mutual respect can trust grow. Respect requires a willingness to put yourself in another person’s shoes, and see the world from their point of view. Respect also means valuing the contribution of others, and realizing that we are all mutually dependent on one another to succeed. In an organization as large and diverse as Astra, respect should colour everything we do. The Astra family embraces so many employees, subsidiaries, cultures and religions, that this rich diversity could be a blessing. Respect makes the difference. With it, we pull together. Without it, we pull apart. Which is why we value the innovation and the views of every member of staff, we value the feedback of our customers and shareholders, and we value the concerns and the goodwill of the communities in which we do business. Respect is our life blood.

Saling Menghargai

6 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 7

Memiliki filosofi perusahaan adalah sangat baik, namun apabila filosofi itu

tidak dijalankan maka tidak terlalu berguna. Komitmen adalah melaksanakan

filosofi dan mulai membuat suatu perbedaan. Astra memiliki komitmen di

semua aspek: komitmen pada pelanggan untuk menyediakan produk dan jasa

terbaik; komitmen pada pemegang saham untuk kesinambungan pertumbuhan

dan keuntungan; komitmen kepada karyawan untuk memberikan pelatihan

dan mengembangkan mereka terus menerus serta memperhatikan kesehatan

dan keselamatan mereka; komitmen pada prinsipal untuk menjadi mitra

yang baik dalam menghasilkan produk berkualitas dan inovatif; komitmen

pada lingkungan sekitar untuk meminimalisir dampak lingkungan; komitmen

pada pemerintah untuk menggunakan standar tertinggi dalam sistim

laporan keuangan dan tata kelola perusahaan; komitmen pada Indonesia

dan masyarakat sekitar, untuk menjalankan peran Astra dalam mendukung

pembangunan ekonomi dan infrastruktur nasional. Komitmen adalah janji kami.

We Value CommitmentHaving a corporate philosophy is all very well, but unless that philosophy is put into practice, it is useless. Commitment is where philosophy hits the road and starts to make a difference. We believe in being committed in every sense: committed to our customers, to provide them with the best products and services; committed to our shareholders, to build sustainable growth and ongoing returns; committed to our staff, to their ongoing training, development, health and safety; committed to our principals, to be the ideal partner with them in product quality and innovation; committed to the natural environment, to the minimisation of our impact upon it; committed to our government, to the highest standards of financial reporting and corporate governance; committed to Indonesia and the communities around our operations, to play our part in supporting the development of the national economy and infrastructure. Commitment is our promise.

Komitmen

8 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 9

Hasil terbaik hanya bisa terwujud melalui sinergi dan usaha bersama.

Kerjasama memiliki efek domino, dimana usaha bersama akan lebih baik

dibandingkan dengan upaya sebagian orang. Bahkan tingkat produktivitas

menjadi lebih besar ketika suatu tim bersifat kekeluargaan. Sebagaimana

keluarga, suatu perusahaan memiliki tatanan hirarki, tetapi setiap individu

dihargai setara dan memiliki peran masing-masing. Tidak ada individu yang

menjadi primadona atau yang terpenting, setiap orang saling membutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaannya. Itulah Astra. Kami semua memiliki keahlian

untuk saling melengkapi, apakah itu di bidang manajemen atau pemasaran,

penjualan atau sistem, disain atau pengiriman. Setiap orang diperhitungkan

dan setiap kontribusi adalah penting. Tak ada satu yang lebih besar dari yang

lainnya. Sejak berdirinya di tahun 1957, Perseroan senantiasa menanamkan

jiwa kerjasama pada mereka yang bergabung bersama Astra. Itulah sebabnya

kini walaupun kami merupakan perusahaan yang besar, Astra seperti sebuah

keluarga karena kami semua bersatu. Kerjasama adalah kode genetik kami.

We Value TeamworkGreat achievements can only be accomplished through thesynergy provided by collective effort. Teamwork has a multiplier effect, where the group effort is greater than the sum of its parts. That productivity becomes even greater when the team starts to take on the characteristics of a family. In a corporate team, as in a family, there is a hierarchy, but everyone is equally valued, and has a role to perform. There are no prima donnas or top guns, everybody depends upon each other to get the job done. This is what Astra is all about. We all have complementary skills, whether it is management or marketing, sales or systems, designing or delivering. Every person matters, every contribution is important. No one is greater than anyone else. Since our foundation in 1957, we have always sought to instill a spirit of teamwork in those who have joined us. Which is why today, even though we are a large company, Astra feels more like a family, because we all pull together. Teamwork is our genetic code.

Kerjasama

10 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 11

Inovasi adalah cara berpikir. Inovasi adalah penolakan terhadap sikap berpuas

diri akan keadaan sekarang dan bukan hanya kreatifitas seorang yang jenius.

Menjadi inovatif berarti selalu bekerja keras untuk mengupayakan cara terbaik

dalam melakukan berbagai hal, mengadopsi, mengubah dan berkembang.

Tidak semua dari kita bisa menjadi Einstein, tetapi setiap orang bisa berinovasi.

Astra berkembang melalui inovasi, dengan cara menghadapi tantangan dari

lingkungan yang terus berubah dengan solusi baru, produk baru, cara-cara baru

dalam berusaha. Untuk kelangsungan hidup usahanya, Astra bergantung pada

inovasi dan setiap karyawan tidak saja bisa, tetapi harus ikut berperan aktif

dalam proses ini. Astra telah mengembangkan kerangka yang terpadu untuk

mencapainya, dimana inovasi itu dilembagakan secara sistematis. InnovAstra

menggambarkan proses inovasi mulai dari pencarian ide, implementasi hingga

komersialisasi dan penerapannya ke masing-masing divisi, pada setiap jenjang.

InnovAstra menanamkan semangat inovasi di seluruh operasional Grup dari

bawah hingga ke atas. Inovasi adalah masa depan kami.

We Value InnovationInnovation is a state of mind. It is not so much the gift of creative genius, as a refusal to be content with the status quo. To be innovative is to be always striving for better ways of doing things, to adapt, to evolve, to grow. We cannot all be Einsteins, but everyone can innovate. Astra has grown through innovation, by meeting the challenge of changing circumstances with new solutions, new products, new ways of doing business. Astra is dependent on innovation for its very survival, and every employee not only can, but should, play a part in this process. Astra has developed an integrated framework to achieve this, which will ‘institutionalize’ innovation in a systematic way. Termed InnovAstra, it defines the innovation process from idea generation, to implementation, to commercialization, and how it can be applied to every division, at every level. InnovAstra will embed innovation into the operations of the whole Group from the grass roots up. Innovation is our future.

Inovasi

12 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Catur Dharma

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan3. Saling menghargai dan membina kerjasama4. Berusaha mencapai yang terbaik

Philosophy

1. To be an asset to the nation2. To provide the best service to our customers3. To respect individuals and promote team work4. To continually strive for excellence

Visi

1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen di kawasan Asia Pasifik dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efisiensi

2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan

Vision

1. To be one of the best managed corporations in the Asia Pacific region with emphasis on building competence through human resource development, solid financial structures, customer satisfaction and efficiency

2. To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly

Catur Dharma dan VisiP H I LO S O P H Y A N D V I S I O N

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 13

Since our inception as a trading company in 1957, the Company has grown to the point where today it is a listed diversified Group embracing six core businesses: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology, and Infrastructure. At year-end 2005, Astra Group had a workforce of over 118,000 people, spread across around 130 subsidiaries and affiliates. Over the course of its development, the Company has formed a number of strategic alliances with leading global players in various industries.

Listed on both the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange since 1990, the Company’s market capitalization as of 31 December 2005 stood at approximately Rp 41.3 trillion (US$ 4.2 billion).

Sejak awal berdirinya sebagai perusahaan dagang di tahun 1957, Astra berkembang hingga menjadi seperti sekarang dan tercatat sebagai Grup yang memiliki enam bidang usaha yaitu; Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Pada akhir tahun 2005, Grup Astra memiliki lebih dari 118.000 karyawan yang tersebar di sekitar 130 anak perusahaan dan afiliasinya. Seiring perkembangannya, Perseroan membentuk sejumlah kerjasama dengan para pemain global terkemuka dari berbagai industri.

Sejak tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Nilai kapitalisasi pasar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2005 sekitarRp 41,3 triliun atau US$ 4,2 miliar.

Tentang Astra A B O U T A S T R A

14 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Agustus/ August Pada tanggal 1 Agustus 2005, Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Astratel Nusantara, bersama Citigroup Financial Products Inc., membeli 53,99% saham PT Marga Mandalasakti (MMS). Perusahaan ini merupakan operator jalan tol antara Tangerang dan Merak. Kepemilikan efektif Astra dalam MMS adalah 34,00%.

Effective 1 August 2005, the Company through its subsidiary, PT Astratel Nusantara, together with Citigroup Financial Products Inc. purchased 53.99% interest in PT Marga Mandalasakti (MMS). This company operates the toll road between Tangerang and Merak. Astra’s effective interest in MMS is 34.00%.

PRODUK/PRODUCTSModel baru/New models 2005:

Maret/MarchDaihatsu Taruna OXXY, Peugeot 407

April/AprilBMW 3 series

Mei/MayBMW 7 seriesHonda Supra X 125

Jejak LangkahM I L E S TO N E S

Peugeot 407

Mei/ MayPT Sedaya Multi Investama, anak perusahaan Perseroan, bersama Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd mendirikan perusahaan patungan, PT Komatsu Astra Finance, dengan kepemilikan 50:50, pada tanggal 6 Mei 2005. Perusahaan ini bergerak dalam pembiayaan alat berat untuk pelanggan besar dalam sektor penambangan.

PT Sedaya Multi Investama, the Company’s subsidiary, together with Komatsu Asia & Pacific Pte. Ltd. established a 50:50 joint venture company, PT Komatsu Astra Finance on 6 May 2005. This company finances heavy equipment for large customers in the mining sector.

September/ September PT Astra Honda Motor meresmikan pabrik ketiganya di Cikarang dengan total kapasitas produksi sebesar 1 juta unit per tahun dan total investasi sebesar USD 150 juta.

PT Astra Honda Motor opened the third plant in Cikarang with total production capacity of 1 million units per year. Total investment was around USD 150 million.

2005

Kegiatan Strategis PerusahaanStrategic Corporate Actions

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 15

Oktober/ OctoberPada tanggal 14 Oktober 2005, Perseroan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Toyota Financial Services Corporation of Japan. Perusahaan patungan dengan kepemilikan 50:50 yang diberi nama PT Toyota Astra Financial Services ini akan memberikan jasa pembiayaan atas penjualan kendaraan merek Toyota.

On 14 October 2005, the Company signed a joint venture agreement with Toyota Financial Services Corporation of Japan. This 50:50 joint venture, PT Toyota Astra Financial Services, will provide finance for Toyota vehicle sales.

August 2005

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation

Ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum.

September 2005

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation

Ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum.

1 million units per yearAHM Cikarang

May 2005

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation

Ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum.

Juni/JuneBMW 1 series

Juli/JulyToyota Fortuner

September/SeptemberHonda Supra X 125 RHonda New Supra Fit

Desember/DecemberSupra X 125 PGM-Fi

Desember/ DecemberPT Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas produksinya dari 78.000 unit menjadi 114.000 unit per tahun dengan investasi sebesar USD 10 juta.

PT Astra Daihatsu Motor increased its production capacity from 78,000 units to 114,000 units per year with investment of USD 10 million.

16 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

11. Kementerian BUMN, Bapepam, Dirjen Pajak, Bursa Efek Jakarta, Ikatan Akuntan Indonesia dan Harian Bisnis Indonesia memilih Astra sebagai perusahaan terbaik kedua dalam Penghargaan Laporan Tahunan untuk kategori perusahaan swasta non-keuangan.

12. Majalah Prospektif memberikan penghargaan kepada Astra untuk kategori Sekretaris Perusahaan Terbaik.

13. CEO Astra dinobatkan sebagai CEO Terbaik 2005 oleh Majalah SWA, Synovate dan Dunamis Organization Services.

14. Investor Relations Magazine Asia memilih Astra sebagai perusahaan dengan ‘Best Investor Relations’, di kawasan Singapura dan Asia Tenggara.

15. Public Relations Society of Indonesia memilih Astra sebagai perusahaan dengan ‘2005 Best Public Relations’ dalam ‘PR Society Award’.

16. The Institutional Investor Magazine memberi penghargaan kepada Astra sebagai ‘Best Investor Relations Professional’ di Indonesia dan ‘Best Investor Relations Professional’ di Asia pada sektor Otomotif dan Komponen.

PenghargaanAW A R D S

Berikut ini adalah beberapa prestasi yang diraih Astra pada tahun 2005:

1. Penghargaan sebagai ‘Overall Best Company for Corporate Governance’ di Indonesia yang dianugerahkan oleh Asia Money melalui ‘Best Managed Companies Award’.

2. Astra terpilih sebagai ‘Best Managed Indonesian Company’ yang tercantum dalam daftar ‘Asia’s Leading Companies’ oleh Asian Wall Street Journal.

3. Majalah Investor menganugerahkan Perseroan sebagai ‘Top Performing Listed Company’ dan ‘Best Public Company’ dalam kategori aneka industri.

4. Asia Money memberikan penghargaan peringkat pertama kepada Astra sebagai Perusahaan dengan ‘Best Corporate Governance’.

5. The Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA menempatkan Astra sebagai Perusahaan Terbaik dalam ‘Corporate Governance Perception Index’.

6. The Finance Asia memberikan penghargaan kepada Astra untuk ‘Best Managed Company’, ‘Best CFO’, ‘Second Best Company in Corporate Governance’ and ‘Second Best Investor Relations’.

7. Astra mendapat penghargaan dari Majalah Business Review sebagai ‘Best Performance Management’ dan CEO Astra sebagai ‘Man of the Year’.

8. Majalah Warta Ekonomi menobatkan CEO Astra sebagai CEO Terbaik.

9. The Indonesian Sustainability Report Award (ISRA) memberikan penghargaan kepada Astra sebagai ‘Best Company in Environment & Social Responsibility Award’.

10. Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia menganugerahkan Penghargaan Adhika Pradana kepada Astra sebagai Perusahaan Terbaik dalam dukungannya kepada usaha kecil dan menengah.

Selama bertahun-tahun, Astra selalu diperhitungkan dan dipilih sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia oleh berbagai institusi. Sebagai pemimpin dalam industrinya, Astra senantiasa berusaha untuk berpikir dan bertindak selangkah lebih maju.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 17

11. State-owned Enterprises Ministry, Bapepam (Body of Capital Market Supervisory), Tax Directorate General, Jakarta Stock Exchange, Indonesian Institute of Accountants, Bisnis Indonesia Daily chose Astra as second best in the Annual Report Award for non- financial private companies category.

12. Prospektif Magazine named Astra as Best Corporate Secretary.

13. SWA Magazine, Synovate and Dunamis Organization Services awarded Astra’s CEO as Best CEO 2005.

14. Investor Relations Magazine Asia recognized the Company’s IR as best in the Singapore Market and South East Asia.

15. Public Relations Society of Indonesia ranked Astra as 2005 Best Public Relations in PR Society Award.

16. The Institutional Investor Magazine awarded Astra with Best Investor Relations Professional in Indonesia and Best Investor Relations Professional in Asia’s Autos and Autoparts.

From year to year, Astra has been considered and selected as one of the best corporations in Indonesia by various institutions. As market leader in its industry, Astra always strives to think and act a step ahead.

Here are some of these achievements in 2005:

1. The Company was ranked as overall Best Company for Corporate Governance by country in Best Managed Companies Award by Asia Money.

2. Astra was chosen as Best Managed Indonesian Company in the list of Asia’s Leading Companies conducted by Asian Wall Street Journal.

3. The Investor Magazine awarded the Company as Top Performing Listed Company and as Best Public Company in ‘various industry’.

4. Asia Money awarded the Company 1st place in Best Corporate Governance.

5. The Indonesian Institute for Corporate Governance and SWA Magazine ranked Astra as Best Company in the Corporate Governance Perception Index.

6. The Finance Asia named the Company as Best Managed Company, Best CFO, Second Best Company in Corporate Governance and Second Best Investor Relations.

7. Business Review magazine recognized the Company as Best Performance Management and also awarded Astra’s CEO as Man of the year.

8. Warta Ekonomi Magazine named Astra’s CEO as Best CEO.

9. The Indonesia Sustainability Report Award (ISRA) named Astra as Best Company in Environment & Social Responsibility Award.

10. The Association of Indonesian Young Entrepreneurs elected Astra as Best Company in supporting the small and medium enterprises in Adhika Pradana Award.

18 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

in billions of Rupiah, unless stated otherwise Dalam Miliar Rupiah, kecuali jika disebutkan lain

2005 2004 2003 2002 2001

Total Astra (Consolidated) Total Astra (Konsolidasian)

Statements of Income Laporan Laba Rugi

Net Revenue 61,172 44,924 31,513 30,685 30,123 Pendapatan Bersih

Gross Profit 13,723 10,313 7,679 6,625 5,657 Laba Kotor

Operating Income 6,414 4,975 3,398 2,811 2,624 Laba Usaha

EBITDA * 8,221 6,225 4,296 3,704 3,441 *EBITDA

Net Income 5,457 5,406 4,422 3,637 845 Laba Bersih

Balance Sheet Neraca

Total Assets 46,986 39,145 27,404 26,186 26,574 Jumlah Aktiva

Current Assets 16,171 13,762 9,221 10,469 10,173 Aktiva Lancar

Fixed Assets ** 11,794 8,803 6,338 6,680 7,335 **Aktiva Tetap

Current Liabilities 14,603 12,979 7,733 7,983 10,355 Kewajiban Jangka Pendek

Total Borrowings 12,338 10,460 8,704 11,954 16,506 Jumlah Pinjaman

Total Equity 20,424 16,485 11,711 6,499 2,567 Jumlah Ekuitas

Total Equity & Minority Interest 24,231 19,720 13,506 8,921 4,550 Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas

Ratio Analysis & Other Information Analisa Rasio dan Informasi Lain

Return on Assets 13% 16% 17% 13% 3% Laba Terhadap Aktiva

Return on Equity 30% 38% 49% 74% 46% Laba Terhadap Ekuitas

Gross Profit Margin 22% 23% 24% 22% 19% Marjin Laba Kotor

Operating Profit Margin 10% 11% 11% 9% 9% Marjin Laba Usaha

Current Ratio 1.1 1.1 1.2 1.3 1.0 Rasio Lancar

Issued Shares (in million) 4,048 4,048 4,035 2,608 2,538 Saham Terdaftar (dalam jutaan)

Net Earnings per Share (Rp)*** 1,348 1,335 1,100 1,024 244 ***Laba Bersih per Saham (Rp)

Net Asset Value per Share (Rp)**** 5,045 4,073 2,902 2,492 1,011 ****Nilai Aktiva Bersih per Saham (Rp)

Interim Cash Dividend per Share (Rp) 100 100 50 0 0 Dividen Kas Interim per Saham (Rp)

Cash Dividend Remaining 340 270 170 0 0 Dividen Kas ‘Remaining’

per Share (Rp)****** per Saham (Rp)******

Net Debt to Equity Ratio (x)***** 0.1 (0.0) 0.1 0.9 4.4 *****Rasio Hutang Bersih Terhadap Ekuitas (x)

(*) Earnings before interest tax depreciation and amortization(**) Includes assets not used in operations(***) Net earnings per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance(****) Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end(*****) Excludes Financial Services(******) Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting on May 24, 2005

(*) Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi(**) Termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha(***) Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru(****) Nilai aktiva bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir tahun(*****) Tidak termasuk Jasa Keuangan(******) Tergantung persetujuan ‘shareholders’ pada Rapat Umum Tahunan tanggal 24 Mei 2005

Ringkasan KeuanganF I NA N C I A L H I G H L I G H T S

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 19

“Jardine Cycle & Carriage Ltd (“JC&C”) is a Singapore-based group with regional interests. The company is listed on the Singapore Exchange and is an integral member of the Jardine Matheson Group. In addition to its interest in Astra, JC&C also has motor vehicle distribution and retail businesses operating under Cycle & Carriage in Singapore and Malaysia.”

Number of shares %

1. Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11%

2. Public 2,019,529,810 49.89%

Grand Total 4,048,355,314 100.00%

Net Revenue Contribution

Major shareholder as at 31 December 2005

2005 Share Price

2005

62.6%9.3%

21.7%5.5%0.9%

AutomotiveFinancial ServicesHeavy EquipmentAgribusinessOthers

2004

68.2%9.4%

13.3%7.7%1.4%

Period Highest Lowest Closing Average Volume (units)

2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005

1st Quarter 6,000 11,750 4,850 9,550 5,350 10,500 9,581,067 5,116,161 2nd Quarter 6,200 13,950 5,050 10,300 5,500 12,700 9,767,967 3,231,677 3rd Quarter 7,100 13,300 5,450 8,750 6,850 9,750 8,506,278 9,772,500 4th Quarter 9,950 10,650 6,850 8,200 9,600 10,200 9,896,924 7,746,603

“Jardine Cycle & Carriage Ltd (“JC&C”) adalah kelompok usaha berbasis di Singapura yang memiliki bisnis di kawasan Asia. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Singapura dan anggota dari Grup Jardine Matheson. Disamping kepemilikannya di Astra, JC&C juga memiliki usaha distribusi kendaraan dan mengelola usaha ritel di bawah Cycle & Carriage di Singapura dan Malaysia.”

6,000

9,000

12,000

15,000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

20 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris

President Commissioner

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 21

Pendapatan bersih Grup Astra meningkat 36,2% menjadi Rp 61,2 triliun pada tahun 2005 merupakan hasil yang memuaskan mengingat kondisi makro ekonomi yang sangat terpengaruh oleh tingginya harga minyak mentah dunia. ‘Underlying profit’ mengalami kenaikan sebesar 9,9% menjadi Rp 5,5 triliun.

Memandang Ke DepanDalam menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak, perekonomian beberapa negara di Asia termasuk Indonesia, mengambil kebijakan moneter yang cukup ketat. Kami menyambut baik kebijakan ini yang diimbangi dengan stimulus untuk merangsang peningkatan belanja konsumen. Kami percaya bahwa stabilitas dan iklim politik yang lebih baik serta penegakan hukum yang lebih kuat akan menarik masuknya modal asing ke Indonesia.

Kami mempunyai keyakinan terhadap Indonesia, yang memiliki potensi pasar yang sangat besar dan Astra akan terus mengembangkan investasi di masa yang akan datang. Strategi kami adalah

Sambutan Presiden KomisarisM E S S AG E F RO M T H E

P R E S I D E N T C O M M I S S I O N E R

melakukan investasi khususnya pada bidang-bidang usaha dimana kami memiliki kompetensi dan dalam jangka panjang akan memberikan manfaat bagi Indonesia. Mengingat sebagian besar laba yang diperoleh berasal dari bidang usaha Otomotif, kami telah melakukan investasi di berbagai bidang usaha yang menunjang seluruh rangkaian rantai bisnis kami, mulai dari pabrikasi dan distribusi sampai dengan pembiayaan kendaraan bermotor dan jalan tol. Investasi lain yang kami kembangkan adalah di bidang sumber daya alam melalui agribisnis dan kontraktor penambangan.

Sudah sejak lama kami secara konsisten selalu mengembangkan program-program sumber daya manusia untuk memastikan setiap karyawan dapat mengembangkan kemampuan yang optimal, termasuk di dalamnya program suksesi untuk semua jenjang manajerial. Kami juga memastikan bahwa nilai-nilai Astra diimplementasikan di semua lini bisnis untuk menghadapi persaingan dalam dunia usaha yang selalu berubah dan semakin menantang.

Saya ingin mengawali sambutan ini dengan ucapan selamat kepada seluruh ‘stakeholder’, dan semoga tahun 2006 ini menjadi tahun keberuntungan bagi kita semua. Tahun 2005 merupakan tahun yang menggembirakan, walaupun dalam tiga bulan terakhir terjadi penurunan pada perekonomian Indonesia yang mempengaruhi kinerja Astra. Kami memahami bahwa situasi yang dihadapi dalam bisnis selalu berubah, namun seluruh karyawan Grup Astra adalah orang-orang handal dan memiliki kemampuan dalam menghadapi keadaan ini. Oleh karena itu, saya yakin akan kemampuan Astra untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang.

22 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

manajemen atas program ini, yangtelah menghasilkan penghargaan yang pantas untuk Astra. Kami memberikan penghormatan atas jerih payah mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal, mulai dari pemberian bantuan pada masyarakat sekitar dalam bidang pendidikan dan sistem pembuangan limbah yang berwawasan lingkungan, serta pemberian bantuan untuk korban bencana tsunami dan pembangunan kembali di Aceh yang sampai saat ini masih berjalan.

PenghargaanAtas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan belasungkawa dan rasa kehilangan atas meninggalnya rekan kami, Bapak Brian Keelan pada bulan Agustus 2005. Beliau telah memberikan sumbangan penting pada Astra semasa menjabat sebagai Komisaris selama dua tahun.

Saya juga ingin menyampaikan terima kasih pada Dewan Direksi yang telah berhasil meraih kinerja yang sangat baik pada tahun 2005. Susunan Dewan

Kami berkomitmen mencapai standar tertinggi pada transparansi dan akuntabilitas. Dalam dunia bisnis, kami dinilai sebagai perusahaan yang memperhatikan masalah ini dengan serius. Namun perlu diingat, tata kelola perusahaan yang baik adalah suatu kegiatan yang berkelanjutan, sesuatu yang tidak akan pernah selesai. Oleh sebab itu, kami terus berupayamelakukannya dengan lebih baik, meskipun belum sempurna kami terus bergerak ke arah yang benar. Tujuan kami agar seluruh pihak yang berhubungan dengan kami, tidak hanya pelanggan dan karyawan, namun juga mitra, investor, analis, pemasok dan media, yakin bahwa kami selalu menjalankan usaha dengan transparan dan selalu melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.

Salah satu aspek dari tata kelola perusahaan yang baik adalah komitmen kami dalam ‘triple bottom line approach’ (keuangan, lingkungan dan sosial). Komponen ketiga adalah Tanggung-Jawab Sosial Perusahaan (CSR), dan saya menghargai komitmen tim

36.2%net revenue increased

Direksi sangat penting dan kami selalu memastikan untuk memilih yang terbaik. Saya juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham, rekan bisnis, pemerintah, pemasok dan pelanggan kami atas dukungan yang diberikan kepada kami di tahun 2005.

Akhir kata, saya ingin memberikan penghargaan pada seluruh karyawan Grup Astra atas kreatifitas, kerja keras dan kerja cerdasnya. Dedikasi mereka pada Astra telah membawa kesuksesan yang dapat kita rasakan hingga hari ini. Saya yakin Astra akan terus berjaya di tahun 2006.

Budi SetiadharmaPresiden KomisarisJakarta, Mei 2006

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 23

Astra’s net revenue increased by 36.2% to Rp 61.2 trillion in 2005, which was a satisfactory result bearing in mind the macro-economic environment created by high global crude oil prices. Underlying profit increased 9.9% to Rp 5.5 trillion.

Looking aheadIn response to rising fuel costs, several economies in Asia, including Indonesia, have tightened their monetary policy. Nationally, we welcome a strong monetary policy, moderated by stimuli to encourage consumer spending. Hand in hand with a more stable political environment and a stronger legal framework, we believe the flow of foreign direct investment will continue to grow.

We retain our confidence in Indonesia, with its huge potential market, and Astra will continue to invest in its future. Our strategy is to invest our money and resources in areas where

we already have a core strength, and which will be of long-term benefit to the nation. The bulk of our profits come from the automotive sector and we have invested in a range of businesses which complement the entire value chain, from manufacturing and distribution to vehicle financing and toll roads. We are also increasing our investments in natural resources through agribusiness and mining contracting.

Over the years, we have consistently improved our human resource development programmes in order to ensure that the capabilities of our people are of the highest standard. We are also making certain that a smooth succession programme is in place, at all levels of management. As the business environment changes and becomes more complex, we continue to ensure that our unique Astra values are embedded in our business practices to keep us ahead of the competition.

We are committed to the highest standards of transparency and accountability. In the market place we are viewed as a company which takes these issues seriously, but good corporate governance is always work in progress, something about which we can never afford to be complacent. I am glad to say that we are always striving to do better in this respect, acknowledging that we are not there yet but moving in the right direction. Our aim is that all our stakeholders – not only our customers and employees, but also our partners, investors, analysts, vendors and the media, should be able to rely on us to be transparent in our business dealings, and exercise good corporate governance at all times.

One aspect of good governance is our commitment to work towards triple bottom line approach (financial, environmental and social). The third component of this is Corporate Social Responsibility (CSR), and I appreciate our management’s commitment to these programmes, for which Astra has become justly recognized. We salute management’s hard work in planning and implementing internal as well as external programmes, from assisting local communities with educational initiatives, to putting in place environmentally responsible waste management systems, to providing ongoing disaster relief and reconstruction in Aceh in the wake of the tsunami.

I would like to begin by wishing all our stakeholders a prosperous 2006. I am pleased to report that 2005 was a good year overall, although the last three months brought an unexpected downturn in Indonesia’s economy which impacted our performance. Such is the nature of business, that the environment we face is in a state of constant change, but the people of the Astra Group are very resilient and resourceful, and I am sure that we will once again turn challenge into opportunity.

24 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Duduk – sitting (kiri ke kanan – left to right): Benny Subianto, Budi Setiadharma, Anthony Nightingale & Benjamin A. Suriadjaya.Berdiri – standing (kiri ke kanan – left to right): Neville Venter, Motonobu Takemoto, Djunaedi Hadisumarto, Patrick Alexander & Adam Keswick.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 25

In appreciationOn behalf of the Board of Commissioners, I would like to express our heartfelt sadness at the passing away of our fellow commissioner, Mr. Brian Keelan, in August 2005. Mr. Keelan made a very important contribution to Astra in the two years in which he served as commissioner.

I would also like to record my thanks to the Board of Directors who made last year’s excellent performance possible. The composition of the Board is very important, and we make sure we choose the best. I also want to convey our deepest appreciation to our shareholders, business partners, government, suppliers and customers for their support in 2005.

Last and by no means least I would like to commend all the employees of Astra Group for their creativity, skill and sheer hard work. It is their dedication to Astra that has enabled us to achieve the success we have enjoyed to date. As we look ahead I am confident that Astra will continue to prosper in 2006.

26 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Michael D. Ruslim Presiden Direktur

President Director

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 27

Pada 9 bulan pertama tahun 2005, penanaman modal asing di Indonesia mencapai US$ 8,9 miliar, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkanUS$ 4,6 miliar pada tahun 2004. Sebagian besar dari penanaman modal asing tersebut masuk ke sektor transportasi, pergudangan, komunikasi dan konstruksi sehingga berhasil merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun kenaikan harga minyak dunia yang mencapai rekor tertingginya dan meningkatnya biaya subsidi bahan bakar minyak menyebabkan pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk mengurangi subsidi secara signifikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi jangka pendek ini kami perkirakan tidak akan berpengaruh pada peta bisnis Astra karena kami memiliki skema investasi jangka panjang dan fokus pada landasan bisnis yang kuat serta nilai-nilai korporasi yang kokoh. Astra terus berupaya untuk tumbuh dan kami berharap kami dapat menghadapinya kendati lingkungan usaha akan penuh tantangan.

Laporan Tahun IniPada tahun 2005, Astra mencapai prestasi yang lebih baik dari apa yang diperkirakan dengan meningkatnya

‘underlying profit’ sebesar 9,9% dibandingkan tahun sebelumnya.Pendapatan bersih naik sebesar 36,2% menjadi Rp 61,2 triliun, dengan kenaikan EBITDA sebesar 32,1% menjadi Rp 8,2 triliun. Kenaikan pada pendapatan bersih dan EBITDA sebagian disebabkan oleh konsolidasi UT pada Juni 2004. Laba bersih naik 1,0% menjadi Rp 5,5 triliun atau Rp 1.348 per saham karena kinerja yang lebih baik dan dikurangi dengan penjualan beberapa investasi di tahun 2004.

Seluruh bidang usaha kami berhasil mencapai kinerja yang memuaskan.Penjualan mobil meningkat sebesar 20,1% menjadi 258.890 unit sehingga pangsa pasar kami naik menjadi 48,5%. Tercapainya angka penjualan yang baik karena peluncuran beberapa model dalam tahun ini didukung dengan model-model favorit seperti Toyota Kijang Innova dan Avanza, Isuzu Panther dan Daihatsu Xenia. Lima model baru yang kami luncurkan termasuk Toyota Fortuner, BMW seri 3 dan Peugeot 407. Demikian juga penjualan sepeda motor mencapai rekor baru menjadi 2,6 juta unit sehingga kami dapat mempertahankan pangsa pasar sebesar 52,2%.

Laporan Presiden DirekturP R E S I D E N T D I R E C TO R ’ S R E P O RT

Pencapaian kinerja pada bidang usaha Otomotif di tahun 2005 merupakan hasil dari landasan yang kami tanamkan selama beberapa tahun terakhir. Kami gembira karena pada awal tahun 2000 Toyota Motor Corporation dan Astra menetapkan Indonesia sebagai basis produksi Toyota Kijang Innova dan Toyota Avanza. Kami juga bangga bahwaPT Astra Honda Motor telah melakukan investasi besar tahun lalu melalui pembangunan pabrik ketiga di Cikarang, dan Daihatsu Motor Corporation secara prinsip telah memilih Indonesia sebagai basis utama produksi mobil kompak.Inisiatif-inisiatif tersebut menandakan kepercayaan prinsipal kepada kami dan juga keyakinannya berinvestasi di Indonesia. Kami percaya bahwa hal ini akan membawa efek domino yang positif pada perekonomian Indonesia. Sebagai contoh, kami dapat menggunakan komponen produksi Indonesia sehingga dapat mendorong terciptanya lapangan kerja dan secara tidak langsung dapat memberikan sumbangan pada perekonomian nasional.

Bidang usaha komponen kami juga memperoleh hasil yang menggembirakan, dengan mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 31,7% menjadi Rp 3,9 triliun. Dan dalam upaya

Tahun 2005 merupakan tahun yang sangat menggembirakan bagi Astra. Pada tiga kuartal pertama, kinerja seluruh bidang usaha Grup telah melampaui apa yang kami harapkan, kendati pada kuartal terakhir terjadi penurunan sehubungan dengan turunnya daya beli konsumen akibat kebijakan fiskal yang lebih ketat, kenaikan tingkat suku bunga, melonjaknya harga bahan bakar minyak dan meningkatnya inflasi.

28 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Duduk – sitting (kiri ke kanan – left to right): Prijono Sugiarto, Michael D. Ruslim, Simon Mawson & Gunawan Geniusahardja.Berdiri – standing (kiri ke kanan – left to right): Tossin Himawan, Johnny Darmawan & Maruli Gultom.

Dewan DireksiBoard of Directors

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 29

untuk mendekatkan diri pada konsumen, anak perusahaan kami di bidang komponen, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mengambil langkah untuk memperpendek rantai distribusi dan memperkuat sistem logistik. AOP juga mulai memproduksi mesin pembuat komponen sendiri di tahun 2005.

Pertumbuhan pembiayaan mobil dan sepeda motor di bidang Jasa Keuangan mencerminkan posisi kami sebagai pemimpin pasar dengan kenaikan portofolio sebesar 30,4% menjadi sebesar Rp 23,9 triliun. Peristiwa penting yang kami catat adalah dibentuknya kerjasama strategis di bidang pembiayaan untuk mendukung bidang usaha Otomotif dan Alat Berat kami pada tahun ini. Di bidang Otomotif, kami telah mendirikan perusahaan patungan 50:50 dengan Toyota Financial Services yaitu Toyota Astra Financial Services. Di sektor Alat Berat, kami melakukan kerjasama dengan Komatsu dengan mendirikan perusahaan patungan 50:50 yaitu Komatsu Astra Finance dan merestrukturisasi Surya Artha Nusantara Finance dengan Marubeni. Kami percaya bahwa ketiga perusahaan ini akan memperkuat pertumbuhan rantai bisnis Otomotif dan Alat Berat.

Bidang usaha Alat Berat juga membukukan hasil yang sangat baik pada tahun ini, dengan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 49,3% dibandingkan tahun 2004. Pendapatan tersebut juga disumbang dari kinerja Pama, anak perusahaan bidang kontraktor penambangan, yang merupakan salah satu dari 10 besar kontraktor penambangan di dunia. Kami juga gembira bahwa pangsa pasar Komatsu meningkat dari 40,8% menjadi 48,2% pada tahun 2005.

Rp 5.5 trillionnet income

Di bidang usaha Agribisnis, meskipun harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah mengalami penurunan sebesar 9,4% pada tahun 2005, pendapatan bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) hanya turun sebesar 2,9% dibanding dengan tahun 2004 karena produksi dan produktifitas AAL secara keseluruhan mengalami peningkatan.

Divisi usaha Teknologi Informasi kami menunjukkan kinerja yang baik di mana bisnis ‘Document Solutions’ bertumbuh sebesar 15,5%.

Pada sektor Infrastruktur, kami memimpin sebuah konsorsium dalam pembelian 53,99% saham PT Marga Mandalasakti, sebuah perusahaan yang mengoperasikan jalan tol antara Tangerang dan Merak. Kepemilikan Astra dalam perusahaan ini adalah sebesar 34,0%. Pembelian kepemilikan jalan tol ini adalah langkah strategis di bidang infrastruktur transportasi. Hal ini juga menandakan minat kami untuk berpartisipasi dalam pembangungan infrastruktur di Indonesia. Pada akhirnya, kami berharap langkah ini juga akan menguntungkan bidang usaha kami lainnya karena pembangunan infrastruktur akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara umum.

Melihat kinerja yang secara keseluruhan menggembirakan, manajemen mengusulkan final dividen sebesarRp 440 per saham, meliputi dividen interim sebesar Rp 100 per saham yang telah dibayarkan pada bulan November 2005, dan ‘remaining’ dividen sebesarRp 340 per saham, yang pembayarannya menunggu keputusan para pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan pada tanggal 24 Mei 2006.

Sehubungan dengan strategi yang sedang berjalan, kami terus meningkatkan rantai bisnis secara vertikal pada enam bidang usaha utama kami (Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur), dan memanfaatkan sinergi yang ada di dalamnya. Investasi kami pada jalan tol, logistik, perkapalan dan perusahaan patungan di Jasa Keuangan adalah contoh nyata dari strategi kami.Pada saat ini kami mencari peluang untuk memperkuat Divisi Agribisnis dengan menambah lahan perkebunan kelapa sawit yang ada dan berinvestasi di perkebunan karet. Tujuan kami adalah untuk menangkap sebanyak mungkin peluang usaha dalam rantai bisnis kami dengan mempertimbangkan nilai ekonomis dan dapat memberikan keuntungan kompetitif yang terbaik.

Disamping pertumbuhan pada divisi operasi, landasan keuangan kami terus menguat. Dalam hal keuangan, kami cenderung mengelolanya secara hati-hati dan menjaga porsi hutang serendah mungkin. Struktur permodalan Astra saat ini ‘de-leveraged’ dengan arus kas yang sehat dan rasio perbandingan hutang yang wajar. Besaran USD juga tidak terlalu berlebihan. Ketika terjadi penurunan nilai mata uang atau krisis ekonomi yang parah – dengan berbagai implikasinya – kami yakin Grup Astra memiliki posisi keuangan yang mampu menahan tekanan. Kami bertekad untuk mempertahankan siklus arus kas yang saling melengkapi dari keenam bidang usaha kami, sehingga kami akan tetap memiliki kemampuan untuk berinvestasi ketika kesempatan itu muncul seraya memastikan peningkatan dividen seiring dengan pertumbuhan perusahaan.

30 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Kami bergantung pada kemampuan dan komitmen karyawan dalam menjawab tantangan pasar global. Oleh karena itu kami tidak akan pernah berhenti untukmeningkatkan kompetensi karyawan dan membantu mereka untuk tetap memegang teguh tujuan perusahaan.

Sebagai bagian dari komitmen ini, sejak tahun 2004 kami memulai Astra Award yang bertujuan untuk menilai perusahaan-perusahaan di dalam Grup dengan parameter yaitu di bidang ‘general management’ termasuk GCG, CSR dan lingkungan, kesehatan & keselamatan kerja, ‘financial management’, ‘marketing & sales management’, ‘operation management’ dan ‘human resources management’. Oleh karena itu diharapkan dengan penghargaan ini dapat memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat prestasi yang lebih baik di segala bidang.

Tinjauan Ke DepanMeskipun faktor-faktor makro ekonomi jangka pendek mengarah pada lingkungan usaha yang lebih berat, kami yakin bahwa kondisi tersebut akan membaik nantinya. Kendati biaya bahan bakar akan diperkirakan tetap tinggi, perbaikan yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah di beberapa bidang, termasuk landasan hukum dan kebijakan moneter yang lebih kuat akan membantu masa depan Indonesia yang lebih baik.

Peluang bagi Grup Astra tetap terbuka sebab Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan jumlah penduduknya yang cukup besar, dengan demikian permintaan akan sepeda motor dan mobil diperkirakan masih cukup tinggi. Demikian pula halnya dengan

permintaan minyak kelapa sawit masih meningkat dan akan menguntungkan bagi bidang usaha perkebunan kami. Bidang usaha penambangan juga masih dapat menikmati keuntungan dari permintaan global batu bara yang masih terus berlangsung. Dengan komitmen yang serius dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang terkait di bidang infrastruktur, kami mengharapkan peluang yang terbuka di sektor ini.

PenghargaanAtas nama Direksi, saya ingin memberikan penghargaan tertinggi kepada semua ‘stakeholders’: para pemegang saham, pelanggan, pemerintah, masyarakat luas, dan utamanya kepada karyawan kami atas kerja keras yang terus-menerus sepanjang tahun begitu pula atas dedikasi dan ketekunan merekamelewati masa-masa sulit beberapa tahun yang lalu. Posisi pasar, produkdan keuangan Astra saat ini sangat baik. Saya yakin dengan senantiasa menjalankan nilai-nilai Astra, kamiakan lebih siap dalam menghadapi tantangan di tahun 2006 ini.

Michael D. RuslimPresiden Direktur Jakarta, Mei 2006

Kami terus bertekad untuk menjalankan standar tata kelola perusahaan (GCG) yang baik. Sebagai perusahaan publik dengan reputasi nasional yang memiliki mitra dan prinsipal strategis yang juga merupakan perusahaan publik dunia, kami selalu berada dalam sorotan. Oleh sebab itu, transparansi menjadi sangat penting, baik kepada pihak internal yaitu karyawan dan pemasok, maupun kepada pihak eksternal seperti pemegang saham, pelaku pasar modal, media, serta masyarakat secara umum.

Demikian juga komitmen kami di bidang Tanggung-Jawab Sosial Perusahaan (CSR) tetap teguh. Filosofi CSR kami tidak pernah didasarkan dengan hanya memberi sumbangan belaka. Kami percaya bahwa keterlibatan dengan masyarakat sekitar dapat memberi keuntungan pada kedua belah pihak. Sebagai contoh, sebagian kontribusi kami dalam membantu korban tsunami adalah dengan mendirikan dua sekolah dasar di Meulaboh, Aceh. Pada akhirnya kami ingin memberdayakan potensi komunitas dan individu dengan metode yang dapat membangun kemandirian mereka. Dalam jangka panjang, kelanggengan usaha kami akan bergantung pada upaya ini.

Kami juga menaruh kepercayaan kepada karyawan dan terus berinvestasi untuk mengembangkan kompetensi mereka sebab telah terbukti selama ini kemampuan dan kerja keras karyawan adalah aset yang paling berharga. Melalui karyawan, kami dapat mewujudkan visi perusahaan dan karyawan bekerja dengan menjalankan nilai-nilai tersebut sehari-hari, seperti tema laporan tahun ini “Perusahaan yang dibangun berdasarkan nilai”.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 31

In the first 9 months of 2005, foreign direct investment in Indonesia nearly doubled to US$ 8.9 billion, compared with US$ 4.6 billion in 2004. The transportation, warehousing, and communication sectors accounted for the largest portion of this foreign investment, followed by construction, creating an atmosphere of rapid growth in the economy. However, oil prices struck historic highs and faced with the ballooning costs of maintaining the fuel subsidy programme, the Indonesian government took the decision to reduce the subsidy substantially.

With our long-term approach to investment and our focus on solid business fundamentals and sound corporate values, these short-term factors will not affect the bigger picture. Astra thrives on adversity and we expect that, despite the more challenging business conditions in 2006, we will be able to face it.

The year in reviewOur results for the year were considerably better than expectations, with the underlying profit attributable from ongoing operations up 9.9% over last year. Net revenue increased by 36.2% to Rp 61.2 trillion, with a 32.1% increase in EBITDA to Rp 8.2 trillion. The increases in net revenue and EBITDA were partly due to the consolidation of PT United Tractors Tbk in June 2004. Net income rose 1.0% to Rp 5.5 trillion, or Rp 1,348

per share due to better results and offset by non-recurring gains from certain investments sale in 2004.

All our core businesses put in strong performances. Automobile sales rose by 20.1% to 258,890 units, increasing our market share to 48.5%. Good sales figures were recorded for a number of key models during the year, with growth led by best selling models such as the Toyota Kijang Innova and Avanza, the Isuzu Panther and the Daihatsu Xenia. Five new models were introduced, including the Toyota Fortuner, the BMW 3 series and the Peugeot 407. Motorcycle sales likewise hit a new high, with 2.6 million units sold, maintaining our market share of 52.2%.

What we achieved in our Automotive businesses in 2005 was the result of the foundations laid over the years. We are delighted that Toyota Motor Corporation and Astra decided in early 2000’s to make Indonesia the manufacturing base for the Toyota Kijang Innova, as well as the Toyota Avanza. We are equally pleased that PT Astra Honda Motor made a major investment last year in our third motorcycle plant at Cikarang, and that Daihatsu Motor Corporation has principally chosen Indonesia as their main production base for compact cars. All these initiatives underscore both the trust our principals have in us, and the confidence they have placed in Indonesia. We believe this

will have a positive domino effect on the domestic economy. For example, we are able to source components from Indonesia, and this in turn will create employment, contributing to the national economy.

Our component business also reported good results. Net revenue recorded growth of 31.7% to Rp 3.9 trillion. To get closer to the customers, our component subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk, took initiatives to shorten the distribution chain and strengthen its logistics system. It also began producing its own component manufacturing equipment during the year.

In Financial Services, the growth in automotive financing continued to reflect our market leadership, with our portfolio increasing by 30.4% to Rp 23.9 trillion. Major events of the year included strategic partnerships which were set up to support our automotive and heavy equipment businesses. On the automotive side we entered into a 50:50 partnership with Toyota Financial Services to create Toyota Astra Financial Services. In the heavy equipment sector, we formed a 50:50 joint venture with Komatsu, Komatsu Astra Finance and restructured Surya Artha Nusantara Finance, with Marubeni. We believe these three businesses will enhanced growth opportunities throughout the Automotive and Heavy Equipment value chains.

Taking everything into consideration, 2005 has been a very good year for Astra. The first three quarters saw the Group performing above expectations across all its major lines of business, although this tailed off in the last quarter as consumer purchasing power declined in the face of tighter government fiscal controls, rising interest rates, escalating fuel prices and higher inflation.

32 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

The Heavy Equipment business division registered the strongest results of the year, posting a 49.3% increase in turnover over 2004. Of particular merit was our mining subsidiary Pama’s performance, which has established itself as one of the top 10 mining contractors in the world. We are also happy to report that Komatsu’s market share increased from 40.8% to 48.2% in 2005.

In our Agribusiness division, although average CPO prices declined by 9.4% in 2005, the net revenue of PT Astra Agro Lestari Tbk decreased only by 2.9% compared to 2004 as overall production and productivity have been increasing.

Our Information Technology division turned in a creditable performance, with its Document Solutions business growing by 15.5%.

Lastly, in the Infrastructure sector we led a consortium which purchased a 53.99% interest in PT Marga Mandalasakti, a company which operates the toll road between Tangerang and Merak. Astra’s effective interest in the company is 34.00%. Purchasing an interest in this toll road is a strategic step towards involvement in major transport infrastructure, which also signals our strong interest in participating in the overall development of the infrastructure of Indonesia. Ultimately it will also benefit our other businesses, as

infrastructure development will enhance economic growth in general.

In view of the good results for the year, management is proposing a final dividend of Rp 440 per share, comprising an interim dividend of Rp 100 per share, paid in November 2005, and a remaining dividend ofRp 340 per share. This will be subject to the approval of shareholders at the Annual General Meeting on 24th May 2006.

In terms of our ongoing strategy, our aim is to continue to enhance the value chains vertically within each of our six businesses (Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology and Infrastructure), and to exploit the synergies amongst them. Our investments in the toll road, logistics, shipping and the financial joint ventures are examples of this strategy in action, and we are seeking opportunities to enhance our Agribusiness Division by expanding its existing palm plantations and investing in rubber plantations. Overall our aim is to capture as much of the value chain each business represents as makes economic sense, and offers the greatest competitive advantage.

Aside from key developments in our operating divisions, our underlying financial position has continued to strengthen. In terms of financial objectives we prefer to remain

prudently financed and to keep leverage low. Astra’s capital structure is currently de-leveraged, with strong cash flows and a reasonable gearing ratio. Our US dollar exposure is also not that significant. In the event of a currency squeeze or severe economic crisis – with all their various implications – we believe that we are a group with a balance sheet that is capable of absorbing the pressure. We aim to maintain a complementary mix of cash flow cycles from our six businesses so that we are in a position to invest in good opportunities as they arise, and just as importantly, to ensure dividends rise modestly in line with our growth.

It is our aim to adhere to the highest standards of corporate governance (GCG) in Indonesia. As a public company with a national standing, and with strategic partners and principals who are also publicly listed globally, we are always in the spotlight. So it is vital that we are transparent, both inwardly with our employees and vendors, and outwardly to shareholders, the capital market community, the media and the public at large.

Likewise our commitment to Corporate Social Responsibilities (CSR) remains firm. Our CSR philosophy has never been simply charitable in nature. We believe in engaging with the communities around us in an ongoing relationships which benefit both

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 33

32.1%EBITDA increased

parties. For example, as part of our contribution to the tsunami relief we are constructing two elementary schools in Meulaboh, Aceh. Ultimately we seek to empower communities and individuals with the tools to help themselves. In the long run, our business sustainability depends on this effort.

We also believe in our people and will continue to invest in their success. Throughout the years, the talent and the hard work of our staff have been our most valuable assets. It is they who are realizing the Company vision and who, day by day, are living out its values, as this year’s theme “A Company Built on Values” underscores. We depend on their resourcefulness and commitment to meet the challenges we face in a global market place, and we must never stop upgrading their skills or assisting them to take ownership of our goals and objectives.

As part of this commitment, since 2004 we instituted the Astra Award to assess Group companies against multiple parameters i.e. general management include GCG, CSR and environment, health & safety, financial management, marketing & sales management, operation management and human resources management. This award is expected to motivate our employees to achieve better levels of performance across the board.

OutlookWhile macro economic factors in the short term have led to a more challenging operating environment, we are confident that conditions will ease in due course. Although fuel costs are expected to remain high, the improvements that the Government has been making in many areas including control over inflation, a more robust legal framework, and a stronger monetary policy will help to create a brighter and better future for Indonesia.

Opportunities abound for the Astra Group. Indonesia is a resource rich country, with a big population, therefore the demand for motorbikes and cars is relatively strong. Likewise the increase in demand for palm oil is likely to be beneficial for our plantation business. Our mining business is expected to benefit from the sustained global demand for coal. In the infrastructure sector, with the Government’s serious commitment to improve infrastructure-related policies, we expect attractive opportunities to open up for us.

In appreciationOn behalf of the Board of Directors, I would like to extend our deepest appreciation to all our stakeholders: our shareholders, customers, government, the public at large, and most importantly, our employees for their unstinting support throughout the year, as well as their dedication

and perseverance as we went through difficult times in previous years. Astra is in a good position in terms of its markets, its products, and its financial health. It is my conviction that by continuing to practice the basic values upon which Astra is founded, we will be more than equipped to face all the challenges that 2006 will bring.

34 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Pembahasan & Analisis ManajemenPendapatan bersih yang dicatat dalam laporan keuangan Astra terutama diperoleh dari bisnis Otomotif dengan kontribusi 62,6% terhadap pendapatan bersih konsolidasian tahun 2005. Alat Berat memberikan kontribusi 21,7%, Jasa Keuangan 9,3% dan Agribisnis 5,5%, sedangkan sisanya diperoleh dari aktivitas Teknologi Informasi dan Infrastruktur.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 35

atau 1,33% dari modal saham yang diterbitkan AOP, melalui pembelian di pasar modal sejumlah Rp 38,9 miliar. Pada akhir tahun 2005, Perseroan memiliki 86,72% saham AOP.

Laporan Laba RugiKinerja Astra pada tahun 2005 lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sebagian disebabkan dikonsolidasinya UT sejak bulan Juni 2004. Hal ini mempengaruhi pendapatan, laba kotor, beban usaha, laba usaha dan bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan ‘jointly controlled entities’.

Pendapatan bersih naik 36,2% menjadi Rp 61,2 triliun di tahun 2005, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bersih Otomotif sebesar 24,9% menjadi Rp 38,3 triliun dan kontribusi pendapatan Alat Berat yang dikonsolidasi selama setahun penuh. Pendapatan bersih Jasa Keuangan naik 34,6% menjadi Rp 5,7 triliun, sedangkan pendapatan Agribisnis mengalami penurunan sebesar 2,9% dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata CPO sebesar 9,4%.

Laba kotor naik 33,1% menjadi Rp 13,7 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan otomotif dan pertumbuhan pendapatan Jasa Keuangan dan Alat Berat.

Beban usaha meningkat 36,9% menjadi Rp 7,3 triliun sebagai dampak dari adanya peningkatan dalam ‘employee

benefits’, penyisihan piutang ragu-ragu, kenaikan biaya gudang dan pengemasan sejalan dengan peningkatan kegiatan bisnis. Laba usaha menjadi Rp 6,4 triliun, naik 28,9% dibandingkan dengan hasil pada tahun 2004.

Pada tahun 2005 Astra mencatat beban lain-lain sebesar Rp 374,8 miliar, dibandingkan dengan pendapatan lain-lain sebesar Rp 978,0 miliar pada tahun 2004. Hal ini disebabkan oleh keuntungan pelepasan investasi, terutama dari Pramindo Ikat Nusantara dan Berau Coal serta kerugian yang lebih besar dari pelepasan agunan yang diambil alih dalam kegiatan usaha Jasa Keuangan. Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan ‘jointly controlled entities’, setelah mengeluarkan kontribusi UT, masih menunjukkan kenaikan sebesar 8,6% dengan kontribusi terbesar berasal dari Astra Honda Motor.

Laba bersih naik 1,0% menjadiRp 5,5 triliun atau Rp 1.348 per saham.

NeracaNeraca Astra mencerminkan pertumbuhan modal kerja dan investasi baru yang signifikan.

AktivaJumlah aktiva meningkat 20,0% menjadi Rp 47,0 triliun per 31 Desember 2005. Aktiva lancar, khususnya piutang usaha dan persediaan, meningkat sebesarRp 2,4 triliun karena pertumbuhan aktivitas usaha Otomotif dan Alat Berat.

Di samping kinerja yang sangat baik pada usaha inti Astra, terdapat sejumlah akuisisi yang dilakukan sepanjang tahun 2005, sebagai berikut:

AkuisisiPT United Tractors Tbk (UT)Selama tahun 2005, Perseroanmenambah 58.820.500 saham atau 2,00% dari modal saham yang diterbitkan UT, melalui pembelian di pasar modal sejumlah Rp 174,0 miliar. Per tanggal 31 Desember 2005 Astra memiliki 58,45% saham UT.

PT Marga Mandalasakti (MMS)Pada bulan Agustus 2005, anak perusahaan Perseroan, PT Astratel Nusantara (Astratel), telah membeli 53,99% saham MMS bersama dengan Citigroup Financial Products Inc. Astratel membayar Rp 146,8 miliar untuk kepemilikan efektif sebesar 34,00% saham. MMS mengelola jalan tol Tangerang - Merak.

PT Komatsu Astra Finance (KAF)Anak perusahaan Perseroan, PT Sedaya Multi Investama, mendirikan KAF bersama dengan Komatsu Asia Pacific Pte Ltd dengan komposisi kepemilikan 50:50. Perusahaan patungan ini menyediakan pembiayaan alat berat terutama untuk pelanggan besar sektor pertambangan. Astra menanamkan dana Rp 72,9 miliar ke dalam perusahaan patungan ini.

PT Astra Otoparts Tbk (AOP)Sepanjang tahun 2005 Perseroan telah menambah 12.945.500 saham

36 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Piutang pembiayaan meningkat dengan berkembangnya kredit otomotif.Kenaikan investasi pada perusahaan asosiasi dan ‘jointly controlled entities’ sebesar Rp 1,0 triliun. Jumlah aktiva tetap meningkat Rp 2,9 triliun atau 34,5% dibanding dengan tahun sebelumnya.

KewajibanHutang bersih Astra per tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 8,4 triliun, dibanding dengan Rp 5,1 triliun pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan pertumbuhan divisi Jasa Keuangan. Di luar Jasa Keuangan, hutang bersih Astra pada akhir tahun sebesar Rp 2,7 triliun dengan rasio hutang bersih terhadap modal sebesar 13,4%.

Perseroan memiliki Fasilitas Kredit Sindikasi sebesar USD 170 juta danRp 600 miliar. Pada 31 Desember 2005, penggunaan fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp 600 miliar.

UT menandatangani Fasilitas Kredit Sindikasi tiga-tahun sebesar USD 140 juta pada bulan Oktober 2005. Fasilitas kredit ini digunakan untuk tambahan modal kerja dan mendanai kembali fasilitas hutang yang ada.

Pada tahun 2005, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Federal International Finance dan PT Astra Sedaya Finance telah membayar penuh pokok hutang “Obligasi Astra Agro Lestari I Tahun 2000”, “Obligasi Federal International Finance I Tahun 2002” dan “Obligasi Astra Sedaya Finance II Tahun 2002”, masing-masing

sejumlah Rp 500,0 miliar, Rp 178,1 miliar dan Rp 74,9 miliar.

EkuitasLaba per saham meningkat sebesar 1,0% dan ‘underlying profit’ per saham naik sebesar 9,9% menjadi Rp 1.348. Laba tahun 2005 telah meningkatkan total ekuitas dari Rp 16,5 triliun menjadi Rp 20,4 triliun dengan nilai aktiva bersih per saham naik menjadi Rp 5.045.

DividenPerseroan telah membayar final dividensejumlah Rp 370 per saham atau 30,2% dari ‘underlying profit’ tahun 2004. Direksi akan mengusulkan final dividen tahun 2005 sebesar Rp 440 per saham untuk disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 24 Mei 2006, termasuk interim dividen sejumlah Rp 100 per saham yang telah dibayarkan pada bulan November 2005. Final dividen yang diusulkan untuk tahun 2005 merupakan 32,6% dari ‘underlying profit’ tahun 2005.

Arus KasAktivitas OperasiArus kas bersih dari aktivitas operasi berkurang dari Rp 3,2 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 2,5 triliun, terutama disebabkan oleh meningkatnya kas yang digunakan untuk membiayai tambahan persediaan.

Aktivitas InvestasiKas yang digunakan untuk aktivitas investasi meningkat dari Rp 1,8 triliun

menjadi Rp 2,7 triliun, terutama disebabkan oleh pembelian aktiva tetap. Sepanjang tahun 2005, Astra menerima dividen kas sebesar Rp 1,2 triliun.

Aktivitas PendanaanKas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan turun dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,2 triliun. Hal ini disebabkan karena penerimaan pinjaman jangka pendek dan panjang sebesarRp 14,0 triliun dan penggunaanRp 13,1 triliun untuk pengembalian hutang jangka pendek dan pembelian kembali hutang jangka panjang sertaRp 2,1 triliun untuk pembayaran dividen dan bunga.

Akhir TahunAstra menutup tahun 2005 dengan saldo kas dan setara kas berjumlah Rp 3,9 triliun, dibanding dengan jumlah sebesar Rp 5,3 triliun pada akhir tahun 2004.

Statement of Income (Rp trillion)

Net IncomeOperating IncomeEquity Income

2004

5.45.0

2.1

2005

5.56.4

2.2

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 37

In addition to the strong underlying performance of Astra’s core businesses there were a number of acquisitions during the year as follows:

AcquisitionsPT United Tractors Tbk (UT)During 2005, the Company purchased an additional 58,820,500 shares or 2.00% of UT’s issued share capital from the market for Rp 174.0 billion. At 31 December 2005, the Company owned 58.45% of UT.

PT Marga Mandalasakti (MMS)In August 2005, the Company’s wholly owned subsidiary, PT Astratel Nusantara purchased a 53.99% interest in MMS together with Citigroup Financial Products Inc. Astratel paid Rp 146.8 billion for an effective 34.00% shareholding. MMS operates the toll road between Tangerang and Merak.

PT Komatsu Astra Finance (KAF)The Company’s wholly owned subsidiary, PT Sedaya Multi Investama, established KAF, a 50:50 joint venture company with Komatsu Asia Pacific Pte Ltd. The joint venture provides financing for heavy equipment, mainly focusing for large customers on the mining sector. Astra injected Rp 72.9 billion into the joint venture.

PT Astra Otoparts Tbk (AOP)During 2005, the Company acquired an additional 12,945,500 shares or

1.33% of AOP’s issued share capital from the market for Rp 38.9 billion. At the end of 2005, the Company owned 86.72% of AOP.

Statement of IncomeAstra’s 2005 result is significantly higher partly due to the consolidation of the UT from June 2004 onwards which impacted our revenue, gross profit, operating expense, operating income and share of result of associates and jointly controlled entities.

Net revenue increased 36.2% to Rp 61.2 trillion in 2005, mainly as a result of an increase of 24.9% in Automotive net revenue to Rp 38.3 trillion and the full-year revenue contribution from Heavy Equipment. Financial Services net revenue contributed an increase of 34.6% to Rp 5.7 trillion while Agribusiness posted a slight decrease of 2.9% year on year due to 9.4% lower average CPO selling prices.

Gross profit increased 33.1% to Rp 13.7 trillion. Higher sales volumes for automotive business, strong revenue growth in Financing and Heavy Equip-ment were the main contributors.

Operating expenses were up 36.9% to Rp 7.3 trillion due to increase of employee benefits, provision for doubtful accounts, and higher warehousing and packaging costs in line with the business activity expansion. Operating income of Rp 6.4 trillion was 28.9% higher in comparison with the results in 2004.

Management’s Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of OperationsThe net revenue reported in Astra financial statements was derived primarily from its Automotive business which accounted for 62.6% of consolidated net revenue in 2005. Heavy Equipment contributed 21.7%, Financial Services 9.3% and Agribusiness 5.5%, with the remainder generated from activities in Information Technology and in Infrastructure.

Net Revenue (Rp trillion)

2004

2005

38.3

22.9

30.6

14.3

AutoNon - Auto

38 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

In 2005, Astra recorded other expenses amounted to Rp 374.8 billion compared to other income ofRp 978.0 billion in 2004. It is mainly due to gains on asset sales, primarily from Pramindo Ikat Nusantara and Berau Coal, and higher losses on disposal of repossessed assets from financing activities in 2005. Share of result of associates and jointly controlled entities, after excluding of UT, still increased by 8.6%, mostly attributable to income from Astra Honda Motor.

Net income increased 1.0% toRp 5.5 trillion or Rp 1,348 earnings per share.

Balance SheetAstra balance sheet reflected considerable growth in working capital and significant investment in new capacity.

AssetsTotal assets grew by 20.0% toRp 47.0 trillion as at 31 December 2005. Current assets, principally receivables and inventory, increased by Rp 2.4 trillion due to the growth of Automotive and Heavy Equipment activities.

Financing receivables grew as automotive financing expanded. Increase in investments in associates and jointly controlled entities by Rp 1.0 trillion and fixed assets grew by Rp 2.9 trillion or 34.5% compared to previous year.

LiabilitiesAstra’s net debt as at 31 December2005 was Rp 8.4 trillion compared toRp 5.1 trillion in the previous year mainly due to growth in Financial Services. Excluding its Financial Services businesses, Astra net debt at the year-end was Rp 2.7 trillion representing a net debt to equity ratio of 13.4%.

The Company has a Syndicated Credit Facility of USD 170 million and Rp 600 billion. At 31 December 2005 utilization of this credit facility amounted to Rp 600 billion.

UT signed three year Syndicated Credit Facility of USD 140 million in October 2005. The credit facility will be used to fund additional working capital and refinance existing debt facilities.

In 2005, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Federal International Finance and PT Astra Sedaya Finance fully repaid the principal of “Obligasi Astra Agro Lestari I Tahun 2000”, Obligasi Federal International Finance I Tahun 2002” and “Obligasi Astra Sedaya Finance II Tahun 2002” amounting to Rp 500.0 billion, Rp 178.1 billion and Rp 74.9 billion, respectively.

EquityEarnings per share increased by 1.0% and underlying earnings per share increased by 9.9% to Rp 1,348. Earnings for 2005 increased total

Rp 1,348earnings per share

Total Debt (Rp trillion)

2004

2005

4.4

6.0

Non - Financial ServiceFinancial Service

5.3

7.1

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 39

shareholders’ equity from Rp 16.5 trillion to Rp 20.4 trillion with net asset value per share rose toRp 5,045.

DividendThe Company paid a final dividend Rp 370 per share or 30.2% from 2004 underlying profit. The Board of Directors intends to propose a final dividend of Rp 440 per share for approval at the Annual General Meeting on 24 May 2006 which includes the interim dividend ofRp 100 per share which has already been paid in November 2005. The proposed final dividend represents 32.6% of 2005 underlying profit.

CashflowOperating activitiesNet cash flows from operating activities decreased from Rp 3.2 trillion in 2004 to Rp 2.5 trillion mainly due to increases in cash used to finance additional inventories.

Investing activitiesCash used in investing activities increased from Rp 1.8 trillion to Rp 2.7 trillion mostly due to acquisition of fixed assets. In 2005, Astra received Rp 1.2 trillion in cash dividends.

Financing ActivitiesCash used in financing activities reduced from Rp 1.5 trillion toRp 1.2 trillion. Proceeds of Rp 14.0 trillion were received from both short-

term and long-term loans, whilstRp 13.1 trillion was used to repay short-term debt and to buy back long-term debt. A further Rp 2.1 trillion was used to pay dividends and interest.

Year end Astra closed the year with available cash and cash equivalents of Rp 3.9 trillion compared with a closing cash balance of Rp 5.3 trillion in 2004.

Financial Charges (Rp billion)

2004

2005

(11.7)

Gain /(loss) on ForexInterest Expense

(500.7)

(107.0) (421.8)

40 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite mengandalkan informasi yang diberikan oleh Dewan Direksi, Manajemen, Auditor Internal, Grup Manajemen Risiko, Auditor Eksternal dan Komite-Komite lainnya. Akan tetapi, tugas Komite ini bukan merupakan duplikasi peran dan tanggung-jawab dari pihak-pihak tersebut. Tanggung jawab utama Dewan Direksi dan Manajemen adalah dalam hal pelaporan keuangan, penegakan sistem pengawasan internal dan kepatuhan hukum serta aturan yang berlaku, sedangkan Auditor Internal dan Eksternal bertanggung jawab dalam fungsi audit.

Peran Komite disini adalah mengawasi pelaksanaan fungsi-fungsi pengawasan internal secara keseluruhan dan pelaksanaan aktifitas Audit Internal dan Eksternal. Tugas pengawasan Komite adalah :• Memeriksa laporan keuangan yang

akan diterbitkan untuk pihak eksternal;

• Memeriksa kebijakan akuntansi untuk menjamin terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan standar akuntasi yang berlaku; serta

• Memeriksa laporan dari Auditor Internal dan Grup Manajemen Risiko.

Secara independen Komite memeriksa kualitas informasi yang diterima dan mendiskusikannya bersama dengan manajemen dan auditor eksternal, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi, peraturan dan persyaratan pelaporan serta kebijakan akuntansi yang diterapkan. Komite memeriksa cakupan audit dan rencana audit dari Auditor Internal maupun Eksternal.

Selama tahun 2005, Komite senantiasa bekerja bersama manajemen Perseroan dalam memperluas dan memperdalam fungsi Audit Internal di Grup Astra. Fungsi internal audit diperkuat baik di Perseroan maupun di anak-anak perusahaan. Komite Audit Perseroan berniat untuk memastikan standar kualitas Audit Internal di seluruh Grup

Astra. Hal ini akan melengkapi fokus aktifitas lainnya pada bidang tata kelola perusahaan secara keseluruhan dan manajemen risiko. Pertemuan berkala diadakan bersama dengan komite-komite audit dari perusahaan publik yang ada di Astra untuk menyeragamkan pendekatan dalam menangani permasalahan yang sedang dikaji.

Komite mengkaji pelaksanaan paket kompensasi Dewan Direksi dan Dewan Komisaris agar pembayarannya dilakukan sesuai dengan anggaran dan pedoman yang disetujui oleh para pemegang saham.

Anggota Komite terdiri dari:KetuaPatrick Morris AlexanderAnggotaFred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja

Laporan Audit KomiteAU D I T C O M M I T T E E R E P O RT

Komite Audit (Komite) adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggung-jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh anggota Komite merupakan pihak independen dengan Ketua Komite merangkap sebagai Komisaris Independen. Dewan Direksi, Auditor Internal dan Auditor Eksternal mengadakan pertemuan dengan Komite ini jika dirasa perlu.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 41

The Committee’s primary function is to assist the BOC in fulfilling its responsibilities for effective oversight. In carrying out its responsibilities, the Committee relies on the information provided by the BOD, Management, Internal Auditors, the Risk Management Group, External Auditors and other Committees. The Committee’s functions are not intended to duplicate the roles and responsibilities of these parties. The BOD and Management bear primary responsibilities for financial reporting, establishing the system of internal control and compliance with laws and regulations, and the Internal and External Auditors bear primary responsibility for the audit functions.

The Committee’s role is to oversee the adequacy of the overall internal control functions and the adequacy of Internal and External Audit activities. In carrying out its oversight function, the Committee:• Reviews financial statements and

reports to be issued to external parties;

The Audit Committee (the “Committee”) is a committee appointed by the Board of Commissioners (BOC) and is responsible to the BOC. The Committee consists entirely of independent parties with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The Board of Directors (BOD), Internal Auditors and the External Auditor attend Committee meetings if requested.

• Reviews accounting policies to ensure they are in compliance with current laws, regulations and accounting standards; and

• Reviews the reports of the Internal Auditors and Risk Management Group.

The Committee independently examines the quality of information received and discusses with Management and the External Auditor the conformity of the financial statements with accounting standards, statutory reporting, other mandatory reporting requirements and the quality of the accounting policies applied. The Committee reviews the scope of the audit and the audit plan of the External Auditors and the Internal Auditors.

In 2005, the Committee continued to work with company management in the broadening and deepening the role of internal audit within the group. The internal audit function is being strengthened at both the Company

and the Group. The Company’s Audit Committee takes a strong interest in working to ensure the uniform quality of internal audit throughout the group. This is in addition to activities focused on overall corporate governance awareness and implementation, as well as risk management. The Committee meets regularly with audit committees of other listed group entities to ensure a uniform approach to issues under review.

The Committee’s review of the implementation of the total compensation packages for the BOD and BOC indicated that payment has been made in accordance with the approved budget and shareholder’s guidelines.

The membership of the Committee comprised:ChairmanPatrick Morris AlexanderMemberFred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja

42 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Tata Kelola PerusahanSejak didirikan pada tahun 1957, para pendiri perusahaan selalu berusaha secara konsisten untuk menjalankan usaha bisnis yang berkelanjutan serta menjalankan praktek bisnis beretika. Grup Astra memberikan perhatian yang demikian besar dalam pengembangan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik atau yang dikenal dengan ‘Good Corporate Governance’ (GCG) dengan standar tertinggi.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 43

Penanggung-jawab utama dalam menjalankan standar GCG ini adalah Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Keduanya diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing secara profesional untuk memastikan manajemen bekerja secara bertanggung-jawab dan transparan dalam memberikan informasi. Kedua fungsi tersebut juga harus memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan standar dan aturan yang ada dengan memperhatikan kepentingan ‘stakeholder’.

Perseroan mengacu kepada standar internasional GCG dalam operasional perusahaan, agar dapat sejalan dengan praktek yang berlaku di seluruh dunia. Beberapa paket kebijakan telah dibuat untuk mendukung GCG di seluruh Grup Astra yang dimonitor oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Eksekutif, Kelompok Manajemen Risiko dan Departemen Audit Internal.

Beberapa pertemuan telah dilaksanakan secara teratur sepanjang tahun 2005 oleh beberapa komite dan departemen fungsional dalam mendukung pelaksanaan program tata kelola perusahaan. Grup Astra menambah tiga komite audit baru tahun 2005, sehingga total komite audit sekarang menjadi sembilan.

Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagaimana karyawan melaksanakan tugas-tugasnya, Grup Astra telah membuat buku pedoman yang komprehensif, yaitu “Pedoman Etika Bisnis dan Kerja”, yang mencakup semua aspek dalam berhubungan dengan pihak ketiga dan masyarakat luas secara bertanggung-jawab dan profesional.

Pada saat ini kami sedang dalam proses penyusunan pedoman pelaksanaan GCG yang terintegrasi untuk diterapkandi seluruh Grup Astra. Sebagai pendukungnya, kami juga menerbitkan Kebijakan Benturan Kepentingan dan Buku Pedoman Dewan Direksi.

Hingga kini, Astra sering mendapat pengakuan secara luas berkaitan dengan pelaksanaan GCG, yang dibuktikan dari beberapa penghargaan yang diterima dari berbagai institusi terkemuka dan badan-badan pembuat kebijakan lainnya.

Komite Audit (AC)Dibentuk pada tahun 2000, AC bertugas memberikan nasehat kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung-jawab pengawasannya dan agar dapat menjamin kepatuhan atas peraturan Bapepam dan Bursa Efek Jakarta. Seluruh kegiatan AC dijelaskan pada bagian yang terpisah dalam Laporan Tahunan ini.

Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC)Komite ini bertanggung-jawab untuk menetapkan kebijakan remunerasi, menentukan kriteria pemberian bonusdan memberikan rekomendasi dalam distribusi tanggung-jawab kepadaDireksi, begitu juga kepada setiap kandidat untuk jabatan eksekutif yang tidak termasuk jabatan Direksi dalamGrup Astra.

Komite Eksekutif (EC)Dibentuk pada tahun 2000, EC bertugas memeriksa kinerja operasional dan kinerja keuangan Grup Astra dan semua keputusan bisnis penting yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris. melalui pertemuan bulanan dan kuartalan.

Rapat Dewan Komisaris & Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham TahunanSepanjang tahun 2005, Dewan Direksimengadakan 66 rapat rutin mingguan, sedangkan Dewan Komisaris bertemu sebanyak 4 kali. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan pada tanggal 26 Mei 2005 yang menghasilkanbeberapa keputusan penting yang ringkasannya antara lain sebagai berikut:

1. Menyetujui laporan tahunan perusahaan dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2004.

2. Menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 370 (tiga ratus tujuh puluh rupiah) setiap saham.

3. Mengangkat anggota Direksi Perseroan dan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris.

4. Menunjuk Kantor Akuntan Publik “Haryanto Sahari & Rekan” untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2005.

5. Persetujuan pembentukan Dana Pensiun Pemberi Kerja baru yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti.

Manajemen Risiko Korporasi (CRM)CRM memiliki peran penting dalam menjamin kegiatan manajemen risiko di dalam Grup Astra dan bertanggung-jawab pada Dewan Direksi dengan akses yang tak terbatas kepada Komite Audit. Fungsi CRM dijalankan oleh Grup Audit Internal dan Grup Manajemen Risiko, dimana tugas keduanya memiliki tanggung jawab yang sangat spesifik.

44 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Grup Audit Internal (IAG)Peran IAG bertugas untuk memberikan jaminan dalam efektifitas dan kecakapan sistem pengawasan internal perusahaan. IAG diatur oleh Internal Audit Charteryang memberi wewenang kepada IAG untuk menjalankan berbagai kegiatan pengawasan internal.

Beberapa upaya penting telah dilakukan dalam kurun dua tahun terakhir, yang terlihat dari peningkatan kualitas dan cakupannya dalam Grup Astra, termasuk mendirikan kelompok kerja baru seperti TI, Grup Audit Perusahaan dan Pengembangan Audit. Sementara, program yang masih dilaksanakan adalah penjaminan kualitas terkait pengukuran serta perbaikan pelaksanaan pengawasan internal agar tetap mengikuti peraturan internasional.

Rencana audit Grup Perusahaan Berbasis Risiko, yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit, dikembangkan setelah konsultasi yang ekstensif dengan manajemen, Dewan Direksi dan Komite Audit. Setelah itu, kegiatan audit dimonitor agar sesuai dengan perencanaan dan bila perlu, dilakukan beberapa perbaikan yang menyertakan beberapa perubahan dalam profil risiko.

Dalam menilai dan mengukur efektifitas pengawasan internal,kami menggunakan sistem penilaian tiga tingkat (“efektif”, “memerlukan perbaikan” dan “lemah”). Bidang yang memerlukan perbaikan diidentifikasi dan ditindaklanjuti untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah dijalankan.

Diskusi yang ekstensif diadakan sepanjang tahun dimana berbagai tingkatan manajemen membahas masalah-masalah audit dan jalan keluarnya. Saat ini sudah tersedia proses pelaporan resmi kuartalan terkait masalah audit di Grup Astra. Permasalahan-permasalahan penting dilaporkan dan dibicarakan dengan Dewan Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.

Perusahaan juga berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan bidang audit, termasuk diantaranya adalah program sertifikasi bagi para auditor.

Grup Manajemen Risiko (RMG)RMG memiliki peran ganda dalam Grup Astra, yakni konsultasi manajemen risiko dan memberikan penjaminan bisnis kepada Direksi Grup Astra.

Terkait peran konsultasi, RMG menangani dan memberikan advis pada pelaksanaan Manajemen Risiko dan hal-hal yang terkait dalam Grup Astra. Menggunakan praktek manajemen risiko internasional yang terbaik, Grup Astra telah menjalankan secara efektif praktek-praktek manajemen risiko terbaik di seluruh grup, demikian pula halnya dengan manajemen asuransi dan perencanaan kelanjutan bisnis.

Sebagai bagian dari pertanggung-jawaban kepada Direksi Perseroan, para direksi anak perusahaan diharuskan memberikan ‘sign-off’ atas risiko besar yang diidentifikasi, dikaji, dan diawasi dengan cara yang benar secara profesional. Selanjutnya, celah-celah antara pengawasan dan risiko akan disikapi dengan rencana langkah yang terinci. Catatan penandaan atas risiko ini akan dilaporkan secara berkala kepada Dewan Direksi.

Sistem Manajemen Risiko AstraPembentukan kerangka kerja manajemen risiko yang mencakup kepentingan grup usaha secara menyeluruh membantu Astra menjawab tantangan dinamika bisnis dan tata kelola korporasi. Sistem ini mengidentifikasi, mengelola dan

GCG Componets

Board of Directors& Committees

Disclosure& Transparency

Legal &Regulatory

Monitoring

BusinessPractices& Ethics

Enterprise-wideRisk

Management

Communication

Measuring the effectiveness of companies corporate governance systems, practices and performance requires a framework that encompasses seven essential and inter-related areas of components of governance as described on the chart.

Communication is the final element of governance, the one that connects Board of Directors and Committees, Legal and Regulatory, Business Practices and Ethics, Disclosure and Transparency, Enterprise-wide Risk Management and Monitoring.

Mengukur efektivitas sistem, implementasi dan kinerja tata kelola perusahaan memerlukan suatu kerangka kerja yang mencakup tujuh komponen penting yang saling berhubungan sebagaimana digambarkan pada bagan di samping.

Komunikasi adalah elemen pamungkas dari tata kelola yang menghubungkan semua komponen Direksi dan berbagai Komite, Hukum dan Perundangan, Praktek Bisnis dan Etika, Keterbukaan dan Tranparansi, Manajemen Risiko Perusahaan dan Pengawasan.

Dikutip dari/quoted from: Rick Julien, CIA, CPA of Crowe Chizek and Company LLC’s Executive of Corporate Governance, Enterprise Risk Management and Internal Audit Services.

Direksi mengadakan forum komunikasi dengan manajemen Grup Astra di berbagai kota di

Indonesia setiap tahun.Every year, BOD holds communication

forums with management level staff across the Group in major cities in Indonesia.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 45

melaporkan risiko-risiko bisnis yang signifikan dan merupakan bagian dari Sistem Manajemen Astra. Melalui berbagai kegiatan manajemen risiko dalam tingkat proses strategis dan bisnis, Proses Penilaian Mandiri akan Risiko dan Pengawasan (CSA) dilaksanakan pada saat peninjauan, baik strategis maupun proses bisnis untuk penyusunan ‘Risk Register’ yang diperlukan.

Proses CSA tidak hanya menenggarai risiko-risiko dari tingkat manajemen dan bisnis proses, tetapi juga memetakan dan menimbang berbagai risiko untuk menggambarkan profil risiko Grup Astra, menilai dampaknya pada ‘shareholder value’ dan sebagai alat komunikasi yang tangguh kepada semua tingkat manajemen. Hal ini tidak hanya memberikan manajemen pandangan secara umum tentang risiko operasional di dalam Grup Astra, tetapi juga mengidentifikasi penyebab utama dari risiko tersebut. Hal ini memudahkan perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam mengurangi risiko.

Untuk menciptakan kepedulian dan membantu identifikasi dan analisa Risiko dan Pengawasan pada berbagai tingkatan manajemen, RMG secara aktif

telah menyebarkan informasi Manajemen Risiko/CSA ke seluruh Grup Astra.

Sampai saat ini 90% perusahaan dalam Grup Astra telah menerapkan sistem manajemen risiko termasuk diantaranya Perseroan dan divisi ‘sales operations’,Astra Honda Motor, Toyota Astra Motor, UT, AAL, AOP, AG, Federal International Finance.

Pembentukan “Rencana Kelanjutan Bisnis” (BCP) tidak hanya ditujukan untuk mendokumentasikan proses bisnis yang relevan, prosedur dan jalur komunikasi, tetapi juga menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan operasi dan layanan perusahaan terhadap pelanggan serta pihak terkait lainnya pada saat dan setelah adanya bencana. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan proses pengawasan dan juga menjaga kepentingan merek dan reputasi Astra. Hingga kini, Kantor Pusat Astra telah menyelesaikan dokumentasi BCP dan aktifitas penyusunan BCP ini tengah berlangsung di seluruh Grup Astra.

Aktifitas RMG lain adalah fokus pada manajemen asuransi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu

perusahaan-perusahaan dalam Grup Astra dalam mengelola biaya asuransi dan juga memberikan tinjauan menyeluruh atas risiko yang ditanggung oleh perusahaan dan pilihan pendanaan risikonya melalui asuransi.

Belum lama berselang, orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen risiko telah ditunjuk di setiap anak perusahaan atau unit bisnis untuk memfasilitasi dan bertanggung-jawab atas semua aktifitas manajemen risiko, contohnya, untuk memperbaharui ‘Risk Register’, melaporkan risiko yang dihadapi perusahaan saat ini, membantu penyusunan BCP dan analisa asuransi.

Komunikasi KaryawanBerbagai tindakan telah diambil sepanjang tahun untuk menyebarluaskan kegiatan GCG ke seluruh grup untuk meningkatkan komunikasi internal,membangun moral dan menciptakan iklim kerja yang kondusif. Tindakan yang penting adalah menyebarluaskan informasi tentang ‘President Letter’ setiap tahun kepada para eksekutif dan karyawan, yang isinya meliputi tujuan bisnis perusahaan dan strategi utama, iklim bisnis, begitu juga dengan perkiraan makro ekonomi. Untuk

46 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

memperkuat pesan-pesan yang terdapat dalam surat ini, diselenggarakan forum komunikasi antara Dewan Direksi dan karyawan tingkat manajemen dari seluruh Grup Astra dan para kepala cabang.

Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiPada tahun 2005, gaji dan bentuk kompensasi lainnya yang diterimaDewan Direksi dan Dewan Komisaris Astra dan anak perusahaan konsolidasi adalah sebesar Rp 267,3 miliar.

Sekretaris PerusahaanBertanggungjawab untuk memastikan kepatuhan Grup Astra pada aturan dan kebijakan pasar modal serta memastikan Dewan Direksi untuk selalu mendapat informasi mengenai peraturan pasar modal baik perkembangan maupun perubahan-perubahannya. Tugas lainnya adalah menjaga dan melaksanakan komunikasi yang transparan dan konsisten dengan pelaku pasar modal serta hal-hal yang terkait masalah GCG khususnya di bidang transaksi yang material serta kegiatan korporasi yang signifikan.

Sekretaris Perusahaan juga memegang peran sebagai Pimpinan Komunikasi Korporat. Peran ini melibatkan usaha Perseroan dalam hal memelihara reputasi sebagai perusahaan publik terkemuka di Indonesia, memberikan informasi yang tepat waktu, akurat dan terbaru tentang Astra kepada para pemegang saham, investor, analis, media dan masyarakat luas. Hal lainnya adalah mengkomunikasikan nilai-nilai, filosofi, budaya dan program tanggung-jawab sosial perusahaan secara internal kepada seluruh karyawan melalui publikasi internal dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Komunikasi Korporat juga secara aktif mencari, menyusun dan merangkum berbagai informasi untuk kebutuhan Grup Astra, dalam upaya untuk memperkuat jaringan perusahaan. Komunikasi Korporat menjaga dan juga mengembangkan hubungannya dengan semua ‘stakeholder’ perusahaan.

Hubungan Masyarakat (PR)Sebagai bagian dari pertanggung-jawaban untuk menjaga tingkat transparansi dan keterbukaan kepada para ‘stakeholder’, PR menjaga hubungan yang baik, secara internal

dalam Grup Astra maupun secara eksternal kepada masyarakat.Komunikasi eksternal mencakup hubungan media, hubungan pemerintah dan hubungan lingkungan masyarakat. Secara spesifik, PR memiliki hubungan yang saling mengisi dengan pihak media sebagai mitranya. Sepanjang tahun 2005, kami mengumumkan hasil keuangan kuartalan dan tahunan melalui siaran pers dan mengadakan forum komunikasi karyawan serta forum PR.

Sejak tahun 1998, Astra telah mengadakan pertemuan (workshop) tahunan dengan para wartawan untuk memberikan informasi terbaru perusahaan, juga dengan emiten dan penerbit obligasi dalam Grup Astra.

Komunikasi internal bertanggungjawab untuk menerbitkan berbagai publikasi perusahaan dan melakukan koordinasi dengan seluruh fungsi PR di Grup Astra. Penerbitan majalah internal yang dibagikan kepada karyawan merupakan suatu alat komunikasi yang memberikan gambaran atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun. Informasi tentang Grup Astra juga tersedia dalam bentuk laporan tahunan, siaran pers dan situs perusahaan:www.astra.co.id.

Aminuddin, Corporate Secretary

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 47

Hubungan Investor (IR)Perseroan menekankan pentingnya pembinaan hubungan dengan investor jangka panjang. Tim IR secara aktif memberikan informasi terkini kepada analis ekuitas dan pengelola dana melalui interaksi secara berkala. Pada tahun 2005 Perseroan menyelenggarakan lebih dari 240 pertemuan “one-on-one” dengan investor. Separuh dari pertemuan ini diselenggarakan di luar negeri dalam bentuk 6 konferensi investasi skala besar serta beberapa roadshow internasional di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

Untuk memastikan kualitas komunikasi dan akses ke manajemen, diselenggarakan pula Pertemuan Para Analis secara berkala, minimal tiga kali setahun. Pada bulan Agustus 2005 Perseroan menyelenggarakan Paparan Publik dengan mengundang wartawan, kalangan perbankan, analis, investor, dan pelaku pasar modal lainnya untuk memberikan informasi terkini tentang kemajuan dan strategi bisnis Astra. Pada bulan Desember 2005, telah diselenggarakan acara kunjungan ke fasilitas Astra Honda Motor yang baru diresmikan di Cikarang bagi para analis ekuitas dan investor.

Informasi dan presentasi yang relevan seperti ‘Investor Update’, Perkembangan Penjualan Mobil dan Sepeda Motor secara teratur dimuat dalam situs Perusahaan. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah pendistribusian informasi, telekonferensi dan berbagai kegiatan kunjungan seperti ke perusahaan sekuritas, pabrik dan dealer dalam upaya untuk meningkatkan komunikasi serta mendukung hubungan baik dengan para analis dan investor.

Investor Relations melakukan kunjungan ke pabrik baru AHM bersama para investor. (atas)Investor Relations arranged a visit to AHM new factory for investors. (top)

Astra mengadakan pertemuan tahunan dengan wartawan untuk memberikan informasi terbaru perusahaan. (bawah)Astra held annual workshops for journalists to update them with the latest information. (bottom)

48 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

The lead responsibility for implementing GCG standards lies with the Board of Commissioners and the Board of Directors. They are expected to perform their duties and functions professionally, to ensure the accountability of management and transparency in the disclosure of information. They also have to ensure the Company works in adherence to current standards and regulations, with due consideration to the interests of all stakeholders.

We incorporate international standards of GCG into our own, in order to keep in line with best practices worldwide. A set of policies is already in place to support GCG throughout the Group, which is monitored by the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, the Executive Committee, the Risk Management Group and the Internal Audit Department.

In 2005, meetings were conducted regularly throughout the year by a number of committees and functional departments supporting the implementation of corporate governance programmes. In 2005, three new audit committees were set up within Astra Group, bringing the total number of audit committees to nine.

To provide clear guidance on how employees should perform their duties, the Company has set out its expectations in a comprehensive

manual, “Guidelines on Business and Work Ethics”, which covers all aspects of dealing with third parties and the general public in a responsible and professional manner.

We are in the midst of issuing an integrated GCG code of conduct to be applied across the Group, ancillary to which we are also introducing a Conflict of Interest policy, and developing a Board Manual.

Today Astra is widely and regularly acknowledged for the example it sets in GCG, as evidenced by the awards it has received from leading institutions and regulatory bodies.

Audit Committee (AC)Established in 2000, the AC advises the Board of Commissioners to enable them to better execute their responsibility for oversight, and to ensure compliance with the prevailing requirements of Bapepam and the Jakarta Stock Exchange. The full activities of the AC are described in a separate section of this Annual Report.

Remuneration and Nomination Committee (RNC)This committee is responsible for setting Astra’s remuneration policy, determining the criteria for awarding bonus payments, and giving recommendations on the distribution of duties among the Board of Directors as well as on candidates for executive positions and Directors.

Executive Committee (EC)The EC, set up in 2000, reviews the operational and financial performance of the Astra Group, and major business decisions that require the approval of the Board of Commissioners, through monthly meetings and quarterly performance reviews.

BOC & BOD Meetings and the Annual General Meeting of ShareholdersDuring 2005, the BOD held regular weekly meetings, comprising a total of 66 meetings, whilst the BOC met four times. On 26 May 2005 the Company conducted an Annual General Meeting of Shareholders (AGM), which included the following key resolutions:

1. Approved the Company’s annual report and ratified annual accounts for the book year of 2004.

2. Final dividend of Rp 370 (three hundred seventy Rupiah) per share.

3. Appointed the members of the BOD and approved the change of the composition of the BOC.

4. Appointed the public accountant firm of Haryanto Sahari & Rekan to audit the Company’s 2005 book year.

5. Approved the establishment of a new Employer’s Pension Fund that will administer the Defined

Contribution Pension Programme for Employees.

Good Corporate GovernanceFrom the Company’s establishment in 1957, it has consistently pursued sustainable and ethical business practices. A great deal of attention is paid within the Group to the development of the highest standards of Good Corporate Governance (GCG).

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 49

Corporate Risk Management (CRM)CRM plays a key role in assurance and risk management activities across the Group and reports to the BOD with unrestricted access to the Audit Committee. The functions of CRM are carried out by the Internal Audit Group (IAG) and the Risk Management Group (RMG), both of which are charged with very specific responsibilities.

Internal Audit Group (IAG)The role of the IAG is to provide assurance on the effectiveness and adequacy of the Company’s internal control systems. It is guided by the Internal Audit Charter which empowers the IAG to carry out a wide range of internal audit activities.

Over the past two years, significant efforts have been made to enhance the quality and coverage across Astra Group, including establishing new teams such as IT, Group Audit, and Audit Development. There is also an ongoing quality assurance programme to benchmark and improve internal audit practices to align them with international best practices.

The Risk Based Group Audit Plan, which drives the focus and direction of audit activities, is developed after extensive consultations with management, BOD, and Audit Committee. Audit activities are then monitored against the plan, and if necessary, revisions are made to incorporate changes to the risk profile.

The company utilizes a three tier grading system (“effective”, “needs improvement” and “weak”), to assesses and benchmark the effectiveness of the Company’s internal controls. Areas that require improvement are identified and followed-up to ensure recommendations are implemented.

Throughout the year, extensive discussions are held with various levels of management to discuss audit issues and their resolution. There is a formal quarterly reporting process of audit issues across the group. Significant issues of concern are reported to and discussed with BOD, AC, and BOC.

The Company invests in the training and development of audit staff, including a certification programme for auditors.

Risk Management Group (RMG)The RMG adopts dual roles in the Astra Group covering both consultation on risk management and providing business assurance to the Astra Group Board of Directors.

With regard to its consulting role, RMG facilitates and advises on the implementation of Risk Management and related matters across the Group. Utilizing international best risk management practices, the Group has been effectively inculcating best risk management practices among

group companies, as well as insurance management and business continuity planning.

As part of their responsibilities to the Board, directors of group companies are required to provide sign-offs indicating that major risks have been identified, assessed, and controlled with due care and in a professional manner. Furthermore, any gaps between controls and risks will be treated under a detailed action plan. This signed-off risk register is to be reported to the BOD and updated regularly.

Astra’s Risk Management SystemsAn enterprise-wide risk management framework is in place to help Astra meet the challenges of a dynamic business and corporate governance environment. This system identifies, manages, and reports significant business risks, and is an integrated part of Astra’s Management System. Through various risk management activities at both strategic and business process levels, a Risk and Controls Self-Assessment (CSA)Process is applied during strategic reviews and business process reviews to develop the required Risk Register.

The CSA process not only captures risks from a management and business process level, it also maps and prioritizes various risks to describe the Group’s risk profile, assesses its impact on shareholder

RMG menerbitkan buku BCP yang menjelaskan tindakan yang harus diambil

pada saat terjadi bencana.RMG issued a BCP book which outlines

actions to be taken in the event a disaster occurs.

50 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

value, and provides a powerful tool of communication at all management levels. As well as giving management a helicopter view of operational risk exposure across the Group, it also identifies the root cause of the risks which facilitates the planning of resources required to mitigate these risks.

To create awareness and facilitate identification and analysis of Risk and Controls, RMG has been actively disseminating Risk Management/CSA information throughout the Astra Group.

Currently risk management exercise has been fully implemented (90%) in Astra Group e.q. Company and its Sales Operations Division, Astra Honda Motor, Toyota Astra Motor, UT, AAL, AOP, AG, Federal International Finance.

A Business Continuity Plan (BCP) initiative has been set up not only to document relevant business processes, procedures, and communication lines, but also the basic operational process required to ensure the continuity of company operations and services towards customers and other stakeholders during and following a disaster. This is expected to enhance our monitoring systems and will also safeguard the interests of Astra’s brand and reputation. To date, the Company has completed its BCP documentation, and group-wide BCP activities are commencing.

Other activities in the RMG have focused on insurance management. The purpose of these activities is to assist group companies in managing their insurance costs, as well as providing a comprehensive review of risk retention and risk financing options through insurance.

Recently, a person in charge for risk management has been appointed in each subsidiary/affiliated company/business unit to facilitate and be responsible for all risk management activities, e.g. to update risk registers, report risk issues, assist in BCP development, and insurance analysis.

Employee CommunicationSeveral initiatives took place during the year to cascade GCG practices down throughout the group, to enhance our internal communications, to build morale and to foster a conducive work environment. A key initiative is the annual President’s letter, which is distributed to executives and employees. The letter covers the Company’s business targets and key strategies, the business environment, as well as a forecast for the macro economy. To reinforce the message contained in the letter, the Board of Directors holds communication forums with management level staff across the Group.

Karyawan adalah salah satu kekuatan utama yang mendukung keberhasilan perusahaan.Employees are one of the major strengths of the company.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 51

BOD and BOC RemunerationIn 2005, the BOD and BOC of Astra Group consolidation received a total of Rp 267.3 billion in salaries and other forms of compensation.

Corporate Secretary The Corporate Secretary is responsible for ensuring the Company’s compliance with capital market rules and regulations, and that the BOD is kept informed and up-to-date with regulatory changes and related implications. He maintains equitable, transparent and consistent communications with the authorities as well as the capital market players on all GCG issues, as well as material transactions and corporate actions.

The Corporate Secretary also holds the role of Corporate Communications Chief. This role involves the maintenance of Company’s reputation as a leading listed company in Indonesia, provision of timely, accurate and up to date information about Astra to its shareholders, investors, analysts, the media and the general public, on a day-to-day basis. It also involves the communication of the Company’s values, philosophy, culture and corporate social responsibility programmes internally to staff via in-house publications and various events.

In order to strengthen the company’s network, Corporate Communication also actively explores, collects and collates information for the Group’s

needs as well as maintains and develop the relationship with all stakeholders.

Public Relations (PR)As part of its responsibility to maintain transparency and openness with stakeholders, PR maintains good relationships internally within the Group as well as externally with the public. External communications cover our media relations, government relations and community relations. In particular, PR has a long and mutually beneficial relationship with the media, working as partners. During 2005, we issued quarterly and full year financial results’ announcements through press releases and we organized employee communications, as well as a PR communication forum.

Since 1998, the Company has held annual workshops for journalists to update them with the latest Astra information, as well as that of the publicly listed and bond issuing companies within the group.

Internal communications cover the Company’s publications as well as coordinating the communications and PR functions of Astra Group. An employee magazine is distributed to staff as a communications tool outlining initiatives undertaken during the year. Information on Astra Group is also available via its annual reports, press releases and the Company’s website at www.astra.co.id.

Investor Relations (IR)The Company puts strong emphasis on cultivating long-term investor relationships. Its IR team actively updates equity analysts and fund managers through frequent interaction. In 2005, the Company hosted over 240 one-on-one investor meetings. More than half of these meetings were conducted overseas at 6 major investment conferences and international road shows in Asia, Europe and the USA.

To ensure quality communication and access to management, Analysts Gatherings are conducted, at least three times a year. In August 2005, the Company held a Public Expose, inviting journalists, bankers, analysts, investors and capital market authorities to update them on Astra’s business progress and strategies, moving forward. In December 2005, the Company arranged a visit to the newly opened Astra Honda Motor facility in Cikarang for Equity Analysts and Investors.

Related information and presentations such as Investor Updates, Car and Motorcycle Sales Reviews are regularly uploaded onto the Company’s website. Other activities such as Information Broadcasts, Conference Calls, Security Visits, Plant and Dealer Visits are organized to improve communication and foster good relations with analysts and investors.

52 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Struktur BisnisBU S I N E S S S T RU C T U R E

AU TO M OT I V E

AutomobileMobil

ToyotaIsuzu

DaihatsuNissan Diesel

PeugeotBMW

MotorcycleSepeda Motor

Honda

ComponentsKomponen

PT Astra Otoparts Tbk

OthersLain-lain

AstraworldTRAC

Mobil 88

Automobile FinancingPembiayaan Mobil

Astra Credit CompaniesToyota Astra Financial Services

Motorcycle FinancingPembiayaan Sepeda Motor

PT Federal International Finance

Heavy Equipment FinancingPembiayaan Alat berat

PT Komatsu Astra FinancePT Surya Artha Nusantara Finance

BankingPerbankan

PT Bank Permata Tbk

General InsuranceAsuransi Kerugian

PT Asuransi Astra Buana

Life InsuranceAsuransi Jiwa

PT Astra CMG Life

Construction MachineryMesin Konstruksi

PT United Tractors TbkPT Traktor Nusantara

Mining ContractorKontraktor Penambangan

PT Pamapersada Nusantara

F I N A N C I A L S E R V I C E S H E AV Y E Q U I P M E N T

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 53

Crude Palm OilMinyak Sawit Mentah

PT Astra Agro Lestari Tbk

General InfrastructureInfrastruktur umum

PT Astratel NusantaraPT Intertel Nusaperdana

Document Solutions

PT Astra Graphia Tbk

IT Solution

PT SCS Astragraphia Technologies

AG R I BU S I N E S S I N F O R M AT I O N T E C H N O LO G Y I N F R A S T R U C T U R E

54 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 55

OtomotifAstra merupakan kelompok otomotif terkemuka di Indonesia dengan rantai usahanya meliputi pabrikasi, perakitan, distribusi serta layanan purna-jual mobil, sepeda motor dan komponen. Kami bermitra dengan Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan BMW untuk mobil. Sedangkan untuk sepeda motor bermitra dengan Honda. Di bidang usaha komponen, kami bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Aisin, Akebono, Denso, Izumi,Kayaba, Japan Storage Battery, dan SKF.

56 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Anak perusahaan kami, PT Gaya Motor(GM), merakit berbagai model Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan BMW. GM juga melakukan pengecatan dan‘welding’ komponen-komponen produk Astra maupun non Astra.

Bisnis mobil kami juga mencakuppenyewaan kendaraan, ‘fleet management’, ‘customer relationship management’ dan penjualan ‘used car’.

KinerjaPada tahun 2005, Divisi Otomotif memberikan kontribusi sebesar 62,6% terhadap pendapatan bersih Astra, meningkat sebesar 24,9% menjadiRp 38,3 triliun.

Grup MobilBerdasarkan data GAIKINDO, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia,total penjualan mobil domestik mencapai 533.917 unit pada tahun 2005, naik sebesar 10,5% dibanding tahun 2004. Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir. Pangsa pasar Astra meningkat dari 44,6% menjadi

48,5% dengan penjualan sebesar258.890 unit naik sebesar 20,1% dari tahun sebelumnya.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2005, penjualan mobil mencatat kinerja yang sangat baik, tetapi dampak dari lonjakan harga bahan bakar minyak yang berpengaruh pada daya beli konsumen ditambah dengan pengetatan likuiditasmengakibatkan melemahnya penjualanpada kuartal terakhir.

Toyota masih mendominasi pasar mobil dan pangsa pasarnya naik menjadi 34,2%, dibandingkan 29,4% pada tahun 2004. Popularitas Toyota Kijang Innova dan Avanza merupakan faktor utama di belakang kesuksesan Toyota. Bersama dengan Daihatsu Xenia dan Isuzu Panther, Astra mendominasi segmen MPV (kendaraan serba guna).

Kami melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan output dan efisiensi karena permintaan atas model-model tersebut cukup tinggi dan pada akhir tahun 2005, Astra Daihatsu Motor (ADM) juga

Astra memasuki segmen SUV dengan meluncurkan Toyota Fortuner.Astra entered SUV segment by introducing Toyota Fortuner.

34.2%Toyota’s market share

G R U P M O B I L

A U T O M O B I L E G R O U P

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 57

Toyota Kijang Innova, mobil paling populer di Indonesia.Toyota Kijang Innova, the most popular car in Indonesia.

Market Share by Brand

Toyota34.2%

Daihatsu9.1%

Isuzu4.7%

Other Astra0.4%

Mitsubishi16.7%

Suzuki16.4%

Honda10.1%

Other Non-Astra8.4%

Toyota29.4%

Daihatsu9.9%

Isuzu4.9%

Other Astra0.5%

Mitsubishi18.5%

Suzuki17.0%

Honda9.6%

Other Non-Astra10.2%

2005 2004

58 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari 78.000 unit menjadi 114.000 unit per tahun.

Sebagai bagian dari strategi global prinsipal kami, Toyota Motor Corporation (TMC) dan Daihatsu Motor Corporation (DMC) menunjuk Indonesia sebagai salah satu basis produksi utamanya. TMC menunjuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)memproduksi ‘international multi purpose vehicle’ (IMV) untuk pasar global termasuk Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Pada tahap ini, TMMIN memproduksi Toyota Kijang Innova. Disamping itu, DMC memilih Indonesia sebagai basis produksi untuk mobil kompak.

ADM merayakan pencapaian produksi 1 juta unit pada bulan Juli 2005.

Sejalan dengan peningkatan permintaan pasar dan usaha kami untuk mendekatkan diri kepada pelanggan, sepanjang tahun 2005, Toyota dan Daihatsu mengembangkan outlet penjualan dan layanan purna jualnya di

beberapa kota di Indonesia yang dimiliki oleh Astra maupun ‘dealer’ non-Astra.

Selain Isuzu Panther yang masih mendominasi pasar MPV medium diesel, Isuzu juga merk yang sangat dikenal pada segmen ‘pick up medium’ dan berbagai varian truk. Sepanjang tahun 2005, Isuzu berhasil mempertahankan pangsa pasarnya.

Pada segmen truk menengah dan besar, penjualan Nissan Diesel meningkat sebesar 10,3% meskipun permintaan pasar truk stagnan.

Meskipun ada beberapa model baru diluncurkan pada tahun 2005, penguatan mata uang Euromempengaruhi penjualan Peugeot dan BMW sehingga penjualannya menurun.

Dalam usaha kami untuk memberikan produk-produk terbaik dan pilihan model kepada pelanggan, sepanjang tahun 2005 kami memperkenalkan beberapa model yaitu Toyota Fortuner, Daihatsu Taruna OXXY, Peugeot 407, Peugeot 407SW, BMW seri 3, BMW seri 7 dan BMW seri 1.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 59

258,890units Astra car sales

60 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

years. Astra’s market share rose from 44.6% to 48.5%, with 258,890 units sold, representing an increase of 20.1% over the previous year.

In the first nine months of 2005, automobile sales recorded strong results, but the effect of the fuel price hike on consumer confidence, together with tight liquidity, resulted in a softening in the last quarter.

Toyota still dominates the automobile market with a rise in market share to 34.2%, compared to 29.4% in 2004. The continuing popularity of the Toyota Kijang Innova and Toyota Avanza was one of the primary factors behind Toyota’s success. Together with the Daihatsu Xenia and Isuzu Panther, Astra dominates the MPV (multi purpose vehicle) segment.

Due to the popularity of these models, we have been working on various initiatives during the year to boost output and efficiency. PT Astra

Our wholly owned subsidiary, PT Gaya Motor assembles various models for Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot and BMW. It also paints and welds Astra components and other non-Astra branded products.

The automobile business division also has related businesses in car rental, fleet management, customer relationship management and used cars.

ResultsIn 2005 the Automotive Division contributed 62.6% to Astra net revenue, representing an increase of 24.9% to Rp 38.3 trillion.

Automobile GroupAccording to GAIKINDO, the national car manufacturers’ association, total domestic car sales reached 533,917 units in 2005, an increase of 10.5% over 2004. This is the highest achievement within automotive industry in Indonesia in the last 5

ADM meningkatkan kapasitas pabriknya menjadi 114,000 unit per tahun.

ADM has increased its plant capacity to 114,000 units per annum.

Daihatsu Motor (ADM) succeeded in increasing its annual production capacity from 78,000 units to 114,000 units per annum by the end of 2005.

As part of the global strategy of our principals, Toyota Motor Corporation (TMC) and Daihatsu Motor Corporation (DMC) have appointed Indonesia to be one of their main production bases. TMC assignedPT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) to produce its international multi purpose vehicle (IMV) model for global market including Asia, Africa and South America. At this stage, TMMIN manufactured Toyota Kijang Innova.In addition, DMC has selected Indonesia as their main production base for compact cars.

Since its inception, ADM celebrated a significant milestone in July 2005 when output of units passed the 1 million mark.

AutomotiveAstra’s Automotive group is Indonesia’s leading manufacturer, assembler, distributor and after sales service provider of automobiles, motorcycles and automotive components. In automobiles, Astra has partnerships with Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot and BMW, and in motorcycles, we are in partnership with Honda. In the component business, we partner with industry giants such as Aisin, Akebono, Denso, Izumi, Kayaba, Japan Storage Battery, and SKF.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 61

Along with the rising sales demand and our effort to get closer to customers, Toyota and Daihatsu have expanded their sales and after sales service outlets in several cities in Indonesia owned by Astra and non-Astra dealers in 2005.

Aside from Isuzu Panther which still dominates medium MPV diesel segment, Isuzu is also well-known brand for its medium pick-up and range of trucks. In 2005, Isuzu maintained its market share.

In the medium and heavy trucks segment, Nissan Diesel sales rose by 10.3% despite the flat market demand of truck in 2005.

With the strong Euro currency, Peugeot and BMW suffered a decline in sales, although new models were introduced in 2005.

Non-Astra Direct Sales Outlets

2005 2004Toyota 120 112Daihatsu 66 76Isuzu 59 65Nissan Diesel 13 13Peugeot 14 16BMW 0 0

Total 272 282

Astra Direct Sales Outlets

2005 2004Toyota 60 54Daihatsu 71 54Isuzu 34 32Nissan Diesel 5 5Peugeot 3 7BMW 4 4

Total 177 156

It is our aim to provide the best products and a variety choice of models to customers. In 2005, we introduced several models that were Toyota Fortuner, Daihatsu Taruna OXXY, Peugeot 407, Peugeot 407SW, BMW 3 series, BMW 7 series and BMW 1 series.

62 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

AstraWorldAstraWorld adalah salah satu divisi Astra yang memberikan layanan purna jual dengan menyediakan ‘call center’ dan ‘emergency road assistance’ bagi pelanggan. Majalah Marketing Indonesia memberikan penghargaan kepada AstraWorld sebagai ‘call center’ otomotif terbaik di Indonesia. Jumlah keanggotaan AstraWorld pada akhir tahun 2005 mencapai lebih dari 241.000, meningkat 52,5% dari tahun 2004. Saat ini, fokus AstraWorld adalah memanfaatkan data pelanggan untuk mendukung program ‘Customer Relationship Management’ Divisi Otomotif Astra.

Astra Rent a Car (TRAC)TRAC bergerak di bidang penyewaan mobil dan pengelolaan armada di seluruh Indonesia, termasuk penyewaan truk dan motor (TREMO). Dengan armada yang mencapai lebih dari 11.000 mobil dan lebih dari 1.000 sepeda motor, TRAC memiliki 21 cabang dan 16 outlet di kota-kota besar di Indonesia.

A S T R A W O R L D

T R A C

M O B I L 8 8

Mobil 88Mobil 88 bergerak di bidang usaha ‘used car’. Meskipun persaingan di bidang otomotif sangat kompetitif, Mobil 88 tetap menempati posisi terdepan.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 63

Armada TRAC siap melayani pelanggannya.TRAC fleets are ready to serve its customers.

11,000TRAC cars fleet

AstraWorldAstraWorld is our comprehensive after-sales automobile service division, providing customers with a call centre and emergency roadside assistance. Marketing Magazine of Indonesia awarded AstraWorld as Indonesia’s best automotive call centre. By the end of 2005, AstraWorld’s membership currently stood at over 241,000, an increase of 52.5% over 2004. The current focus of the AstraWorld is to harness existing data to support our customer relationship management initiatives.

Astra Rent a Car (TRAC)TRAC provides complete car rental and fleet management solutions across Indonesia, including trucking and motorcycle rentals (TREMO). With a current fleet of over 11,000 cars and over 1,000 motorcycles, TRAC now has 21 branches and 16 outlets in the major cities of Indonesia.

Mobil 88Mobil 88 is our second-hand car business arm operating as a division of the Automobiles group. Despite a competitive environment, Mobil 88 is an established brand and enjoys a strong market position.

64 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

S E P E D A M O T O R

M O T O R C Y C L E

2005 2004

Astra Direct Sales Outlet 66 49

Non-Astra Sales Outlet 1,486 1,219

Total Outlet 1,552 1,268

Motorcycle sales outlet

Tersedianya pembiayaan yang lebih mudah di pasar pada tiga kuartal pertama tahun 2005 mengakibatkan permintaan sepeda motor meningkat sangat kuat. Pada tahun 2005, penjualan sepeda motor di Indonesia naik sebesar 30,5% menjadi 5.074.200 unit, dibandingkan dengan 3.887.675 unit pada tahun 2004 (sumber: AISI – Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Melonjaknya bahan bakar mengakibatkan pilihan konsumen beralih pada sepeda motor, karena lebih hemat baik dalam hal biaya maupun waktu dibandingkan dengan penggunaan transportasi umum.

Honda dapat mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 52,2%. Seiring dengan perkiraan pertumbuhan pasar, AHM menambah fasilitas produksinya dengan mendirikan pabrik ketiga di Cikarang pada bulan September 2005 dengan total investasi sebesar US$150 juta. Pabrik baru ini mempunyai kapasitas 1 juta unit per tahun, sehingga total kapasitas produksi seluruh pabrik AHM menjadi 3 juta unit per tahun. Model-model baru yang dibuat di pabrik baru ini

antara lain Supra X125, Supra Fit yang baru dan Supra X125 PGM-FI (injection).

Pada tahun 2005, penjualan Astra Honda Sales Operation sebagai salah satu dealer utama AHM, mencapai681.000 unit atau sebesar 25,7% dari total penjualan Honda dibandingkan dengan 594.135 unit pada tahun 2004, atau 29,2% dari total penjualan Honda.

Market Share by Brand

Total Market 3,887,6755,074,204

Others0.7%

Kawasaki2.7%

Yamaha22.5%

Suzuki21.7%

Honda52.4%

Others0.7%

Kawasaki1.5%

Yamaha24.1%

Suzuki21.5%

Honda52.2% 2005 2004

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 65

With the greater availability of finance in the market in the first three quarters of 2005, there was strong demand for motorcycles. 2005 saw an increase of 30.5% in total motorcycle sales in Indonesia to 5,074,200 units, versus 3,887,675 units in 2004, (source: AISI – the Association of Indonesian Motorcycle Industry). In addition, the fuel price increase influenced consumer demand in favour of motorcycles, in view of the cost and time advantage they offer over public transportation.

Honda maintained its market share of 52.2 %. In line with anticipated growth, AHM expanded its production facilities, opening its third production plant in Cikarang in September 2005 with a total investment of US$150 million. The new plant’s annual capacity of 1 million units brings total annual production capacity to 3 million. New models to be manufactured at the plant include the Supra X125 model, the new Supra Fit, and the Supra X125 PGM-FI (injection).

In 2005 we sold 681,000 units through Astra Honda Sales Operations as one of AHM’s main dealer representing 25.7% of total Honda sales, versus 594,135 units sold in 2004, which represented 29.2% of total sales.

Dengan beroperasinya pabrik ketiga di Cikarang, kapasitas produksi AHM naik

menjadi 3 juta unit per tahun.By opening its third factory in Cikarang,

AHM’s production capacity has increased to 3 million per annum.

2,648,186units sold

66 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

K O M P O N E N

C O M P O N E N T S

Berbagai komponen yang diproduksi AOP.Various components produced by AOP.

Upaya penjualan AOP didukung oleh jaringan kantor-kantor perwakilan internasional di Dubai, Singapura, Melbourne dan Shanghai.

Di dalam negeri, kami telah melaksanakan gagasan untuk memperpendek rantai distribusi dan memperkuat sistem logistik sehingga membuka peluang untuk meningkatkan keuntungan. Untuk lebih dekat pada pelanggan, kami juga mengembangkan depo logistik regional di Surabaya untuk mendukung 15 sub-depo di Jawa dan Bali.

PT Astra Otoparts (AOP) adalah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang otomotif baik untuk ‘original equipment market’, ‘replacement market’ domestik dan pasar ekspor melalui 31 unit bisnis berupa anak perusahaan dan afiliasinya.

Pendapatan bersih AOP meningkat sebesar 31,7% menjadi Rp 3,9 triliun, akibat pertumbuhan pasar otomotif secara keseluruhan. Laba bersih naik dari Rp 223,2 miliar menjadi Rp 279,0 miliar.

AOP saat ini sedang memperkuat teknik desain dan proses rekayasa industri serta mengembangkan produk-produk dengan hak paten yang telah diterima baik oleh grup otomotif terkemuka dunia. AOP juga sedang mendaftarkan hak paten atas rancangan kaca spion dan beberapa produk yang diluncurkan pada tahun 2005, yaitu ‘seat bottom assy’, ‘fuel hose’, panel rem belakang dan piston sepeda motor.

AOP Sales Breakdown

2005 2004

Export19.5%

ReplacementMarket39.0%

OEM41.5%

Export15.8%

ReplacementMarket44.8%

OEM39.4%

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 67

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is an automotive parts manufacturing and distribution company serving the domestic original equipment market, the domestic replacement market and the export market, through 31 business units, subsidiaries and associates.

AOP net revenue rose by 31.7% toRp 3.9 trillion benefiting from the overall growth in the automotive market. Net income increased from Rp 223.2 billion to Rp 279.0 billion.

AOP is currently strengthening its own capabilities in design and process engineering and is also developing proprietary products, which are winning acceptance with leading automotive groups worldwide. Currently AOP is registering its design for a motorcycle rear-view mirror, and the following new products were launched in 2005: a seat bottom assy, fuel hose, rear brake panel and piston.

Our sales efforts are supported by an international network of representative offices in Dubai, Singapore, Melbourne and Shanghai.

Closer to home, we are embarking on initiatives to shorten the distribution chain and to strengthen the logistics system by cutting out layers and adding margin opportunities. To get closer to our customers, we are also developing a regional logistics depot in Surabaya to support 15 sub depots in Java and Bali.

31.7%net revenue rose

AOP secara resmi meluncurkan mesin komponen yang dirancang dan diproduksi

sendiri.AOP officially launched its own component-

manufacturing equipment.

68 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Tinjauan ke depanDalam jangka pendek, faktor-faktor ekonomi makro akan memberikan tekanan pada pasar mobil, sepeda motor dan komponen. Namun, Astra memiliki keunggulan kompetitif dan dominasi pasar sehingga kami yakin dapat menjawab tantangan ini serta beradapada posisi yang kuat ketika pasar membaik.

Pada grup mobil, kami yakin bahwa upaya penelitian yang kami lakukanakan memberikan hasil positif dengan diperkenalkannya model-model baru ke pasar yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen, seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Pada Februari 2006, Toyota telah meluncurkan mobil kecil terbarunya, Toyota Yaris, yang mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Kami yakin bahwa TRAC memiliki potensi kuat untuk berkembang, mengingat semakin banyak perusahaan yang mengalihkan pengelolaan armada kendaraannya kepada perusahaan

yang fokus di bidang ini. Saat ini Astra sudah menjadi pemimpin pasar dan ingin mengembangkan bisnis ini lebih lanjut. Perseroan mendirikan suatu perusahaan patungan dengan Toyo Fuji Group yang bernama PT Toyo Fuji Serasi Indonesia (TFSI), dengan kepemilikan saham sebesar 60,00%. TFSI melayani angkutan laut antar pulau untuk kendaraan bermotor dari Jakarta ke Surabaya dan Medan.

Untuk sepeda motor, kami terus meluncurkan berbagai model baru yang hemat bahan bakar dengan harga terjangkau dan model menarik.

Melihat potensi pasar domestik dan skala ekonomis, bisnis komponen otomotif ke depannya cukup menjanjikan, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kami juga bermaksud untuk meningkatkan kemampuan pabrikasi dan jalur distribusi internasional, terutama di Asia Tenggara. Pada bulan Maret 2006, AOP telah secara resmi menunjukkan kemampuannya dalam memproduksi mesin pembuat komponen.

Toyota Yaris, mobil kompak terbaru yang diluncurkan Astra di awal tahun 2006.Toyota Yaris, the latest compact car introduced by Astra in early 2006.

AOP merancang dan memproduksi mesin pembuat komponen yang disebut Winteq.AOP designed and produced component- manufacturing equipment – Winteq.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 69

Aktifitas produksi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di pabrik Sunter.

Toyota Avanza and Daihatsu Xenia production line at Sunter plant.

OutlookIn the short term, macro-economic factors will continue to put pressure on Astra’s automobile, motorcycle and component markets. However, Astra’s market dominance and competitive advantage puts us in a strong position to respond to these challenges, and means we will be well placed to benefit when the market improves.

For the automobile group, we believe the effort we are putting into research will bear fruit as we release new models into the market which are more attuned to consumer’s tastes and needs, as with the Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. In February 2006, Toyota unveiled its newest small car concept, the Toyota Yaris, which was warmly received by the market.

We believe TRAC has strong potential for revenue growth, as more and more companies outsource their fleet management to focused players. We are already the market leader and we intend to expand the business further.

We formed a joint venture company with Toyo Fuji Group, namely PT Toyo Fuji Serasi Indonesia (TFSI), in which we have 60.00% shareholding. TFSI offers inter-island shipping transportation services for motor vehicles from Jakarta to Surabaya and Medan.

For motorcycle, we continue to introduce new models, focusing on improved fuel efficiency, affordability and market appeal.

For automotive components, bearing in mind Indonesia’s potential domestic demand and the effect of economies of scale, AOP’s outlook is promising, both in domestic and export markets. We also aim to expand our manufacturing capabilities and our channels of distribution internationally, especially in Southeast Asia. In March 2006, AOP officially launched its own capability in producing component-manufacturing equipment.

70 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 71

Jasa KeuanganBidang usaha Jasa Keuangan terdiri dari pembiayaan konsumen untuk kepemilikan serta asuransi kerugian mobil dan sepeda motor. Pelayanan ini melengkapi bidang usaha Otomotif sehingga Astra dapat menawarkan pelayanan satu atap kepada para pelanggannya. Divisi ini juga bergerak dalam bidang jasa keuangan lainnya seperti perbankan, asuransi jiwa dan pembiayaan alat berat.

72 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

dalam kelompok ACC, merupakan perusahaan patungan dengan General Electric Capital.

Pada tahun 2005, ACC membiayai 96.311 unit mobil senilai Rp 9,8 triliun yang terdiri dari 50% mobil baru Astra, 11% mobil baru non-Astra, dan 39% ‘used car’. Tunggakan dan kerugian penjualan mobil agunan yang lebih tinggi, terutama jenis kendaraan komersial, telah menurunkan kinerja ACC pada tahun 2005. Untuk mengatasi hal tersebut, ACC menerapkan kebijakan kredit yang lebih hati-hati.

Hingga akhir tahun 2005, ACC memiliki lebih dari 500.000 nasabah yang didukung oleh 34 kantor cabang di seluruh Indonesia.

ACC aktif dalam kegiatan ‘financial market’ dan kegiatan operasinya dibiayai dari hasil penerbitan obligasi, hutang bank dan pembiayaan bersama dengan beberapa bank.

motorcycle’. Untuk mempertahankan nilai jual kembali sepeda motor Honda, FIF menyediakan fasilitas kredit untuk ‘used motorcycle’ yang telah diperbaiki dan direkondisi. Hingga akhir tahun 2005, FIF memiliki lebih dari 2 juta nasabah, dengan didukung oleh 89 kantor cabang utama di seluruh Indonesia.

Untuk memperoleh penetrasi pasar yang lebih baik, FIF menawarkan pembiayaan Syariah di beberapa daerah di Indonesia. FIF merupakan perusahaan pembiayaan pertama yang menggarap pasar baru ini.

FIF aktif dalam kegiatan ‘financial market’ dan kegiatan operasinya dibiayai dari hasil penerbitan obligasi, hutang bank dan pembiayaan bersama dengan beberapa bank.

Pembiayaan MobilDi bidang usaha pembiayaan mobil, Astra memiliki beberapa perusahaan pembiayaan yang berada dalam naungan Astra Credit Companies (ACC). PT Astra Sedaya Finance, perusahaan terbesar

KinerjaMeskipun kondisi perekonomian pada kuartal terakhir tahun 2005 lebih menantang, bidang usaha Jasa Keuangan membukukan hasil kinerja yang baik, dengan memberikan kontribusi sebesar 9,3% terhadap penghasilan bersih Astra. Penghasilan bersih tahun 2005 adalah sebesarRp 5,7 triliun, naik dari Rp 4,2 triliun di tahun 2004. PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor, mencatat pertumbuhan jumlah pembiayaan yang signifikan sebesar 79,2%, atau sejumlah Rp 14,1 triliun dibanding dengan Rp 7,9 triliun pada tahun 2004 dan PT Asuransi Astra Buana (AAB), anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian,membukukan pertumbuhan pendapatan premi besih sebesar 32,6%.

Pembiayaan Sepeda MotorPada tahun 2005, FIF membiayai 45,1% penjualan sepeda motor Honda, atau sebanyak 1,2 juta unit. FIF juga membiayai 209.450 unit ‘used

Unit Financed (Thousand)

MotorcycleCar

2004

109

886

MotorcycleCar

2005

1,443

96

Amount Financed (Rp trillion)

2004

FIFACC

7.9

10.5

2005

FIFACC

9.8

14.1

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 73

Pada bulan Oktober 2005 Astra dan Toyota Financial Services Corporation (Japan) menandatangani kerjasama patungan 50:50 untuk mendirikanToyota Astra Financial Services (TA Finance). Pada bulan Februari 2006, Perseroan menanamkan modal senilaiRp 230,2 miliar. TA Finance akan memberikan jasa pembiayaan khususnya untuk mobil Toyota dan diharapkan akan mulai beroperasi pada kwartal kedua tahun 2006.

Asuransi KerugianGuna melengkapi usaha pembiayaan otomotif, Astra menawarkan sejumlah produk asuransi baik untuk individu maupun perusahaan seperti asuransi mobil, sepeda motor, kebakaran dan pengangkutan/cargo melalui anak perusahaannya, AAB.

Pada tahun 2005, AAB membukukan pendapatan premi bersih sebesarRp 880,1 miliar, atau naik sebesar 32,6% dari tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2005, AAB menerbitkan 2.465.790 polis, naik sebesar 41% dari tahun sebelumnya. Total aktiva mengalami kenaikan sebesar 34,3% menjadi Rp 1,9 triliun, sedangkan total investasi sejumlah Rp 1,2 triliun. Risk Based Capital (RBC) AAB sebesar 137%, lebih besar dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan yaitu sebesar 120%.

Pembiayaan Alat BeratDalam bidang pembiayaan alat berat, Perseroan bekerjasama dengan Komatsu

Asia & Pacific Pte Ltd. membentuk Komatsu Astra Finance, perusahaan patungan 50:50 yang membiayai alat berat bagi pelanggan besar dalam sektor pertambangan. Astra juga merestrukturisasi usaha patungan 60:40 dengan Marubeni dalam Surya Artha Nusantara Finance (SANF) yang menyediakan pembiayaan alat berat untuk sektor pertambangan, konstruksi, kehutanan, pertanian, dan sektor lainnya.

Perbankan RitelBersama Standard Chartered Bank, Perseroan memiliki 31,55% saham Bank Permata, dengan tingkat kepemilikan yang sama. Bank Permata memfokuskan diri pada segmen perusahaan menengah dan kecil (UKM) dan konsumen. Bank Permata melakukan investasi untuk membangun kerangka manajemen risiko yang lebih kuat dengan mereposisi model bisnis dan proses manajemennya. Laba bersih turun menjadi Rp 295,0 miliar akibat berbagai faktor termasuk meningkatnya suku bunga, kerugian akibat penurunan nilai pasar obligasi pemerintah dan sekuritas lain, peningkatan cadangan utang tak tertagih serta pembayaran pajak yang lebih tinggi.

Asuransi JiwaPT Astra CMG Life (ACMGL), yang merupakan perusahaan asuransi jiwa patungan antara Astra dan Commonwealth Bank of Australia, membukukan pendapatan premi sebesar Rp 436,8 miliar, atau naik 13,2% dibanding dengan Rp 386,1 miliar di

79.2%FIF loans growth

tahun 2004. Pertumbuhan aktiva tercatat sebesar 22,4% menjadi Rp 962,6 miliar. Tingkat RBC yang dimiliki ACMGL adalah sebesar 145%, lebih tinggi dari persyaratan minimum yang ditetapkan yaitu sebesar 120%.

Tinjauan Ke DepanKebijakan fiskal konservatif yang diterapkan pemerintah mengarah pada pengetatan likuiditas di sektor keuangan, mengurangi kesempatan bagi konsumen dalam memperoleh pinjaman. Meskipun dalam jangka pendek pasar pembiayaan konsumen melemah, dalam jangka menengah, perubahan tersebut akan menyehatkan pasar. Kami tetap berharap bahwa kebijakan pemerintah akan membawa perubahan ke arah pertumbuhan ekonomi yang lebih positif.

Proyek-proyek infrastruktur pemerintah juga diharapkan memberi peluang usaha bagi bidang usaha pembiayaan alat berat Astra, dimana perusahaan-perusahaan patungan kami, KAF dan SANF, telah memiliki posisi yang baik untuk menjawab tantangan ini.

FIF dan ACC membantu banyak keluarga mewujudkan impiannya untuk memiliki

kendaraan melalui pembiayaan yang kompetitif.

FIF and ACC helps many families realize their dreams to have their

owned motorcycles and cars through a competitive financing.

74 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

(Japan) signed a 50:50 Joint Venture Agreement to establish Toyota Astra Financial Services (TA Finance). In February 2006, the Company made a capital injection of Rp 230.2 billion into the joint venture which is expected to commence operations in the second quarter of 2006, with its main focus on Toyota automobile financing.

General InsuranceIn addition to our existing automotive financing, Astra offers a range of insurance products for individuals and companies including car, motorcycle, fire and cargo insurance through its subsidiary AAB.

In 2005 AAB, posted net premium income of Rp 880.1 billion, representing a growth of 32.6% over the previous year. By the end of 2005, AAB had booked 2,465,790 policies, an increase of more than 41% over last year. Total assets increased by 34.3% to Rp 1.9 trillion, and total investments amounted to Rp 1.2 trillion. AAB’s Risk Based Capital (RBC) was 137%, substantially in excess of the 120% minimum requirement set by the Finance Ministry.

Heavy Equipment FinancingIn the heavy equipment sector we partnered with Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd. to form Komatsu Astra Finance, a 50:50 joint venture which finances heavy equipment for large customers in the mining sector. We also renewed our 60:40

2005 making FIF the first financing company to explore this new market.

FIF is active in the financial markets and is funded by a mix of capital market bonds, direct bank loans and joint financing with banks.

Automobile financingIn the automobile financing business we have several entities which operate under the umbrella of Astra Credit Companies (ACC). In the largest entity, PT Astra Sedaya Finance, we are partnering with General Electric Capital.

In 2005 ACC financed Rp 9.8 trillion of sales and a total of 96,311 car purchases, of which 50% were Astra new cars, 11% non-Astra new cars, and 39% used cars. A higher delinquency rate and a loss on repossessed assets, especially related to commercial vehicles, eroded ACC’s performance in 2005. To mitigate this, ACC has formulated more prudent credit disbursement policies.

By the end of 2005 ACC had over 500,000 accounts in its customer base, supported by 34 branches across Indonesia.

ACC is also active in the financial markets and is funded by a mix of capital market bonds, direct bank loans and joint financing with banks.

In October 2005, the Company and Toyota Financial Services Corporation

ResultsDespite the challenging economic conditions that emerged in the last quarter of 2005, Astra Financial Services business posted good results, with a contribution to Astra net revenue of 9.3%. Net revenue for 2005 was Rp 5.7 trillion, up from Rp 4.2 trillion in 2004. This result was mainly driven by PT Federal International Finance (FIF), our motorcycle financing subsidiary, which recorded very significant growth of 79.2% in the amount financed in 2005 at Rp 14.1 trillion compared to Rp 7.9 trillion the previous year. The result was also supported by the good performance of PT Asuransi Astra Buana (AAB), our general insurance subsidiary, which booked a significant growth in net premium income of 32.6%.

Motorcycle financingIn 2005, FIF financed 45.1% of total Honda motorcycles sales, representing 1.2 million units. In addition, FIF also financed 209,450 units of used motorcycles. To maintain the resale value of Honda motorcycles, FIF encouraged consumers to buy second-hand by providing credit facilities for repaired and reconditioned motorcycles. By the end of 2005, FIF had over two million accounts in its customer base, supported by 89 main branches all over Indonesia.

To obtain better market penetration, FIF has initiated Syaria multi finance in several areas in Indonesia in

Financial ServicesThe Financial Services businesses consist of consumer finance relating to automobile and motorcycle financing and general insurance. These services complement Astra automotive business and enable us to offer a comprehensive, one-stop solution to our customers, from financing a purchase to insuring a motor vehicle. The division is also involved in other financial services including retail banking, life insurance and financing heavy equipment.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 75

joint venture with Marubeni in Surya Artha Nusantara Finance (SANF), which finances heavy equipment in the mining, construction, forestry, agricultural, and other sectors.

Retail BankingThe Company holds a 31.55% direct interest in Permata Bank, in an equal partnership with Standard Chartered Bank. Permata Bank focuses on small and medium enterprises (SME) and consumer segments. We are also investing to reposition our business models and management process within a more robust risk management framework. Net income declined to Rp 295.0 billion during the year due to a mix factors including an increase in interest rates, a loss in the mark-to-market value of government bonds and other securities, higher provisions for bad debts and higher taxes paid.

Life InsurancePT Astra CMG Life (ACMGL), our life insurance joint venture with Commonwealth Bank of Australia,

posted Rp 436.8 billion in premium income, a 13.2% increase compared to Rp 386.1 billion achieved in 2004. Total assets grew by 22.4% to Rp 962.6 billion. ACMGL’s RBC was 145%, in excess of the minimum requirement of 120%.

OutlookThe conservative fiscal stance adopted by the government, which led to a liquidity squeeze in the financial sector, is inevitably making it harder for consumers to borrow. Whilst in the short term the market for consumer finance has slowed down, in the medium term the adjustment will be healthy. Looking ahead we remain cautiously optimistic that government policies will bring about a return to more positive growth in the economy.

The government’s infrastructure project is also likely to result in revenue opportunities for us in the financing of heavy equipment, which our new joint ventures KAF and SANF are well positioned to seize.

Jasa keuangan Astra antara lain asuransi kerugian, alat berat dan perbankan.

Astra Financial Services includes general insurance, heavy equipment and retail

banking.

76 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 77

Alat BeratBisnis Alat Berat Astra dikelola oleh anak perusahaan kami, PT United Tractors Tbk (UT) dengan kepemilikan saham sebesar 58,45%. UT bergerak dalam dua bidang usaha utama yaitu Mesin Konstruksi dan Kontraktor Penambangan. UT adalah distributor terkemuka di Indonesia dalam bidang penyediaan alat berat berkualitas beserta suku cadangnya dan jasa pemeliharaan alat. Bisnis kontrak penambangan dikelola oleh anak perusahaan UT, PT Pamapersada Nusantara (Pama).

78 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

KinerjaPada tahun 2005, Bisnis Alat Berat menyumbangkan 21,7% terhadap pendapatan Astra, naik dari 13,3% di tahun 2004 dikarenakan terkonsolidasinya UT pada Juni 2004. Pendapatan bersih UT meningkat 49,3% menjadi Rp 13,3 triliun pada tahun 2005, naik dari Rp 8,9 triliun pada tahun 2004. Penyumbang utama dari peningkatan ini adalah sektor pertambangan, seiring dengan kenaikan permintaan batubara yang diakibatkan kenaikan harga minyak mentah.

Mesin KonstruksiDivisi Mesin Konstruksi UT menyediakan peralatan konstruksi dan pertambangan Komatsu, truk Nissan Diesel, Bomag ‘vibratory rollers’, crane Tadano, forklift Komatsu dan Patria, truk Scania dan peralatan perhutanan Valmet beserta layanan purna jual.

UT menikmati pertumbuhan yang baik pada tahun 2005 dengan penjualan produk Komatsu sebanyak 2.406 unit, naik 48,6% dibanding tahun 2004, dan

angka tersebut melebihi rekor penjualan tertinggi sebelum krisis pada tahun 1996. Pangsa pasar Komatsu meningkat menjadi 48,2% dari 40,8% di tahun sebelumnya, sehingga Komatsu Ltd di Jepang memberikan pengakuan kepada UT sebagai distributor terbaik di dunia dengan pangsa pasar terbesar.

Beberapa inisiatif telah dilaksanakan untuk memperkuat pelayanan konsumen UT. Hal ini termasuk peningkatan kompetensi karyawan dan perekrutan mekanik yang lebih trampil. Kami juga menyediakan program tukar dan perbaikan mesin-mesin di fasilitas ‘re-manufacturing’ komponen di Balikpapan melalui PT Komatsu Remanufacturing Asia.

Untuk menambah modal kerja dan melakukan pembiayaan kembali fasilitas hutang yang sudah ada dengan persyaratan dan kesepakatan keuangan dan dokumentasi yang lebih baik, UT telah menandatangani Fasilitas Kredit Sindikasi tiga tahun sebesar USD 140 juta dengan sembilan kreditor pada tanggal 19 Oktober 2005.

49.3%net revenue increased

Kegiatan penambangan batubara oleh Pama.Coal extraction activities by Pama.

Construction Machine Sales Volume

2005 2004

Mining69.1%

Agriculture15.6%

Forestry8.1%

Construction7.2%

Mining57.6%

Agriculture12.7%

Forestry18.1%

Construction11.6%

Total 2,406 Units 1,619 Units

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 79

Kontraktor PenambanganPama adalah kontraktor penambangan terbesar di Indonesia dan kawasan regional dengan akreditasi peringkat dunia. Pama menyediakan jasapenambangan pada beberapa lokasi tambang batubara besar di Indonesia.

Pada tahun 2005, Pama meraih 42,0% pangsa pasar pertambangan domestik. Pendapatan meningkat sebagai akibat dari peningkatan pemindahan tanah dan ekstraksi batubara yang dihasilkan, masing-masing sebesar 40,6% dan 20,1%. Produksi batubara pada tahun 2005 mencapai 35,3 juta ton, dibanding dengan 29,4 juta ton di tahun 2004. Pemindahan tanah pada tahun 2005 sebanyak 283,5 juta bcm, dibanding dengan 201,6 juta bcm di tahun 2004. Pama menambah 430peralatan baru berkapasitas tinggi untuk mendukung operasi dan mengantisipasi pengembangan di masa depan.

Pada bulan April 2004, Pama mendapatkan proyek penambangan batubara selama 12 tahun dengan nilai

kontrak sebesar USD 1 miliar dariPT Kaltim Prima Coal yang berlokasi di Bendili, Kalimantan Timur, Indonesia. Penggalian batubara pertama dilaksanakan pada pertengahan tahun 2005. Kapasitas produksi penuh yang diharapkan adalah sebesar 6 juta tonper tahun.

Tinjauan Ke Depan

Meskipun iklim ekonomi makro jangka

pendek diperkirakan akan menekan

permintaan, peluang jangka menengah

dari divisi Alat Berat tetap memberikan

harapan mengingat potensi pasar

yang luas dan tidak terpaku pada

sektor pertambangan semata. Kami

mengharapkan adanya kenaikan

kontribusi dari proyek-proyek infrastruktur

yang saat ini tengah disusun oleh

pemerintah.

Kami juga berniat meningkatkan jumlah

fasilitas di lokasi yang lebih dekat dengan

para pelanggan kami dengan membuka

fasilitas ‘re-manufacturing’ baru di

Pekanbaru dan Jakarta pada tahun 2006.

Net Revenue Contribution

Pama akan terus mencari proyek-

proyek baru karena konsesi tambang di

Indonesia saat ini sedang meningkat.

Kami juga akan mempertahankan

portofolio proyek-proyek menguntungkan

yang sudah ada dan berkonsentrasi

pada peningkatan efisiensi baik dalam

bidang operasional maupun fungsi-fungsi

pendukungnya.

2005 2004

Construction Machinery50.7%

Mining Contracting49.3%

Construction Machinery44.2%

Mining Contracting46.1%

Coal Mining9.7%

80 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ResultsIn 2005, the Heavy Equipment business contributed 21.7% of Astra net revenue, up from 13.3% in 2004, partly due to the consolidation of UT in June 2004. Net revenue of UT grew by 49.3% to Rp 13.3 trillion in 2005, up from Rp 8.9 trillion in 2004. The main contributor to this growth was the mining sector, where the increase in crude oil prices increased demand for coal.

Construction machineryThe Construction Machinery division of UT supplies Komatsu construction and mining equipment, Nissan Diesel trucks, Bomag vibratory rollers, Tadano cranes, Komatsu and Patria forklifts, Scania heavy-duty trucks and Valmet forestry equipment, as well as the after sales service.

In 2005, UT saw a healthy growth in the sale of Komatsu products to 2,406 units, a 48.6% increase from 2004, and surpassing our pre-crisis record in 1996. Komatsu’s market share

increased to 48.2% from 40.8%the previous year. As a result, Komatsu Ltd of Japan recognized UT as the best distributor of its products in the world in term of market share.

A number of initiatives have been launched to strengthen UT’s customer service capabilities. These include a focus on building up the competencies of our staff and the recruitment of more skilled mechanics. We are also providing customer trade-in services, and are reconditioning engines at our re-manufacturing components facility in Balikpapan through PT Komatsu Remanufacturing Asia.

To obtain working capital and refinance existing facilities on better financial and documentary terms, UT signed a three-year Syndicated Credit Facility of USD 140 million with nine creditors on 19 October 2005.

Mining contractingPama is the largest mining contractor both in Indonesia and in the region, with world class accreditation. Pama

Armada alat berat Pama di KPC didukung oleh lebih dari 1.000 operator.

Pama heavy equipment fleet at KPC is supported by more than 1,000 operators.

Heavy EquipmentAstra’s Heavy Equipment business is carried out by our subsidiary PT United Tractors Tbk (UT), in which the Company has a 58.45% interest. UT engages in two main lines of business: Construction Machinery and Mining Contracting, and is a leading distributor of quality heavy equipment and related parts and services in Indonesia. Its mining contracting business is undertaken by its wholly owned subsidiary,PT Pamapersada Nusantara (Pama).

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 81

mainly provides mining contracting services at several reputable coal mines in Indonesia.

In 2005, Pama achieved a 42.0% market share in domestic mining. Revenue increased as a result of higher overburden and coal output, at 40.6% and 20.1%, respectively. Pama’s coal-production in 2005 was 35.3 million tonnes, compared to 29.4 million tonnes in 2004. Overburden removal in 2005 was 283.5 million bcm, compared to 201.6 million bcm in 2004. Accordingly Pama added 430 new units of high capacity equipment to support its increased output, and to provide capacity for future identified expansion.

In April 2004, Pama was awarded a 12-year coal-mining project with a contract value of USD 1 billion byPT Kaltim Prima Coal located in Bendili, East Kalimantan, Indonesia. The first extraction of coal commenced in mid 2005. The anticipated full production capacity is 6 million tonnes per annum.

Kegiatan penambangan batubara di KPC, Bendili, Kalimatan Timur oleh Pama.

Coal extraction activities by Pama at KPC, Bendili, East Kalimantan.

OutlookWhilst the short-term macro-economic environment is expected to put pressure on demand, the medium term outlook for the Heavy Equipment division remains promising, with potential markets that go beyond mining. We are also expecting an increased contribution from the infrastructure projects currently being pursued by the government.

We intend to increase the number of facilities closer to our customers’ sites in various markets by opening new remanufacturing facilities in Pekanbaru and Jakarta in 2006.

In mining contracting, Pama will continue to seek new projects, as contracting jobs among mining concession owners in Indonesia are on the rise. We will also maintain our existing portfolio of profitable projects, and focus on improving efficiency in both operational and support areas.

82 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 83

AgribisnisUsaha Agribisnis dikelola oleh anak perusahaan Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) dengan kepemilikan saham sebesar 79,68%. Aktivitas yang dijalankan meliputi penanaman, pemanenan serta pengolahan minyak sawit. Berdasarkan lahan yang dikelola dan volume produksi, AAL adalah salah satu produsen terbesar minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia. AAL memiliki sekitar 31 perkebunan sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan total lahan tanam sebesar 201.412 hektar. AAL mempunyai 16 pabrik pengolahan CPO dalam lingkungan perkebunan dan sebuah kilang di Medan yang memproses CPO menjadi olein. AAL juga mempunyai perkebunan karet.

84 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

13.3%sales volume increased

Tinjauan Ke DepanDalam jangka panjang, permintaan minyak sawit diharapkan akan tetap kuat karena permintaan konsumen dunia cenderung bergeser dari minyak kedelai ke minyak sawit. Permintaan pasar Cina dan India juga terus meningkat, sementara itu komoditi ini hanya diproduksi oleh Indonesia dan Malaysia.

Peluang usaha yang sedang kami jajaki ialah penyediaan bibit, mengingat permintaan pasar yang ada sudah melebihi kapasitas yang tersedia. Saat ini, kami sedang dalam tahap finalisasi Nota Kesepakatan (MOU) dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit – Medan(PPKS/IOPRI), suatu badan riset Indonesia untuk memulai usaha produksi bibit unggul.

Untuk membagi risiko usaha dan mengurangi ketergantungan kami kepada satu produk, kami sedang mempertimbangkan untuk memperbesar usaha perkebunan karet, di mana kami sudah mempunyai keahlian. Thailand, Malaysia dan Indonesia adalah produsen

terbesar karet di dunia. Saat ini, Thailand menempati urutan pertama dalam jumlah produksi karena banyak perkebunan karet Malaysia yang dialihkan menjadi lahan ‘real estate’. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, diperkirakan Thailand akan mengikuti jejak Malaysia, sehingga Indonesia dimungkinkan untuk menjadi produsen karet terbesar di dunia, dan ini akan merupakan kesempatan yang baik untuk Astra.

Kami juga sedang melakukan penelitian untuk mengembangkan ‘Bio-Diesel’ walaupun hal ini masih merupakan rencana jangka panjang.

KinerjaPada tahun 2005, sumbangan Agribisnis terhadap pendapatan bersih Astra adalah sebesar 5,5%, dibandingkan 7,7% pada tahun 2004. Volume penjualan meningkat sebesar 13,3% karena peningkatan produktivitas kami di atas standar industri. Hasil CPO per hektar meningkat dari 3,9 ton menjadi 4,4 ton. Peningkatan produktivitas ini mengurangi dampak penurunan harga CPO terhadap pendapatan AAL. Pendapatan bersih AAL turun menjadiRp 3,4 triliun dibanding Rp 3,5 triliun pada tahun 2004. Kinerja penjualan terbaik diraih melalui produk Super CPO sekitar 56% dari total produksi. Super CPO bernilai jual tinggi karena memiliki kandungan ‘free fatty acid’ yang lebih rendah dibanding produk sejenis lainnya.

Dalam usaha mempertahankan pertumbuhan, telah dibuka lahan baru kurang lebih seluas 10.000 hektar. Sepanjang tahun 2005 lahan konsesi bertambah sebesar 38.000 hektar. Secara operasional, kami terus berkonsentrasi untuk memaksimalkan produktivitas lahan yang sudah ada.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 85

ResultsAgribusiness’ contribution to Astra net revenue was 5.5% in 2005 compared to 7.7% in 2004. AAL’s sales volume increased by 13.3% as productivity improvements continue to place us above industry standards. Our CPO yields per hectare increased from 3.9 tonnes to 4.4 tonnes. This productivity improvement partially offset the decrease in CPO prices, moderating the slight decline in revenues at Rp 3.4 trillion this year, compared to Rp 3.5 trillion in 2004. The best performer was Super CPO, representing approximately 56% of total output, which commands a price premium due to its lower free fatty acid content.

To maintain AAL’s production growth, new planting initiatives for approximately 10,000 hectares were implemented during the year. 2005 also saw the land bank increase by 38,000 hectares. Our operational focus continues to be on maximising the productivity of our existing plantations.

OutlookLong-term demand for palm oil is expected to remain robust, given the global shift of consumers from soya to

Proses pembibitan dan pengangkutan TBS di salah satu perkebunan AAL. (atas)Process of cultivating and FFB transportation at one of the AAL’s plantation. (top)

AAL memiliki lebih dari 200.000 hektar kebun sawit dengan total jalan tahan cuaca sepanjang lebih dari 9.500 km. (kiri)AAL’s total planted area is more than 200,000 hectares of palm plantation with all weather access over 9,500 km. (left)

palm oil, the growing markets of China and India, and the fact that Indonesia and Malaysia are the world’s only producers of consequence.

Another opportunity we are presently pursuing is in the supply of new seeds, where demand currently outstrips supply. We are in the process of finalizing an MOU with PPKS-IOPRI Medan, an Indonesian Research organization, starting to produce our own premium seed.

However, to spread risk and reduce our reliance on one product, we are evaluating the possibility of expanding our rubber interest as we have existing expertise in this area. Thailand, Malaysia and Indonesia are currently the largest producers worldwide. Presently Thailand is the leading producer, as many plantations in Malaysia have already been sold for real estate development. Thailand may soon follow in Malaysia’s footsteps, leaving Indonesia as the major player in the market. This will represent a good opportunity for Astra.

We are also exploring the feasibility of developing Bio-diesel, although this will be a long term initiative.

AgribusinessAstra’s Agribusiness interests are carried out by its subsidiary, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) in which we hold a 79.68% stake. Its activities comprise the cultivation, harvesting and processing of palm oil. In terms of land bank and production volume, AAL is one of the largest producers of crude palm oil (CPO) in Indonesia. It operates approximately 31 oil palm plantations across Sumatra, Kalimantan and Sulawesi covering a total planted area of 201,412 hectares. It has 16 CPO processing mills situated on its plantations, and a refinery in Medan which refines CPO into olein. It also has an interest in a rubber plantation.

2005 2004 Growth

CPO Production Volume (thousand tons) 857.1 765.1 12.0% CPO Sales Volume (thousand tons) 818.7 722.6 13.3% Average AAL Selling Price (Rp/kg) 3,389 3,739 -9.4%

FFB* Production Volume (million tons) 3.5 3.1 13.5%

* FFB: Fresh Fruit Bunches TBS: Tandan Buah Segar

86 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 87

Teknologi InformasiTeknologi Informasi Astra dikelola oleh PT Astra Graphia Tbk (AG), anak perusahaan dengan kepemilikan Perseroan sebesar 76,87%. AG bergerak dalam jasa layanan ‘Document Solutions’ dan ‘IT Solutions’, meliputi pemasaran, penyewaan, distribusi serta perawatan purna-jual alat-alat otomatisasi kantor dan penyediaan jasa Teknologi Informasi berikut perangkat kerasnya. AG adalah distributor eksklusif produk Fuji Xerox di Indonesia.

88 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

KinerjaPada tahun 2005, AG membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 545,5 miliar atau meningkat sebesar 15,5% dibandingkan pendapatan bersih tahun sebelumnya. Laba bersih sebesar Rp 36,1 miliar, mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 3,4% dari tahun lalu.

Sebagai pemimpin dalam ‘Document Solutions’ yang berbasis Teknologi Informasi, dengan pangsa pasar tahun 2005 sebesar 47,7 %, AG memiliki jaringan kerja yang luas dengan 19 kantor cabang dan 70 titik pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia. AG pada saat ini sedang mengembangkan program ‘Valued Services Solution’ (VSS), suatu sistem baru yang didesain untuk membantu pelanggan memperoleh ‘Document Solutions’ yang terbaik bagi lingkungan kerja mereka.

Dalam bidang ‘IT Solutions’, AG membentuk usaha patungan dengan Singapore Computer System Ltd, sebuah perusahaan berbasis di Singapura,

dengan nama SCS Astragraphia Technologies (SAT). SAT bergerak di bidang ‘system integration’, jasa profesional dan ‘IT outsourcing’ dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dalam negeri.

Tinjauan Ke DepanSaat ini, kompetensi utama kami adalah dalam memberikan jasa penyewaan peralatan, tetapi kami mengharapkan pertumbuhan di masa depan dari bisnis baru, seperti bisnis layanan perkantoran yang tengah berkembang saat ini.

Untuk meraih tujuan ini, AG akan mengembangkan bisnis ‘digitalisation’ dan ‘colourisation’ serta meningkatkan bisnis pelayanannya. Kami akan berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas, memperkuat mutu dan proses penanganan lingkungan untuk meningkatkan efektivitas pasar. 15.5%

net revenue increased

Astra Graphia akan mengembangkan usaha di bidang ‘digitalisation’ dan ‘colourisation’. Astra Graphia will expand its digitalisation

and colourisation business.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 89

aim of capturing a larger share of the emerging IT market in Indonesia.

OutlookCurrently our core competencies are in the provision of services such as equipment rental, but we expect our future growth to come from our new portfolio, such as our growing Office Service business.

To achieve this objective, AG will expand its digitalisation and colourisation business, and leverage on its service business. We will also focus on increasing productivity, and strengthen our quality and environment management process in order to improve our market effectiveness.

ResultsIn 2005, AG posted net revenue ofRp 545.5 billion an increase of 15.5% over the previous year. Net income was Rp 36.1 billion, a slight decrease of 3.4% over the previous year.

AG is the leader in IT-based Document Solutions in Indonesia, with a total market share in 2005 of 47.7%. It has an extensive distribution network, with 19 branch offices and 70 service points spread across the country. AG is currently developing its Valued Services Solution (VSS) programme, a new system designed to help customers achieve the most appropriate document solution for their unique business environment.

Within IT Solutions, a new associate PT SCS Astragraphia Technologies (SAT) was formed in a strategic partnership with Singapore Computer Systems Ltd of Singapore. SAT is currently involved in Systems Integration, Professional Services and Solutions, and IT Outsourcing, with the

Astra Graphia adalah distributor tunggal Fuji Xerox di Indonesia.Astra Graphia is the sole distributor of Fuji Xerox in Indonesia.

Information TechnologyAstra’s Information Technology (IT) interests are undertaken through PT Astra Graphia Tbk (AG), a 76.87% owned subsidiary of the Company. AG is a provider of Document and IT solutions, including the marketing, rental, distribution, and after-sales service of office automation products, and the provision of IT solutions and hardware. AG is the exclusive distributor for Fuji Xerox products in Indonesia.

90 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 91

InfrastrukturKegiatan usaha infrastruktur dijalankan oleh anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Perseroan,PT Astratel Nusantara (Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel). Sebelumnya, Astratel dan Intertel menanamkan modal pada dua proyek besar di bidang telekomunikasi sambungan tetap, PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) dan Konsortium Intertel Astratel (KIA). Pada tahun 2002, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membeli saham Astratel di Pramindo dan pada bulan Februari 2005, KIA mengalihkan kepemilikan atas fasilitas telekomunikasi kepada Telkom. Perseroan terus mencari peluang bisnis di bidang infrastruktur, termasuk jalan tol dan pembangkit tenaga listrik.

92 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

PerkembanganPada tahun 2005, Astra bekerja sama dengan Citigroup Financial Products Inc. mengambil alih 53,99% saham PT Marga Mandalasakti (MMS), di mana Astra membeli 34,00% kepemilikan efektif. MMS mengoperasikan jalan tol sepanjang 72km antara Tangerang dan Merak. Tujuan utama dari penanaman modal dalam proyek jalan tol ini adalah untuk memperoleh pengalaman pada sektor yang dipercayai akan menjadi sektor yang menarik di masa mendatang.

Intertel mengakuisisi 34,91% saham PT Toyo Fuji Logistic Indonesia (TFLI) pada tanggal 9 Desember 2005. TFLI adalah perusahaan logistik yang bergerak dalam jasa angkutan baik domestik, maupun ekspor dan impor. Investasi ini merupakan strategi kami dalam mengembangkan sinergi dalam Grup Astra, dengan melibatkan lebih banyak komponen dari rantai bisnis kami. TFLI memiliki posisi yang tepat dalam penyediaan jasa logistik untuk perusahaan di bawah Grup Astra lainnya, dan diharapkan akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para pelanggan kami.

Tinjauan Ke DepanDengan mempertimbangkan perkembangan perekonomian Indonesia jangka panjang, serta kebutuhan akan pengembangan infrastruktur, Astra secara terus-menerus mengkaji peluang investasi di sektor ini. Strategi yang diambil oleh Astra ialah memastikan bahwa risiko yang timbul dengan memasuki sektor ini tetap terkelola dengan baik dengan jalan secara aktif mencari rekanan strategis yang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan bersama.

Jalan tol Tangerang-Merak merupakan urat nadi transportasi dari Jawa ke Sumatra.Tangerang-Merak toll road is a main

access from Java to Sumatra.

new investment72kmtoll road

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 93

OutlookConsidering the long-term growth outlook for the Indonesian economy, and the significant need for infrastructure, Astra continues to evaluate investment opportunities in the infrastructure sector. Astra’s strategy is to ensure that the risks of entering this sector are managed, by actively seeking strategic partners for joint development.

DevelopmentsIn 2005, Astratel partnered with Citigroup Financial Products Inc. to acquire a 53.99% share in PT Marga Mandalasakti (MMS), with Astra holding a 34.00% effective stake. MMS operates the 72km toll road between Tangerang and Merak. The primary purpose of investing in this toll road project is to build up experience in a sector that we believe will be of interest to us going forward.

Intertel acquired a 34.91% stake inPT Toyo Fuji Logistic Indonesia (TFLI) on 9 December 2005. TFLI is a logistics company engaged in export, import and domestic transport services. Our investment in this company is another example of our strategy to create greater synergies within the Group, by capturing more components of the value chain. TFLI will be well positioned to provide logistics services for other Astra Group companies, which will in turn result in greater value for our customers.

Lebih dari 60.000 kendaraan menggunakan jalan tol Tangerang-Merak setiap hari.More than 60,000 vehicles use Tangerang-Merak toll road every day.

InfrastructureAstra’s Infrastructure activities are undertaken by our wholly owned subsidiaries, PT Astratel Nusantara (Astratel) and PT Intertel Nusaperdana (Intertel). Previously Astratel and Intertel had investments in two large fixed line telecommunication projects, PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) and Konsortium Intertel Astratel (KIA). In 2002, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bought out Astratel’s interests in Pramindo, and in February 2005, KIA transferred its telecommunication facilities in this project to Telkom. However, the Company still remains interested in infrastructure opportunities, including toll roads and power generation.

94 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Sumber Daya ManusiaAstra selalu menempatkan kualitas karyawannya sebagai hal yang paling penting dan berdasarkan itu, ‘Human Resources Development’ (HRD) mengemban tugas untuk merekrut orang yang tepat, mengembangkan karyawan, menyiapkan pemimpin masa depan, membangun budaya perusahaan dan mengelola perubahan dalam organisasi. HRD juga bertugas untuk memastikan bahwa Astra menjalankan kebijakan yang sepadan dengan praktek-praktek terbaik di dunia, serta mengembangkan dan menjalankan sistem yang tepat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, memacu produktifitas dan mengelola karyawan secara efektif.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 95

Semua strategi dan prinsip dasar HRD Astra telah digariskan dalam Buku Panduan Sumber Daya Manusia Astra(AHRM) yang telah diperbaharui.

Pada akhir tahun 2005, karyawan Grup Astra berjumlah lebih dari 118.000 orang dan pencapaian efektifitas organisasi yang optimal adalah titik berat strategi HRD. Untuk itu beberapa inisiatif telah diimplementasikan, antara lain ‘employee benefits’, pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir. Kesempatan pengembangan karir yang lain seperti rotasi antar divisi dan penugasan lapangan juga telah berjalan.

Sehubungan dengan ‘employee benefits’, program ‘Reward Management’ dirancang untuk memberikan insentif, termasuk bonus akhir tahun, tunjangan kesehatan, program asuransi dan pensiun, fasilitas kendaraan dan lainnya, beasiswa untuk anak-anak karyawan,‘family day’ dan ‘employee day’ tahunan, serta hak cuti selama satu bulan setiap 5 tahun sekali.

Departemen Manajemen Hubungan Industrial yang berada di bawah divisi HRD senantiasa fokus untuk mengembangkan terjalinnya hubungan kerja yang baik dengan organisasi karyawan dan memastikan Astra mengikuti peraturan ketenagakerjaan. Untuk memupuk iklim kerja yang kondusif dan produktif, kami menjalankan kebijakan pintu terbuka dan secara berkala mengadakan komunikasi dengan karyawan. Beberapa forum juga telah diselenggarakan, diantaranya Forum bipartit antara manajemen dan organisasi karyawan.

Hasil ‘Employee Opinion Survey’ dan ‘Employee Satisfaction Index’ (ESI) menjadi salah satu ukuran keberhasilan kebijakan HRD. Jajak pendapat ini juga memungkinkan karyawan untuk mengemukakan aspirasi dan opininya. Pada tahun 2005, ESI membaik karena adanya peningkatan pelatihan bagi karyawan, dan perbaikan komunikasi seperti adanya forum-forum antara manajemen dan karyawan. Begitu pula dengan program tahunan ‘employee gathering’, termasuk ‘family day’, terbukti dapat menjaga semangat kebersamaan, kerja sama tim serta rasa memiliki sebagai keluarga besar Astra.

Pada tahun 2005, HRD telah memulai ‘Astra Development Centre’ untuk mengidentifikasikan, mengukur dan mengembangkan pemimpin masa depan Astra. Pada program tersebut, peserta mengerjakan berbagai tugas berdasarkan skenario

kerja yang sesungguhnya dengan berbagai tantangan bisnis. Program ini didukung oleh sistem ‘mentoring’ yang komprehensif, melibatkan tenaga eksekutif yang berpengalaman, seperti direktur atau CEO dari anak perusahaan, untuk mendampingi peserta agar bisa mengoptimalkan potensinya.

AMDIAstra Management Development Institute (AMDI) telah merancang beragam program untuk melengkapi karyawan dengan keahlian yang diperlukan pada setiap tingkat manajemen, mulai dari ‘management trainee’ dan ‘supervisor’, sampai manajemen senior. Program manajemen madya dijalankan melalui kerjasama dengan sekolah bisnis dalam negeri terkemuka, sedangkan untuk manajemen senior bekerjasama dengan Asian Institute of Management, Manila. Selain program di atas AMDI juga menyelenggarakan beberapa program fungsional lain seperti ‘branch management’, ‘sales supervisor’ dan ‘human resources programme’.

Untuk tingkat eksekutif, kami juga memperkenalkan program baru yaitu “Value Innovation Exploration Workshop” (VIEW), berdasarkan Blue Ocean Strategy yang dikembangkan oleh INSEAD. AMDI juga meluncurkan beberapa program baru untuk mengembangkan ketrampilan dalam memecahkan masalah secara inovatif.

Kegiatan HRD: Pemenang Astra Quality Convention (kiri) dan membangun iklim kerja yang produktif dengan melakukan pelatihan rutin (bawah).HRD activities: Astra Quality Convention winners (left) and to foster productive environment by doing regular staff training. (right)

HR Statistic by EducationMaster Degree0.5%

Elementary/ Junior High12.9%

Senior High School62.4%

Diploma8.7%

Bachelor Degree15.5%

96 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Pada tahun 2005, AMDI menyelenggarakan Astra Quality Convention yang ke-21. Acara ini bertujuan untuk mendorong kegiatan ‘improvement’ dan inovasi proses layanan maupun pengembangan produk baik oleh individu maupun kelompok.

Pada tahun 2005, AMDI mulai menyelenggarakan kompetisi ‘business process improvement’ untuk manajemen madya ke atas.

Dana Pensiun Astra (DPA)DPA didirikan pada tahun 1987 dan sebelumnya dikenal dengan nama Yayasan Dana Pensiun Astra (YDPA). DPA menyediakan manfaat pensiun bagi karyawan Astra purnabakti.

Program pensiun ini diperbaharui pada tahun 2005, dimana karyawan yang terdaftar sebelum atau pada tanggal 20 April 1992, tetap melanjutkan Program Pensiun Manfaat Pasti (dinamakan DPA Satu), dan karyawan yang terdaftar setelah tanggal tersebut mengikuti Program Pensiun Iuran Pasti (dikenal

dengan nama DPA Dua). Perubahan ini dibuat untuk menyeimbangkan antarakebutuhan karyawan dalam memperoleh manfaat pensiun yang layak dan wajar dengan kemampuan kontribusi perusahaan.

Dana dalam Program Pensiun Manfaat Pasti terdiri dari iuran karyawan sebesar 3,2% dari gaji pokok ditambah dengan kontribusi perusahaan berdasarkan hasil perhitungan aktuaris. Untuk Program Pensiun Iuran Pasti, kontribusi perusahaan sebesar 6,4% dari gaji pokok karyawan sementara kontribusi karyawan sebesar 3,2% dari gaji pokoknya.

Jumlah total dana DPA Satu dan DPA Dua pada tahun 2005 masing-masing adalah sebesar Rp 625,8 miliar danRp 612,7 miliar. Dana ini diinvestasikan sesuai aturan legislasi dalam Keputusan Dana Pensiun dan Investasi, yakni 13% dalam deposito berjangka, 36% dalam surat obligasi, 22% dalam surat utang, 19% pada saham, 4% pada reksadana, dan 6% partisipasi langsung. Hingga akhir tahun 2005, peserta DPA Satu

berjumlah 8.253 karyawan sedangkan peserta DPA Dua berjumlah 52.844, seluruhnya berasal dari 91 perusahaan di Grup Astra.

Koperasi Astra International (KAI)Didirikan pada tahun 1990, keanggotaan KAI saat ini berjumlah 54.740 karyawan. Tujuan utama KAI adalah memberikan fasilitas simpan pinjam karyawan, yang dapat digunakan untuk pembayaran uang muka kepemilikan rumah, biaya pendidikan, dan pembelian kendaraan bermotor. KAI juga terlibat di beberapa kegiatan usaha melalui berbagai investasi.

Selain fasilitas simpan pinjam, KAI juga menyediakan beasiswa kepada putra-putri anggotanya. Pada tahun 2005, KAI memberikan beasiswa sejumlah Rp 560 juta kepada putra-putri 577 anggotanya, meningkat 40,1% dari tahun 2004.

19.2%

FinancialServices

IT & Others

1.3%

Agribusiness

17.5%

Heavy Equipment

10.3%

Automotive

69.7%

HR Statistic by Business Unit

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 97

Astra’s basic HR strategies and principles are all outlined in the Astra HR Management (AHRM) Handbook.

In 2005, with the Group’s current staff strength standing at over 118,000 employees, the emphasis of HR strategies was on achieving optimal organisational effectiveness. A number of initiatives were implemented to this end, including employee benefits, training, and career development. Other career advancement opportunities such as cross-division transfers and field exposures are also in place.

With regard to employee benefits, our Reward Management programme is a system of rewards designed to provide incentives including year-end bonuses, medical, insurance and pension schemes, car and other allowances, scholarships for children, an annual family day, an employee day and a one-month sabbatical leave every 5 years.

In 2005, we achieved total compliance to the existing labour laws and regulations. To foster a conducive, productive environment, we employ an open-door policy and engage in regular communication with our staff. A number of forums were also conducted, including the Registered Bipartite Forum between the management and the union.

Surveys such as the Employee Opinion Survey and Employee Satisfaction Index (ESI) gave us a measure of the success of our HR policy implementation. The survey also enabled every employee to articulate their aspirations or opinions. In 2005 the ESI grew as result of increased staff training, as well as an improvement in communication channels, such as forums, between the management and employees. In addition, an annual employee gathering programme, including a family day, has been established to build esprit de corps and teamwork, as well as a sense of belonging to the Astra family.

In 2005, HRD established the Astra Development Centre to identify, assess and develop future leaders within Astra. Participants of the Centre’s programme handle projects based on real work scenarios that present various business challenges. This programme is supported by a comprehensive mentoring system, in which seasoned professionals, such as the director or CEO of one of the operational subsidiaries, are assigned to a particular individual to ensure they achieve their full potential.

AMDIThe Astra Management Development Institute (AMDI) develops a range of courses to equip employees with the necessary skills for every level of management, from management trainee and supervisor, to senior management. The middle management and general management programmes are run in collaboration with a prestigious local business school and the Asian Institute of Management in Manila respectively. Alongside these

Human ResourcesAstra places the highest importance on the quality of its people, and accordingly the Human Resources Division (HRD) is tasked with acquiring the right talents, developing staff, cultivating future leaders, building the corporate culture and managing organizational change. It is also tasked with making sure Astra follows international best practice in its HRD policies, and with developing and implementing the right systems to improve employee satisfaction, boost productivity, and manage personnel effectively.

98 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

management training programmes are others devoted to specific functions, like branch management, sales supervision and HR.

At executive level we introduced a new programme called the Value Innovation Exploration Workshop (VIEW), based on the Blue Ocean Strategy, which was developed by INSEAD. AMDI also launched several new programmes to cultivate innovative problem-solving skills in management.

Every year, AMDI also conducts the Astra Quality Convention. 2005 marked the 21st year of its inauguration. This forum seeks to encourage improvement and innovation across the Group in terms of processes, services and product enhancements, whether by individuals or through team effort. In 2005, AMDI held the first ever middle to higher management level competition, focused on improving business processes.

Astra Pension fund (DPA)Established in 1987 and formerly known as the Astra Pension Fund Foundation (YDPA), DPA provides a pension benefit for Astra’s retired employees.

The pension programme was updated in 2005, so that employees registered with the DPA on or prior to 20 April 1992 continued under the Defined Benefit Pension Programme (renamed DPA Satu), while employees who were registered after 20 April 1992 are included in the Defined Contribution Pension Programme (known as DPA Dua). This change was made to balance the need of employees for sufficient and equitable pension benefits with the Company’s need to define and cap the liability for contributions.

The Defined Benefit Pension Program fund consists of 3.2% of the employee’s basic salary plus company contributions, based on the calculations of an actuary. For

Untuk mendukung programnya, AMDImelakukan berbagai simulasi bagi peserta pelatihan.To support its programme, AMDI provided training facilities for the trainees.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 99

the Defined Contribution Pension Program, the employer’s contribution is 6.4% of the employee’s basic salary, while the employee contributes 3.2% from his basic salary.

In 2005, the total funds in DPA Satu and DPA Dua stood at Rp 625.8 billion and Rp 612.7 billion respectively. These funds were invested in accordance with the legislation provisions of the Pension Fund and Investment Decree, namely 13% in term deposits, 36% in bonds, 22% in Promissory Notes, 19% in equities, 4% in mutual funds, and 6% direct participation. As at December 31 2005, membership stood at 8,253 employees for DPA Satu and 52,844 for DPA Dua, across 91 Group companies.

Astra International Cooperative (KAI)Established in 1990, employee membership of KAI currently stands at 54,740. KAI’s main purpose is to provide employees with loan and saving facilities, which are then

used for making down payments for housing, for education fees, and for vehicle purchases. KAI is also involved in several other businesses, through various investments.

Apart from loan and saving facilities, KAI also provides scholarships for the children of its members. In 2005, KAI awarded scholarships amounting to Rp 560 million to the children of 577 members, an increase of 40.1% over 2004.

over118,000employees

100 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaPermasalahan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) merupakan aspek yang sangat penting dalam kelangsungan suatu bisnis, dimana dibutuhkan pemikiran bertanggung-jawab, perencanaan yang teliti, implementasi yang tekun dan evaluasi secara terus-menerus. Secara umum, kami berusaha untuk tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga memakai standar internasional sebagai acuan.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 101

untuk penanggung jawab LK3 di Grup. Kami juga telah menerbitkan berbagai buku pedoman seperti Buku Petunjuk Penilaian AGC dan Buku Petunjuk Pengelolaan LK3. Selain itu juga diberikan tip-tip mingguan tentang pelaksanaan LK3 yang baik. Dengan begitu setiap karyawan akan terlibat dan mengetahui perannya masing-masing.

Untuk memastikan implementasi standar-standar dengan dasar penilaian komparatif, sejak tahun 2000 Grup Astra menerapkan sistem peringkat nasional yang mengukur kesesuaian Grup Astra terhadap standar yang sudah ditetapkan. Peringkat yang diberikan dimulai dari hitam, merah, biru dan hijau hingga emas, yang menandakan tingkat mana yang telah mereka capai. Setiap tahun Perseroan mengadakan lomba tahunan AGC Awards, di mana penghargaan diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai peringkat hijau. Pada tahun 2005, penilaian dilaksanakan pada 290 fasilitas Grup Astra, meningkat dibandingkan 283 fasilitas pada tahun 2004.

Pada tahun 1999, Astra memperkenalkan program LK3 yang sistematis yang dikenal dengan Astra Green Company (AGC). Program ini mengutamakan empat pilar kebijakan hijau yang mencakup setiap aspek kegiatan operasional – ‘Green Strategy, Green Process, Green Product, and Green Employee’.

Prinsip ‘Green Strategy’ adalah menggabungkan praktek LK3 yang baik ke seluruh lini operasi kami. Sebagai contoh, untuk lahan perkebunan kelapa sawit, kami tidak mengambil lahan hutan tropis akan tetapi menggunakan lahan yang sudah tidak terpakai.

Bekerja sama dengan beberapa organisasi seperti World Wildlife Fund, Roundtable of Sustainable Palm Oil, dan LSM bidang lingkungan lainnya, kami berusaha menekan serendah mungkin efek negatif yang dapat terjadi.

Contoh lain adalah program rehabilitasi yang kami laksanakan di lokasi-lokasi penambangan. Sebelum memulai kegiatan penambangan, anak perusahaan di bidang pertambangan,Pama memindahkan hasil penggalian yang tidak terpakai dan menempatkannya di lokasi terpisah. Setelah batu-bara selesai ditambang, tanah penggalian tadi dikembalikan ke tempat semula dan dihijaukan kembali.

Program pengendalian banjir Sunter Nusa Dua merupakan contoh lain. Proyek yang berlokasi di dekat kantor pusat

Perseroan di daerah Sunter Jakarta mendukung pengendalian banjir, pengelolaan limbah dan daur ulang. Dari total anggaran sebesar Rp 9,5 miliar untuk 6 tahun, di mana sampai dengan tahun 2005 telah digunakan sebesarRp 7,6 miliar.

Prinsip ‘Green Process’ bertujuan untuk memastikan bahwa semua proses yang kami lakukan bersifat efisien, ramah lingkungan dan memenuhi berbagai standar nasional dan internasional yangkami adopsi, termasuk ISO 14000, OHSAS 18000 (Penilaian Kesehatan dan Keselataman Kerja), Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional (SMK3) dan ‘National Occupational Safety Association’ (NOSA).

Kebijakan ‘Green Product’ untuk memastikan bahwa semua produk kami tidak berbahaya dan hemat energi, sedangkan kebijakan ‘Green Employee’ bertujuan untuk meningkatkan kesadaran LK3 pada seluruh karyawan. Secara berkala kami mengadakan pelatihan

Buku-buku panduan EHS.EHS guidelines books.

102 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Astra introduced a systematic EHS– friendly programme called “Astra Green Company” (AGC) in 1999. The programme outlines a four point green policy embracing every aspect of operations - Green Strategy, Green Process, Green Product, and Green Employee.

Our Green Strategy principle integrates good EHS practices into all our operations. For example, we utilize wastelands when setting up our CPO plantations, rather than rainforest. By working closely with organisations such as the World Wildlife Fund, the Roundtable of Sustainable Palm Oil, and other environmental NGOs, we do our best to ensure that our operations minimize any negative effect that they may have on the environment.

Another example is our rehabilitation programmes at mining sites. At the start of mining operations, Pama removes the overburden and stores it in a separate place. After coal extraction is completed, the soil is replaced and replanted.

Our Sunter Nusa Dua flood control programme is a further example. Located in the Sunter area of Jakarta close to our corporate headquarters, this project embraces flood control, waste management and recycling. With a budget of Rp 9.5 billion spread over 6 years, Rp 7.6 billion was spent until 2005.

The Green Process principle seeks to ensure that all our processes are efficient, environmentally–friendly, and conform to the various national and international standards we have adopted, including ISO 14000, OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment), SMK3 (National Occupational Health & Safety Management System Standard) and NOSA (National Occupational Safety Association).

Our Green Product policy makes sure that all our products are non-hazardous and energy efficient, while the Green Employee policy seeks to raise EHS awareness among our

Environment, Health and SafetyEnvironment, Health and Safety (EHS) issues are crucial aspects of business sustainability, requiring responsible thinking, careful planning, diligent application and constant review. In general we try not only to meet but to exceed government standards, benchmarking ourselves against international standards.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 103

Astra EHS Conformity Ranking System

Level of Conformity Ranking

0 – 20% Black

21 – 50% Red

51 – 75% Blue

76 – 89% Green

> 89% Gold

Astra Green Companies Assessment

Red & Black 36%

Gold 10%

Green 26%

Blue 28%

employees. Training for designated EHS officers is carried out regularly, and various manuals have been produced such as the AGC Assessment Guide, and the Environmental Health & Safety Management Guide. Weekly tips are also given on good EHS practices. This way, every employee gets involved, and knows the role he or she has to play.

To draw these standards into a basis of comparative assessment, since 2000 the Astra Group has adopted a national ranking system that measures the percentage level of conformity of Astra Group to the established national standard. Facilities are ranked from black, red, blue and green to gold, indicating the level they have attained. An annual contest called the AGC Awards is held, at which facilities that have achieved green ranking are recognized. In 2005 a total of 290 Group facilities were assessed, a slight increase over the 283 facilities assessed in 2004.

104 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Tanggungjawab Sosial PerusahaanSaat ini, ukuran keberhasilan yang digunakan banyak perusahaan tidak semata-mata hanya seberapa baik kinerja keuangan mereka, tetapi juga seberapa jauh mereka menjalankan tanggung-jawab mereka kepada masyarakat dan lingkungan. Pendekatan ini dikenal sebagai ‘triple bottom line’. Demikian juga Astra, dikaitkan dengan filosofi Catur Dharma, yang menggariskan bahwa kami akan selalu menilai apapun bidang usaha yang dilakukan dari segi efek gandanya, tidak sekedar bagi ‘shareholder’, tetapi juga bagi seluruh ‘stakeholder’ lainnya.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 105

Komitmen ini memperluas tanggung-jawab kami untuk tidak hanya memberikan sumbangan tetapi ikut menciptakan pemberdayaan dan pengembangan perekonomian, sehingga masyarakat di sekitar perusahaan ikut menikmati manfaat atas kehadiran kami. Sejalan dengan aspek sosial dari ‘triple bottom line’, kami menyusun dan mengimplementasikan standar internal yang sejalan dengan standar internasional yaitu standar Astra Friendly Company (AFC).

Standar AFC dibuat untuk memastikan bahwa Grup Astra dapat memenuhi secara baik harapan ‘stakeholder’, termasuk seluruh karyawan dan keluarganya, masyarakat – terutama lingkungan dimana Astra beroperasi, para pemegang saham, pelanggan, pemasok dan pemerintah. Pada semester kedua tahun 2005, Perseroan melakukan ‘assesment’ terhadap 19 perusahaan terpilih dalam Grup Astra. Hasil ‘assesment’ ini menunjukkan tingkat konsistensi yang dicapai anak perusahaan terhadap standar AFC, baik dilihat dari sisi sistem manajemen, indikator kinerja utama, program dan aktifitas tanggung jawab sosial (CSR) .

Seluruh program CSR kami mengacu kepada rencana terkoordinasi dan mencakup berbagai aktifitas termasuk pendidikan, pengembangan usaha kecil, perlindungan lingkungan, kesehatan, dukungan pada kegiatan olah-raga, pertunjukan kebudayaan, pertemuan karyawan dan keluarganya serta kegiatan keagamaan.

Untuk mendokumentasikan aktifitas-aktifitas tersebut, Astra sedang dalam proses menerbitkan ‘sustainability report’ yang mencakup semua kegiatan sosial dan lingkungan yang telah dilaksanakan pada tahun 2005.

Bantuan TsunamiSebagai kelanjutan bantuan bencana tsunami seperti yang telah kami laporkan pada Laporan Tahunan 2004, kami masih terus melakukan Program Rekonstruksi dan Rehabilitasi, dengan alokasi dana sebesar Rp 18 miliar untuk kurun waktu enam tahun. Prioritas utama program ini adalah membangun dua Sekolah Dasar dengan jumlah ruangan 24 kelas, di Meulaboh, Aceh Barat. Program ini juga meliputi pembangunan 4 laboratorium, 12 rumah guru dan sebuah aula. Selain itu dikembangkan pula pelatihan guru-guru

baru karena Meulaboh telah kehilangan 70% jumlah guru dalam bencana tsunami. Dalam proyek juga dilakukan penyusunan kurikulum yang mengikuti standar pendidikan nasional, kebudayaan lokal Aceh dan standar internasional yang relevan. Dengan cara ini, kami berencana untuk membangun Sekolah Dasar Percontohan masa depan di daerah ini dan setelah enam tahun kemudian, akan menyerahkan pengelolaan sekolah ini kepada pemerintah daerah setempat.

Melalui anak perusahaannya, PT Karya Tanah Subur di Meulaboh, AAL juga sedang membangun sebuah sekolah kejuruan perkebunan secara bertahap senilai Rp 1 miliar.

Sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan masyarakat luas dan masyarakat di sekitar kegiatan kami, setiap anak perusahaan Astra juga menjalankan program pengembangan masyarakatnya masing-masing. Sebagai contoh, AAL dan Pama melaksanakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat di sekitar daerah operasionalnya. AAL bersama Pemda mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan penghasilan penduduk di sekitar daerah operasinya.

ASTRA FRIENDLY COMPANY

Management System CSR Activities & Programme

Key PerformanceIndicators

Value

Mindset

Behavior

Programme Characteristic Index

Completeness

Achievement

106 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

goreng, gula, mie instan, dan makanan kaleng, yang merupakan sumbangan dari Perseroan bersama PT Toyota Astra Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Federal International Finance, PT Gaya Motor, PT Astra Daihatsu Motor, Auto2000 dan beberapa anak perusahaan lainnya. Kegiatan lainnya meliputi pemeriksaan kesehatan, sumbangan kurban saat Idul Adha, kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mempertahankan penghijauan di lingkungan sekitar kantor dan lain sebagainya.

Melalui Yayasan Amaliah Astra, Grup Astra menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan di Masjid Astra, mulai dari belajar membaca Al-Quran sampai penyelenggaraan bazaar buku. Masjid Astra mendapat predikat sebagai masjid kantor terbaik kedua di Jakarta dari Dewan Masjid Indonesia pada tahun 2005.

Seluruh anak perusahaan kami juga secara aktif membantu pengembangan masyarakat di lingkungan operasi mereka dengan program mereka masing-masing dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat setempat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pelatihan keterampilan.

Yayasan-yayasanYayasan Toyota & Astra (YTA) YTA didirikan di tahun 1974 untuk mendukung pendidikan di Indonesia.Dimulai dengan sumbangan awal sebesar Rp 10 juta dan pada tahun 2005, meningkat menjadi Rp 4 miliar. Pencairan dana di tahun 2005 sebagian besar berupa beasiswa yang diberikan kepada pelajar di seluruh Indonesia, termasuk 6.890 siswa-siswi dari Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan dan 982 mahasiswa. Sumbangan lainnya diberikan untuk peralatan pengajaran, kegiatan ilmiah, riset teknologi pelajar dan dana beasiswa serta penelitian untuk dosen-dosen Universitas untuk meraih gelar Master. Pada akhir tahun 2005, YTA telah menyumbang 41.746 beasiswa terhitung sejak pertama berdiri.

Untuk bidang bantuan pengajaran, YTA telah menyumbangkan mesin-mesin, transmisi, dan komponen mobil kepada beberapa sekolah teknik. Para mahasiswa juga diberi kesempatan mengikuti program magang di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota Astra Motor dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang produksi otomotif.

Hubungan KemasyarakatanAstra sangat peduli akan lingkungan masyarakat di daerah Sunter, Jakarta Utara, dengan priotritas utama pada pendidikan anak dan remaja. Beasiswa Astra bagi siswa dari latar belakang yang kurang beruntung di Jakarta Utara adalah salah satu contohnya. Penerima beasiswa di tahun 2005 meningkat menjadi 620 siswa, dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Atas, dibandingkan dengan 545 siswa di tahun 2004.

Sementara itu, setiap tahun, PT Astra Honda Motor memberikan penghargaan “Siswa Terbaik Honda” kepada pelajar berprestasi dari seluruh Indonesia. Pada tahun 2005, sebanyak 64 siswa dan 63 guru pendamping telah ikut serta dalam acara ini. AHM juga menyumbangkan 322 mesin ke sekolah-sekolah menengah kejuruan negeri khususnya jurusan otomotif di seluruh Indonesia.

Pada kegiatan masyarakat lainnya, juga diselenggarakan perlombaan kebersihan menjelang hari raya Idul Fitri dan menyerahkan bantuan sembako, dimana 6.300 paket Lebaran diberikan kepada penduduk yang kurang beruntung di daerah Jakarta Utara. Paket ini berisi beras, minyak

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 107

YTA juga memberikan kesempatan kepada pemilik dan mekanik bengkel kecil untuk ikut serta dalam pelatihan kewiraswastaan otomotif dalam rangka meningkatkan keterampilan dan keahlian manajemen mereka. Pelatihan ini dilaksanakan tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang perdagangan dan pabrikasi telah memberikan lapangan kerja kepada jutaan penduduk di Indonesia. YDBA, sejak pendiriannya tahun 1980, secara terus-menerus fokus membantu UKM ini dalam pengembangan keahlian teknis dan manajemen, kemampuan teknologi informasi dan akses keuangan mereka. Secara khusus YDBA memberikan perkuatan terhadap UKM yang kegiatan usahanya terkait dengan rangkaian bisnis Astra, seperti Otomotif, Alat Berat dan Agribisnis. Hingga saat ini, YDBA telah berkerjasama dengan beberapa badan usaha pemerintah, perusahaan swasta lain, universitas dan pemerintah.

Untuk memperluas pelayanannya, YDBA telah mendirikan 11 Lembaga Pengembangan Bisnis untuk membantu

UKM di seluruh Indonesia, termasuk di Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Sidoarjo, Mataram, Batam, Gianyar, Balangan, Lhokseumawe dan Aceh Besar.

Hingga saat ini, YDBA telah membimbing 1.035 UKM di bidang pabrikasi, perbengkelan, agribisnis, kerajinan mebel, perdagangan dan sebagainya. Pada tahun 2005 YDBA memfasilitasi jasa keuangan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 10,5 miliar kepada 15 UKM, dan Rp 1,9 miliar pinjaman lunak kepada 64 perusahaan kecil dan koperasi. YDBA juga telah memberikan 172 paket pelatihan bagi 3.780 peserta.

Untuk mendorong UKM dalam mematuhi prinsip EHS, YDBA memberikan pelatihan Astra Green Company. Pada tahun 2005, YDBA membuka galeri baru di Kemang, Jakarta dengan tujuan mempromosikan kerajinan tangan hasil produksi UKM.

Bekerjasama dengan IFC dan AusAid, YDBA menerbitkan buku petunjuk usaha kecil dan menengah berbasis internet pada bulan Januari 2005 untuk mempromosikan perusahaan kecil dan menengah Indonesia di pasar dunia.

Astra Mitra Ventura (AMV) Perusahaan permodalan yang didirikan pada tahun 1991 menyediakan fasilitas untuk memperkuat permodalan bagi UKM. Pada tahun 2005, AMV telah mengatur pendanaan 18 perusahaan rekanan dalam bidang industri logam, karet, permesinan, peralatan kesehatan, daur ulang limbah, cat tembok dan mebel sejumlah Rp 23 miliar, dengan jangka waktu peminjaman modal dari 3 hingga 7 tahun.

Dari tahun ke tahun, AMV secara terus-menerus berusaha memperbaiki pendistribusian serta efisiensi penyaluran dana ini. AMV sudah berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.

AMV juga menyelenggarakan beberapa seminar tentang pabrikasi dan tren otomotif di tahun 2005. AMV bersama dengan YDBA juga memberikan bimbingan dan bantuan kepada perusahaan rekanan di bidang manajemen keuangan, teknonogi, sumber daya manusia, hukum dan pengembangan bisnis.

Politeknik Manufaktur Astra (Polman) Polman merupakan sekolah politekniksetingkat diploma dan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya

Perolehan dana dari acara Toyota Classics disalurkan melalui YTA ke beberapa panti asuhan. (kiri)Salah satu perusahaan patungan usaha yang dibina AMV (kanan).The fundraising of Toyota Classics is donated through YTA to some orphanages. (left) One of the partner companies of AMV (right).

Salah satu training yang diberikan oleh YDBA adalah pelatihan bagi mekanik bengkel-bengkel kecil. (kiri)YDBA provides training to SMEs including a technical training for mechanics of small workshops. (left)

108 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

dengan memanfaatkan jaringan antara perusahaan pabrikasi Astra dan bidang pendidikan. Dukungan Astra sebagai perusahaan induk telah mendorong Polman dalam pengembangan kurikulum yang dapat memenuhi permintaan industri. Astra membiayai sekitar 50% dari total biaya operasional Polman, diantaranya untuk gaji pegawai, perawatan gedung dan peralatan.

Pada tahun 2005, Polman membuka bidang studi baru “Mechatronics” sebagai tambahan atas beberapa program yang sudah ada, seperti Teknik Pabrikasi, Proses Produksi dan Pabrikasi, Sistem Informasi dan Perawatan Otomotif. Pembukaan bidang studi “Mechatronics” ini menandakan komitmen Polman untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja. Hingga saat ini, Polman telah menghasilkan 642 lulusan, dimana 97% dari jumlah itu langsung dipekerjakan oleh Astra atau beberapa perusahaan lain, sedangkan 3% lainnya berwiraswata.

Melalui kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2005 Polman membuka berbagai program termasuk program magang satu tahun bagi siswa berprestasi dari sekolah kejuruan dan kursus tiga tahun pengajar kejuruan.

Badan Sertifikasi Profesional Nasional telah memberi akreditasi kepada Polman sebagai Lembaga Pengujian yang Berwenang untuk Sertifikasi Profesi Teknik Logam Indonesia. Polman juga menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pengembangan Kemampuan Lanjutan Jepang (JAVADA) dalam peresmian penyelenggaraan Kompetisi Keterampilan untuk mengkaji kemampuan para pelajar berdasarkan standar internasional.

Astra membangun sekolah dasar percontohan di Meulaboh dengan total

anggaran Rp 18 miliar.Astra built an elementary school in

Meulaboh with total budget ofRp 18 billion.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 109

This commitment widens the responsibility beyond simply charitable giving, to creating economic empowerment and development, so that the communities we are engaged with will benefit from our presence. In line with the social aspect of the triple bottom line emphasis, we established and implemented a set of internal parameters aligned with international benchmarks called the Astra Friendly Company (AFC) standards.

The AFC standards are in place to ensure that the Group fulfills all stakeholders’ expectations. This includes all employees and their families, the community – especially those in which Astra operates, our shareholders, customers, suppliers and the government. In the second semester 2005 the Company initiated a pilot project which assessed 19 companies within the Group. The results of the assessment indicate the level of conformity with AFC standards that the subsidiaries achieved in terms of management systems,

key performance indicators, CSR programmes and activities.

All our CSR programmes follow a coordinated plan and cover a broad range of activities including education, small business development, environmental protection, healthcare, sports sponsorship, cultural performances, employee and family gatherings, charitable and religious activities.

To document the above activities, Astra will issue a sustainability report which will cover all the social and environmental efforts which were undertaken in 2005.

Ongoing Tsunami Relief Following our tsunami relief, which we have reported in our 2004 Annual Report, we also have a Reconstruction and Rehabilitation Programme underway, with an allocated budget of Rp 18 billion over six years. The first actitivity in the programme is to build two elementary schools with a total of

24 classrooms in Meulaboh, Aceh. The programme also involves the building of 4 laboratories, 12 teacher’s houses and an auditorium. The second activity is the training of new teachers, as Meulaboh lost 70% of its teachers in the tsunami. The third activity is the development of a curriculum in compliance with national education standards, the local culture of Aceh and relevant international standards. In this way Astra plans to create role models for future elementary schools in the area, and will hand over the operation of the schools to the local government after six years.

AAL, through its subsidiary PT Karya Tanah Subur in Meulaboh, also committed to building a vocational school focused on plantations amounting to Rp 1 billion.

In accordance with our aim to add value to society and to the communities around our operations, every subsidiary of Astra conducts its own community development

AHM membangun Puskesmas di Banda Aceh.AHM built a clinic in Banda Aceh.

Corporate Social ResponsibilityToday, many corporations are measured not only by how well they perform financially but also by the extent to which they live up to their responsibilities towards the community and the environment. This approach is known as triple bottom line. Astra is no exception, and indeed our foundation philosophy, Catur Dharma, states that we will always measure whatever business we pursue in terms of the multiplying effects it has not only for shareholders but also for all stakeholders.

110 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

including 6,890 elementary and high school students, and 982 university students. Other grants were given for teaching equipment, scientific activities, student technology research, and scholarship and research funding for university professors aiming to pursue their masters degrees. As at end of year 2005, YTA has granted a total of 41,746 scholarships since its foundation.

In the area of teaching aids, YTA has donated engines, transmissions, and car components to some engineering schools. Apprenticeships at PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia and PT Toyota Astra Motor have also been given to university students to enhance their skills and knowledge in the automotive manufacturing sector.

YTA also offers opportunities for owners and mechanics of small scale workshops to participate in automotive entrepreneurship training, in order to develop their management skills and competences. Training has been conducted not only in Jakarta but in other big cities in Indonesia.

Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)Trading and manufacturing SMEs have provided employment for millions of people in Indonesia. Since it was established in 1980, YDBA has been continuously focused on assisting SMEs in developing their technical and management competencies,

programmes. AAL and Pama, for example, conduct life skills training for the people who live in the communities in which they operate. AAL also carries out income generating activities jointly with the regional government, designed to help communities boost their economic development.

Community Development RelationsAstra cares a great deal about its own community neighbourhood at Sunter, in the northern part of Jakarta. A major priority is child and youth education, an example of which is the scholarships Astra grants for students from less fortunate backgrounds in North Jakarta. In 2005, scholarship recipients increased to 620 students ranging from elementary to high school, compared to 545 students in 2004.

Every year, PT Astra Honda Motor conducts “Honda Best Student” for outstanding students from all over Indonesia. In 2005, 64 students and 63 accompanying teachers attended the event. AHM donated 322 engines to vocational state senior high school (automotive) all over Indonesia.

In other community initiatives, a cleanliness contest was organized by the Company to celebrate the Idul Fitri festival in 2005, at which 6,300 Idul Fitri packages were given to under-privileged residents in the North Jakarta area. The packages contained rice, cooking oil, sugar, dry

noodles, and canned food, and were donated together with PT Toyota Astra Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Federal International Finance, PT Gaya Motor, PT Astra Daihatsu Motor, Auto2000 and other subsidiaries. Other activities included free medical check-up, livestock donation for Idul Adha, community manpower initiatives to maintain greenery in the office neighbourhood, and more.

Through the Amaliah Astra Foundation, the Company organized various religious activities at Astra’s Mosque from Koran readings to a books bazaar. Astra’s Mosque was recognized as the second best office mosque in Jakarta in 2005 by the Indonesian Mosque Council in Jakarta.

All our subsidiaries also actively help in the development of the community in which they operate, with each having its own programme focused on empowering local people to help improve their quality of life through life skills training.

FoundationsToyota & Astra Foundation (YTA)YTA was established in 1974 to support education in Indonesia as a whole. It began with a donation of Rp 10 million and by 2005 it had increased to a fund of Rp 4 billion. In 2005, disbursements from the fund mainly took the form of scholarships granted to students all over Indonesia,

Salah satu pameran UKM di Galeri YDBA.One of UKM’s exhibition in YDBA Gallery.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 111

information technology literacy and financial access. Particularly, YDBA concentrates to assist SMEs whose businesses are involved in Astra’s value chain such as Automotive, Heavy Equipment and Agribusiness. In this process, it has partnered with some state enterprises, other private companies, universities and the government.

To expand its network, YDBA established 11 Business Development Service Providers to assist SMEs all over Indonesia including Jakarta, Bandung, Tegal, Yogyakarta, Sidoarjo, Mataram, Batam, Gianyar, Balangan, Lhokseumawe and Aceh Besar.

To date, YDBA has counseled 1,035 SMEs in the areas of manufacturing, workshops, agribusiness, furniture craftsmanship, trading and so on. In 2005, YDBA facilitated financing with lenders totalling Rp 10.5 billion for 15 SMEs, and a further Rp 1.9 billion in soft loans for 64 small enterprises and cooperatives. It has also facilitated 172 training sessions with 3,780 participants. To encourage the SMEs to comply with EHS principles, YDBA provides Astra Green Company trainings for them. To promote handicraft products, YDBA opened a new gallery in 2005 in Kemang, Jakarta.

In cooperation with IFC and AusAid, YDBA published a web based SME business directory in January 2005,

to promote Indonesia’s SMEs in the global market.

Astra Mitra Ventura (AMV)AMV is a venture capital company established in 1991 to provide facilities which give access to capital funding for SMEs. In 2005, AMV arranged financing for 18 partner companies involved in metal, rubber, machinery, medical equipment, waste recycling, wall painting and furniture totalling Rp 23 billion, with venture capital on terms ranging from 3 to 7 years.

Year by year, AMV is seeking to improve both its fund distribution and its efficiency. AMV is already ISO 9001:2000 certified.

AMV also held some seminars about automotive manufacturing and trends in 2005. Together with YDBA, it also gives advice and assistance to partner companies in the areas of financial management, technology, human resources, law and business development.

Astra Manufacturing Polytechnic (Polman) Polman is a polytechnic offering formal diploma level education, and is continuously seeking to enhance its quality education programmes by exploiting the link between Astra’s manufacturing base and the educational area. Astra’s support as a parent company has encouraged

Polman to develop the curriculum to match industrial demand. Astra covers approximately 50% of Polman’s total running costs including employee compensation, building maintenance and utilities.

In 2005, Polman introduced a new “Mechatronics” major to add to its existing Manufacturing Engineering, Production and Manufacturing Process, Information Systems and Automotive Maintenance programmes. The launch of the Mechatronics major signals Polman’s commitment to always meeting the manpower needs of the industry. To date Polman has graduated 642 students, 97% of whom were subsequently employed by Astra or other companies, while 3% set up their own businesses.

In 2005, in partnership with the National Education Department, Polman introduced various programmes including a one year internship for top students from vocational schools, and a three-year vocational teacher course.

The National Body of Professional Certification has accredited Polman as a Competence Test Institution for the Indonesian Engineering Metal Profession Certification. Polman also collaborated with JAVADA (Japan Vocational Ability Development Association) to hold the inaugural Skill Competition to assess students against international standards.

Sampai akhir tahun 2005, Polman telah mewisuda sebanyak 642 sarjana.

Polman has graduated 642 students at the end of 2005.

112 ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Dewan KomisarisB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S

Budi Setiadharma Benny Subianto Benjamin A SuriadjayaPresiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris KomisarisPresident Commissioner Vice President Commissioner Commissioner

Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick M Alexander Komisaris Komisaris KomisarisCommissioner Commissioner Commissioner

Anthony J L Nightingale Neville B Venter Adam P C Keswick Komisaris Komisaris KomisarisCommissioner Commissioner Commissioner

Dewan DireksiB OA R D O F D I R E C TO R S

Michael D RuslimPresiden DirekturPresident Director

Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Tossin Himawan Direktur Direktur DirekturDirector Director Director

Johnny D Danusasmita Maruli Gultom Simon J Mawson Direktur Direktur DirekturDirector Director Director

Laporan Tahunan ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan Mei 2006.

This Annual Report has been signed by the members of Board of Commissioners and the Board of DirectorsPT Astra International Tbk in May 2006.

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report 113

Laporan KeuanganFinancial Report

PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaanand Subsidiaries

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

31 Desember 2005 dan 200431 December 2005 and 2004

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 1 – Page

NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(Expressed in millions of Rupiah)

2005Catatan/Notes 2004

AKTIVA ASSETS

Aktiva lancar Current assetsKas dan setara kas 3,938,633 4 5,326,131 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 481,683 640,882 Short-term investmentsPiutang usaha, setelah Trade receivables,

dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 241.646 Rp 241,646(2004: Rp 49.736): (2004: Rp 49,736):- Pihak yang mempunyai 206,746 5,30f 160,123 - Related parties

hubungan istimewa- Pihak ketiga 4,500,900 5 3,106,857 - Third parties

Piutang lain-lain, 672,104 6 338,940 Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 187.094 Rp 187,094(2004: Rp 69.456) (2004: Rp 69,456)

Persediaan 5,120,829 7 3,334,329 InventoriesPajak dibayar di muka 742,484 8a 514,723 Prepaid taxesPembayaran di muka lainnya 507,762 339,781 Other prepayments

Jumlah aktiva lancar 16,171,141 13,761,766 Total current assets

Aktiva tidak lancar Non-current assetsKas dan deposito berjangka 95,392 4 149,345 Restricted cash and time

yang dibatasi penggunaannya depositsPiutang pembiayaan, 9,829,563 9 8,718,978 Financing receivables,

setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 926.758 Rp 926,758(2004: Rp 604.936) (2004: Rp 604,936)

Piutang lain-lain, Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 23.103 Rp 23,103(2004: Rp 26.434): (2004: Rp 26,434):- Pihak yang mempunyai 289,417 6,30g 238,942 - Related parties

hubungan istimewa- Pihak ketiga 327,602 6 384,171 - Third parties

Investasi pada perusahaan asosiasi 6,519,436 10 5,501,396 Investments in associates anddan jointly controlled entities jointly controlled entities

Investasi jangka panjang lain-lain 217,894 160,294 Other long-term investmentsAktiva pajak tangguhan 769,593 8d 623,576 Deferred tax assetsAktiva tetap, 11,495,558 11 8,548,140 Fixed assets, net of

setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciationpenyusutan sebesar Rp 6.506.866 of Rp 6,506,866(2004: Rp 5.247.885) (2004: Rp 5,247,885)

Goodwill 758,648 12 706,049 GoodwillAktiva lain-lain 511,618 13 352,396 Other assets

Jumlah aktiva tidak lancar 30,814,721 25,383,287 Total non-current assets

JUMLAH AKTIVA 46,985,862 29 39,145,053 TOTAL ASSETS

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 2 – Page

NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(Expressed in millions of Rupiah)

2005Catatan/Notes 2004

KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 2,680,483 14 2,168,451 Short-term loansHutang usaha: Trade payables:

- Pihak yang mempunyai 1,057,674 15,30h 1,300,693 - Related partieshubungan istimewa

- Pihak ketiga 3,389,416 15 2,438,482 - Third partiesHutang lain-lain 987,625 734,820 Other payablesUang jaminan pembelian dari 475,368 736,317 Purchase guarantees from

pelanggan dan uang muka customers and salespenjualan advances

Hutang pajak 861,442 8b 1,029,977 Taxes payableBeban yang masih harus dibayar 914,867 934,523 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 682,641 473,810 Unearned incomeKewajiban diestimasi 14,247 16 12,911 ProvisionsBagian jangka pendek Current portion of

dari hutang jangka panjang: long-term debt:- Pinjaman bank dan pinjaman 1,210,227 17 608,447 - Bank and other loans

lain-lain- Hutang obligasi 2,018,502 18 2,422,997 - Bonds- Hutang sewa guna usaha 310,648 19 117,079 - Obligations under

finance leases

Jumlah kewajiban jangka pendek 14,603,140 29 12,978,507 Total current liabilities

Kewajiban jangka panjang Non-current liabilitiesHutang usaha - pihak ketiga 826,103 15 427,955 Trade payables - third partiesHutang lain-lain: Other payables:

- Pihak yang mempunyai 31,298 30j 14,379 - Related partieshubungan istimewa

- Pihak ketiga 178,093 189,949 - Third partiesPendapatan ditangguhkan 391,474 259,125 Unearned incomeKewajiban pajak tangguhan 192,546 8d 173,477 Deferred tax liabilitiesKewajiban diestimasi 413,454 16 239,229 ProvisionsHutang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current

dikurangi bagian jangka pendek: portion:- Pinjaman bank dan pinjaman 2,651,094 17 1,807,813 - Bank and other loans

lain-lain- Hutang obligasi 2,820,822 18 3,214,649 - Bonds- Hutang sewa guna usaha 646,685 19 120,357 - Obligations under

finance leases

Jumlah kewajiban jangka panjang 8,151,569 29 6,446,933 Total non-current liabilities

HAK MINORITAS 3,806,808 20 3,234,487 MINORITY INTERESTS

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 3 – Page

NERACA KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(Expressed in millions of Rupiah)

2005Catatan/Notes 2004

EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:

Modal dasar - 6.000.000.000 Authorised - 6,000,000,000saham dengan nilai nominal shares with par value ofRp 500 (dalam satuan Rupiah) Rp 500 (full Rupiah)per saham per share

Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 21 2,024,178 Issued and fully paid -penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314saham biasa ordinary shares

Tambahan modal disetor 1,106,121 22 1,106,121 Additional paid-in capitalSelisih penilaian kembali 418,661 430,121 Fixed assets revaluation

aktiva tetap reserveSelisih transaksi perubahan 1,231,408 1,253,803 Difference arising from equity

ekuitas perusahaan afiliasi transactions of affiliatesSelisih kurs karena penjabaran - (2,220) Exchange differences due to

laporan keuangan financial statementstranslation

Saldo laba: Retained earnings:- Dicadangkan 224,700 24 124,700 - Appropriated- Belum dicadangkan 15,419,277 11,548,423 - Unappropriated

Jumlah ekuitas 20,424,345 16,485,126 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN 46,985,862 39,145,053 TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS AND EQUITY

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 4 – Page

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005Catatan/Notes 2004

Pendapatan bersih 61,172,314 25,29 44,923,909 Net revenue

Beban pokok pendapatan (47,449,438) 26,29 (34,610,505) Cost of revenue

Laba kotor 13,722,876 10,313,404 Gross profit

Beban usaha: 27 Operating expenses:Beban penjualan (3,065,839) (2,459,736) Selling expensesBeban umum dan administrasi (4,243,063) (2,878,230) General and administrative

expenses(7,308,902) (5,337,966)

Laba usaha 6,413,974 29 4,975,438 Operating income

Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses):Penghasilan bunga 294,889 382,583 Interest incomeBeban bunga (421,844) 29 (500,692) Interest expenseKerugian selisih kurs (106,965) (11,696) Foreign exchange loss(Kerugian)/keuntungan pelepasan (483) 575,258 (Loss)/gain on disposal

investasi of investmentsKeuntungan atas selisih transaksi - 112,635 Gain on difference arising

restrukturisasi entitas from restructuringsepengendali transactions of entitiesunder

common control(Beban)/penghasilan lain-lain, bersih (140,374) 28 419,937 Other (expenses)/income, net

(374,777) 978,025

Bagian atas hasil bersih 2,166,562 10 2,053,740 Share of results ofperusahaan asosiasi dan associates and jointlyjointly controlled entities controlled entities

Laba sebelum pajak penghasilan 8,205,759 8,007,203 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan (1,872,786) 8c (1,625,364) Income tax expense

Laba sebelum hak minoritas 6,332,973 6,381,839 Income before minorityinterests

Hak minoritas (875,688) 20 (976,333) Minority interests

Laba bersih 5,457,285 5,405,506 Net income

Laba bersih per saham 1,348 32 1,335 Net earnings per share(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

PT

AS

TR

AIN

TE

RN

AT

ION

AL

Tb

kD

AN

AN

AK

PE

RU

SA

HA

AN

/AN

DS

UB

SID

IAR

IES

Cat

atan

atas

lapo

ran

keua

ngan

kons

olid

asia

nm

erup

akan

bagi

anya

ngtid

akte

rpis

ahka

nda

rila

pora

nke

uang

anko

nsol

idas

ian.

The

acco

mpa

nyin

gno

tes

form

anin

tegr

alpa

rtof

thes

eco

nsol

idat

edfin

anci

alst

atem

ents

.

Hal

aman

–5

–P

age

LA

PO

RA

NP

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NS

OL

IDA

SIA

NU

NT

UK

TA

HU

NY

AN

GB

ER

AK

HIR

31D

ES

EM

BE

R20

05D

AN

2004

(Din

yata

kan

dala

mju

taan

Rup

iah)

CO

NS

OL

IDA

TE

DS

TA

TE

ME

NT

SO

FC

HA

NG

ES

INE

QU

ITY

FO

RT

HE

YE

AR

SE

ND

ED

31D

EC

EM

BE

R20

05A

ND

2004

(Exp

ress

edin

mill

ions

ofR

upia

h)

Sal

do

lab

a/R

etai

ned

earn

ing

s

Cat

atan

/N

ote

s

Mo

dal

sah

am/

Sh

are

cap

ital

Tam

bah

anm

od

ald

iset

or/

Ad

dit

ion

alp

aid-

inca

pit

al

Sel

isih

pen

ilaia

nke

mb

ali

akti

vate

tap

/Fi

xed

asse

tsre

valu

atio

nre

serv

e

Sel

isih

tran

saks

ire

stru

ktu

risa

sien

tita

sse

pen

gen

dal

i/D

iffe

ren

cear

isin

gfr

om

rest

ruct

uri

ng

tran

sact

ions

of

enti

ties

un

der

com

mo

nco

ntr

ol

Sel

isih

tran

saks

ip

eru

bah

anek

uit

asp

eru

sah

aan

afili

asi/

Dif

fere

nce

aris

ing

fro

meq

uit

ytr

ansa

ctio

ns

of

affi

liate

s

Sel

isih

kurs

kare

na

pen

jab

aran

lap

ora

nke

uan

gan

/E

xch

ang

ed

iffe

ren

ces

du

eto

fin

anci

alst

atem

ents

tran

slat

ion

Aku

mu

lasi

pen

yesu

aia

nn

ilaiw

ajar

inve

stas

i/In

vest

men

tfa

irva

lue

reva

luat

ion

rese

rve

Dic

adan

gkan

/A

ppro

pria

ted

Bel

um

dic

adan

gka

n/

Un

app

rop

riat

edJu

mla

h/

To

tal

Sal

do1

Janu

ari2

004

2,01

7,68

81,

099,

259

430,

121

124,

361

1,03

0,64

3(6

,576

)(3

45,4

57)

44,7

007,

315,

973

11,7

10,7

12B

alan

ceat

1Ja

nuar

y20

04La

babe

rsih

--

--

--

--

5,40

5,50

65,

405,

506

Net

inco

me

Div

iden

kas

23-

--

--

--

-(1

,093

,056

)(1

,093

,056

)C

ash

divi

dend

sP

embe

ntuk

anca

dang

anw

ajib

24-

--

--

--

80,0

00(8

0,00

0)-

App

ropr

iatio

nto

stat

utor

yre

serv

eP

ener

bita

nsa

ham

atas

right

sda

n6,

490

6,86

2-

--

--

--

13,3

52S

hare

sis

sued

from

right

sko

mpe

nsas

iber

basi

ssa

ham

and

empl

oyee

shar

e–ba

sed

kary

awan

com

pens

atio

nP

enye

suai

anka

rena

pene

rapa

nA

djus

tmen

taris

ing

from

adop

tion

PS

AK

38(R

evis

i200

4):

ofP

SA

K38

(Rev

ised

2004

):-P

erse

roan

--

-(1

24,3

61)

--

--

-(1

24,3

61)

-The

Com

pany

-Ana

kpe

rusa

haan

dan

--

--

8,34

5-

--

-8,

345

-S

ubsi

diar

ies

and

asso

ciat

epe

rusa

haan

asos

iasi

Tra

nsak

sipe

ruba

han

ekui

tas

--

--

214,

815

--

--

214,

815

Equ

itytr

ansa

ctio

nsof

affil

iate

spe

rusa

haan

afili

asi

Rea

lisas

isel

isih

kurs

--

--

-4,

356

--

-4,

356

Rea

lised

exch

ange

diffe

renc

esR

ealis

asik

erug

ian

atas

efek

yang

--

--

--

345,

457

--

345,

457

Rea

lised

loss

onav

aila

ble-

ters

edia

untu

kdi

jual

for-

sale

secu

ritie

s

Sal

do31

Des

embe

r20

042,

024,

178

1,10

6,12

143

0,12

1-

1,25

3,80

3(2

,220

)-

124,

700

11,5

48,4

2316

,485

,126

Bal

ance

at31

Dec

embe

r20

04

Laba

bers

ih-

--

--

--

-5,

457,

285

5,45

7,28

5N

etin

com

eD

ivid

enka

s23

--

--

--

--

(1,4

97,8

91)

(1,4

97,8

91)

Cas

hdi

vide

nds

Pem

bent

ukan

cada

ngan

waj

ib24

--

--

--

-10

0,00

0(1

00,0

00)

-A

ppro

pria

tion

tost

atut

ory

rese

rve

Rea

lisas

isel

isih

kurs

--

--

-2,

220

--

-2,

220

Rea

lised

exch

ange

diffe

renc

esR

ealis

asis

elis

ihpe

nila

ian

--

(11,

460)

--

--

-11

,460

-R

ealis

edfix

edas

sets

reva

luat

ion

kem

bali

aktiv

ate

tap

rese

rve

Tra

nsak

sipe

ruba

han

ekui

tas

--

--

(22,

395)

--

--

(22,

395)

Equ

itytr

ansa

ctio

nsof

affil

iate

spe

rusa

haan

afili

asi

Sal

do31

Des

embe

r20

052,

024,

178

1,10

6,12

141

8,66

1-

1,23

1,40

8-

-22

4,70

015

,419

,277

20,4

24,3

45B

alan

ceat

31D

ecem

ber

2005

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 6 – Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating

activities:Penerimaan dari pelanggan 57,795,799 41,815,561 Receipts from customersPenghasilan bunga yang diterima 283,824 366,707 Interest income receivedPenurunan/(penambahan) investasi 168,374 (78,200) Reductions in/(additions to)

pada efek yang diperdagangkan trading securitiesPenurunan/(penambahan) kas dan 80,263 (64,961) Reductions in/(additions to)

deposito berjangka yang dibatasi restricted cash and timepenggunaannya sehubungan dengan deposits in respect ofmargin deposit atas fasilitas margin deposits for letter ofletter of credit credit facilities

Pembayaran kepada pemasok (46,283,730) (32,935,257) Payments to suppliersPembayaran beban usaha (4,506,974) (3,137,342) Payments for operating expensesPembayaran kepada karyawan (3,028,010) (2,333,367) Payments to employeesPembayaran pajak penghasilan badan (2,335,173) (1,069,850) Payments of corporate income taxPenerimaan dari aktivitas operasi 308,624 661,124 Receipts from other operating

lainnya activities

Arus kas bersih dari aktivitas 2,482,997 3,224,415 Net cash flows from operatingoperasi activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investingactivities:

Dividen kas yang diterima 1,246,212 1,691,777 Cash dividends receivedHasil penjualan aktiva tetap dan aktiva 700,103 218,451 Proceeds from sale of fixed assets

yang tidak digunakan dalam usaha and assets not used in operationsPenerimaan dari bagian laba bersih 73,310 156,186 Proceeds from share in net

dari Konsorsium Intertel Astratel income from KonsorsiumIntertel Astratel

Akuisisi anak perusahaan, setelah 18,159 (109,504) Acquisitions of subsidiaries,dikurangi kas yang diperoleh net of cash acquired

Hasil penjualan investasi pada 2,105 369,152 Proceeds from sale ofefek yang tersedia untuk dijual available-for-sale and held-to-dan dimiliki hingga jatuh tempo maturity securities

Perolehan aktiva tetap dan aktiva (4,058,287) (2,161,071) Acquisitions of fixed assets andyang tidak digunakan dalam usaha assets not used in operations

Penambahan investasi jangka panjang (555,451) (2,857,365) Additions to long-term investmentsPenambahan uang muka perkebunan (108,381) (20,615) Additions to advances for plasma

plasma plantationsPenambahan beban tangguhan (90,807) (16,792) Additions to deferred chargesPelepasan anak perusahaan, setelah (298) 231,795 Disposal of subsidiaries, net

dikurangi kas bersih of cash disposedHasil penjualan investasi 28,642 660,396 Proceeds from sale of

jangka panjang long-term investments

Arus kas bersih yang digunakan (2,744,693) (1,837,590) Net cash flows used inuntuk aktivitas investasi investing activities

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of theseconsolidated financial statements.

Halaman – 7 – Page

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing

activities:Penarikan pinjaman jangka pendek 8,794,113 6,383,483 Proceeds from short-term loansPenarikan hutang jangka panjang 5,234,407 4,243,326 Proceeds from long-term debtPenerimaan dari anjak piutang 580,803 465,795 Proceeds from factoring receivablesPenerimaan dari pelaksanaan 9,469 74,118 Proceeds from exercise of employee

opsi saham karyawan share optionsPenurunan kas dan deposito berjangka 484 989,735 Reductions in restricted cash

yang dibatasi penggunaannya and time depositsPembayaran kembali pinjaman (8,198,245) (5,683,780) Repayments of short-term loans

jangka pendekPembayaran kembali, pembayaran lebih (4,943,768) (5,754,253) Repayments, prepayments and

awal, dan pembelian kembali hutang buy back of long-term debtjangka panjang

Dividen kas yang dibayarkan (1,727,876) (1,283,099) Dividends paidPembayaran kewajiban anjak piutang (495,635) (441,772) Payments for factoring liabilitiesPembayaran bunga (424,326) (732,009) Interest paid(Pembayaran kepada)/penerimaan dari (10,760) 301,605 (Payments to)/receipts from

pihak yang mempunyai hubungan related partiesistimewa

Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga - (368,200) Loan provided to third partyPenambahan hak minoritas - 315,976 Increase in minority interestsPenerimaan dari penerbitan saham - 13,353 Proceeds from issuance of sharesPenurunan dana pelunasan obligasi - 13,236 Reductions in bond sinking funds

Arus kas bersih yang digunakan (1,181,334) (1,462,486) Net cash flows used inuntuk aktivitas pendanaan financing activities

Penurunan bersih (1,443,030) (75,661) Net decrease in cashkas dan setara kas and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal 5,326,131 4,550,960 Cash and cash equivalents attahun the beginning of the year

Kas dan setara kas perusahaan - 717,857 Cash and cash equivalents ofasosiasi yang menjadi an associate which becameanak perusahaan a subsidiary

Dampak perubahan selisih kurs 55,532 132,975 Effect of exchange rateterhadap kas dan setara kas differences on cash and

cash equivalents

Kas dan setara kas pada 3,938,633 5,326,131 Cash and cash equivalents atakhir tahun the end of the year

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affectingmempengaruhi arus kas: cash flows:

Perolehan aktiva tetap sewa 997,824 160,847 Acquisition of fixed assets underguna usaha finance lease

Realisasi kerugian atas efek - 345,457 Realised loss on available-for-yang tersedia untuk dijual sale securities

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikanpada tahun 1957 dengan nama PT AstraInternational Incorporated, berdasarkan AktaNotaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20Februari 1957. Akta pendirian ini disahkan olehMenteri Kehakiman Republik Indonesia dalamSurat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan. Perubahan terakhirdilakukan dengan Akta Notaris P.S.A.Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999.Perubahan tersebut meliputi pemberian wewenangkepada direksi untuk melakukan penerbitan sahamtanpa memberikan hak untuk memesan terlebihdahulu kepada para pemegang saham yang adapada saat itu dengan ketentuan bahwa penerbitansaham harus memperoleh persetujuan terlebihdahulu dari pemegang saham dalam Rapat UmumPemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar initelah dilaporkan kepada Menteri KehakimanRepublik Indonesia dan telah diterima dan dicatatberdasarkan Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999 dan diumumkandalam Lembaran Berita Negara RepublikIndonesia No. 45 tanggal 4 September 1999Tambahan No. 143.

PT Astra International Tbk (the “Company”) wasestablished in 1957 under the name of PT AstraInternational Incorporated, based on NotarialDeed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20February 1957. This deed was approved by theMinister of Justice of the Republic of Indonesia inDecision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.

The Company's Articles of Association have beenamended several times. The latest amendmentwas through Notarial Deed No. 30 of P.S.A.Tampubolon, S.H. dated 25 March 1999. Thisamendment included the authority granted to thedirectors to issue shares without pre-emptiverights to existing shareholders, subject toshareholders’ approval at a General Meeting ofShareholders. The amendment was reported tothe Minister of Justice of the Republic ofIndonesia which was received and noted inDecision Letter No. C2-5625.HT.01.04.Th.99dated 30 March 1999 and was published in StateGazette No. 45 dated 4 September 1999,Supplement No. 143.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,dengan kantor pusat berlokasi di JI. Gaya MotorRaya No. 8, Sunter II, Jakarta. Perseroan memulaikegiatan komersialnya pada tahun 1957.

The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia,with its head office located at JI. Gaya MotorRaya No. 8, Sunter II, Jakarta. The Companycommenced commercial operations in 1957.

Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaranumum perdana menawarkan kepada masyarakatsejumlah 30 juta sahamnya dengan nilai nominalRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham dandengan harga penawaran sebesar Rp 14.850(dalam satuan Rupiah) per saham. Pada tahun1994, Perseroan melalui penawaran umumterbatas dengan hak memesan efek terlebihdahulu menawarkan 48.439.600 saham denganharga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) persaham. Pada tahun yang sama, Perseroanmembagikan saham bonus yang berasal darikapitalisasi tambahan modal disetor sejumlahRp 871,9 miliar atau setara dengan 871.912.800saham.

In 1990, the Company, through an initial publicoffering, offered to the public 30 million of itsshares with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah)per share at the offering price of Rp 14,850 (fullRupiah) per share. In 1994, the Companythrough a limited public offering with pre-emptiverights offered 48,439,600 shares at the price ofRp 13,850 (full Rupiah) per share. In the sameyear, the Company distributed bonus shares fromthe capitalisation of additional paid-in capitalamounting to Rp 871.9 billion or equivalent to871,912,800 shares.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasikonversi mengkonversikan obligasinya menjadi280.837 saham Perseroan. Pada tahun yangsama, Perseroan melakukan pemecahan nilainominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuanRupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuanRupiah) per saham yang mengakibatkan kenaikanjumlah saham yang beredar menjadi2.325.662.474.

In 1997, certain convertible bondholdersconverted their bonds into 280,837 shares of theCompany. In the same year, the Companyconducted a stock split from Rp 1,000 (fullRupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) pershare, increasing the number of sharesoutstanding to 2,325,662,474.

Pada tahun 1999, sehubungan denganrestrukturisasi hutangnya, Perseroan menerbitkan258.398.155 rights kepada para kreditur danpemegang obligasi Seri III, di mana setiappemegang satu right berhak untuk membeli satusaham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalamsatuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665saham telah diterbitkan sehubungan denganeksekusi rights ini. Sisanya sebanyak 5.239.490rights tidak dieksekusi hingga berakhir masaberlakunya.

In 1999, in relation to a debt restructuring, theCompany issued 258,398,155 rights to its SeriesIII creditors and bondholders, which allowed themto purchase one share of the Company for everyright held at the price of Rp 500 (full Rupiah) pershare. 253,158,665 shares were issued as aresult of the rights exercised. The remaining5,239,490 rights were not exercised before theexpiry date.

Pada bulan Mei 1999, para pemegang sahamPerseroan menyetujui untuk memberikan 70 jutasaham Perseroan sebagai kompensasi berbasissaham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan.Pada tanggal jatuh tempo, tanggal 18 Mei 2004,sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkansehubungan dengan eksekusi opsi sahamkaryawan tersebut (lihat Catatan 34).

In May 1999, the Company’s shareholdersagreed to grant 70 million shares of the Companyas stock-based compensation for the Company'semployees and executives. As at the expiry dateon 18 May 2004, 64,754,000 shares had beenissued as a result of the employee stock optionsexercised (refer to Note 34).

Pada tahun 2002, Perseroan melalui penawaranumum terbatas dengan hak memesan efek terlebihdahulu menawarkan 1.404.780.175 saham denganharga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.Penawaran tersebut diselesaikan pada bulanFebruari 2003.

In 2002, the Company through a limited publicoffering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, offered 1,404,780,175 shares atthe price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share. Theoffering was completed in February 2003.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan padaBursa Efek Jakarta dan Surabaya.

All of the Company's issued shares are listed onthe Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran DasarPerseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroanadalah perdagangan umum, perindustrian,pertambangan, pengangkutan, pertanian,pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkupkegiatan utama anak perusahaan meliputiperakitan dan penyaluran mobil, sepeda motorberikut suku cadangnya, penjualan, danpenyewaan alat-alat berat, pertambangan,pengembangan perkebunan, jasa keuangan danteknologi informasi.

In accordance with article 3 of the Company’sArticles of Association, the scope of its activitiesis to engage in general trading, industry, mining,transportation, agriculture, construction andconsultancy services. The subsidiaries’ mainactivities are the assembly and distribution ofautomobiles, motorcycles and their related spareparts, heavy equipment sales and rentals,mining, development of plantations, financialservices and information technology.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Dengan mengacu kepada Catatan 2b, Perseroanmengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikutini:

In accordance with Note 2b, the Companyconsolidates the following entities:

Persentasekepemilikan

efektif/Effective

percentage ofownership

Jumlah aktiva(sebelum eliminasi)/

Total assets(before eliminations)

Dimulainyakegiatan

komersial/Commence-

ment ofcommercialoperations 2005 2004 2005 2004

OTOMOTIF AUTOMOTIVEPT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 733,427 1,069,029 PT Arya Kharisma and

dan anak perusahaan subsidiaryPT Astra France Motor 1973 - 100.00 - 85,282 PT Astra France Motor

(lihat Catatan 3c) (refer to Note 3c)PT Astra Nissan Diesel 1984 75.00 75.00 323,908 320,436 PT Astra Nissan Diesel

Indonesia IndonesiaPT Astra Otoparts Tbk 1991 86.72 85.39 3,028,465 2,436,481 PT Astra Otoparts Tbk

dan anak perusahaan and subsidiaries(lihat Catatan 3a) (refer to Note 3a)

PT Astra Persada Dinamika 1996 - 100.00 - 7,368 PT Astra Persada DinamikaPT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 198,778 191,550 PT Gaya MotorPT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 267,770 262,336 PT Inti Pantja Press IndustriPT Pulogadung Pawitra 1980 100.00 100.00 60,553 59,610 PT Pulogadung Pawitra

Laksana LaksanaPT Serasi Autoraya dan 1990 100.00 100.00 1,523,327 1,062,636 PT Serasi Autoraya

anak perusahaan and subsidiariesPT Suryanusa Sepeda Motor 1996 - 100.00 - 17,863 PT Suryanusa Sepeda Motor

Indonesia IndonesiaPT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 576,447 483,362 PT Tjahja Sakti Motor

(lihat Catatan 3c) (refer to Note 3c)

JASA KEUANGAN FINANCIAL SERVICESPT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.74 52,526 28,937 PT Astra Mitra VenturaPT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 5,255,633 3,244,152 PT Federal International FinancePT Sedaya Multi Investama 1989 100.00 100.00 2,362,565 1,760,785 PT Sedaya Multi Investama

dan anak perusahaan and subsidiariesPT Astra Multi Finance 1991 54.00 54.00 317,921 331,793 PT Astra Multi FinancePT Astra Sedaya Finance 1983 53.00 53.00 5,841,903 5,730,453 PT Astra Sedaya FinancePT Sedaya Pratama dan 1993 53.00 53.00 264,972 276,942 PT Sedaya Pratama

anak perusahaan and subsidiariesPT Staco Estika Sedaya Finance 1990 30.35 30.41 276,047 158,366 PT Staco Estika Sedaya Finance

(dahulu PT Stacomitra (formerly PT StacomitraSedaya Finance) Sedaya Finance)

PT Swadharma Bhakti Sedaya 1986 29.15 29.15 114,740 94,037 PT Swadharma Bhakti SedayaFinance Finance

PERKEBUNAN AGRIBUSINESSPT Astra Agro Lestari Tbk 1995 79.68 79.64 3,191,715 3,382,821 PT Astra Agro Lestari Tbkdan anak perusahaan and subsidiaries(lihat Catatan 3a) (refer to Note 3a)

TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGYPT Astra Graphia Tbk 1975 76.87 76.87 518,804 568,241 PT Astra Graphia Tbkdan anak perusahaan and subsidiary

ALAT-ALAT BERAT/PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT/MININGPT United Tractors Tbk 1973 58.45 56.45 10,675,196 6,772,213 PT United Tractors Tbkdan anak perusahaan and subsidiaries(lihat Catatan 3a) (refer to Note 3a)

LAIN-LAIN OTHERSPT Astratel Nusantara 1996 100.00 100.00 623,829 744,077 PT Astratel Nusantara

dan anak perusahaan and subsidiariesPT Astra Persada Raya 1996 - 100.00 - 21,311 PT Astra Persada RayaPT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 101,003 100,628 PT Brahmayasa BahteraPT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 144,550 122,672 PT Intertel NusaperdanaPT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 111,103 103,633 PT Suryaraya Prawira

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Indonesia. All subsidiaries are domiciled in Indonesia.

Selama tahun 2005, PT Astra Persada Dinamika, PTAstra Persada Raya, PT Suryanusa Sepeda MotorIndonesia, dan Myanmar Astra Chinte Motor Ltd telahdilikuidasi (2004: Astra International (HK) Ltd, EutasInvestment Pte Ltd, dan PT Sinar Inti Telaga).

During 2005, PT Astra Persada Dinamika, PT AstraPersada Raya, PT Suryanusa Sepeda MotorIndonesia and Myanmar Astra Chinte Motor Ltdwere liquidated (2004: Astra International (HK) Ltd,Eutas Investment Pte Ltd and PT Sinar Inti Telaga).

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards ofCommissioners and Directors are as follows:

2005 2004

Komisaris Kehormatan Abdul Rachman Ramly Abdul Rachman Ramly Honorary Commissioner

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Budi Setiadharma Theodore Permadi Rachmat President CommissionerWakil Presiden Komisaris Benny Subianto Benny Subianto Vice President CommissionerKomisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto Djunaedi Hadisumarto Independent Commissioners:

Motonobu Takemoto Motonobu TakemotoPatrick Morris Alexander Patrick Morris Alexander

Komisaris: Benjamin Arman Suriadjaya Benjamin Arman Suriadjaya Commissioners:Anthony John Liddell Nightingale Anthony John Liddell NightingaleNeville Barry Venter Philip Eng Heng Neea)

Adam Phillip Charles Keswick Neville Barry VenterBrian Richard Keelanb)

Adam Phillip Charles Keswick

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Michael Dharmawan Ruslim Budi Setiadharma President DirectorWakil Presiden Direktur - Michael Dharmawan Ruslim Vice President DirectorDirektur: Gunawan Geniusahardja Danny Bonifasius Walla Directors:

Prijono Sugiarto John Stuart Anderson SlackTossin Himawan Prijono SugiartoJohnny Darmawan Danusasmita Gunawan GeniusahardjaMaruli GultomSimon John Mawson

a) Mengundurkan diri pada tanggal 28 Februari 2005. a) Resigned on 28 February 2005.b) Meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2005. b) Passed away on 6 August 2005.

Pada tanggal 31 Desember 2005, Perseroan dananak perusahaan mempunyai karyawan kurang lebih64.000 orang (2004: 55.600) dengan jumlah biayakaryawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2005 adalah kurang lebih Rp 3,19triliun (2004: Rp 2,40 triliun).

As at 31 December 2005, the Company andsubsidiaries had approximately 64,000employees (2004: 55,600) with total employeecosts for the year ended 31 December 2005 ofapproximately Rp 3.19 trillion (2004: Rp 2.40trillion).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dananak perusahaan disusun oleh Direksi dandiselesaikan pada tanggal 21 Maret 2006.

The consolidated financial statements of theCompany and subsidiaries were prepared by theDirectors and completed on 21 March 2006.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yangpenting yang diterapkan dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the consolidatedfinancial statements, which are in conformity withaccounting principles generally accepted inIndonesia.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 12 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualiuntuk investasi pada efek yang diklasifikasisebagai “untuk diperdagangkan” dan “tersediauntuk dijual”, dan instrumen keuangan derivatifyang seluruhnya disajikan sebesar nilaiwajarnya, serta aktiva tetap tertentu yang telahdinilai kembali sesuai dengan PeraturanPemerintah (lihat Catatan 2k, 2m, dan 2p).

The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historical cost,except for investments in securities whichare classified as “trading” and “available-for-sale”, and derivative financial instrumentswhich are all valued at fair value and certainfixed assets which are stated at revaluedamounts in accordance with GovernmentRegulations (refer to Notes 2k, 2m and 2p).

Laporan keuangan konsolidasian disusundengan menggunakan dasar akrual (accrualbasis), kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian.

The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of the accrualsconcept, except for the consolidatedstatements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas ke dalamkegiatan operasi, investasi, dan pendanaan.Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian,kas dan setara kas mencakup kas, simpananyang sewaktu-waktu bisa dicairkan, daninvestasi likuid jangka pendek lainnya denganjangka waktu jatuh tempo tiga bulan ataukurang, setelah dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flowsare prepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis ofoperating, investing and financing activities.For the purpose of the consolidatedstatements of cash flows, cash and cashequivalents include cash on hand, depositsheld at call with banks and other short-termhighly liquid investments with originalmaturities of three months or less, net ofoverdrafts.

Deposito berjangka dengan jangka waktupenempatan lebih dari tiga bulan tetapi tidaklebih dari satu tahun disajikan sebagai“Investasi jangka pendek”.

Time deposits with a maturity of more thanthree months but not more than one year areclassified as “Short-term investments”.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya baik untuk pembayaran biayabunga, maupun yang ditempatkan sebagaimargin deposits untuk fasilitas letter of credit,danguarantee deposits, disajikan sebagai “Kasdan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya”.

Cash and time deposits which are eitherrestricted for interest payments or placed asmargin deposits for letter of credit facilities,and guarantee deposits, are classified as“Restricted cash and time deposits”.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiansesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum mengharuskan manajemen untukmembuat estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah aktiva dan kewajibandan pengungkapan aktiva dan kewajibankontinjen pada tanggal laporan keuangankonsolidasian serta jumlah pendapatan danbeban selama periode pelaporan. Hasil yangsebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yangdiestimasi.

The preparation of consolidated financialstatements in conformity with generallyaccepted accounting principles requiresmanagement to make estimates andassumptions that affect the reported amountsof assets and liabilities and disclosure ofcontingent assets and liabilities at the date ofthe consolidated financial statements and thereported amounts of revenues and expensesduring the reporting period. Actual resultsmay differ from those estimates.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 13 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasianmenggabungkan aktiva dan kewajiban padatanggal 31 Desember 2005 dan 2004 dan hasilusaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan di mana Perseroan memilikikemampuan untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

The consolidated financial statementsincorporate the assets and liabilities as at31 December 2005 and 2004 and results ofoperations for the years then ended of theCompany and entities in which the Companyhas the ability to exercise control.

Seluruh transaksi dan saldo yang materialantara perusahaan-perusahaan yangdikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajianlaporan keuangan konsolidasian.

All material transactions and balancesbetween consolidated companies have beeneliminated in the consolidated financialstatements.

Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitasperusahaan-perusahaan yang dikendalikanPerseroan disajikan secara terpisah baik padalaporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.

Minority interests in the results and equity ofcontrolled entities are shown separately inthe consolidated statements of income andbalance sheets, respectively.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperolehdalam tahun berjalan, hasil usaha entitastersebut dimasukkan dalam laporan laba rugikonsolidasian sejak tanggal pengendaliandiperoleh. Bila pengendalian berakhir dalamtahun berjalan, hasil usaha entitas tersebutdimasukkan ke dalam laporan keuangankonsolidasian untuk periode di manapengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained duringa financial year, its results are included in theconsolidated statements of income from thedate on which control commences. Wherecontrol ceases during a financial year, itsresults are included in the consolidatedfinancial statements for the part of the periodduring which control existed.

Aktiva dan kewajiban anak perusahaan yangberkedudukan di luar Indonesia, dijabarkan kedalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs tengah Bank Indonesiayang berlaku pada akhir tahun yangbersangkutan. Pendapatan dan bebandijabarkan dengan kurs pada tanggal transaksiatau kurs rata-rata selama tahun yangbersangkutan jika pendapatan dan bebandiperoleh atau terjadi secara merata sepanjangtahun itu.

The assets and liabilities of foreignsubsidiaries based outside Indonesia aretranslated into Rupiah using the middle ratesas published by Bank Indonesia as at yearend. Revenue and expenses have beentranslated using the rate on the date of thetransaction or an average rate when revenueand expenses are earned and incurredevenly throughout the year.

Selisih yang timbul dari penjabaran laporankeuangan anak perusahaan yangberkedudukan di luar Indonesia disajikandalam akun “Selisih kurs karena penjabaranlaporan keuangan” dalam bagian ekuitas padaneraca konsolidasian.

The differences arising from the translation offoreign subsidiaries’ financial statements arepresented as "Exchange differences due tofinancial statements translation" under theequity section in the consolidated balancesheets.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianini telah diterapkan secara konsisten oleh anakperusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparingthe consolidated financial statements havebeen consistently applied by subsidiaries,unless otherwise stated.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 14 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Goodwill merupakan selisih lebih antara hargaperolehan dengan nilai wajar aktiva bersih yangdiperoleh pada tanggal akuisisi. Goodwilldiamortisasi selama 5 - 20 tahun denganmenggunakan metode garis lurus. Manajemenmenentukan estimasi masa manfaat goodwillberdasarkan evaluasi atas perusahaan yangbersangkutan pada saat akuisisi, denganmempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsapasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial,dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaanyang diakuisisi.

Goodwill represents the excess of theacquisition cost over the fair value of the netassets acquired at the date of acquisition.Goodwill is amortised over a period of 5 - 20years using the straight-line method.Management determines the estimateduseful life of goodwill based on its evaluationof the respective companies at the time ofthe acquisition, considering factors such asexisting market share, potential growth andother factors inherent in the acquiredcompanies.

Lihat Catatan 2j untuk kebijakan akuntansitransaksi ekuitas perusahaan asosiasi danjointly controlled entities.

Refer to Note 2j for the accounting policyrelating to equity transactions of associatesand jointly controlled entities.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing c. Foreign currency transactions andbalances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal neraca,aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uangasing, dijabarkan dengan kurs yang berlakupada tanggal neraca.

Transactions denominated in a foreigncurrency are converted into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransactions. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities denominatedin a foreign currency are translated at theexchange rates prevailing at that date.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurstengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalahsebagai berikut (dalam satuan Rupiah):

The major exchange rates used, based onthe middle rates published by BankIndonesia, are as follows (full Rupiah):

2005 2004

Pounds Inggris (“GBP”) 16,947 17,888 Great Britain Pounds (“GBP”)Dolar Amerika Serikat (“USD”) 9,830 9,290 United States Dollars (“USD”)Euro Eropa (“EUR”) 11,660 12,652 European Euro (“EUR”)Yen Jepang (“JPY”) 83 90 Japanese Yen (“JPY”)Dolar Singapura (“SGD”) 5,907 5,685 Singapore Dollars (“SGD”)

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari transaksi atau penjabaran aktiva dankewajiban moneter dalam mata uang asingdiakui pada laporan laba rugi konsolidasian,kecuali apabila ditangguhkan pada bagianekuitas sebagai lindung nilai arus kas yangmemenuhi syarat.

Exchange gains and losses arising ontransactions in foreign currency or on thetranslation of foreign currency monetaryassets and liabilities are recognised in theconsolidated statements of income, exceptwhen deferred in equity as qualifying cashflow hedges.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 15 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Piutang usaha dan piutang lain-lain d. Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain dinyatakandalam jumlah bersih setelah dikurangi denganpenyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasiberdasarkan kolektibilitas saldo piutang.Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebutdipastikan tidak tertagih.

Trade and other receivables are stated net ofprovision for doubtful receivables, based onthe expected collectibility of outstandingamounts. Accounts are written-off as baddebts during the period in which they aredetermined to be not collectible.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebihrendah antara harga perolehan dan nilai bersihyang dapat direalisasi. Harga perolehan padaumumnya ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata tertimbang untuk barang jadi,barang dalam proses dan suku cadang, kecualipada anak perusahaan tertentu, yangditentukan dengan menggunakan metode“masuk pertama, keluar pertama” atau metode“identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat-alat berat, dan alat-alatberat dalam proses. Harga perolehan barangjadi dan barang dalam proses terdiri dari biayabahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biayaoverhead yang dapat diatribusi secara langsungbaik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilaibersih yang dapat direalisasi adalah estimasiharga penjualan dalam kegiatan usaha normal,dikurangi taksiran biaya penyelesaian, danbeban penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost ornet realisable value. Cost is generallydetermined by the weighted average methodfor finished goods, work-in-process andspare parts, except for certain subsidiariesfor which cost is determined by the “first- in,first-out” method or by the “specificidentification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavyequipment and work-in-process for heavyequipment. The cost of finished goods andwork-in-process comprises raw materials,labour and an appropriate proportion ofdirectly attributable fixed and variableoverheads. Net realisable value is theestimated selling price in the ordinary courseof business, less an estimation of cost ofcompletion and selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidaklancar ditentukan berdasarkan estimasipenggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akandatang.

A provision for obsolete and slow movinginventory is determined on the basis ofestimated future usage or sale of inventoryitems.

f. Piutang pembiayaan konsumen f. Consumer financing receivables

Piutang pembiayaan konsumen disajikansebesar jumlah bersih yang telah dikurangidengan bagian piutang pembiayaan bersama(baik untuk yang dengan recourse maupunyang tanpa recourse), pendapatan pembiayaankonsumen ditangguhkan, dan penyisihanpiutang ragu-ragu. Penerimaan dari piutangyang telah dihapus-bukukan diakui sebagaipenghasilan lain-lain pada saat piutang tersebutditerima kembali.

Consumer financing receivables are statednet of joint financing receivables (both withand without recourse), unearned consumerfinancing income and provision for doubtfulreceivables. Recoveries from written-offreceivables are recognised as other incomeupon receipt.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 16 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) f. Consumer financing receivables(continued)

Pendapatan pembiayaan konsumenditangguhkan merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yang akanditerima dengan jumlah pokok pembiayaan.Pendapatan ditangguhkan ini akan diakuisebagai pendapatan selama jangka waktukontrak berdasarkan suatu tingkatpengembalian berkala yang tetap atas nilaiinvestasi bersih. Pendapatan tersebut tidakdiakui apabila kolektibilitasnya diragukan.

Unearned consumer financing incomerepresents the difference between totalinstalments to be received from customersand the total financing principal. This isrecognised as earned income over the termof the contract based on a constant periodicrate of return on the net investment. Incomeis not recognised when there is an indicationthat collectibility is doubtful.

Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dankeuntungan atau kerugian yangtimbul diakui dalam tahun berjalan.

Early settlement is treated as a cancellationof an existing contract and the resulting gainor loss is recognised in the current year.

Dalam pembiayaan bersama, anak perusahaanmenetapkan marjin yang lebih tinggi daripadatingkat bunga yang dibebankan atas bagianpinjaman yang dibiayai oleh bank, dimanaselisihnya diakui sebagai pendapatan daritransaksi pembiayaan bersama.

For joint financing arrangements, thesubsidiaries charge a margin over and abovethe amount chargeable on the financeprovided by the banks, which is recognisedas revenue from joint financing transactions.

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkanberdasarkan penelaahan secara keseluruhanterhadap akun piutang pada akhir tahuntermasuk bagian pembiayaan bersama denganrecourse. Piutang ragu-ragu dihapuskan padasaat piutang tersebut diputuskan tidak dapattertagih.

Provision is made for doubtful receivablesbased on an overall review of receivables atthe end of the year including the portion ofjoint financing with recourse. Doubtfulreceivables are written-off when they aredetermined to be not collectible.

g. Investasi bersih dalam sewa guna usaha g. Net investment in direct financing leases

Investasi bersih dalam sewa guna usahadinyatakan sebesar jumlah piutang sewa gunausaha ditambah dengan nilai sisayang terjaminpada akhir masa sewa guna usaha, dikurangidengan pendapatan sewa guna usahaditangguhkan, simpanan jaminan, danpenyisihan piutang ragu-ragu. Selisih antaranilai piutang sewa guna usaha dan nilaitunainya diakui sebagai pendapatan sewa gunausaha ditangguhkan. Pendapatan sewa gunausaha diakui selama periode sewa denganmenggunakan metode investasi bersih yangmencerminkan tingkat pengembalian berkalayang tetap.

Net investment in direct financing leases isstated at the lease receivables plus theguaranteed residual values at the end of thelease period, net of unearned lease income,security deposits and provision for doubtfulreceivables. The difference between thelease receivables and present value isrecognised as unearned lease income.Lease income is recognised over the term ofthe lease using the net investment method,which reflects a constant periodic rate ofreturn.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 17 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Investasi bersih dalam sewa guna usaha(lanjutan)

g. Net investment in direct financing leases(continued)

Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untukmembeli aktiva yang disewagunausahakanpada akhir masa sewa guna usaha denganharga yang telah disetujui bersama pada saatdimulainya perjanjian sewa guna usaha.

The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease period ata price mutually agreed upon at thecommencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewaguna usaha berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa guna usaha dankeuntungan atau kerugian yang timbul diakuidalam tahun berjalan.

Early settlement is treated as a cancellationof an existing contract and the resulting gainor loss is recognised in the current year.

h. Penjualan piutang pembiayaan konsumen h. Sale of financing receivables

Piutang pembiayaan konsumen yang dijualdengan recourse diperlakukan sebagaipinjaman, dan diperlakukan sebagai pelunasansepenuhnya apabila semua kriteria berikut initerpenuhi:

Financing receivables which are sold withrecourse are accounted for as borrowings,and treated as being fully settled only if all ofthe following criterias are met:

a) Anak perusahaan tidak lagi memilikimanfaat ekonomi masa depan dari piutangtersebut dan juga tidak menanggung risikokolektibilitas yang terkandung dalampiutang;

a) The subsidiaries no longer receive anyfuture economic benefit from thereceivables nor bear the risk ofcollectibility of the receivables;

b) Kewajiban anak perusahaan sehubungandengan perjanjian recourse dapatdiestimasi secara andal; dan

b) The subsidiaries’ obligation under therecourse provisions can be reliablyestimated; and

c) Anak perusahaan tidak memiliki kewajibanatau opsi untuk membeli kembali piutangtersebut.

c) The subsidiaries have neither anobligation nor an option to repurchasethe receivables.

i. Agunan yang diambil alih i. Repossessed collateral

Agunan yang diambil alih merupakan agunanyang diambil alih dari pelanggan, sebagaipenyelesaian piutang karena wanprestasiterhadap perjanjian pembiayaan/sewa. Nilaiagunan yang diambil alih tersebut dinyatakandengan nilai yang lebih rendah antara nilaitercatat dan nilai bersih yang dapat direalisasi.Pelanggan memberi kuasa kepada anakperusahaan sebagai perusahaan pembiayaan/lessor, untuk menjual agunan yang diambil alihataupun melakukan tindakan lainnya dalamupaya penyelesaian piutang tersebut.Kelebihan nilai jual kendaraan atas piutangakan dikembalikan kepada pelanggan.

Repossessed collateral represents collateralobtained from customers that are in defaulton their financing/leasing agreements, assettlement of the receivable. Repossessedcollateral is stated at the lower of carryingamount or net realisable value. Customersgive the right to the financing company, thesubsidiaries, as the financing company/lessor, to sell the repossessed collateral ortake any other action to settle theoutstanding receivables. Any excess ofproceeds from the sale of vehicles and theoutstanding loan is refunded to thecustomers.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 18 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Agunan yang diambil alih (lanjutan) i. Repossessed collateral (continued)

Penyisihan dilakukan atas penurunan nilaiagunan yang diambil alih berdasarkanpenelaahan secara keseluruhan terhadapkeadaan nilai agunan yang diambil alih padaakhir tahun.

A provision is made for any decline in thevalue of repossessed collateral based on anoverall review of repossessed collateral atthe end of the year.

j. Investasi pada perusahaan asosiasi danjointly controlled entities

j. Investments in associates and jointlycontrolled entities

Investasi pada perusahaan di mana Perseroandan anak perusahaan memiliki antara 20%hingga 50% hak suara dan mempunyaipengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan(perusahaan asosiasi) dan perusahaan di manaPerseroan memiliki 50% atau lebih hak suaratetapi dikendalikan secara bersama denganpemegang saham lain (jointly controlledentities), dicatat dengan menggunakan metodeekuitas.

Investments in companies in which theCompany and subsidiaries have 20% to 50%of the voting rights and over which theCompany and subsidiaries exert significantinfluence, but which they do not control(associates) and entities in which theCompany and subsidiaries have 50% ormore of the voting rights but are controlledjointly with another shareholder (jointlycontrolled entities), are accounted for by theequity method.

Berdasarkan metode ini biaya perolehaninvestasi akan ditambahkan/(dikurangi) denganbagian Perseroan atau anak perusahaan atasbagian atas hasil bersih perusahaan asosiasidan jointly controlled entities sejak tanggalperolehannya dan perolehan dividen.

Based on this method, the cost of investmentis increased/(decreased) by the Company'sor subsidiaries' share of the results of theassociates and jointly controlled entities fromthe date of acquisition and dividenddistributions.

Apabila nilai tercatat investasi telah mencapainilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bilaPerseroan atau anak perusahaan mempunyaikomitmen untuk menyediakan bantuanpendanaan atau menjamin kewajibanperusahaan asosiasi dan jointly controlledentities yang bersangkutan.

Once an investment's carrying value hasbeen reduced to zero, further losses aretaken up if the Company or subsidiaries havecommitted to provide financial support to, orhave guaranteed the obligations of theassociates and jointly controlled entities.

Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasidan jointly controlled entities disajikan setelahdikurangi dengan amortisasi selisih antaraharga perolehan investasi dengan bagianPerseroan atau anak perusahaan atas nilaiwajar aktiva bersih yang diperoleh pada saatperolehan (“goodwill”). Amortisasi dihitungdengan metode garis lurus, pada umumnyauntuk jangka waktu 5 - 20 tahun. Periodeamortisasi didasarkan pada taksiran masamanfaat ekonomis aktiva yang diperoleh.

Share of results of associates and jointlycontrolled entities is adjusted for theamortisation of difference between the costof the investment and the Company’s orsubsidiaries’ proportionate share in theunderlying fair value of the net assets at thedate of acquisition (“goodwill”) usingstraight-line amortisation, generally over 5 -20 years. Amortisation periods are based onthe estimated useful lives of the assetsacquired.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 19 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Investasi pada perusahaan asosiasi danjointly controlled entities (lanjutan)

j. Investments in associates and jointlycontrolled entities (continued)

Keuntungan yang belum direalisasi daritransaksi antara Perseroan dan anakperusahaan dengan perusahaan asosiasi danjointly controlled entities dieliminasi sampaisebatas kepemilikan Perseroan dalamperusahaan asosiasi dan jointly controlledentities tersebut; kerugian yang belumdirealisasi juga dieliminasi kecuali apabilaterdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebuttelah terjadi penurunan atas nilai aktiva yangditransfer.

Unrealised gains on transactions betweenthe Company and its subsidiaries with itsassociates and jointly controlled entities areeliminated to the extent of the Company’sinterest in the associates and jointlycontrolled entities; unrealised losses are alsoeliminated unless the transaction providesevidence of an impairment of the assettransferred.

Transaksi ekuitas yang mempengaruhipersentase kepemilikan dan ekuitasperusahaan afiliasi dicatat sebagai “Selisihtransaksi perubahan ekuitas perusahaanafiliasi” dalam bagian ekuitas pada neracakonsolidasian.

Equity transactions affecting the percentageof ownership and equity of affiliates areshown as "Difference arising from equitytransactions of affiliates" in the equity sectionin the consolidated balance sheets.

Penyisihan dilakukan apabila nilai investasitelah mengalami penurunan yang permanen.

Provision is made for any permanent declinein the value of investments.

k. Investasi pada efek hutang dan ekuitas k. Investments in debt and equity securities

Investasi pada efek hutang dan ekuitas yangnilai wajarnya tidak tersedia, diakui sebesarharga perolehan dan penyisihan penurunannilai investasi dilakukan apabila manajemenberpendapat bahwa nilai investasi telahmengalami penurunan yang signifikan ataupermanen.

Investments in debt and equity securities thatdo not have readily determinable fair values,are stated at cost and a provision is onlymade where, in the opinion of management,there has been a significant reduction or apermanent decline in the value of theinvestment.

Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitasyang nilai wajarnya tersedia, manajemenmenentukan klasifikasi yang tepat untukinvestasi tersebut pada saat perolehan danmengevaluasi kembali pada setiap tanggalneraca.

For investments in debt and equity securitiesthat have readily determinable fair values,management determines the appropriateclassification of investments at the time ofpurchase and re-evaluates this at eachbalance sheet date.

Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimilikihingga jatuh tempo apabila Perseroan dan anakperusahaan bermaksud dan mampu untukmemiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efektersebut diakui sebesar harga perolehannyasetelah dikurangi dengan diskonto ataupremium yang belum diamortisasi.

Debt securities are classified as held-to-maturity when the Company and subsidiarieshave the intent and ability to hold thesecurities to maturity. Held-to-maturitysecurities are stated at cost net ofunamortised discount or premium.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 20 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

k. Investasi pada efek hutang dan ekuitas(lanjutan)

k. Investments in debt and equity securities(continued)

Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimilikiuntuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikansebagai efek yang diperdagangkan dan diakuisebesar nilai wajarnya. Keuntungan dankerugian yang belum direalisasi diakui padalaporan laba rugi konsolidasian.

Debt and equity securities that arepurchased and held principally for thepurpose of selling them in the near future areclassified as trading securities and carried atfair value. Unrealised gains and lossesrecognised in the consolidated statements ofincome.

Efek hutang yang tidak diklasifikasikan sebagaiyang dimiliki hingga jatuh tempo maupun yangdiperdagangkan dan efek ekuitas yang tidakdiklasifikasikan sebagai yang diperdagangkan,diklasifikasikan sebagai efek yang tersediauntuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya.Laba dan rugi yang belum direalisasi disajikansebagai komponen terpisah “Akumulasipenyesuaian nilai wajar investasi” di bagianekuitas.

Debt securities not classified as either held-to-maturity securities or trading securities,and equity securities not classified as tradingsecurities, are classified as available-for-salesecurities and carried at fair value.Unrealised gains and losses are reported asa separate component of equity, “Investmentfair value revaluation reserve”.

Harga pokok efek yang dijual ditentukandengan metode rata-rata tertimbang.

Cost of securities sold is determined on theweighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakuipada saat diumumkan.

Dividends from investments in equitysecurities are recognised when declared.

l. Perkebunan plasma l. Plasma plantations

Biaya-biaya yang terjadi dalam tahappengembangan perkebunan plasma sampaiperkebunan tersebut siap untuk dikonversi(penyerahan perkebunan kepada petaniplasma) dikapitalisasi ke akun perkebunanplasma. Pengembangan perkebunan plasma inidibiayai dengan kredit investasi yang diperolehdari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasibiaya pengembangan perkebunan plasmadisajikan sebesar nilai bersihnya setelahdikurangi dengan kredit investasi perkebunanplasma yang diterima sebagai aktiva ataukewajiban dalam akun “Aktiva lain-lain - uangmuka perkebunan plasma, bersih”.

Costs incurred during the developmentphase up to conversion of plasmaplantations (hand over of the plantation toplasma farmers) are capitalised to theplasma plantation account. Development ofthe plasma plantations is financed byinvestment credits from banks or is self-financed. The accumulated developmentcosts are presented net of investment creditreceipts as assets or obligations in anaccount “Other assets - advances for plasmaplantation, net”.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangandengan nilai konversi perkebunan plasma(jumlah yang disepakati antara bank, anakperusahaan dan petani plasma) dibebankan kelaporan laba rugi konsolidasian.

The difference between accumulateddevelopment costs and the conversionvalue (the agreed amount between banks,subsidiaries and farmers) of plasmaplantations is charged to the consolidatedstatements of income.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 21 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Aktiva tetap dan penyusutan m. Fixed assets and depreciation

Kepemilikan langsung Direct ownership

Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan,kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilaikembali sesuai dengan Peraturan Pemerintahyang berlaku yang dinyatakan dengan nilairevaluasi, dikurangi dengan akumulasipenyusutan. Selisih yang timbul dari penilaiankembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “Selisihpenilaian kembali aktiva tetap” yang disajikanpada bagian ekuitas.

Fixed assets are stated at cost, except forcertain fixed assets which are stated atrevalued amounts in accordance withGovernment Regulations, less accumulateddepreciation. The difference resulting fromthe revaluation of such fixed assets iscredited to the “Fixed assets revaluationreserve” account presented in the equitysection.

Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadiselama tahap awal proyek dan setelah tahapimplementasi dibebankan pada saat terjadi.Biaya-biaya yang terjadi dalam tahappengembangan aplikasi dikapitalisasi.

Computer software costs that are incurredduring the preliminary project and postimplementation stages are expensed asincurred. Costs incurred during theapplication development stage arecapitalised.

Penyusutan dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus, berdasarkan estimasi masamanfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Depreciation is calculated using thestraight-line method, based on the estimateduseful lives of the fixed assets as follows:

Tahun/Years

Perseroan/the Company

Anakperusahaan/Subsidiaries

Bangunan dan fasilitasnya 5 - 20 4 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 4 - 5 2 - 20 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 5 4 - 8 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 4 - 5 2 - 10 Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan - 20 Mature plantationsAlat-alat berat yang disewakan - 2 - 5 Heavy equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan - 3 - 5 Office equipment for leaseAlat-alat pengangkutan yang - 6 -7 Transportation equipment

disewakan for leaseAktiva kerjasama operasi - 4 Joint operation assets

Tanah tidak diamortisasi. Land is not amortised.

Biaya perbaikan dan perawatan diakui sebagaibeban pada saat terjadinya. Pengeluaran yangmemperpanjang masa manfaat aktiva atauyang memberikan manfaat ekonomis berupapeningkatan kapasitas atau mutu produksi,dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarifpenyusutan yang sesuai.

The cost of repairs and maintenance ischarged as an expense as incurred.Expenditure that extends the useful lives ofassets or provides further economic benefitsby increasing capacity or quality ofproduction is capitalised and depreciatedbased on applicable depreciation rates.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 22 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)

Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)

Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai tercatat dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan konsolidasian dan keuntungan dankerugian yang dihasilkan diakui dalam laporanlaba rugi konsolidasian.

When assets are retired or otherwisedisposed of, their carrying values and therelated accumulated depreciation areeliminated from the consolidated financialstatements and the resulting gains andlosses on the disposal of fixed assets arerecognised in the consolidated statements ofincome.

Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman,pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidaklangsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktivadalam penyelesaian - tanaman belummenghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi keakun “Tanaman menghasilkan” pada saattanaman yang bersangkutan siapmenghasilkan. Penyusutan mulai dibebankanpada saat tanaman siap untuk menghasilkan.

The accumulated costs of field preparation,planting, fertilisers, maintenance andoverheads are capitalised as “Assets underconstruction - immature plantations”. Thesecosts are reclassified to “Mature plantations”when the plantations become productive andare ready for use. Depreciation is chargedfrom the date when plantations are mature.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik,dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai“Aktiva dalam penyelesaian - bangunan danmesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akunaktiva tetap pada saat proses konstruksi ataupemasangan selesai. Penyusutan mulaidibebankan pada saat aktiva tersebut mulaidigunakan.

The accumulated costs of the construction ofbuildings, plant and the installation ofmachinery are capitalised as “Assets underconstruction - buildings and machinery”.These costs are reclassified to the fixedassets accounts when the construction orinstallation is complete. Depreciation ischarged from the date when assets arebrought into use.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, sepertidiskonto dan keuntungan atau kerugian selisihkurs atas pinjaman, baik yang secara langsungataupun tidak langsung digunakan untukmendanai suatu proses pembangunan aktivatertentu yang memenuhi syarat (“qualifyingasset”), dikapitalisasi hingga saat prosespembangunannya selesai. Untuk pinjaman yangsecara khusus digunakan untuk perolehanqualifying asset, jumlah yang dikapitalisasiadalah sebesar biaya pinjaman yang terjadiselama tahun berjalan, dikurangi denganpendapatan investasi jangka pendek daripinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, such asdiscount fees and foreign exchange gains orlosses on loans, either directly or indirectlyused in financing the construction of aqualifying asset, are capitalised up to thedate when construction is complete. Forborrowings that are specific to the acquisitionof a qualifying asset, the amount to becapitalised is determined as the actualborrowing costs incurred during the year,less any income earned from the temporaryinvestment of such borrowings.

Untuk pinjaman yang tidak secara khususdigunakan untuk perolehan qualifying asset,jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasiditentukan dengan mengalikan tingkatkapitalisasi tertentu terhadap pengeluaranuntuk qualifying asset tersebut.

For borrowings that are not specific to theacquisition of a qualifying asset, the amountto be capitalised is determined by applying acapitalisation rate to the amount expendedon the qualifying asset.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 23 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan) m. Fixed assets and depreciation (continued)

Kepemilikan langsung (lanjutan) Direct ownership (continued)

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbangdari biaya pinjaman terhadap seluruh saldopinjaman terkait dalam periode tertentu, denganmengecualikan jumlah pinjaman yang secarakhusus digunakan untuk perolehan qualifyingasset tertentu.

The capitalisation rate is the weightedaverage of the borrowing costs applicable tothe total borrowings outstanding during theperiod, excluding borrowings directlyattributable to finance certain qualifyingassets.

Aktiva sewa guna usaha Fixed assets under finance leases

Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa gunausaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunaidari jumlah pembayaran minimum sewa gunausaha ditambah harga opsi pada akhir periodesewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dansetiap pembayaran angsuran dialokasikansebagai pelunasan kewajiban dan pembayaranbeban bunga. Aktiva sewa guna usahadisusutkan dengan menggunakan metode yangsetara dengan aktiva yang dimiliki secaralangsung.

Fixed assets acquired under finance leasesare presented at the present value of theminimum lease payments plus the purchaseoption at the end of the lease term. Acorresponding liability is also established andeach lease payment is allocated between theliability and interest expense. The leasedassets are depreciated on an equivalentbasis to owned assets.

Keuntungan atau kerugian atas transaksipenjualan dan penyewaan kembali, di manapenyewaan kembali tersebut merupakan sewaguna usaha pembiayaan, ditangguhkan dandiamortisasi selama sisa masa manfaat aktivasewa guna usaha yang bersangkutan denganmenggunakan metode garis lurus.

Gains or losses on sale-and-leasebacktransactions, in which the leaseback is afinance lease, are deferred and amortisedover the remaining useful lives of the leasedassets using the straight-line method.

n. Penurunan nilai dari aktiva tetap n. Impairment of long lived assets

Setiap tanggal neraca Perseroan dan anakperusahaan menelaah ada atau tidaknyaindikasi penurunan nilai aktiva.

At each balance sheet date, the Companyand subsidiaries review whether or not thereis any indication of asset impairment.

Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya,termasuk aktiva tak berwujud ditelaah untukmengetahui apakah telah terjadi kerugian akibatpenurunan nilai bilamana terdapat kejadianatau perubahan keadaan yang mengindikasikanbahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapatdiperoleh kembali. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataktiva dengan nilai yang dapat diperolehkembali dari aktiva tersebut. Nilai yang dapatdiperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggidiantara harga jual neto dan nilai pakai aktiva.Dalam rangka menguji penurunan nilai, aktivadikelompokkan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah.

Fixed assets and other non-current assets,including intangible assets are reviewed forimpairment losses whenever events orchanges in circumstances indicate that thecarrying amount may not be recoverable. Animpairment loss is recognised for the amountby which the carrying amount of the assetexceeds its recoverable amount, which is thehigher of an asset’s net selling price andvalue in use. For the purposes of assessingimpairment, assets are grouped at the lowestlevels for which there are separatelyidentifiable cash flows.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 24 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Beban tangguhan o. Deferred charges

Beban tangguhan terdiri dari beban yangdikeluarkan sehubungan dengan perolehanatau perpanjangan hak atas tanah dan bebantangguhan lainnya dan diamortisasi denganmetode garis lurus selama masa manfaatmasing-masing beban tersebut.

Deferred charges consist of costs associatedwith the acquisition or renewal of legal titlesof land and other deferred charges and areamortised using the straight-line method overthe expected period of benefit.

p. Instrumen keuangan derivatif p. Derivative financial instruments

Dalam rangka penerapan kebijakan manajemenrisiko, Perseroan dan anak perusahaan secaraberkala melakukan kontrak berjangka valutaasing dan kontrak swap valuta asing denganpihak lain.

In implementing their risk managementpolicies, the Company and subsidiariesperiodically enter into forward foreigncurrency contracts and foreign currencyswap contracts with external counterparties.

Untuk dapat menerapkan akuntansi lindungnilai, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(“PSAK”) 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif danAktivitas Lindung Nilai” mengharuskan agarbeberapa persyaratan tertentu dipenuhi, antaralain mengenai harus tersedianya dokumentasitertentu sejak tanggal dimulainya lindung nilai.

To qualify for hedge accounting, Statementof Financial Accounting Standards (“PSAK”)55 “Accounting for Derivative Instrumentsand Hedging Activities” requires certaincriteria to be met, including certaindocumentation required to be in place at theinception of the hedge.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidakmemenuhi kriteria lindung nilai diakui padalaporan laba rugi konsolidasian. Sedangkanperubahan nilai wajar derivatif yang memenuhikri teria lindung nilai pada umumnyadiperlakukan sesuai dengan perlakuanterhadap unsur yang dilindungnilaikan.

Changes in the fair value of derivatives thatdo not meet the criteria of a hedge arerecorded in the consolidated statements ofincome. Changes in the fair value ofderivatives that do meet the criteria of ahedge are generally treated in accordancewith the treatment of the hedged item.

q. Kewajiban diestimasi q. Provisions

Kewajiban diestimasi diakui apabila Perseroandan anak perusahaan mempunyai kewajibankini (baik bersifat hukum maupun bersifatkonstruktif) sebagai akibat peristiwa masa laludan besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluarsumber daya dan kewajiban tersebut dapatdiestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when theCompany and subsidiaries have a presentobligation (legal as well as constructive) as aresult of past events and it is more likely thannot that an outflow of resources embodyingeconomic benefits will be required to settlethe obligation and a reliable estimate can bemade of the amount of the obligation.

Apabila terdapat sejumlah kewajiban serupa,kemungkinan arus keluar sumber daya untukmenyelesaikan kewajiban tersebut ditentukandengan mempertimbangkan kelompokkewajiban tersebut secara keseluruhan.Kewajiban diestimasi diakui walaupunkemungkinan arus kas keluar untuk masing-masing unsur dalam kewajiban tersebut kecil.

Where there are a number of similarobligations, the likelihood that an outflow willbe required in settlement is determined byconsidering the class of obligations as awhole. A provision is recognised even if thelikelihood of an outflow with respect to anyone item included in the same class ofobligation may be small.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 25 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

r. Hutang obligasi r. Bonds

Hutang obligasi yang diterbitkan dicatat sebesarnilai nominal dikurangi saldo diskonto yangbelum diamortisasi. Biaya yang terjadisehubungan dengan penerbitan hutang obligasidiakui sebagai diskonto dan dikurangkanlangsung dari hasil emisi dan diamortisasiselama jangka waktu hutang obligasi tersebutdengan menggunakan metode garis lurus.

Bonds issued are presented at nominal valuenet of the unamortised discount. Costsincurred in connection with the bondissuance are recognised as a discount andoffset directly from the proceeds derived fromsuch offering and amortised over the periodof the bonds using the straight-line method.

Pada saat Perseroan atau anak perusahaanmembeli kembali hutang obligasinya, hutangobligasi tersebut dikeluarkan dari neracakonsolidasian dan selisih antara nilai tercatathutang obligasi dan nilai perolehan diakuidalam laporan laba rugi konsolidasian.

When the Company or subsidiaries purchasetheir own bonds, they are removed from theconsolidated balance sheets and thedifference between the carrying amount ofthe bonds and the consideration paid isincluded in the consolidated statements ofincome.

s. Imbalan kerja s. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognisedwhen they accrue to the employees.

Imbalan pensiun Pension benefits

Perseroan dan anak perusahaan memilikiprogram pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.

The Company and subsidiaries have definedcontribution and defined benefit pensionplans.

Program pensiun imbalan pasti adalah programpensiun yang menetapkan jumlah imbalanpensiun yang akan diterima oleh karyawanpada saat pensiun, yang biasanya tergantungpada satu faktor atau lebih, seperti umur, masakerja, dan jumlah kompensasi.

A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employee at the timeof pension, which usually depends on one ormore factors such as age, years of serviceand compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun dimana Perseroan dan anakperusahaan akan membayar iuran tetap kepadasebuah entitas yang terpisah (dana pensiun)dan tidak memiliki kewajiban hukum ataukonstruktif untuk membayar kontribusi lebihlanjut.

A defined contribution plan is a pension planunder which the Company and subsidiariespay fixed contributions into a separate entity(pension fund) and will have no legal orconstructive obligations to pay furthercontributions.

Sesuai dengan Undang-Undang (“UU”) No.13/2003, Perseroan dan anak perusahaan harusmenyediakan imbalan pensiun yang minimalsama dengan imbalan pensiun yang diaturdalam UU No. 13/2003, yaitu kewajiban imbalanpasti. Berdasarkan perbandingan antaraimbalan pensiun sesuai dengan UU No.13/2003 dengan imbalan pensiun dari programpensiun yang ada, Perseroan dan anakperusahaan mengetahui bahwa imbalanpensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebihbesar dan membukukan selisih tersebut sebagaikewajiban imbalan kerja.

In accordance with Law No. 13/2003, theCompany and subsidiaries are required toprovide pension benefits, with minimumbenefits as stipulated in the Law No. 13/2003,which represents a defined benefit obligation.Based on a comparison between pensionbenefits based on Law No. 13/2003 and theexisting pension plans, the Company andsubsidiaries acknowledge that pensionbenefits based on Law No. 13/2003 are higherand record the difference as employeebenefits obligation.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 26 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun (lanjutan) Pension benefits (continued)

Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilaikini kewajiban imbalan pasti pada tanggalneraca dikurangi dengan nilai wajar aktivaprogram dan penyesuaian atas keuntunganatau kerugian aktuarial dan biaya jasa laluyang belum diakui. Kewajiban imbalan pastidihitung setiap tahun oleh aktuaris independendengan menggunakan metode projected unitcredit. Nilai kini kewajiban imbalan pastiditentukan dengan mendiskontokan estimasiarus kas di masa depan dengan menggunakantingkat bunga obligasi jangka panjang yangberkualitas tinggi dalam mata uang Rupiahsesuai dengan mata uang di mana imbalantersebut akan dibayarkan dan yang memilikijangka waktu yang sama dengan kewajibanimbalan pensiun yang bersangkutan.

The pension benefit obligation is the presentvalue of the defined benefit obligation at thebalance sheet date less the fair value of planassets, together with adjustments forunrecognised actuarial gains or losses andpast service costs. The defined benefitobligation is calculated annually byindependent actuaries using the projectedunit credit method. The present value of thedefined benefit obligation is determined bydiscounting the estimated future cashoutflows using interest rates of high-qualitylong-term bonds that are denominated inRupiah in which the benefits will be paid andthat have terms to maturity similar to therelated pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbuldari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnyamelebihi jumlah yang lebih besar dari 10% darinilai wajar aktiva program atau 10% dari nilaikini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkanke laporan laba rugi konsolidasian selama sisamasa kerja rata-rata yang diharapkan darikaryawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions in excess of thegreater of 10% of the fair value of planassets or 10% of the present value of thedefined benefit obligations are charged orcredited to consolidated statements ofincome over the employees’ expectedaverage remaining service lives.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dilaporan laba rugi konsolidasian, kecualiperubahan terhadap program pensiun tersebuttergantung pada karyawan yang masih tetapbekerja selama periode waktu tertentu (periodevesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu akandiamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode vesting.

Past service costs are recognisedimmediately in the consolidated statementsof income, unless the changes to thepension plan are conditional on theemployees remaining in service for aspecified period of time (the vesting period).In this case, the past service costs areamortised on a straight-line basis over thevesting period.

Imbalan pasca-kerja lainnya Other post-employment benefits

Perseroan dan anak perusahaan memberikanimbalan pasca-kerja lainnya, seperti uangpisah, uang penghargaan, dan uangkompensasi. Hak atas imbalan ini padaumumnya diberikan apabila karyawan bekerjahingga mencapai usia pensiun dan memenuhimasa kerja tertentu.

The Company and subsidiaries provide otherpost-employment benefits such asseverance pay, service pay andcompensation pay. The entitlement to thesebenefits is usually based on the employeeremaining in service up to retirement ageand the completion of a minimum serviceperiod.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 27 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan) Other post-employment benefits (continued)

Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkansepanjang masa kerja karyawan, denganmenggunakan metodologi akuntansi yang samadengan metodologi yang digunakan dalamperhitungan program pensiun imbalan pasti,namun disederhanakan. Kewajiban ini dinilaisetiap tahun oleh aktuaris independen yangberkualifikasi.

The expected costs of these benefits areaccrued over the period of employment,using an accounting methodology similar tothat for defined benefit pension plans, but ina simplified form. These obligations arevalued annually by independent qualifiedactuaries.

Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits

Pesangon pemutusan hubungan kerja terhutangketika karyawan dihentikan hubungan kerjanyasebelum usia pensiun normal. Perseroan dananak perusahaan mengakui pesangonpemutusan hubungan kerja ketika Perseroandan anak perusahaan menunjukkankomitmennya untuk memutuskan hubungankerja dengan karyawan berdasarkan suaturencana formal terperinci yang kecilkemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangonyang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12bulan setelah tanggal neraca didiskontokanuntuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable wheneveran employee’s employment is terminatedbefore the normal retirement date. TheCompany and subsidiaries recognisetermination benefits when they aredemonstrably committed to terminate theemployment of current employees accordingto a detailed formal plan and the possibility ofwithdrawing the plan is remote. Benefitsfalling due more than 12 months after thebalance sheet date are discounted at presentvalue.

Imbalan lainnya Other benefits

Imbalan lainnya seperti cuti berimbalan jangkapanjang dan penghargaan jubilee dihitungberdasarkan Peraturan Perseroan dan anakperusahaan dengan metodologi yang samauntuk imbalan pasca-kerja lainnya.

Other benefits such as long service leave andjubilee awards are calculated in accordancewith the Company’s and subsidiaries’regulations and using the same methodologyas for other post-employment benefits.

Kompensasi berbasis saham Share-based compensation

Perseroan dan anak perusahaan tertentumemberikan program kompensasi berbasissaham, yang akan diselesaikan denganinstrumen ekuitas (lihat Catatan 34). Jumlahyang dibebankan selama periode vestingditentukan oleh nilai wajar opsi yang diberikan.Nilai wajar opsi yang diberikan diestimasidengan menggunakan model penentuan hargaopsi ”Black-Scholes”.

The Company and certain subsidiariesprovide equity-settled, share-basedcompensation plans (refer to Note 34). Thetotal amount to be expensed over the vestingperiod is determined by reference to the fairvalue of the options granted. The fair valueof the options granted is estimated using the“Black-Scholes” option pricing model.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 28 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Pada setiap tanggal neraca, Perseroan dananak perusahaan tertentu mengubah estimasimengenai jumlah opsi yang diharapkan dapatdilaksanakan. Dampak perubahan tersebutterhadap estimasi awal, jika ada, diakui padalaporan laba rugi konsolidasian, danpenyesuaian yang terkait diakui pada ekuitasselama sisa periode vesting.

At each balance sheet date, the Companyand certain subsidiaries revise their estimatesof the number of options that are expected tobecome exercisable. The impact of therevision of the original estimates, if any, isrecognised in the consolidated statements ofincome, and a corresponding adjustment inequity over the remaining vesting period.

Hasil yang diterima setelah dikurangi denganbiaya transaksi terkait dikreditkan ke modalsaham (nilai nominal) dan agio saham ketikaopsi tersebut dilaksanakan.

The proceeds received net of any directlyattributable transaction costs are credited toshare capital (nominal value) and sharepremium when the options are exercised.

t. Transaksi restrukturisasi antar entitassepengendali

t. Restructuring transactions amongstentities under common control

Transaksi restrukturisasi antara entitassepengendali dicatat seolah-olah menggunakanmetode penyatuan kepemilikan. Selisih antarabiaya investasi dengan nilai buku aktiva bersihyang diperoleh dicatat sebagai ‘’Selisihtransaksi restrukturisasi entitas sepengendali’’pada bagian ekuitas di neraca konsolidasian.

Restructuring transactions among entitiesunder common control are accounted for asif using the pooling-of- interests method. Thedifference between the cost of investmentand book value of the acquired net assets isrecorded as “Difference arising fromrestructuring transactions entities undercommon control’’ under the equity section ofthe consolidated balance sheets.

u. Saham u. Shares

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.

Tambahan biaya yang secara langsung terkaitdengan penerbitan saham atau opsi barudisajikan pada bagian ekuitas sebagaipengurang, bersih setelah dikurangi pajak, darijumlah yang diterima.

Incremental costs directly attributable to theissue of new shares or options are shown inequity as a deduction, net of tax, from theproceeds.

v. Pengakuan pendapatan dan beban v. Revenue and expense recognition

Pendapatan bersih adalah pendapatanPerseroan dan anak perusahaan yangdiperoleh dari penjualan produk dan jasa,termasuk jasa keuangan, setelah dikurangidiskon, retur, potongan penjualan, pajakpenjualan barang mewah, pajak pertambahannilai, dan pajak ekspor.

Net revenue represents revenue earned fromthe sale of the Company’s and subsidiaries’products and services including financialservices, net of discounts, returns, tradeallowances, luxury sales tax, value added taxand export tax.

Pendapatan dari penjualan domestik diakuipada saat barang ditagih dan siap untukdikirimkan. Pendapatan dari penjualan ekspordiakui pada saat penyerahan barang di ataskapal pelabuhan pengiriman.

Revenue from domestic sales of goods isrecognised when goods are billed and readyfor delivery. Revenue from export sales isrecognised upon shipment of the goods tocustomers.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 29 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) v. Revenue and expense recognition(continued)

Pendapatan jasa diakui pada saat jasadiberikan.

Revenue from rendering of services isrecognised when services are rendered.

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dansewa guna usaha diakui sesuai dengan jangkawaktu kontrak berdasarkan suatu tingkatpengembalian berkala yang tetap atas nilaiinvestasi bersih. Pendapatan tersebut tidakdiakui apabila kolektibilitasnya diragukan.

Revenue from consumer and direct financingleases is recognised over the term of therespective contracts based on a constantperiodic rate of return on the net investment.Revenue is not recognised when there is anindication that collectibility is doubtful.

Pendapatan administrasi merupakanpendapatan yang diperoleh dari pelanggan dandiakui dalam laporan laba rugi pada saatperjanjian pembiayaan ditandatangani.

Administration income represents incomereceived from customers and is recognisedin the statements of income upon signing ofthe financing contracts.

Pendapatan underwriting bersih ditentukansetelah memperhitungkan pendapatan premiyang ditangguhkan dan estimasi klaim retensisendiri. Penghasilan premi diakui sejakberlakunya polis.

Net underwriting income is determined aftermaking provisions for unearned premiumreserves and estimated own retentionclaims. Premium income is recognised uponinception of the policy.

Beban diakui pada saat terjadinya, denganmenggunakan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on anaccruals basis.

w. Perpajakan w. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan diakui denganmenggunakan liability method, untuk semuaperbedaan temporer antara dasar pengenaanpajak atas aktiva dan kewajiban dengan nilaitercatatnya untuk masing-masing perusahaan.Tarif pajak yang berlaku saat ini digunakanuntuk menentukan pajak penghasilantangguhan.

Deferred income tax is provided using theliability method, for all temporary differencesarising between the tax bases of assets andliabilities and their carrying values for eachentity separately. Currently enacted tax ratesare used to determine deferred income tax.

Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang dapat dikurangkan.

Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thedeductible temporary differences can beutilised.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakuipada saat surat ketetapan pajak diterima ataujika mengajukan keberatan/banding pada saatkeputusan atas keberatan/banding tersebutditetapkan.

Amendments to taxation obligations arerecorded when an assessment is receivedor, if objected to/appealed against, when theresult of the objection/appeal is determined.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 30 - Page

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

x. Laba per saham x. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi lababersih dengan jumlah rata-rata tertimbangsaham biasa yang beredar pada tahun yangbersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividingnet income by the weighted average numberof ordinary shares outstanding during theyear.

y. Dividen y. Dividends

Pembagian dividen kepada para pemegangsaham Perseroan diakui sebagai sebuahkewajiban dalam laporan keuangankonsolidasian pada periode ketika dividentersebut disetujui oleh para pemegang sahamPerseroan.

Dividend distributions to the Company’sshareholders are recognised as a liability inthe consolidated financial statements in theperiod in which the dividends are approvedby the Company’s shareholders.

z. Transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa

z. Transactions with related parties

Perseroan dan anak perusahaan melakukantransaksi dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa sebagaimana didefinisikandalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihakyang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and subsidiaries enter intotransactions with related parties as defined inPSAK 7 “Related Party Disclosures”.

Meskipun transaksi ini dilakukan dengan prinsiparm’s length, adalah mungkin persyaratantransaksi tersebut di atas tidak sama dengantransaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubunganistimewa.

Whilst the transactions are made as if on anarm’s length basis, it is possible that theterms of these transactions are not the sameas those that would result from transactionsbetween wholly unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang materialdengan pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions and balances withrelated parties are disclosed in the notes tothe consolidated financial statements.

aa. Pelaporan segmen aa. Segment reporting

Pelaporan segmen disajikan berdasarkansegmen usaha yang teridentifikasikan. Segmenusaha merupakan komponen yang dapatdibedakan dalam menghasilkan produk danjasa dan kelompok tersebut memiliki risiko danimbalan yang berbeda dengan risiko danimbalan segmen lain. Informasi mengenaisegmen usaha konsisten dengan informasikegiatan usaha yang dilaporkan secara rutinkepada pengambil keputusan operasional.

Segment information is presented basedupon identifiable business segments. Abusiness segment is a distinguishablecomponent that engages in providingproducts and services subject to risks andreturns which are different from those ofother business segments. Business segmentinformation is consistent with operatinginformation routinely reported to the chiefoperating decision maker.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 31 - Page

3. AKUISISI, PELEPASAN DAN RESTRUKTURISASIUSAHA YANG SIGNIFIKAN ATAS ANAKPERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

3. MAJOR ACQUISITIONS, DISPOSALS ANDBUSINESS RESTRUCTURING OFSUBSIDIARIES AND ASSOCIATES

Akuisisi, pelepasan, dan restrukturisasi usaha yangsignifikan atas anak perusahaan dan perusahaanasosiasi sepanjang tahun 2005 dan 2004 adalahsebagai berikut:

Major acquisitions, disposals and businessrestructurings of subsidiaries and associatesduring 2005 and 2004 are as follows:

a. Akuisisi yang signifikan a. Major acquisitions

Perseroan The Company

PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk

Selama tahun 2005, Perseroan membeli2.213.500 saham atau 0,04% dari saham PTAstra Agro Lestari Tbk (‘’AAL’’) yang beredardari pasar modal sejumlah Rp 6,6 miliar.

During 2005, the Company purchased2,213,500 shares or 0.04% of theoutstanding shares of PT Astra Agro LestariTbk (‘’AAL’’) from the market for Rp 6.6billion.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill selama tahun 2005 adalah sebagaiberikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising during 2005 are as follows:

Harga perolehan 6,592 Purchase considerationNilai buku aktiva bersih yang diperoleh (2,973) Book value of net assets acquired

Goodwill 3,619 Goodwill

Selama tahun 2004, Perseroan membeli295.988.350 saham atau 16,38% dari sahamAAL yang beredar melalui pelaksanaan opsi(lihat Catatan 33b) dan dari pasar modalsejumlah Rp 934,9 miliar.

During 2004, the Company acquired295,988,350 shares or 16.38% of theoutstanding shares of AAL throughsettlement of an option (refer to Note 33b)and from the market for Rp 934.9 billion.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill selama tahun 2004 adalah sebagaiberikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising during 2004 are as follows:

Harga perolehan 934,864 Purchase considerationPemulihan atas kewajiban diestimasi (218,799) Reversal of provision for loss

atas kerugianNilai buku aktiva bersih yang diperoleh (330,738) Book value of net assets acquired

Goodwill 385,327 Goodwill

PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk

Selama tahun 2005, Perseroan membeli58.820.500 saham atau 2% dari saham PTUnited Tractors Tbk (“UT”) yang beredar daripasar modal sejumlah Rp 174,0 miliar.

During 2005, the Company purchased58,820,500 shares or 2% of the outstandingshares of PT United Tractors Tbk (“UT”)from the market for Rp 174.0 billion.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 32 - Page

3. AKUISISI, PELEPASAN DAN RESTRUKTURISASIUSAHA YANG SIGNIFIKAN ATAS ANAKPERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI(lanjutan)

3. MAJOR ACQUISITIONS, DISPOSALS ANDBUSINESS RESTRUCTURING OFSUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued)

a. Akuisisi yang signifikan (lanjutan) a. Major acquisitions (continued)

Perseroan (lanjutan) The Company (continued)

PT United Tractors Tbk (lanjutan) PT United Tractors Tbk (continued)

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill selama tahun 2005 adalah sebagaiberikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising during 2005 are as follows:

Harga perolehan 173,984 Purchase considerationNilai buku aktiva bersih yang diperoleh (70,699) Book value of net assets acquired

Goodwill 103,285 Goodwill

Selama tahun 2004, Perseroan membeli846.030.985 saham atau 7,33% dari sahamUTyang beredar melalui penawaran umumterbatas dan dari pasar modal sejumlah Rp579,2 miliar.

During 2004, the Company purchased846,030,985 shares or 7.33% of theoutstanding shares of UT through limitedpublic offering and from the market for Rp579.2 billion.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill selama tahun 2004 adalah sebagaiberikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising during 2004 are as follows:

Harga perolehan 579,203 Purchase considerationNilai wajar aktiva bersih yang diperoleh (496,482) Fair value of net assets acquired

Goodwill 82,721 Goodwill

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada bulan November 2004, Konsorsium yangmerupakan persekutuan antara Perseroan danStandard Chartered Bank Plc membeli3.948.994.220 saham PT Bank Permata Tbk(‘’BP’’) dengan harga Rp 703 (dalam satuanRupiah) per lembar saham. Pada bulanDesember 2004, Konsorsium membeli 11,39%atau 881.868.902 saham tambahan denganharga Rp 750 (dalam satuan Rupiah) perlembar saham.

In November 2004, a Consortium,representing a partnership between theCompany and Standard Chartered Bank Plc,acquired 3,948,994,220 shares of PT BankPermata Tbk (‘’BP’’) at a price of Rp 703 (fullRupiah) per share. In December 2004, theConsortium acquired a further 11.39% or881,868,902 shares at a price of Rp 750 (fullRupiah) per share.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill adalah sebagai berikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising are as follows:

Harga perolehan 1,988,469 Purchase considerationNilai wajar aktiva bersih yang diperoleh (750,042) Fair value of net assets acquired

Goodwill 1,238,427 Goodwill

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 33 - Page

3. AKUISISI, PELEPASAN DAN RESTRUKTURISASIUSAHA YANG SIGNIFIKAN ATAS ANAKPERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI(lanjutan)

3. MAJOR ACQUISITIONS, DISPOSALS ANDBUSINESS RESTRUCTURING OFSUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued)

a. Akuisisi yang signifikan (lanjutan) a. Major acquisitions (continued)

Perseroan (lanjutan) The Company (continued)

PT Astra Otoparts Tbk PT Astra Otoparts Tbk

Selama tahun 2005, Perseroan membeli12.945.500 saham PT Astra Otoparts Tbk(“AOP”) atau 1,33% dari saham AOP yangberedar dari pasar modal sejumlah Rp 38,9miliar.

During 2005, the Company acquired12,945,500 shares of PT Astra Otoparts Tbk(“AOP”) or 1.33% of the outstanding sharesof AOP from market for Rp 38.9 billion.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill adalah sebagai berikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising are as follows:

Harga perolehan 38,940 Purchase considerationNilai buku aktiva bersih yang diperoleh (25,250) Book value of net assets acquired

Goodwill 13,690 Goodwill

Anak Perusahaan Subsidiaries

PT Marga Mandalasakti PT Marga Mandalasakti

Pada tanggal 1 Agustus 2005, PT AstratelNusantara (“Astratel”), anak perusahaan,bersama Citigroup Financial Products Incmembeli 53,99% saham PT MargaMandalasakti (“MMS”) seharga Rp 232,2 miliardari HKL (Asian Infrastructure) BV, WilliamsIndonesia LLC, Asian Corporate Finance FundLP, dan Archipelago Investment Pte Ltd.

On 1 August 2005, PT Astratel Nusantara(“Astratel”), a subsidiary, together withCitigroup Financial Products Inc acquired53.99% shares of PT Marga Mandalasakti(“MMS”) for a total consideration of Rp 232.2billion from HKL (Asian Infrastructure) BV,Williams Indonesia LLC, Asian CorporateFinance Fund LP and ArchipelagoInvestment Pte Ltd.

Kepemilikan efektif Astratel pada MMS adalahsebesar 34%.

The effective ownership of Astratel in MMSwas 34%.

Rincian aktiva bersih yang diperoleh dangoodwill dari transaksi pembelian saham adalahsebagai berikut:

Details of net assets acquired and goodwillarising from the purchase of shares are asfollows:

Harga perolehan 146,800 Purchase considerationNilai wajar aktiva bersih yang diperoleh (144,944) Fair value of net assets acquired

Goodwill 1,856 Goodwill

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 34 - Page

3. AKUISISI, PELEPASAN DAN RESTRUKTURISASIUSAHA YANG SIGNIFIKAN ATAS ANAKPERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI(lanjutan)

3. MAJOR ACQUISITIONS, DISPOSALS ANDBUSINESS RESTRUCTURING OFSUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued)

b. Pelepasan yang signifikan b. Major disposals% % Aktiva Keuntungan

kepemilikan kepemilikan bersih yang atassebelum setelah dijual/ Harga jual/ pelepasan/

pelepasan/ pelepasan/ Net assets Sale Gain on% interest % interest sold consideration disposal

Perusahaan induk/ Pelepasan/ Tanggal/ before after Rp miliar/ Rp miliar/ Rp miliar/Holding company Disposals Date disposal disposal Rp billion Rp billion Rp billion

2004

PT Astra Agro Lestari Tbk PT Bantar,PT Bukit Sari,PT Sangkawangi,PT Huma Indah Mekar,PT Topasari, 05/01/2004 60.00 - 60.2 (i) 78.6 18.4PT Gunung Aji Jaya, sampai/to sampai/toPT Rumpun Sari Antan, 07/07/2004 99.99PT Rumpun Sari Kemuning,PT Rumpun Sari Medini,PT Laras Astra Kartika

PT Astratel Nusantara PT Pramindo Ikat 15/03/2004 19.25 - 293.9 539.5 245.6Nusantara

PT United Tractors Tbk PT Berau Coal 29/07/2004 60.00 - 30.0 407.5 377.5UT Heavy Industry (S)Pte Ltd

PT United Tractors Tbk PT Komatsu Indonesia 02/09/2004 18.00 5.00 40.8 97.3 56.5PT Astra International Tbk PT Traktor Nusantara 01/10/2004 75.48 50.00 29.4 33.2 3.8

PT Astra Persada Raya

(i) Termasuk kewajiban diestimasi atas rencana divestasianak perusahaan (lihat Catatan 16).

(i) Includes provision for planned divestment of subsidiaries(refer to Note 16).

Beberapa anak perusahaan PT Astra AgroLestari Tbk

Several subsidiaries of PT Astra AgroLestari Tbk

Pada tahun 2004, AAL telah merealisasikansebagian besar rencana divestasinya denganmenandatangani perjanjian dengan pihak ketigauntuk menjual investasi pada beberapa anakperusahaan non kelapa sawit. Saldo penyisihankerugian per 31 Desember 2005 sebesar Rp 4,1milliar merupakan sisa untuk satu perusahaanperkebunan coklat yang belum terjual (lihatCatatan 16).

In 2004, AAL had executed most of itsdivestment plan by signing agreements withthird parties to sell its investment in some nonpalm oil subsidiaries. The balance of the lossprovision as of 31 December 2005 of Rp 4.1billion represents the last cocoa plantationwhich is not yet sold (refer to Note 16).

PT Berau Coal PT Berau Coal

Pada bulan Juli 2004, UT dan UT HeavyIndustry(S) Pte Ltd (“UTHI”), anak perusahaanlangsung dan tidak langsung Perseroan,menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PTBerau Coal (“Berau”), yaitu masing-masingsebesar 21% dan 39% dari jumlah modalsaham disetor Berau, sebesar USD 44,6 jutakepada PT Armadian Tritunggal.

In July 2004, UT and UT Heavy Industry(S)Pte Ltd (“UTHI”), direct and indirectsubsidiaries of the Company, sold all theirshares in PT Berau Coal (“Berau”), whichrepresented 21% and 39% of the total issuedshares of Berau, respectively, for USD 44.6million to PT Armadian Tritunggal.

PT Pramindo Ikat Nusantara PT Pramindo Ikat Nusantara

Pada tahun 2002, PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (“Telkom”) setuju untuk mengakuisisi PTPramindo Ikat Nusantara (“PIN”) dengan hargasekitar USD 381 juta. Penjualan sahamdilakukan dalam tiga transaksi penjualan sahamyaitu 30% pada tahun 2002, 15% pada tahun2003, dan 55% pada tahun 2004.

In 2002, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(“Telkom”) agreed to acquire PT PramindoIkat Nusantara (“PIN”) for a total price ofapproximately USD 381 million. The shareswere disposed of in three share saletransactions, which were 30% in 2002, 15%in 2003 and 55% in 2004.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 35 - Page

3. AKUISISI, PELEPASAN DAN RESTRUKTURISASIUSAHA YANG SIGNIFIKAN ATAS ANAKPERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI(lanjutan)

3. MAJOR ACQUISITIONS, DISPOSALS ANDBUSINESS RESTRUCTURING OFSUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued)

b. Pelepasan yang signifikan (lanjutan) b. Major disposals (continued)

PT Pramindo Ikat Nusantara (lanjutan) PT Pramindo Ikat Nusantara (continued)

Pada tanggal 15 Maret 2004, Astratel telahmentransfer sisa kepemilikan sahamnya di PINyaitu sebesar 55% dari 35% kepemilikannyasehingga Astratel tidak lagi memiliki saham diPIN.

On 15 March 2004, Astratel had transferredthe remaining 55% of its original 35%ownership in PIN, after which it ceased toown any shares in PIN.

PT Komatsu Indonesia PT Komatsu Indonesia

Pada tahun 2004, UT menjual 13% dari 18%investasinya di PT Komatsu Indonesia (“KI”)kepada Komatsu Ltd. Atas penjualan ini, UTmembukukan keuntungan penjualan investasisebesar Rp 56,5 miliar.

In 2004, UT disposed of 13% of its 18%investment in PT Komatsu Indonesia (“KI”) toKomatsu Ltd. Upon this disposal, UTrecorded a gain on sale of investment ofRp 56.5 billion.

c. Restrukturisasi usaha c. Business restructuring

PT Tjahja Sakti Motor dan PT Astra FranceMotor

PT Tjahja Sakti Motor and PT AstraFrance Motor

Pada tanggal 1 Desember 2005, parapemegang saham PT Tjahja Sakti Motor(“TSM”) dan PT Astra France Motor (“AFM”)menyetujui penggabungan usaha antara TSMdan AFM. Penggabungan usaha tersebut telahdisetujui oleh Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia padatanggal 29 Desember 2005. Dalampenggabungan usaha ini, TSM menjadiperusahaan yang menerima penggabungan.Penggabungan usaha tersebut dilakukandengan metode penyatuan kepemilikan, dengandemikian seluruh aktiva dan kewajiban AFMdialihkan kepada TSM dengan nilai buku padatanggal efektif penggabungan usaha tersebut.

On 1 December 2005, the shareholders ofPT Tjahja Sakti Motor (“TSM”) and PT AstraFrance Motor (“AFM”) approved the mergerof TSM and AFM. The merger was approvedby the Minister of Justice and Human Rightsof the Republic of Indonesia on 29 December2005. As a result of the merger, TSMbecame the surviving company. The mergerwas accounted for under the pooling ofinterests method, therefore all assets andliabilities of AFM were transferred to TSM atbook value on the effective date of themerger.

PT Astra Graphia Tbk PT Astra Graphia Tbk

Pada tahun 2004, PT Astra Graphia Tbk (“AG”)merestrukturisasi usahanya denganmemisahkan segmen Solusi TeknologiInformasi menjadi PT SCS AstragraphiaTechnologies dimana AG mempunyai 49%kepemilikan. Sisanya sebesar 51% dialihkan keSingapore Computer Systems Ltd denganharga pengalihan sebesar Rp 39,3 miliar.

In 2004, PT Astra Graphia Tbk (“AG”)restructured its business by spinning off theInformation Technology Solutions segmentinto PT SCS Astragraphia Technologies inwhich AG holds a 49% share. The remaining51% was transferred to Singapore ComputerSystems Ltd, with a transfer price amountingto Rp 39.3 billion.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 36 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2005 2004

Kas 109,197 60,493 Cash on handBank 1,600,722 1,754,786 Cash at bankDeposito berjangka dan 2,174,816 3,265,644 Time and call deposits

call depositsSertifikat Bank Indonesia 149,290 394,553 Certificates of Bank Indonesia

4,034,025 5,475,476Dikurangi: Less:Kas dan deposito berjangka yang (95,392) (149,345) Restricted cash and time deposits

dibatasi penggunaannya3,938,633 5,326,131

a. Bank a. Cash at bank

2005 2004Pihak yang mempunyai Related party:

hubungan istimewa:PT Bank Permata Tbk 514,905 698,550 PT Bank Permata Tbk

(lihat Catatan 30e) (refer to Note 30e)

Pihak ketiga: Third parties:Rupiah: Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk 151,223 111,328 PT Bank Central Asia TbkJPMorgan Chase Bank N.A. 125,918 387 JPMorgan Chase Bank N.A.PT Bank Negara Indonesia 103,926 172,877 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 68,709 30,092 PT Bank Mandiri (Persero)TbkLain-lain (masing-masing 177,955 228,545 Others

di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)627,731 543,229

Mata uang asing: Foreign currencies:Standard Chartered Bank 96,935 7,495 Standard Chartered BankPT Bank Rabobank 61,016 45,592 PT Bank Rabobank

International Indonesia International IndonesiaCitibank N.A. 60,262 184,054 Citibank N.A.PT Bank Danamon 56,895 25,484 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Indonesia TbkABN AMRO Bank N.V. 9,157 61,267 ABN AMRO Bank N.V.PT Bank Mega Tbk 558 58,862 PT Bank Mega TbkLain-lain (masing-masing 173,263 130,253 Others

di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)458,086 513,007

Jumlah pihak ketiga 1,085,817 1,056,236 Total third parties

Jumlah bank 1,600,722 1,754,786 Total cash at bank

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 37 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

b. Deposito berjangka dan call deposits b. Time and call deposits

2005 2004Pihak yang mempunyai Related party:

hubungan istimewa:PT Bank Permata Tbk 645,602 717,419 PT Bank Permata Tbk

(lihat Catatan 30e) (refer to Note 30e)

Pihak ketiga: Third parties:Rupiah: Rupiah:PT Bank Niaga Tbk 168,004 102,841 PT Bank Niaga TbkPT Bank Mega Tbk 106,615 109,814 PT Bank Mega TbkPT Bank Syariah Mega 100,000 1,000 PT Bank Syariah Mega

Indonesia IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 91,650 39,845 PT Bank Mandiri (Persero)TbkPT Bank Rakyat Indonesia 85,107 48,800 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT ANZ Panin Bank 73,000 4,000 PT ANZ Panin BankPT Bank Danamon 59,000 156,711 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Finconesia 52,000 5,000 PT Bank FinconesiaPT Bank Commonwealth 51,445 384,886 PT Bank CommonwealthPT Bank Pan Indonesia Tbk 33,376 225,761 PT Bank Pan Indonesia TbkABN AMRO Bank N.V. 11,675 60,000 ABN AMRO Bank N.V.Deutsche Bank AG - 203,640 Deutsche Bank AGThe Hongkong and Shanghai - 104,186 The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd Banking Corporation LtdStandard Chartered Bank - 89,007 Standard Chartered BankPT Bank Internasional - 74,125 PT Bank Internasional

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Rabobank - 56,930 PT Bank Rabobank

International Indonesia International IndonesiaLain-lain (masing-masing 227,322 217,615 Others

di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)1,059,194 1,884,161

Mata uang asing: Foreign currencies:Citibank N.A. 99,922 929 Citibank N.A.PT Bank Negara Indonesia 61,225 42,298 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkThe Bank of Tokyo - 57,706 - The Bank of Tokyo -

Mitsubishi Ltd Mitsubishi LtdThe Hongkong and Shanghai 34,728 60,196 The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd Banking Corporation LtdPT Bank Danamon 26,541 86,622 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Commonwealth 8,957 93,443 PT Bank CommonwealthPT Bank UOB Indonesia - 107,773 PT Bank UOB IndonesiaLain-lain (masing-masing 180,941 272,803 Others

di bawah Rp 50 miliar) (below Rp 50 billion each)470,020 664,064

Jumlah pihak ketiga 1,529,214 2,548,225 Total third parties

Jumlah deposito berjangka 2,174,816 3,265,644 Total time and call depositsdan call deposits

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 38 - Page

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

c. Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya

c. Restricted cash and time deposits

Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya merupakan kas dan depositoberjangka yang berasal dari:

Restricted cash and time deposits representcash and time deposits from:

Margin deposits untuk fasilitas letter ofcredit yang diperoleh anak perusahaantertentu;Penyisihan dana pembayaran bunga atashutang obligasi pada anak perusahaantertentu;Pembayaran bunga pinjaman jangkapendek dan panjang; danGuarantee deposits kepada pihak lain yangdigunakan untuk mendukung aktivitasPerseroan.

Margin deposits for letter of creditfacilities obtained by certainsubsidiaries;Interest sinking fund for bonds in certainsubsidiaries;

Interest payments for short-term andlong-term loans; andGuarantee deposits to other parties tosupport the Company’s activities.

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dancall deposits serta Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”)adalah:

Time and call deposits, including the Certificatesof Bank Indonesia (“SBI”), attracted annualinterest at the following rates:

2005 2004

Rupiah 4.00% - 15.00% 1.00% - 11.00% RupiahMata uang asing 0.30% - 5.00% 0.01% - 4.00% Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2005, kas dan setarakas Perseroan dan anak perusahaan diasuransikanterhadap risiko kehilangan penyimpanan dan dalamperjalanan dengan nilai pertanggungan sejumlahRp 344,6 miliar, USD 264 ribu, dan SGD 5 ribu atausetara dengan Rp 347,2 miliar yang menurutpendapat manajemen cukup untuk menutupkemungkinan kerugian.

As at 31 December 2005, cash and cashequivalents of the Company and subsidiaries atpremises and in transit are covered by insuranceagainst losses for Rp 344.6 billion, USD 264thousand and SGD 5 thousand or equivalent toRp 347.2 billion, which management believes isadequate to cover possible losses.

Lihat Catatan 14 untuk rincian pinjaman jangkapendek yang dijamin dengan dana di atas.

Refer to Note 14 for details of short-term loansfor which these funds are used as security.

Rincian kas dan setara kas dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:

Details of cash and cash equivalents in foreigncurrencies are as follows:

2005 2004Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/

Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent

USD 98,971,210 972,887 148,249,640 1,377,239 USDJPY 1,272,789,002 106,178 980,141,937 88,627 JPYEUR 589,479 6,873 1,059,952 13,411 EURLain-lain * 1,338,338 13,156 1,948,653 18,103 Others *

Jumlah 1,099,094 1,497,380 Total

* Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnyadisajikan dalam jumlah yang setara dengan USD denganmenggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Cash and cash equivalents denominated in otherforeign currencies are presented as USD equivalentsusing the exchange rates prevailing at balance sheetdate.

Kas dan setara kas dalam mata uang asingtersebut di atas termasuk kas dalam mata uangasing sejumlah Rp 1,3 miliar (2004: Rp 1,9 miliar).

Cash and cash equivalents in foreign currenciesabove include cash on hand in foreign currenciesamounting to Rp 1.3 billion (2004: Rp 1.9 billion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 39 - Page

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

2005 2004

Pihak yang mempunyai hubungan 206,746 161,779 Related partiesistimewa (lihat Catatan 30f) (refer to Note 30f)

Penyisihan piutang ragu-ragu - (1,656) Provision for doubtful receivables

206,746 160,123Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah 2,355,224 1,764,062 RupiahMata uang asing 2,387,322 1,390,875 Foreign currencies

4,742,546 3,154,937Penyisihan piutang ragu-ragu (241,646) (48,080) Provision for doubtful receivables

4,500,900 3,106,857

4,707,646 3,266,980

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing of trade receivables is as follows:

2005 2004

Lancar 3,405,735 2,309,577 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 857,550 550,400 1- 30 days31 - 60 hari 213,348 191,681 31 - 60 days61 - 90 hari 125,108 108,162 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 347,551 156,896 Over 90 days

4,949,292 3,316,716Penyisihan piutang ragu-ragu (241,646) (49,736) Provision for doubtful receivables

4,707,646 3,266,980

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagaiberikut:

The movement in the provision for doubtfulreceivables is as follows:

2005 2004

Pada awal tahun 49,736 14,594 At beginning of yearPenambahan penyisihan 199,403 14,281 Increase in provisionPenghapusan (8,205) (1,762) Written-offAnak perusahaan baru - 24,203 New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas - (337) Disposed subsidiariesRestrukturisasi usaha - (530) Business restructuringLain-lain 712 (713) Others

Pada akhir tahun 241,646 49,736 At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutangragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugiandari tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible losses on non-collectible receivables.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 40 - Page

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2005, piutang usahasejumlah Rp 385,6 miliar (2004: Rp 258,5 miliar)dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan14, 17d, dan 18).

As at 31 December 2005, trade receivablesamounting to Rp 385.6 billion (2004: Rp 258.5billion) are used as collateral for certain loans(refer to Notes 14, 17d and 18).

Rincian piutang usaha dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:

Details of trade receivables in foreign currenciesare as follows:

2005 2004Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/

Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent

USD 238,191,606 2,341,424 146,458,792 1,360,602 USDJPY 341,988,479 28,529 330,090,974 29,848 JPYEUR 572,848 6,679 533,689 6,752 EURLain-lain * 1,769,233 17,392 180,418 1,676 Others *

Jumlah 2,394,024 1,398,878 Total

* Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikandalam jumlah yang setara dengan USD denganmenggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Trade receivables denominated in other foreigncurrencies are presented asUSD equivalents using theexchange rates prevailing at balance sheet date.

Rincian piutang usaha yang dikelompokkan kedalam kelompok otomotif dan kelompok non-otomotif adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables classified betweenautomotive and non-automotive are as follows:

2005 2004

Otomotif 2,087,589 1,641,997 AutomotiveNon-otomotif 2,620,057 1,624,983 Non-automotive

4,707,646 3,266,980

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2005 2004

Agunan yang diambil alih 649,183 236,963 Repossessed collateralPiutang PT Bumi Resources Tbk 393,200 377,793 Loan to PT Bumi Resources TbkPiutang karyawan 204,483 173,147 Loans to officers and employeesPiutang derivatif 9,229 9,152 Derivative receivablesLain-lain 243,225 260,888 Others

1,499,320 1,057,943Penyisihan piutang ragu-ragu (210,197) (95,890) Provision for doubtful receivables

1,289,123 962,053Bagian lancar (672,104) (338,940) Current portion

Bagian tidak lancar 617,019 623,113 Non-current portion

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutangragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugiandari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible losses on non-collectible receivables.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 41 - Page

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Bagian tidak lancar terdiri dari: Non-current portion consists of:

2005 2004

Pihak yang mempunyai hubungan 289,417 238,942 Related partiesistimewa (lihat Catatan 30g) (refer to Note 30g)

Pihak ketiga 327,602 384,171 Third parties

617,019 623,113

a. Agunan yang diambil alih a. Repossessed collateral

Agunan yang diambil alih terutama terdiri darikendaraan yang diambil alih karena konsumenwanprestasi.

Repossessed collateral mainly consists ofvehicles which have been repossessedbecause the consumers are in default.

b. Piutang PT Bumi Resources Tbk b. Loan to PT Bumi Resources Tbk

Pada bulan Agustus 2004, PT PamapersadaNusantara (“Pama”), anak perusahaan tidaklangsung memberikan pinjaman tanpa jaminansejumlah USD 40 juta kepada PT BumiResources Tbk (“Bumi”), induk perusahaan PTKaltim Prima Coal (“KPC”). Pinjaman iniberkaitan dengan perjanjian operasi jasapenambangan (“Operating Agreement”) antaraPama dengan KPC di Bendili Sangata (lihatCatatan 33g).

In August 2004, PT Pamapersada Nusantara(“Pama”), an indirect subsidiary, granted anunsecured loan amounting to USD 40 millionto PT Bumi Resources Tbk (“Bumi”), theultimate parent company of PT Kaltim PrimaCoal (“KPC”). The loan is related to a coalmining service agreement (“OperatingAgreement”) between Pama and KPC atBendili Sangata (refer to Note 33g).

Pokok pinjaman ini akan dilunasi setiap triwulansejak tanggal 1 Maret 2006 sampai dengantanggal 1 Desember 2009. Tingkat bunga ataspinjaman ini telah ditetapkan di muka untukperiode sampai dengan tanggal 1 Desember2005 dan untuk periode selanjutnya sebesarSIBOR + 8,5%.

The loan principal shall be repaid on aquarterly basis starting from 1 March 2006 to1 December 2009. The loan bears interest ata pre-determined amount for the period to 1December 2005 and at SIBOR + 8.5%thereafter.

Pinjaman pada Bumi merupakan perjanjianpinjaman komersial yang dapat dialihkankepada pihak ketiga, seperti yang diatur dalamperjanjian pinjaman.

The loan to Bumi represents a commercialloan agreement which is transferable to thirdparties, as stipulated in the loan agreement.

Sehubungan dengan Operating Agreement,pada bulan Agustus 2004, Pamamenandatangani perjanjian jasa konsultasidengan Bumi. Sesuai perjanjian ini, Bumimemberikan jasa konsultasi kepada Pama.Sebagai imbalannya, Pama membayar biayasesuai dengan tarif yang ditentukan, atas setiapvolume overburden yang ditagihkan oleh Pamake KPC dalam setiap bulan. Perjanjian ini jugamenetapkan bahwa selama jumlah yangterhutang oleh Bumi ke Pama dari fasilitaspinjaman tersebut belum lunas dan OperatingAgreement masih berlaku, tagihan atas jasakonsultasi oleh Bumi akan dipakai untukpembayaran atas pokok pinjaman danbunganya sampai lunas.

In relation to the Operating Agreement, inAugust 2004, Pama entered into a consultingservice agreement with Bumi. Under thisagreement, Bumi provides consultingservices to Pama. As a consideration, Pamapays a pre-determined fees calculated basedon the overburden billed by Pama to KPC onmonthly basis. Whilst amounts payable byBumi to Pama in respect of the loan facilitiesremain unpaid and the Operating Agreementis still valid, fees billable by Bumi on theconsulting services will be utilised to settleprincipal and related interest until the loan isrepaid in full.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 42 - Page

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

b. Piutang PT Bumi Resources Tbk (lanjutan) b. Loan to PT Bumi Resources Tbk(continued)

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember2005 sejumlah USD 40 juta atau setara denganRp 393,2 miliar (2004: USD 40 juta atau setaradengan Rp 377,8 miliar). Dari saldo pinjamantersebut, Rp 70,8 miliar diklasifikasikan sebagaibagian lancar (2004: Nihil).

The loan balance as at 31 December 2005amounted to USD 40 million or equivalent toRp 393.2 billion (2004: USD 40 million orequivalent to Rp 377.8 billion). From theoutstanding loan balance, Rp 70.8 billion isclassified as current (2004: Nil).

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005jasa konsultasi yang ditagih oleh Bumi sebesarUSD 10,3 juta atau setara dengan Rp 100,4miliar (2004: Nihil). Pendapatan bunga untuktahun yang berakhir 31 Desember 2005sebesar USD 6,5 juta atau setara dengan Rp63,4 miliar (2004: USD 0,6 juta atau setaradengan Rp 6,2 miliar).

For the year ended 31 December 2005, theconsulting fee charged by Bumi amounted toUSD 10.3 million or equivalent to Rp 100.4billion (2004: Nil). Interest income for theyear ended 31 December 2005 amounted toUSD 6.5 million or equivalent to Rp 63.4billion (2004: USD 0.6 million or equivalent toRp 6.2 billion).

Sesuai dengan perjanjian, pada tanggal 31Desember 2005 Pama mencatat hutang jasakonsultasi bersih setelah memperhitungkanpiutang bunga sejumlah USD 3,8 juta atausetara dengan Rp 37,4 miliar yang dicatatsebagai “Beban yang masih harus dibayar”(2004: piutang bunga sejumlah USD 0,6 jutaatau setara dengan Rp 6,2 miliar dicatatsebagai “Piutang lain-lain - pihak ketiga”).

According to the agreement, as at 31December 2005, Pama recognisedconsulting fee payables net of interestreceivable amounting to USD 3.8 million orequivalent to Rp 37.4 billion which isrecorded as “Accrued expenses” (2004:interest receivables amounting to USD 0.6million or equivalent to Rp 6.2 billion,recorded as Other receivables - thirdparties”).

c. Piutang karyawan c. Loans to officers and employees

Perseroan dan anak perusahaan tertentumemberikan pinjaman kepada parakaryawannya untuk membeli kendaraanbermotor, yang pada umumnya tidak dikenakanbunga. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan2004, saldo pinjaman tersebut masing-masingberjumlah Rp 204,5 miliar dan Rp 173,1 miliar(lihat Catatan 30g). Pinjaman ini dilunasisecara angsuran melalui pemotongan gajibulanan.

The Company and certain subsidiariesgranted vehicle loans to their officers andemployees, which are generally non-interestbearing. As at 31 December 2005 and 2004,outstanding balances of these loansamounted to Rp 204.5 billion and Rp 173.1billion, respectively (refer to Note 30g).These loans are repaid in instalmentsthrough deductions from monthly salaries.

d. Piutang dan hutang derivatif d. Derivative receivables and payables2005

Rincian/Details

Jumlah nosional/Aggregate notional

amount

Piutangderivatif/

Derivativereceivables

Hutangderivatif *)/Derivativepayables*)

Kontrak dalam USD/Contracts in USD USD 65,000,000 9,064 9,945Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY JPY 1,809,025,000 165 566

9,229 10,511Bagian jangka pendek/Current portion (9,229) (9,025)

Bagian jangka panjang/Non-current portion - 1,486*) Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari hutang lain-

lain.

*) Derivative payables are presented under otherpayables.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 43 - Page

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

d. Piutang dan hutang derivatif (lanjutan) d. Derivative receivables and payables(continued)

2004

Rincian/Details

Jumlah nosional/Aggregate notional

amount

Piutangderivatif/

Derivativereceivables

Hutangderivatif *)/Derivativepayables*)

Kontrak dalam USD/Contracts in USD USD 23,810,175 5,307 376Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY JPY 2,868,915,000 3,845 -

9,152 376Bagian jangka pendek/Current portion (7,832) (357)

Bagian jangka panjang/Non-current portion 1,320 19*) Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari hutang lain-

lain.*) Derivative payables are presented under other

payables.

Pihak dalam kontrak tersebut di atas meliputiThe Hongkong and Shanghai BankingCorporation Ltd, PT Bank Mizuho Indonesia,Citibank N.A., PT Bank Sumitomo MitsuiIndonesia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,JPMorgan Chase Bank N.A., dan SumitomoMitsui Banking Corporation (2004: TheHongkong and Shanghai Banking CorporationLtd, Mizuho Corporate Bank Ltd, Citibank N.A.,PT Bank UFJ Indonesia, PT Bank SumitomoMitsui Indonesia, PT Bank Danamon IndonesiaTbk, dan JPMorgan Chase Bank N.A.).

Counterparties for the above contractsinclude The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Ltd, PT Bank MizuhoIndonesia, Citibank N.A., PT BankSumitomo Mitsui Indonesia, PT BankDanamon Indonesia Tbk, JPMorgan ChaseBank N.A. and Sumitomo Mitsui BankingCorporation (2004: The Hongkong andShanghai Banking Corporation Ltd, MizuhoCorporate Bank Ltd, Citibank N.A., PT BankUFJ Indonesia, PT Bank Sumitomo MitsuiIndonesia, PT Bank Danamon IndonesiaTbk and JPMorgan Chase Bank N.A.).

Perseroan dan anak perusahaan tertentumelakukan transaksi derivatif selama tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember2005 dan 2004, dengan tujuan untuk lindungnilai. Akan tetapi, karena dokumentasi yangtersedia tidak memenuhi kriteria lindung nilaisebagaimana yang diatur dalam PSAK 55, makaperubahan nilai wajar dari semua instrumenderivatif ini diakui pada laporan laba rugikonsolidasian.

The Company and certain subsidiariesentered into derivative transactions duringthe years ended 31 December 2005 and2004, for the purpose of hedging. However,the existing documentation does not fulfil thecriteria contained in PSAK 55 to qualify ashedges, so changes in the fair values of thederivative financial instruments arerecognised in the consolidated statements ofincome.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

2005 2004

Barang jadi termasuk unit CBU 3,926,864 2,243,196 Finished goods, includingCBU units

Barang dalam proses 199,399 138,342 Work-in-processBahan baku dan unit CKD 436,143 296,687 Raw materials and CKD unitsSuku cadang 282,222 249,933 Spare partsBarang dalam perjalanan 106,064 240,740 Goods in transitLain-lain 221,506 214,448 Others

5,172,198 3,383,346Penyisihan persediaan usang (51,369) (49,017) Provision for obsolete

dan tidak lancar and slow moving inventory5,120,829 3,334,329

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 44 - Page

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpersediaan usang dan tidak lancar cukup untukmenutup kemungkinan penurunan nilai persediaan.

Management believes that the provision forobsolete and slow moving inventory is adequate tocover possible losses due to the decline in thevalue of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2005, persediaansejumlah Rp 256,4 miliar (2004: Rp 417,3 miliar)dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 14dan 17d).

As at 31 December 2005, inventories amounting toRp 256.4 billion (2004: Rp 417.3 billion) have beenused as collateral for certain loans (refer to Notes14 and 17d).

Pada tanggal 31 Desember 2005, persediaanPerseroan dan anak perusahaan diasuransikanterhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengannilai pertanggungan sejumlah Rp 3,05 triliun,USD 4,5juta, JPY 2,0 miliar, dan SGD 3,0 juta atau setaradengan Rp 3,28 triliun yang menurut pendapatmanajemen cukup untuk menutup kemungkinankerugian.

As at 31 December 2005, inventories of theCompany and subsidiaries are covered byinsurance against losses by fire and other risks forRp 3.05 trillion, USD 4.5 million, JPY 2.0 billionand SGD 3.0million or equivalent to Rp3.28 trillionwhich management believes is adequate to coverpossible losses.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancaradalah sebagai berikut:

The movement in the provision for obsolete andslow moving inventory is as follows:

2005 2004

Pada awal tahun 49,017 27,641 At beginning of yearPenambahan penyisihan 22,500 13,346 Increase in provisionPenghapusan (20,527) (4,903) Written-offSelisih translasi 379 - Translation adjustmentAnak perusahaan baru - 17,943 New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas - (1,806) Disposed subsidiariesRestrukturisasi usaha - (3,204) Business restructuring

Pada akhir tahun 51,369 49,017 At end of year

8. PERPAJAKAN 8. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2005 2004Perseroan The CompanyPajak penghasilan badan: Corporate income tax:

2004 4,892 - 20042003 - 44,402 2003

Pajak Pertambahan Nilai 119,359 93,033 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 29,395 30,604 Luxury Sales TaxPajak-pajak lainnya tahun 2000 - 71,857 Others from year 2000

153,646 239,896Anak perusahaan SubsidiariesPajak penghasilan badan 423,288 196,452 Corporate income taxPajak Pertambahan Nilai 165,550 78,375 Value Added Tax

588,838 274,827

742,484 514,723

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 45 - Page

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2005 2004Perseroan The CompanyPajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 21 36,964 11,221 Article 21Pasal 23 13,810 11,643 Article 23Pasal 26 377 17,457 Article 26Pasal 29 189,792 130,468 Article 29

Pajak Penjualan Barang Mewah 211 426 Luxury Sales Tax

241,154 171,215Anak perusahaan SubsidiariesPajak penghasilan: Income taxes:

Pasal 21 83,644 70,839 Article 21Pasal 22 421 1,235 Article 22Pasal 23 35,963 35,936 Article 23Pasal 25 51,966 35,476 Article 25Pasal 26 4,278 10,052 Article 26Pasal 29 329,811 585,927 Article 29

Pajak Penjualan Barang Mewah 21,990 46,272 Luxury Sales TaxPajak Pertambahan Nilai 92,215 73,025 Value Added Tax

620,288 858,762

861,442 1,029,977

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan c. Income tax (expense)/benefit

2005 2004Perseroan The CompanyKini (480,657) (283,383) CurrentTangguhan (14,907) 31,729 Deferred

(495,564) (251,654)Anak perusahaan SubsidiariesKini (1,518,830) (1,384,979) CurrentTangguhan 141,608 11,269 Deferred

(1,377,222) (1,373,710)Konsolidasian ConsolidatedKini (1,999,487) (1,668,362) CurrentTangguhan 126,701 42,998 Deferred

(1,872,786) (1,625,364)

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 46 - Page

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan(lanjutan) c. Income tax (expense)/benefit (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba sebelum pajakpenghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalahsebagai berikut:

The reconciliation between income taxexpense and the theoretical tax amount onprofit before income tax is as follows:

2005 2004

Laba konsolidasian 8,205,759 8,007,203 Consolidated profitsebelum pajak penghasilan before income tax

Eliminasi konsolidasi 2,570,166 2,836,417 Consolidation eliminations

Laba konsolidasian 10,775,925 10,843,620 Consolidated profit beforesebelum pajak penghasilan income tax and eliminationdan eliminasi

Dikurangi: Less:Laba sebelum pajak (4,823,076) (5,188,200) Profit before income tax

penghasilan anak perusahaan of subsidiaries

Laba sebelum 5,952,849 5,655,420 Profit before income taxpajak penghasilan Perseroan of the Company

Pajak dihitung pada (1,785,837) (1,696,609) Tax calculated attarif pajak progresif progressive rates

Penghasilan bukan obyek pajak 1,337,457 1,381,234 Income not subject to taxPenghasilan kena 10,597 27,777 Income subject to

pajak final final taxBeban yang tidak (66,133) (21,223) Non-deductible expenses

dapat dikurangkanAktiva pajak tangguhan yang - (19,417) Deferred tax that can not

tidak dapat digunakan be utilisedPenyesuaian aktiva pajak 8,352 76,584 Adjustment to deferred

tangguhan tax assetsBeban pajak penghasilan (495,564) (251,654) Income tax expense

Perseroan of the CompanyBeban pajak penghasilan (1,377,222) (1,373,710) Income tax expense

anak perusahaan of subsidiaries

Beban pajak penghasilan (1,872,786) (1,625,364) Consolidated income taxkonsolidasian expense

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakPerseroan dengan penghasilan kena pajakPerseroan untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit beforeincome tax of the Company and theCompany’s taxable income for the yearsended 31 December 2005 and 2004 is asfollows:

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 47 - Page

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

c. (Beban)/manfaat pajak penghasilan(lanjutan) c. Income tax (expense)/benefit (continued)

2005 2004

Laba sebelum pajak 5,952,849 5,655,420 Profit before income taxpenghasilan Perseroan of the Company

Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments:Kewajiban diestimasi 82,322 9,112 Provision for employee

imbalan kerja benefitsBiaya kesejahteraan karyawan 52,648 39,046 Employee welfare expenseKerugian atas penjualan - 174,043 Loss on sale of investments

investasi yang telah subject to final taxdikenakan pajak final

Bagian atas laba bersih anak (4,458,189) (4,604,113) Share of results of subsidiaries,perusahaan, perusahaan associates and jointlyasosiasi, dan jointly controlled entities, net ofcontrolled entities, setelah goodwill amortisationdikurangi amortisasi goodwill

Penghasilan kena pajak final (35,324) (92,591) Income subject to final taxSelisih kerugian pelepasan (21,690) (51,417) Difference in loss on disposal

penyertaan antara metode of investments betweenbiaya dengan metode ekuitas cost and equity method

Realisasi selisih transaksi - (124,361) Realisation of differencerestrukturisasi entitas arising from restructuringsepengendali karena transactions of entities underpenerapan PSAK 38 common control as a result of(Revisi 2004) adoption of PSAK 38

(Revised 2004)Penyisihan kerugian - (74,808) Provision for lossLain-lain 29,633 14,338 Others

(4,350,600) (4,710,751)

Penghasilan kena pajak 1,602,249 944,669 Taxable income of the CompanyPerseroan

Beban pajak penghasilan kini 480,657 283,383 Current income tax expense ofPerseroan the Company

Pembayaran pajak di muka (290,865) (152,915) Prepayment of income taxesPerseroan of the Company

Hutang pajak penghasilan - 189,792 130,468 Income tax payable -Perseroan the Company

Beban pajak penghasilan kini 1,518,830 1,384,979 Current income tax expense ofanak perusahaan subsidiaries

Pembayaran pajak di muka (1,189,019) (799,052) Prepayment of income taxes ofanak perusahaan subsidiaries

Hutang pajak penghasilan - 329,811 585,927 Income tax payable - subsidiariesanak perusahaan

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atasperhitungan sementara. Jumlah tersebutmungkin berbeda dari jumlah penghasilan kenapajak yang dilaporkan dalam SuratPemberitahuan Tahunan (‘’SPT’’) pajakpenghasilan badan.

In these consolidated financial statements,the amount of taxable income is based onpreliminary calculations. These amounts maydiffer from taxable income reported in thecorporate income tax returns.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 48 - Page

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities

2005Dikreditkan/

(dibebankan)ke laporanlaba rugi

konsolidasian/Pada awal Credited/(charged) Pada akhirtahun/At to consolidated tahun/

beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain / At endof year of income Reclassification Others* of year

Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assetsPerseroan: The Company:Penyisihan piutang ragu-ragu 11,864 (5,752) - - 6,112 Provision for doubtful receivablesPenyisihan persediaan 1,120 861 - - 1,981 Provision for slow moving and

usang dan tidak lancar obsolete inventoryPenyertaan 9,977 (5,593) - - 4,384 InvestmentsPerbedaan antara nilai buku (5,460) (446) - - (5,906) Difference between

bersih aktiva tetap accounting and tax fixedakuntansi dan fiskal assets’ net book value

Beban tangguhan (372) 22 - - (350) Deferred chargesBeban yang masih harus dibayar 89,209 (14,618) - - 74,591 Accrued expensesKeuntunganditangguhkan 84,000 (14,078) - - 69,922 Deferred gainKewajiban diestimasi imbalan kerja 18,188 24,697 - - 42,885 Provision for employee benefits

Aktiva pajak tangguhan Perseroan, 208,526 (14,907) - - 193,619 Deferred tax assets ofbersih the Company, net

Aktiva pajak tangguhan 415,050 157,462 3,144 318 575,974 Deferred tax assets ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net

623,576 142,555 3,144 318 769,593

Kewajiban pajak tangguhan (173,477) (15,854) (3,144) (71) (192,546) Deferred tax liabilities ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net

2004Dikreditkan/

(dibebankan)ke laporanlaba rugi

konsolidasian/Pada awal Credited/(charged) Pada akhirtahun/At to consolidated tahun/

beginning statements Reklasifikasi/ Lain-lain / At endof year of income Reclassification Others* of year

Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assetsPerseroan: The Company:Penyisihan penurunan nilai 8 (8) - - - Provision for decline in the value

atas investasi jangka pendek of short-term investmentsPenyisihan piutang ragu-ragu 12,544 (680) - - 11,864 Provision for doubtful receivablesPenyisihan persediaan 321 799 - - 1,120 Provision for slow moving

usang dan tidak lancar and obsolete inventoryPenyertaan 40,117 (30,140) - - 9,977 InvestmentsPerbedaan antara nilai buku (45,414) 39,954 - - (5,460) Difference between

bersih aktiva tetap accounting and tax fixedakuntansi dan fiskal assets’ net book value

Beban tangguhan (193) (179) - - (372) Deferred chargesBeban yang masih harus dibayar 48,959 40,250 - - 89,209 Accrued expensesKeuntungan ditangguhkan 105,000 (21,000) - - 84,000 Deferred gainKewajiban diestimasi imbalan kerja 15,455 2,733 - - 18,188 Provision for employee benefits

Aktiva pajak tangguhan Perseroan, 176,797 31,729 - - 208,526 Deferred tax assets ofbersih the Company, net

Aktiva pajak tangguhan 290,952 (13,340) 2,911 134,527 415,050 Deferred tax assets ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net

467,749 18,389 2,911 134,527 623,576

Kewajiban pajak tangguhan (231,894) 24,609 (2,911) 36,719 (173,477) Deferred tax liabilities ofanak perusahaan, bersih subsidiaries, net

* Lain-lain merupakan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anakperusahaan dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan(2004: aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan yangdiakuisisi atau dilepas selama tahun berjalan , dan dari selisih kurskarena penjabaran laporan keuangan).

* Others represent deferred tax assets and liabilities of subsidiariesfrom exchange differences due to financial statements translation(2004: deferred tax assets and liabilities of subsidiaries that wereacquired or disposed of during the year and from exchangedifferences due to financial statements translation).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 49 - Page

8. PERPAJAKAN (lanjutan) 8. TAXATION (continued)

e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessments

Perseroan The Company

Pajak-pajak lainnya - tahun pajak 2000 Other taxes - 2000 fiscal year

Sehubungan dengan banding yang diajukanPerseroan atas keputusan keberatan pajaktahun 2000, pada tahun 2004, PengadilanPajak mengabulkan sebagian banding yangdiajukan pada tahun 2003 dan menetapkanpengembalian pajak sejumlah Rp 131,7 miliar.Sejumlah Rp 54 miliar dikompensasi denganhutang pajak penghasilan badan tahun 2004.Sejumlah Rp 5,9 miliar telah diterima padabulan Oktober 2004 dan sisanya sejumlah Rp71,8 miliar telah diterima pada bulan Februari2005.

In response to the Company’s appeal to a taxobjection decision relating to tax assessmentsfor the 2000 fiscal year, in 2004, the Tax Courtaccepted part of the appeal in 2003,confirming a tax refund of Rp 131.7 billion. Rp54 billion of the refund was offset against the2004 corporate income tax payable. A furtherRp 5.9 billion was received in October 2004and the remaining refund of Rp 71.8 billionwas received in February 2005.

Pada bulan Juni 2005, Perseroan telahmenerima imbalan bunga sebesar Rp 46,4miliar sehubungan dengan disetujuinyasebagian permohonan banding tersebut.

In June 2005, the Company further receivedinterest income amounting to Rp 46.4 billionin relation to the above appeal.

Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya -tahun pajak 2003

Corporate income and other taxes - 2003fiscal year

Pada bulan September 2005, Perseroanmenerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar(“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badantahun 2003 sejumlah Rp 36,6 miliar dari Rp44,4 miliar yang diklaim oleh Perseroan. Padatanggal yang sama, Perseroan juga menerimaSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”)untuk pajak-pajak lainnya sejumlahRp 0,5 miliar (termasuk denda dan bunga).Perseroan menyetujui ketetapan tersebut dantelah membukukan seluruh ketetapan pajaktersebut. Pengembalian kelebihan pajak bersihsejumlah Rp 36,1 miliar diterima pada bulanOktober 2005.

In September 2005, the Company received atax assessment for 2003 corporate incometax confirming an overpayment of corporateincome tax of Rp 36.6 billion out of Rp 44.4billion that was claimed by the Company. Atthe same time, the Company also receivedvarious tax assessments confirmingunderpayment of other taxes amounting toRp 0.5 billion (including penalties andinterest). The Company accepted the aboveassessments and recorded the assessmentsaccordingly. The net refund of Rp 36.1 billionwas received in October 2005.

f. Administrasi f. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia,Perseroan dan anak perusahaan menghitungdan membayar sendiri jumlah pajak yangterhutang. SPT konsolidasian tidakdiperkenankan dalam peraturan perpajakanIndonesia. Direktorat Jendral Pajak (“DJP”)dapat menetapkan dan mengubah kewajibanpajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejaktanggal terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, theCompany and subsidiaries submit their taxreturns on the basis of self assessment.Consolidated tax returns are prohibited underthe taxation laws of Indonesia. TheDirectorate General of Tax (“DGT”) mayassess or amend taxes within ten years fromthe date the tax became due.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 50 - Page

9. PIUTANG PEMBIAYAAN 9. FINANCING RECEIVABLES

2005 2004

Piutang pembiayaan 10,504,641 9,214,093 Consumer financingkonsumen, bersih receivables, net

Investasi bersih dalam sewa 251,680 109,821 Net investment in directguna usaha, bersih financing leases, net

10,756,321 9,323,914Penyisihan piutang ragu-ragu (926,758) (604,936) Provision for doubtful

receivables9,829,563 8,718,978

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net

Rincian piutang pembiayaan konsumen, bersihadalah sebagai berikut:

Details of consumer financing receivables,net are as follows:

2005 2004

Piutang pembiayaan 34,479,744 25,272,612 Consumer financingkonsumen, kotor receivables, gross

Bagian pinjaman yang dibiayai (18,599,246) (11,741,724) Amount financed bypihak lain other parties

Pendapatan ditangguhkan (5,375,857) (4,316,795) Unearned income

10,504,641 9,214,093Penyisihan piutang ragu-ragu (918,578) (601,641) Provision for doubtful receivables

Bersih 9,586,063 8,612,452 Net

Jumlah saldo piutang pembiayaan konsumenyang dibiayai bersama setelah dikurangidengan pendapatan pembiayaan konsumenyang ditangguhkan di mana anak perusahaanmenanggung resiko kredit (dengan recourse)pada tanggal 31 Desember 2005 adalahsebesar Rp 14,26 triliun (2004: Rp 9,55 triliun).

The balance of consumer joint financingreceivables net of unearned consumerfinancing income where the subsidiaries bearthe credit risk (with recourse) amounted toRp 14.26 trillion as at 31 December 2005(2004: Rp 9.55 trillion).

Konvensi industri pembiayaan konsumen diIndonesia adalah menyajikan piutangpembiayaan konsumen yang dibiayai bersamapihak-pihak lain dengan recourse di neracakonsolidasian secara bersih. Tidak ada PSAKataupun Interpretasi PSAK yang secara khususdikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia(“IAI”) yang mengatur perlakuan akuntansipembiayaan bersama dengan recourse tersebutdi atas. Manajemen menyadari bahwaperlakuan akuntansi atas permasalahantersebut sedang didiskusikan di IAI danInterpretasi PSAK diharapkan akan dikeluarkanpada tahun 2006.

Consumer financing industry practice inIndonesia is to present consumer jointfinancing receivables with recourse in theconsolidated balance sheets on a net basis.There is no specific PSAK that addressesjoint financing with recourse arrangementsand no Interpretation of PSAK has yet beenpublished by the Indonesian Institute ofAccountants (“IAI”). Management is awarethat these issues are now on the IAI’sdiscussion agenda and more detailedguidance is expected to be issued by the IAIin 2006.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 51 - Page

9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 9. FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih(lanjutan)

a. Consumer financing receivables, net(continued)

Alternatif perlakuan akuntansi lainnya adalahmenyajikan piutang pembiayaan konsumenyang dibiayai bersama dengan recoursetersebut secara kotor sebagai aktiva dankewajiban. Jika piutang pembiayaan konsumenyang dibiayai bersama dengan recoursetersebut disajikan secara kotor, maka saldopiutang pembiayaan konsumen bersih danpinjaman bank pada tanggal 31 Desember2005akan naik sebesar Rp 14,26 triliun (2004: Rp9,55 triliun).

The alternative accounting treatment is torecord consumer joint financing receivableswith recourse arrangements on a gross basisas assets and liabilities. Should theconsumer joint financing receivables withrecourse be presented on a gross basis, thebalance of net consumer financingreceivables and bank loans as at 31December 2005 will increase by Rp 14.26trillion (2004: Rp 9.55 trillion).

Rincian piutang pembiayaan konsumen, kotoryang diklasifikasikan menurut tahun jatuhtemponya adalah sebagai berikut:

A schedule of consumer financingreceivables, gross classified according toyear of maturity is as follows:

2005 2004

Dalam 1 tahun 18,266,557 13,402,118 Within 1 yearLebih dari 1 tahun 16,213,187 11,870,494 More than 1 year

34,479,744 25,272,612

Pada tanggal 31 Desember 2005, piutangpembiayaan konsumen, bersih sejumlahRp 4,24 triliun (2004: 4,32 triliun) dijaminkanuntuk pinjaman yang diterima oleh anakperusahaan tertentu yang bergerak di bidangjasa keuangan (lihat Catatan 14, 17d, dan 18).

As at 31 December 2005, consumerfinancing receivables, net amounting to Rp4.24 trillion (2004: 4.32 trillion) are used ascollateral for loans obtained by certainfinancial services subsidiaries (refer to Notes14, 17d and 18).

b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha b. Net investment in direct financing leases

Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakupsewa guna usaha kendaraan bermotor denganmasa sewa berkisar antara 2 hingga 4 tahun.

Leasing operations principally consist ofleasing motor vehicles, with lease termsranging from 2 to 4 years.

2005 2004

Piutang sewa guna usaha, kotor 303,301 132,253 Lease receivables, grossNilai sisa yang terjamin 109,807 45,224 Guaranteed residual valuesSimpanan jaminan (109,807) (45,224) Security depositsPendapatan sewa guna usaha (51,621) (22,432) Unearned lease income

ditangguhkan251,680 109,821

Penyisihan piutang ragu-ragu (8,180) (3,295) Provision for doubtful receivables

Bersih 243,500 106,526 Net

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 52 - Page

9. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 9. FINANCING RECEIVABLES (continued)

b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha(lanjutan)

b. Net investment in direct financing leases(continued)

Simpanan jaminan dari penyewa akandigunakan untuk melunasi harga jual aktivayang disewakan pada akhir masa sewa jikapenyewa menggunakan hak opsinya untukmembeli aktiva tersebut. Uang jaminan akandikembalikan kepada penyewa jika hak opsitidak digunakan.

Security deposits from lessees will beapplied against the selling price of the leasedassets at the end of the lease term if thelessee exercises the option to purchase theasset. The deposit will be refunded to thelessee if the purchase option is notexercised.

Rincian piutang sewa guna usaha, kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:

A schedule of lease receivables, grossclassified according to year of maturity is asfollows:

2005 2004

Dalam 1 tahun 150,800 64,682 Within 1 yearDalam 1 - 2 tahun 114,040 44,254 Within 1 - 2 yearsLebih dari 2 tahun 38,461 23,317 More than 2 years

303,301 132,253

Rincian piutang pembiayaan, kotor menurut umuradalah sebagai berikut:

The ageing of financing receivables, gross is asfollows:

2005 2004

Lancar 34,234,367 25,159,169 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:

1 - 30 hari 273,027 157,857 1 - 30 days31 - 60 hari 82,375 38,795 31 - 60 daysLebih dari 60 hari 193,276 49,044 Over 60 days

34,783,045 25,404,865

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagaiberikut:

The movement in the provision for doubtfulreceivables is as follows:

2005 2004

Pada awal tahun 604,936 355,699 At beginning of yearTambahan penyisihan 1,281,654 420,530 Increase in provisionPenghapusan (959,832) (171,293) Written-off

Pada akhir tahun 926,758 604,936 At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutangragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan.

Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to coverpossible losses in respect of financingreceivables.

Pada tanggal 31 Desember 2005, saldo piutangpembiayaan sejumlah Rp 10,4 miliar adalah dalammata uang USD (2004: Rp 19,3 miliar).

As at 31 December 2005, financing receivablesof Rp 10.4 billion are denominated in USD (2004:Rp 19.3 billion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 53 - Page

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DANJOINTLY CONTROLLED ENTITIES

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES

2005%kepemilikan/ Pada Bagian Pada

% of awal tahun/ hasil akhir tahun/ownership At beginning bersih/Share Dividen/ Pembelian/ Penjualan/ Lain-lain/ At end

Investee 31/12/2005 of year of results Dividends Acquisitions Disposals Others* of yearOtomotif/AutomotivePT Astra Honda Motor dan anak 50.00 1,970,716 1,676,383 (1,145,132) - - (307) 2,501,660

perusahaan/and subsidiaryPT Astra Daihatsu Motor 31.87 363,694 77,699 (3,564) - - (8,970) 428,859PT Toyota-Astra Motor 51.00 282,420 129,294 (29,972) - - - 381,742PT Kayaba Indonesia 50.00 157,449 39,993 (30,020) - - - 167,422PT Denso Indonesia dan anak 25.66 114,753 43,248 (2,636) - - - 155,365

perusahaan/and subsidiaryPT GS Battery dan anak perusahaan/ 50.00 149,811 7,759 (5,200) - - - 152,370

and subsidaryPT AT Indonesia 40.00 32,071 28,332 (336) - - - 60,067Lain-lain (masing-masing di bawah 139,723 65,028 (6,768) 6,208 738 204,929

Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)

3,210,637 2,067,736 (1,223,628) 6,208 - (8,539) 4,052,414Jasa keuangan/Financial servicesPT Bank Permata Tbk dan anak 31.55 2,003,598 48,354 - - - (52,108) 1,999,844

perusahaan/and subsidiariesPT Komatsu Astra Finance 50.00 - 6,143 - 72,861 - - 79,004PT Astra Auto Finance 44.86 61,457 2,797 (9,159) - - - 55,095Lain-lain (masing-masing di bawah 41,108 (8,441) - - - - 32,667

Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)

2,106,163 48,853 (9,159) 72,861 - (52,108) 2,166,610Alat-alat berat/pertambangan/

Heavy equipment/miningPT Traktor Nusantara dan anak 50.00 61,242 17,253 (4,288) - - - 74,207

perusahaan/and subsidiaryPT United Tractors Semen Gresik 26.30 22,894 5,336 (2,133) - - - 26,097

84,136 22,589 (6,421) - - - 100,304Teknologi informasi/

Information technologyPT SCS Astragraphia Technologies 37.67 43,366 6,610 (2,000) - - - 47,976

Lain-lain/OthersPT Marga Mandalasakti 34.00 - 578 - 146,800 - - 147,378

(lihat Catatan 3a/ refer to Note 3a)Konsorsium Intertel Astratel 100.00 57,094 20,287 - - - (74,687) 2,694PT Toyofuji Logistic Indonesia 34.91 - (91) - 2,151 - - 2,060

57,094 20,774 - 148,951 - (74,687) 152,132

5,501,396 2,166,562 (1,241,208) 228,020 - (135,334) 6,519,436

2004%kepemilikan/ Pada Bagian Pada

% of awal tahun/ hasil akhir tahun/ownership At beginning bersih/Share Dividen/ Pembelian/ Penjualan/ Lain-lain/ At end

Investee 31/12/2004 of year of results Dividends Acquisitions Disposals Others * of yearOtomotif/AutomotivePT Astra Honda Motor dan anak 50.00 2,010,533 1,586,889 (1,626,644) - - (62) 1,970,716

perusahaan/and subsidiaryPT Astra Daihatsu Motor 31.87 303,339 62,131 - - - (1,776) 363,694PT Toyota-Astra Motor 51.00 (67,624) 70,614 (9,749) - - 289,179 282,420PT Kayaba Indonesia 42.69 137,803 44,346 (24,700) - - - 157,449PT GS Battery dan anak perusahaan/ 42.69 141,978 17,333 (9,500) - - - 149,811

and subsidiaryPT Denso Indonesia dan anak 21.91 112,341 7,234 (4,822) - - - 114,753

perusahaan/and subsidiaryPT AT Indonesia 34.15 30,769 1,622 (320) - - - 32,071Lain-lain (masing-masing di bawah 113,928 46,815 (3,195) - - (17,825) 139,723

Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)

2,783,067 1,836,984 (1,678,930) - - 269,516 3,210,637Jasa keuangan/Financial servicesPT Bank Permata Tbk dan anak 31.55 - 12,272 - 1,797,635 - 193,691 2,003,598

perusahaan/and subsidiaries(lihat Catatan 3a/refer to Note 3a)

PT Astra Auto Finance 44.86 52,634 14,403 (5,580) - - - 61,457Lain-lain (masing-masing di bawah 39,582 1,526 - - - - 41,108

Rp 50 miliar)/others (belowRp 50 billion each)

92,216 28,201 (5,580) 1,797,635 - 193,691 2,106,163Alat-alat berat/pertambangan/

Heavy equipment/miningPT Traktor Nusantara dan anak 50.00 - - - - - 61,242 61,242

perusahaan/and subsidiary(lihat Catatan 3b/refer to Note 3b)

PT United Tractors Tbk dan anak 56.45 726,896 58,485 - 12,798 - (798,179) -perusahaan/and subsidiaries(lihat Catatan 3a/ refer to Note 3a)

PT United Tractors Semen Gresik 26.30 - 3,102 (2,115) - - 21,907 22,894

726,896 61,587 (2,115) 12,798 - (715,030) 84,136Teknologi informasi/

Information technologyPT SCS Astragraphia Technologies 37.67 - 5,636 - 37,730 - 43,366

(lihat Catatan 3c/refer to Note 3c)

Lain-lain/OthersKonsorsium Intertel Astratel 100.00 100,209 121,332 - - - (164,447) 57,094PT Pramindo Ikat Nusantara - 293,937 - - - (293,937) - -

(lihat Catatan 3b/ refer to Note 3b)394,146 121,332 - - (293,937) (164,447) 57,094

3,996,325 2,053,740 (1,686,625) 1,848,163 (293,937) (416,270) 5,501,396

* Lain-lain terutama terdiri dari distribusi hasil bersih dari Konsorsium IntertelAstratel (“KIA”) dan selisih transaksi perubahan ekuitas BP(2004: efek darikonsolidasi UT, selisih transaksi perubahan ekuitas PT Toyota-Astra Motor,reklasifikasi atas efek yang tersedia untuk dijual pada BP, distribusi hasilbersih dari KIA, dan efek dari dekonsolidasi PT Traktor Nusantara).

* Others mainly consist of distribution of share of results from KonsorsiumIntertel Astratel (“KIA”) and differences arising from equity transactions ofBP (2004: effect from consolidation of UT, differences arising from equitytransactions of PT Toyota-Astra Motor, reclassification of available-for-sale securities of BP, distribution of share of results from KIA and theeffect of deconsolidation of PT Traktor Nusantara ).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 54 - Page

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DANJOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES ANDJOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)

Otomotif - lain-lain terdiri dari perusahaan asosiasiPerseroan dan anak perusahaan, seperti PT FujiTechnica Indonesia, Vietindo Daihatsu AutomotiveCorporation, PT Mesin Isuzu Indonesia melalui PTArya Kharisma, PT Federal Nittan Industries, PTGemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana, PTNHK Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei SafetySystems Indonesia, PT Tri Dharma Wisesa,PT Wahana Eka Paramitra dan PT Exedy Indonesia(dahulu PT Daikin Clutch Indonesia) melalui PTAstra Otoparts Tbk.

Automotive - others consists of associates of theCompany and subsidiaries, such as PT FujiTechnica Indonesia, Vietindo DaihatsuAutomotive Corporation, PT Mesin IsuzuIndonesia through PT Arya Kharisma, PT FederalNittan Industries, PT Gemala Kempa Daya, PTInti Ganda Perdana, PT NHK Gasket Indonesia,PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PTTri Dharma Wisesa, PT Wahana Eka Paramitraand PT Exedy Indonesia (formerly PT DaikinClutch Indonesia) through PT Astra Otoparts Tbk.

Seluruh perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities berdomisili di Indonesia, kecuali VietindoDaihatsu Automotive Corporation yang berdomisili diVietnam.

All associates and jointly controlled entities aredomiciled in Indonesia, except for VietindoDaihatsu Automotive Corporation, which isdomiciled in Vietnam.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan atas nilai tercatat investasi tersebut.

Management is of the view that there is noimpairment of the carrying amount of theinvestments.

11. AKTIVA TETAP 11. FIXED ASSETS

2005

Pada awaltahun/

Atbeginning

of yearPenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsReklasifikasi/

Reclassifications

Anakperusahaan baru

dan yangdilepas/New and

disposed ofsubsidiaries

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Harga perolehan/ Acquisition cost/nilai revaluasi revalued amount

Tanah 1,752,234 78,816 (15,604) 39,592 - 1,855,038 LandBangunan dan fasilitasnya 2,165,758 103,451 (25,825) 315,793 - 2,559,177 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 4,617,688 215,763 (514,288) 1,618,181 - 5,937,344 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 314,056 101,257 (22,682) 69,850 186 462,667 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 990,142 181,297 (45,212) 24,280 99 1,150,606 Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan 1,221,470 14,411 (4,724 ) 864 - 1,232,021 Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:

Alat-alat pengangkutan 1,219,572 630,718 (208,113) - - 1,642,177 Transportation equipmentPeralatan kantor 315,840 51,165 (35,787) - - 331,218 Office equipmentAlat-alat berat 28,499 33,992 (1,055) - - 61,436 Heavy equipment

Aktiva kerjasama operasi - 2,501 - 14,157 - 16,658 Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha 787,519 997,824 (20,874) - - 1,764,469 Assets under finance leasesAktiva dalam penyelesaian: Assets under construction:

Bangunan dan mesin 361,862 2,663,956 (1,623 ) (2,136,176) - 888,019 Buildings and machineryTanaman belum menghasilkan 21,385 83,112 - (2,903) - 101,594 Immature plantations

13,796,025 5,158,263 (895,787) (56,362) 285 18,002,424

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanah (356) - - - - (356) LandBangunan dan fasilitasnya (794,409) (126,969) 18,664 7,149 - (895,565) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (2,316,591) (700,959) 59,386 30,776 - (2,927,388) Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan (180,170) (61,301) 14,665 (29,738) (127) (256,671) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (664,957) (159,804) 41,810 (3,978) (48) (786,977) Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan (381,975) (61,407) 2,746 - - (440,636) Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:

Alat-alat pengangkutan (339,021) (211,849) 126,336 - - (424,534) Transportation equipmentPeralatan kantor (214,282) (49,753) 32,888 - - (231,147) Office equipmentAlat-alat berat (3,516) (8,680) 88 - - (12,108) Heavy equipment

Aktiva kerjasama operasi - (3,621) - - - (3,621) Joint operation assetsAktiva sewa guna usaha (352,608) (191,262) 16,007 - - (527,863) Assets under finance leases

(5,247,885) (1,575,605) 312,590 4,209 (175) (6,506,866)

Nilai buku bersih 8,548,140 11,495,558 Net book value

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 55 - Page

11. AKTIVA TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

2004

Pada awaltahun/

Atbeginning

of yearPenambahan/

AdditionsPengurangan/

DisposalsReklasifikasi/

Reclassifications

Anakperusahaan baru

dan yangdilepas/New and

disposed ofsubsidiaries

Pada akhirtahun/

At end ofyear

Harga perolehan/ Acquisition cost/nilai revaluasi revalued amount

Tanah 1,331,482 93,521 (2,251) 36,403 293,079 1,752,234 LandBangunan dan fasilitasnya 1,901,107 46,284 (9,437) 181,441 46,363 2,165,758 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 2,101,927 211,580 (102,209) 867,994 1,538,396 4,617,688 Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan 196,471 18,629 (9,473 ) 57,814 50,615 314,056 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 793,766 116,774 (12,949) 36,555 55,996 990,142 Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan 1,366,313 - (131) (45) (144,667) 1,221,470 Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:

Alat-alat pengangkutan 1,007,107 422,381 (209,916) - - 1,219,572 Transportation equipmentPeralatan kantor 297,680 47,169 (29,009) - - 315,840 Office equipmentAlat-alat berat 9,568 18,577 (958) (1,697) 3,009 28,499 Heavy equipment

Aktiva sewa guna usaha 62,585 160,847 - (10,134) 574,221 787,519 Assets under finance leasesAktiva dalam penyelesaian: Assets under construction:

Bangunan dan mesin 188,060 1,183,470 (720 ) (1,178,885) 169,937 361,862 Buildings and machineryTanaman belum menghasilkan 511 15,406 (509 ) 2,068 3,909 21,385 Immature plantations

9,256,577 2,334,638 (377,562) (8,486) 2,590,858 13,796,025Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanah (325) - - - (31) (356) LandBangunan dan fasilitasnya (682,715) (114,192) 6,489 22,082 (26,073) (794,409) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (1,023,792) (445,437) 63,213 12,321 (922,896) (2,316,591) Machinery and equipmentAlat-alat pengangkutan (107,900) (38,323) 7,980 (14,459) (27,468) (180,170) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (487,618) (141,021) 12,401 (7,245) (41,474) (664,957) Furniture and office equipmentTanaman menghasilkan (366,010) (62,058) 78 - 46,015 (381,975) Mature plantationsAktiva yang disewakan: Assets for lease:

Alat-alat pengangkutan (289,645) (165,223) 115,847 - - (339,021) Transportation equipmentPeralatan kantor (193,330) (46,028) 25,076 - - (214,282) Office equipmentAlat-alat berat (5,736) (3,345) 932 (1,294) 5,927 (3,516) Heavy equipment

Aktiva sewa guna usaha (19,604) (78,383) - (9,125) (245,496) (352,608) Assets under finance leases

(3,176,675) (1,094,010) 232,016 2,280 (1,211,496) (5,247,885)

Nilai buku bersih 6,079,902 8,548,140 Net book value

Rincian keuntungan pelepasan aktiva tetap adalahsebagai berikut:

Details of the gain from the disposal of fixedassets are as follows:

2005 2004

Harga jual 680,500 220,050 ProceedsNilai buku bersih (583,197) (145,546) Net book valueKeuntungan yang ditangguhkan (26,054) (936) Deferred gain from sale-

atas transaksi dan penyewaan and-leaseback transactionskembali

Keuntungan yang ditangguhkan (16,208) - Deferred gain from sale of landatas penjualan tanah

55,041 73,568

Penambahan aktiva tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:

2005 2004

Perolehan 5,158,295 2,317,077 AcquisitionsSelisih kurs karena penjabaran (32) 17,561 Exchange differences due to

laporan keuangan financial statements translation5,158,263 2,334,638

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 56 - Page

11. AKTIVA TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Penambahan akumulasi penyusutan terdiri dari: Additions to accumulated depreciation consist of:

2005 2004

Penyusutan 1,575,949 1,071,987 DepreciationSelisih kurs karena penjabaran (344) 11,175 Exchange differences due to

laporan keuangan financial statements translationPenurunan nilai aktiva - 10,848 Impairment of assets

1,575,605 1,094,010

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated as follows:

2005 2004

Beban pokok pendapatan 1,290,609 797,388 Cost of revenueBeban usaha 282,502 273,527 Operating expensesBeban lain-lain - 673 Other expensesPerkebunan plasma dan tanaman 2,838 399 Plasma and immature

belum menghasilkan plantations1,575,949 1,071,987

Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak GunaBangunan dan Hak Guna Usaha yang dapatdiperbaharui dengan masa yang berakhir antaratahun 2006 – 2099. Sebagian hak atas tanahsedang dalam proses perpanjangan/pembaharuandan pengurusan balik nama menjadi atas namaPerseroan dan anak perusahaan.

Land rights are held under renewable “Hak GunaBangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, whichexpire between 2006 - 2099. The Company andcertain subsidiaries are in the process oftransferring certain land rights to their names andextending/renewing the title of certain land rights.

Bangunan dan mesin dalam penyelesaiandiperkirakan akan selesai pada tahun 2007.

Buildings and machinery under construction areestimated to be completed in 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2005, aktiva tetaptertentu dengan nilai buku sejumlah Rp 3,60 triliun(2004: Rp 2,54 triliun) dijaminkan untuk pinjamanjangka pendek, pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, dan hutang obligasi (lihatCatatan 14, 17d, dan 18).

As at 31 December 2005, certain fixed assetswith a net book value of Rp 3.60 trillion (2004: Rp2.54 trillion) have been used as collateral forshort-term loans, long-term bank and other loansand bonds (refer to Notes 14, 17d and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2005, aktiva tetapPerseroan dan anak perusahaan telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risikolainnya dengan nilai pertanggungan sejumlahRp 7,15 triliun, USD 603,6 juta, EUR 1,8 juta, danJPY 244,3 juta, atau setara dengan Rp 13,13 triliunyang menurut pendapat manajemen cukup untukmenutup kemungkinan kerugian.

As at 31 December 2005, certain fixed assets ofthe Company and subsidiaries are covered byinsurance against losses by fire and other risksfor Rp 7.15 trillion, USD 603.6 million, EUR 1.8million and JPY 244.3 million or equivalent to Rp13.13 trillion, which management believes isadequate to cover possible losses.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 57 - Page

12. GOODWILL 12. GOODWILL

2005 2004

Harga perolehan Acquisition costPada awal tahun 967,774 512,815 At beginning of yearPenambahan 124,159 469,545 AdditionsPengurangan - (6,443) DisposalsAnak perusahaan baru - 10,405 New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas (3,580) (18,548) Disposed of subsidiaries

Pada akhir tahun 1,088,353 967,774 At end of year

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationdan penurunan nilai and impairment

Pada awal tahun (261,725) (241,933) At beginning of yearPenambahan (71,560) (35,083) AdditionsPengurangan - 4,070 DisposalsAnak perusahaan baru - (2,387) New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas 3,580 13,608 Disposed of subsidiaries

Pada akhir tahun (329,705) (261,725) At end of year

Nilai buku bersih 758,648 706,049 Net book value

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan ataskerugian penurunan nilai sudah memadai.

Management is of the view that the provision forimpairment loss is adequate.

13. AKTIVA LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

2005 2004

Aktiva yang tidak digunakan 298,565 255,298 Assets not used in operationsdalam usaha

Beban tangguhan 118,482 40,790 Deferred chargesUang muka perkebunan 54,601 29,821 Advances for plasma

plasma, bersih plantations, netLain-lain 39,970 26,487 Others

511,618 352,396

Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha terutamaterdiri dari tanah yang belum digunakan dalamaktivitas usaha. Manajemen berpendapat bahwatidak terdapat penurunan atas nilai tercatat tanahtersebut.

Assets not used in operations mainly consists ofland not yet used in operations. Management isof the view that there has been no impairment inthe carrying value of the land.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 58 - Page

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM LOANS

2005 2004

Perseroan 600,000 1,031,190 The CompanyAnak perusahaan 2,080,483 1,137,261 Subsidiaries

2,680,483 2,168,451

Perseroan The Company

Pada bulan November 2004, Perseroanmenandatangani Perjanjian Fasilitas SyndicatedRevolving dengan bank asing dan lokal. Fasilitastersebut terdiri dari fasilitas A sejumlah USD 170juta dan fasilitas B sejumlah Rp 600 miliar. Fasilitastersebut dikelola oleh ABN AMRO Bank N.V., BNPParibas, Citigroup Global Market Asia Limited,Standard Chartered Bank, Sumitomo Mitsui BankingCorporation, dan The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Ltd. Fasilitas tersebut dapatdigunakan hingga bulan November 2007.

In November 2004, the Company signed aSyndicated Revolving Facilities Agreement withoverseas and local banks. The facility comprisesfacility A of USD 170 million and facility B of Rp600 billion. The facilities were arranged by ABNAMRO Bank N.V., BNP Paribas, Citigroup GlobalMarket Asia Limited, Standard Chartered Bank,Sumitomo Mitsui Banking Corporation and TheHongkong and Shanghai Banking CorporationLtd. The facilities are available up to November2007.

Pinjaman tersebut digunakan untuk mendanaipelunasan pinjaman dan membiayai kegiatan umumPerseroan. Tingkat bunga per tahun untuk fasilitasA adalah SIBOR + 2,5%, sedangkan untuk fasilitasB adalah SBI + 2,5%.

The loan was utilised for refinancing and forgeneral corporate funding purposes. Facility Abears interest at the rate of SIBOR + 2.5% perannum, while facility B bears interest at the rateof SBI + 2.5% per annum.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan tidakdiperbolehkan untuk menjaminkan aset dansahamnya untuk hutang baru tanpa persetujuantertulis dari mayoritas kreditur kecuali apabilamanfaat dari aset dan saham tersebut pada saatyang sama diberikan secara merata danproporsional kepada seluruh krediturnya. Perseroanjuga diharuskan untuk mempertahankan beberaparasio keuangan sebagai berikut:

Under the agreement, the Company shall notgrant or permit its assets and shares in support ofany new indebtedness without the prior writtenconsent of the majority of creditors unless thebenefit of that assets and shares is at the sametime extended equally and rateably to thecreditors. The Company is also required tomaintain certain financial ratios as follows:

Pinjaman Konsolidasian Bersih, kapanpun,tidak pernah melebihi 150% dari KekayaanBersih Berwujud Konsolidasian; danRasio Kecukupan Bunga Konsolidasian tidaklebih kecil dari 3:1 dalam setiap periodekeuangan.

Consolidated Net Borrowings do not, at anytime, exceed 150% of Consolidated TangibleNet Worth; andConsolidated Interest Coverage Ratio shallnot, during any financial period, be less than3:1.

Jumlah pinjaman pada tanggal 31 Desember 2005adalah Rp 600 miliar (2004: USD 111 juta atausetara dengan Rp 1,03 triliun). Pinjaman ini akanjatuh tempo pada beberapa tanggal di tahun 2006.

Total outstanding loans as at 31 December 2005amounted to Rp 600 billion (2004: USD 111 millionor equivalent to Rp 1.03 trillion). The loans will bedue on several dates in 2006.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 59 - Page

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

Anak perusahaan Subsidiaries

2005 2004Rupiah: Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk 305,000 25,000 PT Bank Central Asia TbkPT Bank DBS Indonesia 300,000 50,000 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 220,991 157,261 PT Bank Mandiri (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai 150,000 - The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd Banking Corporation LtdPT Bank Chinatrust Indonesia 100,000 - PT Bank Chinatrust IndonesiaPT Bank BNP Paribas 100,000 - PT Bank BNP Paribas

Indonesia IndonesiaPT Bank Panin Tbk 90,000 - PT Bank Panin TbkPT Bank Sumitomo Mitsui 70,200 60,000 PT Bank Sumitomo Mitsui

Indonesia IndonesiaJPMorgan Chase Bank N.A. 50,000 20,000 JPMorgan Chase Bank N.A.Standard Chartered Bank 40,000 50,000 Standard Chartered BankCitibank N.A. 38,500 92,000 Citibank N.A.PT Bank NISP Tbk 25,000 150,000 PT Bank NISP TbkPT Bank Negara Indonesia 23,839 - PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank UFJ Indonesia 20,000 50,000 PT Bank UFJ IndonesiaPT Bank Mizuho Indonesia 19,000 30,000 PT Bank Mizuho IndonesiaLain-lain 10,000 9,046 Others

1,562,530 693,307

USD: USD:The Sumitomo Trust & Banking 117,960 - The Sumitomo Trust & Banking

Co Ltd Co LtdPT Bank DBS Indonesia 98,300 9,520 PT Bank DBS IndonesiaCitibank N.A. 78,640 - Citibank N.A.Lehman Brothers Commercial 55,260 52,225 Lehman Brothers Commercial

Corporation Asia Ltd Corporation Asia LtdPT Bank Negara Indonesia 28,485 19,629 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkCredit Suisse First Boston 4,915 4,645 Credit Suisse First Boston

International InternationalPT Bank Bukopin - 60,385 PT Bank BukopinPT Bank Sumitomo Mitsui - 27,870 PT Bank Sumitomo Mitsui

Indonesia Indonesia383,560 174,274

JPY: JPY:PT Bank Danamon 76,402 130,946 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk 57,991 26,340 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Negara Indonesia - 55,370 PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 52,039 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

134,393 264,695

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 60 - Page

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

Anak perusahaan Subsidiaries

2005 2004

EUR: EUR:PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk - 4,050 (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk - 607 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Danamon - 328 PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Indonesia Tbk- 4,985

2,080,483 1,137,261

Pinjaman jangka pendek yang disebutkan di atasdibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:

The above short-term loans attracted interest atthe following annual rates:

2005 2004

USD 2.15% - 6.50% 2.15% - 5.50% USDRupiah 8.80% - 19.80% 8.35% - 15.00% RupiahEUR - 4.00% - 4.99% EURJPY 1.15% - 2.34% 1.50% - 3.08% JPY

Pada tanggal 31 Desember 2005, pinjaman jangkapendek sejumlah USD 20,9 juta, JPY 1,6 miliar danRp 1,08 triliun atau setara dengan Rp 1,41 triliun(2004: USD 12,1 juta, EUR 0,4 juta, JPY 2,9 miliar,dan Rp 0,64 triliun atau setara dengan Rp 1,02 triliun)yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidaklangsung tertentu dijamin dengan kas dan depositoberjangka, piutang usaha, persediaan, piutangpembiayaan konsumen dan aktiva tetap dari anakperusahaan langsung dan tidak langsung yangbersangkutan serta jaminan perusahaan dariPerseroan, anak perusahaan, dan para pemegangsaham asing anak perusahaan tertentu (lihatCatatan 4c, 5, 7, 9a, 11, dan 33a).

As at 31 December 2005, short-term loansamounting to USD 20.9 million, JPY 1.6 billionand Rp 1.08 trillion or equivalent to Rp 1.41trillion (2004: USD 12.1 million, EUR 0.4 million,JPY 2.9 billion and Rp 0.64 trillion or equivalent toRp 1.02 trillion) obtained by certain direct andindirect subsidiaries are secured by cash andtime deposits, trade receivables, inventories,consumer financing receivables and fixed assetsof the respective direct and indirect subsidiariesand corporate guarantees issued by theCompany, subsidiaries and foreign shareholdersof certain subsidiaries (refer to Notes 4c, 5, 7, 9a,11 and 33a).

Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendekadalah sebagai berikut:

Further information relating to the short-termloans is as follows:

Kreditur/Lenders Jadwal pengembalian/Repayment schedule

Citibank N.A. Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2006PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2006The Sumitomo Trust & Banking Co Ltd 8 Maret/March 2006Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Ltd Hingga tanggal laporan ini belum ada perjanjian dengan

kreditur sehubungan dengan penjadwalan ulang pinjamanini/At the date of this report an agreement has not beenreached with the creditor on the rescheduling of this debt

Credit Suisse First Boston International Hingga tanggal laporan ini belum ada perjanjian dengankreditur sehubungan dengan penjadwalan ulang pinjamanini/At the date of this report an agreement has not beenreached with the creditor on the rescheduling of this debt

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 61 - Page

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

Anak perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Kreditur/Lenders Jadwal Pengembalian/Repayment schedule

PT Bank DBS Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2006The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2006PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 26 Februari/February 2006PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2006PT Bank NISP Tbk 16 Januari/January 2006PT Bank BNP Paribas Indonesia 28 Juni/June 2006PT Bank Panin Tbk 26 Februari/February 2006PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 31 Maret/March 2006PT Bank Chinatrust Indonesia 25 Januari/January 2006PT Bank Mizuho Indonesia 7 Februar i/February 2006PT Bank Danamon Indonesia Tbk 12 Januari/January 2006JPMorgan Chase Bank N.A. 28 Februari/February 2006Standard Chartered Bank 30 Juni/June 2006PT Bank UFJ Indonesia 23 Januari/January 2006

Pada tahun 2002, PT Federal Izumi Manufacturing(“FIM”), anak perusahaan tidak langsung, gagalmemenuhi rasio keuangan seperti yang diwajibkandalam perjanjian pinjaman dan belum membayarpokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh temposejak tanggal 29 Maret 2002 dan 8 Mei 2002. Jumlahpinjaman yang belum dibayar pada tanggal 31Desember 2005 adalah USD 6,1 juta atau setaradengan Rp 60,2 miliar (2004: USD 6,1 juta atausetara dengan Rp 56,9 miliar). Sampai dengantanggal laporan keuangan konsolidasian, FIM masihdalam tahap negosiasi dengan pihak kreditur untukmerestrukturisasi hutang bank tersebut.

In 2002, PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”),an indirect subsidiary, failed to meet the financialratios required by its loan agreement and has notrepaid the overdue loan principal and interest thathave been due since 29 March 2002 and 8 May2002. The loan balance in default as at 31December 2005 amounts to USD 6.1 million orequivalent to Rp 60.2 billion (2004: USD 6.1 millionor equivalent to Rp 56.9 billion). As at the date ofthe consolidated financial statements, FIM is stillnegotiating with the creditors to restructure theloans.

Anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain rasio keuangan sesuaidengan perjanjian.

The subsidiaries should fulfil certain covenantssuch as financial ratios according to the loanagreements.

15. HUTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES

2005 2004

Pihak yang mempunyai hubungan 1,057,674 1,300,693 Related parties (refer to Note 30h)istimewa (lihat Catatan 30h)

Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 1,733,774 1,047,121 RupiahMata uang asing 2,481,745 1,819,316 Foreign currencies

4,215,519 2,866,437Bagian jangka pendek (3,389,416) (2,438,482) Current portion

Bagian jangka panjang 826,103 427,955 Non-current portion

Hutang usaha berasal dari pembelian barang danjasa.

Trade payables arise from the purchases ofgoods and services.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 62 - Page

15. HUTANG USAHA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES (continued)

Rincian hutang usaha dalam mata uang asingadalah sebagai berikut:

Details of trade payables in foreign currencies areas follows:

2005 2004Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/ Mata uang asli/ Ekuivalen Rp/

Original currency Rp equivalent Original currency Rp equivalent

USD 232,532,738 2,285,797 165,436,965 1,536,909 USDJPY 2,066,046,002 172,353 3,839,576,955 347,185 JPYEUR 2,551,513 29,750 4,404,631 55,728 EURLain-lain * 2,547,280 25,041 2,913,001 27,062 Others *

Jumlah 2,512,941 1,966,884 Total

* Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yangsetara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

* Trade payables denominated in other foreign currencies are presented asUSDequivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI 16. PROVISIONS

2005 2004

Imbalan kerja 423,616 248,055 Employee benefitsKewajiban diestimasi atas rencana 4,085 4,085 Provision for planned

divestasi anak perusahaan divestment of subsidiaries(lihat Catatan 3b) (refer to Note 3b)

427,701 252,140Bagian jangka pendek (14,247) (12,911) Current portion

Bagian jangka panjang 413,454 239,229 Non-current portion

Imbalan kerja Employee benefits

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroandan anak perusahaanmenyelenggarakan programpensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawantetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra.Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan dananak perusahaan memiliki dua jenis programpensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti danprogram pensiun iuran pasti. Sejak tanggaltersebut, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadiDana Pensiun Astra Satu yang khusus menanganiprogram pensiun imbalan pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company andsubsidiaries had a defined benefit pension plancovering all of their permanent employees whichwas managed by “Dana Pensiun Astra”. From 6September 2005, the Company and subsidiarieshave both a defined benefit pension plan and adefined contribution pension plan. Effective onthat date, Dana Pensiun Astra was continuedunder a new scheme called “Dana Pensiun AstraSatu”, specifically designed for the definedbenefit pension plan.

Program pensiun imbalan pasti ditujukan untukkaryawan yang telah menjadi peserta DanaPensiun Astra sebelum dan pada tanggal 20 April1992.

The defined benefit plan is designated for allemployees, who became member of DanaPensiun Astra on and before 20 April 1992.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 63 - Page

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 16. PROVISIONS (continued)

Imbalan kerja (lanjutan) Employee benefits (continued)

Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelolaoleh Dana Pensiun Astra Dua ditujukan untukkaryawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astrasesudah tanggal 20 April 1992.

The defined contribution pension plan is managedby “Dana Pensiun Astra Dua” and is designatedfor employees who became members of DanaPensiun Astra after 20 April 1992.

Pendirian Dana Pensiun Astra Satu dan DanaPensiun Astra Dua telah disahkan oleh MenteriKeuangan Republik Indonesia pada tanggal 6September 2005.

Establishment of Dana Pensiun Astra Satu andDana Pensiun Astra Dua was approved by theMinister of Finance of Republic of Indonesia on 6September 2005.

Kewajiban imbalan kerja yang diakui di neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised inthe consolidated balance sheet is determined asfollows:

2005 2004

Imbalan pensiun 310,818 236,554 Pension benefitsImbalan jangka panjang 112,798 11,501 Other long-term benefits

lainnya423,616 248,055

Beban bersih yang diakui di laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:

The net expense is recognised in theconsolidated statements of income as follows:

2005 2004

Imbalan pensiun 159,680 82,643 Pension benefitsImbalan jangka panjang 128,268 16,464 Other long-term benefits

lainnya287,948 99,107

Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja dihitungoleh PT Sentra Jasa Aktuaria dan PT Padma RadyaAktuaria, aktuaris independen.

The provision for employee benefits is based oncalculations by PT Sentra Jasa Aktuaria and PTPadma Radya Aktuaria, independent actuaries.

Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalahsebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used are asfollows:

2005 2004

Tingkat diskonto 11% 11% Discount rateHasil aktiva program yang 10% 8% Expected return on plan assets

diharapkanTingkat gaji masa mendatang 8% 10% Future salary increases

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 64 - Page

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 16. PROVISIONS (continued)

Imbalan pensiun Pension benefits

Kewajiban imbalan pensiun yang diakui di neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:

Pension benefits obligation recognised in theconsolidated balance sheets is determined asfollows:

2005 2004

Nilai kini kewajiban 758,535 964,832 Present value of obligationsNilai wajar aktiva program (352,830) (482,967) Fair value of plan assets

405,705 481,865Keuntungan/(kerugian) aktuarial 94,776 (49,191) Unrecognised actuarial gains/

yang belum diakui (losses)Biaya jasa lalu yang belum diakui (189,663) (208,124) Unrecognised past service costsNilai wajar aktiva program - 11,433 Unrecognised fair value of

yang tidak diakui plan assetsSelisih jumlah yang diakui - 571 Difference recognised in the

pada neraca konsolidasian consolidated balance sheets310,818 236,554

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidatedstatements of income are as follows:

2005 2004

Biaya jasa kini 69,333 75,928 Current service costBiaya bunga 112,725 58,538 Interest costHasil aktiva program yang (48,297) (30,598) Expected return on plan assets

diharapkan(Keuntungan)/kerugian aktuarial (171,631) 2,601 Net actuarial (gains)/losses

bersih yang diakui selama recognised during the yeartahun berjalan

Biaya jasa lalu 100,012 9,640 Past service costKerugian atas kurtailmen dan 97,538 - Losses on curtailment and

penyelesaian settlementSelisih jumlah yang diakui - (33,466) Difference recognised in

pada laporan laba rugi the consolidated statementskonsolidasian of income

159,680 82,643

Hasil aktual aktiva program program pensiunmanfaat pasti adalah Rp 33,4 miliar (2004: Rp103,9 miliar).

The actual return on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 33.4 billion (2004:Rp 103.9 billion).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 65 - Page

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 16. PROVISIONS (continued)

Imbalan pensiun (lanjutan) Pension benefits (continued)

Mutasi kewajiban yang diakui pada neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements in the liability recognised in theconsolidated balance sheets are as follows:

2005 2004

Pada awal tahun 236,554 175,835 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 159,680 82,643 Expenses charged in the

laporan laba rugi konsolidasian consolidatedstatements of income

Iuran/imbalan yang dibayarkan (85,416) (40,369) Contributions/benefits paidAnak perusahaan baru - 24,123 New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas - (5,678) Disposed of subsidiaries

Pada akhir tahun 310,818 236,554 At end of year

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yangdiakui di neraca konsolidasian adalah sebagaiberikut:

Other long-term benefit obligations recognised inthe consolidated balance sheets are determinedas follows:

2005 2004

Nilai kini kewajiban 112,798 87,703 Present value of obligationsKerugian aktuarial yang - (13,471) Unrecognised actuarial losses

belum diakuiBiaya jasa lalu yang belum diakui - (62,731) Unrecognised past service costs

112,798 11,501

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikonsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the consolidatedstatements of income are as follows:

2005 2004

Biaya jasa kini 28,357 10,821 Current service costBiaya bunga 10,371 466 Interest costKerugian aktuarial bersih yang 26,809 2,134 Net actuarial losses recognised

diakui selama tahun berjalan during the yearBiaya jasa lalu 62,731 3,043 Past service cost

128,268 16,464

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 66 - Page

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) 16. PROVISIONS (continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Mutasi kewajiban yang diakui pada neracakonsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements in the liability recognised in theconsolidated balance sheets are as follows:

2005 2004

Pada awal tahun 11,501 854 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 128,268 16,464 Expenses charged in the

laporan laba rugi consolidatedkonsolidasian statements of income

Iuran/imbalan yang dibayarkan (26,971) (8,690) Contributions/benefits paidAnak perusahaan baru - 7,529 New subsidiariesAnak perusahaan yang dilepas - (4,656) Disposed of subsidiaries

Pada akhir tahun 112,798 11,501 At end of year

17. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG

17. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS

2005 2004

Pinjaman hasil restrukturisasi 63,394 1,068,102 Restructured loansPinjaman bank lainnya 3,479,911 1,134,129 Other bank loansPinjaman dari pihak ketiga 318,016 214,029 Third party loans

3,861,321 2,416,260Bagian jangka pendek (1,210,227) (608,447) Current portion

Bagian jangka panjang 2,651,094 1,807,813 Non-current portion

a. Pinjaman hasil restrukturisasi - Anakperusahaan

a. Restructured loans - Subsidiaries

Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anakperusahaan adalah sebagai berikut:

Details of restructured loans of subsidiariesare as follows:

2005 2004Jangka Jangka Jangka Jangka

Debitur/ Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Borrowers Total Current Non-current Total Current Non-current

USDPT FSCM Manufacturing Indonesia 61,683 4,915 56,768 62,940 4,645 58,295

(2005: USD 6,3 juta/USD 6.3 million,2004: USD 6,8 juta/USD 6.8 million)

PT United Tractors Tbk - - - 828,454 - 828,454(2005: Nihil/Nil ,2004: USD 89,2 juta/USD 89.2 million)

PT Astra Otoparts Tbk - - - 52,054 52,054 -(2005: Nihil/Nil ,2004: USD 5,6 juta/USD 5.6 million)

61,683 4,915 56,768 943,448 56,699 886,749RupiahPT FSCM Manufacturing Indonesia 1,711 136 1,575 1,848 137 1,711PT United Tractors Tbk - - - 65,447 - 65,447PT Surya Artha Nusantara Finance - - - 57,359 20,573 36,786

1,711 136 1,575 124,654 20,710 103,944

Jumlah/Total 63,394 5,051 58,343 1,068,102 77,409 990,693

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 67 - Page

17. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS(continued)

a. Pinjaman hasil restrukturisasi – AnakPerusahaan (lanjutan)

a. Restructured loans – Subsidiaries(continued)

Informasi lain mengenai pinjaman hasilrestrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Other information relating to restructuredloans is as follows:

RestrukturisasiDebitur/ pada tahun/ Jadwal pengembalian/ Tingkat bunga/

Borrowers Restructured in Repayment schedule Interest rates

USDPT FSCM Manufacturing Indonesia 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) SIBOR + (2.125% - 2.25%)PT United Tractors Tbk 2000 - 2004 Cicilan 6 bulanan (2006 - 2008), SIBOR + 3%

dapat diperpanjang sampai 2010/Semi-annual instalments (2006 - 2008),renewable until 2010

PT Astra Otoparts Tbk 2000 8 cicilan/instalments (2002 - 2005) SIBOR + (2.5% - 3%)

RupiahPT FSCM Manufacturing Indonesia 2004 12 cicilan/instalments (2004 - 2009) Suku bunga rata-rata deposito

Rupiah berjangka 3 bulandengan tingkat bungamaksimum 35% per tahun/Average 3 months Rupiah timedeposits with a maximum rate of35% per annum

PT United Tractors Tbk 2000 - 2004 Cicilan 6 bulanan (2006 - 2008), Rupiah reference rate + margin/dapat diperpanjang sampai 2010/ Reference rate Rupiah + marginSemi-annual instalments (2006 – 2008),renewable until 2010

PT Surya Artha Nusantara Finance 2003 Cicilan bulanan, setiap Sertifikat Bank Indonesiacicilan minimum 0,5% dari jumlah + 2,25% dan tingkat bungapinjaman hasil restrukturisasi tetap 15% - 15,5%/(2004 - 2007)/ Certificate of Bank IndonesiaMonthly instalments, with each + 2.25% and fixed rate of 15%instalment being a minimum - 15.5%of 0.5% of the restructured loan(2004 - 2007)

Pada tanggal 29 September 2004, PT FSCMManufacturing Indonesia (“FSCM”), anakperusahaan tidak langsung, telah berhasilmerestrukturisasi kembali pinjamannyasejumlah USD 7,8 juta dan Rp 2,1 miliar.Sehubungan dengan restrukturisasi ini, FSCMtelah membayar kembali sejumlah USD 375ribu dan Rp 102 juta pada tanggal penutupanperjanjian restrukturisasi. Sisanya diangsurselama 5 tahun hingga tanggal 31 Desember2009. Pada tanggal 31 Desember 2005, saldopinjaman terhutang adalah sebesar USD 6,3juta (2004: USD 6,8 juta).

On 29 September 2004, PT FSCMManufacturing Indonesia (“FSCM”), anindirect subsidiary, restructured debt of USD7.8 million and Rp 2.1 billion. In accordancewith the restructuring, FSCM repaid USD375thousand and Rp 102 million at the closingdate of the restructuring agreement. Theremaining balance will be paid over 5 yearsto 31 December 2009. As at 31 December2005, the outstanding debt amounted toUSD 6.3 million (2004: USD 6.8 million).

Pada tanggal 31 Desember 2005, FSCM tidakdapat memenuhi rasio keuangan sesuaidengan perjanjian.

As at 31 December 2005, FSCM did notmeet the financial ratios required by the loanagreement.

Selama tahun 2005, UT, AOP, dan PT SuryaArtha Nusantara Finance telah melunasiseluruh pinjaman hasil restrukturisasi.

During 2005, UT, AOP and PT Surya ArthaNusantara Finance fully repaid allrestructured loans.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 68 - Page

17. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS(continued)

b. Pinjaman bank lainnya b. Other bank loans

2005 2004Jangka Jangka Jangka Jangka

Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa/related party:

- Kredit investasi Rupiah/Rupiah investment creditPT Bank Permata Tbk 4,875 1,500 3,375 6,375 1,500 4,875

(lihat Catatan/refer to Note 30i)

Pihak ketiga/third parties:- Kredit investasi USD/

USD investment creditSumitomo Mitsui Banking 914,190 226,090 688,100 - - -

Corporation (2005: USD 93 juta/USD 93 million, 2004: Nihil/Nil)

Standard Chartered Bank 491,500 103,215 388,285 - - -(2005: USD 50 juta/ USD 50 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Rabobank International 156,666 49,150 107,516 116,125 29,031 87,094Indonesia (2005: USD 15,9 juta/USD 15.9 million, 2004: USD 12,5 juta/USD 12.5 million)

PT Bank UOB Indonesia 147,450 44,235 103,215 - - -(2005: USD 15 juta/ USD 15 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Bukopin 92,156 24,575 67,581 - - -(2005: USD 9,4 juta/ USD 9.4 million,2004: Nihil/Nil)

The Sumitomo Trust & Banking 78,640 44,235 34,405 27,870 - 27,870Co Ltd (2005: USD 8 juta/USD 8 million, 2004: USD 3 juta/USD 3 million)

The Hongkong and Shanghai Banking 68,810 20,643 48,167 - - -Corporation Ltd (2005: USD 7 juta/USD 7 million, 2004: Nihil/Nil)

Bumiputera Commerce Bank Ltd 49,150 14,745 34,405 - - -(2005: USD 5 juta/ USD 5 million,2004: Nihil/Nil)

Indover Bank 49,150 14,745 34,405 - - -(2005: USD 5 juta/ USD 5 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Resona Perdania 49,150 14,745 34,405 - - -(2005: USD 5 juta/ USD 5 million,2004: Nihil/Nil)

RHB Bank 49,150 14,745 34,405 - - -(2005: USD 5 juta/ USD 5 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32,439 16,711 15,728 - - -(2005: USD 3,3 juta/ USD 3.3 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Maybank Indocorp 29,490 8,847 20,643 - - -(2005: USD 3 juta/ USD 3 million,2004: Nihil/Nil)

American Express Bank 23,630 8,468 15,162 - - -(2005: USD 2,4 juta/ USD 2.4 million,2004: Nihil/Nil)

PT Bank Niaga Tbk - - - 2,023 2,023 -(2005: Nihil/Nil ,2004: USD 0,3 juta/ USD 0.3 million)

2,231,571 605,149 1,626,422 146,018 31,054 114,964

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 69 - Page

17. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS(continued)

b. Pinjaman bank lainnya (lanjutan) b. Other bank loans (continued)

2005 2004Jangka Jangka Jangka Jangka

Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current

- Kredit investasi Rupiah/Rupiah investment creditPT Bank Central Asia Tbk 421,033 169,829 251,204 503,791 225,542 278,249PT Bank Danamon Indonesia Tbk 334,326 62,162 272,164 101,598 22,525 79,073The Hongkong and Shanghai Banking 150,000 150,000 - 150,000 - 150,000

Corporation LtdPT Bank NISP Tbk 137,632 37,178 100,454 24,944 4,444 20,500PT Bank Internasional Indonesia Tbk 100,000 100,000 - - - -PT Bank Negara Indonesia 55,588 36,592 18,996 106,276 50,689 55,587

(Persero) TbkCitibank N.A. 20,000 20,000 - - - -PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 17,420 5,017 12,403 22,437 5,017 17,420PT Bank Finconesia 7,466 2,724 4,742 10,190 2,724 7,466Standard Chartered Bank - - - 50,000 50,000 -PT Bank Mega Tbk - - - 12,500 12,500 -

1,243,465 583,502 659,963 981,736 373,441 608,295

Jumlah/Total 3,479,911 1,190,151 2,289,760 1,134,129 405,995 728,134

Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnyaadalah sebagai berikut:

Further information relating to other bank loansis as follows:

Jadwal pengembalian/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa/related party:

PT Bank Permata Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2010) 13.50% - 18.00%

Pihak ketiga/third parties:Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 5.01% - 6.13%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 12.30%

Corporation LtdPT Bank Rabobank International Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 4.83% - 6.86%PT Bank Bukopin Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 6.20%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2010) 6.50% - 12.00%TheSumitomo Trust & Banking Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 11.75% - 14.00%PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 10.25% - 15.25%PT Bank NISP Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 11.00% - 15.82%PT Bank Internasional Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006) 10.75%Citibank N.A. Beberapa cicilan/several instalments (2006) 11.00%Bumiputera Commerce Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 13.00% - 14.00%Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 6.25%PT Bank UOB Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%Indover Bank Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%PT Bank Resona Perdania Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%RHB Bank Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%PT Bank Maybank Indocorp Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 5.86% - 6.42%American Express Bank Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2008) 3.98% - 4.09%PT Bank Finconesia Beberapa cicilan/several instalments (2006 - 2009) 12.00% - 16.50%

Lihat Catatan 17d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.

Refer to Note 17d for details of the securityfor the loans.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 70 - Page

17. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS(continued)

c. Pinjaman dari pihak ketiga c. Third party loans

2005 2004Jangka Jangka Jangka Jangka

Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Kreditur/Lenders Total Current Non-current Total Current Non-current

Kredit investasi USD/USD investment credit

International Finance Corporation 235,920 - 235,920 - - -(2005: USD 24 juta/USD 24 million,2004: Nihil/Nil)

Marubeni Corporation - - - 55,740 55,740 -(2005: Nihil/N il,2004: USD 6 juta/USD 6 million)

Itochu Corporation - - - 55,740 55,740 -(2005: Nihil/N il,2004: USD 6 juta/USD 6 million)

235,920 - 235,920 111,480 111,480 -Kredit investasi JPY/

JPY investment creditMarubeni Corporation 69,157 2,086 67,071 74,960 - 74,960

(2005: JPY 829 juta/JPY 829 million,2004: JPY 829 juta/JPY 829 million)

Nissan Diesel Motor Co Ltd 12,939 12,939 - 27,589 13,563 14,026(2005: JPY 155 juta/JPY 155 million,2004: JPY 305,1 juta/JPY 305.1 million)

82,096 15,025 67,071 102,549 13,563 88,986

Jumlah/Total 318,016 15,025 302,991 214,029 125,043 88,986

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihakketiga adalah sebagai berikut:

Other information on third party loans is asfollows:

Jadwal pengembalian/Kreditur/Lenders Repayment schedule Tingkat bunga/Interest rates

International Finance 12 cicilan/instalments (2007 – 2013) LIBOR + 3%Corporation

Marubeni Corporation Beberapa cicilan/several instalments Japanese long-term prime rate + 1% - 2%(2006 – 2011)

Nissan Diesel Motor 31 Maret/March 2006 2.80%Co Ltd

Lihat Catatan 17d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.

Refer to Note 17d for details of the securityfor the loans.

d. Jaminan pinjaman anak perusahaan d. Loan security of subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2005, pinjamantertentu sejumlah USD 207 juta, JPY 155 juta,dan Rp 1,25 triliun atau setara dengan Rp 3,30triliun (2004: USD 129,1 juta, JPY 0,3 miliar, danRp 1,11 triliun atau setara dengan Rp 2,34 triliun)yang diperoleh anak perusahaan langsung dantidak langsung tertentu dijamin dengan piutangusaha, persediaan, piutang pembiayaankonsumen, dan aktiva tetap dari anakperusahaan langsung dan tidak langsung yangbersangkutan serta jaminan dari Perseroan,anak perusahaan, dan para pemegang sahamasing anak perusahaan tertentu (lihat Catatan5, 7, 9a, 11, dan 33a).

As at 31 December 2005, loans amounting toUSD 207 million, JPY 155 million andRp 1.25 trillion or equivalent to Rp 3.30trillion (2004: USD 129.1 million, JPY 0.3billion and Rp 1.11 trillion or equivalent to Rp2.34 trillion) obtained by certain direct andindirect subsidiaries are secured by tradereceivables, inventories, consumer financingreceivables and fixed assets of therespective direct and indirect subsidiariesand corporate guarantees issued by theCompany, certain direct subsidiaries andforeign shareholders of certain subsidiaries.(refer to Notes 5, 7, 9a, 11 and 33a).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 71 - Page

18. HUTANG OBLIGASI 18. BONDS

2005 2004Anak perusahaan SubsidiariesPT Astra Sedaya Finance 2,707,453 2,979,516 PT Astra Sedaya FinancePT Federal International 1,827,288 1,724,741 PT Federal International

Finance FinancePT Serasi Autoraya 187,718 285,915 PT Serasi AutorayaPT Astra Graphia Tbk 116,865 148,048 PT Astra Graphia TbkPT Astra Agro Lestari Tbk - 499,426 PT Astra Agro Lestari Tbk

4,839,324 5,637,646Bagian jangka pendek (2,018,502) (2,422,997) Current portion

Bagian jangka panjang 2,820,822 3,214,649 Non-current portion

Anak perusahaan Subsidiaries

2005 2004PeringkatPefindo/ Jangka Jangka Jangka Jangka

Hutang obligasi/ Pefindo Jumlah/ pendek/ panjang/ Jumlah/ pendek/ panjang/Bonds Rating Total Current Non-current Total Current Non-current

Obligasi amortisasi idAA- 190,513 154,076 36,437 484,807 287,268 197,539Astra Sedaya Finance IIITahun 2003 denganTingkat Bunga Tetap

Obligasi amortisasi idAA- 478,990 256,694 222,296 979,298 486,442 492,856Astra Sedaya Finance IVTahun 2004 denganTingkat Bunga Tetap

Obligasi Astra Sedaya Finance V idAA- 1,106,000 511,250 594,750 1,441,879 298,376 1,143,503Tahun 2004 denganTingkat Bunga Tetap

Obligasi Astra Sedaya Finance VI idAA- 931,950 207,609 724,341 - - -Tahun 2005 denganTingkat Bunga Tetap

Obligasi amortisasi Federal idA+ 358,385 284,023 74,362 582,101 169,679 412,422International Finance IITahun 2003

Obligasi Federal International idA+ 297,873 99,291 198,582 479,172 193,469 285,703Finance IIITahun 2004

Obligasi Federal International idA+ 252,339 71,446 180,893 487,035 193,814 293,221Finance IV Tahun 2004

Obligasi Federal International idA+ 918,691 388,676 530,015 - - -Finance V Tahun 2005

Obligasi amortisasi Serasi idA- 187,718 45,437 142,281 285,915 44,558 241,357Autoraya I Tahun 2003dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Astra Graphia I idA- 116,865 - 116,865 148,048 - 148,048Tahun 2003

Obligasi amortisasi idAA- - - - 73,532 73,532 -Astra Sedaya Finance IITahun 2002 denganTingkat Bunga Tetap

Obligasi amortisasi Federal idA+ - - - 176,433 176,433 -International Finance ITahun 2002

Obligasi amortisasi Astra Agro idA+ - - - 499,426 499,426 -Lestari I Tahun 2000 denganTingkat Bunga Tetap

4,839,324 2,018,502 2,820,822 5,637,646 2,422,997 3,214,649

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 72 - Page

18. OBLIGASI (lanjutan) 18. BONDS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Hutang obligasi/ Pokok obligasi/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/ Jaminan/Bonds Bond principal Trustee Maturity Interest rates Security

Obligasi amortisasi 380,000 PT Bank Rakyat 20 May 2007 13.50% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangAstra Sedaya Finance III Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai 60% dariTahun 2003 dengan jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 9a)/Tingkat Bunga Tetap Secured by fiduciary guarantee over

consumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 9a).

Obligasi amortisasi 650,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2008 11.88% - 12.88% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangAstra Sedaya Finance IV Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai 60% dariTahun 2004 dengan jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 9a)/Tingkat Bunga Tetap Secured by fiduciary guarantee over

consumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer Note 9a).

Obligasi Astra Sedaya Finance V 1,200,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2008 8.30% - 11.25% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangTahun 2004 dengan Indonesia (Persero) Tbk pembiayaankonsumensampai60% dari jumlahTingkat Bunga Tetap saldo pokok obligasi (lihat Catatan 9a)/

Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 9a).

Obligasi Astra Sedaya Finance VI 1,000,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2010 8% - 11% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangTahun 2005 dengan Indonesia (Persero) Tbk pembiayaankonsumensampai60% dari jumlahTingkat Bunga Tetap saldo pokok obligasi (lihat Catatan 9a)/

Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 9a).

Obligasi amortisasi Federal 500,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2007 13.19% - 13.50% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangInternational Finance II Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai dengan80%tahun 2003 dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat

Catatan 9a)/Secured by fiduciary guaranteeover consumer financing receivablesamounting to 80% of the total outstandingbond principal (refer to Note 9a).

Obligasi Federal International 300,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2007 12.00% - 12.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangFinance III Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai denganTahun 2004 60% dari jumlah saldo pokok obligasi

(lihat Catatan 9a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 9a).

Obligasi Federal International 300,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2007 10.75% - 11.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangFinance IV Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai denganTahun 2004 60% dari jumlah saldo pokok obligasi

(lihat Catatan 9a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to No te 9a).

Obligasi Federal International 1,000,000 PT Bank Rakyat 2006 - 2008 8.38% - 10.75% Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutangFinance V Indonesia (Persero) Tbk pembiayaan konsumen sampai denganTahun 2005 60% dari jumlah saldo pokok obligasi

(lihat Catatan 9a)/Secured by fiduciary guarantee overconsumer financing receivables amountingto 60% of the total outstanding bondprincipal (refer to Note 9a).

Obligasi amortisasi Serasi 300,000 PT Bank Rakyat 11 Juli/ July 2008 13.88% Dijamin dengan jaminan fiducia berupaAutoraya I Tahun 2003 Indonesia (Persero) Tbk kendaraan bermotor sejumlah 100% daridengan Tingkat Bunga jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 11)/Tetap Secured by fiduciary guarantee over

the Company’s motor vehicles up to 100% ofthe total outstanding bond principal.(refer to Note 11).

Obligasi Astra Graphia I 150,000 PT Bank Mega Tbk 27 Oktober/October 2008 13.38% Dijamin dengan agunan khusus yang jumlah-Tahun 2003 nya setara dengan 75% dari jumlah pokok

obligasi yang berupa fidusia atas piutangusaha, hak tanggungan atas tanah danbangunan perusahaan (lihat Catatan 5 dan11)/Secured by specific collateral equal to 75%of the nominal value in the form of tradereceivables, land rights and buildings (refer toNotes 5 and 11).

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 73 - Page

18. OBLIGASI (lanjutan) 18. BONDS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Semua obligasi tersebut dicatatkan di Bursa EfekSurabaya.

All the bonds are listed on the Surabaya StockExchange.

Anak perusahaan tersebut di atas tidak diwajibkanuntuk menyisihkan dana pelunasan obligasi, tetapitidak diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakanperusahaan tertentu (corporate action) dan harusmempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.

The bond issuers are not required to providebond sinking funds,but are prohibited from takingcertain corporate actions and must maintaincertain financial ratios.

Selama tahun 2005, AAL, PT Federal InternationalFinance, dan PT Astra Sedaya Finance telahmelunasi seluruh pokok dari “Obligasi Astra AgroLestari I Tahun 2000”, “Obligasi FederalInternational Finance I Tahun 2002”, dan “ObligasiAstra Sedaya Finance II Tahun 2002” masing-masing sejumlah Rp 500 miliar, Rp 178,1 miliar, danRp 74,9 miliar.

In 2005, AAL, PT Federal International Financeand PT Astra Sedaya Finance fully repaid theprincipal of “Obligasi Astra Agro Lestari I Tahun2000”, “Obligasi Federal International Finance ITahun 2002” and“Obligasi Astra Sedaya FinanceII Tahun 2002” amounting to Rp 500 billion, Rp178.1 billion and Rp 74.9 billion, respectively.

19. HUTANG SEWA GUNA USAHA 19. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES

2005 2004

PT Austindo Nusantara Jaya 372,595 - PT Austindo Nusantara JayaFinance Finance

PT Komatsu Astra Finance 218,918 - PT Komatsu Astra FinancePT Diamond Lease Indonesia 189,993 97,905 PT Diamond Lease IndonesiaPT Citigroup Finance Indonesia 65,338 7,402 PT Citigroup Finance IndonesiaPT Orix Indonesia Finance 50,946 58,235 PT Orix Indonesia FinancePT GE Finance Indonesia 18,474 62,922 PT GE Finance IndonesiaLain-lain 41,069 10,973 Others

957,333 237,437

Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, hutangsewa guna usaha pembiayaan - pembayaran sewaguna usaha minimum di masa yang akan datangadalah sebagai berikut:

The obligations under finance leases - futureminimum lease payments as at 31 December2005 and 2004 are as follows:

2005 2004Dalam 1 tahun 370,393 125,478 Within 1 yearLebih dari 1 tahun 707,359 128,926 More than 1 year

1,077,752 254,404Biaya sewa guna usaha (120,419) (16,968) Future finance charges on finance

pembiayaan di masa datang leases

Nilai kini kewajiban sewa guna 957,333 237,436 Present value of finance leaseusaha pembiayaan liabilities

Bagian jangka pendek (310,648) (117,079) Current portion

Bagian jangka panjang 646,685 120,357 Non-current portion

Semua aktiva sewa guna usaha adalah berupa alat-alat berat.

All leased assets represent heavy equipment.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 74 - Page

20. HAK MINORITAS 20. MINORITY INTERESTS

Rincian proporsi kepemilikan pemegang sahamminoritas atas ekuitas dan bagian hasil bersih anakperusahaan yang dikonsolidasi berdasarkansegmen industri, adalah sebagai berikut:

Details of minority interests in the equity andshare of results of consolidated subsidiaries, byindustry segment, are as follows:

2005Pada awal Bagian Pada akhir

tahun/ hasil bersih/ tahun/At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end

of year results Dividends Others of year

Otomotif 598,049 133,611 (42,958) 6,456 695,158 AutomotiveJasa keuangan 661,713 91,584 (53,852) (17,137) 682,308 Financial servicesPerkebunan 508,261 186,773 (142,619) 62,562 614,977 AgribusinessTeknologi informasi 75,940 8,985 (19,029) (166) 65,730 Information technologyAlat-alat berat/ 1,388,109 454,985 (50,247) (45,367) 1,747,480 Heavy equipment/

pertambangan miningLain-lain 2,415 (250) - (1,010) 1,155 Others

3,234,487 875,688 (308,705) 5,338 3,806,808

2004Pada awal Bagian Pada akhir

tahun/ hasil bersih/ tahun/At beginning Share of Dividen/ Lain-lain/ At end

of year results Dividens Others of year

Otomotif 532,136 86,608 (16,046) (4,649) 598,049 AutomotiveJasa keuangan 557,493 179,046 (75,439) 613 661,713 Financial servicesPerkebunan 604,791 257,675 (76,906) (277,299) 508,261 AgribusinessTeknologi informasi 76,653 4,781 (9,042) 3,548 75,940 Information technologyAlat-alat berat/ 23,747 448,159 (27,657) 943,860 1,388,109 Heavy equipment/

pertambangan miningLain-lain 475 64 - 1,876 2,415 Others

1,795,295 976,333 (205,090) 667,949 3,234,487

21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham pada tanggal31 Desember 2005 dan 2004 berdasarkan catatanyang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biroadministrasi efek, adalah sebagai berikut:

Details of shareholders based on recordsmaintained by PT Raya Saham Registra, theshare administrator, as at 31 December 2005 and2004, are as follows:

2005Jumlah saham

ditempatkan dandisetor penuh/

Number ofshares issued

andfully paid

Persentasekepemilikan/Percentage

of ownershipJumlah/Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 2,028,825,504 50.11% 1,014,413 Jardine Cycle & Carriage LtdBenjamin Arman Suriadjaya 895,000 0.02% 448 Benjamin Arman Suriadjaya

(Komisaris)* (Commissioner)*Anthony John Liddell Nightingale 600,000 0.01% 300 Anthony John Liddell Nightingale

(Komisaris) ** (Commissioner) **

Budi Setiadharma (Presiden 564,000 0.01% 282 Budi Setiadharma (PresidentKomisaris) Commissioner)

Lain-lain (masing-masing 2,017,470,810 49.85% 1,008,735 Others (each ownershipkepemilikan di bawah 5%) less than 5%)

4,048,355,314 100% 2,024,178

* Sebanyak 352.000 saham dimiliki melalui PT Wahana Sempurna** Sebanyak 600.000 saham dimiliki melalui Parkmix Ltd

* 352,000 shares is owned through PT Wahana Sempurna** 600,000 shares is owned through Parkmix Ltd

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 75 - Page

21. MODAL SAHAM (lanjutan) 21. SHARE CAPITAL (continued)

2004Jumlah saham

ditempatkan dandisetor penuh/

Number ofshares issued

andfully paid

Persentasekepemilikan/Percentage

of ownershipJumlah/Amount

Jardine Cycle & Carriage Ltd 1,911,136,504 47.21% 955,568 Jardine Cycle & Carriage LtdBrian Richard Keelan (Komisaris) 3,384,615 0.08% 1,692 Brian Richard Keelan (Commissioner)Budi Setiadharma (Presiden 514,000 0.01% 257 Budi Setiadharma (President

Direktur) Director)Lain-lain (masing-masing 2,133,320,195 52.70% 1,066,661 Others (each ownership

kepemilikan di bawah 5%) less than 5%)4,048,355,314 100% 2,024,178

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2005dan/and

2004

Selisih antara pembayaran yang diterima 1,098,712 Excess of proceeds over par value, netdengan nilai nominal, bersih

Rights yang habis masa berlakunya 2,096 Expired rightsKompensasi berbasis saham karyawan yang 5,313 Expired employee share-based compensation

habis masa berlakunya1,106,121

23. DIVIDEN 23. DIVIDENDS

Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 26 Mei 2005, para pemegangsaham menyetujui dividen kas final untuk tahun2004 sejumlah Rp 1,50 triliun atau sejumlah Rp 370(dalam satuan Rupiah) per saham, termasuk didalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 404,8miliar atau Rp 100 (dalam satuan Rupiah) persaham yang telah dibayarkan pada tanggal 12November 2004. Sisanya sejumlah Rp 270 (dalamsatuan Rupiah) per saham dibayarkan pada tanggal4 Juli 2005.

At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 26 May 2005, theshareholders approved a final cash dividend for2004 of Rp 1.50 trillion or Rp 370 (full Rupiah)per share, which included an interim cashdividend of Rp 404.8 billion or Rp 100 (fullRupiah) per share that was paid on 12 November2004. The remaining Rp 270 (full Rupiah) pershare was paid on 4 July 2005.

Pada tanggal 7 Oktober 2005, Perseroanmengumumkan dividen kas interim 2005 sebesarRp 404,8 miliar atau Rp 100 (dalam satuan rupiah)per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan padatanggal 24 November 2005.

On 7 October 2005, the Company declared aninterim cash dividend for 2005 amounting to Rp404.8 billion or Rp 100 (full rupiah) per share.The dividend was paid on 24 November 2005.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 76 - Page

23. DIVIDEN (lanjutan) 23. DIVIDENDS (continued)

Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 27 Mei 2004, para pemegangsaham menyetujui pembagian dividen kas final darilaba bersih tahun 2003 sejumlah Rp 889,9 miliaratau sejumlah Rp 220 (dalam satuan Rupiah) persaham, termasuk di dalamnya dividen kas interimsejumlah Rp 201,7 miliar atau Rp 50 (dalam satuanRupiah) per saham yang telah dibayarkan padatahun 2003. Sisanya sejumlah Rp 170 (dalamsatuan Rupiah) per saham dibayarkan pada tanggal14 Juli 2004.

At the Annual General Meeting of Shareholdersheld on 27 May 2004, the shareholders agreed todistribute a final cash dividend from 2003 netincome of Rp 889.9 billion, or Rp 220 (fullRupiah) per share, which included an interimcash dividend of Rp 201.7 billion, or Rp 50 (fullRupiah) per share that was paid in 2003. Theremaining Rp 170 (full Rupiah) per share waspaid on 14 July 2004.

24. SALDO LABA DICADANGKAN 24. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-Undang No. 1/1995 mengenaiPerusahaan Terbatas, perusahaan di Indonesiadiharuskan untuk membuat penyisihan cadanganwajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlahmodal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law No. 1/1995,Indonesian companies are required to set up astatutory reserve amounting to at least 20% ofthe company’s issued and paid up capital.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 26 Mei 2005 dan 27 Mei 2004,para pemegang saham menyetujui pembentukancadangan wajib masing-masing sebesar Rp 100miliar dan Rp 80 miliar yang berasal dari laba bersihtahun 2004 dan 2003.

At the Annual General Meeting of Shareholdersheld on 26 May 2005 and 27 May 2004, theshareholders approved an appropriation to thestatutory reserve amounting to Rp 100 billion andRp 80 billion from 2004 and 2003 net income,respectively.

Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember2005 adalah sebesar Rp 224,7 miliar (2004: Rp124,7 miliar).

The balance of appropriated retained earningsas at 31 December 2005 is Rp 224.7 billion(2004: Rp 124.7 billion).

25. PENDAPATAN BERSIH 25. NET REVENUE

2005 2004

Pihak yang mempunyai hubungan 1,243,696 1,203,045 Related partiesistimewa (lihat Catatan 30b) (refer to Note 30b)

Pihak ketiga 59,928,618 43,720,864 Third parties

61,172,314 44,923,909

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yangmelebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

No revenue earned from individual customersexceeded 10% of total net revenue.

Lihat Catatan 29 untuk pendapatan bersihberdasarkan segmen industri.

Refer to Note 29 for net revenue by industrysegment.

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 26. COST OF REVENUE

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketigayang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

No purchases from third party suppliersexceeded 10% of total net revenue.

Lihat Catatan 30c untuk rincian pembelian daripihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 30c for details of purchases fromrelated parties.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 77 - Page

27. BEBAN USAHA 27. OPERATING EXPENSES

2005 2004Beban penjualan Selling expensesKomisi penjualan 912,456 681,283 Sales commissionIklan dan promosi 657,644 676,565 Advertising and promotionImbalan kerja 582,898 484,989 Employee benefitsGudang dan pengepakan 512,282 347,959 Warehousing and packagingPenyusutan dan amortisasi 24,666 21,720 Depreciation and amortisationLain-lain (masing-masing di bawah 375,893 247,220 Others (below Rp 50 billion each)

Rp 50 miliar)3,065,839 2,459,736

Beban umum dan administrasi General and administrativeexpenses

Imbalan kerja 1,860,775 1,368,294 Employee benefitsPenyisihan piutang ragu-ragu 1,006,681 433,050 Provision for doubtful receivablesPenyusutan dan amortisasi 259,649 257,005 Depreciation and amortisationPerbaikan dan perawatan 137,597 101,197 Repairs and maintenanceKomunikasi 135,298 108,362 CommunicationsPenyisihan atas penurunan nilai 111,460 29,349 Provision for decline in market

agunan yang diambil alih value of repossessed collateralHonorarium tenaga ahli 105,220 123,814 Professional feesPerjalanan dan transportasi 99,604 79,456 Travelling and transportationPajak dan perizinan 91,146 49,163 Taxes and licensesAlat tulis dan beban 55,839 64,959 Stationery and

kantor lainnya other office expensesLain-lain (masing-masing di bawah 379,794 263,581 Others (below Rp 50 billion each)

Rp 50 miliar)4,243,063 2,878,230

7,308,902 5,337,966

28. (BEBAN)/PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 28. OTHER (EXPENSES)/INCOME, NET

2005 2004

Penghasilan dari bea balik nama 207,010 167,901 Income from vehicle registrationsKeuntungan pelepasan aktiva tetap 55,041 73,568 Gain on disposal of fixed assetsKeuntungan pelepasan aktiva yang 14,679 - Gain on disposal of assets

tidak digunakan dalam usaha not used in operationsKeuntungan pembelian kembali 2,900 28,531 Gain on debt buy back

hutangKerugian atas pelepasan agunan (702,457) (200,252) Loss on disposal of repossessed

yang diambil alih assetsSelisih lebih biaya pengembangan (44,333) (26,314) Excess of plasma development

perkebunan plasma atas costs over conversionnilai konversinya value

Kelebihan dana sehubungan dengan - 50,731 Excess funds in relation toPenyelesaian Perjanjian Settlement of Agreement toPenjualan dan Pembelian saham Sell and Purchase Shares

Lain-lain 326,786 325,772 Others

(140,374) 419,937

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 78 - Page

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen industri Perseroan dananak perusahaan adalah sebagai berikut:

Details of the Company's and subsidiaries’industry segments are as follows:

Pendapatan bersih/Net revenue2005 2004

Pelanggandi luar

perusahaan/External

customers

Antarsegmen/

Intersegment

Jumlah/Total

Pelanggandi luar

perusahaan/External

customers

Antarsegmen/

Intersegment

Jumlah/Total

Otomotif 38,278,329 178,395 38,456,724 30,641,826 94,139 30,735,965 AutomotiveJasa keuangan 5,708,391 74,523 5,782,914 4,239,768 (14,117) 4,225,651 Financial servicesPerkebunan 3,370,936 - 3,370,936 3,472,524 - 3,472,524 AgribusinessTeknologi 535,340 10,122 545,462 583,574 30,799 614,373 Information

informasi technologyAlat-alat berat/ 13,258,577 22,854 13,281,431 5,971,759 23,302 5,995,061 Heavy equipment/

pertambangan miningLain-lain 20,741 240 20,981 14,458 - 14,458 Others

Jumlah 61,172,314 286,134 61,458,448 44,923,909 134,123 45,058,032 TotalEliminasi* - (286,134) (286,134) - (134,123) (134,123) Elimination*

Konsolidasian 61,172,314 - 61,172,314 44,923,909 - 44,923,909 Consolidated

Beban pokok pendapatan/Cost of revenue

Laba/(rugi) usaha/Operating income/(loss)

2005 2004 2005 2004

Otomotif 33,273,340 26,473,816 1,762,358 1,425,840 AutomotiveJasa keuangan 1,454,173 1,278,986 1,718,694 1,297,434 Financial servicesPerkebunan 1,907,582 1,910,949 1,199,189 1,295,273 AgribusinessTeknologi informasi 342,972 393,715 50,396 52,392 Information technologyAlat-alat berat/ 10,680,570 4,712,480 1,700,467 863,985 Heavy equipment/

pertambangan miningLain-lain 7,531 3,848 (24,091) (21,125) Others

Jumlah 47,666,168 34,773,794 6,407,013 4,913,799 TotalEliminasi* (216,730) (163,289) 6,961 61,639 Elimination*

Konsolidasian 47,449,438 34,610,505 6,413,974 4,975,438 Consolidated

Beban bunga/Interest expense

Jumlah aktiva /Total assets

Jumlah kewajiban/Total liabilities

2005 2004 2005 2004 2005 2004

Otomotif 184,238 302,116 16,702,172 12,351,523 6,266,674 6,178,433 AutomotiveJasa keuangan - - 15,555,877 15,301,064 9,913,748 8,410,480 Financial servicesPerkebunan 31,958 115,642 3,191,715 3,382,821 487,089 1,228,701 AgribusinessTeknologi 19,418 20,062 518,804 568,241 233,928 239,918 Information

informasi technologyAlat-alat berat/ 201,896 75,358 10,749,405 6,894,697 6,522,950 3,632,123 Heavy equipment/

pertambangan miningLain-lain - - 978,345 1,090,298 29,735 179,463 Others

Jumlah 437,510 513,178 47,696,318 39,588,644 23,454,124 19,869,118 TotalEliminasi* (15,666) (12,486) (710,456) (443,591) (699,415) (443,678) Elimination*

Konsolidasian 421,844 500,692 46,985,862 39,145,053 22,754,709 19,425,440 Consolidated

* Eliminasi antar segmen industri. * Eliminations between industry segments.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 79 - Page

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 29. SEGMENT INFORMATION (continued)

Penyusutan/Depreciation

Pengeluaran modal/Capital expenditure

2005 2004 2005 2004

Otomotif 544,376 477,886 1,261,377 928,219 AutomotiveJasa keuangan 82,810 64,245 231,752 137,649 Financial servicesPerkebunan 175,791 161,937 463,614 292,642 AgribusinessTeknologi informasi 61,997 69,538 69,850 67,619 Information technologyAlat-alat berat/pertambangan 706,153 297,290 3,113,716 889,017 Heavy equipment/miningLain-lain 4,822 1,091 17,986 1,931 Others

Konsolidasian 1,575,949 1,071,987 5,158,295 2,317,077 Consolidated

Lihat Catatan 10 untuk rincian segmen dari bagianatas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointlycontrolled entities.

Refer to Note 10 for segment detailsof the shareof results of associates and jointly controlledentities.

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

30. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anakperusahaan mengadakan transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewayang terutama meliputi transaksi-transaksipenjualan, pembelian, dan transaksi keuanganlainnya.

The Company and subsidiaries, in the normalcourse of business, engage in transactions withrelated parties principally consisting of sales,purchases and other financial transactions.

a. Sifat hubungan dan transaksi: a. Nature of relationship and transactions:

Rincian sifat hubungan dan transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships andtransactions with related parties are asfollows:

i. Anak perusahaan langsung dan tidaklangsung

i. Direct and indirect subsidiaries

Lihat Catatan 1 untuk rincian anakperusahaan langsung Perseroan.

Refer to Note 1 for details of theCompany’s direct subsidiaries.

ii. Perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities langsung dan tidak langsung

Lihat Catatan 10 untuk rincian perusahaanasosiasi dan jointly controlled entitieslangsung dan tidak langsung Perseroan.

ii. Direct and indirect associates and jointlycontrolled entities

Refer to Note 10 for details of theCompany’s direct and indirectassociates and jointly controlled entities.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 80 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

a. Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan) a. Nature of relationship and transactions:(continued)

ii. Perusahaan asosiasi dan jointly controlledentities langsung dan tidak langsung(lanjutan)

ii. Direct and indirect associates and jointlycontrolled entities (continued)

Di bawah ini adalah anak perusahaan dariperusahaan asosiasidan jointly controlledentities langsung dan tidak langsungPerseroan:

Subsidiaries of direct and indirectassociates and jointly controlled entitiesare disclosed as follows:

Melalui PT Astra Honda Motor Through PT Astra Honda Motor

PT Suryaraya Rubberindo Industries

Melalui PT GS Battery Through PT GS Battery

PT Century Batteries Indonesia

Melalui PT Denso Indonesia Through PT Denso Indonesia

PT Denso Sales Indonesia

Melalui PT Traktor Nusantara Through PT Traktor Nusantara

PT Swadaya Harapan Nusantara

iii. Perusahaan yang hak suaranya dimilikisecara substansial, baik secara langsungmaupun tidak langsung, oleh anggotamanajemen kunci (termasuk anggotakeluarga dekat) dan/atau perusahaan yangmemiliki anggota manajemen kunci yangsama:

iii. Companies for which a substantialportion of the voting power is owned,directly or indirectly, by keymanagement personnel (including closefamily members) and/or companieswhich have common key managementpersonnel are as follows:

PT Adira Dinamika Mobilindo a)

PT Palingda Nasional b)

PT Daya Adira Mustika b)

PT Inkoasku b)

a) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejakSeptember 2004.

b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejakMei 2005.

a) Not a related party since September 2004.

b) Not a related party since May 2005.

iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dananak perusahaan:

iv. Owned by the Company’s andsubsidiaries’ employees:

Koperasi Karyawan Astra

b. Pendapatan b. Revenue

Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewaadalah sebagai berikut:

Details of revenue earned from relatedparties are as follows:

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 81 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

b. Pendapatan (lanjutan) b. Revenue (continued)

2005 2004

% a) Rp % a) Rp

PT Astra Honda Motor 1.30 797,693 1.08 485,349 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 0.43 264,312 0.45 204,068 PT Astra Daihatsu MotorPT United Tractors 0.05 30,435 0.02 8,990 PT United Tractors

Semen Gresik Semen GresikPT AT Indonesia 0.05 28,262 0.03 14,989 PT AT IndonesiaPT Denso Indonesia 0.04 21,842 0.02 9,342 PT Denso IndonesiaPT SCS Astragaphia 0.04 21,824 0.00 611 PT SCS Astragraphia

Technologies b) Technologies b)

PT Toyota-Astra Motor 0.03 16,836 0.02 7,892 PT Toyota-Astra MotorPT Mesin Isuzu Indonesia 0.03 15,707 0.04 18,266 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Inti Ganda Perdana 0.01 9,036 0.02 8,564 PT Inti Ganda PerdanaPT Tri Dharma Wisesa 0.01 6,635 0.01 4,098 PT Tri Dharma WisesaPT Traktor Nusantara c) 0.01 5,669 - - PT Traktor Nusantara c)

PT Wahana Eka Paramitra 0.01 5,082 0.01 3,797 PT Wahana Eka ParamitraPT Toyoda Gosei Safety 0.01 4,035 0.01 2,861 PT Toyoda Gosei Safety

Systems Indonesia Systems IndonesiaPT Kayaba Indonesia 0.01 3,937 0.02 9,643 PT Kayaba IndonesiaPT GS Battery 0.00 2,796 0.01 2,720 PT GS BatteryPT Bank Permata Tbkd) 0.00 2,627 0.00 615 PT Bank Permata Tbk d)

PT Astra Auto Finance 0.00 1,640 0.00 1,655 PT Astra Auto FinancePT Denso Sales Indonesia 0.00 1,101 - - PT Denso Sales IndonesiaPT Gemala Kempa Daya 0.00 282 0.02 7,401 PT Gemala Kempa DayaPT Fuji Technica Indonesia 0.00 126 0.00 1,319 PT Fuji Technica IndonesiaPT Adira Dinamika Mobilindo e) - - 0.85 378,298 PT Adira Dinamika Mobilindo e)

PT Pamapersada Nusantara f) - - 0.04 18,858 PT Pamapersada Nusantara f)

PT United Tractors Tbkf) - - 0.02 9,859 PT United Tractors Tbkf)

Lain-lain (masing-masing 0.00 3,819 0.01 3,850 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)

Jumlah 2.03 1,243,696 2.68 1,203,045 Total

a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. a) % of total net revenue.b) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak

September 2004.

b) A related party since September 2004.

c) Tidak dikonsolidasi sejak Desember 2004. c) Deconsolidated since December 2004.d) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak

November 2004.

d) A related party since November 2004.

e) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejakSeptember 2004.

e) Not a related party since September 2004.

f) Dikonsolidasi sejak Juni 2004. f ) Consolidated since June 2004.

Pendapatan yang diperoleh dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa dilakukanberdasarkan persyaratan dan harga yang wajar(arm’s length basis).

Revenue earned from related parties isdetermined on an arm’s length basis.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 82 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c. Pembelian c. Purchases

Rincian pembelian dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:

Details of purchases from related parties areas follows:

2005 2004

% a) Rp % a) Rp

PT Toyota-Astra Motor 35.38 16,789,768 33.90 11,732,829 PT Toyota-Astra MotorPT Astra Honda Motor 12.50 5,932,502 14.44 4,998,638 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 6.01 2,850,174 7.54 2,611,259 PT Astra Daihatsu MotorPT Mesin Isuzu Indonesia 1.46 692,000 1.45 500,604 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT GS Battery 1.04 492,291 1.49 515,079 PT GS BatteryPT Century Batteries 0.62 295,594 0.65 225,112 PT Century Batteries

Indonesia IndonesiaPT Denso Indonesia 0.53 251,342 0.49 170,406 PT Denso IndonesiaPT Kayaba Indonesia 0.15 71,641 0.22 74,500 PT Kayaba IndonesiaPT AT Indonesia 0.06 29,683 0.06 20,554 PT AT IndonesiaPT Tri Dharma Wisesa 0.06 29,098 0.10 33,806 PT Tri Dharma WisesaPT Inti Ganda Perdana 0.05 25,650 0.06 21,466 PT Inti Ganda PerdanaPT Daya Adira Mustika b) 0.03 13,974 0.07 25,215 PT Daya Adira Mustika b)

PT Gemala Kempa Daya 0.03 12,980 0.03 10,702 PT Gemala Kempa DayaPT SCS Astragraphia 0.02 9,008 0.00 311 PT SCS Astragraphia

Technologies d) Technologies d)

PT NHK Gasket Indonesia 0.02 8,074 0.02 8,275 PT NHK Gasket IndonesiaPT Palingda Nasionalb) 0.01 5,069 0.03 9,127 PT Palingda Nasionalb)

PT Wahana Eka Paramitra 0.01 4,994 0.01 4,188 PT Wahana Eka ParamitraPTExedy Indonesia (dahulu 0.01 4,726 - - PTExedy Indonesia (formerly

PTDaikin Clutch Indonesia) PTDaikin Clutch Indonesia)PT Swadaya Harapan Nusantara 0.01 4,687 - - PT Swadaya Harapan NusantaraPT Fuji Technica Indonesia 0.01 4,516 0.01 4,443 PT Fuji Technica IndonesiaPT Inkoasku b) 0.01 3,876 0.02 5,495 PT Inkoasku b)

PT Traktor Nusantarac) 0.01 2,469 - - PT Traktor Nusantara c)

PT Suryaraya Rubberindo 0.00 1,323 0.01 3,443 PT Suryaraya RubberindoIndustries Industries

PT Federal Nittan Industries 0.00 207 0.01 2,837 PT Federal Nittan IndustriesPT Pandu Dayatama Patriae) - - 0.12 42,640 PT Pandu Dayatama Patria e)

PT United Tractors Tbk e) - - 0.03 9,932 PT United Tractors Tbk e)

Lain-lain (masing-masing 0.00 48 0.00 1 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)

Jumlah 58.03 27,535,694 60.76 21,030,862 Total

a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan. a) % of total cost of revenue.b) Bukan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak

Mei 2005.

b) Not a related party since May 2005.

c) Tidak dikonsolidasi sejak Desember 2004 (lihat Catatan3b).

c) Deconsolidated since December 2004 (refer to Note 3b).

d) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejakSeptember 2004.

d) A related party since September 2004.

e) Dikonsolidasi sejak Juni 2004. e) Consolidated since June 2004.

Pembelian dari pihak yang mempunyaihubungan istimewa dilakukan berdasarkanpersyaratan dan harga yang wajar (arm’slength basis).

Purchases from related parties aredetermined on an arm’s length basis.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 83 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

d. Pendapatan bunga d. Interest income

Selama tahun 2005, pendapatan bunga yangdiperoleh atas penempatan bank, depositoberjangka dan call deposits pada BP sejumlahRp 43,1 miliar yang merupakan 14,62%terhadap pendapatan bunga (2004: Rp 5,9miliar yang merupakan 1,54% terhadappendapatan bunga).

In 2005, interest income earned from cash atbank, time and call deposit placed in BPamounted to Rp 43.1 billion which represents14.62% from interest income (2004: Rp 5.9billion which represents 1.54% from interestincome).

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas meliputi saldo bank dandeposito berjangka dan call deposits pada BP.Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut:

Cash and cash equivalents include cash atbank and time and call deposits with BP.Details of balances with BP are as follows:

2005 2004Bank: Cash at bank:

Rupiah 441,186 428,236 RupiahMata uang asing 73,719 270,314 Foreign currencies

514,905 698,550Deposito berjangka dan Time and call deposits:

call deposits:Rupiah 549,589 669,353 RupiahMata uang asing 96,013 48,066 Foreign currencies

645,602 717,419

Jumlah 1,160,507 1,415,969 Total

Persentase terhadap jumlah 2.47% 3.62% Percentage to total assetsaktiva

f. Piutang usaha f. Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:

Trade receivables from related parties are asfollows:

2005 2004Rupiah: Rupiah:PT Astra Honda Motor 138,704 80,927 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 38,402 51,111 PT Astra Daihatsu MotorPT AT Indonesia 4,166 3,306 PT AT IndonesiaPT Toyota-Astra Motor 3,397 1,903 PT Toyota-Astra MotorPT United Tractors Semen Gresik 2,789 2,844 PT United Tractors Semen GresikPT Mesin Isuzu Indonesia 2,609 1,857 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Denso Indonesia 1,926 1,571 PT Denso IndonesiaPT SCS Astragraphia 1,194 - PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesPT Bank Permata Tbk 1,191 - PT Bank Permata TbkPT Astra Auto Finance 1,178 1,548 PT Astra Auto FinancePT Wahana Eka Paramitra 1,054 1,336 PT Wahana Eka ParamitraPT Inti Ganda Perdana 974 1,915 PT Inti Ganda PerdanaPT Tri Dharma Wisesa 612 1,750 PT Tri Dharma WisesaMyanmar Astra Chinte Motor Ltd a) - 1,656 Myanmar Astra Chinte Motor Ltd a)

Lain-lain (masing-masing 1,848 2,052 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)

200,044 153,776a) Dilikuidasi pada tahun 2005 a) Liquidated in 2005

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 84 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

f. Piutang usaha (lanjutan) f. Trade receivables (continued)

2005 2004Mata uang asing: Foreign currencies:PT United Tractors Semen Gresik 5,406 5,590 PT United Tractors Semen GresikPT SCS Astragraphia 1,080 270 PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesPT Gemala Kempa Daya - 1,989 PT Gemala Kempa DayaLain-lain (masing-masing 216 154 Others (below Rp 1 billion each)

di bawah Rp 1 miliar)6,702 8,003

206,746 161,779Penyisihan piutang ragu-ragu - (1,656) Provision for doubtful receivables

Jumlah 206,746 160,123 Total

Persentase terhadap jumlah 0.44% 0.41% Percentage to total assetsaktiva

g. Piutang lain-lain g. Other receivables

Piutang lain-lain dari pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:

Other receivables from related parties are asfollows:

2005 2004Rupiah: Rupiah:Piutang karyawan 204,483 173,147 Loans to officers and employeesPT Mesin Isuzu Indonesia 16,145 16,161 PT Mesin Isuzu IndonesiaPT Marga Mandalasakti a) 13,543 - PT Marga Mandalasakti a)

PT Astra Honda Motor 8,782 9,477 PT Astra Honda MotorPT Astra Daihatsu Motor 3,510 1,133 PT Astra Daihatsu MotorPT Toyota-Astra Motor 2,747 127 PT Toyota-Astra MotorPT Traktor Nusantara 1,784 501 PT Traktor NusantaraPT Kayaba Indonesia 1,364 4 PT Kayaba IndonesiaMyanmar Astra Chinte - 4,810 Myanmar Astra Chinte

Motor Ltd b) Motor Ltd b)

Lain-lain (masing-masing 1,949 668 Others (below Rp 1 billion each)di bawah Rp 1 miliar)

254,307 206,028Mata uang asing: Foreign currencies:PT Fuji Technica Indonesia 51,523 53,276 PT Fuji Technica IndonesiaLain-lain (masing-masing 187 1,048 Others (below Rp 1 billion each)

di bawah Rp 1 miliar)51,710 54,324

306,017 260,352Penyisihan piutang ragu-ragu (16,600) (21,410) Provision for doubtful receivables

Jumlah 289,417 238,942 Total

Persentase terhadap jumlah 0.62% 0.61% Percentage to total assetsaktiva

a) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak Juli 2005b) Dilikuidasi pada tahun 2005

a) A related party since July 2005b) Liquidated in 2005

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 85 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

g. Piutang lain-lain (lanjutan) g. Other receivables (continued)

Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga,kecuali piutang dari PT Fuji Technica Indonesiadan MMS yang masing-masing dibebani bungasebesar 1,5% dan 13,9% per tahun (2004: dariPT Toyota-Astra Motor dan PT Fuji TechnicaIndonesia sebesar 1,2% - 2,3%).

All other receivables are non-interestbearing, except receivables from PT FujiTechnica Indonesia and MMS that earninterest at rates 1.5% and 13.9% per annum,respectively (2004: from PT Toyota-AstraMotor and PT Fuji Technica Indonesia atrates 1.2% - 2.3%).

Perseroan membukukan penyisihan karenakemungkinan tertagihnya beberapa piutang lain-lain tersebut dianggap tidak pasti.

The Company has recorded a provision asthe collectibility of some other receivables isconsidered to be doubtful.

h. Hutang usaha h. Trade payables

Hutang usaha kepada pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah sebagaiberikut:

Trade payables to related parties are asfollows:

2005 2004Rupiah: Rupiah:PT Astra Honda Motor 430,421 531,719 PT Astra Honda MotorPT Toyota-Astra Motor 366,902 345,100 PT Toyota-Astra MotorPT Astra Daihatsu Motor 80,474 72,201 PT Astra Daihatsu MotorPT GS Battery 47,999 84,378 PT GS BatteryPT Denso Indonesia 32,303 43,407 PT Denso IndonesiaPT Century Batteries 31,841 33,779 PT Century Batteries

Indonesia IndonesiaPT Kayaba Indonesia 19,487 22,903 PT Kayaba IndonesiaPT AT Indonesia 6,236 5,161 PT AT IndonesiaPT Tri Dharma Wisesa 3,422 2,762 PT Tri Dharma WisesaPT SCS Astragraphia 2,591 21 PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesPT Inti Ganda Perdana 1,353 4,314 PT Inti Ganda PerdanaPT Traktor Nusantara 457 1,516 PT Traktor NusantaraPT Inkoasku - 1,392 PT InkoaskuLain-lain (masing-masing 2,992 4,472 Others (below Rp 1 billion each)

di bawah Rp 1 miliar)1,026,478 1,153,125

Mata uang asing: Foreign currencies:PT GS Battery 16,319 13,466 PT GS BatteryPT Century Batteries 12,252 18,110 PT Century Batteries

Indonesia IndonesiaPT SCS Astragraphia 1,364 290 PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesPT Tri Dharma Wisesa 1,015 986 PT Tri Dharma WisesaPT Mesin Isuzu Indonesia - 114,716 PT Mesin Isuzu IndonesiaLain-lain (masing-masing 246 - Others (below Rp 1 billion each)

di bawah Rp 1 miliar)31,196 147,568

Jumlah 1,057,674 1,300,693 Total

Persentase terhadap jumlah 4.65% 6.70% Percentage to total liabilitieskewajiban

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 86 - Page

30. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANGMEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

i. Pinjaman bank lainnya i. Other bank loans

Pinjaman bank lainnya merupakan kreditinvestasi Rupiah dari BP pada tanggal 31Desember 2005 adalah sejumlah Rp 4,9 miliaryang merupakan 0,02% terhadap jumlahkewajiban (2004: Rp 6,4 miliar atau 0,03%).

Other bank loans represent Rupiahinvestment creditsof BP as at 31 December2005 of Rp 4.9 billion and represents 0.02%of total liabilities (2004: Rp 6.4 billion or0.03%).

j. Hutang lain-lain j. Other payables

Hutang lain-lain kepada pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah sebagaiberikut:

Other payables to related parties are asfollows:

2005 2004Rupiah: Rupiah:PT Bank Permata Tbk 10,736 32 PT Bank Permata TbkPT Astra Auto Finance 7,730 2,998 PT Astra Auto FinancePT SCS Astragraphia 4,774 8,149 PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesPT Astra Honda Motor 2 1,372 PT Astra Honda MotorLain-lain (masing-masing 1,610 119 Others (below

di bawah Rp 1 miliar) Rp 1 billion each)24,852 12,670

Mata uang asing: Foreign currencies:PT Swadaya Harapan Nusantara 5,242 - PT Swadaya Harapan NusantaraPT SCS Astragraphia 681 1,668 PT SCS Astragraphia

Technologies TechnologiesLain-lain (masing-masing 523 41 Others (below Rp 1 billion each)

di bawah Rp 1 miliar )6,446 1,709

Jumlah 31,298 14,379 Total

Persentase terhadap jumlah 0.14% 0.07% Percentage to total liabilitieskewajiban

Hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyaihubungan istimewa tidak dikenakan bunga.

Other payables to related parties arenon-interest bearing.

k. Hutang sewa guna usaha k. Obligations under finance leases

Hutang sewa guna usaha merupakan hutangpembiayaan kepada PT Komatsu AstraFinance pada tanggal 31 Desember 2005adalah sejumlah Rp 218,9 miliar danmerupakan 0,96% terhadap jumlah kewajiban.

Obligations under finance leases representfinancing payable to PT Komatsu AstraFinance, which as at 31 December 2005amounted to Rp 218.9 billion and represents0.96% of total liabilities.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 87 - Page

31. UNDERLYING PROFIT 31. UNDERLYING PROFIT

Underlying profit adalah laba di luar penghasilanatau beban yang nilainya material dan timbul darikejadian atau transaksi yang tidak berasal dariaktivitas normal perusahaan dan karenanya tidakdiharapkan untuk seringkali terjadi atau terjadisecara teratur.

Underlying profit represents net incomeexcluding income or expense items arising fromevents or transactions that are material in valueand are clearly distinct from the ordinaryactivities of the enterprise and are therefore notexpected to occur frequently or regularly.

Rekonsiliasi antara laba bersih danunderlying profitadalah sebagai berikut:

A reconciliation of net income and underlyingprofit is as follows:

2005 2004

Laba bersih 5,457,285 5,405,506 Net incomeKeuntungan atas pelepasan - (323,587) Gain on disposal of investments

investasiKeuntungan atas selisih transaksi - (116,016) Gain on difference arising from

restrukturisasi entitas restructuring transactions ofsepengendali entities under common control

Underlying profit 5,457,285 4,965,903 Underlying profit

32. LABA BERSIH DAN UNDERLYING PROFIT PERSAHAM

32. NET EARNINGS AND UNDERLYING PROFITPER SHARE

Laba per saham dan underlying profit per sahamdihitung dengan membagi laba bersih dan underlyingprofit dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar pada tahun bersangkutan.

Earnings per share and underlying profit pershare are calculated by dividing net income andunderlying profit by the weighted averagenumber of ordinary shares outstanding duringthe year.

2005 2004

Laba per saham: Earnings per share:Laba bersih 5,457,285 5,405,506 Net income

Rata-rata tertimbang jumlah 4,048,355 4,047,865 Weighted average number ofsaham biasa yang beredar ordinary shares outstanding(dalam ribuan) (in thousands)

Laba per saham 1,348 1,335 Earnings per share(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

Underlying profit per saham: Underlying profit per share:Underlying profit 5,457,285 4,965,903 Underlying profit

Underlying profit per saham 1,348 1,227 Underlying profit per share(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 88 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES

a. Perjanjian jaminan perusahaan a. Corporate guarantee agreements

Marubeni Corporation dan Itochu Corporation(“Penjamin”) adalah pihak-pihak yang menjaminpinjaman PT Astra Multi Finance (“AMF”), anakperusahaan. Perseroan telah menandatanganiperjanjian dengan Penjamin di mana dalamperjanjian tersebut disepakati bahwa Perseroanakan bertanggung jawab secara proporsionalatas setiap pembayaran yang dilakukan olehPenjamin.

Marubeni Corporation and ItochuCorporation (the “Guarantors”) are parties toa guarantee for loans taken out by PT AstraMulti Finance (“AMF”), a subsidiary. TheCompany has entered into an agreementwith the Guarantors under which theCompany will share proportionally with theGuarantors any payments called on them.

Saldo pinjaman yang terkait pada tanggal 31Desember 2005 adalah USD 15 juta dan Rp108,7 miliar (2004: USD 18 juta dan Rp 102miliar) (lihat Catatan 14 dan 17b).

The balances of the underlying loans as at31 December 2005 are USD 15 million andRp 108.7 billion (2004: USD 18 million andRp 102 billion) (refer to Notes 14 and 17b).

Anak perusahaan tertentu telah menerbitkanjaminan perusahaan untuk fasilitas kredit yangdiperoleh anak perusahaan tidak langsunglainnya dan perusahaan asosiasi tertentusampai sebatas kepemilikannya dalamperusahaan asosiasi tersebut. Jumlah pinjamanyang terkait dengan jaminan tersebut adalahRp 100,3 miliar pada tanggal 31 Desember2005 (2004: Rp 106,3 miliar).

Certain subsidiaries have issued corporateguarantees for credit facilities obtained byindirect subsidiaries and certain associatedcompanies to the extent of the subsidiariesinterest in the associates. The oustandingloans which relate to the guaranteesamounted to Rp 100.3 billion as at 31December 2005 (2004: Rp 106.3 billion).

Perseroan dan anak perusahaan tertentu jugamengeluarkan Letter of Awareness untukfasilitas pinjaman yang diperoleh perusahaanafiliasi. Pada tanggal 11 Agustus 2004,Perseroan menerbitkan Letter of Awarenesskepada Sumitomo Mitsui Banking Corporationdan Mizuho Global Ltd, sehubungan denganfasilitas pinjaman hasil restrukturisasi yangdiperoleh FSCM (lihat Catatan 17a).

The Company and certain subsidiaries alsoissued Letters of Awareness for creditfacilities obtained by affiliates. On11 August 2004, the Company issued aLetter of Awareness to Sumitomo MitsuiBanking Corporation and Mizuho Global Ltdin respect of the restructured loan facilityobtained by FSCM (refer to Note 17a).

b. Perjanjian Penjualan dan PembelianSaham

b. Agreement to Sell and Purchase Shares

Pada tanggal 22 Desember 1995, Perseroanmenandatangani Perjanjian Penjualan danPembelian Saham (“PPPS”) dengan PT PanduDian Pertiwi (“PDP”) di mana PDP diberi opsiuntuk menjual sahamnya di PT Astra AgroNiaga (sekarang AAL) kepada Perseroandengan harga sejumlah USD 50 juta. Periodeopsi tersebut adalah 15 November 2000 hingga15 Desember 2000.

On 22 December 1995, the Companyentered into an Agreement to Sell andPurchase Shares (“ASPS”) with PT PanduDian Pertiwi (“PDP”), whereby PDP wasgranted the option to sell its shares in PTAstra Agro Niaga (now AAL) to the Companyat a price of USD 50 million. The optionexercise period was 15 November 2000 upto 15 December 2000.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 89 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham(lanjutan)

b. Agreement to Sell and Purchase Shares(continued)

Pada akhir periode pelaksanaan opsi, PDPtelah melaksanakan opsi jualnya dan setujuuntuk menangguhkan pelaksanaan opsi jualtersebut sampai tanggal 15 Juni 2004. Sebagaikompensasinya, Perseroan setuju untukmembayar denda tahunan sebesar USD 5 juta.Dalam suatu kondisi tertentu, PDP akanmengembalikan denda yang telah dibayarkanPerseroan ke PDP.

At the end of the option exercise period, PDPexercised its option and agreed to defer theimplementation date to 15 June 2004. Ascompensation, the Company agreed to payan annual penalty to PDP amounting to USD5 million. Under certain conditions, PDPwould return to the Company the penaltyamounts paid to PDP.

Pada tanggal 30 Juni 2004, Perseroanmenyelesaikan pelaksanaan opsi tersebutdengan membeli 103.273.350 saham AAL dariPDP dengan harga USD 50 juta.

On 30 June 2004, the Company settled theoption, acquiring 103,273,350 shares of AALfrom PDP for a consideration of USD 50million.

Sehubungan dengan akumulasi denda yangdibayarkan Perseroan kepada PDPsehubungan dengan penangguhan opsi sejaktahun 2000 sampai tanggal pelaksanaan opsi,Perseroan memiliki klaim atas sisa saldo diEscrow Accountsebesar USD 12,1 juta, setaradengan Rp 118,9 miliar (2004: USD 12,1 juta,setara dengan Rp 112,5 miliar). Pada tanggal31 Desember 2005 dan 2004, tidak ada piutangberkaitan dengan klaim ini yang diakui olehPerseroan karena Perseroan menganggapklaim ini hanya sebagai aktiva kontinjen.

In respect of accumulated penalty that hadbeen paid by the Company to PDP in relationto the deferral of the option from 2000 up tothe settlement date, the Company has madea claim for the remaining balance in theEscrow Account of USD 12.1 million,equivalent to Rp 118.9 billion (2004: USD12.1 million, equivalent to Rp 112.5 billion).As at 31 December 2005 and 2004, noreceivable in respect of this claim has beenrecorded by the Company as it is consideredto be a contingent asset only.

Dalam suatu kondisi tertentu, Perseroan dapatmeminta PDP untuk segera membeli kembalisaham-saham AAL yang dibeli oleh Perseroandengan harga yang sama. Tidak ada bataswaktu atas pelaksanaan opsi tersebut. Sampaidengan tanggal laporan ini, opsi tersebut belumdilaksanakan.

Under certain conditions, the Company isable to request PDP to immediately buy backthe AAL shares purchased by the Companyat the price paid. There is no time limit of theoption exercise. As at the date of this report,the option has not been exercised.

c. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,merek dagang dan distributor

c. Licensing, technical assistance, royalty,trademark and distributorship agreements

Perseroan dan anak perusahaan tertentumempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuanteknis, royalti, merek dagang, keagenan, dandistribusi dengan para pemberi lisensi berikut:

The Company and certain subsidiaries haveexisting licensing, technical assistance,royalty, trademark, dealership anddistributorship agreements with the followinglicensors:

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 90 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

c. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,merek dagang dan distributor (lanjutan)

c. Licensing, technical assistance, royalty,trademark and distributorship agreements(continued)

Aisin Chemical Co Ltd, JapanAisin Seiki Co Ltd, JapanAlphagraphics Inc, USAAutomobiles Peugeot, FranceBMW AG, GermanyPT BMW IndonesiaDaido Amistar Co Ltd, JapanDaido Kogyo Co Ltd, JapanFuji Xerox Co Ltd, JapanIsuzu Motors Ltd, Japan

Kawasaki Industrial Co Ltd, JapanPT Astra Daihatsu MotorPT Astra Honda MotorPT Komatsu IndonesiaPT Toyota-Astra MotorKomatsu Asia & Pacific Pte Ltd, SingaporeMahle Izumi Corporation, JapanMetalart Corporation, JapanNissan Diesel Motor Co Ltd, JapanTeito Rubber Ltd, Japan

d. Perjanjian usaha bersama (joint operation) d. Joint operation agreements

PT Intertel Nusaperdana dan PT AstratelNusantara

PT Intertel Nusaperdana and PT AstratelNusantara

PT Intertel Nusaperdana dan Astratel(keduanya merupakan anak perusahaanPerseroan) mempunyai kepemilikan 100% padaKIA, yang membangun fasilitas telekomunikasiberdasarkan Pola Bagi Hasil dengan Telkom.

PT Intertel Nusaperdana and Astratel (bothsubsidiaries of the Company) had a 100%equity interest in KIA to constructtelecommunication facilities under aRevenue Sharing Program with Telkom.

Selama periode bagi hasil, KIA menerimapendapatan tetap sebesar jumlah tertentuseperti yang tertera pada amandemen ketigaPerjanjian Pola Bagi Hasil.

During the revenue sharing period, therevenue of KIA was fixed at an amountspecified in the third amendment to theRevenue Sharing Program Agreement.

Pada tanggal 28 Februari 2005, Perjanjian PolaBagi Hasil ini telah berakhir, dan kepemilikanatas fasilitas telekomunikasi tersebut telahdialihkan kepada Telkom.

On 28 February 2005, the Revenue SharingAgreement expired and the ownership of thetelecommunication facilities were transferredto Telkom.

PT Indonesia Network PT Indonesia Network

PT Indonesia Network (“IN”), anak perusahaanAstratel, menandatangani amandemen keduaterhadap perjanjian kerjasama (“PKS”)berdasarkan pola bagi hasil dengan Telkomdalam penyediaan fasilitas layanan aksesmultimedia kecepatan tinggi yang disebutLayanan Telkom-Multimedia Access diSurabaya.

PT Indonesia Network (“IN”), a subsidiary ofAstratel, signed a second amendment to ajoint operation agreement (“PKS”) under arevenue sharing scheme with Telkom inproviding a highspeed multimedia accessfacility called Layanan Telkom-MultimediaAccess in Surabaya.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 91 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

d. Perjanjian usaha bersama (joint operation)(lanjutan)

d. Joint operation agreements (continued)

PT Indonesia Network (lanjutan) PT Indonesia Network (continued)

Berdasarkan perjanjian di atas, masa bagi hasilberlangsung selama 4 tahun yang dimulai padaJanuari 2005. Pada akhir masa bagi hasil,kepemilikan atas aset tersebut dialihkankepada Telkom.

Based on the above agreement, the revenuesharing period will last for 4 years, startingfrom January 2005. At the end of therevenue sharing period, ownership of thefacilities will be transferred to Telkom.

Selama masa bagi hasil, IN akan menerimapendapatan sebesar persentase tertentu sepertiyang tertera pada amandemen kedua PKStersebut.

During the revenue sharing period, IN willreceive revenue based on a certainpercentage as stated in the secondamendment to PKS.

e. Perkebunan plasma e. Plasma plantation

Sesuai dengan kebijakan PemerintahIndonesia, hak guna usaha tertentu untukperkebunan diberikan kepada pengembangapabila pengembang bersedia untukmengembangkan areal perkebunan untukpetani plasma lokal, di sampingmengembangkan perkebunan miliknya sendiri.Perkebunan plasma dikembangkan denganpola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi(“PIR-Trans”) dan Kredit Koperasi Primer untukAnggotanya (“KKPA”). Pengembangan plasmaini didanai dengan pinjaman bank (fasilitaskredit investasi), yang disalurkan kepadapengembang selama masa penanaman sampaiperiode sebelum tanaman menghasilkan.

In accordance with Indonesian Governmentpolicy, land rights for plantations are grantedconditional upon the grower's agreement todevelop areas for local plasma farmers, inaddition to developing their own plantations.Plasma plantations are developed under“Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi” (“PIR-Trans”) and “Kredit Koperasi Primer untukAnggotanya” (“KKPA”) schemes. Plasmadevelopment is funded by bank loans(investment credit facilities), which aregranted to the grower at the cultivation stagefor the period up to the growing period of thecrops.

Selama masa penanaman, kredit investasitersebut dijamin dengan tanah dan tanamanperkebunan plasma serta semua aktiva yangberada di atasnya, piutang penjualan buah darikebun plasma, dan jaminan dari anakperusahaan tertentu. Pada tanggal 31Desember 2005, jumlah saldo kredit termasukbunga adalah sebesar Rp 124,9 miliar (2004:Rp 171,3 miliar).

During the cultivation stage, the investmentcredit facilities are secured by plasmaplantations and all assets located on theplantations, future receivables from sales ofthe plasma crops and corporate guaranteesof certain subsidiaries. As at 31 December2005, the total outstanding investment creditincluding interest amounted to Rp 124.9billion (2004: Rp 171.3 billion).

Pada saat mulai menghasilkan, perkebunanplasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untukmenjual hasil panennya kepada pengembangdan mencicil kredit investasi tersebut melaluipemotongan dari hasil penjualannya.

Upon maturity of the plantations, the plasmaplantations are transferred to the plasmafarmers, who are obliged to sell their harvestto the grower and repay the investment creditloans via deductions from sales proceeds.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 92 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

e. Perkebunan plasma (lanjutan) e. Plasma plantation (continued)

Sehubungan dengan pola PIR Trans, anakperusahaan AAL tertentu bertanggung jawabuntuk menjamin dan mengadministrasikanpengembalian kredit yang diperoleh dari petanipeserta PIR Trans.

In respect of the PIR Trans scheme, certainsubsidiaries of AAL are committed toguarantee and administer repayment ofplasma farmers’ loans.

Sedangkan sehubungan dengan pola KKPA,anak perusahaan AAL tersebut menjaminpembayaran kembali pinjaman petani plasmake bank sampai lunas.

In respect of the KKPA scheme, certainsubsidiaries of AAL guarantee the repaymentof plasma farmers’ loans to the banks.

f. Fasilitas kredit f. Credit facilities

Pada tanggal 31 Desember 2005, Perseroandan beberapa anak perusahaan tertentumemiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kreditinvestasi, bank garansi, letter of credit, dankontrak valuta asing. Fasilitas yang belumdigunakan oleh Perusahaan dan anakperusahaan tertentu berjumlah Rp 4,68 triliunpada tanggal 31 Desember 2005.

As at 31 December 2005, the Company andcertain subsidiaries have credit facilities forworking capital, investment credits, bankguarantees, letters of credit and foreignexchange contracts. Total unused facilitiesof the Company and certain subsidiariesamounted to Rp 4.68 trillion as at 31December 2005.

Selain itu, beberapa anak perusahaan tertentuyang bergerak di bidang jasa keuanganmenandatangani perjanjian kerjasama denganbeberapa bank, di mana pihak bank akanmenyalurkan fasilitas kredit untuk pembiayaankonsumen bersama dengan anak perusahaantersebut. Sesuai dengan perjanjian itu,umumnya jumlah dana yang akan disediakanoleh masing-masing pihak adalah minimum10% dari anak perusahaan dan maksimum 90%dari pihak bank. Jumlah pembiayaan yangdisediakan oleh bank pada tanggal 31Desember 2005 adalah sebesar Rp 31,62 triliun(2004: Rp 20,50 triliun).

In addition, certain financial servicessubsidiaries entered into cooperationagreements with banks, whereby the bankswill provide joint consumer financing facilitiestogether with the subsidiaries. Under theagreements, generally the amount of fundsto be financed by each party represents aminimum of 10% from the subsidiaries and amaximum 90% from the banks. The balanceof the credit facilities provided by the banksas at 31 December 2005 amounted to Rp31.62 trillion (2004: Rp 20.50 trillion).

Atas transaksi ini, risiko yang ditanggung olehanak perusahaan tergantung dari syarat-syaratsebagaimana yang ditentukan dalam perjanjianpembiayaan bersama.

For these transactions, the risks assumed bythe subsidiaries depend on the terms statedin the joint financing agreements.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 93 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

g. Jasa konstruksi penambangan g. Mining contracting services

Pama menyediakan jasa penambangan untukbeberapa perusahaan termasuk PT AdaroIndonesia (“Adaro”) dan PT Indominco Mandiri(“Indominco”). Kontrak dengan Adaro danIndominco akan berakhir masing-masing padatahun 2007 dan 2010. Penghasilan dari jasayang diberikan kepada Adaro dan Indomincountuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2005masing-masing adalah sebesarRp 2,02 triliun dan Rp 1,24 triliun (2004: Rp1,63 triliun dan Rp 1,01 triliun).

Pama provides mining services to a numberof companies including PT Adaro Indonesia(“Adaro”) and PT Indominco Mandiri(“Indominco”). The contracts with Adaro andIndominco will expire in 2007 and 2010,respectively. Revenue from servicesprovided to Adaro and Indominco for the yearended 31 December 2005 amounted to Rp2.02 trillion and Rp 1.24 trillion, respectively(2004: Rp 1.63 trill ion and Rp 1.01 trillion,respectively).

Pada bulan April 2004, Pama menandatanganiperjanjian penyediaan jasa penambanganselama 12 tahun dengan KPC untuk operasipenambangan di Bendili Sangata, KalimantanTimur, yang dimulai pada bulan September2004. Penghasilan dari jasa yang diberikankepada KPC untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp928 miliar (2004: Rp 17 miliar).

In April 2004, Pama entered into a twelve-year mining services contract with KPC foroperations at the Bendili Sangata mine site(East Kalimantan), which commenced inSeptember 2004. Revenue from servicesprovided to KPC for the year ended 31December 2005 amounted to Rp 928 billion(2004: Rp 17 billion).

Sebagai bagian dari perjanjian ini, Pamamenandatangani Perjanjian Pinjaman danPerjanjian Jasa Konsultasi dengan Bumi (lihatCatatan 6b).

As part of this contractual arrangement,Pama entered into Loan Facility andConsulting Fee Agreements with Bumi (referto Note 6b).

h. Gugatan Bapedal h. Bapedal Claim

PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), anakperusahaan AAL, menerima gugatan hukumdari Badan Pengawas Dampak AnalisaLingkungan Riau (“Bapedal Riau”) akibat polusiyang disebabkan oleh kebakaran hutan ketikamengadakan pembersihan lahan, denganjumlah gugatan sebesar Rp 709 miliar.Keberatan atas tuntutan hukum ini diajukankepada Bapedal Riau dan Kejaksaan NegeriRiau dengan dasar bahwa areal tersebut telahdiserahkan kepada koperasi setempat dankebakaran tersebut bukan disebabkan olehEDI. Saat ini, pengadilan sedang melakukantindakan hukum terhadap koperasi, namungugatan hukum oleh Bapedal Riau kepada EDIbelum dicabut.

PT Eka Dura Indonesia (“EDI”), subsidiary ofAAL, received a lawsuit from BadanPengawas Dampak Analisa Lingkungan Riau(“Bapedal Riau”) alleging pollution caused byfire during land clearing for an approximateclaim of Rp 709 billion. An objection againstthis lawsuit has been filed to the BapedalRiau and the Riau Disctrict Attorney on thebasis that the area had already been handedover to a local cooperative and the fire hadnot been started by EDI. Whilst the court isnow taking action against the cooperative,the lawsuit to EDI by Bapedal Riau has notyet been cancelled.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 94 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

i. Tuntutan PT Era Giat Prima i. PT Era Giat Prima Claim

Pada tanggal 24 September 1999, PT Era GiatPrima (“EGP”) mengajukan gugatan terhadapBP sehubungan dengan Perjanjian Pengalihan/Cessie atas tagihan Bank Dagang NegaraIndonesia (“BDNI”) dan Bank Umum Nasional(“BUN”) dimana BP dianggap telah melakukanwanprestasi terhadap EGP. EGP mengajukansita terhadap tanah dan bangunan milik BPserta ganti kerugian sebesar Rp 2,54 triliun danmeminta agar dinyatakan sebagai pemilik danahasil pencairan piutang tersebut sebesar Rp546,5 miliar yang disimpan dalam EscrowAccount. BP mengajukan gugatan balik(rekonpensi) kepada EGP dengan menuntutagar dana yang berada dalam Escrow Accounttersebut adalah milik BP, mengingat PerjanjianPengalihan/Cessie telah dibatalkan oleh SuratKeputusan Ketua Badan PenyehatanPerbankan Nasional (“BPPN”) No. 423 tanggal15 Oktober 1999.

On 24 September 1999, PT Era Giat Prima(“EGP”) filed a lawsuit against BP in relationto a Transfer/Cessie Agreement for BankDagang Negara Indonesia (“BDNI”) andBank Umum Nasional (“BUN”) alleging thatBP had breached its agreement with EGP.EGP claimed confiscation of BP’s land andbuildings and compensation for lossesamounting to Rp 2.54 trillion asserting that itbe recognised as owner of the fundsamounting to Rp 546.5 billion, which arecurrently deposited in an Escrow Account.BP submitted a counter suit, asserting thatthe funds in the Escrow Account belong toBP, on the grounds that the Transfer/CessieAgreement had already been cancelled byDecision Letter from the Chairman ofIndonesian Banking Restructuring Agency(“IBRA”) No. 423 dated 15 October 1999.

Pada tanggal 18 April 2000, Pengadilan NegeriJakarta Selatan menyatakan PerjanjianPengalihan/Cessie atas tagihan BDNI dan BUNdari BP kepada EGP adalah sah dan mengikatsehingga EGP berhak atas dana yang disimpandalam Escrow Account. Putusan ini dikuatkanoleh Pengadilan Tinggi DKI pada tanggal 23Maret 2001. Selanjutnya pada tanggal 6 Juni2001, BP mengajukan kasasi ke MahkamahAgung Republik Indonesia (“MA”) danmenyerahkan Memori Kasasi tanggal 18 Juni2001. Perkara Kasasi tersebut telah diputusoleh MA pada tanggal 8 Maret 2004 dengan intiputusan adalah membatalkan putusanPengadilan Tinggi Jakarta tanggal 23 Maret2001 dan menyatakan bahwa dana EscrowAccount adalah milik BP.

On 18 April 2000, the South Jakarta DistrictCourt declared that the Transfer/CessieAgreement for BDNI’s and BUN’s claimsfrom BP to EGP was valid and binding andEGP was entitled to the funds placed in theEscrow Account. This decision was upheldby the High Court of Jakarta on 23 March2001. Subsequently, on 6 June 2001, BPfiled an appeal to the Supreme Court of theRepublic Indonesia (“Supreme Court”) andsubmitted a Cassation Memorandum on 18June 2001. The cassation case was decidedby the Supreme Court on 8 March 2004which cancelled the Jakarta High CourtDecision of 23 March 2001 and stated thatthe Escrow Account belongs to BP.

Pada tanggal 29 November 2005, BP menerimaSurat Pemberitahuan Resmi dari KepaniteraanPengadilan Negeri Jakarta Selatan atasdiajukannya Peninjauan Kembali oleh EGP atasputusan Kasasi MA. Terhadap upaya hukumPeninjauan Kembali tersebut, BP telahmengajukan Kontra Memori PeninjauanKembali pada tanggal 28 Desember 2005.Sampai dengan tanggal laporan keuangankonsolidasian, Peninjauan Kembali tersebutsedang dalam proses.

On 29 November 2005, BP received anOfficial Notification Letter from the SouthJakarta District Court of a request for aJudicial Review of the decision of theSupreme Court. In response to the request ofthe Judicial Review, BP filed a JudicialReview Counter Memorandum on 28December 2005. As at the date of theconsolidated financial statements, theJudicial Review is still in the process.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 95 - Page

33. PERJANJIAN, KOMITMEN, DAN KEWAJIBANKONTINJENSI (lanjutan)

33. AGREEMENTS, COMMITMENTS ANDCONTINGENCIES (continued)

i. Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan) i. PT Era Giat Prima Claim (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2005dan 2004, BPtelah membukukan hutang dan piutangsejumlah Rp 546,5 miliar untuk dana yangtersimpan di Escrow Account.

As at 31 December 2005 and 2004, BP hasrecorded both a payable and a receivable forthe Rp 546.5 billion held in the EscrowAccount on the basis that the funds belong toBP.

Terhadap perkara lain yang terkait denganPerjanjian Pengalihan/Cessie antara BPdengan EGP, EGP telah menggugat suratkeputusan BPPN yang membatalkan PerjanjianCessie di Pengadilan Tata Usaha Negara. MAtelah mengabulkan permohonan kasasi BPPNdan menolak gugatan EGP. Selanjutnya EGPmengajukan peninjauan kembali kepada MA.Sampai dengan tanggal laporan ini, BP belummenerima informasi atas perkembanganperkara tersebut.

In other legal cases related to theTransfer/Cessie Agreement between BP andEGP, EGP had filed lawsuits against IBRA’sdecision letter to cancel the CessieAgreement at the State Administrative Court.The Supreme Court accepted IBRA’sposition and rejected EGP’s claims. EGPsubsequently requested a Judicial Review ofthe Supreme Court’s decision. As at the dateof this report, BP has not receivedinformation about the progress of the case.

j. Surat Ketetapan Pajak j. Tax Assessments

Pada tanggal 21 Desember 2004 dan 24Desember 2004, Kantor Pelayanan Pajak(“KPP”) Wajib Pajak Besar Satu menerbitkanSKPKB dan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan (“SKPKBT”) atas 5 BankPeserta Penggabungan (PT Bank Bali Tbk, PTBank Universal Tbk, PT Bank Prima Express,PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot) untuktahun pajak 2001 dan 2002 dengan jumlahkeseluruhan sebesar Rp 411,8 miliar. BPmengajukan permohonan kepada KPP WajibPajak Besar Satu untuk meminta penjelasanlebih lanjut atas jumlah perhitungan yang terterapada SKPKB dan SKPKBT beserta dasar-dasarperhitungannya. Namun tanggapan KPP WajibPajak Besar Satu tidak memberikan penjelasanlebih lanjut atas perhitungan tersebut dan olehkarena itu, BP mengajukan keberatan atasSKPKB dan SKPKBT tersebut.

On 21 December 2004 and 24 December2004, the Large Tax Office I (“LTO I”) issuedan Assessment Letter of Tax Underpayment(“SKPKB”) and an Assessment Letter ofAdditional Tax Underpayment (“SKPKBT”)for 5 Merged Banks Under Restructuring (PTBank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PTBank Prima Express, PT Bank Artamediaand PT Bank Patriot) for the fiscal years2001 and 2002 for a total amount of Rp411.8 billion. BP requested the LTO I toprovide further explanation of thecomputation of the amounts stated in theSKPKB and SKPKBT together with the basisof computation. However the response bythe LTO I did not provide any furtherexplanation of the computation and BP hastherefore objected to these assessments.

Selama tahun 2005, untuk sementara waktuBP melakukan pembayaran sebagian dariSKPKB dan SKPKBT yaitu sejumlah Rp 255,4miliar melalui penyetoran dan pemindahbukuan.

During 2005, BP provisionally paid part ofthe SKPKB and SKPKBT amounting to Rp255.4 billion, through payment and by way ofoffset.

Manajemen BP berkeyakinan bahwa surat-suratketetapan pajak tersebut diterbitkan tanpadasar dan oleh karena itu tidak diperlukanadanya tambahan penyisihan untuk pajak yangbelum dibayar sebesar Rp 156,5 miliar.

The management of BP believes that the taxassessments were issued without merit andas a result no additional provision isconsidered necessary for the unpaid taxassessments of Rp 156.5 billion.

Selanjutnya, berdasarkan surat tanggal 8 dan 9Maret 2006, DJP menolak keberatan yangdiajukan BP. BP sedang mempertimbangkanuntuk mengajukan banding atas masalah ini kePengadilan Pajak.

Subsequently, based on letters dated 8 and9 March 2006, the DGT has rejected BP’sobjection. BP is considering appealing thecase to the Tax Court.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 96 - Page

34. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM KARYAWAN 34. EMPLOYEE SHARE-BASED COMPENSATION

Perseroan memiliki program Kompensasi BerbasisSaham Karyawan/opsi saham karyawan untuk parakaryawan dan eksekutif dengan rincian sebagaiberikut:

The Company had Employee Share-BasedCompensation/employee stock options for itsemployees and executives as follows:

Jumlah opsi/Total options

Tanggalpemberian opsi/

Grant datePeriode eksekusi/Exercise period

Hargaeksekusi

per saham(dalamsatuan

Rupiah)/Exerciseprice per

share(full Rupiah)

Bebankompensasi/

Compensationcost

Pemberian tahap I 32,420,500 19 Mei/May 1999 19 Mei/May 2000sampai/to19 Mei/May 2002

1,800 25,550 Grant I

Pemberian tahap II 37,579,500 19 Mei/May 2000 19 Mei/May 2001sampai/to 19 Mei/May 2003(telah diperpanjangmenjadi/extended to18 Mei/May 2004)

3,325 42,349 Grant II

67,899

Opsi tersebut diberikan kepada karyawan daneksekutif Perseroan dan anak perusahaan (tidaktermasuk anak perusahaan yang telah memilikiprogram opsi saham karyawan sendiri) yang telahbekerja sekurang-kurangnya 1 tahun pada posisimanajer atau manajer ke atas.

The options were granted to the employees andexecutives of the Company and its subsidiaries(excluding subsidiaries which already have theirown employee stock option plans) who hadworked at least 1 year at manager level or above.

Sehubungan dengan opsi saham karyawan Tahap I,532.000 opsi sudah habis masa berlakunya padatanggal 19 Mei 2002, sedangkan dengan opsisaham karyawan Tahap II, 4.714.000 opsi sudahhabis masa berlakunya pada tanggal 18 Mei 2004.

In relation to employee stock option Grant I,532,000 options expired on 19 May 2002, whilefor employee stock option Grant II, 4,714,000options expired on 18 May 2004.

Mutasi opsi saham karyawan Tahap II selama tahun2004 adalah sebagai berikut:

The movement on the employee stock optionsGrant II account during 2004 was as follows:

Jumlah opsi sahamkaryawan/

Total employeestock option

Yang beredar pada tanggal 1 Januari 2004 7,143,500 Outstanding as at 1 January 2004Yang dieksekusi (2,429,500) Exercised

Yang habis masa berlakunya 4,714,000 Expired

Beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilaiwajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajarsetiap opsi yang diberikan ditentukan denganmenggunakan metode penentuan harga opsi"Black-Scholes" dengan asumsi sebagai berikut:

The compensation costs were determined basedon the fair value at grant date. The fair value ofeach option granted was estimated using the"Black-Scholes" option pricing model, with thefollowing assumptions:

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 97 - Page

34. KOMPENSASI BERBASIS SAHAM KARYAWAN(lanjutan)

34. EMPLOYEE SHARE-BASED COMPENSATION(continued)

PemberianTahap I/Grant I

PemberianTahap II/Grant II

Prakiraan dividen 0.00% 0.00% Dividend yieldKetidakstabilan harga yang 54.97% 49.62% Expected price volatility

diharapkanSuku bunga bebas risiko 12.00% 12.00% Expected risk free interest rate

yang diharapkanPeriode opsi yang diharapkan 1.5 tahun/years 2.5 tahun/years Expected lives

35. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAMMATA UANG ASING

35. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATEDIN FOREIGN CURRENCIES

Perseroan dan anak perusahaan memiliki aktiva dankewajiban dalam mata uang asing dengan rinciansebagai berikut (dalam satuan terdekat):

The Company and its subsidiaries have assetsand liabilities denominated in foreign currenciesas follows (in full amounts):

2005Lain-lain/

JPY USD EUR Others*Aktiva AssetsKas dan setara kas 968,064,851 92,594,267 581,421 1,338,338 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - 4,034,414 - - Short-term investmentsPiutang usaha 341,988,479 238,191,606 572,848 1,769,233 Trade receivablesPiutang lain-lain 12,632,901 46,483,552 885 - Other receivablesPembayaran di muka lainnya 31,116,939 610,230 38,660 39,091 Other prepaymentsKas dan deposito 304,724,151 6,376,943 8,058 - Restricted cash andberjangka yang dibatasi time depositspenggunaannya

Piutang pembiayaan - 1,057,209 - - Financing receivablesAktiva lain-lain - 332,987 - - Other assets

1,658,527,321 389,681,208 1,201,872 3,146,662

Kewajiban LiabilitiesPinjaman jangka pendek (1,610,995,881) (39,019,337) - - Short-term loansHutang usaha (2,066,046,002) (232,532,738) (2,551,513) (2,547,280) Trade payablesHutang lain-lain (10,124,815) (4,054,853) (23,378) (389,125) Other payablesUang jaminan pembelian (105,075,242) (10,796,013) (73,168) - Purchase guarantees from

dari pelanggan dan uang customers and salesmuka penjualan advances

Beban yang masih harus (149,688,183) (7,588,504) - (28,153) Accrued expensesdibayar

Hutang jangka panjang (984,107,469) (354,624,143) - - Long-term debt

(4,926,037,592) (648,615,588) (2,648,059) (2,964,558)

(Kewajiban)/aktiva bersih (3,267,510,271) (258,934,380) (1,446,187) 182,104 Net (liabilities)/assets

Dalam ekuivalen Rupiah (272,582) (2,545,325) (16,862) 1,790 Rupiah equivalent(dalam jutaan) (in millions)

Jumlah dalam Rupiah, Total in Rupiah, netbersih (dalam jutaan) (2,832,979) (in millions)

* Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalamjumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggalneraca.

* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies arepresented as USD equivalents using the exchange rate prevailing atbalance sheet date.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 98 - Page

35. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAMMATA UANG ASING (lanjutan)

35. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATEDIN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2004Lain-lain/

JPY USD EUR Others*Aktiva AssetsKas dan setara kas 776,349,772 135,831,311 489,773 1,948,653 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek - 3,971,245 - - Short-term investmentsPiutang usaha 330,090,974 146,458,792 533,689 180,418 Trade receivablesPiutang lain-lain 48,299,192 51,563,872 617,496 - Other receivablesPembayaran di muka lainnya - 724,596 - - Other prepaymentsKas dan deposito 203,792,165 12,418,329 570,179 - Restricted cash and

berjangka yang dibatasi time depositspenggunaannya

Piutang pembiayaan - 2,077,986 - - Financing receivablesAktiva lain-lain - 46,603 7,550 - Other assets

1,358,532,103 353,092,734 2,218,687 2,129,071

Kewajiban Liabilities

Pinjaman jangka pendek (2,927,330,273) (129,759,329) (393,993) - Short-term loansHutang usaha (3,839,576,955) (165,436,965) (4,404,631) (2,913,001) Trade payablesHutang lain-lain (13,931,199) (2,097,478) (7,560) (151,798) Other payablesUang jaminan pembelian - (171,247) - - Purchase guarantees from

dari pelanggan dan uang customers and salesmuka penjualan advances

Beban yang masih harus (42,651,543) (5,378,984) (43,184) - Accrued expensesdibayar

Hutang jangka panjang (1,134,107,469) (154,831,238) - - Long-term debt

(7,957,597,439) (457,675,241) (4,849,368) (3,064,799)

Kewajiban bersih (6,599,065,336) (104,582,507) (2,630,681) (935,728) Net liabilities

Dalam ekuivalen Rupiah (596,705) (971,571) (33,284) (8,693) Rupiah equivalent(dalam jutaan) (in millions)

Jumlah dalam Rupiah, Total in Rupiah, netbersih (dalam jutaan) (1,610,253) (in millions)

* Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalamjumlah yang setara denganUSD dengan menggunakan kurs pada tanggalneraca.

* Assets and liabilities denominated in other foreign currencies arepresented as USD equivalents using the exchange rate prevailing atbalance sheet date.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 99 - Page

35. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAMMATA UANG ASING (lanjutan)

35. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATEDIN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2005 dijabarkandengan menggunakan kurs tengah valuta asingpada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersihdalam mata uang asing Perseroan dan anakperusahaan tersebut akan turun sebesar Rp 198,4miliar, tidak termasuk keuntungan atau kerugianselisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumenkeuangan derivatif apabila instrumen tersebut dinilaidengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.

If assets and liabilities in foreign currencies as at31 December 2005 had been translated using themiddle rates as at the date of this report, the totalnet foreign currency liabilities of the Companyand subsidiaries would decrease byapproximately Rp 198.4 billion, excluding anyforeign exchange gains or losses on derivativefinancial instruments if the instrument had beenvalued based on fair values as at the date of thisreport.

36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 36. SUBSEQUENT EVENTS

Penjualan saham PT Aisin Indonesia Sales of share of PT Aisin Indonesia

Berdasarkan perjanjian tanggal 25 Januari 2006,PT Senantiasa Makmur (“SM”), anak perusahaantidak langsung, menjual sebanyak 10.561 sahamatau 16% kepemilikan saham pada PT AisinIndonesia (“Aisin”) kepada Aisin Seiki Co Ltd,pemegang saham lain Aisin dengan harga jualsejumlah Rp 123,3 miliar. Perjanjian berlaku efektifsetelah persyaratan perjanjian dipenuhi. Penjualansaham tersebut mengakibatkan kepemilikan sahamSM pada Aisin menurun dari 50% menjadi 34%,dengan demikian, Aisin menjadi perusahaanasosiasi tidak langsung.

Based on an agreement dated 25 January 2006,PT Senantiasa Makmur (“SM”), an indirectsubsidiary, sold part of its investment in theshares of PT Aisin Indonesia (“Aisin”) of 10,561shares or 16% to Aisin Seiki Co Ltd, the othershareholders of Aisin, at a price of Rp 123.3billion. The agreement becomes effective oncompletion of conditions precedent stipulated inthe purchase agreement. The sale of theinvestment reduced SM’s ownership in Aisinfrom 50% to 34%, such that Aisin has become anindirect associate.

PT Toyota Astra Finance Services PT Toyota Astra Finance Services

Pada tanggal 3 Februari 2006, Perseroan danToyota Financial Service Corporation secarabersama-sama membeli PT KDLC BancbaliFinance (“KDLC”) seharga USD 1,4 juta. Padatanggal yang sama, para pemegang sahammenyetujui perubahan nama KDLC menjadiPT Toyota Astra Finance Services (“TAF”),peningkatan modal dasar dari Rp 45 miliar menjadiRp 2 triliun serta peningkatan modal disetor dari Rp39,6 miliar menjadi Rp 500 miliar. Setoran modaltersebut telah dilakukan pada tanggal 28 Februari2006.

On 3 February 2006, the Company and ToyotaFinancial Services Corporation jointly acquiredPT KDLC Bancbali Finance (“KDLC”) forUSD 1.4million. At the same time, the new shareholdersagreed to change the name of KDLC toPT Toyota Astra Finance Services (“TAF”),increase the authorised capital from Rp 45 billionto Rp 2 trillion and increase the issued and paidcapital from Rp 39.6 billion to Rp 500 billion. Thecapital contribution was paid on 28 February2006.

Perubahan atas anggaran dasar sehubungandengan hal tersebut telah mendapat persetujuandari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia pada tanggal 2 Maret 2006.

The amendments of the articles of association inrespect of the above matters were approved bythe Ministry of Justice and Human Rights of theRepublic of Indonesia on dated 2 March 2006.

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 100 - Page

36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

36. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Penawaran umum Obligasi Federal InternationalFinance VI tahun 2006 (“Obligasi FIF VI”)

Public offering of Federal InternationalFinance Bonds VI 2006 (“FIF Bonds VI”)

Pada bulan Februari 2006, PT Federal InternationalFinance (“FIF”), anak perusahaan, telah mendapatpersetujuan dari Dewan Komisarisnya untukmenyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepadaBapepam dalam rangka penawaran umum obligasidengan tingkat bunga tetap sejumlah Rp 500 miliar.

In February 2006, PT Federal InternationalFinance (“FIF”), a subsidiary, obtained approvalfrom its Board of Commissioners to submit aRegistration Statement to Bapepam in relation to apublic offering of fixed interest bonds of Rp 500billion.

Perjanjian dengan PT Kaltim Prima Coal dan PTBumi Resources Tbk

Agreement with PT Kaltim Prima Coal and PTBumi Resources Tbk

Pada tanggal 17 Maret 2006, Bumi setuju untukmenjual seluruh kepemilikannya pada KPC sebesar95%. Sehubungan dengan transaksi tersebut,sampai dengan tanggal laporan ini, tidak adaperubahan atas Operating Agreement dengan KPC(lihat Catatan 33g), Perjanjian Pinjaman danPerjanjian Jasa Konsultasi (lihat Catatan 6b) antaraPama dan Bumi.

On 17 March 2006, Bumi agreed to sell all of its95% interest in KPC. With respect to thistransaction, as at date of this report, noamendments had been made to the OperatingAgreement (refer to Note 33g), the Loan Facilityand Consulting Services Agreement (refer toNote 6b) between Pama and Bumi.

37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Laporan keuangan tahun 2004 telah direklasifikasiagar sesuai dengan penyajian laporan keuangankonsolidasian tahun 2005. Rincian akun tersebutadalah sebagai berikut:

The 2004 consolidated financial statements havebeen reclassified to be consistent with thepresentation in the 2005 consolidated financialstatements. The details of the accounts are asfollows:

Sebelum Setelahreklasifikasi/ reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ Afterreclassification Reclassification reclassification

Piutang lain-lain - lancar 153,706 185,234 338,940 Other receivables - currentInvestasi pada perusahaan 5,525,327 (23,931) 5,501,396 Investments in associates

asosiasi dan jointly and jointly controlledcontrolled entities entities

Investasi jangka panjang lain-lain 136,363 23,931 160,294 Other long-term investmentsAktiva lain-lain 537,630 (185,234) 352,396 Other assetsPendapatan ditangguhkan - 730,768 (256,958) 473,810 Unearned income - current

lancarPendapatan ditangguhkan - 2,167 256,958 259,125 Unearned income -

tidak lancar non-currentPendapatan bersih 44,344,572 579,337 44,923,909 Net revenueBeban pokok pendapatan (34,031,168) (579,337) (34,610,505) Cost of revenueBeban umum dan (2,995,582) 117,352 (2,878,230) General and administrative

administrasi expensesPenghasilan lain-lain 537,289 (117,352) 419,937 Other income

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

NOTES TOCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Halaman - 101 - Page

38. INFORMASI TAMBAHAN 38. SUPPLEMENTARY INFORMATION

Berikut pada halaman 102 sampai dengan halaman108, adalah informasi keuangan PT AstraInternational Tbk (induk perusahaan saja) yangmenyajikan penyertaan Perseroan pada anakperusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukandengan metode konsolidasi.

The following financial information of PT AstraInternational Tbk (parent company only) onpages 102 to 108 presents the Company’sinvestments in subsidiaries under the equitymethod, as opposed to the consolidation method.

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 102 - Page

NERACA31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004AKTIVA ASSETS

Aktiva lancar Current assetsKas dan setara kas 695,870 981,911 Cash and cash equivalentsPiutang usaha, Trade receivables,

setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 405 (2004: Rp 1.891): Rp 405 (2004: Rp 1,891):- Pihak yang mempunyai 78,208 61,396 - Related parties

hubungan istimewa- Pihak ketiga 1,199,530 854,362 - Third parties

Piutang lain-lain, 12,205 11,390 Other receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision forpiutang ragu-ragu sebesar doubtful receivables ofRp 3.370 (2004: Rp 16.247) Rp 3,370 (2004: Rp 16,247)

Persediaan 1,553,810 934,774 InventoriesPajak dibayar di muka 153,646 239,896 Prepaid taxesPembayaran di muka lainnya 53,639 66,682 Other prepayments

Jumlah aktiva lancar 3,746,908 3,150,411 Total current assets

Aktiva tidak lancar Non-current assetsKas dan deposito berjangka 1,692 7,771 Restricted cash and

yang dibatasi penggunaannya time depositsPiutang lain-lain - pihak yang 328,882 306,153 Other receivables - related

mempunyai hubungan istimewa, parties, net of provisionsetelah dikurangi penyisihan for doubtful receivables ofpiutang ragu-ragu sebesar Rp 16,600 (2004: Rp 21,410)Rp 16.600 (2004: Rp 21.410)

Investasi pada anak perusahaan, 17,347,015 14,625,333 Investments in subsidiaries,perusahaan asosiasi, associates and jointly controlleddan jointly controlled entities entities

Investasi jangka panjang lain-lain 58,425 58,425 Other long-term investmentsAktiva pajak tangguhan 193,619 208,526 Deferred tax assetsAktiva tetap, 1,625,138 1,513,161 Fixed assets,

setelah dikurangi akumulasi net of accumulatedpenyusutan sebesar Rp 726.928 depreciation of Rp 726,928(2004: Rp 613.456) (2004: Rp 613,456)

Aktiva lain-lain 268,293 215,249 Other assets

Jumlah aktiva tidak lancar 19,823,064 16,934,618 Total non-current assets

JUMLAH AKTIVA 23,569,972 20,085,029 TOTAL ASSETS

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 103 - Page

NERACA31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004KEWAJIBAN LIABILITIES

Kewajiban jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 600,000 1,031,190 Short-term loansHutang usaha: Trade payables:

- Pihak yang mempunyai 1,022,774 1,111,478 - Related partieshubungan istimewa

- Pihak ketiga 67,362 116,383 - Third partiesHutang lain-lain 102,201 37,503 Other payablesUang jaminan pembelian dari pelanggan 227,153 499,685 Purchase guarantees from

dan uang muka penjualan customers and sales advancesHutang pajak 241,154 171,215 Taxes payableBeban yang masih harus dibayar 358,555 413,854 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 5,661 6,140 Unearned incomeKewajiban diestimasi 8,318 6,864 Provisions

Jumlah kewajiban jangka pendek 2,633,178 3,394,312 Total current liabilities

Kewajiban jangka panjang Non-current liabilitiesHutang lain-lain - pihak yang mempunyai 377,817 148,729 Other payables - related parties

hubungan istimewaPendapatan ditangguhkan - 3,098 Unearned incomeKewajiban diestimasi 134,632 53,764 Provisions

Jumlah kewajiban jangka panjang 512,449 205,591 Total non-current liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham: Share capital:

Modal dasar - 6.000.000.000 saham Authorised - 6,000,000,000dengan nilai nominal Rp 500 shares with par value of(dalam satuan Rupiah) per saham Rp 500 (full Rupiah) per share

Modal ditempatkan dan disetor 2,024,178 2,024,178 Issued and fully paid -penuh - 4.048.355.314 4,048,355,314saham biasa ordinary shares

Tambahan modal disetor 1,106,121 1,106,121 Additional paid-in capitalSelisih penilaian kembali aktiva tetap 418,661 430,121 Fixed assets revaluation reserveSelisih transaksi perubahan ekuitas 1,231,408 1,253,803 Difference arising from equity

perusahaan afiliasi transactions of affiliatesSelisih kurs karena penjabaran - (2,220) Exchange differences due to

laporan keuangan financial statements translationSaldo laba: Retained earnings:

- Dicadangkan 224,700 124,700 - Appropriated- Belum dicadangkan 15,419,277 11,548,423 - Unappropriated

Jumlah ekuitas 20,424,345 16,485,126 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 23,569,972 20,085,029 EQUITY

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 104 - Page

LAPORAN LABA RUGIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004

Pendapatan bersih 33,363,617 26,341,477 Net revenue

Beban pokok pendapatan (29,455,729) (23,182,476) Cost of revenue

Laba kotor 3,907,888 3,159,001 Gross profit

Beban usaha: Operating expenses:Beban penjualan (1,851,303) (1,569,075) Selling expensesBeban umum dan administrasi (912,522) (729,765) General and administrative expenses

(2,763,825) (2,298,840)

Laba usaha 1,144,063 860,161 Operating income

Penghasilan/(beban) lain-lain: Other income/(expenses):Penghasilan bunga 69,087 132,250 Interest incomeBeban bunga (47,420) (195,176) Interest expenseKerugian selisih kurs (27,610) (5,726) Foreign exchange lossKerugian pelepasan investasi (129) (142,194) Loss on disposal of investmentsKeuntungan atas selisih transaksi - 124,361 Gain on difference arising from

restrukturisasi entitas sepengendali restructuring transactions ofentities under common control

Penghasilan lain-lain, bersih 356,669 277,631 Other income, net

350,597 191,146

Bagian atas hasil bersih 4,458,189 4,604,113 Share of results of subsidiaries,anak perusahaan, associates, and jointlyperusahaan asosiasi, dan controlled entitiesjointly controlled entities

Laba sebelum pajak penghasilan 5,952,849 5,655,420 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan (495,564) (251,654) Income tax expense

Laba bersih 5,457,285 5,403,766 Net income

Laba bersih per saham 1,348 1,335 Net earnings per share(dalam satuan Rupiah) (full Rupiah)

INF

OR

MA

SIT

AM

BA

HA

N/S

UP

PL

EM

EN

TA

RY

INF

OR

MA

TIO

N

PT

AS

TR

AIN

TE

RN

AT

ION

AL

Tb

kIN

DU

KP

ER

US

AH

AA

NS

AJA

/PA

RE

NT

CO

MP

AN

YO

NL

Y

Hal

aman

-10

5-

Pag

e

LA

PO

RA

NP

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

UN

TU

KT

AH

UN

YA

NG

BE

RA

KH

IR31

DE

SE

MB

ER

2005

DA

N20

04(D

inya

taka

nda

lam

juta

anR

upia

h)

ST

AT

EM

EN

TS

OF

CH

AN

GE

SIN

EQ

UIT

YF

OR

TH

EY

EA

RS

EN

DE

D31

DE

CE

MB

ER

2005

AN

D20

04(E

xpre

ssed

inm

illio

nsof

Rup

iah)

Sal

do

lab

a/R

etai

ned

earn

ing

sM

od

alsa

ham

/S

har

eca

pit

al

Tam

bah

anm

od

ald

iset

or/

Ad

dit

ion

alp

aid

-inca

pit

al

Sel

isih

pen

ilaia

nke

mb

alia

ktiv

ate

tap

/F

ixed

asse

tsre

valu

atio

nre

serv

e

Sel

isih

tran

saks

ire

stru

ktu

risa

sien

tita

sse

pen

gen

dal

i/D

iffe

ren

cear

isin

gfr

om

rest

ruct

uri

ng

tran

sact

ions

of

enti

ties

un

der

com

mo

nco

ntr

ol

Sel

isih

tran

saks

ip

eru

bah

anek

uit

asp

eru

sah

aan

afili

asi/

Dif

fere

nce

aris

ing

fro

meq

uit

ytr

ansa

ctio

ns

of

affi

liate

s

Selis

ihku

rska

ren

ap

enja

bar

anla

po

ran

keu

ang

an/

Exc

han

ge

dif

fere

nce

du

eto

fin

anci

alst

atem

ents

tran

slat

ion

Aku

mu

lasi

pen

yesu

aian

nila

iwaj

arin

vest

asi/

Inve

stm

ent

fair

valu

ere

valu

atio

nre

serv

eD

icad

angk

an/

App

ropr

iate

d

Bel

um

dic

adan

gka

n/

Un

app

rop

riat

edJu

mla

h/

To

tal

Sal

do1

Janu

ari2

004

2,01

7,68

81,

099,

259

430,

121

124,

361

1,03

0,64

3(6

,576

)(3

45,4

57)

44,7

007,

317,

713

11,7

12,4

52B

alan

ceat

1Ja

nuar

y20

04La

babe

rsih

--

--

--

--

5,40

3,76

65,

403,

766

Net

inco

me

Div

iden

kas

--

--

--

--

(1,0

93,0

56)

(1,0

93,0

56)

Cas

hdi

vide

nds

Pem

bent

ukan

cada

ngan

waj

ib-

--

--

--

80,0

00(8

0,00

0)-

App

ropr

iatio

nto

stat

utor

yre

serv

eP

ener

bita

nsa

ham

atas

right

s6,

490

6,86

2-

--

--

--

13,3

52S

hare

sis

sued

from

right

sda

nko

mpe

nsas

iber

basi

san

dem

ploy

eesh

are

-bas

edsa

ham

kary

awan

com

pens

atio

nP

enye

suai

anka

rena

pene

rapa

nA

djus

tmen

taris

ing

from

adop

tion

PS

AK

38(R

evis

i200

4):

ofP

SA

K38

(Rev

ised

2004

):-P

erse

roan

--

-(1

24,3

61)

--

--

-(1

24,3

61)

-The

Com

pany

-Ana

kp

erus

ahaa

nda

n-

--

-8,

345

--

--

8,34

5-S

ubsi

diar

ies

and

asso

ciat

epe

rusa

haan

asos

iasi

Tra

nsak

sipe

ruba

han

ekui

tas

--

--

214,

815

--

--

214,

815

Equ

itytr

ansa

ctio

nsof

affil

iate

spe

rusa

haan

afili

asi

Rea

lisas

isel

isih

kurs

--

--

-4,

356

--

-4,

356

Rea

lised

exch

ange

diffe

renc

esR

ealis

asik

erug

ian

atas

efek

--

--

--

345,

457

--

345,

457

Rea

lised

loss

onav

aila

ble-

yang

ters

edia

untu

kdi

jual

for-

sale

secu

ritie

s

Sal

do31

Des

embe

r20

042,

024,

178

1,10

6,12

143

0,12

1-

1,25

3,80

3(2

,220

)-

124,

700

11,5

48,4

2316

,485

,126

Bal

ance

at31

Dec

embe

r20

04

Laba

bers

ih-

--

--

--

-5,

457,

285

5,45

7,28

5N

etin

com

eD

ivid

enka

s-

--

--

--

-(1

,497

,891

)(1

,497

,891

)C

ash

divi

dend

sP

embe

ntuk

anca

dang

anw

ajib

--

--

--

-10

0,00

0(1

00,0

00)

-A

ppro

pria

tion

tost

atut

ory

rese

rve

Rea

lisas

isel

isih

kurs

--

--

-2,

220

--

-2,

220

Rea

lised

exch

ange

diffe

renc

esR

ealis

asis

elis

ihpe

nila

ian

--

(11,

460)

--

--

-11

,460

-R

ealis

edfix

edas

sets

reva

luat

ion

kem

bali

aktiv

ate

tap

rese

rve

Tra

nsak

sipe

ruba

han

ekui

tas

--

--

(22,

395

)-

--

-(2

2,39

5)

Equ

itytr

ansa

ctio

nsof

affil

iate

spe

rusa

haan

afili

asi

Sal

do31

Des

embe

r20

052,

024,

178

1,10

6,12

141

8,66

1-

1,23

1,40

8-

-22

4,7

0015

,419

,277

20,4

24,3

45B

alan

ceat

31D

ecem

ber

2005

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 106 - Page

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004Cash flows from operating

Arus kas dari aktivitas operasi: activities:Penerimaan dari pelanggan 32,856,085 26,622,901 Receipts from customersPenghasilan bunga yang diterima 63,472 128,754 Interest income receivedPembayaran kepada pemasok (30,219,185) (22,979,417) Payments to suppliersPembayaran beban usaha (1,718,203) (1,447,912) Payments for operating expensesPembayaran kepada karyawan (902,031) (744,638) Payments to employeesPembayaran pajak penghasilan badan (170,947) (117,322) Payments of corporate income taxPenambahan kas dan deposito berjangka - (57) Additions to restricted cash and

yang dibatasi penggunaannya time deposits in respect of marginsehubungan dengan margin deposit deposits for letter of creditatas fasilitas letter of credit facilities

Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 135,992 262,149 Receipts from other operatingactivities

Arus kas bersih dari 45,183 1,724,458 Net cash flows fromaktivitas operasi operating activities

Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investingactivities:

Dividen kas yang diterima 1,849,729 3,261,546 Cash dividends receivedHasil penjualan aktiva tetap dan aktiva 60,290 2,620 Proceeds from sale of fixed assets

yang tidak digunakan dalam usaha and assets not used in operationsPenerimaan dari pengembalian 41,630 69,871 Advances returned from

uang muka penyertaan saham the purchase of sharesPelepasan anak perusahaan, setelah 15,149 - Disposal of subsidiaries, net

dikurangi kas bersih of cash disposedPenambahan investasi jangka panjang (270,082) (3,281,054) Additions to long-term investmentsPerolehan aktiva tetap dan aktiva yang (261,048) (146,282) Acquisitions of fixed assets and

tidak digunakan dalam usaha assets not used in operationsPenambahan beban tangguhan (5,281) - Additions to deferred chargesHasil penjualan investasi - 33,964 Proceeds from sale of long-term

jangka panjang investments

Arus kas bersih yang diperoleh/ 1,430,387 (59,335) Net cash flows provided from/(digunakan untuk) dari aktivitas (used in) investing activitiesinvestasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities:Penarikan pinjaman jangka pendek 1,680,650 1,030,080 Proceeds from short-term loansPenerimaan dari pihak yang 217,173 407,978 Receipts from related parties

mempunyai hubungan istimewaPembayaran kembali pinjaman (2,124,965) - Repayments of short-term loans

jangka pendekDividen kas yang dibayarkan (1,496,229) (1,091,826) Dividends paidPembayaran bunga (38,738) (444,632) Interest paidPenurunan kas dan deposito berjangka - 884,506 Reductions in restricted cash

yang dibatasi penggunaannya and time depositsPenerimaan dari pelaksanaan opsi - 13,353 Proceeds from exercise of

karyawan employee share optionsPenurunan dana pelunasan obligasi - 13,236 Reductions in bond sinking fundsPembayaran kembali dan pembayaran - (2,583,572) Repayments and prepayments

lebih awal hutang jangka panjang of long-term debt

Arus kas bersih yang digunakan (1,762,109) (1,770,877) Net cash flows used inuntuk aktivitas pendanaan financing activities

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 107 - Page

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

2005 2004

Penurunan bersih (286,539) (105,754) Net decrease in cashkas dan setara kas and cash equivalents

Kas dan setara kas pada 981,911 1,082,649 Cash and cash equivalents at theawal tahun beginning of the year

Dampak perubahan selisih kurs 498 5,016 Effects of exchange rateterhadap kas dan setara kas differences on cash and

cash equivalents

Kas dan setara kas pada 695,870 981,911 Cash and cash equivalents at theakhir tahun end of the year

Aktivitas signifikan yang tidak Significant activity not affectingmempengaruhi arus kas: cash flows:

Realisasi kerugian atas efek - 345,457 Realised loss on available-tersedia untuk dijual for-sale securities

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION

PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY

Halaman - 108 - Page

REKONSILIASI LABA BERSIHUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

RECONCILIATION OF NET INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2005 AND 2004(Expressed in millions of Rupiah)

Rekonsiliasi antara laba bersih pada laporan laba rugikonsolidasian dan laba bersih pada laporan laba rugiPerseroan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between net income in theconsolidated statements of income and net income inthe statements of income of the Company is as follows:

2005 2004

Laba bersih pada laporan laba rugi 5,457,285 5,405,506 Net income in the consolidatedkonsolidasian statements of income

Rekonsiliasi: Reconciliation:Pembatalan kerugian yang melebihi - (1,740) Reversal of loss in excess of

nilai investasi pada anak the investments in subsidiariesperusahaan

Laba bersih Perseroan 5,457,285 5,403,766 Net income of the Company(induk perusahaan saja) (parent company only)

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report i

Data PerseroanCorporate Data

ii ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris

Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perusahaan mulai Mei 2005, serta merangkap sebagai Presiden Komisaris PT Astra Honda Motor. Mulai bergabung pada tahun 1970 dan kemudian memegang jabatan Presiden Direktur Perusahaan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1998 – 2002), Presiden Direktur PT Federal Motor (1978 – 2000) (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager untuk Divisi Honda dari PT Astra International Tbk (1975 – 1978). Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.

President CommissionerAn Indonesian citizen, Mr Setiadharma was appointed President Commissioner of the Company in May 2005, and is also President Commissioner of PT Astra Honda Motor. He joined the Company in 1970 and was formerly President Director of the Company from 2002 to 2005. He was formerly Vice President Director of PT Astra International Tbk (1998 – 2002), President Director (1978 – 2000) of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General Manager of the Honda Division of PT Astra International Tbk (1975 – 1978). He graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.

Benny Subianto Wakil Presiden Komisaris

Berkewarganegaraan Indonesia, Benny Subianto memegang jabatan Wakil Presiden Komisaris Perusahaan sejak bulan Februari 2000 dan Komisaris sejak 1998. Memulai karirnya di perusahaan pada tahun 1969 dan menjabat Wakil Presiden Direktur pada periode 1990-1998. Beberapa jabatan yang pernah dipegangnya adalah Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (1984 – 1997), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 – 1999), Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk (1997 – 1999), Presiden Komisaris PT Berau Coal (1995 – 2001) dan Presiden Komisaris PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 – 1999). Benny Subianto adalah lulusan Institut Teknologi, Bandung tahun 1969.

Vice President CommissionerAn Indonesian citizen, he has been the Vice President Commissioner of the Company since February 2000 and a Commissioner since 1998. He started his career with the Company in 1969 and served as the Vice President Director from 1990 to1998. He has served as the President Director of PT United Tractors Tbk (1984 – 1997), President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 –1999), President Commissioner of PT United Tractors Tbk (1997 – 1999), President Commissioner of PT Berau Coal (1995 – 2001) and President Commissioner of PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 – 1999). He graduated from the Bandung Institute of Technology in 1969.

Benjamin Arman Suriadjaya Komisaris

Berkewarganegaraan Indonesia, Benjamin Arman Suriadjaya ditunjuk kembali sebagai Komisaris Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2000. Memulai karirnya di perusahaan pada tahun 1970 dan pernah memegang jabatan Direktur (1970 – 1973), Wakil Presiden Direktur (1973 – 1979), Presiden Direktur (1979 – 1984), Wakil Presiden Komisaris (1984 – 1993) serta beberapa jabatan di beberapa anak perusahaan. Posisi Komisaris di perusahaan ini dijabatnya sejak tahun 1993. Benjamin Arman Suriadjaya adalah lulusan Institut Teknologi, Bandung tahun 1959.

CommissionerAn Indonesian citizen, he was re-appointed as a Commissioner of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders in 2000. He joined the Company in 1970 and served as Director (1970 – 1973), Vice President Director (1973 – 1979), President Director (1979 – 1984), Vice President Commissioner (1984 – 1993) and various positions in subsidiaries. He has been a Commissioner in the Company since 1993. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1959.

Dewan KomisarisB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report iii

Djunaedi Hadisumarto Komisaris

Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perusahaan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS, Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasehat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002 – 2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984 – 2005), Komisaris Bank BCA (1999 – 2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999 – 2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999 – 2001), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO (1994 – 1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (1993 – 1998) dan Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983 – 1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh pada tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.

CommissionerAn Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2003. Currently, he is also Advisor to the State Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS, Expert Advisory Team Joint Forum on Investment (JIF) and Corporate Advisor of PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was a member of Working Team Indonesia-Japan Economic Cooperation (2002 – 2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984 – 2005), Commissioner of BCA Bank (1999 – 2002), Commissioner on behalf of GOI for Pertamina (1999 – 2001), Chairman of the National Development Planning Agency/BAPPENAS (1999 – 2001), Commissioner of Indonesia Development Bank/BAPINDO (1994 – 1998), Assistant for Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and Development Supervision (1993-1998) and Secretary General, Department of Communication of the Republic of Indonesia (1983 – 1991). He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia with a Bachelor’s degree in 1962. He obtained a Master’s degree from the University of California, USA in 1966, and another Master’s degree from the University of Southern California, USA in 1969. He subsequently received a Ph.D from the University of Southern California, USA in 1974.

Motonobu Takemoto Komisaris

Berkewarganegaraan Jepang, Motonobu Takemoto ditunjuk menjadi Komisaris Perusahaan pada bulan Mei 2001. Mulai bergabung dengan Toyota Motor Sales Co. Ltd. pada tahun 1969, dan memegang jabatan Managing Director Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (dahulu dikenal sebagai Toyota Motor Management Services Singapore, Pte Ltd) sejak tahun 2001. Jabatan Executive Vice President dari Toyota Motor Thailand Co. Ltd. dipegang pada tahun 1994. Motonobu Takemoto adalah lulusan dari Fakultas Administrasi Niaga di Kobe University, Jepang tahun 1969.

CommissionerA Japanese citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2001. He joined Toyota Motor Sales Co. Ltd, in 1969, and was appointed Managing Director of Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd (formerly known as Toyota Motor Management Services Singapore, Pte Ltd) since 2001. He also served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co. Ltd in 1994. He graduated from the Faculty of Business Administration at Kobe University, Japan in 1969.

Dewan KomisarisB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S

iv ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Patrick Morris Alexander Komisaris

Berkewarganegaraan Australia, Patrick Alexander menjabat Anggota Komite Audit Perusahaan sejak Januari 2002 dan menjabat Ketua Komite Audit sejak Mei 2003, setelah sebelumnya menjadi anggota Komite Eksekutif dari April 2000 sampai Desember 2001. Patrick Alexander adalah Managing Partner pada Batavia Investment Management Ltd, perusahaan yang berdiri di tahun 1993 dengan spesialisasi pada penanaman modal di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang keuangan, termasuk dengan Chase Manhattan di Jakarta, New York dan Hong Kong. Patrick Alexander memiliki pengalaman bekerja di Perwakilan Luar Negeri Australia selama lima tahun, termasuk di Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Lulusan tahun 1975 dengan predikat sangat memuaskan dari Fakultas Hukum University of Western Australia ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT Astra Agro Lestari Tbk.

CommissionerAn Australian citizen, he has been a Member of the Company’s Audit Committee since January 2002 and Chairman of the Company’s Audit Committee since May 2003. Prior to that, he was a Member of the Executive Committee from April 2000 until December 2001. Mr Alexander is Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd, a firm established in 1993 and specializes in Indonesian

investments.

Anthony John Liddell Nightingale Komisaris

Berkewarganegaraan Inggris, Anthony John Liddell Nightingale, ditunjuk menjadi Komisaris Perusahaan sejak tahun 2000. Posisi yang dipegangnya juga adalah Managing Director pada Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Matheson, Jardine Strategic dan Mandarin Oriental, dan Chairman pada Jardine Cycle & Carriage dan Jardine Matheson Ltd. Anthony John Liddell Nightingale pernah menjabat Ketua Hong Kong General Chamber of Commerce, anggota dewan Hong Kong Trade Development Council, perwakilan Hong Kong pada APEC Business Advisory Council dan anggota dari Greater Pearl River Delta Business Council. Gelar sarjananya diraih dengan predikat sangat memuaskan dari fakultas Classics, Peterhouse, Cambridge.

CommissionerA British citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He is Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Matheson, Jardine Strategic and Mandarin Oriental, and Chairman of Jardine Cycle & Carriage and Jardine Matheson Ltd. Mr Nightingale is a past Chairman of the Hong Kong General Chamber of Commerce, chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial Secretary in Hong Kong, a council member of the Hong Kong Trade Development Council, a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of the Greater Pearl River Delta Business Council. Mr Nightingale holds a Bachelor’s degree with honours in Classics from Peterhouse, Cambridge.

He has had over 25 years experience in finance, including with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong. He also worked five years with the Australian Foreign Service, including the Australian Embassy in Jakarta. He is also an independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. He graduated with honours in Law from the University of Western Australia in 1975.

Dewan KomisarisB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report v

Neville Barry Venter Komisaris

Berkewarganegaraan Afrika Selatan, Neville Barry Venter, menjadi Komisaris Perusahaan sejak tahun 2000. Mulai bergabung dengan Jardine Cycle & Carriage sebagai Group Finance Director pada April 1999, sebelumnya pernah menjabat Finance Director pada Jardine Pacific di Hong Kong. Sebelum bergabung dengan Jardine Matheson Group, jabatannya Group Financial Director dipegang pada Rennies Group di Afrika Selatan. Neville Barry Venter adalah Direktur pada Cycle & Carriage Bintang. Kualifikasinya sebagai Chartered Accountant diperoleh dari South African Insitute of Chartered Accountants.

CommissionerA South African citizen, he has been a Commissioner of the Company since 2000. He joined Jardine Cycle & Carriage as the Group Finance Director in April 1999, and was previously the Finance Director of Jardine Pacific in Hong Kong. Prior to joining the Jardine Matheson Group, he was the Group Financial Director of Rennies Group in South Africa. He is a director of Cycle & Carriage Bintang. Mr Venter is a qualified Chartered Accountant of the South African Institute of Chartered Accountants.

Adam Phillip Charles Keswick Komisaris

Berkewarganegaraan Inggris, Adam Phillip Charles Keswick ditunjuk menjadi Komisaris Perusahaan pada bulan Mei 2003. Jabatan sebagai Group Managing Director di Jardine Cycle & Carriage Ltd dipegang sejak tahun 2005, setelah sebelumnya memegang posisi Group Strategy Director sejak tahun 2003. Mengawali karirnya di Jardine Matheson Group di tahun 2001 sebagai Group Treasury, kemudian ditunjuk menjadi anggota dewan direksi pada Jardine Matheson Ltd. Jabatan Finance Director di Jardine Pacific dipegang pada tahun 2002. Pengalaman bekerja sebelumnya adalah di bidang treasury dan ‘project finance’ pada NM Rothschild & Sons Ltd, sebuah investment bank berbasis di Inggris. Adam Phillip Charles Keswick mengenyam pendidikan di Eton College serta memperoleh gelar Master of Arts di Edinburgh University pada tahun 1995.

CommissionerA British citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2003. He was appointed Group Managing Director in 2005, having been Group Strategy Director of Jardine Cycle & Carriage Limited since 2003. He first joined the Jardine Matheson Group in 2001 in Group Treasury, and was subsequently appointed to the Board of Jardine Matheson Ltd.

Dewan KomisarisB OA R D O F C O M M I S S I O N E R S

He served as Finance Director of Jardine Pacific through 2002. He was previously with the United Kingdom-based investment bank NM Rothschild & Sons Ltd where he worked principally in the area of treasury and project finance. Mr Keswick attended Eton College and Edinburgh University where he received his Master of Arts degree in 1995.

vi ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Michael Dharmawan Ruslim Presiden Direktur

Warga negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2005. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha GrupAstra. Sebelumnya menjabat WakilPresiden Direktur untuk periode 2002-2005 dan Direktur untuk periode 1991-2002.Sebelum bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983, beliau menjabat Assistant Vice President di Citibank N.A. Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of California, Berkeley dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1976 dan meraih gelar Master in Business Administration dari University of Wisconsin-Madison.

President DirectorAn Indonesian citizen. Mr Ruslim was appointed President Director of PT Astra International Tbk in May 2005. He has overall responsibility for the Group’s businesses. He was previously Vice President Director from 2002 to 2005 and Director from 1991 to 2002. Prior to joining the Company in 1983, he was Assistant Vice President of Citibank N.A. Jakarta. He graduated from the University of California at Berkeley in 1976 with a Bachelors degree in Science and holds a Master’s in Business Administration from the University of Wisconsin-Madison.

Prijono Sugiarto Direktur

Warga negara Indonesia , menjabat Direktur sejak Mei 2001 dan bertanggung jawab atas Divisi Otomotif (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan BMW), Astra Honda Motorcycle Sales Operation dan bidang usaha Alat Berat. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, KomisarisPT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Otoparts Tbk serta Komisaris di beberapa bidang usaha Otomotif. Saat ini juga menjabat Wakil Ketua Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Sebelumnya, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.Ing. di bidang Teknik Otomotif dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl. Wirtschaftsing di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.

DirectorAn Indonesian citizen, he has been a Director since May 2001 and is responsible for the Automotive Division (Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel, Peugeot dan BMW), Honda Motorcycle Sales Operation and the Heavy Equipment Group. He joined the Company in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Otoparts Tbk. He also holds several commissioner positions in the automotive group, and is also the Vice Chairman of Gaikindo (The Indonesian Automotive Industry Association). Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984, and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.

Dewan DireksiB OA R D O F D I R E C TO R S

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report vii

Tossin Himawan Direktur

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur sejak bulan Mei 2005 dan bertanggung jawab di bidang usaha sepeda motor Honda dan Komponen. Beliau juga menjabat Wakil Presiden Direktur Eksekutif PT Astra Honda Motor dan Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. Bergabung di Astra, sebagai staf PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) pada tahun 1972. Dari 1987 sampai 1997 beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Keuangan & Administrasi PT Federal Motor. Sebagai Deputi Presiden Direktur Bank Universal pada tahun 1997 dan kemudian sebagai Managing Director PT Federal Motor pada tahun 1998. Menyelesaikan pendidikan di bidangAdministrasi Niaga Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1972.

DirectorAn Indonesian citizen, he was appointed Director of Astra in May 2005 and is responsible for the Honda motorcycle and Component businesses. He is also the Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor and President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. He started his career in Astra as staff at PT Federal Motor (presently PT Astra Honda Motor) in 1972. From 1987 to 1997, he was the Finance & Administration Director of PT Federal Motor. In 1997 he served as Deputy President Director at Bank Universal, and was later appointed Managing Director of PT Federal Motor in 1998. He graduated from the Department of Business Administration at Parahyangan University, Bandung, Indonesia in 1972.

Gunawan Geniusahardja DirekturWarga negara Indonesia, menjabat Direktur Astra sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Grup Divisi Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Astra pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, dan PT Asuransi Astra Buana serta Komisaris PT Bank Permata Tbk. MenjabatPresiden Direktur PT Astra Sedaya Finance sejak tahun 1997 dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990 – 1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.

DirectorAn Indonesian citizen, he was appointed a Director of Astra in May 2001, and is Group Director for the Financial Service Division. He joined the Company in 1981 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, andPT Asuransi Astra Buana and Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He has been President Director of PT Astra Sedaya Finance since 1997 and was Chief Executive of PT Astra International Tbk – Sales Operation between 1990 and 1997. He graduated from Indonesian Christian University, Jakarta, in 1981.

Johnny Darmawan Danusasmita Direktur

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Toyota. Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor sejak tahun 2002. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Price Waterhouse.Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi.

DirectorAn Indonesian citizen, he was appointed Director of Astra in May 2005 and is responsible for the Toyota business. He has also been President Director of PT Toyota Astra Motor since 2002. He joined Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra. From 1992 to 2000, he served as Finance and IT Director of PT Toyota Astra Motor. From 1996 to 2000 he also acted as HRD & GA Director. In 2000, he was appointed Chief Executive Officer of the Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an Auditor at Price Waterhouse. He graduated from the Trisakti University majoring in Accountancy.

Dewan DireksiB OA R D O F D I R E C TO R S

viii ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Simon John Mawson Direktur

Warga negara Inggris, menjabat Direktur Astra sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat pada beberapa posisi bidang keuangan di Jardine Matheson, Hong Kong serta memegang jabatan Group Treasurer pada tahun 2001. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Price Waterhouse di Leeds, London dan Hong Kong. Meraih gelar Master of Arts dari Oxford Universitydan anggota Institute of Chartered Accountants di England dan Wales.

DirectorA British citizen, he was appointed a Director of Astra in May 2005 and is responsible for Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company, he worked for Jardine Matheson in Hong Kong in various financial positions, and was Group Treasurer from 2001. Before he joined Jardine Matheson, he worked for Price Waterhouse in Leeds, London and Hong Kong. He holds a Master of Arts degree from Oxford University and is an Associate of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales.

Maruli GultomDirektur

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab di bidang usaha Agribisnis dan Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagaiPresiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak tahun 2000 dan Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk. Bergabung sebagai staf pada Astra Honda Motorcycle Sales Operation pada tahun 1970. Sejak tahun 1988, beliau menjabat direktur di beberapa anak perusahaan Grup Astra. Pada tahun 1999, lulusan dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Indonesia ini ditunjuk sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk.

DirectorAn Indonesian citizen, he was appointed a Director of Astra in May 2005 and is responsible for the Agribusiness and Information Technology divisions. Since 2000, he has served as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. He is also President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk. He started his career as staff at the Astra Honda Sales Operation in 1970. Since 1988, he has served as Director in several subsidiaries in the Astra Group. In 1999, he was appointed Vice President Director ofPT Astra Agro Lestari Tbk. He graduated from the Indonesian Christian University majoring in Mechanical Engineering.

Dewan DireksiB OA R D O F D I R E C TO R S

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report ix

Astra World

Isuzu Sales Operation

Daihatsu Sales Operation

Peugeot Sales Operation

BMW Sales Operation

Nissan Diesel Sales Operation

Yayasan Dharma Bhakti Astra

Dana Pensiun Astra

President Director :Michael D. RuslimDirector Gunawan Geniusahardja

Prijono SugiartoTossin HimawanJohnny DarmawanMaruli GultomSimon John Mawson

President Commissioner :Budi SetiadharmaVice President Commissioner :Benny SubiantoCommissioners :Djunaedi Hadisumarto

Motonobu TakemotoPatrick Morris AlexanderBenjamin Arman SuriadjayaAnthony John Liddell NightingaleNeville Barry VenterAdam Philip Charles Keswick

Corporate Operations

Prijono Sugiarto

Astra Foundations

Koperasi Astra International

Prijono Sugiarto

Gunawan Geniusahardja

Toyota Sales Operation Chief Executive : Prodjo Sunaryanto

Honda Sales Operation

Corporate Risk Management

Corporate Security,Environment and Social Responsibility

Corporate Business Process

Corporate Functions

Corporate Planning & Strategy

Simon John Mawson

Corporate Information System & Technology

Corporate Communication &Corporate Secretary

Chief : Aminuddin

Director In Charge

Gunawan Geniusahardja

Michael D. Ruslim

Corporate Legal

Corporate Human Resources Development &Management Development

Michael D. Ruslim

Board of Commissioners

Board of Directors

Michael D. Ruslim

Chief Executive Officer

Chairman Anthony John Liddell NightingaleMember Adam Philip Charles Keswick

Neville Barry VenterMichael D. RuslimBudi SetiadharmaSimon John Mawson

Executive Committee

Chairman Patrick Morris AlexanderMembers Fred B. G. Tumbuan

Kanaka Puradiredja

Audit Committee

Chairman Anthony John Liddell NightingaleMembers Adam Philip Charles Keswick

Michael D. Ruslim

Remuneration & Nomination Committee

Chief : F.X. Sri Martono

Chief : Gidion Hasan

Chief : Robby Sani

Chief : Arief Istanto

Chief : Yusnani T.W.

Chief : Kumaraguru N.

Chief : Ganda Kusuma

PIC : Gunawan Geni

Chief Executive : Suparno Djasmin

Chief Executive : Ronny Ramli

Chief Executive : Johannes Loman

Chief Executive : J. Indratjuatja

Chief Executive : Djony Bunarto

Chief Executive : Harry Siswanto

Chief : Krisni Murti

Chief : Pongki Pamungkas

Chief : Natsir Natanagara

Politeknik Manufaktur Astra Chief : Yakub Liman

Johnny Darmawan

Multi Brand Sales Operation Chief Executive : Yusnani T.W.

Used Cars Sales Operation PIC : Adji Wibowo

Shared Services Chief Executive : Endang Indriati

Michael D. Ruslim

Corporate Treasury, Finance, Accounting & Tax Chief : Endang Indriati

Astra Rent a Car (TRAC) Chief Executive : Pongki Pamungkas

Struktur Organisasi

O RG A N I S AT I O N S T RU C T U R E

x ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report

Astra Motor I

Board of Commissioners

Board of Directors

Executive Committee

Audit Committee

Remuneration andNomination Committee

Michael D. Ruslim

Chief Executive Officer

Tossin Himawan

Johnny Darmawan

Line of BusinessDirector In Charge (DIC) CEO

HondaTossin Himawan

Astra Motor II

ToyotaJohnny Darmawan

Prijono SugiartoAstra Motor III

Non ToyotaPrijono Sugiarto

Tossin HimawanAstra Motor IV

Astra ComponentBudi S. Pranoto

Prijono SugiartoAstra Heavy Equipment/

Mining ContractorHagianto Kumala/Sudiarso Prasetio

Maruli GultomAstra Resources

AgribusinessMaruli Gultom

Maruli GultomAstra System I

Information TechnologyLukito Dewandaya

Michael D. RuslimAstra System II

InfrastructureAngky Tisnadisastra

Gunawan GeniusahardjaAstra Finance

ACC, FIF, AAB, ACMGL, PB

Darmawan WidjajaIda P. Lunardi

Eduardus P. Supit

ASTRA Laporan Tahunan 2005 Annual Report xi

Informasi Perusahaan

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Presiden KomisarisPresident CommissionerBudi Setiadharma

Wakil Presiden KomisarisVice President CommissionerBenny Subianto

Komisaris IndependenIndependent CommissionerDjunaedi HadisumartoMotonobu TakemotoPatrick Morris Alexander

KomisarisCommissionerBenjamin Arman Suriadjaya Anthony John Liddell NightingaleNeville Barry VenterBrian Richard Keelan (wafat/deceased,6 August 2005)Adam Philip Charles Keswick

Dewan DireksiBoard of Directors

Presiden DirekturPresident DirectorMichael Dharmawan Ruslim

DireksiDirectorsGunawan Geniusahardja Prijono SugiartoTossin HimawanJohnny Darmawan DanusasmitaMaruli GultomSimon John Mawson

Komite AuditAudit Committee

KetuaChairmanPatrick Morris Alexander

AnggotaMemberFred B.G. TumbuanKanaka Puradiredja

Sekretaris PerusahaanCorporate SecretaryAminuddine-mail: [email protected]

Hubungan InvestorInvestor RelationsRichard Santosa / Clara Surayae-mail: [email protected]@ai.astra.co.id

AuditorAuditorKantor Akuntan PublikHaryanto Sahari & Rekan(A member firm ofPricewaterhouseCoopers)Jl. HR Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 529 05555/529 05050

Biro Administrasi EfekShare RegisterPT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028

Saham TercatatShares ListedJakarta Stock ExchangeSurabaya Stock Exchange

Alamat PerusahaanRegistered OfficeAstra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 651 2058/59Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]

C O R P O R AT E I N F O R M AT I O N

Design and editorial by Equus

PT Astra International TbkHead OfficeJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330, IndonesiaTel 62 21 652 2555, Fax 62 21 651 2058, 651 2059www.astra.co.id