Upload
achy-ramadhani
View
217
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
autisme - autis
Citation preview
Autisme
Definisi
Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan kompleks yang terjadi sebelum usia tiga tahun, yang berdampak pada perkembangan sosial, komunikasi, perilaku dan emosi yang tidak berkembang secra optimal.
Epidemiologi
Dewasa ini banyakd ijumpai baik di Negara maju dan Negara berkembang termasuk indonesia
Prevalensi di dunia : 15-20 kasus/10.000 anak
Prevalensi di indonesia : 8 kasus/1000 penduduk
Laki-laki > wanita = 4:1
Saat ini = 50.000 orang terdiagnosis autisme dan 1/5 adalah anak-anak
Etiologi
Genetik : HOXA1, DBH, NLGN3, dan lain-lain
Gangguan neurotransmitter : serotonin
Lingkungan : virus, gangguan nutrisi dan metabolisme, zat-zat kimia
Faktor ibu selama kehamilan
Patofisiologi
Multifaktor
Kerusakan pada struktur otak tertentu
Gejala autisme
Manifestasi klinis
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang sifatnya kompleks, dan biasanya muncul sebelum berusia 3 tahun
Gejala yang ditunjukan antara lain gangguan komunikasi, gangguan interaksi sosial, dan gangguan perilaku
Penegakan diagnosis
1. Gangguan interaksi sosial2. Gangguan dalam komunikasi3. Pola perilakuGangguan jelas dalam penggunaan perilaku nonverbal multipelGagal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai menurut tingkat perkembangan.Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau pencapaian dengan orang lain Tidak ada timbal balik sosial atau emosional.Keterlambatan dalam atau sama sekali tidak ada, perkembangan bahasa ucapanPada individu dengan bicara yang adekuat gangguan jelas dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.Pemakaian bahasa atau bahasa idiosinkratik secara stereotipik dan berulang.Tidak adanya berbagai permainan khayalan atau permainan pura-pura sosial yang spontan yang sesuai menurut tingkat perkembangan.Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas, yang abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya.Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan nonfungsional.Manerisme motorik stereotipik dan berulang (misalnya menjentikkan, atau memuntirkan tangan atau jari atau gerakan kompleks seluruh tubuh).Kriteria diagnosis :
Apabila ditemukan total 6 atau lebih dari hal 1,2,3 dengan sekurangnya 2 dari 1 dan masing-maisng satu dari 2 dan 3
Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sekurangnya 1 bidang berikut dengan onset sebelum usia 3 tahun : interaksi sosial, bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial, permainan simbolik
Bukan gangguan rett
Tatalaksana
Tujuan : mengurangi masalah perilaku dan meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan
Melibatkan kerjasama tenaga medis dan non medis
Terapi multidisiplin : non medikamentosa, medikamentosa
Non medikamentosa
Applied Behavioral Analysis
Terapi wicara
Terapi okupasi
Terapi fisik
Terapi sosial
Terapi integrasi sensori
Terapi bermain
Terapi perilaku
Terapi perkembangan
Terapi visual
Terapi musik
Intervensi keluarga
Medikamentosa
Jika perilaku destruktif, dosis rendah antipsikotik/neuroleptik seperti Thioridazin
Jika perilaku repetitif, neuroleptik dan SSRI
Jika inatensi, Methylphenidat
Insomnia, Dyphenhidramine dan tioridazin
Terapi Nutrisi
Langkah dalam menatalaksanai anak dengan gangguan makan :
(1). Pastikan apakah betul anak mengalami kesulitan makan
(2) Cari penyebab kesulitan makanan pada anak,
(3). Identifikasi adakah komplikasi yang terjadi,
(4) Pemberian pengobatan terhadap penyebab,
(5). Bila penyebabnya gangguan saluran cerna (seperti alergi, intoleransi atau coeliac), hindari makanan tertentu yang menjadi penyebab gangguan
10 langkah mendeteksi dan menangani masalah gizi pada anak autism :
1. Menghindari makanan olahan yang mengandung pengawet dan gula.
2. Menerapkan diet seimbang dan menambahkan suplemen pada langkah 3 dan 4
3. Suplemen
4. Suplemen
5. Membahas cara menangani masalah perilaku makan.
6. Rekomendasi menangani gangguan gastrointestinal seperti diare dan sembelit pada anak-anak dengan autism.
7. Menambahkan serat, probiotik, omega 3.
8. Identifikasi mengenai alergi makanan dan mencoba pemberian gluten free, casein-free (GFCF)
9. Pemberian vitamin dan mineral.
10. Pengambilan keputusan diet yang dipilih.
Prognosis dan Komplikasi
Autisme : kondisi seumur hidup
Komplikasi : gangguan pencernaan
Sumber
Indahwati, D. 2014. Kompetensi Sosial Anak Autis Ditinjau dari Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Sikap Ibu. 2(2). 161-172. Jurnal SAINS dan Praktik Psikologi.
Judarwanto, W. 2009. Kesulitan Makan pada Penyadang Autis.
Kaplan, H., Sadock, GRebb, J. 2010. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. Jakarta: Bina Rupa Aksaara.
Ratajczak, H.V. 2011. Tehoretical Aspects of Autisme: Causes- A Review. 8(1):68-79. Journal of Immunotoxicology.
Regulska B dan Kawicka A. 2013. How Nutritional Status, Diet, and Dietary Suplements Can Affect Autism. 64(1):1-12. Rocz Panstw Zakl Hig
Strickland, E. 2012. Eating for Autism: The 10-Step Nutritional Plan to Help Treat your Childs Autism, Asperger's or ADHD. UCP Family Support Services.
Theresa A., Deisher, Ngoc V. Doan, Angelica Omaiye. 2014. Impact of Environmental Factors on The Prevalence of Autisme Disorder After 1979. Vol.6, pp., 271-286.
Thomas, D.W., Wang, L.W., Tancredi, D.J. 2011. The prevalence of gastrointestinal problems in children across the United States with autism spectrum disorders from families with multiple affected members. J Dev Behav Pediatr. 32(5):351-60.
Terima Kasih