9
Modul Audit Investigasi 64 S1 Akuntansi Universitas Pamulang PERTEMUAN 13: TAHAPAN AUDIT INVESTIGASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan audit investigasi.Melalui makalah ini, anda harus mampu: 13.1 Memahami keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi 13.2Memahami tahapan audit investigasi B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 13: Menjelaskan keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi Seperti telah djielaskan bab sebelumnya bahwa untuk mendapatkan hasil investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus juga menguasai beberapa teknik investigasi selain tehnik audit umum, antara lain: Teknik penyamaran atau teknik penyadapan. Teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang-orang yang diduga memiliki info yang dibutuhkan Observasi atau pengamatan Penelusuran Penyadapan Pembuntutan Penggeledahan Fraud auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan berkas yang diduga mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki atau dengan memotret ruangan atau benda yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa. Pekerjaan fraud auditor mirip dengan pekerjaan penyelidikan atau penyidikan kepolisian, di mana penyidikan kepolisian dipakai untuk suatu projustisia, sedangkan fraud audit investigasi digunakan untuk keperluan internal. Apabila seorang audit misalnya, ia harus melaporkan hasil audit investigasi kepada Ketua investigasi dalam bentuk laporan rahasia yang

Audit Inves tigasi...Tahapan audit investigasi Tahap Pengena lan dan Perencanaan Tahap Pelaksanaan penerapan TA yaitu pengumpulan bukti/Evidence, evaluasi bukti, dll Modul Audit …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Modul Audit Investigasi

    64

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    PERTEMUAN 13:

    TAHAPAN AUDIT INVESTIGASI

    A. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan audit

    investigasi.Melalui makalah ini, anda harus mampu:

    13.1 Memahami keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi

    13.2Memahami tahapan audit investigasi

    B. URAIAN MATERI

    Tujuan Pembelajaran 13:

    Menjelaskan keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi

    Seperti telah djielaskan bab sebelumnya bahwa untuk mendapatkan hasil

    investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus juga menguasai

    beberapa teknik investigasi selain tehnik audit umum, antara lain:

    Teknik penyamaran atau teknik penyadapan.

    Teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang-orang

    yang diduga memiliki info yang dibutuhkan

    Observasi atau pengamatan

    Penelusuran

    Penyadapan

    Pembuntutan

    Penggeledahan

    Fraud auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan berkas yang

    diduga mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki atau dengan

    memotret ruangan atau benda yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa.

    Pekerjaan fraud auditor mirip dengan pekerjaan penyelidikan atau

    penyidikan kepolisian, di mana penyidikan kepolisian dipakai untuk suatu

    projustisia, sedangkan fraud audit investigasi digunakan untuk keperluan

    internal. Apabila seorang audit misalnya, ia harus melaporkan hasil audit

    investigasi kepada Ketua investigasi dalam bentuk laporan rahasia yang

  • Modul Audit Investigasi

    65

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    memuat kesimpulan hasil audit atau opini, lengkap dengan semua berkas,

    bukti, foto, hasil wawancara, bukti material dan lain sebagainya sesuai

    dengan maksud audit forensik tersebut.

    Hasil audit investigasi tidak boleh dibocorkan kepada pihak yang

    tidak berhak mengetahuinya, di mana hasil ini biasanya telah diklarifikasi dan

    dibacakan ulang kepada si auditee, agar auditee mengerti sejauh mana

    investigasi dan eksaminasi dilakukan dan hasil yang didapatkan. Disebut

    keperluan internal karena sang auditor terikat dengan audit metodologi

    dengan melaporkan apa adanya suatu hasil investigasi dan auditor free to

    comment kepada atasannya dalam mengemukakan pendapatnya sebagai

    seorang auditor berdasarkan temuan dan dikategorikan preliminary summary

    (hasil sementara).

    Hasil atau kesimpulan sementara ini akan disikusikan dengan bos

    sang auditor sebelum dibuatkan keputusan final dan keputusan final hasil

    audit yang disebut executive summary akan dibuat oleh kepala audit kepada

    siapa sang auditor bertanggung jawab. Hasil audit investigasi dapat dianggap

    dan digunakan sebagai bukti awal untuk menunjang suatu pembuatan BAP

    oleh kepolisian atau kejaksaan atau bukti pendahuluan bagi Komisi

    Pemberantasan Korupsi bila memang suatu fraud diduga terjadi yang

    mengarah kepada suatu peristiwa kriminal atau crime acts, dalam hal ini

    adalah korupsi.

    Audit investigasi adalah sebuah pekerjaan profesional atau expert

    works. Oleh karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan

    yang cukup, dan selayaknya seorang fraud auditor adalah seorang auditor

    yang telah diakui kecakapannya dengan mengantongi CFE (Certified Fraud

    Examiner) yang dikeluarkan Instute of Internal Auditor (IIA) melalui tahapan

    penguasaan beberapa modul yang telah dipersyaratakan secara internasional.

    Audit investigatif seharusnya dilaksanakan oleh orang-orang yang

    mempunyai pengalaman dan keahlian dalam melaksanakan audit investigatif.

    Auditor yang belum memiliki pengalaman dan keahlian harus mendapat

    bimbingan dari auditor lain yang memiliki pengalaman dan keahlian audit

    investigatif. Auditor investigatif juga perlu mempunyai pemahaman yang

  • Modul Audit Investigasi

    66

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    cukup tentang hal-hal yang akan diaudit terutama menyangkut peraturan yang

    berlaku serta proses bisnis yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diaudit.

    Secara khusus, auditor yang akan melaksanakan audit investigatif juga harus

    mempunyai pemahaman yang cukup tentang ketentuan-ketentuan hukum

    yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diaudit maupun ketentuan-ketentuan

    hukum yang berkaitan dengan pengungkapan kejahatan misalnya Kitab

    Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau KUHAP.

    Audit investigatif merupakan suatu bentuk audit atau pemeriksaan

    yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau

    kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-teknik yang

    umumnya digunakan dalam suatu penyelidikan atau penyidikan terhadap

    suatu kejahatan. Karena tujuan audit investigasi adalah untuk

    mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan, maka

    pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit investigatif

    relatif berbeda dengan pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di

    dalam audit keuangan, audit kinerja atau audit dengan tujuan tertentu lainnya.

    Tujuan Pembelajaran10.1:

    Menjelaskan tahapan audit invetigasi

    Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai suatu audit

    dengan praduga/ indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan

    kejahatan yang akan diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan

    dilaksanakan. Kondisi tersebut, misalnya, akan mempengaruhi siapa yang

    akan diwawancarai terlebih dahulu atau dokumen apa yang harus

    dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit investigatif, jika

    memiliki kewenangan, auditor dapat menggunakan prosedur dan teknik yang

    umumnya digunakan dalam proses penyelidikan dan penyidikan kejahatan,

    seperti pengintaian dan penggeledahan.

    Tahapan audit investigasi

    • Tahap Pengenalan dan Perencanaan

    • Tahap Pelaksanaan penerapan TA yaitu pengumpulan bukti/Evidence,

    evaluasi bukti, dll

  • Modul Audit Investigasi

    67

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    • Menyusun temuan asersi dan komunikasi Hasil Audit

    • Pelaporan Hasil Audit

    • Tindak Lanjut

    Penjelasan

    a. Perencanaan mencakup penentuan staf, metoda, tempat, dan kebutuhan.

    b. Bertujuan untuk menentukan apakah bukti awal terjadinya kecurangan

    menyesatkan dan apakah perlu prosedur lebih lanjut untuk

    mengungkapkan „fraud‟.

    c. Untuk menentukan tindakan hukum yang perlu diambil, jika ada. Segala

    kemungkinan keterangan harus diperoleh dan digali.

    d. Dalam perkara perdata, tingkatan evidence haruslah “jelas dan

    meyakinkan/clear and convincing”

    e. Dalam perkara pidana, evidence harus membuktikan “melebihi keraguan

    yang beralasan

    f. Terdapat alasan bahwa „fraud‟ telah terjadi.

    g. Laporan Audit harus disusun dan disampaikan kepada manajemen.

    h. Laporan mencakup penjelasan tentang fraud, siapa yang melakukannya,

    dan menyajikan bukti dokumen dan kesaksian.

    Menyiapkan Prediksi dan Menyusun Rencana Audit Investigatif,

    yang harus disiapkan antara lain:

    Identifikasi Bentuk Kecurangan dan Indikasi Kerugian;

    Menyusun Telaah Kasus dalam Bentuk Hypotesa Awal atas Kecurangan;

    Identifikasi Bukti dan Pihak-Pihak yang Terkait;

    Pengujian Bukti;

    Menyusun Program Audit Investigatif

    Teknik-Teknik Audit Investigatif antara lain:

    Pengujian Dokumen

    Menganalisis apakan dokumen, bukti atau informasi itu sesuai dengan

    laporan awal. Bisa dicheck dan dikonfirmasi kepihak-pihak yang berkaitan

    dengan kasus.

    Pengujian Fisik

  • Modul Audit Investigasi

    68

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    Dicheck dan dihitung secara bersamaan apakah benar atau sesuai dengan

    jumlah catatan awalnya.

    Observasi

    Observasi ini dilakukan karena audit investigasi ingin menyakinkan dan

    konfirmasi secara langsung (survey langsung)

    Interview

    Interview dilakukan dengan wawancara, cara agar wawancara ini tidak

    membuang waktu terlebih dahulu auditor dan team menentukan siapa saja

    pihak yang ingin diwawancarai, siapkan pertanyaan dan membuat jadwal

    wawancara. Seluruh isi dari wawancara harus bisa dibuatkan berita acra

    pemeriksaaan (BAP), setelah ini baru dapat dianalisis.

    Covert Operation: Surveillance and Entrapment

    Operasi terselubung atau operasi khusus karena ada jebakan dan

    kurangnya pengawasan. Operasi ini dilaukan jika memiliki kesalahan yang

    fatal dan harus langsung ditangkap dan diidentifikasi.

    Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Investigatif

    1. Langkah Penanganan Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi.

    Apabila dari hasil audit investigasi terdapat indikasi tindak penyimpangan

    yang mengandung unsur-unsur TPK, maka tim mengeksposekan materi

    yang tertuang dalam Laporan Hasil Audit Investigatif. Ekspose dilakukan

    secara intern di lingkungan unit pengawasan di hadapan para pejabat yang

    terkait, dengan menyertakan pejabat dari Biro Hukum.

    Jika dalam pemaparan intern disepakati bahwa tidak ada

    indikasi Tindak Pidana Korupsi, Laporan Hasil Audit segera

    diperbaiki dengan rekomendasi pengambilan langkah-langkah lain di luar

    TPK, sesuai dengan mekanisme yang ada di unit pengawas intern.

    Laporan Hasil Audit Investigasi akan diterbitkan sebagai bahan untuk

    menempuh upaya lain dalam rangka pengamanan kekayaan negara dan

    pelaksanaan sanksi administrasi (melalui PP 30 Tahun 1980 dan/atau

    Penggantian Kerugian Negara).

    Sebagai kelanjutan dari hasil pemaparan intern, apabila diyakini

    kasus tersebut telah memenuhi unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi, maka

  • Modul Audit Investigasi

    69

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    kepala unit pengawasan mengadakan pemaparan dengan mengundang

    pihak lembaga penegak hukum. Pemaparan ini dimaksud untuk

    memantapkan temuan auditor dan akan menghasilkan kesepakatan

    bahwa kasus tersebut memenuhi atau tidak unsur Tindak Pidana Korupsi.

    Pelaksanaan pemaparan ini lebih dikenal sebagai pertemuan konsultansi,

    biasanya kesepakatan ini diatur dalam butir kerjasama unit pengawasan

    intern dengan lembaga penegak hukum.

    2. Ekpose Hasil Audit Investigatif

    a. Tujuan

    Tujuan ekpose pada dasarnya adalah untuk mengomunikasikan materi

    temuan secara efektif dan efisien. Ekpose oleh auditor dapat dilakukan

    baik dalam lingkup internal unit pengawasan maupun terhadap instansi

    penerima hasil audit.

    Tujuan ekpose tersebut adalah :

    1) Untuk menjelaskan tujuan, pelaksanaan dan hasil suatu

    audit investigatif;

    2) Untuk memberikan klarifikasi kepada auditee mengenai isu-

    isu

    3) Memberikan penjelasan umum mengenai audit sebagai

    pengantar penyampaian hasil audit kepada auditee maupun

    lembaga penegakan hukum.

    b. Persiapan Ekspose

    Mengingat pentingnya ekpose, maka diperlukan persiapan yang baik.

    Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum melakukan

    ekpose:

    1) Menetapkan tujuan ekpose.

    2) Menentukan jenis dan sifat isu yang akan disampaikan.

    3) Menyusun isu-isu tersebut dalam urutan yang jelas, logis dan

    sistematis serta dilengkapi dengan kertas kerja yang lengkap.

    4) Buatlah ringkasan untuk setiap isu atau urutan langkah audit.

    5) Identifikasikan sumber informasi untuk setiap isu yang akan

    disampaikan.

  • Modul Audit Investigasi

    70

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    6) Pastikan bahwa peralatan, material dan hal-hal lain

    untuk keperluan ekpose ini telah dipersiapkan dengan baik .

    7) Tetapkan personil yang bertugas untuk mencatat dan berikan

    penjelasan mengani hal-hal apa saja yang perlu untuk dicatat

    dalam ekpose tersebut.

    8) Ekpose yang direncanakan dengan baik dapat membantu untuk

    mendapatkan suatu ekpose yang produktif.

    c. Pelaksanaan

    Titik berat pada langkah ini adalah menentukan bagaimana suatu

    kesimpulan audit atau hasil audit dapat dikomunikasikan secara

    efektif, jelas dan logis. Hal ini tidak semata-mata tentang

    menyampaikannya dengan benar, namun bagaimana memperoleh

    respon yang positif dari para pendengar. Selain itupastikan dalam

    ekpose bahwa seluruh fakta telah diverifikasi dengan benar, valid dan

    lengkap serta terdapat keseimbangan antara fakta yang ditemukan dan

    penjelasan pihak yang diperiksa.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ekpose:

    1) Pastikan seluruh tim telah diperkenalkan

    2) Memulai ekpose dengan menjelaskan maksud dan tujuannya.

    3) Lakukan penelaahan mengenai hal-hal yang akan

    disampaikan

    4) Jelaskan mengenai tujuan audit investigative

    5) Jelaskan temuan/hasil audit secara sistematis dan logis

    dengan menguraikan:

    Tujuan audit spesifik

    Metode yang dilakukan

    Fakta yang ditemukan

    Kriteria

    Perbuatan melanggar hukum

    Unsur-unsur TPK

    Pembuktian

    Buat kesimpulan untuk setiap temuan/hasil audit

  • Modul Audit Investigasi

    71

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    d. Dokumentasi

    Hal terakhir adalah membuat catatan hasil ekpose. Catatan

    sebaiknya memuat hal-hal penting yang muncul selama pelaksanaan

    diskusi, pertanyaan, respon dan jawaban. Sangat mungkin akan ada

    langkah-langkah lain yang perlu diambil oleh tim untuk lebih

    melengkapi hasil auditan, sehingga pencatatan menjadi bagian yang

    penting dalam proses ini. Tidak terdapat format yang seragam

    dalam melakukan pencatatan, namun hal-hal di atas sebaiknya

    tercakup dalam catatan yang dibuat.

    3. Persiapan Sebagai Saksi atau Pemberi Keterangan Ahli

    Pada dasarnya tugas auditor telah selesai sampai dengan

    diterbitkannya Laporan Hasil Audit. Tuntutan hukum yang

    merupakan tindak lanjut atas laporan hasil audit fraud

    merupakan tugas Penyidik dan Penuntut Umum, ataupun

    Pengacara. Merekalah yang selanjutnya bertugas untuk

    menganalisis dan merubah bukti audit yang terdapat dalam laporan

    menjadi bukti yang sah menurut hukum sehingga dapat mendukung

    tuntutan hukum yang dilakukan. Harus disadari bahwa hasil

    pelaksanaan fraud audit, terutama yangberkaitan dengan

    “pencarian dan pengumpulan bukti”.. pada akhirnyaseorang

    auditor hanya dapat menyajikan bukti- bukti yang sifatnya sebagai

    “bukti pendukung” saja dan bukan sebagai “bukti yang utama”,

    karena keterbatasan kewenangan yang dimilikinya.

  • Modul Audit Investigasi

    72

    S1 Akuntansi Universitas Pamulang

    C. SOAL LATIHAN/TUGAS

    Tugas untuk memenuhi penilaian:

    1. Sebutkan tahapan dalam investigasi audit terhadap kasus yang

    diindikasikan merugikan keuangan atau kekayaan negara?

    2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan

    dalam penelaahan awal?

    3. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan

    dalam tahap persiapan audit.

    4. Jelaskan hal-hal yang dilakukan dalam tahapan tindak lanjut audit

    investigasi

    5. Mengapa dalam audit investigasi diperlukan pemaparan atau

    ekspose hasil audit investigasi.