79
Tafsir Surat an-naba’ Surat 78 al Quran Bismi Alla hi alrrah ma ni alrrah eemi 1. AAamma yatasa aloona 2. AAani alnnaba-i alAAath eemi 3. Allath ee hum feehi mukhtalifoona 4. Kalla sayaAAlamoona 5. Thumma kalla sayaAAlamoona 6. Alam najAAali al-ard a miha da n 7. Waaljiba la awta da n 8. Wakhalaqna kum azwa ja n 9. WajaAAalna nawmakum suba ta n 10. WajaAAalna allayla liba sa n 11. WajaAAalna alnnaha ra maAAa sha n 12. Wabanayna fawqakum sabAAan shida da n 13. WajaAAalna sira jan wahha ja n 14. Waanzalna mina almuAAs ira ti ma an thajja ja n 15. Linukhrija bihi h abban wanaba ta n 16. Wajanna tin alfa fa n 17. Inna yawma alfas li ka na meeqa ta n 18. Yawma yunfakhu fee alss oori fata/toona afwa ja n 19. Wafutih ati alssama o faka nat abwa ba n 20. Wasuyyirati aljiba lu faka nat sara ba n 21. Inna jahannama ka nat mirsa da n 22. Liltta gheena maa ba n 23. La bitheena feeha ah qa ba n 24. La yath ooqoona feeha bardan wala shara ba n 25. Illa h ameeman waghassa qa n 26. Jaza an wifa qa n 27. Innahum ka noo la yarjoona h isa ba n 28. Wakathth aboo bi-a ya tina kiththa ba n 29. Wakulla shay-in ahs ayna hu kita ba n 30. Fath ooqoo falan nazeedakum illa AAatha ba n 31. Inna lilmuttaqeena mafa za n 32. H ada -iqa waaAAna ba n 33. Wakawa AAiba atra ba n 34. Waka/san diha qa n 35. La yasmaAAoona feeha laghwan wala kiththa ba n 36. Jaza an min rabbika AAata an h isa ba n 37. Rabbi alssama wa ti waal-ard i wama baynahuma alrrah ma ni la yamlikoona minhu khita ba n 38. Yawma yaqoomu alrrooh u waalmala -ikatu s affan la yatakallamoona illa man ath ina lahu alrrah ma nu waqa la s awa ba n 1

Audhu billahi min ash-shaytan ir-rajeem file · Web viewBismi Allahi alrrahmani alrraheemi. 1. AAamma yatasaaloona. 2. AAani alnnaba-i alAAatheemi. 3. Allathee hum feehi mukhtalifoona

  • Upload
    buique

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Tafsir Surat an-naba’ Surat 78 al Quran

Bismi Allahi alrrahmani alrraheemi1. AAamma yatasaaloona2. AAani alnnaba-i alAAatheemi3. Allathee hum feehi mukhtalifoona4. Kalla sayaAAlamoona5. Thumma kalla sayaAAlamoona6. Alam najAAali al-arda mihadan7. Waaljibala awtadan8. Wakhalaqnakum azwajan9. WajaAAalna nawmakum subatan10. WajaAAalna allayla libasan11. WajaAAalna alnnahara maAAashan12. Wabanayna fawqakum sabAAan shidadan13. WajaAAalna sirajan wahhajan14. Waanzalna mina almuAAsirati maan thajjajan15. Linukhrija bihi habban wanabatan16. Wajannatin alfafan17. Inna yawma alfasli kana meeqatan18. Yawma yunfakhu fee alssoori fata/toona afwajan19. Wafutihati alssamao fakanat abwaban20. Wasuyyirati aljibalu fakanat saraban21. Inna jahannama kanat mirsadan22. Lilttagheena maaban23. Labitheena feeha ahqaban24. La yathooqoona feeha bardan wala sharaban25. Illa hameeman waghassaqan26. Jazaan wifaqan27. Innahum kanoo la yarjoona hisaban28. Wakaththaboo bi-ayatina kiththaban 29. Wakulla shay-in ahsaynahu kitaban30. Fathooqoo falan nazeedakum illa AAathaban31. Inna lilmuttaqeena mafazan32. Hada-iqa waaAAnaban33. WakawaAAiba atraban34. Waka/san dihaqan 35. La yasmaAAoona feeha laghwan wala kiththaban36. Jazaan min rabbika AAataan hisaban37. Rabbi alssamawati waal-ardi wama baynahuma alrrahmani la yamlikoona minhu khitaban38. Yawma yaqoomu alrroohu waalmala-ikatu saffan la yatakallamoona illa man athina lahu alrrahmanu waqala sawaban39. Thalika alyawmu alhaqqu faman shaa ittakhatha ila rabbihi maaban40. Inna antharnakum AAathaban qareeban yawma yanthuru almaro ma qaddamat yadahu wayaqoolu alkafiru ya laytanee kuntu turaban

Allah menurunkan ayat ayat ini pada waktu Quraysh mempertanyakan kepada Nabi s.a.w., apakah memang ada Hari Pengadilan.`Ama yatasa’aloon –

1

Menggambarkan “tentang apa” mereka berselisih? Allah bersabda kepada mereka “Apakah kamu membantah (berselisih dengan) Aku?” Memberitahu Nabi s.a.w. Nya, “Apakah mereka musuh Ku? Apa yang Aku katakan harus terjadi. Apa yang mereka katakan tak berarti apapun” - “apakah mereka mempertanyakan berita terbesar, yang tentangnya mereka tidak dapat sepakat?” Itu artinya, bahwa Allah menujukan kepada orang orang, “Wahai orang orang Makkah, tentang apa kalian bertanya tanya dan bertanya – tentang kebangkitan kembali ummat manusia di waktu lain? Kamu pikir itu adalah sebuah (bahan) perbincangan besar, namun Aku akan merinci bagi kalian dan menjelaskan bagi kalian, sesuatu yang kalian tak akan pernah membayangkan, bahwa Aku menciptakan dengan Kebesaran Ku. Mengapa kalian tidak sepakat? Bahwa hal itu yang kalian tidak sepakati Aku akan tunjukkan dalam waktu dekat. Apakah kalian tidak sepakat tentang berita terbesar yang melampaui jangkauan nalarmu?”

Karena ilmu tentang akhira tidak dapat digambarkan dengan nalar, itu tidak dapat dimengerti dengan pikiran (intellect). Itu tidak dapat dimengerti dalam besaran bentuk fisik. Itu hanya dapat dimengerti dengan satu cara – melalui kekuatan spiritual. Itulah sebabnya bagi mereka, yang tidak melihat apa apa di hadapan mereka, kecuali patung patung yang mereka buat dengan tangan merreka, ke-fisikan- an adalah batas apa apa yang nalar mereka dapat mencakupnya. Pikiran tidak dapat membayangkan apa apa yang tidak dapat disadarinya.

Hari ini para ilmuwan, atau para penganut teori Darwin, yang teori mereka kita tolak (buktikan salah) berkali kali, tidak dapat mengerti segala sesuatu di luar pemahaman fisik mereka. Jadi apapun di luar pemahaman fisik dari pikiran adalah tidak mungkin mereka mengerti.

Jadi bagaimana Allah membuat kita mengerti? Jantung (qakbu) terkait dengan spiritualitas dan pikiran terkait dengan ke-fisika-an. Melalui sesuatu yang terkait dengan jantung dan spiritualitas – kamu dpat mengerti berita besar yang akan terungkap. Allah menjelaskan kepada mereka. Dia menjelaskannya dalam pertanyaan, “Tentang apa mereka tidak sepakat?” Tentang Hari Pengadilan – bagaimana Dia menjelaskan hal itu? “An-naba al-adheem” –

– Berita besar. Mengapa itu besar? Itu besar dalam memperlihatkan kuasa (qudra) Allah swt. Untuk membangkitkan kembali setiap manusia, sebagaimana dikatakan Nabi (s.a.w.), dari potongan yang terkecil tulang belakang, potongan mini sacrum yang membawa rahasia kehidupan, yang ketika itu datang pada Hari Pengadilan, menurut hadith Nabi (s.a.w.), ketika Allah menyirami dunya dengan hujan khusus, setiap tetes hujan mengetahui mana mana potongan kecil sacrum nya dan mendatanginya dan segeralah seorang manusia muncul/menjelma kembali.

Itu adalah berita dahsyat yang akan terjadi pada Hari Pengadilan. Yang tak seorangpun dapat memahaminya. Sekarang terdapat 6 miliar orang hidup di dunia, dan mereka bertanya di mana 6 miliar manusia ini akan muat? Apa kamu pikir seluruh manusia ini sejak Adam a.s. sampai hari ini akan berada di Hari Pengadilan, Yawm al-mahshar, semua manusia akan dibangunkan kembali di dunia? Bagaimana mereka muat? Apakah mereka muat? Ya mereka akan muat dengan qudra Allah. Itulah berita dahsyat itu – itulah yang tak masuk akal.

“Wal arda madadnaaha”

– Kami meluaskan bumi itu. “Mad al ard”. Kami meluaskannya sementara kamu menyaksikannya, datar. Kami sampai kepada penjelasan tentang itu.

2

Itu memunculkan sifat ke-fisika-an nya. Bahkan lebih besar lagi dari itu adalah penilaian mereka. Allah memberi tahu mereka berita terdahsyat bagi kalian adalah bahwa kalian akan menyaksikan “barang siapa melakukan sebesar atom kebaikan akan menyaksikan nya dan barang siapa berbuat sebesar atom kejahatan akan menyaksikannya.” Setelah Aku membangkitkan kalian, bahkan Nabi pun akan gemetar pada saat itu, bahkan para malaikat akan gemetar pada saat itu.

Hari ini mereka begitu sombong. Perhatikan mereka – mereka tak lagi pernah gemetar. Hari ini mereka menangkap raja narkoba paling besar di Colombia. Mereka menangkap nya. Bagaimana dia duduk di dalam mobil polisi? Terhinakan? Diborgol? Mengapa – karena dia berbuat salah. Jadilah apapun yang kamu mau. Kamu dapat menjadi orang terkaya di sini di dunya. Lakukanlah sesuatu kesalahan dan Allah akan menghakimi kamu di akhira. Jadi lebih baik menjadi rendah hati dan merendahlah kalian kepada Tuhanmu. Janganlah menyombongkan diri; janganlah melupakan Dia. Jika kalian melupakan Dia, Dia akan melupakan kalian di sana. Meskipun Dia akan mengampuni kalian dengan Rahmat Nya pada akhirnya, namun itu adalah setelah kalian mengalami gemetar tersebut. Kalian akan dibuat nista, dinistakan pada hari itu, meskipun kalian sudah melaksanakan kewajiban kalian, namun kalian bukanlah lari untuk mengabdi kepada Allah.

“Alladhee hum feehee mukhtalifoon - kalla saya`lamoon”

– mereka akan mengetahui tentang hal itu . Mereka berkata kepada Nabi s.a.w.,

“in hiya illa hayatana ad-dunya nuhee wa numeet.”

Tidak, itu tidak betul. Itu tidak seperti itu. Qur’an berlaku sekarang, sebagaimana itu berlaku di masa lampau.Mereka mengatakan manusia datang dari monyet. Mereka bilang dari ikan ke dinosaurs, kemudian … apa yang terjadi dengan dinosaurs itu? Mereka menghilang. Apa yang terjadi? Apakah mereka menjadi monyet? Mengapa monyet tidak menjadi manusia lagi? Atau kini manusia yang menghasilkan monyet?

“Wa ma nahnu bi mabu`theen”

– “dan kami tidak akan dibangkitkan dari kubur.” Itu hanya dengan iman. Itulah sebabnya itu adalah salah satu arkaan (pillar/tiang utama) iman yaitu al-imanu bil-ghaib – percaya kepada hal yang tidak nampak. Tidak ada satupun lainnya. Nabi s.a.w. datang dengan pesannya dan kalian percaya kepada pesan tersebut. Kalian percaya dengan iman. Dapatkah kamu percaya dengan yang lain lagi? Al Qur’an dalam Surat al-Baqara menjelaskan bahwa seorang beriman sebagai: “alladheena yu'minoona bil-ghaybi wa yuqeemoona as-salaata wa min maa razaqnaahum yunfiqoon.” Karena mereka percaya kepada yang tidak nampak, mereka mulai shalat, mereka percaya kepada Allah, mereka percaya kepada Nabi s.a.w., maka mereka mulai shalat. Kemudian mereka mulai membelanjakan apa yang mereka peroleh dari Allah. Mereka harus memberi di jalan Allah, itu bukan hanya uang, itu juga ragamu, dirimu. Disamping salaat al-wajibaa, kamu melakukan naafila. Ditambah lagi puasa bulan Ramadan, puasa sunnah pada hari hari lain. Memberi di jalan Allah. Apapun yang kalian berikan di jalan Allah adalah infaaq. Saya ingin mengungkapkan hadith itu untuk memperlihatkan betapa besar cinta Nabi s.a.w. kepada ummah nya dan khususnya kepada ummah nya yang (di jaman) akhir.

Ini adalah sebuah hadith panjang dalam Tarikh Bukhari dan Hakim menyebutkannya dan itu disitir dalam ad-Durr al-Manthur dari as-Suyuti, diriwayatkan dari Abi Juma al-Ansari, yang berkata kepada Nabi (s.a.w.), “Apakah ada ummah yang lebih besar dari kami dalam hal pahala? Kami percaya kepadamu dan mengikutimu.” [Kalian tak pernah mengharap jawaban atas hal ini!] Nabi (s.a.w.) berkata, “Apa yang mencegah kalian dari hal tadi apabila Nabi Allah berada di

3

antara kamu dan wahyu datang dari Langit melalui Jibril. [Tentu saja kalian percaya, jangan berpikir itu begitu besar]. “namun – sekelompok orang yang datang sesudah aku, sebuah kitab akan datang kepada mereka di antara dua lembar karton tebal [al Qur’an] mereka percaya kepadanya dan bertindak sesuai dengan perintahnya; mereka lebih besar dari kalian dalam hal mendapat pahala.”

Ini menunjukkan bahwa iman bil-ghaib adalah penting. Itu adalah yang kita perlukan pada hari ini. Hari ini, ketika kita semakin jauh dari (masa) Nabi (s.a.w.), dari para Sahaba, dari para Tabi`een, mereka percaya tanpa melihat. Kalian tak dapat membatasi kebesaran Allah swt terhadap apa yang nalar kalian dapat menangkap. Kalian tidak dapat memperdebatkan, karena nalar terbatas dalam hal memahami apa yang Allah inginkan kita untuk memahami.

Bagaimana kita akan percaya tentang apa yang akan terjadi, apabila Nabi s.a.w. berkata kepada mereka “Tidak, akan datang suatu hari, yaitu kebangkitan kembali (resurrection), hari itu tidak ada perpanjangan, namun terdapat kehidupan abadi – baik di suraga ataupun di neraka.” Waktu itu selesai sudah - qudia. “Barang siapa melakukan sebuah kebaikan sebesar atom pun akan menyaksikannya dan barang siapa melakuakn sebuah keburukan sebesar atompun akan menyaksikannya.’

Dalam sebuah pemahaman (interpretation) spiritual dari ayat ini,

‘Amma yatasa’aloon an-naba al-adheem …”

Mengapa ego mu mencoba mengganggu ruhaniah (spiritualitas) mu ? Ego tidak mungkin memahami ilmu, pencerahan jiwa. Dia hanya mengejar hasrat, hasrat buruk ego. Dia tidak akan memahami kebangkitan kembali, peremajaan qalbu. Itu akan datang pada suatu hari, jika seseorang mengikuti petunjuk dan tradisi (sunnah) Sayyidina Muhammad s.a.w. itu akan menambah energi (rejuvenated) dan membawanya ke Hadhirat Ilhiyyah. Wahai orang beriman, janganlah membiarkan ego mu mempermainkan dan memabukkan kamu, mengatakan kepadamu untuk hanya melakukan (ibadah) wajibmu, dan melupakan tentang nawaafil, sunan an-nabi, menuruti/mengikuti Tradisi Nabi (s.a.w.). Mengapa Nabi melakukan nawaafil? Karena melalui nawaafil inilah Allah mencintaimu. Allah bersabda dalam Hadith qudsi, “Abdi Ku terus menerus mendekat kepada Ku melalui ibadah sunnah sehingga Aku akan mencintainya. Bila Aku mencintainya , Aku adalah telinganya yang dengannya dia mendengar, matanya yang dengannya dia melihat, tangnnya yang dengannya dia memukul dan kakinya yang dengannya dia berjalan. Sekiranya dia meminta (sesuatu) kepada Ku, Aku tentu akan memberikan itu kepadanya, dan sekiranya dia memohon perlindungan kepada Ku, Aku pasti akan mengkaruniakan itu kepadanya.”

Sesungguhnya mereka akan mengetahui itu! – Itu artinya akan datang suatu hari, ayat 4.

“Thumma kallaa saya`lamoon.”

Sesungguhnya, mereka akan segera mengetahui.” Itu artinya tidak ada jalan keluar lain bagi mereka untuk mengetahui bahwa itu akan terjadi. Ketika itu terjadi, Hari Kebangkitan Kembali, qiyama, akan terjadi.

“Thumma kallaa saya`lamoon.”

Kallaa pertama diulang lagi. Itu disebutkan dua kali… mengapa? Yang pertama menunjuk kepada hari pengadilan yang akan datang/tiba. Mereka akan melihat itu. Kemudian “thumma kallaa saya`lamoon”, yang kedua didahului dengan thumma yang merentangkan (stretching)

4

pengalaman tersebut . Mereka akan direntangkan pada saat itu. Orang orang akan melihat apa yang mereka tak pernah mengharapkan melihatnya. Mereka akan mengalami rentang waktu kehidupan di sana di mana hakikat diungkapkan kepada mereka, sebelum memasuki Surga atau Neraka. Ketika Hari Kematian tiba, terdapat rentang waktu yang diperpanjang, sebuah interregnum (semacam gerak lambat), sebuah jangka waktu yang lebih panjang bagi mereka. Itulah sebabnya kubur(an) adalah sebuah surga atau selokan neraka. [hadith]

Mati adalah hari ketika kamu menjadi sadar. Setelah hari itu, pengadilan adalah yang kedua. Kemudian penjelasan lainnya adalah lawannya. Mereka akan melihat tanda tanda Allah. Kuffaar akan melihat tanda tanda berat. Dan Muslims akan dikirim ke surga dengan shafa`a` Nabi (s.a.w.). Atau penjelasan lainnya mereka akan memahami haqiqat dari kebangkitan kembali dan mereka akan mengetahui bahwa mereka menerima Nabi s.a.w. atau mereka akan melihat hukuman karena tidak percaya kepada Nabi (s.a.w.).

“Tidakkah bumi kami buat sebagai sebuah pemekaran yang luas?” Mihadan – mahad, dibuatnya datar. Lihatlah bumi ini – Itu nampak datar seperti selembar permadani. Kami telah membuatnya sebuah mahd – sebuah tempat untuk dihuni dan Allah bersabda Dia memperluasnya. Ketika Allah bersabda memperluas, itu artinya tidak akan berakhir. Jadi di sini terdapat indikasi/tanda adanya makna ilmiah, mereka mendapati belakangan ini bahwa bumi bulat. Ketika Dia bersabda bahwa bumi mendatar dan mengembangkannya (menjadi) luas – itu artinya bahwa kemanapun kamu bergerak, itu tidak akan berakhir. Bagaimana bisa itu tidak akan pernah berakhir? Kamu bergerak dan kamu terus bergerak. Itu (bumi) tidak pernah berakhir karena itu adalah sebuah bulatan (bundar). Jika itu ada akhirnya, itu tidak akan selalu melar. Untuk bisa melar dan bergerak keluar yang tidak terlihat, maka tafsir ini mengartikan bahwa bumi bundar.

Kami telah membuatnya lurus dan itu tetap sebuah lingkaran. Kebesaran macam apakah itu? Pertimbangkan! Ketika kamu bergerak dari Selatan ke Utara, kamu tidak jatuh (terlepas dari bumi). Kamu selalu berdiri tegak, tidak pernah miring. Meletakkan sebuah cangkir pada buku. Miringkan buku itu dan cangkir itu jatuh. Mengapa itu jatuh? Bilamana itu miring tidak harus jatuh. Apa yang mencegahmu dari miring, dan jatuh? Kamu selalu nampak berdiri tegak. Allah meletakkan gaya tarik bumi. Apakah itu? Di manakah itu? Kekuatan apakah itu? Dapatkah kamu melihatnya? Mengapa kamu tidak dapat melihatnya? Mengapa kita percaya kepada ilmu pengetahuan, ketika mereka mengatakan gaya tarik bumi, namun ketika Allah bersabda, “Aku ada” kita tidak percaya? Kita percaya karena cangkir itu tidak jatuh. Mengapa kamu tidak hidup selamanya? Apa yang membuatmu mati jika dunya ini tidak menghilang? Apa bedanya – mereka dibuat dari atom. Mengapa kita mati? Permadani itu tidak mati. Cangkir tidak mati. Sepatu tidak mati. Karang tidak mati. Mengapa kita harus mati dan mereka tidak mati? Mengapa aku harus percaya gaya tarik bumi, tunjukkan itu padaku. Bukan melalui percobaan namun tunjukkan gaya tarik bumi kepadaku. Ya, kamu bisa merasakan gaya tarik bumi, namun kamu tidak merasakan kehadiran Allah?

Karena mereka percaya akan apa yang dikatakan para ilmuwan, mereka harus percaya kepada apa yang dikatakan Nabi (s.a.w.).

“Alam naj`al il-arda meehaadan.”

sebuah tempat untuk hidup dan untuk istirahat, seperti sebuah buaian bagi seorang bayi.

“Wal-jibaala awtaada”

– “Dan pegunungan sebagai pegangan .” Itu artinya bahwa jika pegunungan itu tidak disana apa yang akan terjadi. Itu akan bergetar. Allah meletakkan pegunungan untuk membuatnya sangat

5

stabil. Tanpa pegunungan, apa yang terjadi – itu akan bergetar/berguncang. Allah meletakkan shalat bagi kita seperti pegunungan pada bumi agar supaya kita tidak terguncang. Nabi berkata, “al-salaat `imad ad-deen” – Salaat adalah tiang agama. Kalau tidak demikian kamu akan berguncang, kamu akan menjadi tidak seimbang. Shalat adalah untuk membuat ego mu stabil. Jika tidak begitu kamu akan menjadi seperti Fir’aun, yang mengatakan

“ana rabbukum al-`ala.”

- “Aku tuhanmu yang paling tinggi.” Bukan, kamu bukan apa apa. Shalatmu adalah untuk menstabilkan egomu, jika tidak begitu dia akan melompat keluar dari dirimu.

Kami membuatnya sebagai pegangan untuk mencegah bergeraknya (bumi). Jika dia bergerak, maka itu menjadi bencana bagi semua. Bila Allah mau memusnahkan sebuah tempat, Dia memerintahkan gunung untuk bergerak dari dalam. Dimana mereka menghantam tiang/pegangan, di akarnya, mereka mengguncang nya sedikit. Dia memerintahkan para malaikat, mengguncang akar/dasar gunung itu. Atau Dia memerintahkan gunung api membuat letusan dari akar pegunungan tersebut.

Siapa pegangan/tiang manusia/kemanusiaan? Mereka adalah para nabi. Siapa yang paling agung, yang paling kuat, paling perkasa sebagai tiang ummat manusia – itu adalah Nabi Muhammad (s.a.w.). Dalam sahih al-Hakim dari Ibn `Abbas (r), “Ketika Allah mau menciptakan ciptaan Dia mengirim angin dan angin ini meniup habis (menerbangkan) air.” Ketika air menyelimuti seluruh muka bumi, Dia mengirimkan angin, dan itu meniup habis air. Ketika (air) itu ditiup maka yang pertama kali diambil adalah dari tempat yang disebut hashafa, yang berada di bawah Ka`ba. Dari sana, Allah mengembangkan (dijembreng - Jawa) bumi, sampai mencapai sejauh apapun yang dikehendaki Allah dari tul wal `ard – bujur (longitude) dan lintang (latitude). Ketika Dia mengembangkan bumi [mahd artinya mengembangkan, namun tetap berbentuk bulat]. Dan dengan cara ini [hakadha wa hakadha – dan bangsa Arabs selalu menggerakkan tangan mereka dalam garis lengkung, bukan garis lurus] Allah membuat gunung gunung untuk membuat bumi stabil dan Abu Qubays adalah gunung pertama yang ditempatkan di bumi.”

Jadi Awtad adalah tiang (berbentuk) kerucut untuk bumi. Dan Nabi adalah pegangan (tiang) untuk ummat manusia. Dan `ulama adalah pegangan untuk dunya – “al-`ulama warithat al-anbiya” – karena ‘ulama adalah ahli waris para Nabi. Abi Sa`eed al-Kharaaz, salah satu `ulama terbesar pada jamannya ditanya tentang Awtad dan Abdal. Dia ditanya mana yang lebih tinggi– apakah Pegangan lebih tinggi atau Pengganti. Dia menjawab Pegangan, karena Abdal (Pengganti) berubah dari keadaan satu ke keadaan lainnya. Awtad, mereka mencapai kesempurnaan karena mereka stabil seperti gunung. Sebuah gunung tidak berubah, selalu dalam posisi yang sama.

[Imam Ahmad meriwayatkan dari Nabi (s.a.w.) bila kamu tersesat di hutan atau di padang pasir, panggillah `ibadullah ayi`unee atau aghithnee.] Ibn `Ata berkata, “Awtad adalah manusia istiqama wa as-sidq, langsung dan jujur. Ahwaal tidak pernah merubah mereka dan mereka berada dalam maqam tamkeen – stabilitas (kemantapan). Dia pada level sempurna stabil.

Awtad ada empat dari ummat manusia. Yang pertama dari mereka menjaga Timur. Namanya menurut awliya’Allah adalah Abdul Hayi. Yang kedua menjaga Barat dan namanya adalah Abdul Aleem. Yang ketiga yang menjaga Utara disebut Abdul Mureed. Yang keempat menjaga Selatan adalah Abdul Qadir.

Sedang Abdal ada tujuh dan beberapa hadith mengatakan 40. Menjaga dan memelihara melalui ijin dan warisan rahasia Nabi (s.a.w.), mereka selalu di dunya, seorang meninggal dan seorang lain menggantikannya, dan seterusnya berulang karena mereka selalu ada di dunya.

6

Selanjutnya kita akan melanjutkan dengan Wakhalaqnakum azwajan “dan tidakkah Kami menciptakan kamu berpasangan?” Mereka berselisih dengan Nabi (s.a.w.). Allah bertanya, “Bukankah Kami menciptakan kamu berpasangan?” Allah swt bersabda kepada mereka, “Segala sesuatu yang Aku ciptakan adalah berita besar. Bukankah Kami telah menciptakan kamu berpasangan?” Itu artinya, “Segala sesuatu yang Aku ciptakan dalam hidup ini saling menyeimbangkan. Segala sesuatu yang kamu bayangkan, jika ini hitam, yang itu putih – itu adalah sebuah pasangan. Segala sesuatu harus dibuat seimbang dalam pasangan. Jika kita memiliki buruk, kita memiliki baik, itu adalah sebuah pasangan. Allah adalah Pencipta Terbaik; Dia adalah Pencipta dan Hakim Terbaik. Dia menciptakan segala sesuatu dengan bijak dan seimbang. Kami menciptakan kamu dalam pasangan, lelaki dan perempuan. Lelaki tanpa perempuan tidak dapat hidup (sempurna), perempuan tanpa lelaki tidak dapat hidup. Itu adalah ummat manusia. Dalam dunia fauna (hewan) terdapat betina dan jantan juga. Tanpa betina, jantan tak dapat hidup, dan sebaliknya. Kita mendapatkan bahwa pepohonan saling menyatu (mate) ketika angin bertiup mereka menyatu, atau terjadi penyerbukan, dibuahi, di dalam diri sendiri, memiliki jantan dan betina dalam diri mereka sendiri. Dan itu tidak memberinya buah; maka kita menyebutnya sebagai sebatang pohon liar. Apa yang mereka lakukan padanya jika dia tidak menghasilkan. Mereka mencangkokkan ranting pohon lain kepadanya. Mengapa – untuk membuat mereka berpasangan, untuk menyatukan mereka. Penyatuan satu dengan lainnya itulah yang membawa rahasia kehidupan itu. Tanpa saling penyatuan itu, itu berbeda dari cara kehidupan yang standar. Dan itulah sebabnya mengapa penciptaan Sayyidina `Isa (as) adalah sebuah mukzizat dan penciptaan Sayyidina Adam adalah sebuah keajaiban. Semua lainnya diciptakan melalui jalan pasangan.

Lihatlah pada rembulan dan matahari. Jika tidak ada matahari, tidak ada cahaya dan jika tidak ada rembulan, tidak akan ada hisab, tidak ada cara untuk menghitung bulan. Itu menunjukkan awal bulan dan akhirnya. Dua benda bercahaya di langit– rembulan dan langit (?), saling melengkapi.

Ummat manusia, tanpa keseimbangan ruhaniah (spiritual) terhadap raga fisik, kamu tak akan hidup. Itu adalah dua penyatuan dari dua unsur yang berbeda, raga dan jiwa. Segala sesuatu Allah berikan kepada kita, Dia bersabda “Aku mencipta (segala sesuatu) berpasangan.” Seperti kaya dan miskin. Seperti kesehatan dan penyakit. Seperti ilmu dan tidak tahu, kekuatan dan kelemahan, lelaki dan perempuan, tinggi dan rendah. Dengan kebijakan Nya, Allah telah membuat segala sesuatu berpasangan. Bahkan atom – kamu lihat elektron negatif, dan proton positif dan mereka sama, saling menyeimbangkan di dalam atom itu. Untuk setiap 6 elektrons, terdapat 6 proton; 100 negatif dengan 100 positif.

Jadi itu adalah keharusan bahwa setiap segala sesuatu berpasangan. Dia memberi mu akal dan Dia memberimu qalbu; akal dan raga untuk dunya dan qalbu untuk akhira. Allah bersabda “Bukankah bahwa ciptaan berpasangan sudah cukup sebagai sebuah tanda bagimu untuk memahami KeAgungan Ku? Aku membuat segala sesuatu lelaki dan perempuan.” Jika kamu berpikir sedikit saja, satu pikiran mini, tentang bagaimana Allah merencanakan lelaki dan perempuan, dalam kuasa Nya “kun faya kun”. Bagaimana mereka menyatu untuk memunculkan generasi? Mekanisme seperti itu adalah di luar lamunan (imaginasi).

Mereka berbicara tentang penemuan ilmu pengetahuan (sains), penemuan sains apa? Mereka bangga tentang sel cangkok (stem?). Seperti merekalah yang menciptakan dinamit (dynamite)? Mereka hanya menggunakan apa yang sudah ada di sana. Dapatkah mereka membawa sebuah sel cangkok yang tidak hidup dan memberinya hidup. Dan mereka masih menggunakan nya dan mereka masih harus menanamnya dan menempat kannya di mana yang seharusnya agar supaya dapat tumbuh (di dalam rahim ibunya).

7

Mereka berbicara tentang rembulan, bahwa tidak terdapat spesie hidup di rembulan. Mengapa? Karena itu terlalu dingin, tak satupun dapat hidup di rembulan, tak satupun hidup di Mars. Siapa yang memberi tahu mereka? Siapa yang memberi tahu bahwa tak satupun hidup di rembulan. Jika mereka tak dapat melihat, maka mereka bodoh. Siapa memberi tahu mereka bahwa tidak terdapat kehidupan di dalam rembulan? Bagaimana kita tahu tidak terdapat kehidupan di dalam rembulan? Mengapa kita harus percaya kepada mereka?

Lihatlah pada DNA Dapatkah mereka melihatnya dengan mata mereka? Bisa saja Allah meletakkan sesuatu di rembulan sebuah benda hidup yang tidak dapat mereka lihat. Kini mereka membuat percobaan, kini mereka mendapatkan bahwa sebuah DNA dapat mengambil informasi dari 1 juta buku. Dan bahwa DNA adalah sebuah rancangan lengkap untuk seluruh waktu hidupmu. Dari sejak saat penciptaanmu di dalam rahim ibumu sampai kamu meninggal. Berapa banyak kamu akan makan, berbicara, berjalan atau bekerja. Setiap kegiatan yang akan kamu kerjakan dalam seluruh hidupmu telah tercatat di sana. Seperti sebuah cetak biru.

Mereka mengatakan bahwa jika temperatur menjadi terlalu rendah kami mati. Mengapa kamu mati? Bagaimana mereka mengawetkan sel cangkok dan embrio ini? Pada –30° C. Lalu mengapa Allah tidak akan menciptakan ciptaan di rembulan dan mereka tidak akan hidup? Mereka mengeluarkannya dari pendingin (freezer) dan membuahi telur itu dan itu menjadi hidup. Siapa yang memberinya ilmu itu? Mereka mengatakan Allah tidak dapat melakukan itu, namun mereka dapat melakukannya, jika mereka tidak dapat melihat sel cangkok dengan mata mereka, dan mereka mengatakan di Rembulan atau di Mars tidak terdapat kehidupan? Mereka bahkan tidak dapat melihat apa yang berada di antara kedua tangan mereka, namun mereka mau mengatakan bahwa tidak ada kehidupan di Mars dan di Rembulan.

Allah menciptakan segala sesuatu dalam pasangan. Coba silahkan mereka menciptakan sesuatu yang hidup dari nol. Silahkan mereka duduk dan meniup dan mengatakan kami menciptakan lelaki & perempuan. Mereka masih bekerja dengan apapun yang diberikan Allah kepada mereka. Mereka tidak dapat melangkah lebih jauh. Jika Allah membuka bagi mereka beberapa penemuan, itu hanyalah apa yang Dia berikan (anugerahkan) kepada mereka. Bukan berarti bahwa mereka dapat menciptakan seorang manusia – Allah akan membinasakan mereka. “Dan membuat tidurmu sebagai waktu istirahat.” – Kami berikan kamu itu. Sebagaimana tubuh memerlukan istirahat, begitu juga ruh memerlukan istirahat. Allah memberikan tubuh dan seluruh sistem untuk istirahat. Allah memberimu kekuatan itu untuk membuatmu santai. Jika itu perlu untuk tubuh, apa yang kamu pikir perlu untuk ruh (spirit). Segala sesuatu dalam keseimbangan : kaya-miskin, sehat-sakit, baik-jahat. Segala sesuatu dalam berpasangan. Maka jika terdapat santai untuk tubuh, terdapat juga santai untuk spirit. Santai untuk tubuh adalah berada dalam keadaan seperti mati.

Allah bersabda, “dan membuat tidurmu sebagai istirahat.” Dan menurut Nabi s.a.w.” ketika kamu tidur Allah mengangkat ruh mu dari tubuh,” kamu menjadi seperti orang mati. Jadi apakah santai untuk ruh? Allah bersabda untuk membuat ruh santai, seseorang harus tidur dalam keadaan suci (wudhu). Shalat dua raka`at dan tidur. Ketika kamu tidur ruh mu keluar (dari ragamu). Jika tanpa wudu ruh akan tinggal di antara langit dan bumi. Untuk mereka yang tak beriman, tinggal di kegelapan. Untuk mereka yang beriman dalam keadaan wudhu, (ruh) itu akan pergi dan sujud di bawah Singgasana (Arsy), dan itu akan diberkahi untuk berenang dalam samudera dhikrullah. Allah akan memberkahi nya dan mengkaruniai Rahmat Nya kepadanya. Dalam kepasrahan dan sujud sepenuhnya. Itulah sebabnya tidur itu penting. Ruh itu berada di sana dalam `ibadat penuh. (Tidur) Itu akan ditulis sebagai `ibada sepenuhnya. Jika tidak dalam wudu, kamu tak tahu berada dimana, atau kemana perginya ruh mu.

Itulah sebabnya Allah bersabda : membuat tidur sebagai istirahat. Bahwa orang mati adalah seperti orang tidur. Ketika berada dalam tidur yang dalam, kamu tidak merasakan apapun yang

8

berada di sekitarmu. Jadi ambil contoh dari apa yang diberikan Allah di malam hari. Jika Allah tidak mengirim kembali ruhmu, maka selesailah kamu. Kamu akan tinggal di sana seterusnya. Ketika kamu siap untuk tidur, katakanlah, “Ya Rabbi hamba akan berada di antara kedua tangan Mu, jika Engkau mengirimkan hamba kembali, hamba berbahagia dan jika tidak,…” ingatlah adanya akhira. Jika Allah mencegah (ruh) kamu masuk kembali ke tubuh mu, mobilmu akan hilang, kesehatanmu akan hilang, isterimu akan diambil orang lain, setelah kamu, stocks (surat berharga) mu akan hilang, … jadi kerjakanlah (kewajiban) akhira mu seperti kalau kamu akan mati besok. Atau kalau tidak, kamu akan merugi.

“Kami telah membuat tidur mu sebagai (waktu) istirahat”. Subata adalah putusnya segala hubungan dengan yang kamu kerjakan di dunya. Dan itu datang dari (akar kata) as-sabti, artinya sesuatu yang diputus. Diputuskan, maqtu`. Kamu tidak dapat melakukan apapun, terlarang. Kamu di bawah perintah Allah, santai. Itulah sebabnya sabt, hari ke enam dalam seminggu, yang disebut oleh orang Yahudi sebagai Sabbath adalah hari di mana tidak ada kegiatan. “Wa ja`alna nawmakum subatan.” Pada saat itu kamu terputus hubungan, tidak dapat melakukan kegiatan apapun. Kamu berada di antara tangan Allah swt.

Mengapa itu disebut subata, atau Sabbath untuk Yahudi? Allah menciptakan langit dan bumi mulai Minggu ke Jum’at dan pada Sabtu segala sesuatu selesai (komplit), tidak ada yang dikerjakan. Allah menciptakan segala sesuatunya dalam enam hari dan Allah tahu apa itu yang disebut enam hari. Dia menciptakan semuanya dalam enam hari, Ledakan Agung (big bang) itu, “kun fayakoon.” Itu diciptakan ditempatnya..Mereka mengatakan terjadi sebuah Ledakan Agung (big bang). Mereka katakan sebuah ledakan yang di luar proporsi, terjadi pada “saat nihil/nol” Nol adalah masih sebuah angka. Kamu mengatakan zero dollar artinya kamu tidak lagi memiliki sebuah dollar pun, namun itu masih menggambarkan sesuatu. Kamu mengatakan zero dollar, tetapi itu adalah sebuah angka yang menggambarkan ketiadaan sesuatu.

Jadi ada apa sebelum nol/zero dan bagaimana itu terjadi dari no-zero ke zero. Apa yang terjadi dalam kurun waktu itu? Dari zero ke big-bang itu meledak. Jika kamu membawa sebuah bom dan kamu melemparkannya dan itu meledak, apa yang terjadi? Segala sesuatu hancur berkeping. Kehancuran ini ketika terjadi big bang, itu berkeping keping dalam hampa udara (vacuum). Ketika sesuatu terjadi dalam hampa udara/vacuum, seperti jika mereka pergi ke rembulan atau pergi dalam pesawat ulang alik (space shuttle). Ketika kamu melihat itu terbang tinggi, mereka melayang, mereka terbang. Wow – tidak ada gaya tarik bumi/gravity. Jadi tidak ada gaya tarik bumi/gravity. Ketika terjadi big bang itu dalam ruang hampa di mana tidak terdapat gaya tarik bumi, maka segala keping keping itu memancar menjalar ke segala arah. Namun kita tidak melihat itu menjalar, itu semua berhenti. Matahari pada tempatnya, rembulan pada tempatnya, bintang bintang menetap. Jadi mengapa itu semua berhenti?

Seperti sebuah reaksi atom – apakah itu berhenti? Itu berjalan dengan kekuatan penuh ke depan/maju. Hal satu satunya yang akan menghentikannya adalah bila ada kekuatan lain yang melawan (akibat ledakan tadi). Itu (kekuatan yang melawan) harus persis sama pada saat yang tepat dan waktu yang benar dan kekuatan yang benar dan itu akan menghentikan semua butiran/particle yang hancur dalam ledakan (big bang) tadi. Kemungkinannya itu terjadi secara demikian adalah begitu rendah, sehingga tidak seorangpun dapat membayangkannya. Untuk menghentikan kekuatan ledakan/big bang itu pada saat yang betul, lingkungan yang betul, untuk berimpit dengan yang datang dari waktu sebelumnya – itu untuk terjadi sangat tidak mungkin.

Siapa yang menghentikan itu? Siapa yang membuat itu berhenti. Kekuatan yang persis sama pada saat yang tepat dan lingkugan yang benar akan menghentikan segala sesuatu.

9

Segala sesuatu hanya bergerak dalam satu arah. Dalam sebuah ledakan, gerakan itu terpisah pisah, dengan setiap butiran menuju ke arah yang acak. Allah menghentikan matahari dan seluruh sistem solarnya dalam rangka nisbi, nisbi terhadap galaxy nya dan galaxies nisbi satu sama lainnya, dalam sebuah sistem yang seimbang/symmetris.]

[“tajrii li-mustaqarrin laha” – itu artinya itu akan melanjutkan gerakan nya, sampai hari pengadilan, ketika itu mencapai akhirnya. Atau itu bergerak selama siang hari sampai mencapai matahari terbenam.]

Segera setelah Allah bersabda, “Kaf” dari ‘kun’, kemudian ketika Dia mengatakan, “Nun” sisa kata itu, itu menghentika semua gerak mekar (expansi). Kemungkinan itu terjadi sangat tidak mungkin dihitung. Bahkan jika sekiranya kamu naik ke sepuluh pangkat sepuluh juta, itu tak akan terjadi. Sepuluh pangkat seratus di atas sepuluh pun sudah tidak dapat digambarkan secara matematis atau secara bahasa sains. Lalu apa ang kamu pikir tentang kekuatan melawan itu yang menghadang setiap bintang di setiap galaxy. Mereka mengatakan terdapat 3 miliar galaxies. Mereka mengatakan terdapat 300 milyar bintang dalam setiap galaxi. Untuk setiap bintang terdapat sebuah gaya / kekuatan yang melawan untuk membuat bintang itu berhenti. Dia menyebut kata itu subata, wa ja`lna…. Untuk mengatakan sesuatu maqtu`. Aku menciptakan pada hari Minggu dan berhenti pada hari Jum’at. Itu adalah waktu untuk ‘nun’ itu menyambung ke pada ‘kaf’. “Amruhu bayn al-kaf wal-nun.” Ketika perintah itu terjadi itu memerlukan enam hari. Dalam enam hari itu bintang bintang dan galaxi diciptakan. Dan itu bukanlah semua ciptaan. Bagaimana dengan langit (surga = heavens). Itu yang tidak dapat kamu lihat dan itu terkait dengan akhira. Itu semua terjadi dalam enam hari. Itu artinya pada hari itu, nun tersambung dengan ‘kaf’, pada hari sabt, yang disebut dalam bahasa Arab sabt, hari ke tujuh. Minggu, sebagaimana itu disebut, Allah menciptakan langit dan bumi dari Minggu sampai Sabtu, dan itu memerlukan enam hari bagi nun untuk mencapai ‘kaf’ dan kemudian berhenti. Apakah keagungan Allah swt. Ketika ledakan / big bang itu diperkirakan terjadi, butiran butiran itu dilemparkan keluar (menjauh dari asalnya) tanpa satupun yang menghentikan mereka. Miliaran atau lebih butiran, miliaran apa yang Allah kehendaki tercipta, planets, dsb. Dalam hampa udara. Dan tidak terdapat gaya tarik berat / bumi untuk menghentikan mereka, karena itu jauh melebihi dari kekuatan gaya tarik bumi. Kekuatan pada bagian terdalam dari ledakan / big bang adalah gaya yang berbeda, kekuatan yang terbesar adalah di pusat big bang. Mereka yang berada di bagian luar bergerak keluar, dan mereka yang berada di pusat itu akan didorong dengan kecepatan yang lebih cepat dengan gaya yang berbeda.

Itu artinya masing masing butiran bintang, dsb. mengalami kekuatan/gaya yang berbeda arah maupun besarnya. Itu artinya untuk menghentikan semua partikel itu memerlukan kekuatan yang sama namun berlawanan arah. Dan jika ada satu saja di natara mereka yang masih bergerak (menjauh dari pusat ledakan tadi), maka setiap segala sesutau akan mulai saling berbenturan dan persis seperti yang terjadi di meja billiar, maka segala sesuatu berada dalam bencana. Mereka mengkhawatirkan bahwa sebuah asteroid (pecahan bintang) besar akan menubruk bumi dan dapat mengakibatkan sebuah pemusnahan yang sempurna.

Dan jika segala sesuatu bergerak dengan arah yang secara acak berbeda, apa yang dihadapi masing masing partikel itu untuk membuatnya berhenti subata? Apa yang dapat kamu bayangkan daya yang melawan kekuatan itu? Apakah ada ledakan lainnya yang melawan kekuatan ledakan big bang yang pertama. Atau apakah itu tangan qudra Allah, kekuatan Nya yang tanpa batas, yang menghentikan setiap partikel. Dia tidak perlu menggunakan tangan untuk menghentikan mereka semua, Kekuatan Nya berada di dalam “kun fayakoon”. Jadi menurut theory mereka apa yang

10

menyebabkan planets dan benda benda itu berhenti? Kekuatan listrik dan magnet jenis apa yang menghentikan mereka? Apa yang menggerakkan planet planet dan benda benda dalam hampa udara dan menyeimbangkan mereka, di tengah tengah. Ketika Allah bersabda, “kun fayakoon” kali lain, maka semua segala sesuatu akan ambruk (collapses). Pada saat Dia bersabda, “liman al-mulki al-yawm” dan itu semua milik Allah. Kemudian Dia menghancurkan segala sesuatu

Segera setelah Dia menarik kembali semua kekuatan ini, segala sesuatu akan ambruk. Itu adalah sedemikian sehingga apapun teorinya yang sesuai dengan kemungkinan (probability) tidaklah mungkin ini dilakukan. Mereka bicara tentang ilmu/sains. Jika kamu mengambil sejumput dynamite dan meletakkan nya di belukar dan meledakkannya, dan itu hancur, dapatkah kamu memasang sebarang daya kekuatan untuk menghentikan setiap potong pecahan kaca di udara. Allah menghentikan itu di ruang hampa dan menghentikan itu begitu rupa tanpa gaya tarik/berat, dan menghentikan mereka sehingga mereka berputar pada porosnya dan menghentikan beberapa sampai mereka berputar mengelilingi planet lain atau matahari dan menghentikan beberapa sehingga mereka berputar sedemikian rupa yang tidak kita ketahui tentangnya. Dan mereka dengan bangga sambil lompat turun naik berbicara tentang penemuan kecil yang mereka perbuat.

Tidur itu yang diciptakan Allah adalah seperti semacam kematian. Kematian yang ini adalah sebuah kematian sementara, yang kamu akan kembali hidup lagi. Allah sedang menunjukkan bahwa ketika Aku membawamu balik menjadi hidup dari tidurmu, Aku dapat membawamu hidup kembali dari kematian sempurna. Yang satu itu tidur di tempat tidurnya, kamu memandangnya dan kamu tidak tahu apakah dia hidup atau mati? Kamu harus memeriksa apakah dia bernapas atau tidak, apakah jantungnya masih berdetak atau tidak? Persis seperti Aku dapat membawamu kembali dari tidur nyenyak di pagi hari, Akupun dapat menghidupkan kamu kembali pada hari kebangkitan. Apakah rahasianya ketika kamu tidur kamu tidak sadar, Aku mengambil (kesadaran) nya dan kamu kehilangan semua kesadaran dan Aku meletakkannya kembali dan kamu menjadi sadar sekali lagi.

Awliya-Allah, mereka dibebaskan oleh Allah pada setiap saat mereka mencapai kondisi demikian, dalam kehidupan mereka, “muutu qabl an-tamut.” Karena dia mengendalikan egonya, membuat egonya mati. Awliya, pewaris para sahaba, meninggal sebelum ajal mereka, artinya ruh mereka dibebaskan dari kurungan tubuh mereka. Mereka melakukan ini dan mereka mampu mengatakan, “bacalah awrad(wirid) ini, dan kamu akan selamat, bacalah al Qur’an dan kamu akan baik baik saja.” Mereka melihat apa yang ada dihadapan (masa depan) mureed nya agar supaya mengingatkan mereka, memberi mereka petunjuk, untuk melindungi mereka.

“Wa ja`alna nawmakum subata.” Istirahat – istirahat apa. Dia menciptakan ciptaan dalam 6 hari dan kemudian berhenti. Ada sebuah petunjuk disini, jika kamu melakukan ibadahmu, dan mengikuti jalan Sayyidina Muhammad, maka kamu akan mencapai keadaan istirahat, sebuah keadaan damai di mana kamu tidak melihat adanya kesukaran. Aku akan membuatmu berenang dalam samudera istirahat, dan santai. Pada saat itu kamu akan dianugerahi cinta abadi, rahmat rahim abadi. Kamu akan diberkahi dan dibusanai dari cahaya Ku dan Nama Ilahiyyah dan Sifat Ku. Pada saat itu kamu akan berkata tentang apapun, Ya Rabbi, mohon lakukan ini, tolonglah yang ini, sembuhkan yang ini dan Allah akan menerima doa mu dan menyembuhkan orang itu. Itulah sebabnya para shahabat mendatangi Nabi s.a.w. dan minta do’anya. Karena do’a Nabi s.a.w. tak pernah ditolak. Setelah Nabi s.a.w., do’a para Sahaba tak pernah ditolak. Setelah para Sahaba, do’a awliya tak pernah ditolak.

Ya Allah karuniakan kami ilmu baka (eternal), cinta dan keindahan, dan jalan kepada itu semua.Al Fatiha.

11

Surat an-Naba, ayat 10-13

Rabu, September 12, 2001

Audhubillahi minash-shaytan ir-rajeem Bismillah ir-Rahman ir-RaheemNawayta al-arba`een….fee hadha al-masjid

Kita akan melanjutkan, insha-Allah, memberi komentar tentang Surat an-Naba. Kita telah sampai di “wa ja`alna nawmakum subaatan.” Hari ini kita mulai dengan “wa ja`alana al-layla libasan” – dan membuat malam sebagai sebuah selimut. Allah swt bersabda, “dan membuat siang hari sebagai sarana untuk mencari rejeki.”

Itu artinya Allah swt, memberi kita, karena Dia mengatakan, Kami menciptakan kamu berpasangan, jadi segala sesuatu berpasangan, dan kita menggambarkan tentang ini di waktu lalu, Dia mengatakan sama Dia mengatakan ard, Dia mengatakan sakit dan sehat, sakit dan sehat …

Segala sesuatu dalam keadaan seimbang. Ketika Allah mengatakan Kami membuat malam sebagai sebuah selimut, itu artinya Dia membuat kamu sebuah waktu istirahat, untuk menggunakan waktu buat santai. Dan layl berarti apa? Apakah malam itu, sebagai lawan siang. Dia mendatangkan gelap. Cahaya mendatangkan gemerlap matahari, itu mendatangkan siang hari, kamu melihat segala sesuatu. Pada malam hari suasana itu gelap. Kami telah membuatnya untuk menutupi dosa-dosamu, karena dosa dosa memperlihatkan sisi gelap seseorang. Kamilah Selimut atas dosa dosamu. Dengan itu Kami pun menutupi mu agar tidak melakukan dosa, dengan menyelimutimu dengan tanpa cahaya, tak satupun dapat melihat, dengan rahmat Allah,. Allah adalah as-Sattar- Dia adalah Sang Penyelimut. Dia tidak mengungkapkan apa-apa hal salah yang dikerjakan abdi Nya, namun tetap menutupinya. Itu artinya Kami menutupi dosa dosamu dengan Rahmat Ku. Dan seiring tobat mu, Kami meningkatkan kamu dalam spiritualitasmu, dalam cahaya jantungmu, cahaya para awliya, cahaya yang diperlukan untuk menerima kebutuhan/rezeki (sustenance). Kebutuhan (sustenance) bukan hanya berbentuk makanan, namun segala hal yang meningkatkan spiritualitas adalah kebutuhan (sustenance).

Kami telah membuat malam sebagai sebuah selimut. Menyelimuti kesalahanmu. Selimut adalah seperti sebuah kain. Aku suka menyelimutimu, jangan memperlihatkan sisi gelap dirimu sendiri. Tetaplah sisi gelapmu tertutupi dan pertahankanlah hari hari (siang = terang) Islam. Allah membuat selimut untuk menutupi apapun keburukan yang kamu kerjakan. Perkawinan adalah separuh dari agama. Nabi s.a.w. menggambarkan bahwa perkawinan itu adalah ½ dari agama. Itu untuk melindungi kamu dari jatuh kedalam dosa. Dia mencipta isteri (pasangan) sebagai selembar selimut bagi suaminya (pasangan) dan sebaliknya begitu juga..Tanpa seorang suami, isteri itu tanpa selimut, dan tanpa seorang suami, isteri itu tidak punya selimut terhadap dosa. Sisi gelap itu akan menariknya ke dalam dosa, tetapi dengan (adanya) isteri atau suami, hal itu menjadi terselimuti. Bagaimana (agar) tertutupi - bertaubatlah dari dosa dosamu. Dan Dia membuat bagimu sebuah selimut bagi mereka dan mereka selembar selimut bagi mu, dan sebaliknya. Untuk bersantai dan berkelakar dengan keluargamu.

Allah membuat nya sebagai tempat untuk tidur, yang adalah saudara dari kematian, seperti ketika kamu meninggal, itu menarik ruh kamu. Kemudian ketika kamu berada dalam liang kubur, maka tidak ada satupun lainnya yang hadir di sekitar. Kamu berada dalam sebuah lubang sempit dan terdapat kegelapan di sana. Kuburan mu bisa seperti surga atau seperti lubang neraka. Jadi itu adalah yang harus kamu ketahui, tidur sebagai simbol dari kematian : tidak ada keluarga, tidak ada anak anak, tidak ada tetangga. Pada saat itu kamu sendirian di dalam liang kubur. Apa yang akan kamu katakan kepada Tuhanmu? Itu adalah tempat (waktu) untuk mengingat Tuhanmu. Itulah sebabnya malam adalah satu waktu untuk meditasi ketika semua orang tidur. Katakan

12

“tidak seorangpun bersama saya. Saya datang kepada MU.” Jika kamu mendekati Allah melalui meditasi pada saat itu, Dia akan membuka cahaya Nya bagimu, cahaya spiritual Nya, untuk meningkatkan spiritualitas dan mengangkat kamu ke dalam Hadhirat Ilahiyya, dan Kami membuat siang sebagai cahaya (terang). Dia akan membuat hari bagi qalbumu, cahaya bagi qalbumu, sebuah tempat untuk membesarkan kamu, dan Dia membuat cahaya itu, sebuah (sarana) peremajaan bagi qalbumu, yang akan memberimu sebuah hidup baru, air mancur peremajaanmu, yang dicari Khidr, dan dengan air mancur itu memancar dari qalbumu, itu akan menjadi cahaya qalbu dan itu akan menjadi pemenuhan kebutuhanmu (sustenance). Dikatakan bahwa Allah swt bersabda, “tidakkah Kami membuat bumi datar bagimu untuk tinggal di dalamnya seperti sebuah buaian (crib – tempat tidur bayi).” Bumi itulah al-bashariyya yang adalah qalbumu. Bumi yang seperti buaian itu adalah dasar / pondasi bagi qalbumu untuk memahami Tuhanmu dan bagimu untuk santai melalui mediasi mu yang dikaruniakan Allah bagimu di dalam qalbumu.

Ketika kamu membuat qalbumu sebagai buaian untuk mu, dan Allah bersabda, “dan Kami membuat gunung gunung sebagai tiang”, Dia membuat bumi sebuah ruang yang luas – pada saat itu ketika kamu membangun dirimu keatas, Dia meperluas qalbumu begitu luasnya, mengembangkannya begitu rupa sehingga pada waktu itu, Dia akan membuat gunung gunung dalam qalbumu, gunung sebagai tiang, membangun egomu yang bagus, dan memusnahkan ego buruk, dan membangun nafs al-mutma’ina, untuk membangun mi`raj yang agung itu bagimu untuk mencapai maqam yang lebih tinggi dari tanah dasar. Dari buaian qalbu, kemudian Dia membangun gunung gunung seperti mi`raj, untuk menganugerahkan Rahmat Nya bagimu dan tajalli tajalli itu. Itulah sebabnya Dia bersabda, rumah Tuhan adalah qalbu orang beiman. Dan Dia bersabda, tidaklah langit Ku ataupun bumi Ku dapat menampung Aku, hanya qalbu qalbu abdi Ku yang beriman yang memuat Aku.

Dia memperluas qalbumu sangat luasnya, dan kemudian membangun tiang tiang bagi qalbu, mi`raj yang membuatmu naik. Pada saat itu Dia bersabda, “dan Kami membuat kalian berpasangan” dan pada saat itu Dia akan menyatukan ruh dengan jiwa yang damai, dan saat itu qalbu yang adalah bagian lelaki dari manusia, dan nafs adalah bagian perempuan dari manusia, dan Dia akan menyatukan mereka pada saat itu, membuat mereka sebagai sebuah pasangan (zawj) dan Dia membuat qalbu dan ego damai menyatu, pada saat itu Dia bersabda, “kami membuat tidurmu sebagai waktu istirahat”

Pada saat itu kamu akan dalam keadaan tidur, berserah diri kepada kehendak Allah. Dia menciptakan kamu dalam pasangan, qalbu dan ego damai, dan Dia membuatmu menyatu dalam malam jiwa istirahat itu, dan kemudian kamu akan mencapai penyerahan, yang adalah seperti mati. Simbol tidur adalah berserah diri kepada kehendak Allah. Ketika kamu tidur Kami membuatmu santai. Pada saat itu Dia mengambil semua keinginan duniawi dari qalbu dan pada saat itu kamu menyerah kepada samudera spiritualitas. Ketika Dia mengambil hasrat rendah, maka “Aku akan menutupi mu dengan Sifat Sifat Ku” Aku akan menutupimu dari mereka yang tidak memahami kamu. Aku membesarkanmu dan kemudian Aku menyembunyikanmu sehingga tidak satupun yang mengenalimu. Dan membuat siang hari sebagai (cara mendapat) kebutuhan, siang hari ruhaniah, mi`raj diri, akan menjadi harimu, naik ke Hadhirat Ilahiyyah, menerima inspirasi dan barakah dari 99 Nama Indah Ku. Pada saat itu, “Aku membuat siang hari sebagai cara untuk mendapatkan kebutuhan”. Kebutuhan macam apa? Pada saat itu kebutuhanmu adalah ibadah sepenuhnya, dan kepatuhan dan mendirikan shari`ah. Aku mengangkat kamu dari nihil ke tahap.maqam kepatuhan yang demikian. Ketika Aku mengangkatmu, Aku menganugerahkan kepadamu tujuh lapisan pada qalbumu. “wa banayna fawqakum saba`an shidaada”. Dan tidakkah kami membangun tujuh lapisan di atas mu?

13

Abu Layth Samarkandi mengatakan dari satu lapisan ke berikutnya adalah seperti perjalanan 500,000 tahun. Itu seperti cungkup di atas bangunan, yang dibuat tanpa tiang atau penyangga, satu di atas lainnya. Itu sebagai simbol apa? Itu adalah simbol dari tujuh maqam qalbu.

1) tabaqat as-sudur – as-sard adalah rongga dada, di mana kamu bernapas. Dan itu adalah dasar dari ilmu dan pemahaman langka tentang Islam.

2) Tabaqat al-qalb – maqam qalbu. Itu adalah tempat kedudukan dasar keimanan. (jawhar al-iman) permata iman.

3) Ashighafa – pemujaan, cinta, muhabba dan merasa sayang kepada sesama (ash-shafaqa)4) Al-fu’ad –qalb adalah jantung, jantung yang nampak. Fu’ad adalah dasar dari jantung. Itu

adalah kedudukan penampakan dan penglihatan (kashafa wal mushahada) untuk menyaksikan dan untuk melihat kesaksian.

5) Inti jantung – bagian terkecil di dalam dasar (esensi) jantung. Itu adalah kedudukan khusus cinta Allah. Tidak terdapat apapun dalam inti itu selain cinta Allah dan itu tak ada hubungannya denga cinta antara dua dunia.

6) As-suayda – inti terkecil dari inti jantung, maka ilmu langit (surgawi) diberikan kepadamu al-`ilm al-ladunni. Itu adalah rumah hakikat. Tidaklah langit dan .. menampung Aku… namun jantung (qalbu) memuat Aku. Dan Sayyidina Ali (mengatakan?) bahwa puncak hakikat adalah takut akan Allah. Takut di sini bukanlah takut akan hukuman namun takut berada di luar Hadhirat Nya. Itulah yang dimaksud Sayyidina Ali, bukan takut Allah karena hukuman. Tetapi takut kehilangan cinta Allah dan jauh dari Nya.

7) Bayt al-`izza – Rumah “al-`izzatu lillahi. ..” kemuliaan adalah milik Allah dan Nabi Nya dan kepada para kaum beriman. Dia memberikan kemuliaan dan kebanggaan kepada kaum beriman dan itulah sebabnya disebut sebagai jantung dua kesempurnaan. Al-dhaahir walbaatin. Qalb alkamailayn.

Pada maqam ini Rahasia Ilahiyyah akan diberikan kepadamu dan kamu tidak berwenang untuk membawa (mengungkapkan) rahasia itu dari dalam ke luar. Dari kedalaman lainnya boleh diungkapkan ke luar, kecuali dari tempat khusus itu. Kamu tidak berwenang untuk membawa ilmu itu dari tempat sembunyinya kepada masyarakat.

Itulah sebabnya Sayyidina Abu Huraraya berkata ”Saya menyimpan dari Nabi s.a.w. dua jenis ilmu.” Ilmu itu hanya untuk kamu. Pada saat itu kamu menjadi “wa ja`alana siraajan wa haaja” , Kami membuat kamu seperti cahaya gemerlap di bumi dengan ilmumu, namun dengan cahaya yang datang ke dalam jantungmu, itu nampak pada wajahmu dan terpancar kepada semua orang.

“Siraajan wa haaja” digambarkan sebagai energi kuat dari cahaya yang dihasilkan dari mendidihkan unsur yang cahaya nya muncul. Dari cahaya rahasia langit yang Allah tempatkan dalam jantungmu, dalamnya jantung mu akan ada sebuah proses pembakaran dari `ishq al-ilahiy dan itu akan menjadi tanda kepada manusia, ayat min ayatillah. Orang akan tertarik (tersedot) tanpa berbuat apapun. Bahkan tanpa mengucapkan sepotong katapun, orang orang itu tertarik kepada mereka ini. Dikatakan, “matahari dan rembulan diciptakan pada awal perintah Nya dari cahaya singgasana Nya. Dan pada Hari Pengadilan mereka diperintahkan untuk kembali kepada cahaya singgasana dari mana mereka diciptakan. Dari cahaya singgasana, Allah menciptakan matahari dan rembulan untuk muncul dan memberi kita cahaya di dunia ini. Mengapa itu dijelaskan demikian? Ikrima mengatakan tentang Ibn `Abbas, bahwa dia berkata, “apa kamu mau mendengar apa yang saya dengar dari Nabi s.a.w.tentang bagaimana matahari dan rembulan diciptakan dan apa yang terjadi kepada keduanya. Mereka menjawab ‘bala (ya mau).’ Nabi s.a.w. ditanya tentang penciptaan matahari dan rembulan dan apa yang akan dilakukan Allah kepada mereka itu.

14

Ketika Allah menciptakan ciptaan Nya, [sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya tentang ledakan agung], dan seluruh alam semesta ini dibawa ke dalam keadaan penciptaan bentuk akhir (final). Dan tidak ada tersisa di belakang ciptaan Nya kecuali penciptaan Adam [dengan “kun fayakun”]. Pada saat itu Dia menciptakan dua matahari dari cahaya Singgasana Nya. [Dia menciptakan 2 matahari]. Dan apapun yang Dia inginkan tinggal sebagai matahari, Dia tinggalkan, dan Dia menciptakan di sekitarnya, semesta yang besar sekali, sebagaimana Dia menciptakan di sekitar bumi. Salah satu dari mereka Dia ciptakan satu semesta di sekitar dan yang kedua (2nd), dengan Ilmu Awal Nya (`ilmahu al-qadim) Dia menghendaki bahwa matahari kedua (2nd sun) diselubungi dari cahayanya. Dia ciptakan itu dan dirubahnya menjadi satu rembulan. Dan sesungguhnya Dia mencipta kannya lebih kecil dari ukuran matahari (yang pertama). Dia perintahkan Jibreel dan mengirim Jibreel ke pada nya dan dia (a.s.) menggerakkan sayapnya menutupi permukaan rembulan dan dengan begitu memadamkan cahaya rembulan tersebut, sehingga dia tidak lagi memancarkan cahaya (sendiri). Jika dia tidak melakukan hal itu kamu tidak akan dapat menghitung siang dan malam dan bulan, atau kapan harus puasa dan berbuka. Jika Allah dan apa yang disebut rembulan, sebagaimana Dia ciptakan sebelum mengirimkan Jibreel untuk memadamkan cahayanya, kita tidak akan mengenal (bedanya) siang dan malam, tidak juga kapan harus berpuasa atau berbuka dan tidak akan pernah perempuan tahu kapan datang haidnya dan tak satupun akan tahu kapan waktu shalat dan tak satupun akan tahu bulan dan tahun.

Apa yang kamu lihat sebagai noktah hitam di permukaan rembulan, adalah dampak/ bekas sayap Jibreel. Untuk itu Dia bersabda, ‘Kami telah menghapus dan membuang siang hari, dan membuat siang hari untuk dilihat’ oleh gerakan sayap Jibreel melintasi permukaan rembulan. Ketika Hari Pengadilan datang dan Allah memisahkan manusia neraka dan manusia surga, sebelum mereka memasuki tujuan (akhir) mereka. Allah akan memanggil matahari dan rembulan dan mereka akan datang kehadapan Nya dengan genetar dalam Hadhirat Ilahiyyah yang dapat dilihat oleh semuanya, karena takutnya akan hari itu [di mana semua nabi akan gemetar di Hadhirat Allah] dan ketika mereka mendekati singgasana Allah, mereka berdua akan tertelungkup dalam sujud kepada Allah. Dan mereka berkata ‘Ya Tuhan kami. Engkau mengetahui pengabdian kami kepada Mu dan persembahan kami yang tiada putus kepada Mu dan kecepatan gerak kami untuk memenuhi perintah Mu. Jadi janganlah menghukum kami karena mereka menyembah kami. [persis seperti Allah bertanya kepada Sayyidina Isa ‘apakah kamu minta ummatmu untuk menyembah kamu?’ Dan mereka berkata, ‘Engkau mengetahui bahwa kami tidak pernah memerintahkan (mereka) untuk menyembah kami.’ Allah bersabda, “ubdeeu wa u`eed.” – “Aku menciptakan kamu dan mengirimkan kamu kembali kemanapun Aku suka.” Pada saat itu Dia mengirimkan mereka kembali ke Singgasana dan mereka lenyap. Dan mereka berkata serempak ‘dari mana Engkau menciptakan kami’ dan Dia bersabda. ‘dari cahaya Singgasana Ku’ dan mereka kembali kepada dari mana Allah menciptakan mereka.”

Matahari dan rembulan membawa dua unsur : cahaya dan panas. Apapun cahaya yang mereka miliki dari Singgasana kembali kepada cahaya Singgasana. Apapun panas yang mereka miliki, Allah melemparkan kembali ke neraka untuk menambah panasnya.

Dikatakan bahwa cahaya matahari dan rembulan akan kembali kepada cahaya Singgasana dan pada akhirnya cahaya mereka akan kembali kepada cahaya Nabi s.a.w.. “Wa ja`alan siraaja wa haaja” menunjuk kepada Nabi s.a.w., dimana Allah bersabda, “siraajan wa kitaaban mubeen” karena dikatakan dalam beberapa narrasi (hadits) bahwa Singgasana dan Kursi dibuat dari cahaya Nabi s.a.w.. Dalam hakikatnya mereka diciptakan dari cahaya Nabi s.a.w. dan cahaya mereka terhubung dengan Cahaya Nya dan semua adalah Cahaya Nya dan Cahaya Nya adalah dari cahaya Allah dan alhamdhu li Allah untuk hal tersebut. Itulah sebabnya beberapa hadith Nabi s.a.w. mengatakan, matahari berada di surga ke-4.

15

Dan grandshaykh berkata, “matahari yang kita lihat bukanlah matahari sesungguhnya, itu adalah bayangan dari matahari sesungguhnya yang berada surga ke 4.”

16

Audhu billahi min ash-shaytan ir-rajeem

Ayat 14-16

Kami menjelaskan sebelumnya “dan bukankah kami mengirimkan dari awan, air dalam jumlah yang banyak?” Allah swt menjelaskan dalam Surat ini kepada nabi Nya, katakan kepada mereka yang tidak percaya mengapa mereka melihat dengan keheranan terhadap apa yang Aku ungkap kan kepadamu, tentang hari akhir dan hari pengadilan. Mereka yang tidak percaya mengatakan hanya ada kematian pertama” [] dan Allah mengatakan kepada mereka dalam sura ini, tidak – ada lagi kebangkitan kembali dan kamu akan dibawa kembali untuk diadili. Dan Allah bersabda janganlah menganggap itu mengherankan. Allah mengatakan kepada mereka melalui ayat ayat berbeda, kami menjelaskan bahwa “bukankah Kami membuat bumi sebuah luasan yang lebar? dan gunung gunung … malam, siang… dan bukankah Kami membangun di atas mu tujuh.. lampu?

Allah bersabda’siapapun yang dapat menciptakan ini semua, apakah sukar untuk menciptakan kamu kembali. Dan kini Dia bersabda, bukankah kami menurunkan dari awan, air dalam jumlah yang banyak? “Min al mu`sirat” – awan – artinya ketika kamu memiliki handuk yang jenuh oleh air, dan kamu memerasnya, dari proses pemerasan inilah keluar air. Disini Allah menjelaskan kepada Nabi s.a.w. dan ini adalah penemuan ilmiah yang baru saja(abad 20?) mereka temukan kembali. Mereka menemukan bahwa mu`sirat adalah sesuatu yang kamu pelintir (peras) dan kemudian kamu gencet dan itu membuat air keluar. Gambaran tentang awan yang saling menghampiri dan saling bertumbukan, dan ketika mereka saling menumbuk itu, mereka saling menggencet, dan menyebabkan air keluar. Kami tahu bahwa awan negatif dan positif menyebabkan kilat geledeg – ketika itu terjadi – keluarlah air.

“Maa’an thajjaaja.” – dalam jumlah yang banyak. Jika air yang keluar banyak sekali, pasti terjadi angin topan. Itu tidak datang dari hembusan biasa dan air menguap dan kemudian turun. Allah bersabda Kami telah membuat angin topan, ketika kamu melihat kilat dan geledeg. Seperti handuk yang jenuh dengan air, dan ketika kamu memerasnya, itu ibarat hujan deras. Itu bukan seperti hujan gerimis saja, tetapi ‘kami mengirimkan angin topan. Pada masa sekarang bila angin topan seperti itu terjadi, mereka menyuruh semua orang agar pulang (berlindung di dalam rumah) dalam acara ‘pemantauan angin topan‘ di radio. Disini Allah bersabda, “Aku menunjukkan ini kepadamu sebagai tanda tentang kekuatan Ku yang luar biasa (majestic power), untuk menciptakan kehidu pan baru dengan itu.”

Jika bukan karena hujan deras, tidak akan terdapat tetumbuhan baru yang trubus. Segala kehidup an akan mati. Jika tidak ada hujan deras, tidak akan ada sungai, tidak akan ada laut. Siapa yang menaruh sungai dan lautan dan pegunungan? Siapa yang membuatnya selalu terulang dengan sendirinya, (air) datang dari awan dan hujan. “Aku satu satunya yang mengulang ulang ini, persis seperti hari ini mereka menggunakan sebuah pompa untuk memutar air untuk air mancur. Bagaimana itu bekerjanya? Dengan listrik. Dan apakah listrik itu – energi? Allah mengirimkan air dalam jumlah yang sangat banyak itu yang datang dari langit dengan energi. Negatif dan positif menyebabkan listrik. Ini disebutkan 1400 tahun yang lalu, tentang awan yang saling bertumbukan. Siapa yang tahu tentang hal tersebut (pada waktu itu). Sampai kini sungai mengalir ke lautan, seperti seolah lari mengikuti takdirnya. Samudera dalam gambaran spiritual adalah dalamnya ilmu. Sungai adalah cara untuk mencapai ilmu seperti itu. Jadi kamu melihat bahwa sungai selalu mengalir ke samudera. Baik melalui dalam tanah atau di atas tanah. Itu berputar / berdaur dengan sendirinya. Air yang dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan, Allah mengirimkannya dari awan. Itu adalah putaran berkesinambungan dari pancuran kehidupan untuk mempertahankan hidup terpelihara di dunya

17

ini. Kami telah mengirimkan sejumlah besar air dari awan ini, jumlah yang banyak sekali. Apa lagi makna dari ini? Itu berarti dari tingkatan yang berbeda, dari mu`sirati, awan datang dari langit, Kami mengirim, karena segala sesuatu tinggi merujuk kepada langit (surga), dan segala sesuatu yang rendah diwakili oleh bumi. Jadi segala sesuatu yang tinggi dapat memelihara yang rendah. Jadi dari tahap tertinggi dari ufuk (horizons) dan keadaan surga dari jantung, berbagai lapisan sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya, dalam surat itu, dari tujuh tahap yang telah kami gambarkan sebelumnya, ketika Allah bersabda, Kami telah membangun tujuh lapisan (langit). Ini adalah 7 langit / lapisan di dalam jantung, seperti telah disebutkan sebelumnya. Dari tujuh lapis jantung ini, Allah memelihara/membesarkan dengan hujan surgawi, mencampurnya dengan tujuh level jantung tersebut, dan hujan tadi memudakan (menjadikan muda kembali) tujuh level jantung itu, dan menuangkan ilmu ke tubuh fisik, yang membuat kamu menerima informasi itu dan inspirasi ke pikiran kamu melalui berbagai level itu.

Dan apakah yang Kami turunkan dari awan dalam jumlah yang banyak sekali itu? – Bukankah Kami mengirimkan dari tujuh level jantung itu, ilmu? Berapa banyak yang Kami kirimkan, tergantung kepada bejana yang kamu miliki. Sekiranya jantungmu adalah sebuah tempat menampung yang besar, maka Kami pun akan mengirim dalam jumlah banyak sekali. Mengirimkan itu dari langit spiritual level jantung, al-altaf, dengan mengirimkan satu hembusan napas, atau ibarat angin sepoi yang melewati/menembusi tujuh level jantung, itu akan saling menggerakkan berbagai level awan itu, memelintirnya, menyebabkan banjir air merendam pondasi jantung kamu, “yang dengannya kami dapat memproduksi biji bijian dan tetumbuhan dan berbagai tetanaman kebun’. Siraman pancuran air kehidupan itu, akan tertuang kepada pondasi jantungmu and pada saat itu tetanaman, peningkatan diri spiritual, akan tumbuh, dan bersamaan dengan pertumbuhannya, Kami mengkaruniai kamu pertumbuhan yang mewah. Jadi Kami mengirimkan kepada jantungmu air ilmu. Dan hikmah yang akan menciptakan dengan itu habba, bibit. Bibit apa? Itu bukan tetumbuhan yang tumbuh di bumi, tetapi itu adalah muhabba dhaatiyya. Cinta terhadap Pencipta Jantung. Dan nabaata – tetumbuhan yang trubus dari tanah.

Segera setelah bibit Cinta kepada Pencipta mulai tumbuh, trubus itu akan senantiasa dalam keadaan rindu kepada asal muasalnya. Sumber itu adalah inna lillahi wa inna ilayhi raji`un kerinduan itu akan berada di dalam orang salih itu yang kepadanya Kami siramkan / tuangkan ilmu Kami. Ketika Allah mengirimkan bibit/biji cinta dan trubus kerinduan, pada saat itu Dia akan memberimu taman dengan pertumbuhan yang mewah / subur sekali. Taman yang tidak pernah kamu bayangkan. Apakah jannaatin alfafa. Alfafa artinya ketika kamu pergi ke satu hutan, yang saling terjalin, dengan cabang tumbuh ke semua arah, saling melibat dan membelit dan berlapis lapis. Itu artinya surga yang saling terjalin – ilmu yang dari sudut manapun kamu lihat akan membuat kamu menerima ilmu, tak tergantung apapun, bahwa selama jantung kamu tersambung dengan Kami, dan tumbuh trubus cinta kepada Allah, Dia akan memberi kepadamu dari sudut manapun kamu melihat, dari manapun kamu berdiri, taman ilmu yang mewah dan saling berkaitan. Tak akan pernah kamu membayangkan bagaimana Allah akan mengirimkan ilmu yang saling mengkait dan melibat begitu. Kamu akan mendengar tasabih mala’ikat dan kamu dapat membedakan dari satu malaikat ke pada yang lain dan dari satu suara kepada suara yang lain. Kamu akan menerima sejumlah tak terbatas ilmu yang datang ke jantungmu, tanpa ilmu itu saling melanggar wilayah (overlapping) satu sama lain. Dengan kekuatan surgawi itu Kami mengkarunia kan, bila kamu membuka jantungmu kepada Kami.

Dan Kami akan mengkaruniai kamu tiga level surga yang berbeda sebagaimana diuraikan. Jannat al-muhabba, jannat al-mawadda and jannat al-`ishqJannat al-muhabba – surga cintaJannat al-mawadda – surga intimasiDan jannat al-`ishq – surga kerinduan.

18

Dari setiap surga ini, ilmu akan mengalir tanpa saling tindih dan kamu akan mendengar seperti jika mereka terpisah dan … dan ketika Kami memberi mu ‘yawmal fasli kaana meeqaata’ (ayat 17) itu, ketika kamu mencapai tahap ini segala sesuatu akan terpilah pilah bagimu. Kamu akan diangkat dari mereka yang biasa biasa, yang tidak memperjuangkan hal itu. ‘hari penyisihan adalah hari yang akan menghampiri’ Dalam makna tersirat, itu adalah Hari Pengadilan. Tentu saja itu akan datang, bagi mereka yang beriman dan bagi mereka yang tidak beriman yang akan dipilih mana yang baik, mana yang buruk. Begitu juga di dunya, para pencari (pesuluk) akan dipilih – yang sempurna dari yang tidak sempurna. Mereka yang diangkat lebih tinggi dan mereka yang tidak mencapai setinggi itu, karena mereka tidak berusaha paling keras dalam jalan Allah.

”Inna yawmal-fasli kaana meeqaata.” Allah memisahkan mereka yang beruntung su`ada dan yang bersedih ashqia. Ini tidak terkait dengan sebuah waktu. Bila Allah menghendakinya , itu akan terjadi. Hari yang terpilih itu akan datang dan tak satupun yang dikecualikan dari hari itu. Barang siapa berbuat baik, dia akan melihat baik. “Wa man yamal mithqala dharratin khayran yarah.” Akan melihatnya. Itu akan datang di hadapan kita. Kamu berbuat baik, kamu mendapat kebaikan. Kamu berbuat buruk, kamu mendapat keburukan. Jadi apa yang harus kita lakukan? Bangunlah/bentuklah jantung kita menuju Pencipta kita. Allah bersabda,– sesungguhnya hari pemilihan adalah sesuatu yang sudah ditentukan. ‘hari sangkakala ditiup dan kalian akan digiring berbondong bondong’. Bila Allah memilihmu sebagai seorang beriman, sebagai seorang pencari, mencari cinta Nya di dunya ini, Dia akan memilih kamu di antara seluruh rombongan. Dia akan mengirimimu sebuah trumpet, sebuah suara, yang akan menarik kamu dari kegelapan dunya ini kepada cahaya Hadhirat Ilahiyyah Nya. Itu adalah suara an-nuraani. Trompet cahaya. Trumpet cahaya itu tidak seorangpun yang mendengarnya kecuali yang dimaksud Allah untuk mendengarnya. Hari jantungmu akan mendengar trumpet itu. Itu adalah trumpet cahaya, dan kamu akan datang berbondong bondong – ma` alladheena an`amAllahu `alayhim… dari majelis nabiyyin, siddiqin, … dari awliya Allah yang salih. Dia akan menarik mu di bawah kubah Nya. Awliya’I tahta qibaabi, laa ya`alamahum ghayri. Tak seorangpun mendengar trumpet itu kecuali kamu. Dan Allah memberi isyarat kepadamu, mengapa kamu menunggu? Tidakkah kamu tahu bahwa hari pengadilan sedang mendatangi. Mengapa kamu mempertanyakannya? Datanglah kepada Ku di dunya sebelum akhira. Janganlah bersikap tak peduli. Aku akan membuka bagimu sebuah taman mewah. Kamu tak akan membayangkan, kamu tak akan bermimpi tentang mereka itu. Kamu pikir ketika Nabi s.a.w.memberi tahu para Sahaba :”bersama sayalah dan kamu akan mencapai surga”. Segera setelah itu dikatakan, segera mereka semua dibawa ke surga itu, hidup di dalamnya, merasakannya.

Ketika Dia menyuruh mereka untuk berjuang di jalan Allah, kamu akan diberi surga dengan sungai yang mengalir di bawahnya. Kamu akan dihadiahi perempuan surga. Dan perempuan akan dihadiahi lelaki surga (ghilman), disebutkan di dalam al Qur’an. Segera setelah Nabi s.a.w. mengatakannya, maka merekapun berada di sana, mengalami hal itu. Segera setelah para orang beriman membuang kegelapan jantungnya, dia dapat melihat taman dengan tetumbuhan mewah. Manusia normal tidak melihat apapun, tidak mendengar apapun, tidak merasakan apa apa. Mereka ibarat hewan.

19

Kamis, Oktober 11, 2001

Tafsir Ayats 17 - 26

Audhubillahi minash-shaytan ir-rajeem Bismillah ir-Rahman ir-RaheemNawayta al-arba`een….fee hadh almasjid

Ati`ullaha wa ati`ur-Rasul wa ulil-amri minkum

Sadaqa-Allahul -`adheem

Yawma yunfakhu fis-suri. Pada hari Trumpet akan dibunyikan dan kamu akan datang berbondong bondong. Ketika Allah memerintah Sayyidina Israfil untuk meniup Trumpet, dan semua orang bangkit kembali dari kematian, Allah mengirimkan kembali hidup kepada semua orang, dan itu telah disebutkan dalam semua sihah (?), tentang bagaimana Sayyidina Israfil akan meniup Trumpet dua kali. Pertama kali sebelum Hari Pengadilan, semua yang ada di bumi meninggal. Kali kedua semua akan bangkit kembali. Allah akan mengirim hujan dari surga yang membawa butiran air, setiap tetes tahu pemiliknya, yang akan menghubungkan kembali atom tulang belakang dari setiap orang, yang tidak pernah terurai – mereka yang memahami hakikah, seperti yang digambarkan Nabi s.a.w., tulang kecil itu tidak terurai di bumi. Setiap butir menyambung kembali dengan pemiliknya dan dari situ setiap orang hidup kembali. Dan kamu akan datang berbondong bondong, dalam divisi dan kelompok. Kalian tidak akan datang dalam satu kelompok dan kalian tidak pula datang sendirian. Kamu akan datang dalam kelompok yang berbeda.

Dikatakan bahwa itu adalah salah satu makna dari fa taatuna afwaaja (ayat 18). Bahwa setiap kelompok orang akan datang dibawa imamnya. Seperti pengikut Sayyidina Adam a.s. datang dengan Sayyidina Adam, mereka yang nuha..(?) Nuh, Musa, Isa dan Sayyidina Muhammad. Setiap orang datang dengan imamnya. Orang yang paling beruntung adalah mereka yang datang bersama dengan Sayyidina Muhammad s.a.w.. Mereka yang menerima dia dan mengikuti dia akan berada dalam kelompok dia s.a.w..

Ini satu makna (dari ayat 18 tadi). Makna lainnya adalah bahwa setiap orang datang sesuai dengan apa yang sudah dikerjakannya di dunya. Dia akan dipimpin tergantung kepada `amal nya, dipimpin oleh dia yang mirip dengan mereka. Pembunuh datang bersama pembunuh, pencuri datang bersama pencuri, penipu dengan penipu, tukang bergunjing dengan penggunjing. Setiap orang akan datang dengan imam yang menggambarkan karakter mereka. Dan itu adalah satu pertanyaan ketika Muadh bertanya “Ya Nabi Allah. Bagaimana orang akan mengikuti divisi yang berbeda beda – siapa imam mereka?”

Nabi s.a.w. menjawab, “Kamu telah bertanya tentang satu di antara masalah besar di antara semua masalah.” Kemudian Nabi s.a.w. memandang jauh ke depan (melihat ke ufuk/horizon) dan berkata, “Ummah ku akan berada dalam 10 divisi berbeda tergantung kepada apa yang mereka perbuat. Beberapa diantaranya akan datang dalam gambaran kera, beberapa dalam gambaran babi; beberapa datang dengan kakinya di udara dan kepala mereka di tanah; [seperti atlit hari ini yang berjalan dengan tangannya]. Beberapa akan datang buta; beberapa akan datang tuli; beberapa akan memiliki lidah panjang yang akan keluar sampai ke dada mereka dan mereka akan mengunyah (lidah itu) nya; beberapa akan mengeluarkan nanah dari mulut mereka; beberapa akan terpotong kaki dan tangannya; beberapa akan disalib (dipantek seperti tiruan Nabi Isa a.s.) di pohon; dan Nabi s.a.w. menggambarkan mereka sedemikian rupa – beberapa mengenakan jubah api, dan dari panas nya api itu mereka meleleh.”

20

Itu artinya Allah swt akan memanggil kita sesuai dengan amal kita. Kemudian dalam keputusan, hakikat kita akan diperlihatkan. Kamu tidak dapat menyembunyikan hakikat dirimu. Hakikat mu akan muncul.

Kini di dunya banyak dari kita adalah dari berbagai klasifikasi berbeda itu, yang disebutkan Nabi s.a.w. kepada Muadh. Maka bagaimana kita shalat dan mengatakan “Allahu akbar!” Allah mengamati kita. Apakah kita kera atau babi atau mengunyah lidah kita atau ini atau itu. Maka bagaimana kamu berharap bahwa amal kita diterima seperti itu, karena apa yang kamu perbuat di dunya begitulah kamu di akhira. Jika kelompok rusak (corrupt) dari ummat adalah akan seperti itu, karena mereka yang saliheen akan berada di belakang Nabi s.a.w.. Maka bagaimana kamu mau membersihkan dirimu. Seperti halnya di akhira kamu akan dibangkitkan dengan imam mu, kamu harus mengikuti seorang imam di dunya ini. Imam itu akan memperkenalkan kamu kepada Nabi s.a.w.. Di dunya ini imam itu akan membimbing kepada tindakan dan sebuah proses pembersihan untuk membersihkan kamu dari sifat burukmu. Di Hari Pengadilan kita akan hadir dengan imam kita apapun jenisnya. Jadi bagaimana tentang di dunya – tidakkah kamu memerlukan seorang imam?

Nabi s.a.w. datang dengan pesan untuk seluruh imam. Tidakkah kamu memerlukan seorang imam untuk diikuti di dunya ini, untuk membimbing kamu kepada jejak Nabi s.a.w.. Jika Nabi s.a.w berkata, “Jika ada tiga (kalian bertiga), maka angkatlah satu sebagai imam.” Yang paling buruk adalah dalam gambaran seekor kera. Mereka itu adalah namaam. Mereka menyebarkan gossip yang tidak benar untuk menyebabkan bahaya. Pada suatu waktu, seorang lelaki membeli seorang budak. Dia bertanya “Apakah budak itu punya sifat buruk?” Si penjual menjawab, “Tidak. Kecuali dia adalah seorang namaam. Dia menciptakan fitnah di antara orang orang. Bermuka dua dan munafik (hypocrite). Mereka mengatakan sesuatu untuk didengar orang, kemudian mereka takut akan posisi mereka, jabatan mereka, mereka mengatakan sesuatu yang lain lagi. Mereka melakukan hal ini untuk tetap memegang kendali di tangan mereka. Maka si pembeli berkata, “Ah itu sih kecil, saya dapat mengendalikannya.” Dia membelinya. Maka ghulam muda itu berkata kepada isteri majikannya yang baru, “Suamimu tidak mencintai kamu. Saya memergokinya dari tindakannya bahwa dia tidak mencintai kamu. Dan dia mencurangi kamu. Jadi jika kamu mau saya membantu mu untuk menerapkan ilmu hitam kepadanya, maka ambillah pisau ini dan potonglah beberapa lembar rambutnya ketika dia sedang tidur. Maka saya akan menyihirnya dengan rambut itu, maka dia akan mencintai kamu.”

Kemudian dia pergi kepada sang suami dan berkata, “Isterimu tidak mencintai kamu; dia mencintai seorang lain, maka dia akan membunuhmu.” Maka pura puralah kamu tidur dan kemudian lihat apa yang akan diperbuatnya. Itu adalah gambaran tentang seekor kera. Mereka datang dengan muka … beberapa orang membuat hitam menjadi putih dan putih menjadi hitam. Mereka tidur dengan siapapun. Maka lelaki tadi pura pura tidur dan sang isteri, dengan hati yang bersih membawa sebilah pisau besar untuk memotong rambutnya, agar supaya dapat diberikan kepada budak itu untuk membuat ramuan sihir. Dia mendekati sang suami dan sang lelaki melihat hal ini berpikir bahwa isterinya datang untuk membunuhnya. Dia melompat dan merebut pisau itu dan membunuh isterinya itu.

Kemudian suku (kaum) dari mana sang isteri berasal membalas dendam dan membunuh samg lelaki. Kemudian kaum sang lelaki dan kaum sang perempuan mulai saling menumpahkan darah. Itu adalah namaam. Seorang yang menuduh orang yang tidak berbuat apa apa yang kiranya membahayakan orang lain. Kamu melakukan itu. Tidak, kami tidak melakukan itu. Lihatlah kepada siapa yang melakukannya. Mereka tidak mau melihat. Mereka (hanya) mau melemparkan kekacauan dan menyalahkan seseorang atau dua orang atau jutaan orang. Ini adalah yang kita lihat hari hari ini. Lihatlah pada masyarakat muslim, bagaimana mereka saling memfitnah untuk mempertahankan jabatan mereka. Mereka akan datang sebagai kera di Hari Pengadilan.

21

Mereka yang datang dalam gambaran babi adalah mereka yang makan barang haram. Karena babi adalah haram, maka barang siapa makan haram akan datang dalam citra begitu. Mereka yang akan datang berjalan dengan muka/kepalanya adalah mereka yang mengerjakan riba. Memberi 100 mengambil 200. atau memberi da`afan muda`afa. Atau bahkan mengambil rumahmu. Bahkan merekapun mengambil isterimu. Atau anakmu. Mereka yang datang buta adalah mereka yang memberikan fatwa palsu kepada orang lain. Seperti yang terjadi hari ini, kita melihat banyak yang seperti itu. Pada sistem sekolah, pada internet. Kita tidak tahu berapa umur anak anak muda itu, mungkin sekitar 20 tahun. Memberi fatwa, memberikan putusan/penilaian palsu kepada setiap orang. Dan mereka yang tuli dan bisu adalah mereka yang bangga dengan apa apa yang mereka kerjakan. Mereka datang tidak dapat berbicara, maupun mendengar dan mereka pun buta. Summun bukmun umyun…

Dan mereka yang mengunyah lidahnya sendiri adalah para ‘ulama, seperti yang terjadi hari ini, para penceramah. Lidah mereka panjang sampai ke dada mereka, dan mereka mengunyah lidah mereka. Mengapa? Mereka adalah yang mengatakan apa apa yang tidak di dalam qalbu mereka dan tidak mengerjakan apa yang mereka katakan. Mereka mengatakan satu hal namun dalam jantung mereka lain lagi. Mereka yang tangan dan kaki terpotong adalah mereka yang mencelakai tetangganya. Dan mereka yang disalib di batang dari api adalah mereka yang mencoba mencelakai orang dihadapan sultan (penguasa?).

Mereka itulah gambaran orang yang akan dibangkitkan kembali dalam keadaan yang berbeda beda itu. Mereka yang baik akan dipanggil Allah, mereka akan datang seperti bulan purnama atau seperti matahari yang cemerlang. Mereka inilah yang anggota Ummat al-ijaaba. Mereka yang menerima Nabi s.a.w. dan tetap mengikuti jejaknya. Semoga Allah selalu membuat kita dalam jejaknya, `alayhis salaam. Dan seperti yang kami katakan, gambaran sesungguhnya dari masing masing orang akan muncul. Muka diri mu sesungguhnya akan muncul. Kepribadian sesungguh nya yang selama ini berada di belakang akan muncul secara fisik. Allah memberi ilmu itu kepada Nabi s.a.w. kesayangan Nya, dan dia memahami ummah nya. Para awliyaullah itu mengetahui apa yang kamu sembunyikan di belakang mukamu.

Mereka tahu jika kamu adalah bulan purnama atau kamu adalah hewan liar yang datang berbentuk manusia. Apakah kamu tidak malu ketika seorang wali memandang dirimu. Jika kamu tidak malu, maka bagaimana jika Nabi s.a.w.yang memandang kamu. Kemudian kalau kamu tidak malu kepada Nabi s.a.w., apakah kamu juga tidak malu kepada Allah. Berani beraninya kamu datang dan mengatakan “Allahu Akbar” ketika jantung penuh dengan kesombongan, bangga diri. Ketika kamu bergunjing dan menyebabkan kekacauan dan fitna di seluruh dunia. “hari ketika Allah akan memanggil kita adalah hari yang pasti, ketika masing masing datang dalam kelompoknya. “ Hari itu akan datang. Bagaimana kamu tidur ketika kamu tahu bahwa Allah akan memanggil kamu kembali suatu hari. Dia akan membawa kamu kepada kematian, kemudian membawa kamu kembali dari kematian. Segera setelah kamu mati kamu akan ditanyai. Setiap kali kamu keluar dari tempat ini (tempat suhbat), sepertinya kita tidak mendengar apa yang dibicarakan. Itulah sebabnya duduk sendirian dan mengingat Tuhan mu, mengingat akhira, itulah yang akan mengangkat kamu. Membeli mobil, mengganti mobil, membeli mobil mewah tidak akan menyelamatkan kamu. Memakai arloji bagus dan arloji mahal, cincin berlian dan sutera tidak akan menolong kamu. Memperlihatkan dirimu sebagai seorang yang baik, bersih, di hadapan orang, tidak akan menolong kamu.

Apa yang akan menyelamatkan adalah untuk baik dan bersih di hadapan Allah. Tanyakan diri sendiri. Ini adalah sebuah pesan untuk semua kita. Itu adalah pesan untuk semua manusia. Allah bersabda, “kalian datang dalam kelompok di hadapan manusia.” Kamu akan ditanya pada saat itu.

22

Yawma tubla as-sarair. Hari di mana rahasia akan diungkapkan. Ketika kamu berusaha menyembunyikan, (tetap) akan diungkapkan. Untuk setiap karakter dan kepribadian terdapat sebuah gambaran, sebuah citra, apakah baik atau buruk. Kamu menginginkan sebuah gambaran bagus atau buruk. Suratun hasana aw Suratan qabiha. Kamu tak dapat berkata kepada Allah “Ya Allah. Engkau menciptakan saya dalam muka yang bagus. Itu bukanlah yang kamu menangkan. Yang kamu miliki adalah `amal mu. ‘Amal mu yang akan muncul dalam sebuah gambar. Gambar itu adalah bagaimana kamu akan nampak di hadapan Allah. Apakah baik ataupun buruk. Janganlah meninggalkan tempat ini dan melupakan apa yang saya katakan. Pergi ke jet ski dan rpvs? Dimana mainan mainan itu? Wahai mumin! Janganlah berjantung keras seperti batu. Jadilah mereka yang dari jantung nya meledak sungai sungai dan air dan pancuran ilmu. Dan janganlah menjadi sombong dan bodoh, sepertinya kamu tahu sesuatu, padahal sebetulnya banyak hal sangatlah jauh dari kamu. Hafazta shayun wa ghaabat anka ashya’u.

Jadilah abdi Nya yang betul betul mukhlis. Itu adalah yang harus diketahui oleh para ‘ulama hari ini. Mereka yang menjadi pembicara hari ini atas nama ummah untuk mengingat surah ini. Dari abdi Allah yang bersungguh sungguh yang mengambil dari Allah tanpa perantara dapat mengambil penjelasan atas setiap ayat al Quran langsung melalui jantung mereka, menyerap dari al Quran dan dari hadith ash-sharif. Dan untuk level seperti ini Allah memberikan kepada orang orang terpilih dan mereka akan ada (exist) sampai Hari Pengadilan. Akan ada orang orang yang langka dalam ummat ini yang dapat menyerap makna dari al Quran dan menyebarkan nya dan mengajari orang lain tentang itu.

Dan mereka [dia menjelaskan seolah olah dia melihat nya pada masa ini], terdapat sangat sedikit orang yang Allah angkat kepada hakikat tersebut. Namun sebagian besar ‘ulama bukanlah yang demikian, jadi karena kelangkaan itu, maka mereka mulai menolak adanya orang yang seperti itu (levelnya). Itulah sebabnya kita mulai melihat banyak sekali penolakan tentang adanya awliyullah pada saat sekarang. Penolakan tentang spiritualitas, penolakan oleh majoritas ‘ulama dan ummat, karena mereka hanya melihat secara luarnya (externally), tanpa melihat secara mendalam kepada hakikat dan hakikat intern yang Allah karuniakan kepada orang orang terpilih dari ahl al-marifat.

23

Desember 14, 2001

Wa suyyirat al-jibaalu fa-kaanat saraaba - dan pegunungan akan lenyap seperti mereka hanya fantasi.

Sebagaimana kami jelaskan sebelumnya, pegunungan itu yang Allah letakkan sebagai tiang di bumi untuk membuatnya seimbang, Allah akan memindahkan mereka, seperti seorang manusia berjalan atau seekor burung terbang. Allah akan membuat mereka terbang di udara dengan kecepatan yang tak dapat terbayang oleh siapapun. Bagaimana hal itu mungkin? Ketika kamu memerlukan mengangkat sebongkah metal seberat katakanlah 20 ton, bagaimana kamu dapat mengangkatnya? Apa yang kamu lakukan? Kamu menggunakan sebuah crane, itu akan memegangnya di bagian atasnya lalu mengangkatnya? Allahu Akbar! Siapa yang lebih baik kamu atau crane itu? Apa yang membuat crane itu beroperasi? Itu menggunakan energi. Mengapa tak dapat energi yang digunakan oleh crane itu untuk mengangkat 10 atau 20 ton benda, membawa kamu. Energi adalah energi – itu semua berasal dari Sifat/Attribute Al-Qaadir al-Muqtadir. Setiap jenis energi yang datang dari attribute itu, bahr al-qudra, dapat menggerakkan pegunungan.

Itulah sebabnya Jabal (gunung) Uhud dalam salah satu pertempuran nya s.a.w., tampil dan berkata kepada nya s.a.w. “Wahai Nabi aku akan menyembunyikan kamu s.a.w..” Dan dia itu menyembu nyikan seseorang ke guanya dan bergerak kembali (ke asalnya?). Ketika seseorang seperti Nabi s.a.w., yang tidak ada seorangpun seperti dia, dapat membuat hal hal luar biasa terjadi. Begitu juga gunung mendatangi Nabi s.a.w. dan berkata, Wahai Nabi s.a.w. aku akan merubah diri menjadi emas untuk mendukung (biaya bagi) engkau, janganlah tidur dalam keadaan lapar. Begitu juga Allah mengirimi Sayyida Maryam kebutuhan (makanan) nya di mihrab nya tanpa dia membuat suatu upayapun, sebagai akibat dari ibadahnya yang sempurna. Jadi janganlah dianggap itu semua terlalu besar untuk Allah. Allah akan mencabut gunung itu sampai ke akarnya, yang tentunya sangat dalam, dan membuat mereka seperti tidak ada, membuat gunung gunung itu terlempar jauh seperti mereka tidak pernah ada. Dan manusia masih saja sombong.

Fa-kaanat saraaba – Itu artinya secara fisik (gunung) itu hilang. Apapun yang tersisa darinya hilang. Bentuk fisik kita pun akan hilang pada suatu hari. Apa yang tersisa hanyalah `amal kita. Apa yang tersisa adalah ruh (spirit) kita. Itu yang akan tinggal. Allah akan memberi kamu tubuh yang lain untuk di barzakh. Di antara dunya dan akhira, terdapat waktu kehidupan yang lain. Disana Dia akan memberimu sebuah kehidupan, hidup khusus, hayatun barzakhiyya. Dan kamu akan hidup di sana. Kuburmu bisa jadi sebuah taman dari taman surga atau hufr min an-nar, secuplik selokan dari neraka. Jadi pada saat itu, hakikat dari gunung itu akan menghilang. Dalam ayat yang lain, Allah bersabda, fabusital-jibaalu bassa, wa kaanta… Itu akan menjadi sekedar debu. Gunung itu akan menjadi seperti tepung. Pemikiran apa yang akan dikirimkan Allah ke bumi untuk membuat gunung dihancurkan menjadi tepung dan habain munbatha, disebarkan di alam, menghilang. Itu memberikan sesuatu di sini yang sudah kami jelaskan sebelumnya – ketika Allah akan meletuskan gunung gunung itu mereka menghilang dan lenyap. Apa yang membuat mereka lenyap? Iradataullah yang telah membuat mereka lenyap.

Ketika ledakan agung terjadi di awalnya, itu melalui kun fayakun. Ketika ledakan itu terjadi seperti sebuah bom, seluruh alam semesta ini muncul. Planet, bintang, rembulan, marahari, galaksi. Tetapi perhatikan (bedanya dengan ledakan bom biasa). Para ilmuwan tidak dapat memahaminya. Apakah yang membuat mereka berhenti di lokasi masing masing? Kita tahu jika terjadi sebuah ledakan, semua butir kecil kecil akan beterbangan berhamburan terpisah dan tidak pernah berhenti. Hikmah dan kearifan apakah yang menghentikan mereka pada waktu dan lokasi tertentu, masing masing planet berada pada tempatnya masing masing? Apa yang dilakukan Allah swt? Artinya secara ilmiah, ketika kamu mempunyai lingkungan hampa udara dan kamu mengambil sebutir bola dan melemparkan nya dalam lingkungan di mana tidak ada gesekan, bola

24

itu akan terus bergerak seterusnya tanpa henti. Dalam lingkungan tanpa gesekan dan tanpa gaya gravitasi yang besar, apa yang menghentikan bintang dan matahari dari bergeser dari tempatnya.

Lihatlah matahari kita. Disitu terjadi reaksi fusi atom yang terus menerus yang menyebabkan ledakan yang terus menerus juga, yang jutaan kali lebih kuat dari ledakan bom atom buatan manusia, namun matahari itu tidak hancur, itu tidak menjadi kepingan yang berterbangan. Mereka tahu jika mereka melemparkan bom dengan kekuatas satu per sejuta dari kekuatan matahari saja, seluruh bumi akan hancur berantakan. Apa yang menahan matahari pada tempatnya? Allah menahannya melalui Qudra Nya. Dan jika Dia menghendaki untuk menghancurkan segala sesuatu menjadi debu, Dia akan melepasnya (tidak lagi memeganginya) dan membiarkannya menjadi debu, seperti sebuah fantasi saja (seolah tak pernah ada). Tidak akan ada satu kekuatanpun yang dapat menahan mereka. Apa yang menahan mereka sebelumnya adalah iradat Allah, maka materi itu tidaklah dapat menahan mempersatukan diri mereka sendiri. Apa yang ada (exists) pada saat itu adalah hakikat mereka. Janganlah menjadi seperti hanya sebuah fantasi. Jika kamu sungguh sungguh pada jalan yang benar, Allah akan menjadikanmu seperti sebuah gunung. Orang akan mengenali kamu, akan mengingat kamu – orang seperti itu adalah seperti gunung. Apa yang tinggal dari sebuah gunung ketika dia pergi/menghilang/hancur – hanya namanya yang tertinggal, kenangannya, ingatan tentang dia. SubhanAllah.

Yang pertama terjadi ketika Allah menghendaki gunung gunung itu lenyap, mereka akan meledak dan pecah menjadi berkeping keping. “Wa humilat al-ardu wa dukata dukatan wahida. Bumi akan diledakkan menjadi debu dalam sekejab.” Tahap kedua bumi ketika dia berantakan menjadi berkeping keping, dia akan menjadi seperti ihnil manfush. Ketika kamu menyiapkan adonan, itu akan menjadi seperti ini : sangat lembut dan seperti busa. Ketiga, ketika itu mengembang seperti (adonan) dan menjadi busa, mengembang, Allah akan menjadikannya haba’ – lenyap dan dihancur leburkan. Ketika adonan roti tadi telah mengembang, kamu dapat meremasnya dan itu menjadi sangat kecil. Keempat, itu akan dikembangkan sampai meledak dan Allah akan mengirim angin untuk menggerakkan gunung tersebut, yang telah menjadi kepingan kecil kecil. Ke-lima angin itu akan menaikkan ke tingkat tertinggi yang paling mungkin di ruang angkasa dan memba wanya lebih lanjut ke angkasa hampa di mana gunung itu tidak akan dapat dilihat kembali.Ke-enam itu hanya akan menjadi sebuah fantasi, tidak lagi berada di dunia ini.

Itu juga berarti mereka yang telah meninggalkan ego mereka, ketika Sayyidina Musa bertanya kepada Allah “Wahai Tuhan ku, bolehkah aku memandang Engkau.” Dia menjawab, “Kamu tidak dapat melihat, tetapi lihatlah pada gunung itu. Jika dia dapat menampung Aku …” dan ketika Allah mengirimkan penampakan Nya kepada gunung itu, itu digilas seluruhnya menjadi debu dan Musa pingsan. Beberapa tafsir, mereka mengatakan ketika Musa pingsan, dia melihat 124,000 nabi nabi bersujud dan di atas mereka 313 nabi nabi dan di atas mereka semua adalah Nabi s.a.w., gunung itu adalah diri Sayyidina Musa, hasratnya, keberadaannya. Maka Allah menghendaki keberadaan itu lenyap di hadapan Allah. Maka tidak lagi ada Musa, hanya hadir di Hadhirat Allah, melalui ibadah, dibuat nihil, dalam maqam al-fana, kemudian Allah akan membuka tabir baginya untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi, dan dia melihat para nabi tersebut yang sedang beribadah.

Jadi siapapun yang menghancurkan gunung ego di dalam dirinya sendiri, ketika gunung ego dan ke-aku-an nya sudah hancur, maka dia dapat mencapai maqam nihil. Itu menjadi sara, dalam mi’raj, seperti seolah dia ada di dunya, tetapi dia tidak lagi hadir, hasratnya hanyalah untuk Allah swt. Itu adalah al-ishk al-mutlaq, tidak memiliki hasrat lain kecuali untuk Allah swt. Itu adalah level awliya. Surah ini menunjuk kepada awliya. Ketika Allah menggilas ego sepenuhnya, menghancurkan nya yang di dalam abdi itu, Dia akan membawa nya seperti Allah membawa debu di langit, mengirimkan reeh as-siba, hembusan peremajaan, untuk membawa orang tersebut ke maqam tinggi di Hadhirat Ilahiyyah, menihilkan nya di sana.

25

Itulah sebabnya mereka membuat sebuah kesalahan dan Dia menyebutkannya di sini, “mereka yang telah diselimuti dari hakikat ini, ketika mereka melihat orang orang ternihilkan di Hadhirat Ilahiyyah, makan seperti mereka makan, minum seperti mereka minum ‘mereka itu seperti kita kita ini.’ Mereka tidak menyadari bahwa ego orang orang ini telah hilang sama sekali. Mereka tidak menyadari bahwa mereka ini berbeda dengan diri mereka dan itulah sebabnya mereka tidak mengenalinya sebagai awliyaullah. Mereka makan, kita makan. Mereka minum, kita minum. Maka Dia menyebutkan hal ini pada saat itu, ratusan tahun yang lalu.

Itu adalah sebuah ramalan bahwa mereka bahkan akan mengatakan bahwa Allah telah menegur Nabi (s.a.w.) dalam Surat `abasa. Mereka tidak menyadari statusnya; mereka mengatakan bahwa dia s.a.w. menerima risalah, menyampaikannya (ke ummat) dan kemudian wafat. Mereka adalah mahjubun dari apa yang berada dalam qalbu Nabi s.a.w. dan awliya dan akibatnya tidak mengenali para orang suci ini sama sekali. “Mereka memiliki pikiran buruk terhadap para awliya ini.” “Terdapat perbedaan yang besar antara mereka dengan awliyaullah, yang gunung dirinya telah diangkat dari bumi fisiknya. Gunung itu berakar di bumi tubuh. Jadi disini Dia bersabda “betapa besar beda antara orang biasa dan awliyaullah.”

Ketika Allah swt menghancurkan al-ardul jasaddiyya, ketika Allah membebaskan abdi itu maka tidak lagi terdapat ikatan antara diri dengan tubuh, pribadi itu akan bisa bergerak sebebas yang dikehendakinya. Ketika yang lain yang tidak mencapai maqam itu akan melihat dia makan “seperti kita”, minum “seperti kita”… bekerja seperti kita. Mereka tidak memahami orang itu sedang dalam proses suluk bagi para pencari, yang mencabut akar gunung ego dari bumi raganya dan membuatnya menjadi debu seluruhnya, pada saat itu langit ruhaniah mereka akan dibuka kepada pintu pintu baru dalam qalbu mereka. Pada saat itu mereka akan mencapai lima level qalbu. Qalb, sirr, sirr as-sirr, khafa, akhfa. Qalb adalah level umum yang dimiliki semua orang. Kemudian sirr, level rahasia, yang hanya dapat dicapai oleh awliayyullah. Kemudian…

Mereka akan memasuki pintu pintu ini yang akan membawa mereka mencapai Hadhirat Ilahiyyah. Mereka akan berada di Hadhirat Ilahiyyah dan Allah swt akan mendukung mereka. Kemudian Allah mengirim mereka kembali dari maqam maqam tinggi ini, di mana mereka dapat melihat segala sesuatu yang terjadi di bawah mereka. Jadi makin tinggi mereka naik, mereka mampu melihat segala hakikat yang ada di bawah mereka dan mereka mulai menyadari hakikat kewalian, dan ketika mereka mulai melihat hal itu, mereka akan mampu memasuki pikiran, penerawangan, kekuatan hafalan dan kekuatan ingatan, seperti komputer hari ini. Allah menggambarkan bagaimana orang pada level itu akan mampu berpikir dan menghafalkan dan menyimpan semua jenis informasi dalam ingatan (memory) dan itu adalah dalam maqam k`aba qawsain m`a al-khalq. Ketika mereka mulai memasuki semua kekuatan yang dikaruniakan Allah itu, maka mereka melakukan itu dengan (terhadap?) setiap orang dari ummat manusia ini, dan mereka mencapai sebuah level k`aba qawsain ma`a al-khalq, lebih dekat kepada Sang Pencipta dengan panjang 2 jemparing. Itulah sebabnya mereka mengatakan awliyaullah dapat mencapai siapapun. Mereka akan mencapai level itu, berbagi dengan setiap orang pikirannya, qalbunya, penerawangannya (imagination), perenungannya (thought ) dan pengingatannya dan menyimpan semua itu dalam ingatan seperti sebuah komputer hari ini. Al-aql wal qalb wal khayl wal mutafaakira wal mudhakira.

Pada saat itu mereka akan berada dengan semua orang. Dengan semua itu, mereka tidak akan pernah teralingi (hijab) dari Tuhan mereka, meskipun mereka sedang bersama dengan semua orang tadi. Itu adalah makna dari kewalian (sainthood). Ini adalah untuk awliyaullah. Bagaimana kamu pikir tentang para nabi? Bagaimana tentang Sayidina Muhammad s.a.w.? Inna jahannama kaanat mirsaada (ayat 21). Setelah kamu mencapai level tinggi seperti ini, maka kamu akan diselamatkan dari kekuatan jahat apapun. Karena “sesungguhnya Kami membuat neraka sebagai sebuah tempat untuk perangkap (penjerat). (ayat 21)” – itu artinya setiap kekuatan jahat siaga

26

untuk menangkap kamu. Ketika Aku membawamu ke level tinggi ini, maka kejahatan dan syaitan menunggu untuk merampas kamu kembali. Maka berhati hatilah. Namun syaitan tidak dapat merampas awliyaullah. Jangan mengira bahwa syaitan dapat menangkap awliyaullah, namun para awliyaullah itu dapat berbuat salah. Mereka tidak dengan sengaja melakukan hal itu, tetapi mereka melakukan itu tanpa sengaja (make it by mistake).

Itu artinya bahwa jahannam selalu siaga untuk semua orang. Mereka menunggu untuk menarik orang ke neraka, dalam sebuah serangan mendadak (ambush). Itu seperti sebuah tempat pengamatan (observatory), sebuah tempat pengamatan raksasa. Allah memberi jahannam kekuatan untuk mengamati dan menangkap setiap orang. Di dalamnya dia mengamati segala sesuatu. Dan para malaikat dan para pengawal api siaga dan menunggu untuk menangkap seseorang, menariknya ke dalam neraka dan untuk menyiksa nya. li-taagheena ma’aba (ayat 22) – untuk para pelanggar, sebuah tempat tujuan akhir. Itu adalah tempat tujuan akhir bagi para pelanggar/pembangkang. Itu seperti sebuah tempat pengamatan, tetapi kalau dia menangkap kamu, itu artinya waktu mu untuk ke neraka. Dunya adalah neraka untuk mumin dan dunya adalah surga bagi kaafir. Akhira adalah neraka bagi kaafir dan surga untuk orang beriman.

=11-5-2002

Allah swt – Kebesaran Nya tidak dapat digambarkan. Kita begitu kecilnya di planet bumi ini, dimana semua ummat manusia tinggal, adalah seperti sebutir atom kecil, sebuah butiran. Bumi itu bahkan (seolah) tidak memiliki keberadaan dibandingkan dengan alam semesta ini. Begitu kecilnya. Dan lihatlah adhamatillah, Dia menaruh kita semua di butiran kecil itu, atom kecil itu dibanding alam semesta. Dan Dia menaruh manusia sempurna, yang menjadi panutan tentang pengabdian (per-abdi-an = servanthood), dikenal sebagai Muhammadu Rasulullah di planet ini bersama kita semua. Allah begitu agung, tidak ada cara untuk menggambarkan keagungan Nya. Itu adalah tidak mungkin.

Subhanallah. Allah swt dari Ke Agungan Nya, ketika Dia bersabda, “yawma tubla as-sara’ir. Fa maa lahum min quwattin wa laa naasir.” – “Ketika semua yang tersembunyi akan terungkap.” Ketika kamu mencoba untuk menyembunyikan apa apa yang berada dalam sirr mu, suatu hari itu akan terbuka. Jadi pada hari itu jalan amal mu adalah citra mu akan hasanat al-mazhar. Itu tergantung pada level dari amal mu di dunia ini. Wahai mumin – janganlah memiliki sebuah jantung keras. Sebuah jantung seperti sebongkah karang. Karena suatu hari Allah membuka apapun yang telah kamu kerjakan di dunya ini, baik atau buruk. Jadikanlah jantungmu seperti sebuah pancuran air, seperti sebuah air mancur dari sebuah karang, di mana inabi al-hikam memuncrat dari padanya. Janganlah seperti mereka yang mengatakan tentang itu “arafta/hafadhta shayan wa ghaaba anka ashayan katheeran.” Dia mengirim Nabi ini untuk memberi tahu kita, yawma tubla as-sara’ir. Akan ada suatu hari ketika semua akan diperlihatkan tentang kamu. Seperti hari ini ada beberapa orang yang mengira mereka pemilik alam semesta ini. Mereka tidak menerima (nasihat) dari siapapun.

Terdapat beberapa awliyaullah yang tidak dapat mengambil langsung dari Alalh, inspirasi ke dalam jantung mereka bi laa waasita. Dan orang orang ini yang dikaruniai inspirasi oleh Allah ke dalam jantung tahu tentang banyak hal. Mereka yang tidak tahu banyak menolak adanya awliya-ullah. Hari ini terdapat orang yang menyangkal apapun yang mereka tidak tahu, mereka menyangkal semua hal yang tidak mereka ketahui. Janganlah mengejar seni graphis. Meraka akan tinggal di dunya. Sesungguhnya mereka itu ahli membuat lukisan yang cantik, tetapi kenyataan nya mereka tidak cantik. Kamu mungkin membuka sebuah website yang nampak sangat bagus, namun ketika kamu memasukinya ternyata itu adalah buruk. Janganlah melihat kepada para

27

desainer (designers) yang kelihatan bagus dari luar, tetapi di dalamnya mereka busuk. Para desainer akan lenyap dan apa yang tertinggal adalah apa yang ada di dalamnya.

Wa futihat is-samaa’a fa-kaanat abwaaba.(ayat 19) – surga dibuka dan banyak sekali pintu dibuka melaluinya. [kami telah jelaskan di waktu lalu.] dan surga akan dibuka dan mereka akan seperti gerbang dan pegunungan akan dipindahkan dari tempatnya dan mereka akan seperti naik ke langit.” Allah swt membuka surga dan malaikat akan keluar, dan mereka memiliki jalan untuk turun. Mengapa ? Hari Pengadilan datang. Allah swt memerintahkan para malaikat untuk turun dan untuk memindahkan bumi. Kami sebutkan yang lalu, bahwa ketika bumi tidak stabil, Allah menaruh pegunungan padanya untuk membuatnya stabil. Jadi pegunungan ini, ketika Allah memerintahkan bumi untuk menghilang, Dia memerintahkan para malaikat untuk memindahkan pegunungan itu. “wa suyyirat al-jibaalu fa-kaanat saraaba”(ayat 20). Bagaimana dapat pegunungan bergerak atau digerakkan? Sebuah gunung yang besar sekali yang kamu lihat di hadapanmu – bagaimana dapat kamu membayangkan gunung itu bergerak? Kamu tidak dapat.

Mereka mengatakan bagaimana gunung gunung itu akan bergerak dan menghilang. Untuk menggerakan sesuatu, kamu memerlukan energi untuk memberi kekuatan yang lebih besar untuk menggerakkan itu. Kalau tidak begitu, itu tak akan bergerak. Jadi hari ini ketika kita melihat gunung gunung secara fisik digerakkan, mereka tidak digerakkan secara sempurna. Di jaman kita ini, beberapa gunung digerakkan. Bagaimana mereka digerakkan? Dengan gunung api – dengan letusan dari dalam, meledakkannya ke atas dan membuka gunung itu dan membuat sebuah lubang di dalam nya dan meledak. Jadi apa yang terjadi dengan bebatuan yang dari dalam gunung. Itu menjadi seperti debu dan abu dan bebatuan dan lelehan lahar. Dari mana semua ini datangnya? Dari ratusan dan ribuan meter di bawah tanah. Sebuah gunung berapi dapat meledak dari sebuah gunung dan membuat gunung itu merekah. Apa lagi yang dapat memindahkan sebuah gunung? Gempa bumi. Itu dapat merontokkan gunung. Malaikat memegangi akar gunung gunung itu.

Sebagaimana mereka telah menemukan hari ini, terdapat lubang hitam di alam semesta. Kini fisikawan mengatakan bahwa bukan hanya ada lubang hitam, ada juga haba’ik, tali (strings), benang (threads), terbungkus bersama. Juga gunung di bumi memiliki akar. Jika para malaikat itu memegang akar nya, seluruh (mata rantai) gunung akan akan bergerak. Itulah sebabnya dia pertama, surga dibuka dan itu seperti gerbang. Kemudian malaikat turun. Kini jika kamu ambil seutas tali dan digetarkan, maka ujung yang lain akan bergerak, meskipun itu ratusan meter jauhnya. Mereka menggerakkan gunung seperti itu. Was suyyirat il-jibaalu fa-kaanat saraaba.

Allah memerintahkan gunung bergerak, oleh malaikat untuk menggerakkannya. Kemudian apa yang terjadi. Itu meledak dari dalam dan menjadi seperti debu. Tersebar kemana mana. Itu menjadi seperti sebuah bayangan (miraj). Gunung itu tadinya di situ – apa yang terjadi? Debu itu menjadi seperti abu, dan kamu masih bisa melihat abunya. Namun Dia bersabda, itu menjadi sebuah bayangan (miraj). Itu musnah sempurna. Ketika dia menjadi debu, Allah mengirim angin, dan ketika angin itu tiba, itu menyapu seluruh debu itu dari tempatnya semula, seperti debu yang ditiup dari satu tempat ke tempat lainnya. Kini gunung itu, yang tadinya di situ, telah disapu habis. Was suyyirat il-jibaalu fa-kaanat saraaba. – makna lain yang dicari Awliyaullh. Was suyyirat il-jibaalu - pegunungan itu adalah diri ego. Ketika seseorang mencapai kemajuan melalui ibadah dan mencari jalan kepada Allah apa yang akan dilakukan Allah. Dia akan membuka surga untuknya dan itu akan menjadi seperti gerbang. Kemudian “mari datanglah kepada Ku abdi Ku, melalui gerbang manapun yang kamu sukai.” Jadi bagaimana kamu memasuki surga dengan ego mu? Itu akan terbuka kepada mu jika kamu mencari jalan Ku. Patuhilah Aku, patuhilah Nabi Ku dan patuhilah shuyukh mu yang membimbing kamu kepada Nabi (s.a.w.), yang (seterusnya) membimbing kamu kepada Allah.

28

Wa maa yantiqu an ilhawa in huwa illa wahyun yuha.Wa kaana qaaba qawasayni wa adna.

Ikuti, tirulah jalannya. Ikutilah jalan kepatuhannya, patuhi Allah, Nabi, Auliya, dan Dia akan membuka pintu gerbangnya, “datanglah kepada Ku”. Ketika kamu datang kepada Nya maka “was suyyirat aljibaal…” Pada saat itu Dia akan meledakkan ego dari qalbumu dan melemparkannya keluar dari qalbumu. Dia itu mengendalikan keseluruhan ragamu dari dalam. An-nafs al-ammaara. 4 musuh, nafs.. dunya, adalah 4 musuh yang terjalin di dalam raga dan ruh mu. Jadi bagaimana untuk meledakkan dan mengusir mereka? Allah akan meledakkan mereka, ketika kamu mengikuti jalan Nya. Seperti sebuah gunung berapi, itu akan meledak dari dalam dirimu dan itu akan menjadi seperti sebuah khayalan dan kamu akan terbebaskan dari nya. Pada saat itulah kamu akan mencapai level mahabbatallah, mahabbatal-habib… pada saat itu kamu akan mencapai penihilan (anninhilation) di dalam bahr alqudra. Kamu akan berada di bawah sifat (attribute) al-rahman ar-raheem. Kemudian Allah swt akan mengangkat dirimu seperti sekiranya kamu sedang naik (mi’raj). Kamu hadir namun sesungguhnya kamu tidak memiliki ego. Kamu makan seperti orang makan dan minum seperti orang minum, ahl adh-dhaahir, namun sesungguhnya kenyataan/keberadaan kamu tersebunyi. Seperti orang masa kini adalah manusia dhahir (luar), kehilangan spiritualitas dan hanya menghormati (tazkiyyat) an-nafs.

Dengan mendekat kepada Allah swt, reeyaah. Al inayat taati wa tazeed anfaas anfusihim. Pancuran kemudaan yang datang dengan semilir angin sejuk yang akan membawamu kepada ingat Allah swt. Pada saat futihat us-sama’u arwaahihim… surga akan dibuka dan menjadi seperti gerbang.” Seperti pintu. Ini artinya surga (di dalam) diri, akan dibuka selapis demi selapis dan setiap masing masing lapis adalah sebuah rahasia yang tersendiri. Para awliya menggambarkan lapisan lapisan qalbu itu sebagai lima : qalbu – di mana semua orang melihat satu sama lain seperti antara sesama. Shaytan masuk ke situ, gossip masuk ke situ dan semua dari kita adalah pada level yang sama di sana, kita tidak dapat melihat perbedaan apapun. Namun ketika kamu mencari Allah pada arah yang benar, Allah akan membuka lapisan lapisan itu. Itu bukanlah selembar lapisan yang dilihat seseorang. Itu adalah sebuah butiran (biji sawi), essensi dari qalbu adalah seperti sebuah titik (noktah) dan titik itu memiliki jutaan titik di dalamnya. Dalam fisika, sebuah titik, jika dilihat di bawah sebuah kaca pembesar (microscope) itu akan terlihat seperti sebuah bundaran besar. Jika kamu melihatnya dengan microscope yang lebih besar, kamu akan melihat sebuah bundaran yang sangat besar. Lapisan pertama adalah qalbu, kemudian rahasia, as-sirr. Kemudian sirr as-sirr. Kemudian khafa dan kemudian akhfa. Allah membuka setiap lapis secara bergiliran. Rahasia – ketika lapisan itu dibuka itu adalah sebuah rahasia. Itu bukan untuk orang biasa untuk mengetahui, awwaam. Itu hanya untuk rijaalun sadaqu ma `ahadallah alayh. Mereka dapat mendengar, dengan suatu pendengaran yang dikaruniakan oleh Allah kepada mereka. Mereka dapat melihat dengan sebuah penampakan khusus. Sesuai dengan hadith itu , “maa zaala `abdee yata..”

Kamu dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain, dan mendengar apa yang tidak dapat didengar orang lain. Kemudian ada rahasia dari rahasia, sebuah lapisan yang lebih tinggi. Kemudian terdapat khafa, dan apapun yang ingin diberikan Nabi (s.a.w.), dia memberikannya. Terakhir terdapat akhfa, itu adalah Hadhirat Allah. Allah membuat gerbang gerbang untukmu memasuki Surga Nya. Kemudian kamu dapat mengumpulkan harta karun. Ketika Dia mengkaruniakan semua rahmat ini kepadamu, memberimu busana Nama Indah Ilahiyyah dan cahaya yang dikandungnya, maka Dia akan memberi tahu kamu wahai abdi Ku pergilah dan layanilah ciptaan Ku. Layanilah ummatan nabi. Jadi apa yang mereka kerjakan? Mereka mengirimkan kamu. Para Pencari mencapai sebuah level dan keadaan bergairah (ecstasy). Mereka dalam keadaan di mana mereka hanya melihat keindahan dan rahmat Allah swt. Mereka melihat bahr al-ilm itu. Pancuran ilmu dari mana mereka memuaskan dahaga mereka. Allah swt memberi

29

mereka busana dan kemudian Dia mengirim mereka dari level tinggi itu dimana mereka telah mencicipi perasaan itu – pergilah sekarang dan layanilah abdi Ku. Bagaimana? Aku memberikan kekuatan untuk mencapai pikiran mereka, qalbu mereka, khayalan mereka, ingatan mereka, ilmu tersembunyi mereka.

Dia menggambarkan ini sebagai level ke 6. Aql, khayal, mufakkira, muhafidha, mudhaakira. (ingatan memory) . ini adalah 6 level yang Allah akan berikan kepadamu untuk membimbing pengikutmu. Bagaimana kamu membimbing mereka jika kamu tidak dapat memahami pikiran mereka, qalbu mereka, pikiran mereka? Mereka yang seperti itu, surga terbuka untuk mereka dan Allah memusnahkan gunung ego mereka. Bagi mereka yang tidak menerima hal itu, maka Dia bersabda , “jika kamu tidak menginginkan hal itu, baiklah. Maka inna jahanamma kaana mirsaaada.”(ayat 21) Maka sesungguhnya neraka adalah sebuah tempat untuk menjebak/ menjerat. Li-taagheena ma’aba.(ayat 22) Kepada penyembah berhala/banyak tuhan, munafik dan kriminal, itu adalah sebuah tempat untuk menjebak.Semoga Allah mengampuni kita.Bi-hurmatil fatiha.======================================================Audhu billahi min ash-shaytan ir-rajeem

Bismillah ir-rahman ir-raheem

Mirsad, rasada shay untuk monitor, mengamati, atau hars, membimbing. Jahannam memonitor/mengamati karya para pendosa.Inna lil-mutaqeen mafaza (ayat 31)– itu tidak memonitor karya para orang benar.Namun dia senang menerima karya buruk/salah, dan setiap karya salah diamati agar dia (Jahannam) dapat menarik ke dalamnya.li-taagheena ma’aba (ayat 22) – sesungguhnya, bila kamu pergi untuk mengurus sesuatu, dan kamu mengatakan, aku akan kembali, kamu memiliki tiket kembali (return ticket), kembalinya ke Jahannam. Jika kamu menghendaki keburukan di dunya, kamu akan dibawa kembali ke sana. Itu tergantung kamu, kamu mengerjakan kebaikan kembali ke surga, melakukan keburukan, tiket kembali ke Jahannam.

Mengertilah. Mereka mengatakan, datanglah – apa yang telah kamu kerjakan. Kamu bilang, “Aku shalat 20 raka’at taraweeh.” Kamu pikir bahwa Allah swt, adalah dalam kekurangan. Kamu tak dapat berbuat apapun untuk dirimu sendiri. Itu adalah atas rahmat Allah bahwa kamu melakukan itu. Tidakkah kamu berpikir berapa dihargainya 20 raka’att itu di surga. Berapa banyak malaikat yang menuliskan hadiah untuk perbuatan baik begitu. Bagi siapa yang melanggar batas, Jahannam disiapkan untuk mereka. Janganlah menjadi pelanggar batas dalam kehidupan sehari hari kamu. Janganlah melanggar batas kepada isterimu, anak anakmu, tetangga mu, ikuti prinsip Islam. Janganlah membangkang kepada Allah swt. Laabitheena ahqaaba. Mereka yang melanggar batas adalah para mushrikeen, yaitu mereka yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, mereka akan berada di sana laabitheena ahqaabaa – “mereka akan tinggal di sana lama sekali”. Apakah lama sekali (ages). Sebuah jangka waktu yang panjang. Mengapa kita menggunakan hiqba min az-zaman, ahqaab, dalam istilah suku makna kata itu dalam bahasa Arab, hiqba min az-zaman, artinya tiada akhir. Tiada akhir, bila mereka mau menyatakan tak berhingga atau lestari, mereka menggunakan kata hiqba. Laabitheena feeha ahaqaaba artinya tanpa akhir dan tidak ada jalan keluar.

Kini ‘ulama bahasa memberi berbagai makna kepada ahqaab. Kami akan mengemukakan apa yang Imam as-suyuti sampaikan dalam ad-durr al-manthour, apa yang Ibn `abbas katakan tentang makna kata tersebut.

30

Sebagaimana yang kami sebutkan Jahannam adalah seperti sebuah tempat pengamatan yang memonitor perjalanan kamu. Dan dikatakan bahwa tak satupun memasuki surga tanpa melalui jembatan yang terpasang di atas Jahannam. Kamu tidak dapat masuk surga sampai kamu melintasi jembatan di atas Jahannam itu, tempat pengamatan itu. Abu Hurayra berkata, “laabitheena feeha ahqaaba – al-haqab 82 tahun dan setahun adalah 365 hari, dan setiap hari adalah seperti 1000 hari yang kami hitung. Itu adalah satu haqab. Laabitheena feeha ahqaaba – artinya tidak ada jalan keluar. Ibn Umar berkata, bahwa Nabi s.a.w. berkata, “Wallahi, tidak satupun akan keluar dari neraka sampai dia hidup di dalamnya ahqaaba. Dan satu hiqb adalah 82 atau 83 tahun, setiap tahun dengan 360 hari dan setiap hari adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu.” Ibn Umar berkata tentang hal ini “Itu artinya bahwa tak seorangpun dapat keluar jika dia memuja selain Allah.” [mukhaladeena fin-naar]. Laa yadhuqoona feeha bardan wa laa sharaaba. (ayat 24)

Makna spiritual (internal), kita tidak beribadah kepada selain Allah dan kita adalah Muslim. Tetapi kita melanggar batas Islam. Apa yang kita kerjakan apa yang akan ditanyakan pada Hari Pengadilan. Itu artinya janganlah menjadi pelanggar batas yang telah ditetapkan Allah. Jika kamu akan menjadi pelanggar batas, kamu tidak akan memiliki cahaya iman memasuki qalbumu. Kamu akan berada dalam kesukaran tak berkepanjangan dalam hidup ini. Kamu melihat hal ini dengan para Muslim hari ini. Para muslim berada dalam kesukaran dan berlangsung terus menerus. Setelah Sallahuddin dan Khlaid bin Waleed dan Mehmet al-fatih dan semua para pejuang dan pemimpin hebat Islam itu, kita terjerumus dalam kesukaran tak henti hentinya. Itu adalah sebuah isharat, tanda bagi kita, berhati hatilah akan apa yang akan datang, karena pelanggaran batas yang kamu kerjakan.

“Tak ada yang sejuk yang akan mereka rasakan di sana dan tak ada yang untuk diminum, kecuali air kotor dan cairan nanah yang dikeluarkan luka.” Mereka tidak akan merasa sejuk dan damai, akibat apa yang mereka kerjakan. Bardan – apabila kamu mau minum kamu menginginkan air dingin. Dengan air dingin itu suhu panas di dalam dirimu akan diturunkan. Bardan, adalah ketika kamu meminta sesuatu yang dingin untuk memuaskan dahagamu. Juga, jika kamu haus dan kamu tidak menemukan air dan kamu mencoba tidur, dan kamu tertidur, kemudian kamu terbangun dan kehausan itu hilang untuk sementara. Maka bardan juga digunakan untuk (obat) tidur. Itu artinya seseorang berada dalam keadaan damai/nyaman, situasi dan lingkungan yang sejuk. Mereka yang di neraka tidak akan pernah tidur juga tidak akan pernah merasa nyaman di neraka. Sebaliknya mereka akan diberi air mendidih, kekerasan dan kesukaran. Dan mereka akan merasakan cairan yang keluar dari luka, nanah yang meleleh. Itu adalah minuman para orang tak beriman. Allah swt menyelamatkan kita dari akhir yang buruk begitu dan kesukaran itu di dunya ini, jika kamu memanggul kesukaran itu di jalan Allah, fee sabeel illah, maka di akhira kamu tidak akan melihat kesukaran. Kamu akan melihat bardan wa salaama. Jika kamu tidak memanggul kesukaran, dengan datang untuk shalat. Kita mau shalat dan selesai secepatnya. Ketika datang waktu nya membaca al qur’an kamu menundanya. Kapan saja kamu mau melakukan perbuatan baik, `amilu salihan, shaytan menyerang kamu. Jika kamu mau mengerjakan apa yang seharusnya kamu lakukan dan lebih lagi (sunnat sunnat), melawan shaytan, dan membawa beban itu, menentang ego, shalat ber jama’ah, puasa, tidak tergesa gesa … maka kamu akan merasakan kesejukan dan kedamaian, bardan wa sharaaba.

Jika kamu berada di jalan Allah, kamu akan mendapat kebaikan. Mereka para orang tak beriman akan merasakan air mendidih yang panas dan nanah yang keluar dari luka dari tubuh mereka yang berada di neraka. La yadhuqoona feeha bardan wa laa sharaaaba.. Ibn Mas`ud meriwayatkan bahwa “nanah (ghasaaqan) itu adalah sebuah bentuk siksaan dan itu adalah cuaca yang sangat dingin. Jika orang orang yang berada di neraka, dikirimi Allah dingin yang membekukan tersebut, mereka akan memohon kepada Allah swt ‘Ya Allah kirimkan kembali kami ke neraka dari pada berada di dingin yang menyayat ini.’ Al-ghassaq adalah sebuah lembah di neraka. Di situ terdapat

31

30 bagian (distrik) yang berbeda, dalam setiap bagian (distrik) terdapat 30 rumah yang berbeda, dan penghuninya berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya. Itu adalah tempat Allah swt mengirimkan para orang tak beriman, mereka yang berada di luar rahmat Nya. Semoga Allah menyelamatkan kita dan mengampuni kita.

Ibn Mas`ud berkata, “Bagi para penghuni neraka jika Allah memberitahu mereka akan berada di neraka selama tahun tahun sebanyak jumlahnya batu dan kerikil halus di dunia ini, mereka akan bergembira.” Itu artinya jika kerikil halus itu akan ada batasnya. “Dan bagi para penghuni surga, jika Allah memberi tahu mereka bahwa mereka akan berada di surga dalam tahun tahun sebanyak jumlah kerikil halus dan karang di dunya, mereka akan meresa sangat sedih.” Ketika kamu muda, kamu tidak berpikir akhira akan datang. Namun begitu kamu menjadi tua, kamu menyadari bahwa akhira itu akan datang.

====================================Ayat 25 : “illa hameeman wa ghasaaqa. Jaza’an wifaaqa. Innahum kaanu laa yarjoona hisaaba. Wa kadhabu bi-ayaatin kidhaaba. Wa kulla shayin ahsaynaahu kitaaba. Fadhuqu falan nazeedakum illa adhaaba.

Kalimat kalimat Allah yang Dia ungkapkan kepada Nabi s.a.w. Nya, apapun yang kami coba uraikan atau komentari tentangnya, penjelasan kami tetap dalam keterbatasan. Kami adalah abdi yang lemah dan tidak berdaya dan mengabaikan makna yang Dia inginkan diketahui dari ayat ayat ini. Ketika Allah mengungkapkan kepada Nabi s.a.w., dia s.a.w. memahaminya dan membacakannya kepada para sahaba. Ketika mereka mendengar dari Nabi s.a.w., pemahaman mereka diteruskan kepada para penerus (tabi`een). Dan seterusnya. Jadi jangan berharap makna yang kita mengerti, adalah apa yang dimengerti oleh para Sahaba atau para Tabi`een, apalagi bila dibandingkan dengan apa yang dimengerti oleh Nabi s.a.w. dari Allah, pasti lebih sedikit lagi.

Jika kita melihat komentar yang sudah di tangan kita, itu hanya 2 halaman. Jika kita melihat pada Ruh al-Bayaan, itu dimulai pada halaman 292 sampai dengan halaman 314. 22 halaman. Jika kita melihat pada tafasir lain mungkin itu sampai 100 halaman. Jika kita lihat lagi ke tafsir yang lebih tinggi mungkin sampai 1000 halaman. Itulah sebabnya tafasir normal, yaitu yang tersedia hari ini untuk dibaca dan dimengerti oleh semua orang, memberikan makna normal. Tetapi itu tidak memberikan setiap kejadian yang me-latar-belakang-i ayat ayat itu. Sehingga kita dapat meningkat ke pengertian yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Kita inipun mencoba untuk membatasinya atau (kalau tidak begitu) akan berlangsung berhari hari. Kini untuk Surat an-naba kita telah mencapai sekitar 20 hari. Semoga Allah membuka pemikiran kita.

Untuk meringkasnya bagi mereka yang tidak hadir pada pertemuan yang lalu, Dia bersabda, tentang orang tak beriman yang akan dilemparkan ke neraka untuk waktu yang lama sekali– artinya abadi. Itu adalah untuk para kufaar dan mushrikeen. Bahan kebutuhan mereka hanya terdiri atas air mendidih dan nanah yang keluar dari luka yang kotor. “jaza’an wifaaqa. Fa innahum kaanu la yarjuna hisaaba.” Itulah hukuman yang setimpal buat kejahatan mereka. Apa saja kejahatan mereka. Kamu mungkin menemukan non-muslims yang sangat salih, sangat jujur dan sangat bersunguh sungguh. Tetapi Allah bersabda Dia akan memberi mereka hukuman. Apakah yang tidak disukai Allah dari seseorang, bahwa jika orang itu melakukan hal itu Dia akan sangat marah terhadap mereka? Itu adalah menyembah selain Dia atau menyembah sesuatu bersama Dia dengan menyembah sesuatu itu. Itulah yang tidak disukai Allah – Dia tidak menyukai siapa saja yang menyembah selain Dia. Itulah sebabnya Dia menggambarkan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai abdi sempurna. Subhanalladhee asra bi-`abdihi…

32

Jadi Allah senang melihat dari abdi Nya, suatu kerendahan hati dari seorang abdi, bahwa dia tidak menegakkan/mengangkat kepalanya, bahwa (bagi dia) hanya Allah yang ada. Setelah 50 tahun atau 100 tahun tidak akan ada lagi orang di sini, yang tadinya di sini hari ini. Keberadaan yang sesungguhnya adalah bagi Allah swt. Itulah sebabnya Allah menolak pernyataan mereka “`Isa ibnullah”. Allah tidak memerlukan seorang anak lelaki. Jika ada tuhan lainnya, maka mereka akan berkelahi. Juga para Yahudi mengatakan, bahwa `Uzayr adalah anak lelaki Allah. Maka orang Muslims berkata, “mengapa kita harus masuk ke persoalan ini. Allah adalah Allah dan abdi adalah abdi. Jika kamu adalah Allah, tunjukkan kepada Kami apa yang dapat kamu ciptakan.” Mereka mengatakan Sayyidina Isa a.s. menciptakan. Dia a.s. tidak menciptakan. Dengan perintah Allah dia minta orang itu untuk hidup kembali. Apakah dia menciptakan (seluruh) ciptaan? Apakah dia a.s. menciptakan matahari dan rembulan dan bintang bintang? Apakah dia a.s. menciptakan sebuah (ciptaan dalam) bentuk selain manusia? Satu satunya yang dia a.s. lakukan hanyalah untuk meremajakan kembali (rejuvenate) seorang mati dengan perintah Allah. Apa yang diciptakan Allah ada di sana, dan dengan perintah Nya, dia a.s. memerintahkan ruh untuk masuk kembali dengan perintah Allah. Dia tidak menjadi sebuah bentuk baru. Itulah sebabnya Dia besabda, “jaza’an wifaaqan”. Mereka mengatakan ada seseorang seperti Aku, biarkan orang itu mengambil mereka dari neraka. “Aku memberikan apa yang mereka pantas (menerimanya).” Itu tergantung kepada kelakuan dan pengertian mereka apa yang mereka pantas menerimanya. Jadi untuk alasan itu, kita harus sangat berhati hati. Qul ya Ayyuhal kaafiroon. Laa `abudu ma ta`budoon. Kamu harus membuat sebuah batas antara dirimu dengan mereka. Saya tidak menyembah apa yang kamu sembah, tetapi kamu bebas untuk menyembah siapapun yang kamu kehendaki. Lakum deenakum wa leea deen. Jangan berkelahi. Id`u ila sabeeli rabbika bil-hikamti wa ma’widhatun hasana.” Kamu ambillah apa yang kamu percayai dan muslim akan mengambil apa yang mereka percayai.

Jaza’an wifaaqan. Wifaaqan dalam bahasa Arab memberi imbalan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. Jadi kalau kamu berbuat baik – Allah harus memberimu sesuai dengan itu. Dan jika kamu kerjakan apa yang buruk, kamu akan mendapat sebanding dengan apa yang kamu kerjakan yang buruk. Dan dalam ayat sebelumnya, mereka dikutuk untuk waktu yang lama, lama sekali di dalam neraka. Tak satupun yang akan memungut mereka dari sana. Itulah apa yang pantas mereka terima. Mereka mengira tak akan ada yang membawa mereka untuk diadili. Hari ini, setiap orang, para orang beriman dan para orang tidak beriman, termasuk kita juga “karena mereka sungguh terbiasa untuk tidak mengharapkan perhitungan.” Kita juga, sebagai Muslim, meskipun kita percaya kepada Allah dan kepada Nabi s.a.w., tetapi ummat manusia tidak berpikir bahwa satu hari seseorang akan bertanya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan di dunya ini. Ketika saya muda tak ada apapun yang datang ke dalam pikiran saya. Anak muda masa kini tak pernah berpikir :”Saya pada suatu hari akan menjadi tua dan kematian akan mengejar saya’”.

Ini adalah sebuah keberuntungan bagi kalian, anak muda yang hadir, untuk mengingat bahwa Allah akan memanggilmu suatu hari dan bertanya kepadamu. Bagi para orang tua, mereka tak bisa berbuat apa apa lagi. “ mereka tak pernah berpikir bahwa mereka akan ditanya (tanggung jawabnya).” Kamu harus mengajari anak anak ini. Saya menyukai anak anak muda dari Bosnian ini, mereka datang dan shalat dan menyimak/mendengar. Anak anak normal, mereka itu begitu sibuk, tak tahu saya sibuk apa. Tidak terpikir oleh mereka, bahwa satu hari Allah akan memanggil mereka. Juga para orang tak beriman tak pernah mengira bahwa satu hari mereka akan dipanggil. Maka Dia melemparkan mereka semua untuk waktu yang lama sekali. Dan Aku tak akan mengenali kamu. Sebagaimana juga kamu tidak mengenali Aku. Aku meninggalkan kamu dalam siksaan dan tidak menarik keluar kamu. Dan “innahum kaanu laa yarjoona hisaaba” mereka tak pernah mengakui bahwa ada Hari pengadilan. Dan mereka tidak pernah berpikir bahwa suatu hari Allah akan mengadili mereka. Jadi ketika orang tidak berpikir Allah akan mengadili mereka, apa yang mereka kerjakan? Bugil di televisi, bugil di discos, minum minum (alkohol), main perempuan, semua hal yang dilarang Allah, mereka kerjakan. Atas nama apa? Peradaban! Itu

33

bukanlah peradaban yang baik, tetapi itu adalah peradaban jahannam. Bukan peradaban jannat. Peradaban jannat tidak mengerjakan apa apa yang dilarang Allah. Hari ini mereka melihat anak anak merokok narkoba yang kamu bahkan tidak tahu apakah itu. Saya melihat seorang muda menikmati marijuana. Saya berkata, bagaimana kamu menikmati hal itu? Dia berkata, mengapa? Saya bilang itu haram. Dia berkata, apakah iya? Tetapi ayah saya melakukan juga. Mengapa? Karena dia dalam kesakitan. Semua artist telanjang akan berada di jahannam. Itulah peradaban. Dan luka luka yang dari nya mengalir nanah dan terbakar. Jika kita menginginkan peradaban jannat kita harus sopan santun. Kita harus shalat, berpuasa, mengeluarkan zakat, pergi hajj, tidak curang, dan tidak melanggar perjanjian bahwa Allah adalah Pencipta kita dan kita adalah budak Nya. Untuk alasan itu mereka terbiasa mengerjakan semua hal apa apa yang dilarang dan mereka tidak pernah melaksanakan apapun yang diperintahkan.

Bahkan di antara kita yang Muslims yang mengatakan la ilaha… juga melakukan dosa. Mereka tidak shalat. Mereka ini akan berada di neraka untuk beberapa waktu. Semoga Allah melindungi kita. Wa kadhabu bi-ayaatina kidhaaba. Dan mereka percaya akan apapun ungkapan ayat ayat yang kami bawa dari tanda tanda yang mereka tolak. Nabi s.a.w. memperlihatkan kepada mereka tanda tanda dan para nabi sebelumnya membawa tanda tanda, tetapi mereka berkata, “tidak, kami tidak menerima.” Kidhaba diulang dua kali dalam ayat itu. Itu artinya mereka berbohong dan terus berbohong dan mereka tidak akan pernah berhenti berbohong. Apapun tanda tanda yang kami bawa, mereka menolak. Dengan begitu mereka menegaskan bahwa mereka adalah kaafir. Jadi itulah sebabnya mereka dihukum dengan hukuman yang paling tinggi. Ketika kami mendengar itu dan melihat itu dan membaca itu dan berpikir tentang itu kami melihat sendiri bahwa kita mengkhawatirkan diri kita sendiri.

Orang sibuk dengan kehidupan mereka. Mereka tidak pernah ingat Tuhan mereka. Lihatlah ini adalah (buku) jilid ke 10 dan setiap bukunya terdiri lebih dari 1000 halaman. Ini adalah halaman yang terakhir. Itu lebih dari 10, 000 halaman tafseer dari Al Quran yang adalah 500 halaman. Terdapat tafsir yang terdiri atas 27,000 halaman. Ke mana kita akan pergi? Apa yang akan kita lakukan dengan diri kita ketika kita melihat tanda tanda ini ada di depan kita dan kita berlarian di dunya ini dan tidak mengingat Allah. “Wa kulla shayin ahsaynaahu kitaaba.” Kamu berbohong dan terus berbohong dan kamu tidak pernah berpikir bahwa akan ada Hari Pengadilan, namun semua hal telah Kami catat dalam sebuah kitab. Itu artinya bahwa terdapat sebuah buku di mana Allah mencatat `amal bani Adam. Seperti jika di sebuah negara diadakan sebuah dengar pendapat akan terdapat sebuah catatan publik. Apa artinya itu? Itu tersedia untuk dapat dilihat dan dibaca oleh semua orang. Itu tidak dapat dirubah.

Allah bersabda, “segala sesuatu Kami catat dalam sebuah buku.” Jadi ketika buku itu dibuka, semua orang akan melihat apa yang telah kamu kerjakan. Wa laa sagheeratin wa laa kabeeratin ill fee kitaabin mubeen. Segala sesuatu kecil atau besar di catat, sejak kamu menjadi dewasa sampai kamu meninggal. Ketika kamu masih muda, itu tidak dicatat. Kalau kamu baru pindah agama, itu tidak dicatat. Hanya dari sejak kamu pindah agama sampai kamu meninggal. Suatu hari saya mengadakan pertemuan seperti ini. Seorang lelaki datang dan bertanya, “dapatkah saya datang kali berikutnya?” Saya berkata “Ya.” Kemudian dia datang dalam pertemuan minggu berikutnya. Pada akhir pertemuan dia berbahagia dan berkata, “Saya ingin menjadi muslim.” Dia shalat bersama kami dan mengucapkan shahadat. Minggu ke-3 dia tidak datang. Minggu ke-4 dia tidak datang. Saya bertanya. Seseorang (di antara hadirin) berkata, hari Minggu sebelum minggu ke-3, dia meninggal. Orang itu (langsung) masuk surga. Tetapi tidak semua orang seperti itu. Wa kulla shayin ahsaynaahu kitabaa.

Kamu tidak dapat berkata “Saya tidak melakukan itu” lihatlah malaikat adalah ma`sumeen. Apa jawabanmu? Saya bertanya pada dirimu dan semua yang disini. Pikirkanlah tentang apa yang telah kamu kerjakan? Dapatkah amal mu menyelamatkan kamu. Saya? Tidak.

34

Itulah sebabnya kita memerlukan rahmatullah. Rahmat Allah adalah yang menyelamatkan kita. Jadi kulla shayin… kitaba.” ‘Kitaba’ artinya dicatat. Bukan hanya di dalam sebuah kitab. Segala sesuatu dicatat. Bahkan jika kamu (hanya) mengucapkan sepatah kata, itupun dicatat. Setiap kata dan kalimat dari pidato kamu dicatat dan setiap gerakan pun. Jika kamu (mengucapkan) salaam alaykum, itupun di sana, jika kamu berkata Allahu Akbar itu di sana. Jenis kitab apakah ini. Ini bukan lagi sebuah kitab. Itu adalah sebuah monitor sistem. Kini mereka menyambungkan dirimu dengan peralatan dan mengamati pulsa mu..pengamat kebohongan (lie detector). Mereka menetapkan perubahan apa (pada monitor) ketika kamu mengatakan kata ini ataupun itu. Lebih dari komputer. Komputer canggih. Segala sesuatu yang kamu unduh (downloading) atau ketik. Komputer biasa pun dapat menunjukkan hal itu. Tetapi tidak ada satu komputer pun yang dapat mengerti setiap sel tubuh kamu dan bagaimana hasrat (mu) menggerakkan kamu melakukan ini atau itu. Tetapi itu semua ada di dalam kitab Allah. Komputer yang memonitor kamu itu adalah (seperti) kembaran (duplicate) kamu, apapun yang kamu kerjakan itu ada plusnya dan minusnya. Maka pada Hari Pengadilan mereka tinggal menekan tombol dan seperti hari ini mereka memiliki statistik dan poll, mereka dapat meneliti perbuatan kamu. Itu memberikan ringkasan jawabnya. Plus atau minus. Apa yang kamu kehendaki? Kamu ingin positif.

Subhan Allah, bagaimana mereka mengajari hal hal cara menghancurkan pengajaran kita untuk muslim. Bahkan dalam hal hal kecil ini. Apapun yang kamu katakan plus adalah sebuah bentuk palang (cross). Jadi mereka melemparkan hal itu ke dalam pendidikan untuk membuat anak anak menghapal citra/gambar silang. Jadi itulah sebabnya saya tidak suka mengatakan plus. Katakanlah positifi atau negatif. Jadi bila kamu menambahkan sesuatu, apa yang kamu kerjakan? 9 + 3 mereka menaruh silang di tengahnya. Jadi anak anak dalam pelajaran mereka terus menerus melihat tanda silang. Mengapa? Dan muslim tidak peduli. Carilah harian muslim – mereka menaruh plus dan minus. Bahkan plus sampai ke situ. Sekarang ke setiap segi kehidupan kamu. Bahka plus itu akan bertanggung jawab untuk itu. Mengapa kamu mengajari mereka sebuah silang (cross)? Mengapa kamu mengajari anak anak seperti itu?

Kamu akan bertanggung jawab untuk anak anak kamu. Segala sesuatu dalam kehidupan kita sebagai muslim, kita punya masalah. Tidak ada apapun yang akan menyelamatkan kita kecuali shafa` Nabi s.a.w. dan Rahmat Allah. Semoga Allah menyelamatkan kita dan melindungi kita, bi-hurmatil fatiha.

Sesungguhnyalah neraka adalah sebuah tempat untuk menyergap, sebuah tempat tinggal untuk para pelanggar seperti para penuhan banyak (polytheist) dan para tidak beriman, mereka akan berada di sana lestari. Tidak ada kesejukan yang akan mereka rasakan di dalam nya … karena sesungguhnya mereka tidak pernah mencari/mempertimbangkan (akan adanya) sebuah perhitungan.

Sesungguhnyalah neraka adalah sebuah tempat untuk menyergap.” Marilah kali ini kita lihat makna dari sudut berbeda, yang tidak kita sebutkan dalam pertemuan yang lalu. Jahannam adalah sebuah tempat di mana terdapat sistem siksaan yang berlangsung terus. Itu adalah sebuah tempat di mana adhaab, hukuman, tengah berlangsung. Itu adalah makna jahannam. Itu adalah lawan dari Jannat. Jannat adalah sebuah surga di mana kamu mendapatkan kedamaian. Jahanamm adalah sebuah tempat hukuman, kesakitan dan penderitaan. Jadi jahannam bukan hanya dari sudut pandang yang kita bicarakan sebelum ini, ketika kita menjelaskan nya sesuai dengan penjelasan “normal” yaitu tempat di mana pata orang tak beriman atau mereka yang membangkang terhadap Allah swt atau para kufar akan dikirimkan, yaitu ke neraka. Muslims atau mumins hanya akan mencapai paradise setelah melewati/menyeberangi jembatan, as-sirat.

35

Jahannam adalah sebuah ungkapan/simbol untuk penderitaan. Ahl al-haqa’iq, mereka yang dapat menembus ke dalam qalbu manusia dan memahami pikiran mereka dan mempelajari diri orang itu untuk memahami mereka, dikenal bahwa jahannam adalah at-tabi`at al-haywaaniyya. Sisi alam hewani dari manusia. Hewan di dalam diri kita itulah yang digambarkan dengan jahannam. Dan khazanata jahannam, dalam jahannam terdapat malaikat yang memelihara jahannam, yang menghukum dan menyiksa mereka yang membangkang kepada Tuhan mereka. Bagi diri, ego diri itu adalah seperti mereka yang dilempar ke dalam api dari diri. Adalah ego kita yang sudah dilemparkan ke dalam, sisi hewan dari diri dan kita berada dalam kendalinya. Dan mereka yang menghancurkan diri adalah musuh, yang membangkang Allah swt, yang membangkang kamu dalam kehidupanmu dan kamu akan merasa tersiksa di kehidupan ini, yaitu : nafs, dunya, hawa dan shaytan. Empat musuh ini yang berada dalam dirimu, menyiksa kamu dan menyalah-gunakan (menunggangi) kamu dan membuat kamu membangkang terhadap Allah swt, seperti jika kamu sendiri menjadi tempat yang berada di bawah kendali mereka.

Seperti jika seseorang yang memasuki surga, dirinya suci, raganya suci, nafsunya suci, semua berada dalam kendalinya. Tetapi bagi mereka yang memasuki jahannam, dia berada di bawah kendali nafs, ego, dunya dan shaytan, yaitu di bawah kemunafikan, percaya kepada jabr, bahwa kamu dapat menyatu dengan Allah dan bid’ah lainnya – itu adalah menentang kehendak Allah. Laabitheena feeha ahqaaqba. Sisi hewan mu adalah seperti sebuah jahanam bagimu dan empat pengendalimu : nafs, dst.. yang membuat kamu menarik dirimu dari hukm ash-shariah. Kamu tidak lagi akan mendengar siapapun, kecuali dirimu sendiri. Kamu akan berada di bawah tangan shaytan dan ego mu selama lamanya. Laabitheena feeha ahqaaba. Selama kamu berada di bawah kendali empat musuh ini, kamu akan hidup di sana. Itu akan mencabut hakikat dari dalam dirimu. Untuk mencapai Hadhirat Ilahiyyah, untuk mencapai pintu Nabi s.a.w., itu akan ditembok/diblokir dan itu tak akan dibuka bagimu. Mengapa? Karena kamu hidup dalam kebodohan untuk selama lamanya, dan (pintu) itu tidak akan pernah dibuka bagimu. Tidak akan ada yang sejuk untuk diminum … kamu diblokir dari hadhirat Nabi s.a.w., artinya kamu tidak akan pernah merasakan sesuatu yang sejuk. Itu adalah bard alyaqeen. Itu adalah sebuah tirai terhadap kebenaran. Wabud Allah hatta yaatteeyak al-yaqeen. Beribadahlah kepada Allah sampai kematian datang kepada mu. Itu artinya beribadahlah (sembahlah) Allah sampai kematian datang. Itu artinya jangan tinggalkan kewajibanmu sepanjang hidupmu. Kemudian ketika kamu mati, Allah akan membuka semuanya bagimu dan kamu hidup abadi.

Sesuatu yang sejuk adalah sesuatu yang kamu senangi, seperti seseorang yang diberi air dingin ketika dia sedang haus. Itu adalah untuk seseorang yang membiarkan ego mati dalam hidupnya ini. Seperti Sayyidina Abu Bakr, sebagaimana Nabi s.a.w berkata, “jika kamu ingin melihat seseorang yang mati sebelum ajalnya.” Dia selalu mengejar Nabi s.a.w. Dia memberikan segalanya untuk Nabi s.a.w.. Jika kamu mengikuti jejak langkahnya kamu akan mencapai bard alyaqeen. Tetapi jika kamu tetap membuta, maka ragamu adalah seperti sebuah jahannam untuk egomu. Itu artinya empat musuh itu adalah kayu bakar bagi jahannam diri. Maka kamu tidak akan pernah merasakan sejuknya hakikat dalam kehidupanmu. Minuman yang disebut di sini menyebutkan sharaab al-mahaba. Cita rasa cinta. Ketika kamu minum sesuatu yang kecut, kamu meminumnya karena cinta. Untuk kepentingan kecintaannya dia minum sesuatu yang kecut, dia menanggung kesukaran2 itu. Untuk cintanya kepada Allah dan Nabi s.a.w. kamu menanggung kesukaran. Jika kamu berada dalam keadaan tidak perduli, kamu tidak akan merasakan minuman cinta dan sejuknya hakikat dan indahnya kepercayaan (trustworthiness). Mengapa? Karena kamu terbenam dalam dunya dan cinta kepadanya. Mengapa? Karena kenyataan diri mencengkeram kamu di dalam nerakanya. Raga itu adalah seperti kurungan yang membakar dari dalam dan tidak membiarkan kamu keluar. Cinta dunya itu menjatuhkannya ke neraka itu, yang adalah bagian dari diri.

36

Hameeman digambarkan kecuali air mendidih dan cairan kotor dari luka. Itu adalah lawan dari air sejuk. Bard alyaqeen adalah pembukaan tabir dan pengalaman hakikat. Lawan dari itu adalah ketidak pedulian atau kebodohan (ignorance). Air mendidih adalah hanya hidup dalam kebodohan, karena kecintaan kepada dunya, yang adalah bahan bakar dari sesuatu kenyataan (nature) yang mendidih di dalam dirimu.

Wa ghasaaqa – nanah dari luka yang kotor adalah sesuatu yang tidak seorang pun ingin melihatnya. Ketika kamu melihat seseorang dengan luka kotor dan bernanah, kamu ingin memalingkan mukamu dan dalam kenyataannya itu adalah sisi gelap. Itulah sisi gelap yang kamu tidak mau melihatnya. Itulah yang akan akan diberikan kepadamu jika kamu mencari cinta dunya. Jaza’an wifaaqa. Itu adalah kompensasi yang akan dihadiahkan kepadamu, kebodohan dan kegelapan. Kamu tidak akan pernah mencapai hakikat dan kepastian. “karena sesungguhnya mereka tidak pernah mengharap ada perhitungan.” Juga untuk kita, kita tidak pernah menginginkan mencapai pintu Nabi s.a.w.. Kita tidak pernah menetapkan sasaran kita untuk mencapai pintu Allah. Kita selalu mengejar dunya. Itu artinya mereka tidak berpikir akan ada perhitungan. Karena mereka terpuruk total dalam cinta dunya. “dan apapun yang kami katakan mereka tidak percaya.” – mereka melihat ke begitu banyak tanda tanda untuk mendorong mereka untuk melihat ke seberang dunya namun mereka menolak, mereka mengatakan bahwa itu tidak betul. Itulah sebabnya mengapa orang tak peduli / dungu, jika mereka melihat awliya, yang bisa mendapatkan kepastian dan kebenaran, yang bisa mendapatkan minuman mahabatillah dan menjadikan mereka pencinta Allah dan Nabi s.a.w., orang orang ini tidak mampu memahaminya. Wa kadhabu bi-ayyaatina kidhaba. Mereka tidak pernah menerima tanda tanda apapun. Allah menggambarkan awliyaullah, “alaa awliya-ullahi laa khawfan wa laa hum yahzanoon.” Mereka yang tidak pernah mencapai level itu, tidak dapat mempercayainya dan tidak dapat melihat nya. Jika mereka tidak dapat melihatnya, mereka tidak mempercayainya. Tetapi jika mereka melihat kepada kehidupan Sahaba dan mereka yang mengikuti Nabi s.a.w., mereka dapat memahami dan mereka dapat mencapainya.

“sesungguhnya segala sesuatu telah direkam.” Itu artinya setiap pekerjaan 4 musuh terhadap diri telah dicatat di dalam qalbu. Itulah sebabnya mengapa awliya-ullah melalui dhikr mereka, diberi kode khusus, seperti du’a, dan al-mathurat al-ad`iyya. Jika ini digunakan secara berbeda akan menunjukkan kepada mereka atau mengatakan kepada mereka apa yang salah di dalam sistem mereka. Seperti seorang dokter gigi, bila gigimu copot, mereka memperkenalkan metoda baru, ditanam (implanting). Saya tak akan mempercayainya sampai saya melihatnya. Mereka tahu caranya bagaimana mengembalikan apa yang ada sebelumnya dan mereka memasang kembali gigi yang tidak lagi dimilikinya. Jika 100 tahun lalu kamu mengatakan itu kepada mereka, mereka akan mengatakan kamu gila. Apakah orang akan menerima hal itu 100 tahun lalu? Tidak!

Allah memberi awliya-ullah sebuah kode khusus – mereka telah dilatih. Mereka dapat memproduksi sesuatu dari dalam ajaran Islam dan Nabi s.a.w. untuk mengajari apa yang ada dalam dirimu dan untuk mengetahui apa yang salah dalam dirimu. Segala sesuatu dicatat dalam sebuah buku. Betul itu adalah untuk Hari Pengadilan, namun kamu dapat merubah apa yang ada dalam buku itu dengan memohon ampunan dari Allah. “Allah akan mengampunkan semua dosa” Dia memberimu (sarana) istighfaar untuk memohon ampunan untuk semua (dosa) itu. Namun jika kamu tidak tahu apa yang kamu lupakan, itu adalah sebuah masalah. Jadi kamu perlu melakukan istighfaar untuk setiap perbuatan salah. Awliy-ullah memiliki kode untuk mencapai itu, itu berada di dalam hard drive mereka. Tariklah hard drive itu, bukalah dan periksalah. Tidak setiap orang dapat memeriksa hard drives. Dapatkah setiap orang memeriksa itu? Tidak. Setiap orang punya sebuah laptop, tetapi tidak semua orang dapat meng analisa drive itu. Kamu memerlukan para specialist itu, ahli yang memahami ilmu itu. Bila kamu mengatakan ada awliya mereka tidak percaya. Jika ada ahli hard drive tentu ada ahli masalah drive qalbu juga. Mereka menarik apa yang salah dengan dalam (intern)nya qalbu itu. Kemudian mereka mengirimi kamu pesan, kamu

37

hasan itu adalah masalahmu. Kamu hafiz itu adalah …. mu. Mereka memberimu apa yang kamu butuhkan. Wa kulla shayin ahsaynaahu… Aku memberi kamu sesuatu yang dapat diperbaiki, pergilah dan perbaiki. Jangan biarkan itu tidak terawat.

Itulah sebabnya orang memiliki buku catatan di sekolah. Itulah caranya bagaimana meyimpan sebuah catatan, sebuah catatan publik. Itu adalah sebuah catatan informasi normal tetapi ini adalah sudut pandang untuk tafseer ayat. Awliya dapat mengambil kamu dan menarik keluar musuh diri dan jahannam, dan memberi kamu qalbu (heart) drive yang sudah diperbaiki untuk mu. Itu adalah yang kita perlukan untuk berhasil (successful). Fa-dhuqu fa lan nazeedakum ill adhaaba. “Jadi kamu rasakanlah hasil jahat dari tindakanmu. Tidaklah Kami beri kamu tambahan kecuali dalam siksaan.” Kini saya berikan makna tersembunyi (diambil) dari Ruh Al-Bayan dan tafsir lainnya. Makna tersembunyinya adalah bahwa “jika kamu mau tetap di dalam neraka dirimu, kamu hanya akan merasakan penderitaan. Tetapi jika kamu mau diangkat oleh awliya-ullah dari siksaan dan hukuman dari diri, kamu harus berjuang. Bila Allah membuka untukmu, dalam wa kulla shayin ahsaynaahu… bilamana saja Kami membuka untuk drive qalbu (heart) untuk memperbaikinya, kamu akan merasa malu kepada Kami terhadap apa yang telah kamu perbuat. Fa-dhuqu falan nazeedakum illa adhaaba. Kemudian nar alhasra akan menyeruak dari dalam dirimu api api cinta yang telah membuat kamu membangkang terhadap Allah. Namun jika pada saat itu api itu membakar kamu dan kamu mengenalinya, maka Aku akan membangun kamu kembali. Inna lil-muttaqqeena mafaaza. Sesungguhnya untuk para muttaqeen, surga.

“inna lil-muttaqeen mafaaza.” Ayat 31.

Kita telah menjelaskan tentang mereka yang akan dihukum di api neraka, karena mereka tidak pernah mau menerima al-haqq, kebenaran. Dan setelah Allah menghukum mereka di api neraka dan menunjukkan siksaan yang akan Dia berikan kepada mereka yang tak beriman. Dan itu adalah untuk mereka yang selamanya berada dalam neraka. Kemudian ada orang beriman yang melakukan dosa dalam hidupnya, dan mendapati mereka tidak berada dalam naungan shafa` Nabi s.a.w. dan insha-Allah semua Muslim akan menerima itu, mereka yang percaya. Namun, sejalan dengan alur penjelasan kami, hukuman itu akan diberikan kepada orang beriman untuk dosa mereka dan itu mungkin sangat ringan, sebagaimana dikehendaki Allah dan tak seorangpun yang tahu putusan Nya bagi abdinya.

“sesungguhnya neraka adalah tempat untuk menyergap ….”

Kini kita sampai ke ayat 31, yang adalah lawannya. Sisi yang membahas tentang surga. Setelah menjelaskan siksaan, Dia menggambarkan kebahagiaan dan kedamaian di al Qur’an. Selalu dalam al Qur’an kita menemukan bahwa ayat ayat siksaan diikuti dengan ayat ayat rahmat/ampunan. “sesungguhnya untuk muttaqeen akan ada sukses. Taman dan kebun anggur. Dan pendamping, dara berdada penuh. Dan cangkir penuh dengan anggur.” Ini adalah sesuai dengan terjemahan al Qur’an dari Madina. “sebuah hadiah dari Tuhan mu, sebuah hadiah yang dihitung dengan berlebih sesuai dengan karya / amal terbaik mereka.”

Jadi Allah bersabda, “inna lil-mutaqeena mafaaza.” Dia memperlihatkan apa yang diberikan buat mereka yang beriman. Mereka yang berjuang dalam hidupnya. Mereka yang dalam hidupnya mencari ma’rifa, perhatiannya kepada Allah dan Nabi Nya. Mereka itulah yang sukses di akhira. Sebagaimana mereka yang di dunia belajar keras untuk menjadi doctors yang berhasil, sarjana teknik yang berhasil, pengacara yang berhasil. Apapun yang kamu kerjakan, kamu mendapatkan buahnya. Jika itu adalah pohon yang berbuah. Jika itu adalah sesuatu yang manis yang kamu kerjakan, kamu mendapat buah manis. Jika kamu mengerjakan sesuatu yang kecut, kamu mendapat buah kecut. Jika kamu memilih jalan Allah kamu menerima buah manis pada akhirnya. Pohon itu akan berbunga di dalam dirimu. Para mutaqeen yang selalu dalam ibadah, dan tidak

38

pernah menyimpang akan mendapatkan sukses. Ketika Allah bersabda “Aku akan menolong mereka” itu artinya kamu akan mendapatkan kekuatan tak terbatas dalam kehidupanmu. Kamu tidak dapat membatasi makna mafaaza. “Mereka yang berjuang di jalan Kami akan sukses.” Sukses dalam segi apa. Jika seorang doctor sukses dia menghasilkan jutaan dollar. Bila kamu mengatakan sukses mutaqee. Itu artinya bahwa Allah memberi mereka segalanya di surga. Allah membuka segalanya bagi mereka di surga. Dia menempatkan mereka bersama para an-nabiyyeeen was-siddiqeen…

Tidak ada batasnya sukses dan hadiah bagi mereka. Itu adalah makna sesuai makna kata kata (literal). Untuk menggambarkan sukses itu, di masa Nabi (s.a.w.) – apa yang paling dikehendaki di gurun di tempat di mana tak ada satu tumbuhanpun – sebuah tempat yang hanya ada pasir saja? Apa gambaran terbaik lawan gurun – sebuah taman. Karena mereka sukses, dan Aku akan memberi mereka sukses tak berbatas karena dukungan mereka, Aku memberi mereka hadaiq, taman taman. Bukan hadeeqa. Bukan satu. Taman taman. Apa yang ada di dalam sebuah taman? Buah manis atau kecut? Jenis apa? Jumlahnya tak berbatas. Kamu tidak memiliki taman pada sebatang pohon. Itu harus ratusan bahkan ribuan pohon. Ketika Allah bersabda, “Aku memberikan sebuah taman” itu tidak berbatas. Tidak ada batasnya jenis taman apa yang Dia berikan. Jenis buah apa saja yang Dia berikan? Taman dengan semua jenis buah buahan yang tidak terdapat di gurun. Ketika para sahaba mendengar hal ini, itu akan membuat perbedaan dalam hidup mereka.

Dan bagi kita tabi`een, yang datang 1400 tahun kemudian, ketika kamu mendengar tentang sebuah taman, dapatkah ada sebuah taman tanpa air? Jenis air seperti apa, sungai tak berujung untuk berbagai jenis air. Air dengan gas, air dingin, air mineral, apa yang diinginkan manusia, Dia berikan. Dia memperlihatkan Adhamat Nya. Wahai Muhammad, Aku memberikan itu!! Taman jenis apa – seperti di dunya? Bukan, itu hanya untuk membuat orang memahami. Taman taman. Kemudian Dia memerinci satu jenis buah dalam taman itu, karena itu membuat perubahan besar dalam pikiran orang yang mendengar itu. `anaba. Anggur.

Dia memberikan ini kepada siapa? Kepada mereka yang jauh dari tak beriman. Kepada mereka yang berusaha untuk tidak menyimpang kepada jalan shaytan, mereka yang pergi ke jalan Rahman. Dan Dia memerinci dari taman ini dan dari semua pohon pohon berbuah itu, yang penuh dengan, anggur yang Dia rinci. Apa yang kita buat dari anggur? Kamu membuat arak (wine). Dengan kata lain Dia menjanjikan bahwa jika kamu berhenti dari apa yang dilarang Allah di dunya, Aku akan memberi kamu arak di kehidupan berikutnya, namun itu bukan arak yang akan membuat kamu mabuk, tetapi memberimu kenikmatan surgawi.

Anhaarin min ghayri aslilin. ..ladhatin lish-shaaribeen. … wa lahum min kulli thamaraat. …fa qata` ama`ahum.

Aku akan memberikan mereka arak yang akan memberikan kenikmatan kepada yang meminumnya. Bila Allah melarang sesuatu, kamu jangan melakukan itu. Allah akan memberikan para mumin di kehidupan berikutnya sesuatu yang bernama khamra, dibuat dari buah anggur. Anggur jenis apakah itu. Ladhatan li-shaaribeen. Yang memberikan kenikmatan lestari (terus menerus) kepada dia yang meminumnya. Nanti kita akan membahas penjelasan penuh tentang hal ini. Itu memberikan cinta Allah swt abadi tanpa akhir.

Dan Aku akan memberi mereka taman/kebun. Apa yang disukai ummat manusia? Ketika mereka masih dalam (jaman) jahiliyya, apa yang dikerjakan orang? Mereka mengejar kebun untuk diri mereka, untuk mendapatkan minuman anggur untuk diri mereka, dan untuk menghibur diri mereka sendiri, lelaki dan perempuan satu sama lain. Maksiat. Dan jika kita hari ini memperhatikan dunya, seluruh dunya melakukan hal seperti itu. Apa yang dikejar orang? Mereka

39

mengejar kalau bukan kekayaan, ya uang atau alkohol, zat perangsang, mengejar Narkoba dan setelah mabuk, mengejar perempuan atau lelaki. Apakah ada hal lainnya (yang dikerjakan)? Mengapa orang bergegas mencari uang, mereka yang melupakan akhira? Mengapa – untuk mendapatkan lebih banyak kesenangan. Untuk melihat film biru. Untuk pergi ke pantai. Untuk pergi dan minum minum di dalam ruang ruang sempit dan toko kecil, disco, mereka masuk ke dalam ruang seperti kubus, untuk minum minum dan menghibur diri mereka sendiri dan menyaksikan apa yang haram wal-munkar. Inilah yang ada dalam qalbu manusia sejak awal dunya sampai hari ini. Mengapa Habil membunuh Qabil. Allah memberikan saudara perempuan Qabil untuk menikahi Habil dan saudara perempuan Habil untuk menikahi Qabil. Dari sejak awal dunya, selalu saja ada pertikaian ini.Namun Allah bersabda, “Jika kamu mengikuti jalan Ku, apa yang kamu cari di dunya hanyalah kesenangan terbatas, tentang minum minum atau makan makan atau main perempuan, yang hanya memberikan kesenangan beberapa menit. Bahkan kamu tak dapat melakukan itu setiap hari. Tetapi Aku memberimu kesenangan abadi. Tidak akan itu terasa berkurang, itu akan terasa makin bertambah dan makin bertambah. Itulah sebabnya Dia menggambarkan itu dengan buah anggur, artinya arak. Dan qawaiba atraaba. Dia tidak menyebutkan dengan nama, tetapi menyampaikannya secara halus. Aku akan memberimu pada Hari Pengadilan apa yang kamu inginkan. Berapakah usia yang paling sempurna untuk menikah, 16 atau 17? Aku akan memberimu … apa yang dikatakan Allah, apa yang dikatakan al Quran. Ini adalah wicaksononya Allah swt. “dara yang cukup umur berdada penuh dengan umur yang sama.” Dimengerti. Dia memberikan gambaran kenikmatan apa yang akan diberikan Nya kepadamu. Dalam tafsir Ruh al-Bayan, dia memberikan ringkasan, “kesemua mereka adalah berumur tertentu, dan bannaatu sita` `ashara, berumur enambelas. Mereka akan menjadi matang/dewasa. Ketika seorang gadis menjadi dewasa, dia menjadi matang dan dia akan memahami [kenikmatan …] As-Suyuti menggambarkan qawaib – pada umur yang sama, berdada penuh, dara matang berumur sama. Wa qaasan dihaaqa. Gelas disini berarti khamr, arak. Bagi para mutaqoon itu adalah surga dan bagi mereka segelas penuh arak. Wa qawaiba atraaba – kenikmatan penuh yang saling mereka dapatkan. Al-mundhiri berkata bahwa ad-Dahhaak menggambarkan qawaiba atraaba sebagai dara perawan, perempuan yang belum disentuh sebelumnya. Ibn Abbas berkata, “qaasan dihaaqan. Jika itu bukan untuk arak, maka tidak akan disebut sebuah gelas. Dan Allah bersabda, ‘segelas penuh.”

La yasma`oona feeha laghwan wa laa kidhaaba. Dia memberimu segelas penuh arak, namun mereka tidak pernah mendengar di dalamnya percakapan kotor ataupun dusta. Mengapa ini disebutkan disini? Karena jika seseorang mabuk, dia akan mengatakan segala macam kata kata buruk, kebohongan, pergunjingan dan perbuatan buruk. Namun disini Dia menggambarkan nya dengan mengatakan “kamu akan mendapat secangkir penuh, arak (mabuk), namun tidak kehilangan kesadaranmu, tidak melakukan hal buruk dan tidak berbohong. Itu artinya kamu mengalami kenikmatan sempurna, tetapi kamu masih sadar sepenuhnya. Adalah sangat berbeda antara arak surga dan arak dunya. Itulah sebabnya mengapa ahl al-ma`rifat mabuk dalam cinta Allah. Itulah sebabnya mereka selalu mengatakan kebenaran karena mereka mendapat secangkir penuh cinta. Dan kami akan menjelaskan dari sudut itu dalam pertemuan berikutnya.Bi-hurmatil fatiha.

Bad’a al-irtifa. Al-qab… kami akan menjelaskan dalam makna spiritual bila tidak terdapat perempuan di sini. Baca sa`ada fid-daarayn, bagaimana para sahaba biasa saling mengatakan satu sama lain. Mereka terbiasa menggambarkan segala sesuatu. Itulah sebab nya para wahabis menyukai buku tersebut.

Sekarang kami akan menjelaskan inna lil-mutaqeen mafa’za. ayat 31. – ayat 37.

40

Allah swt disini menjelaskan, bagi para mutaqeen, Dia akan memberi mereka.. taman dan kebun anggur, dan gadis dewasa yang …secangkir penuh arak …sebuah hadiah dari Tuhanmu dan hadiah yang dihitung dengan berlebih …amalan.” Marilah kita pandang ayat ayat ini dari sisi lain. Nabi (s.a.w.) berkata, “ayat yang paling sukar/menakutkan yang menggambarkan manusia api adalah ayat 30 “jadi rasakanlah akibat dari perbuatan jahat kamu. Tidak ada tambahan yang akan Kami berikan kecuali siksaan bagimu.” Manusia api tidak akan pernah keluar dari keadaan itu. Mereka yang menyembah selain Allah, yang tidak beriman, tidak akan menerima kelonggaran dari api neraka, dari masa ke masa seterusnya. Bilamana mereka minta untuk dilepaskan dari satu hukuman atau siksaan, mereka akan ditaruh di dalam siksaan yang lebih buruk dari sebelumnya.

Namun ayat selanjutnya, memperlihatkan bahwa jika kamu mau menjadi beriman, mutaqoon, kamu akan mendapatkan sebaliknya. Sebuah hadiah. Dan Dia menggambarkan hadiah itu, “taman dan kebun anggur.” Dan kami sudah menjelaskan itu. Mari kita lihat dari sebuah sudut berbeda makna dari hadiah itu “Aku memberimu taman dan kebun anggur dan Aku memberimu untuk dinikahi gadis dewasa yang paling cantik dan Aku memberimu secangkir penuh arak, yang tidak akan membuat kamu mabuk, sehingga kamu tidak akan pernah berkata jahat atau melakukan tindakan jahat.”

Dikatakan oleh mereka yang sidiq dan haqq, in tawilaat an-najmiyya min al-khawwas, “Inna lil-mutaqeen” menyebutkan para mutaqeen – itu artinya mereka yang mencoba menghancurkan ego gelap mereka. Menjadi mutaqee artinya kamu harus bergulat dengan dirimu, 4 musuh mu, nafs, dunya, hawa, shaytan. Mereka yang berjuang melawan keburukan itu, sedang mengupas tabir dan membawa dirinya ke pada sebuah hadiah – mafaaza. Karena mereka itu mutaqoon, Allah menghadiahi mereka, menghadiahi mereka dengan apa? Sesuatu yang tidak dapat digambarkan. Itu digambarkan sebagai taman dan kebun anggur. Namun makna dalam (internal) dari taman dan kebun anggur adalah taman ilmu dan ma`rifat. Ketika kamu bilang saya punya sebuah taman bunga atau pohon buah buahan, ini berarti kamu punya bunga yang banyak sekali. Jika kamu hanya memiliki sebuah taman dengan satu varitas (jenis), itu akan membosankan atau tidak menarik. Maka disini sebuah taman dimaksudkan sebuah taman cahaya barakah dari nama dan busana indah Allah, yang menjadi seperti pelangi warna dalam qalbunya dan dia mampu bergerak melalui warna warni itu dan setiap satu (warna)nya mewakili sebuah samudera ilmu.

Kita tahu bahwa warna itu dari putih sampai hitam, terdapat sebuah samudera ilmu yang kamu tidak dapat menghitungnya. Itu artinya Allah akan mendandani kamu dengan nama nama cantik Nya seperti sebuah pelangi yang menyelimuti kamu. Ketika Dia menganugerahkan itu dan merendam kamu dengan itu – kamu sukses. Kamu telah mencapainya – keindahan dan keagungan dan semua busana yang dianugerahkan kepadamu. Busana busana itu adalah seperti taman. Taman taman itu adalah seperti taman di dalam qalbu. Qalbu menjadi taman yang melepaskan dirinya dari hubungan dengan dunia dan mengangkatnya menuju hubungan ke langit. Ketika kamu terangkat ke pada hubungan ke langit, itu berbeda dari hubungan dunya. Bila kamu terhubung dengan langit, Allah akan membuat qalbumu menjadi penuh dengan kebun dan pohon pohon yang penuh ilmu, yang akan selalu berdiri. Itu artinya kamu akan selalu naik (meningkat) dalam ilmu mithlayni mithlayni, naik exponensial dalam ilmu. Bila kamu meningkat dalam Hadirat Ilahiyyah, kamu tahu lebih dan lebih lagi kebesaran Tuhan mu. Ketika kamu naik, Tuhanmu akan menambahinya dan ketika itu bertambah, kamu menjadi seperti seseorang yang mabuk dari kebun anggur cinta.

Ketika orang jatuh cinta di dunya, mereka akan mabuk dan mabuk. Itu adalah perumpamaan untuk menggambarkan kemurnian cintamu. Ketika Dia mengangkat kamu dalam cinta seperti itu.. kamu tidak akan mampu melihat yang lain pada saat itu, kecuali Hadhirat Ilahiyyah. Pada saat itu kamu akan diberi qawa`iba atraaba. Dalam makna spiritual itu artinya lataif. Kamu dapat naik dari satu lapis ke lapis lataif lainnya, titik titik itu ada dalam dada. Itulah sebabnya banyak

41

orang spiritual dan sidik menggunakan lataif untuk menanjak atau lataif itu dibukakan untuk mereka. Terdapat tujuh level. Setiap level menggambarkan satu langit sampai kamu mencapai setiap level. Rahasia setiap langit akan diwariskan kepadamu dari ilmu yang Allah berikan kepada Nabi s.a.w. dari ulum al-awwaleen wal-aakhireen. Ketika qalbu mu menjadi terilhami (terisi) dengan tujuh langit dan lataif ini, kamu akan diberikan secangkir penuh Cinta Allah. Pada saat itu segala sesuatu akan lenyap – bahkan kamu tidak akan mengenali dirimu sendiri. Pada saat itu ilahi anta maqsudi wa rida’ka matlubi. Engkaulah tujuan ku dan kegembiraan Mu adalah hasratku. Tidak ada apapun lainnya pada saat itu. Itu akan dianugerahkan kepadamu. Cangkir itu akan menjadi penuh berisi cinta ilmu dan ma`rifat. Tidaklah akan pernah lagi kamu mendengar bisikan dunya di dalam telingamu. Tidak ada lagi cinta dunya atau kesenangannya, kekayaannya atau apapun yang dimiliki dunya. Cinta mu hanya untuk Allah dan kesenangan Nya.

Kecintaan orang masa kini : rumahnya, bagaimana menghiasi nya, anak anak mereka, berapa banyak mobil yang mereka miliki, berapa banyak permata yang mereka miliki, dan seterusnya. Ketika kamu mengembangkan dirimu dalam cinta Allah, maka cinta jenis ini tidak akan ada lagi. Bila kamu memiliki secangkir penuh cinta, maka tidak ada lagi yang dapat kamu masukkan ke dalamnya – itu sempurna, segala sesuatu lainnya akan tumpah keluar dari cangkir. Itulah sebuah rembulan purnama sempurna. Pada saat itu kamu tidak mendengar lagi bisikan shaytan. Kamu akan mewarisi rahasia dari qul Audhu bi-rabb in-nass, ilahi nass, … dari gossip buruk, dari gossip yang mereka buat. Pada saat itu tidak terdapat kesempatan gossip itu untuk datang ke dalam qalbumu, itu hilang. Karena kamu mencari perlindungan terhadap shaytan. Dan inilah jaza’an min rabbika at’an hisaaba. Allah memberimu itu, karena itulah yang kamu minta dan Dia memberikannya.

Kamu akan diselamatkan dari api dunya ini. Meskipun kamu tidak merasakan secara fisik panas nya dunya ini, di akhira jika Allah tidak memerintahkan agar ‘bardan wa salama’ pada mu, seperti yang Dia perintahkan agar dingin dan selamat bagi Ibrahim (as), dan jika Dia membiarkan sempurna (dinginnya) itu tentu akan membeku, maka kita akan merasakan panas itu di kuburan dan kita akan merasakan panas itu di dunya. Allah akan mengangkat kita dan menyelamatkan kita dari panas dunya yang akan seperti neraka. Dia akan menghadiahi kita dengan (cara) memisahkan kita dari panas dunya untuk surga di akhira. Dan dikatakan bahwa qawa’iba, adalah sesuatu yang menonjol dari tubuh atau itu memiliki bentuk luar biasa, yang digambarkan sebagai “berdada -penuh”. Dalam pemahaman (interpretasi) ini adalah dari nama dan attribute indah, apapun yang keluar dari mereka itu dari ilmu dan ma`rifat – itu adalah makna tersembunyi, dan kamu cukup dewasa untuk menerima seperti itu, sebagai seorang gadis yang belum memiliki dada, dan ketika dia tumbuh dewasa, dada itu tumbuh. Itu adalah penjelasan tentang indahnya ilmu yang akan muncul dan keluar ketika kamu mendekati Hadhirat Ilahiyyah. Tapak tapak citra nama nama itu yang berada dalam Surga Amal (Paradises of Actions). Jannat al-afa`al. – Taman Amal Indah. Bila kamu berada di dalam Taman Amal Indah, pada saat itu sesuatu yang baru akan muncul yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang selama ini tersembunyi dan kini mekar.

Dan atraaba artinya mutasawiyya fit-tarteeb. Kamu akan mendapat bagian yang sama dari setiap Nama Ilahiyyah dan Busana Ilmu. Ini bukan berarti bahwa kamu mendapat lebih dan orang lain mendapat kurang, namun kamu akan menerima secara rata dari setiap nama. Itu artinya ilmu ma’rifat mu akan berkembang dalam jumlah yang sama dari setiap nama dan busana indah itu. Wa kaasan dihaaqa. Kamu akan menerima secangkir penuh kenikmatan cinta dan cinta itu akan ditujukan kepada relics(sisa, simbol?) dari citra ilmu yang muncul dari nama nama dan sifat sifat, diramu dengan zanjabeel dan buah buahan dari surga. Mereka akan diberi sebuah hadiah yang tidak memiliki akhir. Jaza’an min rabbika at’an hisaba. Itu adalah hadiah tanpa akhir yang diberikan sesuai dengan kemurahan Dia. Tidak ada satupun yang lebih nikmat dan mirasa bagi mereka atau lebih memberikan kesenangan dari pada apa yang diberikan Allah kepada mereka pada level (maqam) tersebut.

42

Rabb us-samawaatin wal-ardi wa maa baynahuma ar-rahman. laa yamlikuna minhu khitaaba. Tuhan Langit dan Bumi dan apapun di antara keduanya – apa yang ada di antara keduanya? Dia tidak hanya mengatakan Rabb us-samawaati wal-ard. Tetapi menambahkan apa apa di antara keduanya. Dia menjelaskan bahwa ada sesuatu di antara keduanya. “Apapun yang ada di langit Dia adalah Penguasa apapun yang ada di antara keduanya – ar Rahman” “tidak satu pun memiliki kuasa untuk berbicara kecuali dia yang telah diberi izin.” Dia menyebutkan rububbiyya. Tuhan yang sangat berkuasa. Tuhan adalah satu yang memiliki kuasa. Apa yang ada di antara keduanya – ar-rahma. Ketika tidak ada satupun di sana pada Hari Pengadilan yang berbicara, laa yamliku minhu khitaaba. Satu satunya yang berani berbicara adalah dia yang menerima (kuasa) syafa’at. Siapakah dia? Nabi (s.a.w.). Dia menggambarkan “wa rahmatee wasi`at kulla shay. Wa sa-aktubuhu liladheena aamanu…” Dia menulis (menetapkan) rahmat (seperti) itu untuk para mutaqoon. Para mutaqoon itu. Semua orang menginginkan menjadi mutaqee. Dengan shafa` Nabi s.a.w. , Allah akan memberikan mereka maqam itu.

Itu artinya Allah yang adalah Penguasa langit dan bumi, Dia adalah satu satunya yang dapat memberi segalanya kepada langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya adalah rahmat Nya. Rahmat Nya yang luas tak berbatas. Ketika Dia memberi, Dia memberikan dari mana? Aku adalah Penguasa Langit dan Bumi dan apapun yang ada di antara keduanya, ar-rahman. Satu satunya yang memberi mereka dari rahma Nya di dunya dan akhira. Ini ada di antara keduanya, sebagai ar-rahma Nya, adalah untuk kedua duanya dunya dan akhira. Wa sakhara lakum ma fis-samawati wa maa fil-ard dan apa yang ada di antara keduanya – ar-rahman. Itu artinya Dia adalah Penguasa Langit – itu artinya ketika qalbumu menjadi tanah yang subur untuk menerima cahaya ilmu, maka Dia menjadi Rabb us-samawati il-arwaah. Penguasa langit dari qalbu/spirit. Pada saat itu Dia akan mengirimi kamu dari ilmu nama nama itu untuk membuat qalbumu sebuah surga bagi ilmu dan dia adalah penguasa ard an-nufus – penguasa bumi diri.

Surga mewakili (simbol) spirit dan bumi mewakili ego. Penguasa surga dari spirit dan bumi ego dan apa yang di antara keduanya. Apakah yang ada di antara surga spirit dan bumi ego – itulah rahasia qalbu, sirr al qalb. Antara langit dan bumi adalah qalbu mumin, karena Dia bersabda, “tidak langit tidak pula bumi (dapat) mewadahi Aku, kecuali qalbu yang mewadahi Aku.” Apakah tiang utama qalbu. Nama nya al-Rahman. Nama itu menggambarkan segala macam keindahan dan keagungan, karena itu adalah terletak antara nama Allah, yang menaungi semua nama dan sifat (attributes), dan nama ar-raheem, yang menggambarkan rahman khusus untuk mereka yang beriman. Apa yang ada di antara qalbu dan langit spirit adalah cahaya dari nama ar-rahman itu. Kita akan melanjutkan nanti dan berhenti sekarang.

11-14-2002

Rabb us-samawaatin wal-ardi wa maa baynahuma ar-rahman. laa yamlikuna minhu khitaaba. Penguasa Langit dan Bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Yang Maha Pemurah yang dengan Nya tak satupun berani berbicara kecuali dengan ijin Nya.”

Langit adalah sesuatu yang terkait dengan akhira dan bumi adalah sesuatu yang terkait dengan dunia ini, ciptaan dan hidup ini. Dan Dia menyebutkan “dan apa yang berada di antara keduanya, ar Rahman.” Al-Rahman berada di antara kedua nya. Dari Rahma Nya, Dia akan memberikan kebutuhan lahir dan kebutuhan batin dan ilmu kepada mereka yang mampu memuaskan dahaga mereka, dari Nama Indah ar-Rahman. Dalam interpretasi lain dari Ruh al-Bayan, samawaat berarti sesuatu yang tinggi, yang terkait dengan akhira. Arwaah adalah juga terkait dengan akhira seperti dalam inna lillah wa inna ilayhi raji`oon. Dia adalah Penguasa jiwa dan Penguasa raga –ego itu. Dia adalah Penguasa jiwa dan Penguasa ego atau raga.

43

Wa ma baynahuma. Apa yang ada di antara jiwa dan raga kita – bagaimana hubungan antara mereka? Melalui qalbu. Dan qalbu itu terhubung melalui rahasia. Qalbu itu memiliki bentuk daging, namun rahasia qalbu, seperti bagaimana qalbu ini dengan semua hakikat dan ilmu itu, kita tidak tahu. Jadi Nabi s.a.w. berkata, “sepanjang abdi Ku mendekati Ku melalui ibadah sunnah. … Aku akan menjadi telinganya ketika dia mendengar.. Kebutuhan qalbu adalah nama indah ar-Rahman. Di dalam nama itu kedua dua keagungan dan keindahan dilepaskan. Dia dengan begitu akan menganugerahkan kepada abdi Nya keindahan dan cinta. Itulah sebabnya mengapa awliyaullah selalu memohon untuk dipakaikan rida-ullah – itu adalah dua tajalli : tajalli-al-jamaal and tajalli al-jalal.

Tidak satupun akan berbicara kecuali dia yang telah diberi izin. Itu artinya bahwa Allah adalah pemilik hari itu. Mereka tidak dapat berbicara apapun di hadapan Allah. Kenapa? Karena mereka melihat keagungan dan barakah yang telah Allah karuniakan pada ummat manusia di dunya ini. Mengapa - mereka melihat apa yang dikaruniakan Nya kepada mereka dan mereka merasa malu. Tidak satu manusia dan malaikatpun dapat mengatakan sepatah katapun, kecuali dia yang Allah perbolehkan berbicara. Jadi kita melihat al-kibriyya adalah milik Allah. Tak satupun dapat berdiri di hadhirat Nya. Tak satupun dapat berkata “buatlah hukuman yang lebih ringan atau hadiah yang lebih banyak – itu semua terserah kepada Nya.” Tak satupun dapat bertanya tentang thawaab dan `iqaab. Itu (suasana atau keadaan) tidak mengingkari shafa`, mediasi, karena ini adalah untuk Nabi (s.a.w.).

Yawm yaqum ur-ruh wal-mala’ikatu saffan. Saat ketika Jibreel dan para malaikat berdiri dalam barisan dan dia tidak akan berbicara kecuali kebenaran. Kebanyakan ‘ulama mengatakan ar-ruh adalah sayidina Jibreel (as), dan lainnya mengatakan dia adalah ciptaan Allah yang lebih besar dari para malaikat. Namun dia lebih besar dibanding ciptaan yang lain, Allah memberinya kebesaran, kehormatan dan pretise yang lebih tinggi. Ar-ruh adalah seperti seorang sultan terhadap rakyatnya. Itu adalah perbedaan antara ar-ruh dan malaikat. Sultan dibanding rakyatnya. Terdapat dua baris, dua macam – ar-ruh di salah satunya dan para malaikat lainnya di baris lainnya. La yatakalli moona illa man adhina lahur-rahmanu wa qaala sawaba. Tak satupun diizinkan untuk berbicara kecuali yang diizinkan Ar Rahman dan berbicara hal yang bagus. Allah swt, memiliki izin itu di tangan Nya. Siapapun yang Dia beri izin berbicara dari langit atau bumi. Siapapun yang diberi izin untuk berbicara akan berbicara kebenaran, dan sesuatu yang Dia senang mendengarnya.

Apa yang Allah paling senang mendengarnya? Kalimat at-tawheed. Siapa yang paling tepat untuk mengatakan kalimat at-tawheed? Dia adalah ciptaan sempurna, Sayyidina Muhammad s.a.w.. Dia akan mengucapkan kalimat at-tawheed dan kalimat ash-shahada. Mereka yang mengucapkan kalimat at-tawheed dan kalimat ash-shahahda adalah orang beriman dan mereka akan mengikuti Nabi s.a.w. dan mereka yang tidak mengucapkan (pada waktu lalu atau kini) adalah yang tidak beriman, yang akan dihukum karena tidak mengucapkannya. Dikatakan bahwa ada beberapa orang yang terpilih di dunya ini, yang sepanjang hidupnya berada dalam kemajuan, mencari jalan Allah. Tidak pernah ada hal lainnya pada lidah mereka kecuali kalimat at-tawheed. Dapatkah kalian bayangkan seseorang yang dari sejak masa kanak kanak sampai saat meninggalmya, mengucapkan kalimat at-tawheed tanpa putus, tanpa menggerakkan lidahnya selain untuk itu.

Ada orang yang demikian itu. Lidah mereka tidak bergerak kecuali dengan kalimat at-tawheed. Orang orang ini, lelaki dan perempuan, mengingat Allah, adh-dhaakireenallaha khatheera wadh-dhaakiraat. La yatakalamoona illa man adhina lahur-rahman wa qaala sawaaba. Mereka inilah yang diberi ijin untuk berbicara. Mereka akan membuka mulut mereka dan mengatakan apa yang Allah kehendaki diucapkan – hal yang benar. Mereka ini boleh jadi malaikat atau manusia, dan memiliki ijin untuk berbicara. Ibn Ata as-sakandari mengatakan, “kata yang paling banyak diucapkan adalah apa yang dikatakan untuk Allah. Jalan yang paling benar

44

adalah mengikuti jalan Sunnah Nabi Muhammad (as-sawwaaab). Pada hari tidak ada orang dapat berbicara kecuali yang diberi ijin, semua dibuat di bawah tajalli of adhama, keagungan. Hanya orang khusus (khawaas) yang adalah rijaalun sadaqu ma `ahad-allaha `alayh. Mereka akan berada di bawah tajalli jalal dan jamal. Seperti sebuah pelangi yang besar dari sifat sifat tersebut (jalal wa jamal).

Dikatakan bahwa karena kita menggambarkan rabbus samawati wal ard dan bumi adalah ego, dan apa di antara keduanya adalah rahasia dan qalbu. La yamlikoona minhu khitaaba – dalam pemahaman ini, artinya rahasia itu dan qalbu itu tidak memiliki izin untuk menjadi perantara (syafa’at) bagi empat musuh, nafs, dunya, hawa, shaytan. Mereka ini tidak memiliki izin untuk menjadi perantara bagi murid mereka sampai datang izin dari Allah. Banyak mureeds mengatakan “Saya seorang pengikut shaykh itu, dst.”, namun mereka tidak boleh beraksi kecuali atas izin Allah, iradatullah. Mereka tidak mendapat izin itu sampai mureed itu membuat kemajuan, dia harus berusaha untuk mendapatkan (izin) itu. Janganlah mengatakan, “Saya akan duduk dan menunggu Allah menghancurkan empat musuh ku.”

Bukanlah begitu, itu tidak akan diberikan kepada seseorang yang selalu dalam keadaan kritis setiap kali. Janganlah menyerah (begitu kiranya bisikan dari 4 musuh). Isteri tidak menyerah kepada suaminya, suami tidak menyerah kepada shaykhnya, shaykh tidak menyerah kepada Nabi s.a.w.. Jika kamu membunuh keluhan dalam dirimu itu, maka kamu memiliki izin untuk memberi syafa’at bagi (diri) mu. Kalau tidak begitu dia meninggalkan kamu. Bahkan jika orang tidak melakukan awraad (wirid) mereka. Dimana 100 kali ya halim, 100 kali … 500 kali alhamdulillah, 500 kali istaghfirullah, di mana 500… salawat, atau Allah Allah. Dan kamu datang dan mengatakan : saya melakukan dengan baik. Itulah sebabnya kamu selalu dalam depressi dan tertekan. Orang tertekan hari ini dan tidak berbuat apapun kecuali makan obat. Tidak ada alasan apapun untuk tertekan bila kamu bersama Allah dan Nabi (s.a.w.).

Rabia al-adawiyya, betapa berat suaminya memberi kesukaran baginya. Dia pulang dalam keadaan mabuk. Dia tidak pernah mengatakan sepatah katapun. Dia membawakan suaminya air minum, berdiri di sampingnya untuk memberikan air itu sepanjang malam. Dia itu melakukan itu untuk Allah, untuk cintanya kepada Nabi s.a.w., untuk cintanya kepada shaykhnya. Itu dilakukan karena kesungguhan. Apa yang dikaruniakan Allah sebagai balasannya, Dia membuka baginya pencerahan. Ketika suaminya terbangun, “Apa yang kamu kerjakan di sini? Masih di sini?” Dia bahkan tidak mengeluh. Suaminya malah melemparnya ke luar (rumah). Berapa banyak kita mengeluh. Dan kita mengatakan : kami ini dan kami itu. Lihatlah pada jubba nya jari ini. Kita memiliki kepala keras. Kepala begitu tidak berfungsi – keras kepala. Bila kamu keras kepala, Dia mengirimkan sebuah palu bagimu. Bila kamu memiliki sebuah kepala yang lembut, kemudian Dia mengirimi kamu sepotong busa bagi kepalamu. Kamu harus mengalami kesukaran, ini adalah dunya. Kalau kamu tidak mau menerimanya, maka Dia akan mengirim sebuah palu. Jika kamu menyerah, Dia mengirim “ la yatakalamoona” mereka tidak mengatakan sepatah katapun. Kecuali seorang itu yang telah diberi izin. Dan apa yang dikatakan mereka, “sawaaba” hal yang benar. Jadi mengapa kita harus berbicara? Mengapa kita bertengkar dan berdebat – untuk dunya. Iri tentang apa. Berkelahi untuk apa. Kamu tidak akan mengubah apapun. Apapun kehendak Allah itulah yang terjadi. Apabila kamu puas maka Allah pun puas dengan dirimu. Allahu akbar.

Jadi kami mengatakan, Allah mengirim pada saat itu petunjuk bagi mereka yang mencoba mencari jalan Nya dengan melawan nafs, hawa, dunya dan shaytan. Kemudian Dia memerintah kan mereka yang membawa rahasia qalbu untuk menjadi perantara dan membimbing kamu. Lihatlah Sayidina Nuh, Allah tidak memberinya izin ketika dia memohon untuk anak lelakinya. Qala ya bunaya arqab m`aya …qala la `aasima min amrillah…kaana min al-mughriqeen. Qeela ya ardu…bu`dan lil-qawm idh-dhaalimeen… inna ibnu min ahlee…. Hakimeen. He said, “marilah anakku naiklah ke perahu bersama kami. Dia berkata, ‘tidak, saya akan mencari sebuah jalan ke

45

gunung dan bersembunyi dan itu akan melindungi aku dari banjir.’ Nuh berkata, ‘tidak ada perlindungan hari ini terhadap perintah Allah.’ “

Kamu tidak dapat menemukan jalan keluarmu sendiri. Tidak ada jalan keluar dengan pikiranmu. Kamu tidak dapat menggunakan pikiranmu untuk mencari jalan keluar. Spiritualitas dan shariah, itulah hukum dan aturan/discipline – tidak ada jalan keluar dari perintah Allah hari ini. Apa yang terjadi. Sebuah ombak raksasa datang dan membawa pergi anak lelakinya itu. Kemudian Allah memerintahkan bumi untuk menelan kembali banjir itu. Kemudian Sayidina Nuh a.s. memohon kepada Allah, ‘dia adalah anakku dan dia adalah dari keluarga saya.’ Dia bersabda, ‘innahu laysa in ahlik. Innahu `aamilun laysa saalih’ Dia berbuat sesuatu yang tidak benar. Bagaimana kita menyembunyikannya dari Allah swt. Kita selalu mencari sebuah jalan keluar. Kita selalu menggunakan pikiran kita, tanpa menyadari bahwa pikiran kita tidak berfungsi/berguna. Pikiran berada dalam kendali empat musuh. Ego, kenikmatan dunya, hasrat/nafs dan syaitan. Jadi jangan mendengarkan shaytan mu ketika dia datang untuk memberimu bisikan / inspirasi. “budakku, sayalah yang harus didengar. Dengarkan saya.” Kita bilang, “ya, ya, apa yang kamu inginkan? Kami akan mematuhi.” Shaytan datang dan mengatakan, “dengarkan aku! Apakah kamu lebih baik dari Adam a.s.. Dengarkan aku. Buatlah masalah di mana mana. Buatlah kekacauan di muka bumi.” Tinggalkan dunya. Dia membuat kekacauan di rumah, antara suami dan isteri, saudara dengan saudara …… dst. Kemudian ketika dilihatnya dua orang berkelahi, “hehehe aku bahagia.” Begitulah. Dia memiliki banyak tipuan. Dia tidak dapat melihat seseorang berbahagia tanpa dia membuatnya membuat tipuannya. Buatlah mulutnya kepedesan dan membuatnya mendidih (marah). Dhalik al-yawm al-haqq – itulah hari kebenaran. Tidak terdapat jalan keluar dari kesulitan ini sekarang. Seperti yang dikatakan Nya kepada Sayidina Nuh dan anak lelakinya. Kamu tidak memiliki jalan keluar sekarang. Apa yang dibisikkan shaytan di telingamu? Saya membisikkan sesuatu atau shaytan membisikkan sesuatu kepada mu. Terdapat orang orang yang sangat keras kepala. Mereka memerlukan sebuah palu. Sebuah palu godam (besar). Kini mereka tidak menggunakan palu godam. Mereka menggunakan sebuah crane dengan bola perusak, untuk meruntuhkan gedung besar. Mengapa kamu mengikuti shaytan. Datanglah kepadaku. Ya ibadilladheena dhalamu ala anfusihim. Tetapi bertaubatlah. Bertengkar, berkelahi. Tidak pernah istirahat. Kini manusia tidak pernah istirahat. Negara, warga negara, rumah, keluarga, setiap orang memiliki sesuatu. Dan kini lebih dari itu, shaytan datang melalui internet. Dan data yang tak diundang dan membawa berbagai macam hal dari semua arah. Dan kini mereka dapat mencapai semua video telanjang di internet.

Setiap anak dan setiap rumah tangga memiliki jalan masuk ke internet. Ketika ayahnya dan lainnya tidur, dia beranjak dan membuka internet, dan melahap barang busuk itu di sana. Para orang dewasa lebih buruk lagi, karena mereka tahu bagaimana masuk lebih dalam ke gambar gambar itu dan terus terjaga hingga fajr, bermain game di internet. Kemudian adhan dikumandang kan, mereka malah tidur, bahkan tidak shalat. Dan mereka berpuasa. Itu adalah hari tentang kebenaran.

“Jadi siapapun akan mencari sebuah jalan dalam kehidupan dunia ini.” Ini adalah jalan yang benar, kamu tidak dapat keluar dari itu sekarang. Itu telah ditulis untukmu. Seperti malam kelam dan siang terang. Bagaimana kamu akan lari dari apa yang ditulis oleh dua malaikat itu.

Makna lainnya, bahwa para ruh dan malaikat tidak berbicara, kecuali izin diberikan dan itu artinya mereka akan menyaksikan atas apa hal baik dan buruk yang telah kamu kerjakan. Ini adalah hari kebenaran. Apakah kita telah sampai pada hari kebenaran atau tidak? Ya. Jadi apa yang harus kita lakukan. Sayidina Umar r.a. berkata, “Jika hari esok tidak lebih baik dari hari kemarin, maka lebih baik bagi saya berada di bawah tanah.” Faman sha’ attakhadha ila rabbihi ma’aba. – dengan mengambil sebuah jalan kepada Allah dan patuh kepada Nya. Bagaimana untuk mematuhi

46

Nya – patuhilah Nabi s.a.w.. Dan yang paling penting, hal pertama yang saya dengar dari Shaykh dan grandshaykh saya – mempertahankan disiplin untuk menekan kemarahan.

Saya ingat 1957, kami pergi ke Grandshaykh, dia berkata, “al-ghadabu kufr” – kemarahan adalah kufur. Tekanlah kemarahanmu. Dalam keluargamu, tetap tekanlah itu. Jika sedang kesal atau punya masalah, berserah dirilah. Tetapi kalau kamu terus berkelahi dan berkelahi, seperti seekor ayam jantan. Lelaki adalah seekor ayam jantan dan perempuan adalah seekor ayam (betina). Perempuan memiliki level yang lebih tinggi yang dianugerahkan Allah kepadanya. Dan lelaki juga. Tidak perlu bertentangan, itulah jalan para awliya. Rabia al-`adawawiyya dan para lelaki. Apakah kita berjanji pada hari perjanjian untuk datang ke dunia untuk berkelahi atau untuk beribadah.

Ambillah jalanmu kepada Allah. Jika kamu tidak mau mengambil jalan kepada Tuhanmu, maka pergilah ke neraka. Tidak masalah. Ikuti shaytan. Shaytan akan menjadi raja di dunia api. Dan dia akan berbahagia bila membakar kamu. Ini adalah akhir bagimu di neraka. Dia berbahagia, karena dia telah melakukan sesuatu dan menarik kakimu masuk bersama dia. Janganlah membiarkan shaytan untuk menarik kakimu. Adhab (siksaan) shaytan adalah bila manusia tidak patuh kepadanya. Itu adalah siksaan tertinggi. Rahma besar bagi kita adalah kalau kita mendengar Allah.Ayat 40 suraat an-naba.

“Kami telah mengingatkan kamu tentang siksaan dalam waktu dekat.” Mengapa Allah mengatakan ini? Itu artinya Quraysh yang para penyembah berhala dan tidak beriman, tidak percaya ada hari kebangkitan kembali dan bahwa mereka akan dihidupkan kembali dari kubur dan mereka menyangkal adanya hari pengadilan. Jadi Allah mengingatkan mereka disini, dengan mengatakan ‘siksaan dekat’. Dia tidak mengatakan siksaan yang jauh. Bila Allah mengatakan dekat, itu artinya beberapa tahun. Itu bukan jutaan tahun, seperti yang direncanakan dan dipikirkan dan dikatakan orang orang, bahwa masih jutaan tahun akan datang dan jutaan tahun telah lewat sebelum (saat) ini, di bumi ini. Allah swt mengatakan, “ sebuah siksaan yang dekat” dan Dia berkata dalam Surat al-qamr ‘Hari itu mendekat dan rembulan terbelah.’

Adhaaban qareeba – sebuah siksaan berat akan segera datang. Itu adalah siksaan dari akhira. Ketika mereka tidak percaya, Dia mengirimkan hukuman seperti ini kepada mereka. Itu artinya jenis hukuman yang paling sukar yang dapat dibayangkan olehmu. Apakah hukuman tertinggi pada masa itu : bila seseorang dibakar. Apakah ini bukan jenis hukuman yang paling buruk? Apa yang disebutkan dalam al Qur’an, diulang ulang. Neraka. Dan neraka membakarmu. Itu adalah hukuman terbesar dan terberat yang dapat kamu alami dalam hidupmu. Dan subhanallah hari ini mereka membakar jenazah. Dari semua para nabi nabi dan dengan semua agama yang mereka bawa, yang Islam membungkusnya secara keseluruhan, para nabi itu mengingatkan, Wahai manusia berhati hatilah terhadap neraka. Dan kini kita melihat bahwa manusia membakar sesama di dunya. Dan bila mereka membakarnya, mereka menjadi abu. Itu di dunya. Tetapi di akhira itu adalah berbeda. Mereka dibakar menjadi abu. Kemudian mereka dihidupkan kembali, lalu mereka dibakar lagi. Abadi. Ahqaaba. Untuk waktu yang lama sekali. Mereka pikir itu adalah hari yang masih jauh sekali. Padahal sesungguhnya itu adalah hari yang sangat dekat. Mereka berkata “dunya masih akan berlanjut untuk bertahun tahun.” Dan para muslim juga mengatakan hal yang sama, bahwa dunya masih akan bertahan dalam waktu yang lama. Namun Allah mengatakan ‘sebuah siksaan yang dekat.’ Lam yalbithu ill `asheeyatin aw duhaaha.’ Mereka tidak tinggal lebih dari semalam atau sehari. Dia membawa siang dari malam dan Dia membawa malam dari siang. Itu adalah seberapa dekatnya – seperti siang menjadi malam. Jika mereka pikir itu masih jauh, Allah mengatakan ‘itu dekat. Jadi siapa yang kita percaya : kaum mushrikeen yang mengatakan itu jauh, atau Allah yang mengatakan itu begitu dekat.

47

Yawm yanthurul maru ma qadama yadayhi wa yaqul ul-kaafireen ya laytanee kuntu turaaba.Itu adalah hari ketika orang akan melihat perbuatan tangan nya yang telah dikirimkan (forwarded). Baik Mumin dan kaafir. Itu adalah hari buat semua orang. Kita berharap Allah akan menuliskan untuk kita termasuk mumin. Mumin akan berbahagia dengan perbuatan bagusnya dan ampunan Allah dengan shafa Nabi s.a.w.. Tetapi para orang tak beriman akan berkata, “kasihan deh aku, coba saya ini hanya debu saja.” – Aku berharap Allah swt tidak menciptakan aku dan tidak mengirim aku ke dunya dan tidak menyuruh aku melakukan apapun. Dia akan berharap tidak pernah diciptakan karena takutnya terhadap hari itu.

Allah swt pada hari itu akan membawa semua makhluk hidup dan akan menghakimi bahkan di antara hewan. Kemudian setelah menghakimi di antara mereka, Dia membuat mereka semua menjadi debu. Ketika para kafirin melihat hal ini, dia akan menginginkan menjadi seperti mereka. Jika seekor serigala memangsa seekor ayam, Allah akan menghukum serigala itu karena memangsa tanpa izin. Jika seekor rajawaki memangsa seekor burung, Dia akan memberikan hukuman kepada rajawali karena mencelakai burung itu. Itu artinya semua ciptaan akan dihakimi. Namun ketika Dia menghakimi hewan, Dia tidak menghukum mereka, namun menjadikan mereka debu. Jika Allah menghakimi hewan seperti itu, bagaimana Dia akan menghakimi kita. Dia akan melemparkan para orang tak beriman ke neraka dan kita sebagai mumin berharap Dia akan menyelamatkan kita.

Kamu – berapa tahun kamu lalui dalam kegelapan. Apa yang telah kita kerjakan dalam hidup kita. Wahai Allah ampunkan kami. Allah swt akan memberi semua orang haknya atas hari pengadilan. Bahkan iblees, yang tidak percaya Allah dan membangkang akan melihat Adam dan anak anaknya dan apa yang Allah berikan kepada mereka dan dia akan takut, mengingat bagaimana dia mengatakan, “khalaqtanee min narin wa khalaqtanee min teen. La-aghweeanahum ajma`een.” Bahkan dia, akan berharap Allah tidak menciptakan dia dan membuat dia berbuat salah.

Mumin dari kalangan jinn akan dihakimi oleh Allah sama seperti Dia menghakimi ummat manusia dan para jinn mempunyai tempatnya sendiri dan surganya sendiri. Sedang bagi mereka yang tidak beriman dari kalangan manusia dan jinn, maradat al-jinn, Allah akan mengirimkan mereka ke hukuman abadi. Dikatakan oleh banyak ‘ulama, bahwa ketika seorang mumin melakukan sajda, tempat di mana dia meletakkan kepalanya, dahinya di tanah, lantai atau debu masa lalu, ayat “ya laytanee kuntu turaaba”, debu dari sajda dia yang beriman, dengan debu itu Allah akan mematikan api neraka. Itulah sebabnya untuk menukar tempat setiap kali kamu shalat, sunnah mu, fardu mu, dst. Debu itu akan hadir pada hari pengadilan, debu itu akan cukup untuk mematikan api yang datang menentang mumin itu. Bahkan debu yang kamu injak ketika kamu berdiri shalat, akan juga sangat berharga dan menyelamatkan bani adam pada hari pengadilan. Dimanapun tubuhmu menyentuh tanah pada debu, lutut,dahi, kaki dan tangan, turab itu akan menjadi seperti debu yang akan menjadi saksi bahwa kamu sudah shalat. Jadi para ‘ulama mengatakan bahwa para kaafir akan berharap untuk menyerahkan semua hartanya di dunya, untuk sepotong debu mumin itu. Jika semua kuffaar akan datang bersama dengan semua harta mereka, mereka akan mengorbankan itu semua dengan mudah, untuk segenggam debu shalatnya seorang mumin.

Rawa abi ibn k`ab… man qara `ama sa`aloon … pada hari pengadilan Allah akan memberi nya minum terdingin pada hari di mana tidak ada naungan teduh dan dalam panasnya hari pengadilan. Pada hari itu Allah akan memuaskan dahaga mu dengan minuman terdingin untuk semua orang yang membaca sura ini. Abi ad-darda mengatakan bahwa Nabi s.a.w. berkata, “pelajarilah surat an-naba dan pelajarilah surat qaf wal-quran il-majeed dan surat.. dan surat al-buruj dan at-tariq, karena kalau kamu tahu apa yang ada dalam berbagai surat tadi, kamu akan meninggalkan apapun yang dikerjakan di dunya ini untuk pergi dan mempelajari nya dan mendekati Allah dengan surat surat itu. Dengan surat surat itu Allah akan mengampuni semua dosa kecuali shirk.”

48

Sayidina Abu Bakr as-Siddiq (r) berkata, “Ya Nabi Allah saya melihat rambutmu berubah menjadi putih cepat sekali.” Qaala shayyibatnee hud, wal-waqi`a, wal mursalaat, an-naba, wash-shams.” Itu menekankan agar berhenti dan mempelajari surat surat itu sudah cukup untuk kita. Dan kita masih saja mengejar dunya dan yang tak berarti (nonsense). Jika Sayidina Muhammad s.a.w takut (sampai rambutnya putih dengan cepat), bagaimana dengan kita. Ana sayyida waladi Adam .. kuntu nabiyyin wa adam bayyin al-ma’I wat-teen. Jika Nabi s.a.w yang memiliki semua sharif ini, bagaimana dengan kita – rambutnya menjadi putih.

Ini bukan hanya dunya. Businesses, kerjaan. Namun ingatlah bahwa ada akhira juga. Jadi taruhlah satu kaki di sini dan satu kaki lagi di sana. Hanya datang untuk shalat, sekali atau dua atau tiga dan kabur. Apapun yang kamu kerjakan untuk dunya harus untuk akhira juga. Dan dikatakan bahwa barang siapa mempelajari surat surat itu, jika kamu tidak dapat menghafalnya maka bacalah dan belajar maknanya. Bukan hanya lewat saja. Kita membacanya dalam bahasa “celakalah saya, coba kalau saya hanyalah debu saja.” Kamu hanya melewatinya saja seperti jika sebuah dongeng sedang diceritakan. Itu tidak cukup. Kamu harus mempelajari apa artinya. Sekarang kalau kamu membuka penjelasan al Qur’an hari ini, kamu tidak menjumpai penjelasan seperti ini, yang adalah dari Ruh Al-Bayan atau Ruh Al-Ma`ani. Dari 500 tahun yang lalu.

Komentar yang baru semuanya tentang revolusi dan sistem perbankan dan kehidupan sosial yang semua adalah nonsense yang tidak bermanfa’at bagi kita. Mereka tidak masuk ke penjelasan dalam (menyelam) seperti ini tentang al Qur’an. Itulah sebabnya mengapa orang membaca ini hari ini dan itu mencakup makna lahir tetapi tidak memberi mereka makna yang lebih dalam. Mereka patuh membaca nya tetapi tidak masuk ke dalam untuk memahaminya. Jika rambut Nabi s.a.w. menjadi putih, bagaimana dengan kita. Semua rambut kita harusnya menjadi putih dan kita harusnya menjadi bengong (gila) karena ketakutan. Bila kita berpikir tentang peringatan Allah maka kamu harus khawatir.

Itu sudah dikatakan dan ini adalah semacam perumpamaan (metaphor) yang baik : barang siapa mempelajari surat surat ini harus memahami artinya; bila dia memahami artinya dan rambut hitamnya menjadi putih, dia pasti dalam maqam khawatir dan takut. Ketika seseorang selalu dalam maqam seperti itu, seperti seorang yang jatuh cinta, dia tidak mau makan. Jika orang tuanya tidak membolehkan dia menikahi dia yang dia inginkan, dia akan kehilangan semua nafsu makannya dan menjadi kurus. Mereka yang berada dalam kekhawatiran yang demikian karena membaca ayat ayat itu. Jika imam (shalat) tidak kurus, jangan bermakmum di belakang dia – itu artinya dia makan terlalu banyak dan dia lebih takut akan lapar dari pada takut kepada Allah swt. Dia ingin mengisi perutnya untuk menjadi gendut, itu artinya dia tidak memiliki kekhawatiran terhadap akhira, karena dia tidak stress karena akhira. Itu adalah guyonan di akhir tafsir.

Imam Shafi`I, tidak pernah gemuk, dia sukses. Mereka bertanya kepadanya mengapa? Dia menjawab, “karena seseorang yang punya pikiran memiliki dua karakteristik di depannya: apakah dia harus khawatir tentang akhira nya dan keadaannya dalam bertemu Tuhannya atau dia harus berpikir tentang dunya nya dan makanannya dan bagaimana untuk membentuk lemak di tubuhnya.”

Itu adalah masalah hari ini. Orang memuaskan hasratnya. Ini bukan lemak dalam tubuhnya yang dimaksud di sini, tetapi lemak di ego. Orang menjadi sombong, ego nya mengembang dan menggelembung seperti bulu merak atau seperti sebuah ballon. Kamu meniupnya dan itu menjadi gemuk, namun bukan gemuk karena makanan, tetapi gemuk karena udara. Imam shafi`I maksudkan disini janganlah mengejar dunya untuk mengembangkan hasrat buruk dari ego. Jika seorang akan melupakan tentang akhira nya dia akan dipertimbangkan dari jenis hewan, dia tidak

49

akan dipertimbangkan dari jenis manusia. Itu karena akhira adalah untuk hidup abadi (eternal). Hewan tidak pernah berpikir tentang hidup abadi. Para orang tak beriman tidak berpikir tentang akhira.

Sayidina Ali berkata, “bekerjalah untuk dunya mu seperti jika kamu akan hidup abadi, namun bekerjalah untuk akhira mu seperti jika kamu akan meninggal esok hari.” Itu artinya kemajuan dalam dunya adalah baik baik saja, tetapi jagalah akhira dalam pikiranmu selalu.

Ini adalah akhir surat an-naba, semoga Allah menyelamatkan kita dari neraka dengan baraka sura ini.

50