1
Asupan Cairan Tubuh Air Minum Minuman lain; susu, jus, es krim, teh botol, dll. Bahan makanan yang mengandung air (buah dan sayur) serta makanan berkuah Hasil oksidasi makanan menghasilkan air sebagai hasil akhit metabolisme 200-300 mL/hari Peregangan Dinding Vesika Urinaria Vesika urinaria merupakan organ istimewa yang dindingnya terdiri dari epitel transisional membentuk sebuah sawar yang mencegah difusi garam dan air untuk masuk dan keluarnya urin yang ditampung. Dalam keadaan relaks, permukaan selnya besar-besar dan dan melingkar sehingga berlipat-lipat menuju lumen. Kadang bagian terluarnya terdiri dari epitel yang berinti banyak. Epitel inilah yang memungkinkan vesika urinaria untuk membesar ukurannya jika terisi penuh oleh urin. Jika vesika urinaria benar-benar terisi penuh oleh urin, bentuk epitelnya bisa menyerupai epitel gepeng berlapis yang rata dan tipis. Sedangkan jika kantung itu benar-benar kosong (relaksasi), permukaan dindingnya membentuk lipatan-lipatan ke arah lumen akibat pengerutan sel-sel epitel transisional. Ketoasidosis dan Diare Berat Keadaan Diabetes Mellitus (DM) memaksa penderitanya yang kekurangan asupan glukosa dalam sel untuk membakar asam lemak yang tersedia. Pembakaran asam lemak ini disertai dengan pembentukan Asetoasetat dan D(-)-3-hidroksibutirat yang kita kenal dengan badan keton. Pembentukan badan keton yang sangat banyak pada peristiwa DM tak terkontrol membentuk tumpukan asam asetoasetat dan 3- hidroksibutirat yang berlebih. Kedua senyawa ini merupakan asam yang cukup kuat sehingga keberadaannya yang terus-menerus menyebabkan berkurangnya simpanan basa konjugasi (alkali) hingga terjadi asidosis akibat benda keton, kondang dengan istilah ketoasidosis. Sedangkan keadaan diare berat, penderita akan kehilangan banyak getah pencernaan yang ada di perut. Selama proses pencernaan normal. Getah pencernaan yang kaya HCO 3 - yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan kemudian akan direabsorpsi kembali ke plasma ketika pencernaan selesai. Selama diare, HCO 3 - hilang dari tubuh dan tidak direabsorpsi kembali ke plasma. Penurunan HCO 3 - plasma tanpa disertai penurunan CO 2 yang setara akan menurunkan pH karena banyak terbentuk H 2 CO 3 . Karena HCO 3 - keluar, maka tidak cukup dapar untuk menyangga H + berlebih tersebut. Sedangkan secara kimia kehilangan HCO 3 - berarti menggeser reaksi H + + HCO 3 - ↔ CO 2 + H 2 0 ke kiri, sehingga kadar H + makin menumpuk saja. Akibatnya, tubuh menjadi asidosis metabolik.

Asupan Cairan Tubuh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

14

Citation preview

Page 1: Asupan Cairan Tubuh

Asupan Cairan Tubuh Air Minum Minuman lain; susu, jus, es krim, teh botol, dll. Bahan makanan yang mengandung air (buah dan sayur) serta makanan berkuah Hasil oksidasi makanan menghasilkan air sebagai hasil akhit metabolisme 200-300

mL/hari

Peregangan Dinding Vesika UrinariaVesika urinaria merupakan organ istimewa yang dindingnya terdiri dari epitel transisional membentuk sebuah sawar yang mencegah difusi garam dan air untuk masuk dan keluarnya urin yang ditampung. Dalam keadaan relaks, permukaan selnya besar-besar dan dan melingkar sehingga berlipat-lipat menuju lumen. Kadang bagian terluarnya terdiri dari epitel yang berinti banyak.

Epitel inilah yang memungkinkan vesika urinaria untuk membesar ukurannya jika terisi penuh oleh urin. Jika vesika urinaria benar-benar terisi penuh oleh urin, bentuk epitelnya bisa menyerupai epitel gepeng berlapis yang rata dan tipis. Sedangkan jika kantung itu benar-benar kosong (relaksasi), permukaan dindingnya membentuk lipatan-lipatan ke arah lumen akibat pengerutan sel-sel epitel transisional.

Ketoasidosis dan Diare BeratKeadaan Diabetes Mellitus (DM) memaksa penderitanya yang kekurangan asupan glukosa dalam sel untuk membakar asam lemak yang tersedia. Pembakaran asam lemak ini disertai dengan pembentukan Asetoasetat dan D(-)-3-hidroksibutirat yang kita kenal dengan badan keton. Pembentukan badan keton yang sangat banyak pada peristiwa DM tak terkontrol membentuk tumpukan asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat yang berlebih. Kedua senyawa ini merupakan asam yang cukup kuat sehingga keberadaannya yang terus-menerus menyebabkan berkurangnya simpanan basa konjugasi (alkali) hingga terjadi asidosis akibat benda keton, kondang dengan istilah ketoasidosis.

Sedangkan keadaan diare berat, penderita akan kehilangan banyak getah pencernaan yang ada di perut. Selama proses pencernaan normal. Getah pencernaan yang kaya HCO3

- yang disekresikan ke dalam saluran pencernaan kemudian akan direabsorpsi kembali ke plasma ketika pencernaan selesai. Selama diare, HCO3

- hilang dari tubuh dan tidak direabsorpsi kembali ke plasma. Penurunan HCO3

- plasma tanpa disertai penurunan CO2 yang setara akan menurunkan pH karena banyak terbentuk H2CO3. Karena HCO3

- keluar, maka tidak cukup dapar untuk menyangga H+ berlebih tersebut. Sedangkan secara kimia kehilangan HCO3

-

berarti menggeser reaksi H+ + HCO3- ↔ CO2 + H20 ke kiri, sehingga kadar H+ makin

menumpuk saja. Akibatnya, tubuh menjadi asidosis metabolik.