3
Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia Posted on March 1, 2011 Para pendiri Republik Indonesia sungguh berjasa, tidak memilih negara keagamaan, tetapi memilih negara kebangsaan atas prinsip “Bhinneka Tunggal Ika” dalam mengolah, menata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dalam mengatasi kemajemukan Indonesia. Pada 1928, berpijak dari semangat dan gelora 1908 sebagai basis pergerakan nasional, lahirnya Budi Utomo dan pergerakan pendidikan nasional lainnya, sejumlah pemuda menghasilkan kata sepakat yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober. Mereka yang menjadi anggota panitia penyelenggara kongres adalah Soegondo Djojopuspito (PPPI), orang Jawa beragama Islam, Djoko Marsaid (Jong Java) orang Jawa beragama Islam, Moehammad Jamin (Jong Sumatranen Bond) orang Minangkabau beragama Islam, Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond) orang Batak beragama Kristen, Djohan Moeh Tjai (Jong Islamieten Bond) orang Bengkulu keturunan Tionghoa beragama Islam, Kotjosoengkono (Pemoeda Indonesia) orang Jawa beragama Islam, Sendoek (Jong Celebes) orang Minahasa beragama Kristen, J Leimena (Jong Ambon) orang Ambon beragama Kristen, Rochjani (Pemoeda Kaoem Betawi) orang Betawi beragama Islam. Pengelompokan (kolektivitas) para pemuda tersebut berasal dari berbagai suku, etnis, agama, sosial serta perbedaan latar belakang yang lain, atas dasar rasa solidaritas yang melampaui batasbatas suku, etnis, agama, kedaerahan, tanpa harus menyangkal dan meninggalkan ikatanikatan solidaritas (jatidiri) asal dari masing masing pemuda. Dasar pengelompokan ini adalah asas kebangsaan Indonesia, semangat dan jiwa sebagai dasar perjuangan para pemimpin gerakan kebangsaan. Para the founding father dalam membentuk, membangun bangsa yang merupakan semangat dan jiwa bangsa Indonesia yaitu solidaritas kebangsaan Indonesia, solidaritas yang melampaui batasbatas suku, etnis, agama, kedaerahan serta perbedaan latar belakang yang lain. Melalui proses perjuangan dan pergulatan panjang, para the founding father pada 17 Agustus 1945 telah mewujudkan ikrar kesepakatan, menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang berwawasan kebangsaan, mendirikan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara berdasarkan kebangsaan yang dilandasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, juga bersepakat menerima Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang merupakan kristalisasi, manifestasi, citacita, tekad, aspirasi rakyat Indonesia. Nilainilai luhur Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, konstitusi ini tidak sekadar merupakan perangkat hukum yang normatif, tapi konstitusi ini juga merupakan prasyarat hidup, pertumbuhan dan perkembangan bangsa dan negara, sebagai tolok ukur kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Pancasila selain sebagai pandangan hidup juga adalah sebagai keyakinan/kepercayaan yang dapat menjamin kelangsungan dan kekuatan bangsa, sebagaimana disampaikan dalam pidato Bung Karno pada 05 Juni 1958 di Istana Negara, “Maka bangsa Indonesia pun harus mempunyai belief, mempunyai geloof, mempunyai faith, mempunyai kepercayaan. Dan faith bangsa Indonesia harus larger than the nation itself, lebih luas daripada bangsa Indonesia sendiri, berupa Pancasila, saudarasaudara).” Sebagaimana Kongfucu pernah mengatakan “Suatu bangsa dapat menjadi kuat, apabila keyakinan/kepercayaan (believe) tidak bisa ditinggalkan”. Sebagai bangsa Indonesia, sebagaimana pernyataan Socrates “Kenalilah diri kita sendiri”. Dengan jati diri bangsa Glowing's Blog Just another WordPress.com site Follow Follow “Glowing's Blog” Get every new post delivered to your Inbox. Enter your email address Sign me up Build a website with WordPress.com

Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia _ Glowing's Blog.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia _ Glowing's Blog.pdf

5/4/2015 Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia | Glowing's Blog

https://gabrielamarcelina.wordpress.com/2011/03/01/awalterbentukbangsadannegaraindonesia/ 1/3

Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara IndonesiaPosted on March 1, 2011

Para pendiri Republik Indonesia sungguh berjasa, tidak memilih negara keagamaan, tetapi memilih negarakebangsaan atas prinsip “Bhinneka Tunggal Ika” dalam mengolah, menata kehidupan berbangsa, bernegara danbermasyarakat dalam mengatasi kemajemukan Indonesia.Pada 1928, berpijak dari semangat dan gelora 1908 sebagai basis pergerakan nasional, lahirnya Budi Utomo danpergerakan pendidikan nasional lainnya, sejumlah pemuda menghasilkan kata sepakat yang kita kenal sebagaiSumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.Mereka yang menjadi anggota panitia penyelenggara kongres adalah Soegondo Djojopuspito (PPPI), orang Jawaberagama Islam, Djoko Marsaid (Jong Java) orang Jawa beragama Islam, Moehammad Jamin (Jong SumatranenBond) orang Minangkabau beragama Islam, Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond) orang Batak beragamaKristen,Djohan Moeh Tjai (Jong Islamieten Bond) orang Bengkulu keturunan Tionghoa beragama Islam, Kotjosoengkono(Pemoeda Indonesia) orang Jawa beragama Islam, Sendoek (Jong Celebes) orang Minahasa beragama Kristen, JLeimena (Jong Ambon) orang Ambon beragama Kristen, Rochjani (Pemoeda Kaoem Betawi) orang Betawiberagama Islam.Pengelompokan (kolektivitas) para pemuda tersebut berasal dari berbagai suku, etnis, agama, sosial sertaperbedaan latar belakang yang lain, atas dasar rasa solidaritas yang melampaui batasbatas suku, etnis, agama,kedaerahan, tanpa harus menyangkal dan meninggalkan ikatanikatan solidaritas (jatidiri) asal dari masingmasing pemuda.Dasar pengelompokan ini adalah asas kebangsaan Indonesia, semangat dan jiwa sebagai dasar perjuangan parapemimpin gerakan kebangsaan. Para the founding father dalam membentuk, membangun bangsa yangmerupakan semangat dan jiwa bangsa Indonesia yaitu solidaritas kebangsaan Indonesia, solidaritas yangmelampaui batasbatas suku, etnis, agama, kedaerahan serta perbedaan latar belakang yang lain.Melalui proses perjuangan dan pergulatan panjang, para the founding father pada 17 Agustus 1945 telahmewujudkan ikrar kesepakatan, menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang berwawasan kebangsaan, mendirikansatu Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara berdasarkan kebangsaan yang dilandasi prinsip BhinnekaTunggal Ika.

Selain itu, juga bersepakat menerima Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang merupakan kristalisasi,manifestasi, citacita, tekad, aspirasi rakyat Indonesia. Nilainilai luhur Pancasila sebagaimana termaktub dalamPembukaan UUD 1945,konstitusi ini tidak sekadar merupakan perangkat hukum yang normatif, tapi konstitusi ini juga merupakanprasyarat hidup, pertumbuhan dan perkembangan bangsa dan negara, sebagai tolok ukur kehidupan berbangsa,bernegara dan bermasyarakat.Pancasila selain sebagai pandangan hidup juga adalah sebagai keyakinan/kepercayaan yang dapat menjaminkelangsungan dan kekuatan bangsa, sebagaimana disampaikan dalam pidato Bung Karno pada 05 Juni 1958 diIstana Negara, “Maka bangsa Indonesia pun harus mempunyai belief, mempunyai geloof, mempunyai faith,mempunyai kepercayaan.Dan faith bangsa Indonesia harus larger than the nation itself, lebih luas daripada bangsa Indonesia sendiri,berupa Pancasila, saudarasaudara).” Sebagaimana Kongfucu pernah mengatakan “Suatu bangsa dapat menjadikuat, apabila keyakinan/kepercayaan (believe) tidak bisa ditinggalkan”.

Sebagai bangsa Indonesia, sebagaimana pernyataan Socrates “Kenalilah diri kita sendiri”. Dengan jati diri bangsa

Glowing's BlogJust another WordPress.com site

Follow

Follow “Glowing'sBlog”Get every new post deliveredto your Inbox.

Enter your email address

Sign me up

Build a website with WordPress.com

Page 2: Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia _ Glowing's Blog.pdf

5/4/2015 Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia | Glowing's Blog

https://gabrielamarcelina.wordpress.com/2011/03/01/awalterbentukbangsadannegaraindonesia/ 2/3

Indonesia, kita bisa mengaktualisasikan diri dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat sertapemahaman yang benar atas konsep kebangsaan kita. Itu agar kita tidak keliru memahami saudarasaudara kitasebangsa setanah air, senasib dan sepenanggungjawab dalam mengisi kemerdekaan yang dicitacitakan bersama.Para pemimpin gerakan kebangsaan Indonesia, membaca penjelasan seorang sejarawan Prancis bernama ErnestRenan pada abad XIX dalam suatu kuliah umum berjudul “Qu’estce qu’un nation?”(Apakah nasion itu?) yangdiadakan di Universitas Sorbone Prancis (1882), dan berpegang pada penjelasan yang diberikannya dalamperjuangan mereka. Soekarno dan Mohammad Hatta sering mengutip rumusan nasion yang diberikan olehErnest Renan.Bangsa Indonesia terbentuk bukan karena kesamaan ras, etnis, suku, agama, bahasa, budaya, kepentingan atauletak geografi. Nasion Indonesia adalah suatu jiwa, semangat, suatu asas spiritual, untuk bersatu, suatu kesatuansolidaritas yang besar, yang tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat di masa lampau dan olehmanusiamanusia Indonesia bersedia berbuat pada masa yang akan datang.

Jadi nasion atau bangsa mempunyai masa yang lampau, tetapi Ia akan melanjutkan diri pada masa kini dan masayang akan datang melalui suatu kenyataan yang jelas. Yaitu kesepakatan (tekad) untuk tetap hidup bersamadalam suatu kepentingan dan tujuan bersama yaitu terciptanya bangsa Indonesia merdeka, berdaulat, adilsejahtera, makmur.Oleh karena itu bangsa Indonesia terdiri atas orangorang dengan jati dirinya masingmasing tidak harus sama(uniformitas). Selain punya jati diri bangsa Indonesia, juga mempunyai jati diri sebagai anggota suatu kesatuansosial tertentu lainnya.Nasion Indonesia harus dibedakan dari negara Indonesia, di mana para warga adalah anggota dari negara,kewarganegaraan seseorang diatur oleh aturanaturan hukum, konstitusilah yang menyatakan apakah seseorangadalah warga negara Indonesia atau bukan.

Dengan konsep negara Bangsa “Nasion State” jelas keanggotaan sebagai warga bangsa adalah bersifat sebagaipribadi (individu) orangperorang, lepas dari segala atribut yang disandangnya, bukan sebagai kelompok. Makasudah selayaknya diadakan koreksi atas kekeliruan yang telah kita lakukan selama ini dalam menata kehidupanberbangsa, bernegara dan bermasyarakat seperti, “istilahistilah mayoritas dan minoritas, asli dan tidak asli,pribumi dan nonpribumi”.

Maka, kita harus bangga menjadi warga negara Indonesia!!!!!!

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

3 Responses to Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia

About these ads

Loading...

yurmina says:June 6, 2012 at 2:31 am

kita berharap agar generasi Negara indonesia memiliki jiwa nasional sebagaimana yang di miliki oleh para pahlawan kitasebelumnya…..

Reply

gabrielamarcelina says:June 16, 2012 at 3:03 pm

Setuju!! Apalagi generasi muda harus lebih bisa menghargai negaranya sendiri..

Page 3: Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia _ Glowing's Blog.pdf

5/4/2015 Awal Terbentuknya Bangsa dan Negara Indonesia | Glowing's Blog

https://gabrielamarcelina.wordpress.com/2011/03/01/awalterbentukbangsadannegaraindonesia/ 3/3

Glowing's Blog

Reply

ari sudono says:July 10, 2013 at 3:53 am

meskipun postingannya dah lama, tapi materinya bener2 berbobot dan bermanfaat bagi anak bangsa agar kita tahuperjuangan anak2 bangsa dalam memperjuangkan negara

Reply

The Twenty Ten Theme.  Create a free website or blog at WordPress.com.