12
1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Arsitektur merupakan konstruksi yang dengan sengaja mengubah lingkungan fisik menurut suatu bagan pengaturan (Rapoport dalam Snyder, 1992). Arsitektur dibagi menjadi dua tahap, yaitu wujud dan konsep. Wujud arsitektur adalah tatanan yang diekspresikan melalui proses pemilihan, citra yang terkandung, dan bentuk yang diberikan dari suatu pandangan dari lingkungan yang ideal, sedangkan konsep arsitektur adalah pemikiran mengenai cara beberapa unsur atau karakteristik dapat digabungkan menjadi satu hal saja. Konsep sebagai identifikasi bagaimana aspek persyaratan dalam sebuah karya digabungkan dalam satu pemikiran spesifik yang langsung mempengaruhi rancangan dan konfigurasinya. Konsep sendiri terbagi menjadi prinsip rancangan, metode rancangan, dan konsep rancangan (Snyder, 1992). Gutman (1976) menjelaskan Arsitektur merupakan lingkungan buatan yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan jasmaniah, psikologis dan sosial manusia. Arsitektur dalam skala bangunan diidentifikasi memiliki empat komponen, yaitu fungsi (function), bentuk (form), teknik (technique), dan konteks(context) (Ching, 1979 dalam Wijono, 2011) Sumalyo (2005) menyatakan perkembangan arsitektur sejalan dengan kebudayaan manusia, yaitu : pola pikir dan pola hidupnya. Pola pikir manusia dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap dunia, realitas yang tampak dan tak tampak. Jencks (1995) dalam Ikhwanuddin (2004) menyatakan wujud arsitektur dipengaruhi oleh world view manusia dan masyarakatnya dengan prinsip “form follow world view”. Sejak tahun 1930 gerakan modern Jepang melonjak cepat berkembang dan menghasilkan berbagai karya arsitektur penting. Perkembangan arsitektur modern Jepang pada waktu itu tidak berlangsung lama setelah dijatuhkannya bom atom

B A B I P E N D A H U L U A N - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74847/potongan/S2-2014... · Salah satunya adalah sayembara Hiroshima Memorial Park yang

Embed Size (px)

Citation preview

1

B A B I

P E N D A H U L U A N

1.1. LATAR BELAKANG

Arsitektur merupakan konstruksi yang dengan sengaja mengubah

lingkungan fisik menurut suatu bagan pengaturan (Rapoport dalam Snyder, 1992).

Arsitektur dibagi menjadi dua tahap, yaitu wujud dan konsep. Wujud arsitektur

adalah tatanan yang diekspresikan melalui proses pemilihan, citra yang

terkandung, dan bentuk yang diberikan dari suatu pandangan dari lingkungan

yang ideal, sedangkan konsep arsitektur adalah pemikiran mengenai cara beberapa

unsur atau karakteristik dapat digabungkan menjadi satu hal saja. Konsep sebagai

identifikasi bagaimana aspek persyaratan dalam sebuah karya digabungkan dalam

satu pemikiran spesifik yang langsung mempengaruhi rancangan dan

konfigurasinya. Konsep sendiri terbagi menjadi prinsip rancangan, metode

rancangan, dan konsep rancangan (Snyder, 1992).

Gutman (1976) menjelaskan Arsitektur merupakan lingkungan buatan

yang bukan saja menjembatani antara manusia dengan lingkungan melainkan

sekaligus merupakan wahana ekspresi kultural untuk menata kehidupan

jasmaniah, psikologis dan sosial manusia. Arsitektur dalam skala bangunan

diidentifikasi memiliki empat komponen, yaitu fungsi (function), bentuk (form),

teknik (technique), dan konteks(context) (Ching, 1979 dalam Wijono, 2011)

Sumalyo (2005) menyatakan perkembangan arsitektur sejalan dengan

kebudayaan manusia, yaitu : pola pikir dan pola hidupnya. Pola pikir manusia

dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap dunia, realitas yang tampak dan tak

tampak. Jencks (1995) dalam Ikhwanuddin (2004) menyatakan wujud arsitektur

dipengaruhi oleh world view manusia dan masyarakatnya dengan prinsip “form

follow world view”.

Sejak tahun 1930 gerakan modern Jepang melonjak cepat berkembang dan

menghasilkan berbagai karya arsitektur penting. Perkembangan arsitektur modern

Jepang pada waktu itu tidak berlangsung lama setelah dijatuhkannya bom atom

2

oleh Amerika di Hiroshima dan Nagasaki . Falsafah Less is more seperti konsep

kemurnian de stijl dan international style, dipadukan dengan menonjolkan secara

jujur elemen-elemen konstruksi kolom, balok, bidang dan lain-lain sudah sejak

lama menjadi konsep dalam arsitektur tradisional Jepang.

Setelah terjadinya Perang Dunia ke II negara Jepang mengalami

kehancuran dimana-mana terutama 2 kota besar yaitu Hiroshima dan Nagasaki.

Untuk memperbaiki dan membangun kota dari awal, maka pemerintah Jepang

mengadakan sayembara-sayembara besar untuk memperingati kehancuran 2 kota

tersebut. Salah satunya adalah sayembara Hiroshima Memorial Park yang

dimenangkan oleh Kenzo Tange. Dari desain inilah kemudian para arsitek-arsitek

lain berlomba-lomba untuk mengajukan proposal desain mereka untuk

memperbaiki Jepang secara seutuhnya. .Pertumbuhan perkotaan yang sebelumnya

bergerak ke arah horizontal, sebenarnya ingin diatasi oleh arsitek modern awal

dengan menciptakan sistem superblok. Di mana mulai muncul ide mengenai

superblok dengan bangunan skyscraper oleh Le Corbusier misalnya. Namun

kecanggihan teknologi yang ada dinilai terlalu kering, sehingga beberapa arsitek

Jepang pada Tokyo World Design Conference merasa perlu mengkaitkannya

dengan tradisi lokal.

Pada awal tahun 1960-an sebuah gerakan dicetuskan oleh sekelompok

arsitek Inggris yang kreatif dan penuh dedikasi yang meyebut dirinya

“Archigram” yang terdiri dari arsitek-arsitek muda saat itu yaitu : Peter Cook, Ron

Herron, Warren Chalk, Michael Webb, Dennis Crompton dan David Greene.

“Archigram “ dibentuk dari kombinasi kata “architecture” dan “telegram”, yang

dimaksud untuk menyampaikan pentingnya isi dari pamflet mereka. Mereka

mengemukakan berbagai usulan arsitektur futuris yang penuh imajinasi tentang

pemanfaatan teknologi modern dalam bidang arsitektur.

Bangunan-bangunan masa depan diprediksi akan berjalan secara mekanik

tanpa perlu manusia ikut campur tangan. Kota dan arsitektur yang serba otomatis

dan serba cepat, movable maupun portable diterjemahkan ke dalam pemikiran ide

konsep Instant City.

3

Di saat yang hampir bersamaan pada tahun 1960 di Jepang, muncullah

sebuah gerakan arsitektur yang menyerupai Archigram. Sekelompok arsitek muda

diantaranya ada yang belajar dan bekerja pada Kenzo Tange dan Kunio Maekawa,

bersama-sama mencetuskan gerakan yang dinamakannya “Metabolism”. Gerakan

ini melihat bahwa arsitektur maupun kota di masa yang akan datang harus di

rencanakan dengan waktu yang cepat, mudah dan dapat diganti secara periodik

menggunakan teknologi yang maju dan memudahkan manusia untuk mengontrol

lingkungannya. Ide-ide yang sebelumnya oleh Archigram hanya ide proposal

semata, oleh gerakan ini dijentawahkan ke dalam produk yang nyata pada Osaka

Expo 1970.

Franklin Ross, AIA mengatakan bahwa kemampuan khas Jepang dalam

merangkul dan mensenyawakan teknologi modern dengan warisan kultur dan

arsitektur tradisional mereka telah menarik perhatian dan merangsang imajinasi

arsitek-arsitek di seluruh pelosok dunia (Budihardjo, 1984: 19). Ada suatu

keyakinan kuat bahwa masa depan dari arsitektur modern akan banyak sekali

dipengaruhi oleh apa yang sudah dibangun di Jepang. Suatu periode yang penuh

kecaman, tantangan dan cercaan terhadap konsep-konsep gerakan Arsitektur

Modern. Hasil karya arsitek-arsitek seperti Kenzo Tange, Kisho Kurokawa,

Kiyonori Kikutake, Fumihiko Maki serta Arata Isozaki yang berada pada jalur

perancangan Arsitektur Modern telah melangkah lebih jauh melewati tahap

derivasi dan imitasi. Mereka telah berhasil menimbulkan kesan identitas pribadi

(sense of self-identity) dan menciptakan arsitektur yang penuh vitalitas serta

orisinalitas (Budiharjo, 1984:20).

Gambar 1.1 . Konsep Instant City oleh Archigram Sumber :www.archigram.net, akses 2013

4

“Metabolisme” muncul pada saat transisi dalam sejarah Jepang - saat

pasca-perang restrukturisasi telah menyebabkan perkembangan ekonomi yang

pesat dan densifikasi perkotaan. Dengan Kenzo Tange sebagai pemimpin

kelompok de facto itu, Metabolis berusaha untuk membangun arsitektur yang

memiliki kemampuan untuk mengubah, memperluas dan mengubah dalam

menanggapi kondisi lingkungan. Mereka memiliki mimpi dan visi menciptakan

Jepang yang baru.

“We regard human society as a vital process, a continious development from atom to nebula. The reason why we use the biological word metabolism is that we believe design and technology should be denote human vitality. (Metabolism 1960 ; a Proposal for a New Urbanism) “

Metabolis menganggap arsitektur dan kota sebagai jasad hidup yang

kapabel dalam bereaksi terhadap berbagai tingkat perubahan yang terjadi. Salah

satu tujuan dari grup ini adalah memperkembangkan suatu building system yang

dapat mengatasi masalah-masalah di dalam kehidupan masyarakat yang selalu

berubah-rubah dengan cepat dan pada saat yang sama melestarikan tata kehidupan

yang sudah mantap /stabil (Budihadjo,1984:24). Sedangkan manifesto dari

kelompok ini merupakan koleksi dari sudut pandangan yang divergen tentang

masa depan dari arsitektur dan perencanaan kota.

Nama gerakan ini dicetuskan bersamaan dengan adanya World Design

Conference pada tahun 1960. Tokoh-tokohnya antara lain; arsitek : Kisho

Kurokawa, Fumihiko Maki, Kiyonori Kikutake, Masato Otaka; desainer grafis

Kiyoshi Awazu; desainer industri Kenji Ekuan, dan fotografer Shomei Tono

(Kurokawa, 1988). Gerakan ini seiring dengan politik Jepang dan merupakan

propagada memasarkan produknya ke Eropa, dengan puncak kegiatannya Osaka

World’s Fair tahun 1970.

5

Tokoh-tokoh arsitek tersebut secara bersamaan mengungkapkan pemikiran

mereka akan Arsitektur Metabolisme berdasarkan versi mereka masing-masing

baik secara yang telah dibangun maupun yang masih berupa ide proposal (unbuilt)

. Seperti Kisho Kurokawa dengan bangunan fenomenalnya yaitu Nakagin Capsule

Tower yang dibangun pada tahun 1972, dan Yamagata Hawaii Dreamland tahun

1966.

Dilanjutkan dengan Kiyonori Kikutake dengan ide-ide arsitektur lautnya,

Kikutake menganalogikan bahwa bangunan di masa yang akan datang akan

seperti hewan-hewan laut tetapi tetap memiliki nilai lokalitas Jepang, seperti

Aquapolis di Okinawa yang dibangun tahun 1975. Fumihiko Maki yang awalnya

menolak untuk ikut terlibat dalam gerakan ini menyumbangkan ide yang dianggap

Gambar 1.3. Yamagata Hawaii Dreamland (Kiri) analogi sel, dan Nakagin Capsule (kanan) analogi pohon

Sumber: From Metabolism to Symbiosis, 2014

Gambar 1.2. Ide pemikiran metabolisme seperti apa kota di masa depan (Arata Isozaki)

Sumber: GA.Architect.Arata Isozaki, 2014

6

oleh Kurokawa merupakan ide yang representatif untuk mewakili arsitektur

metabolisme.

Sedangkan Kenzo Tange yang merupakan pencetus gerakan ini

memandang metabolisme arsitektur merupakan perpaduan arsitektur modern

Barat dengan budaya lokal Jepang.

Menurut Pernice (2004), gerakan ‘metabolisme’ sebagai bagian dari teori

arsitektur bertujuan memecahkan persoalan akibat tingginya jumlah penduduk dan

semakin sesaknya kota Jepang selama pertumbuhan ekonomi yang pesat pada

waktu itu, juga sebagai sebuah teori kritis terhadap analisa sosial dalam sudut

pandang arsitektur. Lebih lanjut Pernice (2004) menyatakan bahwa gerakan ini

berusaha menghubungkan antara kebudayaan Jepang dan arsitektur kontemporer

melalui pembauran dan selanjutnya mentransformasikan tatanan nilai barat untuk

Gambar 1.4. Aquapolis (Kiri) analogi hewan laut, dan Hillside Terace (kanan) bentuk collective form

Sumber: Metabolism: Project Talks,.., 2014

Gambar 1. 5. Yamanashi Broadcast Centre Sumber: Metabolism: Project Talks,.., 2014

7

menghasilkan model yang cocok untuk tradisi budaya Jepang. Kelompok ini

memiliki maksud untuk menghasilkan suatu sistem yang membuat manusia

menjaga kontrol atas teknologi. Teori ini menawarkan suatu pengaturan ulang

untuk membagi arsitektur dan ruang kota pada tataran lanjut dari yang global ke

yang mengkhusus dan yang bisa memudahkan manusia untuk mengontrol

lingkungannya.

Namun gerakan ini tidak berlangsung lama, hanya 10 tahun sejak

dideklarasikan pada tahun 1960 dan dibubarkan pada tahun 1970. Momentum

puncak dari gerakan ini pada Osaka Fair 1970. Dimana pada ekspo tersebut para

tokoh gerakan ini mengeluarkan ide-ide metabolisme versi mereka masing-

masing. Dengan masterplan ekspo dibuat oleh Kenzo Tange, para tokoh Metabolis

menawarkan ide-ide futuris tentang kota di masa yang akan datang. Konsep-

konsep tersebut dikemudian hari ada yang terbangun maupun tidak terbangun atau

hanya sebagai cita-cita (utopia).

Setelah Osaka Fair 1970 selesai, gerakan ini resmi dibubarkan. Masing-

masing tokoh akhirnya berkarya sendiri-sendiri dan berkarya berdasarkan

pemikiran baik masih menggunakan konsep metabolisme maupun tidak. Setelah

gerakan ini bubar Kurokawa menyatakan bahwa gerakan Metabolisme hanya

sebagai filosofi semata dan belum teruji secara nyata keberhasilannya terhadap

perkembangan arsitektur dan kota.

1.2.PERMASALAHAN

Perkembangan Arsitektur Metabolisme di Jepang berdiri pada tahun 1960

yang ditandai oleh gerakan Metabolisme hingga bubarnya gerakan ini pada tahun

1970 pada Osaka Fair ’70. Dalam perjalanan aliran ini terdapat sejumlah konsep-

konsep pemikiran metabolisme yang dibawa oleh para tokoh-tokoh arsitektur

Jepang yang menjadi pelopor gerakan Metabolisme. Para tokoh asitektur

Metabolisme membuat proposal desain berdasarkan ide dan konsep metabolisme

versi mereka. Dengan demikian pertanyaan penelitian yang muncul dari uraian di

atas adalah:

8

1. Seperti apa Arsitektur Metabolisme Jepang yang dibangun oleh tokoh

gerakan Metabolis antara lain Kenzo Tange, Kiyonori Kikutake, Kisho

Kurokawa dan Fumihiko Maki pada karya-karya metabolismenya, serta

konsep Metabolisme Arata Isozaki yang bukan merupakan anggota formal

dari grup ini?

2. Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi munculnya Arsitektur

Metabolisme Jepang?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian disusun untuk merumuskan Arsitektur Metabolisme

Jepang secara konseptual dengan mengkonstruksikan Konsep Arsitektur

Metabolisme yang diangkat oleh tokoh-tokoh gerakan Metabolis yaitu Kenzo

Tange, Fumihiko Maki, Kisho Kurokawa, dan Kiyonori Kikutake, serta

sumbangan pemikiran dan konsep Metabolisme dari arsitek non-anggota

Metabolis yaitu Arata Isozaki. Konsep Metabolisme dilihat pada konsep-konsep

karya yang terbangun (built) dan karya tidak terbangun (unbuilt) dari para anggota

Metabolis dimana gerakan ini adalah bagian dari fenomena perkembangan

arsitektur di Jepang dan di dunia, yang berkembang selama kurun waktu 1960 dan

dinyatakan berakhir pada Osaka World Fair tahun 1970.

1.4. KEASLIAN PENELITIAN

Letak perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

maupun tesis sebelumnya adalah:

a. Objek penelitiannya, yaitu pemikiran, ide dalam bentuk skema/gambar

maupun maket, serta konsep metabolisme versi masing-masing tokoh

arsitektur Metabolist yang sangat berpengaruh pada perkembangan

arsitektur modern di Jepang yaitu: Kenzo Tange, Kisho Kurokawa,

Fumihiko Maki, dan Kiyonori Kikutake dan tokoh non formal gerakan ini

Arata Isozaki. Tiap-tiap wujud karya, pemikiran, ide dan prinsip rancangan

9

dari para tokoh gerakan Metabolis dikaji esensinya. Dari analisis tersebut

kemudian disusun kerangka konsep dari Arsitektur Metabolisme Jepang.

b. Fokus penelitiannya yaitu mengkonstruksikan konsep metabolisme tokoh

Arsitektur Metabolisme Jepang serta merumuskan seperti apakah konsep

arsitektur metabolisme yang dibangun oleh para tokohnya secara

konseptual dan faktor-faktor pengaruh apa saja yang melatarbelakangi

munculnya Arsitektur Metabolisme.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :

a. Tema yang diangkat adalah metabolisme dalam arsitektur dan beberapa

tokoh terkait seperti Kisho Kurokawa, Kiyonori Kikutake dan Fumihiko

Maki.

b. Pada metode yang digunakan yaitu content analysis yang menekankan

pada pembahasan kasus berdasarkan pada pemahaman dan analisis

tekstual dari beberapa acuan referensi yang digunakan. Mendialogkan teks

dan gambar dari berbagai sumber yang dianggap bisa membantu

mengkonstruksikan pemahaman Arsitektur Metabolisme. Penelitian ini

sendiri memulai pembahasan tentang teori, gerakan dan ajaran yang

memiliki ide, konsep atau bentuk yang menyerupai arsitektur metabolisme.

Kemudian merekonstruksikan teori, konsep, prisnsip serta menganalisis

kasus-kasus arsitektur metabolisme yang terpilih sebagai verifikasi.

Penelitian-penelitian tersebut adalah :

1. Manshuri. 2009. Kisho Kurokawa: Kajian Teori, Metode, dan

Aplikasi. Penelitiannya difokuskan pada teori, metode dan aplikasi tokoh

arsitek Jepang dalam merancang setiap karya-karyanya. Metode yang

digunakan adalah content analysis. Temuannya adalah konsep yang

banyak digunaakan dalam desain karya nya adalah super domino dan

capsule, hybrid style, simuclra, whole and part dan ambiguity.

2. Raffaele Pernice, 2009, Considerations on the Theme of Marine

Architectures in the Early Projects of Masato Otaka, Kiyonori Kikutake

10

and Noriaki Kisho Kurokawa, International Conference on East Asian

Architectural Culture, Tainan, Taiwan. Penelitian ini berisi konsep dan

teori arsitektur laut yang diprakarsai oleh arsitek Masato Otaka, Kiyonori

Kikutake, dan Kisho Kurokawa. Kesimpulannya adalah proses

pembangunan dan teknologi industrilialisasi yang berkelanjutan dan

progresif sebagai metode konstruksi yang diterapkan pada struktur

bangunan kelautan sebagai dasar untuk merencanakan dan merancang

habitat perkotaan yang baru.

3. Fabiano Lemes de Oliveira, 2011, Of Metabolism: future cities for our

contemporary world, Architect, Senior Lecturer of Portsmouth School of

Architecture, University of Portsmouth, Inggris. Tulisan ini diterbitkan

pada jurnal RISCO Vol-14 yang dikeluarkan oleh Instituto de Arquitetura

e Urbanismo IAU-USP, Portugal. Tulisannya difokuskan kepada kritik

yang mendeskripsikan bahwa manifestasi dari metabolisme adalah soal

fakta, arsitektur dan tata kota yang akan menjadi alat utama dalam

menggantikan “ketidaksesuaian manusia”. Dalam menghadapi itu, proyek

Metabolis mencari sintesis tradisi, teknologi, manusia dan alam. Masa lalu

yang kreatif diinterpretasikan dan masa depan diasumsikan sebagai

konstruksi kolektif bangsa.

4. Rem Koolhas dan Hans Ulricht Obrist, 2011. Project Japan : Metabolism

Talks..., Taschen. Memuat interview maraton dan hasil karya dari

beberapa tokoh Metabolis (minus Kenzo Tange yang telah meninggal

sebelum buku ini dibuat) yaitu Kiyonori Kikutake, Kisho Kurokawa, Arata

Isozaki, Fumihiko Maki, Noboru Kawazoe, Kenji Ekuan dan Masato

Otaka.

1.5. BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini akan membatasi pembahasannya pada pemikiran, ide berupa

skema maupun sketsa pada karya terbangun (built ) dan tidak terbangun (unbuilt)

dari tokoh gerakan Metabolime dan perumusan konsep Arsitektur Metabolisme

yang difokuskan pada 4 tokoh anggota Metabolis yaitu Kenzo Tange, Kisho

11

Kurokawa, Fumihiko Maki dan Kiyonori Kikutake dan 1 arsitek non-anggota

metabolisme yaitu Arata Isozaki. Karya-karya yang dilihat dalam riset ini adalah

karya-karya arsitektur para tokoh metabolis yang terbangun (built) dan tidak

terbangun (unbuilt) yang dihasilkan sejak aliran ini berdiri dari tahun 1960, hingga

aliran ini dinyatakan berakhir pada tahun 1970.

Lokus penelitian adalah di negara Jepang tempat kelahiran aliran ini.

Tokoh lain yang merupakan anggota Metabolis yaitu Masato Otaka karena

keterbatasan literatur dan bacaan yang memuat tentangnya maka dalam penelitian

ini tidak diikutsertakan, tokoh-tokoh lain seperti desainer grafis Kiyoshi Awazu,

desainer industri Kenji Ekuan, dan fotografer Shomei Tono hanya disebutkan

pada latar belakang.

1.6. MANFAAT PENELITIAN

Buku-buku yang membahas tentang arsitektur metabolisme baik terbitan

dalam negeri maupun luar negeri masih dirasakan kurang dari segi kuantitas

maupun variasi bahasannya, keberadaan referensi yang bersifat tekstual yang

berisikan kajian-kajian arsitektur metabolisme dari sisi esensi dan pemikirannya

sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lengkap tentang arsitektur

metabolisme. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Akademik

• Sebagai referensi mengenai perumusan Arsitektur Metabolisme

yang dipahami melalui tahap yaitu wujud dan konsep

b. Praktis

• Sebagai referensi untuk mendesain karya-karya yang

menekankan pada konsep dan prinsip arsitektur metabolisme.

12

1.7. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir berisi penjelasan secara singkat uraian permasalahan penelitian, latar belakang munculnya fenomena

gerakan Metabolisme, tokoh gerakan Metabolisme yang mengklaim memiliki konsep masing-masing kemudian dari konsep masing-

masing tokoh gerakan ini dikonstruksikan menjadi Arsitektur Metabolisme Jepang.

Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran Sumber: dikonstruksikan Penulis, 2014

Seperti apa Arsitektur Metabolisme

yang dibangun oleh tokoh gerakan

Metabolisme antara lain Kenzo

Tange, Kiyonori Kikutake, Kisho

Kurokawa dan Fumihiko Maki pada

karya-karya metabolismenya, serta

konsep Metabolisme Arata Isozaki

yang bukan merupakan anggota

formal dari grup ini?

Faktor-faktor apa yang

melatarbelakangi munculnya

Arsitektur Metabolisme

Jepang?