Upload
novera-widiastuty
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Aterosklerosis merupakan proses pembentukan plak.docx
1/3
Aterosklerosis merupakan proses pembentukan plak (plak aterosklerotik)
akibat akumulasi beberapa bahan seperti lipid-filled macrophages ( foam cells),
massive extracellular lipid dan plak fibrous yang mengandung sel otot polos dan
kolagen. Perkembangan terkini menjelaskan aterosklerosis adalah suatu proses
inflamasi/infeksi, dimana awalnya ditandai dengan adanya kelainan dini pada
lapisan endotel, pembentukan sel busa dan fatty streks, pembentukan fibrous cups
dan lesi lebih lanjut, dan proses pecahnya plak aterosklerotik yang tidak stabil
(Departemen esehatan, !""# dalam Putri, !"$%& $!). Proses pembentukan plak
dimulai dengan adanya disfungsi endotel karena faktor'faktor tertentu. aktor
yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan endotel yaitu faktor hemodinamik
seperti hipertensi, at'at *asokonstriktor, sitokin sel darah, asap rokok,
peningkatan gula darah dan oksidasi +D+. (oung dan +ibby, !""- dalam Arif,
!"$!& #). Perjalanan proses aterosklerosis (initiation, progression dan
complication pada plak aterosklerotik), secara bertahap berjalan dari sejak usia
muda bahkan dikatakan juga sejak usia anak'anak sudah terbentuk bercak'bercak
garis lemak ( fatty streaks) pada permukaan lapisan dalam pembuluh darah, dan
lambat laun pada usia tua dapat berkembang menjadi bercak sklerosis (plak atau
kerak pada pembuluh darah) sehingga terjadinya penyempitan dan atau
penyumbatan pembuluh darah (ustika, !""$ dalam Putri, !"$%& $!).
erusakan lapisan endotel pembuluh darah ini juga akan mengaktifkan cell
molecule adhesion seperti sitokin, 0'1, growth factor , dan kemokin. +imfosit
dan monosit akan terakti*asi dan masuk ke permukaan endotel lalu berpindah ke
subendotel sebagai respon inflamasi. 2onosit berproliferasi menjadi makrofag
dan mengikat +D+ teroksidasi sehingga makrofag membentuk sel busa. Akibat
kerusakan endotel menyebabkan respon protektif dan terbentuk lesi fibrous, plak aterosklerotik yang dipicu oleh inflamasi. espon tersebut mengaktifkan faktor 3a
dan 3444a yang akan membentuk klot pada pembuluh darah. erakti*asinya kedua
faktor tersebut dapat dipicu karena tidak terbentuknya protein 5 oleh li*er
sehingga thrombin mengkon*ersi fibrinogen menjadi fibrin sehingga terbentuk
klot (oung dan +ibby, !""- dalam Arif, !"$!& #). Disfungsi endotelial akan
membentuk jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran
darah terlambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, cenderung
8/17/2019 Aterosklerosis merupakan proses pembentukan plak.docx
2/3
terjadi pembentukan bekuan darah (2utta6in, !"$"& $78). rombosit yang terkena
permukaan kasar akan pecah dan menempel atau mengalami penggumpalan pada
pembuluh darah membentuk bekuan darah (trombus). rombus ini akan
menyumbat pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir pada pembuluh darah
tersebut akan berkurang bahkan sampai berhenti dan terjadi iskemia lokal
(9andayani, !"$$& !" dan 2utta6in, !"$"& $7-).
Aterosklerosis berkontribusi dalam pembentukan thrombus. 9al ini
dikarenakan terakti*asinya faktor 344 dan : mengakibatkan terpaparnya sirkulasi
darah oleh at'at thrombogenik yang akan menyebabkan rupturnya plak dan
hilangnya respon protektif seperti antithrombin dan *asodilator pada pembuluh
darah (oung dan +ibby, !""- dalam Arif, !"$!& -). ;eberapa penelitian
menunjukkan bahwa inti lipid yang besar, kapsula fibrosa yang tipis, dan
inflamasi dalam plak merupakan predisposisi untuk terjadinya ruptur (2yrtha,
!"$! dalam Putri, !"$%& $%). Plak arterosklerotik terdiri dari inti yang
mengandung banyak lemak dan pelindung jaringan fibrotik ( fibrotic cap). Plak
tidak stabil terdiri dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi
sel makrofag. ;iasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan
intima yang normal atau pada bahu dari timbunan lemak. adang'kadang
keretakan timbul pada dinding plak yang paling lemah karena adanya enim
protease yang dihasilkan makrofag dan secara enimatik melemahkan dinding
plak ( fibrous cap) (risnohadi, !""< dalam Puspanathan, !"$8& $8).
=rosi, fisura, atau ruptur plak aterosklerosis (yang sudah ada dalam dinding
arteri koronaria) mengeluarkan at *asoaktif (kolagen, inti lipid, makrofag dan
tissue factor ) ke dalam aliran darah, merangsang agregasi dan adhesi trombosit
serta pembentukan fibrin, membentuk trombus atau proses trombosis. rombus
yang terbentuk dapat menyebabkan oklusi koroner total atau subtotal. >klusi
koroner berat yang terjadi akibat erosi atau ruptur pada plak aterosklerosis yang
relatif kecil akan menyebabkan angina pektoris tidak stabil dan tidak sampai
menimbulkan kematian jaringan. rombus biasanya transien/labil dan
menyebabkan oklusi sementara yang berlangsung antara $"'!" menit. ;ila oklusi
menyebabkan kematian jaringan tetapi dapat diatasi oleh kolateral atau lisis
trombus yang cepat (spontan atau oleh tindakan trombolisis) maka akan timbul
0?=24 (tidak merusak seluruh lapisan miokard). rombus yang terjadi lebih
8/17/2019 Aterosklerosis merupakan proses pembentukan plak.docx
3/3
persisten dan berlangsung sampai lebih dari $ jam. ;ila oklusi menetap dan tidak
dikompesasi oleh kolateral maka keseluruhan lapisan miokard mengalami
nekrosis (@'wave infarction), atau dikenal juga dengan ?=24. rombus yang
terbentuk bersifat fixed dan persisten yang menyebabkan perfusi miokard terhenti
secara tiba'tiba yang berlangsung lebih dari $ jam dan menyebabkan nekrosis
miokard transmural (2uchid et al , !""# dalam Putri, !"$%& $8).
4nfrak miokard akut dengan segmen ? ele*asi (?=24) umumnya
terjadinya jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi
trombus pada plak. ematian sel'sel miokard yang disebakan infark miokard
dapat mengakibatkan kekurangan oksigen. ?el'sel miokard mulai mati setelah
sekitar !" menit mengalami kekurangan oksigen (5orwin, !""! dalam Arif, !"$!&-). Akibat thrombus tersebut, kebutuhan AP pembuluh darah untuk berkontraksi
berkurang, hal ini disebabkan kurangnya suplai oksigen sehingga pembentukan
AP berkurang. eadaan ini berdampak pada metabolisme mitokondria sehingga
terjadi perubahan proses pembentukan AP menjadi anaerob glikolisis.
;erkurangnya AP menghambat proses, 0a 'APase, peningkatan 0a dan 5l'
intraselular, menyebakan sel menjadi bengkak dan mati (uster et al, !"$$ dalam
Arif, !"$!& -). Akibat kematian sel tercetus reaksi inflamasi yang menyebabkan
terjadi penimbunan trombosit dan pelepasan faktor'faktor pembekuan dan
membentuk plak trombus. Bika plak aterosklerosis mengalami ruptur atau ulserasi
dan terjadi ruptur lokal yang menyebabkan oklusi arteri koroner sehingga
terjadilah infrak (5orwin, !""! dalam Arif, !"$!& -).