30
BAB I LATAR BELAKANG 1

Auditing Siklus Pengeluaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Auditing Siklus Pengeluaran

BAB I

LATAR BELAKANG

1

Page 2: Auditing Siklus Pengeluaran

BAB II

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang

yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan

digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau

sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan

pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan

juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun

atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat

lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

2.1 Jenis-jenis akun yang mempengaruhi audit terhadap siklus pengeluaran

Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.

Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening

sebagai berikut :

1. Persediaan

2. Persediaan bahan baku

3. Biaya dibayar dimuka

4. Palnt asset

5. Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud)

6. Kembalian pembelian

7. Potongan pembelian

8. Berbagai jenis biaya

9. Utang dagang

10. Kas

2

Page 3: Auditing Siklus Pengeluaran

2.2 Tujuan audit terhadap siklus pengeluaran

Kelompok

Asersi

Tujuan audit terhadap golongan

transaksi

Tujuan audit terhadap saldo

akun

Keberadaan

dan keterjadian

Transaksi pembelian

mencerminkan barang dan jasa

yang baik yang diterima dari

pemasok selam periode yang

diaudit

Transaksi pengeluaran kas

mencerminkan pembayaran yang

dilakukan kepada pemasok selam

periode yang diaudit

Hutang usaha yang tercatat

mencerminkan jumlah kewajiban

entitas yang ada pada tanggal

neraca

Aktiva tetap mencerminkan aktiva

produktif yang masih dimanfaatkan

pada tanggal neraca

Aktiva tidak berwujud

mencerminkan aktiva produktif

yang masih dimanfaatkan pada

tanggal neraca

Kelengkapan Semua transaksi pembelian dan

pengeluaran kas yang terjadi selam

periode yang diaudit telah dicatat

Hutang usaha mencakup semua

jumlah yang terhutang kepada

pemasok barang dan jasa pada

tanggal neraca

Saldo aktiva tetap mencakup

semua transaksi perubahan yang

terjadi selama periode yang diaudit

Saldo aktiva tidak berwujud

mencakup semua transaksi

perubahan yang terjadi selama

periode yang diaudit

3

Page 4: Auditing Siklus Pengeluaran

Hak dan

kewajiban

Entitas memiliki kewajiban

sebagai akibat transaksi pembelian

yang tercatat dalam periode yang

diaudit

Entitas memiliki hak atas aktiva

tetap sebagai transaksi pembelian

yang tercatat dalam periode yang

diaudit

Entitas memiliki hak atas aktiva

tidak berwujud sebagai akibat

transaksi pembelian yang tercatat

dalam periode yang diaudit

Hutang usaha pada tanggal neraca

mencerminkan kewajiban entitas

kepada pemasok

Entitas memiliki hak atas aktiva

tetap yang tercatat pada tanggal

neraca

Entitas memiliki hak atas aktiva

tidak berwujud yang tercatat pada

tanggal neraca

Penilaian atau

alokasi

Semua transaksi pembelian dan

pengeluaran kas yang telah dicatat

dalam jurnal, diringkas, dan

diposting ke dalam akun dengan

benar

Hutang usaha dinyatakan dalam

jumlah yang benar kewajiban

entitas pada tanggal neraca

Aktiva tetap dinyatakan pada kas

dikurangi akumulasi depresiasi

Aktiva tidak berwujud dinyatakan

pada kas atau kas dikurangi dengan

amortisasi.

Biaya yang berkaitan dengan

aktiva tetap dan aktiva tidak

berwujud dicatat sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum

4

Page 5: Auditing Siklus Pengeluaran

Penyajian dan

pengungkapan

Rincian transaksi dan pengeluaran

kas mendukung penyajian akun

yang berkaitan dalam laporan

keuangan, baik klasifikasinya

maupun pengungkapannya

Hutang usaha, aktiva tetap dan

aktiva tidak berwujud di

identifikasi dan diklasifikasikan

dengan semestinya dalam neraca

Pengungkapan memadai telah

berkaitan dengan hutang usaha,

aktiva tetap dan aktiva tidak

berwujud

2.3 Materialitas, Risiko dan Strategi audit terhadap siklus pengeluaran

Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara

individual pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu

transaksi.

Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus

pengeluaran meliputi :

2.4 Seberapa banyak volume transaksi

2.5 Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi

2.6 Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai

2.7 Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus

mempertimbangkan terhadap aspek kesinambungan dalam akuntansinya

Keempat factor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam

transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan

strategi dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian

substansi dalam siklus pengeluaran.

5

Page 6: Auditing Siklus Pengeluaran

2.4 Pemahaman terhadap struktur pengendalian intern

Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada

dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, system akuntansi,

dan prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan

strategi audit dalam rangka pengujian substansi.

2.5 Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus

pengeluaran

Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas

siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah

kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses

pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap

(capital expendictures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan

bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap bagan organisasi,

auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.

2.6 Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran

Pemahaman terhadap system akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari

metode pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam

penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual

akuntansi, bagan alir system akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas

bagian akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus

pengeluaran.

2.7 Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran

Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur

pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut

antara lain :

a. Adanya otorisasi yang memadai

b. Adanya pemisahan tugas

c. Adanya dokumen dan catatan akuntansi

6

Page 7: Auditing Siklus Pengeluaran

d. Adanya akses kea rah pengendalian

e. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent

Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam

perusahaan benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak

memenuhi kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.

7

Page 8: Auditing Siklus Pengeluaran

BAB III

PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

3.1 Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus

pengeluaran

a. Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank

b. Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah

dikeluarakan dalam suatu periode

c. Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi

pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk

memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar

d. Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal

terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain

3.2 Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1. Fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas

2. Fungsi pencatatan utang

3. Fungsi keuangan

4. Fungsi akuntansi biaya

5. Fungsi akuntansi umum

6. Fungsi audit intern

7. Fungsi penerimaan kas

Bagian pemasaran atau bagian-bagian

lain

Bagian utang

Bagian kasa

Bagian akuntansi biaya

Bagian akuntansi umum

Bagian audit intern

Bagian kasa

Keterangan :

1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan

untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan

cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat

persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan

2. Fungsi pencatatan utang

8

Page 9: Auditing Siklus Pengeluaran

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan

otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum

dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan

verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai

dasar pembuatan bukti kas keluar.

3. Fungsi keuangan.

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi

cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos

atau membayarkan langsung kepada kreditur.

4. Fungsi akuntansi biaya

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan

pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi akuntansi umum

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan

transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

6. Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count )

secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas

menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini

bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised

audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank

scara periodik

3.3 Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.

Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran

kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang

dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.

1. Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui,

harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan

terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat

9

Page 10: Auditing Siklus Pengeluaran

melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek

melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.

2. Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap

terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat

melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.

3. Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan

pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check

dengan voucher-nya.

4. Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan

pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan

pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check,

dan observasi proses pengiriman check.

b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.

1. Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut

tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen

bemomor urut tercetak.

2. Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan

rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat

melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.

3. Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk

mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang

dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam

pengecekan.

3.4 Pengujian Substansif terhadap Siklus Pengeluaran.

3.4.1 Prosedur pemeriksaan terhadap aktiva tetap.

Aktiva tetap ( fixed assets ) disebut juga Property, Plant and Equiement sifat

atau ciri aktiva tetap antara lain: tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali

atau diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam,

10

Page 11: Auditing Siklus Pengeluaran

kegiatan operasi perusahaan, mempunyai masa manfaat lebih dari 1o tahun, jumlahnya

cukup material.

Adapun audit prosedur atas aktiva tetap mempunyai 7 tujuan antara lain:

emeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik, apakah aktiva tetap yang

tercantum dalam neraca benar-benar ada, penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan

betul-betul merupakan suatu capital expenditure yang diotorisasi, memeriksa apakah

disposal ( penarikan ) aktiva tetap sudah dicatat dengan benar dibuku perusahaan,

memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode) yang diperiksa

dilakukan sesuai dengan SAk dan konsisten, ada tidaknya aktiva tetap yang] ijadikan

sebagai jaminan.

Program pengujian substantive terhadap saldo aktiva tetap berisi prosedur audit

yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang diuraikan diatas. Prosedur,

audit diklasifikasikan menjadi empat golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik,

pengujian terhadap transaksi rinci pengujian terhadap akun rinci dan verifikasi

penyajian dan pengungkapan yang masing-masing prosedur tersebut akan dibahas ke

dalam tabel benkut:

3.5 Proses Audit

Kertas kerja

Tanggal pelaksanaan

Pelaksanaan

Prosedur Audit Awal

1. Lakukan prosedur

audit awal atas saldo akun aktiva

tetap yang akan diuji lebih lanjut

a. Usut saldo aktiva tetap yang

tercantum dineraca ke saldo

akun aktiva tetap yang

bersangkutan dibuku besar

b. Hitung kembali saldo akun

aktiva dibuku besar

c. Lakukan review terhadap

mutasi luar biasa dalam jumlah

11

Page 12: Auditing Siklus Pengeluaran

dan sumber posting dalam akun

aktiva tetap dan akumulasi

depresiasinya

d. Usut saldo awal akun aktiva

tetap ke kertas kerja tahun lalu

e. Usut posting pendebitan dan

pengkreditan akun aktiva tetap

dalam ke dalam jurnal yang

bersangkutan

f. Lakukan rekonsiliasi akun

control aktiva tetap dalam buku

besar ke buku pembantu aktiva

tetap

Prosedur Analitik

2. Lakukan prosedur

analitik

a. Hitung ratio berikut ini :

1) Tingkat perputaran aktiva

tetap

2) Ratio laba bersih dengan

aktiva tetap

3) Ratio tetap dengan modal

saham

4) Ratio biaya reparasi dan

pemeliharaan dengan aktiva

tetap

b. Lakukan analisis hasil prosedur

analitik dengan harapan yang

didasarkan pada data masa lalu,

data industri, jumlah yang

dianggarkan, atau data lain

12

Page 13: Auditing Siklus Pengeluaran

Kertaskerja

Tanggal pelaksanaan

pelaksanaan

Pengujian terhadap transaksi rinci

3. Periksa tambahan

aktiva tetap ke dokumen yang

mendukung timbulnya transaksi

berikut

4. Periksa berkurangnya

aktiva tetap ke dokumen yang

mendukung timbulnya transaksi

tersebut

5. Lakukan pemeriksaan

pisah batas transaksi aktiva tetap

6. Lakukan review

terhadap akun biaya reparasi dan

pemeliharaan aktiva tetap

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7. Lakukan inspeksi

terhadap aktivat tetap

a. Lakukan inspeksi terhadap

tambahan aktiva tetap

b. Lakukan penyelidikan dan

sesuaikan jika terjadi perbedaan

c. Periksa dokumen yang

mendukung pembayaran utang

usaha seetelah tanggal neraca

8. Periksa bukti hak

kepemilikan aktiva tetap dan kontrak

9. Lakukan review

terhadap perhitungan depresiasi

aktiva tetap

13

Page 14: Auditing Siklus Pengeluaran

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

10. Bandingkan penyajian

aktiva tetap dengan Prinsip akuntansi

berterima umum

a. Periksa klasifikasi aktiva

tetap di neraca

b. Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan aktiva tetap

3.6 Prosedur Pemeriksaan terhadap hutang dagang

Prosedur Audit Awal Kertas

kerja

Tanggal

pelakasanaan

Pelaksa

naan

1. Lakukan prosedur audit awal

atas saldo akun utang usaha yang

akan diuji lebih lanjut

a. Usut saldo utang usaha yang

tercantum di dalam neraca ke

saldo akun utang usaha yang

bersangkutan didalam buku

besar

b. Hitung kembali saldo akun utang

usaha di dalam buku besar

c. Lakukan review terhadap mutasi

luar biasa dalam jumlah dan

sumber posting dalam akun

utang usaha

d. Usut saldo awal akun hutang

usaha ke kertas kerja tahun yang

lalu

e. Usut posting pendebitan akun

hutang usaha ke dalam jurnal

yang bersangkutan

14

Page 15: Auditing Siklus Pengeluaran

f. Lakukan rekonsiliasi akun

control utang usaha dalam buku

besar ke buku pembantu utang

usaha

Prosedur Analitik

2. Lakukan prosedur analitik

a. Hitung ratio berikut ini :

1) Tingkat perputaran

utang usaha

2) Ratio utang usaha

dengan utang lancar

b. Lakukan analisis hasil prosedur

analitik dengan harapan yang

didasarkan pada data masa lalu,

data industri, jumlah yang

dianggarkan, atau data lain

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7. Lakukan konfirmasi saldo akun rinci

a. Lakukan identifikasi penjualan

besar dengan mereview register

bukti kas keluar atau buku

pembantu utang, arsip induk

utang dan kirimkan konfirmasi

kepada kreditur yang akun utang

klien kepadanya memiliki

karakteristik berikut ini : (1)

bersaldo besar, (2) terdapat

kegiatan pembelian yang luar

biasa, (3) bersaldo kecil atau nol,

dan (4) bersaldo debit

b. Lakukan penyelidikan dan

15

Page 16: Auditing Siklus Pengeluaran

sesuaikan jika terjadi perbedaan

c. Periksa dokumen yang

mendukung pembayaran utang

usaha setelah tanggal neraca

8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang

tidak di konfirmasi ke pernyataan

piutang bulanan yang diterima oleh

klien dari kreditur

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

9. Bandingkan penyajian utang usaha

dengan prinsip akuntansi berterima

umum

a. Periksa klasifikasi utang usaha di

neraca

b. Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan utang usaha

c. Periksa pengungkapan yang

bersangkutan dengan utang usaha

non usaha

d. Mintalah informasi dari klien

untuk menemukan komitmen

yang belum diungkapkan dan

utang bersyarat dan periksa

penjelasan yang bersangkutan

dengan utang tersebut

e. Bandingkan akun biaya dengan

akun biaya yang sama tahun lalu

atau biaya yang dianggarkan

untuk mendapatkan indikasi

kemungkinan adanya under

statement utang lancer

16

Page 17: Auditing Siklus Pengeluaran

Pengujian terhadap transaksi rinci

3. Periksa sampel transaksi

utang usaha yang tercatat ke

dokumen yang mendukung

timbulnya utang usaha

a. Periksa pengendalian akun utang

usaha ke dokumen pendukung :

bukti kas keluar, laporan

penerimaan barang, surat order

pembelian, atau dokumen

pendukung lain

b. Periksa pendebitan akun usaha ke

dokumen pendukung : bukti kas

masuk , memo debit untuk retur

penjualan

4. Lakukan verifikasi pisah

batas (out off) transaksi pembeli

a. Periksa dokumen yang

mendukung transaksi pembelian

dalam minggu terakhir tahun

yang diaudit dan minggu pertama

setelah tanggal neraca

5. Lakukan verifikasi pisah

batas (out off) transaksi pengeluaran

kas

a. Periksa dokumen yang

mendukung transaksi

pembayaran utang usaha dalam

minggu terakhir tahun yang di

audit dan minggu pertama setelah

tanggal neraca

17

Page 18: Auditing Siklus Pengeluaran

6. Lakukan pencarian utang

yang belum dicatat

a. Periksa bukti yang mendukung

transaksi pengeluaran kas yang

dicatat setelah tanggal neraca

3.7 Prosedur pemeriksaan terhadap biaya dibayar dimuka

Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang terdapat dalam biaya dan

pajak dibayar dimuka. Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.

l. Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

a. Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup

dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank

Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak

dibayar dimuka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.

Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan

yang berwenang.

Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti

pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.

Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik

dan rapih.

a. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar

dimuka.

2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

Prosedur Pemeriksaan Substantive sewa dibayar dimuka ( Prepaid Rent )

1. Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.

2. Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).

3. Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir

(general ledger) prepaid rent.

4. Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.

5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan

periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke

kertas kerja compliance test ).

18

Page 19: Auditing Siklus Pengeluaran

6. Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke

buku besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan

ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di

buku besar akan terlihat lebih besar.

7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

BAB IVKESIMPULAN

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang

yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan

digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau

sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan

pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan

juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun

atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat

lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).

Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan

aktivitas siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang

dibawah kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan

proses pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva

tetap (capital expendictures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan

dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap

bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.

19